Upload
vodiep
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
36
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV A dan IV B SD Negeri
Sidorejo Lor 01 Salatiga yang masing-masing berjumlah 28 siswa.
Kelompok kontrol dari penelitian ini adalah siswa kelas IV B yang
berjumlah 28 siswa dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini siswa
kelas IV A yang berjumlah 28 siswa. Pada kedua kelas ini, memiliki guru
yang sama dan metode pembelajaran yang dilakukan guru relatif sama
yaitu sama-sama mendominasi aktivitas dalam pembelajaran, jarang
menggunakan model pembelajaran dalam menyampaikan materi.
4.2. Pelaksanaan Penelitian
4.2.1. Perijinan
Langkah awal yang dilakukan oleh penulis sebelum melaksanakan
penelitian adalah mengurus surat ijin terlebih dahulu. Surat penelitian ini
dikeluarkan dan ditandatangani oleh dekan FKIP-UKSW pada tanggal 11-
24 Maret 2012. Setelah peneliti mendapatkan surat ijin ke SD Sidorejo
Lor 01 Salatiga, berdasarkan surat ijin maka peneliti telah mendapat ijin
dari kepala sekolah SD Sidorejo Lor 01 Salatiga untuk melakukan
penelitian.
4.2.2. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dua kali yaitu pre-test dan post
test. Pre-test dilakukan pada tanggal 17 Maret 2012 dengan
menyelenggarakan tes Bahasa Indonesia.
Setelah data pre-test terkumpul maka dilakukan analisis untuk
mengetahui hasil belajar siswa apabila tidak menggunakan metode
Cooperative Script. Hasil dari pretest adalah sebagai berikut:
37
Tabel 4.1
Statistic Deskriptif dan Uji t pretest
Hasil tes Bahasa Indonesia pada kelompok eksperimen
dan kelompok control
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 eksperimen 64.0000 28 16.83031 3.18063
kontrol 65.5000 28 14.30488 2.70337
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 eksperimen
- kontrol -1.50000 21.72300 4.10526 -9.92330 6.92330 -.365 27 .718
Pada tabel 4.1, jumlah subjek untuk kelompok eksperimen
sebanyak 28 orang siswa dan jumlah subjek untuk kelompok kontrol
sebanyak 28 siswa. Skor rata-rata untuk kelompok eksperimen = 64.00
dan skor rata-rata untuk kelompok kontrol = 65.00. Sedangkan koefisien
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,718 > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang
signifikan antara hasil tes bahasa Indonesia pada kelas eksperimen
dengan kelas kontrol, sehingga eksperimen dapat dilanjutkan dengan
memberikan treatmen/perlakuan.
4.2.3. Tahap Kegiatan
Penulis melakukan eksperimen kepada siswa kelas IV A yang
terpilih menjadi kelompok eksperimen mulai tanggal 11 Maret 2012
sampai tanggal 24 Maret 2012 dengan rangkaian pembelajaran sebagai
berikut:
38
1) Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2012, durasi
waktu 1 jam pelajaran 45 menit, dengan dengan bentuk tindakan
berupa “ siswa mendiskusikan dalam kelompok materi tertulis tentang
bacaan Rraden Ajeng Kartini” adapun tahap kegiatannya sebagai
berikut:
a. Tahap pembentukan : sebelum kegiatan bimbingan kelompok
dilaksanakan terlebih dahulu diawali dengan doa yang dipimpin
oleh penulis yang berperan sebagai pengajar. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah penulis sebagai pengajar
menjelaskan pengertian, tujuan, cara-cara dan asas-asas kegiatan
bimbingan kelompok. Dilanjutkan dengan saling memperkenalkan
diri yang dimulai dari penulis dan kemudian siswa satu per satu
dengan menyebutkan nama, dilakukan secara berurutan sampai
anggota terakhir (anggota ke-18).
b. Tahap peralihan : Tahap ini penulis menjelaskan kegiatan yang
akan dilaksanakan pada tahap berikutnya. Sebelum ke tahap
berikutnya, pemimpin kelompok menanyakan kesediaannya untuk
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
c. Tahap kegiatan : Pada tahap ini anggota yang dipimpin oleh
pemimpin kelompok mendiskusikan materi topik bacaan “Raden
Ajeng kartini” serta sejumlah pertanyaan mengenai bacaan
tersebut. Dalam tahap ini anggota terlibat aktif dalam diskusi.
d. Tahap pengakhiran : pada tahap ini anggota yang dipimpin oleh
penulis mengemukakan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir,
selanjutnya penulis menyebutkan kesan-kesan dan hasil-hasil
kegiatan ini. Selanjutnya membahas kegiatan selanjutnya dengan
ditentukan pada tangggal pelaksanaan.
39
2) Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2012, durasi
waktu 1 jam pelajaran 45 menit, dengan bentuk tindakan berupa
penjelasan mengenai soal-soal tes Bahasa Indonesia. Adapun
tahapannya sebagai berikut:
a. Tahap pembentukan : sebelum kegiatan bimbingan kelompok
dilaksanakan terlebih dahulu diawali dengan doa yang
dipimpin oleh penulis yang berperan sebagai pengajar.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah penulis sebagai
pengajar menjelaskan pengertian, tujuan, cara-cara dan asas-
asas kegiatan bimbingan kelompok.
b. Tahap peralihan : Tahap ini penulis menjelaskan kegiatan yang
akan dilaksanakan pada tahap berikutnya. Sebelum ke tahap
berikutnya, pemimpin kelompok menanyakan kesediaannya
untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
c. Tahap kegiatan : Pada tahap ini anggota yang dipimpin oleh
pemimpin kelompok mendiskusikan materi. Dalam tahap ini
anggota terlibat aktif dalam diskusi.
d. Tahap pengakhiran : pada tahap ini anggota yang dipimpin
oleh penulis mengemukakan bahwa kegiatan ini akan segera
berakhir, selanjutnya penulis menyebutkan kesan-kesan dan
hasil-hasil kegiatan ini.
Secara keseluruhan pemberian metode Cooperative Script dalam
kegiatan belajar mengajar ini situasinya dapat berjalan dengan baik dan
lancar mulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir, siswa
mau aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
40
4.2.4. Post Test
Pengambilan data post test dilakukan setelah seluruh rangkaian
kegiatan eksperimen selesai. Post test dilakukan pada tanggal 24 Maret
2012yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
soal res bahasa Indonesia yang diberikan pada saat post test sama dengan
inventori yang diberikan pada saat pre test.
4.3. Analisis Hasil Penelitian
Pengujian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
dengan menggunakan pre test dan post test pada masing-masing kelompok
untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar untuk kelompok
yang diberikan treatment dengan kelompok yang tidak diberikan
treatment. Hasil dari pretest dan postest masing-masing kelompok dapat
dilihat pada tabel 4.2 berikut.
41
Tabel 4.2
Tabel Pretest dan Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
no eksperimen kontrol
post pre post pre
1 95 84 50 64
2 80 44 70 72
3 80 60 70 78
4 95 40 75 84
5 85 44 50 80
6 90 64 70 76
7 80 76 70 60
8 92 68 70 76
9 80 78 85 78
10 70 68 70 60
11 90 72 90 84
12 80 88 85 72
13 90 60 75 68
14 85 72 45 36
15 80 52 40 36
16 90 48 60 52
17 80 52 75 84
18 85 84 60 76
19 60 60 60 66
20 80 68 70 56
21 75 76 70 80
22 75 60 60 64
23 50 56 60 52
24 40 60 45 20
25 75 72 85 80
26 100 48 80 76
27 70 76 80 64
28 45 80 65 48
Pada data pretest dan post test kelas kontrol di atas dapat dilihat
bahwa terdapat kenaikan ataupun penurunan skor, dan sebagian besar
siswa mengalami penurunan dalam skor posttest mereka. Hal ini
menunjukkan bahwa tanpa adanya metode Cooperative Script, siswa
42
masih belum dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Kenaikan dan
penurunan nilai dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 4.1
Hasil pre test dan post tes kelas kontrol
Pada data pre test dan post test kelompok eksperimen di atas dapat
dilihat bahwa terdapat kenaikan pada sebagian besar siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya metode Cooperative Script, siswa dapat
meningkatkan hasil belajar mereka. Adapun hasil dari pre test dan post tes
dapat dilihat grafik berikut.
Gambar 4.2
Hasil pre test dan post tes kelas eksperimen
43
4.3.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One
Sample – Kolmogorov – Smirnov Test dan berikut hasil uji normalitas
tersebut.
Table 4.3.
Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
eksperimen kontrol
N 28 28
Normal Parametersa Mean 77.3214 74.4643
Std. Deviation 14.62381 15.71383
Most Extreme Differences Absolute .187 .177
Positive .086 .107
Negative -.187 -.177
Kolmogorov-Smirnov Z .989 .938
Asymp. Sig. (2-tailed) .282 .342
a. Test distribution is Normal.
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil skor Kelas eksperimen dan kelas
kontrol berdistribusi normal, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien
kolmogorove untuk kelas eksperimen sebesar 0,282 dengan sig. 0,989 (p > 0,05)
dan kelas control sebesar 0.342 dengan sig. 0.938 (p> 0.05). Normalitas sebaran
data dapat juga dilihat dari grafik berikut.
44
Grafik 4.3 normalitas sebaran Kelas Eksperimen
Grafik 4.4 normalitas sebaran Kelas Kontrol
4.3.2. Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji kesamaan
(homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Suharsimi Arikunto,
2006:230). Pengujian homogenitas mensyaratkan kedua data harus
berdistribusi normal (Husaini dan Purnomo, 2008:13). Karena kedua data
45
dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat yaitu berdistribusi normal maka
dapat dilakukan uji homogenitas. Hipotesis dalam uji homogenitas ini
adalah HO kedua varians populasi adalah sama, sementara Ha kedua varians
populasi adalah tidak sama. Sebagai dasar pengambilan keputusan hasil uji
homogenitas adalah jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima, sedangkan
jika probabilitas <0,05 maka Ha ditolak (Singgih Santoso, 2006:219).
Berikut tabel data uji homogenitas :
Table 4.4
Tabel Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
SKOR
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.808 1 28 .373
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari uji homogenitas
antara data nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai tabel
signifikan sebesar 0.808 (p > 0,05) artinya Ho diterima, yang menyatakan
bahwa kedua data tersebut memilliki varians yang sama.
4.4. Uji Hipotesis
Pengujian antara kelas eksperimen dengan menggunakan
Cooperative Script dan kelas kontrol dengan tidak menggunakan
Cooperative Script maka pengujian menggunakan uji t, sebab yang dicari
adalah apakah ada perbedaan nilai antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol. Hasil perbedaan disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut :
46
Table 4.5
Uji t
Uji T hitung Signifikansi Post tes kelas eksperimen dan
kelas kontrol 2.099 0.040
Pretest dan post tes kelas
eksperimen 2.089 0.046
Pretest dan post tes kelas kontrol 1.922 0.065
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini “ Cooperative Script
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
Sidorejo Lor 01 Salatiga ”. Dari hasil diatas terlihat bahwa nilai t sebesar -
2.099 dengan signifikansi 0.040. dikarenakan nilai signifikansi kurang
dari 0.05 dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa Cooperative
Script berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar pada kelompok
eksperimen. Menyatakan penggunaan Cooperative Script berpengaruh
secara efektif terhadap peningkatan hasdil belajar siswa diterima
4.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian ini tampak bahwa Cooperative Script
berpengaruh atau memiliki dampak terhadap peningkatan hasil belajar
siswa. Hal ini terbukti adanya perbedaan antara kelas eksperimen dan
kelas control, dimana kelas ekperimen adalah kelas yang diberikan
metode Cooperative Script sedangkan kelas control adalah kelas yang
tidak diberikan metode Cooperative Script.
Dalam penelitian ini didapat bahwa nilai pretest dan posttes kelas
kontrol tidak memiliki perbedaan yang signifikan, artinya dengan metode
ceramah yang diberikan tidak memberikan pengaruh terhadap
peningkatan belajar siswa. Hal ini dapat terjadi karena metode ceramah
yang diberikan bersifat monoton dan satu arah, sehingga siswa hanya
mendengarkan dan pasif. Dalam metode belajar ini siswa tidak diarahkan
untuk berpikir secara kontekstual, mereka cenderung akan mengalami
47
kebosanan dengan metode yang diberikan sehingga memberikan
peningkatan belajar seperti yang diharapkan.
Lain halnya dengan hasil dari kelompok eksperimen, dimana nilai
pretest dan post tes kelas eksperimen memiliki perbedaan yang signifikan
artinya dengan diberikannya metode Cooperative Script dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara efektif. Hal ini dapat disebabkan
bahwa metode Cooperative Script dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan persoalan, dimana siswa saling berinteraksi, berdiskusi,
menyampaikan pendapat dari pokok materi yang disampaikan, membaut
kesimpulan bersama sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa
mengenai materi pelajaran yang diberikan.
Pembelajaran Cooperative Script adalah pembelajaran yang
mengatur interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan social siswa dengan
lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok masyarakat,
dan masyarakat yang lebih luas (Schank & Abelson, 2007). Dengan
adanya pembelajaran Cooperative Script diharapkan siswa dapat memiliki
kerangka berpikir mengenai suatu persoalan untuk dapat dipecahkan
bersama-sama. Dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa, maka
pemahaman dapat ditingkatkan sehingga masalah yang dihadapi dapat
diatasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Sedangkan untuk hasil penelitian secara keseluruhan sejalan dengan hasil
penelitian Kusumawati (2008) yang berjudul “ Penggunaan Model
Pembelajaran Cooperaative Script Berpengaruh Positif terhadap Prestasi
belajar Siswa” yang menemukan bahwa dalam pembelajaran Biologi
peningkatan hasil belajar siswa kelas XI-IPA SMA Taman Madya
Malang dapat meningkat karena dalam pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Cooperative Script. Dari hasil observasi didapat
bahwa penggunaan metode cooperation script pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia secara efektif mempengaruhi hasil belajar siswa kelas
IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga. Dalam penelitian ini terdapat
perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode
48
cooperation script dengan siswa yang tidak menggunakan metode
cooperation script, dimana ada peningkatan hasil yang signifikan pada
siswa yang menggunakan metode cooperation script.