Upload
dangthuy
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 yang terletak di
Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Subyek penelitian adalah siswa
kelas III SD Negeri Banyubiru 01 tahun ajaran 2013/2014 sejumlah 36 siswa,
yang terdiri dari 14 siswa putra dan 22 siswa putri. Pekerjaan orang tua siswa
60% nya dalam bidang kemiliteran terutama TNI dan Polisi. 30% dari golongan
PNS dan 10% buruh dan swasta. Sedangkan guru dan staf berasal dari beberapa
desa dalam kawasan kecamatan Banyubiru.
Sarana pembelajaran di SD Negeri Banyubiru 01 cukup lengkap. SD Negeri
Banyubiru 01, memiliki dua bangunan utama, dimana ruang kelas 1 dan ruang
kantor kepala sekolah serta guru terdapat pada bagunan pertama, sedangkan ruang
kelas 2,3,4,5 dan 6 terhubung dalam bangunan ke dua. Selain itu, SD Negeri
Banyubiru 01mempunyai fasilitas pendukung lain yang cukup lengkap seperti 1
bangunan terpisah berupa aula yang cukup luas dan disebut sebagai Ruang Kriya,
perpustakaan, koperasi dan kantin siswa, mushola, ruang kerohanian non muslim,
ruang TIK, ruang peralatan olahraga, UKS, halaman parkir sepeda motor dan
sepeda siswa serta 5 buah WC, 3 untuk siswa dan 2 untuk guru dan tamu.
Halaman sekolah cukup dan biasa digunakan sebagai tempat siswa bermain,
melaksanakan kegiatan olahraga, upacara serta kegiatan siswa lainnya.
Pelaksanaan pembelajaran dimulai hari Senin sampai Sabtu. Pelajaran
dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan yakni pukul 07.10 WIB – 12.10
WIB, kecuali hari Jumat dan Sabtu dimana siswa pulang lebih awal pada pukul
10.10 WIB, serta pada hari Jumat proses KBM dimulai pada pukul 7.30 WIB
setelah kegiatan senam bersama.
33
47.20% 52.80%
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
Pra Siklus
Belum
Tuntas
4.2 Deskripsi Kondisi Awal
4.2.1 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum
diadakannya upaya perbaikan pembelajaran diambil dari observasi hasil Ujian
Kenaikan Kelas (UKK) atau Ujian Akhir Sekolah (UAS) semester 1 tahun
ajaran 2013/2014. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan
sekolah yakni 75. Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sejumlah 17
siswa dari total siswa Kelas III, 36 siswa atau 47,22%.
Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
No Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
1. <75 Belum tuntas 17 47,2 %
2. ≥75 Tuntas 19 52,8%
Jumlah 36 100%
*Kriteria Ketuntasan Minimal = 75
Persentase ketuntasan hasil belajar tersebut juga dapat digambarkan
melalui diagram berikut.
Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang belum
tuntas hampir sama dengan persentase siswa yang sudah tuntas.
34
4.2.2 Sikap Siwa dalam Kegiatan Menulis
Untuk mengetahui kondisi awal sikap siswa kelas III SD Negeri
Banyubiru 01 dalam kegiatan menulis, peneliti telah melaksanakan
wawancara dengan wali kelas Kelas III dan observasi. Kegiatan wawancara
dilakukan guna mendapatkan indikator sikap siswa dalam kegiatan menulis
yang masih dirasakan sangat perlu diperbaiki. Sedangkan kegiatan observasi
awal dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 7 Maret 2014 dengan
berpedoman kepada indikator sikap siswa yang telah ditemukan dan
disepakati. Secara lebih rinci, hasil observasi keaktifan pra Siklus dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Sikap Pra Siklus
Pra Siklus Aspek yang diamati
Kedisiplinan Bertanggung jawab Mandiri
Pra
Siklus
Persentase
per aspek
50% 40% 45%
Persentase
Sikap
44,23%
Persentase sikap siswa adalah 44,23% yang berarti kurang baik, dengan
tingkat kedisiplinan, rasa bertanggung jawab dan kemandirian siswa dalam
mengikuti pembelajaran yang telah dirancang guru adalah kurang baik dan
memerlukan perbaikan.
Berdasarkan data yang telah diperoleh baik berdasarkan hasil belajar
siswa maupun sikap siswa, guru dan peneliti memutuskan untuk melakukan
perbaikan hasil belajar dan sikap siswa dalam kegiatan menulis. Dan
menetapkan pencapaian keberhasilan tindakanadalah 80% dari jumlah siswa
keseluruhan untuk hasil belajar dan persentase yang harus dicapaai dalam
memperbaiki sikap siswa.
35
4.3 Diskripsi Hasil Siklus
4.3.1 Pelaksanaan Siklus I
Sub bab ini akan membahas pelaksanaan Siklus I dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hasil tindakan dan refleksi.
4.3.1.1 Perencanaan Tindakan
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus Bahasa Indonesia
Kelas III Semester 2. RPP Siklus I dirancang dalam 3 pertemuan dan tes
formatif sebagai evaluasi.
Tes formatif ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, dan
juga berpedoman pada indikator pembelajaran dalam kompetensi dasar
yang diambil peneliti. Selain itu, tahapan perencanaan yang dilakukan
adalah menyiapkan materi yang berupa gambar, video, cerita dan materi
yang diadaptasi dari buku pegangan guru serta media yang berupa
permainan dan lembar aktivitas siswa untuk mendukung proses
pembelajaran yang dilakukan.
Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang, disesuaikan dengan
model pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic). Lihat
Lampiran 10, RPP.
Untuk mengetahui perbaikan sikap siswa, peneliti mempersiapkan
lembar observasi sikap siswa dalam kegiatan menulis sehingga tindakan
dikelas dengan langkah yang harus diamati dapat lebih mudah dan jelas
diamati. Terdapat kolom keterangan dengan 4 nomor penilaian sebagai
skor, masing – masing skor memiliki arti yang berbeda yakni skor 1 yang
berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik dan skor 4 yang
berarti sangat baik.
Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas, instrumen yang
dibutuhkan untuk melihat perbaikan sikap siswa juga disusun
berdasarkan indikator sikap yang telah ditetapkan peneliti, yang terdapat
pada lembar observasi sikap siswa dalam kegiatan menulis.
36
4.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran dalam Siklus I dilakukan sejumlah 3 kali
pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
a) Pertemuan Pertama
i. Kegiatan Awal
Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan
awal pada pertemuan I pada Kamis, 27 Maret 2014 yakni melakukan
pemeriksanaan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran,
penyampaian apersepsi serta tujuan pembelajaran hari ini. Guru juga
membuat beberapa simbol penghargaan di papan tulis seperti simbol
senyum untuk siswa yang mendengarkan dan mengerjakan instruksi
guru dengan baik, simbol kupu-kupu untuk kelompok yang bekerja
secara tenang dan simbol piala untuk kelompok ataupun siswa yang
aktif dan pandai mengikuti aturan dan instruksi. Simbol-simbol ini
digunakan untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat terutama
dalam kegiatan menulis.
ii. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pada pertemuan pertama tahap eksplorasi ini, kegiatan yang
dilakukan merupakan kegiatan yang menggunakan gaya belajar visual
dan auditori. Visual, dimana pembelajaran yang dilakukan meliputi
diskusi antara guru dan siswa mengenai mainan, barang bekas, sebuah
kaos kaki dan boneka kaos kaki. Siswa dibimbing untuk berfikir apa
sajakah yang disebut barang bekas dan diminta menyebutkan salah
satu contoh secara bergantian. Dan Auditori, dimana guru
menceritakan sebuah cerita dengan bantuan boneka kaos kaki dan
melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengidentifikasi cerita
yang diceritakan seperti menjawab pertanyaan apa, bagaimana,
mengapa dan lainnya. Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan
37
mengenai kompetensi yang akan dipelaari dan membentuk beberapa
kelompok siswa.
Elaborasi
Pada kegiatan elaborasi, pembelajaran yang terjadi menggunakan
gaya belajar kinestetik. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk
membuat poster berdasarkan apa yang mereka baca sesuai petunjuk
pada lembar aktifitas kelompok. Selain itu secara individu siswa
membuat sebuah paragraf yang terdiri dari 6 kalimat mengenai poster
mereka.
Kemudian, siswa diberi kesempatan untuk mengkoreksi paragraph
mereka masing-masing dengan menukarkannya dengan teman satu
kelopok mereka dan mengkoreksinya. Namun hanya 2 kelompok yang
mampu melakukan kegiatan ini dengan tertib, tenang dan selesai tepat
waktu. Sedangkan 4 kelompok lain masih memerlukan bimbingan
guru untuk mengarahkan mereka dan memberikan jalan keluar karena
terjadi kesalah pahaman didalam kelompok mereka.
Konfirmasi
Setiap perwakilan kelompok menuliskan urutan dari langkah-
langkah membuat celengan dari barang bekas dipapan tulis secara
bergantian. Kemudian bersama dengan guru, seluruh siswa membahas
mana urutan yang tepat dan benar. Hanya terdapat 3 kelompok yang
menjawab dengan benar dan tepat, kemudian perwakilan dari tiap
kelompok inipun membacakan salah satu paragraf mengenai poster
yang mereka buat.
iii. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan mengenai penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Guru
juga memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya hal-hal yang
belum mereka pahami. Kemudian guru memberi pekerjaan rumah
untuk membuat cerita sebanyak 2 paragraf yang masing- masing
38
paragraf terdiri dari 4 kalimat mengenai permainan yang paling
mereka sukai.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dari siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 4
April 2014. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menekankan
pada kelompok dimana topik besar yang digunakan masih tetap sama
yaitu permainan, dengan sub-topik cara bermain.
i. Kegiatan Awal
Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada
saat guru mengecek apakah pekerjaan rumah siswa telah dikerjakan,
masih terdapat siswa yang lupa tidak mengerjakan. Apersepsi yang
dilakukan adalah mengingatkan kembali apa yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya dan meminta 3 orang siswa membacakan
tugas rumah mereka.
ii. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pelaksanaan kegiatan inti telah sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Dimana, proe pembelajaran yang terjadi di mulai
dengan auditori dan visual. Siswa diminta memberi komentar
mengenai tugas teman mereka yang telah dibacakan. Kemudian siswa
diberikan gambar dan diminta untuk memasangkannya dengan
kalimat di papan tulis. Bersam-sama, siswa dan guru mengkoreksi
kalimat yang ada di papan tulis. Setelah itu guru menyanyikan lagu
pada permainan “Do Mi Ka Do” dan mendiskusikannya dengan siswa
mengenai cara bermain dan aturan permainan tersebut serta meminta
beberapa siswa memperagakannya didepan kelas.
Elaborasi
Pada tahap elaborasi kedua ini, kegiatan yang dilakukan berupa
kegiatan kinestetik dimana siswa dalam kelompok berdiskusi
39
menyelesaikan lembar kegiatan yang diberikan. Siswa harus membaca
sebuah cerita yang telah disediakan dalam lembar kegiatan kemudian
menyusun urutan permainan “Jalan Patung”, dengan mengurutkan
potongan kertas yang bertuliskan kalimat mengenai urutan permainan.
Kemudian siswa dalam kelompok juga berdiskusi mengkoreksi
penggunaan kalimat kapital yang terdapat pada potongan kertas
tersebut dan menempelnya sehingga menjadi urutan permainan yang
benar dengan kalimat yang benar. Kegiatan selanjutnya siswa
berdiskusi untuk membuat minimal 4 peraturan dalam permainan
“Jalan Patung” kemudian menulisnya dibuku mereka masing-masing.
Konfirmasi
Secara bergantian, perwakilan tiap kelompok menuliskan jawaban
hasil diskusi mereka di papan tulis. Kemudian guru dan siswa
mengkoreksi hasil jawaban mereka bersama.
iii. Kegiatan Penutup
3 kelompok mendapatkan tempat di tabel piala yang dibuat guru
untuk memotivasi siswa, karena dapat bekerja secara mandiri,
bertanggung jawab dan tertib.
c) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 10
April 2014. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menekankan
pada kerja mandiri dimana topik besar yang digunakan masih tetap
sama yaitu permainan, dengan sub-topik cara bermain.
i. Kegiatan Awal
Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada
saat guru mengecek apakah pekerjaan rumah siswa telah dikerjakan,
masih terdapat siswa yang lupa tidak mengerjakan. Apersepsi yang
dilakukan adalah mengingatkan kembali apa yang telah dipelajari
40
pada pertemuan sebelumnya dan menyanyikan lagu pada permainan
“Do Mi Ka Do”.
ii. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pelaksanaan kegiatan inti telah sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Dan pembelajaran secara visual dan auditori
dilaksanakan pada tahap ini. Dimana siswa memperhatikan penjelasn
guru tentang permainan tradisional dan meminta mereka menyebutkan
bebeberapa contoh. Guru mengajak beberapa siswa
mendemonstrasikan permainan “Menara Lidi”.
Elaborasi
Pembelajaran secara kinestetik dilakukuan. Pada tahap ini siswa
dengan teman sebangkunya membuat dan memainkan permainan
“Menara Lidi”. Semua sangat antusias dan tertib serta terdapat
beberapa siswa yang mampu membangun permainan tersebut dengan
membuat aturan yang disepakati sendiri.
Kemudian siswa membuat karangan dibuku mereka masing-masing
mengenai cara membuat, cara bemain dan aturan dalam permainan
“Menara Lidi”.
Konfirmasi
Siswa mengkoreksi penggunaan huruf kapital dan tanda titik dari
hasil kerja teman mereka secara terbimbing. Masih banyak siswa yang
tidak mengangkat tangan mereka saat bertanya.
iii. Kegiatan Penutup
Guru menuliskan 5 nama siswa di tabel hadiah/motivasi yang
disediakan guru karena dapat mendengarkan dan mengerjakan
kegiatan sesuai petunjuk guru dengan baik
Kemudian sebagai akhir dari suatu pembelajaran, guru meminta
siswa menyiapkan diri untuk mengerjakan tes harian. Siswa
diperbolehkan bertanya mengenai hal yang belum dipahami. Pada
41
akhir pembelajaran, siswa dan guru mengoreksi jawaban dari tes
formatif (ulangan harian) yang telah dikerjakan. Guru mencatat nilai
siswa dan menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan.
4.3.1.3 Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Selama siklus I berlangsung, pengamatan yang dilakukan meliputi
kegiatan pembelajaran yang disajikan di kelas. Pelaksanaan pembelajaran
sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model VAK namun
masih terddapat kendala terutama pada kemampuan guru
menyampaiakan kalimat ataupun motivasi seperti pujian kepada siswa
dan kemampuan untuk mengolah waktu pada pertemuan ketiga.
Berkaitan dengan sikap sebagai variabel dependen yang diambil
dalam penelitian, sikap siswa yang muncuk pada kegiatan menulis
dicamati dan dicatat dalam lembar observasi sikap siswa.
4.3.1.4 Hasil Tindakan Siklus I
a. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi setelah pembelaaran
selesai. Evalusai tersebut berbentuk tes formatif yang terkait dengan
materi yang telah dipelajari, terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 5 soal
uraian sesuai dengan indikator pembelajaran.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pelajaran Bahasa Indonesia di
SD Negeri Banyubiru 01 adalah 75, dan siswa yang telah mencapai
ketuntasan KKM adalah 31 siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar
siswa Siklus I juga terlihat dalam tabel 4.3 Dan gambar 4.2.
42
Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
No Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
1. <75 Belum tuntas 5 13,89%
2. ≥75 Tuntas 31 86,11%
Jumlah 36 100%
Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Peningkatan hasil belajar diantara Siklus I dengan hasil belajar yang
didapat siswa pada kondisi awal disajikan dalam tabel 4.4 dan gambar 4.
3 berikut.
Tabel 4.4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
Kondisi Awal (Pra Siklus) Siklus I
Persentase Ketuntasan 52,8% 86,11%
Keterangan Cukup dan tidak berhasil Sangat baik dan berhasil
13.89%
86.11%
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
Siklus I
Belum tuntas
Tuntas
43
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
100%
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I
Pra Siklus
Siklus I
Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
b. Hasil Observasi Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis
Pengamatan (observasi) sikap Siklus I dilaksanakan 3 kali yaitu pada
pertemuan I, II dan pertemuan III. Terjadi peningkatan persentase sikap
siswa tiap pertemuan. Persentase sikap pada Siklus I dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Persentase Sikap dalam Kegiatan Menulis Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Persentase Sikap 63,46% 75% 84,62%
Keterangan Baik dan
berhasil
Baik dan
berhasil
Baik dan
berhasil
Persentase Sikap
Siklus I
74,36%
Baik dan berhasil
44
0%
20%
40%
60%
80%
Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis
Kondisi Awal (Pra Siklus)
Siklus I
Peningkatan persentase sikap selama siklus I ditunjukkan pula dalam
gambar batang berikut.
Gambar 4.4 Persentase Sikap Dalam Kegiatan Menulis Siklus I
Kondisi keaktifan siswa setelah dilaksanakannya siklus I dengan
menggunakan model pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) meningkat dari kondisi awal. Perbedaan keaktifan pra siklus
dan siklus I disajikan dalam tabel 4.6 dan gambar 4.5.
Tabel 4.6 Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis
Pra Siklus dan Siklus I
Kondisi Awal (Pra Siklus) Siklus I
Persentase Sikap 44,23% 74,36%
Keterangan Kurang dan tidak berhasil Baik dan berhasil
Gambar 4.5 Persentase Sikap dalam Kegiatan Menulis
Pra Siklus dan Siklus I
63.46%
75%
84.62%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Sikap siswa dalam kegiatan menulis
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
45
4.3.1.5 Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berlangsung, peneliti bersama guru
kelas sebagai observer melakukan refleksi. Dalam refleksi yang
dilaksanakan ditemukan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
VAK. Kelebihannya adalah suasana kelas menjadi aktif namun
terkendali. Hal ini disebabkan siswa secara aktif bekerja dalam
kelompok, keterlibatan siswa dalam proses koreksi jawaban bisa melatih
tanggung jawab siswa. Namun selain kelebihan, ditemukan pula
kekurangan dalam penggunaan model pembelajaran VAK yakni
menejemen waktu yang harus sangat dipehatikan.
Walaupun kegiatan pada perbaikan Siklus I hasil belajar yang telah
dicapai melebihi 80% dan mengidentifikasikan penelitian telah berhasil,
tetapi peneliti dan guru kelas memutuskan untuk melakukan perbaikan
kedua sebanyak dua pertemuan untuk dapat menerapkan model
pembelajaran VAK sesuai dengan RPP terutama untuk mengolah waktu
dalam proses pembelajaran. Juga mengetahui lebih lanjut tingkat
pemahaman siswa dan pengaruh model pembelajaran VAK. Serta untuk
lebih memperbaiki sikap siswa sehingga persentase sikap siswa dapat
mencapai atau melebihi 80% dan menambah keberhasilan penelitian
yang dilakukan.
4.3.2 Pelaksanaan Siklus II
Pada sub bab ini akan membahas pelaksanaan Siklus II dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hasil tindakan dan
refleksi.
4.3.2.1 Perencanaan Tindakan
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus Bahasa Indonesia
Kelas III Semester 2. RPP Siklus II dirancang dalam 2 pertemuan dan tes
formatif sebagai evaluasi.Lihat Lampiran 10, RPP,
46
4.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran dalam Siklus II dilakukan sejumlah 2 kali
pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
a. Pertemuan Pertama
i. Kegiatan Awal
Kegiatan pertama pertemuan I Siklus II pada Kamis, 24 April 2014
yakni melakukan pemeriksanaan kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran dan membacakan nama kelompok maupun siswa yang
mendapatkan poin atau tercantum pada tabel motivasi untuk memacu
semangat siswa.
ii. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Siswa dan guru berdiskusi mengenai bagaimana cara siswa sampai
kesekolah. Kemudian guru menampilkan beberapa gambar anak-anak
yang sedang berangkat sekolah dan meminta mereka mengajukan
pendapat mereka. Semua siswa berlomba untuk memberikan pendapat
dengan mengangkat tangan mereka tanpa berteriak. Ada seorang
siswa yang cukup kreatif membuat sebuah cerita dengan mengurutkan
gambar yang ditunjukkan.
Elaborasi
Pada kegiatan elaborasi pertama ini, siswa berdiskusi dengan teman
sebangkunya untuk menyelesaikan kegiatan yang disediakan yaitu
membuat dan menuliskan cerita berdasarkan gambar- gambar
menggunakan huruf capital dan tanda titik. Para siswa sangat disiplin
dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas mereka walau beberapa
siswa masih membutuhkan bimbingan yang intensif.
Konfirmasi
Beberapa siswa diminta membacakan cerita karangan mereka
kemudian guru menanyakan dan menjelaskan apa yang telah mereka
pelajari hari ini dan membuat kesimpulan bersama.
47
iii. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru mengulas kembali apa yang telah
mereka pelajari dan memberikan tugas rumah untuk membuat cerita
pejalanan mereka pulang sekolah sebanyak 2 paragraf atau 8 kalimat.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dari siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 25
April 2014. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menekankan
pada tugas individu.
i. Kegiatan Awal
Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada
saat guru mengecek apakah pekerjaan rumah siswa telah dikerjakan,
semua siswa mengerjakan dengan baik. Apersepsi yang dilakukan
adalah mengingatkan kembali apa yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya dan meminta 3 orang siswa membacakan tugas
rumah mereka.
ii. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Siswa menyimak dengan tenang sebuah video yang di tampilkan
guru. Semua siswa mendengarkan dan antusias dalam kegiatan ini,
kemudian guru menanyakan apa,siapa, mengapa dan bagaimana
mengenai video yang diputar. Dan semua siswa mengangkat
tangannya dengan tenang dan sabar untuk menjawab.
Elaborasi
Siswa mengerjakan lembar kegiatan mereka yang berisi tugas
untuk mengurutkan paragraph yang masih acak dan membuat
karangan sederhana 5 kalimat mengenai cerita dalam video. Terdapat
5 siswa yang membuat sebuah puisi mengenai cerita video yang
diputar
48
Konfirmasi
Beberapa siswa membacakan cerita dan puisi yang mereka buat
dengan tenang siswa lain menyimak dan menanggapi atau member
pertanyaan
iii. Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru mengulas dan membuat kesimpulan mengenai
apa yang telah dipelajari, para siswa mengerjakan tes harian. Pada
akhir pembelajaran, siswa dan guru mengoreksi jawaban dari tes
formatif (ulangan harian) yang telah dikerjakan. Guru mencatat nilai
siswa dan menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan.
4.3.2.3 Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Selama siklus II berlangsung, pengamatan yang dilakukan meliputi
pengamatan sikap sebagai variabel dependen yang diambil dalam
penelitian. Siswa diamati sikapnnya dan dicatat dalam lembar observasi
sikap siswa.
Berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang disajikan di kelas.
Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran model VAK. Pengolahan waktu yang menjadi
permasalahan sudah dapat diatasi dengan baik dan tegas serta
penyampaian motivasi sudah sesuai kebutuhan dan baaik sekali,
walaupun terdapat permasalahan teknis terutama dengan LCD yang
digunakan, namun dengan sigap dapat diatasi dengan kekreatifitasan guru
untuk mengolah aktifitas dalam kelas sehingga tidak terjadi kegaduhan
didalam kelas pada pertemuan kedua.
49
4.3.2.4 Hasil Tindakan Siklus II
a. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa Kelas III pada siklus kedua ini meningkat.
Berdasarkan hasil tes, semua siswa telah mencapai KKM. Dan berikut
adalah prsentase peningkatan hasil belajar diantara Siklus II selama 2
pertemuan dengan hasil belajar yang didapat siswa dengan Siklus I
disajikan dalam tabel dan gambar berikut.
Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
No Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
1. <75 Belum tuntas 0 0%
2. ≥75 Tuntas 36 100%
Jumlah 36 100%
Gambar 4.6 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
0.00%
100.00%
Persentase Ketuntasan Hasil
Belajar Siklus II
Belum tuntas
Tuntas
50
75%
80%
85%
90%
95%
100%
105%
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Siklus I
Siklus II
Peningkatan hasil belajar diantara Siklus I dengan hasil belajar yang
didapat siswa dibandingkan kondisi awal disajikan dalam tabel 4.8 dan
gambar 4. 7 berikut.
Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Persentase Ketuntasan 86,11% 100%
Keterangan Sangat baik dan berhasil Sangat baik dan berhasil
Tabel 4.7 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
b. Hasil Observasi Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis
Persentase sikap siswa dalam kegiatan menulis pada Siklus II ini
menglami peningkatan sebesar 5,77% dan persentase sikap siswa
sekarang dapat melampaui 80% . (lihat tabel 4.9)
Tabel 4.9 Persentase Sikap dalam Kegiatan Menulis Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
Persentase Sikap 82,69% 88,46%
Keterangan Baik dan
berhasil
Sangat baik dan
berhasil
Persentase Sikap
Siklus II
85,58%
Sangat baik dan berhasil
51
74.36%
85.58%
68%
70%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
84%
86%
88%
Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis
Siklus I
Siklus II
Presentase sikap siswa dalam kegiatan menulis pada Siklus II dengan
menggunakan model pembelajaran VAK (Visualization Auditory
Kinesthetic) meningkat dari kondisi awal (Siklus I). Besarnya
perubahan dan peningkatan sikap siswa dalam kegiatan menulis yaitu
11,22%. Perbedaan persentase sikap Siklus I dan Siklus II disajikan
dalam tabel dan gambar berikut ini.
Tabel 4.10 Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis
Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Persentase Sikap 74,36% 85,58%
Keterangan Baik dan berhasil Sangat baik dan berhasil
Gambar 4.8 Persentase Sikap dalam Kegiatan Menulis
Siklus I dan Siklus II
4.3.2.5 Refleksi
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran di kelas, peneliti dan
guru kelas mendapatkan hasil yang telah memenuhi indikator kinerja.
Persentase sikap siswa dalam kegiatan menulis yang diperoleh sebesar
85,58% yang berarti lebih besar dari indikator kinerja yang telah
ditetapkan sebelumnya (80%). Pelaksanaan tes formatif setelah Siklus II
52
juga menunjukkan bahwa semua siswa telah mencapai ketuntasan.
Persentase ketuntasan hasil belajar yang diperoleh yaitu sebesar 100%.
Berdasarkan pada indikator kinerja, persentase ketuntasan masing-
masing variabel dependen (terikat) sudah menunjukkan keberhasilan
tindakan. Guru dan peneliti melakukan kesepakatan tentang akhir dari
tindakan perbaikan pembelajaran. Dikarenakan siklus yang dilaksanakan
telah memenuhi indikator keberhasilan maka tidak diadakan siklus
selanjutnya.
4.4 Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Penggunaan model pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic)
dapat meningkatkan hasil belajar dan memperbaiki sikap siswa dalam kegiatan
menulis. Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari observasi pada hasil ujian
kenaikan kelas (UKK) Semester 1 dan total siswa yang telah mencapai KKM
hampir sama dengan jumlah siswa yang belum mencapai KKM. Setelah
dilaksanakannya Siklus I dan Siklus II seluruh siswa kelas III berhasil mencapai
batas ketuntasan yang diberikan yaitu 75. Penigkatan hasil belajar siswa dari
kondisi awal (Pra Siklus), Siklus I dan Siklus II dapat dilihat dari tabel 4.11 dan
gambar 4.9 berikut.
Tabel 4.11 Peningkatan Hasil Belajar Tiap Siklus
Kategori
Nila*
Kondisi Awal (Pra
Siklus) Siklus I Siklus II
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumla
h
Persentas
e
Tuntas (<75 ) 17 47,2 % 31 86,11% 36 100%
Belum
Tuntas (≥65)
19 52,8% 5 13,89% 0 -
*Kriteria Ketuntasan Minimal = 75
53
Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Tiap Siklus
Dari data yang ditampilkan tabel dan grafik terlihat jelas, kenaikan persentase
ketuntasan tiap siklusnya. Bila pada Kondisi Awal persentase ketuntasannya
hanya 52,80%, pada Siklus I, kenaikan sebesar 33,31% sehingga pada Siklus I
dicapai 86,11%. Kenaikan persentase kembali terjadi pada Siklus II sebesar
13,89%. Nilai persentase 100% pada Siklus II mengidentifikasikan bahwa
penelitian yang dilakukan sangat berhasil karena melampaui indikator
keberhasilan penelitian yang telah diepakati yaitu 80%.
Persentase sikap siswa dalam kegiatan menulis di kelas juga menunjukkan
peningkatan. Pada kondisi awal, sikap siswa menunjukkan menunjukkan angka
44,23% yang berarti membutuhkan perbaikan . Perbaikan maupun peningkatan
sudah mulai terlihat dari Pertemuan I Siklus I yaitu sebesar 74,36% hingga
Pertemuan II pada Siklus II yakni 85,58%. Rata-rata persentase sikap yang
munculpun mengingkat. Lihat tabel 4.12 dan gambar 4.10.
52.80%
86.11%
100%
47.20%
13.89%
0% 0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Tuntas Belum Tuntas
54
44.23%
74.36%
85.58%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Perbandingan Persentase Sikap Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Tabel 4.12 Peningkatan Persentase Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis
Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Pertemuan
III
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Persentase
Sikap 44,23% 63,46% 75% 84,62% 82,69% 88,46%
Rata-rata
Persentase
Sikap 44,23%
74,36% 85,58%
Keterangan
Kurang
(tidak
berhasil)
Baik (berhasil) Sangat baik(berhasil)
Gambar 4.10 Grafik Peningkatan Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis
Data yang ditampilkan dalam tabel dan grafik menunjukkan bahwa
penggunaan model pembelajaran VAK dapat mempebaiki sikap siswa.
Terlihat, kenaikan sebesar 30,13% pada Siklus I dari Kondisi Awal siswa.
Kenaikan kembali terjadi pada Siklus II sebesar 11,22% dari Siklus I. Kondisi
pada Siklus II dimana persentase sikap siswa mencapai 85,58%
mengidentifikasikan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil karena
melampaui indikator penelitian keberhasilan yan telah disepakati yaitu 80%.