21
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Umum Informan Deskripsi karakteristik informan dapat diketahui bahwa informan berusia antara 25 tahun sampai 58 tahun. Berdasarkan pendidikan diketahui bahwa informan dengan pendidikan Diploma III sebanyak 3 orang dan Strata II sebanyak 1 orang. Masa kerja 2 informan sebagai bidan pelaksana sudah 3 tahun, bidan koordinator sudah bekerja 15 tahun dan kepala puskesmas sebagai informan triangulasi sudah bekerja selama 6 tahun. Karakteristik informan yang diwawancarai dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Karakteristik Informan Wawanacara Mendalam penelitian Analisis Mutu Kualitas Pelayanan Asuhan Antenatal di Puskesmas Makrayu 23 No Nama Umur Pendidika n Jabatan Masa Kerja Ket 1. I.01 52 D3 Bidan koordinat or 15 Tahun - 2. I.02 27 D3 Bidan pelaksana 3 Tahun - 3. I.03 25 D3 Bidan Pelaksana 3 Tahun - 4. IT.01 58 S2 Kepala Puskesmas 6 Tahun Informan Triangula si

BAB IV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis pelayanan antenatal care

Citation preview

24

BAB IVHASIL PENELITIAN4.1. Karakteristik Umum InformanDeskripsi karakteristik informan dapat diketahui bahwa informan berusia antara 25 tahun sampai 58 tahun. Berdasarkan pendidikan diketahui bahwa informan dengan pendidikan Diploma III sebanyak 3 orang dan Strata II sebanyak 1 orang. Masa kerja 2 informan sebagai bidan pelaksana sudah 3 tahun, bidan koordinator sudah bekerja 15 tahun dan kepala puskesmas sebagai informan triangulasi sudah bekerja selama 6 tahun. Karakteristik informan yang diwawancarai dapat dilihat pada Tabel 4.1.Tabel 4.1. Karakteristik Informan Wawanacara Mendalam penelitian Analisis Mutu Kualitas Pelayanan Asuhan Antenatal di Puskesmas Makrayu NoNamaUmurPendidikanJabatanMasa KerjaKet

1.I.0152D3Bidan koordinator15 Tahun-

2.I.0227D3Bidan pelaksana3 Tahun-

3.I.0325D3Bidan Pelaksana3 Tahun-

4.IT.0158S2Kepala Puskesmas6 TahunInforman Triangulasi

4.2Hasil Wawancara Mendalam (Indepth Interview)4.2.1. Kompetensi Teknis Bidan dalam Pelaksanaan Pelayanan AntenatalKompetensi teknis menyangkut pengetahuan keterampilan, kemampuan, dan kinerja pemberi layanan kesehatan.4.2.1.1 Pelatihan tentang Pelayanan AntenatalBerikut dibawah ini adalah hasil wawancara mendalam dengan informan terkait tentang pelatihan pelayanan antenatal:Tabel 4.2. Hasil Wawancara Mendalam kepada Informan tentang Pelatihan AntenatalApakah bidan pernah mengikuti pelatihan pelayanan antenatal? Kapan dan dimana pelatihan terserbut dilaksanakan?

Informan

I.01I.02I.03

Pernah ado, sekitar tahun 2012 men dak salah, yang ngasih pelatihan dari Dinkes Kota Palembang tulah.Harusnya sih ado, tapi yang melok tu bidan koor bae, nah agek bidan koor itu yang ngenjuk tau ke kami apo apo hasilnyo, kalau aku dewek belom pernah melok.Ado ye pelatihan pelatihan antenatal tu? Ado sih tapi caknyo aku dak pernah melok, bidan koor yang melok itu tu.

T. 01 ..... Pelatihan tu ada kok, 3 bulan sekali, dari Dinkes yang nentuin tempatnya dimana, bidan yang ikut ganti-gantian... Dari hasil wawancara diatas didapatkan bahwa tidak semua informan pernah mengikuti pelatihan antenatal, satu informan sudah pernah mengikuti pelatihan namun itu juga sudah berlangsung lama. Hasil wawancara tersebut tetapi tidak dikuatkan dengan pernyataan informan triangulasi sebagaimana dikutip dalam wawancara dibawah ini:

4.2.1.2. Pengetahuan Informan tentang Standar Pelayanan AntenatalBerikut dibawah ini adalah hasil wawancara mendalam dengan informan mengenai standar pelayanan antenatal:Tabel 4.3. Hasil Wawancara Mendalam kepada Informan tentang Standar Pelayanan AntenatalApakah yang dimaksud dengan standar pelayanan antenatal dan manfaatnya?

Informan

I.01I.02I.03

Standar tu aturan-aturan samo batasan dalam kito ngelakuke pelayanan antenatal yang sudah ditetapke, dibuat biar pelayanannyo terarah dan lebih jelasStandar tu yolah pedoman, aturan, batasan yang jelas biar ado patokan waktu ngasih pelayanan, jadi jelas apo yang nak digawei dan harus cakmanonyoStandar tu yang cak 10T itukan? Yo maksudnyo itu biar kito ado pegangan dalam kito ngasih pelayanan

T.01 ..... Standar pelayanan pasti ada, itukan pedoman, aturan, dan batasan yang jelas dalam memberikan pelayanan, jadi diharapkan dapat mendeteksi risiko-risiko yang terjadi pada ibu dengan pelayanan yang baik... Hasil wawancara tersebut didukung dengan pernyataan informan triangulasi, sebagaimana dikutip dalam wawancara dibawah ini:

Dapat disimpulkan dari wawancara diatas bahwa semua informan mengetahui standar pelayanan antenatal dan manfaat penerapan standar pelayanan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan bidan tentang standar pelayanan sudah cukup baik sehingga seharusnya penerapannya akan maksimal sehingga luaran yang dihasilkan juga akan memuaskan.4.2.1.3. Pengetahuan Informan tentang Komponen Pemeriksaan sesuai Standar Pelayanan AntenatalTabel 4.4. Hasil Wawancara Mendalam kepada Informan tentang Komponen Pemeriksaan sesuai Standar Pelayanan AntenatalApa saja komponen yang diperiksa menurut standar yang ditetapkan?

Informan

I.01I.02I.03

10T. Itu kito memeriksa berat badannyo, TD, LILA, DJJ, tinggi fundus uteri, presentasi janin, imunisasi TT, tablet tambah darah, periksa labor, tatalaksana, samo ngasih edukasi. Galo-galo. Mulai dari tekanan darah, LILA, berat badan, tinggi fundus uteri, presentasi janin, terus imunisasi TT, merikso HB samo gol darah kalo belom tau, atau protein kalo ado indikasi.Tekanan darah, berat badan, LILA, tinggi fundus uteri, presentasi janin, DJJ, imunisasi TT, merikso labor, edukasi jugo.

T.01 ...Kalau pendidikan sekarang 14T, namun dari dinkes masih penerapannya 10T ditambah edukasi soalnya itu tidak ada di 10T, semua bidan pelaksana antenatal pasti sudah tahu... Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa semua informan mengetahui apa saja komponen-komponen yang diperiksa dalam pelayanan antenatal. Hal ini juga didukung oleh pernyataan informan triangulasi, sebagaimana dikutip dalam wawancara dibawah ini:

4.2.2. Sarana dan Prasana yang Menunjang Pelayanan AntenatalTabel 4.5. Hasil Wawancara Mendalam kepada Informan tentang Komponen Pemeriksaan sesuai Standar Pelayanan Antenatal3. Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana yang ada dalam menunjang pelayanan antenatal?

Informan

I.01I.02I.03

Sarana prasarana sudah cukup galo, tapi tensi tu sikok rusak, jadi sikok be yang pacak, tapi kalo tempat nyaman dan alat laen katek masalah.La lengkap galo sih, tapi caknyo pengukur hb tu harus dicek, ngapo hasilnyo cak anemia galo itu, tempat jugo lemak.Sudah lengkap galo ini cuman men nak nambah paling cak tensi, timbangan bb, la ado sih sebenernyo cuma men nambah mungkin be jadi lebih cepet ngelayaninyo.

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana dalam menunjang pelayanan antenatal sudah lengkap dan baik, hanya perlu beberapa yang ditambahkan seperti tensimeter, timbangan berat badan, dan juga evaluasi alat untuk pemeriksaan HB. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan informan triangulas bahwa sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan antenatal sudah lengkap dan memenuhi standar, sebagaimana dikutip dalam wawancara dibawah ini:

T.01 ....Disini kalo sarana insya Allah lengkap, selalu menerima masukan pada saat apel hari senin, apa-apa yang kurang atau perlu diganti langsung ditindak lanjuti...

4.2.3 Pelaksanaan Pelayanan Antenatal4.2.3.1. Proses Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Berikut hasil wawancara mendalam kepada informan tentang proses pelaksanaan pemeriksaan pelayanan antenatal di Puskesmas Makrayu.Tabel 4.6. Hasil Wawancara Mendalam kepada Informan tentang Proses Pelaksanaan Pemeriksaan Pelayanan Antenatal di Puskesmas Makrayu.Apakah semua komponen pemeriksaan dalam standar pelayanan sudah dilaksanakan?

Informan

I.01I.02I.03

Kalo ibukan lebih ke arah manajemen ye, jadi dak banyak gaweke, tapi melok bantu jugo. Galo galo la diperikso, yang tadi tu BB, TD, LILA, DJJ, tinggi fundusnyo, presentasinyo, tatalaksana jugo, samo edukasi. Sudah galo lengkap, tapi ado yang masih harus lebih disempurnake lagi cak anamnesis samo edukasi, soalnyo men ayuk nyesuaike bae samo kondisi ibu hamilnyo, jadi kan lebih efektif jugo. Merikso la lengkap galo tapi ado yang diperikso pas kunjungan pertamo be cak hb, golongan darah, samo protein. Pasien tu rame jadi kalo edukasi nyesuaike bae.

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa informan telah melakukan seluruh komponen standar pelayanan antenatal dengan baik dan lengkap namun masih ada yang perlu disempurnakan seperti anamnesis dan KIE. Hal ini di dukung oleh pernyataan kepala Puskesmas dibawah ini:

T.01 ....mereka sudah menjalankan semua komponen pemeriksaan sesuai dengan standar pelayanan yang ada....

4.2.3.2. Kendala dalam Proses Pelaksanaan Pelayanan AntenatalBerikut hasil wawancara mendalam kepada informan tentang kendala dalam proses pelaksanaan pemeriksaan pelayanan antenatal di Puskesmas Makrayu.Tabel 4.6. Hasil Wawancara Mendalam kepada Informan tentang Kendalam d Proses Pelaksanaan Pemeriksaan Pelayanan AntenatalApa saja kendala selama proses melakukan pelayanan antenatal?

Informan

I.01I.02I.03

Sejauh ini sih katek kendala yang cakmano cakmano, lancar lancar bae.Pelayanan kitokan difokusi ke hari senin bae kareno biar vaksinnyo sekalian, jadi pasien hari senin tu banyak, kadang kelabakan jugolah, meskipun masih pacak bae sih bejalan.Katek sih, cuman kadang pasiennyo be ado yang dak kontrol lagi padahal la diingeti, terus jugo galak lupo bawa buku KIA. Pasien kalo senin galak rame nian tapi dapapo sih kan besok-besoknyo jadi dak pulok rame

Dari wawancara tersebut (Tabel 4.6) dapat disimpulkan bahwa masalah selama pelayanan adalah jumlah ibu hamil yang datang sangat ramai karena faktor pelayanan difokuskan pada satu hari sedangkan bidan yang melakukan pemeriksaan hanya dua sehingga membuat pelayanan tidak maksimal. Selain itu, masalah yang lain adalah dari kepatuhan pasien dalam mengontrol kandungan dan masih ada pasien yang lupa membawa buku KIA. Hasil ini sebagian dikuatkan oleh penyataan kepala Puskesmas seperti yang tertera dibawah ini:

T.01 .... tidak ada kendala berarti mengingat cakupan K1 dan K4 tercapai namun ada pasien yang tidak control kembali, jadi kalau diperlukan ada home visit, kalau dari sarana prasarana dan hal lain saya rasa sudah cukup, kalau waktu difokuskan ke satu hari itu karena memang untuk vaksin TTnya, tapi bidan pelaksana jauh lebih senang seharusnya...

4.3. Hasil Observasi Pelayanan AntenatalSelain wawancara yang mendalam kepada bidan dan kepala puskesmas, peneliti juga melakukan pengamatan tentang sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan kesehatan, selain itu pengamatan juga dilakukan kepada bidan saat melakukan pelayanan antenatal.

4.3.1.Observasi Sarana dan Prasarana dalam Menunjang Pelayanan AntenatalBerdasarkan hasil pengamatan sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas, dibawah ini dapat dilihat gambaran sarana dan prasarana di Puskesmas Makrayu dalam Menunjang Pelaksanaan Pelayanan Antenatal.4.3.1.1 Observasi Sarana dalam Menunjang Pelayanan AntenatalTabel 4.7. Gambaran Sarana di Puskesmas Makrayu dalam Menunjang Pelaksanaan Pelayanan Antenatal.KriteriaCara VerifikasiHasilKeterangan

1. Peralatan Dasar 1. Spygnomanometer (tensi meter)Terdapat dua tensi meter di ruang pemeriksaan, namun satu tensimeter tidak berfungsi

2. Termometer-

3. Stetoskop-

4. Doppler-

5. Reflek hammer-

6. Timbangan dewasa -

7. Pengukur tinggi badan

2. Alat pemeriksaan laboraturium1. Hb meterPerlu dievaluasi

2. Alat periksa urine (protein + reduksi)-

100%

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa sarana yang ada di Puskesmas dalam menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan sudah lengkap, namun masih ada yang tidak berfungsi dengan baik seperti tensimeter dan alat pemeriksa hemoglobin yang perlu dievaluasi. Selain gambaran sarana untuk menunjang pelaksanaan pelayanan antenatal, peneliti juga mengobservasi gambaran sarana manajemen untuk menunjang pelaksanaan pelayanan antenatal. Dibawah ini merupakan gambaran sarana manajemen untuk menunjang pelaksanaan pelayanan antenatal.Tabel 4.8. Gambaran Sarana Manajemen untuk Menunjang Pelaksanaan Pelayanan Antenatal.KriteriaCara VerifikasiKet

1. Tersedia prosedur tetap tertulis untuk pelayanan KIA1. Penanganan shock anafilatik di ruang KIA

2. Tanda bahaya kehamilan-

3. Pencegahan infeksi-

4. SOP ANC

2. Tersedia buku standar pelayanan terbaru1. Buku Standar Pelayanan Kebidanan-

2. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal-

3. Buku Pencegahan Infeksi-

3. Tersedia catatan medik1. Buku KIA

4. Tersedia suatu sistem pengisian rekam medikTerdapat sistem pencatatan rekam medik teratur, lengkap dan berurutan

5. Tersedia formulir yang berkaitan dengan pelayanan 1. Surat keterangan sakit

2. Surat keterangan cuti hamil

3. Surat keterangan kematian-

4. Informed consent

5. Surat rujukan

6. Surat penolakan -

6. Tersedia buku administrasi1. Register kohort ibu

7. Pembuatan laporan bulanan1. Arsip laporan bulanan

Jumlah58,8%

Dari tabel tersebut (Tabel 4.8) dapat dilihat bahwa sarana yang mendukung manajemen pelayanan antenatal masih 58,8% yang terpenuhi, secara keseluruhan sudah baik, hanya masih ada beberapa yang perlu ditambahkan sehingga dapat dihasilkan pelayanan yang lebih bermutu. Ada beberapa prosedur tetap tertulis di pelayanan KIA banyak yang tidak ada, seperti tanda bahaya kehamilan dan prosedur pencegahan infeksi. Selain itu diharapkan di puskesmas juga tersedia buku-buku standar pelayanan antenatal yang mutakhir atau versi terbaru yang bisa dipakai bahan referensi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak terutama pelayanan antenatal seperti buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dan buku pencegahan infeksi. Formulir yang terkait dengan pelayanan seperti surat kematian dan surat penolakan tindakan sebaiknya juga dilengkapi. 4.3.1.2 Observasi Prasarana dalam Menunjang Pelayanan AntenatalDibawah ini adalah tabel hasil observasi prasarana dalam menunjang pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas Makrayu:Tabel 4.9. Gambaran Prasarana di Puskesmas Makrayu dalam Menunjang Pelaksanaan Pelayanan Antenatal.KriteriaCara VerifikasiHasilKeterangan

1. Tempat praktek memadai1. Gedung terbuat dari tembok-

2. Lantai dari ubin atau plester-

2. Tersedianya area tempat pendaftaran1. Ada tempat penerimaan dan pendaftaran pasien-

2. Ada ventilasi udara yang cukup-

3. Pencahayaan yang cukup-

3. Tersedianya area tempat tunggu1. Tersedia tempat tunggu bagi pasien

-

2. Pencahayaan yang cukup-

3. Tempat tunggu terlindung dari panas dan hujan-

4. Tersedia cukup tempat duduk-

4. Tersedia kamar kecil yang berfungsi1. Pintu kamar mandi dapat dikunci-

2. Terdapat air yang mengalir-

3. Tersedia handuk bersih atau tissue

-

4. Tersedia jamban dengan air yang mengalir-

5. Ada tempat sampah-

5. Tersedia tempat pelayanan yang memadai1. Ada tempat untuk melakukan konseling yang dapat menjaga kerahasiaan/privasi pasien -Tidak pernah digunakan selama observasi

2. Ada meja pemeriksaan-

3. Ada tempat duduk yang memadai-

4. Ruang pemeriksaan yang dapat memberi privasi-

5. Pencahayaan yang cukup-

6. Tersedianya tempat sampah-

7. Tersedianya fasilitas cuci tangan-

6. Tersedianya tempat penyimpanan obat dan alat medis1. Kering-

2. Bersih-

3. Memiliki ventilasi udara-

4. Dapat dikunci-

Jumlah96%

Dari tabel 4.9. di atas dapat dilihat bahwa prasarana yang ada di puskesmas dalam menunjang pelayanan antenatal sudah baik, dan dari enam kriteria yang ada 96% sudah terpenuhi, satu yang tidak terpenuhi yaitu tempat untuk melakukan konseling yang dapat menjaga kerahasiaan atau privasi pasien.

4.3.2 Observasi Proses Pelayanan Antenatal Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan proses pelayanan antenatal, dibawah ini dapat dilihat tabel gambaran proses pelayanan antenatal yang dilakukan oleh bidan di Puskesmas Makrayu.

Tabel 4.10. Gambaran Proses Pelayanan Antenatal yang dilakukan oleh Bidan di Puskesmas MakrayuPelayanan ANCBidan 1Bidan 2

1234512345

ANAMNESIS

1. Identitas Ibu

2. Keluhan ibu datang

3. Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan kehamilan-------

4. Riwayat kehamilan sekarang-----

5. Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya-----

6. Riwayat penyakit yang diderita ibu----------

7. Menanyakan status imunisasi TT

8. Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi----------

9. Menanyakan riwayat obat yang dikonsumsi----------

10. Menanyakan pola makan ibu selama hamil----------

11. Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi kemungkinan terjadinya komplikasi

Jumlah63,663,654,536,336,363,654,536,336,336,3

Rata-rata

46,3%

PEMERIKSAAAN

&

INTERVENSI1. Tekanan darah

2. Timbang berat badan

3. Tentukan lingkar lengan atas

4. Tinggi fundus uteri

5. Tentukan presentasi janin

6. Tentukan DJJ

7. Pemeriksaan laboratorium:a. Hb

b. Golongan darah

8. Tablet tambah darah

9. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid

10. Tatalaksana lain sesuai kebutuhan per pasien

Jumlah100100100100100100100100100100

Rata-rata100%

KIE1. Hasil pemeriksaan

2. Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan----------

3. PHBS----------

4. Asupan gizi seimbang----

5. Persiapan persalinan oleh nakes------

6. Kapan kembali untuk periksa ulang

7. Anjuran untuk kesehatan ibu----

8. Pentingnya imunisasi----------

9. Inisiasi Menyusui Dini dan pemberian ASI Esklusif----------

10. KB paska persalinan------

11. Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain booster)----------

12. Persiapaan persalinan dan kesiagaan dalam menghadapi komplikasi------

13. Gejala penyakit menular dan tidak menular ----------

Jumlah30,730,753,838,538,530,730,723,146,215,4

Rata-rata33,8%

Dari tabel diatas (Tabel 4.10) didapatkan bahwa anamnesis yang dilakukan oleh Bidan di Puskesmas Makrayu rata-rata adalah 46,3%, artinya masih ada setengah komponen pertanyaan yang belum ditanyakan dan dapat dilihat bahwa dari pasien pertama sampai pasien terakhir, komponen pertanyaan yang ditanyakan semakin lama semakin sedikit. Hal ini mungkin dapat dipengaruhi masalah waktu pelayanan yang semakin siang dengan banyaknya jumlah ibu hamil yang datang. Dalam hal komponen pemeriksaan, dapat dilihat bahwa bidan 100% melakukan seluruh rangkaian pemeriksaan. Bagi skor nilai kosong pemeriksaan tersebut memang tidak diberlakukan pada kunjungan tersebut sehingga tidak dimasukkan ke dalam penilaian. Dalam komponen KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi), didapatkan rata-rata 33,8%, artinya masih banyak komponen pada KIE yang tidak disampaikan oleh bidan ke ibu hamil.23