BAB IV
IV.1. Karakterisasi SimplisiaKarakterisasi simplisia dilakukan
terhadap simplisia kulit pisang nangka, karakterisasi simplisia ini
meliputi pengujian kadar air, kadar abu, kadar sari larut air,
kadar sari larut etanol dan susut pegeringan.NoKarakterisasi
simplesiaHasil pengujian
1Kadar air3%
2Kadar sari larut etanol13%
3Kadar sari larut air29%
4Kadar abu 12%
5Kadar abu larut air
6Kadar abu larut asam
Hasil dari karakterisasi simplisia, penetapan kadar air
simplisia daun pisang nangka s adalah 3%. Penetapan kadar air
memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan
air dalam bahan. Penetapan kadar abu menujukkan hasil 12%,
penetapan kadar abu memberikan gambaran kandungan unsur mineral dan
anorganik yang terkandung dalam simplisia. Penetapan kadar sari
bertujuan untuk memberikan gambaran awal jumlah senyawa kandungan.
Hasil dari penetapan kadar sari larut etanol adalah 13 % dan kadar
sari larut air adalah 29 %, hasil menunjukkan lebih banyak senyawa
yang tertarik oleh air dibandingkan dengan etanol, diperkirakan
senyawa yang larut dengan air adalah senyawa yang memiliki
kepolaran seperti air, senyawa tersebut kemungkinan adalah senyawa
polar seperti flavonoid yang terikat dengan gula.
IV.2. Penapisan Fitokimia EkstrakPenapisan fitokimia dilakukan
terhadap kelima ekstrak dan simplisia kulit pisang nangka.No
GolonganHasil
1Alkaloid :Dragendrof
mayer
+
+
2Fenolat +
3Tannin +
4Flavonoid+
5Monoterpen dan sesquiterpen-
6Steroid dan triterpenoid-
7Kuinon +
8Saponin -
Hasil yang diperoleh dari penapisan fitokimia ekstrak adalah
ekstrak kulit pisang nangka mengandung flavonoid, tannin,
fenolat,kuinon,dan alkaloid. Flavonoid menunjukkan hasil positif.
Penapisan flavonoid dilakukan berdasarkan uji wilstater cyanidin.
Uji yang dilakukan diawali dengan penambahan logam Mg2+ yang
bertujuan sebagai pengkhelat senyawa flavonoid yang ada dalam
sampel, selanjutnya ditambahkan HCl untuk mengidentifikasi
terbentuknya garam flavilium yang berwarna kuning hingga merah.
