3
BAB IV KESIMPULAN Sialectasia merupakan suatu kelainan dimana terjadi penyumbatan pada duktus Stensen yang mengalami dilatasi sehingga mengakibatkan pembengkakan. Untuk membantu menegakkkan diagnosis sialectasia pada duktus stensen dapat digunakan sialografi. Sialografi adalah pemeriksaan radiografi secara menyeluruh dari kelenjar saliva dengan menggunakan sinar-X, Ultrasonografi, MRI, dan CT scan. Sialografi sinar-X merupakan sebuah prosedur retrograde invasive, dimana material sialografi sinar-X radiopaque diinjeksikan ke dalam glandula melalui pembukaan intraoral pada duktus Stensen. Walaupun sialografi sinar-X biasanya digunakan untuk melakukan evaluasi glandula dan duktus saliva, kadang hal tersebut berkontradiksi atau tidak berhasil untuk beberapa alasan seperti injeksi aktif glandula saliva, alergi terhadap material kontras, sebuah orifisium kecil 55

BAB IV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

huhihihgugiukjhujgujgu

Citation preview

BAB IV

BAB IV

KESIMPULAN

Sialectasia merupakan suatu kelainan dimana terjadi penyumbatan pada duktus Stensen yang mengalami dilatasi sehingga mengakibatkan pembengkakan.

Untuk membantu menegakkkan diagnosis sialectasia pada duktus stensen dapat digunakan sialografi. Sialografi adalah pemeriksaan radiografi secara menyeluruh dari kelenjar saliva dengan menggunakan sinar-X, Ultrasonografi, MRI, dan CT scan. Sialografi sinar-X merupakan sebuah prosedur retrograde invasive, dimana material sialografi sinar-X radiopaque diinjeksikan ke dalam glandula melalui pembukaan intraoral pada duktus Stensen. Walaupun sialografi sinar-X biasanya digunakan untuk melakukan evaluasi glandula dan duktus saliva, kadang hal tersebut berkontradiksi atau tidak berhasil untuk beberapa alasan seperti injeksi aktif glandula saliva, alergi terhadap material kontras, sebuah orifisium kecil duktus saliva, atau rasa sakit injeksi yang tidak dapat ditoleransi. Apabila sialografi sinar-X gagal dalam melakukan evaluasi glandula dan duktus saliva dapat digunakan sialografi MR. Sialografi MR merupakan sebuah teknik baru yang kurang invasive daripada sialografi sinar-X. Teknik tersebut tidak membuat kanulasi duktus atau menggunakan medium kontras apapun. Selain itu, teknik tersebut tidak menyebabkan pasien merasa sakit atau radiasi terionisasi, bahaya infeksi, atau pembengkakan glandula saliva. Alat diagnostik lain yang juga merupakan sebuah teknik non-invasif adalah Ultrasonografi. Ultrasonografi bersifat reproduktif untuk melakukan evaluasi glandula parotid dan kelainan pada duktus Stensen. Dapat pula digunakan CT Scan untuk membantu mendiagnosis sialectasia pada duktus Stensen. CT Scan dapat menunjukan sebuah pembesaran duktus Stensen mulai dari glandula parotid, secara transversal pada musculus masseter, dan memasuki cavitas oral. CT scan merupakan pemeriksaan diagnostik yang memiliki informasi yang sangat tinggi dan merupakan bagian integral pemeriksaan dengan pembesaran duktus.Berbagai macam modalitas perawatan pembedahan dan non-pembedahan, dapat dilakukan untuk penyembuhan sialectasia pada ductus Stensen.PAGE 56