45
81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Profil Pondok Pesantren a. Sejarah Pendirian Keberadaan Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak masa penyebaran Islam dan telah banyak berperan dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat, sesuai dengan fungsinya sebagai lembaga dakwah dan pendidikan Islam. Sejarah perkembangan pondok pesantren menunjukkan bahwa lembaga ini tetap eksis dan konsisten melaksanakan fungsinya sebagai pusat pengajian ilmu-ilmu keislaman, sehingga dari pondok pesantren lahir para kader ulama, guru agama, pendidik ataupun muballigh yang sangat dibutuhkan masyarakat. Berikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya, yang dibuat oleh pondok ditambah wawancara dengan pimpinan, guru-guru, serta pengelola bagian keadministrasian pondok diuraikan sejarah berdiri, kepemimpinan, program pembelajaran, sarana dan prasarana, visi, misi, kondisi, dan beberapa hal terkait lainnya tentang Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya.

BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

  • Upload
    donhu

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

81

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Profil Pondok Pesantren

a. Sejarah Pendirian

Keberadaan Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di

Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak masa penyebaran Islam dan telah

banyak berperan dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat, sesuai dengan

fungsinya sebagai lembaga dakwah dan pendidikan Islam. Sejarah perkembangan

pondok pesantren menunjukkan bahwa lembaga ini tetap eksis dan konsisten

melaksanakan fungsinya sebagai pusat pengajian ilmu-ilmu keislaman, sehingga dari

pondok pesantren lahir para kader ulama, guru agama, pendidik ataupun muballigh

yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Berikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya, yang dibuat oleh pondok ditambah

wawancara dengan pimpinan, guru-guru, serta pengelola bagian keadministrasian

pondok diuraikan sejarah berdiri, kepemimpinan, program pembelajaran, sarana dan

prasarana, visi, misi, kondisi, dan beberapa hal terkait lainnya tentang Pondok

Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

82

Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya merupakan pesantren

yang sudah cukup lama berdiri. Pondok Pesantren yang menggunakan sistem

pembelajaran dengan memadukan antara kurikulum Pondok dengan Kementerian

Agama ini didirikan pada tahun 1994 oleh H. Materan. Sebelum Pondok Pesantren

Raudhatul Jannah didirikan, mula-mulanya adalah Panti Asuhan yang dipimpin

langsung oleh H. Materan.

Cikal bakal pendiriannya dimulai dari lahan perkebunan di Desa Sabaru milik

H. Materan dan H. Bustani yang sebagiannya tidak tergarap. Memandang bahwa di

daerah ini sangat minim panti asuhan dan pendidikan agama masyarakatnya, maka

ada gagasan dan pemikiran dari pemilik tanah, yakni H. Materan dan H. Bustani

untuk mendirikan panti asuhan sekaligus pesantren. Akhirnya, dibangunlah kemudian

panti asuhan sekaligus pondok pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren

Raudhatul Jannah pada tahun 1994.135

Seiring dengan perkembangan, kebutuhan masyarakat dan semakin

bertambahnya jumlah santri, muncul lagi pemikiran dari yayasan untuk mendirikan

Madrasah Tsanawiyah (MTs). Melalui berbagai tantangan yang berat, rencana

tersebut kemudian terwujud pada tahun 2005. Sampai sekarang, Madrasah Tsanwiyah

Raudhatul Jannah sudah mempunyai santri yang cukup banyak dengan status diakui

oleh Kementerian Agama Palangka Raya serta mempunyai ijazah negeri. Kemudian,

seiring dengan berjalannya berbagai program pendidikan yang ada, pada tahun 2007

135

Dokumentasi, “Profil Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya”, 2015.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

83

didirikan lagi lembaga pendidikan Madrasah Diniyah Tingkat Ula dan Wustha yang

bertempat di kelas, masing-masing terdiri dari satu lokal dan sekarang sudah terdaftar

di Kementerian Agama Palangka Raya. Seterusnya, karena di daerah Sabaru belum

ada pendidikan ke jenjang atas khususnya pendidikan Islam maka pada awal tahun

2008 berdirilah Madrasah Aliyah (MA) untuk masyarakat yang ingin melanjutkan

anak-anak mereka ke jenjang atas pendidikan Islam.

Dalam perkembangannya, Pondok Pesantren Raudhatul Jannah mengalami

pasang surut, namun sebagai sebuah pondok pesantren yang terletak jauh di pinggiran

Kota Palangka Raya, pondok ini berkembang lumayan pesat, dan telah memiliki

fasilitas pendidikan yang mencukupi. Kepemimpinan pondok sendiri sudah berganti

sebanyak enam kali hingga sekarang, dengan berbagai latar belakang dan tingkatan

pendidikan. Pimpinan atau mudir pondok yang pertama adalah K.H. Hanafi, yang

kedua K.H. Hamidan, yang ketiga K.H. Zainal Arifin, yang keempat K.H. Rafiq

Nasir, yang kelima K.H. Nasrul Mahmudi, dan yang terakhir K.H. Muhammad

Yasin, Lc.136

Pimpinan pondok yang sekarang, K.H. Muhammad Yasin, Lc., adalah seorang

sarjana tafsir, alumni dari Universitas Al-Azhar Mesir yang sudah berpengalaman

dengan dunia pesantren. Karena, beliau juga merupakan alumni dari Pondok

Pesantren Al-Falah Banjarmasin. Sedangkan guru-guru yang mengabdi di Pesantren

Raudhatul Jannah berasal dari berbagai latar belakang pendidikan; ada yang berasal

136

Wawancara dengan K.H. Muhammad Yasin Lc., (Pimpinan atau Mudir Pondok

Pesantren Raudhatul Jannah) pada, 23 Mei 2015.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

84

dari Pondok Peantren Darul Hijrah Martapura, Darussalam Martapura, dan yang

lainnya berasal dari STAIN, IAIN, Universitas Palangka Raya, dan lain-lain.

b. Kondisi Masyarakat Sekitar Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Raudhatul Jannah berada di wilayah Kereng Bangkirai,

tepatnya di Jalan Surung Kelurahan Sabaru Kecamatan Sabangau Kota Palangka

Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Pada awal berdirinya pondok, kondisi dan

kehidupan keagamaan dan sosial-ekonomi masyarakat di daerah ini masih tergolong

rendah, sehingga kehadiran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan sekaligus

lembaga sosial (change agent) sangat dibutuhkan. Kemudian, seiring dengan

berjalannya waktu, tingkat pendidikan, pemahaman, dan pengamalan keagamaan

masyarakat pun semakin baik dan sekarang sudah bisa dikatakan cukup maju,

sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah petani, berkebun, pencari

ikan, buruh, dan sebagian lainnya sebagi pedagang dan pegawai negeri sipil.

Dalam hal keberagamaan, 70% masyarakat Desa Surung beragama Islam,

namun kondisi dan pengetahuan keberagamaan masyarakat masih minim, sehingga

sulit untuk menunjang keberadaan pondok pesantren. Faktor lain, kehidupan

masyarakat masyarakatnya yang bercampur baur dengan masyarakat lain nonmuslim

dan tingkat pendidikan mereka yang masih kurang dalam arti belum 100%

menjalankan keagamaannya. Walaupun kondisi masyarakat Muslim di sekitar daerah

Surung yang menjadi lokasi berdirinya pondok Pesantren Raudhatul Jannah awalnya

seperti itu, namun, mereka mendukung sepenuhnya keberadaan dan berdirinya

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

85

pondok. Sebab, pondok yang merupakan basis dan pusat pengkajian ilmu serta

dakwah Islam sangat diperlukan untuk membina kehidupan beragama mereka.

c. Identitas dan Visi Misi Pondok Pesantren

Seperti umumnya lembaga pendidikan, untuk menunjang kelancara proses

pembelajaran, Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya telah merumuskan

visi dan misi sebagai acuan dalam mengembangkan pondok. Syamsul Ma‟rif,

menjelaskan beberapa hal terikat dengan visi misi dan program pembelajaran di

pondok.137

Identitas Pondok

1. Nama : Pondok Pesantren Raudhatul Jannah

2. Alamat lokasi :

Jalan / Nomor : Surung No. 01

RT/RW : 01/I

Kelurahan : Sabaru

Kecamatan : Sabangau

Kota : Palangka Raya

3. Tahun didirikan : 1994

4. Nama Pendiri : H. Materan

5. Nama Yayasan : Raudhatul Jannah

6. Akte Notaris :

137

Dokumentasi data profil pondok dan wawancara dengan Syamsul Ma‟rif (Kepala

Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya), pada, 23 Mei 2015.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

86

- Nama Notaris : R. A. Setiyo Hidayat, S.H.

- Nomor : 57

- Tanggal : 6 Agustus 1993

7. NPWP : -

8. Status tanah/bangunan : Hak milik

Visi Misi dan Motto

1. Visi: “Terwujudnya Insan yang Unggul, Berprestasi, Terampil, dengan

berlandaskan kepada Iman dan Taqwa (IMTAQ)”

2. Misi:

1. Membentuk generasi Qur'ani, Bertauhid, Beristiqamah, Ikhlas dalam

beramal, berdikari tinggi dan mengamalkan syariat Islam dalam kehidupan

sehari-hari;

2. Mendidik dan mengembangkan generasi Mukmin dan Muslim yang berbudi

tinggi, berbadan sehat berpengetahuan luas, berpikir bebas, terampil dan

mandiri serta berkhidmat kepada Agama, Nusa dan Bangsa.

Motto: “Berdiri dan untuk Semua Golongan”

Khasan, Kurikulum, dan Izin Operasional

1. Kekhasan: Pembelajaran Kitab Kuning (Klasik) dan Bahasa Arab-Inggris

2. Kurikulum: Perpaduan Kurikulum Kemenag, Kemendikbud, dan Pondok

3. Izin Operasional:

- Pejabat : Drs. H. Masrani Arsyad

- Nomor : Kd. 15.6/5/PP.01.1/769/2008

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

87

- Tanggal : 21 Februari 2008

- Nomor Statistik : 51.2.62.71.01.005

Program Pendidikan Formal

1. Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA)

No Nama

Program

No/tgl Izin

Operasional

No. Statistik Tahun

didirikan

Nama Kepala

1. MTs Kd.15.06/4/PP.00/

1464/2005

012151403

014

2005 Fauzidinnor, S.Pd.I

2. MA - - 2008 Basuki, A. Md

2. Madrasah Diniyah Tingkat Ula dan Wustha

No Nama Program No/tgl Izin

Operasional

No Statistik

Sekolah

Tahun

Pendirian

Nama Kepala

1. Tingkat Ula Kd.15.06/5/PP.0

0.8/2740/2008

41.2.62.14.0

3.026

2007 H. Rusli

2. Tingkat

Wustha

Kd.15.06/5/PP.0

0.8/2846/2008

42.2.62.14.0

3.005

2007 Andreansyah

d. Pengelolaan dan Kegiatan Pendidikan

Penyelenggara dan pengelolaan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah

menerapkan manajemen modern perpaduan antara kurikulum Pondok dengan

Kementerian Agama, di bawah lembaga berbadan hukum berbentuk yayasan yang

dinamakan “Yayasan Raudhatul Jannah”. Dalam pelaksanaan kesehariannya,

pimpinan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya yang berasal dari kalangan

pesantren yang lainnya dan masyarakat setempat.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

88

Struktur organisasi kepengurusan pondok pesantren terdiri, Pimpinan,

Sekretaris, Bendahara, Bagian Hubungan Masyarakat, Bagian Pendidikan, Bagian

Keamanan, Bagian Kebersihan, dan Bagian Disiplin.

Kegiatan pendidikan yang diselenggarakan Pondok Peantren Raudhtul Jannah

adalah jalur pendidikan sekolah, baik pendidikan umum maupun pendidikan

keagamaan. Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan menggunakan kurikulum

Kementerian Agama, yang dilengkapi dengan laboratorium komputer, ruangan

perpustakaan. Sedangkan pendidikan keagamaan yang diselenggarakan adalah

Madrasah Diniyah Tingkat Ula, Madrasah Diniyah Tingkat Wustha, dan Tahfizul

Qur‟an dengan menggunakan kurikulum yang disusun pondok pesantren sendiri yang

bertempat di kelas, sedangkan Tahfizul Qur‟an bertempat di mesjid.

Pemberian materi pelajaran agama pada Pondok Pesantren Madrasah Diniyah

Tingkat Ula dan Wustha dimaksudkan agar santri dapat menambah ilmu agama,

sehingga apabila mereka sudah selesai menempuh pendidikan di pondok pesantren

mereka bisa mengamalkan ilmu agama yang telah mereka tuntut. Pondok pesantren

juga memberikan kesempatan kepada santri yang tidak bersekeloh formal di pondok

pesantren untuk mengikuti sekolah diniyah yang diselenggarakan pada sore hari.138

Jumlah keseluruhan santri yang ditampung di Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah sekitar 208 orang, yang terdiri dari 103 orang laki-laki dan 105 orang

138

Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif pada, 23 Mei 2015.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

89

perempuan, mereka belajar di masing-masing lembaga pendidikan yang

diselenggarakan oleh pondok.

Jumlah tenaga pengasuh sebanyak 23 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan

15 orang perempuan, dari jumlah tersebut terdiri 1 orang Pimpinan dan 22 orang

guru.

e. Sarana dan Prasarana

Dalam menyelenggarakan pendidikan dan untuk menunjang kelancaran

kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren memiliki beberapa fasilitas di

antarannya Kantor Yayasan 1 lokal, Kantor Pimpinan 1 lokal, Kantor Kepala

Sekolah, Kantor Guru 1 lokal, Ruang Belajar 7 lokal, Ruang Lab. Service HP 1 lokal,

Ruang Komputer 1 lokal, Ruang Perpustakaan 1 lokal, Mesjid 1 buah, Ruang Asrama

5 lokal, Perumahan Guru. Seluruh fasilitas bangunan tersebut berdiri di atas tanah

yang tersedia seluas ±2 hektar, adapun status tanah pondok pesantren merupakan

milik yayasan sendiri.139

Tanah seluas kurang lebih 2 hektar tersebut tidak hanya digunakan untuk

bangunan pondok dan fasilitas pendukungnya, tetapi sebagiannya ada yang

dimanfaatkan untuk kebun buah-buahan dan sayur sebagai tambahan penghasilan

sekaligus sarana pembelajaran santri pondok. Kemudian, lahan juga digunakan untuk

139

Dokumentasi data “Profil Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya” dan

wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 23 Mei 2015.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

90

peternakan, yakni program penggemukan sapi dan kolam ikan. Ada pula masih tanah

kosong yang belum tergarap dan dimanfaatkan secara maksimal.

B. Paparan Hasil Penelitian

Pondok Pesantren Raudhatul Jannah merupakan pondok pesantren khalafiyah,

yakni pondok yang memadukan sistem pembelajaran antara kurikulum sekolah

formal (Kurikulum Kementerian Agama-Kurikulum Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan) dengan Kurikulum Diniyah kepondokan. Karena itu, pola pondok

pesantren salafiyah dengan ciri khas sistem diniyah kepondokan yang bertumpu pada

pembelajaran kitab kuning sebagai referensi utama kajian terhadap ilmu-ilmu

keislaman dalam berbagai bidang, seperti Fikih (Hukum Islam), Tauhid (Akidah),

Akhlak, Tasawuf, Ulumul Quran, Ulumul Hadis, Bahasa Arab, dan lain-lain, masih

tetap dipertahankan.

Berkenaan dengan pembelajaran kitab kuning dimaksud, berikut dipaparkan

data-data hasil penelitian dilihat dari konteks manajemen yang terdiri dari aspek

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Kemudian, dikemukakan pula kendala atau

hambatan yang dialami oleh pihak pengelola pondok dalam memanajemen dan

melaksanakan pembelajaran kitab kuning serta usaha yang mereka lakukan untuk

mengatasi hambatan-hambatan tersebut, sehingga pembelajaran kitab kuning dengan

segala dinamikanya di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya dapat

bertahan dan terus dilaksanakan sampai sekarang.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

91

1. Manajemen Pembelajaran Kitab Kuning

Pondok Pesantren Raudhatul Jannah menyelenggarakan pembelajaran kitab

kuning sebagai ciri khas (dari pondok pesantren salafiyah) yang tetap dipertahankan

memiliki program pendidikan keagamaan atau madrasah diniyah mulai dari tingkatan

dasar sampai atas, yakni Madrasah Diniyah Ula, Madrasah Diniyah Wustha, dan

Madrasah Diniyah Ulya.

Madrasah Diniyah Ula diperuntukkan bagi santri yang baru belajar kitab

kuning pada tingkatan awal, di mana pada tingkatan ini mereka diharuskan untuk

mengkaji sejumlah kitab kuning untuk berbagai bidang studi keislaman. Ada

sejumlah kitab kuning yang dijadikan rujukan dan standar pembelajaran pada

tingkatan Diniyah Ula ini, antara lain kitab Aqῑdah al-‘Awȃm (Tauhid-Akidah),

Akhlȃq li al-Banῑn wa al-Banȃt (Akhlak), Fashalatan dan Mabadi’al-Fiqhῑyah

(Ushul Fikih), dan Al-Jurȗmῑyah (Bahasa Arab).140

Madrasah Diniyah Wustha diperuntukkan bagi santri-santri yang sudah

menyelesaikan pembelajaran kitab kuningnya pada tingkat dasar dan dianggap

memiliki kemampuan dasar serta telah memahami dengan baik kitab-kitab kuning

yang menjadi rujukan untuk meneruskan belajaranya pada tingkatan berikutnya.

Kitab-kitab kuning yang dijadikan rujukan dan standar pembelajaran pada tingkatan

Diniyah Wustha ini, antara lain kitab Fath al-Qarῑb (Fikih), Al-Amtsilah at-

140

Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 2 Juni 2015.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

92

Tashrῑfῑyah (Bahasa Arab-Sharaf), Ta’lῑm al-Muta’alim (Akhlak), Irsyȃd al-‘Ibȃd

(Tasawuf), Al-Arba’ῑn an-Nawawῑyah (Hadis), dan Tafsir Al-Jalalaῑn (Tafsir).141

Madrasah Diniyah Ulya diperuntukkan bagi santri tingkatan atas yang telah

menyelesaikan pembelajaran kitab kuningnya pada tingkatan Ula (dasar) dan

tingkatan Wustha (menengah). Karena itu, apabila di sistem persekolahan formal,

tingkat Ula boleh dipersamakan dengan Ibtidaiyah (SD), tingkatan Wustha

dipersamakan dengan Tsanawiyah (SMP), maka tingkatan Ulya dipersamakan dengan

Aliyah (SMA). Jadi, seperti halnya pada tingkatan Diniyah Ula dan Wustha, pada

tingkatan Diniyah Ulya ini santri juga diharuskan untuk mempelajari sejumlah Kitab

Kuning yang menjadi rujukan, antara lain kitab Syarhu Ibnu Aqῑl (Bahasa Arab-

Nahwu), Kifȃyah al-Akhyȃr (Fikih) dan Kifȃyah al-“Awȃm’ (Tauhid), Riyȃd al-

Shȃlihῑn (Hadis), Tafsir Al-Jalalaῑn (Tafsir), dan Irsyȃd al-‘Ibȃd (Tasawuf-Ibadah).142

Program pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah

mulai dilaksanakan secara berkesinambungan pada tahun 2007. Adapun dasar dan

pertimbangan dari pengelola dan pimpinan pondok sehingga merumuskan sistem

pembelajaran Kitab Kuning secara terprogram dan terencana serta tetap

dipertahankan hingga sekarang adalah sebagai bagian dari upaya untuk tetap

meneruskan tradisi dan ciri utama dari pondok sebagai tempat pusat pembelajaran

ilmu-ilmu keislaman dengan referensi kitab kuning. Selain itu, keinginan untuk

141

Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 2 Juni 2015. 142

Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 2 Juni 2015.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

93

mempertahankan pondok dengan pembelajaran kitab kuningnya, karena pihak

yayasan dan pimpinan menyadari bahwa tantangan yang makin berat hanya bisa

dihadapi apabila santri memiliki dasar-dasar pengetahuan agama yang kuat yang

diperoleh dari sejumlah kitab kuning. Menurut mereka, dengan pembelajaran kitab

kuning pada sistem pondok salafiyah santri akan memahami dengan baik pelbagai

keilmuan keislaman dari sumbernya dan mampu secara mandiri menggali berbagai

persoalan yang terjadi dimasyarakat berdasarkan kitab rujukan tersebut. Karena itu,

maka dalam rangka mempersiapkan para santri menjadi ustadz di masa depan dan

sumber bagi masyarakat untuk bertanya akan persoalan-persoalan keagamaan yang

mereka hadapi, maka pembelajaran Kitab Kuning perlu direncanakan dengan baik

agar berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang optimal.143

Dalam merencanakan pembelajaran kitab kuning, berdasarkan hasil

wawancara dengan pimpinan pondok dan ustadz yang menjadi pengasuh dinyatakan

bahwa perencanaan pembelajaran kitab kuning biasanya disusun sekali pertahun

pelajaran secara musyawarah (rapat) oleh pimpinan pondok beserta para ustadz yang

mengasuh pembelajaran kitab kuning. Secara khusus, memang pada program

Madrasah Diniyah pembelajaran kitab kuning disusun tidak persemester seperti pada

143

Wawancara dengan K.H. Muhammad Yasin Lc., pada, 6 Juni 2015.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

94

sekolah formal, tetapi pertahun atau setelah khatam (selesai) satu kitab dipelajari oleh

santri maka diganti dengan kitab yang lain lagi.144

Dalam forum musyawarah ini dibicarakan berbagai hal menyangkut

pembelajaran kitab kuning, termasuk dalam hal pengaturan jadwal, ustadz yang

menjadi pengasuh dan pengajar kitab kuning, serta kitab kuning yang dijadikan

rujukan atau materi pelajaran.

Pengaturan jadwal disesuaikan dengan program pembelajaran sekolah formal

(MTs dan MA) di pondok serta kegiatan-kegiatan lain, baik kegiatan ekstrakurikuler

maupun kegiatan pondok yang lain, agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan

tidak tumpang tindih. Karena itu, jadwal pembelajaran kitab kuning di Pondok

Pesantren Raudhatul Jannah terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan lain, baik kegiatan

pendidikan dan pembelajaran maupun kegiatan pembinaan dan kewirausahaan. Di

mana, secara keseluruhan dan rutin, jadwal kegiatan santri di pondok ini terbagi

menjadi dua bagian, yakni kegiatan rutin harian dan kegiatan mingguan. Kegiatan

harian santri dimulai sejak pukul 03.30 WIB dan berakhir pada pukul 21.30 WIB.

Kemudian, untuk kegiatan mingguan disesuaikan pengaturan waktunya, di mana

dalam kegiatan mingguan ini biasanya santri mengikuti kegiatan seperti kegiatan

keagamaan (ceramah atau pengajian agama, pembacaan wirid atau zikir, pembacaan

Burdah, Maulid Al-Habsyi), kegiatan pembinaan (pramuka, pencak silat), kegiatan

144

Wawancara dengan K.H. Muhammad Yasin, Lc., Syamsul Ma‟rif, H. Rusli

(Kepala Diniyah Tingkat Ula), dan Adreansyah (Kepala Diniyah Tingkat Wushta) pada, 2

Juni 2015.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

95

sosial (gotong-royong, kebersihan pondok), dan kegiatan kewirausahaan (berkebun

buah, sayuran, berternak sapi, dan lain-lain).

Berikut pengaturan dan jadwal kegiatan harian dan mingguan yang secara

rutin dilaksanakan oleh santri di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah.145

Kegiatan Harian

Jam Kegiatan

03.30 Persiapan Shalat Tahajud

15 menit sebelum subuh Shalat sunnat

04.00-04.20 Shalat Subuh

04.20-05.00 Tadarus dan mengaji Alquran

05.00-06.30 MCK+ sarapan pagi

06.30-06.45 Kosakata Bahasa Arab dan Inggris

06.45-07.10 Shalat Dhuha

07.10-11.30 Masuk Kelas

11.30-12.00 Shalat Zuhur

12.00-14.00 Masuk kelas

14.00-15.00 Makan siang dan istirahat

15.00-.15.30 Shalat Ashar

15.30-17.00 Olahraga dan kegiatan lainnya

17.00-17.20 Mandi (keperluan lain)

17.30-18.00 Shalat Magrib

18.00-19.00 Tadarus Alquran dan Pengajian rutin

19.00-19.30 Shalat Isya

19.30-20.00 Makan Malam

20.00-21.00 Kegiatan malam (Pengajian, Maulid, Burdah, dan

145

Wawancara dengan Adreansyah (Kepala Bagian Kesantrian Putra) dan Sri

Wahyudi (Kepala Bagian Kesantrian Putri), pada, 9 Juni 2015.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

96

lain-lain)

21.00-21.30 Persiapan tidur malam

21.30-03.30 Tidur wajib

Kegiatan Mingguan

No Hari Jam Kegiatan

1

Ahad 04.30-05.00 Ceramah Agama

06.00-08.00 Kebersihan Umum

19.00-20.00 Pembacaan Wirid Al Hadad

2 Selasa 19.00-21.00 Pengajian/Ceramah

3 Rabu 19.00-21.00 Maulid Habsyi

4 Kamis 19.00-20.00 Pembacaan Burdah

5 Jum‟at 15.30-17.00 Silat

6 Sabtu 15.30-17.00 Latihan Pramuka

Sumber Data: Bagian Pengasuhan-Kesantrian Pondok Pesantren Raudhatul Jannah

Palangka Raya Tahun 2015.

Dalam merencanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan

pembelajaran kitab kuning dilakukan secara bersama-sama melalui rapat antar

pimpinan pondok dengan dewan guru. Tidak ada pembentukan panitia atau tim

khusus yang ditugaskan untuk merancang dan mengatur kegiatan. Semua hal

dilakukan secara bersama dan setiap awal tahun pelajaran biasanya diagendakan

rapat. Materi atau agenda yang dibicarakan dalam rapat menyangkut pelaksanaan

pembelajaran kitab kuning, santri yang mengikuti program pembelajaran, ustadz yang

mengasuh pembelajaran, kitab kuning yang dijadikan rujukan sekiranya ada

tambahan atau pergantian, dan atau hal-hal lain, permasalahan, maupun kendala-

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

97

kendala yang terjadi pada tahun sebelumnya ketika pembelajaran kitab kuning

dilaksanakan.

Berikut adalah kurikulum dan silabus pembelajaran kitab kuning di Pondok

pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya.

KURIKULUM DAN SILABUS PONDOK PESANTREN

RAUDHATUL JANNAH

A. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu

Untuk menuju keberhasilan pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren

Raudhatul Jannah Palangka Raya maka disusun matapelajaran dan alokasi waktu

pembelajaran perminggu sesuai karakteristik Pondok Pesantren. Susunan

matapelajaran Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah

Palangka Raya sebagai berikut:

No Mata pelajaran Nama kitab Alokasi waktu

perminggu

TINGKAT ULA

1 Fiqh Fashalȃtan 2 Jam

2 Nahwu Al-Jurȗmῑyah 2 Jam

3 Shorof Al-Amtsilah at-Tashrῑfῑyah 2 Jam

4 Tauhid Aqῑdah al-„Awȃm 2 Jam

5 Akhlaq Akhlaq li al-Banῑn wa al-

Banȃt

2 Jam

TINGKAT WUSTHA

1 Fiqh Fath al-Qarῑb al-Mujῑb 2 Jam

2 Ushul Fiqh Mabȃdi‟ al-Fiqhῑyah 2 Jam

3 Nahwu Al-Gurrah al-Sanῑyah 2 Jam

4 Sharaf Al-Amtsilah at-Tashrῑfῑyah 2 Jam

5 Akhlaq Ta‟lῑm al-Muta‟alim 2 Jam

6 Tauhid Tijȃn al-Darȃrῑ 2 Jam

7 Hadits Al-Arba‟ῑn an-Nawawῑyah 2 Jam

8 Tafsir Al-Qur‟an Tafsir Al-Qur‟anul Karῑm li

Imam al- Jalalaῑn

2 Jam

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

98

TINGKAT ULYA

1 Fiqh Kifȃyah al-Akhyȃr 2 Jam

2 Ushul Fiqh Al-Waraqȃt 2 Jam

3 Nahwu Syarhu Ibnu „Aqῑl 2 Jam

4 Sharaf Syarhu Ibnu „Aqῑl 2 Jam

5 Tasawuf-Ibadah Irsyȃd al-„Ibȃd 2 Jam

6 Tauhid Kifȃyah al-„Awȃm 2 Jam

7 Hadits Riyȃdl al-Shȃlihῑn 2 Jam

8 Tafsir Al-Qur‟an Tafsir Al-Qur‟anul Karῑm li

Imam al- Jalalaῑn

2 Jam

B. Silabus Pembelajaran Kitab Kuning

1. Tingkat Ula

Mata

Pelajaran

Nama Kitab Standar

Kompetensi

Standar Kompetensi

Fiqh Fashalȃtan Mengerti tata cara

berwudhu dan

Shalat

1. Mampu melakukan wudhu

dengan baik dan benar.

2. Mampu menjalankan shalat

baik yang fardhu maupun

yang sunnah.

Nahwu Al-Jurȗmῑyah Mengerti dasar-

dasar ilmu Nahwu

1. Mampu membedakan mana

isim, fi‟il, huruf, muannats,

mudzakkar, kata jamak,

dhamir.

2. Mengetahui i‟rab.

Shorof Al-Amtsilah at-

Tashrῑfῑyah

Mengenal dasar-

dasar ilmu shorof

1. Hafal tashrifan

2. Mampu membedakan mana

tsulasi, ruba‟i, dan mana

yang ziyadi.

Tauhid Aqῑdah al-

„Awȃm

Mengerti makna

iman, Islam,

Ikhsan dan dasar-

dasar teologis

1. Hafal rukun Iman dan Islam.

2. Hafal sifat 20 beserta artinya

dan sifat-sifat yang mustahil

bagi Allah.

3. Mengerti sifat jaiz-Nya.

Akhlaq Akhlaq li al-

Banῑn wa al-

Banȃt

Memiliki

pengetahuan etika

terapan dasar

1. Tertanamnya nilai-nilai

akhlak sejak dini.

2. Mulai tertanam rasa

penghormatan baik kepada

kyai/ustadz, orang tua, dan

lingkungan sekitar.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

99

2. Tingkat Wustha

Mata

Pelajaran

Nama Kitab Standar

Kompetensi

Standar Kompetensi

Fiqh Fath al-Qarῑb

al-Mujῑb

Mengembangkan

pengetahuan

tentang fikih.

1. Memiliki pemahaman yang

sedikit luas mengenai fikih

madzhab syafi‟i.

2. Mengetahui perbedaan

pandangan para ulama

terutama kalangan madzhab

syafi‟i.

Ushul

Fiqh Mabȃdi‟ al-

Fiqhῑyah

Mengetahui ushul

al-fiqh dasar.

1. Memiliki pengetahuan dasar

tentang ushul al-fiqh.

2. Memahami sumber-sumber

dasar pengambilan hukum,

al-Qur‟an, hadits, Qiyas dan

Ijma‟ ulama.

Nahwu Al-Gurrah al-

Sanῑyah

Mengetahui dasar-

dasar ilmu Nahwu

1. Mengetahui apa yang

disebut kalam, isim, baik

yang mabni maupun yang

mu‟rab, fi‟il, fail, maf‟ul,

naib al-fa‟il, isim dhamir,

isim maushul, dharaf, harf

al-jar, sifat, maushuf, na‟at

dan man‟ut.

2. Mengetahui i„raf.

3. Hafal seluruh bait al-Imriti

dan bisa menjelaskan semua

isinya.

Sharaf Al-Amtsilah

at-Tashrῑfῑyah

Memahami bentuk

wazan kata-kata

Arab baik tsulasi,

ruba‟i dan ziyadah

satu huruf, dua

huruf dan tiga

huruf

1. Bisa membedakan mana

kata tsulasi, ruba‟i.

2. Mengetahui fiil madhi, fiil

mudhari‟, mashdar, mashdar

mim, isim fa‟il, isim maf‟ul,

fi‟il amr, isim zaman dan

isim makan.

3. Mengetahui perubahan

makna dari makna yang asli

ke makna ziyadah.

4. Mampu mengi‟lal dengan

baik.

Akhlaq Ta‟lῑm al- Memiliki 1. Mampu bersikap baik

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

100

Muta‟alim pengetahuan

tentang etika

terapan dan

petuah-petuah

moral sufistik

kepada guru/Kyai, kedua

orang tua, saudara, teman-

teman lingkungan sekitar.

2. Dapat membedakan memilih

teman yang baik.

3. Memiliki kesemangatan

dalam belajar.

4. Mampu menghayati petuah-

petuah sufistik.

5. Bersikap tawadhu‟.

6. Hidup sederhana.

7. Semakin mendekat kepada

Allah.

Tauhid Tijȃn al-Darȃrῑ Mengetahui

pengetahuan

tentang dasar-dasar

tauhid.

1. Bisa menjelaskan pengertian

rukun Iman dan Islam.

2. Memahami sifat-sifat 20 dan

maknanya.

3. Mengetahui sifat mustahil

dan jaiz bagi Allah.

4. Mengenal perdebatan antara

ulama salaf dan khalaf.

Hadits Al-Arba‟ῑn an-

Nawawῑyah

Mengetahui hadits-

hadits yang

menjadi prinsip-

prinsip dasar

Islam.

1. Diharapkan santri mengeta-

hui dan mampu menghayati

dasar-dasar agama dengan

baik.

2. Tertanamnya keikhlasan

dalam mengerjakan segala

hal yang diperintahkan

agama.

3. Hafal 40 hadits dan mampu

mengartikannya.

Tafsir Al-

Qur‟an Tafsir Al-

Qur‟anul

Karῑm li Imam

al- Jalalaῑn

Mengenal dan

memahami salah

satu model

penafsiran

1. Memahami dengan baik

model penafsiran kata

perkata dalam al-Qur‟an

mulai dari juz 1 sampai 15.

2. Sikap berhati-hati dalam

memandang al-Qur‟an.

3. Bertambahnya penguasaan

terhadap kosa kata Arab.

4. Mampu menjelaskan

kandungan al-Qur‟an sesuai

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

101

dengan tafsir yang mereka

pelajari.

3. Tingkat Ulya

Mata

Pelajaran

Nama Kitab Standar

Kompetensi

Standar Kompetensi

Fiqh Kifȃyah al-

Akhyȃr

Mengembangkan

pengetahuan

tentang fikih.

1. Mengetahui dalil-dalil baik

dari al-Qur‟an, ijma‟ dan

qiyas yang dijadikan

sebagai rujukan hukum.

2. Mengetahui perbedaan

pandangan para ulama

terutama kalangan madzhab

Syafi‟i.

3. Menghargai perbedaan

pandangan para ulama.

4. Mengasah pemahaman

mereka tentang ushul al-

fiqh.

Ushul

Fiqh Al-Waraqȃt Mengembangkan

pengetahuan

tentang ushul al-

fiqh.

3. Memiliki pengetahuan apa

yang disebut dalil, nazhar,

ilm, dan zhan.

4. Memahami kaidah-kaidah

kebahasaan yang berlaku

dalam ushul al-fiqh, seperti

tentang amr, nahy, „am, dan

takhshis.

5. Mampu berfikir sistematis

dan rasional.

6. Mampu menerapkan kaidah-

kaidah fiqhiyyah dalam

ayat-ayat dan hadits

Akhkam, terutama yang

terkait dengan bab thaharah,

shalat, zakat, puasa dan haji.

Nahwu Syarhu Ibnu

„Aqῑl

Pengembangan dan

pendalama ilmu

nahwu.

- Mampu menghafal seluruh

bait-bait alfiyah yang terkait

dengan ilmu nahwu dan

mampu menjelaskan

kandungannya serta mampu

menerapkannya dengan baik

ketika membaca kitab

kuning.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

102

Sharaf Syarhu Ibnu

„Aqῑl

Pengembangan dan

pendalama ilmu

sharaf.

- Mampu menghafal seluruh

bait-bait alfiyah yang terkait

dengan ilmu sharaf dan

mampu menjelaskan

kandungannya serta mampu

menerapkannya dengan baik

ketika membaca kitab

kuning.

Tasawuf-

Ibadah Irsyȃd al-„Ibȃd Memiliki

pengetahuan

tentang haus

beribadah kepada

Allah SWT.

1. Mampu menghayati petuah-

petuah sufistik.

2. Gemar bersedekah dan

tolong menolong.

3. Bersikap tawadhu‟.

4. Hidup sederhana.

5. Semakin mendekat kepada

Allah.

Tauhid Kifȃyah al-

„Awȃm

Memiliki

pemahaman yang

baik mengenai

pandangan teoligis

Ahlussunnah

waljamaah.

1. Mampu menjelaskan

beberapa pandangan

Ahlussunnah Waljamaah

baik Aqli maupun Naqli.

2. Semakin mantap dalam

meyakini pandangan

teologis kalangan

Ahlussunnah Waljamaah.

3. Memahami perbedaan

teologis.

4. Mampu berfikir secara

rasional dalam melihat

beberapa persoalan teologis.

Hadits Riyȃdl al-

Shȃlihῑn

Memiliki pengeta-

huan yang lebih

luas tentang

hadits- hadits

ahkam.

1. Mampu menjelaskan hadits-

hadits akhkam dengan lebih

baik.

2. Memahami perbedaan cara

pemahaman tentang hadits

akhkam.

3. Memahami bagaimana para

ulama menyimpulkan

sebuah keputusan hukum.

Tafsir Al-

Qur‟an Tafsir Al-

Qur‟anul

Karῑm li Imam

al- Jalalaῑn

Mengenal dan

memahami salah

satu model

penafsiran

1. Memahami dengan baik

model penafsiran kata

perkata dalam al-Qur‟an

mulai dari juz 16 sampai 30.

2. Sikap berhati-hati dalam

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

103

memandang al-Qur‟an.

3. Bertambahnya penguasaan

terhadap kosa kata Arab.

4. Mampu menjelaskan

kandungan al-Qur‟an sesuai

dengan tafsir yang mereka

pelajari.

Sumber Data: Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya

Tahun 2015.

Pembelajaran kitab kuning sebagai salah satu program wajib belajar dan

merupakan bagian atau implementasi dari kurikulum Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah waktu pelaksanaannya diatur dan disesuaikan dengan jadwal pendidikan

formal dan kegiatan ekstrakurikuler santri.

Berdasarkan jadwal yang ada pelaksanaan pembelajaran kitab kuning

dilakukan pada sore dan malam hari. Sore hari dilaksanakan setelah shalat Ashar,

sedangkan malam hari dilaksanakan setelah shalat Magrib dan setelah shalat „Isya.

Mengapa pembelajaran kitab kuning dilaksanakan pada sore dan malam hari?

Menurut pengelola pondok, hal ini dilakukan mengingat bahwa peserta didik yang

ada tidak semuanya mengambil atau mengikuti program belajar di pondok. Ada

peserta didik yang hanya mengikuti program belajar MTs dan MA, sehingga mereka

tidak tinggal atau berasrama di pondok. Mereka pulang ke rumah masing-masing

setelah selesai mengikuti pelajaran di sekolah mulai dari pagi hingga siang hari sesuai

jadwal dan jam pelajaran yang telah ditentukan, sepertimana siswa dari sekolah yang

lain. Kemudian ada juga peserta didik yang mengikuti program belajar MTs dan MA

sekaligus program Madrasah Diniyah Ula, Wustha, dan Ulya yang telah ditetapkan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

104

pondok. Peserta didik atau santri yang mengikuti program kepondokan Madrasah

Diniyah inilah yang diwajibkan untuk tinggal atau mondok di asrama yang telah

disediakan oleh pondok. Mereka diwajikan untuk tinggal di pondok agar dapat secara

rutin mengikuti program pondok dan belajar kitab kuning. Mereka seluruhnya

berjumlah 54 orang santri, terdiri dari 25 santri tingkatan Ula, 23 orang santri

tingkatan Wustha, dan 6 orang santri tingkatan Ulya.

DATA SANTRI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL JANNAH

PALANGKA RAYA

Santri Tingkatan Ula

No. Nama Tempat Tanggal

Lahir

Alamat

1 Cindy Nurullah Palangka Raya,

27 Pebruari 2003

Jl. Panenga Permai VIII Kel.

Kereng Bangkirai Kec. Sebangau

Palangka Raya

2 Jenika Pantar Kabali, 12 Juli

2003

Jl.Pantar Kabali Kel. Murai Raya

Kec. Mantagai Kab. Kapuas

3 Melda Amelia Barunang Muri, 20

Mei 2000

Jl. Rantau Bangkiang Kel.

Tumbang Samba Kec.Katingan

Tengah Kab. Katingan

4 Nani Martiani Palangka Raya,

23 Maret 2003

Jl. Keranggan Kel.Tanjing Pinang

Kec. Pahandut Palangka Raya

5 Riska Murtafiah Banjarmasin,

23 Mei 2003

Jl. Temanggung Panji III Kel.

Kurun Kec. Kuala Kurun Kab.

Gunung Mas

6 Selin Sei Gohong,

25 Mei 2003

Jl. Riang Kel. Sie Gohong Kec.

Bukit Batu Palangka Raya

7 Suci Wulandari Pantar Kabali, 11

Nopember 2003

Jl. Surung Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

8 Doni Atmaja Bukit Batu, 24 April

2003

Jl. Bukit Batu Kel. Bukit Batu Kec.

Mantai Kab. Kapuas

9 Muhammad Fadil Palangkaraya, 6

April 2003

Jl. Kalimantan Kel.Pahandut Kec.

Pahandut Palangka Raya

10 Irfani Fadillah Desa Surian Hanyar,

11 Pebruari 2001

Jl. Manduhara Kel. Kereng

Bangkirai Kec. Sebangau Palangka

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

105

Raya

11 Hulmi Ifsan Sidoarjo, 18

Desember 2001

Jl. Rantau Bangkiang Kel.Tumbang

Samba Kec.Katingan Tengah Kab.

Katingan

12 Muhammad Ibnu

Suryo legowo

Kasongan,

27 Maret 2003

Jl. Cilik Riwut Kel. Kasongan

Lama Kec. Katingan Hilir Kab.

Katingan

13 Maulana Al-Qadri Palangka Raya, 05

Desember 2001

Jl. Kalimantan Kel. Pahandut Kec.

Pahandut Palangka raya

14 Naldo Bintoro Hurung Bunut,

8 Desember 2003

Jl. Wihasan Kel. Hurung Punut

Kec. Hurung Punut Kab. Gunung

Mas

15 Norman Banjarmasin,

22 Oktober 2001

Jl. Griliya Kel. Banjarmasin

Selatan Banjarmasin

16 Nur Muhammad

Fadil

Pundu,

25 Agustus 2000

Jl. Tumbang Telaken Kel. Takaras

Kota Kec.Rakumpit Palangka Raya

17 Muhammad Noryadi

Menteng

Sampit, 01 Pebruari

2001

Jl. Bendahara Kel. Kasongan Kec.

Kasongan Kab. Katingan

18 Muhammad

Ramadhani

Palangka Raya, 20

Nopember 2001

Jl. Murjani Kel. Pahandut Kec.

Pahandut Palangka Raya

19 Rifki Amrullah Palangka Raya, 20

Juli 2003

Jl. Mahir Mahar Kel. Kalampangan

Kec. Sebangau Palangka Raya

20 Riskiyanto Palangka Raya, 15

Oktober 2002

Jl. Mangku Raya Kel. Kereng

Bangkirai Kec. Sebangau Palangka

Raya

21 Rizal Redie Lunuk, 4 Juli 2004 Jl. Manusup Kel. Manusup Kec.

Mantangau Kab. Kapuas

22 Muhammad

Rizanudin

Demak, 27 Mei 2003 Jl. Yasin Kel. Tewah Kec. Tewah

Kab. Gunung Mas

23 Muhammad Subhan Anjir Mambulau, 26

Agustus 2003

Jl. RTA Milono Kel. Menteng Kec.

Jekan Raya Palangka Raya

24 Yahya Hermawan Palangka Raya,

11 Pebruari 2001

Jl. Sakan II Kel. Palangka Kec.

Jekan Raya Palangka raya

25 Ilham Palangka Raya,

22 Juli 2002

Jl. Rajawali Kel. Bukit Tunggal

Kec. Jekan Raya Palangka Raya

Santri Tingkatan Wustha

No. Nama Tempat Tanggal

Lahir

Alamat

1 Asma Wardani Banjarmasin,

21 Agustus 2000

Jl. Surung Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

106

2 Ika Sicca Indramayu,

1 September 1999

Jl. Widuri II Kel. Bukit Tunggal

Kec. Jekan Raya Palangkaraya

3 Isnawati Wonosobo, 04 Juli

2000

PT. BAP Kebun Perdana Kel.

Seruyan Raya Kec. Seruyan Kab.

Seruyan

4 Khofifah Wulandari Tumbang Jutuh,

20 Juni 2000

Desa Tumbang Jutuh Kec. Rungan

Kab. Gunung Mas

5 Timah Rantau Bujur,

5 Mei 1999

Rantau Bujur Kec. Labuhan Emas

Utara Kab. Hulu Sungai Tengah

6 Tuti Mudianingsih Balawang, 06

Oktober 2001

Jl. Tumbang Telaken Kel. Petuk

Barunai Kec. Rakumpit Palangka

Raya

7 Yulfatur Rubidah Marga Mulya, 29 Juli

2007

Desa Marga Mulya Pangkalan Bun

Kab. Kotawaringin Barat

8 Iin Istiqomah Kebumen,

13 Oktober 1999

PT. BAP Kebun Perdana Kel.

Seruyan Raya Kec. Seruyan Kab.

Seruyan

9 Aldi Ranjaya Kapuas,

14 Pebruari 2001

Desa Tumbang Hakau Kec. Kurun

Kab. Gunung Mas

10 Bayu Perdana Kalampangan,

9 Nopember 2001

Jl. Majapahit Kel. Kelampangan

Kec. Sebangau Palangka Raya

11 Bayu Surahmat Manduing Taheta, 11

September 2000

Desa Manduhing Taheta Kec.

Pulau Malan Kab. Katingan

12 Daut Fikri Muara Teweh,

4 Juni 2002

Jl. Sangkurun Kel. Kuala Kurun

Kec. Kurun Kab. Gunung Mas

13 Doni Setiawan Kalampangan,

14 Desember 2000

Jl. Mahir Mahar Kelampangan

Kec. Sebangau Palangka Raya

14 Juniazi Ramansyah Sepang Kota,

4 Juni 2001

Desa Tangkahen Kec. Banama

Tingang Kab. Gunung Mas

15 Khairul Jailani Kereng Bangkirai, 06

Desember 2001

Jl. Manduhara Kel. Kereng

Bangkirai Kec. Sebangau Palangka

Raya

16 Muhammad

Hidayatullah

Ramadhan

Palangka Raya,

20 Nopember 2001

Jl. Kurun Desa Hurung Bunut Kec.

Kurun Kab. Gunung Mas

17 A.Rizal Pahlepi Pembuang Hulu, 05

Mei 2001

Jl. H.A. Rasyid Desa Pembuang

Hulu Kec. Hanau Kab. Seruyan

18 Muhammad Rafi‟i Kereng Bangkirai, 20

Juni 2001

Jl. Mangku Raya Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

19 Rifandi Pradana Rantau Bangkiang,

24 Januari 2000

Desa Rantau Bangkiang Kec.

Sanaman Mantikai Kab. Katingan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

107

20 Rusli Cahyono Surakarta, 16 Juni

2000

Jl. Pinus Indah Kl. Panarung Kec.

Pahandut Palangka Raya

21 Sumaidi Palangka Raya, 10

Januari 2001

Jl. Dr. Murjani Kel. Pahandut Kec.

Pahadut Palangka Raya

22 Wahyu Alfian Surabaya,

19 Nopember 2000

Desa Tewang Panjangan Kec.

Kurun Kab. Gungung Mas

23 Muhammad Widjan

Nafis

Palangka raya, 22

Agustus 2002

Jl. Panenga Raya Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

Santri Tingkatan Ulya

No. Nama Tempat Tanggal

Lahir

Alamat

1 Abrari Palangka Raya,

12 Januari 1998

Jl. Mangku Raya Kel.Sabaru

Kec.Sebangau Palangka Raya

2 Adi Putra Manduing Taheta,

6 September 1997

Jl. Manduing Taheta Kel.

Manduing Taheta Kec. Pulau

Malan Kab. Katingan

3 Ahmad Rifain Jabiren, 07 Agustus

1996

Jl. Lintas Kurun Kel. Tahawa Kec.

Bukit Rawi Kab. Pulang Pisau

4 Muhammad Durun

Nafis

Palangka Raya,

1 September 1999

Jl. Panenga Raya Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

5 Muhammad

Ubudillah

Tangkiling,

4 Januari 1998

Jl. Dr. Murjani Kel.Pahandut Kec.

Pahandut Palangka Raya

6 Kamarullah Barabai,

6 Maret 1998

Jl. Pantai Cemara Lambat Kel.

Pahandut Sebrang Palangka Raya

Sumber Data: Bagian Pengasuhan-Kesantrian dan Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah Palangka Raya Tahun 2015.

Menyesuaikan dengan jadwal pelaksanaan jam pelajaran untuk sekolah formal

yang dilaksanakan pagi sampai siang hari itulah, maka pondok kemudian menetapkan

waktu pelaksanaan pembelajaran kitab kuning bagi santri Madrasah Diniyah pada

sore dan malam hari (Lampiran Jadwal Pembelajaran Kitab Kuning).

Santri putra dan santri putri ditempatkan pada pondok dan asrama yang

terpisah, diawasi oleh ustadz yang sekaligus juga membina serta menjaga dan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

108

mengajari mereka. Dalam pelaksanaan pembelajaran kitab kuning, untuk santri putra

dipusatkan di masjid Pondok Pesantren Raudhatul Jannah yang cukup besar dan

mampu menampung santri atau jamaah shalat hingga limaratusan lebih. Masjid ini

cukup dekat letaknya, karena bersebelahan dengan lokasi pondok mereka, sehingga

cukup mudah dan cepat untuk didatangi. Sedangkan pembelajaran kitab kuning untuk

santri putri di pusatkan di ruang aula yang letaknya juga berdekatan dengan asrama

mereka (Lampiran Denah Pondok Pesantren).

Sistem pembelajaran kitab kuning sendiri disesuaikan dengan tempat

pembelajaran. Jadi, karena tempat pelaksanaan pembelajaran kitab kuning di masjid

dan di aula maka sifat pembelajarannya adalah non klasikal. Santri dikelompokkan

sesuai dengan tingkatan atau kitab yang mereka pelajari. Mereka duduk berkelompok

atau bergroup dan menempati satu bagian dari ruangan masjid atau aula dengan

dibimbing oleh seorang ustadz. Model atau pola ini dilaksanakan seperti halnya

dengan pola halaqah, di mana seorang ustadz memberi pengajaran terhadap beberapa

orang santri yang berada di bawah pengawasannya.

Secara teknis, pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah ini dibagi menjadi dua, yakni pembelajaran kitab kuning secara umum dan

pembelajaran kitab berdasarkan kelompok atau tingkatan.

Pembelajaran kitab kuning secara umum dilaksanakan secara massal, di mana

seluruh santri berkumpul di ruangan masjid atau aula tempat belajar sambil membawa

buku catatan, kemudian salah seorang ustadz menyampaikan pembahasan yang ada

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

109

dalam kitab pegangan. Kitab kuning yang digunakan biasanya kitab kuning umum

yang tidak termasuk kitab rujukan pada program diniyah, namun tetap standard dan

berhubungan dengan disiplin ilmu tertentu. Pembelajaran kitab kuning secara massal

ini bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan para santri berkenaan dengan

pemahaman mereka terhadap bidang keilmuan sesuai materi dalam kitab. Waktu

penyampaian kitab kuning secara umum ini tidak mesti atau tidak secara rutin atau

setiap hari dilaksanakan.

Kemudian, pembelajaran kitab kuning secara berkelompok dilaksanakan

secara rutin setiap hari sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Santri-santri

dikelompokkan sesuai dengan program diniyah atau kitab kuning yang diikutinya.

Mereka dibimbing oleh salah seorang ustadz yang dalam melaksanakan proses

pembelajaran seperti halnya pembelajaran di kelas pada sekolah formal.

Dalam mengikuti pembelajaran dan pengelompokan santri, ada yang duduk

dengan membentuk setengah lingkaran dan ada pula yang duduk secara berbanjar.

Dalam menyampaikan materi pelajaran, ustadz membacakan, menjelaskan, dan

menguraikan kandungan materi yang ada dalam kitab. Para santri, dengan memegang

kitab yang sama, mendengarkan, menyimak, dan mencatat (memberi tanda baca,

baris, makna kata, kalimat, atau terjemahan) bacaan maupun penjelasan dari ustadz

tentang materi berkenaan. Dalam hal tertentu, untuk memperkuat penjelasannya

terhadap materi yang dibahas, ustadz terkadang juga menulis dan menggunakan

papan tulis (white board).

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

110

Tujuan dari proses dan pembelajaran kitab kuning ini, menurut pengelola

pondok bertujuan agar para santri memiliki kemampuan untuk menggali dan

mengambil sumber hukum dalam kitab-kitab yang berbahasa Arab; supaya santri

memiliki kemampuan dalam memahami ilmu Agama Islam bersumberkan kepada

Alquran dan kitab-kitab rujukan yang berbahasa Arab.

Metode pembelajaran kitab kuning yang diterapkan oleh Pondok Pesantren

Raudhatul Jannah di atas boleh dikategorikan sebagai metode pembelajaran

bandongan dan sorogan. Disebut bandongan karena ustadz membacakan isi atau

materi kitab dan menjelaskan bacaan serta kandungan dari suatu kitab yang dipelajari

sedangkan santri mendengarkan dan menyimak bacaan dan penjelasan ustadz sambil

memperhatikan kitabnya masing-masing. Kemudian, disebut sorogan karena santri

sesudah mendengar dan menyimak bacaan serta penjelasan guru, mereka disuruh

untuk membaca satu-persatu atau secara bergiliran materi dari kitab yang dipelajari

dan ustadz menyimak atau membetulkan bacaan santri.

Metode bandongan dan sorogan dimaksud dipadu juga dengan metode

halaqah (berkelompok), tanya jawab, dan bahtsul masa’il (diskusi) untuk materi-

materi yang relevan.

Para ustadz yang menjadi pengasuh pembelajaran kitab kuning ditunjuk dan

dibagi sesuai dengan bidang spesialisasi atau keahlian mereka. Di antara para ustadz

dimaksud adalah Ustadz. H. Muhammad Yasin, Lc., SHI mengajar bidang Tafsir,

Hadis, dan Fikih; Ustadz Syamsul Ma‟arif mengajar bidang Bahasa Arab (Nahwu dan

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

111

Sharf), Fikih, dan Tasawuf; Ustadz. H. Rusli mengajar bidang Tafsir, Hadis, dan

Fikih; Ustadz Wahyudi mengajar bidang Tata Bahasa Arab, Fikih, dan Tasawuf;

Andreansyah, S.Pd.I mengajar bidang Fikih. Karena itu, mereka dalam mengajar

disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing.146

Berikut adalah daftar kitab kuning yang diajarkan di Pondok Pesantren

Raudhatul Jannah Palangka Raya.

DAFTAR KITAB KUNING PONDOK PESANTREN RAUDHATUL JANNAH

PALANGKA RAYA

No. Program-

Tingkatan

Kitab Bidang Ilmu Pengarang

Tingkat Ula

1. Fashalȃtan Fikih Muhammad Asnawi al-

Kudusy

2. Al-Jurȗmῑyah Bahasa Arab-

Nahwu

Abdullah bin al-fadlil al-

Syeikh al-„Asymawy

3. Al-Amtsilah at-Tashrῑfῑyah Bahasa Arab-

Sharaf

Abdullah bin al-fadlil al-

Syeikh al-„Asymawy

4. Aqῑdah al-„Awȃm Tauhid Sayyid Ahmad al-Marzuky

5. Akhlȃq li al-Banῑn Akhlak Umar bin Ahmad Baroja

Tingkat Wustha

1. Fath al-Qarῑb al-Mujῑb Fikih Ahmad bin Husain al-

Ashfihani al-Syahiri (Abu

Suja‟)

2. Mabȃdi‟ al-Fiqhῑyah Ushul Fikih Umar Abdul Jabbar

3. Al-Gurrah al-Sanῑyah Bahasa Arab-

Nahwu

Syeikh Syarif al-Din al-

„Umrithy

146

Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 9 Juni 2015.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

112

4. Al-Amtsilah at-Tashrῑfῑyah Bahasa Arab-

Sharaf

Muhammad Ma‟sum bin Ali

Jombang

5. Ta‟lῑm al-Muta‟alim Akhlak-

Tasawuf

Syekh Ibrahim bin Ismail

6. Tijȃn al-Darȃrῑ Tauhid Muhammad Nawawi al-

Jawy

7. Al-Arba‟ῑn an-Nawawῑyah Hadis Imam Nawawi (Abu

Zakariya Yahya bin Syaraf

an-Nawawy).

8. Tafsir Al-Qur‟anul Karῑm li

Imam al- Jalalaῑn

Tafsir Jalaluddin Muhammad bin

Ahmad al-Mahalli dan

Jalaluddin Abdul Rahman

bin Abi Bakar al-Suyuthi

Tingkat Ulya

1. Kifȃyah al-Akhyȃr Fikih Imam Taqiyyuddin Abi

Bakar bin Muhammad al-

Khusairy

2. Al-Waraqȃt Ushul Fikih Imam Jalal al-Din al-

Mahally

3. Syarhu Ibnu „Aqῑl Bahasa Arab-

Nahwu

Muhammad bin Malik

4. Syarhu Ibnu „Aqῑl Bahasa Arab-

Sharaf

Muhammad bin Malik

5. Kifȃyah al-„Awȃm Tauhid Syeikh Muhammad Fadloly

6. Irsyȃd al-„Ibȃd Tasawuf-

Ibadah

Syeikh Zainuddin bin Abdul

Rahman bin Zainuddin al-

Malibary

7. Riyȃdl al-Shȃlihῑn Hadis Imam Abu Zakariya Yahya

bin Syaraf an-Nawawy

8. Tafsir Al-Qur‟anul Karῑm li

Imam al- Jalalaῑn

Tafsir Jalaluddin Muhammad bin

Ahmad al-Mahalli dan

Jalaluddin Abdul Rahman

bin Abi Bakar al-Suyuthi

Sumber Data: Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya Tahun

2015.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

113

Adapun guru yang mengajarkan kitab kuning di Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah Palangka Raya adalah:

DAFTAR PENGAJAR KITAB KUNING PONDOK PESANTREN

RAUDHATUL JANNAH PALANGKA RAYA

No. Kitab Bidang Ilmu Pengajar

1. Tafsir Al-Qur‟anul Karῑm li

Imam al- Jalalaῑn

Tafsir K.H. Muhammad Yasin,

Lc., S.HI.

2. Fath al-Qarῑb al-Mujῑb Fikih H. Rusli

3. Ta‟lῑm al-Muta‟alim Akhlak Zainal Hakim

4. Al-Arba‟ῑn an-Nawawῑyah Hadis Wahyudi

5. Al-Amtsilah at-Tashrῑfῑyah Bahasa Arab-

Sharaf

Syamsul Ma‟arif

6. Fashalȃtan Ushul Fikih Arif Widianto

7. Mabȃdi‟ al-Fiqhῑyah Ushul Fikih Rasias, S.PdI

8. Al-Jurȗmῑyah Bahasa Arab-

Nahwu

Yanur

9. Aqῑdah al-„Awȃm Tauhid-Akidah Nurul Jannah

10. Akhlȃq li al-Banῑn Akhlak K.H. Muhammad Yasin,

Lc., S.HI.

11. Syarhu Ibnu „Aqῑl Bahasa Arab-

Nahwu

H. Rusli

12. Kifȃyah al-„Awȃm Tauhid-Akidah H. Rusli

13. Kifȃyah al-Akhyȃr Fikih H.Rusli

14. Irsyȃd al-„Ibȃd Tasawuf-Ibadah K.H. Muhammad Yasin,

Lc., S.HI.

15. Al-Gurrah al-Sanῑyah Bahasa Arab-

Nahwu

Arif Widianto

16. Al-Waraqȃt Ushul Fikih Abdul Rahman

17. Tijȃn al-Darȃrῑ Tauhid-Akidah Wahyudi

18. Riyȃdl al-Shȃlihῑn Hadis Syamsul Ma‟arif

Sumber Data: Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya Tahun

2015.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

114

Selain kitab-kitab di atas ada juga kitab lain yang digunakan oleh pondok

sebagai kitab tambah guna memperkaya wawasan keilmuan santri, yakni Kitab

Amtsilati. Kitab ini berisikan penjelasan atau menguraikan tentang seluk beluk tata

Bahasa Arab (gramatika), sehingga dengan menguasai kitab ini, maka nahwu-sharaf

dalam Bahasa Arab juga akan bisa dikuasai dan dipahami dengan baik.147

Semua kitab yang menjadi rujukan dalam pembelajaran kitab kuning di

Pondok Pesantren Raudhatul Jannah ni ditulis oleh ulama yang berasal Timur Tengah

dalam Bahasa Arab. Secara umum, kitab rujukan dimaksud merupakan kitab-kitab

kuning muktabarah (standard) yang biasa diajarkan diberbagai pondok pesantren di

Indonesa.

Di samping pembelajaran kitab kuning secara formal, para santri juga

didorong untuk belajar sendiri atau menelaah kembali kitab-kitab yang sudah

dipelajari di sela-sela waktu kosong dari berbagai kegiatan rutin pondok, misalnya

malam hari menjelang tidur atau dinihari sebelum shalat Subuh.

Secara umum, dalam satu tahun atau dua semester para santri telah

menyelesaikan lima atau enam kitab yang menjadi rujukan. Namun demikian, ada

kitab yang berlanjutan dipakai, misalnya pada tingkat Wustha kitab dimaksud telah

dipelajari, kemudian pada tingkat Ulya kitab tersebut kembali dipelajari lagi. Hal ini

terjadi, karena kitab tersebut lumayan tebal dan materi kandungannya cukup luas dan

147

Wawancara dengan H. Rusli (Pengajar kitab kuning Bidang Bahasa Arab: Kitab

Alfiyah Ibnu Malik) dan Yanur (Pengajar kitab kuning Bidang Bahasa Arab: Kitab Al-

Jurumiyah), pada 12 Juni 2015.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

115

atau materi pada kitab dimaksud memang dibagi menjadi dua bagian, sehingga

dirancang dan digunakan untuk dua tingkatan yang berbeda, bagian pertama untuk

tingkatan Wustha dan bagian kedua untuk tingkatan Ulya. Misalnya, kitab Irsyȃdul

‘Ibȃd pada bidang Tasawuf-Ibadah yang digunakan pada tingkatan Wustha dan

kemudian digunakan lagi sebagai kelanjutan pada tingkatan Ulya. Begitu juga dengan

kitab Tafsir al-Jalalaῑn, yang digunakan pada tingkatan Wustha maupun Ulya.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran kitab kuning, para ustadz yang

menjadi pengasuh di samping mengikuti tradisi pembelajaran yang biasa

berlangsung, mereka juga diberi kebebasan untuk mengatur proses pembelajarannya

agar berjalan dengan baik. Karena itu, dalam hal tertentu, terkadang ada ustadz yang

menambah kitab pegangan sebagai bahan perbandingan atau pengayaan; memadukan

metode pembelajaran dengan perkembangan dunia pendidikan, misalnya tanya jawab

dan diskusi atau studi kasus (bahtsul masȃ’il), belajar mandiri, menghapal dan

mengulang, dan seterusnya.148

Apabila telah selesai proses pembelajaran, baik dalam setiap materi pokok

bahasan, akhir semester, atau akhir tahun pelajaran, sebagaimana umumnya proses

pembelajaran sekolah formal, pembelajaran kitab kuning pada program diniyah ini

juga dilakukan penilaian atau evaluasi untuk mengetahui perkembangan dan

kemampuan serta penguasaan santri terhadap bacaan ataupun kandungan dari kitab

yang menjadi pegangan. Evaluasi atau penilaian dimaksud dilakukan secara lisan dan

148

Wawancara dengan Zainal Hakim (Pengajar kitab kuning Bidang Hadis dan Fikih:

Kitab Al-Arba’ῑn al-Nawawῑyah dan Kitab Kifȃyah al-Akhyȃr), pada 12 Juni 2015.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

116

biasanya mencakup aspek-aspek kelancaran membaca kitab; pemahaman terhadap

tata bahasa kitab, yakni memahami arti kata, kalimat, kedudukan kata atau kalimat

berdasarkan nahwu, sharf, dan tashrif serta terjemahnya; serta kemampuan dalam

menjelaskan makna dan kandungan kitab.149

Penilaian dilakukan secara sorogan dan individual, di mana setiap santri akan

dites aspek-aspek yang telah ditetapkan di atas secara bergiliran di hadapan ustadz.

Biasanya mereka disuruh membaca lembar yang telah dipilih dari kitab pegangan

yang sudah dipelajari, kemudian mereka disuruh untuk menterjemahkan dan

menjelaskan kandungan, persoalan, atau pokok pembahasan yang terkandung dari

lembaran kitab yang telah mereka baca tersebut. Selain itu, penilaian atau tes

dimaksud juga bisa dilakukan dalam bentuk menguji materi hafalan para santri

terhadap kaedah-kaedah tertentu dari materi pekajaran yang telah dipelajari, misalnya

kaedah dalam Bahasa Arab, kaedah dalam Ushul Fikih, dan lain-lain. Atau pula

mereka disuruh untuk menghafalkan kembali ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis yang

telah dipelajari sesuai dengan yang telah ditentukan.150

Tidak ada kriteria tertentu dalam menentukan bagaimana seorang santri

dianggap lulus dalam memahami dan mengusai kitab kuning yang telah dipelajari.

Karena, sistem penilaian atau evaluasi dimaksud dilakukan oleh masing-masing

ustadz yang menjadi pengasuh dan sesuai dengan kitab pegangan mereka masing-

149

Wawancara dengan Sri Wahyudi, pada, 15 Juni 2015. 150

Wawancara dengan Adreansyah, pada, 15 Juni 2015.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

117

masing. Di samping itu, hasil penilaian yang telah dilakukan juga tidak dilaporkan

dalam bentuk tertulis, misalnya buku laporan (raport) atau kartu kendali. Namun,

dalam menentukan kenaikan tingkat program diniyah dalam pembelajaran kitab

kuning tetap ditentukan berdasarkan kemampuan santri. Maksudnya, apabila santri

sudah dianggap mampu dan menguasai kitab yang menjadi pegangan, baik dilihat

dari aspek bacaan, penterjemahan atau pemaknaan, dan penjelasan maka santri akan

dinaikkan ke tingkat selanjutnya. Memang dalam proses pelaksanaannya, para santri

tidak diwajibkan untuk menguasai kitab yang menjadi pegangan secara penuh,

namun, setidak-tidaknya santri diharapkan dapat mengetahui, memahami, dan

menjelaskan isi dari kitab yang telah dipelajari dengan baik.

2. Kendala Pembelajaran Kitab Kuning

Proses pembelajaran kitab kuning yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren

Raudhatul Jannah telah berjalan dengan baik dan lancar. Walau demikian, bukan

berarti tidak ada masalah atau hambatan yang dihadapi. Menurut pimpinan pondok,

dalam melaksanakan proses pembelajaran kitab kuning, tentu saja banyak kendala

dan permasalahan yang dihadapi, baik kendala yang bersifat intern maupun ekstern,

baik menyangkut manajemen atau pengelolaan program maupun menyangkut

pendanaan, dewan pengajar, santri dan fasilitas belajar yang dimiliki oleh Pondok

Pesantren Raudhatul Jannah.

Kendala atau permasalahan dimaksud antara lain adalah:

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

118

1. Minat santri dalam mengikuti program pembelajaran kitab kuning semakin

berkurang dengan berbagai alasan; ada yang menyatakan bahwa kitab kuning sulit

untuk dipelajari dan dipahami, terlalu banyak tugas di sekolah formal, membantu

orangtua kerja di rumah, dan sebagainya;

2. Kekurangan ustadz dewan pengajar kitab kuning;

3. Waktu pembelajaran kitab kuning yang tidak efektif dan banyak tersita untuk

kegiatan di sekolah formal;

4. Keterbatasan fasilitas pendukung pembelajaran;

5. pendanaan.151

Kurangnya minat atau pun motivasi dalam mengikuti pembelajaran kitab

kuning mengakibatkan kurangnya jumlah santri Madrasah Diniyah. Padahal, jumlah

peserta didik yang terdaftar di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah untuk MTs dan

MA cukup banyak, namun tidak seluruhnya dari peserta didik dimaksud mengikuti

atau menjadi santri pada program Madrasah Diniyah. Sebagian besar dari mereka

hanya terdaftar sebagai siswa pada MTs dan atau MA Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah.

Berbagai faktor dan alasan menjadi sebab sehingga mereka tidak mondok dan

mengikuti pembelajaran kitab kuning. Alasannya, ada yang disebabkan karena lokasi

atau tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan pondok; membantu orangtua di

rumah; waktu mereka yang tersita untuk aktivitas sekolah formal; merasa terikat jika

151

Wawancara dengan Sri Wahyudi, pada, 15 Juni 2015.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

119

berada di pondok dan tidak bisa kemana-mana untuk beraktivitas yang lain;

keterbatasan dana untuk membayar biaya asrama atau pondok; pembelajaran kitab

kuning yang sulit dipahami, siswa MTs dan atau MA yang memang tidak mau untuk

mondok dan belajar kitab kuning, dan lain-lain.

Masalah lain berkenaan dengan pembelajaran kitab kuning, pondok juga

menghadapi kendala kurangnya tenaga pengajar atau ustadz yang menjadi pengasuh

pada bidang keilmuan tertentu yang betul-betul memahami dan menguasai kitab

kuning yang menjadi pegangan. Karena jumlah ustadz yang dimiliki pondok tidak

sebanding dengan banyaknya jumlah santri, maka pembelajaran kitab kuning

dirasakan kurang efektif dan optimal. Pimpinan dan pengurus pondok telah menyusun

strategi dan merencanakan untuk merekrut tenaga pengajar yang memiliki

kemampuan dan sesuai kualifikasi keilmuan, walaupun terkendala oleh banyak hal;

ketersediaan tenaga pengajar, dana yang masih terbatas, sehingga belum berhasil

sesuai dengan yang diharapkan.

Di samping permasalahan di atas, masalah yang memang umum dihadapi oleh

setiap lembaga pendidikan swasta seperti halnya pondok pesantren untuk

melaksanakan program dan proses pendidikan serta kegiatan kepondokan adalah

masalah pendanaan. Khusus untuk pendanaan kegiatan pembelajaran kitab kuning di

Pondok Pesantren Raudhatul Jannah selama ini masih banyak bertumpu pada infaq

para santri dan dana subsidi dari yayasan yang terbatas. Sementara, partisipasi dan

alokasi dana dari pihak yang lain, donator atau pun bantuan dari pemerintah propinsi

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

120

dan kota atau Kementerian Agama juga belum ada, kalaupun ada, maka bantuan

dimaksud bersifat umum dan ditujukan untuk keberadaan pondok.152

Menurut pengelola pondok, Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah dan atau

Pemerintah Kota Palangka Raya sendiri memang sangat mendukung keberadaan

pondok pesantren. Dukungan tersebut diwujudkan dengan memberikan bantuan pada

bidang peternakan, perkebunan, dan pelatihan-pelatihan pengelolaan pondok

pesantren, namun partisipasi berupa dana operasional untuk pembelajaran kitab

kuning belum ada. Begitu juga dengan Kementerian Agama Propinsi dan atau Kota

Palangka Raya yang membantu proses dan keberadaan pondok dengan memberikan

berbagai pelatihan, seperti workshop manajemen pondok pesantren, pelatihan life skill

atau wirausaha bagi warga pondok pesantren (Lampiran 3 Laporan Kegiatan

Pelatihan atau Workshop).

3. Usaha Mengatasi Kendala Pembelajaran Kitab Kuning

Guna kelancaran proses pembelajaran kitab kuning dan agar terus bisa

terlaksana, pimpinan dan pengelola Pondok Pesantren Raudhatul Jannah telah

melakukan berbagai hal untuk mengatasi kendala atau hambatan yang ada. Berkenaan

dengan pengelolaan, pendanaan, dewan pengajar, santri dan fasilitas belajar yang

dimiliki oleh Pondok Pesantren Raudhatul Jannah.

Beberapa usaha yang dilakukan oleh pondok guna mengatasi berbagai kendala

yang ada, antara lain adalah:

152

Wawancara dengan K.H. Muhammad Yasin Lc., pada, 15 Juni 2015.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

121

1. Memberi motivasi dan nasihat kepada para santri agar mempunyai minat membaca

kitab kuning;

2. Untuk mempermudah membaca kitab kuning selain dengan Kitab Nahwu Sharaf

yang ada, santri juga mempelajari cara cepat membaca kitab kuning dengan

menggunakan Kitab Amtsilati;

3. Mengajak santri yang sudah lulus untuk mengabdi 1 tahun, kemudian dikuliahkan

dengan biaya Pondok Pesantren, dan diberikan bantuan pendanaan oleh Pondok

Pesantren di antaranya biaya kuliah, uang saku, transport, dan akomodasi untuk

kemudian direkruit menjadi tenaga pengajar di pondok. Mereka yang mendapat

bantuan biaya dari pondok adalah:

DAFTAR USTADZ YANG DIBIAYAI PONDOK PESANTREN

RAUDHATUL JANNAH PALANGKA RAYA

No. Nama Tempat Tanggal

Lahir

Alamat

1 Wahyudi Banjarmasin, 26

Agustus 1986

Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah Palangka Raya

2 Arif Widianto Banjarmasin, 05

Mei 1988

Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah Palangka Raya

3 Andreansyah Banjarmasin, 05

Mei 1985

Pondok Pesantren Raudhatul

Jannah Palangka Raya

Sumber Data: Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya

Tahun 2015.

4. Menggalakkan kegiatan life skill untuk melatih santri agar memiliki keterampilan,

kemandirian, minat dan kemampuan berwirausaha, sekaligus untuk menambah

biaya operasional pendidikan mereka di pondok;

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

122

5. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak tertentu, antara lain:

a. Pondok Pesantren bekerjasama dengan Dinas Peternakan dalam hal usaha

penggemukan sapi potong (Lampiran 4 Laporan Usaha Peternakan Sapi);

b. Pondok Pesantren bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan

dalam hal budidaya tanaman sayur (sawi, kangkung, terong, cabe) dan buah

(jeruk, pepaya, dan kelengkeng) (Lampiran 5 Laporan Usaha Perkebunan Sayur

dan Buah-Buahan):

c. Pondok pesantren juga bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk membantu

santri miskin dan yatim piatu agar mendapat santunan.

Berikut adalah daftar santri yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan yang

bersumber dari Kementerian Agama dan dari Yayasan Pondok Pesantren

Raudhatul Jannah.

DAFTAR SANTRI PONDOK PESANTREN

RAUDHATUL JANNAH PALANGKA RAYA YANG MENDAPAT

BANTUAN PENDIDIKAN

1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Kementerian Agama

No. Nama Tempat Tanggal

Lahir

Alamat/Asal Daerah

1 Cindy Nurullah Palangka Raya,

27 Pebruari 2003

Jl. Panenga Permai VIII Kel.

Kereng Bangkirai Kec. Sebangau

Palangka Raya

2 Jenika Pantar Kabali,

12 Juli 2003

Jl.Pantar Kabali Kel. Murai Raya

Kec. Mantagai Kab. Kapuas

3 Melda Amelia Barunang Muri,

20 Mei 2000

Jl. Rantau Bangkiang Kel.

Tumbang Samba Kec.Katingan

Tengah Kab. Katingan

4 Nani Martiani Palangka Raya, Jl. Keranggan Kel.Tanjing Pinang

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

123

23 Maret 2003 Kec. Pahandut Palangka Raya

5 Riska Murtafiah Banjarmasin,

23 Mei 2003

Jl Temanggung Panji III Kel.

Kurun Kec. Kuala Kurun Kab.

Gunung Mas

6 Selin Sei Gohong,

25 Mei 2003

Jl.Riang Kel. Sie Gohong Kec.

Bukit Batu Palangka Raya

7 Suci Wulandari Pantar Kabali,

11 Nopember 2003

Jl. Surung Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

8 Doni Atmaja Bukit Batu,

24 April 2003

Jl. Bukit Batu Kel. Bukit Batu Kec.

Mantai Kab. Kapuas

9 Muhammad Fadil Palangkaraya,

6 April 2003

Jl. Kalimantan Kel.Pahandut Kec.

Pahandut Palangka Raya

10 Irfani Fadillah Desa Surian Hanyar,

11 Pebruari 2001

Jl. Manduhara Kel. Kereng

Bangkirai Kec. Sebangau Palangka

Raya

11 Hulmi Ifsan Sidoarjo,

18 Desember 2001

Jl. Rantau Bangkiang Kel.Tumbang

Samba Kec.Katingan Tengah Kab.

Katingan

12 Muhammad Ibnu

Suryo legowo

Kasongan,

27 Maret 2003

Jl. Cilik Riwut Kel. Kasongan

Lama Kec. Katingan Hilir Kab.

Katingan

13 Maulana Al-Qadri Palangka Raya, 05

Desember 2001

Jl. Kalimantan Kel. Pahandut Kec.

Pahandut Palangka Raya

14 Naldo Bintoro Hurung Bunut,

8 Desember 2003

Jl. Wihasan Kel. Hurung Punut

Kec. Hurung Punut Kab. Gunung

Mas

15 Norman Banjarmasin,

22 Oktober 2001

Jl. Griliya Kel. Banjarmasin

Selatan Banjarmasin

16 Nur Muhammad

Fadil

Pundu,

25 Agustus 2000

Jl. Tumbang Telaken Kelurahan

Takaras Kota Kec.Rakumpit

Palangka Raya

17 Muhammad

Noryadi Menteng

Sampit,

01 Februari 2001

Jl. Bendahara Kel. Kasongan Kec.

Kasongan Kabupaten Katingan

18 Muhammad

Ramadhani

Palangka Raya,

20 Nopember 2001

Jl. Murjani Kel. Pahandut Kec.

Pahandut Palangka Raya

19 Rifki Amrullah Palangka Raya,

20 Juli 2003

Jl. Mahir Mahar Kel. Kalampangan

Kec. Sebangau Palangka Raya

20 Riskiyanto Palangka Raya, Jl. Mangku Raya Kel. Kereng

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

124

15 Oktober 2002 Bangkirai Kecamatan Sebangau

Palangka Raya

21 Rizal Redie Lunuk,

4 Juli 2004

Jl. Manusup Kel. Manusup

Kecamatan Mantangau

Kabupaten Kapuas

22 Muhammad

Rizanudin

Demak,

27 Mei 2003

Jl. Yasin Kel. Tewah Kecamatan

Tewah Kabuapten Gunung Mas

23 Muhammad

Subhan

Anjir Mambulau,

26 Agustus 2003

Jl. RTA Milono Kel. Menteng Kec.

Jekan Raya Palangka Raya

24 Yahya Hermawan Palangka Raya,

11 Pebruari 2001

Jl. Sakan II Kel. Palangka

Kecamatan Jekan Raya

Palangka Raya

25 Ilham Palangka Raya,

22 Juli 2002

Jl. Rajawali Kel. Bukit Tunggal

Kec. Jekan Raya Palangka Raya

26 Tuti Mudianingsih Balawang, 06

Oktober 2001

Jl. Tumbang Telaken Kel. Petuk

Barunai Kec. Rakumpit Palangka

Raya

27 Aldi Ranjaya Kapuas,

14 Pebruari 2001

Desa Tumbang Hakau Kec. Kurun

Kab. Gunung Mas

28 Bayu Perdana Kalampangan,

9 Nopember 2001

Jl.Majapahit Kel. Kelampangan

Kec. Sebangau Palangka Raya

29 Bayu Surahmat Manduing Taheta,

11 September 2000

Desa Manduhing Taheta Kec.

Pulau Malan Kab. Katingan

30 Daut Fikri Muara Teweh,

4 Juni 2002

Jl. Sangkurun Kel. Kuala Kurun

Kec. Kurun Kab. Gunung Mas

31 Doni Setiawan Kalampangan,

14 Desember 2000

Jl. Mahir Mahar Kelampangan

Kec. Sebangau Palangka Raya

32 Juniazi Ramansyah Sepang Kota,

4 Juni 2001

Desa Tangkahen Kec. Banama

Tingang Kab. Gunung Mas

33 Khairul Jailani Kereng Bangkirai,

06 Desember 2001

Jl. Manduhara Kel. Kereng

Bangkirai Kec. Sebangau Palangka

Raya

34 Muhammad

Hidayatullah

Ramadhan

Palangka Raya,

20 Nopember 2001

Jl. Kurun Desa Hurung Bunut Kec.

Kurun Kab. Gunung Mas

35 A.Rizal Pahlepi Pembuang Hulu,

05 Mei 2001

Jl.H.A. Rasyid Desa Pembuang

Hulu Kecamatan Hanau

Kabupaten Seruyan

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.iain-palangkaraya.ac.iddigilib.iain-palangkaraya.ac.id/752/5/Bab 4 Hasil.pdfBerikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok

125

36 Muhammad Rafi‟i Kereng Bangkirai,

20 Juni 2001

Jl. Mangku Raya Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

37 Rifandi Pradana Rantau Bangkiang,

24 Januari 2000

Desa Rantau Bangkiang Kec.

Sanaman Mantikai Kab. Katingan

38 Rusli Cahyono Surakarta,

16 Juni 2000

Jl. Pinus Indah Kl. Panarung Kec.

Pahandut Palangka Raya

39 Sumaidi Palangka Raya,

10 Januari 2001

Jl. Dr. Murjani Kel. Pahandut Kec.

Pahadut Palangka Raya

40 Wahyu Alfian Surabaya,

19 Nopember 2000

Desa Tewang Panjangan Kec.

Kurun Kab. Gungung Mas

41 Muhammad

Widjan Nafis

Palangka raya,

22 Agustus 2002

Jl. Panenga Raya Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

2. Bantuan dari Yayasan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah

No. Nama Tempat Tanggal

Lahir

Alamat/Asal Daerah

1 Asma Wardani Banjarmasin,

21 Agustus 2000

Jl. Surung Kel. Sabaru Kec.

Sebangau Palangka Raya

2 Timah Rantau Bujur,

5 Mei 1999

Rantau Bujur Kec. Labuhan Emas

Utara Kab. Hulu Sungai Tengah

3 Norman Banjarmasin,

22 Oktober 2001

Jl. Griliya Kel. Banjarmasin

Selatan Banjarmasin

Sumber Data: Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya

Tahun 2015.

6. Melakukan koordinasi dengan pihak Yayasan atau Kementerian Agama Propinsi

Kalimantan Tengah dan Kota Palangka Raya dalam rangka melaksanakan proses

pembelajaran di pondok.