34
UNIVERSITAS INDONESIA 56 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT ANTAM Tbk. Analisis data sangat penting dalam melakukan penelitian. Pada umumnya, proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan data. Analisis data berarti sebuah pencarian pola-pola dalam data, seperti perilaku berulang-ulang objek, atau tubuh pengetahuan (Sibarani, Grace Siska. 2005). Pada penelitian kualitatif, data tidak dianalisis secara statistik. Pada analisis data ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder yang didapatkan pada waktu proses penilitian. Pembahasan diawali dengan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan karena menyangkut dari GCG pada perusahaan Antam serta pendekatan penyususnan kebijakan, nilai-nilai Antam dan pembahasan selanjutanya adalah seperti yang tertulis pada Bab I yaitu Implikasi Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Dalam Implementasinya Pada Program CSR, dan yang terakhir adalah Hambatan Implementasi Penerapan GCG Pada Program CSR. IV.1 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Antam Terkait dengan azaz GCG maka perlu adanya kebijakan manajemen pada sebuah perusahaan dalam hal ini CSR. Hal tersebut harus dimiliki oleh suatu perusahaan agar dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan program CSR. Pedoman Kebijakan Perusahaan merupakan dokumen hidup yang senantiasa dikaji secara periodik guna disesuaikan dengan perkembangan dan isu-isu internal dan eksternal Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, Antam sudah memiliki kebijakan manajemen yang terkait dengan CSR, yaiu Corporate Governance Policy (CGP) yang sebelumnya bernama Pedoman Kebijakan Perusahaan. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara penulis : Antam memiliki Corporate Governance Policy - CGP (Kebijakan Tata Kelola Perusahaan), dimana di dalamnya juga mengatur tentang kebijakan CSR. Pada Kebijakan Umum mengenai CSR, ditekankan bahwa proses CSR harus dilandaskan kepada nilai-nilai Perusahaan dan Standar Etika Antam yang Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

  • Upload
    hakien

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

56

BAB IV

ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE PADA CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY PT ANTAM Tbk.

Analisis data sangat penting dalam melakukan penelitian. Pada umumnya,

proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan data.

Analisis data berarti sebuah pencarian pola-pola dalam data, seperti perilaku

berulang-ulang objek, atau tubuh pengetahuan (Sibarani, Grace Siska. 2005). Pada

penelitian kualitatif, data tidak dianalisis secara statistik.

Pada analisis data ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder

yang didapatkan pada waktu proses penilitian. Pembahasan diawali dengan

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan karena menyangkut dari GCG pada perusahaan

Antam serta pendekatan penyususnan kebijakan, nilai-nilai Antam dan

pembahasan selanjutanya adalah seperti yang tertulis pada Bab I yaitu Implikasi

Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Dalam Implementasinya Pada Program CSR, dan

yang terakhir adalah Hambatan Implementasi Penerapan GCG Pada Program

CSR.

IV.1 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Antam

Terkait dengan azaz GCG maka perlu adanya kebijakan manajemen pada sebuah

perusahaan dalam hal ini CSR. Hal tersebut harus dimiliki oleh suatu perusahaan

agar dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan program CSR. Pedoman

Kebijakan Perusahaan merupakan dokumen hidup yang senantiasa dikaji secara

periodik guna disesuaikan dengan perkembangan dan isu-isu internal dan

eksternal Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, Antam sudah memiliki

kebijakan manajemen yang terkait dengan CSR, yaiu Corporate Governance

Policy (CGP) yang sebelumnya bernama Pedoman Kebijakan Perusahaan. Hal ini

diperkuat oleh hasil wawancara penulis :

” Antam memiliki Corporate Governance Policy - CGP (Kebijakan Tata KelolaPerusahaan), dimana di dalamnya juga mengatur tentang kebijakan CSR. PadaKebijakan Umum mengenai CSR, ditekankan bahwa proses CSR harusdilandaskan kepada nilai-nilai Perusahaan dan Standar Etika Antam yang

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 2: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

57

berlaku, sedangkan proses CSR harus memenuhi prinsip : transparasi,akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness.”(hasil wawancara dengan Direktur Umum&CSR, melalui email pada 30 April 2010 pukul 15.42)

Cakupan Pedoman Kebijakan Perusahaan telah diperluas dan

disempurnakan menjadi Kebijakan Tata Kelola Perusahaan atau Corporate

Governance Policy (CGP) pada tahun 2010. Perluasan cakupan CGP diarahkan

untuk melengkapi aspek-aspek kebijakan proses yang telah diatur sebelumnya

dengan aspek pedoman praktis implementasi GCG sebagaimana yang diatur di

dalam Pedoman Umum GCG Indonesia maupun ASX Principles and

Recomendation.

Antam memiliki Kebijakan Tata Kelola Perusahaan atau Corporate

Governance Policy (CGP) yang merupakan kebijakan bagi pelaksanaan

pengelolaan perusahaan serta acuan dalam pengambilan keputusan operasional

perusahaan.

Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Perusahaan, maka seluruh

peraturan, keputusan atau kebijakan dalam bentuk apapun juga, harus merujuk

dan menjadikan Corporate Governance Policy (CGP) yang bersifat universal,

yaitu kewajaran (fairness), kemandirian (independent), akuntabilitas

(accountability), transparansi (transparancy), dan pertanggungjawaban

(responsibility).

Awal penerapan GCG Antam didasari atas kebutuhan Perusahaan utnuk

tumbuh, berkembang serta berkelanjutan. Dual listing di bursa menjadi pendorong

Antam untuk menerapkan GCG sebagai suati sistim, yakni sistem pengelolaan

Perusahaan yang baik selain sejalan dengan asas transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. Listing Antam di

Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia (ASX) mengharuskan Antam

untuk dapat memenuhi standar GCG yang lebih ketat. Hal tersebut memberikan

dampak pada peningkatan implementasi GCG di Antam, yang pada gilirannya

mengoptimalkan kinerja Antam serta memberikan nilai tambah bagi para

pemangku kepentingan (stakeholders).

Antam terus berbenah menuju suatu organisasi yang berkomitmen untuk

menerapkan GCG. Pengembangan GCG Antam mengakomodir adanya perubahan

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 3: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

58

yang dinamis dan terbuka terhadap konsep-konsep baru. Antam telah

mengembangangkan GCG dengan membangun aspek infrastruktur GCG, baik

hard structure maupun soft structure. Hard structure yang telah dibangun

diantaranya adalah dengan dibentuknya Dewan Komisaris yang terdiri dari

Komisaris Independen beserta lima komite penunjang Dewan Komisaris, meliputi

Komite Audit, Komite GCG, Komite NOMINASI Remunerasi dan

Pengembangan SDM, Komite CSR Lingkungan dan Pasca-tambang (CSR-LPT),

dan Komite Manajemen Resiko.

Soft structrure GCG yang telah dikembangkan diantaranya Pedoman

Kebijakan Perusahaan (PKP), Management Policy, Standart Operating Procedure

(SOP), Standar Etika (Code of conduct) Perusahaan, Chater Dewan Komisaris,

Chater Direksi, serta Chater Internal Audit.

Struktur Kebijakan Perusahaan

Kebijakan Perusahaan di Antam terdiri dari 3 tingkat yaitu tingkat

1 adalah Corporate Governance Policy (CGP), tingkat 2 meliputi Code of

Conduct (COC), Pedoman Kebijakan Manajemen (Management Policy )

dan Charter , tingkat 3 adalah Standard Operating Procedure (SOP) dan

Work Instruction (WI). Cakupan dan alur isinya dirinci mulai dari pokok-

pokok kebijakan pada peringkat teratas sampai acuan kebijakan dasar bagi

pelaksanaan kegiatan, baik yang menyangkut kegiatan usaha, penanganan

resiko, maupun fungsi-fungsi pendukung yang diperlukan.

Gambar 7: Struktur Kebijakan PerusahaanSumber : CGP Antam 2010 hal. 5

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 4: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

59

Corporate Governance Policy merupakan induk kebijakan Perusahaan,

yang berisi himpunan pedoman-pedoman pokok pengelolaan Perusahaan yang

baik, sebagai acuan bagi seluruh kegiatan Antam. Code of Conduct, Charter,

Kebijakan Manajemen (Management Policy), dan Standard Operating Procedure

(SOP) dan Work Instruction (WI) merupakan himpunan kebijakan – kebijakan

bisnis dan uraian pendukungnya yang mengatur kegiatan-kegiatan Antam dalam

melakukan usahanya dan disusun dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan yang

ada di dalam Corporate Governance Policy.

Agar alur kebijakan tetap konsisten maka pada setiap Code of Conduct,

Charter, Management Policy dan Standard Operating Procedure harus memuat

langsung bagian-bagian yang terkait dengan Corporate Governance Policy.

Dengan demikian, inkonsistensi dan benturan kebijakan yang mungkin terjadi

akan mudah dideteksi dan dapat langsung dihindari.

IV.2 Pendekatan Penyusunan Kebijakan

Penyusunan kebijakan dan prosedur Perusahaan berdasarkan pendekatan

tiga penopang utama, yaitu Objective, Risk Control (ORC). Pendekatan tersebut

berfungsi untuk:

a. Menterjemahkan tujuan/cita-cita principal (pemegang saham) dan agent

(manajemen) dalam mendirikan dan mengelola organisasi (CGP, MP, SOP);

b. Menjadikan risk management dan control sebagai bagian integral aktivitas

sehari-hari;

c. Menurunkan perilaku Transparan, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi

dan Fair (TARIF) ke seluruh bagian organisasi agar tidak berhenti di level

board.

Pendekatan Objective, Risk, Control (ORC) diarahkan untuk mendorong

fungsi level manajemen mampu menghidupkan governance dilandasi oleh check

and balance pada setiap level dan fungsi manajemen.

Corporate governance merupakan proses dalam pencapaian tujuan

Perusahaan agency transaction yang digambarkan sebagai tujuan (objective) yang

ditopang oleh kedua pilar (Risk and Control). Objective hanya dapat tercapai jika

Perusahaan dapat mengelola resiko dan memiliki kontrol atas organisasi.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 5: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

60

Penyusunan kebijakan juga memperhatikan arahan strategis dan kebijakan

lain yang telah dituangkan dalam kebijakan Dewan Komisaris dan Direksi

sebelumnya. Proses penyusunan dilakukan secara bertahap melalui Top Down dan

Bottom up Approach.

Menggunakan risk atau opportunity sebagai dua sisi mata uang untuk

menyatukan governance, risk dan control. Tujuannya adalah untuk membumikan

konsep governance pada semua tingkatan mulai dari top management hingga

operator agar dapat memahaminya.

Gambar 8: Pendekatan Penyusunan KebijakanSumber : CGP Antam 2010 hal. 8

IV.3 Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Pada Program CSR Antam

Pada bab I sudah diungkapkan bahwa tujuan pertama pembuatan skripsi

ini adalah untuk mempelajari penerapan prinsip-prinsip GCG dalam

implementasinya pada program CSR. Namun pada bagian ini akan menjabarkan

penerapan 5 azaz GCG yang dilaksanakan pada program CSR. Masing-masing

akan dijabarkan seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independency,

dan fairness.

Antam percaya bahwa implementasi program tanggung jawab sosial

perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan sangat

mempengaruhi keberlanjutan usaha Antam. Pada bagian ini akan dibahas satu

persatu mengenai ke 5 (lima) azaz GCG sebagai berikut:

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 6: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

61

A. Transparansi (transparency)

Transparansi artinya perusahaan harus mampu menyediakan informasi yang

material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh

pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk

mengungkapkan tidak hanya masalah yang diisyaratkan oleh peraturan

perundang-undangan, tetapi juga hal penting untuk pengambilan keputusan oleh

pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya. Pada pelaksanaan

Program CSR di PT Antam Tbk terlihat sudah terlaksananya transparansi tersebut,

hal ini dibuktikan dengan dibuatnya Sustainibility Report dan PKBL Report, hal

ini terungkap dari wawancara dengan Senior Manager CSR sebagai berikut:

“Adanya laporan CSR (sustainability report) dan PKBL report yang kami buatsejak dari tahun 2005, serta mudahnya masyarakat dalam mengakses CSR Antamdari internet. Saya rasa itu dapat dengan mudah di pahami oleh masyarakat dankami sangat transparan.” (hasil wawancara dengan SM CSR, Jumat,7 mei 2010 pukul 15.00wib)

Oleh karena itu dengan dibuatnya sustainability report di Antam setiap

tahunnya merupakan bentuk dari transparansi program CSR, karena di dalam

sustainability report terdapat laporan dari pelaksanaan program CSR selama satu

tahun ada juga PKBL report dan kedua buku tersebut dapat dibaca oleh siapapun

karena Antam menganut azaz transparansi dalam pengelolaan CSR nya sesuai

azaz GCG. Azaz transparansi itu diperkuat pula oleh mudahnya masyarakat dalam

mengakses sustainibality report dan PKBL report, baik melalui website di :

www.antam.com maupun jika mitra binaan atau siapapun yang datang ke Antam

untuk meminta bukunya juga dapat diberikan. Bahkan bentuk transparansinya

dapat juga masyarakat luas mengakses Annual Report dari website tersebut, dan

semua data yang disajikan oleh Antam merupakan hasil Audit jadi selain

transparan juga independen bukan hanya untuk membangun image perusahaan,

hal tersebut dilakukan karena Antam menganut azaz GCG dengan kuat. Berikut

ini hal-hal yang tercakup dalam sustainability report dan PKBL report:

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 7: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

62

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Antam merespon setiap perkembangan PKBL yang dicanangkan oleh

Pemerintah dengan penyesuaian pada struktur organisasi perusahaan. Sejak bulan

Juli 2005, pengelolaan PKBL di Antam tidak lagi berbentuk tim, namun masuk ke

dalam struktur organisasi perusahaan dan berada di bawah koordinasi Community

Development (Comdev) group. Pada tanggal 1 Agustus 2007, Comdev group

diubah menjadi CSR group berdasarkan SK Direksi Antam No.

152.K/0251/DAT/2007. Dengan adanya CSR Group, maka cakupan PKBL

semakinluas dan terarah.

Untuk lebih mengakomodasi kebutuhan perusahaan, pada tanggal 26 Juni

2008, Antam membentuk satu direktorat baru, yaitu Direktorat Umum &

Corporate Social Responsibility (CSR), yang dipimpin oleh seorang Direktur

berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berikut merupakan

program yang dilaksanakan oleh Antam Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan.

Program Kemitraan

Program Kemitraan (PK) Antam dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi

masyarakat sekitar dengan memberikan bantuan modal usaha dan investasi.

Bantuan ini merupakan dana bergulir (revolving fund) yang diambil dari

penyisihan maksimal 2% laba bersih tahun sebelumnya. Dalam skala prioritas,

pelaksanaan bantuan pinjaman dana diperuntukan bagi pengusaha mikro, kecil,

dan menengah, termasuk koperasi yang berada dalam wilayah oprasi Antam.

Peruntukan ini tidak hanya kepada perorangan, tetapi juga kepada kelompok

usaha yang memiliki jenis usaha yang sama.

Tabel 8 : penyaluran dana PK

Sumber : PKBL report 2008 hal 14

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 8: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

63

Selain memberikan bantuan pinjaman modal, Antam juga melakukan

pembinaan bagi semua mitra binaan yang disebut dengan capacity building.

Melalui pembinaan ini Antam berusaha meningkatkan kualitas mitra binaan

sehingga mereka diharapkan tidak hanya bersandar pada bantuan Perusahaan

terus-menerus, namun mampu berkreativitas menuju kemandirian usaha.

Pembinaan mitra binaan juga dilakukan dari segi pemasaran. Berbagai pameran

diikuti dengan melibatkan mitra binaan dengan tujuan untuk memperluas jaringan

pemasaran produk mitra binaan.

Realisasi dari program Kemitraan dilapangan adalah dengan adanya Mitra

Binaan Antam yang berjumlah ribuan orang. Beberapa contoh diantaranya adalah

Denia Ponti berupa sepatu hand made yang kini sudah besar bahkan ada di Pejaten

Village Mampang Jakarta Selatan, serta Udin Gallery yang berada pada Unit

Bisnis Pertambangan Emas Pongkor yang sudah mengekspor hasil kerajinannya

berupa miniatur pesawat terbang. Kedua contoh Mitra Binaan (MB) tersebut

hanyalah sebagian kecil yang ada, masih ribuan lagi jumlahnya jika disebutkan

satu persatu. Azaz transaparansi yang dirasakan oleh MB Antam seperti dikutip

pada wawancara berikut:

”Ya, saya mengetahui dari saya pernah lihat buku laporannya CSR Antam itu

berarti Antam sudah punya kebijakan managemen” (hasil wawancara dengan Mitra

Binaan 1, pada tanggal 1 Juni 2010).

”Saya banyak dibantu oleh staff comdev antam dengan diberitahu persyaratan.

Setelah semua terpenuhi, saya menjadi bagian mitra antam. Cukup mudah dan

transparan kok” (hasil wawancara dengan Mitra Binaan 2, pada 1 Juni 2010).

Dana Program Kemitraan

Sebagai BUMN Pembina, Antam dapat menyalurkan dana pinjaman kepada

mitra binaannya secara langsung atau melalui kerjasama dengan BUMN Penyalur

dan/atau Lembaga Penyalur lainnya. Bentuk kerjasama penyaluran dana ini

dilakukan berdasarkan kontrak yang disetujui oleh kedua belah pihak, serta sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Pada tahun 2008, terlihat adanya penurunan persentase penyaluran dana di

Kantor Pusat dengan angka yang cukup signifikan. Hal ini terjadi karena

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 9: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

64

kebijakan penyaluran dana yang lebih ditunjukan pada daerah operasional bisnis

inti, dalam hal ini adalah UBP Nikel Pomalaa yang memang berproduksi tinggi.

Berdasarkan Peraturan Meneteri BUMN PER-05/MBU/2007, penyaluran

dana kerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PT PNM) melalui

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Bobato di Ternate, Maluku Utara, untuk

menyalurkan bantuan sebesar Rp 1.220.600.000. Dengan tambahan dana

kerjasama ini maka total penyaluran dana PK dan kerjasama adalah Rp

9.310.600.000, sedangkan dana PK yang langsung diberikan pada mitra binaan

adalah Rp8.090.000.000, seperti tertera pada grafik dibawah.

Dalam menyalurkan dana PK, Antam menggunakan prinsip kehati-hatian.

Dan yang belum disalurkan disimpan dalam bentuk deposito berjangka untuk

memudahkan pengawasan. Jumlah deposito Antam yang dialokasikan pada tahun

2008 adalah Rp39,5 miliar. Total dana PK disalurkan pada beberapa sektor usaha

yang dapat dirinci pada tabel dibawah. Pada tahun 2008, penyaluran dana sudah

sesuai, sehingga tidak ada lagi sektor usaha ’lain’, diluar sektor usaha yang

tercacat.

Tabel 9 : penyaluran dana PK berdasarkan sektor usaha

Sumber : PKBL report 2008 hal 16

Kinerja Program Kemitraan

Kinerja Program Kemitraan dinilai dari efektifitas dana yang disalurkan,

yakni kemanfaatan dana tersebut bagi penerima dana, serta tingkat kolektibilitas

berupa tingkat pengembalian. Tingkat pengembalian ini adalah pengembalian

angsuran yang di dalamnya termasuk jasa administrasi.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 10: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

65

Penilaian tingkat kolektibilitas pinjaman dievaluasi pada setiap akhir

periode laporan, yakni setiap triwulan. Metode penilaian piutang ini berdasarkan

analisis umur piutang (aging schedule) dan klasifikasi kolektibilitas berdasarkan

Keputusan Menteri BUMN KEP-100/MBU/2002 tentang kesehatan BUMN.

Berdasarkan analisis laporan keuangan yang telah diaudit, tingkat

kolektibilitas tertinggi terdapat di wilayah Pasca Tambang Cikotok (97,17%)

dengan total penyaluran pinjaman sebesar Rp 380 juta. Sektor usaha yang

memiliki tingkat kolektibilitas tertinggi adalah perkebunan yaitu sebesar 79%

dengan total pinjaman adalah Rp760 juta. Dilain pihak, wilayah dengan tingkat

kolektibilitas terendah adalah UBP Emas Pongkor (43,58%) dengan jumlah

pinjaman sebesar Rp1,050 miliar. Demikian pula dengan sektor usaha pertanian,

dengan tingkat kolektibilitas 40% dan jumlah pinjaman Rp230 juta, menduduki

tingkat kolektibilitas terendah. Secara rata-rata, tingkat kolektibilas dari tahun

2005 hingga 2008 digambarkan pada grafik berikut.

Tabel 10 : Tingkat kolektibilitas

Sumber : Sumber : PKBL report 2008 hal 17

Untuk memperbaiki kinerja kolektibilitas dan memberikan kesempatan bagi

mitra binaan dalam mengembalikan angsuran, maka sebanyak 578 Mitra Binaan

mendapat penjadwalan ulang. Angsuran yang belum dikembalikan sebagaian

besar merupakan kelanjutan dari pemyaluran dana kemitraan sebelum tahun 2005.

Walaupun angsuran dengan jasa administrasi yang harus dikembalikan oleh mitra

binaan tergolong sangat rendah dibandingkan dengan bunga pinjaman rata-rata,

namun tanggung jawab dan kedisiplinan dalam berwirausaha harus ditegakan.

Pendapatan jasa administrasi ini dihimpun dalam dana bergulir (revolving fund),

yang digunakan untuk kelanjutan program kemitraan dengan meyalurkan dana

bagi mitra binaan yang lain.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 11: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

66

Bina Lingkungan

Kepekaan Antam atas masalah sosial merupakan wujud kepedulian Antam

pada pembangunan masyarakat yang berkualitas. Hal ini lah yang mendasari

Antam melakukan program Bina Lingkungan (BL) yang terstruktur, disamping

ketaatan memenuhi peraturan pemerintah.

Program bina lingkungan (BL) merupakan bentuk pengembalian sebagian

keuntungan perusahaan untuk kepentingan sosial dan pemberdayaan masyarakat,

khususnya disetiap daerah operasi perusahaan yang bersangkutan. Dana yang

digunakan adalah maksimal 2% dari laba bersih perusahan. Tampak dalam tabel

bahwa biaya BL tahun 2008 naik secara signifikan dari tahun sebelumnya. Sesuai

dengan Peraturan Menteri Negara BUMN nomor 05/MBU/2007, pasal 11 ayat 2B

dan C, 30% dari total dana BL ini dialokasikan ke program BUMN peduli yang

disetorkan ke Kementerian Negara BUMN.

Rincian dana untuk BL dan dana BUMN peduli dalam empat tahun terakhir

dimana laporan ini dibuat oleh tim audit agar transparan dan adil, laporan ini

tersaji dalam miliar rupiah dalam grafik berikut:

Tabel 11 : Rincian dana BL dan dana BUMN peduli 2005-2008

Sumber: Sumber : PKBL report 2008 hal 18

B. Akuntabilitas (accountability)

yaitu perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara

transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur

dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 12: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

67

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Dalam hal ini

Antam sudah melaksanakan azaz akuntabilitas bagi program CSR yaitu dengan

dipublikasikanya pengelolaan alur pelaksanaan program kemitraan CSR Antam

yang diharapkan dapat bermanfaat bagi stakeholders dan shareholders karena

dengan demikian program CSR dapat terlaksana serta Antam juga melaksanakan

BUMN Peduli sebagai wujud akuntabilitasnya terhadap Negara ini. Karena

dengan diketahuinya alur tersebut masyarakat dapat mengajukan permohonan

sesuai kebutuhan mereka dan akan dievaluasi pula oleh Antam. Azaz

akkuntabilitas ini pula dirasakan oleh MB Antam seperti dikutip pada hasil

wawancara berikut:

“Saya banyak dibantu oleh staff comdev antam dengan diberitahu persyaratan.

Setelah semua terpenuhi, saya menjadi bagian mitra antam. Cukup mudah dan

transparan kok” (hasil wawancara dengan Mitra Binaan 2, pada 1 Juni 2010).

Tata Laksana Program Kemitraan

Antam mengatur tata laksana pengajuan keiukut sertaan program kemitraan

atau PK yang tertuang dalam standart kerja nomor 001 sebagai lampiran

keputusan Direksi Antam nomor 101.K/702/DAT/2005.

Proses awal pengajuan keikut sertaan PK adalah calon mitra mengajukan

proposal untuk dasar survey awal, yang kemudian dilanjutakn dengan evaluasi

dan pembahasan. Apabila calon mitra dinilai layak mendapatkan pinjaman dana

PK, maka akan diadakan perjanjian tertentu antara perusahaan dan calon mitra.

Setelah perjanjian disepakati, maka dana dapat disalurkan.

Otorisasi setiap langkah pengajuan keikut sertaan PK diawali dari staff

PKBL dan Comdev, dilanjutkan dengan asistan ASM Comdev, dan berakhir pada

SM CSR. Keterlibatan setiap struktur jenjang CSR dilakukan untuk memastikan

bahwa calon mitra binaan benar-benar layak menjadi mitra dan hasil yang

diharapkan dan dapat maksimal. Keseluruhan tata laksana dan alur proses

penyaluran PK dapat digambarkan sebagai berikut :

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 13: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

68

Gambar 9 : Alur Proses Kerja Penyaluran Program KemitrraanSumber : Sumber : PKBL report 2008 hal 17

Program BUMN Peduli

Program BUMN Peduli 008 dititik beratkan pada 2 kegiatan, yakni program

BUMN peduli pangan dengan memberikan bantuan langsung pangan dan program

BUMN peduli pendidikan dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan.

BUMN Peduli Pangan

Dalam program BUMN peduli pangan, Antam berpartisipasi menyalurkan

sembako ke seluruh wilayah operasi Antam sebanyak 17.541 paket dengan nilai

Rp 1,75 miliar. Masyarakat yang menerima bantuan adalah masyarakat yang

paling terkena dampak kenaikan harga, yaitu keluarga kurang mampu dan

berpenghasilan rendah disekitar wilayah operasi Antam. Bantuan paket sembako

yang dibagikan berisi gula pasir, minyak goreng, susu kental manis, sirup, mie

instan, serta tepung terigu.

BUMN Peduli Pendidikan

Program BUMN peduli pendidikan dibagi menjadi beberapa program.

Untuk lebih memaksimalkan program tersebut, Antam ikut aktif dan fokus

berpartisipasi pada tiga kegiatan di tempat yang terpisah, yakni Program Hartomo

Mekanik Training Center (HMTC), Balai Besar Pelatihan Kerja Independen

(BBLKI), dan International Garmen Training Center (IGTC).

Program HMTC diselenggarakan untuk melatih dan memberikan

keterampilan mekanik segala jenis sepeda motor kepada para peserta pelatihan.

Pada akhir pelatihan, para peserta akan mendapatkan sertifikat sebagai modal

mereka mendapatkan pekerjaan diberbagai perusahaan maupun untuk membuka

usaha sendiri. Pelatihan dilaksanakan dibeberapa kota di Sumatera (Medan,

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 14: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

69

Padang, Pekan Baru), Jawa (Cirebon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,

Malang), dan Bali, selama 3 hingga 4 bulan.

Program BLKI adalah program pelatihan untuk empat kejuruan yakni,

welding, drafter, mesin bubut, dan otomotif. Pelatihan ini dilaksanakan di Serang,

Banten.Peseta yang lulus pelatihan dan memenuhi syarat test lanjutan untuk

penempatan akan langsung bekerja di wilayah jabodetabek atau bahkan di luar

negeri. Peserta yang tidak berhasil lulus, akan kembali ke daerah masing-masing

dan diharapkan untuk tetap berkarya.

Program terakhir di BUMN Peduli Pendidikan adalah Peduli Pendidikan

Garmen atau IGTC di Sentul. Program ini dibagi menjadi 3 macam, tergantung

lama waktu program, meliputi 6 bulan, 8 bulan, dan 2 tahun.peserta yang lulus

pendidikan ditempatkan di wilayah Cikarang, Cirebon, Bandung, Yogyakarta,

Semarang, dan Surabaya.

Antam berpartisipasi aktif dalam program peduli pendidikan dan melakukan

seleksi secara serentak dengan mengajak tim penguji masingmasing program

turun ke wilayah daerah kerasi Antam. Pada tahun 2008, Antam mengirimkan 45

orang peserta pada program HMTC, 3 orang untuk progam IGTC selama 8 bulan,

dan 34 untuk propgram BBLKI. Melihat keberhasilan ketiga program yang telah

diikuti tersebut, Antam akan melanjutkan partisipasinya di tahun 2009.

Kegiatan Bina Lingkungan Antam

Di tahun sebelumnya, kegiatan Bina Lingkungan (BL) dialokasikan menjadi

5 kegiatan, yaitu untuk sarana prasarana umum; pendidikan dan pelatihan;

peningkatan kesehatan; sarana ibadah; dan bencana alam. Namun berdasarkan

Peraturan Menteri BUMN PER-05/MBU/2007, pada tahun 2008 ini kegiatan

ditambah dengan ’pelestarian alam’, sehingga terdapat 6 bentuk kegiatan dalam

program BL, yaitu:

1. Pendidikan dan pelatihan

2. Sarana Prasarana Umum

3. Peningkatan Kesehatan

4. Sarana Ibadah

5. Bencana alam

6. Pelestarian alam

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 15: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

70

Total biaya BL tahun 2008 meningkat sekitar Rp 20 miliar dibandingkan

dengan 2007, termasuk dana untuk BUMN Peduli. Dari komposisi penyaluran

biaya, dana untuk pendidikan dan pelatihan mendapat bagian terbesar, dengan

pengeluaran dana sebanyak Rp 5,802 miliar, sedangkan alokasi dana tertinggi

diberikan untuk wilayah UBP Nikel Pomalaa, sebagai daerah operasi Antam yang

terbesar. Total dana untuk BL tahun 2008 adalah Rp 15.319.828.001 dan bagian

dana lain adalah Rp 13.849.000.000 untuk kegiatan BUMN Peduli. Dari 2 macam

pembiayaan ini maka total dana BL yang langsung disalurkan oleh Antam untuk 6

macam kegiatan, serta dana untuk BUMN Peduli adalah Rp 29.168.828.001.

Gambar 12 : Rincian Penyaluran Bina Lingkungan Tahun 2008 (dalam miliar rupiah)

Sumber: Sumber : PKBL report 2008 hal 30

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pemberian Beasiswa

Antam memberikan perhatian besar pada pendidikan anak Indonesia. Antam

yakin bahwa pendidkanmerupakan salah satu upaya untuk meningkatkan taraf

hidup dan memberantas kemiskinan. Disamping itu, melalui pendidikan, Antam

mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa menuju masyarakat

yang mandiri,serta menciptakan kesempatan bersaing secara nasional maupun

internasional. Kepedulian ini diwujudkan dalam bentuk bantuan pendidikan

berupa beasiswa,juga bantuan honor guru,serta pembangunan sarana dan

prasarana pendidkan seperti pembangunan gedung sekolah,pagar sekolah, dan

pemberian buku pembelajaran.

Bentuk beasiswa yang diberikan oleh Antam mulai dari jenjang pendidikan

Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Pemberian beasiswa tersebut

dioeruntukan bagi pelajar yang tidak mampu namun berprestasi. Khusus untuk

beasiswa perguruan tinggi diberikan kepada mahasiswa terpilih, yakni kepada

putera daerah. Dalam memberikan beasiswa tingkat strata satu ini Antam

bekerjasama dengan berbagai Universitas di Indonesia,misalnya Universitas

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 16: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

71

Haluleo, Kendari; Universitas 19 November, Kolaka; Universita hasanuddin,

Makassar. Kerjasama ini dilakukan untuk jangka waktu 5 tahun, meliputi

pemberian uang kuliah dan uang buku, juga pengawasan prestasi mahasiswa yang

bersangkutan. Jumlah penerima beasiswa pada tahun 2008 mengalami

peningkatan signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya, yakni dari 974

menjadi 2.449 orang (151,44%).

Tabel 13: Jumlah penerima beasiswa tahun 2007 dan 2008

Sumber: Sumber : PKBL report 2008 hal 31

Pelatihan dan Capcity Building

Selain memberikan besiswa, Antam secara rutin mengadakan berbagai

pelatihan untuk masyarakat. Pelatihan yang berhubungan dengan pendidikan

adalah Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Teen Basic Training yang diberikan

bagi siwa SMP dan SMA yang berada disekitar kantor Antam di Jakarta. Tujuan

pelatihan ini untuk menciptakan kestabilan emosi dan mental bagi generasi muda,

seiring dengan tumbuhnya pengetahuan yang mereka miliki.

Pelatihan lainnya diberikan melalui capacity building bagi mitra binaan

Antam. Pelatihan Mitra Binaan tahap I tahun 2008 dilakukan bekerjasama dengan

Asosiasi Mitra Binaan Antam, bertempat di Hotel Kaisar, Jakarta, pada tanggal 14

dan 15 Agustus 2008. Peltihan ini mencakup materi holistic economy dan

entrepeneurship, yakni pemahaman atas kinerja ekonomi dan wirausaha untuk

membuka usahawan yang tangguh, profesional, dan berkinerja tinggi. Acara ini

diikuti oleh 50 mitra binaan yang berasal dari wilayah operasi Antam di

Pomalaa,Pongkor, Cikotok, dan Kantor Pusat Jakarta. Selain pelatihan, kegiatan

ini menjadi ajang silahturahmi dan pemantapan eksistensi Asosiasi Mitra Binaan

Antam sebagai lembaga yang mewadahi kegiatan seluruh mitra binaan.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 17: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

72

Pelatihan Mitra Binaan tahahp II dilakukan dengan Corporate Leadership

Development Institute (CLDI) di Gedung Antam Pusat, Jakarta, pada tanggal 24

dan 25 November 2008. Sama dengan pelatihan tahap I, dalam tahap II ini 50

mitra binaan hadir, bersilahturahmi, dan belajar mengenai peluang, tantangan,

masalah, serta tata kelola manajemen dan administrasi bagi wirausaha.

Pelatihan ini dilakukan di Maluku Utara bekerjasama dengan PT

Permodalan Nasional Madani (PNM) bagi calon mitra binaan Antam yang diikuti

122 peserta. Selain pelatihan mental dan pembentukan karakter serta manajemen

usaha dan Administrasi, kegiatan ini menjadi ajang seleksi untuk mencari mitra

binaan yang berkualitas. Lebih lanjut, secara khusus Antam juga mengadakan

pelatihan budidaya dan pemeliharaan ayam Arab bekerjasam dengan Badan Pusat

Pengembangan Teknologi (BPPT). Kegiatan dilakukan di Fakultas Peternakan

Institut Pertanian Bogor (IPB) dan diikuti oleh 20 orang dari 10 desa Kecamatan

Nanggung. Budidaya ayam Arab ini menpunyai peluang usaha yang besar karena

ayam Arab lebih cepat menghasilkan telur, serta khasiat telur yang dipercaya lebih

baik dari telur ayam biasa. Oleh karenanya pangsa pasra telur ayam Arab menjadi

semakin tinggi seiring tingginya permintaan dari konsumen. Usaha inilah yang

akan dibidik oleh para mitra binaan Antam.

PENINGKATAN KESEHATAN

Sebagi upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, Antam telibat aktif

dalam perbaikan gizi, khususnya untuk anak balita. Pelaksanaan perbaikan gizi

dimulai dari bulan Mei hingga September 2008. Sepanjang kurun waktu tersebut,

Antam melakukan kunjungan rutin sebanyak 36 kali untuk mensosialisasikan

maksud maksud dan tujuan pemberian makanan yang harus dilakukan, dengan

rangkaian pemeriksaan status gizi, konseling gizi, serta pengobatan penyakit.

Terdapat 26 balita dengan gizi buruk di 3 desa (desa Bantar Karet,Malasari,dan

Cisarua)di wilayah Kecamatan Nanggung yang merupakan daerah ring satu unit

operasi UBP Emas Pongkor. Unit mencegah timbulnya masalah gizi ini, Antam

juga berupaya memberikan penyuluhan, khususnya kepada para ibu agar maslah

gizi dapat diatasi sejak dini.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 18: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

73

Selain itu, program lain seperti pengobatan gratis, khitanan masal dan

pemberian obat-obatan dilakukan secara berkala. Pengobatan gratis dilakukan di

wilayah Maluku Utara bagi masyarakat yang kurang mampu. Kegiatan ini ini

meliputi pemberian gizi tambahan dan penanggulangan penyakit, seperti infeksi

saluran pernapasan atas,malaria,alergi,diare,dan penyakit kulit. Pelaksanaan

dilakukan oleh Tim Medis Antam yang berkeliling mengunjungi desa-desa

menggunakan transportasi darat dan laut. Bantuan peralatan kesehatan juga

disalurkan ke berbagai rumah sakit atau poliklinik setempat. Pembangunan dan

kegiatan untuk mendukung kesehatan seperti ini dilakukan secara rutin di semua

unit operasi Antam berdasarkan kebutuhan tiap daerah. Bahkan kegiatan khitanan

massal sudah menjadi program utama Antam setiap tahunnya di kantor pusat.

SARANA IBADAH

Disamping fasilitas sosial, umum dan kesehatan, Antam memberikan

bantuan pembangunan sarana ibadah untuk berbagai agama dalam jumlah yang

seimbang. Beberapa kegiatan untuk mendukung saran ibadah dilakukan misalnya

di pulau Malin, Kecamatan Bintan Timur, dan di Kampung Kalong, Pongkor,

Jawa Barat. Pembuatan mushola di Pulau Malin dilakukan memenuhi permintaan

masyarakat yang memang tidak mempunyai tempat ibadah yang memadai.

Pembangunan ini dilakukan bekas tambang. Sedangkan renovasi Masjid Al-Azhar

di Pongkor dilakukan karena kondisi masjid yang sudah tidak layak pakai.

Renovasi ini dikerjaan bersama-sama dengan masyarakat setempat. Perhatian

Antam tidak terhenti pada pembangunan infrastruktur semata. Dalam bidang

keagamaan ini Antam turut berpartisipasi dalam berbagai program seperti

penyelenggaraan MTQ Maluku Utara serta perayaan hari-hari besar agama

lainnya.

BANTUAN BENCANA ALAM

Antam selalu cepat tanggap dalam memberikan bantuan sosial pada korban

bencana alam dalam skala nasional maupun lokal. Bentuk bantuan yang diberikan

adalah makanan dan minuman, pakaian, obat-obatan, termasuk penyediaan tenaga

dokter. Pada tahun 2008, Antam membantu korban bencana alam yang terjadi di

Pulau Obi (Halmahera Selatan) senilai Rp 72.115.000, serta korban gempa di

Gorontalo dan Sulawesi Tengah sebesar Rp 109.390.000.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 19: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

74

PELESTARIAN ALAM

Program unggulan BL Antam pada pelesatarian alam adalah dibangunnya

Model Kampung Konservasi (MKK) di wilayah Kecamatan Nanggung, Pongkor-

Jawa Barat. MKK merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian

terhadap lingkungan dan mereka melakukan penanaman lahan-lahan tidur dengan

tanaman yang bernilai ekonomis serta bertujuan untuk menjaga ekosistem hayati

yang disekitarnya. Kelompok MKK bekerja sama dengan pihak Taman Nasional

Gunung Halimun Salak (TNGHS) berencana melakukan konservasi lahan kritis

dengan lebih terarah dan sekaligus membantu menjaga habitat suaka yang ada di

Taman Nasional tersebut. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kondisi

lingkungan dan pelestarian alam dapat terjaga dengan lebih baik.

C. Responsibilitas (responsibility)

Responsibilitas artinya perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-

undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan

lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka

panjang dan mendapatkan pengakuan sebagai good corporate citizen. Penulis

melihat adanya azaz responsibility ini diterapkan pada Antam, karena pada buku

laporan keberlanjutan perusahaan (sustainability report) dijelaskan komitmen

Antam dalam melaksanakan CSR dijelaskan bahwa pada tahun 2008 adalah tahun

yang penuh tantangan bagi Antam, dimana harga komoditas secara signifikan,

khususnya untuk komoditas Nikel, dan krisis global yang memaksa perusahaan-

perusahaan baja di berbagai Negara mengurangi produksinya sehingga penjualan

bijih nikel maupun feronikel mengalami kelesuan, merupakan tantangan di sisi

bisnis dan operasional yang harus dihadapi (sustainability report 2008, hal. 8).

Namun dalam kondisi seperti apapun Antam tetap melaksanakan tanggung

jawabnya baik dalam mengelola lingkungan, serta mengembangkan masyarakat di

daerah operasi karena hal tersebut tidak terpisahkan dari kegiatan operasional.

Maka sesuai dengan komitmen tersebut, pada Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) di bulan Juni 2008, telah diangkat satu direktur baru, yaitu Direktur

Umum & CSR. Sejalan dengan itu, saat ini di tingkat Dewan Komisaris telah

memiliki satu komite sebagai counterpart Direktorat Umum & CSR yang baru,

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 20: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

75

yaitu Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan & Pasca Tambang

(CSR-LPT).

Pengangkatan Direktur Umum & CSR serta pembentukan Komite CSR-

LPT tersebut merupakan awal bagi implementasi tanggung jawab sosial Antam

yang lebih baik. Keberlanjutan dan peningkatan program tanggung jawab sosial

Antam selama ini merupakan bukti komitmen tersebut. Berikut merupakan

kutipan dari bagaimana CSR antam menjalankan azaz responsibility-nya :

“Telah disinggung di atas, bahwa sebelum suatu program CSR disetujui, maka

dilakukan pemetaan terhadap kebutuhan stakeholder, kemudian dibentuk focus

group discussion (FGD) yang anggotanya diambil dari Antam, Pemda,

masyarakat dan LSM. Pada FGD inilah digodok program-program apa yang

akan dijalankan di masing-masing desa. Jika semua pihak telah menyetujui maka

barulah Antam akan memasukkan hal tersebut dalam RKAP-nya.” (hasil wawancara

dengan Direktur Umum&CSR, melalui email pada 30 April 2010 pukul 15.42)

Tinjauan Utama (Highlights) program CSR Antam

1. Bidang Ekonomi

Sebagai perusahaan pertambangan dan pengelolaan mineral

terkemuka, kegiatan operasi Antam yang terintegrasi bertujuan

menciptakan nilai bagi pemegang saham dan seluruh pemangku

kepentingan. Pencapaian nilai dan kinerja ekonomi perusahaan yang baik

menjadi dasar untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial yang

semakin terpola. Bentuk tanggung jawab perusahaan di bidang ekonomi

ditunjukan dengan berkontribusi secara aktif terhadap pengembangan

ekonomi masyarakat melalui Program Kemitraan (PK). Antam juga

memaparkan kontribusi perusahaan terhadap Negara melalui pembayaran

pajak, royalty, dan deviden.

2.Bidang Lingkungan

Antam mewujudkan komitmen pada pelestarian lingkungan dengan

melakukan penutupan tambang sesuai peraturan. Kegiatan pemulihan

lingkungan pasca tambang ini disesuaikan dengan tata ruang dan telah

berjalan dengan baik.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 21: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

76

Selain mempertahankan proses kunci dalam pengelolaan

lingkungan dengan penerapan system manajemen lingkungan berdasarkan

ISO 14001, Antam Pongkor berhasil meraih prestasi “PROPER Hijau”.

PROPER Hijau merupakan sertifikasi kedua di bawah PROPER Emas

yang terbilang istimewa untuk didapatkan oleh perusahaan di bidang

pertambangan karena berarti berhasil menerapkan pengelolaan lingkungan

melebihi peraturan yang telah ditetapkan dan mengimplementasikan

program CSR dengan baik. Pencapaian ini merupakan langkah awal

menuju target prestasi “PROPER Hijau” untuk semua unit usaha Antam di

tahun 2010 ini.

Penulis juga mengutip mengenai tanggung jawab lingkungan yang

telah dilakukan Antam dan sudah dirasakan oleh MB Antam:

“Yaah lumayan laah paling tidak kan tidak ada pencemaran yang

berakibat fatal apalagi waktu tahun 2008 ada penanaman pohon bersama

Pak Menteri BUMN itu” (hasil wawancara dengan Mitra Binaan 2, pada 1 Juni

2010).

3. Bidang Sosial

Tanggung jawab Antam di bidang social diwujudkan dalam

program Pengembangan Masyarakat (community development/Comdev)

dan Bina Lingkungan. Kegiatan Pengembangan Masyarakat bertujuan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, antara lain melalui pemberian

beasiswa dan peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan, serta kegiatan

social yang mengarah pada bantuan masyarakat, misalnya pembangunan

infrastruktur dan pembagian sembako. Kegiatan tanggung jawab di bidang

Comdev dan bina lingkungan ini dilakukan secara terus menerus dan

merata di seluruh wilayah operasi Antam.

Pencapaian Antam yang menonjol dalam bidang social ditandai

dengan meningkatnya secara signifikan tingkat kesejahteraan, tingkat

kesehatan, tingkat kualitas pendidikan, misalnya yang terjadi di Sulawesi

Tenggara dan Maluku Utara, daerah di mana Unit Bisnis Pertambangan

Nikel Antam beroperasi. Pencapaian ini tidak hanya berdampak langsung

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 22: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

77

pada masyarakat di daerah tersebut, namun mendorong kerjasama yang

lebih erat antara perusahaan dan pemerintah. Pencapaian tersebut

menggambarkan prinsip dasar kegiatan tanggung jawab social dalam tiga

pilar utama (trimitra): perusahaan, pemerintah, dan masyarakat yang saling

berhubungan, serta tali temali antar program yang tidak dapat dipisahkan

(triple bottom line). Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan Senior

Manager CSR:

“Seperti yang sebelumnya dikatakan yaitu dengan menggunakan pola

Trimitra. Jadi, Antam itu menggunakan pola Trimitra dalam menyusun

programnya. Kami berdiskusi dengan stakeholders apa yang menjadi

kebutuhan dari mereka agar perusahaan dapat membuat program yang

sesuai dengan kebutuhan.” (hasil wawancara dengan SM CSR pada hari

Jumat, 7 mei 2010 pukul 15.00 wib)

Gambar 10 : triple bottom lineSumber : Sustainibility report CSR Antam hal. 4

Hubungan antar kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta masyarakat,pemerintah, dan perusahaan yang saling melengkapi dan berkaitan.

Tanggung jawab sosial Antam tidak hanya berhenti pada

pencapaian di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial bagi pihak eksternal

saja. Kesejahteraan dan hubungan internal di dalam perusahaan juga

mendapat perhatian yang besar dari perusahaan. Ketaatan pada tata kelola

perusahaan yang baik mencerminkan ketangguhan Antam dalam menjaga

kualitas komponen internal perusahaan. Pembinaan dan peningkatan

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 23: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

78

kesejahteraan pegawai merupakan nilai investasi perusahaan yang terus

dijaga. Dengan demikian, kegiatan tanggung jawab sosial yang

diperuntukan bagi pihak eksternal dan internal selalu diupayakan agar

seimbang dan berkesinambungan.

Secara keseluruhan menurut sustainibility report pada tahun 2008

cukup menggembirakan. Kinerja ini meliputi produktifitas, dan proses

peraturan dan lingkungan yang realisasinya melebihi target yang

dicanangkan. Dua hal yang belum mencapai target, yakni resiko operasi

dan komposisi pegawai yang belum sepenuhnya sesuai dengan best

practies, menjadi tantangan tersendiri bagi Antam. Kedua risiko tersebut

mendapat perhatian khusus dan Antam telah menganalisis ssemua kendala

untuk menyusun strategi perbaikan.

D. Indepedensi (independency)

Indepedensi artinya perusahaan harus dikelola secara independent

sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak

diintervensi oleh pihak lain. Oleh karena itu Antam dalam menyusun program

CSR nya tidak secara spontan dan bukan tanpa dasar perencanaan yang matang

baik dari segi biaya maupun kegiatan, namun hal tersebut sudah direncanakan

untuk 5 (lima) tahun kedepan dan tidak bersifat kaku, pada PT Antam Tbk disebut

dengan Master Plan. Hal ini dilakukan agar tidak ada dominasi dari pembuat

program CSR di Antam dan tidak ada intervensi karena master plan dibuat

berdasarkan hasil diskusi dan survey dari stakeholders berikut hasil kutipan

wawancara: “Antam memiliki konsep yaitu Trimitra. Trimitra adalah konsep

Antam dalam menyusun program CSR dengan lingkungan Antam sendiri,

masyarakat, dan Pemda.” (hasil wawancara dengan SM CSR pada hari Jumat, 7 mei

2010 pukul 15.00 wib) dibawah ini akan dijabarkan mengenai Master Plan CSR

Antam secara garis besar.

Master Plan

Untuk memastikan efektifitas implementasi Kebijakan Manajemen CSR di

lingkungan perusahaan termasuk unit-unit bisnis Antam membuat Master Plan

yang menjadi pedoman bagi seluruh Unit Bisnis maupun Kantor Pusat dalam

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 24: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

79

mengimplementasikan program-program CSR. Hal ini seperti kutipan dari hasil

wawancara sebagi berikut:

“Antam membuat “Master Plan CSR” yang akan menjadi pedoman bagi seluruh

Unit Bisnis maupun Kantor Pusat dalam mengimplementasikan program -

program CSR yang selaras dengan Kebijakan Manajemen CSR. Di dalam Master

Plan tersebut dimuat mengenai Visi dan Misi CSR PT Antam Tbk, termasuk

Strategi Pengembangan dan Program Unggulan. Unit Bisnis dan Kantor Pusat

selanjutnya akan menerjemahkan program unggulan tersebut dalam bentuk

program utama yang akan dijalankan setiap tahun. Dengan demikian, efektifitas

implementasi Kebijakan Manajemen CSR yang tersebut di dalam CGP bisa

dipastikan dengan melihat kesesuaian program unggulan dan program utama

terhadap CGP CSR.” (hasil wawancara dengan Direktur Umum&CSR, melalui email pada 30

April 2010 pukul 15.42)

Corporate Social Responsibility memiliki nilai strategis sebagai bentuk

investasi sosial jangka panjang. Implementasi CSR juga menjadi bagian dari

upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan, baik dalam menjaga

keberlangsungan operasional usaha (business sustainability), membangun nilai

positif/citra perusahaan (imaging) di mata publik, maupun menjaga hubungan

harmonis dengan stakeholders.

Berkembangnya isu mengenai CSR kemudian memunculkan berbagai

pertanyaan di benak korporat, sejauhmana dan bagaimana CSR

diimplementasikan agar dapat memberikan dampak positif baik bagi perusahaan

maupun stakeholders?

Berdasarkan Analisis Kesenjangan (gap analysis) terhadap Posisi Antam

(yang pada dasarnya bertujuan untuk melihat lebih jauh antara keinginan yang

akan dicapai oleh perusahaan dengan kondisi saat ini atau secara sederhana adalah

untuk melihat posisi perusahaan sekarang dalam kaitannya untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan) maka terlihat apakah posisi perusahaan relatif berada pada

jarak yang masih jauh, sedang atau dekat untuk mencapai tujuan tersebut. Hal

ini berimplikasi pada strategi yang nantinya akan dilakukan oleh

perusahaan.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 25: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

80

Gambarannya dapat dilihat dalam ilustrasi sebagai berikut

Dimana Posisi Kita Saat ini

1 2 3

VISI/MISI/Tujuan

Selanjutnya dari ilustrasi tersebut dapat dibuat matrik strategi perusahaan

sebagai berikut :

Tabel 14 : ilustrasi matrik strategi perusahaan

Posisi Keterangan Strategi

1. Posisi Jauh (perusahaan masih jauh

dengan tujuan yang ingin dicapai)

Intensif

Internalisasi

Pembentukan Nilai-nilai

Perusahaan (corporate

value building)

2 Posisi Medium (perusahaan berada

pada upaya pencapaian tujuan

perusahaan, perlu langkah evaluasi

apakah on the track)

Evaluasi (Evaluation)

Koreksi (Corrective)

Explanation

3 Posisi dekat (perusahaan berada

pada posisi yang sudah matang

untuk dapat mencapai tujuan)

Sustainability

Sumber : master plan CSR hal. 4

Secara ideal posisi perusahaan dapat dipilah diantaranya berdasarkan

aspek:

1. Organisasi (SDM pengelola)2. Pembiayaan3. Program CSR

Evaluasi pelaksanaan program CSR PT Antam berada pada posisi 2, dan

memerlukan strategi untuk mengkoreksi program-program yang telah ada dengan

disesuaikan pada VISI untuk menjadi perusahaan yang terkemuka dan terpercaya.

Oleh karena itu program-program yang ada harus berbeda dengan perusahaan

sejenis sehingga stakeholders dapat menangkap image yang positif dan sekaligus

sebagai upaya untuk brand building. Koreksi terhadap program-program

selanjutnya dilakukan dengan ekspansi program-program unggulan.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 26: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

81

Berdasarkan hal tersebut dengan memperhatikan kondisi saat ini, maka

diperlukan adanya Master Plan CSR yang holistik dan integratif, yang

memberikan jalan dan arah untuk pencapaian CSR yang Excellent, yang sejalan

dengan visi misi Antam 2010 Undang-undang nomor 40 Tahun 2007, rencana

ISO 26000 dan berbagai standar-standar CSR lain.

Dokumen Master Plan adalah sebuah ”living document”. Living document

disini berarti adalah bahwa master plan bukanlah suatu dokumen yang bersifat

kaku dan tidak dapat dirubah, tetapi memungkinkan untuk selalu diadaptasikan

dengan perkembangan dan dinamika yang senantiasa berubah. Dalam master plan

ini juga terdapat diskresi kreatifitas bagi Antam Tbk. untuk dapat memperbaiki,

merubah, dan menyesuaikan program, tujuan, dan indikator yang sudah tercantum

dalam dokumen dikaitkan dengan perubahan yang terjadi.

Untuk dapat merubah program, tujuan, dan indikator, Antam

menggunakan media monitoring dan evaluasi dalam memantau perkembangan

capaian dari program yang dilaksanakan. Monitoring dilakukan selama program

berlangsung. Evaluasi dilakukan selama setahun sekali dan evalusi mid-term

dilakukan dipertengahan project.

Namun dalam hal monitoring sepertinya Antam masih kekurangan tenaga

untuk monitoring tersebut hal ini seperti hasil wawancara yang dikutip sebagai

berikut: “Monitoring. Itu saja. Dengan monitoring masalah dapat segera

diketahui dan kami dibantu mencari solusinya kalo kami belum mampu” (hasil

wawancara dengan Mitra Binaan 1, pada 1 Juni 2010). Jadi, selama ini monitoring

memang dilakukan namun masih belum maksimal, hal ini diakibatkan karena

terlalu banyak jumlah mitra binaan namun tenaga untuk monitoring masih kurang

dapat memenuhinya.

Adapun tujuan dari pembuatan master plan CSR adalah:

1) Penyusunan Master Plan CSR dimaksudkan untuk mendukung Antam

menyiapkan dan merancang Grand Strategy dan Miles stone program CSR

yang berbasiskan karakteristik dan kondisi pada masing-masing wilayah unit

bisnis.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 27: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

82

2) Tercapainya CSR Antam Excellent yang holistik dan integratif, sejalan

dengan Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007, rencana ISO 26000 dan

berbagai standar-standar CSR lain.

3) Terwujudnya KPI Direksi 2010 dan visi misi Antam sebagai perusahaan

tambang ramah lingkungan yang berstandar internasional dengan keunggulan

kompetitif di pasar global.

Pokok Kebijakan Pengembangan Master Plan CSR

Pokok pengembangan Master Plan CSR ini difokuskan pada:

1. Kebijakan Dasar CSR (CSR policy)

Kebijakan dasar program CSR Antam yang menyangkut:

Visi

Misi

Nilai-nilai inti (Core value)

Tujuan, dan

Sasaran program

Berbagai hal tersebut diharapkan sejalan dengan visi misi dan kebijakan

Antam secara corporate, UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 74 tentang

Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, rencana ISO 26000, dan berbagai

standar-standar CSR lainnya serta menjadi perangkat pencapaian KPI (Key

Performance Indicator) Direksi tahun 2013.

2. Rencana Strategis Program CSR (Grand strategy and milesstone CSR

program); yang mengintegrasikan dan mengakomodasi karakteristik,

masalah, kebutuhan, dan potensi seluruh wilayah operasi PT Antam.

Adapun program selama 5 tahun dibagi sebagai berikut:

Program Jangka Pendek adalah Program dengan Jangka Waktu 1

sampai 2 tahun

Program Jangka Menengah adalah Program dengan Jangka Waktu 2

sampai 3 tahun

Program Jangka Panjang adalah Program dengan Jangka Waktu 3

sampai 5 tahun

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 28: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

83

3. Mekanisme Pelaksanaan CSR (CSR procedure), meliputi:

Sistem koordinasi kelembagaan

Prosedur/mekanisme dalam implementasi program

Pola komunikasi, baik internal maupun eksternal.

4. Strategi Pelibatan Stakeholder (Stakeholders Engagement Strategy),

meliputi:

Identifikasi stakeholder

Analisis stakeholder berdasarkan persepsi dan kepentingan

Strategi kemitraan dengan stakeholder

5. Indikator Kinerja Program CSR, meliputi:

Keberlanjutan (Sustainability)

Dampak (Impact)

Cakupan (Outreach)

Program CSR Antam Tbk.

Berbagai program CSR yang dilaksanakan disasarkan pada :

Mendukung program-program di tingkat daerah untuk meningkatkan akses

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, meningkatkan kesehatan ibu

dan anak

Mendukung program-program di tingkat daerah khususnya yang berkaitan

dengan pendidikan dasar 9 tahun

Mendukung program-program di tingkat daerah dalam penyediaan

infrastruktur yang berbasis kemandirian ekonomi lokal

Mendukung kecukupan pangan melalui aktivitas ekonomi berbasis

sumberdaya

Mengembangkan program yang menyangkut penguatan kapasitas

kelembagaan, perlindungan budaya lokal, dan pelestarian lingkungan

Terlaksananya program CSR yang didasari tata kelola yang baik melalui

pelibatan multi pihak

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 29: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

84

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM dalam mengelola

program CSR

Meningkatkan profesionalitas unit pelaksana CSR di masing-masing Unit

Bisnis.

Adapun strategi untuk mengembangkan dari Program CSR adalah :

1. Melakukan perencanaan program CSR secara bersama-sama antara kantor

pusat dan masing-masing Unit Bisnis yang mengacu kepada Master Plan

Program.

2. Mengembangkan program yang menyangkut penguatan kapasitas

kelembagaan, perlindungan budaya lokal, dan pelestarian lingkungan.

3. Meningkatkan kualitas dan penguatan kapasitas kemandirian kelembagaan

kelompok-kelompok masyarakat (Civil Society Organization) yang ada di

sekitar wilayah operasi Unit Bisnis.

4. Adanya program CSR yang bersifat pilot project di masing-masing Unit

Bisnis dengan melibatkan pihak ketiga.

5. Program CSR di masing-masing Unit Bisnis harus sesuai dengan tahapan

siklus penambangan termasuk di dalamnya alokasi penganggaran.

6. Mendorong adanya multi stakeholder forum sebagai wadah komunikasi

berbagai pihak terhadap permasalahan-permasalahan sosial dan

pembangunan sesuai dengan karakteristik masing-masing Unit Bisnis.

7. Memperkuat pengendalian dan pengawasan kantor pusat terhadap

pelaksanaan program CSR di masing-masing Unit Bisnis melalui alat

monitoring yang komprehensif dan terukur.

E. Kewajaran dan Kesetaraan (fairness)

Dalam hal ini berarti perusahaan harus senantiasa memperhatikan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan

asas kewajaran dan kesetaraan. Program CSR Antam yang selama ini dijalankan

oleh Antam telah mempengaruhi profit perusahaan oleh karena itu kepentingan

pemegang saham dan juga kepentingan saham lainnya merasa tidak rugi untuk

menyimpan sahamnya di Antam. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara

sebagai berikut;

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 30: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

85

“Dalam kaitan dengan pelaksanaan CSR, Antam tetap mengedepankan prinsip-

prinsip GCG termasuk azas fairness baik kepada pemegang saham (shareholder)

maupun pemangku kepentingan (stakeholder). Kepada shareholder, dengan

melaksanakan CSR yang baik, maka diharapkan perusahaan akan sustain dan

penciptaan profit (yang sekaligus akan meningkatkan nilai pemegang saham)

dapat berjalan dalam jangka panjang. Sedangkan bagi stakeholder, program CSR

yang baik akan meningkatkan tingkat kesejahteraannya.”(hasil wawancara

dengan Direktur Umum&CSR melalui email pada 30 April 2010 pukul 15.42

wib).

Dengan dilaksanakannya program CSR dengan komitmen yang kuat

ssehingga berdampak pula pada pemegang saham serta masyarakat. Hal ini

dipengaruhi dengan pelaksanaan program CSR sehingga profit perusahaan

menjadi sustain sehingga pemegang saham percaya kepada Antam untuk

menanamkan sahamnya di Antam. Selain itu, dampak di masyarakat adalah

dengan adanya program ini sehingga masyarakat menjadi loyal dan percaya

kepada Antam karena kehidupan mereka bisa dapat lebih terbantu dan lebih baik

dari sebelumnya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan MB sebagai berikut :

“Wah puas laah mba, saya sekarang sudah lumayan maju pesat karena program

mitra binaan antam ini. Lebih mengetahui apa yang kami perlukan agar dapat

berdaya. Pameran sudah membantu, tapi dengan bantuan di bangun gallery,

tentu akan mudah bagi kami untuk memasarkannya” (hasil wawancara dengan

Mitra Binaan 2, pada 1 Juni 2010).

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

Kinerja keuangan perusahaan di tahun 2008 Antam membukukan laba

bersih diaudit (audit consolidated report) sebesar Rp1,368 triliun dengan Laba

Bersih per lembar saham (Earning Per Share, EPS) sebesar Rp143,48 turun 73%

dibandingkan pencapaian laba bersih sebesar Rp5,119 triliun dengan EPS

Rp536,67 pada tahun 2007. Penurunan ini salah satunya disebabkan adanya

penurunan pendapatan dari segmen nikel serta adanya kenaikan biaya yang terkait

dengan peningkatan harga bahan bakar.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 31: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

86

Penjualan Antam tahun 2008 turun sebesar 20% menjadi Rp9,592 triliun

dibandingkan penjualan tahun 2007 sebesar Rp12,008 triliun. Hal ini salah

satunya disebabkan oleh turunnya volume penjualan dan harga komoditas

feronikel serta bijih nikel. Komoditas feronikel dan bijih nikel masing-masing

menyumbang menyumbang 37% dan 31% dari nilai penjualan Antam, sedangkan

emas, perak dan jasa pemurnian sebesar 29%, serta bauksit sebesar 3%.

Walau harga nikel menurun sehingga menyebabkan penurunan laba

perusahaan namun tidak menyurutkan kegiatan program CSR nya terbuktinya

dengan tetap berjalannya program CSR bahkan hubungan dengan stakeholders

pun tetap dijaga sebaik mungkin.

IV.4 Implikasi Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Pada Program CSR Antam

Perusahaan pertambangan seperti Antam, rentan terhadap isu-isu lingkungan

dan keselamatan. Oleh karena itu dalam kegiatan pertambangan, Antam

berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan, memperhatikan

kelestarian lingkungan, serta berpartisipasi mengambangkan masyarakat disekitar

kegiatan pertambangan. Selain itu, operasi penambangan pada saat sekarang tidak

hanya memerlukan lisensi formal yang berbentuk izin eksplorasi atau eksploitasi,

melainkan juga dukungan sosial. Dukungan sosial itulah yang mengamankan

kegiatan penambangan. Dukungan ini hanya akan diperoleh bila masyarakat di

sekitar operasi Antam tidak dirugikan, tetapi justru memperoleh manfaat atas

keberadaan perusahaan. Penerapan CSR pada PT Antam Tbk pun mempunyai

kebijakan yang mendasarinya yaitu melalui 5 azaz GCG seperti yang telah

disebutkan.

Dengan melaksanakan program-program CSR yang didasari oleh kelima

azaz GCG artinya penerapan program CSR PT Antam Tbk sudah dilaksanakan

dengan benar, karena azaz-azaz tersebut mengatur kegiatan-kegiatan CSR agar

terarah dan sesuai kelima azaz GCG. Implikasi dengan diterapkannya azaz GCG

pada satuan kerja CSR berdampak positif pada program-program yang dijalankan

oleh satuan kerja tersebut. Antam secara terus menerus melakukan analisis dan

respons terhadap tantangan yang dihadapi dalam bidang lingkungan, sosial, dan

ekonomi untuk mendukung pengembangan strategi yang berkelanjutan dalam

bentuk pembuatan program yang memang dibutuhkan oleh stakeholders seperti

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 32: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

87

yang dikemukakan pada azaz fairness dimana harus memperhatikan kepentingan

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Analisis dampak secara mendalam merupakan langkah awal untuk

memahami tantangan-tantangan keberlanjutan dan akan dicapai melalui

transparansi dengan stakeholder. Antam melakukan usaha-usaha yang maksimal

untuk mengevaluasi dampak-dampaknya melalui kolaborasi dengan karyawan dan

para stakeholders yang terkena dampak terbesar. Contoh konkret yang

dilaksanakan dalam mengatasi dampak yang dirasakan oleh stakeholders adalah

dengan penanaman pohon di Pongkor dimana itu merupakan lokasi tambang emas

bagi Antam dan dengan diraihnya sertifikasi ISO 14001 (Sistem Managemen

Lingkungan) pada tahun 2000 di wilayah UBP Nikel Pomalaa dan tahun 2002 di

UBP Emas Pongkor. Selain itu dengan membantu dalam pemberian beasiswa

yang ada disekitar wilayah operasi Antam seperti Maluku Utara, Buli, dan

sebagainya.

Implementasi pembangunan berkelanjutan harus bermakna dan relevan pada

setiap situasi lokal. Oleh karena itu penerapan dan pengelolaan tanggung jawab

sosial (CSR) Antam berfokus pada hal-hal yang dapat dilakukan di tataran lokal,

sekalipun nasional, bahkan internasional. Pada intinya, Antam berupaya

”menghidupkan” konsep pembangunan berkelanjutan melalui praktik dan

implementasi kerja efektif sehari-hari. Hal ini dicapai dengan adanya panduan

operasional bagi setiap individu di seluruh wilayah kegiatan Antam.

Bukti dengan sudah diterapkannya azaz GCG pada kegiatan CSR adalah

bahwa Antam termasuk salah satu anggota dari Program for Pollution Control

Evaluation and Rating (PROPER) Indonesia, yang mendorong perusahaan untuk

berkinerja melabihi aturan – aturan dan standar-standar mendasar yang telah

ditetapkan dalam hal lingkungan. Penilaian PROPER di tahun 2005 memberikan

peringkat Biru kepada UBP Nikel Pomalaa dan UBP Emas Pongkor yang

didasarkan pada implementasi pengendalian pencemaran air, udara, pengelolaan

limbah bahan berbahaya dan beracun, sistem manajemen lingkungan, manajemen

penggunaan sumber daya, serta hubungan dengan masyarakat sekitar.

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 33: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

88

IV.5 Hambatan Implementasi Penerapan GCG Pada Program CSR

Pada bab I penulis telah menyebutkan bahwa tujuan penelitian ini adalah

selain untuk mengetahui implikasi penerapan prinsip-prinsip GCG dalam

implementasinya pada program CSR juga untuk mengetahui hambatan

implementasi penerapan GCG pada program CSR.

Hambatan yang dihadapi oleh PT Antam Tbk. khususnya dalam

mengimplementasikan kelima azaz GCG adalah pada saat mengimplementasikan

azaz independensi karena sering kali masih adanya intervensi dari beberapa pihak

terkait dalam hal pengelolaan dana CSR, beberapa oknum menggunakan jabatan

yang terkadang dilematis untuk dihadapi karena walau bagaimanapun Antam

masih membutuhkan campur tangan pemerintah dalam keberlangsungan

perusahaan. Oknum tersebut biasanya menggunakan suatu institusi tertentu dan

menggunakan pendekatan yang tidak jarang bersifat ancaman. Sehingga Antam

membutuhkan pemimpin yang mempunyai pemikiran dan strategi yang mapan

untuk mengahadapi hal-hal semacam ini.

Gambar 11 : CSR problems VS Corporate SustsinabilitySumber : presentasi Rapat Pimpinan 18-20 Februari 2010 di Hotel Borobudur

Tidak harmonisnya hubungan dengan Pemda menyebabkan beberapa

masalah menimpa Antam seperti Tumpang tindih Izin Usaha Pertambangan

(IUP), pencabutan IUP, dan masalah lainnya. Begitupun juga hubungan dengan

masyarakat, dikarenakan pembangunan dari negara ini yang tidak merata sehingga

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010

Page 34: BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE …lib.ui.ac.id/file?file=digital/133665-SK 0092010 Ram p... · proses analisa data dapat dilakukan pada saat peneliti mulai mengumpulkan

UNIVERSITAS INDONESIA

89

Antam dituntut untuk dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat yang berada

pada wilayah operasi Antam, sedangkan tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi

karena ada proses evaluasi terlebih dahulu sehingga menyebabkan gangguan

operasi produksi dan pada akhirnya perusahaan bisa tidak sustain. Namun sejauh

ini Antam berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan stakeholders.

Pada hasil wawancara penulis bertanya mengenai hambatan implementasi

penerapan GCG pada program CSR di Antam dan dikatakan sebagai berikut:

“Yaaa secara umum sih permasalahan yang ada ya itu tadi banyak nya

kepentingan dari pihak-pihak tertentu. Misal kita mau buat kebijakan begini tapi

ada pihak lain yang minta berbeda, yah al-hal semacam itu lah.” (hasil wawancara

dengan SM CSR pada hari Jumat,7 mei 2010 pukul 15.00 wib)

“Tantangan utama datang dari stakeholder yang belum memahami secara

baik prinsip-prinsip GCG dalam melaksanakan program-program CSR. Oleh

sebab itu dalam setiap kali bertemu dengan stakeholder (Pemda & masyarakat),

hal GCG ini selalu di sosialisasikan.” (hasil wawancara dengan Direktur Umum&CSR

melalui email pada 30 April 2010 pukul 15.42)

Pelaksanaan good corporate..., Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, FISIP UI, 2010