BAB IIIlg

Embed Size (px)

Citation preview

Gambar 2. Diagram alir reforming steam-nafta

3.1.c. Proses Gas Sintesa Texaco Proses ini merupakan proses kontinyu tanpa katalis untuk membuat hydrogen dengan oksidasi parsial hidrokarbon gas atau cair(fuel-oil, gas alam). Diagram alir proses ini dapaat dilihat pada Gambar 3. Suhu reactor berkisar antara 2000-2700 OF, tekanan dari 1 atm sampai lebih dari 1500 psig. Suhu preheater ialah sekitar 1200 OF tergantung pada komposisi umpan. Kebutuhan oksigen ialah 250-270 cuft per mcf gas sintesa. Yield di dalam crude-gas dari reactor dengan umpan gas alam sekitar 60%, sedangakan dari umpan fuel-oil berat sekitar 45%. Kandungan hydrogen didalam gas sintesa ditingkatkan menjadi 92-98% dengan shift converter.

Gambar 3. Diagram alir proses gas sintesa Texaco

3.1.d. Proses Gasifikasi Shell1

Proses ini merupakan proses kontinyu non-katalis untuk merubah umpan hidrokarbon menjadi suatu campuran gas yang kaya hydrogen dengan oksidasi parsial dalam suatu reaktor yang dirancang khusus. Umpan hidrokarbon dan oksidan dipanaskan secara terpisah dan dicampur dalam ruang pembakaran dimana sebagian umpan terbakar dan sisanya direngkah secara termis oleh panas pembakaran. Prosuk rengkahan kemudian bergabung dengan produk pembakaran membentuk campuran gas akhir. Suhu reaktor berkisar antara 2000 sampai 2700 OF tergantung pada oksidan yang dipakai (apakah udara atau oksigen) dan produk gas yang diingini. Diagram alir proses ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram alir proses gasifikasi shell

3.1.e. Proses Hypro Proses ini merupakan proses kontinyu menggunakan katalis untuk memproduksi hydrogen dari gas buang kilang ataau gas alam. Proses ini dilisensi oleh UOP Co. Proses ini dirancang baik untuk me-recovery hydrogen dalam gas buang kilang maupun untuk meng-konversi gas alam menjadi hydrogen reaksi dekomposisi sebagaai berikut : CH4 C + 2 H2 Hidrogen dilepaskan dari karbon padat dengan pemisahan fasa pada kemurnian sekitar 93% vol atau lebih. Diagram alir proses ini secara sederhana dapat dilihat pada2

Gambar 5. Kebutuhan panas pada proses ini sangat rendah hanya untuk konversi, karena karbon yang terbakar hasil dari reaksi akan mensuplai energy masuk yang diperlukan, sehingga steam tidak diperlukan untuk mengontrol reaksi.

Gambar 5. Diagram alir proses Hypro

3.1.f. Proses Dehidrogenasi Proses dehidrogenasi merupakan suatu proses untuk membagi hydrogen dari suatu hidrokarbon atau campuran hidrokarbon, baik dengan cara termis maupun dengan katalis. Dehidrogenasi termis telah digunakan secara luas dengan umpan gas-gas etan, isobutan, dsb untuk situasi kilang yang khusus. Proses ini kurang selektif dibandingkan dengan dehidrogenasi katalis dan cenderung membentuk molekul-molekul ringan yang lebih disukai dalam bentuk olefin. Kondisi operasi berjarak dari 1400 2200 OF dan sampai 50 psig. Dehidrogenasi katalis telah berkembang pada akhir-akhir ini dalam memproduksi bahan dasar (dalam hal ini butadiene) untuk karet sintesis, resin, dan produk petrokimia lainnya. Proses ini adalah selektif dengan katalis yang terdiri dari oksida logam dengan support keramik atau basis alumina. Suhu operasi berjarak antar 932 dan 1380 OF dengan tekanan sekitar a atm. Siklus operasinya singakat dan katalis harus seringkali diregenerasi dengan udara pada suhu 1100 1400 OF . Aplikasi utama proses ini selama perang dunia kedua adalah untuk memproduksi tambahan umpan olefin bagi proses alkilasi. Disebabkan karena pembaharuan interes terhadap alkilasi bensin motor maka perhatian ditujukan kembali kepada proses dehirdogenasi untuk menyimpan umpan olefin dari gas-gas jenuh. Kenyataan lain yang

3

penting ialah hydrogen dapat diperoleh sebagai produk samping pada kemurnian sekitar 80%. Macam-macam proses dehidrogenasi yang pentinh adalah : 1. 2. Proses Catadiene Proses Dehidrogenasi UOP

1)

Proses Catadiene Proses ini dilesnsi oleh houdryproses corp, merupakan suatu proses katalis

yang kontinyu untuk dehidrogenasi hidrokarcon ringan menjadi mono olefin atau diolefin. Untuk memproduksi mono olefin digunakan suhu operasi sekitar 1050 1100 OF pada tekanan 1 atm. Sedangkan untuk membuat di-olefin digunakan suhu yang lebih tinggi dan tekanan yang lebih rendah dari atmostfir. Katalis yang digunakan tipe krom dioksida alumina (Cr2O2Al2O3). Proses bersifat endotermis dan perpindahan panas dihapuskan dalam reaktor. Kapasitas panas pada unggun katalis dikontrol dengan menggunakan material inert berbentuk granular yang menyertai katalis aktif. Apabila proses beroperasi untuk memproduksi butadien maka butadiene diekstrak dari efluen reaktor, sedangkan yang tinggal dalam potongan butan-butadien di recycle. Diagram alir proses dapat dilihat pada gambar 6. Pabrik komersil pertama dioperasikan selama perang dunia kedua oleh Sun Oil Co pada kilang Toledo & Standard Oil Co of California di El-Segundo.

Gambar 6. Diagram alir proses Catadiene4

2) Proses Dehydrogenasi UOP Proses ini merupakan proses katalis yang continue untuk mengubah C2C5 menjadi olefin. Katalisnya ialah Krom Oksida dalam Alumina Oksida. Umpan berupa Butan di panaskan dari 932 sampai 1380 oF lalu dilewatkan ke dalam katalis chamber pada tekanan 1050 psi. dengan recycle dan kondisi optimum maka olefin diperoleh pada konversi 90-95%. Karma reaksi eksotermis maka suhu katalis harus di control secara hati hati. Dua buah atau lebih reactor di pakai untuk siklus reaksi dan regenerasi. Efluen dari reactor didinginkan dan di kompresi sebelum gas gas ringan ( C1-C3 & H2 ) dipisahkan dari Butan butadien. Fraksionasi digunakan untuk memisahkan recycle Butan. Diagram alir proses ini dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Diagram alir proses dehidrogenasi UOP Siklus operasi proses ini singkat sekitar 1 jam. Kontaminan katalis utamanya ialah kokas ( coke ). Senyawa senyawa sulfur dan CO secara material tidak mempengaruhi katalis. Katalis dapat diregenerasi sebanyak 2000 kali.

5