5
21 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan metode penelitian control group post test only. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati jumlah telur ikan zebra yang menetas pada jam ke 72 paska fertilisasi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang, pada bulan Juni dan Juli 2014. 4.3 Jenis dan Jumlah Sampel Berdasarkan Organisation for Economic Co-operation and Development guidelines for the testing of chemicals 236 : Fish Embryo Acute Toxicity Test setiap konsentrasi menggunakan 20 telur ikan zebra dalam satu plate dan masing- masing well berisi 1 telur. 66 Peneliti menambahkan 4 telur sebagai cadangan dalam setiap plate. Apabila terdapat 4 kelompok pengamatan, maka jumlah sampel yang dibutuhkan : 24 telur x 4 kelompok = 96 telur ikan zebra 4.4 Alat dan Bahan 4.4.1. Hewan Coba Hewan coba yang digunakan adalah telur ikan zebra yang berasal dari pemijahan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Ikan zebra dewasa yang digunakan sebagai pemijahan berasal dari biakan lokal dengan umur 6 bulan yang diperoleh dari sentra pembiakan ikan zebra Tulungangung yang telah diidentifikasi dan disertifikasi oleh Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.

BAB IV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cnbcm

Citation preview

Page 1: BAB IV

21

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan metode

penelitian control group post test only. Penelitian ini dilakukan dengan

mengamati jumlah telur ikan zebra yang menetas pada jam ke 72 paska fertilisasi.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Malang, pada bulan Juni dan Juli 2014.

4.3 Jenis dan Jumlah Sampel

Berdasarkan Organisation for Economic Co-operation and Development

guidelines for the testing of chemicals 236 : Fish Embryo Acute Toxicity Test

setiap konsentrasi menggunakan 20 telur ikan zebra dalam satu plate dan masing-

masing well berisi 1 telur.66

Peneliti menambahkan 4 telur sebagai cadangan

dalam setiap plate. Apabila terdapat 4 kelompok pengamatan, maka jumlah

sampel yang dibutuhkan : 24 telur x 4 kelompok = 96 telur ikan zebra

4.4 Alat dan Bahan

4.4.1. Hewan Coba

Hewan coba yang digunakan adalah telur ikan zebra yang berasal dari

pemijahan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Malang. Ikan zebra dewasa yang digunakan sebagai pemijahan berasal dari biakan

lokal dengan umur 6 bulan yang diperoleh dari sentra pembiakan ikan zebra

Tulungangung yang telah diidentifikasi dan disertifikasi oleh Fakultas Kelautan

dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 2: BAB IV

22

4.4.2 Ekstraksi Ramuan Akar Imperata cylindrica, Gynura procumbens dan

Daun Syzygium polyanthum

Alat-alat yang digunakan adalah timbangan digital merk Dhaus Pioneer

PA214210 gram, panci, termometer alkohol , gelas ukur, botol kaca, vakum,

kertas saring, kompor, oven, akar Imperata cylindrica, daun Gynura procumbens,

daun Syzygium polyanthum dan aquades.

4.4.3 Pemeliharaan Ikan Zebra Dewasa

Alat-alat yang dibutuhkan untuk memelihara ikan zebra dewasa berupa

Aquarium berukuran 60 cm x 30 cm x 35 cm, Purified water, pakan ikan merk

tetramin, termometer alkohol dan hiter.

4.4.4 Pemijahan Ikan Zebra

Alat-alat yang dibutuhkan untuk memelihara ikan zebra dewasa berupa

Aquarium berukuran 35 cm x 22 cm x 26 cm, termometer alkohol, lampu

(Fotoperiod terang 14 jam : gelap 10 jam), Spawning trap, Dispossible pipette,

petri disk dan 24-Well plate.

4.4.5 Pemeliharaan Embrio Ikan Zebra

Alat dan bahan yang digunakan dalam pemeliharaan embrio ikan zebra

adalah Inkubator dengan suhu 280C, Dispossible pipette, 24-Well plate,

Embryonic medium (disimpan dalam refrigator 4-8ºC) stok 10x, dengan

komposisi menurut Husnul K : MgSO4 : 0,815 g, NaCL : 5 g, KCl : 0,15 g,

CaCl2.2H2O: 0,26 g, Aquades : 500 ml.

4.4.6 Perlakuan dan Pengamatan daya tetas telur ikan zebra

Alat dan bahan yang digunakan dalam perlakuan dan pengamatan yakni

embrionik medium, ramuan dekokta akar Imperata cylindrica daun Gynura

procumbens dan daun Syzygium polyanthum, mikroskop stereo merk olympus

yang terhubung dengan komputer dan dioperasikan menggunakan software

Honestech vhs to dvd 2.5 se, dispossible pipette, 24-well plate.

Page 3: BAB IV

23

4.5 Tahapan Kerja

4.5.1 Proses Adaptasi Hewan Coba

Ikan zebra dewasa diadaptasikan selama 1 bulan di Laboratorium Terpadu

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang.

4.5.2 Pembuatan dan Pemberian Dekokta akar Imperata cylindrica, daun

Gynura procumbens dan daun Syzygium polyanthum

Sampel yang digunakan adalah akar dari tanaman Imperata cylindrica, daun

Gynura procumbens dan daun Syzygium polyanthum yang memenuhi persyaratan

diperoleh dari Balai Materia Medika, Batu. Daun dan akar dipilih yang baik atau

sortasi, kemudian dibersihkan. Kemudian akar dan daun dikeringkan dengan cara

di oven pada suhu 40-60ºC atau dijemur dibawah sinar matahari hingga kering.

Ekstraksi menggunakan metode dekoktasi.

Dosis ramuan pada manusia dengan berat 60 kilogram yakni perbandiangan

Akar Imperata cylindrica : daun Gynura procumbens : daun Syzygium

polyanthum = 5 gram : 5 gram : 4 gram, sehingga total herbal yang diperlukan

sebanyak 14 gram. Jadi 14 gram / 60 kilogram = 0,233 gram / Kilogram berat

badan = 233 miligram / kilogram berat badan. Jika dosis miligram / kilogram

berat badan pada manusia setara dengan miligram / liter pada ikan zebra dewasa,

sehingga dosis pada embrio ikan zebra 233 μg/ml.

Tabel 4.1 Perhitungan Dosis

Kel Perhitungan dosis

P1 Ramuan dekokta akar Imperata cylindrica, daun Gynura procumbens

dan daun Syzygium polyanthum dosis 233 μg/ml

Akar Imperata cylindrica

Daun Gynura procumbens

Daun Syzygium polyanthum

Aquades

Larutan Embrionik

= (233 : 14) x 5 = 83 μg

= (233 : 14) x 5 = 83 μg

= (233 : 14) x 4 = 66 μg

= 0.5 ml

= 0.5 ml

P2 Ramuan dekokta akar Imperata cylindrica, daun Gynura procumbens

dan daun Syzygium polyanthum dosis 319 μg/ml

Akar Imperata cylindrica

Daun Gynura procumbens

Daun Syzygium polyanthum

Aquades

Larutan Embrionik

= (319 : 14) x 5 = 113 μg

= (319 : 14) x 5 = 113 μg

= (319 : 14) x 4 = 91 μg

= 0.5 ml

= 0.5 ml

P3 Ramuan dekokta akar Imperata cylindrica, daun Gynura procumbens

dan daun Syzygium polyanthum dosis 466 μg/ml

Akar Imperata cylindrica

Daun Gynura procumbens

Daun Syzygium polyanthum

Aquades

Larutan Embrionik

= (466 : 14) x 5 = 1664 μg

= (466 : 14) x 5 = 1664 μg

= (466 : 14) x 4 = 1331 μg

= 0.5 ml

= 0.5 ml

Page 4: BAB IV

24

4.5.3 Pemeliharaan dan Pemijahan Ikan Zebra

Ikan zebra dipelihara dengan pemberian makan berupa artemia setiap hari

sebelum pemijahan.67

Pada saat pemijahan terdiri dari 20 ikan zebra (13 jantan

dan 12 betina) ditempatkan pada akuarium pemijahan pada suhu 270C, di dekat

akuarium dipasang lampu otomatis dengan siklus 10 jam gelap: 14 jam terang dan

diberi oksigenasi, selain itu dibawah akuarium dipasang spawning trap.68

4.5.4 Perlakuan dan Pengamatan daya tetas embrio ikan zebra

Embrio ikan zebra diamati berdasarkan perubahan waktu penetasan embrio

setelah dipapar ramuan dekokta akar Imperata cylindrica, daun Gynura

procumbens dan daun Syzygium polyanthum pada kelompok K0, P1, P2 dan

kelompok P3. Daya tetas diamati pada jam ke-72 paska fertilisasi kemudian

jumlah telur yang menetas dibagi dengan keseluruhan jumlah telur yang diamati

dikalikan 100%.65

4.6 Analisa Data

Data yang akan dianalisa adalah data tentang daya tetas telur ikan zebra.

Data persentase daya tetas selanjutnya ditabulasikan dan dianalisa secara statistik

dengan menggunakan analisis varian (ANOVA) satu jalur. Apabila terdapat

perbedaan yang nyata antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan menggunakan uji

BNT/LSD pada taraf 0,05. Untuk memudahkan perhitungan statistik digunakan

Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0

Kelompok Jumlah n Bentuk Perlakuan

K 0 20 Embrio + 0.5 ml aquades + 0.5 ml embrionic medium

P 1 20 Embrio + ramuan ASS dosis 233 μg/ml

P 2 20 Embrio + ramuan ASS dosis 319 μg/ml

P 3 20 Embrio + ramuan ASS dosis 4660 μg/ml

Tabel 4.2 Perlakuan Kelompok Penelitian

Page 5: BAB IV

25

4.7 Diagram Alur Penelitian

Data ditabulasi

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

(K 0)

Embrio + 0.5 ml

aquades + 0.5 ml

embrionic medium

(Selama 72 jam hpf)

P1

Embrio + ramuan

dekokta Imperata

cylindrica Gynura

procumbens dan

Syzygium

polyanthum dosis

233 μg/ml

(Selama 72 jam hpf)

Embrio Ikan Zebra

5,25 hpf

Dianalisa secara statistik

menggunakan anaisa varian

(ANOVA) satu jalur

Kesimpulan

% 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑠 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑚𝑏𝑟𝑖𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒 − 72

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑚𝑏𝑟𝑖𝑜 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛𝑥 100 %

Menghitung embrio ikan zebra

yang menetas pada jam ke-72 hpf

P2

Embrio + ramuan

dekokta Imperata

cylindrica Gynura

procumbens dan

Syzygium

polyanthum dosis

319 μg/ml

(Selama 72 jam hpf)

P1

Embrio + ramuan

dekokta Imperata

cylindrica Gynura

procumbens dan

Syzygium

polyanthum dosis

4660 μg/ml

(Selama 72 jam hpf)

Mengamati embrio menggunakan

stereomikroskop pada jam

ke 24, 48, dan 72 hpf