38
53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah negeri tingkat menengah pertama di daerah Boja. SMP Negeri 2 Boja mulai menempati gedung baru di jalan Raya Tampingan Boja pada tanggal 3 Agustus 1988, yang diresmikan oleh Bupati waktu itu, Bapak Soedono Yusuf. Berdiri di atas lahan seluas 11.450 m2, SMP 2 Boja mempunyai lahan yang cukup luas dan strategis untuk mengembangkan diri, terbukti pemerintah telah menetapkan SMP 2 boja sebagai salah satu Sekolah Standar Nasional berdasarkan surat Dirjen Menejemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas No. 968/03/KU/2009. Terletak di daerah perbatasan antara kota Boja dan Semarang, menjadikan SMP Negeri2 Boja satu- satunya sekolah negeri yang berbatasan langsung dengan daerah Kodia Semarang. Hal ini tentu saja berpengaruh besar pada kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Peserta didik yang masuk pun datang dari daerah Boja dan Semarang, dengan perbandingan 80 – 20 %. Hal ini menyebabkan SMP Negeri 2 Boja mempunyai komunitas yang heterogen, baik dari tingkat sosial, ekonomi budaya, maupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP

Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi

kebutuhan sekolah negeri tingkat menengah pertama di

daerah Boja. SMP Negeri 2 Boja mulai menempati

gedung baru di jalan Raya Tampingan Boja pada

tanggal 3 Agustus 1988, yang diresmikan oleh Bupati

waktu itu, Bapak Soedono Yusuf. Berdiri di atas lahan

seluas 11.450 m2, SMP 2 Boja mempunyai lahan yang

cukup luas dan strategis untuk mengembangkan diri,

terbukti pemerintah telah menetapkan SMP 2 boja

sebagai salah satu Sekolah Standar Nasional

berdasarkan surat Dirjen Menejemen Pendidikan Dasar

dan Menengah Depdiknas No. 968/03/KU/2009.

Terletak di daerah perbatasan antara kota Boja

dan Semarang, menjadikan SMP Negeri2 Boja satu-

satunya sekolah negeri yang berbatasan langsung

dengan daerah Kodia Semarang. Hal ini tentu saja

berpengaruh besar pada kondisi sosial ekonomi

masyarakat setempat. Peserta didik yang masuk pun

datang dari daerah Boja dan Semarang, dengan

perbandingan 80 – 20 %. Hal ini menyebabkan SMP

Negeri 2 Boja mempunyai komunitas yang heterogen,

baik dari tingkat sosial, ekonomi budaya, maupun

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

54

tingkat kesadaran dan kecerdasan intelektual. (Data

siswa SMP Negeri 2 Boja. 2014)

Di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah saat

ini, Bapak Asikin, M. Pd., sebagai Kepala Sekolah yang

ke-9, program-program unggulan di galakkan untuk

menunjang terciptanya sekolah yang kondusif bagi

pelaksanaan proses belajar mengajar. Berbagai prestasi

sudah diraih SMP Negeri 2 Boja di tingkat Kecamatan

Boja, Kabupaten Kendal dan Propinsi Jawa Tengah,

baik di bidang akademik maupun non akademik.

Sejak tahun 2009 pemerintah menunjuk SMP

Negeri 2 Boja sebagai satu-satunya pilot project sekolah

yang mengembangkan Pendidikan Nasionalisme di

Kabupaten Kendal untuk tingkat SMP. Hal ini tentu

saja menjadi satu prestasi yang patut dibanggakan.

SMP Negeri 2 Boja memiliki visi dan misi sebagai

jati diri dan haluan sekolah yang tertuang pada

dokumen sekolah yang selanjutnya dijadikan dasar

pada setiap pengembangan kurikulum dan program-

program sekolah.

Visi: “Luhur Budi Pekerti Unggul Dalam

Prestasi” mempunyai makna bahwa SMP Negeri 2 Boja

mempunyai gagasan dan harapan untuk mencetak

siswa-siswa yang berbudi pekerti luhur dan memiliki

keunggulan prestasi di berbagai bidang.

Untuk mewujudkan Visi tersebut sekolah

mencanangkan indikator visi sebagai berikut:

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

55

a) Terwujudnya prestasi akademik dan non akademik.

b) Terwujudnya sarana prasarana yang memadai yang

mendukung pencapaian prestasi.

c) Terwujudnya tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang kompeten dan profesional.

d) Terwujudnya sisten penilaian yang akurat.

e) Terwujudnya standar pengelolaan manajemen yang

handal.

f) Terwujudnya standar pembiayaan yang memadai.

g) Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif,

bersih, nyaman, indah, rindang dan asri.

h) Terwujudnya budaya belajar untuk membentuk

kepribadian.

(Dokumen Kurikulum Sekolah, 2014)

Sedangkan misi yang dikembangkan sekolah

dalam mengemban tugas mencerdaskan kehidupan

bangsa adalah sebagai berikut:

a) Mewujudkan pengembangan prestasi akademik dan

non-akademik.

b) Mewujudkan pengembangan inovasi model

pembelajaran.

c) Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran.

d) Mewujudkan pengembangan sarana prasarana

pendidikan yang berbasis IT.

e) Melaksanakan pengembangan tenaga pendidik dan

kependidikan yang kompeten dan profesional.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

56

f) Mewujudkan kelembagaan dan manajemen sekolah

yang handal.

g) Mewujudkan program penggalian pembiayaan

sekolah yang memadai.

h) Mewujudkan system penilaianyang akurat dan adil

i) Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif,

bersih, indah, nyaman, rindang dan asri.

(Dokumen Kurikulum Sekolah, 2014)

Smentar itu visi dalam menuju sekolah adiwiyata

adalah “Cinta dan Peduli Lingkungan” untuk

mewujudkan visi maka misi Program Sekolah Adiwiyata

SMPN 2 Boja adalah sebagi berikut.

a. Mendidik karakter siswa yang disiplin, cinta dan

peduli terhadap kelestarian lingkungan alam di

sekolah dan sekitarnya;

b. Membudayakan hidup sehat, bersih, tertib dan aman

di lingkungan sekolah dan sekitarnya;

c. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih,

rindang, aman dan nyaman;

d. Memanfaatkan lingkungan sekolah untuk media

pembelajaran yang menyenangkan;

e. Perwujudan pengelolaan sampah dengan 3R.

Sedangkan tujuan Program Sekolah Adiwiyata SMP

Negeri 2 Boja:

a. Mengembangkan pembelajaran dengan

memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai

media pembelajaran;

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

57

b. Mengembangkan pembiasaan hidup bersih, sehat,

tertib dan aman di lingkungan sekolah;

c. Mengembangkan karakter cinta alam dan peduli

lingkungan;

d. Mengembangkan wirausaha dengan pemanfaatan

limbah/sampah di lingkungan sekolah.

SMP Negeri 2 Boja memiliki 24 ruang kelas untuk

8 rombel di tiap tingkat kelas. SMP Negeri 2 Boja

dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung

pembelajaran, seperti Perpustakaan, Mushola,

Panggung Seni, Laboratorium IPA dan Bahasa, Ruang

Komputer, Ruang Memasak, Ruang Busana, Kantin,

Koperasi Sekolah dan Klinik (UKS). SMP Negeri 2 Boja

juga memiliki berbagai fasilitas olah raga seperti

lapangan basket, vollyball, tenis meja dan lainnya. SMP

Negeri 2 Boja memiliki lapangan yang luas untuk

kegiatan upacara bendera dan lainnya. SMP Negeri 2

Boja juga dilengkapi dengan jaringan internet.

(Dokumen Sarpras SMP Negeri 2 Boja, 2014)

SMP Negeri 2 memiliki 748 siswa, terdiri dari 403

orang siswa putri dan 345 orang siswa putra. Siswa

SMP Negeri 2 Boja berasal dari tingkatan sosial ekonomi

menengah ke bawah. Sebagian besar orang tua siswa

berprofesi sebagai petani atau buruh, pedagang atau

wirausaha dan karyawan swasta. Menurut data siswa

yang didokumentasikan oleh tim guru BK SMP Negeri 2

Boja (2014), 37 orang tua siswa atau 4,93% berprofesi

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

58

sebagai PNS/TNI, 7 orang (0,93 %) adalah Pensiunan,

273 orang (36%) sebagai karyawan swasta, 299 orang

(39,86%) sebagai Buruh/Tani, serta 134 orang (17,87%)

berprofesi sebagai pedagang/wiraswasta. Berdasarkan

penghasilan orang tua, siswa berasal dari keluarga

berpenghasilan dibawah Rp 1.000.000 sebanyak 454

orang (60,69%), keluarga berpenghasilan Rp 1.000.000

keatas sebanyak 294 orang (39,31%).

SMP Negeri 2 Boja memiliki 47 orang tenaga

pendidik dan 11 orang tenaga kependidikan yang

secara profesional melayani pendidikan di sekolah.

Tenaga pendidik terdiri dari 39 guru PNS, 1 guru

Kontrak dan 7 GTT, dengan 9 orang berpendidikan

S2(19,15%), 37 orang berpendidikan S1(78,72%), 8

orang diantaranya sedang menyelesaikan proses

pendidikan S2 dan 1 orang D3(2,13%). Sedangkan

tenaga kependidikan terdiri dari 1 Pegawai Tetap dan

12 Pegawai Tidak Tetap dengan spesifikasi pendidikan:

S1=1 orang,D3=2 orang,SLTA=5 orang, SLTP =3 orang.

(Data kepegawaian SMP Negeri 2 Boja, 2014)

Untuk menjaga mutu perlayanan pendidikan

pada masyarakat, SMP Negeri 2 Boja membentuk

Badan Komite Sekolah yang beranggotakan tokoh-tokoh

masyarakat setempat serta wakil orang tua siswa yang

mempunyai keperdulian tinggi pada kemajuan dan

keberhasilan pendidikan di SMP Negeri 2 Boja. Badan

Komite SMP Negeri 2 Boja diketuai oleh Bapak H. Anis

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

59

Yunus, S. Pd. sebagai Ketua I dan Bapak H. Harjono, S.

Pd. sebagai ketua II. Beranggotakan Bapak Suwoso

Djati, Bapak Mulyono, Bapak Supriyadi, Ibu Dra. Sri

Sulastri, Bapak Santoso, Ibu Heni Susatyo, Bapak

Haryanto, S. Pd., M. Par., Bapak Suwoto, Bapak

Sukamto dan Pipit Dwi Ratnawati, yang merupakan

tokoh-tokoh masyarakat yang berkompeten di

bidangnya ini, sangat dibutuhkan keberadaan dan

sumbangsih tenaga serta pikiran demi kemajuan

pendidikan di SMP Negeri 2 Boja.

SMP Negeri 2 Boja menyelenggarakan

pembelajaran baik akademik maupun non akademik,

intra dan ekstra kurikuler. Kegiatan pembelajaran

dilaksanakan di kelas maupun luar kelas sesuai dengan

kurikulum yang berlaku. Menurut Kurikulum 2006, 10

Mapel dan 2 Mulok diajarkan sebagai pembelajaran

intra kurikuler di SMP Negeri 2 Boja, dengan alokasi

waktu 34 jam pelajaran. Sedangkan pembelajaran ektra

kurikuler yang diselenggarakan sebagai kegiatan

pengembangan diri terdiri dari Bimbingan dan

Konseling, MTQ/BTA, Paduan Suara/Band, Pramuka,

Paskibra, PMR, Bola Voli, Seni Tari, Basket, Sepak

Takraw, KIR, Conversation, PKS dan KANCIL

(Komunitas Anak-Anak Cinta Lingkungan).

(Dokumen Kurikulum SMP Negeri 2 Boja, 2014)

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

60

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam bagian ini akan disajikan hasil penelitian

tentang perencanaan strategis menuju sekolah

Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja. Data penelitian akan

diolah dengan menggunakan model penelitian R&D

yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009) dengan

langkah-langkah sebagai berikut.

4.2.1.Potensi dan Masalah

Pada bagian potensi dan masalah ini, akan

dibahas mengenai potensi-potensi atau kekuatan yang

dimiliki, serta permasalahan yang dihadapi skolah yang

jika diberdayakan dan dikelola dengan baik, akan

menghasilkan nilai tambah pada tujaun yang akan

dicapai yaitu sekolah Adiwiyata. Potensi-potensi yang

dimiliki sekolah, berdasarkan hasil observasi awal yang

dilakukan peneliti diantaranya adalah, sekolah memiliki

lahan luas yang belum dimanfaatkan secara optimal,

sekolah juga memiliki Sumber Daya Alam dan Sumber

Daya Energi yang memadai, lokasi sekolah yang

strategis yaitu sekolah terletak di pinggir jalan utama

dan berada diperbatasan dengan Kodya Semarang,

tenaga pendidik dan kependidikan yang professional

dan memadai. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan kepala sekolah dan juga diperkuat dengan hasil

dari FGD.

KS: “tempatnya strategis, guru mencukupi, gedung dan sarpras mencukupi, pendaftar atau siswa baru melebihi yang diinginkan (kuota)”

Wawancara dengan kepala sekolah menyebutkan

bahwa potensi yang dimiliki sekolah dalam

mewujudkan sekolah Adiwiyata mempunyai peluang

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

61

yang sangat besar, karena sekolah mempunyai sumber

daya yang memadahi. Lingkungan fisik juga

mendukung, tenaga pendidik yang mencukupi dengan

kapasitas siswa, juga memiliki peserta didik yang

heterogen. Hal ini juga didukung dengan data hasil

FGD, sebagai berikut.

“Faktor faktor keunggulan yang dimiliki SMP Negeri 2 Boja seperti lingkungan yang luas dan strategis,jumlah siswa yang banyak,animo masyarakat terhadap sekolah yang besar,tenaga pendidik yang profesional dan berpendidikan minimal S1,dapat lebih ditingkatkan .Sehingga sangat dimungkinkan adanya upaya peningkatan mutu sekolahnya.”

Dari data hasil FGD ini memperkuat bahwa

sekolah memiliki potensi yang cukup untuk

mengembangkan dan mewujudkan sekolah Adiwiyata.

Dengan keunggulan yang dimiliki sekolah dapat

menekan kelemahan yang dihadapi.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki sekolah

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu,

Pembelajaran di SMP Negeri 2 Boja belum

menggunakan kurikulum berbasis Pendidikan

Lingkungan Hidup, permasalahan sampah yang belum

teratasi secara optimal, rendahnya pemahaman akan

hidup sehat dan hidup bersih, pemanfaatan Sumber

Daya Alam dan Energi belum efisien, kurang

diperhatikannya sarana dan prasarana untuk

menunjang pendidikan lingkungan hidup, dan

kurangnya alokasi anggaran untuk kegiatan lingkungan

hidup. Hasil observasi tersebut didukung dengan hasil

wawancara dan juga FGD, di antaranya adalah

wawancara dengan kepala sekolah SMP Negeri 2 Boja

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

62

yang membenarkan bahwa masalah sampah belum

dapat dikelola dengan baik.

…“untuk permasalahan sampah memang belum dapat teratasi secara optimal, dikarenakan siswa yang jumlahnya hamper mencapai 1000, tukang kebun juga masih kurang, tempat pembuangan sampah akhir juga belum dimiliki sekolah, serta belum tersedia tempat samapah yang memenuhi standar, sehingga dalam urusan sampah setiap harinya belum dapat teratasi dengan baik”.

Selain permasalahan sampah sekolah juga

mempunyai permasalahan tentang pemanfaatan air,

berdasarkan hasil observasi, wawancara dan diperkuat

dengan data hasil FGD, menyebutkan bahwa belum ada

pengaturan dari sekolah mengenai pemanfaatan air,

tentang penghematan dan pengelolaan air bersih juga

baru sebatas himbauan. Berikut data hasil FGD

tentang pemanfaatan dan pengelolaan air di sekolah,

adalah sebagai berikut.

“Belum ada upaya yang secara khusus dilakukan untuk pengelolaan air, penghematan air, ataupun system control air, baru sebatas himbauan, belum ada tinfakan konkrit untuk mengatasi permasalahan air di sekolah, tapi dengan adanya pohon-pohon perindang di lingkungan sekolah, sumber air dapat terjaga.”

Permasalahan lain yang dihadapi sekolah adalah

tentang kurikulum berbasis lingkungan hidup yang

belum terintegrasi di dalam pembelajaran. Hasil

penelitian menyebutkan bahwa pembelajaran di SMP

Negeri 2 Boja belum menggunakan kurikulum berbasis

Pendidikan Lingkungan Hidup, hal ini dikonfirmasi

dalam hasil pelaksanaan FGD, yaitu

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

63

…“di dalam kurikulum belum ada upaya khusus, hanya tersirat di tema-tema beberapa mata pelajaran tertentu, seperti dalam bahasa inggris terdapat teks bacaan yang membahas pentingnya lingkungan hijau” Hal ini terjadi karena sekolah memang belum

memprogramkan secara spesifik mengenai pemanfaatan

lahan kosong sebagai pengembangan keanekaragaman

hayati sekolah. Upaya untuk mewujudkan sekolah

hijau memang sudah di rencanakan, namun program-

program untuk mewujudkan tujuan tersebut belum

disusun secara sistematis, hal ini sesuai dengan data

hasil FGD yang dilakukan.

“Sekolah belum merencanakan upaya khusus terkait penghijauan sekolah dalam memanfaatkan lahan yang masih kosong, sehingga belum terprogram secara mandiri, baru sebatas kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh siswa pada kegiatan tertentu. Permasalahan anggaran juga menjadi salah satu alasan belum dimanfaatkannya lingkungan yang masih kosong.”

Isu pengelolaan lingkungan sekolah terkait

dengan makanan dan lingkungan sekolah juga menjadi

permasalahan yang dihadapi sekolah. Belum ada

kriteria tentang makanan dan minuman sehat yang

dijual di kantin sekolah. Belum ada kebijakan sekolah

yang mengatur tentang itu, menyebabkan sampah-

sampah dari bungkus makanan dan limbah dari kantin

menjadi permasalahan yang cukup serius bagi sekolah.

Sekolah belum memberikan program-program khusus

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

64

bagi siswa untuk belajar mengolah makanan dan

minuman yang sehat di sekolah. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dan juga didukung dengan data hasil

FGD, yang diuraikan sebagai berikut.

“Program khusus bagi siswa untuk belajar mengolah makanan dan minuman sehat belum ada ,itu perlu himbauan pada para siswa untuk membawa bekal makanan dari rumah, selain makanan dari rumah diharapkan lebih sehat bahan dan cara pengolahannya, hal ini juga dapat mengurangi dampak limbah kantin sekolah.”

Potensi dan permasalahan ini diharapkan dapat

teratasi dengan cara melalukan penelitian dan

pengembangan yang akan menghasilkan produk berupa

rencana strategis menuju sekolah Adiwiyata di SMPN 2

Boja. Dengan adanya produk berupa renstra maka

semua potensi yang dimiliki dapat dikelola dan

dimanfaatkan untuk mengurangi permasalahan-

permasalahan yang di hadapi sekolah.

4.2.2. Pengumpulan Data (mengumpulkan informasi

dan studi literature)

Setelah potensi dan masalah yang dimiliki

sekolah, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai

informasi dan studi literature yang dapat digunakan

sebagai bahan untuk perencanaan produk dalam

bentuk rencana strategis (renstra) yang diharapkan

dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Untuk menyelesaikan permasalahan-

permasalahan yang dihadapi SMPN 2 Boja, serta untuk

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

65

dapat memanfaatkan potensi sekolah, maka perlu

dibuat rencana strategi sekolah. Sedangkan Menurut

Djunaedi (2002), bahwa rencana strategis adalah

Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur: (1) perumusan visi dan misi, (2) pengkajian lingkungan eksternal, (3) pengkajian lingkungan internal, (4) perumusan isu-isu strategis, dan (5) penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan sasaran). Proses perencanaan strategis tidak bersifat sekuensial penuh, tapi dapat dimulai dari salah satu dari langkah ke (1), (2), atau (3). Ketiga langkah tersebut saling mengisi. Setelah ketiga langkah pertama ini selesai, barulah dilakukan langkah ke (4), yang disusul dengan langkah ke (5). Setelah rencana strategis (renstra) selesai disusun, maka diimplementasikan dengan terlebih dahulu menyusun rencana-rencana kerja (aksi/tindakan).

Disini disebutkan bahwa renstra tidak mengenal

standar yang baku, bahkan secara proses

pelaksanaannya memiliki banyak variasi sesuai dengan

kondisi masing-masing. Penyusunan renstra juga

memuat secara umum proses perencanaan strategis

memuat unsur-unsur: (1) perumusan visi dan misi, (2)

pengkajian lingkungan eksternal, (3) pengkajian

lingkungan internal, (4) perumusan isu-isu strategis,

dan (5) penyusunan strategi pengembangan

Untuk menyusun rencana strategi maka terlebih

dahulu penulis mengumpulkan sejumlah data mengenai

lingkungan internal dan lingkungan eksternal sekolah.

Berdasarkan hasil observasi dan FGD data pendukung

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

66

untuk menganalisis dan menentukan strategi adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.1 Lingkungan Internal Seklah

Faktor-Faktor Internal Sekolah Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness)

Letak sekolah dan luas tanah/ bangunan ideal

Pengelolaan sampah yang belum sesuai standar

Jumlah peserta didik yang besar Kartakter siswa yang instan, indispliner dan tidak peduli lingkungan

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai

RKAS belum mengalokasikan 20% anggaran untuk PLH

Manjemen sekolah yang handal (akreditasi A)

Belum ada manajemen pendidikan lingkngan hidup

Sarana dan prasarana sekolah yang lengkap

Belum dilaksanakannya pembelajaran kurikulum berbasis PLH secara menyeluruh

Adapun data hasil penelitian terkait lingkungan

eksternal sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Lingkungan Eksternal Sekolah

Faktor-Faktor Eksternal Sekolah Peluang (opportunity) Ancaman (threat)

Dukungan komite sekolah Tidak adanya dukungan partisipasi masyarakat

Dukungan pemerintah Tidak adanya dukungan dana yang memadai

Dukungan sponsorship Tidak adanya kemitraan Lingkungan sekolah yang asri Tidak adanya media pulikasi Tuntutan masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas

Lingkungan sosial masyarakat

Setelah data mengenai aspek internal dan aspek

eksternal sekolah sudah terkumpul, maka selanjutnya

penulis melakukan analisis terhadap kedua aspek

tersebut, yaitu dengan menggunakan teknik analisis

AWOT. Adapun analisis SWOT yang dilaksanakan akan

diuraikan sebagai berikut.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

67

1. STRENGTH (Kekuatan)

a) Letak SMP Negeri 2 Boja yang strategis serta Luas

Tanah dan Bangunan SMP Negeri 2 Boja yang ideal

SMP Negeri 2 Boja terletak di Jalan Raya

Tampingan Boja, kurang lebih 3 km dari kota Boja

dan merupakan satu-satunya sekolah setingkat SMP

yang berbatasan dengan daerah Kodia Semarang.

SMP Negeri 2 Boja terletak di jalan utama yang

menghubungkan kota Boja dan Semarang. Hal ini

membuat letak SMP 2 Boja sangat strategis untuk

mengembangkan diri, baik pengembangan bangunan

dan lingkungan maupun pengembangan potensi SDM

dan prestasi.

SMP Negeri 2 Boja memiliki lingkungan yang

hijau dan asri, serta udara yang bersih dan sejuk

karena secara geografis terletak di lereng gunung

Ungaran. SMP Negeri 2 Boja memiliki 24 ruang kelas

untuk 8 rombel di tiap tingkat kelas, dilengkapi

dengan berbagai fasilitas untuk mendukung

pembelajaran, seperti Perpustakaan, Mushola,

Panggung Seni, Laboratorium IPA dan Bahasa, Ruang

Komputer, Ruang Memasak, Ruang Busana, Kantin,

Koperasi Sekolah dan Klinik (UKS). SMP Negeri 2

Boja juga memiliki berbagai fasilitas olah raga seperti

lapangan basket, vollyball, tenis meja dan lainnya

Dengan luas banguan 4.430 M2 di atas total

tanah seluas 11.450 M2 , SMP Negeri 2 Boja

mempunyai hampir 2/3 lahan terbuka untuk

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

68

penghijauan dan tamanisasi. Taman dan kebun

sekolah, yang ditempatkan di beberapa lahan kosong,

menambah teduh dan rindang lingkungan sekolah.

b) Jumlah peserta didik yang besar

SMP Negeri 2 memiliki 748 siswa dengan rata-

rata siswa SMP Negeri 2 Boja berasal dari tingkatan

sosial ekonomi menengah ke bawah. Jumlah siswa

yang sedemikian besar, tentu bisa dijadikan

kekuatan yang sangat potensial untuk pelaksanaan

program-program sekolah.

c) Jumlah Guru dan Tenaga kependidikan yang

memadai

SMP Negeri 2 Boja memiliki tim pengajar yang

profesional terdiri 47 tenaga pendidik (9 pengajar

adalah lulusan S2 dan 8 pengajar sedang dalam

proses menyelesaikan jenjang S2, dan 6 tenaga

administrasi, 3 tenaga perpustakaan, 2 tenaga

kebersihan dan 1 tenaga keamanan.

d) Managemen Sekolah yang handal

Kepala Sekolah yang terakreditasi ”A” untuk ME

Kepala Sekolah 2013/2014.

e) Sarana dan Prasarana Sekolah yang lengkap

SMP Negeri 2 Boja memiliki sarana dan

prasarana yang sangat memadai untuk

melaksanakan proses pembelajaran yang baik. Ruang

kelas yang luas dan nyaman, halaman terbuka yang

luas dan hijau, perpustakaan, laboratorium IPA dan

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

69

Bahasa, ruang menjahit dan memasak, UKS, ruang

konseling, kantin dan toilet disediakan sekolah untuk

kelancaran dan kenyamanan proses pembelajaran di

lingkungan sekolah. Air, listrik dan internet juga

menjadi fasilitas yang disediakan sekolah.

2. WEAKNESS (Kelemahan)

a) Pengelolaan sampah organik dan non organik

Pengelolaan sampah organik dan non-organik di

SMP Negeri 2 Boja dilakukan dengan pembersihan

dan pembakaran. Hal ini tentu saja tidak sesuai

dengan standar pengelolaan sampah 3R (Reuse-

Reduce-Recycle)

b) Karakter siswa yang instan, indisipliner dan tidak perduli lingkungan

Pola hidup dan pola pikir siswa yang serba

instan dan indisipliner merupakan kelemahan bagi

program pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

Menurut data survey yang dilakukan Peneliti secara

acak atas 100 siswa kelas 7, 8 dan 9, ditemukan 97%

responden memilih makanan instan dan jajanan

kemasan plastik, serta 80% responden tidak disiplin

membuang sampah pada tempatnya (data rekap hasil

survey siswa, lampiran).

Karakter cinta alam dan lingkungan juga masih

sangat rendah. Siswa kurang perduli dengan isu

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

70

kelestarian lingkungan alam yang ada di lingkungan

sekolah maupun masyarakat sekitar.

c) RKAS belum mengalokasikan 20% anggaran untuk

PLH

Pembiayaan program adiwiyata secara ideal

adalah 20% dari RKAS. Namun angka ini belum

terpenuhi di SMP Negeri 2 Boja, dan tentu saja

merupakan kelemahan bagi pelaksanaan progam.

d) Belum ada manajemen Pendidikan Lingkungan

Hidup

Belum adanya manajemen Pendidikan

Lingkungan Hidup yang profesional di SMP Negeri 2

Boja. Prinsip dasar manajemen yaitu Planning,

Organizing, Actualizing dan Controlling belum

disusun dan dilaksanakan secara benar dan

profesional.

e) Belum dilaksanakannya pembelajaran kurikulum

berbasis PLH secara menyeluruh

Pembelajaran kurikulum berbasis PLH belum

dilaksanakan secara menyeluruh di SMP Negeri 2

Boja. Hal ini bisa dilihat dari Visi, Misi dan Tujuan

Sekolah yang belum secara eksplisit dan tegas

mencantumkan slogan pelestarian lingkungan hidup.

Begitu juga dengan silabus dan RPP tiap mata

pelajaran yang ada.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

71

3. OPPORTUNITY (Peluang)

a) Dukungan Komite Sekolah

Dewan Komite Sekolah yang terdiri dari wakil

tokoh masyarakat, tokoh pendidikan dan orang tua

siswa sangat mendukung program sekolah Adiwiyata.

Ketika program ini disampaikan di rapat dewan

Komite, hampir semua anggota komite memberikan

tanggapan positif dan mendukung. Terbukti untuk

RKAS 2015/2016, disetujui untuk menambah

anggaran di bidang pelestarian lingkungan hidup,

berupa pengadaan sarana prasarana pendukung PLH

serta alokasi dana untuk kegiatan-kegiatan

pengembangan PLH di SMP Negeri 2 Boja.

b) Dukungan Pemerintah

Pemerintah melalui Balai Pendidikan Pelestarian

Lingkungan Hidup (BPPLH) kabupaten Kendal,

sangat mendukung pengembangan program Sekolah

Adiwiyata SMP Negeri 2 Boja. Pelatihan dan

pembinaan diberikan kepada SMP Negeri 2 Boja

sebagai bentuk dukungan.

c) Dukungan Sponsorship

Adanya dukungan dari beberapa sponsor baik

dari beberapa guru dan orang tua murid secara

perorangan maupun dari beberapa rekanan

kerja/supplier pengadaan barang dan jasa di SMP

Negeri 2 Boja, memberikan peluang yang bagus

untuk pengembangan kegiatan terkait program yang

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

72

dicanangkan. Dukungan ini terkait dengan

pengadaan sarana prasarana pendukung, seperti:

MMT slogan PLH, tempat sampah, dll.

d) Lingkungan sekolah yang asri

SMP Negeri 2 Boja memiliki beberapa tumbuhan

perindang dan penyejuk yang bisa dikembangkan

menjadi taman dan kebun perindang sekolah. Selain

itu lingkungan sekolah yang asri dapat dimanfaatkan

untuk media penunjang pembelajaran seperti green

house, taman tosaga (tanaman sayuran keluarga),

apotik hidup dan kebun buah sekolah.

e) Tuntutan masyarakat terhadap lulusan yang

berkualitas

Masyarakat mengharapkan putra-putri mereka

dapat lulus dari SMP Negeri 2 Boja dengan hasil

belajar yang baik dan memiliki karakter yang bagus

sehingga dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih

tinggi dan berkualitas. Tuntutan ini merupakan satu

peluang sekolah untuk melaksanakan program

adiwiyata sebagai salah satu bentuk perlayanan

sekolah terhadap masyarakat untuk mencetak

lulusan yang berkualitas.

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

73

4. THREAT (Ancaman)

a) Tidak adanya dukungan partisipasi masyarakat

sekitar

Masyarakat di sekitar SMP Negeri 2 Boja yang

tidak mendukung program Sekolah Adiwiyata.

Tingkat sosial ekonomi masyarakat yang menengah

ke bawah membawa dampak negatif terhadap

kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup alam

sekitar. Eksploitasi lingkungan alam pada areal

persawahan di sekitar sekolah melalui penggunaan

insektisida dan pupuk kimia, serta alih fungsi lahan

persawahan menjadi ternak ayam, pembuatan batu

bata, depo pasir dan bangunan pabrik menjadi

ancaman yang nyata bagi keberhasilan program

sekolah Adiwiyata.

b) Tidak adanya dukungan dana yang memadai

Anggaran Sekolah yang tertuang dalam RKAS

SMP Negeri 2 Boja belum mengalokasikan 20%

anggaran untuk upaya pelestarian lingkungan

hidup,yang kesemuanya berupa pengadaan dan

pemeliharaan sarana prasarana pendukung. Untuk

dana kegiatan pengembangan pendidikan lingkungan

hidup belum dialokasikan secara khusus. Dana yang

kurang memadai ini tentu saja menjadi satu

ancaman bagi keberhasilan pelaksanaan program.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

74

c) Tidak adanya kemitraan

Kemitraan dengan pihak luar yang mempunyai

visi, misi dan tujuan yang sama akan menjadi

kekuatan dan peluang bagi suatu lembaga dalam

menjalankan sebuah program. SMP Negeri 2 Boja

belum menjalin kerja sama dan kemitraan dengan

lembaga-lembaga yang berkecimpung di dalam

pelestarian lingkungan hidup, seperti: Kelompok

Pecinta Alam, Lembaga Masyarakat Perduli

Lingkungan, dan lainnya.

d) Tidak adanya media publikasi

Publikasi yang terarah dan luas belum

dilaksanakan untuk mengekspos kegiatan-kegiatan

terkait dengan pelestarian lingkungan hidup di SMP

Negeri 2 Boja. Publikasi ini seharusnya bisa

dilakukan secara lokal pada masyarakat sekitar

sekolah, serta secara luas lewat media cetak maupun

internet. Publikasi yang positif akan dapat

memperkenalkan dan mempromosikan program

sekolah sekaligus menggalang dukungan dari banyak

pihak.

e) Lingkungan sosial masyarakat

Pemanfaatan kebun dan sawah untuk ternak

dan industri banyak terjadi di sekitar SMP Negeri 2

Boja. Penggunaan pupuk non organik dan insektisida

pada pertanian di masyarakat sekitar juga

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

75

mempengaruhi kualitas air dan tanah di sekitar

sekolah.

5. Strategi SO,ST,WO,WT

a) Analisa IFAS dan EFAS

Penentuan bobot dan rating pada masing-masing

aspek IFAS dan aspek EFAS diperoleh melalui FGD

(focus group discussion).

Table 4.3 Perhitungan IFAS

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X

Rating Kekuatan (Strength)

1.Letak sekolah dan luas tanah/

bangunan sekolah

0,25 3 0,75

2.Jumlah peserta didik yang besar 0,25 4 1,00

3.Jumlah pendidik dan tenaga

kependidikan yang memadai

0,20 3 0,60

4.Manajemen sekolah yang handal

(akreditasi A) 0,15 3 0,45

5.Sarana dan Prasarana Sekolah

yang lengkap

0,15 4 0,60

Total Skor 1,00 3,40

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X

Rating Kelemahan (Weakness)

1.Pengelolaan sampah organik dan

non organik

0,30 1 0,30

2.Karakter siswa akan pelestarian

lingkungan

0,30 1 0,30

3.Pembiayaan program 0,10 3 0,30

4.Belum ada manajemen PLH 0,10 3 0,30

5.Pembelajaran kurikulum berbasisLH 0,20 2 0,40

Total Skor 1,0 1,60

Total Skor Akhir ( S- W ) = 3,40 – 1,60 1,80

sumber: hasil FGD

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

76

Table 4.4 Perhitungan EFAS

Faktor-Faktor strategi Eksternal Bobot

Rating Bobot X Rating PELUANG (OPPORTUNITY)

1. Adanya dukungan Komite Sekolah /

orang tua siswa

0,15 4 0,60

2. Adanya dukungan pemerintah 0.10 3 0,30

3. Adanya dukungansponsorship 0,05 1 0,05

4.Suasana lingkungan yang asri 0,10 3 0,30

5.Tuntutan masyarakat thd lulusan

yang berkualitas

0,15 4 0,60

Total Skor 1,0 1,85

Faktor-Faktor strategi Eksternal Bobot Rating BobotX Rating ANCAMAN (Threat )

1. Tidak ada dukungan masyarakat 0,15 3 0,45

2. Tidak adanya dana yang memadai 0,05 3 0,15

3. Tidak adanya kemitraan dengan

lembaga yang mempunyai tujuan

yang sama

0,05 3 0,15

4. Tidak ada media publikasi 0.05 3 0,15

5.Lingkungan sosial masyarakat 0,15 1 0,15

Skor Total 1,0 1,05

Total Skor Akhir ( O-T) = 1,85 – 1,05 0,80

Sumber: hasil FGD

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

77

b) Diagram Analisis SWOT

Gambar 4.1 Diagram SWOT

Berdasarkan hasil analisis SWOT SMPN 2 Boja,

dapat diketahui skor akhir IFAS adalah 1,80.

Sedangkan skor akhir EFAS adalah 0,80. Hasil analisis

ini menunjukkan bahwa strategi berada di kuadran SO

(strenght-opportunity) yang mendukung strategi agresif,

artinya sekolah dapat menggunakan kekuatan untuk

mendapatkan peluang yang ada pada lingkungan

eksternal sekolah untuk mewujudkan sekolah

Adiwiyata. Sehingga pihak sekolah dapat menggunakan

kekuatan dari lingkungan internal sekolah untuk

meraih peluang yang ada pada lingkuangan eksternal

sekolah dalam membuat program-program strategis

sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja.

1

-1

Kuadran 1

(1.80;0.80)

4 3 2 -4 -3 -2 Kelemahan(W

) Kekuatan(S

)

-2

Peluang (O)

4

3

2

1 -1

-3

Ancaman( T )

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

78

4.2.3. Desain Produk

Berdasarkan analisis faktor internal dan faktor

eksternal melalui analisis SWOT, menunjukkan bahwa

strategi berada pada kuadran (SO) yang mendukung

strategi agresif. Dari hasil tersebut maka dalam tahap

pengembangan desain penulis akan mengembangkan

desain dalam bentuk rencana strategis.

Tabel 4.5 Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT

Faktor Eksternal Faktor Internal

Peluang (O) 1. Adanya dukungan komite

sekolah dan orang tua siswa

2. Adanya dukungan pemerintah

3. Adanya dukungan sponsorship

4. Suasana lingkungan sekolah yang asri

5. Tuntutan masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas.

Kekuatan (S) Strategi S-O 1. Letak sekolah dan luas

tanah serta bangunan sekolah yang ideal

2. Jumlah peserta didik yang besar

3. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai

4. Manajemen sekolah yang handal ( akreditasi A)

5. Sarana dan prasarana sekolah yang lengkap

1. Pengembangan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

2. Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dinas pendidikan dalam melaksanakan program pendidikan lingkungan hidup.

3. Peningkatan kapasitas SDM, kaitanya dengan wawasan pendidikan lingkungan hidup

4. Peningkatan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan

5. Membuat perencanaan tata kelola sekolah, baik masalah penghijauan, pemanfaatan SDA, maupun pengelolaan sampah dan limbah.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

79

Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi

yang perlu dikiembangkan sebagai upaya mewujudkan

sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja, di antaranya

adalah sebagai berikut: 1) Pengembangan pembelajaran

pendidikan lingkungan hidup, 2) Menjalin kemitraan

dengan masyarakat, dinas pendidikan dalam

melaksanakan program pendidikan lingkungan hidup,

3) Peningkatan kapasitas SDM, kaitanya dengan

wawasan pendidikan lingkungan hidup, 4) Peningkatan

kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan,

5) Membuat perencanaan tata kelola sekolah, baik

masalah pengijauan, pemanfaatan SDA, maupun

pengelolaan sampah dan limbah.

Strategi dari hasil analisis SWOT dikembangkan

menjadi isu-isu strategis, kemudian dikembangkan

menjadi desain produk berupa draf perencanaan

strategis. Desain produk renstra dapat dilihat pada

lampiran 8.

4.2.4 Validasi Desain Produk

Produk yang dikembangkan berupa rencana

strategi menuju sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja

dan divalidasi oleh 2 validator, yaitu: 1) Dr. Bambang S.

Sulasmono, M.Si (Dosen PPs-MMp, UKSW Salatiga), 2)

Joko Sarwono B.E (Kabid pengkajian dampak dan

pengendalian pencemaran, Badan Lingkungan Hidup,

Kabupaten Kendal).

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

80

Adapun renstra yang telah divalidasi oleh

validator 1, yaitu Dr. Bambang S. Sulasmono, M.Si.,

dapat dilihat pada table berikut ini.

Table 4.6 Hasil Validasi Renstra

No Pernyataan Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian judul bab dengan isi materi dalam tiap bab

2 Kejelasan isi bab √

3 Kejelasan kerangka isi √

4 Kesesuaian latar belakang dengan maksud dan tujuan program

5 Kejelasan maksud dan tujuan √

6 Kejelasan sasaran √

7 Kesesuaian dasar hukum √

8 Kesesuaian struktur program dengan perencanaan kegiatan

9 Kesesuaian antara isi perencanaan dengan jenis kegiatan

10 Kesesuaian antara kegiatan dengan waktu pelaksanaan

11 Kejelasan isi perencanaan √

12 Kejelasan isi kegiatan √

13 Kesesuaian tujuan dengan sasaran strategi

14 Kesesuaian sasaran strategi dengan strategi yang dibuat

15 Kesesuaian program dengan strategi √

16 Strategi selalu diperkuat dengan kebijakan pelaksanaan strategi

17 Program yang dibuat sudah mengakomodir semua kekuatan internal sekolah

18 Strategi yang dibuat sudah mempertimbangkan peluang yang dihadapi sekolah

19 Strategi mengarah pada terwujudnya visi sekolah Adiwiyata

20 Tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan yang dibuat dapat mengantisipasi kelemahan serta ancaman yang dihadapi sekolah

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

81

Table 4.6 menunjukkan bahwa penilaian hasil

validasi terhadap renstra berada pada sekala penilaian

4, artinya “pernyataan sesuai”. Hal ini menunjukkan

bahwa renstra yang dikembangkan sudah valid,

walaupun masih terdapat beberapa saran. Beberapa

saran dari validator 1 antara lain: 1) revisi kalimat pada

point 3, halaman 30, menjadi “matrik SWOT”, 2) jika

dipandang perlu alangkah baiknya ditambahkan renop

(rencana operasional).

Hasil validasi yang dilakukan oleh validator 2,

yaitu Bapak Joko Sarwono B.E (Kabid pengkajian

dampak dan pengendalian pencemaran, Badan

Lingkungan Hidup, Kabupaten Kendal) dapat dilihat

pada tabel berikut.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

82

Tabel 4.7 Hasil Validasi Renstra

No Penyataan Skala Penilaian

1 2 3 4 5 1 Kesesuaian judul bab dengan isi

materi dalam tiap bab

2 Kejelasan isi bab √

3 Kejelasan kerangka isi √

4 Kesesuaian latar belakang dengan maksud dan tujuan program

5 Kejelasan maksud dan tujuan √

6 Kejelasan sasaran √

7 Kesesuaian dasar hukum √

8 Kesesuaian struktur program dengan perencanaan kegiatan

9 Kesesuaian antara isi perencanaan dengan jenis kegiatan

10 Kesesuaian antara kegiatan dengan waktu pelaksanaan

11 Kejelasan isi perencanaan √

12 Kejelasan isi kegiatan √

13 Kesesuaian tujuan dengan sasaran strategi

14 Kesesuaian sasaran strategi dengan strategi yang dibuat

15 Kesesuaian program dengan strategi √

16 Strategi selalu diperkuat dengan kebijakan pelaksanaan strategi

17 Program yang dibuat sudah mengakomodir semua kekuatan internal sekolah

18 Strategi yang dibuat sudah mempertimbangkan peluang yang dihadapi sekolah

19 Strategi mengarah pada terwujudnya visi sekolah Adiwiyata

20 Tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan yang dibuat dapat mengantisipasi kelemahan serta ancaman yang dihadapi sekolah

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

83

Table 4.7 juga menunjukkan bahwa penilaian

hasil validasi terhadap renstra berada pada sekala

penilaian 4, artinya “pernyataan sesuai”. Hal ini

menunjukkan bahwa renstra yang dikembangkan

sudah valid, walaupun masih dengan beberapa saran.

Saran yang diberikan oleh validator 2 yaitu dibuat

Rencana Operasional atau (renop), supaya dalam

implementasi strategi dapat dilaksanakan dengan

mudah oleh setiap implementator.

4.2.5 Revisi Desain

Berdasarkan hasil validasi dari para validator

tersebut dan juga beberapa saran yang diberikan,

selanjutnya peneliti melakukan koreksi terhadap poin-

point yang harus direvisi. Setelah itu renstra yang

sudah direvisi perlu dikoordinasikan kepada kepala

sekolah supaya dilakukan pembahasan mendalam

bersama seluruh warga sekolah. Jika warga sekolah

sepakat, maka renstra siap untuk diujicobakan dan

umpan balik dari pelaksanaan akan dilakukan

pengkajian lebih lanjut sesuai dengan tahap-tahap

pengembangan produk yang digunakan.

Hasil revisi rencana strategis menuju sekolah

Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal

dapat dilihat pada lampiran 11.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

84

4.3 Pembahasan

Dalam bagian ini penulis akan membahas

langkah-langkah pengembangan desain diantaranya

tahap potensi dan masalah, pengumpulan data, desain

produk, validasi produk dan revisi desain.

4.3.1 Potensi dan Masalah

Potensi yang dimiliki SMP Negeri 2 Boja

diantaranya adalah sekolah memiliki luas area yang

ideal sehingga sangat sesuai apabila dikembangkan

menjadi sekolah Adiwiyata. Selain itu sekolah memiliki

tenaga pendidik dan kependidikan yang professional

dan memadai. Guru mayoritas sudah bersertifikat

pendidik, dan berpendidikan minimal S1, bahkan ada

beberapa yang sudah menempuh pendidikan jenjang S2

sehingga sangat proporsional untuk memberikan

pembelajaran pada jumlah siswa yang banyak. Selain

itu sekolah juga mempunyai jumlah siswa yang banyak,

yaitu sebanyak 748 siswa, yang terdiri dari 403 siswa

putri dan 345 siswa putra. Ini berarti sekolah

mempunyai dukungan dan kepercayaan masyarakat

yang tinggi. Sumber daya alam dan sumber daya energi

yang dimiliki sekolah juga sangat potensial untuk

mewujudkan sekolah Adiwiyata. Potensi yang dimiliki

sekolah jika dikelola dengan baik maka tujaun sekolah

Adiwiyata dapat terwujud, sebagaimana Peraturan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

85

2009 dinyatakan bahwa tujuan umum Adiwiyata adalah

membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya

pelestarian lingkungan dan pembangunan

berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang

maupun yang akan datang.

Meskipun memiliki potensi yang baik, SMPN 2

Boja juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu terkait

masalah pembelajaran yang belum menggunakan

kurikulum berbasis pendidikan lingkungan hidup, hal

ini bertentangan dengan pendapat Basile (dalam

Bartosh,2003), menyebutkan bahwa pembelajaran

dengan pendekatan lingkungan mendorong siswa untuk

belajar “melakukan ilmu pengetahuan” bukan hanya

belajar “mengetahui ilmu pengetahuan”. Padahal

potensi lingkungan yang dimiliki jika dimanfaatkan

sebagai media dalam pembelajaran, maka siswa dapat

belajar secara langsung di alam lingkungan yang

dimiliki, tanpa perlu menggunakan media pembelajaran

buatan guru atau siswa.

Permasalahan di atas juga bertentangan dengan

hasil penelitian yang dilakukan Ahmad Saefi; 2010,

menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran

Lingkungan Hidup jika diterapkan, maka akan

memberikan pencapaian belajar siswa secara efektif.

Dalam penelitiannya juga disebutkan bahwa Siswa

merasa senang dan tertarik dalam proses pembelajaran

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

86

jika berkaitan dengan permasalahan lingkungan alam,

guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik

dan menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar

Selain itu sekolah juga memiliki permasalahan

pengelolaan sampah yang belum dapat teratasi dengan

baik, hal ini dikarenakan sarana dan prasarana

khususnya dalam pengelolaan sampah belum belum

dimiliki secara lengkap. Rendahnya siswa dalam

pemahaman akan hidup sehat dan bersih juga member

kontribusi pada keberadaan sampah yang belum

teratasi. Sumber daya alam dan energi yang dimiliki

belum dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan

optimal. Hal itu semua dikarenakan kurangnya alokasi

anggaran yang dimiliki sekolah, keterbatasan anggaran

tersebut menjadikan sekolah kerepotan dalam

mengelola kebersihan lingkungan, khususnya masalah

sampah.

Permasalahan tersebut seharusnya segera

diselesaikan, mengingat pentingkya lingkungan hidup

termasuk juga lingkungan sekolah yang sangat

menentukan hasil dari pendidikan yang berupa

karakter siswa, mutu sekolah, dan juga mendorong

peningkatan prestasi akademik siswa. Langkah

penyelesaiannya yang dilaksanakan peneliti yaitu

dengan membuat rencana strategis menuju sekolah

Adiwiyat. Dengan renstra tersebut dapat membantu

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

87

membuat program pengelolaan potensi-potensi

lingkungan sekolah yang dimiliki.

4.3.2 Pengumpulan Data

Dalam tahap ini penulis melakukan pengambilan

data yang berkaitan dengan penelitian. Proses

pengambilan dilakukan dengan teknik observasi,

wawancara, dan focus group discussion (FGD). Data

yang diambil adalah data yang berkaitan dengan faktor-

faktor internal dan eksternal sekolah. Faktor internal

sekolah meliputi aspek kekuatan sekolah dan aspek

kelemahan yang dimiliki sekolah, sedangkan faktor

eksternal meliputi aspek peluang dan ancaman yang

dihadapi sekolah.

Setelah data-data terkumpul selanjutnya penulis

melakukan analisis faktor internal dan faktor eksternal

dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil dari

analisis SWOT selanjutnya digunakan sebagai acuan

dalam merumuskan desain pengembangan. Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Nursyahidah (2012),

yang menjelaskan bahwa dalam tahap pengumpulan

informasi dapat digunakan sebagai bahan untuk

merencanakan produk pengembangan, sehingga

diharapkan dapat mengatasi permasalahan.

4.3.3 Desain Produk

Desain produk dikembangkan dari hasil analisis

SWOT yang dilakukan dengan menganalisis faktor

internal dan faktor eksternal sekolah. Dari hasil analisis

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

88

tersebut kemudian digunakan sebagai acuan dalam

mengembangkan desain produk berupa rencana

strategi menuju sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 2

Boja, Kabupaten Kendal. Strategi yang dihasilkan dari

analisis SWOT berada pada kuadran strength-

opportinity (SO), yang mendukung strategi agresif.

Kekuatan yang dimiliki sekolah di antaranya

adalah 1) letak sekolah dan luas tanah serta bangunan

sekolah yang ideal, 2) jumlah peserta didik yang besar,

3) jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang

memadai, dan 4) sarana dan prasarana sekolah yang

lengkap. Sedangkan sekolah mempunyai peluang di

antaranya 1) adanya dukungan komite sekolah dan

orang tua siswa, 2) adanya dukungan pemerintah, 3)

adanya dukungan sponsorship, 4) suasana lingkungan

sekolah yang asri, dan 5) tuntutan masyarakat

terhadap lulusan yang berkualitas. Dengan strategi

yang berada di kuadran strength-opportunity yang

mendukung strategi agresif, maka strategi yang

diperoleh adalah sebagai berikut: 1) Mengaitkan setiap

pembelajaran dengan konsep lingkungan hidup yang

juga tertulis didalam silabus dan RPP, 2) Menjalin

kemitraan dengan masyarakat, dinas pendidikan dalam

melaksanakan program pendidikan lingkungan hidup, 3)

Peningkatan kapasitas SDM, kaitanya dengan wawasan

pendidikan lingkungan hidup, 4) Peningkatan kualitas

pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, 5) Membuat

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

89

perencanaan tata kelola sekolah, baik masalah pengijauan,

pemanfaatan SDA, maupun pengelolaan sampah dan limbah.

4.3.4 Validasi Desain

Dalam tahap ini akan dilakukan validasi desain

produk berupa rencana strategi menuju sekolah

Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja. Validasi dilaksanakan

oleh pakar (ahli) yang berkompeten di bidangnya.

Validasi desain produk dilakukan oleh 2 validator.

Validator pertama adalah Dr. Bambang S. Sulasmono,

M.Si. dan validator kedua adalah Joko Sarwono B.E.

Hal-hal yang divalidasi berkaitan dengan

pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan isi dari

produk. Validasi diukur dengan 5 pilihan skala

penilaian. Skala penilaian 1, jika pernyataan sangat

kurang sesuai, skala penilaian 2, jika pernyataan

kurang sesuai, skala penilaian 3, jika pernyataan cukup

sesuai, skala penilaian 4, jika pernyataan sesuai, dan

skala penilaian 5, jika pernyataan sangat sesuai dengan

isi produk.

Hasil dari validator 1 menyebutkan bahwa

penilaian terhadap renstra berada pada skala penilaian

4, artinya “pernyataan sesuai”. Hal ini menujukkan

renstra yang dikembangkan sudah valid. Hasil dari

validator 2 menyebutkan bahwa penilaian terhadap

renstra berada pada skala penilaian 4, artinya

“pernyataan sesuai”. Hal tersebut juga menunjukkan

renstra yang dikembangkan sudah valid. Dari kedua

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Profil sekolah diuraikan sebagai berikut. SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah

90

validator tersebut masing-masing memberikan saran, di

antaranya adalah renstra masih harus diperbaiki pada

penyusunan kalimat sehingga lebih operasional, selain

itu validator juga menjyarankan di dalam renstra masih

perlu ditambahkan rencana operasional (renop), supaya

mudah dimengerti oleh implementator.

4.3.5 Revisi Desain

Dalam tahap ini penulis melakukan review dari

hasil validasi produk oleh kedua validator tersebut.

Koreksi dan saran yang diberikan selanjutnya akan

digunakan sebagai bahan perbaikan produk. produk

yang sudah di revisi kemudian dikoordinasikan kepada

kepala sekolah untuk dilakukan pembahasan

mendalam bersama seluruh warga sekolah. Jika semua

spakat , maka renstra akan diujicobakan, sehingga

dapat diketahui tingkat keberhasilan dan keefektifan

dari strategi yang sudah dibuat. umpan balik dari

lapangan selanjutnya akan digunakan sebagai kajian

lebih lanjut, sehingga produk benar-benar dapat

dilaksanakan dan mampu memberikan solusi

permasalahan di lapangan.