7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Adapun hasil pengukuran getaran pada alat vacuum cleaner yang dilakukan di Laboratorium Terpadu FKM Unhas dan juga pada angkutan kota di sekitar kampus Unhas, yaitu: 1. Pengukuran Intensitas Getaran Vacuum Cleaner Pengukuran intensitas getaran vacuum cleaner diukur dengan menggunakan segmental vibration meter selama 20 detik dengan 4 kali pengukuran, hasil pengukuran getaran vacuum cleaner adalah sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Pengukuran Vacuum Cleaner Menggunakan Alat Segmental Vibration Meter di Laboratorium Terpadu FKM Unhas Tahun 2016 Percobaan 1 20 Detik I II III IV Rata- r a t a 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 Sumber : Data Primer, 2016

BAB IV

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil pengukuran getaran pada alat vacuum cleaner yang dilakukan di

Laboratorium Terpadu FKM Unhas dan juga pada angkutan kota di sekitar kampus

Unhas, yaitu:

1. Pengukuran Intensitas Getaran Vacuum Cleaner

Pengukuran intensitas getaran vacuum cleaner diukur dengan menggunakan

segmental vibration meter selama 20 detik dengan 4 kali pengukuran, hasil

pengukuran getaran vacuum cleaner adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Hasil Pengukuran Vacuum Cleaner

Menggunakan Alat Segmental Vibration Meter di Laboratorium Terpadu FKM Unhas

Tahun 2016Percobaan 1

20 Detik

I II III IV Rata-rata0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

Sumber : Data Primer, 2016

Rata-rata= 0,2+0,2+0,2+0,2+0,24

=0.2 m/ s2

Berdasarkan hasil pengukuran tabel 5 di atas, getaran pada vacuum cleaner

diperoleh hasil pada percobaan I, II, III, dan IV adalah sama, yaitu sebesar 0.2 m/s2.

Rata-rata hasil yang diperoleh dari keempat pengukuran tiap 20 detik adalah 0.2 m/s2.

2. Pengukuran Intensitas Getaran Mobil Angkutan Umum

Page 2: BAB IV

Hasil pengukuran getaran pada kendaraan umum dengam melakukan dua

pengukuran yaitu di 5 titik yang telah ditetapkan dan setiap 3 menit, didapatkan hasil

pengukuran sebagai berikut :

Tabel 6Hasil Pengukuran pada Mesin Kendaraan Mobil Angkutan Umum (07) Menggunakan

Alat Whole Body Vibration Meterdi Sekitar Kampus Universitas Hasanuddin

Tahun 2016

Sumber :Data Primer, 2016

Rata-rata= 41.9+43.5+41.4+40.9+42.75

=42.08 dB

Berdasarkan tabel 6 di atas didapatkan hasil pengukuran getaran pada mobil angkutan

umum dengan pengukuran per tiga menit diperoleh hasil tertinggi pada pengukuran ke II

yaitu 43.5 dB dan hasil terendah pada pengukuran IV yaitu 40.9 dB. Rata-rata hasil yang

diperoleh dari kelima pengukuran tiap 3 menit adalah 42.08 dB.

Tabel 7Hasil Pengukuran pada Mesin Kendaraan Mobil Angkutan Umum (07) Menggunakan

Alat Whole Body Vibration Meterdi Sekitar Kampus Universitas Hasanuddin

Tahun 2016Pengukuranpada Nilai (dB)

Depan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas 45.2

Pembelokan Pintu 1 Unhas 42.2Depan Universitas

Cokrominoto 43.0

Tugu Mandiri (Bundaran Unhas) 41.2

Pasca Sarjana Unhas 42.3Jumlah 213.9

Rata-rata 42.78 Sumber :Data Primer, 2016

Percobaan I3 Menit

I II III IV V Rata-rata41.9 43.5 41.4 40.9 42.7 42.08

Page 3: BAB IV

Rata-rata= 45.2+42.2+43.0+41.2+42.35

=42.78 dB

Berdasarkan tabel 7 di atas didapatkan hasil pengukuran getaran pada

mobil angkutan umum dengan pengukuran pada beberapa titik tertentu diperoleh

hasil tertinggi di depan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas yaitu 45.2 dB dan hasil

terendah pada pengukuran di Tugu Mandiri (Bundaran Unhas) yaitu 41.2 dB.

Rata-rata hasil yang diperoleh dari pengukuran tersebut yaitu 42.78 dB.

B. Pembahasan

1. Vacuum Cleaner

Berdasarkan hasil pengukuran intensitas getaran pada vacuum cleaner diperoleh

hasil pada percobaan I, II, III, dan IV adalah sama, yaitu sebesar 0.2 m/s2. Rata-rata

hasil yang diperoleh dari kelima pengukuran tiap 20 detik adalah 0.2 m/s2.

Hasil pengukuran ini menandakan bahwa getaran yang ada pada Vacuum Cleaner

berada dalam intensitas getaran yang relatif aman. Sebagaimana sesuai dengan

standar intensitas getaran yang tercantum dalam PERMENAKERTRANS Nomor 13

Tahun 2011, menyatakan bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) getaran pada alat kerja

dengan pekerjaan yang dilakukan selama 4 jam dan kurang dari 8 jam adalah sebesar

4 m/s2.

Cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak dari getaran

yang timbul adalah menggunakan alat pelindung, seperti sarung tangan untuk

mengurangi paparan getaran serta dapat memodifikasi kerja untuk mengurangi

paparan getaran dilakukan dengan mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk

meminimalisasikan pajanan pada tangan dan lengan pekerja.

Page 4: BAB IV

2. Mobil Angkutan Umum

Berdasarkan hasil pengukuran intensitas getaran pada angkutan umum (07) yang

beroperasi di sekitar kampus Universitas Hasanuddin, diperoleh hasil tertinggi dengan

pengukuran per tiga menit yaitu pada pengukuran ke II yaitu 43.5 dan hasil terendah

pada pengukuran IV yaitu 40.9 dB. Rata-rata hasil yang diperoleh dari kelima

pengukuran tiap 3 menit adalah 42.08 dB.

Hasil pengukuran ini menandakan bahwa getaran yang ada pada angkutan umum

sekitar kampus masih relatif aman, sebagaimana yang tercantum dalam standar ISO

2531-1983 bahwa pekerja yang bekerja selama 24 jam diperbolehkan terpapar getaran

kurang dari 108dB.

Untuk hasil pengukuran intensitas getaran angkutan umum pada 5 (lima) titik

yang telah ditentukan di sekitar kampus Universitas Hasanuddin menurut tempat atau

jalur yang dilalui didapatkan hasil pengkuran tertinggi di depan Fakultas Kedokteran

Gigi Unhas yaitu 45.2 dB dan hasil terendah pada pengukuran di Tugu Mandiri

(Bundaran Unhas) yaitu 41.2 dB. Rata-rata hasil yang diperoleh dari pengukuran

tersebut yaitu 42.78 dB.

Hasil pengukuran ini menandakan bahwa getaran yang ada pada angkutan umum

sekitar kampus yang diukur menurut tempat masih dalam intensitas getaran yang

relatif aman, sebagaimana yang tercantum dalam standar ISO 2531 – 1983 bahwa

pekerja yang bekerja selama 24 jam diperbolehkan terpapar getaran kurang dari 108

dB.

Berdasarkan hasil pengamatan selama di atas angkutan kota, intensitas getaran

semakin besar ketika kondisi permukaan jalan tidak rata atau berbatu-batu dan ketika

Page 5: BAB IV

angkutan tersebut meningkatkan kecepatannya. Bagian tubuh dari pekerja yang

terpapar getaran meliputi seluruh badan dan pada bagian lengan dan tangan. Pengaruh

getaran pada seluruh badan akan mengakibatkan penglihatan kabur, sakit kepala, otot

berkontraksi spontan, sehingga tidak dapat mengerjakan pekerjaan yang

membutuhkan ketelitian.