35
BAB IV ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL 4.1. Analisa Ekonomi Setiap kegiatan yang diadakan selalu diharapkan dapat mencapai tujuan/target tertentu sedemikian rupa sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) setelah jangka waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan kegiatan yang dilaksanakan, tujuan analisis/evaluasi suatu kegiatan adalah untuk memperbaiki penilaian investasi. Hal ini dikarenakan kesalahan dalam pemilihan kegiatan dapat mengakibatkan pengorbanan dan pemborosan sumber daya yang mungkin langka keberadaannya. Dalam analisa suatu kegiatan ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah aspek ekonomi. Aspek ekonomi berguna untuk menyelidiki apakah kegiatan akan memberikan sumbangan dalam pembangunan ekonomi seluruhnya dan apakah peranannya dapat membenarkan penggunaan sumber- sumber yang langka. Karenanya analisis ekonomi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam suatu kegiatan dan merupakan salah satu penentu kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Namun dalam kenyataannya, kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah sering kali tidak disertai dengan analisis ekonomi. Hal ini disebabkan kegiatan pemerintah biasanya didasarkan pada kebutuhan yang benar-benar sudah mendesak dan atas permintaan dari warga masyarakat yang membutuhkan.

BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

studi kelayakan : analisa ekonomi dan finansial terhadap pembangunan cek dam di kali brantas

Citation preview

Page 1: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

BAB IVANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL

4.1. Analisa EkonomiSetiap kegiatan yang diadakan selalu diharapkan dapat mencapai tujuan/target

tertentu sedemikian rupa sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit)

setelah jangka waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan kegiatan yang dilaksanakan,

tujuan analisis/evaluasi suatu kegiatan adalah untuk memperbaiki penilaian investasi. Hal

ini dikarenakan kesalahan dalam pemilihan kegiatan dapat mengakibatkan pengorbanan

dan pemborosan sumber daya yang mungkin langka keberadaannya.

Dalam analisa suatu kegiatan ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan, salah

satunya adalah aspek ekonomi. Aspek ekonomi berguna untuk menyelidiki apakah

kegiatan akan memberikan sumbangan dalam pembangunan ekonomi seluruhnya dan

apakah peranannya dapat membenarkan penggunaan sumber-sumber yang langka.

Karenanya analisis ekonomi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

suatu kegiatan dan merupakan salah satu penentu kebijaksanaan dalam pengambilan

keputusan.

Namun dalam kenyataannya, kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah sering

kali tidak disertai dengan analisis ekonomi. Hal ini disebabkan kegiatan pemerintah

biasanya didasarkan pada kebutuhan yang benar-benar sudah mendesak dan atas

permintaan dari warga masyarakat yang membutuhkan. Alasan lain adalah karena dana

yang dilibatkan tidak terlalu besar dan hanya berasal dari kas negara. Analisis ekonomi

baru dilakukan pada kegiatan-kegiatan besar dan melibatkan dana bantuan dari luar

negeri.

Walaupun demikian analisis ekonomi tetap perlu dipertimbangkan, karena

melalui analisis ekonomi ini dapat dinilai apakah suatu kegiatan yang dilaksanakan

mendatangkan keuntungan (layak) atau tidak mendatangkan keuntungan (tidak layak).

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melakukan analisis ekonomi adalah produktivitas

yang diperoleh dari semua sumber yang dipakai. Dalam studi ini analisis ekonomi untuk

menentukan kelayakan kegiatan didasarkan atas Nisbah Manfaat-Biaya (NPV), Rasio

Manfaat dan Biaya (BCR), Tingkat Pengembalian Internal (IRR), Titik Impas Investasi

(BEP)

Page 2: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Dalam analisa ekonomi ini terdapat istilah – istilah ekonomi yang perlu diketahui

antaralain

1. Biaya

Biaya investasi kegiatan dapat didefinisikan sebagai jumlah semua pengeluaran

dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sampai selesai mulai dari ide, studi

kelayakan, perencanaan, pelaksanaan, sampai pada operasi dan pemeliharaan. Pada

analisis kelayakan ekonomi biaya-biaya tersebut dikelompokkan menjadi beberapa

komponen sehingga memudahkan dalam perhitungannya. Menurut Kuiper (1971 : 61),

semua biaya itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya modal (capital cost) dan biaya

tahunan (annual cost).

1.1. Biaya Modal (Capital Cost)

Definisi dari biaya modal adalah jumlah semua pengeluaran yang diperlukan

mulai dari pra studi sampai kegiatan selesai dilaksanakan. Semua pengeluaran yang

termasuk biaya modal ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya ini merupakan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan.

Misalnya, untuk membangun sebuah bendung biaya langsung yang diperlukan terdiri

dari :

- biaya pembebasan tanah (bila diperlukan)

- biaya galian dan timbunan

- biaya material

- biaya pengerjaan (upah tenaga kerja, sewa peralatan dan lainnya)

- dan lain sebagainya

Semua inilah yang nantinya menjadi biaya konstruksi yang ditawarkan pada

kontraktor kecuali biaya pembebasan tanah. Biasanya biaya pembebasan tanah

ditanggung oleh pemilik (owner).

2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)

Biaya ini terdiri dari tiga komponen, yaitu :

- Kemungkinan/hal yang tidak terduga (contingencies) dari biaya langsung.

Page 3: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Kemungkinan/hal yang tidak pasti ini bila dikelompokkan dapat dibagi menjadi

tiga, yaitu :

Biaya/pengeluaran yang mungkin timbul, tetapi tidak pasti.

Biaya/pengeluaran yang mungkin timbul, tetapi belum terlihat.

Biaya/pengeluaran yang mungkin timbul akibat tidak tetapnya harga pada

waktu yang akan datang (misal ada kemungkinan kenaikan harga).

Biasanya biaya untuk ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya langsung

misal, 5%, 10% ataupun 15%. Hal ini sangat tergantung dari pihak pemilik dan

perencana. Semakin berpengalaman pemilik ataupun perencana, besarnya

prosentase ini biasanya lebih kecil.

- Biaya teknik (engineering cost)

Biaya teknik adalah biaya untuk pembuatan desain mulai dari studi awal

(preliminary study), pra studi kelayakan, studi kelayakan, biaya perencanaan dan

biaya pengawasan selama waktu pelaksanaan konstruksi.

- Bunga (interest)

Dari periode waktu dari ide sampai pelaksanaan fisik, bunga berpengaruh

terhadap biaya langsung, biaya kemungkinan dan biaya teknik sehingga harus

diperhitungkan.

1.2. Biaya Tahunan (Annual Cost)

Waktu kegiatan pembangunan selesai dilaksanakan merupakan waktu awal dari

umur bangunan sesuai dengan rekayasa teknik yang telah dibuat pada waktu detail desain.

Pada saat ini pemanfaatan bangunan mulai dilaksanakan, yang dalam kegiatan ini sebagai

sumber air irigasi. Selama pemanfaatan masih diperlukan biaya sampai umur bangunan

habis. Biaya ini meupakan beban yang masih harus ditanggung oleh pihak

pemilik/investor.

Pada prinsipnya biaya yang masih diperlukan sepanjang umur bangunan ini, yang

juga merupakan biaya tahunan, terdiri dari tiga komponen, yaitu :

a. Bunga

Biaya ini menyebabkan terjadinya perubahan biaya modal karena adanya tingkat suku

bunga selama umur bangunan. Besarnya bisa berbeda dengan bunga selama waktu

Page 4: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

dari ide sampai pelaksanaan fisik selesai. Bunga ini merupakan komponen terbesar

yang diperhitungkan terhadap biaya modal.

b. Depresiasi atau Amortisasi

Dua istilah ini hampir sama tapi beda fungsi. Depresiasi adalah turunnya/penyusutan

suatu harga/nilai dari suatu benda karena pemakaian dan kerusakan atau keusangan

benda tersebut. Sedangkan amortisasi adalah pembayaran dalam suatu periode

tertentu (tahunan misalnya) sehingga hutang-hutang yang ada akan terbayar lunas

pada akhir periode tertentu.

c. Biaya Operasi dan Pemeliharaan

Agar dapat memenuhi umur bangunan sesuai dengan yang direncanakan pada detail

desain, maka diperlukan biaya untuk operasi dan pemeliharaan bangunan tersebut.

2.Keuntungan Kegiatan (Benefit)

Dalam hal ini benefit suatu kegiatan terdiri dari keuntungan langsung (direct

benefits) dan keuntungan tidak langsung (indirect benefits), disamping itu dikenal pula

keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang (intangible benefits).

1. Keuntungan langsung (direct benefits)

Merupakan manfaat langsung dan nampak jelas dari hasil adanya proyek, manfaat ini

dapat berupa :

- Adanya kenaikan dalam output fisik dari kegiatan yang ditangani.

- Kenaikan nilai daripada output karena adanya perubahan perbaikan kualitas.

- Penurunan biaya yang disebabkan oleh adanya perubahan mekanisasi.

- Penurunan biaya yang disebabkan terhindar dari adanya kerugian, seperti

kerusakan akibat banjir dan lain sebagainya.

2. Keuntungan tidak langsung (indirect benefits)

Atau manfaat sekunder kegiatan adalah manfaat yang timbul atau dirasakan di luar

kegiatan karena adanya realisasi kegiatan. Manfaat tidak langsung ini terbagi atas :

- Manfaat yang disebabkan oleh adanya kegiatan yang biasanya disebut efek

‘multiplier’ dari kegiatan.

- Manfaat yang disebabkan oleh adanya keunggulan skala besar (economic of

scale).

Page 5: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

- Manfaat yang ditimbulkan oleh adanya pengaruh sekunder dinamik, misalkan

perubahan dalam produktivitas tenaga kerja yang disebabkan perbaikan kesehatan

atau pendidikan.

3. Intangible benefits

Menurut Suyanto (2001 : 65), intangible benefits adalah manfaat kegiatan yang tidak

dapat dinilai dalam bentuk uang, misalnya rasa aman, terpeliharanya lingkungan,

tersedianya sarana rekreasi dan lain sebagainya. Umumnya setiap kegiatan

pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah lebih menitikberatkan pada

keuntungan yang bersifat intangible benefits ini.

3. Hubungan Manfaat-Biaya

Menurut Kuiper (1971 : 131), ada tiga parameter yang sering dipakai dalam

analisis manfaat dan biaya, yaitu :

- Perbandingan Manfaat dan Biaya (Benefit/Cost atau B/C)

- Selisih Manfaat dan Biaya (Net Benefit)

- Tingkat Pengembalian Internal (Rate of Return)

4. Perbandingan Manfaat dan Biaya (B/C)

Bila kita amati, parameter yang berlaku di lapangan adalah perbandingan

manfaat-biaya (B/C). Hal ini karena sesungguhnya biaya operasional dan pemeliharaan

(OP) merupakan bagian dari keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan. Disamping itu

pendapatan tunai atau manfaat bertambah secara akumulatif pada suatu kelompok sosial

yang menjadi obyek perencanaan. Misalnya dengan adanya bangunan kebutuhan air

irigasi di lahan pertanian/persawahan daerah tersebut terpenuhi.

Sedangkan biaya yang dikeluarkan termasuk OP merupakan produk dari

kelompok lain (dalam studi ini adalah pemerintah) akibat membangun suatu bangunan

tertentu yang membutuhkan biaya OP agar umur bangunan dapat terpenuhi. Oleh sebab

itu pengurangan OP dari biaya kegiatan atau sebagai komponen pengurang dari biaya

manfaat merupakan suatu tipuan dalam memperbesar rasio manfaat dan biaya (B/C).

Page 6: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

5. Selisih Manfaat dan Biaya (B – C)

Pada perhitungan B – C tidak ada pengaruh dengan mengurangkan biaya OP dari

total biaya kegiatan karena hasilnya akan sama. Yang mempengaruhi adalah tingkat suku

bunga yang berlaku. Makin tinggi tingkat suku bunga maka selisih manfaat dan biaya

akan semakin kecil.

6.Tingkat Pengembalian Internal (IRR)

Tingkat Pengembalian Internal dapat didefinisikan sebagai tingkat suku bunga

yang membuat manfaat dan biaya mempunyai nilai yang sama atau B – C = 0 atau tingkat

suku bunga yang membuat B/C = 1.

Bila biaya dan manfaat tahunan konstan, perhitungan Tingkat Pengembalian

Internal dapat dilakukan dengan dasar tahunan, tapi bila tidak konstan dapat dilakukan

dengan dasar nilai keadaan sekarang (present value) dan dicari dengan coba-coba (trial

and error). Parameter Tingkat Pengembalian Internal tidak terpengaruh dengan bunga

komersial yang berlaku, sehingga sering disebut dengan istilah Internal Rate of Return.

Bila besarnya Tingkat Pengembalian Internal ini sama dengan besarnya bunga komersil

yang berlaku maka kegiatan dikatakan impas, namun bila lebih besar dikatakan kegiatan

ini menguntungkan.

Diantara tiga parameter ini tidak ada yang paling baik. Dan penggunaannyapun

disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang berlangsung di lapangan setelah

dilakukan analisis yang mendetail. Disamping itu sering tidak terjadi konsistensi

mengenai hubungan ketiga parameter itu, sehingga bisa terjadi RR besar tetapi B/Cnya

kecil atau sebaliknya, bisa terjadi B/C besar tetapi B – Cnya mini

Untuk mendapatkan ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penilaian kelayakan

kegiatan pembangunan, telah dikembangkan berbagai cara yang dinamakan kriteria

investasi. Kriteria-kriteria yang umum dan dianjurkan untuk dipakai dalam evaluasi

kelayakan kegiatan adalah :

a. Net Present Value (NPV)

b. Benefit Cost Ratio (BCR)

c. Internal Rate of Return (IRR)

Page 7: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

a.Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara present value dari manfaat dan

present value dari biaya. Dimana langkah yang harus dilakukan untuk perhitungan ini

tidak banyak berbeda dengan langkah untuk perhitungan IRR.

Secara umum rumus untuk perhitungan nilai Present Value ini adalah sebagai

berikut (Kuiper, 1971 : 45) :

(3-1)

dimana :

P = nilai sekarang (Present Value)

F = nilai pada tahun ke-n

i = nilai suku bunga

Dalam evaluasi kegiatan, nilai NPV pada suku bunga pinjaman yang berlaku

harus mempunyai harga > 0.

Jika NPV = 0, berarti kegiatan tersebut mengembalikan persis seperti nilai

investasi. Jika NPV < 0, maka kegiatan tersebut dari segi ekonomi tidak layak untuk

dibangun.

b.Benefit Cost Ratio (BCR)

Benefit Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan antara nilai sekarang (present

value) dari manfaat (benefit) dengan nilai sekarang dari biaya (cost). Secara umum rumus

untuk perhitungan BCR ini adalah (I Nyoman Pujana, 1995 : 259) :

(3-2)

Sebagai ukuran dari penilaian suatu kelayakan kegiatan dengan metode BCR ini

adalah jika BCR > 1 maka kegiatan dikatakan layak dikerjakan dan sebaliknya jika nilai

BCR < 1 kegiatan tersebut secara ekonomi tidak layak untuk dibangun.

c.Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return merupakan nilai suku bunga yang diperoleh jika BCR bernilai

sama dengan 1, atau nilai suku bunga jika NPV bernilai sama dengan 0. IRR dihitung

berdasarkan penerimaan bersih dan total nilai untuk keperluan investasi. Nilai IRR sangat

Page 8: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan kegiatan ini dapat dibiayai

dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku. Perhitungan nilai IRR ini dapat

diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Kuiper, 1971 dalam Sofia Ismiati, 2002 : 16) :

(3-3)

dimana :

I’ = suku bunga memberikan nilai NPV positif

I” = suku bunga memberikan nilai NPV negatif

NPV’ = NPV positif

NPV” = NPV negative

7. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan

hasil analisa kegiatan jika kemungkinan perubahan dalam dasar-dasar asumsi pada

perhitungan biaya dan manfaat. Karena dalam penentuan nilai-nilai untuk biaya dan

manfaat masih merupakan perkiraan, maka sudah barang tentu dalam asumsi-asumsi ini

terdapat kemungkinan bahwa keadaan yang sebenarnya akan terjadi tidak sama dengan

nilai asumsi yang telah dibuat pada waktu perencanaan.

Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi resiko kerugian dengan menunjukkan

beberapa tindakan pencegahan yang harus diambil. Secara teoritis ada tiga hal yang perlu

diperhatikan dalam melakukan analisis sensitivitas yaitu :

a. Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum, misalnya

penurunan hasil pendapatan akibat penurunan jumlah pemakaian/konsumsi air irigasi.

b. Menurunnya debit sungai dari perhitungan yang diandalkan.

c. Berdasarkan ketentuan di atas, maka dalam studi kelayakan ini analisis kepekaan

akan dihitung terhadap kondisi pesimis.

8. Titik Impas Investasi

Analisa ini digunakan apabila pemilihan alternatif-alternatif sangat dipengaruhi

oleh satu faktor tunggal yang tidak pasti, misalnya utilisasi kapasitas. Titik impas dari

faktor tersebut akan ditentukan sedemikian hingga kedua alternatif sama baiknya ditinjau

Page 9: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

dari sudut pandang ekonomi. Dengan mengetahui titik impas maka akan bis ditentukan

alternatif yang lebih baik pada suatu nilai tertentu dari faktor yang tidak pasti tersebut.

Pemilihan alternatif-alternatif investasi sering kali akan mengakibatkan keputusan

yang berbeda apabila tingkat produksi atau tingkat utilitas dari investasi berbeda. Dalam

pemilihan fasilitas produksi misalnya, perusahaan cenderung akan membeli mesin-mesin

atau fasilitas lainnya yang harganya murah (walaupun ongkos variabelnya lebih tinggi)

bila tingkat produksi yang akan dilakukan cukup rendah. Sebaliknya bila tingkat

produksinya cukup tinggi maka perusahaan akan lebih baik apabila membeli fasilitas-

fasilitas yang berteknologi tinggi yang ongkos investasinya lebih tinggi namun ongkos

variabelnya lebih rendah (Pujawan, 1995 : 150).

Titik Impas Investasi (Break Even Point/BEP), dalam studi ini digunakan untuk

mengetahui berapa tahun modal yang ditanam dapat kembali, atau biaya yang

dikeluarkan dikurangkan pada keuntungan sama dengan nol.

Keterangan : kurva 1 : manfaat kurva 2 : biaya

(Sumber : Pujawan, 1995 : 151)

Gambar . Konsep Titik Impas Investasi

dan Analisis Sensitivitas.

kurva 1kurva 2Rp

Tahun BEP

daerah untung

daerah rugi

Page 10: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Studi yang dilakukan merupakan kegiatan pengendalian sedimen yang mana

manfaat yang dihasilkan dapat dinikmati secara langsung (direct benefit) yang dapat

dinilai dengan uang, maka oleh sebab itu disini dilakukan analisa ekonomi yang

meliputi:

o Rasio ( B/C )

o Net Benefit ( B – C )

o Internal Rate of Return ( IRR )

o Analisa sensitifitas

Tabel 4.1. Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Sewa Alat Bantu

No. Jenis Material/Upah SatuanHarga Satuan

(Rp.)       

I UPAH KERJA :    

1. Pekerja orang/hari 27500,00

2. Mandor orang/hari 35000,00

II HARGA BAHAN BANGUNAN    1 Solar ltr 1500,00 2 Tulangan Baja m 120000,00

3 Semen Gresik 50 Kg zak 36300,00

4 Pasir pasangan/cor m3 62600,00

5 Kerikil/batu pecah m3 92600,00

6 Plat Baja m2 200,000,00

7 Turap Kayu m 30,000,00

III HARGA / SEWA ALAT BANTU    1 Keranjang buah 11000,00

2 Pompa air unit 50000,00

3 Kereta dorong unit 8800,00

4 Gerobak buah 10000,00 5 Molen unit 150000,00

6 Ember buah 7500,00 7 Kotak adukan buah 38500,00 8 Cetok buah 8800,00 9 Hamer unit 130000,00 10 Vibrator unit 75000,00 11 Cranes unit 250000,00 12 Cangkul unit 10,000,0013 Palu buah 5,000,00

Page 11: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Nisbah Manfaat-Biaya (Benefit-Cost Ratio)

Komponen biaya yang dimasukkan dalam perhitungan nisbah manfaat biaya ini

adalah biaya pembangunan, biaya operasional dan pemeliharaan selama usia guna, dan

biaya produksi pertanian. Sedangkan yang termasuk komponen manfaat adalah nilai

total produksi per tahun. Masing-masing komponen baik komponen manfaat maupun

biaya dijadikan bentuk nilai sekarang (present value). Dalam hal ini, untuk tingkat suku

bunga yang berlaku saat ini sebesar 24% dan usia guna check dam diperkirakan 25

tahun, maka faktor pengali untuk biaya tahunan adalah sebesar 4,147 (lampiran).

Adapun contoh perhitungan disajikan sebagai berikut :

Alternatif I

Komponen biaya (cost) :

- Total biaya teknis (desain) Rp. 70.384.000,00

- Total biaya modal (tahun ke 1) = (Total biaya teknis (desain )) x (F/P,24/365,35)

= ( Rp.70.384.000,00 )x (1,01 )

= Rp 71.087.840,00

- Total biaya OP (tahun ke-2 s/d 25) Rp. 7.108.784,00

- Total biaya pendapatan per tahun (tahun ke-2 s/d 25) Rp. 18.966.610,66

Komponen manfaat (benefit) :

- Nilai total sedimen per tahun Rp. 82.399.239,79

Nilai dari masing-masing komponen (kecuali nilai total biaya pembangunan)

diatas dikalikan dengan faktor pengali 4,147 untuk tingkat bunga 24%, maka didapatkan

nilai sekarang (PV) dari masing-masing komponen sebagai berikut :

- Nilai sekarang total biaya (C)

= Total biaya pembangunan + total biaya O&P (P/A,i,n) + total biaya pendapatan

per tahun (P/A,i,n)

= 71.087.840,00 + 7.108.784,00 (P/A,24,25) + 18.966.610,66 (P/A,24,25)

= 71.087.840,00 + 7.108.784,00 (4,147) + 18.966.610,66 (4,147)

= 200.108.892,77

- Nilai sekarang total manfaat (B)

= Nilai total sedimen per tahun (P/A,i,n)

Page 12: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

= 82.399.239,79 (P/A,24,25)

= 407.311.438,50

70.384.000,00 71.087.840,00 O&M

7.108.784,00 + 18.966.610,66

82.399.239,79

35 hari

maka :

= = 2,04 > 1

Perhitungan selengkapnya pada tingkat suku bunga 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%

disajikan pada tabel 4.9 – 4.11 untuk alternatif I, dan tabel 4.12.– 4.14.untuk alternatif

II. Sedangkan hubungan antara tingkat suku bunga dengan nilai benefit dan cost

disajikan pada gambar 4.1. dan 4.2.

Page 13: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Untuk selanjutnya, penulis membandingkan nilai sekarang dari total manfaat

dengan nilai sekarang total biaya pada tingkat suku bunga yang bervariasi, yaitu 20%,

30%, 40%, 50% dan 60%. Hasil disajikan pada tabel 4.15. untuk alternatif 1 dan tabel

4.16. untuk alternatif 2.

Tabel 4.15. Perbandingan Nilai Sekarang Total Biaya dengan Nilai Sekarang Total

Manfaat pada Suku Bunga Tertentu (alternatif 1)

Tabel 4.16. Perbandingan Nilai Sekarang Total Biaya dengan Nilai Sekarang Total

Manfaat pada Suku Bunga Tertentu (alternatif 2)

Page 14: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

GRAFIK HUBUNGAN TINGKAT BUNGA DENGAN NILAI SEKARANGTOTAL MANFAAT DAN BIAYA (ALTERNATIF I)

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

0 25 50 75

Tingkat Bunga (%)

Ben

efit &

Cost

(10

6 Rupia

h)

Benefit

Cost

Gambar 4.1. Grafik Hubungan Tingkat Bunga dengan Nilai Sekarang Total Manfaat dan Biaya (Alternatif I)(Sumber : Hasil Perhitungan)

Page 15: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

GRAFIK HUBUNGAN TINGKAT BUNGA DENGAN NILAI SEKARANG TOTAL MANFAAT DAN BIAYA (ALTERNATIF II)

0

100

200

300

400

500

600

0 20 40 60 80

Tingkat Bunga (%)

Ben

efit &

Cost

(10

6 R

upia

h)

Benefit

Cost

57

Gambar 4.2. Grafik Hubungan Tingkat Bunga dengan Nilai Sekarang Total Manfaat dan Biaya (Alternatif II)(Sumber : Hasil Perhitungan)

Page 16: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Dari gambar 4.1. dapat kita ketahui bahwa untuk suku bunga mulai dari 24-60%

grafik nilai sekarang total manfaat (benefit) tidak mempunyai titik potong dengan grafik

nilai sekarang total biaya (cost). Hal ini berarti untuk kondisi benefit dan cost tetap,

tidak dicapai nilai tingkat pengembalian internal pada tingkat suku bunga tersebut.

Karena untuk mencapai nilai ini grafik benefit dan cost harus berpotongan pada tingkat

suku bunga tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tingkat pengembalian

internal (IRR) akan tercapai pada tingkat suku bunga di atas 60%.

Sedangkan dari gambar 4.2. diketahui bahwa untuk suku bunga mulai dari 24-

60% grafik nilai sekarang total manfaat (benefit) mempunyai titik potong dengan grafik

nilai sekarang total biaya (cost). Hal ini berarti untuk kondisi benefit dan cost tetap,

akan dicapai nilai tingkat pengembalian internal pada tingkat suku bunga tersebut.

Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)

Tingkat pengembalian internal (internal rate of return) didefinisikan sebagai

tingkat suku bunga yang membuat manfaat dan biaya mempunyai nilai yang sama atau

B – C = 0 atau tingkat suku bunga yang membuat B/C = 1 (Kodoatie, 1995 : 112 dalam

Siswoyo, 1998 : 106). Pada studi ini untuk tingkat suku bunga 24% sampai dengan 60%

tidak didapatkan prosentase tingkat suku bunga yang membuat nilai manfaat dan biaya

sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa IRR akan terjadi pada tingkat suku bunga >

60%. Rincian hasil analisa tingkat pengembalian internal (IRR) pada tingkat suku bunga

24 – 60% ditabelkan pada tabel 4.18 – 4.23. untuk alternatif I, dan tabel 4.24. – 4.29.

untuk alternatif II.

Page 17: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)

Analisis kepekaan dimaksudkan untuk mengetahui apa yang akan terjadi dengan

hasil poyek apabila terjadi kemungkinan perubahan dalam dasar-dasar asumsi

perhitungan biaya dan manfaat. Hal ini dikarenakan dalam penentuan nilai-nilai untuk

biaya dan manfaat masih merupakan suatu estimasi (perkiraan), sehingga bisa terjadi

asumsi-asumsi yang tidak sama dengan keadaan yang sebenarnya.

Dalam analisis kepekaan terhadap studi ini, dilakukan perhitungan terhadap :

- Komponen biaya (cost) turun 25%, manfaat (benefit) tetap

- Komponen biaya (cost) naik 25%, manfaat (benefit) tetap

- Komponen biaya (cost) tetap, manfaat (benefit) turun 25%

- Komponen biaya (cost) tetap, manfaat (benefit) naik 25%

Perhitungan analisis kepekaan selengkapnya disajikan pada tabel 4.30. – 4.39.

untuk alternatif 1

Page 18: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

4.2. Analisa Financial Termasuk Perencanaan Pembiayaan Tahun per TahunTujuan dari analisa financial adalah melihat dampak investasi peningkatan

pendapatan antara sebelum dan sesudah proyek. Biaya pembangunan Cek Dam meliputi

biaya pekerjaan, biaya tenaga kerja dan biaya tak terduga. Dalam pembahasan ini biaya

biaya pekerjaan terdiri dari pekerjaan pembuatan bangunan pemgelak, pekerjaan

pengeringan dan pekerjaan beton.

Alternatif I

- Biaya proyek = Rp 89.350.700,00

- Biaya operasi dan pemeliharaan ( 10% x cost ) = Rp 8.935.070.00

Alternatif II

- Biaya proyek = Rp 147.928.500,00

- Biaya operasi dan pemeliharaan ( 10% x cost ) = Rp 14.792.850,00

Dalam analisa perhitungan biaya disini dipergunakan metode PV ( Persent

Value) dan metode BTE ( Biaya Tahunan Ekivalen )

4.2.1. Metode Present Value ( PV )Alternatif I

Cost = Rp 89.350.700,00

O & M = Rp 8.935.070,00

Present Value ( PV ) cost ( P/A, 10%, 10 )

PV cost = ( Biaya proyek x ( F/P, (10/365)%, 35)) + ( O&M x (P/A, 10%, 10 ))

= ( Rp 89.350.700,00 x 1,010 ) + (Rp 8.935.070,00 x 6,144 )

= Rp 90.244.207,00 + Rp 54.897.070,00

= Rp 145.141.277,00

89.350.700,00 90.244.207,00 O&M

8.935.070,00

35 hari

Alternatif II

Cost = Rp 147.928.500,00

O & M = Rp 14.792.850,00

Page 19: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Present Value ( PV ) cost ( P/A, 10%, 10 )

PV cost = ( Biaya proyek x ( F/P, (10/365)%, 35)) + ( O&M x (P/A, 10%, 10 ))

= (Rp 147.928.500,00 x 1,010 ) + (Rp 14.792.850,00 x 6,144 )

= Rp 149.407.785,00 + Rp 9.172.070.00

= Rp 158.579.855.00

147.928.500,00 149.407.785,00 O&M

14.792.850,00

35 hari

4.2.2. Metode BTE ( Biaya Tahunan Ekivalen )Pada metode ini harus diadakan perhitungan baik pada modal awal maupun pada

investasi rutin ( gaji, biaya O& M, dan lain – lain ).

Rumus umum :

∑ BTE = BTE + biaya tahunan lainnya

BTE = ( P – S ) ( A/P, i , n ) + Si

Alternatif I

Cost = Rp 89.350.700,00

O & M = Rp 8.935.070,00

BTE = ( Biaya proyek x ( P/A, 10%, 10 ))

= Rp 89.350.700,00 x 0,163

= Rp 14.564.164,00

∑ BTE = BTE + biaya tahunan lainnya

∑ BTE = Rp 14.564.164,00 + Rp 8.935.070,00

= Rp 23.499.234,00

Alternatif II

Cost = Rp 147.928.500,00

O & M = Rp 14.792.850,00

Page 20: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

BTE = ( Biaya proyek x ( P/A, 10%, 10 ))

= Rp 147.928.500,00 x 0,163

= Rp 24.112.345,00

BTE = BTE + biaya tahunan lainnya

∑ BTE = Rp 24.112.345,00 + Rp 14.792.850,00

= Rp 38.905.195,00

Perhitungan selanjutnya ditabelkan pada tabel 4.40 – 4.47

Analisa Sensitivitas

Tujuan dari analisa sensitivitas adalah untuk melihat apa yang akan terjadi

dengan hasil proyek bila ada kemungkinan perubahan dalam dasar – dasar asumsi

dalam perhitungan biaya dan manfaat. Karena dalam penentuan nilai – nilai untuk biaya

dan manfaat masih berupa perkiraan, maka asumsi – asumsi ini tidak sama dengan nilai

asumsi yang telah dibuat oleh perencana. Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi

resiko – resiko kerugian dengan menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang

harus diambil.

Secara teoritis ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisa

kepekaan yaitu :

1. Terdapat kenaikan biaya pelaksanaan, misalnya dalam kenaikan biaya

konstruksi

2. Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat umum, seperti penurunan

hasil pendapatan yang diakibatkan oleh penurunan jumlah bahan konstruksi dan

lain- lain

3. Keterlambatan waktu pelaksanaan karena suatu sebab dari luar suatu

perencanaan

Dalam pembahasan ini diperkirakan dalam jangka waktu 10 tahun terjadi

kenaikan suku bunga sebesar kurang lebih 15% dan terjadi kenaikan harga satuan

barang sebesar 15%.

Page 21: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

4.4. Kesimpulan Analisa Ekonomi dan Finansial Analisa Ekonomi

Dari perhitungan nisbah manfaat dapat diketahui pada tabel 4.17 bahwa nilai

B/C alternatif I lebih besar dibandingkan alternatif II.

Tabel 4.17. Nisbah Manfaat Biaya

Suku Bunga Nisbah Manfaat-Biaya (B/C)

(%) Alternatif I Alternatif II

20 2,05 1,62

30 1,75 1,39

40 1,52 1,21

50 1,35 1,08

60 1,21 0,97

Dari grafik 4.1 dan 4.2 dapat dilihat bahwa nilai benefit dan cost pada tingkat

suku bunga terendah (24%) sampai tingkat suku bunga tertinggi (60%) grafik benefit

selalu berada di atas grafik cost, sehingga dapat dipastikan bahwa secara ekonomi

kegiatan alternatif 1 lebih ekonomis daripada alternatif 2.

Pada studi ini untuk tingkat suku bunga 24% sampai dengan 60% tidak

didapatkan prosentase tingkat suku bunga yang membuat nilai manfaat dan biaya sama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa IRR akan terjadi pada tingkat suku bunga > 60%.

Dari perhitungan analisis kepekaan untuk alternatif I, terjadi kondisi sebagai

berikut:

- Komponen biaya (cost) turun 25%, manfaat (benefit) tetap, maka besarnya tingkat

pengembalian internal terjadi pada tingkat suku bunga = > 60%

- Komponen biaya (cost) naik 25%, manfaat (benefit) tetap, maka besarnya tingkat

pengembalian internal terjadi pada tingkat suku bunga = > 60%

- Komponen biaya (cost) tetap, manfaat (benefit) turun 25%, maka besarnya tingkat

pengembalian internal terjadi pada tingkat suku bunga = 47,88%

- Komponen biaya (cost) tetap, manfaat (benefit) naik 25%, maka besarnya tingkat

pengembalian internal terjadi pada tingkat suku bunga = > 60%

Sedangkan untuk alternatif 2 didapatkan kondisi sebagai berikut :

- Komponen biaya (cost) turun 25%, manfaat (benefit) tetap, maka besarnya tingkat

pengembalian internal terjadi pada tingkat suku bunga = > 60%

- Komponen biaya (cost) naik 25%, manfaat (benefit) tetap, maka besarnya tingkat

pengembalian internal terjadi pada tingkat suku bunga = 46,64%

Page 22: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

- Komponen biaya (cost) tetap, manfaat (benefit) turun 25%, maka besarnya tingkat

pengembalian internal terjadi pada tingkat suku bunga = 31,03%

- Komponen biaya (cost) tetap, manfaat (benefit) naik 25%, maka besarnya tingkat

pengembalian internal terjadi pada tingkat suku bunga = 52,30%

Analisa Finansial

Dari perhitungan analisa financial dan sensitifitas diatas dapat diketahui kondisi

proyek dari masing – masing alternative yang sebenarnya. Maka dengan demikian dapat

diketahui proyek mana yang paling menguntungkan dan paling ekonomis. Adapun

perbedaan ekonomi kedua alternative tersebut adalah :

Kondisi Normal Proyek ( n = 10 tahun )

Kodisi Proyek Mengalami Penundaan Selama 2 Tahun ( n = 12 tahun )

Page 23: BAB IV. Analisa Ekonomi dan Finansial pembangunan Cek Dam

Dari hasil perhitungan analisa ekonomi diatas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa alternatif I merupakan alternatif yang paling ekonomis dan menguntungkan,

sedangkan untuk analisa finansial alternatif II merupakan alternatif yang paling

ekonomis dan menguntungkan.