23
38 BAB IV ANALISA TERHADAP KONSEP KEPEMILIKAN HARTA DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN ISLAM A. Analisis Terhadap Konsep Kepemilikan Harta Dalam Sistem Kapitalis Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang lebih mementingkan hak individu dan mengesampingkan kepentingan masyarakat umum. Pelaku ekonomi bersifat individu dengan bebas untuk mengusahakan keberhasilan ekonomi dengan bebagai cara yang dikehendakinya dan menanggung resiko pribadi. Seperti semboyan kapitalis “Segala sesuatu untuk diri sendiri.”Ini menunjukkan bahwa kapitalis mempunyai hak memiliki secara pribadi yang tidak terbatas atas alat-alat produksi yang tenaga penggeraknya adalah laba pribadi. Sistem ekonomi kapitalis lebih memprioritaskan kepentingan individu daripada kepentingan umum, masih ada kebaikan- kebaikan didalamnya. 1. Kebaikan-kebaikan sistem ekonomi kapitalis, 1 yaitu : a. Para pendukung mazhab sistem ekonomi kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan kebebasan ekonomi disini, maka masyarakat banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 1 M Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995, hlm. 315.

BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

38

BAB IV

ANALISA TERHADAP KONSEP KEPEMILIKAN HARTA

DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN ISLAM

A. Analisis Terhadap Konsep Kepemilikan Harta Dalam Sistem Kapitalis

Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang lebih mementingkan hak

individu dan mengesampingkan kepentingan masyarakat umum. Pelaku

ekonomi bersifat individu dengan bebas untuk mengusahakan keberhasilan

ekonomi dengan bebagai cara yang dikehendakinya dan menanggung resiko

pribadi. Seperti semboyan kapitalis “Segala sesuatu untuk diri sendiri.”Ini

menunjukkan bahwa kapitalis mempunyai hak memiliki secara pribadi yang

tidak terbatas atas alat-alat produksi yang tenaga penggeraknya adalah laba

pribadi.

Sistem ekonomi kapitalis lebih memprioritaskan kepentingan individu

daripada kepentingan umum, masih ada kebaikan- kebaikan didalamnya.

1. Kebaikan-kebaikan sistem ekonomi kapitalis,1 yaitu :

a. Para pendukung mazhab sistem ekonomi kapitalis menyatakan bahwa

kebebasan ekonomi sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan

kebebasan ekonomi disini, maka masyarakat banyak peluang untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

1 M Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti

Wakaf, 1995, hlm. 315.

Page 2: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

39

b. Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap

“produksi“ dan tingkat “harga“ pada tingkat yang wajar dan akan

membantu, mempertahankan penyesuaian yang rasional di antara

kedua variabel. Persaingan akan mempertahankan keuntungan dan

upah pada tingkat yang sederhana.

c. Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk

mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding

dengan tujuan untuk memaksimumkan. Semakin sedikit kesempatan

untuk memperoleh keuntungan semakin kecil semangat untuk bekerja

dan meningkatkan produksi. Sebaliknya jika kita mempertahankan

motivasi mendapatkan setiap individu untuk memperoleh/

mendapatkan pendapatan sebanyak mungkin, setiap orang akan

berupaya bekerja keras dengan tenaga yang maksimum serta berusaha

untuk melakukan produksi maksimum. Persepsi yang dikemukan oleh

para pendukung ekonomi kapitalis tersebut diatas untuk menumbuhkan

semangat dan menyadarkan kita bahwa ekonomi sudah dikuasai oleh

kaum kapitalisme yang secara tidak sadar, karena dengan upaya kerja

keras dengan tenaga maksimum untuk memperoleh pendapatan yang

layak. Kalau tidak demikian pendapatan para pekerja akan tetap kecil

dan tidak mengikat. Tetapi disamping kebaikan yang dikemukakan

diatas ada kelemahan-kelemahannya.

Page 3: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

40

2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu :

a. Persaingan bebas yang tidak terbatas, mengakibatkan banyak

keburukan dalam masyarakat apabila ia menggangu kapasitas kerja

dan sistem ekonomi serta menculnya semangat persaingan diantara

individu. Sebagai contoh hak individu yang tidak terbatas untuk

memiliki harta mengakibatkan distribusi kekayaan yang tidak

seimbang dalam masyarakat dan pada akhirnya akan merusak sistem

perekonomian.

b. Adanya perbedaan yang radikal (jelas) antara hak-hak majikan dan

pekerja, penerima upah tidak mempunyai kesempatan yang sama

dengan saingannya, sehingga ketidakadilan ini memperdalam gap

(jurang) antara yang kaya dan miskin.

c. Sistem ekonomi kapitalis, disatu pihak memberikan seluruh manfaat

produksi dan distribusi di bawah penguasaan para ahli, yang

mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat banyak dan

membatasi mengalirkan kekayaan di kalangan orang-orang tertentu

saja. Di pihak lain menjamin kesejahteraan semua pekerja (yang

merupakan sebagian faktor produksi) kepada beberapa orang yang

hanya mementingkan diri sendiri.

Ditinjau dari norma objektif, menurut Prof. Halim untuk menilai sistem

sosio-ekonomic ada 4 (empat) kritik terhadap kapitalisme, antara lain :

a. Distribusi kekayaan yang kurang merata.

2 Ibid, hlm. 316.

Page 4: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

41

Hal ini sangat merugikan masyarakat sehingga muncul masalah

ekonomi seperti banyaknya pengangguran, terjadinya kepincangan sosial,

merusaknya sistem perekonomian. Untuk itu yang kaya semakin kaya dan

yang miskin semakin miskin.

b. Kapitalisme sering dianggap kurang produktif dibanding dengan sistem

kolektif yang dapat merencanakan pembangunan secara tepat.

c. Kapitalisme kurang kompetitif, motivasi laba dan perjuangan kompetitif

bersamaan dengan teknolgi modern menyebabkan kecenderungan

monopoli yang melanggar falsafat kapitalisme.

d. Kapitalisme kurang mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang

tinggi.

Kondisi di masyarakat kapitalisme dimana peran modal begitu unggul

dan keyakinan akan ampuhnya rasio sebagai penguat tenaga. Berkat rasio

manusia telah memenangkan kemenangan atas kehidupan dunia, dalam derajat

tertentu telah menjadikannya sebagai sosok makhluk yang berkedudukan

sebagai “penakluk”.3 Seolah-olah modal sangat penting kedudukannya dalam

memposisikan status manusia itu sendiri.

Dimana di dalam masyarakat kapitalis terdapat jutaan penduduk yang

menjual tenaganya dengan harga murah pada minoritas pada orang yang

memiliki modal dan harus menjalani penderitaan jika tidak ada majikan yang

membeli tenaganya atau tiba-tiba harus di PHK.

3 Eko Prasetyo, Islam Kiri: Melawan Kapitalisme Modal Dari Wacana Menuju Gerakan,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2002, hlm. 81-82.

Page 5: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

42

Kekuasaan yang berwatak kapitalis masih ada yang menunjukkan

berbagai bentuk perbudakan manusia. Keinginan yang kuat untuk

mendominasi/menguasai muncul melalui berbagai aturan-aturan yang pada

dasarnya bertujuan pokok melakukan kontrol agar tidak ada perlawanan pada

modal.4

Hal ini tercermin dalam tindakan ekonomi kapitalistik Adam Smith

merupakan suatu tindakan yang mempunyai kemungkinan-kemungkinan

untuk mendapatkan keuntungan secara damai, dimana usaha kapitalistik

berdasarkan mencari keuntungan secara rasional. Dalam artian bahwa

keuntungan di sini bisa diterima secara rasio untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

Menurut Karl Mark, sistem kapitalisme di Inggirs abad XIX telah

melahirkan kisah-kisah tentang kesengsaraan hidup, yaitu adanya sistem

penindasan melalui mekanisme pasar dimana kaum pekerja terpaksa

menerima upah rendah karena tidak seimbangnya antara lapangan perkerjaan

dan pencari kerja, yaitu bahwa jumlah pencari kerja jauh lebih besar dibanding

dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Dalam hal ini dijadikan kesempatan

besar bagi kaum kapitalis untuk mencari keuntungan yang luar biasa dengan

mengembangkan sistem ekonomi kapitalisme di negara-negara berkembang,

sehingga dampaknya adalah negara berkembang tidak bisa menjadi maju,

sebaliknya negara-negara maju terus menjadi semakin maju.

B. Analisa Terhadap Konsep Kepemilikan Harta Sistem Ekonomi Islam.

4 Ibid, hlm. 85.

Page 6: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

43

Islam memperkenankan setiap orang untuk memiliki harta benda secara

pribadi, akan tetapi seiring itu pula Islam menuntut terhadap harta bendanya

itu untuk dimanfaatkan secara kolektif (bersama), sedekahnya atau

membelanjakan sebagai dari harta tersebut di jalan Allah, mengeluarkan zakat

dan infaq. Cara perolehan harta benda tersebut, haruslah dengan cara jujur dan

bermanfaat sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.

Islam mempunyai pandangan yang jelas harta dan kegiatan ekonomi

serta bidang-bidang ilmu lainnya yang tidak luput dari kajian Islam, yang

bertujuan untuk menuntun berada di jalan lurus (Shirat al-Mustaqim).5

Pandangan Islam mengenai harta dan kegiatan ekonomi,6 menurut

Syafi’i Antonio, yaitu :

1. Pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang berada di muka bumi,

termasuk harta benda adalah Allah SWT. Kepemilikan untuk manusia

hanya bersifat relatif, sebatas melaksanakan amanah mengelola dan

memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya. Dalam hal ini harta yang

dimiliki oleh manusia hanyalah sebagai titipan dari Allah SWT yang harus

dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama.

2. Status harta yang dimiliki manusia adalah :

a. Harta sebagai amanah dari Allah SWT, manusia hanya pemegang

amanah karena memang manusia tidak mampu mengadakan benda dari

tiada.

5 Achmad Ramzy Tajoeddin, dkk, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, Yogyakarta: Tiara Wacana dan P3EI UII, 1992, hlm. 3.

6 Muh. Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2001, hlm. 7.

Page 7: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

44

Dari bahasa Enstein, manusia tidak mampu menciptakan energi, yang

mampu dilakukan manusia adalah merubah dari satu bentuk energi ke

energi lain.

b. Harta sebagai perluasan hidup yang memungkinkan manusia bisa

menikmatinya dengan baik dan tidak berlebih-lebihan.Naman manusia

memiliki kecenderungan yang kuat untuk memiliki, menguasai dan

menikmati harta (Q.S. Ali Imron : 14).

c. Harta sebagai ujian Keimanan (Q.S. al-Anfaal : 28)

Apakah manusia tersebut mau menginfaqkan/tidak harta yang

dimilikinya atau justru harta tersebut membawa manusia pada

kehinaan/lupa akan nikmat Allah SWT.

d. Harta sebagai bekal ibadah, yaitu melaksanakan perintah-Nya (Q.S. at-

Taubah : 41,60), (Q.S. Ali Imron : 133-134). Dengan harta yang kita

miliki mampu mengantarkan kita pada derajat Taqwa, apabila

digunakan di jalan Allah SWT.

3. Pemilikan harta dapat dilakukan antara lain melalui usaha (‘amal)/mata

pencaharian (ma’isyah) yang halal sesuai dengan aturan-Nya (Q.S. al-

Mulk : 15), (Q.S. al-Baqarah : 267), (Q.S. 41 :105), �Mencari Rizqi yang

halal adalah wajib setelah kewajiban yang lain� ( H.R. Tabrani).

“Sesungguhnya Allah mencari Hamba-Nya yang bekerja. Barang siapa

yang bekerja keras mencari yang halal untuk keluarganya maka sama

seperti mujahid di jalan Allah” (H.R. Ahmad)

Page 8: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

45

4. Dilarang mencari harta, berusaha/bekerja yang dapat melupakan kematian,

(Q.S. at-Takaasur : 1-2), melupakan Dzikrullah (tidak ingat kepada allah

dengan segala ketentuan-Nya) (Q.S. al-Munaafiqin : 9), melupakan sholat

dan zakat (Q.S. an-Nuur : 37) dan memusatkan kekayaan hanya pada

sekelompok orang saja (Q.S. al-hasyr : 7).

5. Dilarang menempuh usaha yang haram seperti kegiatan riba (Q.S. al-

Baqarah : 273-281), perjudian, jual beli barang yang haram (Q.S. 5 : 90-

91), mencuri, merampok (Q.S. 5 : 38) curang dalam takaran timbangan

(Q.S. al-Muthaffifin 1-6), melalui cara-cara yang bathil dan merugikan

(Q.S. 2 : 188) dan melalui suap menyuap (H.R. Imam Ahmad).

Aktifitas ekonomi dalam pandangan Islam pada hakekatnya bertujuan

untuk :

1. Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana

2. Memenuhi kebutuhan keluarga

3. Memenuhi kebutuhan jangka panjang

4. Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan

5. Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah7

Dalam rangka pencapaian itulah Islam memberikan panduan dan aturan

tentang bentuk kebebasan aktivitas manusia dalam memperoleh kekayaan.

Kebebasan tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan baik secara sosial

maupun dihadapan Allah SWT.

7 Muh. Nejatullah Siddiqi, Kegiatan Ekonomi Dalam Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991,

hlm. 15.

Page 9: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

46

Islam mengakui pandangan universal bahwa kebebasan individu bahkan

bersinggungan atau bahkan dibatasi oleh kebebasan individu orang lain.

Menyangkut masalah individu, hak individu dalam kaitannya dengan

masyarakat, para sarjana muslim bersepakat pada prinsip-prinsip berikut ini8 :

1. Kepentingan masyarakat yang lebih luas harus didahulukan dari

kepentingan individu .

2. Melepas kesulitan harus diprioritaskan dibanding memberi manfaat,

meskipun keduanya sama-sama merupakan tujuan syariah.

3. Kerugian yang lebih besar tidak dapat diterima untuk mehilangkan yang

lebih kecil, menfaat yang lebih besar tidak dapat dikorbankan untuk

manfaat yang lebih kecil. Sebaliknya, bahaya yang lebih kecil harus dapat

diterima/diambil untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar,

sedangkan manfaat yang lebih kecil dapat dikorbankan untuk

mendapatkan manfaat yang lebih besar.

Dalam sistem ekonomi hendaknya tidak lepas dari nilai-nilai

kemanusiaan yang tidak mementingkan kepentingan diri sendiri, sehingga

tercipta ekonomi masyarakat yang merata, aman dan makmur. Islam

memberikan kebebasan serta hak milik9 kepada individu dan mengelola usaha

secara pribadi, akan tetapi tanpa merusak ekonomi masyarakat.

Pemilikan pribadi dalam pandangan Islam tidaklah bersifat

mutlak/absolut (bebas tanpa kendali dan batas). Sebab di dalam berbagai

8 Rahman el-Junusi, “Pandangan Islam Terhadap The Theory of “Invisible Hand“ ADAM SMITH” dalam Theologia Jurnal Ilmu Ushuluddin Fak. Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang, 2002, hlm. 16.

9 Hasbi al-Siddiqi, Pengantar Fiqh Muamalah, Jakarta: Bulan Bintang, 1988, hlm. 8.

Page 10: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

47

ketentuan tidak dijumpai beberapa batasan dan kendali yang tidak boleh

dikesampingkan oleh seorang muslim dalam pengelolaan dan pemanfaatan

harta benda miliknya.10 Untuk itu dapat disebutkan prinsip dasarnya,11

menurut Suhrawardi K. Lubis, yaitu :

1. Pada hakikatnya individu hanyalah wakil dari masyarakat.

Prinsip ini menekankan bahwa sesungguhnya individu/pribadi hanya

merupakan wakil masyarakat yang diserahi amanah. Amanah untuk

mengurus dan memegang harta benda. Pemilikan atas harta benda tersebut

hanya bersifat sebagai uang belanja. Sesungguhnya keseluruhan harta

benda tersebut secara umum adalah hak milik masyarakat. Masyarakat

diserahi tugas oleh Allah untuk mengurus harta tersebut. Sedangkan yang

menjadi pemilik mutlak dari harta benda tersebut adalah Allah.

Sebagaimana firman Allah Q.S. al-Hadid : 7,

�������������� ������������������������������������� ����!��"����#���$$$�

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rosul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya “.

Untuk itu telah jelas bahwa pemilikan pribadi atas sesuatu harta

benda dalam pandangan Islam sebenarnya hanya bersifat untuk pemilikan

hak pembelanjaan dan pemanfaatan belaka. Dan menguasai di sini,

10 Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2000, hlm.

6. 11 Ibid, hlm. 6.

Page 11: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

48

bukanlah penguasaan yang bersifat mutlak/absolut, dalam hal ini hanyalah

sekedar menafkahkan sesuai ketentuan hak yang telah digariskan Allah.

2. Harta benda tidak boleh hanya berada di tangan pribadi (sekelompok)

anggota masyarakat.12

Prinsip ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan dan

kestabilan dalam masyarakat. Sekiranya harta benda itu hanya berada

ditangan pribadi (monopoli kelompok) tertentu maka anugerah Allah

tersebut hanya berada di tangan segelintir orang. Dalam hal ini dilarang

penumpukan harta. Sebagaimana dalam Q.S. al-Hasyr : 7.

$$$����#����%����#&'������"�()����*��+����,��-�.�/��$$$

“…. Supaya harta itu juga hanya beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu….”

Untuk itu diharapkan sebagian dari harta tersebut digunakan untuk

mengeluarkan zakat, dimana zakat bertujuan untuk distribusi kekayaan

bagi fakir miskin, untuk membebaskan budak-budak, membayar hutang

bagi para penghutang dan membantu problem-problem agama.13

Pendistribusian zakat (termasuk infaq, sedekah, hadiah) merupakan

suatu syarat untuk memperoleh pemilikan pribadi, walaupun pihak

penerima hak disini tidak melakukan prestasi apa-apa terhadap pemberi.

Dalam hal ini posisi mereka hanyalah sebagai orang yang membutuhkan,

12 Sayyid Qutub, 1984: 146- 152. 13 Eko Supriyadi, Sosialisme Islam: Pemikiran Ali Syari’ati, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Offset, 2003, hlm. 125.

Page 12: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

49

diberikan kedudukan suci dalam Islam dan dijadikan jalan yang sah untuk

memperoleh pemilikan pribadi terhadap sesuatu benda.14

Walaupun didalam syariat Islam diakui adanya hak-hak yang bersifat

perorangan terhadap sesuatu benda, bukan berarti atas sesuatu benda yang

dimilikinya tersebut seseorang dapat berbuat sewenang-wenang. Sebab

aktivitas ekonomi dalam pandangan Islam selain untuk memenuhi kebutuhan

hidup diri dan keluarga, juga masih melekat hak dari orang lain.

Menurut Suhrawardi K. Lubis, adanya hak orang lain (hak masyarakat)

terhadap hak milik yang diperoleh seseorang dibuktikan dengan antara lain

adanya ketentuan.15

a. Pelarangan penimbunan barang.

Dalam ketentuan syariat Islam seseorang pemilik harta tidak

diperbolehkan untuk menimbun barang dengan maksud agar harga barang

tersebut naik secara drastis, terutama barang-barang yang merupakan

kebutuhan masyarakat, seperti bahan bangunan (semen), bahan makanan

(beras), bahan pendidikan (kertas) dan lain-lain. Sebagaimana dalam

Hadist dikatakan :

1. Hadist yang diriwayatkan Raziim dalam al-Jaminya menyebutkan :

bahwa Nabi bersabda, ”sejelek-jeleknya hamba adalah penimbun, jika

mendengar barang murah, ia murka, jika barang menjadi mahal, ia

gembira “.

14 Suhrawardi K. Lubis, op.cit, hlm. 12. 15 Ibid, hlm. 12-14.

Page 13: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

50

2. Hadist yang diriwayatkan Abu Daud, At Tarmidzi dan Muslim dari

Muammar bahwa Nabi bersabda, “Siapa yang melakukan penimbunan,

ia dianggap bersalah” {Sayyid Sabiq (12), 1988:99}

b. Larangan memanfaatkan harta-harta untuk hal-hal yang membahayakan

masyarakat.

Dalam hal ini, walaupun harta tersebut merupakan milik individu,

akan tetapi dalam penggunaan harta tersebut tidak diperbolehkan untuk

hal-hal yang mengakibatkan timbulnya bahaya atau kerusakan bagi

masyarakat banyak.

c. Pembekuan Harta.

Dalam rangka menghormati hak-hak masyarakat dalam sesuatu

benda yang dimiliki oleh seseorang, maka perbuatan pembekuan harta

oleh seseorang pemilik barang oleh syariat Islam sangat dicela.

Dalam hal ini Abdullah Syah (Guru besar IAIN Sumut)

mengemukakan, ”Islam mewajibkan zakat dari harta simpanan yang tidak

digunakan untuk proyek-proyek yang bermanfaat, sebagaimana halnya

zakat diwajibkan dari harta yang digunakan untuk produksi. Tujuannya

agar pemilik-pemilik modal mau mengembalikan harta mereka”.

(Abdullah Syah,1992 : 16)

Dari sini terlihat jelas bahwa baik atas harta/benda yang tidak

produktif maupun atas harta/benda yang produktif, sama-sama dikenai

kewajiban untuk membayar zakat. Dengan demikian pemilik harta

didorong untuk mengembangkan hartanya untuk hal-hal yang produktif.

Page 14: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

51

d. Pengembangan Harta

Dalam hal pengembangan harta menurut pandangan Islam harus

diperhatikan hak-hak masyarakat. Prinsip pokok dalam hal pengembangan

harta dalam pandangan Islam ialah kegiatan ekonomi harus tetap sejalan

atau tidak bertentangan dengan aqidah.

C. Implementasi dan Relevansi Konsep Kepemilikan Harta Dalam Sistem

Ekonomi Kapitalis Dan Sistem Ekonomi Islam.

Dalam istilah kapitalisme, ada tiga segi yang perlu diperhatikan menurut

Syed Nawwab Naider Naqvi,16 yaitu :

1. Cara produksi kapitalistis

2. Kerangka sosio- ekonomi kapitalistis

3. Mentalitas kapitalistis

Dari ketiga segi diatas, dapat dikatakan bahwa kegiatan produksi

kapitalistis merujuk pada suatu peningkatan intensitas modal dari sektor

penghasil komoditi dan hal ini merupakan ciri khas setiap ekonomi yang

berkembang, sehingga tidak menutup kemungkinan segi diata dapat dimiliki

oleh sistem ekonomi non kapitalis.

Akan tetapi dalam peningkatan intensitas modal sangat tidak layak

ketika ditekankan dengan memaksakan perbudakan ekonomi/politik atas

orang proletar. Menurut Peter Berger dalam bukunya yang berjudul

Kapitalisme Sebagai Suatu Fenomena, dia memahami kapitalisme

16 Syed Nawab Naider Naqvi, Etika Dan Ilmu Ekonomi: Suatu Sintesis Islami, Bandung:

Mizan, hlm. 113.

Page 15: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

52

sebagai suatu fenomena historis. Dia mengatakan bahwa mekanisme pasar di

dalam masyarakat yang digolongkan kapitalis banyak ditentukan oleh

perusahaan-perusahaan yang cenderung monopolistis dan serikat-serikat buruh

dan datangnya ‘negara pajak’ telah memasukkan alokasi politik sebagai suatu

faktor yang sangat penting dalam perekonomian masyarakat kapitalis.

Sehingga menurut Berger bahwa Amerika Serikat lebih kapitalis dari pada uni

Soviet.17

Dengan melihat bahwa kapitalis tumbuh dan berkembang dengan adanya

istilah “kapital“, untuk itu kapitalis memandang pemilikan harta adalah hak

milik mutlak berada di tangan individu, dimana peran utama dalam menguasai

harta adalah individu.

Dari pandangan kapitalisme dalam hal ini, maka telah jelas bahwa

kapitalisme ada sedikit perbedaan dengan Islam,18 yaitu :

1. Kapitalisme tidak meletakkan aspek ruhani dalam melakukan kegiatan

ekonomi sehingga yang muncul adalah penghambaan pada aspek materi

saja. Padahal jika tidak ada keseimbangan antara aspek ruhani dan aspek

materi berakibat dapat menjadikan individu tersebut hanya memperoleh

kesenangan sesaat dan mengalami kekeringan sumber kebahagian.

2. Kapitalisme kurang seimbang dalam pengembangan harta.

17 Amir Effendi Siregar, Ed., Arus Pemikiran Ekonomi Politik, Yogyakarta: PT. Tiara

Wacana Yogya, 1991, hlm. 1. 18 Ibid, hlm. 114.

Page 16: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

53

Dimana kapitalisme membolehkan kekayaan terpusat pada

segelintuir orang, dengan alasan bahwa hanya kaum kayalah yang berhak

menabung dan melakukan investasi.

Hal ini telah memberi kesempatan untuk menumpuk materi demi

memperkuat kepentingan pribadi, sehingga tidak adanya keseimbangan

sosial antara si kaya dan si miskin. Sebagaimana dalam firman Allah

SWT, QS 59: 7

$$$��%����#&'������"�()����*��+����,��-�.�/���#���$$$

“….supaya kekayaan itu jangan hanya beredar diantara orang- orang kaya saja diantara kamu. “

3. Kapitalisme sangat mendukung kebebasan manusia.

Dimana manusia menjadi subyek atas pemilikan harta, sehingga

mengaburkan adanya hak mutlak dari Allah SWT.

Sebagaimana dalam Islam bahwa semua harta adalah milik Allah

SWT dan manusia menguasainya sebagai amanah dari Allah SWT,

menunjuk pada pemilikan kekayaan secara kolektif, sedang kebebasan

tanpa batas atas kekayaan pribadi menyebabkan kaum miskin menjadi

sangat miskin dan kaum kaya menjadi sangat kaya.

4. Kapitalisme tidak menitik beratkan pada tanggung jawab kolektif. Hal ini

terlihat adanya kebijakan- kebijakan bagi setiap individu untuk membayar

pajak pendapatan progresif dan death duties (pemajakan atas harta orang

mati sebelunm dibagi kepada para ahli warisnya), namun kebanyakkan

individu tidak peka dan peduli bahkan melakukan penghindaran dan

Page 17: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

54

pengelakkan pajak. Dan ini sangat tidak bertanggung jawab terhadap

kolektif. Dan disini tidak adanya campur tangan negara dalam pengelolaan

pajak.

Dalam Islam sendiri, telah jelas mengenai sistem ekonomi, dimana

keaslian Islam dalam memandang ekonomi adalah dengan menitik beratkan

moral dan ruhani sebagai landasan berekonomi. Kewajiban moral dengan

gigih mengendalikan dan memperkuat tekanan ekonomi agar selaras dengan

ketentuan filsafat moral Islam.

Islam tidak memiliki otoritas dalam proses ekonomi, sedang campur

tangan negara ditujukan untuk mengokohkan pertentangan sosial yang

mungkin terjadi antara perilaku moral dan ekonomi manusia yang telah

mengarahkan masyarakat pada jalan perbudakkan. Sedang sebenarnya

manusia diciptakan oleh Allah itu sama-sama untuk beribadah kepadaNya.

Untuk itu Islam sangat menghormati hak milik orang lain/individu.

Pengakuan hak milik perseorangan adalah berdasarkan kepada tenaga dan

pekerjaan, baik sebagai hasil pekerjaan sendiri ataupun yang diterimanya

sebagai harta warisan dari keluarganya yang meninggal.19

A. Wahab Khalaf menegaskan dalam bukunya asy-Syiyasatus asy-

Syari’ah, bahwa dasar dari pemindahan hak milik dari seseorang kepada yang

19 H. Zaenal Abidin Ahmad, Dasar-dasar Ekonomi Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1986,

hlm. 135.

Page 18: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

55

lain ialah “’an taradhin” 0 �12��3 (karena atas suka dan ridho). Dia

mengemukakan tiga ketentuan bagi pengakuan hak milik dalam Islam.20

1. Larangan memiliki barang-barang orang lain melalui jalan yang tidak sah.

2. Menghukum orang-orang yang mencuri, merampas atau mengambil

barang yang bukan miliknya baik secara main-main, apalagi kalau benar-

benar mengambilnya.

3. Larangan menipu dalam jual beli dan membolehkan khiyar (berfikir

meneruskan atau membatalkan jual beli) dalam masa tiga hari.

Dari ketiga ketentuan di atas, dimaksudkan agar harta yang kita miliki

benar-benar bersih dan diridhoi oleh Allah SWT. Selain itu juga untuk

memberikan pelajaran bagi orang-orang yang berani untuk mencuri dan serta

mengajarkan bagaimana jujur dalam jual beli. Semua ini tidak lain untuk

kemaslahatan bersama sehingga terhindar dari kekacauan dimasyarakat.

Adapun batas-batas yang ditetapkan oleh agama Islam dalam

mengimplementasikan hak milik adalah :21

1. Melarang pengambilan harta orang lain, kecuali dengan jalan yang sah.

Sebagaimana dalam Firman Allah dalam QS. 2 : 188.

�����(�/4� �����5�6��7���8��9���:�"�����;�2���<�=��>���"�����#��"����������������/��2��-��

���+������2��� ������?@��"��A��#����B�����������(�,�1�� “Dan janganlah kamu memakan harta orang lain diantara kamu, dan kamu pergunakan tangan kakimu untuk dapat mengambil sebagian harta orang lain dengan jalan yang tidak sah sedang kamu mengetahui”

20 Ibid, hlm. 135. 21 Ibid, hlm. 136.

Page 19: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

56

Dan didalam QS. An-Nisa’ : 29,ditegaskan bahwa dilarang mengambil

harta orang lain kecuali dengan keridhoan

2. Mengharamkan riba dan perjudian. Sebagaimana Firman Allah dalam QS.

2 : 275 dan 276. dan QS.3:130, Allah menetapkan diharamkanya riba dan

QS.2:219, Allah mengharamkan perjudian..

3. Melindungi harta anak yatim dan safieh (orang yang tidak sanggup

menjaga hartanya.) Sebagainana dalam QS.Al-Isra:24 dan QS4:9 Allah

melarang memakan harta anak yatim yang didalam penjagaanya dengan

jalan yang tidak sah QS.4:55 Allah menetapkan perlindungan atas harta

orang-orang yang safieh.

4. Mencegah peradaran harta dan kekayaan orang-orang kaya saja.

Sebagaimana dalan QS. Al-Hasyr : 7 Allah berfirman bahwa janganlah

diberi kesempatan harta benda hanya beredar dikalangan orang-orang kaya

belaka. Susunan ekonomi harus diatur begitu rupa sehingga seluruh

manusia dapat mempunyai hak milik.

5. Menyerahkan jaminan bagi orang-orang yang terlantar. Sebagaimana

dalam QS. al-Isra : 26, diperintahkan sokongan atas kerabat, orang-orang

terlantar dalam perjalanan. Di dalam zaman modern ini, lebih peraktis

jaminan itu kalau diserahkan kepada organisasi-organisasi sosial yang

menjurus masalah di atas.

Meskipun sangat terlihat jelas implementasi hak milik dalam kedua

sistem ekonomi di atas (sistem kapitalisme dan Islam) saling bertentangan,

Page 20: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

57

tetapi masih ada yang beranggapan bahwa antara Islam dan kapitalis ada

sedikit relevansinya yaitu dalam menghargai kebebasan individu.22

Jika dalam kapitalisme beranggapan bahwa adanya pengaturan terhadap

hak individu secara mutlak dan Islam pun mengakui hak milik individu,

namun dalam hal ini kapitalisme lebih pada penguasaan harta mutlak milik

individu, sehingga individu bebas untuk mengkonsumsi, memproduksi atau

mendistribusikan.

Adapun ciri-ciri kapitalisme adalah :23

1. Tidak ada perencanaan, ini mengandung arti bahwa adanya kekuasaan

para konsumen dalam ekonomi kapitalis.

Dalam sistem ekonomi kapitalisme tidak ada rencana ekonomi sentral,

tindakan ekonomi yang tidak terkoordinasi dan bersifat individual bebas.

Sehingga mencul persaingan bebas yang merupakan kekuatan pasar.

2. Kebebasan memilih pekerjaan, menurut Karl Marx, bahwa pekerjaan

dalam sistem ekonomi kapitalis adalah bebas dalam arti ganda. Pertama,

sebagai manusia bebas dalam artian ia tidak dapat memberikan tenaga

kerjanya sebagai komoditinya sendiri. Kedua, ia tidak dapat mempunyai

komoditi lain untuk dijual.Ini menunjukkan bahwa kekuasaan penuh ada

pada diri individu.

22 Syeh Nawab Haider Naqvi, Op. cit, hlm. 112. 23 Rahman el-Junus, op.cit, hlm. 13.

Page 21: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

58

3. Kebebasan berusaha, dalam sistem kapitalisme, kebebasan diartikan

sebagai kemerdekaan untuk memperoleh hak milik, karena hak milik

diperlukan untuk pemeliharaan kemerdekaan pribadi.

4. Kebebasan untuk menabung dan menginvestasi, dalam kapitalisme,

kebebasan menabung didukung dan ditingkatkan oleh hak untuk

mewariskan kekayaan.

Dalam menghargai kepentingan umum, kapitalisme mewajibkan

pembayaran pajak, namun dititkberatkan pada tanggungjawab individu yang

kaya, tanpa campur tangan pemerintah. Padahal, jika melihat basis individu

dalam masyarakat kebanyakan melakukan penyerobotan dari pada

pemberian.24 Bahkan sampai penghindaran dan pengelakan pajak, hal ini

disebabkan karena tidak ada pengawasan dari negara. Sedang negara hanya

sebagai pengelola dengan memberi kebebasan kepada individu. Ini

menunjukkan bahwa kapitalisme tidak menitikberatkan pada tanggungjawab

kolektif, sebagaimana yang telah dilakukan Islam.

Dalam Islam sendiri juga terdapat pajak zakat sebagai alat kebijaksanaan

Islami. Di mana hasil pungutan zakat digunakan untuk membasmi

kemiskinan. Untuk itu, setiap orang kaya harus mengeluarkan sebagian

hartanya yang dapat diinvestasikan. Dalam hal ini pemerintah harus memaksa

si kaya untuk mengeluarkan zakat yang sama halnya bahwa pemerintah telah

24 Syed Nawab Haider Naqvi, op. cit, hlm. 116.

Page 22: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

59

membangun pilar penting dalam proyek penyejahteraan rakyat dan sekaligus

telah membangun pilar keadilan sosial.25

Adapun perlunya pengawasan pemerintah terhadap harta zakat adalah

dimulai dari tahapan penarikan atau dalam pengoperasian. Menurut M. Faruq

an Nabahan, sistem pengawasan pemerintah secara garis besar dapat

dikategorikan pada dua hal berikut ini :26

1. Mengawasi sistem penarikan zakat.

Pemerintah bisa menugaskan aparat perpajakan dalam mengecek

harta apa saja yang harus dizakati. Pemerintah juga harus memiliki dewan

kehormatan zakat yang manjamin bahwa zakat dioperasikan sesuai

program agung syariah.

2. Pengoperasian harta hasil zakat.

Harta zakat sangat berperan penting dalam mewujudkan keadilan

sosial yang lebih merata. Di mana zakat sebagai solusi yang sangat

realistis dalam penyelamatan problem sosial diera modern.

Dalam mengalokasikan harta zakat, bisa memulai dengan

mengategorikan para mustahiq (yang berhak atas zakat) ke dalam berbagai

kelas, dalam artian sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk yang telah lemah

bekerja, maka diberikan kebutuhan rutin perbulan, kemudian untuk yang

berpenghasilan tetapi tidak mencukupi kebutuhan, maka diberi tambahan yang

dapat mencukupi kebutuhannya.

25 M. Faruq an-Nabahan, op.cit, hlm. 111. 26 Ibid, hlm. 113.

Page 23: BAB IV 2100225 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/7/jtptiain-gdl-s1-2004... · 40 2. Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Kapitalis,2 yaitu : a. Persaingan

60

Pemberian zakat tidak harus berupa uang, tetapi bisa berupa peralatan

yang dapat menunjang penghasilan mereka, bahkan bisa berupa asuransi untuk

menjamin mereka yang tidak bekerja.

Selain zakat, Islam memerintahkan manusia untuk memberikan sedekah

atau shodaqoh,27 yaitu pengeluaran wajib untuk membantu fakir miskin, atau

usaha-usaha sosial lainnya yang harus dibantu, misalnya akibat bencana alam,

kelaparan dan sebagainya. Dan juga memberikan amal kebajikan berupa

bantuan secara umum untuk semua yang membutuhkan.

27 Zainal Abidin Ahmad, , op.cit, hlm. 271.