Upload
mason-pamela
View
2
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab iv
Citation preview
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1 Data Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
LATAR BELAKANG PENDIRIAN
PT. CASSINDO (CASSAVA INDONESIA) MAKMUR
SEJAHTERA
SINGKONG merupakan Tanaman Pangan dan Tanaman
Industri yang sifatnya sangat strategis bagi Indonesia. Komoditi ini
mempunyai karakter multipliers effects : dapat dikelola secara
menyeluruh mulai dari pohon (menjadi bibit), daun menjadi Tepung
makanan ternak, hingga umbinya menjadi produk utama sebagai bahan
baku aneka produk pangan, industri, dan bio-ethanol (bio-energi).
Tanaman SINGKONG, adalah tanaman pangan sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia, memiliki manfaat yang besar baik
manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial. Manfaat ekologi; SINGKONG
menghasilkan Oksigen 0,4 kg/pohon/hari dan setiap pohonnya dapat
memberikan 1 orang bernafas. Pohon singkong dapat menyimpan air
25% dari jumlah air yang turun ke bumi lewat hujan, sehingga melalui
proses perkolasi dan infliltrasi pohon singkong dapat menyimpan air
atau dengan kata lain di kawasan tersebut akan banyak sumber mata air.
Sedangkan 75% air yang turun ke bumi tersebut akan diuapkan melalui
proses evapotranspirasi ke udara, sehingga melalui proses presipitasi
IV-1
(pengawanan) akan terbentuk banyak awan dan hujan di kawasan
tersebut, sehingga terjadi pengkondisian ekosistem yang seimbang,
bahkan kawasan tersebut akan 8 x lipat lebih sejuk dibanding tanpa
tanaman. Manfaat Ekonomi, SINGKONG dapat menjadi sumber
pendapatan TAHUNAN dapat diproduksi setiap hektar menghasilkan 60
- 100 ton, jika harga Rp. 700 per kg, maka setiap hektarnya akan
memperoleh pendapatan Rp. 42 jt – Rp. 70 jt. Manfaat sosial, karena
singkong dapat memberikan manfaat secara ekologis juga menyerap
tenaga kerja, maka singkong akan menjadi perekat hubungan sosial dan
masyarakat di kawasan tersebut.
Permasalahan utama pengembangan komoditas ini, yaitu belum
dikelola secara profesional dan terpadu. Pola pikir kita masih parsial
dan belum menggunakan teknologi tepat guna. Teknologi yang
digunakan masih konvensional, belum memanfaatkan teknologi bio-
enzym atau mikroba organik yang dapat memacu bekerjanya tanah
sebagai media tanam atau sebagai generator ruang dan tanah.
Dalam konteks ini, kami tim profesional lapangan telah
melaksanakan pemanfaatan teknologi Nature Bact sebagai pupuk
organik dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan berhasil memacu produksi
singkong hingga 100 ton/ha serta memacu percepatan petumbuhan
pohon singkong di atas rata-rata.
Kebutuhan dalam negeri ketiga jenis komoditas ini sangat
tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, bio-ethanol, yang
hingga saat ini pemenuhan kebutuhan dalam negeri masih defisit. Untuk
itu, melalui pendirian korporasi ini kami berusaha menyusun Rencana
IV-2
Usaha (Business Plan) untuk pengembangan usaha ke kedepan akan
dikembangkan menjadi 10.000 ha, dengan pelaksanaannya secara
bertahap mulai dari Pilot Program 500 ha hingga 10.000 ha yang akan
melibatkan petani singkong sebagai mitra usaha.
Tata-Kelola Usaha akan dilaksanakan secara Tata-Kelola
Usaha Bersama, antara Investor bersama Tim Pengelola (yang tergabung
dalam PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA). Perlu diketahui
bahwa proposal ini merupakan “Teladan Program Usaha”, yang
selanjutnya akan dikembangkan dalam bentuk Klaster Industri
CASSAVA Estate yang dibangun sejak industri hulu hingga hilir.
KONSEP DASAR USAHA
1. Membangun ketahanan pangan dan energi hijau dengan
memanfaatkan sumberdaya lahan secara optimum sebagai
tanaman pokok dan lahan-lahan terlantar.
2. Membangun kawasan klaster industri singkong melalui sinergi
Tata-Kelola Usaha Bersama bekerja sama dengan koperasi,
kelompok tani, dan BUMN/BUMD.
3. Mengembangkan aktivitas ekonomi produktif di kawasan
pertanian melalui terbentuknya jejaring kerja antara
stakeholders kunci yaitu CASSINDO CORPORATION –
Koperasi - Perbankan - Pemda yang terintegrasi dengan
kemampuan penciptaan teknologi inovatif.
IV-3
4.1.2 Misi dan Visi PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA
a. V I S I :
“Menjadi Perusahaan yang khusus mengelola usaha singkong/cassava
sehingga menjadi komoditas andalan nasional yang dapat bermitra dan
memberdayakan petani dan masyarakat pertanian di Indonesia”.
b. M I S I :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas hasil usaha singkong
secara berkelanjutan.
2. Menghasilkan nilai tambah dari hasil singkong secara
berkelanjutan.
3. Menggairahkan sektor usaha pertanian khususnya industri
singkong dalam kerangka pembangunan pertanian
berkelanjutan.
4. Mampu mengkonversi semua produk singkong sebagai
komoditas industri Pertanian yang mampunyai nilai ekonomis
tinggi.
4.1.3 Kegiatan PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA
PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA melaksanakan
kegiatan usaha :
a. Pembudidayaan dan produksi
1. Tanaman singkong / Cassava.
2. bahan baku aneka produk pangan (tepung tapioka).
IV-4
3. bahan baku aneka produk industri (tepung tapioka).
4. bio-ethanol (bio-energi).
5. Tepung makanan ternak.
6. Tanaman Lainnya.
b. Perdagangan
Melaksanakan pemasaran, distribusi dan penjualan produk/
komponen yang tersebut di atas, termasuk produksi pihak lain,
baik dalam negeri maupun luar negeri.
4.1.4 Panitia Pembentukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA
a. Maksud Pembentukan P2K3
1. Sebagai organisasi non structural yang melaksanakan
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan K3 di
unit kerja.
2. Sebagai perpanjangan tangan dari P2K3 Pusat dalam
melaksanakan kebijakan K3 (kesehatan, keselamatan, dan
keamanan).
b. Tujuan Pembentukan P2K3
1. Agar kegiatan K3 dapat terlaksana secara sistematis dan
berkesinambungan disetiap lapisan para pekerja pada
setiap unit kerjanya.
2. Tercapainya tujuan suatu alur kegiatan yang berpedoman
pada suatu sistem dan prosedur yang telah dibakukan.
IV-5
4.1.5 Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem dalam suatu aktivitas yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan struktur organisasi merupakan bagian yang menunujukkan
hubungan normal dengan organisasi yang menerangkan bahwa apa dan
siapa yang mengawasi, atau siapa dan bagaimana macam bagian
organisasi saling berhubungan satu dengan yang lain yang mempunyai
garis komunikasi, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.
4.2 Data Permasalahan
4.2.1 Desripsi Penelitian
Penelitian hanya dilakukan di PT. CASSINDO MAKMUR
SEJAHTERA pada Bagian pabrik (produksi) dan Bagian lapangan
(pembudidayaan). Pada saat dilakukan penelitian pekerja di Bagian
pabrik (produksi) tersebut sedang melakukan pengolahan singkong atau
cassava menjadi tepung tapioka dan bio-ethanol (bio-energi).
Pada Bagian pabrik (produksi) tersebut, hanya melakukan
pengolahan singkong atau cassava saja. Sedangkan pada Bagian
Pembudidayaan (lapangan) sedang dilakukan pemupukan dan sebagian
lagi sedang melakukan panen dan penanaman ulang supaya proses
pemberdayaannya sesuai jadwal.
IV-6
4.2.2 Mesin-mesin maupun alat-alat yang terdapat dalam Bagian
pabrik (produksi) dan Bagian Pembudidayaan (lapangan)
Dalam penelitian yaitu pada Bagian pabrik (produksi) dan
Bagian Pembudidayaan (lapangan) di PT. CASSINDO MAKMUR
SEJAHTERA, terdapat beberapa mesin dan alat, baik mesin Pengolahan
singkong/cassava maupun alat-alat lainnya, antara lain :
1. Mesin pencuci /washer : 3 mesin
2. Mesin pengolahan tapioka : 6 mesin
3. Mesin pengolahan bio ethanol : 1 mesin
Setiap mesin dioperasikan oleh 1 orang pekerja.
Berikut beberapa Gambaran yang terdapat di Bagian
Pembudidayaan singkong / cassava (lapangan) di PT. CASSINDO
MAKMUR SEJAHTERA baik saat pembibitan, penanaman, hasil panen
dan sebagian alat yang digunakan dilapangan :
Gambar 4.1 Pembibitan dan Penanaman
IV-7
Gambar 4.2 Hasil panen
Gambar 4.3 Sebagian alat dilapangan
IV-8
Berikut beberapa mesin yang terdapat di Bagian pabrik
(produksi) di PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA :
Gambar 4.1 Mesin pencuci /washer
Gambar 4.2 Mesin pengolahan tapioka dengan pekerja
IV-9
Gambar 4.3 Mesin pengolahan bio ethanol
4.2.3 Macam-macam Alat Pelindung Diri (APD) yang
seharusnya terdapat di Bagian pabrik (produksi) dan
Bagian Pembudidayaan (lapangan)
1. Pelindung kepala : Helm dan Topi pengaman
2. Pelindung Mata : Kacamata lensa bening
3. Pelindung pernapasan : Masker kain
4. Pelindung tangan : Sarung tangan khusus
Sarung tangan karet biasa
5. Pelindung kaki : Sepatu karet lapangan (safety shoes)
IV-10
4.2.4 Wawancara yang dilakukan kepada para pekerja
Wawancara dilakukan kepada para pekerja di Bagian pabrik
(produksi) dan Bagian Pembudidayaan (lapangan) untuk mengetahui
pendapat para pekerja tentang penggunaan Alat Pelindung diri (APD)
dan pengaruh APD tersebut pada pekerjaan mereka. Karena tidak sedikit
para pekerja yang mengabaikan penggunaan Alat Pelindung Diri,
sehingga penulis tertrik untuk menanyakan langsung kepada para
pekerja tentang penggunaan alat pelindung diri tersebut.
Wawancara dilakukan kepada 5 orang pekerja dari 10 orang
pekerja di Bagian Produksi tersebut. Wawancara tidak dilakukan kepada
seluruh pekerja dikarenakan ada beberapa pekerja yang sedang sibuk
dengan pekerjaannya.
Adapun beberapa pertanyaan tersebut adalah seperti berikut :
a. Alat Pelindung Diri (APD) apa saja yang dipakai oleh Bapak?
b. APD tersebut Bapak dapatkan darimana?
c. Apakah Bapak merasa nyaman dengan APD tersebut?
d. Apakah menurut Bapak dengan menggunakan APD tersebut
dapat mengurangi kecelakaan pada saat bekerja?
e. Apakah Bapak pernah mengalami kecelakaan saat bekerja
karena tidak menggunakan APD?
f. Dsb.
IV-11
4.3 Pengolahan data
Setiap pekerja di Bagian pabrik (produksi) dan Bagian
Pembudidayaan (lapangan) di PT. CASSINDO MAKMUR
SEJAHTERA diberikan perlengkapan Alat Pelindung Diri yang lengkap
oleh perusahaan seperti Topi, Sarung tangan, Masker, Kacamata, dan
Safety Shoes. Dan perlengkapan tersebut biasanya diganti 1 tahun
sekali, sehingga ditahun berikutnya para pekerja telah mendapatkan
perlengkapan yang baru.
Berikut adalah contoh dari beberapa Alat pelindung diri dari
PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA untuk pekerjanya :
Gambar 4.1Helm dan Topi pengaman
Gambar 4.2 Masker kain
IV-12
Gambar 4.3 Sarung tangan
Gambar 4.4 Kacamata pelindung samping
Gambar 4.5 Sepatu karet lapangan (safety shoes)
IV-13
Dengan diberikannya Alat Pelindung Diri seperti di atas
diharapkan para pekerja dapat mempergunakannya saat bekerja, tetapi
tidak semua alat pelindung diri tersebut dipakai oleh pekerja, yang
mereka pakai biasanya hanya baju kerja dan Safety Shoes saja,
sedangkan alat pelindung diri yang lain mereka simpan, dan hanya
dipakai pada saat sedang dilakukan pemeriksaan, dimana pemeriksaan
keselamatan kerja dilakukan rutin selama 2-3 bulan sekali oleh panitia
keselamatan dan kesehatan kerja di di PT. CASSINDO MAKMUR
SEJAHTERA tersebut.
Tidak hanya pembagian APD saja yang dilakukan oleh di PT.
CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA dalam mengatasi menguranginya
kecelakaan dalam bekerja, tetapi perusahaan pun memasang display-
display tentang keselamatan kerja.
Walaupun telah diberlakukannya peraturan untuk mengatasi
kecelakaan pada saat bekerja, tatapi para pekerja tetap saja melanggar
peraturan tersebut, sehingga kecelakaan pun masih sering terjadi,
adapun kecelakaan yang sering terjadi adalah sebagai berikut :
1. Kaki Terkena cangkul dan alat berat di lapangan.
2. Tangan terkena pisau iris pada saat pengupasan dipabrik.
3. Tangan terjepit pada saat mengoperasikan mesin.
4. Kepala terkena serpihan tanah di pabrik dan kepala terkena
teriknya matahari pada saat dilapangan.
5. Mata dan Hidung (penafasan) terkena debu.
IV-14
Dan kecelakaan tersebut diakibatkan oleh kelalaian dari para
pekerja itu sendiri, tetapi apabila kecelakaan tersebut menjadi besar
maka akan mengakibatkan terhambatnya proses operasi tersebut.
Sebagai contoh, dengan tidak menggunakan sarung tangan, maka tangan
bisa terkena pisau, tetapi tidak begitu berbahaya. Sedangkan tidak
menggunakan kacamata pada saat kerja debu dapat mengenai mata,
sehingga dapat mengakibatkan mata iritasi dan harus dibawa ke dokter.
Dengan demikian maka pekerjaan pekerja tersebut terbengkalai dan
menghambat proses operasi yang lain.
4.3.1 Hasil dari wawancara
Wawancara yang dilakukan kepada para pegawai bertujuan
untuk mengetahui seberapa penting APD tersebut untuk para pekerja
saat sedang bekerja di Bagian pabrik (produksi) dan Bagian
Pembudidayaan (lapangan) di PT. CASSINDO MAKMUR
SEJAHTERA.
Alat Pelindung Diri (APD) yang biasa digunakan oleh para
pekerja hanyalah baju kerja dan safety shoes. Sedangkan APD yang
lainnya seperti kacamata, masker, dan sarung tangan, jarang sekali
mereka gunakan. Adapun alasan para pekerja tersebut tidak
menggunakan APD dengan lengkap antara lain sebagai berikut :
1. Tidak nyaman.
2. Tidak efektif saat bekerja karena mengurangi kepekaan.
3. Malas memakainya.
IV-15
4. Tidak terbiasa menggunakan APD yang lengkap, sehingga
apabila menggunakannya hanya mempersulit dalam melakukan
pekerjaan.
5. APD hilang.
Menurut para pekerja, APD memang dapat mengurangi
kecelakaan pada saat bekerja, dan merasa aman. Tetapi karena memang
tidak dibiasakan menggunakan APD yang lengkap saat bekerja,
sehingga merekapun merasa risih bila harus menggunakan APD tersebut
secara lengkap. Kecelakaan-kecelakaan ringan seperti terkena pisau
sudah sering mereka alami, sehingga mereka dapat dikatakan cukup
kebal pada kecelakaan seperti itu.
Para pekerja hanya menggunakan APD lengkap pada saat akan
dilakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh Bagian P2K3 dan pada saat
adanya kunjungan industri dari universitas-universitas atau dari lembaga
lainnya.
4.4 Pembahasan
Alat Pelindung Diri merupakan suatu alat yang sangat penting
dalam melakukan pekerjaan yang berguna untuk keselamatan kerja dan
menguranginya tingkat kecelakaan saat bekerja. Penggunaan Alat
Pelindung Diri sebaiknya lebih diperhatikan oleh pihak perusahaan
maupun oleh para pekerjanya itu sendiri.
Penggunaan Alat Pelindung Diri di Bagian pabrik (produksi)
dan Bagian Pembudidayaan (lapangan) di PT. CASSINDO MAKMUR
SEJAHTERA masih kurang diperhatikan oleh para pekerjanya, mereka
IV-16
hanya mengunakan APD untuk badan dan kaki saja yaitu baju kerja dan
safety Shoes, sedangkan Alat pelindung diri yang lain tidak mereka
gunakan dengan alasan malas atau sudah terbiasa tidak menggunakan
APD tersebut sehingga apabila mereka menggunakannya, mereka
merasa risih.
Perusahaan telah memberlakukan peraturan tentang
penggunaan APD saat bekerja yang bertujuan untuk menguranginya
tingkat kecelakaan, dan pemerikasaan mengenai hal tersebut pun rutin
dilakukan setiap 2-3 bulan sekali. Tetapi para pekerja tetap saja
mengabaikan peraturan tersebut, sehingga kecelakaan yang sering
timbul terjadi akibat kelalaian dari para pekerjanya itu sendiri.
Dari kurang lebih 10 orang pekerja di Bagian pabrik (produksi)
dan Bagian Pembudidayaan (lapangan) di PT. CASSINDO MAKMUR
SEJAHTERA, tidak ada 1 orang pun yang lengkap dengan penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) dalam pekerjaannya sehari-hari. Setelah
dilakukan perhitungan hanya 5 orang pekerja yang menggunakan
kacamata saat bekerja di Bagian pabrik, 7 orang menggunakan sarung
tangan, 5 orang menggunakan masker. Sedangkan di Bagian
Pembudidayaan (lapangan) beberapa orang yang menggunakan baju
kerja, topi dan Safety Shoes.
Selain dengan memberlakukan penggunaan APD perusahaan
juga memasang display-display tentang keselamatan kerja, pemasangan
display bertujuan untuk mengingatkan para pekerja akan pentingnya alat
pelindung diri agar terhindar dari kecelakaan. Display-display tentang
keselamatan kerja ditempatkan selain di dalam pabrik tetapi juga
tersebar di halaman perusahaan serta dilapangan.
IV-17