125
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menggunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan yang telah diunduh dari dan dipublikasi oleh Bursa Efek Indonesia, dengan interval waktu setiap 1 tahun sekali, yaitu laporan keuangan tahunan dari setiap perusahaan yang telah dipilih oleh peneliti, dan sifat laporan keuangan yang digunakan sudah diaudit demi kepastian data yang diperoleh. Variabel bebas yang disajikan oleh peneliti antara lain current assets (CA), current liabilities (CL), retained earnings (RE), earnings before interest taxes (EBIT), sales (SALES), market value equity (MVE), total liabilities, dan total assets (TA). Variabel terikat yang disajikan oleh peneliti antara lain variabel A yang diberi nama Working Capital to Total Assets Ratio, variabel B yang diberi nama Retained Earnings to Total Assets Ratio, variabel C yang diberi nama Earnings before Interest Taxes to Total Assets Ratio, variabel D yang diberi nama Market Value Equity to Book Value of (Total) Liabilities Ratio, variabel E yang diberi nama Sales to Total Assets Ratio, dan variabel Z yang diberi nama hasil perhitungan Z-Score.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menggunakan data

sekunder, yaitu laporan keuangan yang telah diunduh dari dan dipublikasi

oleh Bursa Efek Indonesia, dengan interval waktu setiap 1 tahun sekali, yaitu

laporan keuangan tahunan dari setiap perusahaan yang telah dipilih oleh

peneliti, dan sifat laporan keuangan yang digunakan sudah diaudit demi

kepastian data yang diperoleh.

Variabel bebas yang disajikan oleh peneliti antara lain current assets

(CA), current liabilities (CL), retained earnings (RE), earnings before

interest taxes (EBIT), sales (SALES), market value equity (MVE), total

liabilities, dan total assets (TA). Variabel terikat yang disajikan oleh peneliti

antara lain variabel A yang diberi nama Working Capital to Total Assets

Ratio, variabel B yang diberi nama Retained Earnings to Total Assets Ratio,

variabel C yang diberi nama Earnings before Interest Taxes to Total Assets

Ratio, variabel D yang diberi nama Market Value Equity to Book Value of

(Total) Liabilities Ratio, variabel E yang diberi nama Sales to Total Assets

Ratio, dan variabel Z yang diberi nama hasil perhitungan Z-Score.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

48

Pengolahan data dilakukan oleh peneliti dengan metode regresi linear

berdasarkan rumus Z = 0.717 (A) + 0.847 (B) + 3.107 (C) + 0.420 (D) + 0.998

(E). Hasil penelitian akan dipaparkan dalam bentuk penjelasan zona

perusahaan, ada 3, yaitu distress zones, grey zone, dan safe zone; di mana

ketiganya akan menunjukkan tingkat keamanan perusahaan. Peneliti juga

memaparkan korelasi antara harga saham dengan tingkat kebangkrutan dari

perusahaan.

Berikut adalah perusahaan yang disajikan oleh peneliti, dari

perusahaan Adaro Energy Tbk dengan inisial ADRO, Atlas Resources Tbk

dengan inisial ARII, Delta Dunia Makmur Tbk dengan inisial DOID, Golden

Energy Mines Tbk dengan inisial GEMS, Harum Energy Tbk dengan inisial

HRUM, Indo Tambangraya Megah Tbk dengan inisial ITMG, Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk dengan inisial PTBA, dan Petrosea Tbk dengan

inisial PTRO.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

49

1.1. Profil Perusahaan

1.1.1. Adaro Energy Tbk

Dilansir dari halaman utama profil Adaro Energy Tbk,

Adaro Energy merupakan sebuah perusahaan pertambangan yang

berdiri pada awal mulanya pada tahun 1970an dalam bentuk Coal

Cooperation Agreement dengan perusahaan pemerintah Spanyol,

Enadimsa, ketika pada tahun 1970an terjadi goncangan minyak

dunia, yang menyebabkan pemerintah Indonesia mengubah

kebijakan mengenai energi, yang dahulu hanya berfokus pada

minyak dan gas saja, lalu menambahkan batubara sebagai sumber

energi lokal, dengan cara membuka tender pada blok – blok

batubara di Kalimantan. Hal ini menjadi peluang perusahaan

Adaro untuk memulai kegiatan pertambangan pada tahun 1982 di

Kalimantan Timur dan Selatan. Perusahaan ini sudah berdiri

sekitar 35 tahun, dan masih bertahan hingga sekarang.

Menurut Laporan Tahunan Adaro Energy (2016, h. 6),

Adaro Energy Tbk merupakan salah satu pertambangan di

Indonesia, yang memiliki bisnis terintegrasi dalam bidang

pertambangan batubara, jasa pertambangan dan listrik, serta

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

50

ketenagalistrikan. Adaro Energy memiliki sebuah tambang yang

berpusat di Kalimantan Selatan, dan produk utama dari Adaro

Energy adalah Envirocoal, yang diklaim oleh Adaro Energy,

batubara dengan polusi paling rendah dibandingkan dengan jenis

batubara lainnya. Adaro Energy juga memiliki anak – anak

perusahaan, yang tentu berhubungan erat dengan rantai pasokan

untuk distribusi batubara, berupa pertambangan, logistik batubara,

distribusi, pemasaran, dan ketenagalistrikan.

Dari 100% produksi batubara Adaro Energy, 25% dari

keseluruhan batubara ditujukan kepada pasar domestik, terutama

pada pembangkit – pembangkit listrik tenaga batubara. Sisa

produksi yang 75% diekspor menuju ke berbagai manca negara,

dan pangsa pasar dari Adaro yang besar antara lain di India, Korea

Selatan, Jepang, Spanyol, dan China. Adaro Energy juga

mengontrol sumber batubara sekitar 12.8 miliar ton, dan juga

memiliki cadangan batubara sebesar 1.1 miliar ton.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

51

1.1.2. Atlas Resources Tbk

Dilansir dari halaman utama profil Atlas Resources Tbk,

Atlas Resources merupakan perusahaan pertambangan Indonesia

yang berdiri sejak tanggal 26 Januari 2007, dan sudah memiliki

beberapa titik untuk pertambangan batubara di Indonesia, antara

lain di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua; di mana Papua

menjadi tempat penghasil batubara terbesar untuk Atlas Resources,

dengan 1 titik penambangan dan luas penambangan sekitar

100,000 hektar, di Sumatera ada 2 titik penambangan dan luas

penambangan sekitar 65,481 hektar; dan di Kalimantan ada 3 titik

penambangan dan luas penambangan sekitar 36,762 hektar.

Menurut Laporan Tahunan Atlas Resources Tbk (2016, h.

18), Atlas Resources Tbk berfokus pada pertambangan dengan

wilayah regional berskala kecil, dan melakukan akusisi, eksplorasi,

dan pengembangan sebagai usaha untuk melakukan ekspansi.

Atlas Resources Tbk juga memiliki produksi batubara jenis

thermal coal sebagai produk batubara utama perusahaan ini, dan

memiliki lahan konsensi untuk pertambangan sekitar 200,000

hektar.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

52

Menurut Laporan Tahunan Atlas Resources (2016, h. 55),

target pasar dari Atlas Resources Indonesia ada yang berasal dari

domestik dan internasional. 63% dari produksi batubara dipasarkan

di pasar domestik, dan sisanya di pasar internasional. Negara

internasional yang menjadi konsumen batubara dari Atlas

Resources Indonesia antara lain Malaysia dan India. Sedangkan

konsumen batubara dari Atlas Resources di Indonesia umumnya

adalah perusahaan yang membangkitkan listrik menggunakan

batubara, seperti PLTU Tarahan Baru, PLTU 3 Banten, PLTU

Teluk Sirih, dan PLTU 2 Jawa Barat.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

53

1.1.3. Delta Dunia Makmur

Dilansir dari Indonesia Investments, Delta Dunia Makmur

merupakan perusahaan yang berdiri pada tanggal 26 November

1990, dan kemudian menjadi go public pada tanggal 15 Juni 2001.

Perusahaan ini awalnya berfokus pada penjualan komoditas tekstil,

lalu berpindah industri menjadi properti komersil dan industri pada

tahun 2008, dan akhirnya setelah mengakuisisi PT Bukit Makmur

Mandiri Utama pada tahun 2009, perusahaan ini beralih komoditas

menjadi batubara, hingga saat ini, disertai dengan entitas di bidang

logistik.

Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h.

4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya sempat mengubah

nama beberapa kali, hingga akhirnya menjadi PT. Delta Dunia

Makmur Tbk berdasarkan Akta Notaris No. 7 tanggal 16 Oktober

2009 yang dibuat di hadapan Notaris Leolin Jayayanti, S.H., di

Jakarta, dengan Surat Keputusan nomor AHU-

50729.AH.01.02.Tahun 2009 yang diterbitkan pada tanggal 20

Oktober 2009.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

54

Target pasar batubara dari Delta Dunia Makmur adalah

pasar domestik dan pasar internasional. Negara di mana Delta

Dunia Makmur Tbk melakukan ekspor antara lain China, India,

dan negara – negara lainnya. Targer pasar domestik dari Delta

Dunia Makmur yang terutama adalah di megaproyek listrik di

Indonesia, yang ditargetkan akan membutuhkan energi dari

batubara untuk meningkatkan daya listrik sebesar 35.000 MW.

Hal yang menyebabkan Delta Dunia Makmur tidak

langsung menjual batubara dalam bentuk lepas adalah dikarenakan

harga batubara yang tidak kunjung membaik, sesuai dengan grafik

yang telah peneliti paparkan di dalam skripsi ini, disertai juga

permintaan dari China yang menurun dikarenakan adanya global

warming yang disebabkan oleh industri – industri di China, hingga

mencapai polusi tingkat berbahaya, seperti yang disampaikan di

berbagai berita internasional.

Gambar 4.1. Polusi di China. Sumber: Global Liputan 6

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

55

1.1.4. Golden Energy Mines Tbk

Menurut Laporan Tahunan Golden Energy Mines (2016, h.

2), Golden Energy Mines memiliki sejarah berikut ini. Perusahaan

pada mulanya didirikan pada tanggal 13 Maret 1997 dengan nama

PT Bumi Kencana Eka Sakti, lalu pada tahun 2006 mengakuisisi

sebuah perusahaan yang bernama PT Borneo Indobara. Lalu

perusahaan pernah juga diakuisisi oleh PT Dian Swastatika

Sentosa Tbk pada tahun 2009. Sekitar tahun 2009 – 2010,

perusahaan mengakuisisi beberapa perusahaan pertambangan di

Jambi dan Kalimantan Tengah, dan pada tanggal 16 November

berubah nama menjadi PT Golden Energy Mines Tbk, serta

menjadi go public setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 17

November 2011.

Golden Energy Mines terutama bergerak pada bidang

pertambangan dan jasa pertambangan. Golden Energy Mines

sendiri memiliki beberapa titik pertambangan, di antaranya di

Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan

Selatan. Golden Energy Mines juga memiliki target pasar domestik

dan internasional. Negara pelanggan dari Golden Energy Mines

antara lain Korea, Filipina, Thailand, India, China, Australia, dan

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

56

Afrika Selatan. Golden Energy Mines juga bekerja sama dengan

PT PLN Indonesia sebagai pelanggan domestik, dengan kontrak

berjangka mengenai pengadaan batubara. 55% dari produksi

batubara digunakan untuk pasar domestik dan sisanya diekspor ke

luar negeri. Produksi batubara yang terjadi adalah sekitar 9.5 juta

ton dengan volume penjualan 11.0 juta ton.

Selain itu, yang menyebabkan perusahaan ini kuat adalah

kepemilikan saham terhadap perusahaan tambang lain baik secara

langsung ataupun tidak langsung. Beberapa perusahaan yang

langsung sahamnya dimiliki oleh Golden Energy Mines Tbk

adalah PT Roundhill Capital Indonesia, PT Borneo Indonesia, PT

Trisula Kencana Sakti, dll, di mana data perusahaan langsung

dapat dilihat pada Laporan Tahunan Golden Energy Mines (2016,

h. 6 – 7).

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

57

1.1.5. Harum Energy Tbk

Menurut Laporan Tahunan Harum Energy (2016, h. 30),

pertama kali perusahaan berdiri pada tanggal 12 Oktober 1995

dengan nama PT Asia Antrasit, yang kemudian berubah nama

menjadi PT Harum Energy Tbk pada tanggal 13 November 2007

di depan Notaris James Herman Raharjo, S.H., di Jakarta, dengan

Akta No. 30. Perusahaan ini memiliki empat anak perusahaan yang

bergerak di bidang batubara, antara lain PT Mahakam Sumber

Jaya, PT Tambang Batubara Harum, PT Santan Batubara, dan PT

Karya Usaha Pertiwi. Harum Energy Tbk menjadi go public pada

bulan Oktober 2010. Seluruh anak perusahaan ini bergerak di

bawah nama PT Harum Energy Tbk untuk melakukan kegiatan

operasional pertambangan.

Harum Energy Tbk memiliki jaringan integrasi distribusi

batubara dengan mengoperasikan jalan angkut batubara, fasilitas

pengolahan batubara, pelabuhan, dan armada kapal. Oleh karena

itu, dapat dilihat bahwa Harum Energy juga memiliki anak

perusahaan di bidang logistik, dengan pertambangan sebagai

perusahaan yang utama. Perusahaan ini juga pernah menerima

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

58

penghargaan, berupa 100 Best Companies in Indonesia dari

Fortune Indonesia, dan 200 Best under a Billion dan Best Return

on Investment dari Forbes Asia.

Target pasar dari Harum Energy Tbk, berdasarkan Laporan

Tahunan Harum Energy Tbk (2016, h. 48), secara keseluruhannya

adalah pasar internasional, dengan komposisi sebagai berikut: 29%

China, 26% Malaysia, 19% Korea Selatan, 18% Taiwan, 3% India,

2% Thailand, 2% Jepang, dan 1% Filipina. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa Harum Energy Tbk memiliki konsumen

batubara utama yang berasal dari luar negeri.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

59

1.1.6. Indo Tambangraya Megah Tbk

Menurut Laporan Keuangan Tahunan Indo Tambangraya

Megah Tbk (2016, h. 42), Indo Tambangraya Megah Tbk

merupakan sebuah perusahaan pertambangan yang berdiri pada

tahun 1987 dengan Akta Pendirian nomor 3 dalam Surat

Keputusan nomor C2-640.HT.01.01.TH’89 oleh Notaris Benny

Kristianto, S.H. Perusahaan ini menjadi go public semenjak

tanggal 18 Desember 2007 di Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

listing harga saham perusahaan tersebut. Pada tahun 2001, Indo

Tambangraya Megah sempat diakuisisi oleh Banpu Group, yang

menyebabkan perubahan kepemilikan saham, dan saat ini

kepemilikan Banpu adalah 65%, sisanya adalah kepemilikan

publik.

Indo Tambangraya Megah juga memiliki beberapa anak

perusahaan bernama PT ITM Indonesia, PT Tambang Raya Usaha

Tama, PT ITM Energi Utama, PT ITM Batubara Utama, dan PT

ITM Banpu Power, yang semuanya bergerak dalam bidang energi

dan batubara. Lokasi operasional pertambangan Indo Tambangraya

Megah terletak di pulau Kalimantan, dengan pusat utama di

Kalimantan Timur.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

60

Menurut Laporan Tahunan Indo Tambangraya Megah Tbk

(2016, h. 104 – 105), Indo Tambangraya Megah memiliki pangsa

pasar domestik dan internasional. 14% dari produksi pertambangan

perusahaan disalurkan ke pasar domestik dan sisanya ke pasar

internasional. Negara – negara yang menjadi konsumen batubara

dari Indo Tambangraya Megah antara lain China dengan total

pembelian 25% dari total produksi, Jepang 16%, Korea 6%,

Taiwan 3%, Filipina 9%, Thailand 8%, Malaysia 1%, India 10%,

Bangladesh 1%, dan Italia 2%.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

61

1.1.7. Tambang Batubara Bukit Asam

Menurut Laporan Keuangan Tahunan Tambang Batubara

Bukit Asam (2016, h. 46 – 48), awal mula adanya perusahaan ini

berasal sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1919, di mana

perusahaan saat itu masih menggunakan tambang terbuka, dan

tambang tersebut bernama tambang Air Laya, yang berlokasi di

Tanjung Enim. Seiring dengan kemerdekaan Indonesia, saat tahun

1950, tambang tersebut menjadi berubah kepemilikan menjadi

Indonesia, dan terbentuklah perusahaan bernama Perusahaan

Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA), untuk

mengurus tambang tersebut. Dan akhirnya, pada tanggal 1 Maret

1981, PN TABA berubah nama menjadi PT Tambang Batubara

Bukit Asam, atau disebut juga dengan PTBA. Pada tanggal 22

Desember 2002, PT Tambang Batubara Bukit Asam menjadi go

public.

Tambang Batubara Bukit Asam memiliki kegiatan

operasional perusahaan berupa pertambangan, pemrosesan hasil

tambang, perdagangan tambang baik domestik maupun

internasional, dan pengoperasian dermaga dan pelabuhan khusus

batubara.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

62

Menurut Laporan Keuangan Tahunan Tambang Batubara

Bukit Asam (2016, h. 90), lokasi dari penambangan batubara

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk antara lain di Tanjung Enim,

dengan luas area 66,414 hektar; di Peranap, dengan luas area

18,230 hektar; di IPC, dengan luas area 3,238 hektar; di Tabalong,

dengan luas area 3,145 hektar; dan di Ombilin, dengan luas area

2,950 hektar. Total sumber daya tambang yang dimiliki Tambang

Batubara Bukit Asam adalah 8.27 milyar ton, dan cadangan

tambang yang dimiliki adalah 3.33 milyar ton.

Menurut Laporan Keuangan Tahunan Tambang Batubara

Bukit Asam (2016, h. 161), target pasar yang dimiliki oleh

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk adalah domestik dan

internasional. Untuk domestik, Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk mengadakan kerjasama dengan Kereta Api. Untuk

internasional, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk memiliki

konsumen di Asia Pasifik.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

63

1.1.8. Petrosea Tbk

Menurut Laporan Keuangan Petrosea Tbk (2016, h. 46 –

47), Petrosea Tbk adalah sebuah perusahaan pertambangan yang

didirikan pada tanggal 21 Februari 1972, berdasarkan Akta

Perusahaan Terbatas nomor 75 yang disetujui dengan Surat

Keputusan nomor Y.A.5/51/17 dihadapan notaris Djojo Muljadi,

S.H., dan menjadi go public pada tanggal 21 Mei 1990. Petrosea

Tbk memiliki beberapa bidang usaha berupa jasa konstruksi, jasa

pertambangan, pertambangan murni, logistik, dan pengembangan

infrastruktur. Lokasi penambangan batubara Petrosea terletak pada

pulau Kalimantan, provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan

Timur.

Petrosea merupakan salah satu perusahaan dengan bisnis

yang multi disipliner, yang berarti bahwa Petrosea tidak berfokus

hanya pada pertambangan saja. Berdasarkan Laporan Tahunan

Petrosea Tbk (2016, h.120), bahwa untuk sektor pertambangan

sendiri, Petrosea mengadakan kontrak dengan beberapa perusahaan

domestik, seperti PT Kideco Jaya Agung dan PT Santan Batubara.

Kontrak pertambangan ini menghasilkan sekitar 25% dari total

pendapatan yang Petrosea miliki.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

64

1.2. Data Laporan Keuangan

Pada bagian ini, peneliti menyajikan data – data dari laporan

keuangan masing – masing perusahaan, antara lain aset lancar / current

assets (CA), hutang lancer / current liabilities (CL), laba ditahan /

retained earnings (RE), earnings before interest taxes (EBIT), total

penjualan (SALES), nilai ekuitas pasar / market value equity (MVE), total

hutang / total liabilities (TL), dan total aset / total assets (TA). Jika data

menunjukkan angka positif, itu menandakan bahwa sebuah variabel

menunjukkan kondisi yang baik, sedangkan jika data menunjukkan angka

negatif, itu menandakan bahwa sebuah variabel menunjukkan kondisi

yang kurang baik. Peneliti juga memaparkan pola keuangan dari masing –

masing perusahaan, yang dideskripsikan pada bagian sebelum tabel, dan

tabel yang ditunjukkan adalah angka yang didapatkan dari hasil

pengolahan dan/atau laporan keuangan.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

65

1.2.1. Adaro Energy Tbk

Data 5 tahun terakhir Adaro Energy Tbk menunjukkan pola

sebagai berikut. Current Assets cenderung menurun, yang berarti

aset lancar yang dimiliki perusahaan cenderung berkurang.

Current Liabilities cenderung menurun, yang berarti perusahaan

cenderung mampu mengurangi hutangnya. Retained Earnings

cenderung meningkat, yang berarti saldo neraca perusahaan

meningkat. Earnings Before Interest Taxes cenderung menurun,

yang berarti pendapatan operasional perusahaan menurun. Sales

cenderung menurun, yang berarti penjualan batubara menurun

karena permintaan menurun. Market Value Equity cenderung

stabil. Total Liabilities cenderung menurun, yang berarti total

hutang yang dimiliki perusahaan berkurang. Total Assets

cenderung menurun, yang berarti perusahaan sempat menjual

asetnya, atau aset mengalami depresiasi.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

66

Tabel 4.1. Data Laporan Keuangan Adaro Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

CA 1,413,875 1,370,879 1,271,632 1,092,519 1,076,948

CL 899,223 773,679 774,595 454,473 644,555

RE 1,066,661 1,217,607 1,309,707 1,387,009 1,574,902

EBIT 836,384 534,285 493,553 331,881 546,520

SALES 3,722,489 3,285,142 3,102,126 2,491,596 2,524,239

MVE 342,940 342,940 342,940 342,940 342,940

TL 2,797,979 2,765,105 3,155,500 2,605,586 2,736,375

TA 6,692,256 6,733,787 6,413,648 5,958,629 6,522,257

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

67

1.2.2. Atlas Resources Tbk (ARII)

Data 5 tahun terakhir Atlas Resources Tbk menunjukkan

pola sebagai berikut. Current Assets cenderung menurun, yang

berarti aset lancar yang dimiliki perusahaan cenderung berkurang.

Current Liabilities cenderung meningkat, yang berarti perusahaan

cenderung perlu menambah hutangnya. Retained Earnings

cenderung menurun, yang berarti saldo neraca perusahaan

berkurang. Earnings Before Interest Taxes cenderung menurun,

yang berarti pendapatan operasional perusahaan menurun. Sales

cenderung menurun, yang berarti penjualan batubara menurun

karena permintaan menurun. Market Value Equity cenderung

stabil. Total Liabilities cenderung meningkat, yang berarti total

hutang yang dimiliki perusahaan bertambah. Total Assets

cenderung meningkat, yang berarti perusahaan membeli asetnya,

atau aset mengalami peningkatan valuasi.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

68

Tabel 4.2. Data Laporan Keuangan Atlas Resources Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

CA 59,232 44,366 29,444 40,086 36,446

CL 150,903 170,263 147,597 195,545 205,700

RE -5,676 -16,356 -33,061 -63,035 -87,598

EBIT -9,655 -24,053 -21,242 -19,428 -17,924

SALES 97,240 114,712 38,468 28,342 11,641

MVE 67,498 67,498 67,498 67,498 67,498

TL 154,799 183,181 433,661 269,491 273,848

TA 299,105 316,177 317,071 351,484 330,115

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

69

1.2.3. Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

Data 5 tahun terakhir Delta Dunia Makmur Tbk

menunjukkan pola sebagai berikut. Current Assets cenderung

menurun, yang berarti aset lancar yang dimiliki perusahaan

cenderung berkurang. Current Liabilities cenderung meningkat,

yang berarti perusahaan cenderung perlu menambah hutangnya.

Retained Earnings cenderung meningkat, yang berarti saldo neraca

perusahaan meningkat. Earnings Before Interest Taxes cenderung

meningkat, yang berarti pendapatan operasional perusahaan

bertambah. Sales cenderung menurun, yang berarti penjualan

batubara menurun karena permintaan menurun. Market Value

Equity cenderung stabil, walaupun data menunjukkan kenaikan,

dikarenakan adanya inflasi. Total Liabilities cenderung menurun,

yang berarti total hutang yang dimiliki perusahaan berkurang.

Total Assets cenderung menurun, yang berarti perusahaan sempat

menjual asetnya, atau aset mengalami depresiasi.

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

70

Tabel 4.3. Data Laporan Keuangan Delta Dunia Makmur Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

CA 385,860,243 421,980,187 301,905,997 307,841,985 299,288,034

CL 205,844,123 300,006,336 127,104,883 102,527,797 219,305,122

RE -15,255,620 -29,369,973 15,469,646 -8,306,595 37,089,185

EBIT 56,072,645 63,794,316 79,365,135 -8,306,595 60,709,743

SALES 843,254,769 694,912,667 607,426,558 565,615,288 611,231,812

MVE 45,593,925 45,811,864 45,933,063 46,051,790 46,233,674

TL 1,070,263,947 1,013,391,564 813,373,779 746,795,972 755,806,919

TA 1,159,770,820 1,081,805,400 905,305,407 831,796,061 882,275,704

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

71

1.2.4. Golden Energy Mines Tbk (GEMS, disajikan dalam ribuan)

Data 5 tahun terakhir Golden Energy Mines Tbk

menunjukkan pola sebagai berikut. Current Assets cenderung

meningkat, yang berarti aset lancar yang dimiliki perusahaan

cenderung bertambah. Current Liabilities cenderung meningkat,

yang berarti perusahaan cenderung perlu menambah hutangnya.

Retained Earnings cenderung meningkat, yang berarti saldo neraca

perusahaan meningkat. Earnings Before Interest Taxes cenderung

meningkat, yang berarti pendapatan operasional perusahaan

bertambah. Sales cenderung meningkat, yang berarti penjualan

batubara menaik karena permintaan bertambah. Market Value

Equity cenderung meningkat, yang berarti pasar berminat dengan

perusahaan. Total Liabilities cenderung meningkat, yang berarti

total hutang yang dimiliki perusahaan bertambah. Total Assets

cenderung meningkat, yang berarti perusahaan membeli asetnya,

atau aset mengalami peningkatan valuasi.

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

72

Tabel 4.4. Data Laporan Keuangan Golden Energy Mines Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

CA 1,796,212,239 1,861,966,556 1,757,801,329 2,707,128,412 2,749,837,326

CL 506,386,611 1,015,810,673 796,834,747 968,797,694 728,574,297

RE 216,014,545 199,852,729 320,640,138 361,582,983 596,027,378

EBIT 118,675,553 45,264,104 175,833,431 129,775,005 692,553,649

SALES 3,958,897,172 4,421,626,222 5,185,585,519 4,884,714,291 5,195,728,820

MVE 588,235,300 588,235,300 588,235,300 899,890,219 879,599,399

TL 538,865,216 1,053,418,021 840,925,836 1,689,465,623 1,524,237,658

TA 3,440,326,009 4,022,393,567 3,921,803,354 5,112,657,647 5,105,562,109

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

73

1.2.5. Harum Energy Tbk (HRUM)

Data 5 tahun terakhir Harum Energy Tbk menunjukkan

pola sebagai berikut. Current Assets cenderung menurun, yang

berarti aset lancar yang dimiliki perusahaan cenderung berkurang.

Current Liabilities cenderung menurun, yang berarti perusahaan

cenderung mampu mengurangi hutangnya. Retained Earnings

cenderung menurun, yang berarti saldo neraca perusahaan

berkurang. Earnings Before Interest Taxes cenderung menurun,

yang berarti pendapatan operasional perusahaan menurun. Sales

cenderung menurun, yang berarti penjualan batubara menurun

karena permintaan menurun. Market Value Equity cenderung

stabil. Total Liabilities cenderung menurun, yang berarti total

hutang yang dimiliki perusahaan berkurang. Total Assets

cenderung menurun, yang berarti perusahaan sempat menjual

asetnya, atau aset mengalami depresiasi.

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

74

Tabel 4.5. Data Laporan Keuangan Harum Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

CA 335,580,765 284,658,847 280,935,293 225,450,032 268,174,019

CL 107,154,190 82,438,100 78,548,349 32,609,650 52,932,232

RE 211,649,930 183,619,735 154,162,725 134,843,853 148,193,604

EBIT 211,493,581 68,759,060 7,361,665 -17,690,193 29,391,728

SALES 1,043,301,146 837,079,750 477,643,910 249,328,849 217,121,593

MVE 28,876,375 28,877,151 28,877,151 28,877,151 28,877,151

TL 109,999,862 85,645,546 82,138,174 37,224,342 57,935,532

TA 538,639,301 480,621,137 444,106,858 380,654,005 413,365,853

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

75

1.2.6. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Data 5 tahun terakhir Indo Tambangraya Megah Tbk

menunjukkan pola sebagai berikut. Current Assets cenderung

menurun, yang berarti aset lancar yang dimiliki perusahaan

cenderung berkurang. Current Liabilities cenderung menurun,

yang berarti perusahaan cenderung mampu mengurangi hutangnya.

Retained Earnings cenderung menurun, yang berarti saldo neraca

perusahaan berkurang. Earnings Before Interest Taxes cenderung

menurun, yang berarti pendapatan operasional perusahaan

menurun. Sales cenderung menurun, yang berarti penjualan

batubara menurun karena permintaan menurun. Market Value

Equity cenderung stabil. Total Liabilities cenderung menurun,

yang berarti total hutang yang dimiliki perusahaan berkurang.

Total Assets cenderung menurun, yang berarti perusahaan sempat

menjual asetnya, atau aset mengalami depresiasi.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

76

Tabel 4.6. Data Laporan Keuangan Indo Tambangraya Megah Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

CA 968,928 746,328 569,553 512,318 539,004

CL 437,021 374,674 364,170 284,344 238,835

RE 609,497 570,935 505,704 442,443 519,693

EBIT 558,438 337,475 262,030 139,446 191,991

SALES 2,438,941 2,178,763 1,942,655 1,589,409 1,367,498

MVE 63,892 63,892 63,892 63,892 63,892

TL 488,807 428,285 408,724 343,806.00 302,362

TA 1,491,224 1,392,140 1,307,348 1,178,363 1,209,792

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

77

1.2.7. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)

Data 5 tahun terakhir Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

menunjukkan pola sebagai berikut. Current Assets cenderung

meningkat, yang berarti aset lancar yang dimiliki perusahaan

cenderung bertambah. Current Liabilities cenderung meningkat,

yang berarti perusahaan cenderung perlu menambah hutangnya.

Retained Earnings cenderung meningkat, yang berarti saldo neraca

perusahaan meningkat. Earnings Before Interest Taxes cenderung

menurun, yang berarti pendapatan operasional perusahaan

menurun. Sales cenderung meningkat, yang berarti penjualan

batubara menaik karena permintaan bertambah. Market Value

Equity cenderung stabil. Total Liabilities cenderung meningkat,

yang berarti total hutang yang dimiliki perusahaan bertambah.

Total Assets cenderung menurun, yang berarti perusahaan sempat

menjual asetnya, atau aset mengalami depresiasi.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

78

Tabel 4.7. Data Laporan Keuangan Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

CA 8,718,297 6,479,783 7,416,805 7,598,476 8,349,927

CL 1,770,664 2,260,956 3,574,129 4,922,733 5,042,747

RE 7,410,590 8,093,505 9,205,393 10,191,771 11,365,741

EBIT 3,593,510 2,152,838 4,021,743 3,913,044 2,733,799

SALES 11,594,057 11,209,219 13,077,962 13,733,627 14,058,869

MVE 1,152,066 1,152,066 1,152,066 1,152,066 1,152,066

TL 4,223,812 4,125,586 6,141,181 7,606,496 8,024,369

TA 12,728,971 11,677,155 14,812,023 16,894,043 10,226,847

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

79

1.2.8. Petrosea Tbk (PTRO)

Data 5 tahun terakhir Petrosea Tbk menunjukkan pola

sebagai berikut. Current Assets cenderung menurun, yang berarti

aset lancar yang dimiliki perusahaan cenderung berkurang.

Current Liabilities cenderung menurun, yang berarti perusahaan

cenderung mampu mengurangi hutangnya. Retained Earnings

cenderung menurun, yang berarti saldo neraca perusahaan

berkurang. Earnings Before Interest Taxes cenderung menurun,

yang berarti pendapatan operasional perusahaan menurun. Sales

cenderung menurun, yang berarti penjualan batubara menurun

karena permintaan menurun. Market Value Equity cenderung

stabil. Total Liabilities cenderung menurun, yang berarti total

hutang yang dimiliki perusahaan berkurang. Total Assets

cenderung menurun, yang berarti perusahaan sempat menjual

asetnya, atau aset mengalami depresiasi.

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

80

Tabel 4.8. Data Laporan Keuangan Petrosea Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

CA 165,634 188,589 176,832 141,187 147,736

CL 125,918 121,305 107,514 90,941 68,442

RE 153,861 164,169 159,422 145,211 137,277

EBIT 74,640 55,353 66,591 29,143 -8,797

SALES 385,492 360,096 347,968 206,834 209,370

MVE 33,438 33,438 33,438 33,438 33,438

TL 342,452 311,666 274,905 247,091 222,976

TA 529,742 509,242 467,732 425,368 393,425

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

81

1.3. Hasil Perhitungan 5 Rasio

Pada bagian ini, peneliti memaparkan hasil perhitungan 5 rasio

dengan menggunakan data laporan keuangan yang telah peneliti paparkan

pada bagian sebelumnya, yang dinyatakan dalam 5 variabel, yaitu variabel

A yang bernama Net Working Capital to Total Assets Ratio, variabel B

yang bernama Retained Earnings to Total Assets Ratio, variabel C yang

bernama Earnings before Interest Taxes to Total Assets Ratio, variabel D

yang bernama Market Value Equity to Book Value of (Total) Liabilities

Ratio, variabel E yang bernama Sales to Total Assets Ratio.

Hasil dari rasio – rasio keuangan yang telah diolah ini, akan

dimasukkan ke dalam perumusan Altman Z – Score sebagai pedoman

penentuan tingkat keamanan perusahaan dari kebangkrutan. Rasio – rasio

ini juga mengindikasikan kesehatan keuangan perusahaan. Rasio A

mengindikasikan ada atau tidaknya modal kerja perusahaan, rasio B

mengindikasikan ada atau tidaknya dana cadangan perusahaan, rasio C

mengindikasikan seberapa besar tingkat laba yang dapat dihasilkan

perusahaan, rasio D mengindikasikan tingkat risiko solvabilitas

perusahaan / solvency risk oleh debitur jika perusahaan mengalami

kebangkrutan, dan rasio E mengindikasikan tingkat perputaran barang

dalam perusahaan melalui penjualan produk yang dilakukan.

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

82

1.3.1. Adaro Energy Tbk (ADRO)

1.3.1.1. Working Capital to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Adaro Energy

Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar 12.50%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Adaro Energy Tbk mengalami

penurunan modal kerja bersih sebesar 12.50% selama 5 tahun.

Tabel 4.9. Data Working Capital to Total Assets Ratio Adaro Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var A 0.08 0.09 0.08 0.11 0.07

1.3.1.2. Retained Earnings to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Adaro Energy

Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar 50%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Adaro Energy Tbk mengalami

peningkatan saldo laba ditahan sebesar 50% selama 5 tahun.

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

83

Tabel 4.10. Data Retained Earnings to Total Assets Ratio Adaro Energy

Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var B 0.16 0.18 0.20 0.23 0.24

1.3.1.3. Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Adaro Energy

Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar 33.33%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Adaro Energy Tbk mengalami

penurunan jumlah laba operasional sebesar 33.33% selama 5

tahun.

Tabel 4.11. Data Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Adaro Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var C 0.12 0.08 0.08 0.06 0.08

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

84

1.3.1.4. Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Adaro Energy

Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar 8.33%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Adaro Energy Tbk mengalami

kenaikan tingkat solvabilitas perusahaan sebesar 8.33% selama

5 tahun jika terjadi kebangkrutan.

Tabel 4.12. Data Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio Adaro Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var D 0.12 0.12 0.11 0.13 0.13

1.3.1.5. Sales to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Adaro Energy

Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar 30.36%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Adaro Energy Tbk mengalami

penurunan penjualan batubara sebesar 30.36% selama 5 tahun.

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

85

Tabel 4.13. Data Sales to Total Assets Ratio Adaro Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var E 0.56 0.49 0.48 0.42 0.39

1.3.2. Atlas Resources Tbk (ARII)

1.3.2.1. Working Capital to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Atlas

Recources Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

64.52% selama 5 tahun. Hal ini berarti Atlas Resources Tbk

mengalami penurunan modal kerja bersih sebesar 64.52%

selama 5 tahun.

Tabel 4.14. Data Working Capital to Total Assets Ratio Atlas Resources

Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var A -0.31 -0.40 -0.37 -0.44 -0.51

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

86

1.3.2.2. Retained Earnings to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Atlas

Recources Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

1250% selama 5 tahun. Hal ini berarti Atlas Resources Tbk

mengalami penurunan saldo laba ditahan sebesar 1250%

selama 5 tahun.

Tabel 4.15. Data Retained Earnings to Total Assets Ratio Atlas Resources

Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var B -0.02 -0.05 -0.10 -0.18 -0.27

1.3.2.3. Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Atlas

Recources Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

66.67% selama 5 tahun. Hal ini berarti Atlas Resources Tbk

mengalami penurunan jumlah laba operasional sebesar 66.67%

selama 5 tahun.

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

87

Tabel 4.16. Data Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio Atlas

Resources Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var C -0.03 -0.08 -0.07 -0.06 -0.05

1.3.2.4. Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Atlas

Recources Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

43.18% selama 5 tahun. Hal ini berarti Atlas Resources Tbk

mengalami penurunan tingkat solvabilitas perusahaan sebesar

43.18% selama 5 tahun jika terjadi kebangkrutan.

Tabel 4.17. Data Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio Atlas Resources Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var D 0.44 0.37 0.16 0.25 0.25

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

88

1.3.2.5. Sales to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Atlas

Recources Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

87.88% selama 5 tahun. Hal ini berarti Atlas Resources Tbk

mengalami penurunan penjualan batubara sebesar 87.88%

selama 5 tahun.

Tabel 4.18. Data Sales to Total Assets Ratio Atlas Resources Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var E 0.33 0.36 0.12 0.08 0.04

1.3.3. Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

1.3.3.1. Working Capital to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Delta Dunia

Makmur Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

43.75% selama 5 tahun. Hal ini berarti Delta Dunia Makmur

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

89

Tbk mengalami penurunan modal kerja bersih sebesar 43.75%

selama 5 tahun.

Tabel 4.19. Data Working Capital to Total Assets Ratio Delta Dunia

Makmur Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var A 0.16 0.11 0.19 0.25 0.09

1.3.3.2. Retained Earnings to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Delta Dunia

Makmur Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar

500% selama 5 tahun. Hal ini berarti Delta Dunia Makmur Tbk

mengalami peningkatan saldo laba ditahan sebesar 500%

selama 5 tahun.

Tabel 4.20. Data Retained Earnings to Total Assets Ratio Delta Dunia

Makmur Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var B -0.01 -0.03 0.02 -0.01 0.04

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

90

1.3.3.3. Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Delta Dunia

Makmur Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar

40% selama 5 tahun. Hal ini berarti Delta Dunia Makmur Tbk

mengalami peningkatan jumlah laba operasional sebesar 40%

selama 5 tahun.

Tabel 4.21. Data Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio Delta

Dunia Makmur Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var C 0.05 0.06 0.09 -0.01 0.07

1.3.3.4. Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Delta Dunia

Makmur Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar

50% selama 5 tahun. Hal ini berarti Delta Dunia Makmur Tbk

mengalami peningkatan tingkat solvabilitas perusahaan sebesar

50% selama 5 tahun jika terjadi kebangkrutan.

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

91

Tabel 4.22. Data Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio Delta Dunia Makmur Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var D 0.04 0.05 0.06 0.06 0.06

1.3.3.5. Sales to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Delta Dunia

Makmur Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

5.48% selama 5 tahun. Hal ini berarti Delta Dunia Makmur

Tbk mengalami penurunan penjualan batubara sebesar 5.48%

selama 5 tahun.

Tabel 4.23. Data Sales to Total Assets Ratio Delta Dunia Makmur Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var E 0.73 0.64 0.67 0.68 0.69

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

92

1.3.4. Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

1.3.4.1. Working Capital to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Golden Energy

Mines Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar

8.11% selama 5 tahun. Hal ini berarti Golden Energy Mines

Tbk mengalami peningkatan modal kerja bersih sebesar 8.11%

selama 5 tahun.

Tabel 4.24. Data Working Capital to Total Assets Ratio Golden Energy

Mines Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var A 0.37 0.21 0.25 0.34 0.40

1.3.4.2. Retained Earnings to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Golden Energy

Mines Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar

100% selama 5 tahun. Hal ini berarti Golden Energy Mines

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

93

Tbk mengalami peningkatan saldo laba ditahan sebesar 1250%

selama 5 tahun.

Tabel 4.25. Data Retained Earnings to Total Assets Ratio Golden Energy

Mines Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var B 0.06 0.05 0.08 0.07 0.12

1.3.4.3. Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Golden Energy

Mines Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar

366.7% selama 5 tahun. Hal ini berarti Golden Energy Mines

Tbk mengalami peningkatan jumlah laba operasional sebesar

366.7% selama 5 tahun.

Tabel 4.26. Data Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Golden Energy Mines Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var C 0.03 0.01 0.04 0.03 0.14

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

94

1.3.4.4. Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Golden Energy

Mines Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

46.79% selama 5 tahun. Hal ini berarti Golden Energy Mines

Tbk mengalami penurunan tingkat solvabilitas perusahaan

sebesar 46.79% selama 5 tahun jika terjadi kebangkrutan.

Tabel 4.27. Data Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio Golden Energy Mines Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var D 1.09 0.56 0.70 0.53 0.58

1.3.4.5. Sales to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Golden Energy

Mines Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar

11.30% selama 5 tahun. Hal ini berarti Golden Energy Mines

Tbk mengalami penurunan penjualan batubara sebesar 11.30%

selama 5 tahun.

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

95

Tabel 4.28. Data Sales to Total Assets Ratio Golden Energy Mines Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var E 1.15 1.10 1.32 0.96 1.02

1.3.5. Harum Energy Tbk (HRUM)

1.3.5.1. Working Capital to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Harum Energy

Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar 23.81%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Harum Energy Tbk mengalami

peningkatan modal kerja bersih sebesar 23.81% selama 5

tahun.

Tabel 4.29. Data Working Capital to Total Assets Ratio Harum Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var A 0.42 0.42 0.46 0.51 0.52

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

96

1.3.5.2. Retained Earnings to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Harum Energy

Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar 7.69%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Harum Energy Tbk mengalami

penurunan saldo laba ditahan sebesar 7.69% selama 5 tahun.

Tabel 4.30. Data Retained Earnings to Total Assets Ratio Harum Energy

Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var B 0.39 0.38 0.35 0.35 0.36

1.3.5.3. Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Harum Energy

Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar 82.05%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Harum Energy Tbk mengalami

penurunan jumlah laba operasional sebesar 82.05% selama 5

tahun.

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

97

Tabel 4.31. Data Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Harum Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var C 0.39 0.14 0.02 -0.05 0.07

1.3.5.4. Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Harum Energy

Tbk mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar 92.31%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Harum Energy Tbk mengalami

peningkatan tingkat solvabilitas perusahaan sebesar 92.31%

selama 5 tahun jika terjadi kebangkrutan.

Tabel 4.32. Data Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio Harum Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var D 0.26 0.34 0.35 0.78 0.50

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

98

1.3.5.5. Sales to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Harum Energy

Tbk mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar 72.68%

selama 5 tahun. Hal ini berarti Harum Energy Tbk mengalami

penurunan penjualan batubara sebesar 72.68% selama 5 tahun.

Tabel 4.33. Data Sales to Total Assets Ratio Harum Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var E 1.94 1.74 1.08 0.66 0.53

1.3.6. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

1.3.6.1. Working Capital to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami penurunan untuk rasio

ini sebesar 30.56% selama 5 tahun. Hal ini berarti Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami penurunan modal kerja

bersih sebesar 30.56% selama 5 tahun.

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

99

Tabel 4.34. Data Working Capital to Total Assets Ratio Indo Tambangraya

Megah Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var A 0.36 0.27 0.16 0.19 0.25

1.3.6.2. Retained Earnings to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami peningkatan untuk rasio

ini sebesar 4.87% selama 5 tahun. Hal ini berarti Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami peningkatan saldo laba

ditahan sebesar 4.87% selama 5 tahun.

Tabel 4.35. Data Retained Earnings to Total Assets Ratio Indo

Tambangraya Megah Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var B 0.41 0.41 0.39 0.38 0.43

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

100

1.3.6.3. Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami penurunan untuk rasio

ini sebesar 56.76% selama 5 tahun. Hal ini berarti Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami penurunan jumlah laba

operasional sebesar 56.76% selama 5 tahun.

Tabel 4.36. Data Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio Indo

Tambangraya Megah Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var C 0.37 0.24 0.20 0.12 0.16

1.3.6.4. Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami peningkatan untuk rasio

ini sebesar 61.54% selama 5 tahun. Hal ini berarti Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami peningkatan tingkat

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

101

solvabilitas perusahaan sebesar 61.54% selama 5 tahun jika

terjadi kebangkrutan.

Tabel 4.37. Data Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio Indo Tambangraya Megah Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var D 0.13 0.15 0.16 0.19 0.21

1.3.6.5. Sales to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami penurunan untuk rasio

ini sebesar 31.10% selama 5 tahun. Hal ini berarti Indo

Tambangraya Megah Tbk mengalami penurunan penjualan

batubara sebesar 31.10% selama 5 tahun.

Tabel 4.38. Data Sales to Total Assets Ratio Indo Tambangraya Megah Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var E 1.64 1.57 1.49 1.35 1.13

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

102

1.3.7. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)

1.3.7.1.Working Capital to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami penurunan untuk rasio

ini sebesar 41.82% selama 5 tahun. Hal ini berarti Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami penurunan modal kerja

bersih sebesar 41.82% selama 5 tahun.

Tabel 4.39. Data Working Capital to Total Assets Ratio Tambang Batubara

Bukit Asam Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var A 0.55 0.36 0.26 0.16 0.32

1.3.7.2. Retained Earnings to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami peningkatan untuk rasio

ini sebesar 91.38% selama 5 tahun. Hal ini berarti Tambang

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

103

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami peningkatan saldo laba

ditahan sebesar 91.38% selama 5 tahun.

Tabel 4.40. Data Retained Earnings to Total Assets Ratio Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var B 0.58 0.69 0.62 0.60 1.11

1.3.7.3. Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami penurunan untuk rasio

ini sebesar 3.57% selama 5 tahun. Hal ini berarti Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami penurunan jumlah laba

operasional sebesar 3.57% selama 5 tahun.

Tabel 4.41. Data Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var C 0.28 0.18 0.27 0.23 0.27

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

104

1.3.7.4. Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami penurunan untuk rasio

ini sebesar 48.15% selama 5 tahun. Hal ini berarti Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami penurunan tingkat

solvabilitas perusahaan sebesar 48.15% selama 5 tahun jika

terjadi kebangkrutan.

Tabel 4.42. Data Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var D 0.27 0.28 0.19 0.15 0.14

1.3.7.5. Sales to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Tambang

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami peningkatan untuk rasio

ini sebesar 50.55% selama 5 tahun. Hal ini berarti Tambang

Page 59: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

105

Batubara Bukit Asam Tbk mengalami peningkatan penjualan

batubara sebesar 50.55% selama 5 tahun.

Tabel 4.43. Data Sales to Total Assets Ratio Tambang Batubara Bukit

Asam Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var E 0.91 0.96 0.88 0.81 1.37

1.3.8. Petrosea Tbk (PTRO)

1.3.8.1. Working Capital to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Petrosea Tbk

mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar 185.7% selama

5 tahun. Hal ini berarti Petrosea Tbk mengalami peningkatan

modal kerja bersih sebesar 185.7% selama 5 tahun.

Tabel 4.44. Data Working Capital to Total Assets Ratio Petrosea Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var A 0.07 0.13 0.15 0.12 0.20

Page 60: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

106

1.3.8.2. Retained Earnings to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Petrosea Tbk

mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar 20.69% selama

5 tahun. Hal ini berarti Petrosea Tbk mengalami peningkatan

saldo laba ditahan sebesar 20.69% selama 5 tahun.

Tabel 4.45. Data Retained Earnings to Total Assets Ratio Petrosea Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var B 0.29 0.32 0.34 0.34 0.35

1.3.8.3. Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Petrosea Tbk

mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar 114.3% selama 5

tahun. Hal ini berarti Petrosea Tbk mengalami penurunan

jumlah laba operasional sebesar 114.3% selama 5 tahun.

Page 61: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

107

Tabel 4.46. Data Earnings Before Interest Taxes to Total Assets Ratio

Petrosea Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var C 0.14 0.11 0.14 0.07 -0.02

1.3.8.4. Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Petrosea Tbk

mengalami peningkatan untuk rasio ini sebesar 50% selama 5

tahun. Hal ini Petrosea Tbk mengalami peningkatan tingkat

solvabilitas perusahaan sebesar 50% selama 5 tahun jika terjadi

kebangkrutan.

Tabel 4.47. Data Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Ratio Petrosea Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var D 0.10 0.11 0.12 0.14 0.15

Page 62: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

108

1.3.8.5. Sales to Total Assets Ratio

Selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa Petrosea Tbk

mengalami penurunan untuk rasio ini sebesar 27.40% selama 5

tahun. Hal ini berarti Petrosea Tbk mengalami penurunan

penjualan batubara sebesar 27.40% selama 5 tahun.

Tabel 4.48. Data Sales to Total Assets Ratio Petrosea Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Var E 0.73 0.71 0.74 0.49 0.53

Page 63: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

109

1.4. Hasil perhitungan Z-Score

Berdasarkan hasil perhitungan Altman Z-Score yang sudah

dipaparkan pada bab ini oleh peneliti, maka peneliti membuat hipotesa

berikut ini. Perusahaan yang memiliki Z-Score kurang dari 1.81 dapat

dikatakan sedang memasuki distress zone, sedangkan yang memiliki Z-

Score antara 1.81 hingga 2.99 dapat dikatakan sedang memasuki grey

zone, dan perusahaan yang memiliki Z-Score lebih dari 2.99 dapat

dikatakan sedang memasuki safe zone.

Peneliti juga berusaha mengulas mengenai hubungan rasio

keuangan yang telah dipaparkan pada subbab sebelumnya disertai dengan

hubungannya terhadap Z-Score setiap perusahaan yang telah peneliti pilih,

menurut analisa rasio keuangan dari sudut pandang peneliti. Rasio

keuangan yang berdampak signifikan saja yang akan dibahas secara

mendetail. Analisa yang digunakan adalah dalam tren 5 tahun,

berdasarkan peningkatan atau penurunan setiap variabel yang telah

peneliti uji, dan data yang disampaikan dalam bentuk persentase. Berikut

adalah analisa peneliti dari satu per satu perusahaan.

Page 64: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

110

1.4.1. Adaro Energy Tbk (ADRO)

Dalam waktu 5 tahun, Adaro Energy Tbk mengalami

kondisi distress zone pada tahun 2012 – 2016, dikarenakan

berdasarkan hasil perhitungan Z-Score, Adaro Energy Tbk

mendapatkan skor 1.19 pada tahun 2012, di mana poin ini

merupakan titik tertinggi selama 5 tahun, kemudian menurun

menjadi 1.00 pada tahun 2013 dan 2014 berturut-turut, dan

menurun lagi hingga mencapai titik terendah menjadi 0.92 pada

tahun 2015, tetapi meningkat menjadi 0.95 pada tahun 2016.

Secara garis besar, perusahaan ini mengalami risiko

kebangkrutan yang tinggi dalam jangka waktu 5 tahun dikarenakan

tren Z-Score perusahaan ini cenderung menurun, disertai dengan

rata – rata Z-Score sebesar 1.012 untuk 5 tahun, dan berada di

bawah skor grey zone selama 5 tahun berturut – turut, yaitu 1.81.

Risiko kebangkrutan yang muncul di perusahaan Adaro

Energy Tbk dikarenakan penurunan pada variabel E yang

signifikan, yaitu sales to total assets ratio, sebesar 30.36%,

sehingga berdampak juga pada pendapatan yang diterima oleh

perusahaan, hingga mempengaruhi penurunan variabel C, yaitu

earning before interest taxes to total assets ratio, sebesar 33.33%.

Tentu saja apabila penjualan berkurang, otomatis total pendapatan

Page 65: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

111

berkurang, sehingga laba perusahaan berkurang, dan akhirnya ada

kemungkinan mengakibatkan gangguan operasional perusahaan.

Dari penurunan variabel tersebut juga berdampak pada penurunan

variabel A, yaitu net working capital to total assets ratio, yaitu

sebesar 12.50%.

Sedangkan untuk jumlah laba yang ditahan oleh Adaro

Energy Tbk, data menunjukkan peningkatan yang signifikan,

terletak pada variabel B, yaitu retained earnings to total assets

ratio, sebesar 50%, dan tingkat solvabilitas yang meningkat juga,

terletak pada variabel D, yaitu market value equity to book value of

total liabilities ratio, yaitu sebesar 8.33%.

Tabel 4.49. Data Z-Score Adaro Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Z-

Score 1.19 1.00 1.00 0.92 0.95

Kondisi Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Z-

Score 5

tahun

1.012

Rata-rata

Zona 5

tahun

Distress Zone

Page 66: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

112

1.4.2. Atlas Resources Tbk (ARII)

Dalam waktu 5 tahun, Atlas Resources Tbk mengalami

kondisi distress zone pada tahun 2012 – 2016, dikarenakan

berdasarkan hasil perhitungan Z-Score, Atlas Resources Tbk

mendapatkan skor 0.17 pada tahun 2012, di mana poin ini

merupakan titik tertinggi selama 5 tahun, kemudian menurun

dengan signifikan menjadi -0.05 pada tahun 2013, kemudian

menurun lagi dengan signifikan menjadi -0.38 pada tahun 2014,

kemudian menurun sedikit menjadi -0.46 pada tahun 2015, dan

menurun lagi hingga pada titik terendah selama 5 tahun

perhitungan menjadi -0.62 pada tahun 2016.

Secara garis besar, perusahaan ini mengalami risiko

kebangkrutan yang sangat tinggi dalam jangka waktu 5 tahun

dikarenakan tren Z-Score perusahaan ini cenderung menurun,

disertai dengan rata – rata Z-Score sebesar -0.268 untuk 5 tahun,

dan berada di bawah skor grey zone selama 5 tahun berturut –

turut, yaitu 1.81.

Risiko kebangkrutan muncul di Atlas Resources Tbk

dikarenakan adanya penurunan yang signifikan di penjualan,

hingga mendekati titik nol di variabel E, yaitu sales to total assets

ratio, sebesar 87.88%, sehingga operasional perusahaan pun pasti

Page 67: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

113

terganggu, terlihat pada variabel B, yaitu retained earnings to total

assets ratio, mengalami penurunan yang sangat signifikan,

sejumlah 1250%, pada variabel A, yaitu net working capital to

total assets ratio, juga menurun sebesar 64.52%, pada variabel C,

yaitu earnings before interest taxes to total assets ratio, juga

menurun sebesar 66.67%, yang akhirnya berdampak juga pada

penurunan tingkat solvabilitas perusahaan, yang terlihat pada

variabel D, yaitu market value equity to book value of total assets

ratio, sebesar 43.18%. Hal ini tidak akan berdampak baik, karena

perusahaan dalam kondisi rugi dan bahkan tidak mencapai break

even point, di mana total pendapatan sama dengan total biaya.

Tabel 4.50. Data Z-Score Atlas Resources Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Z-

Score 0.17 -0.05 -0.38 -0.46 -0.62

Kondisi Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Z-

Score 5

tahun

-0.268

Rata-rata

Zona 5

tahun

Distress Zone

Page 68: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

114

1.4.3. Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

Dalam waktu 5 tahun, Delta Dunia Makmur Tbk

mengalami kondisi distress zone pada tahun 2012 – 2016,

dikarenakan berdasarkan hasil perhitungan Z-Score, Delta Dunia

Makmur Tbk mendapatkan skor 0.99 pada tahun 2012, kemudian

menurun menjadi 0.90 pada tahun 2013, lalu sempat meningkat

menjadi 1.12 pada tahun 2014, di mana poin ini merupakan titik

tertinggi selama 5 tahun, lalu menurun menuju titik terendah

selama 5 tahun menjadi 0.84 pada tahun 2015, dan meningkat lagi

menjadi 1.03 pada tahun 2016.

Secara garis besar, perusahaan ini mengalami risiko

kebangkrutan yang tinggi dalam jangka waktu 5 tahun dikarenakan

tren Z-Score perusahaan ini cenderung menurun, disertai dengan

rata – rata Z-Score sebesar 0.976 untuk 5 tahun, dan berada di

bawah skor grey zone selama 5 tahun berturut – turut, yaitu 1.81.

Risiko kebangkrutan di Delta Dunia Makmur muncul

dikarenakan rendahnya nilai rasio pada setiap variabel yang diuji

menggunakan Z-Score, walaupun selama 5 tahun perusahaan ini

menunjukkan upaya perbaikan yang signifikan, terlihat pada

peningkatan variabel B, yaitu retained earnings to total assets,

sebesar 500%, dan variabel D, yaitu market value equity to book

Page 69: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

115

value of total liabilities ratio, yaitu sebesar 50%. Hal lain yang

menolong kesehatan perusahaan Delta Dunia Makmur adalah

tingginya variabel E, yaitu sales to total assets ratio, yang

berhubungan dengan tingkat perputaran batubara, jika

dibandingkan dengan keempat variabel lainnya, yaitu dengan rata

– rata sebesar 0.68, yang menunjukkan 68% dari aset perusahaan

merupakan perputaran batubara untuk penjualan. Sedangkan empat

rasio yang lain rata – ratanya bahkan tidak ada yang mencapai

20%. Hal ini tentu saja menunjukkan performa Delta Dunia

Makmur yang kurang maksimal.

Tabel 4.51. Data Z-Score Delta Dunia Makmur Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Z-

Score 0.99 0.90 1.12 0.84 1.03

Kondisi Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Z-

Score 5

tahun

0.976

Rata-rata

Zona 5

tahun

Distress Zone

Page 70: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

116

1.4.4. Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

Dalam waktu 5 tahun, Golden Energy Mines Tbk pernah

mengalami dua kondisi, yaitu distress zone pada tahun 2013 dan

2015, dan grey zone pada tahun 2012, 2014 dan 2016. Berdasarkan

hasil perhitungan Z-Score, Golden Energy Mines Tbk

mendapatkan skor 2.04 pada tahun 2012, lalu menurun menuju

titik terendah selama 5 tahun menjadi 1.56 pada tahun 2013, lalu

meningkat kembali menjadi 2.0 pada tahun 2014, lalu menurun

kembali menuju titik terendah selama 5 tahun menjadi 1.56 pada

tahun 2015, dan akhirnya meningkat dengan signifikan menjadi

2.06 pada tahun 2016, di mana poin ini merupakan titik tertinggi

selama 5 tahun.

Secara garis besar, perusahaan ini mengalami risiko

kebangkrutan sedang dalam jangka waktu 5 tahun dikarenakan rata

– rata Z-Score 5 tahun dari perusahaan ini masih menunjukkan

masuk dalam kondisi grey zone, yaitu sebesar 1.844.

Golden Energy Mines Tbk dapat masuk ke dalam grey

zone dikarenakan penilaian rasio yang signifikan di variabel E,

yaitu sales to total assets ratio, dengan rata – rata 1.11, yaitu total

Page 71: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

117

penjualan yang jumlah perputarannya melebihi aset hingga 11%

dari total nilainya, meskipun jumlah penjualannya menurun

sebesar 11.30% dalam 5 tahun, disertai dengan kuatnya nilai dari

variabel A, yaitu net working capital to total assets ratio, sebesar

0.314, yang mengartikan bahwa 31,4% dari total aset yang ada

merupakan modal kerja bersih. Sedangkan yang melemahkan nilai

Z-Score, terlihat pada variabel B, yaitu retained earnings to total

assets ratio, sebesar 0.076, dan variabel C, yaitu earnings before

interest taxes to total assets ratio, sebesar 0.05. Nilai tersebut

mengindikasikan kelemahan pada perbandingan laba ditahan dan

laba operasi terhadap total aset pada Golden Energy Mines Tbk.

Tabel 4.52. Data Z-Score Golden Energy Mines Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Z-

Score 2.04 1.56 2.00 1.56 2.06

Kondisi Grey Zone

Distress

Zone Grey Zone

Distress

Zone Grey Zone

Z-

Score 5

tahun

1.844

Rata-rata

Zona 5

tahun

Grey Zone

Page 72: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

118

1.4.5. Harum Energy Tbk (HRUM)

Dalam waktu 5 tahun, Harum Energy Tbk pernah

mengalami 3 kondisi, yaitu safe zone pada tahun 2012, grey zone

pada tahun 2013 dan 2014, dan distress zone pada tahun 2015 dan

2016. Berdasarkan hasil perhitungan Z-Score, Harum Energy Tbk

mendapatkan skor 3.90 pada tahun 2012, di mana poin ini

merupakan titik tertinggi selama 5 tahun, kemudian menurun

dengan signifikan menjadi 2.95 pada tahun 2013, dan menurun

lagi dengan signifikan menjadi 1.89 pada tahun 2014, lalu

mencapai titik terendah selama 5 tahun menjadi 1.50 pada 2015,

dan kemudian sempat meningkat menjadi 1.63 pada tahun 2016.

Secara garis besar, perusahaan ini mengalami risiko

kebangkrutan sedang dalam jangka waktu 5 tahun dikarenakan rata

– rata Z-Score 5 tahun dari perusahaan ini masih menunjukkan

masuk dalam kondisi grey zone, yaitu sebesar 2.374. Akan tetapi,

tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan ini bisa mengalami

kebangkrutan dalam jangka waktu dekat, dikarenakan 2 tahun

terakhir, perusahaan mengalami kondisi distress zone.

Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya kemerosotan

penjualan dari Harum Energy dengan signifikan, terlihat pada

penurunan variabel E, yaitu sales to total assets ratio, sebesar

Page 73: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

119

72.68% selama 5 tahun, yang mengakibatkan juga penurunan yang

signifikan pada laba operasi, terlihat pada penurunan variabel C,

yaitu earnings before interest taxes to total assets ratio, sebesar

82.05% selama 5 tahun.

Tetapi, hal yang menolong kondisi perusahaan ini dari

terjun bebas kesehatan keuangan yang terlalu parah adalah di laba

ditahan yang disimpan, terlihat pada variabel B, yaitu retained

earnings to total assets ratio, dengan rata – rata 0.366, dan tingkat

solvabilitas perusahaan, terlihat pada variabel D, yaitu market

value equity to book value of total liabilities ratio, dengan

peningkatan sebesar 92.31% selama 5 tahun, disertai dengan

peningkatan modal kerja bersih yang terlihat pada variabel A,

dengan peningkatan sebesar 23.81% selama 5 tahun.

Hal – hal inilah yang menyebabkan perusahaan Harum

Energy masih dapat bertahan di dalam grey zone dengan kurun

perhitungan rata – rata Z-Score selama 5 tahun¸ meskipun pada 2

tahun terakhir Z-Score kedua perusahaan Harum Energy sudah

tergolong pada distress zone menurut hasil perhitungan.

Page 74: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

120

Tabel 4.53. Data Z-Score Harum Energy Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Z-

Score 3.90 2.95 1.89 1.50 1.63

Kondisi Safe Zone Grey Zone Grey Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Z-

Score 5

tahun

2.374

Rata-rata

Zona 5

tahun

Grey Zone

Page 75: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

121

1.4.6. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Dalam waktu 5 tahun, Indo Tambangraya Megah Tbk

pernah mengalami dua kondisi, yaitu safe zone pada tahun 2012

dan grey zone pada tahun 2013 – 2016. Berdasarkan hasil

perhitungan Z-Score, Indo Tambangraya Megah Tbk mendapatkan

skor 3.45 pada tahun 2012, di mana poin ini merupakan titik

tertinggi selama 5 tahun, kemudian menurun dengan signifikan

menjadi 2.92 pada tahun 2013, kemudian menurun lagi dengan

signifikan menjadi 2.61 pada tahun 2014, kemudian menurun

hingga mencapai titik terendah selama 5 tahun dalam 2 tahun

berturut – turut, yaitu dengan skor 2.25 pada tahun 2015 dan 2016.

Secara garis besar, perusahaan ini mengalami risiko

kebangkrutan sedang dalam jangka waktu 5 tahun dikarenakan rata

– rata Z-Score 5 tahun dari perusahaan ini masih menunjukkan

masuk dalam kondisi grey zone, yaitu sebesar 2.696, berdasarkan

perhitungan rata – rata 5 tahun.

Hal yang menyebabkan Indo Tambangraya Megah

merupakan salah satu perusahaan yang terbaik di antara delapan

perusahaan yang peneliti pilih untuk menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah dari tingkat penjualan perusahaan, yang dapat

dilihat pada variabel E, yaitu sales to total assets ratio, dengan rata

Page 76: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

122

– rata sebesar 1.436, yang berarti nilai penjualan sebesar total aset

ditambah 43.6%. Hal ini tentu sangat baik dikarenakan Indo

Tambangraya Megah mampu melakukan perputaran batubara

dengan sangat baik.

Indo Tambangraya Megah Tbk pun masih dapat

mempertahankan posisinya di dalam grey zone yang poinnya

hampir mendekati safe zone dalam kurun waktu 5 tahun, meskipun

secara teknis Z-Score perusahaan terjun bebas dari 3.45 menjadi

2.25, dikarenakan adanya peningkatan saldo laba ditahan, yang

terlihat pada variabel B, yaitu retained earnings to total assets

ratio, sebesar 4.87%, dan peningkatan tingkat solvabilitas

perusahaan, pada variabel D, yaitu market value equity to book

value of total liabilities ratio, sebesar 61.54%, disertai rata – rata

penjualan yang terlihat pada variabel E, yaitu sales to total assets

ratio, yang nilai rata – rata selama 5 tahun di atas 1.00.

Akan tetapi, Indo Tambangraya Megah performanya

merosot dikarenakan adanya penurunan penjualan yang signifikan

selama 5 tahun, dilihat dari variabel E, yaitu sales to total assets

ratio, sebesar 31.10%, yang akhirnya berdampak pada penurunan

modal kerja bersih, dilihat dari variabel A, yaitu net working

capital to total assets ratio, sebesar 30.56% dan pada laba operasi

Golden Energy Mines, yang tentu juga berdampak pada penurunan

Page 77: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

123

keuntungan bersih, dilihat dari variabel C, yaitu earnings before

interest taxes to total assets ratio, sebesar 56.76%. Meskipun

terjadi penurunan yang signifikan, Indo Tambangraya Megah

masih mampu mempertahankan kondisi pada grey zone.

Tabel 4.54. Data Z-Score Indo Tambangraya Megah Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Z-

Score 3.45 2.92 2.61 2.25 2.25

Kondisi Safe Zone Grey Zone Grey Zone Grey Zone Grey Zone

Z-

Score 5

tahun

2.696

Rata-rata

Zona 5

tahun

Grey Zone

Page 78: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

124

1.4.7. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)

Dalam waktu 5 tahun, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

pernah mengalami dua kondisi, yaitu grey zone pada tahun 2012 –

2015, dan safe zone pada tahun 2016. Berdasarkan hasil

perhitungan Z-Score, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

mendapatkan skor 2.79 pada tahun 2012, lalu menurun menjadi

2.49 pada tahun 2013, kemudian sempat meningkat sedikit

menjadi 2.52 pada tahun 2013, kemudian mencapai titik terendah

selama 5 tahun menjadi 2.22 pada tahun 2015, lalu meningkat

menjadi 3.44 pada tahun 2016, di mana poin ini merupakan titik

tertinggi selama 5 tahun.

Secara garis besar, perusahaan ini mengalami risiko

kebangkrutan sedang dalam jangka waktu 5 tahun dikarenakan rata

– rata Z-Score 5 tahun dari perusahaan ini masih menunjukkan

masuk dalam kondisi grey zone, yaitu sebesar 2.692, berdasarkan

perhitungan rata – rata 5 tahun. Tetapi jika dilihat dari

perkembangan terakhir pada tahun 2016, perusahaan tergolong

dalam safe zone, sehingga cenderung aman dari risiko

kebangkrutan.

Hal yang menarik, yang membuat perbedaan antara

Tambang Batubara Bukit Asam, dibandingkan dengan 7

Page 79: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

125

perusahaan pertambangan lainnya yang peneliti pilih adalah,

Tambang Batubara Bukit Asam mampu mencapai titik safe zone

menurut Z-Score, dikarenakan peningkatan laba ditahan yang

dimiliki oleh perusahaan, dilihat dari variabel B, yaitu retained

earnings to total assets, sebesar 91.38% selama 5 tahun, dan pada

tahun 2016 mencapai poin 1.11, di mana jika terjadi kemacetan

operasional, perusahaan masih mempunyai dana cadangan sebesar

111% dari total asetnya untuk menutup biaya – biaya yang

diperlukan.

Hal lain yang menyebabkan Tambang Batubara Bukit

Asam juga mencapai safe zone pada tahun 2016 adalah

peningkatan penjualan, dilihat dari variabel E, yaitu sales to total

assets ratio, sebesar 50.55%, disertai nilai rasio sebesar 1.37 pada

tahun tersebut, yang menandakan perputaran batubara yang

dilakukan oleh Tambang Batubara Bukit Asam sehat karena

nilainya lebih besar 37% dari total aset yang ada.

Sedangkan hal yang masih menghambat Tambang

Batubara Bukit Asam, sehingga dalam 5 tahun masih termasuk

dalam grey zone adalah pada modal kerja bersih mereka, dilihat

dari variabel A, yaitu working capital to total assets ratio, di mana

perusahaan mengalami penurunan sebesar 41.82% selama 5 tahun,

dan penurunan tingkat solvabilitas, jika terjadi kebangkrutan,

Page 80: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

126

dikarenakan adanya peningkatan jumlah hutang lancar / current

assets dan total hutang / total liabilities yang mereka miliki, dilihat

dari variabel D, market value equity to book value of total

liabilities ratio, sebesar 48.15% selama 5 tahun.

Penambahan hutang inilah yang menyebabkan Indo

Tambangraya tidak masuk dalam safe zone selama 5 tahun, karena

peningkatan jumlah hutang yang cukup signifikan, hingga 500%

selama 5 tahun.

Tabel 4.55. Data Z-Score Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Z-

Score 2.79 2.49 2.52 2.22 3.44

Kondisi Grey Zone Grey Zone Grey Zone Grey Zone Safe Zone

Z-

Score 5

tahun

2.692

Rata-rata

Zona 5

tahun

Grey Zone

Page 81: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

127

1.4.8. Petrosea Tbk (PTRO)

Dalam waktu 5 tahun, Petrosea Tbk mengalami kondisi

distress zone pada tahun 2012 – 2016, dikarenakan berdasarkan

hasil perhitungan Z-Score, Petrosea Tbk mendapatkan skor 1.50

pada tahun 2012, kemudian menurun sedikit menjadi 1.46 pada

tahun 2013, kemudian meningkat menjadi 1.63 pada tahun 2014,

di mana poin ini merupakan titik tertinggi selama 5 tahun,

kemudian menurun dengan signifikan menjadi 1.13 pada tahun

2015, dan mencapai titik terendah selama 5 tahun menjadi 0.96

pada tahun 2016.

Secara garis besar, perusahaan ini mengalami risiko

kebangkrutan yang tinggi dalam jangka waktu 5 tahun dikarenakan

tren Z-Score perusahaan ini cenderung menurun, disertai dengan

rata – rata Z-Score sebesar 1.012 untuk 5 tahun, dan berada di

bawah skor grey zone selama 5 tahun berturut – turut, yaitu 1.336.

Petrosea mengalami penurunan Z-Score yang signifikan

selama 5 tahun, dikarenakan penurunan penjualan yang signifikan,

dilihat dari variabel E, yaitu sales to total assets ratio, sebesar

27.40%, yang tentu saja berdampak pada laba operasi, bahkan

Petrosea mengalami kerugian pada tahun 2016, dibuktikan dengan

Page 82: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

128

nilai variabel C, yaitu earnings before interest taxes to total assets

ratio, yang negatif, yaitu sebesar -0.02, dan juga menunjukkan

penurunan laba operasi sebesar 114.3% selama 5 tahun, meskipun

modal kerja bersih yang dimiliki Petrosea menunjukkan

peningkatan, dilihat dari variabel A, yaitu net working capital to

total assets ratio, sebesar 185.7% selama 5 tahun, tetapi tidak

berdampak signifikan, dikarenakan jumlah hutang yang besar,

yang perlu ditanggung oleh Petrosea.

Tabel 4.56. Data Z-Score Petrosea Tbk

2012 2013 2014 2015 2016

Z-

Score 1.50 1.46 1.63 1.13 0.96

Kondisi Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Distress

Zone

Z-

Score 5

tahun

1.336

Rata-rata

Zona 5

tahun

Distress Zone

Page 83: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

129

2. Analisa Perusahaan Secara Garis Besar

2.1. Analisa Laporan Keuangan

Berdasarkan data 8 perusahaan yang telah peneliti paparkan,

berikut peneliti sajikan tabel kesimpulan mengenai tren kondisi keuangan

perusahaan selama 5 tahun, berdasarkan variabel current assets (CA),

current liabilities (CL), retained earnings (RE), earnings before interest

taxes (EBIT), total sales (SALES), market value equity (MVE), total

liabilities (TL), dan total assets (TA). Tren positif dengan perubahan

minimal lebih kecil atau sama dengan 0,5% diberi tanda positif beserta

dengan prosentase kenaikannya, tren stabil atau penurunan atau kenaikan

kurang dari 0,5% diberi tanda garis karena perbedaan tidak signifikan, dan

tren negatif dengan perubahan minimal lebih kecil atau sama dengan 0,5%

diberi tanda negatif beserta dengan prosentase penurunannya. Tabel

disajikan oleh peneliti pada halaman berikut ini.

Page 84: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

130

Tabel 4.57. Tren Keuangan 8 Perusahaan (dalam persen)

ADRO ARII DOID GEMS HRUM ITMG PTBA PTRO

Rata-

Rata

CA -23.83 -38.47 -22.44 +53.09 -20.09 -44.37 -4.22 -10.80 -13.89

CL -28.32 +36.31 +6.54 +43.88 -50.60 -45.35 +184.8 -45.64 +24.04

RE +47.65 -1443 +343.1 +175.9 -29.98 -14.73 +53.37 -10.78

-

109.81

EBIT -34.66 -85.64 +8.27 +483.6 -86.10 -65.62 -23.92 -111.8 +10.52

SALES -32.19 -88.03 -27.52 +31.24 -79.19 -43.93 +21.26 -45.69 -33.01

MVE --- --- --- +49.53 --- --- --- --- +6.19

TL -2.20 +76.90 -29.38 +182.9 -47.33 -38.14 +89.98 -34.89 +24.73

TA -2.54 +10.37 -23.93 +48.40 -23.26 -18.87 -19.66 -25.73 -6.90

Page 85: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

131

Dari data tersebut, terlihat bahwa 8 perusahaan cenderung

mengalami peningkatan dalam hal berikut ini, yaitu current liabilities,

earnings before interest taxes, market value equity, dan total liabilities;

dan penurunan dalam hal berikut ini, yaitu current assets, retained

earnings, sales, dan total assets. Berikut adalah analisa dari peneliti.

Pertama, penurunan current assets sebesar 13.89%; yang berarti

kemampuan perusahaan untuk membeli keperluan operasional yang cepat,

seperti perlengkapan yang kurang dari 1 tahun, berkurang sebesar 13,89%

selama 5 tahun terakhir.

Kedua, peningkatan current liabilities sebesar 24.04%; yang

berarti perusahaan memiliki beban tambahan sebesar 24,04% untuk

membayar hutang dalam jangka pendek selama 5 tahun terakhir.

Ketiga, penurunan retained earnings sebesar 109,81%; yang

berarti perusahaan mengalami pengurangan cadangan saldo laba setiap

tahunnya sebesar -109,81% selama 5 tahun terakhir.

Keempat, peningkatan earnings before interest taxes sebesar

10.52%; yang berarti perusahaan cenderung mendapatkan peluang untuk

meningkatkan pendapatan bersihnya sebesar 10,52% selama 5 tahun

terakhir.

Page 86: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

132

Kelima, penurunan sales sebesar 33.01%; yang berarti penjualan

yang berhasil dilakukan oleh perusahaan selama 5 tahun cenderung

menurun sebesar 33.01%.

Keenam, peningkatan market value equity sebesar 6.19%; yang

berarti perusahaan cenderung mendapatkan peluang untuk meningkatkan

valuasi perusahaannya sebesar 6.19% selama 5 tahun terakhir.

Ketujuh, peningkatan total liabilities sebesar 24.73%; yang berarti

perusahaan perlu menambahkan hutang sebesar 24.73% selama 5 tahun

terakhir agar operasional perusahaan tetap dapat berjalan dengan baik dan

atau melakukan ekspansi.

Kedelapan, penurunan total assets sebesar 6.90%; yang berarti

perusahaan mengalami devaluasi perusahaan dan atau perlu menjual

asetnya sebesar 6.90% dari kepemilikan perusahaan selama 5 tahun

terakhir agar perusahaan tetap dapat bertahan.

Kesimpulan peneliti berdasarkan prosentase yang telah dihitung

oleh peneliti adalah bahwa 5 tahun terakhir perusahaan – perusahaan

cenderung mengalami penurunan penjualan, yang berimbas pada

peningkatan hutang dan penurunan aset, karena perusahaan perlu

mengamankan operasional perusahaan selama 5 tahun ini, di dalam

Page 87: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

133

kondisi permintaan yang cenderung menurun, sehingga perusahaan perlu

menyadari penggunaan hutang secara bijak.

2.2. Analisa Rasio Keuangan

Berdasarkan perhitungan rasio, berikut peneliti sajikan tabel

kesimpulan mengenai tren rasio perusahaan selama 5 tahun, berdasarkan 5

variabel yang telah peneliti paparkan sebelumnya, yaitu variabel A yang

berarti Net Working Capital to Total Assets Ratio, B yang berarti Retained

Earnings to Total Assets Ratio, C yang berarti Earnings Before Interest

Taxes to Total Assets Ratio, D yang berarti Market Value to Book Value of

Total Liabilities Ratio, dan E yang berarti Sales to Total Assets Ratio.

Tren positif dengan perubahan minimal lebih kecil atau sama dengan 0,5%

diberi tanda positif beserta dengan prosentase kenaikannya, tren stabil atau

penurunan atau kenaikan kurang dari 0,5% diberi tanda garis karena

perbedaan tidak signifikan, dan tren negatif dengan perubahan minimal

lebih kecil atau sama dengan 0,5% diberi tanda negatif beserta dengan

prosentase penurunannya. Seluruh data yang disajikan dalam tabel ini

dinilai dalam persen. Tabel disajikan oleh peneliti pada halaman

berikutnya.

Page 88: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

134

Tabel 4.58. Tren Rasio Keuangan 8 Perusahaan (dalam persen)

ADRO ARII DOID GEMS HRUM ITMG PTBA PTRO

Var A -12.50 -64.52 -43.75 +8.11 +23.81 -30.6 -41.82 +185.7

Var B +50 -1250 +500 +100 -7.69 +4.87 91.38 +20.69

Var C -33.33 -66.67 +40 +366.67 -82.05 -56.76 -3.57 -114.3

Var D +8.33 -43.18 +50 -46.79 +92.31 +61.54 -48.15 +50

Var E -30.36 -87.88 -5.48 -11.3 -72.68 -31.1 +50.55 -27.4

Berdasarkan tabel tersebut, peneliti memerkirakan bahwa

perusahaan menggunakan pendekatan – pendekatan berikut selama 5

tahun terakhir.

Adaro Energy Tbk, yang mengalami rasio positif di variabel B,

cenderung menggunakan pendekatan yang konservatif, yaitu dengan

meningkatkan saldo laba ditahan untuk mempertahankan keuangan

perusahaan.

Page 89: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

135

Atlas Resources Tbk, cenderung ekspansif, dengan meningkatkan

hutang lancar mereka, terancam untuk mengalami kebocoran keuangan,

dapat dilihat dari rasio variabel B yang mengalami penurunan hingga

1250% dari keadaan 5 tahun lalu.

Delta Dunia Makmur Tbk, cenderung mengutamakan peningkatan

laba ditahan, dengan strategi pengurangan biaya pokok, sehingga laba

operasi perusahaan cenderung lebih besar dibandingkan 5 tahun yang lalu.

Golden Energy Mines Tbk, cenderung ekspansif, dengan cara

meningkatkan arus kas perusahaan, ditandai dengan meningkatkan

pendapatan dan aset lancar, sehingga perusahaan memerlukan modal dan

menyebabkan perusahaan meningkatkan hutang.

Harum Energy Tbk, cenderung konservatif, dengan cara menjual

aset perusahaan untuk melunasi hutang perusahaan.

Indo Tambangraya Megah Tbk, cenderung konservatif, dengan

cara menjual aset perusahaan untuk melunasi hutang perusahaan.

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, cenderung menggunakan

hutang untuk meningkatkan penjualan dan mendongkrak laba ditahan

yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 90: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

136

Petrosea Tbk, cenderung konservatif, dengan cara menjual aset

perusahaan untuk melunasi hutang perusahaan.

2.3. Analisa Altman Z – Score

Berdasarkan hasil perhitungan Z-Score, berikut peneliti sajikan

tabel mengenai rata – rata Z-Score perusahaan selama 5 tahun dan tingkat

peningkatannya, berdasarkan perhitungan rumus Z = 0.717 (A) + 0.847

(B) + 3.107 (C) + 0.420 (D) + 0.998 (E), di mana Z-Score di bawah 1.81

berarti perusahaan mengalami kondisi distress zone (D), Z-Score di antara

1.81 hingga 2.99 berarti perusahaan mengalami kondisi grey zone (G), dan

Z-Score di atas atau sama dengan 3.00 berarti perusahaan mengalami

kondisi safe zone (S). Untuk penamaan zona, huruf D melambangkan

perusahaan sedang mengalami distress zone, huruf G melambangkan

perusahaan sedang mengalami grey zone, dan huruf S melambangkan

perusahaan sedang mengalami safe zone. Berikut tabel peneliti sajikan

pada halaman berikutnya.

Page 91: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

137

Tabel 4.59. Tren Z-Score 8 Perusahaan

ADRO ARII DOID GEMS HRUM ITMG PTBA PTRO

Rata – rata 1.012 -0.27 0.98 1.844 2.374 2.696 2.692 1.336

Zona 5 tahun D D D G G G G D

Z-Score 2012 1.19 0.17 0.99 2.04 3.90 3.45 2.79 1.50

Zona 2012 D D D G S S G D

Z-Score 2013 1.00 -0.05 0.90 1.56 2.95 2.92 2.49 1.46

Zona 2013 D D D D G G G D

Z-Score 2014 1.00 -0.38 1.12 2.00 1.89 2.61 2.52 1.63

Zona 2014 D D D G G G G D

Z-Score 2015 0.92 -0.46 0.84 1.56 1.50 2.25 2.22 1.13

Zona 2015 D D D D D G G D

Z-Score 2016 0.95 -0.62 1.03 2.06 1.63 2.25 3.44 0.96

Zona 2016 D D D G D G S D

Page 92: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

138

Perusahaan yang digolongkan sebagai distress zone, atau

perusahaan yang mengalami kondisi terancam bangkrut dalam waktu

dekat, berdasarkan tabel tersebut, disebutkan ada empat perusahaan, antara

lain: Adaro Energy Tbk, Atlas Resources Tbk, Delta Dunia Makmur Tbk,

dan Petrosea Tbk.

Perusahaan yang digolongkan sebagai grey zone, atau perusahaan

yang mengalami ambang kondisi antara perusahaan terancam bangkrut

atau dapat bertahan, berdasarkan tabel tersebut, disebutkan ada empat

perusahaan, antara lain: Golden Energy Mines Tbk, Harum Energy Mines

Tbk, Indo Tambangraya Megah Tbk, dan Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk.

Perusahaan yang digolongkan sebagai safe zone, atau perusahaan

yang digolongkan sebagai perusahaan yang aman dari kebangkrutan, dari

list tersebut, tidak terdapat satupun perusahaan yang aman dari hal ini.

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

perusahaan yang memiliki risiko paling tinggi untuk bangkrut dalam

kurun waktu 5 tahun berikutnya adalah Atlas Resources Tbk, dengan rata

– rata Z-Score selama 5 tahun senilai -0.27, kedua diikuti oleh Delta

Dunia Makmur Tbk, dengan rata – rata Z-Score senilai 0.98, dan ketiga

diikuti oleh Adaro Energy Tbk, dengan rata – rata Z-Score senilai 1.012.

Page 93: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

139

Perusahaan yang memiliki risiko paling kecil untuk bangkrut dalam kurun

waktu 5 tahun berikutnya adalah Indo Tambangraya Megah Tbk, dengan

rata – rata Z-Score selama 5 tahun senilai 2.696, kedua diikuti oleh

Tambang Batubara Bukit Asam, dengan rata – rata Z-Score senilai 2.692,

dan ketiga diikuti oleh Harum Energy Tbk, dengan rata – rata Z-Score

senilai 2.374.

Oleh karena itu, peneliti memperkirakan bahwa seluruh

perusahaan tambang tersebut memiliki risiko kebangkrutan yang tinggi,

berdasarkan rata – rata Z-Score 8 perusahaan tersebut, yaitu di angka 1.58,

yang berarti masuk ke distress zone.

Page 94: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

140

3. Pembahasan Lanjutan

Pada bagian ini, peneliti menganalisa keselarasan antara harga saham

dan harga komoditas batubara dengan nilai Z-Score yang setiap perusahaan

miliki, sehingga di penelitian ini dapat diketahui risiko kebangkrutan

perusahaan. Analisis yang dipakai peneliti untuk membuat kesimpulan adalah

analisis regresi linear.

3.1. Harga Saham Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara di

Indonesia selama 5 tahun terakhir

Di subbab ini, peneliti akan memaparkan harga saham selama 5

tahun terakhir, data ditampilkan per 3 bulan sekali, dari tahun 2012 – 2016

untuk setiap perusahaan pertambangan sektor batubara yang sudah

ditetapkan. Data yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisa harga

saham berikut ini diambil dari Bursa Efek Indonesia.

Harga saham ini digunakan oleh peneliti sebagai salah satu

pertimbangan untuk melihat toleransi pasar terhadap risiko kebangkrutan

yang dialami oleh perusahaan pertambangan. Tentunya sebuah perusahaan

yang bagus, di mana tentu saja perusahaan cenderung tentu masuk dalam

Page 95: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

141

kategori safe zone, adalah perusahaan yang memiliki kecenderungan untuk

memiliki harga saham yang ke arah naik dan pasar cenderung membeli.

Perusahaan yang memiliki Z-Score yang termasuk dalam antara

grey zone dan distress zone, biasanya akan memiliki kecenderungan harga

saham yang turun, dikarenakan kedua jenis perusahaan berisiko untuk

mengalami kebangkrutan yang lebih tinggi, sehingga pasar cenderung

kurang memercayai perusahaan – perusahaan tipe seperti ini dan mereka

cenderung menjual saham mereka dari perusahaan ini.

Page 96: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

142

3.1.1. Harga Saham Adaro Energy Tbk

Gambar 4.2. Harga Saham Adaro Energy Tbk Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, didapati bahwa harga saham Adaro

Energy pada bulan Desember 2012 adalah Rp 1.590,00;

Desember 2013 adalah Rp 1.090,00; Desember 2014 adalah Rp

1.040,00; Desember 2015 adalah Rp 515,00; dan Desember

2016 adalah Rp 1.695,00. Dapat disimpulkan bahwa harga

saham perusahaan tersebut selama 5 tahun memiliki trendline

1930

1450 1500

1590

1310

860 900

1090 980

1175 1175

1040 950

760

535 515

645

850

1205

1695

0

500

1000

1500

2000

2500

Mar

-12

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Adaro Energy Tbk

Page 97: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

143

menurun. Jika dikaitkan dengan Z-Score, didapati ada

perbedaan bahwa kondisi perusahaan ini paling baik pada

tahun 2012, yaitu sebesar 1.19, dikaitkan dengan rata – rata

harga saham tertinggi, pada tahun 2012, yaitu sebesar Rp

1.617,50, dan yang terburuk pada tahun 2015, yaitu sebesar

0.92, dikaitkan dengan rata – rata harga saham terendah, pada

tahun 2015, yaitu sebesar Rp 690,00.

Page 98: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

144

3.1.2. Harga Saham Atlas Resources Tbk

Gambar 4.3. Harga Saham Atlas Resources Tbk Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, didapati bahwa harga saham Atlas

Resources pada bulan Desember 2012 adalah Rp 1.510,00;

Desember 2013 adalah Rp 850,00; Desember 2014 adalah Rp

448,00; Desember 2015 adalah Rp 400,00; dan Desember 2016

adalah Rp 520,00. Dapat disimpulkan bahwa harga saham

perusahaan tersebut selama 5 tahun memiliki trendline

1420 1450

1410

1510

1190

800 780 850

695 680

424 448 405

450 415 400

450 500 500

520

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

Mar

-12

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Atlas Resources Tbk

Page 99: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

145

menurun. Jika dikaitkan dengan Z-Score, didapati benar bahwa

kondisi perusahaan ini paling baik pada tahun 2012, yaitu

sebesar 0.17, dikaitkan dengan rata – rata harga saham

tertinggi, pada tahun 2012, yaitu sebesar Rp 1.447,50, namun

ada perbedaan antara Z-Score yang terburuk pada tahun 2016,

yaitu sebesar -0.62, dengan rata – rata harga saham terendah,

pada tahun 2015, yaitu sebesar Rp 417,50.

Page 100: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

146

3.1.3. Harga Saham Delta Dunia Makmur Tbk

Gambar 4.4. Harga Saham Delta Dunia Makmur Tbk Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, didapati bahwa harga saham Delta

Dunia Makmur pada bulan Desember 2012 adalah Rp 153,00;

Desember 2013 adalah Rp 92,00; Desember 2014 adalah Rp

193,00; Desember 2015 adalah Rp 54,00; dan Desember 2016

adalah Rp 510,00. Dapat disimpulkan bahwa harga saham

perusahaan tersebut selama 5 tahun memiliki trendline

610

395

250

153

210

134

89 92 93

170

258

193

131

80 63 54

99

232 226

510

0

100

200

300

400

500

600

700

Mar

-12

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Delta Dunia Makmur Tbk

Page 101: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

147

menurun. Jika dikaitkan dengan Z-Score, didapati ada

perbedaan antara Z-Score yang terbaik pada tahun 2014, yaitu

sebesar 1.12 dengan rata – rata harga saham tertinggi, pada

tahun 2012, yaitu sebesar Rp 352,00, dan didapati benar bahwa

Z-Score yang terburuk pada tahun 2015, yaitu sebesar 0.84,

dikaitkan dengan rata – rata harga saham terendah, pada tahun

2015, yaitu sebesar Rp 82,00.

Page 102: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

148

3.1.4. Harga Saham Golden Energy Mines Tbk

Gambar 4.5. Harga Saham Golden Energy Mines Tbk Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, didapati bahwa harga saham

Golden Energy Mines pada bulan Desember 2012 adalah Rp

2.375,00; Desember 2013 adalah Rp 2.175,00; Desember 2014

adalah Rp 2.000,00; Desember 2015 adalah Rp 1.400,00; dan

Desember 2016 adalah Rp 2.700,00. Dapat disimpulkan bahwa

harga saham perusahaan tersebut selama 5 tahun memiliki

2850

2625 2500

2375 2450

2350

2200 2175

1775 1700

1950 2000

1700 1650

1395 1400

1670 1640

1420

2700

0

500

1000

1500

2000

2500

3000M

ar-1

2

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Golden Energy Mines Tbk

Page 103: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

149

trendline menurun. Jika dikaitkan dengan Z-Score, didapati ada

perbedaan antara Z-Score yang terbaik pada tahun 2016, yaitu

sebesar 2.06 dengan rata – rata harga saham tertinggi, pada

tahun 2012, yaitu sebesar Rp 2.587,50, dan didapati benar

bahwa Z-Score yang terburuk pada tahun 2015, yaitu sebesar

1.56, dikaitkan dengan rata – rata harga saham terendah, pada

tahun 2015, yaitu sebesar Rp 1.536,25.

Page 104: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

150

3.1.5. Harga Saham Harum Energy Tbk

Gambar 4.6. Harga Saham Harum Energy Tbk Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, didapati bahwa harga saham

Harum Energy pada bulan Desember 2012 adalah Rp 6.000,00;

Desember 2013 adalah Rp 2.750,00; Desember 2014 adalah Rp

1.660,00; Desember 2015 adalah Rp 675,00; dan Desember

2016 adalah Rp 2.140,00. Dapat disimpulkan bahwa harga

saham perusahaan tersebut selama 5 tahun memiliki trendline

menurun. Jika dikaitkan dengan Z-Score, didapati ada

8150

5700 5900 6000

4800

3025 2700 2750

2185 2325 2045

1660 1500

1105 845

675 880 820

1045

2140

-1000

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

Mar

-12

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Harum Energy Tbk

Page 105: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

151

perbedaan antara Z-Score yang terbaik pada tahun 2016, yaitu

sebesar 2.06, dengan rata – rata harga saham tertinggi, pada

tahun 2012, yaitu sebesar Rp 6.437,50, dan didapati benar

bahwa Z-Score yang terburuk pada tahun 2015, yaitu sebesar

1.56, dengan rata – rata harga saham terendah, pada tahun

2015, yaitu sebesar Rp 1.031,25.

Page 106: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

152

3.1.6. Harga Saham Indo Tambangraya Megah Tbk

Gambar 4.7. Harga Saham Indo Tambangraya Megah Tbk Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, didapati bahwa harga saham Indo

Tambangraya Megah pada bulan Desember 2012 adalah Rp

41.550,00; Desember 2013 adalah Rp 28.500,00; Desember

2014 adalah Rp 15.375,00; Desember 2015 adalah Rp

5.725,00; dan Desember 2016 adalah Rp 16.875,00. Dapat

disimpulkan bahwa harga saham perusahaan tersebut selama 5

tahun memiliki trendline menurun. Jika dikaitkan dengan Z-

43450

35950

42150 41550

35500

28150 26300

28500

24350

27000 25975

15375 16900

12850

9875

5725 6625

9375 10900

16875

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

50000

Mar

-12

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Indo Tambangraya Megah Tbk

Page 107: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

153

Score, didapati benar bahwa Z-Score yang terbaik pada tahun

2012, yaitu sebesar 3.45, dikaitkan dengan rata – rata harga

saham tertinggi, pada tahun 2012, yaitu sebesar Rp 40.775,00,

dan didapati benar bahwa Z-Score yang terburuk pada tahun

2016, yaitu sebesar 2.25, dengan rata – rata harga saham

terendah, pada tahun 2016, yaitu sebesar Rp 10.943,75.

Page 108: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

154

3.1.7. Harga Saham Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

Gambar 4.8. Harga Saham Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, didapati bahwa harga saham

Tambang Batubara Bukit Asam pada bulan Desember 2012

adalah Rp 15.100,00; Desember 2013 adalah Rp 10.200,00;

Desember 2014 adalah Rp 12.500,00; Desember 2015 adalah

Rp 4.525,00; dan Desember 2016 adalah Rp 12.500,00. Dapat

20500

14650

16200

15100 14400

13300 12750

10200 9325

10725

13200 12500

10750

8400

5625

4525

6275

7700

9625

12500

0

5000

10000

15000

20000

25000M

ar-1

2

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

Page 109: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

155

disimpulkan bahwa harga saham perusahaan tersebut selama 5

tahun memiliki trendline menurun. Jika dikaitkan dengan Z-

Score, didapati ada perbedaan bahwa Z-Score yang terbaik

pada tahun 2016, yaitu sebesar 3.44, dikaitkan dengan rata –

rata harga saham tertinggi, pada tahun 2012, yaitu sebesar Rp

16.612,50, dan didapati benar bahwa Z-Score yang terburuk

pada tahun 2015, yaitu sebesar 2.22, dengan rata – rata harga

saham terendah, pada tahun 2015, yaitu sebesar Rp 7.325,00.

Page 110: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

156

3.1.8. Harga Saham Petrosea Tbk

Gambar 4.9. Harga Saham Petrosea Tbk Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, didapati bahwa harga saham Petrosea pada

bulan Desember 2012 adalah Rp 1.320,00; Desember 2013 adalah Rp

1.150,00; Desember 2014 adalah Rp 925,00; Desember 2015 adalah Rp

290,00; dan Desember 2016 adalah Rp 720,00. Dapat disimpulkan bahwa

harga saham perusahaan tersebut selama 5 tahun memiliki trendline

menurun. Jika dikaitkan dengan Z-Score, didapati ada perbedaan antara Z-

4275

3275

1510 1320

1890

1200 1160 1150

1395 1275 1200

925 785

443 290 290

458 480 535 720

-500

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

Mar

-12

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Petrosea Tbk

Page 111: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

157

Score yang terbaik pada tahun 2014, yaitu sebesar 1.63 dengan rata – rata

harga saham tertinggi, pada tahun 2012, yaitu sebesar Rp 2.595,00, dan

didapati ada perbedaan antara Z-Score yang terburuk pada tahun 2016,

yaitu sebesar 0.96, dengan rata – rata harga saham terendah, pada tahun

2015, yaitu sebesar Rp 452,00.

Page 112: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

158

3.2. Harga Komoditas Dunia 5 Tahun Terakhir

Di subbab ini, peneliti memaparkan dua jenis harga komoditas,

yaitu harga batubara Australia dan harga energi selama 5 tahun, yaitu

tahun 2012 – 2016. Harga ini ditunjukkan oleh peneliti dengan tujuan

menunjukkan tren pasar energi yang ada di dunia secara menyeluruh,

saat periode 2012 – 2016, untuk menunjukkan tingkat keamanan

perusahaan yang bergerak di dalam industri energi, khususnya

batubara.

Harga komoditas energi tentu sangat berpengaruh terhadap

operasional perusahaan batubara, dikarenakan nilai jual dari batubara

itu sendiri sangat bergantung terhadap pasar. Jika kondisi pasar itu

sendiri volatile dan tingkat perubahannya sangat tinggi, maka akan

berakibat pada kondisi perusahaan batubara yang juga mengalami

volatilitas yang tinggi juga, dan juga berlaku sebaliknya. Berikut

peneliti sediakan dua jenis data komoditas energi, yaitu komoditas

energi British Thermal Unit dan Australian Thermal Unit.

Page 113: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

159

3.2.1. Harga Komoditas Energi dalam British Thermal Unit

Gambar 4.10. Harga Komoditas Energi Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, terlihat bahwa harga energi

tertinggi terdapat pada tahun 2012, dengan rata – rata harga

sebesar US$ 193.60 per BTU (British Thermal Unit), dan

harga energi terendah terdapat pada tahun 2015, dengan rata –

rata harga sebesar US$ 95.01 per BTU (British Thermal Unit).

216,98

172,47

196,48 188,46 190,63

184,85 192,95 194,31 190,84

197,2

175,77

119,24

104,16 113,96

89,26

72,64 71,5

88,01 85,72

100,12

0

50

100

150

200

250M

ar-1

2

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Energi (Keseluruhan)

Page 114: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

160

3.2.2. Harga Batubara Australia

Gambar 4.11. Harga Batubara Australia Tahun 2012 – 2016

Dari grafik tersebut, terlihat bahwa harga batubara tertinggi

terdapat pada tahun 2012, dengan rata – rata harga sebesar US$

100.85 per ATU (Australian Thermal Unit), dan harga energi

terendah terdapat pada tahun 2015, dengan rata – rata harga

sebesar US$ 60.49 per ATU (Australian Thermal Unit).

115,14

93,42 95,31 99,51 97,48

88,67 83,16

90,36

78,58 76,59 70,65

66,9 64,41 63,04

58,66 55,85 55,44 56,23

76,37

93,13

0

20

40

60

80

100

120

140

Mar

-12

Jun-1

2

Sep

-12

Des

-12

Mar

-13

Jun-1

3

Sep

-13

Des

-13

Mar

-14

Jun-1

4

Sep

-14

Des

-14

Mar

-15

Jun-1

5

Sep

-15

Des

-15

Mar

-16

Jun-1

6

Sep

-16

Des

-16

Batubara Australia

Page 115: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

161

3.3. Analisa Korelasi Harga Saham, Harga Komoditas, dan Z-Score

Berdasarkan data yang sudah dipaparkan oleh peneliti, maka

peneliti dapat memberikan analisis sebagai berikut ini. Poin pertama, 8

perusahaan pertambangan yang dianalisa oleh peneliti, pada tahun 2015

mengalami kondisi terburuk, yaitu risiko kebangkrutan tertinggi selama 5

tahun terakhir, semenjak harga batubara mengalami rata – rata harga

terendah, yaitu US$ 60.49 per ATU (Australian Thermal Unit), disertai

rata – rata harga energi terendah, yaitu US$ 95.01 per BTU (British

Thermal Unit). Kedua hal tersebut menjadi pukulan keras bagi perusahaan

pertambangan batubara, karena perusahaan – perusahaan tersebut

bergantung sekali pada harga energi dan batubara.

Dan karena 8 perusahaan tersebut memiliki penghasilan utama dari

penjualan batubara, ketika harga jatuh, tentu saja akan banyak sekali

kendala yang terjadi di dalam operasional perusahaan, seperti

berkurangnya purchase parity power, atau kemampuan perusahaan untuk

membeli batu bara, disertai juga dengan lack of marketability, yaitu

ketidakmampuan perusahaan untuk menjual batubara dengan harga saat

perusahaan tersebut membeli, dan juga perusahaan terancam oleh

competitive pricing, di mana perusahaan tetap harus mempertahankan

operasionalnya dengan menyaingkan harga mereka di pasar, sehingga

perusahaan mampu menjual batu bara mereka di pasar, dan tentu saja hal

Page 116: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

162

ini menjadi risiko untuk perusahaan, dengan saja bisa menjual di harga

murah, yaitu di bawah harga beli, sehingga menyebabkan kerugian,

sedangkan di lain sisi, perusahaan memang bisa menjual di atas harga beli,

tetapi akan berdampak kepada operasional perusahaan, di samping itu

competitive pricing terjadi juga karena banyaknya pengganti energi selain

batu bara.

Dilansir dari History.com dan The Balance, seperti yang terjadi

pada kasus the Great Depression, pada tanggal 24 Oktober 1929, di

Amerika Serikat, hal tersebut terjadi karena ketidakmampuan bank sentral

dan perusahaan investasi untuk menyeimbangkan kondisi finansial karena

kegagalan bank sentral untuk menetapkan kebijakan moneter yang benar,

karena saat itu bank sentral menggunakan tight monetary policy untuk

mengontrol masuk dan keluarnya dollar Amerika, yang di mana bank

sentral saat itu seharusnya menggunakan loose monetary policy untuk

meningkatkan jumlah dollar Amerika yang beredar di negara tersebut

demi kelancaran transaksi saham, sehingga tidak terjadi stock market

crash; dan kegagalan perusahaan investasi untuk menyeimbangkan

permintaan dan penjualan saham, ketika saat itu terjadi kasus Black

Thursday, dikarenakan terjadinya stock market crash karena penjualan

saham menjadi tiga kali jumlah normal, yaitu 12.9 juta lembar pada hari

yang bersamaan, sehingga terjadi ketidakpercayaan investor terhadap

stock market dan menyebabkan kondisi harga saham yang turun terus –

Page 117: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

163

menerus hingga tahun 1932, yang menyisakan nilai saham 20% dari harga

semula sebelum tanggal 24 Oktober 1929, atau yang disebut dengan free

fall market, yang memunculkan kasus the Great Depression hingga tahun

1939. Hal tersebut juga bisa terjadi pada perusahaan batubara di berbagai

belahan dunia, apabila mereka tidak segera mengambil tindakan yang

tepat untuk mengamankan operasional dan mampu menyesuaikan pasar.

Dari poin pertama, peneliti hendak menyatakan bahwa risiko pasar

batubara saat ini mempengaruhi tiga hal terhadap operasional perusahaan,

yaitu berkurangnya purchase parity power / kemampuan membeli

perusahaan, terjadinya lack of marketability / kekurangan prospek untuk

melakukan pemasaran, dan competitive pricing / persaingan harga yang

sangat tinggi.

Poin kedua, kesadaran masyarakat mengenai polusi udara yang

semakin tinggi, menyebabkan pengurangan penggunaan energi batubara

dengan signifikan, karena batubara merupakan salah satu penghasil emisi

karbon dioksida (CO2) tertinggi, disertai dengan risiko kematian

diakibatkan oleh polusi udara itu sendiri, dalam bentuk toksifikasi sistem

pernafasan manusia. Ditambah lagi dengan pembaruan teknologi zaman

sekarang, yang mengarah menuju sumber daya energi yang dapat

diperbarui, seperti angin, air dll; yang mulai banyak menggantikan sumber

daya energi yang tidak dapat diperbarui, seperti minyak, batubara dll.

Dilansir dari jurnal “Reviews of Solutions to Global Warming, Air

Page 118: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

164

Pollution, and Energy Security” yang ditulis oleh Mark Z. Jacobson,

Ph.D.; “ … Coal-CCS and nuclear offer less benefit thus represent an

opportunity cost loss…” yang berarti, batubara menghasilkan keuntungan

yang kurang sebanding dengan energi lainnya, serta menghasilkan kerugian

dalam hal biaya peluang, yang dapat menyebabkan kerugian terhadap bisnis

dan lingkungan.

Menurut Jacobson, “… Indoor plus outdoor air pollution is the sixth-

leading cause of death, causing over 2.4 million premature deaths

worldwide.1Air pollution also increases asthma, respiratory illness,

cardiovascular disease, cancer, hospitalizations, emergency-room visits,

work-days lost, and school-days lost, all of which decrease economic output,

divert resources, and weaken the security of nations. …” yang berarti polusi

dalam ataupun luar ruangan adalah salah satu penyebab kematian nomor 6 di

dunia, yang menyebabkan kematian manusia sebanyak 2.4 juta manusia di

seluruh belahan dunia. Polusi udara juga meningkatkan risiko asma, penyakit

pernapasan, penyakit jantung, kanker, rawat inap di rumah sakit, perlunya

tindakan darurat di rumah sakit, berkurangnya hari kerja, dan berkurangnya

hari sekolah, yang semuanya menyebabkan penurunan hasil ekonomi,

pengalihan sumber daya, dan mengurangi kekuatan dari sebuah bangsa.

Hal ini juga dipengaruhi dari hasil penggunaan batubara dalam

industri, yaitu pengolahan batubara menjadi energi, yang menghasilkan residu

Page 119: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

165

berupa karbon dioksida, yang secara langsung juga bertanggung jawab

terhadap polusi udara yang ada di muka bumi sekarang ini.

Menurut Jacobson, “… Since hydrogen production from coal

gasification is a chemical rather than combustion process, this method could

result in relatively low emissions of classical air pollutants, but CO2 emissions

would still be large unless it is piped to a geological formation. However, this

model (with capture) is not currently feasible due to high costs. …” yang

berarti, karena produksi gas hidrogen itu berasal dari penyubliman itu

merupakan proses kimia dan bukan proses pembakaran, sebenarnya metode

ini menghasilkan emisi gas yang lebih rendah, tetapi emisi karbon dioksida

dari proses ini akan tetap besar kecuali prosesnya dipipakan secara geologis,

tetapi model ini tidak dapat dikerjakan karena biaya yang besar.

Hal ini mengartikan bahwa, meskipun ada cara untuk mengurangi

emisi karbon dioksida, ada risiko biaya yang sangat besar jika mencoba

menggunakan metode penyubliman menggunakan pipa geologis.

Menurut Jacobson, “… Coal reserves were 930 billion tons in 2006.

With 2400 kWh ton−1

and 60% (or 11 PWh yr−1

) of annual electricity

produced by coal, coal could last 200 yr if coal used did not increase. …”,

yang berarti, pada tahun 2006, simpanan batubara adalah sejumlah 930 milyar

ton. Dengan penggunaan listrik sebesar 2,400 kWh/ton dan 60% (atau 11

PWh/tahun) dari listrik sehari – hari yang berasal dari batubara, maka batubara

Page 120: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

166

dapat menyalakan listrik hingga 200 tahun ke depan apabila penggunaan

listrik tidak naik jumlahnya.

Menurut Jacobson, “… The effects on bird and bat deaths due to each

energy technology should also be considered. Energy technologies kill birds

and bats by destroying their habitat, polluting the air they breathe and the

water they drink, and creating structures that birds and bats collide with or

are electrocuted on. ...”, yang berarti bahwa penyebab kematian burung dan

kelelawar dikarenakan teknologi untuk energi perlu dipertimbangkan.

Teknologi energi membunuh burung dan kelelawar dengan cara merusak

habitat mereka, mencemari udara yang mereka hidup dan air yang mereka

minum, dan membuat bangunan yang menyebabkan mereka tertabrak atau

tersetrum.

Tentu saja dengan pembakaran batubara dan pembebasan lahan untuk

pembentukan sebuah power plant, akan menyebabkan risiko berkurangnya

habitat untuk hewan, tetapi khusus untuk teknologi yang berhubungan dengan

energi, dampaknya sangat berpengaruh terhadap hewan yang terbang. Jika

dibiarkan dalam tahap lanjut, maka dampaknya tentu akan buruk untuk

lingkungan, dan bisa menyebabkan kekacauan ekosistem, sehingga

perusahaan batubara pun akan mengalami kerugian apabila sampai ekosistem

kacau karena akan berdampak juga pada tempat di mana mereka melakukan

penambangan, dan juga berisiko untuk masing – masing individu dikarenakan

kerugian ekonomi, seperti yang peneliti jelaskan pada paragraf sebelumnya.

Page 121: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

167

Menurut Jacobson, “ … Four general tiers of technology options

emerge based on distinct divisions in weighted average score of the

technology. Tier 1 (<4.0), includes wind-BEVs and wind-HFCVs. Tier 2 (4.0–

6.5) includes CSP-BEVs, geo-BEVs, PV-BEVs, tidal-BEVs, and wave-BEVs.

Tier 3 (6.5–9.0) includes hydro-BEVs, nuclear-BEVs, and CCS-BEVs. Tier 4

(>9) includes corn- and cellulosic-E85. ... The Tier 3 technologies are less

desirable. However, hydroelectricity, which is cleaner than coal-CCS or

nuclear with respect to climate and health, is an excellent load balancer. As

such, hydroelectricity is recommended ahead of the other Tier 3 power

sources, particularly for use in combination with intermittent renewables

(wind, solar, wave). …” yang menyatakan bahwa, ada empat jenis energi yang

diklasifikasikan. Tingkat 1 yaitu power plant / pembangkit listrik yang

menggunakan udara, tingkat 2 yaitu power plant / pembangkit listrik yang

menggunakan gelombang air laut atau sinyal – sinyal dari tanah, tingkat 3

yaitu power plant / pembangkit listrik yang menggunakan energi dari air,

nuklir, dan batubara, dan tingkat 4 yaitu power plant / pembangkit listrik yang

menggunakan ethanol yang berasal dari serat jagung atau rerumputan. Power

plant tingkat 3, di mana batubara digunakan di dalamnya sebagai salah satu

jenis sumber daya energi yang dipakai dalam pembangkit listrik tingkat ini,

tidak terlalu disarankan untuk digunakan karena dampak terhadap kesehatan

dan lingkungan tidak terlalu bagus.

Page 122: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

168

Dan pada akhirnya, berdasarkan penelitian Mark Z. Jacobson

mengenai penilaian atas berbagai macam sumber energi, ada 3 poin penting

mengenai batubara yang peneliti ulas dalam skripsi ini.

Pertama, batu bara merupakan salah satu sumber energi yang paling

tidak efisien jika dibandingkan dengan sumber energi lainnya, dikarenakan

menyebabkan opportunity cost terhadap lingkungan yang lebih tinggi, disertai

dengan dampak negatif yang lebih banyak dibandingkan dengan sumber daya

lainnya, setelah nuklir.

Kedua, batu bara merupakan salah satu energi yang menyebabkan

polusi, baik dari di dalam ruangan ataupun luar ruangan, dan dapat dihasilkan

dari mana saja, seperti pengolahan batubara di mesin, pembakaran, pernafasan

manusia dll; dan polusi merupakan salah satu penyebab kematian nomor 6 di

dunia. Polusi ini terjadi baik di udara, tanah, maupun air, sehingga

meningkatkan risiko kematian juga untuk hewan dan tumbuhan.

Ketiga, batu bara merupakan sumber daya yang terbatas, yang

diprediksikan oleh Jacobson, hanya akan bertahan hingga 200 tahun yang

akan datang, sehingga perlu adanya pertimbangan penggunaan sumber daya

lain yang baru agar segala sesuatu yang ada di dunia ini, seperti ekonomi,

industri, teknologi dll dapat berjalan terus dengan lancar.

Oleh karena itu, berdasarkan poin kedua, peneliti hendak menyatakan

kepada perusahaan untuk mempertimbangkan apakah batubara masih layak

Page 123: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

169

sebagai sumber utama perusahaan untuk mendapatkan penghasilan, atau

apakah ada komoditas lain yang bisa menjadi sumber untuk mendapatkan

penghasilan terhadap perusahaan.

Poin ketiga, boom komoditas batubara yang terjadi pada tahun

2000an yang menyebabkan oversuplai perusahaan batubara, sehingga

meningkatkan risiko kebangkrutan perusahaan batubara. Dilansir dari

Indonesia Investments, ada pernyataan sebagai berikut: “Boom komoditas

pada era 2000-an menghasilkan keuntungan yang signifikan untuk

perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam ekspor batubara.

Kenaikan harga komoditas ini - sebagian besar - dipicu oleh

pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Kendati begitu,

situasi yang menguntungkan ini berubah pada saat terjadi krisis

keuangan global pada tahun 2008 ketika harga-harga komoditas menurun

begitu cepat. … Selain dari lambatnya pertumbuhan ekonomi global (dan

penurunan besar-besaran perekonomian RRT), penurunan permintaan

komoditas, ada pula faktor lain yang berperan.

Pada era boom komoditi 2000-an yang menguntungkan, banyak

perusahaan pertambangan baru yang didirikan di Indonesia sementara

perusahaan-perusahaan tambang yang sudah ada meningkatkan investasi

untuk memperluas kapasitas produksi mereka. Hal ini menyebabkan

kelebihan suplai yang sangat besar dan diperburuk oleh antusiasme para

penambang batubara di tahun 2010-2013 untuk memproduksi dan

Page 124: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

170

menjual batubara sebanyak mungkin - karena rendahnya harga batubara

global - dalam rangka menghasilkan pendapatan dan keuntungan.”.

Ditambah lagi dengan hal berikut yang menjadi beban bagi

perusahaan, yang dituliskan dalam salah satu koran ternama di Indonesia,

dilansir dari Kompas, menyatakan bahwa dalam tahun berjalan, tahun

2015, menyatakan bahwa ada 125 perusahaan batubara yang bangkrut,

yang mengakibatkan 5.000 karyawan kena putus hubungan kerja (PHK).

Hal tersebut terjadi dikarenakan tiga hal yang terjadi. Pertama,

pembajakan minyak oleh ISIS (Islamic State in Iraq and Syria). Kedua,

sekitar 30% dari dana operasional perusahaan dialokasikan sebagai dana

siluman oleh perusahaan. Ketiga, ada 31 jenis pajak yang dibebankan oleh

pemerintah Indonesia sebagai kewajiban perusahaan batubara.

Pada poin ketiga ini, peneliti hendak menyatakan bahwa,

dikarenakan anjloknya harga, ditambah dengan jumlah perusahaan yang

berlebih, serta tekanan biaya dari pemerintah dan operasional perusahaan

yang sangat tinggi, maka perusahaan pertambangan perlu

mempertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi internal, yang dapat

mengurangi risiko biaya operasional yang terlalu tinggi, atau juga bisa

merangkul pemerintah untuk bergabung dengan proyek mereka, apabila

dirasa perlu untuk dapat meningkatkan jumlah pendapatan perusahaan,

dan melakukan hal lainnya yang sekiranya dapat menguntungkan pihak

stockholders yang memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan

Page 125: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.unika.ac.id/16363/5/12.30.0296 EKA... · Menurut Laporan Tahunan Delta Dunia Makmur (2016, h. 4 – 5), Perusahaan ini juga tercatat sebelumnya

171

untuk perusahaan secara internal, serta para stakeholders yang berada di

luar perusahaan, yang terkait secara langsung dengan perusahaan, seperti

pemerintah dan masyarakat sekitar power plant / pembangkit listrik atau

mining site / lokasi pertambangan, dan yang tidak langsung seperti LSM

dan organisasi – organisasi yang peduli terhadap kesejahteraan pihak –

pihak tertentu.

Akhir kata dari penulis mengenai bab 4, ada pertimbangan positif

ataupun negatif, yang dapat perusahaan pertimbangkan dalam melanjutkan

operasional.