Upload
hathien
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sesuai dengan masalah dan persoalan penelitian seperti yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya. Bagian pertama menyajikan tentang gambaran umum responden
yang terpilih sebagai sampel, yang kemudian akan dilanjutkan dengan
pembahasan hasil penelitian untuk mengkaji indikator kemampuan menguasai
bahan ajar di kalangan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu
SMA Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Tegalrejo No.79 Salatiga. Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga didirikan pada tanggal 11 November
1983. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai 74 karyawan
yang terbagi yaitu seorang kepala sekolah, 60 guru tetap dua guru non tetap, lima
staf TU, tiga staf perpustakaan, dan empat staf non akademik. Tahun Pelajaran
2011 / 2012 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai
jumlah keseluruhan siswa sebanyak 954 siswa yang terdiri dari 329 siswa kelas
X, 313 siswa kelas XI, 312 siswa kelas XII. Keseluruhan siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga terbagi 508 siswa laki laki dan 446
siswa perempuan.
Sebagai sekolah yang telah terakreditasi sebagai Sekolah Standar Nasional
(SSN), Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai sarana dan
42
prasarana yang cukup lengkap. Sarana dan prasarana tersebut digunakan untuk
menunjang siswa baik dalam kegiatan akademis maupun non akademis. Adapun
sarana dan prasarana yang terdapat di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 2
Salatiga yaitu : ruang kelas berjumlah 24 kelas dimana masing masing kelas
terbagi menjadi delapan kelas X, 8 Kelas XI, dan 8 Kelas XII, satu ruang kepala
sekolah, satu ruang wakil kepala sekolah, satu ruang tata usaha, satu lab bahasa,
satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru, lima kamar mandi
siswa, satu mushola, tiga cafetaria, satu lapangan bola basket, satu lapangan bola
kaki, satu tempat parkir guru dan satu tempat parkir siswa.
Setiap instansi pendidikan pastilah mempunyai visi dan misi yang harus
dicapai dan nantinya diharapkan dapat di implementasikan dalam kehidupan
sehari hari. Adapun visi dan misi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga adalah sebagai berikut:
a. Visi SMA Negeri 2 Salatiga
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai visi
“terwujudnya satuan pendidikan dengan lulusan yang unggul dalam
prestasi, beriman, bertakwa, dan peduli lingkungan, serta mampu bersaing
di era global.” Visi tersebut mempunyai arti terwujudnya peningkatan
prestasi dalam segala aspek agar mampu bersaing dalam dunia global dan
mampu membentuk moral siswa yang beriman dan bertaqwa.
b. Misi SMA Negeri 2 Salatiga
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas SMA Negeri 2 Salatiga
mempunyai misi sebagai berikut:
43
1) Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan
efisien.
2) Melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi maupun instansi
lain.
3) Menyelenggarakan kegiatan akademik dan non akademik sebagai
wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi diri secara
optimal.
4) Menerapkan peraturan sekolah secara konsisten.
5) Meningkatkan semangat hidup yang agamis dan mewujudkan
kerukunan antar umat beragama.
6) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara berkala yang dapat
menumbuhkan rasa kepedulian sosial para peserta didik.
7) Menciptakan budaya sekolah yang mencintai lingkungan.
8) Melibatkan orang tua / wali peserta didik untuk memberikan
bimbingan tentang budi pekerti yang baik.
9) Sekolah mengadakan koordinasi dan komunikasi dengan orang tua,
masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta.
10) Melaksanakan program pengembangan diri bagi peserta didik untuk
mengenal potensi diri.
2. Analisis Statistik Deskriptif
a. Karakteristik Responden
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum 53
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, guru rumpun mata pelajaran, dan masa
44
kerja. Pembahasan mengenai gambaran umum responden ini digunakan untuk
mendukung serta melengkapi hasil analisis data penelitian.
1) Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga berjumlah 53 orang yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (fi) Prosentase (%)
Laki-laki 16 30,2
Perempuan 37 69,8
Jumlah 53 100
Sumber : Data primer diolah, Juli 2012
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga berjumlah 53 orang yang di
dominasi oleh guru perempuan sebanyak 37 orang (69,8%) sedangkan sisanya
untuk guru laki-laki sebanyak 16 orang (30,2%)
2) Usia
Berdasarkan usia para guru yang ada di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga,yang mempunyai usia kurang dari 30 tahun ada 1 orang (2%),
yang berusia antara 31-50 tahun ada 37 orang (70%) dan yang mempunyai usia
diatas 50 tahun ada 28 orang (28%)
Tabel 4.2.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi (fi) Prosentase (%)
< 30 tahun 1 2,0
31 – 50 tahun 37 70
>50 tahun 15 28
Jumlah 53 100
Sumber: Data primer diolah,Juli 2012
45
Dilihat dari usia para guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.2 tersebut memperlihatkan bahwa
para guru kebanyakan berusia antara 31-50 tahun yaitu sebanyak 37 orang (70%).
3) Rumpun Mata Pelajaran
Berdasarkan rumpun mata pelajaran yang ada di Sekolah Menengah Atas
(SMA) negeri 2 Salatiga, guru rumpun mata pelajaran dikategorikan menjadi 5
rumpun yaitu guru rumpun Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan
Teknologi Informasi Komunikasi (MIPA dan TIK), rumpun Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), rumpun Bahasa, rumpun Agama serta rumpun Kewarganegaraan dan
Seni Budaya. Banyaknya jumlah guru berdasarkan 5 rumpun mata pelajaran
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini :
Tabel 4.3.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Guru Rumpun Mapel
Rumpun Mata Pelajaran Frekuensi (fi) Prosentase (%)
MIPA & TIK 19 36
Ilmu Pengetahuan Sosial 13 24,5
Bahasa 12 22,6
Agama 5 9,4
Kewarganegaraan & Seni Budaya 4 7,5
Jumlah 53 100
Sumber : Data primer diolah, Juli 2012
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.3
tersebut terlihat bahwa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga guru
mata pelajaran yang paling dominan adalah guru rumpun mata pelajaran MIPA
dan TIK sebanyak 19 orang (35,8%), sedangkan guru rumpun mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) ada 13 orang (24,5%), guru rumpun mata pelajaran
Bahasa sebanyak 12 orang (22,6%), guru rumpun mata pelajaran Agama ada 5
46
orang (9,4%) dan guru rumpun mata pelajaran Kewarganegaraan dan Seni Budaya
ada 4 orang (7,5%).
4) Masa Kerja
Masa kerja para guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga
dapat dilihat seperti tabel 4.4. berikut ini :
Tabel 4.4.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Frekuensi (fi) Prosentase (%)
< 10 tahun 5 9,4
11 – 20 tahun 22 41,5
>20 tahun 26 49,1
Jumlah 53 100
Sumber : Data primer diolah, Juli 2012
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.4
tersebut terlihat bahwa guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga
telah mempunyai masa kerja yang cukup memadai dan telah cukup banyak
mempunyai pengalaman dalam bidang pendidikan hal ini ditunjukkan dengan
masa kerja guru yang mempunyai jumlah dan prosentase terbesar adalah masa
kerja lebih dari 20 tahun yaitu sebanyak 26 orang (49,1%) dari 53 orang guru.
b. Hasil Temuan Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan hasil temuan yang diperoleh berkenaan
dengan kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga
menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah juga kemampuan
menguasai bahan pendalaman.
1. Kemampuan Menguasai Bahan Bidang Studi Dan Kurikulum Sekolah
Hasil temuan penelitian tentang kemampuan guru Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Salatiga menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah
47
dapat diketahui sebanyak 18 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 34% responden sangat sering mengkaji bahan
kurikulum mata pelajaran, sementara sebanyak 33 orang guru Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 62,3% responden sering mengkaji bahan
kurikulum mata pelajaran, dan sebanyak dua orang guru Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 3,8% responden kadang-kadang mengkaji bahan
kurikulum mata pelajaran. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga menguasai bahan bahan bidang studi dan kurikulum sekolah
lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.1. pada Lampiran 3 halaman 18.
Selain itu sebanyak 17 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 32,1% responden sangat sering menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam penyampaian
materi pembelajaran, sedangkan sebanyak 29 orang guru Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 54,7% responden sering menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam penyampaian materi
pembelajaran, sementara sebanyak tujuh orang guru Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 13,2% responden kadang-kadang menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam penyampaian
materi pembelajaran. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
dalam penyampaian materi pembelajaran lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar
2.Y1.2. pada Lampiran 3 halaman 19.
48
Disamping itu sebanyak 18 orang dari 53 orang guru di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 34% responden sangat sering
mengkaji buku-buku teks mata pelajaran, sedangkan sebanyak 26 orang guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 49% responden sering
mengkaji buku-buku teks mata pelajaran, sementara sebanyak sembilan orang
guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 17% responden
kadang-kadang mengkaji buku buku teks mata pelajaran. Kemampuan guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mengkaji buku-buku teks mata
pelajaran lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.3. pada Lampiran 3
halaman 19.
Sementara itu sebanyak 11 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 20,8% responden sangat sering merumuskan
indikator pembelajaran meliputi aspek kognitif, psikomotorik, afektif, sedangkan
sebanyak 33 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau
62,3% responden sering merumuskan indikator pembelajaran meliputi aspek
kognitif, psikomotorik, afektif, disamping itu sebanyak sembilan orang guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 17% responden kadang-
kadang merumuskan indikator pembelajaran meliputi aspek kognitif,
psikomotorik, afektif. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga merumuskan indikator pembelajaran meliputi aspek kognitif,
psikomotorik dan afektif lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.4. pada
Lampiran 3 halaman 20.
49
Temuan lainnya adalah sebanyak 7 orang dari 53 orang guru di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 13,2% responden sangat sering
melaksanakan kegiatan yang disarankan kurikulum mata pelajaran, sementara
sebanyak 18 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau
34% responden sering melaksanakan kegiatan yang disarankan kurikulum mata
pelajaran, dan sebanyak 28 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga atau 52,8% kadang-kadang melaksanakan kegiatan yang disarankan
kurikulum mata pelajaran. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga melaksanakan kegiatan yang disarankan kurikulum mata
pelajaran lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.5. pada Lampiran 3
halaman 20.
Temuan terakhir adalah sebanyak 11 orang dari 53 orang guru di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 20,8% responden sangat sering
merumuskan materi pembelajaran dari berbagai sumber bahan ajar, sedangkan
sebanyak 32 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau
60,4% responden sering merumuskan materi pembelajaran dari berbagai sumber
bahan ajar, dan sebanyak 10 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga atau 18,9% responden kadang-kadang merumsukan materi pembelajaran
dari berbagai sumber bahan ajar. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Salatiga merumuskan materi pembelajaran dari berbagai sumber
bahan ajar lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.6. pada Lampiran 3
halaman 21.
50
Berdasarkan temuan temuan diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 15
orang dari 53 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau
28,3% responden sangat mampu menguasai bahan bidang studi dan kurikulum
sekolah, sedangkan sebanyak 30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga atau 56,6% responden mampu menguasai bahan bidang studi
dan kurikulum sekolah, sementara sebanyak delapan orang guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 52,8% responden cukup mampu
menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah. Dengan menggunakan
Modus (Mo) sebagai ukuran tendensi pusat maka dapat dikatakan guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mampu menguasai bahan bidang studi
dan kurikulum sekolah. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
2 Salatiga dalam menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah lebih
jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1. pada Lampiran 3 halaman 21.
2. Kemampuan Menguasai Bahan Pendalaman
Berdasarkan hasil temuan penelitian tentang kemampuan menguasai bahan
pendalaman, dapat diketahui kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga dalam menguasai bahan pendalaman. Sebanyak 17 orang dari
53 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 32,1%
responden sangat sering mempelajari ilmu ilmu yang relevan, sedangkan
sebanyak 25 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau
47,2% responden sering mempelajari ilmu ilmu yang relevan, dan sebanyak 11
orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 20,8%
responden kadang-kadang mempelajari ilmu ilmu yang relevan. Kemampuan guru
51
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempelajari ilmu ilmu yang
relevan lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.1. pada Lampiran 3
halaman 22.
Selain itu sebanyak 10 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 18,9% responden sangat sering membaca buku
buku teks mata pelajaran lain yang mempunyai keterkaitan materi, sedangkan
sebanyak 35 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau
66% responden sering membaca buku buku teks mata pelajaran lain yang
mempunyai keterkaitan materi, sementara itu sebanyak delapan orang guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 15,1% responden kadang-
kadang membaca buku buku teks mata pelajaran lain yang mempunyai keterkaitan
materi. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga
membaca buku buku teks mata pelajaran lain yang mempunyai keterkaitan materi
lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.2. pada Lampiran 3 halaman 22.
Disamping itu sebanyak 4 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 7,5% responden sangat sering mempelajari
aplikasi bidang ilmu ke bidang ilmu lain, sementara sebanyak 27 orang guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 51% responden sering
mempelajari aplikasi bidang ilmu ke bidang ilmu lain, selanjutnya sebanyak 22
orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 41,5%
responden kadang-kadang mempelajari aplikasi bidang ilmu ke bidang ilmu lain.
Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempelajari
52
aplikasi bidang ilmu ke bidang ilmu lain lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar
2.Y2.3. pada Lampiran 3 halaman 23.
Sementara itu sebanyak 15 orang guru dari 53 orang guru di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 28,3% responden sangat sering
memperdalam materi pembelajaran dengan membaca sumber bahan ajar lain,
sedangkan sebanyak 24 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga atau 45,3% responden sering memperdalam materi pembelajaran dengan
membaca sumber bahan ajar lain, dan sebanyak 14 orang guru Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 26,4% responden kadang-kadang
memperdalam materi pembelajaran dengan membaca sumber bahan ajar lain.
Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga
memperdalam materi pembelajaran dengan membaca sumber bahan ajar lain lebih
jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.4. pada Lampiran 3 halaman 23.
Temuan lain sebanyak 10 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 18,9% responden sangat sering mempelajari
cara menilai kurikulum sekolah, sementara sebanyak 33 orang guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 62,3% responden sering
mempelajari cara menilai kurikulum sekolah, dan sebanyak 10 orang guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 18,9% responden kadang-
kadang mempelajari cara menilai kurikulum sekolah. Kemampuan guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempelajari cara menilai kurikulum
sekolah lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.5. pada Lampiran 3
halaman 24.
53
Temuan terakhir dari kemampuan menguasai bahan pendalaman adalah
sebanyak 11 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga atau 20,8% responden sangat sering menggunakan variasi metode
mengajar sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran, sedangkan sebanyak
30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 56,6%
responden sering menggunakan variasi metode mengajar sesuai dengan
karakteristik materi pembelajaran, sementara sebanyak 13 orang guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 24,5% responden kadang-kadang
menggunakan variasi metode mengajar sesuai dengan karakteristik materi
pembelajaran. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga dalam menggunakan variasi metode mengajar sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.6. pada
Lampiran 3 halaman 24.
Berdasarkan temuan temuan diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 10
orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga
atau 18,9% responden sangat mampu menguasai bahan pendalaman, sedangkan
sebanyak 30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau
56,6% responden mampu menguasai bahan pendalaman sementara sebanyak 13
orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 24,5%
responden cukup mampu menguasai bahan pendalaman. Dengan menggunakan
Modus (Mo) sebagai ukuran tendensi pusat maka dapat dikatakan guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mampu menguasai bahan pendalaman.
Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga dalam
54
menguasai bahan pendalaman lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2. pada
Lampiran 3 halaman 25.
3. Kemampuan Menguasai Bahan Ajar
Berdasarkan temuan temuan yang terdapat pada kemampuan menguasai
bahan bidang studi dan kurikulum sekolah juga kemampuan menguasai bahan
pendalaman, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebanyak 16 orang dari 53 orang
guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 30,2% responden
sangat mampu menguasai bahan ajar, sedangkan sebanyak 31 orang guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 58,5% responden mampu
menguasai bahan ajar, sementara sebanyak 6 orang guru Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 11,3% responden cukup mampu menguasai bahan
ajar. Berdasarkan 11,3% responden yang cukup mampu menguasai bahan ajar ini
kebanyakan dari guru guru tersebut masih kurang dalam melaksanakan kegiatan
yang disarankan kurikulum seperti mengikuti kegiatan seminar, lokakarya,
ataupun mengadakan pertemuan dengan guru sejawat melalui kegiatan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan tujuan untuk menambah
penguasaan bahan bidang studi. Kemampuan menguasai bahan ajar guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar
2.Y. pada Lampiran 3 halaman 25.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini, dikemukakan mengenai pembahasan atas temuan yang
telah digambarkan dengan menggunakan landasan teori pada Bab II.
55
1. Pembahasan Kemampuan Menguasai Bahan Bidang Studi Dan
Kurikulum Sekolah
Penguasaan materi bidang studi dan kurikulum sekolah merupakan sub
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai dasar untuk
melaksanakan program yang lebih bermakna. Menurut Harjanto (2008 : 225)
“bahan bidang studi memberikan inti informasi yang diperlukan dalam pokok
bahasan, selanjutnya informasi menumbuhkan pengetahuan dan hasil akhirnya
adalah pemikiran intelektual dan pemahaman sedangkan pokok bahasan adalah
nama satuan atau komponen mata pelajaran yang membahas isi bidang
pengetahuan yang akan dipelajari.” Dalam perencanaan pembelajaran, pokok
bahasan dirinci ke dalam bagian bagian yang lebih kecil menjadi sub pokok
bahasan sebagai materi pelajaran.
Guru sebagai pendidik dan agen pembelajaran juga dituntut untuk
menguasai kurikulum. Hal ini bertujuan untuk memperlancar proses pengajaran
dan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Menurut Undang
Undang No.20 Tahun 2003 tentang Standar Pendidikan Nasional Pendidikan
(SPN), kurikulum adalah ”seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu." Yang dimaksud dengan isi dan bahan pelajaran itu sendiri adalah
susunan dan bahan kajian pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan
satuan pendidikan yang bersangkutan.
56
Hasil penelitian terhadap 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga dapat dikatakan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga mampu menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah. Hal ini
terbukti dari banyaknya 30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga atau 56,6% responden mampu menguasai bahan bidang studi dan
kurikulum sekolah. Banyaknya guru yang sering mengkaji bahan kurikulum mata
pelajaran dan merumuskan indikator pembelajaran mengindikasikan bahwa guru
tersebut mampu menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh M.Uzer Usman
(2002 : 21) yang mengatakan bahwa “penguasaan bidang studi oleh guru akan
sangat membantunya dalam mengajar, sebab mengajar adalah suatu proses
mengkomunikasikan pengetahuan kepada peserta didik.” Dengan demikian
kemampuan seorang guru dalam mengkomunikasikan pengetahuan sangat
bergantung pada penguasaan pengetahuan yang akan dikomunikasikannya itu. Hal
ini berarti bahwa proses dalam komunikasi dengan peserta didik, faktor
penguasaan bahan bidang studilah yang dapat memampukan guru dalam
mengkomunikasikan bahan ajarnya.
2. Pembahasan Kemampuan Menguasai Bahan Pendalaman
Dalam mempelajari materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar terdapat beberapa kemungkinan pada diri siswa, yaitu siswa belum siap
bekal pengetahuannya, siswa mengalami kesulitan, atau siswa dengan cepat
menguasai materi. Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa dapat
dengan cepat dan mudah menguasai materi pembelajaran, guru harus
57
menyediakan bahan pengayaan (enrichment). Materi pengayaan berbentuk
pendalaman dan perluasan. Materi pengayaan baik untuk pendalaman maupun
perluasan wawasan dapat diambilkan dari buku rujukan lain yang relevan atau
disediakan modul pengayaan. Selain pengayaan, perlu dipertimbangkan adanya
akselerasi alami di mana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran
berikutnya. Menurut Dick dan Carey dalam Hamzah B.Uno (2007 : 23)
mengemukakan “pendalaman materi merupakan sebuah kreatifitas guru untuk
membantu siswa dalam memahami dan menyerap informasi dalam pelajaran,
mengingat karakteristik siswa tidaklah sama” Oleh karenanya penting bagi guru
untuk menguasai bahan pendalaman agar pencapaian tujuan pembelajaran
tercapai.
Hasil penelitian terhadap 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga dapat dikatakan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga mampu menguasai bahan pendalaman. Hal ini dibuktikan dari banyaknya
30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga 56,6%
responden mampu menguasai bahan pendalaman. Banyaknya guru yang sering
membaca buku buku teks mata pelajaran lain yang mempunyai keterkaitan materi
dan mempelajari cara menilai kurikulum mata pelajaran mengindikasikan guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mampu menguasai bahan
pendalaman.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang telah dikemukakan Kunandar (2007
: 63) yang mennyatakan upaya guru untuk menguasai bahan pendalaman dapat
dilakukan dengan cara “(1) mempelajari ilmu ilmu yang relevan, (2) mempelajari
58
aplikasi bidang ilmu ke dalam bidang ilmu lain, (3) mempelajarai cara menilai
kurikulum mata pelajaran.” Menguasai bahan pendalaman merupakan salah satu
sub kompetensi menguasai bahan ajar selain menguasai bahan bidang studi dan
kurikulum sekolah.
3. Pembahasan Kemampuan Menguasai Bahan Ajar
Kemampuan menguasai bahan ajar adalah keseringan dari kemampuan
guru dalam menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah, juga
kemampuan menguasai bahan pendalaman melalui kegiatan menggali bahan ajar
dari berbagai sumber bahan ajar. Menurut Hamzah B.Uno bahan ajar atau materi
pembelajaran adalah “pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai
peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.”.
Suatu materi pembelajaran atau bahan ajar memuat pesan atau isi mata pelajaran
yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam
mata pelatihan sesuai disiplin ilmu serta informasi lain dalam pembelajaran. Atas
dasar batasan itulah Oemar Hamalik (2001 : 139) menjelaskan bahwa ”bahan
pengajaran merupakan bagian yang peting dalam dalam proses belajar
mengajar, yang menempati kedudukan yang menentukan keberhasilan belajar
mengajar yang berkaitan dengan ketercapaian tujuan pengajaran serta
menentukan kegiatan-kegaiatan belajar mengajar.”
Hasil penelitian terhadap 53 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga memperlihatkan sebanyak 16 orang guru sangat mampu
menguasai bahan ajar, sedangakan sebanyak 31 orang guru mampu menguasai
bahan ajar dan sebanyak enam orang guru cukup mampu menguasai bahan ajar.
59
Dari hasil temuan tersebut dapat dikatakan guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Salatiga mampu menguasai bahan ajar.
Hasil yang sangat baik mengingat sekolah tersebut masih sekolah
berstandar nasional dan bukan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Mampunya guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga dalam
menguasai bahan ajar tak lepas dari seringnya guru di sekolah tersebut dalam
mengkaji bahan kurikulum mata pelajaran sebagai upaya untuk menguasai bahan
bidang studi dan seringnya membaca buku buku teks mata pelajaran lain untuk
memperdalam atau memperluas materi pembelajaran. Sedangkan dari enam guru
yang cukup mampu menguasai bahan ajar, kebanyakan dari guru tersebut masih
kurang dalam hal melaksanakan kegiatan yang disarankan kurikulum mata
pelajaran seperti mengikuti kegiatan seminar, lokakarya, ataupun mengadakan
pertemuan dengan guru sejawat melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) dengan tujuan untuk menambah penguasaan bahan bidang
studi.
Dalam Undang Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dijelaskan tentang arti kompetensi profesional yang merupakan ”kemampuan
penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.” Dengan kata lain jika
guru tidak mampu menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam guru
tersebut tidak mampu melaksanakan kompetensi profesionalnya dengan baik.