13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum pemodelan dilakukan, dasar-dasar permasalahan yang terdapat di lokasi studi harus dipelajari sebagai acuan dalam pembahasan ini. Selain itu data yang dibutuhkan juga harus tersedia dan dapat dibuktikan kebenarannya (validasi data). Adapun data yang perlu dilakukan validasi adalah data profil sungai (cross section). Program yang akan digunakan juga harus dipelajari. Program yang dipelajari adalah MIKE URBAN SWMM, bagaimana cara kerjanya, input dan outputnya dan data- data apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini. 4.1 Pemodelan Sistem Polder Pluit Pemodelan pada program ini terdiri dari beberapa fasilitas pemodelan, antara lain : 4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini terdiri dari beberapa tahap pemodelan, yaitu : 1. Skematisasi Sistem Drainase Utama (Makro) Tahap skematisasi sistem drainase merupakan tahap pemodelan sistem drainase utama (makro) eksisting pada sistem polder Pluit. Skematisasi sistem drainase ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum pemodelan dilakukan, dasar-dasar permasalahan yang terdapat di lokasi

studi harus dipelajari sebagai acuan dalam pembahasan ini. Selain itu data yang

dibutuhkan juga harus tersedia dan dapat dibuktikan kebenarannya (validasi data).

Adapun data yang perlu dilakukan validasi adalah data profil sungai (cross section).

Program yang akan digunakan juga harus dipelajari. Program yang dipelajari

adalah MIKE URBAN SWMM, bagaimana cara kerjanya, input dan outputnya dan data-

data apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini.

4.1 Pemodelan Sistem Polder Pluit

Pemodelan pada program ini terdiri dari beberapa fasilitas pemodelan, antara lain :

4.1.1 Pemodelan Hidraulik

Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini terdiri dari

beberapa tahap pemodelan, yaitu :

1. Skematisasi Sistem Drainase Utama (Makro)

Tahap skematisasi sistem drainase merupakan tahap pemodelan sistem

drainase utama (makro) eksisting pada sistem polder Pluit. Skematisasi sistem

drainase ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

34

Gambar 4.1 Skematisasi Pemodelan Sungai (Link/Conduit)

Gambar 4.2 Skematisasi Pemodelan Titik Penghubung Sungai (Nodes)

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

35

2. Input Parameter Pemodelan Hidraulik

Input parameter ini terdiri dari beberapa elemen hidraulik sebagai berikut :

a. Nodes

Elemen nodes ini terdiri dari 4 tipe, yaitu tipe junction, storage units,

outfalls dan flow dividers. Tipe yang dipilih adalah tipe junction sebagai

penghubung pemodelan sungai dan tipe outfalls sebagai saluran pembuangan.

Parameter yang dibutuhkan pada elemen ini, yaitu elevasi dasar (invert

level), kedalaman muka air awal (initial depth), dan kedalaman maksimum

sungai (maximum depth). Nilai parameter dasar saluran (invert level) pada

program tidak bisa diisi dengan nilai negatif (contoh -1.5). Oleh karena itu,

pada parameter ini di koreksi sebesar 10 m pada seluruh elevasi dasar saluran

di titik (nodes) yang dimodelkan. Nilai parameter yang digunakan pada

elemen ini dapat dilihat pada Lampiran 3.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

36

Gambar 4.3 Input Parameter Pemodelan Elemen Nodes pada Program

b. Conduit

Elemen conduit ini terdiri dari beberapa bentuk saluran, yaitu saluran

bulat, persegi empat, ladam atau sepatu kuda, oval, trapezoidal, parabolik,

saluran alami, dan sebagainya. Tipe saluran yang dipilih, yaitu saluran tidak

beratuan (irregular shape) untuk pemodelan sistem drainase utama berupa

sungai (saluran alami) dan tipe saluran terbuka atau persegi empat

(rectangular open) untuk memodelkan Waduk Pluit.

Parameter yang dibutuhkan untuk tipe saluran tidak beraturan, yaitu

panjang saluran (length), elevasi hulu (inlet) dan hilir (outlet) saluran dan

untuk tipe saluran terbuka terdapat penambahan parameter lain, yaitu

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

37

kedalamannya (geometry depth). Nilai parameter yang digunakan pada

elemen ini dapat dilihat pada Lampiran 3.

Gambar 4.4 Input Parameter Pemodelan Elemen Conduit pada Program

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

38

Gambar 4.5 Pemodelan Sistem Drainase Utama dan Waduk Pluit

c. Pump

Posisi stasiun pompa eksisting terletak di Waduk Pluit dengan jumlah

pompa sebanyak 11 buah yang dibagi menjadi 3 grup pompa dengan

kapasitas masing-masing grup yang berbeda-beda, yaitu grup pompa timur

terdiri dari 4 pompa, grup pompa tengah terdiri dari 4 pompa, dan grup

pompa barat terdiri dari 3 pompa. Tipe pompa yang digunakan pada program

ini adalah pompa dengan besar debit aliran tergantung dari elevasi muka air

di waduk terhadap head pompa.

Data mengenai kapasitas pompa eksisting di Waduk Pluit ini dapat dilihat

pada BAB III Tabel 3.3.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

39

Gambar 4.6 Input Pemodelan dan Kinerja Elemen Pump pada Program

Gambar 4.7 Hasil Akhir Pemodelan Elemen Pump pada Program

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

40

Gambar 4.8 Grafik Pompa Hubungan Antara Flow-Head

d. Orifices

Elemen Orifices merupakan bangunan bendung berupa siphon yang

menghubungkan sungai dengan Waduk Pluit. Tipe orifices yang dipilih, yaitu

tipe side dan bentuk rectangular closed. Bangunan bendung eksisting

memiliki ukuran panjang + 32 m dan tinggi + 4 m.

Gambar 4.9 Input Parameter Pemodelan Elemen Orifices pada Program

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

41

Gambar 4.10 Hasil Akhir Pemodelan Elemen Orifices pada Program

e. Transection

Elemen ini digunakan apabila tipe saluran yang dipilih adalah tipe saluran

tidak beraturan (Irregular Shape). Data profil sungai eksisting yang tersedia

(data cross section) diinput ke dalam elemen transection untuk menentukan

elevasi muka tanah (ground level), elevasi dasar saluran (invert level) dan

kedalaman maksimum saluran (maximum depth). Data profil sungai dapat

dilihat pada Lampiran 2.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

42

Gambar 4.11 Input Parameter Pemodelan Elemen Transection pada Program

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

43

(sumber : DHI Software User Guide, 2005)

Gambar 4.12 Bentuk atau Profil Saluran untuk Tipe Saluran Tidak Beraturan

4.1.2 Pemodelan Hidrologi

Pemodelan hidrologi pada program MIKE URBAN SWMM ini terdiri dari

beberapa tahap pemodelan, yaitu :

1. Pemodelan Daerah Layanan (Catchment Area)

Parameter yang dibutuhkan untuk menentukan batas daerah layanan

(catchment area), yaitu :

a. Menentukan kemiringan lahan (ground slope) daerah studi dari hasil digitasi

peta topografi dengan Arcview GIS.

b. Menentukan arah aliran permukaan daerah studi dari hasil digitasi peta

topografi dengan Arcview GIS.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

44

Gambar 4.13 Pemodelan Elemen Catchment Area pada Program

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00389-SP BAB IVa.pdf4.1.1 Pemodelan Hidraulik Pemodelan hidraulik pada program MIKE URBAN SWMM ini

45

Pemodelan batas daerah layanan (catchment area) pada program dapat dilihat

pada Gambar 4.14, Gambar 4.15, dan Gambar 4.16.

Gambar 4.14 Peta Topografi Hasil Digitasi Dengan Arcview GIS