Upload
ruslan-archseven
View
133
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pusat kegiatan mahasiswa universitas haluoleo
Citation preview
BAB III
TINJAUAN UMUM PUSAT KEGIATAN MAHASISWA (PKM)
UNIVERSITAS HALUOLEO
A. Gambaran Umum Kota Kendari
1. Batas-Batas Wilayah
Wilayah Kota Kendari dengan ibu kotanya Kendari dan sekaligus juga
sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara secara geografis terletak di bagian
Selatan Garis Khatulistiwa berada di antara 30 54` 30``- 40 3` 11`` Lintang Selatan
dan membentang dari Barat ke Timur diantara 1220 23`- 1220 39` Bujur Timur. (BPS
Kota Kendari, 2010)
Berdasarkan data dari (BPS Kota Kendari, 2010) yang menjelaskan letak
wilayah dan batas-batas Kota Kendari adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia,
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari,
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda,
d. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan
Sampara. (BPS Kota Kendari, 2010),
Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
6 Tahun 1995 yang disyahkan pada tanggal 3 Agustus 1995 dengan status Kotamadya
Daerah Tk. II Kendari.
2. Luas Wilayah
Wilayah Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah
daratannya sebagian besar terdapat di daratan Pulau Sulawesi mengelilingi Teluk
Kendari dan terdapat satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko. Luas wilayah daratan Kota
Kendari 295,89 Km2 atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara.
(BPS Kota Kendari, 2010)
51
Gambar III.1: RTRW BWK V Kawasan Anduonohu(Sumber : Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Kendari, 2003)
Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam secara berturut-turut,
Kecamatan Abeli merupakan wilayah kecamatan yang paling luas yaitu 49,61 km2,
menyusul Kecamatan Baruga 49,58 km2, Kecamatan Poasia yaitu 43,52 km2,
Kecamatan Puuwatu yaitu 42,71 km2, Kecamatan Mandonga yaitu 23,36 km2,
Kecamatan Kambu yaitu 23,13 km2, Kecamatan Kendari Barat yaitu 22,98 km2,
Kecamatan Kendari yaitu 19,55 km2, Kecamatan Wua-Wua yaitu 12,35 km2, dan
Kecamatan Kadia yaitu 9,10. (BPS Kota Kendari, 2010)
3. Keadaan Iklim
a. Musim
Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Kendari hanya dikenal
dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan. Keadaan musim sangat
dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup di atas wilayahnya. Sekitar bulan April, arus
angin selalu tidak menentu dengan curah hujan yang tidak merata. Musim ini dikenal
sebagai musim Pancaroba atau Peralihan antara musim hujan dan musim kemarau.
52
Pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus, angin bertiup dari arah timur
berasal dari Benua Australia yang kurang mengandung uap air. Hal ini
mengakibatkan kurangnya curah hujan didaerah ini. Pada bulan Agustus sampai
dengan bulan Oktober terjadi musim Kemarau. Kemudian pada bulan November
sampai dengan bulan Maret, angin bertiup banyak mengandung uap air yang berasal
dari Benua Asia dan Samudera Pasifik, setelah melewati beberapa lautan.
Pada bulan-bulan tersebut di wilayah Kota Kendari dan sekitarnya biasanya
terjadi musim Hujan. Menurut data yang ada memberikan indikasi bahwa di Kota
Kendari tahun 2009 terjadi 137 hh dengan curah hujan 1.419 mm. (BPS Kota
Kendari, 2010)
b. Suhu Udara
Suhu udara dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Perbedaan ketinggian
dari permukaan laut, daerah pegunungan dan daerah pesisir mengakibatkan keadaan
suhu yang sedikit beda untuk masing-masing tempat dalam suatu wilayah. Secara
keseluruhan, wilayah Kota Kendari merupakan daerah bersuhu tropis.
Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika
Maritim Kendari, selama tahun 2009 suhu udara maksimum 32,24 oC dan minimum
23,63 oC. Tekanan udara rata-rata 1.011,3 millibar dengan kelembaban udara rata-
rata 82 persen. Kecepatan angin di Kota Kendari selama tahun 2009 pada umumnya
berjalan normal, mencapai 2 m/detik.
B. Aspek Sosial dan Ekonomi Kota Kendari
1. Jumlah Penduduk
Penduduk Kota Kendari pada tahun 2007 sebesar 251.447 jiwa dan pada
tahun 2008 sebesar 254.236 jiwa, sedangkan pada tahun 2009 berdasarkan hasil
pencatatan terakhir, melalui Proyeksi Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2005,
penduduk Kota Kendari telah mencapai 260.867 jiwa. Berdasarkan data tersebut di
atas, terlihat bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota selama kurun waktu tahun
2007-2009 sebesar 1,87 persen per tahun.
53
Untuk laju pertumbuhan penduduk menurut kecamatan, laju pertumbuhan
penduduk Kecamatan Kadia mempunyai laju pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu
sebesar 1,95 persen disusul Kecamatan Kendari, Kendari Barat dan Kambu masing-
masing sebesar 1,89 persen, 1,87 persen dan 1,87 persen.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan kadia selama dua
tahun terakhir ini disebabkan karena bertambahnya kegiatan ekonomi di kecamatan
ini seperti pembangunan Toko/ruko, rumah makan dan hotel sehingga penduduk
cenderung tinggal di kecamatan Kadia. Laju pertumbungan yang tinggi di Kecamatan
Kambu disebabkan karena di Kecamatan ini terdapat Universitas terbesar di Sulawesi
Tenggara yang tiap tahunnya mengalami pengembangan menyebabkan kebutuhan
perumahan baik untuk para dosen dan karyawan maupun mahasiswa semakin
bertambah.
1. Persebaran Penduduk
Sama halnya dengan 2 tahun sebelumnya, Persebaran penduduk Kota
Kendari tahun 2009 terpusat di Kecamatan Kendari Barat berkisar 44.491 jiwa atau
sebesar 17,06 persen, menyusul Kecamatan Mandonga 37.789 jiwa atau 14,49 persen.
Penyebab utama terjadinya persebaran penduduk di Kecamatan Kendari Barat karena
Kecamatan Kendari Barat merupakan kecamatan pecahan dari Kecamatan Kendari
dimana Kendari merupakan Kota Lama dan Kendari Barat merupakan pusat
perkantoran dan sebagian kampus Unhalu masih berada di Kecamatan ini. Hal ini
menjadi penyebab padatnya penduduk di Kecamatan Kendari Barat. Sedangkan
kecamatan mandonga, penyebaran penduduk cukup tinggi disebabkan karena
meningkatnya kegiatan ekonomi dengan dibangunnya toko/mall dan hotel. Untuk
penduduk Kecamatan Baruga sebesar 13.469 jiwa, Poasia 20.231 jiwa, Abeli 22.181
jiwa, Kendari 26.861 jiwa, Puwatu 24.062 jiwa, Wua-Wua 20.875 jiwa, Kadia 29.949
jiwa dan Kambu 20.959 jiwa, masing-masing mengalami peningkatan jumlah
penduduk dengan persebaran penduduk yang tidak jauh berbeda dengan tahun
sebelumnya
54
Tabel III.1 Jumlah Penduduk Kota Kendari dari tahun 2005-2009 menurut
Kecamatan
No.Nama
KecamatanJumlah Penduduk / Tahun (jiwa)
2005 2006 2007 2008 2009
1. Mandonga 53.605 35.442 36.443 36.828 37.789
2. Baruga 57.421 12.63 12.987 13.127 13.4693. Puuwatu - 22.567 23.204 23.45 24.0624. Kadia - 28.046 28.825 29.189 29.9495. Wua-wua - 19.589 20.147 20.343 20.8756. Poasia 36.623 18.972 19.508 19.717 20.2317. Abeli 18.685 20.801 21.388 21.618 22.1818. Kambu - 19.651 20.205 20.426 20.9599. Kendari 21.156 25.176 25.883 26.179 26.86110. Kendari Barat 38.566 41.712 42.887 43.36 44.491
Jumlah 226.056 244.586 251.477 254.237 260.867
No. Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Belum/Tidak Tamat 3511 2659 61702. Tamat Sekolah Dasar 6851 3204 100553. Tamat SMP 10014 4370 143844. Tamat SMA 19079 9021 281005. Tamat SMA Kejuruan 5272 2227 74996. Diploma I/II 534 1800 23347. Akademi/Diploma III 2393 1481 38748. Universitas 8722 5050 13772
Jumlah 56376 29812 86188
2. Tata Guna Lahan Kota Kendari
Rencana tata guna lahan merupakan usaha pengisian Rencana Struktur yang
didalammnya lebih jelas batasan fisik setiap kawasan fungsi kegiatan. Dengan kata
lain, rencana tata guna lahan memberi arah lebih jelas dalam meletakkan elemen-
elemen perkotaan, sehingga dapat diketahui lokasi-lokasi fungsi kegiatan perkotaan.
55
Dalam menyusun rencana tata guna lahan, ada 3 faktor utama yang
mendasarinya, yaitu :
a. Kecenderungan arah perkembangan kota,
b. Kebutuhan lahan bagi setiap elemen perkotaan, dan
c. Rencana struktur kota yang dikehendaki.
Adapun isi dari setiap kawasan fungsi kegiatan dijabarkan sebagai berikut :
1. Perumahan dan permukiman
Peruntukkan lahan bagi permukiman beserta prasarana dan sarana lingkungan
diperkirakan seluas 9.950 Ha atau sekitar 33,04% dari luas total wilyah kota
Kendari. Peruntukkan lahan permukiman ini sudah termasuk kawasan Bumi Praja
seluas 1000 Ha, yaitu kawasan permukiman yang didalam penataannya melalui
konsolidasi tanah dengan tujuan pemanfaatan tanah secara optimal, seimbang dan
lestari serta memenuhi kaidah-kaidah dan norma-norma perencanaan kota dalam
taman. Peruntukkan kawasan Bumi Praja ini meliputi perumahan prasarana dan
sarana pemukiman, perkantoran dan hutan kota.
2. Pemerintahan
Kawasan pemerintahan sipil secara keseluruhan mencakup areal lahan seluas 135
Ha atau sekitar 0,46% dari luas total Kota Kendari yang terbagi 2 kawasan yaitu :
a. Kawasan Pemerintahan Kota Kendari seluas ± 34,30 Ha yang terletak di
Kelurahan Mandonga (Kecamatan Mandonga) dan Kelurahan Kadia
(Kecamatan Baruga).
b. Kawasan Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara seluas ± 100 Ha yang
terletak di Kelurahan Anduonuhu (Kecamatan Poasia) dan 0,70 Ha di
Kelurahan Baruga (Lapas).
3. Pertahanan dan Keamanan
Kawasan Pertahanan dan Kemanan (Militer dan Kepolisian) mencakup areal
lahan seluas 58,80 yang tersebar di Kelurahan Sodohoa, Kemaraya, Puwatu,
Lepo-lepo dan Rahanduona.
Tabel III.3 Rencana Tata Guna Lahan Kota Kendari Tahun 2000-2010
56
No. Jenis Pemanfaatan LahanJumlah
Ha (%)
A. Kawasan Tidak Terbangun 12.466 42.14
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.
Perumahan / PermukimanPemerintahanPertahanan dan KeamananPendidikanRumah SakitPerdagangan dan JasaPerkantoran dan JasaPasarKC. Rumah Mewah-Hotel-KantorKC. Perumahan-Bengkel-GudangKC. Hotel & VillaPangkalan KendaraanTerminalPelabuhan LautIndustri Logam, Kimia, KelautanAgroindustriIndustri PerikananIndustri KerajinanPergudanganLainnya
9.95513558.533156.5420.120.530.4257
115.5127.5
1017101366273942737
45.1
33.640.460.201.120.161.420.070.100.870.390.430.030.060.341.240.920.320.090.130.15
B. Kawasan Tidak Terbangun 17.121 57.86
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.
Pariwisata Lapangan OlahragaTaman KotaKebun Raya & Taman Marga SatwaTPAKuburanTambakSawahBudidaya PerkebunanBudidaya PeternakanBudidaya Tani Konservasi Lahan KeringBudidaya HutanHutan KotaHutan LindungJalan HijauLainnya
444.135.940022.763.5192.5333
5383.151138
1899.51422.51824.333565.82
148248
1.50.121.350.080.210.651.1318.193.856.424.816.1712.050.500.08
J u m l a h 29.589 100
Sumber : Dinas Tata Ruang Kota Kendari, 2011
57
Beberapa fungsi di setiap bagian wilayah kota (BWK) dapat dilihat melalui
peta peruntukkan tata guna lahan. Kegiatan perkotaan akan disesuaikan sesuai
penjabaran peta tata guna lahan berdasarkan konsep dasar pengembangan kota
Kendari yang secara keseluruhan memperhatikan struktur kegiatan utama masing-
masing BWK.
Rencana penggunaan lahan pada tiap BWK Kota Kendari sampai tahun
2010 khusus untuk peruntukan lahan bagi wilayah kawasan pendidikan mencakup
luas lahan 331 Ha atau sekitar 1,12 % dari total luas kota Kendari.
3. Gambaran Umum Kampus Unhalu
Universitas Haluoleo sebagai kelanjutan lembaga pendidikan merupakan salah
satu pusat pengembangan kebudayaan bangsa yang menyelenggarakan misi
pendidikan tinggi, mengembangkan dan menyebarluaskan serta mengabdikan ilmu
pengetahuan, teknologi, kesenian, ilmu kemanusiaan, dan ilmu sosial dalam
mewujudkan amanah UUD 1945 agar tercapai peningkatan kualitas manusia
Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maju dan
sejahtera yang berkeadilan.
Universitas Haluoleo diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pertama di
Sulawesi Tenggara oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Doddy Tisnaamidjaja
mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang masa itu dijabat oleh Prof. Dr.
Nugroho Notosusanto pada tangggal 19 Agustus 1981 sebagai perguruan tinggi
negeri ke 42 di Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 37 tahun 1981, yang merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
nasional dan pembangunan nasional serta pembangunan daerah Sulawesi Tenggara,
menjunjung tinggi martabat manusia dan nilai kemanusiaan yang menganut
kebebasan akademik berdasarkan integritas keilmuan, mengandalkan kepakaran serta
sadar akan keterkaitan lembaga pendidikan tinggi dengan pihak lain.
Dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi Negeri dan kehidupan
masyarakat akademik, kepemimpinan dan pengelolaan Universitas Haluoleo
58
menganut sistem asas kemitraan dan asas fungsional, sehingga kearifan dan
keserasian selalu menjiwai karya dan pengabdian warganya.
Sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, Universitas
Haluoleo menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian serta selalu tanggap terhadap perubahan dan perkembangan untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Unhalu berada pada kawasan Sub II Anduonohu, yiatu di Jln. H.E.A
Mokodompit Kampus Baru Bumi Tridarma-Andounohu atau biasa yang disebut
dengan kawasan Kampus Baru Unhalu. Letak kampus Unhalu berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan rumah penduduk/asrama/kos.
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan hutan kampus dan rumah penduduk.
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan perumahan dosen.
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Jln. H.E.A. Mokodompit –
Anduonohu dan rumah penduduk/asrama/tempat kost
mahasiswa.
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu menempati areal kawasan seluas
250 Ha, dengan kondisi topografi lahan yang berkontur, seperti terlihat pada gambar
III. 2. Elevasi tertinggi adalah 27 m, berada di area sebelah selatan kampus, sedang
elevasi terendah adalah 1 m, berada di area sebelah utara kampus. Beberapa area,
59
Gambar III.2: Letak batas wilayah Kampus Uiversitas Haluoleo
merupakan area jenuh air, seperti di area samping gedung PKM, sekitar jalan di Fak.
Fisip. Selain itu, juga terdapat kolam buatan yang berada di area depan tugu kampus.
60
Keterangan : A : Area Kegiatan
Olahraga B : Area Jenuh Air C : Bangunan Adm.
Universitas, Mahasiswa &
Auditorium D : Ruang Terbuka
Hijau
: Pemanfaatan lahan untuk
ruang terbuka pendidikan
: Masjid Unhalu
: Balai Kesenian dan Olahraga
: Perpustakaan Unhalu
: Gedung Perkuliahan
Gambar III.3: Pemanfaatan Fungsi Lahan (Sumber: Analisis Pribadi, 2011)
Lokasi Tapak