36
50 BAB IV GAMBARAN KOTA BENGKULU 4.1 Letak Geografis Daerah Kota Bengkulu termasuk dalam wilayah Propinsi Bengkulu yang terletak di Pulau Sumatera Bagian Selatan. Wilayah Propinsi Bengkulu membentang sepanjang garis pantai Barat Pulau Sumatera dan berada di antara Propinsi Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan dan Jambi. Kota Bengkulu terletak di antara ketiga Kabupaten yang ada di Propinsi Bengkulu serta berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Secara geografis Propinsi Bengkulu berada pada posisi 2 o 20’ – 5 o 0’ Lintang Selatan dan 101 o 01’ - 103 o 86’ Bujur Timur, sedangkan Kota Bengkulu berada pada posisi 102 o 14’ – 102 o 22Bujur Timur dan 3 o 45’ – 3 0 59’ Lintang Utara. Luas kota meliputi 144,52 Km 2 , yang memanjang dari utara ke selatan sekitar 19,5 Km dan dari barat ke timur mencapai 7,4 Km. Kota ini berada pada ketinggian 0 16 M dari permukaan laut. Letak geografis ini membawa implikasi bagi kepariwisataan Kota Bengkulu yakni obyek dan daya tarik yang tersedia umumnya berkaitan dengan pantai. 4.2 Wilayah Administratif Secara administratif luas wilayah Propinsi Bengkulu adalah 15.153,70 Km 2 yang terdiri dari 1 (satu) Daerah Kota dan 3 (tiga) Daerah Kabupaten. Keempat Daerah tersebut adalah: 1. Kota Bengkulu dengan luas wilayah 144,52 Km 2

BAB IV GAMBARAN KOTA BENGKULU 4.1 Letak Geografis · PDF filemembentang sepanjang garis pantai Barat Pulau Sumatera dan berada di antara ... Sex ratio penduduk Kota B ... besar pada

Embed Size (px)

Citation preview

50

BAB IV

GAMBARAN KOTA BENGKULU

4.1 Letak Geografis

Daerah Kota Bengkulu termasuk dalam wilayah Propinsi Bengkulu yang

terletak di Pulau Sumatera Bagian Selatan. Wilayah Propinsi Bengkulu

membentang sepanjang garis pantai Barat Pulau Sumatera dan berada di antara

Propinsi Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan dan Jambi. Kota Bengkulu

terletak di antara ketiga Kabupaten yang ada di Propinsi Bengkulu serta

berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Secara geografis Propinsi Bengkulu berada pada posisi 2o 20’ – 5o 0’

Lintang Selatan dan 101 o 01’ - 103 o 86’ Bujur Timur, sedangkan Kota Bengkulu

berada pada posisi 102 o 14’ – 102o 22’ Bujur Timur dan 3o 45’ – 30 59’ Lintang

Utara. Luas kota meliputi 144,52 Km2, yang memanjang dari utara ke selatan

sekitar 19,5 Km dan dari barat ke timur mencapai 7,4 Km. Kota ini berada pada

ketinggian 0 – 16 M dari permukaan laut. Letak geografis ini membawa implikasi

bagi kepariwisataan Kota Bengkulu yakni obyek dan daya tarik yang tersedia

umumnya berkaitan dengan pantai.

4.2 Wilayah Administratif

Secara administratif luas wilayah Propinsi Bengkulu adalah 15.153,70

Km2 yang terdiri dari 1 (satu) Daerah Kota dan 3 (tiga) Daerah Kabupaten.

Keempat Daerah tersebut adalah:

1. Kota Bengkulu dengan luas wilayah 144,52 Km2

51

2. Kabupaten Bengkulu Selatan dengan luas 5.949,14 Km2

3. Kabupaten Bengkulu Utara dengan luas 4.209,90 Km2

4. Kabupaten Rejang Lebong dengan luas 4.850,14 Km2.

Pada tahun 1986 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 46/1986, yang

mengatur tentang wilayah Kotamadya Dati II Bengkulu menjadi 144,52 Km2

dengan empat wilayah kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12

Tahun 2001 Daerah Kota Bengkulu dibagi atas 57 wilayah Kelurahan. Kota

Bengkulu merupakan Ibukota Daerah Propinsi Bengkulu. Ke-empat Kecamatan

dan wilayah kelurahan tersebut antara lain:

1. Kecamatan Gading Cempaka yang terdiri dari 21 Kelurahan

2. Kecamatan Teluk Segara yang terdiri dari 23 Kelurahan

3. Kecamatan Selebar yang terdiri dari 7 Kelurahan

4. Kecamatan Muara Bangkahulu yang terdiri dari 6 Kelurahan.

Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 nama

Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu berubah menjadi Daerah Kota

Bengkulu. Kota Bengkulu berbatasan langsung dengan dua dari tiga Daerah

Kabupaten lainnya di Propinsi Bengkulu yaitu:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara;

2. Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Daerah Kabupaten Bengkulu

Selatan;

3. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Daerah Kabupaten Bengkulu

Utara;

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

52

Gambar 5 PETA WILAYAH ADMINISTRASI

53

4.3 Kondisi Topografis

Kondisi relief Kota Bengkulu menunjukkan permukaan tanah yang

bergelombang, terdiri dari dataran pantai, rawa dan daerah berbukit-bukit. Pada

beberapa tempat terdapat cekungan alur sungai kecil yang membentuk relief-

relief kecil pada lansekap wilayah. Secara umum keadaan topografinya 70 %

datar dan 30% berbukit kecil dan rawa. Secara keseluruhan wilayah ini

merupakan punggung-punggung yang relatif datar dan membujur sepanjang garis

pantai. Di bagian Timur terdapat tanah rawa yang pada musim hujan selalu

tergenang air.

Kondisi topografis ini memberi manfaat terhadap pariwisata kota

Bengkulu dengan berkembangnya tiga obyek wisata utama yakni Pantai Panjang

dan Benteng Malborough/Tapak Padri pada bagian Barat, Danau Dendam Tak

Sudah pada Bagian Timur Kota. Dua sisi Obyek ini terletak pada sisi kota yang

berlawanan dengan daya tarik yang juga berlainan atau tidak sejenis, sehingga

menambah keanekaragaman obyek dan daya tarik wisata yang tersedia di Kota

Bengkulu.

4.4 Klimatologi

Letak yang berdekatan dengan garis equator atau garis khatulistiwa, letak

ini berciri khas iklim tropis. Temperatur di Kota Bengkulu berfluktuasi relatif

kecil dengan rata-rata berkisar 21o C sampai dengan 31o C. Lama penyinaran

matahari setiap tahunnya rata-rata berkisar antara 40% – 80%, sedangkan

kelembaban udara rata-rata berkisar antara 80% – 87% dan tekanan udara antara

1.009,7 – 1.012,1.

54

Curah hujan di Kota Bengkulu termasuk tipe A. Curah hujan yang tinggi

pada bulan Oktober – Januari dengan hujan rata-rata di atas 300 mm/bulan.

Jumlah hari hujan umumnya terjadi antara bulan Oktober sampai dengan bulan

Maret dan musim kemarau bulan April sampai dengan bulan September, dengan

hari-hari paling basah antara Desember dan Januari. Rata-rata curah hujan dalam

setahun mencapai 210 sampai 266 hari. Musim kemarau tidak berpengaruh

terhadap wilayah ini karena curah hujan minimum 100 mm/bulan.

Pengaruh angin yang dominan di Daerah Kota Bengkulu adalah angin

Tenggara. Pada umumnya angin bertiup dari arah pantai (barat), Barat Laut dan

Barat Daya/Selatan, dengan kecepatan rata-rata 18 knot atau sekitar 10 km/jam.

Pada hari-hari tertentu pada musim hujan angin bertiup dari arah Barat dengan

kecepatan 40-60 Km per jam. Musim ini dikenal dengan istilah musim geloro.

Kecepatan angin mempengaruhi gelombang laut yang menjadi besar.

Angin musim Barat Laut terjadi antara bulan Desember – Maret yang

bertiup kearah selatan. Pada bulan Juni – Agustus angin bertiup dari arah

Timur/Tenggara. Pengaruh kedua angin ini membawa udara kering yang

menyebabkan terjadinya musim pancaroba dari bulan April sampai dengan bulan

September di Kota Bengkulu.

Bagi sektor kepariwisataan kondisi ini membawa akibat pada waktu

kunjungan yang bertujuan menikmati suasana alam terbuka di obyek wisata pantai

maupun danau lebih tepat pada waktu bulan-bulan kering (musim panas).

Kunjungan ini berada dari bulan Januari – September. Untuk musim Geloro pada

bulan Oktober – Desember kunjungan wisata menjadi berkurang, karena pengaruh

cuaca yang kurang baik.

55

4.5 Kondisi Demografis

Pertumbuhan penduduk Kota Bengkulu terus menunjukkan kecenderungan

meningkat sehingga mempengaruhi kepadatan penduduk. Pada lima tahun

terakhir jumlah penduduk Kota Bengkulu bertambah dari 259.671 jiwa tahun

1997 menjadi sebesar 313.190 jiwa tahun 2001 dengan rata-rata pertumbuhan

penduduk sebesar 4,51% per tahun. Kepadatan penduduk tahun 1997 adalah 1.797

jiwa per Km2, sedangkan tahun 2001 bertambah padat menjadi 2.167 jiwa per

Km2.

Tabel 3

Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Kota Bengkulu Tahun 1970-2000

No Tahun

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

Pertumbuhan

Penduduk

(%)

Luas

Wilayah

(km2)

Kepadatan

Penduduk

(jiwa/km2)

1 1997 259.671 - 144,52 1.797

2 1998 263.396 1,43% 144,52 1.823

3 1999 283.898 7,78% 144,52 1.964

4 2000 296.127 4,31% 144,52 2.049

5 2001 313.190 5,76% 144,52 2.167

Rata-rata 4,51% - 1.960

Sumber : Kota Bengkulu Dalam Angka (2001)

Tingkat pertumbuhan penduduk Kota Bengkulu dari lima tahun tersebut

tertinggi terjadi tahun 1999 yang mencapai 7,78%, sedangkan pertumbuhan

terendah terjadi tahun 1998 yakni sebesar 1,43%. Peningkatan jumlah penduduk

berpengaruh terhadap kepadatan penduduk kota yang semakin padat.

Struktur penduduk yang memperlihatkan banyaknya penduduk berumur

produktif (10 – 60 tahun), merupakan potensi bagi perkembangan pariwisata Kota

Bengkulu dari kebutuhan tenaga kerja. Baik lapangan kerja yang langsung

berkaitan dengan pariwisata maupun berupa multiflier effect dari pariwisata.

56

Tabel 4

Struktur Penduduk Kota Bengkulu Menurut umur

Tahun 2001 Kelompok

Umur (th)

Laki – laki Perempuan Jumlah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Total Persentase

0 – 4 19.345 56,57% 14.850 43,43% 34.195 10,92%

5 – 9 18.719 51,30% 17.767 48,70% 36.485 11,65%

10 – 14 19.277 52,50% 17.440 47,50% 36.717 11,72%

15 – 19 19.179 47,47% 21.225 52,53% 40.404 12,90%

20 – 24 17.868 47,45% 19.790 52,55% 37.658 12,02%

25 – 30 13.611 49,75% 13.748 50,25% 27.359 8,74%

31 – 34 11.152 47,23% 12.461 52,77% 23.614 7,54%

35 – 40 12.956 55,59% 10.349 44,41% 23.305 7,44%

41 – 44 8.998 55,55% 7.200 44,45% 16.198 5,17%

45 – 50 5.648 57,59% 4.159 42,41% 9.807 3,13%

51 – 55 5.470 54,86% 4.501 45,14% 9.971 3,18%

56 – 60 3.695 56,69% 2.823 43,31% 6.518 2,08%

61 – 65 1.839 51,42% 1.738 48,58% 3.577 1,14%

65 – 70 1.839 49,90% 1.847 50,10% 3.686 1,18%

71 – 75 1.379 61,33% 869 38,67% 2.248 0,72%

> 75 689 47,56% 760 52,44% 1.450 0,46%

Jumlah 161.663 51,62% 151.527 48,38% 313.190 100,00%

Sumber : Kota Bengkulu Dalam Angka (2001)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki adalah

161.663 jiwa atau mencapai sebesar 51,62%, sedangkan penduduk perempuan

sebanyak 151.527 jiwa atau sebesar 48,38%. Sex ratio penduduk Kota Bengkulu

pada tahun 2001 adalah 1,07. Dan dengan jumlah penduduk sebesar 313.190 jiwa,

maka kepadatan penduduk mencapai 2.167 jiwa per Km2.

Menurut kelompok umur, struktur penduduk Kota Bengkulu pada tahun

2001 menunjukkan bahwa konsentrasi penduduk pada kelompok umur 10 tahun

ke bawah dan 60 tahun ke atas yang tergolong kelompok tidak produktif mencapai

81.641 jiwa atau sebesar 26,07%. Jumlah ini terbagi atas 43.811 jiwa laki-laki

(13,99%) dan 37.830 jiwa perempuan (12,08%). Penduduk usia produktif (umur

10 – 60) mencapai 231.549 jiwa atau sebesar 73,93%, yang terdiri dari laki-laki

57

sebanyak 117.852 jiwa (37,63%) dan perempuan sebanyak 113.697 atau 36,30%

dari jumlah penduduk seluruhnya.

20000 15000 10000 5000 0 5000 10000 15000 20000

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 30

31 - 34

35 - 40

41 - 44

45 - 50

51 - 55

56 - 60

61 - 65

65 - 70

71 - 75

> 75

KA

TE

GO

RI U

MU

R

JLH. PENDUDUK

Perempuan

Laki-laki

Gambar 6 Grafik Struktur Penduduk Kota Bengkulu Tahun 2001

(Kota Bengkulu dalam Angka 2001, diolah)

Berdasarkan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah penduduk yang

besar pada tingkat umur dibawah lima tahun, mencerminkan besarnya tingkat

kelahiran penduduk yang tinggi di Kota Bengkulu. Jumlah penduduk pada usia

sekolah (6 – 19 tahun) dan usia produktif (10 – 60 tahun) yang besar

mengindikasikan bahwa tersedia tenaga kerja yang memadai di Kota Bengkulu.

Dan usia produktif ini merupakan modal tenaga kerja bagi Kota Bengkulu sebagai

destinasi wisata.

Masyarakat Kota Bengkulu memiliki kebudayaan yang berbentuk

kesenian tradisonal dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Perayaan Tabot merupakan festival rakyat yang memperingati kepahlawanan

Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad SAW yang wapat dalam perang.

58

Upacara ini berkembang menjadi attraksi wisata yang melibatkan pameran hasil-

hasil pembangunan Kota Bengkulu dan Kabupaten sekitar.

Terdapat beberapa jenis kesenian yang hidup dalam masyarakat Kota

Bengkulu seperti kesenian berzikir (syarafal annam), kesenian gamat (musik

tradisional), kesenian gambus dan kesenian dendang (digunakan pada pesta

perkawinan). Selain itu tata cara adat perkawinan masyarakat Kota Bengkulu juga

merupakan kebudayaan yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi daya

tarik wisata Kota Bengkulu.

4.6 Kondisi Perekonomian

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kota Bengkulu terus

menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun, berarti income perkapita penduduk

Kota Bengkulu juga meningkat. Perkembangan PDRB dan pendapatan perkapita

penduduk Kota Bengkulu merupakan indikasi kuat peningkatan ekonomi

masyarakat.

Tabel 5

Perkembangan PDRB dan Pendapatan Per Kapita Penduduk

Kota BengkuluTahun 1997-2001

Sumber : Indikator Ekonomi Kota Bengkulu (2001)

No. Tahun

PDRB atas dasar

harga berlaku

(000)

Pert.

PDRB

(%)

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

Pendapatan per

Kapita

(rupiah)

1 1997 487.333 259.671 1.876.732,48

2 1998 558.358 14,57% 263.396 2.119.842,37

3 1999 636.887 14,06% 283.898 2.243.365,57

4 2000 748.881 17,58% 296.127 2.528.681,95

5 2001 978.553 30,67% 313.190 3.124.470,77

Rata-rata 19,22% - -

59

Penduduk Kota Bengkulu sebagai pasar bagi pariwisata kota ini, memiliki

kemampuan untuk melakukan perjalanan wisata bila ekonominya baik.

Pertumbuhan PDRB rata-rata dari tahun 1997 – 2001 sebesar 19,22 % berarti

bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu selama tahun tersebut cukup tinggi

dan sangat berarti bagi aktivitas kepariwisataan.

Pada tahun 2001 Pendapatan Daerah Regional Bruto Kota Bengkulu

sebesar 978.553 juta terbesar disumbangkan oleh sektor perdagangan, hotel dan

restoran yang mampu mencapai 26,88% dari total PDRB yang dimiliki Kota ini.

Rangking kedua adalah sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 23,50%.

Sektor terkecil adalah listrik, gas dan air bersih yang hanya mampu

menyumbangkan sebesar 0,54%.

Dari PDRB Kota Bengkulu ini terlihat bahwa sektor yang terkait erat

dengan kepariwisataan seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor

pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor ekonomi yang memberikan

kontribusi besar bagi Kota Bengkulu.

Tabel 6

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kota Bengkulu

Atas Dasar Harga Berlaku Dalam Jutaan Rupiah Tahun 2001

NO SEKTOR / SUB SEKTOR JUMLAH PERSENTASE

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas & Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel & Restoran

Pengangkutan & Komunikasi

Keuangan, Persewaan &

Perusahaan

Jasa-jasa

42.762

7.339

27.399

5.284

73.685

263.037

229.960

98.735

230.352

4,37

0,75

2,80

0,54

7,53

26,88

23,50

10,09

23,54

J U M L A H 978.553 100,00

Sumber : Indikator Ekonomi Kota Bengkulu (2001)

60

Sektor ekonomi yang menjadi basis ekonomi Kota Bengkulu dapat juga

dilihat dari indeks location quotient (LQ) sektor-sektor PDRB pada tahun 2001.

Nilai LQ yang lebih dari 1 mengindikasikan bahwa sektor tersebut mampu

menjadi sektor pengekspor ke daerah lain. Dan bila nilai LQ kurang dari 1

mengindikasikan bahwa sektor dimaksud mengimpor dari luar daerah Kota

Bengkulu

Tabel 7

Indeks Location Quotient (LQ) Sektor-sektor Ekonomi

Kota Bengkulu Tahun 2001

NO SEKTOR / SUB SEKTOR LQ Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

Industri

Listrik, Gas & Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel & Restoran

Pengangkutan & Komunikasi

Keuangan, Persewaan &

Perusahaan

Jasa-jasa

0,16

0,22

1,10

1,97

1,16

2,16

2,49

1,72

1,40

Impor

Impor

Ekspor

Ekspor

Ekspor

Ekspor

Ekspor

Ekspor

Ekspor

Sumber : Indikator Ekonomi Kota Bengkulu (2001)

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa sektor-sektor yang

menjadi basis ekonomi Kota Bengkulu meliputi sektor yang memiliki indeks

location quotient (LQ) sama atau lebih dari 1. Dengan nilai LQ sama dengan atau

lebih, maka sektor-sektor ini mengalami surplus produksi sehingga dapat diekspor

ke luar daerah. Sektor-sektor ini antara lain Industri, Listrik, Gas & Air Bersih,

Bangunan, Perdagangan, Hotel & Restoran, Pengangkutan & Komunikasi,

Keuangan, Persewaan & Perusahaan, Jasa-jasa.

Sektor-sektor ekonomi yang memiliki kemampuan ekspor ke luar daerah

didominasi oleh sektor tersier. Hal ini juga mengindikasikan juga bahwa aktivitas

61

masyarakat di Kota Bengkulu tidak lagi dominan pada sektor primer pada sektor

primer (pertanian). Dan dari sektor kepariwisataan memperlihatkan bahwa sektor

ini juga menjadi sektor basis dalam ekonomi Kota Bengkulu.

4.7 Tata Ruang Kota Bengkulu

4.7.1 Arahan fungsi wilayah kota

Kota Bengkulu merupakan Ibu Kota Propinsi Bengkulu. Kebijakan dasar

pengembangan kota Bengkulu diarahkan dengan fungsi:

a. Fungsi Primer

Sebagai pusat pelayanan regional yang memiliki berbagai fasilitas seperti

terminal regional Air Sebakul, Pelabuhan Laut Pulau Baai dan Pelabuhan Udara

Padang Kemiling.

b. Fungsi Sekunder

Sebagai Pusat Pemerintahan, pendidikan, perdagangan, pemukiman,

wisata/rekreasi, kesehatan dan industri/pergudangan.

Secara spasial Kota Bengkulu dibagi atas 5 arahan fungsi Bagian Wilayah

Kota (BWK) yakni BWK-A (pusat kota), BWK-B, BWK-C, BWK-D dan BWK-

E. Masing-masing bagian wilayah kota memiliki fungsi primer dan sekunder yang

berbeda sesuai dengan arahan fungsi yang ditetapkan.

62

Tabel 8

Luas dan Fungsi Bagian Wilayah Kota Bengkulu

Bagian

Wilayah Kota

LUAS

(Ha)

FUNGSI

UTAMA PENUNJANG

A 1.725,83 Pusat perdagangan dan jasa

(pusat kota)

- Perkantoran TK I & II

- Perdagangan

- Pemukiman

- Pariwisata

- Pendidikan

B 2.887,74 Lindung - Cagar alam

- Pertanian

- Pemukiman

C 2.396,00 Pemukiman - Perumahan

- Pendidikan

- Pemerintahan Kecamatan

- Perdagangan

D 3.717,67 Perhubungan - Pelabuhan Udara

- Terminal Regional

- Pemukiman

- Pemerintahan Kecamatan

- Perdagangan

E 3.724,76 Industri - Industri

- Pelabuhan

- Pergudangan

- Kawasan Lindung

Sumber : Revisi RUTR Kota Bengkulu (1999)

Arahan fungsi pemanfaatan ruang di atas, telah menempatkan untuk

kegiatan pariwisata pada BWK A, BWK B (cagar alam) dan BWK E (kawasan

lindung). Untuk pendukung aktivitas pariwisata yang berupa prasarana

perhubungan udara dan darat berada pada BWK D, sedangkan prasarana

perhubungan laut berada di BWK E.

63

Gambar 7 PETA ARAHAN FUNGSI

BAGIAN WILAYAH KOTA

Dan Pemanfaatan ruang

64

4.7.2 Pemanfaatan ruang

Kota dalam artian tempat terjadinya aglomerasi penduduk dan aglomerasi

ekonomi, merupakan suatu ruang yang dimanfaatkan sebagai wadah untuk

menampung orang dan aktivitasnya. Pemanfaatan ruang Kota Bengkulu dapat

dilihat pada tabel 9.

Tabel 9

Pemanfataan Ruang di Kota Bengkulu Tahun 1998

No Jenis Pemanfaatan Jumlah (Ha) Persentase

1 Permukiman/pekarangan 2.307,43 15,97%

2 Persawahan 1,667,18 11,54%

3 Tegalan 845,41 5,85%

4 Kebun Campuran 4.077,59 28,21%

5 Tanah Perkebunan 583,75 4,04%

6 Rawa Budidaya 468,68 3,24%

7 Semak Belukar 1.155,76 8,00%

8 Lain-lain 712,18 4,93%

9 Hutan Rawa 2.276,56 15,75%

10 Hutan Sejenis 357,46 2,47%

Jumlah 14.452,00 100,00%

Sumber : Revisi RUTR Kota Bengkulu (1999)

Pemanfataan lahan di Kota Bengkulu terbesar digunakan untuk kegiatan

perkebunan campuran yang diusahakan oleh masyarakat yang mencapai 28,21%

atau seluas 4.007,59 Ha dari lahan yang tersedia. Pemanfaatan terkecil adalah

lahan yang digunakan untuk kegiatan perkebunan yakni sebesar 4,04%.

Pemanfataan ruang yang berkaitan dengan sektor pariwisata antara lain

adalah kebun campuran, tanah perkebunan, rawa budidaya, hutan rawa dan hutan

sejenis. Luas lahan ini mencapai 7764,04 Ha, atau mencapai 53,70% dari luas

Kota Bengkulu. Indikasi ini menggambarkan bahwa aktivitas kepariwisataan di

Kota Bengkulu menggunakan lahan yang cukup luas.

65

4.8 Gambaran Kepariwisataan Kota Bengkulu

4.8.1 Sisi penawaran (supply side)

Pada sisi ini Kota Bengkulu memiliki obyek dan daya tarik wisata

sebanyak 19 buah yang terdiri dari 7 obyek wisata alam, 9 obyek wisata budaya, 2

obyek wisata belanja dan 1 obyek wisata olah raga.

Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam

Ketersediaan obyek wisata alam di Kota Bengkulu adalah seperti berikut.

Tabel 10

Obyek Wisata Alam di Kota Bengkulu

No NAMA OBYEK LUAS (Ha) POTENSI DAYA TARIK

1

2

3

4

5

6

7

Pantai Nala & Pantai

Panjang

Pantai Jakat

Pantai Pasir Putih

Danau Dendam Tak

Sudah

Taman Hutan Raya

Rajo Lelo

Taman Laut & Pulau

Tikus

Taman dan Pantai

Tapak Padri

178,5

100

18,5

37,5

40,5

Belum

teridentifikasi

32,50 Ha

Pantai pasir yang bersih, fasilitas

rekreasi, hotel & restoran, pohon

cemara, memiliki site plan dan

pemandangan alam

Wisata bahari, olah raga dan

pemandangan laut, pemandian, sun

set dan aktivitas nelayan.

Lokasi pemancingan alam,

pelabuhan laut, wisata bahari,

pemandangan, sun set.

Danau alam, pemancingan, rekreasi

boat, anggrek air/vanda hookeriana

dan olah raga air.

Hutan tropis dan kawasan lindung

cocok untuk keperluan penelitian dan

wisata rekreasi.

Wisata bawah laut, yang sedang di

jajaki untuk dikembangkan.

Pelabuhan lama, pantai, aktivitas

renang dan nelayan tradisional

Sumber : Dinas Pariwisata, Infokom Kota Bengkulu & Hasil Penelitian (2002)

1) Pantai Nala / Pantai Panjang

Merupakan pantai yang membentang sepanjang 7 Km dengan potensi

pasir putih yang bersih dan terletak pada jarak 2 Km dari pusat kota. Luas

66

kawasan pantai secara keseluruhan adalah 178,50 Ha. Sepanjang pantai ditumbuhi

oleh pohon cemara yang telah berumur tua. Berbagai aktivitas wisata atau rekreasi

pantai yang dapat dilakukan antara lain seperti olah raga air dan pantai, panorama

laut, sun set, kegiatan penangkapan ikan, perkemahan dan rekreasi. Dalam

rencana umum tata ruang Kota Bengkulu kawasan ini tergolong kawasan hutan

lindung dan dimanfaatkan sebagai hutan wisata. Fasilitas umum antara lain hotel,

restoran, fasilitas rekreasi, fasilitas kios cenderamata, fasilitas utilitas umum serta

tersedia sarana jalan raya di sepanjang pantai.

Aksessibilitas menuju kawasan ini terlihat baik dengan tersedianya

angkutan kota setiap waktu. Penarikan retribusi obyek wisata sebagai sumber

pendapatan asli daerah mencapai 60 juta rupiah pertahun. Kunjungan tertinggi

terjadi pada hari-hari besar agama dan memasuki tahun baru. Pengelolaan obyek

ini terdiri dari dinas kehutanan Propinsi Bengkulu, Dinas Pariwisata Propinsi

Bengkulu, Dinas Pendapatan Daerah Kota Bengkulu dan Dinas Kebersihan Kota.

Site Plan Pengembangan Pantai Panjang sebagai obyek wisata telah disusun pada

tahun 1982 oleh Dinas Pariwisata Propinsi Bengkulu.

Gambar 8 Pantai Panjang

67

2) Pantai Pantai Jakat

Pantai Jakat merupakan pantai dengan kelandaian 0-1,5 meter saat pasang

naik dan surut. Di pantai ini terdapat aktivitas nelayan tradisional Bengkulu yang

berdomisili di sekitar kawasan Pantai dan daerah keluarahan Pasar Bengkulu.

Attraksi wisata yang tersedia berupa kegiatan penangkapan ikan di laut, serta

aktivitas sebelum berangkat dan kegiatan sepulang dari laut yakni pendaratan

kapal nelayan yang dilakukan secara gotong royong sebagai tradisi para nelayan.

Penjualan ikan hasil tangkapan langsung dilaksanakan antara nelayan dengan para

pedagang. Pantai dengan luas sekitar 100 Ha ini menjadi pusat pemandian laut

bagi masyarakat Kota Bengkulu dan pendatang. Tersedia fasilitas perahu untuk

memancing. Terdapat 4 unit homestay dan 1 unit diskotik sebagai sarana hiburan

pengunjung. Jalan raya sepanjang pantai memberikan aksessibilitas yang mudah

untuk dikunjungi dengan letak 1 Km dari pusat kota.

3) Pantai Pasir Putih Pulau Baai

Memiliki luas sekitar 18.50 Ha dengan jarak 12 Km dari pusat kota.

Angkutan umum setiap saat tersedia melalui terminal Pasar Minggu, atau di sub

Gambar 9 Sunset di Pantai Jakat

68

terminal Km 9. Karena terletak di area Pelabuhan Samudera Pulau Baai, pantai ini

dapat dicapai melalui kapal laut atau dengan menggunakan perahu nelayan di

kawasan Tapak Padri dan pantai Jakat. Aktivitas utama di sini adalan wisata

bahari dan pemandangan kegiatan pelabuhan laut Pulau Baai. Di sini terletak

Pelabuhan Pulau Baai yang tergolong kepada pelabuhan Samudera. Pelabuhan ini

dapat menampung kapal barang dan penumpang yang memiliki bobot sampai

dengan 15.000 ton. Pelabuhan ini melayani kebutuhan lokal yang

menghubungkan Bengkulu dengan Pulau Enggano dan kapal barang dari Jakarta

serta angkutan batu bara ke luar negeri.

4) Danau Dendam Tak Sudah

Memiliki luas 37,50 Ha dengan daya tarik yang langka yaitu adaanya

tumbuhan air Vanda Hookeriana (anggrek air) yang tidak terdapat di daerah lain .

Attraksi alam berupa pemandangan alam sekitar yang berbukit serta fasilitas

wisata seperti boat, sarana pemancingan dan restoran terapung tersedia setiap

saat. Pengembangan danau ini sebagai lokasi penelitian ilmiah serta olah raga air

Gambar 10 Pantai Pasir Putih

69

telah dilaksanakan secara khusus dan kawasan ini telah memiliki site plan guna

pengembangannya sebagai obyek wisata di Kota Bengkulu.

Danau Dendam Tak Sudah termasuk dalam kawasan Cagar Alam Dusun

Besar dengan fungsi sebagai kawasan suaka alam dan hutan lindung serta sebagai

cadangan sumber air bagi Kota Bengkulu. Terdapat warung-warung yang dikelola

masyarakat sebagai tempat istirahat dan memandang panorama danau. Lokasi

Obyek ini adalah 8 KM dari pusat kota dan dapat dicapai dengan menggunakan

angkutan kota dengan Jalur khusus yang melayani kawasan ini.

5) Taman Hutan Raya Rajo Lelo

Taman Hutan Raya Rajo Lelo memiliki luas 1.122 Ha, ditetapkan sebagai

Taman Hutan raya dengan Keputusan Menteri Kehutanan No. 218/Kpts-II/1991.

Potensi daya tarik utama hutan ini adalah habitat bagi satwa liar dan menjadi

lokasi bagi penelitian bidang kehutanan dan menjadi kebun sumber daya hayati.

Kawasan ini juga merupakan tempat bagi satwa liar serta menjadi kebun uji bagi

sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Di

kawasan ini juga merupakan habitat tumbuhnya Bunga Raflesia.

Gambar 11 Danau Dendam Tak Sudah

70

Jarak dari pusat kota adalah 18 Km dan dapat dicapai dengan

menggunakan angkutan pedesaan yang tersedia dalam frekwensi 1-2 jam sekali.

Terdapat sarana olah raga balap mobil tingkat nasional yang mendukung kawasan

ini sebagai kawasan wisata. Kondisi jalan menuju kawasan dan di dalam kawasan

termasuk baik dan beraspal.

6) Pulau Tikus.

Pulau Tikus dikelilingi oleh karang dan kaya dengan sumber daya hayati

kelautan dan ditetapkan sebagai hutan wisata dengan SK Menhut No. 602/Kpts-

II/1991. Luas kawasan Pulau Tikus mencapai 300 Ha yang terdiri dari daratan 2

Ha dan perairan mencapai 298 Ha. Topografi hutan pada umumnya datar dengan

tipe iklim adalah tipe A.

Gambar 12 Tahura Rajo Lelo

Gambar 13 Pulau Tikus

71

Potensi fauna berupa ekosistem karang dan biota laut. Kondisi pantai yang

berpasir putih pada malam hari menjadi habitat penyu sisik (Eretmochely

simbrica) dan penyu hijau (Cheloma mydas) yang naik ke darat untuk bertelur.

Terdapat lokasi-lokasi aman untuk kegiatan penyelaman dasar laut. Sangat

potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata bahari serta minat khusus

serta kegiatan memancing, sorkling dan menyelam.

Kawasan Pulau Tikus dapat dicapai selama 30 menit perjalanan dengan

menggunakan boat atau sekitar 1-2 jam dengan menggunakan perahu nelayan

biasa. Tersedia penyewaan angkutan carteran menuju pulau Tikus, tidak terdapat

angkutan reguler. Perjalanan menuju pulau ini dapat dilakukan sepanjang tahun

kecuali pada musim geloro bulan September – Desember.

7) Taman dan Pantai Tapak Padri

Terletak di kelurahan Malabero dan merupakan salah satu bagian dari

kawasan obyek wisata Benteng Malborough. Kawasan pantai dan taman ini

memiliki luas sekitar 32,50 Ha. Terdapat 1 buah diskotik dan 2 buah sarana

ketangkasan permainan billiard. Daya tarik utama kawasan ini adalah adanya

pelabuhan lama yang dibangun pada masa pendudukan Inggris. Pemandangan laut

serta terdapat bagian laut yang dangkal dan tidak berbahaya bagi pengunjung

untuk melakukan aktivitas renang ataupun mandi air laut. Perkampungan nelayan

sekitar 200 meter dari lokasi ini menjadi daya tarik pendukung sebagai satu

kawasan wisata potensial.

72

Objek Wisata Budaya dan Sejarah

Kota Bengkulu memiliki beberapa obyek wisata budaya dan sejarah yang

jarang ditemukan di daerah lain seperti Benteng Malborough yang merupakan

satu-satunya yang terdapat di kawasan Asia dengan keunikan tersediri.

Tabel 11

Objek Wisata Sejarah dan Budaya di Kota Bengkulu

No Nama Obyek/

Attraksi Wisata Lokasi Daya Tarik

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Benteng Marlborough

Kota Lama (Pecinan)

Monumen Thomas Parr

Makam Inggris

Rumah Kediaman Bung

Karno & Ibu Fatmawati

Masjid Jamik

Makam Sentot Alibasyah

Museum Daerah

Perayaan Tabot

Kel. Malabero

Kel. Kampung Cina

Kel. Kampung Cina

Kel. Anggut Bawah

Kel. Anggut Atas

Kel. Pintu Batu

Kel. Bajak

Kel. Jembatan Kecil

Kel. Jitra

Benteng peninggalan

Inggris

Kota Tua/sejarah

Bangunan lama

Sejarah Pendudukan

Inggris

Sejarah Bung Karno &

Ibu Fatmawati

Masjid Design Bung

Karno

Sejarah Pangeran

Sentot Ali Basyah

Benda Peninggalan

Sejarah

Upacara keagamaan,

kesenian daerah dan

pameran pembangunan Sumber : Dinas Pariwisata, Infokom Kota Bengkulu & Hasil Penelitian (2002)

Gambar 14 Taman Tapak Padri

Gambar 5.7 Taman Tapak Padri

73

1) Benteng Marlborough

Merupakan peninggalan sejarah kolonial Inggris. Benteng Marborough

berdiri dengan megahnya dan menghadap kearah selatan, meliputi area 31,5 ha.

Salah satu daya tarik Benteng ini adalah mempunyai bentuk tipical bangunan

abad ke delapan belas yang berbentuk kura-kura dengan lebar 120,5 m dan

panjang 180 m. Bahan yang digunakan untuk membangun benteng tersebut

terdiri dari batu bata berbagai ukuran yang direkat dengan adukan semen.

Lokasi Benteng terletak di Pusat Kota Tua Bengkulu di perkampungan

cina, yang juga merupakan kawasan obyek wisata dengan nilai historis sebagai

kota lama yang menjadi awal kota berkembangnya Kota Bengkulu. Benteng

Malborough memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki Benteng lainnya di

kawasan Asia.

2) Kota Lama (pecinan)

Berhadapan dengan Benteng Malborough di pusat Kota Bengkulu yang

merupakan salah satu pusat perdagangan yang ramai. Bangunan-bangunan model

Cina dengan suasana dan lingkungan yang bersejarah merupakan daya tarik

Gambar 15 Benteng Marlborough

74

sendiri untuk dikunjungi. Kota ini merupakan cikal bakal berdirinya kota

Bengkulu. Saat ini menjadi salah satu kawasan pemukiman yang banyak

ditempati oleh pedagang-pedagang keturunan Cina.

Fenomena baru yang muncul di kawasan ini adalah tumbuhnya

pengusahaan sarang burung wallet pada bagian atas rumah masyarakat. Bagunan

yang tadinya hanya memiliki ketinggian 2 – 3 lantai dibangun menjadi sampai 7

lantai dan digunakan sebagai sarang burung.

3) Monumen Thomas Parr & Hamilton

Monumen tersebut dibangun untuk memperingati dua residen Inggris

yang menetap dan meninggal di Bengkulu yaitu Residen Parr dan Residen

Hamilton. Lokasi monumen ini terletak pada titik nol perhitungan kilometer dari

Kota Bengkulu. Monumen ini terletak di dalam kawasan Kota Lama dan berada

didepan pusat perbelanjaan Pasar Baru Koto. Pada saat festival Tabot Lokasi ini

termasuk dalam kawasan pelaksanaan festival Tabot.

Gambar 16 Kawasan Kota Tua/Pecinan

75

Sejauh 1 kilometer dari kawasan ini terdapat pemakaman warga Eropa

terutama warga Inggris yang menetap lama di Kota Bengkulu. Taman

Pemakaman ini menjadi obyek wisata sejarah terutama bagi warga negara Inggris

yang berkunjung.

4) Makam Inggris

Merupakan sebuah taman pemakaman para tentara Inggris yang meninggal

selama berada di Kota Bengkulu. Pemakaman ini menjadi obyek wisata histories

yang sering dikunjungi oleh para wisatawan terutama wisatawan asal Inggris.

Lokasi pemakaman berada sekitar 1,5 KM dari pusat kota pada bagian barat.

Kondisi makam yang tidak terpelihara mengurangi daya tarik untuk dikunjungi

oleh wisatawan.

5) Rumah Kediaman Bung Karno dan Fatmawati

Dalam kaitannya dengan daya tarik wisata yang tersedia, rumah kediaman

Bung Karno merupakan salah satu daya tarik wisata yang memiliki nilai historis

Gambar 17 Monumen Thomas Parr

76

di Kota Bengkulu. Peninggalan Bung Karno berupa buku-buku, sepeda, tempat

tidur serta photo-photo semasa perjuangannya menjadi obyek wisata sejarah yang

masih terdapat di rumah Bung Karno.

Tidak jauh dari kediaman Bung Karno terdapat rumah kediaman

Fatmawati, Ibu negara yang mendampingi Bungkarno serta melahirkan Presiden

ke-empat Megawati Soekarno Putri. Kedua rumah ini dijadikan sebagai museum

yang dikelola oleh Pemerintah Propinsi Bengkulu. Di rumah kediaman Ibu

Fatmawati terdapat peningggalan berupa mesin jahit, serta photo-photo Ibu

Fatmawati semasa mendampingi Bung Karno.

Gambar 18 Rumah Kediaman Bung Karno

Gambar 19 Kediaman Ibu Fatmawati

77

6) Masjid Djamik

Terletak di jalan utama Kota Bengkulu dengan luas 0,25 ha. Dibangun

untuk kebutuhan masyarakat dan memperingati keberadaan Bung Karno selama

masa pengasingan. Daya tarik Masjid ini adalah nilai sejarah dimana desain

bangunannya dibuat oleh Bung Karno sendiri. Selain itu arsitektur masjid juga

disusun oleh Bung Karno.

7) Makam Sentot Alibasyah

Sentot Alibasyah adalah pahlawan nasional Indonesia pada jaman sebelum

kemerdekaan. Salah satu panglima perang pada perjuangan Pangeran Diponegoro

dalam masa pembuangannya meninggal di Kota Bengkulu dan dimakamkan di

Taman Pemakaman Umum Kelurahan Bajak sekitar 1 kilometer dari Lokasi

mesjid Djamik.

Gambar 20 Masjid Djamik

Gambar 21 Makan Sentot Alibasyah

78

8) Museum Daerah Bengkulu

Terletak disisi selatan jalan utama Kota Bengkulu, berdekatan dengan

kawasan perkantoran Daerah Propinsi. Disini terdapat koleksi benda-benda

bersejarah seperti batu alat yang digunakan manusia pada masa prasejarah, benda

yang terbuat dari perunggu.

Terdapat miniatur rumah tradisional suku Enggano (salah satu suku

bangsa yang menghuni pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara). Juga

terdapat jenis batik khas Bengkulu yang disebut “kain besurek”. Desain batik ini

berupa menyerupai kaligrafi arab dan motif tulisan masa kerajaan Majapahit.

9) Festival Tabot

Upacara Tabot di Bengkulu adalah upacara yang bersifat upacara dengan

nuansa keagamaan yang dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 1 sampai

dengan tanggal 10 Muharram setiap tahunnya. Upacara ini menggambarkan

kejadian yang menimpa keluarga Husein cucu nabi Muhammad SAW yang gugur

dalam perang. Festival Tabot telah menjadi bagian kalender wisata budaya

Indonesia yang menjadi salah satu produk wisata berskala nasional.

Gambar 22 Miniatur Rumah Tradisional

Suku Enggano

79

Obyek Wisata Belanja

1) Pasar Baru Koto

Dalam memenuhi salah satu aktivitas wisata yakni belanja, di Kota

Bengkulu terdapat 2 lokasi pasar tradisional yang melayani kebutuhan

masyarakat. Pasar Baru Koto merupakan pasar yang terletak di kawasan Pecinan

kota lama. Saat ini produk yang dijual pada umumnya berupa pakaian, elektronik

serta kebutuhan pokok sehari-hari. Lokasi ini berbatasan langsung dengan obyek

wisata Benteng Malborough. Aksessibilitas yang ada memberi kemudahan

pencapaian kawasan Pasar Baru Koto.

2) Pasar Minggu dan Kawasan Jalan Soeprapto

Kawasan pasar Minggu dan kawasan sepanjang Jalan Soeprapto

merupakan pusat perbelanjaan utama di Kota Bengkulu. Image yang dimiliki

pasar minggu sebagai pusat belanja masyarakat, menyebabkan kawasan ini selalu

Gambar 23 Festival Tabot

80

ramai dengan pengunjung. Kedua kawasan ini tertelak di tengah-tengah Kota

Bengkulu dan pada malam-malam libur selalu padat dengan pengunjung.

Obyek Wisata Olahraga

Ketersediaan sarana olahraga yang menjadi obyek wisata adalah lapangan

golf. Luas lapangan ini mencapai Ha. Pada hari-hari libur lapangan ini tidak

hanya berfungsi sebagai lapangan olahraga Golf tetapi juga dimanfaatkan sebagai

tempat rekreasi karena terletak dipinggir laut.

Selain obyek dan daya tarik di atas, terdapat juga kerajinan khas batik

Bengkulu dengan motif yang berbeda dengan daerah lain yakni berbentuk disain

dasa kaligrafi arab. Cendera mata lain berbentuk makanan khas berupa Lempuk

Durian.

Pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam bentuk aksessibilitas menuju dan

di Kota Bengkulu, tersedia sarana angkutan udara dari Jakarta setiap hari 2 kali

penerbangan, kapal laut yang melayani Bengkulu – Pulau Enggano, Angkutan

Darat yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan kota-kota Besar di Sumatera

dan Jawa. Dan angkutan kota yang teratur dengan trayek yang luas mencapai

semua sisi kota.

Gambar 24 Pusat Perbelanjaan Jl. Soeprapto & Ps. Minggu

81

Sarana Akomodasi terdapat hotel melati sebanyak 39 unit dan hotel

bintang sebanyak 4 unit. Kebutuhan akan rumah makan tersedia 45 unit rumah

makan dan beberapa diantaranya sudah menyajikan makanan internasional.

Fasilitas penunjang pariwisata tersedia seperti biro perjalanan wisata sebanyak 4

buah. Agen Perjalanan sebanyak 2 unit, sarana olah raga 3 unit, kolam renang 3

unit, billyard 8 unit, tempat hiburan umum dan pub sebanyak 5 unit, dan toko

cendera mata sebanyak 12 unit.

Banyak lembaga yang terlibat atau ikut serta dalam pengelolaan

kepariwisataan Kota Bengkulu. Llembaga yang berasal dari Pemerintah Kota ada

10 lembaga, Pemerintah Propinsi sebanyak 5 lembaga, swasta sebanyak 8 jenis

lembaga dan organisasi masyarakat sebanyak 5 kelompok organisasi. Intensitas

keterlibatan masing-masing lembaga ini dibahas dalam bab selanjutnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia bidang pariwisata

terdapat sekolah kejuruan tingkat menengah bidang konsentrasi pariwisata

sebanyak 1 unit. Dan pramuwisata yang ada di Kota Bengkulu terdiri dari 35

orang dengan kompetensi berbahasa Inggris 23 orang, jerman, 5 orang, Jepang 2

orang, Belanda 2 orang, dan Perancis 3 orang.

Secara kewilayahan sarana air bersih telah mampu melayani seluruh

wilayah Kota Bengkulu termasuk semua obyek dan daya tarik wisata yang

tersedia. Hal ini juga sama untuk prasarana listrik. Untuk kebutuhan layanan

sarana telekomunikasi dengan berkembangnya pemakaian telpon seluler, juga

sudah terlayani.

82

4.8.2 Sisi permintaan (demand side)

Indikator utama yang menggambarkan aktivitas kepariwisataan di Kota

Bengkulu adalah adanya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan

nusantara. Tahun 2001 terdapat kunjungan wisman sebanyak 35.332 orang yang

terbagi atas 535 orang wisatawan mancanegara dan 34.797 orang wisatawan

nusantara.

Tabel 12

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Bengkulu

Tahun 1997 - 2001

No Tahun Wisman

(Orang)

Wisnus

(Orang)

Jumlah

(orang)

1 1997 716 142.935 143.651

2 1998 515 55.742 56.257

3 1999 738 58.462 59.200

4 2000 551 49.810 50.361

5 2001 535 34.797 35.332

Jumlah 3.055 341.746 344.801

Rata - rata 611 68.349,2 68.960,2

Sumber: Dinas Parsenibud Propinsi Bengkulu (2002)

Dilihat dari tabel kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota

Bengkulu di atas, rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara adalah 611 orang

setiap tahun. Kunjungan wisatawan nusantara rata-rata mencapai 68.349,2. Untuk

rata-rata kunjungan keseluruhan adalah sebesar 68.960,2.

Berdasarkan pada karakteristik wisatawan (psikografis, demografis dan

kemampuan melakukan perjalanan) para wisatawan nusantara yang berkunjung

tersebar dalam kategori seperti pada tabel berikut:

83

Tabel 13

Karakteristik Kunjungan Wisatawan Nusantara

Ke Kota Bengkulu Tahun 1997 – 2001

NO URAIAN 1997 1998 1999 2000 2001 RATA-

RATA

142,935 55,742 58,462 49,810 34,797 68,349

1 JENIS KELAMIN (%)

- Pria 85,761 5,118 36,832 30,883 22,619 42,242.60

- Wanita 57,174 20,624 21,630 18,927 12,178 26,106.60

2 PENDIDIKAN (orang)

- SD 22,870 0,591 8,185 6,475 4,176 10,459.40

- SLTP 25,728 2,821 15,200 10,460 8,003 14,442.40

- SLTA 78,614 25,641 27,477 25,901 17,746 35,075.80

- Perguruan Tinggi 15,723 6,689 7,600 6,974 4,872 8,371.60

3 USIA (orang)

- < 15 Tahun 7,147 5,574 2,338 1,992 1,740 3,758.20

- 15 – 24 Tahun 35,734 16,723 15,785 12,453 9,395 18,018.00

- 25 – 34 Tahun 30,016 10,034 12,277 11,456 6,959 14,148.40

- 35 – 44 Tahun 37,163 8,919 12,862 11,954 7,307 15,641.00

- 45 – 54 Tahun 17,152 6,132 8,185 7,472 4,176 8,623.40

- 55 – 64 Tahun 11,435 5,574 4,092 3,487 4,176 5,752.80

- > 64 Tahun 4,288 2,786 2,923 996 1,044 2,407.40

4 DAERAH ASAL (orang)

- Jawa 52,886 24,526 25,139 20,422 14,963 27,587.20

- Sumatera 88,620 30,379 32,738 28,641 18,790 39,833.60

- Lain-lain 1,429 837 585 747 1,044 928.40

5 PENG. PERJALANAN

- Diurus Sendiri 128,642 50,168 52,031 44,411 31,039 61,258.20

- Travel Agent 1,429 446 520 433 296 624.80

- Sekolah 4,288 1,394 1,403 1,146 800 1,806.20

- Organisasi 715 223 263 209 157 313.40

- Lain-lain 7,861 3,511 4,245 3,611 2,505 4,346.60

6 PENGHASILAN (orang)

< Rp. 200.000 1,429 836 585 747 1,044 928.20

- Rp. 200.000 – Rp. 500.000 7,147 3,902 4,092 3,736 2,436 4,262.60

- Rp. 500.000 –

Rp. 800.000

35,734

17,280

16,954

13,449

10,090 18,701.40

- Rp. 800.000 – Rp. 1.000.000 70,038 27,035 28,646 25,403 17,399 33,704.20

> Rp. 1.000.000 28,587 6,689 8,185 6,475 3,828 10,752.80

7 MOTIVASI

PERJALANAN (org)

- Belanja 8,576 2,230 7,015 4,782 3,758 5,272.20

- Mengunjungi

Keluarga 64,321 28,986 18,708 14,794 11,970 27,755.80

- Hiburan & Wisata 21,440 7,246 9,354 7,721 5,463 10,244.80

- Konfrensi & pameran 17,152 3,345 5,262 6,973 3,027 7,151.80

- Olahraga, kesehatan & Petualangan 20,011 12,263 13,446 11,755 8,804 13,255.80

- Lain-lain 11,435 1,672 4,677 3,785 1,775 4,668.80

(bersambung)

84

Lanjutan Tabel 13 8 LAMA TINGGAL (org)

- 1 s.d 3 Hari 92,193 37,626 36,246 30,633 18,964 43,132.40

- 4 s.d 7 Hari 29,302 9,197 13,446 11,456 9,743 14,628.80

- > 7 Hari 21,440 8,919 8,770 7,721 6,090 10,588.00

9 FREKWENSI KUNJUNGAN (orang)

- Pertama 38,592 13,378 14,908 11,257 7,412 17,109.40

- Kedua 7,147 3,902 2,631 2,092 1,322 3,418.80

- Lebih 2 kali 97,196 38,462 40,923 36,461 26,063 47,821.00

Sumber: Dinas Parsenibud Propinsi Bengkulu, 2002

Aktivitas pariwisata di Kota Bengkulu dengan adanya kunjungan

wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara mengindikasikan Kota

Bengkulu sudah menjadi daerah tujuan wisata atau destinasi wisata. Secara umum

data ini menggambarkan bahwa aktivitas kepariwisataan di Kota Bengkulu sudah

berjalan dengan permintaan aktual dari dalam negeri kuantitas atau jumlah yang

berkunjung maupun kualitasnya (karakteristik) nampak seperti pada tabel 13 di

atas. Sedangkan karakteristik wisatawan mancanegara ke Kota Bengkulu adalah

sebagai berikut:

Tabel 14

Karakteristik Kunjungan Wisman Ke Kota Bengkulu Tahun 1997 - 2001

NO URAIAN 1997 1998 1999 2000 2001 RATA-

RATA

JUMLAH WISMAN 716 515 738 551 535 611

1 SEX (orang)

- Male 489 334 532 381 329 413

- Female 227 181 206 170 206 198

2 FREQUENCY OF VISIT (orang)

- Fisrt Timer 306 164 237 115 124 189.2

- Repeater 382 237 368 362 282 326.2

- Not Stated 28 114 133 74 129 95.6

3 AGE GROUP (orang)

- Younger than 15 42 27 34 28 35 33.2

- 15 – 24 78 48 51 33 110 64

- 25 – 44 394 279 426 348 316 352.6

- Older than 44 202 161 227 142 74 161.2

(bersambung)

85

Lanjutan Tabel 14 4 PURPOSE OF VISIT (orang)

- Business 91 129 220 285 248 194.6

- Official Mission 4 2 4 7 2 3.8

- Convention 3 2 6 2 3 3.2

- Holiday 593 372 487 231 276 391.8

- Education 2 1 3 2 1 1.8

- Other 23 9 18 24 5 15.8

5 OCCUPATION (orang)

- Professional 71 121 243 171 153 151.8

- Business Manager 94 49 65 48 50 61.2

- Government Official 6 14 24 19 14 15.4

- International Organization 2 1 1 6 1 2.2

- Employee 281 107 174 179 178 183.8

- Others 262 223 231 128 139 196.6

6 ACCOMODATIONS (orang)

- Hotel 581 454 578 405 457 495

- Residence Of Friend 23 6 16 10 8 12.6

- Others 112 55 144 136 70 103.4

7 TRAVEL ARRANGEMENT (org)

- Package Tour 186 107 175 108 153 145.8

- Independent Tour 493 285 459 367 375 395.8

- Not Stated 37 123 104 76 7 69.4

8 LENGTH OF STAY (DAYS) 2.60 2.15 2.05 2.06 1.89 2.2

9 EXPENDITURE (US $)

- Per Visit 276.01 172.61 109.66 49.91 66.93 135.0

- Per Visitor Per Days 106.15 80.28 53.49 24.23 35.41 59.9

Sumber: Dinas Parsenibud Propinsi Bengkulu (2002)

Kategori wisatawan di atas menggambarkan kualitas wisman yang

berkunjung ke Kota Bengkulu dan wisman dengan karakter tersebut akan

dianalisis kecenderungannya sebagai karakteristik wisman atau sisi permintaan

bagi Kota Bengkulu sebagai destinasi wisata. Kuantitas wisman seperti pada tabel

14 di atas juga menggambarkan kondisi aktual yang dimiliki Kota Bengkulu

sebagai destinasi wisata. Kualitas dan kuantitas dua jenis wisatawan di atas,

secara detail dianalisis pada bab hasil penelitian dan pembahasan.