Click here to load reader
Upload
dony-afriansyah
View
555
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
46
Politeknik Negeri Sriwijaya
Laporan Kerja Praktek
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Blok Diagram UPS
Gambar 4.1 Blok Diagram UPS
Blok diagram diatas merupakan gambaran singkat mengenai keseluruhan
dari rangkaian UPS. Sistem kerja diagram diatas yaitu dengan memberikan
supply cadangan pada beban ketika sumber utama pada beban mengalami
gangguan. Komponen-komponen diatas berperan penting dalam menjaga beban
agar dapat bekerja terus menerus tanpa mengalami gangguan yang disebabkan
oelh sumber listrik utama mati. Bagian-bagian utama dari sistem UPS adalah
penyearah (rectifier), baterai, inverter, static switch dan jalur cadangan (by-
pass).
46
47
Politeknik Negeri Sriwijaya
Laporan Kerja Praktek
Dari diagram blok diatas dapat kita ukur input dan outputnya, berikut hasil
pengukuran inpun dan output dari diagram blok diatas.
Tabel 4.1. Pengukuran UPS
NO ITEM ARUS TEGANGAN
1 Input Ups / Rectifier 3 fasa 116 A 200 VAC
2 Output Rectifier 12 A 408 VDC
3 Output Battrey 14 A 408VDC
4 Output Inverter 41 A 111 VAC
4.2 Sistem Kerja UPS
Sistem kerja UPS ini terdiri dari beberapa kondisi, yakni sebagai berikut:
4.2.1 Sistem kerja UPS pada kondisi normal
Gambar 4.2 Sistem kerja Ups pada kondisi normal.
Pada saat kondisi normal, maka beban akan disuplai langsung melalui sumber
utama, saat menuju beban, supply utama melewati rangkaian penyearah
(rectifier). Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari
suplai listrik utama. Rectifier ini merupakan rangkaian yang dibentuk dari
beberapa dioda, capasitor dan inductor. Rangkaian ini sebagai alat proses
48
Politeknik Negeri Sriwijaya
Laporan Kerja Praktek
melalui input trafo ke rangkaian rectifier yang berfungsi sebagai rangkaian
pengecas batrei (Charger Bateray).
Setelah melalui proses penyearahan, arus disimpan kedalam bateray.
Bateray yang dipasang pada UPS berfungsi sebagai sumber listrik cadangan
apabila sumber listrik utama mengalami ganguan atau trip.
Arus pada baterai kemudian masuk ke rangkaian inverter. Rangkaian
inverter ini berfungsi sebagai pengubah arus DC menjadi arus AC yang dapat
digunakan perangkat elktronik yang bekerja dengan arus AC. Rangkaian ini
merupakan rangkaian yang dibentuk dari beberapa transistor/thyristor, inductor ,
transformator Step Up dan rangkaian controller sebagai pengatur denyut pulsa
input dari gate masing-masing thyristor. Output tegangan pada inverter ini
sebesar 110 Volt AC dengan frekuensi 50 Hz.
4.2.2 Sistem kerja UPS pada kondisi Emergensi/Darurat
Gambar 4.3 Sistem kerja Ups pada kondisi emergensi/darurat.
Ketika kondisi supply utama mengalami kerusakan, maka hubungan
supplay utama terputus dan supply dari baterai akan bekerja secara otomatis
untuk menggantikan fungsi dari supplay utama. Tegangan dari baterai ini akan
49
Politeknik Negeri Sriwijaya
Laporan Kerja Praktek
diubah oleh rangkaian inverter dari DC ke AC dan kemudian menuju beban.
Tegangan dari baterai ini merupakan supplay sementara dan tidak dapat bertahan
lama, maka dari itu teganngan dari baterai ini dimanfaatkan untuk menjaga
beban agar terus bekerja sampai dengan alternative supplay tegangan dapat
digunakan.
Untuk mengetahui ketahanan dari suatu bateray agar dapat memberi daya
sementara beban tergantung dari daya baterai dan daya beban. Hal ini dapat
dibuktikan dengan :
( )( )
( )( )
T = Lama ketahanan ( Jam )
P = Daya (Watt)
I = Kua arus (Ah)
R = Hambatan ( Ohm )
4.2.3 Sistem kerja UPS pada kondisi Bypass
Gambar 4.4Sistem kerja Ups pada kondisi Bypass.
50
Politeknik Negeri Sriwijaya
Laporan Kerja Praktek
Beban mendapat Supplay dari jala-jala pembangkit utama melalui internal
static by pass switch (SBS). UPS pindah keadaan bypass tanpa adanya delay
time. UPS secara otomatis pindah ke keadaan bypass apabila ada kerusakan pada
sumber listrik utama terjadi kerusakan dan membutuhkan waktu yang cukup
lama unutk perbaikannnya. Selain itu, keadaan bypass ini terjadi akibatover load
output atau secara manual dipindahkan ke bypass ouput service. Teganngan
yang dihasilkan oleh alternative supplay ini memerlukan waktu untuk mencapai
tegangansesuai yang dibutuhkan oleh beban dan menjaga tegangan yang yang
dihasilkan dalam keadaan konstan.
Pada saat tegangan pada alternative supplay telah sesuai dan konstan maka
alternative supplay akan mengaktifkan static switch sehingga alternative supplay
terhubung ke beban dan memutuskan hubungan dari baterai. Alternative supplay
akan terus beroperasi hingga sumber utama listrik kembali bekerja secara
normal.