19
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian terdiri atas dua tahap yaitu menjelaskan hasil studi pendahuluan dan gambaran umum dari penelitian 4.1.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian dengan maksud untuk mengetahui bagaimana kondisi awal dari objek yang akan diteliti. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara langsung kepada guru dan siswa terhadap proses pembelajaran pada mata pelajaran produktif khusunya pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC di SMKN 4 Bogor. Berdasarkan hasil pengamatan menemukan beberapa kondisi temuan terhadap proses pembelajaran tersebut diantaranya adalah: Pertama, terbatasnya jumlah guru mata pelajaran produktif khususnya pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMKN 4 Bogor. Keterbatasan jumlah guru pada program keahlian TKJ di sekolah ini memaksa guru untuk mengajar dua atau bahkan tiga mata pelajaran produktif dalam setiap semesternya. Hal ini menuntut peran guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dinamis agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Kedua, proses pembelajaran yang dilakukan sebagian besar menggunakan metode konvensional dan metode ceramah sebagai metode yang paling umum dilakukan. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, sebagian besar dari mereka merasa jenuh pada saat proses pembelajaran dan mempengaruhi terhadap semangat belajar. Ketiga, kurangnya kegiatan pembelajaran praktikum karena keterbatasan fasilitas dan media praktikum di sekolah. Keterbatasan ini sangat kontradiktif dengan kebutuhan siswa SMK yang seharusnya memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

  • Upload
    lykhue

  • View
    215

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian terdiri atas dua tahap yaitu menjelaskan hasil studi

pendahuluan dan gambaran umum dari penelitian

4.1.1 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian dengan

maksud untuk mengetahui bagaimana kondisi awal dari objek yang akan diteliti.

Studi pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara

langsung kepada guru dan siswa terhadap proses pembelajaran pada mata

pelajaran produktif khusunya pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi

Periferal dan Instalasi PC di SMKN 4 Bogor.

Berdasarkan hasil pengamatan menemukan beberapa kondisi temuan

terhadap proses pembelajaran tersebut diantaranya adalah:

Pertama, terbatasnya jumlah guru mata pelajaran produktif khususnya pada

Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMKN 4 Bogor.

Keterbatasan jumlah guru pada program keahlian TKJ di sekolah ini

memaksa guru untuk mengajar dua atau bahkan tiga mata pelajaran

produktif dalam setiap semesternya. Hal ini menuntut peran guru dalam

mengembangkan metode pembelajaran yang dinamis agar proses

pembelajaran tetap berjalan dengan baik.

Kedua, proses pembelajaran yang dilakukan sebagian besar menggunakan

metode konvensional dan metode ceramah sebagai metode yang paling

umum dilakukan. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, sebagian

besar dari mereka merasa jenuh pada saat proses pembelajaran dan

mempengaruhi terhadap semangat belajar.

Ketiga, kurangnya kegiatan pembelajaran praktikum karena keterbatasan

fasilitas dan media praktikum di sekolah. Keterbatasan ini sangat

kontradiktif dengan kebutuhan siswa SMK yang seharusnya memiliki

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

39

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

jadwal praktikum yang cukup banyak. Permasalahan ini sebenarnya salah

satu permasalahan yang umum dihadapi oleh sekolah terutama sekolah yang

baru berdiri. SMKN 4 Bogor yang notabenenya merupakan SMK yang baru

berdiri 4 tahun, masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan

infrastruktur sekolah. Peran media pembelajaran yang terintegritas sangat

dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

Keempat, metode dan media yang digunakan pada pembelajaran

Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC sebelumnya masih

konvensional didominasi oleh metode ceramah dengan menggunakan media

konvensional ditemukan bahwa hanya sekitar 48% dari 33 siswa yang

memperoleh nilai diatas KKM.

4.1.2 Gambaran Umum Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi

Periferal dan Instalasi PC dengan menggunakaan metode eksperimen. Penelitian

dilakukan terhadap kelas X TKJ 2 yang berjumlah 33 siswa. Penelitian ini

dilakukan selama 3 kali pertemuan yang terdiri dari pretest, treatment dan posttest

kemudian dilakukan praktikum pada setiap pertemuan. Adapun gambaran

pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Pretest

Pretest dilakukan sebelum diberikan treatment dengan tujuan untuk

mengetahui pengetahuan awal siswa. Pretest ini berisi tentang instrumen

yang valid hasil uji validitas yang dibagi menjadi tiga bagian dan diberikan

pada setiap pertemuan. Pembagian instrumen didasarkan pada materi ajar

yang akan diujikan setiap pertemuannya. Pada ranah afektif dan psikomotor,

nilai awal atau pretest diasumsikan nol.

b. Treatment

Setelah dilakukan pretest, selanjutnya adalah melakukan treatment. Dalam

penilitian ini, treatment yang diberikan adalah proses pembelajaran dengan

menggunakan media video pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal

Dan Instalasi PC. Materi diberikan dengan menggunakan media video

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

40

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang berisi tentang materi sesuai dengan materi ajar yang

telah ditentukan oleh sekolah. Setelah materi diberikan, dilanjutkan dengan

diskusi tentang isi materi yang telah disampaikan dengan media video

tersebut. Sedangkan untuk menambah pemahaman materi dilakukan

percobaan dengan memberikan jobsheet dan file video pembelajaran kepada

masing-masing siswa. Pengukuran hasil belajar afektif dan psikomotorik

dilakukan dengan cara observasi. Pengukuran hasil belajar ranah afektif

dilakukan pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan media video

dan saat percobaan, sedangkan ranah psikomotorik dilakukan pada saat

praktikum atau percobaan.

c. Posttest

Setelah dilakukan treatment, kemudian siswa diberikan posttest dengan soal

tes yang sama pada saat pretest. Nilai posttest ini akan menjadi ukuran

terhadap peningkatan penguasaan materi Menerapkan Fungsi Peripheral dan

Instalasi PC dengan digunakannya media video sebagai media pembelajaran

pada ranah kognitif.

d. Praktikum

Praktikum dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah

psikomotorik. Praktikum dilakukan dengan memberikan jobsheet yang

berisi tentang materi pelajaran sesuai dengan Silabus Standar Kompetensi

Menerakan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. Praktikum didukung dengan

media video pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah

psikomotor. Selanjutnya hasil proses praktikum akan dievaluasi dengan

lembar observasi yang telah disusun sebelumnya.

Agar penelitian dapat berjalan dengan baik, maka peneliti menentukan

jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian. Adapun waktu pelaksanaan dari kegiatan

penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

41

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Pertemuan

Ke Tanggal

Kegiatan

Penelitian Materi Ajar

1 4 Maret 2013

Pretest

Treatment

Posttest

Mengidentifikasi

macam-macam periferal

dan fungsinya

2 11 Maret 2013

Pretest

Treatment

Posttest

Cara memasang

periferal pada PC

3 18 Maret 2013

Pretest

Treatment

Posttest

Cara setting periferal

pada PC

4 25 Maret 2013 Praktikum

Menngidentifikasi fungsi

dan jenis, pemasangan,

dan setup periferal

komputer

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Kualitas sebuah instrumen akan berpengaruh terhadap hasil penelitian.

Penggunaan instrumen yang baik dan teruji diharapkan dapat memperoleh hasil

penelitian yang baik pula. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan uji coba instrumen tes penelitian. Uji coba instrumen dilakukan

terhadap siswa kelas XI Teknik Komputer Jaringan 1 yang berjumlah 36 siswa.

Uji coba instrumen tes dilakukan di kelas yang bersangkutan karena dianggap

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang akan diteliti, serta dianggap

telah memahami materi yang akan diujikan.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

42

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

4.2.1 Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan

rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Jumlah soal yang diuji sebanyak 40

soal. Uji validitas dilakukan pada taraf signifikansi 5% serta derajat kebebasan

(dk) = n – 2 dengan jumlah peserta tes sebanyak 36 siswa maka (dk) = n – 2 = 34

– 2 = 34 dan diperoleh nilai ttabel = 1,692. Apabila thitung > ttabel, maka soal tersebut

dinyatakan valid.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program

Microsoft Office Excel 2007 diperoleh 23 soal yang dinyatakan valid dan 17 soal

tidak valid dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.2 Validitas Item Soal

Validitas Nomor Soal Jumlah

Valid 1,2,3,4,7,10,12,13,20,21,22,23,28,

29,30,31,32,33,35,37,38,39,40, 23 Soal

Tidak Valid 5,6,8,9,11,14,15,16,17,18,19,24,25,26,27,34,36 17 Soal

TOTAL 40

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Setelah pengujian validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen

tes terhadap 23 butir soal yang valid. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) pada taraf signifikansi 5% dan

derajat kebebasan (dk) = n – 2. Hasil uji realibilitas terhadap instrumen tes

penelitian pada sampel sebanyak 56 siswa maka derajat kebebasan (dk) = n – 2 =

36 – 2 = 34, diperoleh rtabel sebesar (0,339) dengan hasil perhitungan menunjukkan

rhitung sebesar (0,774) . Instrumen dinyatakan reliabel apabila rhitung > rtabel. Dengan

demikian maka rhitung (0,774) > rtabel (0,339) instrumen dinyatakan reliabel

berdasarkan Tabel 3.6, rhitung sebesar (0,774) memiliki kriteria reliabilitas sangat

tinggi

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

43

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran dilakukan pada 23 butir soal instrumen tes yang valid.

Adapun kriteria dari tingkat kesukaran mengacu pada Tabel 3.7 klasifikasi indeks

kesukaran. Hasil dari uji tingkat kesukaran yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Item Soal

Sukar 2, 23 2

Sedang 4,7,13,22,28.29,30,31,32,35,37,38 12

Mudah 1,10,12,20,21,33,34,39,40 9

TOTAL 23

4.2.4 Hasil Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda dilakukan terhadap 23 butir soal instrumen tes yang

valid. Kriteria dari daya pembeda mengacu pada Tabel 3.8 klasifikasi indeks daya

pembeda. Hasil dari perhitungan uji daya pembeda adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda Item Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Jelek 2,12,40 3

Cukup 1,4,7,10,13,20,21,22,23,28,34,35,37,39 14

Baik 29,30,31,32,33,38 6

Baik Sekali - 0

Tidak Baik - 0

TOTAL 23

4.3 Analisis dan Pembahasan Data Hasil Belajar Ranah Kognitif

Analisis data hasil belajar terdiri dari analisis uji gain, uji normalitas, dan uji

hipotesis.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

44

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

4.3.1 Hasil Uji Gain

Uji gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa antara

sebelum dan sesudah digunakannya media video sebagai media pembelajaran.

Perolehan nilai rata-rata pretest, posttest dan gain setiap pertemuannya diperoleh

sebagai berikut:

a. Pada pertemuan pertama, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah

47,47 sedangkan perolehan nilai posttest adalah 78,11. Dari hasil tersebut

diperoleh gain sebesar 59,90%

b. Pada pertemuan kedua, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah 46,13

sedangkan perolehan nilai posttest adalah 78,79. Dari hasil tersebut

diperoleh gain sebesar 61,06%

c. Pada pertemuan ketiga, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah 19,39

sedangkan perolehan nilai posttest adalah 53,33. Dari hasil tersebut

diperoleh gain sebesar 41,31%%.

Untuk lebih jelasnya mengenai nilai rata-rata pretest, posttest dan gain pada

setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Gain Tiap Pertemuan

Pertemuan Nilai Rata-Rata

Gain (%) Pretest Posttest

1 47,47 78,11 59,90%

2 46,13 78,79 61,06%

3 19,39 53,33 41,31%

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa Setiap Pertemuan

Pretest; 1; 47,47 Pretest; 2; 46,13

Pretest; 3; 19,39

Pretest; ; 0

Posttest; 1; 78,11 Posttest; 2; 78,79

Posttest; 3; 53,33

Posttest; ; 0

Gain; 1; 59,90 Gain; 2; 61,06

Gain; 3; 41,31

Gain; ; 0

Pretest

Posttest

Gain

GAIN HASIL BELAJAR SISWA PER PERTEMUAN

PERTEMUAN

NILAI

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

45

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Tabel dan grafik diatas menunjukan tentang rata-rata nilai pretest, posttest,

dan nilai gain atau peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.

Peningkatan rata-rata gain terjadi pada setiap pertemuan.

Berdasarkan perhitungan uji gain dari keseluruhan pertemuan diperoleh

rata-rata nilai pretest sebelum penggunaan media video sebagai media

pembelajaran sebesar 42,95 dan nilai rata-rata posttest yaitu setelah penggunaan

media video sebagai media pembelajaran sebesar 76,02. Rata-rata peningkatan

gain mencapai 57,97% dengan nilai rata-rata gain 57,97. Hal ini seperti yang

terlihat pada Tabel 4.10 dan diagram rata-rata hasil belajar siswa pada Gambar 4.4

dibawah ini.

Tabel 4.6 Rata – Rata Gain Hasil Belajar Siswa

RATA-RATA

Pretest Posttest Gain

42,95 76,02 0,58

42,95 75,02 57,97%

Gambar 4.2 Diagram Rata – Rata Hasil Belajar Siswa Keseluruhan

Pretest; Nilai Rata-Rata;

42,95

Posttest; Nilai Rata-Rata;

76,02 Gain; Nilai Rata-Rata;

57,97

Pretest

Posttest

Gain

RATA-RATA HASIL BELAJAR SISWA

PERSENTASE

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

46

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Dari penjelasan hasil uji gain diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata

pretest siswa (42,95) pada seluruh pertemuan merupakan gambaran hasil belajar

ranah kognitif siswa sebelum digunakannya media video sebagai media

pembelajaran. Nilai rata-rata posttest siswa yang diperoleh pada seluruh

pertemuan (76,02) merupakan gambaran hasil belajar ranah kognitif siswa setelah

digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Sehingga diperoleh gain

hasil belajar ranah kognitif siswa sebesar 59,97%.

4.3.2 Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang

diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas data dilakukan pada data hasil

penelitian berupa pretest dan posttest dengan menggunakan persamaan chi-

kuadrat (χ2). Data dikatakan normal apabila χ

2hitung < χ

2tabel. Uji normalitas data

dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf

signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat pada Tabel 4.8

berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kognitif

Data yang diuji χ2 Hitung χ

2 Tabel Kriteria

Pretest 10,55 11,07

Normal

Posttest 9,16 Normal

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil uji normalitas data pretest menunjukkan bahwa data pretest rata-rata

untuk seluruh pertemuan terdistribusi normal karena χ2

hitung (10,55) < χ2

tabel

(11,07). Artinya nilai rata-rata pretest pada seluruh pertemuan terdistribusi

normal dengan perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak

dan perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal).

2. Hasil uji normalitas data posttest menunjukkan bahwa data posttest rata-rata

untuk seluruh pertemuan terdistribusi normal karena χ2

hitung (9,16) < χ2

tabel

(11,07). Artinya nilai rata-rata posttest pada seluruh pertemuan terdistribusi

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

47

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

normal dengan perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak

dan perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal)

4.3.3 Hasil Uji Hipotesis Ranah Kognitif

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar dengan

menggunakan media video sebagai media pembelajaran. Pengujian hipotesis pada

penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji proporsi pihak kiri, karena hipotesis

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika

perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif lebih besar atau sama

dengan 30%.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif

jika jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif lebih besar atau

sama dengan 30%.

H0 : ≥ 30%

Ha : < 30%

H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan

pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05

sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak

kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 3,162. Karena thitung (3,162)

≥ ttabel (-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan

media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif. Untuk lebih jelasnya

mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.3 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri

ttabel (-1,701)

α

Daerah penolakan H0 Daerah

penerimaan

H0

thitung (3,162)

(1,701) (-1,701)

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

48

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

4.4 Analisis Data Hasil Belajar Ranah Afektif

Analisi data afektif terdiri dari uji normalitas, uji hipotesis, uji F dan uji t

data afektif.

4.4.1 Hasil Pengukuran Ranah Afektif

Pengukuran pada ranah afektif dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

sikap siswa selama kegiatan pembelajaran. Pengukuran dilakukan dengan cara

melakukan observasi dan mengisi lembar pengukuran ranah afektif. Pengukuran

ranah afektif dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media

video sebagai media pembelajaran Hasil pengukuran respon siswa dapat dilihat

pada Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Ranah Afektif

No Aspek Yang Diamati Nilai Rata-Rata Kriterium

1 Disiplin 79,70 Baik

2 Komunikatif 76,18 Baik

3 Rasa ingin tahu 76,36 Baik

4 Toleransi 79,39 Baik

5 Kerja keras 81,76 Sangat baik

6 Kreatif 81,76 Sangat baik

7 Tanggung jawab 83,06 Sangat baik

8 Jujur 79,85 Baik

Rata-Rata Nilai Afektif 80,17 Sangat baik

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa

Data Hasil BelajarAfektif;

Aspek 1 : Disiplin ; 79,70 Data Hasil

BelajarAfektif; Aspek 2 :

Komunikatif ; …

Data Hasil BelajarAfektif;

Aspek 3 : Rasa Ingin Tahu; …

Data Hasil BelajarAfektif;

Aspek 4 : Tolerasni; 79,39

Data Hasil BelajarAfektif;

Aspek 5 : Kerja Keras; 81,76

Data Hasil BelajarAfektif;

Aspek 6 : Kreatif; 81,76

Data Hasil BelajarAfektif;

Aspek 7 : Tanggung …

Data Hasil BelajarAfektif;

Aspek 8 : Jujur; 79,85

Data Hasil BelajarAfektif

Aspek 1 : DisiplinAspek 2 : KomunikatifAspek 3 : Rasa Ingin TahuAspek 4 : TolerasniAspek 5 : Kerja KerasAspek 6 : KreatifAspek 7 : Tanggung JawabAspek 8 : Jujur

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

49

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata untuk disiplin siswa pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 79,70. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,70 adalah

baik.

2. Nilai rata-rata untuk komunikatif siswa pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 76,18. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 76,18 adalah

baik.

3. Nilai rata-rata untuk rasa ingin tahu siswa pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 76,36. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 76,36 adalah

baik.

4. Nilai rata-rata untuk toleransi siswa pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 79,39. Dengan mengacu pada Tabel 3.6,

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,39 adalah

baik.

5. Nilai rata-rata untuk kerja keras siswa pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 81,76. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 81,76 adalah

baik.

6. Nilai rata-rata untuk kreatif siswa pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 81,76. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 81,76 adalah

sangat baik.

7. Nilai rata-rata untuk tanggung jawab siswa pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 83,06. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 83,06 adalah

sangat baik.

8. Nilai rata-rata untuk jujur siswa pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 79,85. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

50

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,85 adalah

baik.

9. Total nilai rata-rata untuk ranah afektif pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 80,17. Dengan mengacu kepada Table

3.2, maka diperoleh kriteria untuk total nilai rata-rata dengan nilai 80,17

adalah sangat baik

4.4.2 Uji Normalitas Data Afektif

Uji normalitas data dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 =

5 dan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat

pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Afektif

Data yang diuji χ2 Hitung χ

2 Tabel Kriteria

Hasil Belajar Afektif 4,59 11,07 Normal

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas data hasil

belajar afektif menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena χ2

hitung (4,59)

< χ2

tabel (11,07). Artinya nilai hasil belajar afektif terdistribusi normal dengan

perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak dan perolehan nilai

tinggi sedikit (mendekati kurva normal).

4.4.3 Uji Hipotesis Ranah Afektif

Uji hipotesis ranah afektif dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil

belajar afektif dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji proporsi

pihak kiri, karena hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika

rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa lebih besar atau sama dengan 80,0.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif

jika rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa kurang 80,0.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

51

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

H0 : π ≥ 80

Ha : π < 80

H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan

pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05

sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak

kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,180. Karena thitung

(0,180) ≥ ttabel (-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian,

penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif. Untuk

lebih jelasnya mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.5 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Ranah Afektif

4.5 Analisis Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Analisi data afektif terdiri dari uji normalitas, uji hipotesis, uji F dan uji t

data afektif.

4.5.1 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor

Pengukuran pada ranah psikomotor dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana keterampilan siswa selama kegiatan pembelajaran. Pengukuran dilakukan

dengan cara melakukan observasi dan mengisi lembar pengukuran ranah

psikomotor. Pengukuran ranah psikomotor dilakukan pada saat melakukan

percobaan atau praktikum. Hasil pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada

Tabel 4.9 berikut.

ttabel (-1,701)

α

Daerah penolakan H0 Daerah

penerimaan

H0

thitung (0,180)

(1,701)

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

52

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor

No Aspek yang Diamati Nilai Rata-

Rata Kriteria

1 Mengenal fungsi dan jenis

periferal 81,42 Baik sekali

2 Pemasangan periferal (secara

fisik) 79,97 Baik

3 Setup periferal (menggunakan

software) 80,85 Baik sekali

Rata-Rata Nilai Psikomotorik 80,75 Baik sekali

Gambar 4.6 Diagram Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa mengenal fungsi dan jenis periferal

menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 81,42. Dengan

DATA HASIL BELAJAR

PSIKOMOTORIK; Aspek 1 :

Mengenal fungsi dan

jenis periferal; 81,42

DATA HASIL BELAJAR

PSIKOMOTORIK; Aspek 2 : Pemasangan

Periferal ; 79,97

DATA HASIL BELAJAR

PSIKOMOTORIK; Aspek 3 :

Setup Periferal;

80,85

Data Hasil Belajar Psikomotor

Aspek 1 : Mengenalfungsi dan jenis periferal

Aspek 2 : PemasanganPeriferal

Aspek 3 : Setup Periferal

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

53

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

mengacu pada Tabel 3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa

dengan nilai 81,42 adalah baik sekali.

2. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa memasang periferal secara fisik

menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 79,97. Dengan

mengacu pada Tabel 3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa

dengan nilai 79,97 adalah baik.

3. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa setup periferal menggunakan media

video pada saat pembelajaran sebesar 80,85. Dengan mengacu pada Tabel

3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa dengan nilai 80,85

adalah baik sekali .

4. Total nilai rata-rata untuk ranah psikomotorik dengan menggunakan media

video pada saat pembelajaran sebesar 80,57. Dengan mengacu pada Tabel

3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa dengan nilai 80,57

adalah baik sekali

4.5.2 Uji Normalitas Data Psikomotor

Uji normalitas data dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 =

5 dan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat

pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Psikomotor

Data yang diuji χ2 Hitung χ

2 Tabel Kriteria

Hasil Belajar Afektif 9,16 11,07 Normal

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas data hasil

belajar psikomotor menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena χ2

hitung

(9,16) < χ2

tabel (11,07). Artinya nilai hasil belajar psikomotor terdistribusi normal

dengan perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak dan

perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal).

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

54

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

4.5.3 Uji Hipotesis Ranah Psikomotor

Uji hipotesis ranah psikomotor dilakukan untuk mengetahui bagaimana

hasil belajar afektif dengan menggunakan media video sebagai media

pembelajaran. Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan

uji proporsi pihak kiri, karena hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat

meningkatkan hasil belajar jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor

siswa lebih besar atau sama dengan 80,0.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak dapat

meningkatkan hasil belajar jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor

siswa kurang 80,0.

H0 : π ≥ 80

Ha : π < 80

H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan

pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05

sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak

kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,570. Karena thitung (0,570)

≥ ttabel (-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan

media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil

belajar. Untuk lebih jelasnya mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3

berikut :

Gambar 4.7 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Data Psikomotor

thitung (0,570)

)

(1,701) (-1,701)

Daerah penolakan H0

α

Daerah

penerimaan

H0

ttabel (-1,701)

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

55

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

4.6 Temuan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan gambaran tentang

bagaimana hasil pembelajaran menggunakan media video sebagai media

pembelajaran. Berdasarkan hasil temuan penelitian dari pembelajaran

Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC menggunakan media video sebagai

media pembelajaran dan hasil perhitungan yang dibuktikan dengan analisis

statistika menunjukkan bahwa:

1. Implementasi media video pada pada pembelajaran Menerapkan Fungsi

Periferal dan Instalasi PC pada ranah kognitif pada pertemuan pertama

memiliki nilai rata-rata pretest 47,47, posttest 78,11, gain sebesar 59,90%.

Pada pertemuan kedua nilai rata-rata pretest 46,13, posttest 78,79, gain

sebesar 61,06%. Pada pertemuan ketiga nilai rata-rata pretest 19,39, posttest

53,33 dan gain sebesar 41,31%.

2. Secara keseluruhan hasil pembelajaran menggunakan media video

pembelajaran memiliki nilai rata-rata pretest 42,95, posttest 76,02, dan gain

sebesar 57,97%.

3. Uji normalitas yang dilakukan pada data pretest pada pembelajaran

menggunakan media video dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat (χ2)

terdistribusi normal karena χ2

hitung (4,59) < χ2

tabel (11,07).

4. Uji normalitas yang dilakukan pada data posttest pada pembelajaran

menggunakan media video dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat (χ2)

terdistribusi normal karena χ2

hitung (9,16) < χ2

tabel (11,07).

5. Pengujian hipotesis ranah kognitif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n

– 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694.

Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari

hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 1,694. Karena thitung (1,694) ≥ ttabel

(-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan

media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil

belajar pada ranah afektif.

6. Total nilai rata-rata untuk ranah afektif pada saat pembelajaran dengan

menggunakan media video sebesar 80,17 dengan kategori sangat baik

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian

56

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

7. Uji normalitas data afektif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 –

1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5%. terdistribusi normal karena χ2

hitung

(4,59) < χ2

tabel (11,07).

8. Pengujian hipotesis ranah afektif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n –

1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694.

Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari

hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,180. Karena thitung (0,180) ≥ ttabel

(-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan

media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil

belajar pada ranah afektif.z

9. Total nilai rata-rata untuk ranah psikomotorik dengan menggunakan media

video pada saat pembelajaran sebesar 80,57. Dengan kategori baik sekali

10. Uji normalitas data pasikomotor dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k –

1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5% terdistribusi normal karena

χ2

hitung (9,16) < χ2

tabel (11,07).

11. Pengujian hipotesis ranah psikomotor dilakukan pada derajat kebebasan (dk) =

n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel =

1,694. Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-

1,694). Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,570. Karena thitung

(0,570) ≥ ttabel (-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian,

penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat

meningkatkan hasil belajar pada ranah psikomotor.

12. Berdasarkan hasil observasi selama penelitian, penelitian menemukan bahwa

peranan media inovatif dalam pembelajaran memberikan pengaruh yang

cukup besar terhadap antusiasme dan semangat belajar siswa. Penggunaan

media memiliki hubungan yang erat dengan ketersediaan fasilitas. Penggunaan

media video dalam pembelajaran lebih optimal dilaksanakan pada ruang

multimedia sekolah.