32
52 BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid Novel Api Tauhid ialah novel percintaan dan sejarah. Ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy ini diterbitkan Republika November 2014 dan sudah mencapai cetakan ke-XVI Januari 2018 dengan ketebalan 587 halaman. Keberadaan novel Api Tauhid sesuai dengan keadaan Islam saat ini yang sedang dihadapkan persoalan radikalisme dan kaburnya orientasi peradaban. 1 Menurut Saiful Bahri, novel ini memiliki deskripsi dan visualisasi yang matang, sehingga mengajak pembaca seolah berada pada masa Turki Utsmani yang dikepung komplotan dan mengetahui Said Nursi sang tokoh di masa kekeruhan dalam politik. 2 Kisah ini tentang seorang santri kampung yang pintar dan hafidz serta asal dari Lumajang, Jawa Timur yakni Fahmi. Ketika ada ulama dari Madinah berkunjung, Pak Kiai memilih Fahmi agar menyampaikan kata sambutan berbahasa Arab mewakili santri. Kemudian Syekh tersebut memberitahu bahwa akan ada muqabalah di Universitas Islam Madinah di Bogor, Pak Kiai mengutus lima orang santri untuk ikut muqabalah dan yang diterima Fahmi dan Ali. 3 1 Shirazy, Op. Cit., 2014, hlm. xxxiii. 2 Ibid., hlm. v. 3 Ibid., hlm. 28.

BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

52

BAB III

TINJAUAN NOVEL API TAUHID

A. Sinopsis Novel Api Tauhid

Novel Api Tauhid ialah novel percintaan dan sejarah. Ditulis oleh

Habiburrahman El Shirazy ini diterbitkan Republika November 2014 dan sudah

mencapai cetakan ke-XVI Januari 2018 dengan ketebalan 587 halaman.

Keberadaan novel Api Tauhid sesuai dengan keadaan Islam saat ini yang sedang

dihadapkan persoalan radikalisme dan kaburnya orientasi peradaban.1 Menurut

Saiful Bahri, novel ini memiliki deskripsi dan visualisasi yang matang, sehingga

mengajak pembaca seolah berada pada masa Turki Utsmani yang dikepung

komplotan dan mengetahui Said Nursi sang tokoh di masa kekeruhan dalam

politik.2

Kisah ini tentang seorang santri kampung yang pintar dan hafidz serta asal

dari Lumajang, Jawa Timur yakni Fahmi. Ketika ada ulama dari Madinah

berkunjung, Pak Kiai memilih Fahmi agar menyampaikan kata sambutan

berbahasa Arab mewakili santri. Kemudian Syekh tersebut memberitahu bahwa

akan ada muqabalah di Universitas Islam Madinah di Bogor, Pak Kiai mengutus

lima orang santri untuk ikut muqabalah dan yang diterima Fahmi dan Ali.3

1Shirazy, Op. Cit., 2014, hlm. xxxiii.

2Ibid., hlm. v.

3Ibid., hlm. 28.

Page 2: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

53

Setiap kali pulang, Bapak dan Ibu Fahmi selalu menyambut dengan tangis

bahagia dan mencium Fahmi karena sejak Fahmi kuliah di Madinah masyarakat

kampung sering membicarakan kekaguman mereka terhadap Fahmi.4 Sehingga

Pak Lurah Jubedi bersama istri dan anak-anaknya, Shonif dan Nur Jannah,

berkunjung ke rumah Fahmi dengan tujuan menjodohkan Nur Jannah bersama

Fahmi.5 Saat Fahmi belum menentukan keputusan mengenai perjodohan dengan

Nur Jannah, tokoh terkemuka di Lumajang yakni Kiai Arselan berkunjung ke

rumah Fahmi. Kiai Arselan datang bersama Bu Nyai dan dua orang gadis yakni

putrinya Nuzula dan santriwati senior. Tujuan kedatangan Kiai Arselan untuk

menjodohkan Nuzula dengan Fahmi, keluarga Fahmi tak dapat menolak lamaran

tersebut karena menurut mereka kepribadian Nuzula sudah sangat jelas

kebaikannya.6 Sebelum Fahmi kembali ke Madinah mereka menikah siri. Namun

saat tiga bulan mereka menikah, Kiai Arselan menyuruh Fahmi agar berpisah

dengan Nuzula.7

Hal itu membuat Fahmi gunda sehingga ia memutuskan untuk iktikaf di

Masjid Nabawi dengan mengkhatamkan Al-Qur’an 40 kali dengan hafalan.8

Namun pada hari ke-15 saat Ali dan Hamza menjenguk Fahmi yang sedang

iktikaf, tubuh Fahmi telah lemas dan keluar darah dari hidungnya. Kemudian Ali

dan Hamza pun langsung membawanya ke Rumah Sakit Prince Mohammed bin

4Ibid., hlm. 28-29.

5Ibid., hlm. 32-34.

6Ibid., hlm. xxii.

7Ibid., hlm. 63.

8Ibid., hlm. 68.

Page 3: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

54

Abdulaziz.9 Setelah keadaan Fahmi membaik, Fahmi memutuskan untuk ikut

bersama Hamza dan Subki ke Turki agar bisa menenangkan pikiran dari

kenangannya bersama Nuzula.10

Saat di Turki mereka tidak hanya berlibur namun juga mentadabburi

sejarah keteladan Syekh Badiuzzaman Said Nursi.11

Syekh Said Nursi merupakan

pemuda yang terlahir dari orang tua yang taat. Sufi Mirza merupakan ayah Syekh

Said Nursi, yang menjaga diri dari barang yang haram dan selalu berzikir kepada

Allah. Bahkan sapi milik Sufi Mirza tidak diizinkan memakan rumput yang tidak

jelas halal haramnya. Sedangkan Nuriye seorang perempuan yang hafal Al-

Qur’an, selalu menjaga dirinya dalam keadaan berwudhu, dan selalu

melaksanakan shalat malam kecuali saat haid.12

Di bidang pendidikan, saat masih muda Said Nursi telah menguasi

bermacam-macam ilmu.13

Meski baru berumur sekitar 15 tahun, Said Nursi telah

disegani dan dihormati karena ketinggian dan kedalaman ilmunya. Dalam usia

yang terbilang muda, Said Nursi telah membaca, mendalami, dan menguasai 80

puluh kitab.14

Sehingga ketika Said Nursi menyampaikan hafalannya dengan

sangat baik yang disimak oleh Syekh Molla Fethullah Efendi, ulama terbesar di

9Ibid.,hlm. 5-8.

10Ibid., hlm. 70-71.

11Ibid., hlm. 122.

12Ibid., hlm. 142.

13Ibid., hlm. xxv.

14Ibid.,hlm. 197-98.

Page 4: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

55

daerah Siirt pada masa itu, ia diberi gelar “Badiuzzaman” atau “keajaiban

zamannya”.15

Puluhan kitab-kitab induk telah dihafal Said Nursi, bahkan Al-Qur’an

dihafalnya dalam waktu 20 hari saat masih remaja.16

Tantangan berdebat dari

berbagai kalangan, baik ulama maupun ilmuwan, datang silih berganti, dan Said

Nursi selalu keluar sebagai pemenang. Said Nursi semakin dikenal di Turki,

namanya selalu datang lebih dulu dari orangnya, gelarnya “Badiuzzaman”

semakin melekat pada dirinya dan semakin dikokohkan oleh khalayak ramai.17

Saat berada di Uludag, Turki, Fahmi dan Aysel diculik, mereka dibawa dan

disekap di suatu tempat. Hingga akhirnya teman-teman Fahmi menemukan

Fahmi dan Aysel, Fahmi dalam keadaan yang sangat buruk lalu Fahmi langsung

dibawa ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Medical Park Izmir. Keadaannya

kritis dan luka di kakinya sangat parah hingga dokter menyarankan untuk

mengamputasi kakinya disebabkan saraf-saraf di kaki kirinya sudah mati.18

Namun Fahmi tidak ingin kakinya diamputasi karena ia tidak ingin kehilangan

kakinya yang selalu digunakan untuk melangkah ke masjid, rukuk, dan sujud saat

sepertiga malam.19

Atas dasar musyawarah Fahmi dan teman-temannya, Fahmi pindah dari

rumah sakit Medical Park Izmir dengan alasan rumah sakit tersebut terlalu jauh

15

Ibid., hlm. 200-201. 16

Ibid., hlm. 480. 17

Ibid., hlm. 289. 18

Ibid., hlm. 541-545. 19

Ibid., hlm. 547.

Page 5: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

56

dari rumah Hamza dan teman-temannya yang bisa menjaga dan menjenguk

Fahmi. Lalu Fahmi dipindahkan ke Rumah Sakit Medicana International

Istanbul.20

Saat dirawat di Istanbul, Ali bersama istrinya menjenguk Fahmi.

Tanpa terduga, Nuzula pun bersama mereka. Saat itu Nuzula menceritakan

semua kejadian yang sebenarnya kepada Fahmi termasuk alasan almarhum Kiai

Arselan yang memintanya untuk menceraikan Nuzula. Ia meminta maaf kepada

Fahmi dan Fahmi memaafkannya namun Fahmi memintanya keluar dari ruangan

tersebut. Nuzula bangkit dan melangkah menuju pintu, lalu Fahmi

memanggilnya. Fahmi mengatakan bahwa Nuzula adalah istrinya, Fahmi

meminta Nuzula pergi dan Nuzula mentaatinya, namun dalam hati Fahmi masih

menganggap Nuzula sebagai istrinya.21

Dengan kekuatan doa dan kesungguhan ikhtiar Nuzula, Allah menurunkan

rahmat-Nya. Setelah sebulan, dokter menyatakan kaki kiri Fahmi tidak perlu lagi

diamputasi. Seminggu berikutnya, Fahmi sudah bisa berjalan normal. Karena

pernikahan Fahmi dan Nuzula masih berstatus siri maka mereka meresmikan

nikah secara hukum negara. Setelah akad mereka memperoleh buku nikah dan

berfoto dengan mesra. Lalu mereka berbulan madu ke Kota Van.22

B. Unsur Intrinsik Novel Api Tauhid

1. Tema

20

Ibid., hlm. 548-549. 21

Ibid., hlm. 560-571. 22

Ibid., hlm. 573-578.

Page 6: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

57

Novel ini bertema tentang kisah keteladanan Badiuzzaman Said Nursi.

Penghayatan jejak-jejak keteladanan Badiuzzaman Said Nursi yang

dikisahkan melalui perjalanan wisata ruhani enam pemuda Fahmi, Subki,

Hamza, Aysel, Emel, dan Bilal. Dan kesucian cinta antara Fahmi dan Nuzula

yang mendambakan kesucian keluarga seperti yang dicontohkan oleh Syekh

Mirza dan Nuriye, yang tak lain adalah orang tua Badiuzzaman Said Nursi.23

2. Alur

Alur dalam novel ini merupakan alur campuran yakni cerita berjalan

secara kronologis namun terdapat beberapa adegan sorot balik atau flahback.

Awalnya Kang Abik menyajikan ceritanya secara urut kemudian pada

beberapa bagian berikutnya, Kang Abik menceritakan kembali kisah pada

masa lalu.

Pada bagian satu: Empat puluh kali khataman, menceritakan Fahmi

yang sedang iktikaf di Masjid Nabawi untuk mengkhatamkan Al-Qur’an 40

kali dengan hafalan.

“Sudah tujuh hari ia diam di Masjid Nabawi. Ia iktikaf di bagian

selatan masjid, agak jauh dari Raudhah tapi masih termasuk shaf

bagian depan. Matanya terpejam sementara mulutnya terus

menggumamkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Ia hanya menghentikan

bacaannya jika adzan dan iqamat dikumandangkan. Juga ketika shalat

didirikan. Usai shalat ia akan larut dalam dzikir, shalat sunnah, lalu

kembali lirih melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dengan

hafalan”24

23

Ibid., hlm. xviii. 24

Ibid., hlm. 1.

Page 7: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

58

Pada bagian tiga: Kampungku adalah surga dan bagian empat: Akad

nikah, menceritakan permintaan Pak Lurah dan Kiai Arselan yang ingin

menjodohkan Fahmi dengan putri mereka sehingga setelah Fahmi istikharah,

ia memilih untuk menikahi Nuzula. Setelah pernikahan itu berjalan 3 bulan,

Kiai Arselan meminta Fahmi menceraikan Nuzula dan hal itu lah yang

menjadi sebab Fahmi mengambil keputusan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an

40 kali dengan hafalan.

“Lalu aku putuskan bahwa aku hanya akan mengadukan kesedihanku

itu kepada Allah. Aku lalu berketetapan hati untuk iktikaf di Masjid

Nabawi, sambil muraja’ah hafalan Qur’an-ku. Dan aku berketetapan

hati tidak akan membatalkan iktikafku kecuali aku sudah

mengkhatamkan Al-Qur’an empat puluh kali dengan hafalan. Dengan

itu, aku berharap melupakan Nuzula dan jika memang aku harus

melepas Nuzula, aku melepasnya dengan dada yang lega”25

Selanjutnya pada bagian tujuh: Cinta berakar kesucian hingga bagian

dua puluh lima: Bunga cinta di hati Aysel, menceritakan perjalanan Fahmi

dan teman-temannya di Turki dan kisah Badiuzzaman Said Nursi dimulai dari

kisah orang tuanya yang disampaikan Hamza dan Bilal selama di perjalanan

menyusuri Turki.

“Kedua mata Fahmi berkaca-kaca. Ia sangat terharu mendengar

sejarah bagaimana kedua orang tua Said Nursi yang bernama Mirza

dan Nuriye dipertemukan oleh Allah dalam ikatan pernikahan dan

cinta nan suci. Dalam hati, Fahmi sangat berharap, pertemuannya

dengan istrinya, Firdaus Nuzula, sesakral, sesuci, dan seindah itu”26

25

Ibid., hlm. 68. 26

Ibid., hlm. 143.

Page 8: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

59

Terakhir pada bagian dua puluh enam: Bertahan hidup hingga bagian

dua puluh sembilan: Di tepi Danau Van, menceritakan akhir perjalanan

mereka di Turki serta Fahmi dan Nuzula yang ingin meneladani kisah Syekh

Mirza dan Nuriye yang merupakan orang tua Badiuzzaman Said Nursi.

“Ini adalah kota dimana ulama besar Badiuzzaman Said Nursi

mempersiapkan pendirian Medresetuz Zahra untuk pusat pendidikan

generasi dan penggemblengan peradaban. Aku membawamu bulan

madu di kota ini untuk memiliki yang sama. Bulan madu kita ini

adalah langkah kita menyiapkan jiwa mendidik generasi yang kuat

akalnya, luas wawasannya, dan suci hatinya”27

3. Sudut Pandang

Dalam novel ini Kang Abik menggunakan sudut pandang orang ketiga

karena Kang Abik menggunakan kata ia, dia, lalu memakai nama orang. Kang

Abik hanya menceritakan apa yang terjadi di antara tokoh-tokoh cerita yang

dikarangnya.

“Suasana dalam Prince Mohammed bin Abdulaziz Hospital juga

tampak lengang. Di sebuah kamar tampak seorang pemuda terbaring

di ranjang, dan di sampingnya dua orang pemuda meungguinya.

Sudah hampir dua puluh jam Fahmi pingsan, dokter yang memeriksa

belum bisa memberikan keterangan pasti bahwa sebenarnya Fahmi

sakit apa”28

4. Tokoh dan Penokohan

a. Fahmi

27

Ibid., hlm. 563. 28

Ibid., hlm. 13.

Page 9: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

60

Fahmi merupakan tokoh utama yang protagonis dalam novel Api

Tauhid. Dalam novel ini Fahmi memiliki peranan sangat penting karena

novel ini menceritakan kisah hidup yang dilalui oleh Fahmi sejak di

Madinah, Lumajang dan Turki.

Fahmi merupakan mahasiswa S2 di Universitas Islam Madinah yang

berasal dari Lumajang, Jawa Timur. Fahmi merupakan tokoh yang cerdas,

taat beragama dan berakhlak baik.

“Saat di pesantren dulu. Masih kelas dua tsanawi dia sudah hafal

Alfiyah. Hafal ngelothok Sub. Terus dia terabas Nazham Jauharul

Maknun. Belum lulus tsanawi dia juga sudah hafal semua. Saat di

Aliyah selama dua tahun, dia khatam hafal Al-Qur’an tiga puluh juz”29

“Selama ini aku selalu menjaga pandangan, berusaha mati-matian

tidak memandang kecuali ibu dan saudari kandungku. Selama ini aku

juga berusaha mati-matian menjaga hatiku agar tidak sampai jatuh

cinta kepada perempuan yang tidak halal”30

“Demikian juga Fahmi, ketika ia nyaris putus asa dan nyaris gagal

menata hatinya, ia menenggelamkan diri dalam pancaran cahaya

Ilahi. Dia memantapkan diri untuk mengkhatamkan Al-Qur’an 40 kali

di Masjid Nabawi meskipun ia akhirnya jatuh sakit”31

b. Badiuzzaman Said Nursi

Badiuzzaman Said Nursi merupakan tokoh yang tidak fiktif dalam

novel Api Tauhid. Badiuzzaman Said Nursi merupakan seorang ulama

Turki dengan hafalan yang kuat dan memiliki analisis yang tajam. Selain

29

Ibid., hlm. 16. 30

Ibid., hlm. 57. 31

Ibid., hlm. xxiii.

Page 10: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

61

itu Badiuzzaman Said Nursi juga bersemangat dalam menimba ilmu serta

berpegang teguh dalam ajaran Islam.

“Di madrasah itu, Said Nursi juga menghafal kitab Jam’u Al-Jawami’

setebal 362 halaman dalam waktu satu pekan. Sejak itu, Molla

Fethullah Efendi sering membincangkan kecerdasan dan kekuatan

hafalan Said Nursi dalam majelis-majelis para ulama. Molla

Fethullah sering menyanjung kedalaman ilmu muridnya dari Nurs

itu”32

“Allah telah menyiapkan Said Nursi sejak kecil memiliki kekuatan

hafalan luar biasa dan kecerdasan analisis yang tajam. Puluhan kitab-

kitab induk telah di hafalnya. Al-Qur’an dihafalnya dalam waktu dua

puluh hari saja saat masih remaja”33

“Para ulama itu lalu mencoba memprediksi apa pertanyaan yang akan

disampaikan Said Nursi. Ketika tidak yakin dengan jawaban mereka,

mereka lalu sibuk membuka kitab-kitab itu mencari jawabannya.

Mustafa Pasya mengamati kejadian itu. Para ulama itu begitu sibuk,

sementara Said Nursi tertidur dengan pulas”34

“Omer Pasya lalu menanyakan pada semua anak gadisnya, mencari tahu

apakan pemuda bernama Said Nursi pernah bersikap kurang ajar,

berkata kasar, melecehkan dan lain sebagainya. Semuanya menjawab,

bahwa Said Nursi memandang mereka saja tidak mau, apalagi

menyentuh. Bahkan tidak sekalipun secara menyengaja mengajak

berbincang”35

c. Kiai Arselan

Kiai Arselan merupakan seorang kiai berkharisma mertua Fahmi.

Sosok Kiai Arselan juga tidak segan untuk meminta maaf kepada

menantunya karena merasa tidak mampu mendidik putrinya.

32

Ibid.,hlm. 301. 33

Ibid., hlm. 480. 34

Ibid., hlm. 229. 35

Ibid., hlm. 259.

Page 11: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

62

“Jujur hatiku bahagia sekali. Bagaimana tidak bahagia Pak Kiai Arselan,

ulama cukup terkenal di Kabupaten Lumajang, pengasuh pesantren

paling besar di Yosowilangun berkenan mampir ke rumahku”36

“Inilah diriku, ulama yang mendidik ribuan santri tapi putrinya sendiri

lolos dari pengawalannya. Aku merasa gagal. Tak ada lagi yang

kuharapkan kecuali ampunan dari Allah, dan pemberian maaf dari

seluruh orang yang pernah berinteraksi denganku. Aku minta maaf

kepadamu atas segala khilafku, juga khilaf putri dan keluargaku”37

d. Firdaus Nuzula

Firdaus Nuzula merupakan putri Kiai Arselan, seorang kiyai besar di

Lumajang, dan masih berstatus sebagai mahasiswa semester 4 Program

Studi kesehatan masyarakat di UIN Jakarta. Nuzula juga berbohong

kepada ayahnya yang menyebabkan ayahnya sakit dan meminta Fahmi

untuk menceraikan Nuzula. Namun di akhir kisah, Nuzula bertaubat atas

kesalahannya dan meminta maaf pada Fahmi.

“Aku berbohong telah hamil di luar nikah dengan pacarku. Aku punya

pacar, iya, tapi aku berusaha menjaga diriku. Aku tidak sampai hamil.

Demi Allah, aku tidak hamil. Dan demi Allah, aku tidak pernah berzina.

Aku telah berbohong kepada abah, dengan tujuan agar aku bisa

membatalkan pernikahan itu dan aku bisa menikah dengan pacarku”38

“Terima kembali aku jadi istrimu, Mas Fahmi. Lalu kita pulang dan

bersimpuh berdua di pusara abah. Kini aku telah membuang segala

egoku, aku ingin memenuhi cita-cita abah agar aku menghafal Al-Qur’an.

Jadilah guruku, imamku. Aku berjanji, aku akan menjadi murid paling

berbakti kepada gurunya dan tidak akan pernah mengecewakan

gurunya”39

36

Ibid., hlm. 45. 37

Ibid., hlm. 565. 38

Ibid., hlm. 567. 39

Ibid., hlm. 569.

Page 12: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

63

e. Ali

Ali merupakan sahabat Fahmi sejak di pesantren hingga di Universitas

Islam Madinah dan sangat peduli terhadap Fahmi.

“Biar aku yang bertanggung jawab. Biar aku yang tanda tangan surat

persetujuan itu. Aku yang tanggung jawab kalau Fahmi marah. Dan aku

yang tanggung jawab kalau digugat dan masuk penjara. Biarlah masuk

penjara. Aku lebih memilih tetap memiliki Fahmi, meskipun kakinya

hilang satu dari pada kehilangan Fahmi”40

f. Hamza M. Bardakoglu

Hamza merupakan teman Fahmi di Universitas Islam Madinah yang

berasal dari Turki. Saat Fahmi sakit karena permasalahannya dengan

Nuzula, Hamza menawarkan Fahmi ikut bersamanya ke Turki agar bisa

melupakan masalah yang terjadi, sehingga selama perjalanan di Turki ia

menceritakan kisah Badiuzzaman Said Nursi yang dapat menjadi teladan.

“Dalam perjalanan Bilal meminta Hamza untuk menggantikan dirinya

menyambung sejarah keteladanan Sang Mujadding Badiuzzaman Said

Nursi. Untungnya bahwa mobil yang dikendarai adalah Volkswagen

Transporter T5 yang halus dan mewah. Suara mesin nyaris tidak

terdengar. Sehingga Hamza bisa bercerita tentang masa kecil Syekh Said

Nursi dengan tenang, dan seluruh penumpang mobil itu bisa

mendengaran dengan jelas dan nyaman”41

g. Bilal

Bilal merupakan teman Hamza di Turki yang juga Thullabun Nur

seperti Hamza dan Hamza juga menceritakan tentang Said Nursi selama

perjalanan di Turki.

40

Ibid., hlm. 559. 41

Ibid., hlm. 152.

Page 13: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

64

“Syekh Said Nursi mulai menghafal Al-Qur’an, justru nanti saat usianya

menginjak dua puluhan tahun. Beliau menghafal saat berada di Bitlis.

Sudah menjadi sunnah para ulama, mereka mencintai Al-Qur’an dan

hafal Al-Qur’an. Seperti Imam Syafi’i, Imam Nawawi, Imam Ghazali,

Imam Suyuthi dan lain sebagainya. Demikian juga Badiuzzaman Said

Nursi. Al-Qur’an adalah santapan utamanya. Semua ilmu yang beliau

pelajari dan sebagian beliau hafal mati-matian di usia belia itu untuk

menangkap rahasia keagungan isi Al-Qur’an. Subki dan Fahmi

mengangguk-angguk mendengar penjelasan Bilal”42

h. Subki

Subki merupakan teman Fahmi yang berasal dari Wonogiri. Tokoh

Subki ini mampu mencairkan suasana saat di perjalanan.

“Saya sudah tidak sabar menunggu kelanjutan kisah Syekh Badiuzzaman

Said Nursi, kata Subki. Bersabarlah, karena sabar itu selalu manis

buahnya, jawab Bilal. Semua yang ada di ruangan itu tersenyum”43

“Menengic Kahvesi itu biasanya dibuat dan bijian kopi pilihan, dicampur

pistacio, sehingga aroma dan rasa pistacio kental terasa. Juga diberi

campuran susu, dan tentu gula. Campuran susu dan gula tergantung

selera. Jika kurang manis bisa ditambah. Karena kopi itu terasa manis

tidak pahit, ada yang menamakan itu kopi perempuan, Jelas Emel.

Waduh, kita dalam hal minum kopi jadi tergolong perempuan, Mi, sahut

Subki disambut tawa Hamza dan Bilal. Aysel dan Emel hanya

tersenyum”44

i. Aysel Celal

Aysel merupakan gadis keturunan Turki yang menetap di London,

Inggris, sekaligus sepupu sepersususan dengan Hamzah.

“Aysel hidup sendiri. Tidak ada yang kontrol. Di tempat kerjanya ia

berkenalan dengan pemuda dari Spanyol bernama Carlos. Inilah

celakanya. Mereka lalu hidup serumah tanpa ikatan pernikahan.

42

Ibid., hlm. 206-207. 43

Ibid., hlm. 184. 44

Ibid., hlm. 250-251.

Page 14: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

65

Kemudian Aysel hamil, pemuda itu tidak mau bertanggung jawab, malah

minta menggugurkan. Keduanya lalu sepakat menggugurkan. Janin itu

pun digugurkan. Naasnya dokter yang menggugurkan janin itu tertangkap

kepolisian karena sudah lama diamati. Dokter itu ditahan. Dan, Aysel

sempat melarikan diri sebelum ditangkap polisi. Carlos membawa Aysel

ke Spanyol. Ternyata Carlos itu punya niat jahat mau menjual Aysel pada

jaringan mafia. Aysel mendengar percakapan Carlos dengan temannya.

Saat Carlos tidur, Aysel sempat membaca SMS Carlos, beruntung Aysel

bisa melarikan diri sambil membawa uang Carlos untuk beli tiket ke

Istanbul. Aysel menyampaikan ia ingin hidup yang benar. Ingin hidup

bermakna, Ia ingin ada orang yang membimbingnya. Ia tidak mau lagi

kembali ke London atau Eropa. Ia ingin hidup cara Turki yang hangat

penuh kekerabatan dan cinta”45

j. Emel

Emel merupakan adik Hamza. Emel hidup di lingkungan keluarga

agamis sehingga memiliki tata krama yang baik, telah hafal Al-Qur’an

sejak dini dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Islam.

“Rintihan medu suara Fahmi itu sayup-sayup terdengar sampai ke dalam

kamar dimana Emel dan Aysel tidur. Emel terbangun. Ia melihat jam

tangannya. Satu jam lagi shubuh. Emel yang juga hafal AL-Qur’an

langsung tahu yang ia dengar itu surat apa dan ayat berapa”46

“Lihat. Pohon itu seperti sedang sekarat. Saat musim gugur tiba, daun-

daunnya berguguran. Dan sekarang kondisinya sangat mengenaskan,

bukan. Jika kondisi seperti ini terus berlangsung, artinya musim dingin

tidak pernah berubah jadi musim semi lalu musim panas. Maka

pepohonan itu benar-benar akan musnah. Dan tentu saja, kehidupan di

muka bumi akan musnah. Allah Yang Maha Penyayang memberi kita

karunia dalam segala musim. Dan pergantian musim itu sendiri adalah

karunia tiada ternilai harganya dari Allah Azza wa Jalla”47

45

Ibid., hlm. 121-122. 46

Ibid., hlm. 168. 47

Ibid., hlm. 146.

Page 15: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

66

k. Nur Jannah

Nur Jannah merupakan anak bungsu Pak Lurah Jubedi yang

dijodohkan dengan Fahmi namun akhirnya menikah dengan Ali. Nur

Jannah merupakan santri yang berakhlak baik dan berbudi pekerti.

“Ya saya setuju pada Fahmi. Untuk akhlak dan budi pekerti Nur Jannah,

saya dan ibu sudah tahu sejak kecil. Selesai aliyah terus ke pesantren.

Baik dan terjaga”.48

5. Latar

a. Latar Tempat

Dalam novel Api Tauhid terdapat beberapa latar tempat, yakni:

1) Masjid Nabawi

Masjid Nabawi merupakan tempat Fahmi beriktikaf sembari

melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan hafalannya.

“Sudah tujuh hari ia diam di Masjid Nabawi. Siang malam ia mematri

diri, larut dalam munajat dan taqarrub kepada Ilahi. Ia iktikaf di

bagian selatan masjid, agak jauh dari Raudhah tapi masih termasuk

shaf bagian depan”49

2) Perpustakaan Universitas Islam Madinah

Universitas Islam Madinah merupakan tempat Fahmi, Hamza,

Ali, dan Subki menempuh pendidikan S2 di Universitas Islam

Madinah.

“Aku masih ingat peristiwa itu, peristiwa satu pekan setelah membaca

pesan terakhir Nuzula. Aku sedang membaca buku Al-Wasathiyyah Fi

48

Ibid., hlm. 35. 49

Ibid., hlm. 1.

Page 16: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

67

Quranil Karim yang ditulis oleh Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi, di

perpustakaan Universitas Islam Madinah”50

3) Prince Mohammed Bin Abdulaziz Hospital

Rumah Sakit Prince Mohammed Bin Abdulaziz merupakan

tempat Fahmi di rawat saat di Madinah. Fahmi dirawat karena

kekurangan nutrisi sehingga menyebabkan tidak sadarkan diri dan

menetes darah dari hidungnya, hal ini terjadi karena kesedihannya

terhadap apa yang ia alami.

“Suasana di dalam Prince Mohammed Bin Abdulaziz Hospital juga

tampak lengang. Di sebuah kamar tampak seorang pemuda terbaring

di ranjang, dan di sampingnya dua orang pemuda menungguinya.

Sudah hampir dua puluh jam Fahmi pingsan, dokter yang memeriksa

belum bisa memberikan keterangan pasti bahwa sebenernya Fahmi

sakit apa”51

4) Desa Tegalrandu

Tegalrandu merupakan desa asal Fahmi yang tak jauh dari

pusat Kota Lumajang, Jawa Timur. Fahmi tinggal bersama kedua

orang tuanya, Kakaknya Ismi dan adinya Rahmi.

“Tegalrandu, itulah nama kampungku. Tak jauh dari pusat Kota

Lumajang. Hanya dua puluh kilometer sebelah utara. Kau bisa

mencapainya dengan naik sepeda motor, naik bis mini, bahkan kalau

kau mau masih ada dokar yang bisa kau nikmati. Pemandangan

alamnya indah. Kalau kau memandang ke timur, kau akan menjumpai

indahnya Danau Ranu Klakah dengan latar belakang Gunung

Lamongan yang gagah. Di sebelah utara, kau bisa mendapati

persawahan yang hijau, atau menguning. Di sebelah barat, kau bisa

50

Ibid., hlm. 62. 51

Ibid., hlm. 13.

Page 17: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

68

menikmati jajaran Bromo-Tengger-Semeru. Dan di bagian selatan,

kau bisa menjumpai tanah perkebunan”52

5) Pesantren Manahilul Hidayat

Pesantren Manahilul Hidayat merupakan pondok pesantren

paling besar yang diasuh oleh Kiai Arselan dan terletak di Kabupaten

Lumajang.

“Kesibukan luar biasa terjadi di Pesantren Manahilul Hidayat,

Yosowilangun, Lumajang. Sebagian besar santri telah bangun.

Sebagian telah berada di masjid sejak adzan pertama. Ada yang telah

siap shalat tapi masih di kamar. Ada yang masih di kamar mandi. Dan

masih ada yang nekad tidur di tempat-tempat persembunyian. Dan

pengurus mengejar para santri yang belum bangun itu”53

6) Vila di Istanbul

Vila dimana tempat Fahmi dan Subki menginap saat pertama

kali sampai di Istanbul, Turki. Vila itu merupakan hadiah pernikahan

yang ke sepuluh dari ayah Aysel untuk ibunya, dan atas nama ibu

Aysel. Jadi saat ibu Aysel wafat, vila itu menjadi milik Aysel.

“Salju tipis turun perlahan. Salju itu menambah tebal salju yang telah

menghampar memutihkan kota Istanbul. Dari jendela vila berlantai

tiga itu, Fahmi menyaksikan keindahan kota kekaisaran dan

kekhalifahan yang legendaris dalam balutan salju. Vila itu terletak di

pinggir jalan di kawasan perbukitan Camlica di Uskudar. Sehingga

tampaklah panorama Istanbul yang mempesona. Jendela itu

menghadap ke barat”54

52

Ibid., hlm. 25-26. 53

Ibid., hlm. 272. 54

Ibid., hlm. 73.

Page 18: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

69

7) Kota Kayseri

Kota Kayseri merupakan tempat tinggal Hamza. Setelah dari

Vila Aysel di Istanbul, mereka pergi ke Kota Kayseri dimana ada

teman Hamza yakni Bilal yang merupakan Thullabun Nur juga. Dari

Kota Kayseri inilah Kisah Badiuzzaman Said Nursi dimulai.

“Kota Kayseri pagi itu cerah, matahari dhuha bersinar keperakan tapi

salju masih bertebaran dimana-mana. Udara masih terasa menggigit

dinginnya. Di dalam sebuah rumah batu berbentuk kotak khas Turki,

tampak empat pemuda itu duduk melingkar di atas karpet tebal di

ruang tamu. Mereka adalah Fahmi, Subki, Hamza, dan Bilal. Kedua

mata Fahmi berkaca-kaca. Ia sangat terharu mendengar sejarah

bagaimana kedua orang tua Said Nursi yang dipertemukan oleh Allah

dalam ikatan pernikahan dan cinta nan suci. Sementara di ruang

tengah bersebelahan dengan ruang tamu yang hanya disekat kain

tebal berornamen khas Turki, Aysel dan Emel ikut juga mendengarkan

cerita itu dengan seksama”55

8) Hotel Merit Sahraman

Hotel Merit Sahraman merupakan tempat Fahmi dan Nuzula

berbulan madu. Hotel Merit Sahraman berada di pinggir Danau Van,

di pinggiran Kota Van. Selain itu Kota Van merupakan kota dimana

ulama besar Badiuzzaman Said Nursi mempersiapkan pendirian

Medresetuz Zahra untuk pusat pendidikan generasi dan

penggemblengan peradaban.

“Fahmi memilih sebuah hotel yang berada tepat di Danau Van. Itu

adalah Hotel Merit Sahraman yang berdiri megah di pinggir Danau

55

Ibid., hlm. 143.

Page 19: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

70

Van, di pinggiran Kota Van, dengan panorama alam Anatolia Timur

yang menakjubkan”56

b. Latar Waktu

Latar waktu ini berhubungan dengan kapan peristiwa itu terjadi.

Berikut kejadian yang menunjukkan latar waktu

1) Shubuh

“Selesai shalat shubuh berjamaah, aku muraja’ah dua juz. Lau

berolahraga, lari pagi. Setelah mendapatkan keringat, seperti biasa

aku melatih jurus-jurus pencak silat yang dulu pernah kupelajari di

pesantren agar tidak lupa”57

“Usai shalat shubuh berjamaah ketiganya berbincang di kamar

Fahmi. Hamza menyiapkan teh panas dan membawa sisa roti borek”58

“Tatkala shubuh menjelang, burung-burung riuh bercericit dan

berkicau di dahan-dahan pohon itu. Suara burung-burung itu

bersulam nada dengan suara tangis doa Said Nursi”59

2) Malam

“Malam itu, usai shalat Isya aku duduk di pinggir Danau Ranu Klakah

menikmati pemandangan malam. Bulan yang terang bundar di langit,

membayang indah di danau. Bulan itu seperti ada dua”60

“Aku pulang hampir jam sembilan malam. Dan ibu sudah membuat

rendang daging sapi, opor ayam, sambal hati, oseng-oseng kikil.

Semua sudah siap. Ibu juga sedang membuat kue nogosari dan puding

pisang”61

56

Ibid., hlm. 576. 57

Ibid., hlm. 43. 58

Ibid., hlm. 116. 59

Ibid., hlm. 479. 60

Ibid., hlm. 36. 61

Ibid., hlm. 46.

Page 20: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

71

“Sementara itu, beberapa waktu setelah Fahmi tertidur pulas, Aysel

terbangun. Aysel menyalakan lampu ruang tamu. Juga lampu di

beranda vila. Perutnya terasa lapar sekali. Ia melihat jam tangannya.

Sudah jam setengah sembilan malam”62

3) Siang

“Siang itu, tubuh Fahmi menggigil. Bukan karena kedinginan. Justru

karena panas. Bilal dan Hamza memanggil dokter. Panas tubuh

Fahmi diatas empat puluh derajat celcius. Fahmi kejang lalu tak

sadarkan diri”63

4) Musim Salju

“Salju tipis turun perlahan. Salju itu menambah tebal salju yang telah

menghampar memutihkan kota Istanbul. Dari jendela vila berlantai

tiga itu, Fahmi menyaksikan keindahan kota kekaisaran dan

kekhalifahan yang legendaris dalam balutan salju”64

“Ibrahim Hoca dan Zubeyir melambaikan tangan, saat mobil van itu

bergerak meninggalkan halaman rumah itu. Dimana-mana hamparan

salju tempak memutih. Seorang wanita setengah baya tampak tertatih

di pinggir menenteng plastik berisi roti”65

C. Unsur Ekstrinsik Novel Api Tauhid

1. Biografi Habiburrahman El Shirazy

Penulis novel Api Tauhid ini bernama Habiburrahman El Shirazy dan

akrab disapa dengan panggilan Kang Abik. Ia lahir di Semarang, Jawa

Tengah, pada hari Kamis, 30 September 1976. Ketika lahir Kang Abik diberi

nama Muhammad Habibulwahid yang memiliki arti orang terpuji yang

62

Ibid., hlm. 109. 63

Ibid., hlm. 557. 64

Ibid., hlm. 73. 65

Ibid., hlm. 187.

Page 21: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

72

menjadi kekasih Dia Yang Esa, dengan nama itu orang tuanya berharap

kelak Kang Abik bisa menjadi kekasih Allah Yang Maha Esa.66

Namun

karena Bapak Kang Abik pernah bernazar saat masa aliyah, maka nama

Kang Abik diganti menjadi Habiburrahman, dengan nama itu orang tuanya

berharap agar kelak Kang Abik bisa meniru Nabiyullah Muhammad

shallallahu’alaihiwassalam sehingga bisa menjadi kekasih Allah seperti

Nabi Muhammad shallallahu’alaihiwassalam.67

Dan nama Shirazy diambil

dari nama seorang ulama besar dari Kota Shiraz, yaitu Abu Ishaq Ash

Shirazy yang menulis kitab Al Muhadzdzab (kitab fiqih madzhab Imam

Syafi’i).68

Kang Abik mulai tertarik di dunia tulis sejak Madrasah Aliyah, karena

menurutnya dengan menulis bisa memperjuangkan nilai-nilai Islam yang

universal. Selain itu saat di Cairo para ulamanya begitu intens memberikan

keteladanan berkarya untuk memperjuangkan nilai-nilai Islami yang

rahmatan lil ‘alamin.69

Saat awal tiba di Cairo, Kang Abik pernah belajar menulis pada Dr.

Daud Rasyid. Dalam melukiskan suasana hati dan memilih bahasa yang

indah, secara tidak langsung Kang Abik belajar melalui karya-karya Dr.

Muhammad Said Ramadhan Al Bouthi, terutama novel Mamo Zein dan

66

Anif Sirsaeba El Shirazy, Fenomena Ayat-Ayat Cinta, cet. 2, (Jakarta: Republika, 2007), hlm.

50-51. 67

Ibid., hlm. 56. 68

Ibid., hlm. 312. 69

Ibid., 313.

Page 22: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

73

Fiqhus Sirah. Dalam memilih kalimat yang sederhana, lugas, dan mudah

dipahami, ia belajar melalui karya-karya Dr. Yusuf Al Qardhawi diantaranya

ash-Shahwah al-Islamiyyah Bainal Jumud Wat Tatharruf dan Al-‘Alim wath

Thahiyyah. Dan belajar dari Pak Ahmadun Yosi Herfanda cara menuliskan

misi dengan tidak menggurui.70

Menurut Kang Abik, tindakan yang paling tepat adalah beramal,

berbuat sesuatu dengan karya bermutu yang pantas untuk dilihat dan

dinimati oleh siapapun sepanjang sejarah. Umat Islam harus mampu

menunjukkannya, menunjukkan dengan apapun kemampuannya. Jika bisa

menulis, maka menulislah demi Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang

beriman. Jika bisa berderma, maka berdermalah demi Allah, rasul-Nya, dan

orang-orang yang beriman. Jangan menyia-nyiakan yang kecil, bisa jadi

yang kecil akan menjadi besar dengan niat baik. Dan jangan terlalu

membanggakan yang besar, bisa jadi yang besar itu menjadi kerdil karena

niat yang buruk.71

2. Kondisi Lingkungan Sosial Budaya

Habiburrahman El Shirazy dan kelima saudaranya hidup dalam

keluarga dengan tradisi santri yang ketat. Ayahnya bernama Saerozi Noor

akrab dipanggil K.H. Saerozi Noor, karena ayahnya dikenal sebagai seorang

mubaligh. Ayahnya tamatan Madrasah Aliyah dan sejak kecil beliau menjadi

70

Ibid., hlm. 319. 71

Ibid.,hlm. 225.

Page 23: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

74

santri di Pesantren Futuhiyyah, Mranggen, Demak, langsung di bawah

asuhan mendiang Hadratus Syekh K.H. Muslih bin Abdurrahman bin

Qasidhil Haq Al-Maraqy. Syekh Muslih bin Abdurrahman merupakan ulama

paling kharismatik dan paling disegani di Jawa Tengah pada saat itu karena

kedalaman ilmu agama dan ketawadhuannya. Selain itu Syekh Muslih bin

Abdurrahman merupakan murid dan sahabat dekat Al Alamah Syekh

Muhammad Yasin Al Fadany, seorang ulama kharismatik dari Padang yang

sudah menetap dan menjadi ulama di Makkah dengan gelar Musniduddunya

‘alal ithlaq (Sang Pemilik Sanad di Dunia dengan mutlak).72

Ibu Kang Abik bernama Hj. Siti Rodhiyah, menempuh pendidikan

hingga tamat Madrasah Tsanawiyah dan ikut program menjadi santri khusus

pada bulan Ramadhan seperti di beberapa pesantren di Kaliwungu Kendal

dan di Pesantren Al-Muayyad, Mangkuyudan, Solo.73

Selain itu Kang Abik juga dibesarkan dilingkungan yang memegang

tradisi budaya Jawa, seperti tradisi selamatan ulang tahun. Tradisi ini

dilakukan dengan membuat bubur merah atau makanan lengkap dengan

lauk-pauk yang diletakkan di atas tampah (wadah seperti nampan besar yang

terbuat dari bambu) yang telah dialasi dengan daun pisang dan di bawah

daun pisang diletakkan uang recehan yang banyak. Namun tidak lupa

72

Ibid., hlm. 47. 73

Ibid., hlm. 50.

Page 24: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

75

disisipkan nilai Islam seperti Ibu Kang Abik tidak lupa untuk membaca

basmalah bersama sebelum makan.74

3. Kondisi Lingkungan Pendidikan

Sejak kecil Bapak dan Umi Kang Abik mewajibkan anak-anaknya

belajar agama, hal ini tidak bisa ditawar dan dibantah. Menurut Bapak Kang

Abik, anak yang tahu agama itu lebih gampang diatur, lebih bisa berbakti

pada orangtua, lebih bisa mikul duwur mendem jero, dan lebih bisa menjaga

dirinya. Selain itu menurutnya sejelek-jeleknya orang yang tahu agama,

besok ia akan tetap dipakai orang lain. Ia tak mungkin tidak digunakan di

masyarakat. Paling tidak ya diminta memimpin doa dan mengajar ngaji.75

Selain itu Ibu Kang Abik juga mendidik anak-anaknya dengan nilai

islam diantaranya saat masih kecil Ibunya selalu menceritakan cerita-cerita

pembangun moral dan penguat tauhid sebagai pengantar tidur. Dari lisan

Ibunya, Kang Abik dan kelima saudaranya pertama kali mendengar kisah-

kisah para nabi dan cerita-cerita Islam klasik seperti kisah mukjizat Nabi

Muhammad membelah bulan, kisah mukjizat Nabi Musa membelah lautan,

kisah Masyitah, kisah masuk Islamnya orang Majusi, Qishatul Anbiya,

Khulashah Nuruul Yaqiin, Nasaaihul ‘Ibaad, Durratun Naasihiin,

Mau’idhatul Mu’miniin, dan lain sebagainya.76

74

Ibid., hlm. 74. 75

Ibid., hlm. 109-110. 76

Ibid., hlm. 76-77.

Page 25: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

76

Setelah Kang Abik lulus dari SD sebagai salah satu murid terbaik se-

Semarang, ia tidak dimasukkan ke SMP Negeri meski banyak SMP Negeri

favorit yang meminta agar Kang Abik dimasukkan ke sekolah mereka.

Bahkan kelima saudaranya pun nyantri dulu sebelum masuk ke Perguruan

Tinggi.77

Kang Abik mulai belajar di pondok pesantren selepas SD, Kang

Abik melanjutkan pendidikan di MTs Futuhiyah I Mranggen sambil belajar

di kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak. Kang

Abik sering mendapatkan peringkat atas di kelasnya, maka selepas MTs ia

melanjutkan ke Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Solo pada tahun

1992. Saat MAPK di MAPK ini Kang Abik tinggal di asrama yang

disediakan sekolah dan sejak di asrama Kang Abik mulai belajar berbahasa

Arab hingga fasih.78

Setelah menyelesaikan pendidikannya di MAPK tahun 1995, Kang

Abik berangkat ke Cairo, Mesir bersama beberapa temannya dari MAPK

untuk melanjutkan pendidikannya. Kang Abik diterima di Fakultas

Ushuluddin, jurusan Hadis di Universitas Al Azhar.79

Setelah itu Kang Abik

melanjutkan pendidikan Postgraduate Diploma (Pg.D) S.2. di Institute for

Islamic Studies Cairo, Mesir yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri. Di

program pascasarjana Kang Abik tak sempat menulis tesis karena situasi

yang sulit. Namun ia telah menyelesaikan semua ujian materi kuliah dan

77

Ibid., hlm. 110-111. 78

Ibid., hlm. 332. 79

Ibid.

Page 26: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

77

memperoleh predikat Jayyid Jiddan, berdasarkan catatan pihak institute

Kang Abik merupakan mahasiswa Indonesia yang pertama kali memperoleh

predikat itu. Dengan predikat itu Kang Abik memperoleh gelar Pg.D

(Postgraduate Diploma) bukan M.A (Master of Art).80

4. Karya-Karya Dan Penghargaan Habiburrahman El Shirazy

Selama di Kairo, Kang Abik telah menghasilkan beberapa naskah

drama dan menyutradarainya, diantaranya:81

a. Wa Islama pada tahun 1999

b. Sang Kiai dan Sang Durjana gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi

yang berjudul ‘Alim Wa Thagniyyah pada tahun 2000

c. Darah Syuhada pada tahun 2000

d. Tulisan yang berjudul Membaca Insanniyah al Islam dimuat dalam buku

Wacana Islam Universal diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI

Kairo pada tahun 1998

Beberapa karya terjemahan yang telah Kang Abik hasilkan,

diantaranya:82

a. Ar-Rasul diterbitkan Gema Insani Press pada tahun 2001

b. Biografi Umar bin Abdul Aziz diterbitkan Gema Insani Press pada

tahun 2002

c. Menyucikan Jiwa diterbitkan Gema Insani Press pada tahun 2005

80

Ibid., hlm. 165. 81

Shirazy, Op. Cit., 2014, hlm. 585. 82

Ibid.

Page 27: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

78

d. Rihlah Ilahiyah diterbikan Era Intermedia pada tahun 2014, dan lain-

lain

Beberapa karya Kang Abik dalam bentuk cerpen dimuat dalam

antologi, diantaranya:83

a. Ketika Duka Tersenyum diterbitkan FBA Press pada tahun 2001

b. Bayi-Bayi Tertawa diterbitkan Annida pada tahun 2001

c. Seratus Peluru untuk Amru diterbitkan Annida pada tahun 2001

d. Merah di Jenin diterbitkan FBA Press pada tahun 2002

e. Ketika Cinta Menemukanmu diterbitkan Gema Insani Press pada tahun

2004, dan lain-lain

Beberapa karya populer yang telah terbit, diantaranya:84

a. Ketika Cinta Berbuah Surga diterbitkan MQS Publishing pada tahun

2005

b. Pudarnya Pesona Cleopatra diterbitkan Republika pada tahun 2005

c. Ayat-Ayat Cinta diterbitkan Republika-Basmala pada tahun 2004 dan

telah difilmkan pada tahun 2008

d. Ayat-Ayat Cinta 2 diterbitkan Republika pada tahun 2015 dan telah

difilmkan pada tahun 2017

e. Di Atas Sajadah Cinta diterbitkan Republik-Basmala pada tahun 2006

telah disinetronkan di Trans TV pada tahun 2006

83

Ibid. 84

Ibid., hlm. 585-86.

Page 28: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

79

f. Ketika Cinta Bertasbih diterbitkan Republika-Basmala pada tahun 2007

dan telah difilmkan pada tahun 2009

g. Ketika Cinta Bertasbih 2 diterbitkan Republika-Basmala pada tahun

2007 dan telah difilmkan pada tahun 2009

h. Dalam Mihrab Cinta diterbitkan Republika-Basmala pada tahun 2007

i. Bumi Cinta diterbitkan pada Author Publishing tahun 2010

j. The Romance diterbitkan Ihwah pada tahun 2010

k. Bidadari Bermata Bening diterbitkan Republika pada tahun 2017

l. Cinta Suci Zahrana diterbitkan Ikhwah Publishing House pada tahun

2011 dan difilmkan pada tahun 2012

Dengan karya-karya yang fenomenal Kang Abik diganjar banyak

penghargaan bergengsi, diantaranya:85

a. Meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN 1 Surakarta pada tahun

1994

b. Menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi religius tingkat SLTA se-

Jawa Tengah yang diadakan oleh panitia Book Fair dan ICMI Orwil

Jawa Tengah di Semarang pada tahun 1994

c. Menjadi pemenang I dalam lomba pidato tingkat remaja se-eks

Karesidenan Surakarta yang diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda,

UNS pada tahun 1994

85

Ibid., hlm. 570-573.

Page 29: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

80

d. Menjadi pemenang I dalam lomba pidato Bahasa Arab se-Jawa Tengah

dan DI Yogyakarta yang diadakan oleh UMS Surakarta pada tahun 1994

e. Meraih Juara I lomba baca puisi Arab Tingkat Nasional yang diadakan

oleh IMABA UGM Yogyakarta pada tahun 1994

f. Menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-

Jawa Tengah yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jawa Tengah pada

tahun 1995 dengan judul tulisan Analisis Dampak Film Laga Terhadap

Kepribadian Remaja

g. Peraih Pena Award pada tahun 2005 sebagai Novel Terpuji Nasional

dari Forum Lingkar Pena

h. Peraih The Most Favorite Book pada tahun 2005 versi Majalah

Muslimah

i. Peraih IBF Award pada tahun 2006 sebagai Buku Fiksi Dewasa Terbaik

Nasional

j. Ditahbiskan oleh Republika Award sebagai Tokoh Perubahan Indonesia

pada tahun 2007

k. Peraih Adab Award pada tahun 2008 dalam bidang novel Islami

diberikan oleh Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

l. Peraih UNDIP Award pada tahun 2008 sebagai Novelis No. 1 Indonesia

yang diberikan oleh Insani UNDIP

Page 30: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

81

m. Peraih Penghargaan Sastra Indonesia pada tahun 2008 sebagai sastrawan

kreatif yang mampu menggerakkan masyarakat membaca sastra oleh

Pusat Bahasa dalam Sidang Majelis Sastra Asia Tenggara

n. Peraih Paramadina Award pada tahun 2009 for Oustanding Contribution

to the Advanchement of Literatures and Arts in Indonesia

o. Peraih Anugerah Tokoh Persuratan Dan Kesenian Islam Nusantara pada

tahun 2012 yang diberikan oleh Ketua Menteri Sabah, Malaysia

p. Peraih UNDIP Award pada tahun 2013 dari Rektor UNDIP dalam

bidang Seni dan Budaya

5. Karier Habibiburrahman El Shirazy

Kang Abik memiliki perjalanan karier yang cukup panjang,

diantaranya:86

a. Pernah mengudara di Radio JPI Surakarta selama satu tahun yakni pada

tahun 1994-1995

b. Memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens

dan Kajian Pengetahuan Islam) di Kairo pada tahun 1996-1997

c. Menjadi duta Indonesia untuk mengikuti Perkemahan Pemuda Islam

Internasional Kedua yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly

of Moslem Youth) selama sepuluh hari di Kota Ismailia, Mesir pada

bulan Juli tahun 1996. Dalam perkemahan itu, Kang Abik

berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam

86

Ibid., hlm. 582-584.

Page 31: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

82

Fil ‘Alam Bil Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia

dengan Islam).

d. Aktif di Majelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Kairo pada tahun

1998-2000

e. Koordinator Islam ICMI Orsat Kairo selama dua periode yakni pada

tahun 1998-2000 dan 2000-2002

f. Dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asatidz Pesantren Virtual

Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo

g. Memprakarsai berdirinya FLP (Forum Lingkar Pena) dan KSI

(Komunitas Sastra Indonesia) di Kairo

h. Ikut mentashih Kamus Populer Bahasa Arab-Indonesia yang disusun

oleh KMNU Mesir dan diterbitkan oleh DIVA Pustaka, Jakarta pada

bulan Juni tahun 2013

i. Kontributor penyusunan Ensiklopedia Intelektualisme Pesantren: Potret

Tokoh dan Pemikirannya, terdiri atas tiga jilid diterbitkan oleh DIVA

Pustaka, Jakarta pada tahun 2003

j. Mendedikasikan ilmunya di MAN 1 Yogyakarta antara tahun 2003-

2004

k. Menjadi dosen Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar

Ash Shiddip UMS Surakarta pada tahun 2004 hingga 2006

Page 32: BAB III TINJAUAN NOVEL API TAUHID A. Sinopsis Novel Api Tauhid

83

l. Menjadi pembicara di University Petronas Malaysia, di Masjid Camii

Tokyo dalam Syiar Islam Golden Week pada tahun 2010, di Grand

Auditorium Griffith University Brisbane, Australia

m. Menjadi pembicara dalam Seminar Asia-Pacific di University of New

South Wales at ADFA, Camberra

n. Menjadi pembicara di Amerika Serikat dan Kanada dan mengisi

pengajian di New York, Washington DC, Boston, Pittsburgh,

Bloomington, St. Louis, Urbana-Illions, Atlanta, New Orleans, Houston,

San Francisco, Las Vegas, Los Angeles, dan Toronto.