24
36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT Maluku Televisi Indonesia (Molluca TV) Molluca TV adalah stasiun televisi lokal di Maluku. Molluca TV mulai tayang pada tanggal 16 Agustus 2006 dan mengudara pada channel 26 UHF dengan kekuatan pemancar 1,5 K menjangkau pulau Ambon dan sekitarnya . Molluca TV beroperasi selama 18 jam mulai dari pukul 06.00 - 24.00WIT. Molluca TV dengan slogan “Molluca TV MANTAP!”, hadir menjadi media pilihan utama masyarakat Maluku melalui program-program informasi seperti berita, pendidikan, budaya, hiburan yang sehat dan mempunyai kontrol sosial di masyarakat. Format dari program Molluca TV ini juga berangkat dari informasi dan edukasi yang disajikan dalam bentuk hiburan yang bermaksud untuk menjangkau pemirsa dari segala usia. Dengan hadirnya media televisi lokal satu- satunya di Kota Ambon, maka peristiwa-peristiwa yang terjadi di wilayah setempat dapat ditayangkan dengan cepat sehingga media lokal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Ambon. Kehadiran Molluca TV ditengah- tengah masyarakat Kota Ambon, disambut hangat oleh semua lapisan masyarakat, sebab hal ini telah menjadi dambaan masyarakat Kota Ambon. Terkait persitiwa/konflik yang terjadi di Kota Ambon pada tahun lalu, tepatnya pada tanggal 11 September 2011, yang mana konflik kembali terjadi di Kota Ambon. Setelah sekian lama masyarakat Kota Ambon mengalami dampak konflik, konflik tersebut sangat mengkhawatirkan oleh semua masyarakat Kota Ambon. Karena kota ini pernah mengalami konflik, masyarakat mejadi gelisah dan trauma dengan konflik yang terjadi pada waktu itu. Namun, konflik tersebut tidak bertahan lama. Hanya saja kegelisahan yang terjadi di masyarakat itu masih ada. Sehingga Pemerintah Kota Ambon bekerjasama dengan Molluca TV menayangkan Iklan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

  • Upload
    lykiet

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Maluku Televisi Indonesia (Molluca TV)

Molluca TV adalah stasiun televisi lokal di Maluku. Molluca TV mulai

tayang pada tanggal 16 Agustus 2006 dan mengudara pada channel 26 UHF

dengan kekuatan pemancar 1,5 K menjangkau pulau Ambon dan sekitarnya .

Molluca TV beroperasi selama 18 jam mulai dari pukul 06.00 - 24.00WIT.

Molluca TV dengan slogan “Molluca TV MANTAP!”, hadir menjadi media

pilihan utama masyarakat Maluku melalui program-program informasi seperti

berita, pendidikan, budaya, hiburan yang sehat dan mempunyai kontrol sosial di

masyarakat. Format dari program Molluca TV ini juga berangkat dari informasi

dan edukasi yang disajikan dalam bentuk hiburan yang bermaksud untuk

menjangkau pemirsa dari segala usia. Dengan hadirnya media televisi lokal satu-

satunya di Kota Ambon, maka peristiwa-peristiwa yang terjadi di wilayah

setempat dapat ditayangkan dengan cepat sehingga media lokal ini sangat

bermanfaat bagi masyarakat Kota Ambon. Kehadiran Molluca TV ditengah-

tengah masyarakat Kota Ambon, disambut hangat oleh semua lapisan masyarakat,

sebab hal ini telah menjadi dambaan masyarakat Kota Ambon. Terkait

persitiwa/konflik yang terjadi di Kota Ambon pada tahun lalu, tepatnya pada

tanggal 11 September 2011, yang mana konflik kembali terjadi di Kota Ambon.

Setelah sekian lama masyarakat Kota Ambon mengalami dampak konflik, konflik

tersebut sangat mengkhawatirkan oleh semua masyarakat Kota Ambon. Karena

kota ini pernah mengalami konflik, masyarakat mejadi gelisah dan trauma dengan

konflik yang terjadi pada waktu itu. Namun, konflik tersebut tidak bertahan lama.

Hanya saja kegelisahan yang terjadi di masyarakat itu masih ada. Sehingga

Pemerintah Kota Ambon bekerjasama dengan Molluca TV menayangkan Iklan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

37

Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan positif bagi masyarakat

untuk tidak terpovokasi dengan isu-isu yang sama sekali tidak menguntungkan.

Selain dari pihak Pemerintah Kota, beberapa tokoh agama pun ikut mengambil

andil dalam penyelenggaranya Iklan Layanan Masyarakat. Yang mana, sangat

diharapkan bahwa Iklan Layanan Masyarakat membawa dampak yang baik bagi

masyarakat Kota Ambon terkhususnya. Hal ini dibuktikan pada saat peneliti

berada di Kota Ambon kurang lebih dua bulan, Kota Ambon banyak sekali

perubahan. Mulai dari tata kotanya sampai kepada aspek-aspek sosial yang ada

saat ini.

Molluca TV bernaung di bawah PT Maluku Televisi Indonesia yang

mengusung Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi :

Menjadi institusi broadcasting lokal independen yang terpecaya

yang selalu menyalurkan aspirasi masyarakat di wilayahnya.

Misi :

Menyediakan tempat bagi pemuda-pemuda lokal untuk

berkreativitas dan mencintai budaya lokalnya sendiri.

Menyediakan tempat bagi pemerintah daerah dalam

menyuarakan berbagai kebijakan kepada masyarakat di

wilayahnya.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

38

Adapun program-program acara stasiun televisi lokal Molluca TV adalah

sebagai berikut:

Program acara “Baronda Kaliling” adalah sebuah

acara dengan berisikan tentang perjalanan menuju tempat-

tempat wisata di kota Ambon maupun bangunan-bangunan

bersejarah. Bersifat edukatif dan menghibur.

Program acara “Jadi Juara” merupakan program

acara pendidikan, yang mendatangi sekolah-sekolah

unggulan yang meraih segudang prestasi dan ekstrakulikuler

yang menujang dari sekolah-sekolah lain. Program acara ini

sangat dikhususkan untuk para pelajar di Kota Ambon.

Program acara “M-Radio” ini merupakan program

acara yang menampilkan musik dan kemasan dialog

interaktif untuk anak muda, dengan topik ringan bagi para

remaja.

Program acara “Dibalik Wajah Maluku” adalah

program acara yang mengangkat profil-profil orang Maluku

yang memiliki andil dan berjasa dalam pembangunan sosial

dan budaya.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

39

Program acara “Nyanyian Anak Bangsa” ini

merupakan program music dengan memutarkan lagu-lagu

karya anak Maluku yang berdialogkan bahasa daerah.

Program acara “Sentuhan Kasih” merupakan

program rohani yang dikhususkan untuk umat Kristiani,

yang ditayangkan pada hari sabtu di Molluca TV.

Program acara “Mutiara Hati” merupakan

program rohani yang dikhususkan untuk umat muslim yang

mempunyai kemasan dialog dan didatangi oleh beberapa

tokoh agama.

Program acara berita “Hallo Ambon” merupakan

program berita yang berisikan tentang peristiwa atau

kejadian yang sedang terjadi dan mencari topik yang

manarik untuk ditayangkan. Program berita ini pun

mempunyai empat packaging, yakni Hallo Ambon Pagi.

Hallo Ambon Siang, Hallo Ambon Petang dan Hallo

Ambon sepekan.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

40

4.2 Karakteristik Responden

Subjek penelitian ini adalah masyarakat Kota Ambon yang pernah mengalami

dampak terjadinya konflik di Kota Ambon dan dianggap aktif menggunakan

media massa untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan jumlah responden

sebanyak 150 orang. Hasil pengukuran Statistik Deskriptif mengenai

karakteristik subjek penelitian disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No: Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Laki – Laki 56 37,30

2. Perempuan 94 62,70

Jumlah 150 100,00

Sumber; data primer, 2012

Gambar 1

Diagram Batang Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

41

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah

perempuan. Dengan jumlah responden perempuan sebesar 94 responden atau

62.7% dan jumlah lresponden laki-laki sebesar 56 responden atau 37.3%.

Table 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No: Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)

1. 10 – 19 12 8,00

2. 20 – 29 88 58,70

3. 30 – 39 32 21,30

4. 40 – 49 16 10,70

5. >= 50 2 1,30

Total 150 100,00

Sumber; data primer, 2012

Gambar 2

Diagram batang Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

42

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa responden yang berusia 20 - 29 tahun

adalah mayoritas dengan jumlah 88 responden (58,7%), disusul oleh responden

yang berusia 30 – 39 tahun dengan jumlah 32 responden (21,3%). Hal tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menikmati iklan layanan

masyarakat adalah responden yang berusia produktif yakni usia 20 – 39 tahun.

Sehingga diharapkan bahwa iklan layanan masyarakat ini akan lebih masuk ke

dalam pemikiran responden yang masih berusia produktif dengan kata lain, iklan

layanan masyarakat ini diharapkan efektif untuk mempengaruhi sikap

masyarakat.

Table 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Status

No: Status Frekuensi Persentase (%)

1. Menikah 76 50,70

2. Belum Menikah 74 49,30

Total 150 100,00

Sumber; data primer, 2012

Gambar 3

Diagram Batang Responden Berdasarkan Status

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

43

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden sudah

menikah. Tetapi selisih antara responden yang telah menikah dan belum menikah

relative kecil. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menikah sebesar

76 responden atau 50.7% dan jumlah responden yang belum menikah sebesar 74

responden atau 49.3%.

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No: Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. SMP dan Sederajat 6 4,00

2. SMA dan Sederajat 50 33,30

3. Diploma 18 12,00

4. Sarjana 76 50,70

Total: 150 100,00

Sumber; data primer, 2012

Gambar 4

Diagram Batang Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

44

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berpendidikan

sarjana yakni sebesar 76 orang atau 50.7% dan diikuti oleh responden yang

berpendidikan SMA dan sederajat yakni sebanyak 50 orang atau 33.3%.

sedangkan untuk responden yang berpendidikan Diploma dan SMP relative

kecil.

Tabel 4.5

Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton

Iklan Layanan Masyarakat

Frekuensi N Persentase %

< = 2 kali/hari 27 18,00

3 - 5 kali / hari 86 57,30

> 5 kali / hari 36 24,00

Total 149 99,30

Mising System 1 .7

Total 150 100.00

Sumber; data primer, 2012

Gambar 5

Diagram Batang Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton Iklan

Layanan Masyarakat

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

45

Berdasarkan frekuensi menonton iklan layanan masyarakat, diperoleh hasil

bahwa responden yang menonton iklan layanan masyarakat kurang dari 2 kali

sebanyak 27 responden (18.0%), 3 – 5 kali sebanyak 86 responden (57.3%) dan

lebih dari 5 kali sebanyak 36 responden (24,0%). Dengan demikian sebagian

besar responden memiliki frekuensi menonton iklan layanan masyarakat

sebanyak 3 – 5 kali dalam sehari atau relatif sering menonton iklan layanan

masyarakat.

4.3 Karakteristik Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Efektivitas dan

Kualitas Iklan Layanan Masyarakat dengan kriteria seperti berikut :

4.3.1. Kriteria Variabel Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat

Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel Efektifitas

Iklan Layanan Masyarakat digunakan 4 kategori, yaitu sangat efektif, efektif,

tidak efektif, dan sangat tidak efektif. Oleh karena jumlah item valid sebanyak 13

item, banyaknya pilihan jawaban 4 dengan skoring dari 1 sampai dengan 4 maka

skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Lebar interval dapat dihitung

sebagai berikut:

75,04

14i

kategoribanyaknya

terendahskortertinggiskori

Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel efektifitas

iklan layanan masyarakat dapat dikategorikan sebagai berikut:

3,25 ≤ x < 4,00 : sangat efektif

2,50 ≤ x < 3,25 : efektif

1,75 ≤ x < 2,5 : tidak efektif

1 ≤ x < 1,75 : Sangat tidak efektif

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

46

Tabel 4.6

Gambaran Variabel Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat

Indikator Total skor Rata-rata Kategori

Efek kognitif

Efek afektif

Efek psikomotorik

535,25

473,40

453,75

3,57

3,16

3,03

Sangat Efektif

Efektif

Efektif

Sumber; data primer, 2012

Berdasarkan hasil di atas dapat dilihat dari semua indikator

menunjukkan kategori efektif dan sangat efektif. Hal ini mengindikasikan bahwa

penayangan iklan layanan masyarakat dinilai efektif oleh masyarakat, baik itu dari

segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Layanan iklan masyarakat dinilai

efektif dalam menyuarakan perdamaian sehingga dinilai positif karena

memberikan dampak yang baik bagi masyarakat dan dapat menjadi pembaharuan

yang baik dalam kehidupan masyarakat kota Ambon.

4.3.2. Kriteria Variabel Kualitas Iklan Layanan Masyarakat

Sedangkan untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel

Kualitas Iklan Layanan Masyarakat digunakan 4 kategori, oleh karena jumlah

item valid sebanyak 12 item, banyaknya pilihan jawaban 4 dengan skoring dari 1

sampai dengan 4 maka skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Lebar

interval dapat dihitung sebagai berikut:

75,04

14i

kategoribanyaknya

terendahskortertinggiskori

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

47

Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel kualitas

pesan dapat dikategorikan sebagai berikut:

3,25 ≤ x < 4,00 : sangat tinggi

2,50 ≤ x < 3,25 : tinggi

1,75 ≤ x < 2,5 : rendah

1 ≤ x < 1,75 : sangat rendah

Tabel 4.7

Gambaran Variabel Kualitas Iklan Layanan Masyarakat

Indikator Total skor Rata-rata Kategori

Informasi tingkat informatif

Cara penyampaian

Daya pikat

514,67

485,40

436,75

3,43

3,24

2,91

Sangat tinggi

Tinggi

Tinggi

Sumber; data primer, 2012

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa

semua responden memberikan jawaban pada kategori sangat tinggi dan tinggi. Hal

ini menunjukkan bahwa kualitas pesan iklan layanan masyarakat yang diteliti

memiliki kualitas yang tinggi. Penilaian kualitas yang tinggi ini didukung dengan

adanya frekuensi penayangan, pengemasan informasi yang baik dengan

menggunakan endorser yang profesional dan daya visualiasi yang baik, sehingga

dapat menarik perhatian masyarakat untuk menonton iklan layanan masyarakat

tersebut.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

48

4.4 Analisa Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat

Hasil pengukuran deskriptif variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran

Variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

skorefektivitas 150 2.62 3.92 3.2423 .26000

Valid N (listwise) 150

Sumber ; data primer, 2012

Pada nilai diatas berarti, terdapat responden yang memberikan rata-rata

skor efektifitas iklan layanan masyarakat sebesar 2.62 dan merupakan rata-rata

skor terendah, ada juga yang memberikan rata-rata skor 3.92 dan merupakan skor

tertinggi. Skor terendah terendah dan tertinggi tersebut diperoleh dari rata-rata

jumlah dari indikator efek kognitif, efek afektif, dan efek psikomotorik. Dimana

pada efek kognitif skor tertinggi adalah 4 dan rata-rata skor terendah adalah 2.70.

Sedangkan untuk efek afektif skor rata-rata tertinggi adalah 4 dan skor terendah

ada 2.20. Dan untuk efek psikomotorik skor rata-rata tertinggi adalah 4 dan skor

terendah adalah 1.75. Rata-rata keseluruhan responden adalah 3.24 dengan

standar deviasi sebesar 0.26.

Dengan rata-rata skor tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata skor berada

pada kategori efektif (2,50 ≤ x < 3,25) dan sangat efektif (3,25 ≤ x < 4). Dengan

demikian menurut skor di atas ada responden yang menjawab bahwa efektivitas

iklan layanan masyarakat berada dalam kategori efektif dan sangat efektif.

Kategorisasi hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

49

Tabel 4.9

Kategorisasi Hasil Pengukuran

Variabel Efektifitas Iklan Layanan masyarakat

Kategori Range N Prosentase

Sangat Efektif 3,25 ≤ x < 4 65 43,3%

Efektif 2,50 ≤ x < 3,25 85 56,7%

Tidak efektif 1,75 ≤ x < 2,50 0 0%

Sangat tidak efektif 1 ≤ x < 1,75 0 0%

Jumlah 150 100%

Sumber; data primer, 2012

Dari tabel 4.6, dapat dilihat bahwa kebanyakan responden memberikan

skor efektifitas iklan layanan masyarakat yang berada pada kategori efektif dan

sangat efektif. tampak dari 150 subjek terdapat 85 subjek (56,7%) memiliki skor

pada kategori Efektif dan 65 subjek memilki skor sangat efektif (43,3%).

Menurut nilai rata-rata sebesar 3,24 diketahui bahwa rata-rata skor efektifitas

iklan layanan masyarakat tergolong efektif. Skor yang diperoleh subjek bergerak

dari skor minimum sebesar 2,62 sampai dengan skor maksimum sebesar 3,92

dengan standar deviasi 0,26.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

50

4.5 Analisa Kualitas Iklan Layanan Masyarakat

Hasil pengukuran deskriptif variabel Kualitas Iklan Layanan Masyarakat

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran

Variabel Kualitas Iklan Layanan masyarakat

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

skorkualitas 150 2 4 3.18 .285

Valid N (listwise) 150

Sumber; data primer, 2012

Nilai-nilai diatas bermakna ada responden yang memiliki skor kualitas

layanan masyarakat sebesar 2.25 dan ini merupakan skor terendah, ada juga yang

memperoleh skor 3.84 dan ini merupakan skor tertinggi. Skor terendah terendah

dan tertinggi tersebut diperoleh dari rata-rata jumlah dari indikator efek kognitif,

efek afektif, dan efek psikomotorik. Dimana pada informasi tingkat informatif

skor tertinggi adalah 4 dan rata-rata skor terendah adalah 2. Sedangkan untuk cara

penyampaian skor rata-rata tertinggi adalah 3.8 dan skor terendah ada 1.8. dan

untuk daya pikat terhadap khalayak skor rata-rata tertinggi adalah 3.75 dan skor

terendah adalah 2. Rata-rata skor yang diberikan oleh keseluruhan responden

adalah 3,18 dengan standar deviasi sebesar 0,285.

Dengan rata-rata skor tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata skor berada

pada kategori kualitas rendah (1,75 ≤ x < 2,50) dan kualitas sangat tinggi (3,25 ≤

x < 4). Dengan demikian dalam dapat dikatakan pada kualitas layanan responden

ada yang menjawab kualitas iklan layanan masyarakat rendah dan ada juga yang

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

51

menjawab sangat tinggi. Kategorisasi hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel

4.11 berikut ini.

Tabel 4.11

Kategorisasi Hasil Pengukuran

Variabel Kualitas Iklan Layanan masyarakat

Kategori Range N Prosentase

Sangat tinggi 3,25 ≤ x < 4 72 48%

Tinggi 2,50 ≤ x < 3,25 75 50%

Rendah 1,75 ≤ x < 2,50 3 2%

Sangat rendah 1 ≤ x < 1,75 0 0%

Jumlah 150 100%

Sumber; data primer, 2012

Dari tabel 4.8, dapat dilihat bahwa 75 responden (50%) memberikan skor

kualitas iklan layanan masyarakat yang berada pada kategori tinggi, 72 responden

(48%) berada pada kategori sangat tinggi, dan 3 responden (2%) memberikan

skor kualitas iklan layanan masyarakat pada kategori rendah. Menurut nilai rata-

rata sebesar 3,18 dapat dikatakan bahwa rata-rata kualitas iklan layanan

masyarakat yang diteliti berada pada kategori tinggi. Skor yang diperoleh

bergerak dari skor minimum sebesar 2 sampai dengan skor maksimum sebesar 4

dengan standar deviasi 0,285.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

52

4.6 Hubungan Antara Efektivitas dan Kualitas Iklan Layanan Masyarakat

1.6.1. Uji Prasyarat Hipotesis

a. Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One Sample –

Kolmogorov – Smirnov Test dan berikut hasil uji normalitas tersebut.

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

Variabel Koefisien Z Signifikansi Keterangan

Efektifitas iklan

Kualitas iklan

1.192

1.284

0.117

0.074

Normal

Normal

Sumber: Data primer, 2012

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil skor efektifitas iklan layanan masyarakat

berdistribusi normal, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien Kolmogorov sebesar

1.192 dengan sig. 0,117 (p > 0,05). Demikian juga data kualitas iklan layanan

masyarakat juga berdistribusi normal, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien

Kolmogorov sebesar 1.284 dengan sig.0,074 ( p > 0,05).

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

53

b. Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan kedua variabel

yang digunakan memiliki hubungan linear. Hasil dari uji linearitas adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.13

Hasil Uji Linearitas

ANOVA

efektivitas

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 295.190 17 17.364 1.632 .045

Within Groups 1404.283 132 10.639

Total 1699.473 149

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa nilai F adalah 1.632 dengan signifikansi

0,045. Dikarenakan signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

hubungan kedua variabel linear. Sehingga semakin tinggi Kualitas Pesan Iklan

Lasyanan Masyarakat, semakin tinggi Efektifitas penerimaan pesan tersebut oleh

masyarakat.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

54

1.6.2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Kendall

Tau. Untuk perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS Versi.16. Hasil uji

korelasi kendall-tau disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Korelasi

Correlations

efektifitas kualitas

Kendall's tau_b efektifitas Correlation

Coefficient 1.000 .206

**

Sig. (2-tailed) . .001

N 149 149

kualitas Correlation

Coefficient .206

** 1.000

Sig. (2-tailed) .001 .

N 149 149

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi antara

efektifitas iklan layanan masyarakat dan kualitas iklan layanan masyarakat sebesar

0,206 dengan sig. 0,001 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan yang positif dan

signifikan. Hal ini menujukkan bahwa semakin tinggi kualitas iklan layanan

masyarakat akan semakin tinggi efektifitas iklan layanan masyarakat. Sebaliknya

semakin rendahnya tingkat kualitas iklan layanan masyarakat akan semakin rendah

Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat. Besarnya variabel Kualitas Iklan Layanan

Masyarakat dapat menjelaskan Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat sebesar 4,37%

(diperoleh dari r2

x 100%) dan sisanya sebesar 95,56 % dijelaskan oleh faktor lain

yang tidak diteliti.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

55

1.7. Pembahasan Hasil Penelitian

1.7.1. Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat

Berdasarkan hasil analisis di atas, iklan layanan masyarakat mengenai pesan-

pesan perdamaian pasca konflik 11 September 2011 di Kota Ambon dapat dikatakan

efektif (mean = 3.24 dengan standar deviasi = 0.2600). Iklan layanan masyarakat di

Kota Ambon dapat berjalan dengan efektif dapat disebabkan karena dalam

penyampaian pesan pihak televisi menggunakan aspek-aspek yang dirasa dapat

mengena di hati masyarakat, seperti efek kognitif (total skor = 535,25 dengan mean =

3,57), efek afektif (total skor = 473,40 dengan mean = 3,16), dan efek konatif (total

skor = 453,75 dengan mean = 3,03) (Rakhmat, 2005) yang dapat mempengaruhi

seseorang untuk berperilaku dan mengambil sebuah keputusan, yakni mengikuti

pesan yang disampaikan.

Dalam masyarakat yang seringkali dilanda konflik, seruan untuk melakukan

perdamaian terus dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang, salah satunya dengan

menggunakan media televisi yang saat ini dirasa paling efektif untuk menyampaikan

pesan, sebagaimana diketahui bahwa masyarakat secara umum dapat mengambil

manfaat dari siaran televisi.

PT. Maluku Indonesia Televisi (Molluca TV) juga menyampaikan pesan-pesan

yang berisi perdamaian dengan tujuan memberikan nilai positif bagi masyarakat,

menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya arti persaudaraan, dan menyampaikan

informasi yang penting bagi masyarakat dengan penyampaian iklan yang jelas

paparannya, jelas manfaatnya, dan frekuensi penayangan yang sering, sehingga dapat

mempengaruhi perilaku masyarakat Ambon untuk bertindak secara lebih baik. Dari

hasil penelitian ini keefektifan iklan layanan masyarakat dikatakan efektif, karena

hasil yang diharapkan telah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dari program yang

telah ditetapkan (Shimp, 2003). Dengan hasil yang didapati dari penggunaan

kuisioner dan juga pengamatan langsung, peneliti melihat bahwa kondisi dan situasi

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

56

di Kota Ambon sudah dapat dikatakan menjadi Kota yang aman dan tidak mengalami

dampak konflik lagi seperti beberapa tahun yang lalu. Hal itu dapat dibuktikan

melalui terselenggaranya kegiatan Islamik yakni Mtq yang berjalan di Kota Ambon

pada bulan Juni 2012. Kegiatan tersebut mulai dari seluruh proses persiapan awal

yang telah disiapkan pemerintah Kota Ambon dan Provinsi sampai pada hari H

dimana acara tersebut boleh berjalan sebagaimana mestinya. Terselenggaranya

kegiatan Islamik tersebut, membuktikan bahwa Kota Ambon berhasil menjadi tuan

rumah yang memberikan suasana nyaman dan hangat bagi para kontingen yang

berasal dari seluruh Indonesia untuk melaksanakan kegiatan Islamik yakni Mtq.

Namun, konflik yang terjadi di Kota Ambon belakangan ini adalah merupakan

konflik-konflik kepentingan, dalam artian bahwa beberapa bulan ini akan diadakan

kegiatan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, sehingga ada beberapa oknum yang

dengan sengaja melakukan konflik kepentingan dalam rangka proses bakal calon

gubernur dan wakil gubernur yang akan diadakan dalam tahun ini. Namun secara

keseluruhan, dari hasil penelitian yang dilakukan selama dua bulan di Kota Ambon,

penulis banyak mendapati tanggapan-tanggapan positif dari para masyarakat Kota

Ambon perihal kondisi yang saat ini aman dan terhindar dari konflik yang dapat

mengakibatkan semua aktifitas warga menjadi terhambat. Warga kota Ambon, yang

diwawancarai penulis mengatakan bahwa mereka tidak ingin lagi merasakan kondisi

terpuruk seperti dulu. Mereka hanya ingin hidup tentram dan damai di kota tempat

mereka dilahirkan dan dibesarkan. Karena itu meskipun ada isu-isu yang sempat

terdengar, mereka menanggapinya hanyalah sebatas angin lalu, karena mereka tidak

mau lagi terprovokasi. Selama dua bulan melakukan penelitian di Kota Ambon,

suasana damai dan tentram itu dapat dirasakan pula oleh penulis.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

57

1.7.2. Kualitas Iklan Layanan Masyarakat

Dari hasil penelitian mengenai kualitas iklan layanan masyarakat, diperoleh

hasil bahwa iklan layanan masyarakat memiliki kualitas yang tinggi (mean = 3,18;

standar deviasi = 0,285). Tingginya kualitas iklan layanan masyarakat di Kota

Ambon didukung dengan adanya, pertama informasi tingkat informatif (total skor =

514,67; mean = 3,43) yang memberikan informasi penting bagi masyarakat, tidak

mendominasi satu pihak, dan memberikan informasi yang terkait dengan pemberitaan

konflik di Kota Ambon, kedua cara penyampaian iklan (toal skor = 485,40; mean =

3,24) kepada masyarakat dengan menggunakan endorser yang berkualitas, frekuensi

tayangan yang sering, dan pengemasan iklan yang baik, dan ketiga daya pikat (total

skor = 436,75; mean = 2,91) terhadap khalayak dengan visualisasi yang mendukung

dan pengemasan iklan yang menarik.

Menurut Durianto dan Liliana (2003), formulasi pesan iklan harus

memperhatikan isi pesan, struktur pesan, format iklan, dan sumber pesan. Dalam hal

ini PT. Maluku Indonesia Televisi menggunakan aspek tersebut dalam penyampaian

pesan kepada masyarakat yang memberikan nilai positif bagi masyarakat Kota

Ambon.

Masyarakat Kota Ambon sebenarnya memiliki budaya yang sangat unik,

budaya kekeluargaan menjadi ciri khas kota Ambon, hal ini dapat dilihat adanya

acara makanan patita, yakni makan bersama-sama dimana seluruh masyarakat biasa

mencicipi makanan yang telah disediakan sehingga dapat mempererat kekeluargaan

masyarakat Ambon. Nilai budaya Siwalima, yang merupakan tingkatan tertinggi dan

paling abstrak dari adat istiadat sehingga dapat mempersatukan dan mempererat

hubungan kekeluargaan masyarakat Maluku khususnya Kota Ambon. Disinilah dapat

terwujudnya cara kekeluargaan masyarakat Kota Ambon, untuk tetap menjaga rasa

damai dan menciptakan hal-hal positif yang terus menerus. Agar tidak menimbulkan

konflik yang dapat memecahbelakan tali persaudaraan yang sudah tercipta dari dulu.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

58

Dalam menyampaikan pesan iklan masyarakat PT. Maluku Indonesia

menggunakan budaya masyarakat Kota Ambon, yakni budaya kekeluargaan, untuk

kembali menyadarkan masyarakat Kota Ambon akan pentingnya untuk menjaga rasa

kekeluargaan sehingga perdamaian akan tetap terwujud. Dengan adanya strategi ini

maka masyarakat Kota Ambon dapat kembali kepada budaya mereka yang telah

hilang karena konflik yang telah terjadi.

Kualitas Iklan Layanan Masyarakat mengenai pesan-pesan perdamaian yang

ditayangkan di Kota Ambon ini dapat dikatakan tinggi karena menggunakan strategi

yang disesuaikan dengan kehidupan di Kota Ambon.

1.7.3. Hubungan Kualitas Iklan Layanan Masyarakat dan Efektifitas Iklan

Layanan Masyarakat

Kualitas Iklan layanan masyarakat berada pada kategori tinggi dan efektifitas

iklan layanan masyarakat juga berada pada kategori tinggi. Hasil uji hipotesis

menunjukkan kedua variabel tersebut berhubungan positif dan signifikan (r = 0,206; p

= 0,001), artinya kualitas iklan layanan masyarakat berdampak positif pada efektifitas

iklan layanan masyarakat. Semakin tinggi tingkat kualitas iklan layanan masyarakat

akan semakin tinggi efektifitas iklan layanan masyarakat, sebaliknya semakin rendah

tingkat kualitas iklan layanan masyarakat akan semakin rendah tingkat efektifitas

iklan layanan masyarakat. Demikian juga efektivitas dapat mempengaruhi kualitas

iklan layanan masyarakat. Semakin tinggi efektivitas maka semakin tinggi kualitas,

sebaliknya semakin rendah efektivitas maka semakin rendah pula kualitas iklan

layanan masyarakat.

Adanya hubungan yang positif antara kualitas iklan layanan masyarakat dan

efektifitas iklan layanan masyarakat dapat disebabkan adanya pertama, strategi

penyampaian pesan yang tepat sehingga dapat menarik perhatian masyarakat Ambon

dengan demikian pesan dapat lebih mudah diserap oleh masyarakat. Kedua,

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2345/5/TI_362008043_BAB IV.pdf · 37 Layanan Masyarakat, berupa pesan-pesan atau himbauan

59

penggunaan bahasa yang tepat, dalam penggunaan bahasa ini penting diperhatikan.

Bahasa daerah lebih dimengerti masyarakat kota Ambon daripada bahasa resmi.

Dengan penggunaan bahasa daerah masyarakat akan lebih mengerti mengenai isi atau

maksud pesan yang disampaikan. Ketiga penayangan dengan frekuensi yang sering

menjadi salah satu indikasi tertanamnya pesan yang disampaikan dalam pikiran

masyarakat kota Ambon sehingga memudahkan untuk mengembangkan pesan

selanjutnya. Bukti konkretnya yang dirasakan peneliti adalah mengamati langsung

tentang situasi yang nyaman di Kota Ambon dengan tidak mengalami dampak

konflik lagi. Sehingga kedamaian antar umat beragama pun tetap terjaga dengan

toleransi-toleransi yang tercipta.

Sumbangan kualitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap Efektifitas Iklan

Layanan Masyarakat relatif kecil, yaitu 4,37%, yang menunjukkan masih terdapat

faktor-faktor lain diluar kualitas iklan layanan masyarakat yang lebih dominan yang

mempengaruhi tinggi rendahnya efektifitas iklan layanan masyarakat yaitu sebesar

95,63%, misalnya isi informasi, tema, penggunaan endorser, visualisasi, dan lainnya.

Isi informasi yang menarik, tema yang lebih mendalam dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya efektivitas karena isi dan tema yang menarik dapat menarik perhatian

penonton sehingga memunculkan kesadaran untuk mengikuti iklan. Penggunaan

endorser juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya efektivitas. Penggunaan

endorser dari ibu kota, misalnya, akan lebih menarik perhatian masyarakat untuk

menonton iklan, dan meningkatkan kesadaran akan isi iklan sehingga iklan akan

berjalan efektif, begitu pun juga dengan visualisasi yang memerlukan kreativitas bagi

pihak PT. Maluku Indonesia untuk menarik perhatian masyarakat.