Upload
trankhue
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
50
BAB IV
GAMBARAN KOTA BENGKULU
4.1 Letak Geografis
Daerah Kota Bengkulu termasuk dalam wilayah Propinsi Bengkulu yang
terletak di Pulau Sumatera Bagian Selatan. Wilayah Propinsi Bengkulu
membentang sepanjang garis pantai Barat Pulau Sumatera dan berada di antara
Propinsi Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan dan Jambi. Kota Bengkulu
terletak di antara ketiga Kabupaten yang ada di Propinsi Bengkulu serta
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Secara geografis Propinsi Bengkulu berada pada posisi 2o 20’ – 5o 0’
Lintang Selatan dan 101 o 01’ - 103 o 86’ Bujur Timur, sedangkan Kota Bengkulu
berada pada posisi 102 o 14’ – 102o 22’ Bujur Timur dan 3o 45’ – 30 59’ Lintang
Utara. Luas kota meliputi 144,52 Km2, yang memanjang dari utara ke selatan
sekitar 19,5 Km dan dari barat ke timur mencapai 7,4 Km. Kota ini berada pada
ketinggian 0 – 16 M dari permukaan laut. Letak geografis ini membawa implikasi
bagi kepariwisataan Kota Bengkulu yakni obyek dan daya tarik yang tersedia
umumnya berkaitan dengan pantai.
4.2 Wilayah Administratif
Secara administratif luas wilayah Propinsi Bengkulu adalah 15.153,70
Km2 yang terdiri dari 1 (satu) Daerah Kota dan 3 (tiga) Daerah Kabupaten.
Keempat Daerah tersebut adalah:
1. Kota Bengkulu dengan luas wilayah 144,52 Km2
51
2. Kabupaten Bengkulu Selatan dengan luas 5.949,14 Km2
3. Kabupaten Bengkulu Utara dengan luas 4.209,90 Km2
4. Kabupaten Rejang Lebong dengan luas 4.850,14 Km2.
Pada tahun 1986 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 46/1986, yang
mengatur tentang wilayah Kotamadya Dati II Bengkulu menjadi 144,52 Km2
dengan empat wilayah kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12
Tahun 2001 Daerah Kota Bengkulu dibagi atas 57 wilayah Kelurahan. Kota
Bengkulu merupakan Ibukota Daerah Propinsi Bengkulu. Ke-empat Kecamatan
dan wilayah kelurahan tersebut antara lain:
1. Kecamatan Gading Cempaka yang terdiri dari 21 Kelurahan
2. Kecamatan Teluk Segara yang terdiri dari 23 Kelurahan
3. Kecamatan Selebar yang terdiri dari 7 Kelurahan
4. Kecamatan Muara Bangkahulu yang terdiri dari 6 Kelurahan.
Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 nama
Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu berubah menjadi Daerah Kota
Bengkulu. Kota Bengkulu berbatasan langsung dengan dua dari tiga Daerah
Kabupaten lainnya di Propinsi Bengkulu yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara;
2. Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Daerah Kabupaten Bengkulu
Selatan;
3. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Daerah Kabupaten Bengkulu
Utara;
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.
53
4.3 Kondisi Topografis
Kondisi relief Kota Bengkulu menunjukkan permukaan tanah yang
bergelombang, terdiri dari dataran pantai, rawa dan daerah berbukit-bukit. Pada
beberapa tempat terdapat cekungan alur sungai kecil yang membentuk relief-
relief kecil pada lansekap wilayah. Secara umum keadaan topografinya 70 %
datar dan 30% berbukit kecil dan rawa. Secara keseluruhan wilayah ini
merupakan punggung-punggung yang relatif datar dan membujur sepanjang garis
pantai. Di bagian Timur terdapat tanah rawa yang pada musim hujan selalu
tergenang air.
Kondisi topografis ini memberi manfaat terhadap pariwisata kota
Bengkulu dengan berkembangnya tiga obyek wisata utama yakni Pantai Panjang
dan Benteng Malborough/Tapak Padri pada bagian Barat, Danau Dendam Tak
Sudah pada Bagian Timur Kota. Dua sisi Obyek ini terletak pada sisi kota yang
berlawanan dengan daya tarik yang juga berlainan atau tidak sejenis, sehingga
menambah keanekaragaman obyek dan daya tarik wisata yang tersedia di Kota
Bengkulu.
4.4 Klimatologi
Letak yang berdekatan dengan garis equator atau garis khatulistiwa, letak
ini berciri khas iklim tropis. Temperatur di Kota Bengkulu berfluktuasi relatif
kecil dengan rata-rata berkisar 21o C sampai dengan 31o C. Lama penyinaran
matahari setiap tahunnya rata-rata berkisar antara 40% – 80%, sedangkan
kelembaban udara rata-rata berkisar antara 80% – 87% dan tekanan udara antara
1.009,7 – 1.012,1.
54
Curah hujan di Kota Bengkulu termasuk tipe A. Curah hujan yang tinggi
pada bulan Oktober – Januari dengan hujan rata-rata di atas 300 mm/bulan.
Jumlah hari hujan umumnya terjadi antara bulan Oktober sampai dengan bulan
Maret dan musim kemarau bulan April sampai dengan bulan September, dengan
hari-hari paling basah antara Desember dan Januari. Rata-rata curah hujan dalam
setahun mencapai 210 sampai 266 hari. Musim kemarau tidak berpengaruh
terhadap wilayah ini karena curah hujan minimum 100 mm/bulan.
Pengaruh angin yang dominan di Daerah Kota Bengkulu adalah angin
Tenggara. Pada umumnya angin bertiup dari arah pantai (barat), Barat Laut dan
Barat Daya/Selatan, dengan kecepatan rata-rata 18 knot atau sekitar 10 km/jam.
Pada hari-hari tertentu pada musim hujan angin bertiup dari arah Barat dengan
kecepatan 40-60 Km per jam. Musim ini dikenal dengan istilah musim geloro.
Kecepatan angin mempengaruhi gelombang laut yang menjadi besar.
Angin musim Barat Laut terjadi antara bulan Desember – Maret yang
bertiup kearah selatan. Pada bulan Juni – Agustus angin bertiup dari arah
Timur/Tenggara. Pengaruh kedua angin ini membawa udara kering yang
menyebabkan terjadinya musim pancaroba dari bulan April sampai dengan bulan
September di Kota Bengkulu.
Bagi sektor kepariwisataan kondisi ini membawa akibat pada waktu
kunjungan yang bertujuan menikmati suasana alam terbuka di obyek wisata pantai
maupun danau lebih tepat pada waktu bulan-bulan kering (musim panas).
Kunjungan ini berada dari bulan Januari – September. Untuk musim Geloro pada
bulan Oktober – Desember kunjungan wisata menjadi berkurang, karena pengaruh
cuaca yang kurang baik.
55
4.5 Kondisi Demografis
Pertumbuhan penduduk Kota Bengkulu terus menunjukkan kecenderungan
meningkat sehingga mempengaruhi kepadatan penduduk. Pada lima tahun
terakhir jumlah penduduk Kota Bengkulu bertambah dari 259.671 jiwa tahun
1997 menjadi sebesar 313.190 jiwa tahun 2001 dengan rata-rata pertumbuhan
penduduk sebesar 4,51% per tahun. Kepadatan penduduk tahun 1997 adalah 1.797
jiwa per Km2, sedangkan tahun 2001 bertambah padat menjadi 2.167 jiwa per
Km2.
Tabel 3
Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Kota Bengkulu Tahun 1970-2000
No Tahun
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Pertumbuhan
Penduduk
(%)
Luas
Wilayah
(km2)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
1 1997 259.671 - 144,52 1.797
2 1998 263.396 1,43% 144,52 1.823
3 1999 283.898 7,78% 144,52 1.964
4 2000 296.127 4,31% 144,52 2.049
5 2001 313.190 5,76% 144,52 2.167
Rata-rata 4,51% - 1.960
Sumber : Kota Bengkulu Dalam Angka (2001)
Tingkat pertumbuhan penduduk Kota Bengkulu dari lima tahun tersebut
tertinggi terjadi tahun 1999 yang mencapai 7,78%, sedangkan pertumbuhan
terendah terjadi tahun 1998 yakni sebesar 1,43%. Peningkatan jumlah penduduk
berpengaruh terhadap kepadatan penduduk kota yang semakin padat.
Struktur penduduk yang memperlihatkan banyaknya penduduk berumur
produktif (10 – 60 tahun), merupakan potensi bagi perkembangan pariwisata Kota
Bengkulu dari kebutuhan tenaga kerja. Baik lapangan kerja yang langsung
berkaitan dengan pariwisata maupun berupa multiflier effect dari pariwisata.
56
Tabel 4
Struktur Penduduk Kota Bengkulu Menurut umur
Tahun 2001 Kelompok
Umur (th)
Laki – laki Perempuan Jumlah
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Total Persentase
0 – 4 19.345 56,57% 14.850 43,43% 34.195 10,92%
5 – 9 18.719 51,30% 17.767 48,70% 36.485 11,65%
10 – 14 19.277 52,50% 17.440 47,50% 36.717 11,72%
15 – 19 19.179 47,47% 21.225 52,53% 40.404 12,90%
20 – 24 17.868 47,45% 19.790 52,55% 37.658 12,02%
25 – 30 13.611 49,75% 13.748 50,25% 27.359 8,74%
31 – 34 11.152 47,23% 12.461 52,77% 23.614 7,54%
35 – 40 12.956 55,59% 10.349 44,41% 23.305 7,44%
41 – 44 8.998 55,55% 7.200 44,45% 16.198 5,17%
45 – 50 5.648 57,59% 4.159 42,41% 9.807 3,13%
51 – 55 5.470 54,86% 4.501 45,14% 9.971 3,18%
56 – 60 3.695 56,69% 2.823 43,31% 6.518 2,08%
61 – 65 1.839 51,42% 1.738 48,58% 3.577 1,14%
65 – 70 1.839 49,90% 1.847 50,10% 3.686 1,18%
71 – 75 1.379 61,33% 869 38,67% 2.248 0,72%
> 75 689 47,56% 760 52,44% 1.450 0,46%
Jumlah 161.663 51,62% 151.527 48,38% 313.190 100,00%
Sumber : Kota Bengkulu Dalam Angka (2001)
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki adalah
161.663 jiwa atau mencapai sebesar 51,62%, sedangkan penduduk perempuan
sebanyak 151.527 jiwa atau sebesar 48,38%. Sex ratio penduduk Kota Bengkulu
pada tahun 2001 adalah 1,07. Dan dengan jumlah penduduk sebesar 313.190 jiwa,
maka kepadatan penduduk mencapai 2.167 jiwa per Km2.
Menurut kelompok umur, struktur penduduk Kota Bengkulu pada tahun
2001 menunjukkan bahwa konsentrasi penduduk pada kelompok umur 10 tahun
ke bawah dan 60 tahun ke atas yang tergolong kelompok tidak produktif mencapai
81.641 jiwa atau sebesar 26,07%. Jumlah ini terbagi atas 43.811 jiwa laki-laki
(13,99%) dan 37.830 jiwa perempuan (12,08%). Penduduk usia produktif (umur
10 – 60) mencapai 231.549 jiwa atau sebesar 73,93%, yang terdiri dari laki-laki
57
sebanyak 117.852 jiwa (37,63%) dan perempuan sebanyak 113.697 atau 36,30%
dari jumlah penduduk seluruhnya.
20000 15000 10000 5000 0 5000 10000 15000 20000
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 30
31 - 34
35 - 40
41 - 44
45 - 50
51 - 55
56 - 60
61 - 65
65 - 70
71 - 75
> 75
KA
TE
GO
RI U
MU
R
JLH. PENDUDUK
Perempuan
Laki-laki
Gambar 6 Grafik Struktur Penduduk Kota Bengkulu Tahun 2001
(Kota Bengkulu dalam Angka 2001, diolah)
Berdasarkan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah penduduk yang
besar pada tingkat umur dibawah lima tahun, mencerminkan besarnya tingkat
kelahiran penduduk yang tinggi di Kota Bengkulu. Jumlah penduduk pada usia
sekolah (6 – 19 tahun) dan usia produktif (10 – 60 tahun) yang besar
mengindikasikan bahwa tersedia tenaga kerja yang memadai di Kota Bengkulu.
Dan usia produktif ini merupakan modal tenaga kerja bagi Kota Bengkulu sebagai
destinasi wisata.
Masyarakat Kota Bengkulu memiliki kebudayaan yang berbentuk
kesenian tradisonal dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Perayaan Tabot merupakan festival rakyat yang memperingati kepahlawanan
Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad SAW yang wapat dalam perang.
58
Upacara ini berkembang menjadi attraksi wisata yang melibatkan pameran hasil-
hasil pembangunan Kota Bengkulu dan Kabupaten sekitar.
Terdapat beberapa jenis kesenian yang hidup dalam masyarakat Kota
Bengkulu seperti kesenian berzikir (syarafal annam), kesenian gamat (musik
tradisional), kesenian gambus dan kesenian dendang (digunakan pada pesta
perkawinan). Selain itu tata cara adat perkawinan masyarakat Kota Bengkulu juga
merupakan kebudayaan yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi daya
tarik wisata Kota Bengkulu.
4.6 Kondisi Perekonomian
Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kota Bengkulu terus
menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun, berarti income perkapita penduduk
Kota Bengkulu juga meningkat. Perkembangan PDRB dan pendapatan perkapita
penduduk Kota Bengkulu merupakan indikasi kuat peningkatan ekonomi
masyarakat.
Tabel 5
Perkembangan PDRB dan Pendapatan Per Kapita Penduduk
Kota BengkuluTahun 1997-2001
Sumber : Indikator Ekonomi Kota Bengkulu (2001)
No. Tahun
PDRB atas dasar
harga berlaku
(000)
Pert.
PDRB
(%)
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Pendapatan per
Kapita
(rupiah)
1 1997 487.333 259.671 1.876.732,48
2 1998 558.358 14,57% 263.396 2.119.842,37
3 1999 636.887 14,06% 283.898 2.243.365,57
4 2000 748.881 17,58% 296.127 2.528.681,95
5 2001 978.553 30,67% 313.190 3.124.470,77
Rata-rata 19,22% - -
59
Penduduk Kota Bengkulu sebagai pasar bagi pariwisata kota ini, memiliki
kemampuan untuk melakukan perjalanan wisata bila ekonominya baik.
Pertumbuhan PDRB rata-rata dari tahun 1997 – 2001 sebesar 19,22 % berarti
bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu selama tahun tersebut cukup tinggi
dan sangat berarti bagi aktivitas kepariwisataan.
Pada tahun 2001 Pendapatan Daerah Regional Bruto Kota Bengkulu
sebesar 978.553 juta terbesar disumbangkan oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran yang mampu mencapai 26,88% dari total PDRB yang dimiliki Kota ini.
Rangking kedua adalah sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 23,50%.
Sektor terkecil adalah listrik, gas dan air bersih yang hanya mampu
menyumbangkan sebesar 0,54%.
Dari PDRB Kota Bengkulu ini terlihat bahwa sektor yang terkait erat
dengan kepariwisataan seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor
pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor ekonomi yang memberikan
kontribusi besar bagi Kota Bengkulu.
Tabel 6
Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kota Bengkulu
Atas Dasar Harga Berlaku Dalam Jutaan Rupiah Tahun 2001
NO SEKTOR / SUB SEKTOR JUMLAH PERSENTASE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
Perusahaan
Jasa-jasa
42.762
7.339
27.399
5.284
73.685
263.037
229.960
98.735
230.352
4,37
0,75
2,80
0,54
7,53
26,88
23,50
10,09
23,54
J U M L A H 978.553 100,00
Sumber : Indikator Ekonomi Kota Bengkulu (2001)
60
Sektor ekonomi yang menjadi basis ekonomi Kota Bengkulu dapat juga
dilihat dari indeks location quotient (LQ) sektor-sektor PDRB pada tahun 2001.
Nilai LQ yang lebih dari 1 mengindikasikan bahwa sektor tersebut mampu
menjadi sektor pengekspor ke daerah lain. Dan bila nilai LQ kurang dari 1
mengindikasikan bahwa sektor dimaksud mengimpor dari luar daerah Kota
Bengkulu
Tabel 7
Indeks Location Quotient (LQ) Sektor-sektor Ekonomi
Kota Bengkulu Tahun 2001
NO SEKTOR / SUB SEKTOR LQ Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri
Listrik, Gas & Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
Perusahaan
Jasa-jasa
0,16
0,22
1,10
1,97
1,16
2,16
2,49
1,72
1,40
Impor
Impor
Ekspor
Ekspor
Ekspor
Ekspor
Ekspor
Ekspor
Ekspor
Sumber : Indikator Ekonomi Kota Bengkulu (2001)
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa sektor-sektor yang
menjadi basis ekonomi Kota Bengkulu meliputi sektor yang memiliki indeks
location quotient (LQ) sama atau lebih dari 1. Dengan nilai LQ sama dengan atau
lebih, maka sektor-sektor ini mengalami surplus produksi sehingga dapat diekspor
ke luar daerah. Sektor-sektor ini antara lain Industri, Listrik, Gas & Air Bersih,
Bangunan, Perdagangan, Hotel & Restoran, Pengangkutan & Komunikasi,
Keuangan, Persewaan & Perusahaan, Jasa-jasa.
Sektor-sektor ekonomi yang memiliki kemampuan ekspor ke luar daerah
didominasi oleh sektor tersier. Hal ini juga mengindikasikan juga bahwa aktivitas
61
masyarakat di Kota Bengkulu tidak lagi dominan pada sektor primer pada sektor
primer (pertanian). Dan dari sektor kepariwisataan memperlihatkan bahwa sektor
ini juga menjadi sektor basis dalam ekonomi Kota Bengkulu.
4.7 Tata Ruang Kota Bengkulu
4.7.1 Arahan fungsi wilayah kota
Kota Bengkulu merupakan Ibu Kota Propinsi Bengkulu. Kebijakan dasar
pengembangan kota Bengkulu diarahkan dengan fungsi:
a. Fungsi Primer
Sebagai pusat pelayanan regional yang memiliki berbagai fasilitas seperti
terminal regional Air Sebakul, Pelabuhan Laut Pulau Baai dan Pelabuhan Udara
Padang Kemiling.
b. Fungsi Sekunder
Sebagai Pusat Pemerintahan, pendidikan, perdagangan, pemukiman,
wisata/rekreasi, kesehatan dan industri/pergudangan.
Secara spasial Kota Bengkulu dibagi atas 5 arahan fungsi Bagian Wilayah
Kota (BWK) yakni BWK-A (pusat kota), BWK-B, BWK-C, BWK-D dan BWK-
E. Masing-masing bagian wilayah kota memiliki fungsi primer dan sekunder yang
berbeda sesuai dengan arahan fungsi yang ditetapkan.
62
Tabel 8
Luas dan Fungsi Bagian Wilayah Kota Bengkulu
Bagian
Wilayah Kota
LUAS
(Ha)
FUNGSI
UTAMA PENUNJANG
A 1.725,83 Pusat perdagangan dan jasa
(pusat kota)
- Perkantoran TK I & II
- Perdagangan
- Pemukiman
- Pariwisata
- Pendidikan
B 2.887,74 Lindung - Cagar alam
- Pertanian
- Pemukiman
C 2.396,00 Pemukiman - Perumahan
- Pendidikan
- Pemerintahan Kecamatan
- Perdagangan
D 3.717,67 Perhubungan - Pelabuhan Udara
- Terminal Regional
- Pemukiman
- Pemerintahan Kecamatan
- Perdagangan
E 3.724,76 Industri - Industri
- Pelabuhan
- Pergudangan
- Kawasan Lindung
Sumber : Revisi RUTR Kota Bengkulu (1999)
Arahan fungsi pemanfaatan ruang di atas, telah menempatkan untuk
kegiatan pariwisata pada BWK A, BWK B (cagar alam) dan BWK E (kawasan
lindung). Untuk pendukung aktivitas pariwisata yang berupa prasarana
perhubungan udara dan darat berada pada BWK D, sedangkan prasarana
perhubungan laut berada di BWK E.
64
4.7.2 Pemanfaatan ruang
Kota dalam artian tempat terjadinya aglomerasi penduduk dan aglomerasi
ekonomi, merupakan suatu ruang yang dimanfaatkan sebagai wadah untuk
menampung orang dan aktivitasnya. Pemanfaatan ruang Kota Bengkulu dapat
dilihat pada tabel 9.
Tabel 9
Pemanfataan Ruang di Kota Bengkulu Tahun 1998
No Jenis Pemanfaatan Jumlah (Ha) Persentase
1 Permukiman/pekarangan 2.307,43 15,97%
2 Persawahan 1,667,18 11,54%
3 Tegalan 845,41 5,85%
4 Kebun Campuran 4.077,59 28,21%
5 Tanah Perkebunan 583,75 4,04%
6 Rawa Budidaya 468,68 3,24%
7 Semak Belukar 1.155,76 8,00%
8 Lain-lain 712,18 4,93%
9 Hutan Rawa 2.276,56 15,75%
10 Hutan Sejenis 357,46 2,47%
Jumlah 14.452,00 100,00%
Sumber : Revisi RUTR Kota Bengkulu (1999)
Pemanfataan lahan di Kota Bengkulu terbesar digunakan untuk kegiatan
perkebunan campuran yang diusahakan oleh masyarakat yang mencapai 28,21%
atau seluas 4.007,59 Ha dari lahan yang tersedia. Pemanfaatan terkecil adalah
lahan yang digunakan untuk kegiatan perkebunan yakni sebesar 4,04%.
Pemanfataan ruang yang berkaitan dengan sektor pariwisata antara lain
adalah kebun campuran, tanah perkebunan, rawa budidaya, hutan rawa dan hutan
sejenis. Luas lahan ini mencapai 7764,04 Ha, atau mencapai 53,70% dari luas
Kota Bengkulu. Indikasi ini menggambarkan bahwa aktivitas kepariwisataan di
Kota Bengkulu menggunakan lahan yang cukup luas.
65
4.8 Gambaran Kepariwisataan Kota Bengkulu
4.8.1 Sisi penawaran (supply side)
Pada sisi ini Kota Bengkulu memiliki obyek dan daya tarik wisata
sebanyak 19 buah yang terdiri dari 7 obyek wisata alam, 9 obyek wisata budaya, 2
obyek wisata belanja dan 1 obyek wisata olah raga.
Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
Ketersediaan obyek wisata alam di Kota Bengkulu adalah seperti berikut.
Tabel 10
Obyek Wisata Alam di Kota Bengkulu
No NAMA OBYEK LUAS (Ha) POTENSI DAYA TARIK
1
2
3
4
5
6
7
Pantai Nala & Pantai
Panjang
Pantai Jakat
Pantai Pasir Putih
Danau Dendam Tak
Sudah
Taman Hutan Raya
Rajo Lelo
Taman Laut & Pulau
Tikus
Taman dan Pantai
Tapak Padri
178,5
100
18,5
37,5
40,5
Belum
teridentifikasi
32,50 Ha
Pantai pasir yang bersih, fasilitas
rekreasi, hotel & restoran, pohon
cemara, memiliki site plan dan
pemandangan alam
Wisata bahari, olah raga dan
pemandangan laut, pemandian, sun
set dan aktivitas nelayan.
Lokasi pemancingan alam,
pelabuhan laut, wisata bahari,
pemandangan, sun set.
Danau alam, pemancingan, rekreasi
boat, anggrek air/vanda hookeriana
dan olah raga air.
Hutan tropis dan kawasan lindung
cocok untuk keperluan penelitian dan
wisata rekreasi.
Wisata bawah laut, yang sedang di
jajaki untuk dikembangkan.
Pelabuhan lama, pantai, aktivitas
renang dan nelayan tradisional
Sumber : Dinas Pariwisata, Infokom Kota Bengkulu & Hasil Penelitian (2002)
1) Pantai Nala / Pantai Panjang
Merupakan pantai yang membentang sepanjang 7 Km dengan potensi
pasir putih yang bersih dan terletak pada jarak 2 Km dari pusat kota. Luas
66
kawasan pantai secara keseluruhan adalah 178,50 Ha. Sepanjang pantai ditumbuhi
oleh pohon cemara yang telah berumur tua. Berbagai aktivitas wisata atau rekreasi
pantai yang dapat dilakukan antara lain seperti olah raga air dan pantai, panorama
laut, sun set, kegiatan penangkapan ikan, perkemahan dan rekreasi. Dalam
rencana umum tata ruang Kota Bengkulu kawasan ini tergolong kawasan hutan
lindung dan dimanfaatkan sebagai hutan wisata. Fasilitas umum antara lain hotel,
restoran, fasilitas rekreasi, fasilitas kios cenderamata, fasilitas utilitas umum serta
tersedia sarana jalan raya di sepanjang pantai.
Aksessibilitas menuju kawasan ini terlihat baik dengan tersedianya
angkutan kota setiap waktu. Penarikan retribusi obyek wisata sebagai sumber
pendapatan asli daerah mencapai 60 juta rupiah pertahun. Kunjungan tertinggi
terjadi pada hari-hari besar agama dan memasuki tahun baru. Pengelolaan obyek
ini terdiri dari dinas kehutanan Propinsi Bengkulu, Dinas Pariwisata Propinsi
Bengkulu, Dinas Pendapatan Daerah Kota Bengkulu dan Dinas Kebersihan Kota.
Site Plan Pengembangan Pantai Panjang sebagai obyek wisata telah disusun pada
tahun 1982 oleh Dinas Pariwisata Propinsi Bengkulu.
Gambar 8 Pantai Panjang
67
2) Pantai Pantai Jakat
Pantai Jakat merupakan pantai dengan kelandaian 0-1,5 meter saat pasang
naik dan surut. Di pantai ini terdapat aktivitas nelayan tradisional Bengkulu yang
berdomisili di sekitar kawasan Pantai dan daerah keluarahan Pasar Bengkulu.
Attraksi wisata yang tersedia berupa kegiatan penangkapan ikan di laut, serta
aktivitas sebelum berangkat dan kegiatan sepulang dari laut yakni pendaratan
kapal nelayan yang dilakukan secara gotong royong sebagai tradisi para nelayan.
Penjualan ikan hasil tangkapan langsung dilaksanakan antara nelayan dengan para
pedagang. Pantai dengan luas sekitar 100 Ha ini menjadi pusat pemandian laut
bagi masyarakat Kota Bengkulu dan pendatang. Tersedia fasilitas perahu untuk
memancing. Terdapat 4 unit homestay dan 1 unit diskotik sebagai sarana hiburan
pengunjung. Jalan raya sepanjang pantai memberikan aksessibilitas yang mudah
untuk dikunjungi dengan letak 1 Km dari pusat kota.
3) Pantai Pasir Putih Pulau Baai
Memiliki luas sekitar 18.50 Ha dengan jarak 12 Km dari pusat kota.
Angkutan umum setiap saat tersedia melalui terminal Pasar Minggu, atau di sub
Gambar 9 Sunset di Pantai Jakat
68
terminal Km 9. Karena terletak di area Pelabuhan Samudera Pulau Baai, pantai ini
dapat dicapai melalui kapal laut atau dengan menggunakan perahu nelayan di
kawasan Tapak Padri dan pantai Jakat. Aktivitas utama di sini adalan wisata
bahari dan pemandangan kegiatan pelabuhan laut Pulau Baai. Di sini terletak
Pelabuhan Pulau Baai yang tergolong kepada pelabuhan Samudera. Pelabuhan ini
dapat menampung kapal barang dan penumpang yang memiliki bobot sampai
dengan 15.000 ton. Pelabuhan ini melayani kebutuhan lokal yang
menghubungkan Bengkulu dengan Pulau Enggano dan kapal barang dari Jakarta
serta angkutan batu bara ke luar negeri.
4) Danau Dendam Tak Sudah
Memiliki luas 37,50 Ha dengan daya tarik yang langka yaitu adaanya
tumbuhan air Vanda Hookeriana (anggrek air) yang tidak terdapat di daerah lain .
Attraksi alam berupa pemandangan alam sekitar yang berbukit serta fasilitas
wisata seperti boat, sarana pemancingan dan restoran terapung tersedia setiap
saat. Pengembangan danau ini sebagai lokasi penelitian ilmiah serta olah raga air
Gambar 10 Pantai Pasir Putih
69
telah dilaksanakan secara khusus dan kawasan ini telah memiliki site plan guna
pengembangannya sebagai obyek wisata di Kota Bengkulu.
Danau Dendam Tak Sudah termasuk dalam kawasan Cagar Alam Dusun
Besar dengan fungsi sebagai kawasan suaka alam dan hutan lindung serta sebagai
cadangan sumber air bagi Kota Bengkulu. Terdapat warung-warung yang dikelola
masyarakat sebagai tempat istirahat dan memandang panorama danau. Lokasi
Obyek ini adalah 8 KM dari pusat kota dan dapat dicapai dengan menggunakan
angkutan kota dengan Jalur khusus yang melayani kawasan ini.
5) Taman Hutan Raya Rajo Lelo
Taman Hutan Raya Rajo Lelo memiliki luas 1.122 Ha, ditetapkan sebagai
Taman Hutan raya dengan Keputusan Menteri Kehutanan No. 218/Kpts-II/1991.
Potensi daya tarik utama hutan ini adalah habitat bagi satwa liar dan menjadi
lokasi bagi penelitian bidang kehutanan dan menjadi kebun sumber daya hayati.
Kawasan ini juga merupakan tempat bagi satwa liar serta menjadi kebun uji bagi
sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Di
kawasan ini juga merupakan habitat tumbuhnya Bunga Raflesia.
Gambar 11 Danau Dendam Tak Sudah
70
Jarak dari pusat kota adalah 18 Km dan dapat dicapai dengan
menggunakan angkutan pedesaan yang tersedia dalam frekwensi 1-2 jam sekali.
Terdapat sarana olah raga balap mobil tingkat nasional yang mendukung kawasan
ini sebagai kawasan wisata. Kondisi jalan menuju kawasan dan di dalam kawasan
termasuk baik dan beraspal.
6) Pulau Tikus.
Pulau Tikus dikelilingi oleh karang dan kaya dengan sumber daya hayati
kelautan dan ditetapkan sebagai hutan wisata dengan SK Menhut No. 602/Kpts-
II/1991. Luas kawasan Pulau Tikus mencapai 300 Ha yang terdiri dari daratan 2
Ha dan perairan mencapai 298 Ha. Topografi hutan pada umumnya datar dengan
tipe iklim adalah tipe A.
Gambar 12 Tahura Rajo Lelo
Gambar 13 Pulau Tikus
71
Potensi fauna berupa ekosistem karang dan biota laut. Kondisi pantai yang
berpasir putih pada malam hari menjadi habitat penyu sisik (Eretmochely
simbrica) dan penyu hijau (Cheloma mydas) yang naik ke darat untuk bertelur.
Terdapat lokasi-lokasi aman untuk kegiatan penyelaman dasar laut. Sangat
potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata bahari serta minat khusus
serta kegiatan memancing, sorkling dan menyelam.
Kawasan Pulau Tikus dapat dicapai selama 30 menit perjalanan dengan
menggunakan boat atau sekitar 1-2 jam dengan menggunakan perahu nelayan
biasa. Tersedia penyewaan angkutan carteran menuju pulau Tikus, tidak terdapat
angkutan reguler. Perjalanan menuju pulau ini dapat dilakukan sepanjang tahun
kecuali pada musim geloro bulan September – Desember.
7) Taman dan Pantai Tapak Padri
Terletak di kelurahan Malabero dan merupakan salah satu bagian dari
kawasan obyek wisata Benteng Malborough. Kawasan pantai dan taman ini
memiliki luas sekitar 32,50 Ha. Terdapat 1 buah diskotik dan 2 buah sarana
ketangkasan permainan billiard. Daya tarik utama kawasan ini adalah adanya
pelabuhan lama yang dibangun pada masa pendudukan Inggris. Pemandangan laut
serta terdapat bagian laut yang dangkal dan tidak berbahaya bagi pengunjung
untuk melakukan aktivitas renang ataupun mandi air laut. Perkampungan nelayan
sekitar 200 meter dari lokasi ini menjadi daya tarik pendukung sebagai satu
kawasan wisata potensial.
72
Objek Wisata Budaya dan Sejarah
Kota Bengkulu memiliki beberapa obyek wisata budaya dan sejarah yang
jarang ditemukan di daerah lain seperti Benteng Malborough yang merupakan
satu-satunya yang terdapat di kawasan Asia dengan keunikan tersediri.
Tabel 11
Objek Wisata Sejarah dan Budaya di Kota Bengkulu
No Nama Obyek/
Attraksi Wisata Lokasi Daya Tarik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Benteng Marlborough
Kota Lama (Pecinan)
Monumen Thomas Parr
Makam Inggris
Rumah Kediaman Bung
Karno & Ibu Fatmawati
Masjid Jamik
Makam Sentot Alibasyah
Museum Daerah
Perayaan Tabot
Kel. Malabero
Kel. Kampung Cina
Kel. Kampung Cina
Kel. Anggut Bawah
Kel. Anggut Atas
Kel. Pintu Batu
Kel. Bajak
Kel. Jembatan Kecil
Kel. Jitra
Benteng peninggalan
Inggris
Kota Tua/sejarah
Bangunan lama
Sejarah Pendudukan
Inggris
Sejarah Bung Karno &
Ibu Fatmawati
Masjid Design Bung
Karno
Sejarah Pangeran
Sentot Ali Basyah
Benda Peninggalan
Sejarah
Upacara keagamaan,
kesenian daerah dan
pameran pembangunan Sumber : Dinas Pariwisata, Infokom Kota Bengkulu & Hasil Penelitian (2002)
Gambar 14 Taman Tapak Padri
Gambar 5.7 Taman Tapak Padri
73
1) Benteng Marlborough
Merupakan peninggalan sejarah kolonial Inggris. Benteng Marborough
berdiri dengan megahnya dan menghadap kearah selatan, meliputi area 31,5 ha.
Salah satu daya tarik Benteng ini adalah mempunyai bentuk tipical bangunan
abad ke delapan belas yang berbentuk kura-kura dengan lebar 120,5 m dan
panjang 180 m. Bahan yang digunakan untuk membangun benteng tersebut
terdiri dari batu bata berbagai ukuran yang direkat dengan adukan semen.
Lokasi Benteng terletak di Pusat Kota Tua Bengkulu di perkampungan
cina, yang juga merupakan kawasan obyek wisata dengan nilai historis sebagai
kota lama yang menjadi awal kota berkembangnya Kota Bengkulu. Benteng
Malborough memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki Benteng lainnya di
kawasan Asia.
2) Kota Lama (pecinan)
Berhadapan dengan Benteng Malborough di pusat Kota Bengkulu yang
merupakan salah satu pusat perdagangan yang ramai. Bangunan-bangunan model
Cina dengan suasana dan lingkungan yang bersejarah merupakan daya tarik
Gambar 15 Benteng Marlborough
74
sendiri untuk dikunjungi. Kota ini merupakan cikal bakal berdirinya kota
Bengkulu. Saat ini menjadi salah satu kawasan pemukiman yang banyak
ditempati oleh pedagang-pedagang keturunan Cina.
Fenomena baru yang muncul di kawasan ini adalah tumbuhnya
pengusahaan sarang burung wallet pada bagian atas rumah masyarakat. Bagunan
yang tadinya hanya memiliki ketinggian 2 – 3 lantai dibangun menjadi sampai 7
lantai dan digunakan sebagai sarang burung.
3) Monumen Thomas Parr & Hamilton
Monumen tersebut dibangun untuk memperingati dua residen Inggris
yang menetap dan meninggal di Bengkulu yaitu Residen Parr dan Residen
Hamilton. Lokasi monumen ini terletak pada titik nol perhitungan kilometer dari
Kota Bengkulu. Monumen ini terletak di dalam kawasan Kota Lama dan berada
didepan pusat perbelanjaan Pasar Baru Koto. Pada saat festival Tabot Lokasi ini
termasuk dalam kawasan pelaksanaan festival Tabot.
Gambar 16 Kawasan Kota Tua/Pecinan
75
Sejauh 1 kilometer dari kawasan ini terdapat pemakaman warga Eropa
terutama warga Inggris yang menetap lama di Kota Bengkulu. Taman
Pemakaman ini menjadi obyek wisata sejarah terutama bagi warga negara Inggris
yang berkunjung.
4) Makam Inggris
Merupakan sebuah taman pemakaman para tentara Inggris yang meninggal
selama berada di Kota Bengkulu. Pemakaman ini menjadi obyek wisata histories
yang sering dikunjungi oleh para wisatawan terutama wisatawan asal Inggris.
Lokasi pemakaman berada sekitar 1,5 KM dari pusat kota pada bagian barat.
Kondisi makam yang tidak terpelihara mengurangi daya tarik untuk dikunjungi
oleh wisatawan.
5) Rumah Kediaman Bung Karno dan Fatmawati
Dalam kaitannya dengan daya tarik wisata yang tersedia, rumah kediaman
Bung Karno merupakan salah satu daya tarik wisata yang memiliki nilai historis
Gambar 17 Monumen Thomas Parr
76
di Kota Bengkulu. Peninggalan Bung Karno berupa buku-buku, sepeda, tempat
tidur serta photo-photo semasa perjuangannya menjadi obyek wisata sejarah yang
masih terdapat di rumah Bung Karno.
Tidak jauh dari kediaman Bung Karno terdapat rumah kediaman
Fatmawati, Ibu negara yang mendampingi Bungkarno serta melahirkan Presiden
ke-empat Megawati Soekarno Putri. Kedua rumah ini dijadikan sebagai museum
yang dikelola oleh Pemerintah Propinsi Bengkulu. Di rumah kediaman Ibu
Fatmawati terdapat peningggalan berupa mesin jahit, serta photo-photo Ibu
Fatmawati semasa mendampingi Bung Karno.
Gambar 18 Rumah Kediaman Bung Karno
Gambar 19 Kediaman Ibu Fatmawati
77
6) Masjid Djamik
Terletak di jalan utama Kota Bengkulu dengan luas 0,25 ha. Dibangun
untuk kebutuhan masyarakat dan memperingati keberadaan Bung Karno selama
masa pengasingan. Daya tarik Masjid ini adalah nilai sejarah dimana desain
bangunannya dibuat oleh Bung Karno sendiri. Selain itu arsitektur masjid juga
disusun oleh Bung Karno.
7) Makam Sentot Alibasyah
Sentot Alibasyah adalah pahlawan nasional Indonesia pada jaman sebelum
kemerdekaan. Salah satu panglima perang pada perjuangan Pangeran Diponegoro
dalam masa pembuangannya meninggal di Kota Bengkulu dan dimakamkan di
Taman Pemakaman Umum Kelurahan Bajak sekitar 1 kilometer dari Lokasi
mesjid Djamik.
Gambar 20 Masjid Djamik
Gambar 21 Makan Sentot Alibasyah
78
8) Museum Daerah Bengkulu
Terletak disisi selatan jalan utama Kota Bengkulu, berdekatan dengan
kawasan perkantoran Daerah Propinsi. Disini terdapat koleksi benda-benda
bersejarah seperti batu alat yang digunakan manusia pada masa prasejarah, benda
yang terbuat dari perunggu.
Terdapat miniatur rumah tradisional suku Enggano (salah satu suku
bangsa yang menghuni pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara). Juga
terdapat jenis batik khas Bengkulu yang disebut “kain besurek”. Desain batik ini
berupa menyerupai kaligrafi arab dan motif tulisan masa kerajaan Majapahit.
9) Festival Tabot
Upacara Tabot di Bengkulu adalah upacara yang bersifat upacara dengan
nuansa keagamaan yang dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 1 sampai
dengan tanggal 10 Muharram setiap tahunnya. Upacara ini menggambarkan
kejadian yang menimpa keluarga Husein cucu nabi Muhammad SAW yang gugur
dalam perang. Festival Tabot telah menjadi bagian kalender wisata budaya
Indonesia yang menjadi salah satu produk wisata berskala nasional.
Gambar 22 Miniatur Rumah Tradisional
Suku Enggano
79
Obyek Wisata Belanja
1) Pasar Baru Koto
Dalam memenuhi salah satu aktivitas wisata yakni belanja, di Kota
Bengkulu terdapat 2 lokasi pasar tradisional yang melayani kebutuhan
masyarakat. Pasar Baru Koto merupakan pasar yang terletak di kawasan Pecinan
kota lama. Saat ini produk yang dijual pada umumnya berupa pakaian, elektronik
serta kebutuhan pokok sehari-hari. Lokasi ini berbatasan langsung dengan obyek
wisata Benteng Malborough. Aksessibilitas yang ada memberi kemudahan
pencapaian kawasan Pasar Baru Koto.
2) Pasar Minggu dan Kawasan Jalan Soeprapto
Kawasan pasar Minggu dan kawasan sepanjang Jalan Soeprapto
merupakan pusat perbelanjaan utama di Kota Bengkulu. Image yang dimiliki
pasar minggu sebagai pusat belanja masyarakat, menyebabkan kawasan ini selalu
Gambar 23 Festival Tabot
80
ramai dengan pengunjung. Kedua kawasan ini tertelak di tengah-tengah Kota
Bengkulu dan pada malam-malam libur selalu padat dengan pengunjung.
Obyek Wisata Olahraga
Ketersediaan sarana olahraga yang menjadi obyek wisata adalah lapangan
golf. Luas lapangan ini mencapai Ha. Pada hari-hari libur lapangan ini tidak
hanya berfungsi sebagai lapangan olahraga Golf tetapi juga dimanfaatkan sebagai
tempat rekreasi karena terletak dipinggir laut.
Selain obyek dan daya tarik di atas, terdapat juga kerajinan khas batik
Bengkulu dengan motif yang berbeda dengan daerah lain yakni berbentuk disain
dasa kaligrafi arab. Cendera mata lain berbentuk makanan khas berupa Lempuk
Durian.
Pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam bentuk aksessibilitas menuju dan
di Kota Bengkulu, tersedia sarana angkutan udara dari Jakarta setiap hari 2 kali
penerbangan, kapal laut yang melayani Bengkulu – Pulau Enggano, Angkutan
Darat yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan kota-kota Besar di Sumatera
dan Jawa. Dan angkutan kota yang teratur dengan trayek yang luas mencapai
semua sisi kota.
Gambar 24 Pusat Perbelanjaan Jl. Soeprapto & Ps. Minggu
81
Sarana Akomodasi terdapat hotel melati sebanyak 39 unit dan hotel
bintang sebanyak 4 unit. Kebutuhan akan rumah makan tersedia 45 unit rumah
makan dan beberapa diantaranya sudah menyajikan makanan internasional.
Fasilitas penunjang pariwisata tersedia seperti biro perjalanan wisata sebanyak 4
buah. Agen Perjalanan sebanyak 2 unit, sarana olah raga 3 unit, kolam renang 3
unit, billyard 8 unit, tempat hiburan umum dan pub sebanyak 5 unit, dan toko
cendera mata sebanyak 12 unit.
Banyak lembaga yang terlibat atau ikut serta dalam pengelolaan
kepariwisataan Kota Bengkulu. Llembaga yang berasal dari Pemerintah Kota ada
10 lembaga, Pemerintah Propinsi sebanyak 5 lembaga, swasta sebanyak 8 jenis
lembaga dan organisasi masyarakat sebanyak 5 kelompok organisasi. Intensitas
keterlibatan masing-masing lembaga ini dibahas dalam bab selanjutnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia bidang pariwisata
terdapat sekolah kejuruan tingkat menengah bidang konsentrasi pariwisata
sebanyak 1 unit. Dan pramuwisata yang ada di Kota Bengkulu terdiri dari 35
orang dengan kompetensi berbahasa Inggris 23 orang, jerman, 5 orang, Jepang 2
orang, Belanda 2 orang, dan Perancis 3 orang.
Secara kewilayahan sarana air bersih telah mampu melayani seluruh
wilayah Kota Bengkulu termasuk semua obyek dan daya tarik wisata yang
tersedia. Hal ini juga sama untuk prasarana listrik. Untuk kebutuhan layanan
sarana telekomunikasi dengan berkembangnya pemakaian telpon seluler, juga
sudah terlayani.
82
4.8.2 Sisi permintaan (demand side)
Indikator utama yang menggambarkan aktivitas kepariwisataan di Kota
Bengkulu adalah adanya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan
nusantara. Tahun 2001 terdapat kunjungan wisman sebanyak 35.332 orang yang
terbagi atas 535 orang wisatawan mancanegara dan 34.797 orang wisatawan
nusantara.
Tabel 12
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Bengkulu
Tahun 1997 - 2001
No Tahun Wisman
(Orang)
Wisnus
(Orang)
Jumlah
(orang)
1 1997 716 142.935 143.651
2 1998 515 55.742 56.257
3 1999 738 58.462 59.200
4 2000 551 49.810 50.361
5 2001 535 34.797 35.332
Jumlah 3.055 341.746 344.801
Rata - rata 611 68.349,2 68.960,2
Sumber: Dinas Parsenibud Propinsi Bengkulu (2002)
Dilihat dari tabel kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota
Bengkulu di atas, rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara adalah 611 orang
setiap tahun. Kunjungan wisatawan nusantara rata-rata mencapai 68.349,2. Untuk
rata-rata kunjungan keseluruhan adalah sebesar 68.960,2.
Berdasarkan pada karakteristik wisatawan (psikografis, demografis dan
kemampuan melakukan perjalanan) para wisatawan nusantara yang berkunjung
tersebar dalam kategori seperti pada tabel berikut:
83
Tabel 13
Karakteristik Kunjungan Wisatawan Nusantara
Ke Kota Bengkulu Tahun 1997 – 2001
NO URAIAN 1997 1998 1999 2000 2001 RATA-
RATA
142,935 55,742 58,462 49,810 34,797 68,349
1 JENIS KELAMIN (%)
- Pria 85,761 5,118 36,832 30,883 22,619 42,242.60
- Wanita 57,174 20,624 21,630 18,927 12,178 26,106.60
2 PENDIDIKAN (orang)
- SD 22,870 0,591 8,185 6,475 4,176 10,459.40
- SLTP 25,728 2,821 15,200 10,460 8,003 14,442.40
- SLTA 78,614 25,641 27,477 25,901 17,746 35,075.80
- Perguruan Tinggi 15,723 6,689 7,600 6,974 4,872 8,371.60
3 USIA (orang)
- < 15 Tahun 7,147 5,574 2,338 1,992 1,740 3,758.20
- 15 – 24 Tahun 35,734 16,723 15,785 12,453 9,395 18,018.00
- 25 – 34 Tahun 30,016 10,034 12,277 11,456 6,959 14,148.40
- 35 – 44 Tahun 37,163 8,919 12,862 11,954 7,307 15,641.00
- 45 – 54 Tahun 17,152 6,132 8,185 7,472 4,176 8,623.40
- 55 – 64 Tahun 11,435 5,574 4,092 3,487 4,176 5,752.80
- > 64 Tahun 4,288 2,786 2,923 996 1,044 2,407.40
4 DAERAH ASAL (orang)
- Jawa 52,886 24,526 25,139 20,422 14,963 27,587.20
- Sumatera 88,620 30,379 32,738 28,641 18,790 39,833.60
- Lain-lain 1,429 837 585 747 1,044 928.40
5 PENG. PERJALANAN
- Diurus Sendiri 128,642 50,168 52,031 44,411 31,039 61,258.20
- Travel Agent 1,429 446 520 433 296 624.80
- Sekolah 4,288 1,394 1,403 1,146 800 1,806.20
- Organisasi 715 223 263 209 157 313.40
- Lain-lain 7,861 3,511 4,245 3,611 2,505 4,346.60
6 PENGHASILAN (orang)
< Rp. 200.000 1,429 836 585 747 1,044 928.20
- Rp. 200.000 – Rp. 500.000 7,147 3,902 4,092 3,736 2,436 4,262.60
- Rp. 500.000 –
Rp. 800.000
35,734
17,280
16,954
13,449
10,090 18,701.40
- Rp. 800.000 – Rp. 1.000.000 70,038 27,035 28,646 25,403 17,399 33,704.20
> Rp. 1.000.000 28,587 6,689 8,185 6,475 3,828 10,752.80
7 MOTIVASI
PERJALANAN (org)
- Belanja 8,576 2,230 7,015 4,782 3,758 5,272.20
- Mengunjungi
Keluarga 64,321 28,986 18,708 14,794 11,970 27,755.80
- Hiburan & Wisata 21,440 7,246 9,354 7,721 5,463 10,244.80
- Konfrensi & pameran 17,152 3,345 5,262 6,973 3,027 7,151.80
- Olahraga, kesehatan & Petualangan 20,011 12,263 13,446 11,755 8,804 13,255.80
- Lain-lain 11,435 1,672 4,677 3,785 1,775 4,668.80
(bersambung)
84
Lanjutan Tabel 13 8 LAMA TINGGAL (org)
- 1 s.d 3 Hari 92,193 37,626 36,246 30,633 18,964 43,132.40
- 4 s.d 7 Hari 29,302 9,197 13,446 11,456 9,743 14,628.80
- > 7 Hari 21,440 8,919 8,770 7,721 6,090 10,588.00
9 FREKWENSI KUNJUNGAN (orang)
- Pertama 38,592 13,378 14,908 11,257 7,412 17,109.40
- Kedua 7,147 3,902 2,631 2,092 1,322 3,418.80
- Lebih 2 kali 97,196 38,462 40,923 36,461 26,063 47,821.00
Sumber: Dinas Parsenibud Propinsi Bengkulu, 2002
Aktivitas pariwisata di Kota Bengkulu dengan adanya kunjungan
wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara mengindikasikan Kota
Bengkulu sudah menjadi daerah tujuan wisata atau destinasi wisata. Secara umum
data ini menggambarkan bahwa aktivitas kepariwisataan di Kota Bengkulu sudah
berjalan dengan permintaan aktual dari dalam negeri kuantitas atau jumlah yang
berkunjung maupun kualitasnya (karakteristik) nampak seperti pada tabel 13 di
atas. Sedangkan karakteristik wisatawan mancanegara ke Kota Bengkulu adalah
sebagai berikut:
Tabel 14
Karakteristik Kunjungan Wisman Ke Kota Bengkulu Tahun 1997 - 2001
NO URAIAN 1997 1998 1999 2000 2001 RATA-
RATA
JUMLAH WISMAN 716 515 738 551 535 611
1 SEX (orang)
- Male 489 334 532 381 329 413
- Female 227 181 206 170 206 198
2 FREQUENCY OF VISIT (orang)
- Fisrt Timer 306 164 237 115 124 189.2
- Repeater 382 237 368 362 282 326.2
- Not Stated 28 114 133 74 129 95.6
3 AGE GROUP (orang)
- Younger than 15 42 27 34 28 35 33.2
- 15 – 24 78 48 51 33 110 64
- 25 – 44 394 279 426 348 316 352.6
- Older than 44 202 161 227 142 74 161.2
(bersambung)
85
Lanjutan Tabel 14 4 PURPOSE OF VISIT (orang)
- Business 91 129 220 285 248 194.6
- Official Mission 4 2 4 7 2 3.8
- Convention 3 2 6 2 3 3.2
- Holiday 593 372 487 231 276 391.8
- Education 2 1 3 2 1 1.8
- Other 23 9 18 24 5 15.8
5 OCCUPATION (orang)
- Professional 71 121 243 171 153 151.8
- Business Manager 94 49 65 48 50 61.2
- Government Official 6 14 24 19 14 15.4
- International Organization 2 1 1 6 1 2.2
- Employee 281 107 174 179 178 183.8
- Others 262 223 231 128 139 196.6
6 ACCOMODATIONS (orang)
- Hotel 581 454 578 405 457 495
- Residence Of Friend 23 6 16 10 8 12.6
- Others 112 55 144 136 70 103.4
7 TRAVEL ARRANGEMENT (org)
- Package Tour 186 107 175 108 153 145.8
- Independent Tour 493 285 459 367 375 395.8
- Not Stated 37 123 104 76 7 69.4
8 LENGTH OF STAY (DAYS) 2.60 2.15 2.05 2.06 1.89 2.2
9 EXPENDITURE (US $)
- Per Visit 276.01 172.61 109.66 49.91 66.93 135.0
- Per Visitor Per Days 106.15 80.28 53.49 24.23 35.41 59.9
Sumber: Dinas Parsenibud Propinsi Bengkulu (2002)
Kategori wisatawan di atas menggambarkan kualitas wisman yang
berkunjung ke Kota Bengkulu dan wisman dengan karakter tersebut akan
dianalisis kecenderungannya sebagai karakteristik wisman atau sisi permintaan
bagi Kota Bengkulu sebagai destinasi wisata. Kuantitas wisman seperti pada tabel
14 di atas juga menggambarkan kondisi aktual yang dimiliki Kota Bengkulu
sebagai destinasi wisata. Kualitas dan kuantitas dua jenis wisatawan di atas,
secara detail dianalisis pada bab hasil penelitian dan pembahasan.