22
BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab akan membahas mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di SMK Negeri 3 Ambon, karakteristik responden, hasil reliabilitas dan validitas alat ukur yang digunakan, hasil pengukuran variabel, uji statistik yaitu dengan teknik regresi berganda dan pembahasan hasil penelitian. A. Deskripsi Tempat Penelitian SMK NEGERI 3 AMBON merupakan salah satu sekolah kejuruan di Provinsi Maluku kota Ambon yang berlokasi di Jalan Laksdya Leo Wattimena Ambon. SMK Negeri 3 Ambon dahulunya bernama “Yayasan Toma” yang bergerak dalam bidang pendidikan teknik menengah. Namun, pada tahun 1963 namanya diganti menjadi STM (Sekolah Teknik Menegah) di bawah asuhan bapak H. T. Kho sebagai pembina sekaligus kepala sekolah. Dalam perkembangannya beberapa tahun kemudian namanya diganti menjadi STM Negeri 1 Ambon. Kemudian sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor : 036/O/1997 terhitung 1 Juni 1997 nama STM Negeri Ambon berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Ambon. Sekolah ini mempunyai 5 jurusan dengan jumlah keseluruhan guru tetap sebanyak 116 orang.

BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab akan membahas mengenai deskripsi tempat penelitian

yaitu di SMK Negeri 3 Ambon, karakteristik responden, hasil reliabilitas

dan validitas alat ukur yang digunakan, hasil pengukuran variabel, uji

statistik yaitu dengan teknik regresi berganda dan pembahasan hasil

penelitian.

A. Deskripsi Tempat Penelitian

SMK NEGERI 3 AMBON merupakan salah satu sekolah kejuruan di

Provinsi Maluku kota Ambon yang berlokasi di Jalan Laksdya Leo

Wattimena Ambon. SMK Negeri 3 Ambon dahulunya bernama “Yayasan

Toma” yang bergerak dalam bidang pendidikan teknik menengah. Namun,

pada tahun 1963 namanya diganti menjadi STM (Sekolah Teknik Menegah)

di bawah asuhan bapak H. T. Kho sebagai pembina sekaligus kepala sekolah.

Dalam perkembangannya beberapa tahun kemudian namanya diganti

menjadi STM Negeri 1 Ambon. Kemudian sesuai Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor : 036/O/1997

terhitung 1 Juni 1997 nama STM Negeri Ambon berubah menjadi Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Ambon. Sekolah ini mempunyai 5

jurusan dengan jumlah keseluruhan guru tetap sebanyak 116 orang.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

B. Karakteristik Guru

1. Karateristik Guru Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data responden diketahui respoden yang memiliki jenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 72 orang responden (62%) dari jumlah

keseluruhan responden, sedangkan perempuan sebanyak 44 responden (38%)

(Tabel 4.1).

Tabel 4.1

Jumlah Guru Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentasi (%)

Laki-laki 72 62%

Perempuan 44 38%

Total 116 100%

1.1 Karakteristik Guru Berdasarkan Usia

Berdasarkan data usia responden guru terlihat usia guru antara 26

sampai 34 tahun sebanyak 24 responden (21%), usia 35 sampai 44 tahun

sebanyak 32 responden (27%), dan usia 45 sampai 54 tahun sebanyak (37%).

Usia responden dengan presentasi terbesar adalah rentang usia 45 sampai 54

yaitu sebanyak 43 responden (37%). (Tabel 4.2).

Tabel 4.2

Jumlah Guru Berdasarkan Jenis Usia

Usia Jumlah Presentasi (%)

< 25 tahun 1 1%

26 – 34 tahun 24 21%

35 – 44 tahun 32 27%

45 – 54 tahun 43 37%

> 54 tahun 16 14%

Total 116 100%

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

1.2 Karakteristik Guru Berdasarkan Golongan Kepegawaian

Berdasarkan golongan kepegawaian, guru diketahui bahwa tidak

masuk golongan satu dan golongan dua. Jumlah guru golongan tiga

sebanyak 74 guru (64%) dan golongan empat sebanyak 42 guru (36%)

(Tabel 4.3).

Tabel 4.3

Jumlah Guru Menurut Golongan Kepegawaian

Jenis Golongan Jumlah Presentasi (%)

Golongan I - -

Golongan II - -

Golongan III 74 64%

Golongan IV 42 36%

Total 116 100%

1.3 Karakteristik Guru Berdasarkan Lama Mengajar

Berdasarkan data lama mengajar guru di SMK Negeri 3 Ambon

terlihat bahwa hampir separuh dari jumlah guru yang sudah mengajar selama

10 sampai 20 tahun sebanyak 57 orang (49%). (Tabel 4.4).

Table 4.4

Responden Menurut Lama Mengajar

Lama Mengajar Jumlah Presentasi (%)

< 10 tahun 25 22%

10 – 20 tahun 57 49%

> 20 tahun 34 29%

Total 116 100%

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

2. Hasil Validitass dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

2.1 Gaya Kepemimpinan Transformasional (GKT)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas penelitian, diperoleh 29

item yang valid dan 1 item yang gugur dengan rentang nilai Koefisien Alpha

Cronbach 0,332 – 0,637 atau reliabilitas sebesar 0,930. Hal ini berarti

reliabilitas alat ukur Gaya Kepemimpinan Transformasional berada pada

katagori dapat diandalkan. Sebaran aitem valid dan item gugur skala gaya

kepemimpinan transformasional disajikan pada (Lampiran C).

2.2 Iklim Organisasi (IO)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dalam penelitian ini,

diperoleh 31 item yang valid dan 1 item yang gugur dengan rentang nilai

Koefisien Alpha Cronbach 0,301 – 0,640 atau reliabilitas sebesar 0,902. Hal

ini berarti reliabilitas alat ukur Iklim Organisasi berada pada katagori dapat

diandalkan. Sebaran item valid dan aitem gugur skala iklim organisasi

disajikan pada( Lampiran C).

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

3. Indikator Skor

3.1 Skor Kinerja Guru

Dalam menentukan tinggi rendahnya variabel Kinerja Guru (KG)

digunakan 5 kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat

rendah. (Tabel 4.5)

Tabel 4.5

Katagori Skor Kinerja Guru

Katagori Interval N Presentasi

Laki-laki Wanita Laki-laki Wanita

ST 89,4 ≤ X ≤ 92,3 21 14 29,17% 31,82%

T 86,4 ≤ X ≤ 89,3 16 5 22,22% 11,36%

S 83,4 ≤ X ≤ 86,3 4 0 5,56% 0%

R 80,4 ≤ X ≤ 83,3 13 11 18,05% 25% SR 77,4 ≤ X ≤ 80,3 18 14 25% 31,82%

Rataan 84,71 84,64 SD 4,628 4,94 Min 78 78 Max `91 91

Keterangan : ST = Sangat Setuju; T = Tinggi; S= Sedang; R= Rendah; SR= Sangat Rendah

Dari Tabel 4.5 terlihat bahwa rataan kinerja guru di SMK Negeri 3

Ambon untuk laki-laki 84,71 dan untuk guru wanita 84,64, keduanya

termasuk katagori sedang.

3.2 Skor Gaya Kepemimpinan Transformasional

Dalam menentukan tinggi rendahnya variabel Gaya Kepemimpinan

Transformasional (GKT) digunakan 5 kategori sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah. Berikut ini adalah interval untuk skala (GKT)

gaya kepemipinan transformasional. (Tabel 4.6).

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Tabel 4.6

Katagori Skor Gaya Kepemimpinan Transformasional

Katagori Interval N Presentasi

Laki-laki Wanita Laki-laki Wanita

ST 132 ≤ X ≤ 145 5 3 6,94% 6,82%

T 118 ≤ X ≤ 131 27 23 37,5% 52,27%

S 104 ≤ X ≤ 117 28 12 38,89% 27,27%

R 90 ≤ X ≤ 103 11 6 15,28% 13,64%

SR 76 ≤ X ≤ 89 1 0 1,39% 0%

Rataan 115,82 118,20

SD 12,061 11,263

Min 76 95

Max `144 144

Keterangan : ST = Sangat Setuju; T = Tinggi; S= Sedang; R= Rendah; SR= Sangat Rendah

Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa 38,89% GKT guru laki-laki di

SMK Negeri 3 Ambon berada pada katagori sedang sebaliknya 52,27 GKT

guru wanita SMK Negeri 3 Ambon berada pada katagori tinggi. Rataan skor

GKT laki-laki 115,82 (sedang) dan nilai GKT wanita 118,20 termasuk

katagori tinggi.

3.3 Skor Iklim Organisasi

Dalam menentukan tinggi rendahnya variabel Iklim Organisasi (IO)

digunakan 5 kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

Interval skala Iklim Organisasi (IO) disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini :

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Tabel 4.7

Katagori Skor Iklim Organisasi

Katagori Interval N Presentasi

Laki-laki Wanita Laki-laki Wanita

ST 137 ≤ X ≤ 153 9 12 12,5% 27,27%

T 120 ≤ X ≤ 136 52 26 72,22% 59,09%

S 103 ≤ X ≤ 119 11 5 15,28% 11,37%

R 86 ≤ X ≤ 102 0 0 0% 0%

SR 69 ≤ X ≤ 85 0 1 0% 2,27%

Rataan 127,32 129,57 SD 8,793 12,730 Min 72 70 Max `152 147

Keterangan : ST = Sangat Setuju; T = Tinggi; S= Sedang; R= Rendah; SR= Sangat Rendah

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa 72,22% IO guru laki-laki di

SMK Negeri 3 Ambon berada pada katagori tinggi demikian pula halnya

dengan guru wanita SMK Negeri 3 Ambon berada pada katagori tinggi.

Rataan skor IO guru laki-laki sebesar 127,32 termasuk katagori tinggi sama

halnya dengan rataan IO guru wanita sebesar 129,57 termasuk katagori

tinggi.

C. Hasil Uji Statistik

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji linearitas.

1.1 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas guru di SMK Negeri 3 Ambon yang berjenis

kelamin laki-laki dan wanita disajikan dalam Tabel 4.8 berikut ini :

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Tabel 4.8

Uji Contoh One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Guru Laki-Laki dan Wanita di SMK Negeri 3 Ambon

Residual untuk Kinerja

Guru Laki-laki Guru Wanita

N 72 44

Parameter Normala, Rataan 0,0000000 0,0000000

Simpangan Baku 4.82451729 4.82451729

Perbedaan Paling Ekstrim Absolut 0,182 0,182

Positif 0,159 0,159

Negatif -0,182 -0,182

Kolmogorov-Smirnov Z 1,047 1,211

Asymp. Sig. (2-ekor) 0,223 0,107

a. Uji Sebaran adalah Normal.

Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa koefisien Kolmogorov-Smirnov guru

laki-laki sebesar 1.047 dengan p>0,05 dan guru wanita 1.211 dengan p>0,05.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data nilai residual kinerja guru

laki-laki dan wanita di SMK Negeri 3 Ambon terdistribusi normal, sehingga

data penelitian memenuhi asumsi normalitas.

1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ada atau tidak

hubungan linier secara sempurna atau mendekati sempurna di antara peubah

tak gayut (GKT dan IO). (Tabel 4.9).

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinearitas Guru Laki-laki dan Wanita

Di SMK Negeri 3 Ambon

Guru Laki-laki Guru Wanita

Koefisien Koefisien

Statistik Kolinearitas Statistik Kolinearitas

Model Toleransi VIF Toleransi VIF

1 Konstanta

GKT 0,957 1,044 0,971 1,030

IO 0,957 1,044 0,971 1,030

Peubah Gayut: Kinerja

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai toleransi guru laki-laki

nilai dan nilai VIF dari kedua peubah tak gayut lebih dari 0,10 dan kurang

dari 10. Demikian pula halnya pada nilai toleransi guru wanita dari kedua

peubah gayut tak lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang 10. Sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar peubah tak gayut.

1.3 Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan ragam residual suatu pengamatan

terhadap pengamatan yang lain. Jika ragam berbeda terjadi masalah

heteroskedastisitas, sebaliknya jika ragam dari residual dari satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap disebut heterokedasitas.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Gambar 4.10

Diagram Pencar Kinerja Guru Laki-laki

Dari gambar diagram pencar 4.10 dapat dilihat bahwa titik-titik tidak

membentuk pola yang jelas. Titik tersebut menyebar ke arah kiri angka 0

pada sumbu Y. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedasitas.

Gambar 4.11

Diagram Pencar Kinerja Guru Wanita

Dari gambar diagram pencar 4.11 dapat dilihat bahwa titik-titik tidak

membentuk pola yang jelas. Titik tersebut menyebar ke arah kiri angka 0

pada sumbu Y, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedasitas.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

1.4 Uji Linearitas

Hasil Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan

peubah tak gayut dengan peubah gayut serta untuk mengetahui signifikansi

penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut.

1.4.1 Uji Linearitas Guru Laki-laki

Tabel 4.12

Daftar Sidik Ragam Uji Linearitas

Guru Laki-laki (KG vs GKT)

db JK KT F Sig.

KINERJA *

GKT

Antar

Kelompok

(Gabungan) 34 631,508 18,574 0,773 0,775

Linearitas 1 89,375 89,375 3,718 0,062

Simpangan dari

linearitas

33 542,134 16,428 0,683 0,865

Dalam Kelompok 37 889,367 24,037

Total 71 1520,875

Keterangan: KG= Kinerja Guru; GKT = Gaya Kepemimpinan Transformasional

Dari Tabel 4.12 dapat dilihat hasil uji linieritas KG terhadap GKT

yaitu nilai p sebesar 0,865 (p>0,05) dengan nilai F sebesar 0,683. Dengan

demikian, KG dan GKT dapat dinyatakan memiliki hubungan linier.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Tabel 4.13

Daftar Sidik Ragam Uji Linearitas

Guru Laki-laki (KG vs IO)

db JK KT F Sig.

KG *

IO

Antar

Kelompok

(Gabungan) 29 639,100 22,038 1,050 0,436

Linearitas 1 0,348 0,348 1,017 0,898

Simpangan dari

linearitas

28 638,752 22,813 1,087 0,396

Dalam Kelompok 42 881,775 20,995

Total 71 1520,875 Keterangan: KG= Kinerja Guru; IO = Iklim Organisasi

Dari Tabel 4.13 dapat dilihat hasil uji linearitas terhadap KG dan IO

yaitu nilai p sebesar 0,396 (p>0,05) dengan nilai F sebesar 1,087. Dengan

demikian, KG dan IO memiliki hubungan liniear.

1.4.2. Uji Linearitas Guru Wanita

Tabel 4.14

Daftar Sidik Ragam Uji Linearitas

Guru Wanita (KG vs GKT)

Db JK KT F Sig.

KINERJA

* GKT

Antar

Kelompok

(Gabungan) 24 713,715

29,738 1,741 0,110

Linearitas 1 5,281

5,281 1,309 0,585

Simpangan dari

Linearitas

23 708,434

30,801 1,804 0,198

Dalam Kelompok 19 324,467

17,077

Total 43 1038,182

Keterangan: KG= Kinerja Guru ; GKT = Gaya Kepemimpinan Transformasional

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Dari Tabel 4.14 di atas dapat dilihat hasil uji linieritas terhadap kinerja

guru dan IO yaitu nilai p sebesar 0,198 (p>0,05) dengan nilai F sebesar

1,804. Dengan demikian, kinerja guru dan GKT dapat dinyatakan memiliki

hubungan linier.

Tabel 4.15

Daftar Sidik Ragam Uji Linearitas

Guru Wanita (KG vs IO)

db JK KT F Sig.

KINERJA

* IO

Antar

Kelompok

(Gabungan) 28 792,182 28,292 1,725 0,134

Linearitas 1 26,893 26,893 1,640 0,220

Simpangan dari

Linearitas

27 765,289 28,344 1,728 0,134

Dalam Kelompok 15 246,000 16,400

Total 43 1038,182

Keterangan: KG= Kinerja Guru ; IO = Iklim Organisasi

Dari Tabel 4.15 dapat dilihat hasil uji linearitas terhadap kinerja guru

dan IO yaitu nilai p sebesar 0,134 (p>0,05) dengan nilai F sebesar 1,728.

Dengan demikian, kinerja guru dan IO dapat dinyatakan memiliki hubungan

linear.

2. Uji Hipotesis

Untuk uji hipotesis ini, penulis menggunakan analisis regresi

berganda dua variabel. Dua variabel yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi. Berikut

ini adalah hasil dari analisis dengan menggunakan SPSS versi 21.0

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

2.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Hasil uji signifikan (Uji F) untuk peubah bebas X1 (Gaya

Kepemimpinan Transformasional dan X2 (Iklim Organisasi) terhadap Y

(Kinerja Guru) di SMK Negeri 3 Ambon diperoleh hasil sebagai berikut.

(Tabel 4.16).

2.1.1 Uji F Guru Laki-laki

Tabel 4.16

Daftar Sidik Ragam Uji Signifikan

Regresi Berganda Nilai F (Laki-laki)

Model db JK KT F Sig.

1 Regresi 2 96,112 48,056 2,327 0,105a

Sisa 69 1424,763 20,649

Total 71 1520,875

a. Prediktor: (Konstanta), GKT, IO

b. Peubah Gayut: KG

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat disimpulkan bahwa secara

simultan gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja guru laki-laki di SMK Negeri 3 Ambon

dengan nilai Fhitung>Ftabel (2,327<3,130) atau angka signifikan 0,015>0,05.

Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan gaya kepemimpinan

transformasional dan iklim organisasi secara bersama-sama atau simultan

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

2.1.2 Uji F Guru Wanita

Tabel 4.17

Daftar Sidik Ragam Uji Signifikan

Regresi Berganda Nilai F (Wanita)

Model db JK KT F Sig.

1 Regresi 2 37.315 18.658 0.764 0.472a

Sisa 41 1000.867 24.411

Total 43 1038.182

a. Prediktor: (Konstanta), GKT, IO

b. Peubah Gayut: KINERJA

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa secara

simultan gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja guru wanita di SMK Negeri 3 Ambon dengan

nilai Fhitung>Ftabel (0.764<3,226) atau angka signifikan 0,472>0,05.

Dengan demikian maka hipotesi yang menyatakan gaya kepemimpinan

transformasional dan iklim organisasi secara bersama-sama atau simultan

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

2.2 Uji Signifikan Parameter Individuil/Parsiel (Uji t)

2.2.1 Uji Signifikan Parameter Individuil/Parsiel (Uji t) Guru Laki-laki

Uji t ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

dari gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi dengan

kinerja guru di SMK Negeri 3 Ambon. Hasil uji signifikan parsiel (uji t)

untuk guru laki-laki di SMK Negeri 3 Ambon: (Tabel 4.18)

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Tabel. 4.18

Hasil Signifikan Parameter Individual /Uji T

Guru Laki-laki

Model

Koefisien Tak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan

T Sig. B

Kesalahan

Baku Beta

1 (Kostanta) 91,547 8,635 10,602 0,000

GKT -0,098 0,046 -0,256 -2,154 0,035

IO 0,036 0,063 0,068 0,571 0,570

a. Peubah Gayut: Kinerja Guru

Berdasarkan Tabel 4.18 terlihat bahwa secara parsiel GKT

berpengaruh secara negatif terhadap kinerja guru laki-laki di SMK Negeri 3

Ambon. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai thitung GKT>ttabel (-2,154>-1,667)

atau angka signifikan (0,035<0,05) sedangkan iklim organisasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja guru dengan nilai thitung IO<ttabel (0.571<1,667)

atau angka signifikan 0,570>0,05.

Dengan demikian, berdasarkan hasil uji t diperoleh model persamaan

regresi linier sebagai berikut:

Y= 91,547 – 0,098X1

Interpretasi dari persamaan regresi adalah sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 91,547 menyatakan bahwa jika peubah tak gayut

dalam hal ini (Gaya Kepemimpinan Transformasional) dianggap konstan,

maka nilai Kinerja Guru sebesar 91,547

2. Koefisien regresi gaya kepemimpian transformasional sebesar -0,098

menyatakan bahwa setiap penambahan satu tingkatan gaya

kepemimpinan transformasional akan berdampak terhadap penurunan

Kinerja Guru sebesar -0,098 satuan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

2.2.2 Uji Signifikan Parameter Individual/Parsial (Uji t) Guru Wanita

Hasil uji signifikan parsiel (uji t) untuk guru wanita di SMK Negeri 3

Ambon: (Tabel 4.19)

Tabel. 4.19

Hasil Signifikan Parameter Individual /Uji T

Guru Wanita

Model

Koefisien Tak Terbakukan

Koefisien Terbakukan

T Sig. B

Kesalahan

Baku Beta

1 (Kostanta) 98,795 12,115 8,154 0,000

GKT -0,044 0,068 -0,102 -0,653 0,517

IO -0,069 0,060 -0,178 -1,146 0,259

a. Peubah Gayut: Kinerja Guru

Berdasarkan Tabel 4.19 terlihat bahwa secara parsiel baik GKT

maupun IO tidak berpengaruh terhadap kinerja guru wanita di SMK Negeri 3

Ambon. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai thitung GKT<ttabel (-0,653<1,683)

atau angka signifikan 0,517 >0,05) dan nilai thitung IO<ttabel (-

1,146<1,683) atau angka signifikan 0,259>0,05.

Dengan demikian, berdasarkan hasil uji t diperoleh model persamaan

regresi linier untuk guru wanita sebagai berikut:

Y= 98,795

Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:

Konstanta sebesar 98,795 menyatakan bahwa jika peubah tak gayut

dalam hal ini (gaya kepemimpinan transformasional dan iklim

organisasi) dianggap konstan, maka nilai kinerja guru sebesar 98,795.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

2.3 Koefisien Determinasi (R2)

2.3.1 Koefisien Determinasi (R2) Guru Laki-laki

Analisis koefisien determinasi (R2) dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan atau konstribusi dari peubah Gaya

Kepemimpinan Transformasional (GKT) terhadap Kinerja Guru (KG) laki-

laki di SMK Negeri 3 Ambon (Tabel 4.20)

Tabel 4.20

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Guru Laki-laki

Model R R Kuadrat

R Kuadarat

Terkolerasi Kesalahan Tafsiran

1 0,251a 0,063 0,036 4,544

a. Prediktor: (Constant), IO, GKT

b. Peubah Gayut: Kinerja Guru

Berdasarkan Tabel 4.20 diperoleh koefiseien korelasi (R) sebesar

0,251 hal ini berarti ada korelasi lemah antara Gaya Kepemimpinan

Transformasional (GKT) dengan Kinerja Guru (KG). Besarnya, nilai

koefiseien determinasi (R2)= 0,063, yang berarti bahwa Gaya Kepemimpinan

Transformasional memberikan sumbangan sebesar 6,3% pada Kinerja Guru

di SMK Negeri 3 Ambon, sedangkan sisanya sebesar 93,7% dijelaskan oleh

peubah-peubah lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2.4 Sumbangan Tiap Aspek dari Gaya Kepemimpinan

Transfromasional (GKT)

`Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan efektif dari masing-masing aspek. Berikut ini sumbangan efektif

dari masing-masing aspek Gaya Kepemimpinan Transformasional (GKT)

secara lebih rinci disajikan dalam Tabel 4.21

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

Tabel 4.21

Sumbangan Tiap Aspek dari Gaya Kepemimpinan Transformasional

Guru (Laki-laki)

Aspek Sumbangan Efektif Total

Ideal atau Kharisma 3,52%

Motivasi Inspirasi -1,43% 6,30%

Stimulasi Intelektual 4,02%

Kepekaan Individu 0,09%

Dari Tabel 4.21 terlihat bahwa dimensi ideal atau kharisma

memberikan sumbangan terhadap kinerja guru sebesar 3,52% dan dimensi

stimulasi Intelektual sebesar 4,02%.

D. Pembahasan

Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukan bahwa secara

simultan tidak ada pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional (GKT)

dan Iklim Organisasi (IO) sebagai prediktor Kinerja Guru (KG) di SMK

Negeri 3 Ambon. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Enni dkk. (2013) bahwa tidak ada pengaruh signifikan GKT

kepala sekolah dan IO terhadap kinerja mengajar guru ilmu bumi di Nigeria.

Kemungkinan hipotesis ditolak yang pertama, dikarenakan kinerja guru

(sasaran kerja pegawai) yang digunakan dalam penelitian ini kurang kuat dan

belum banyak diuji dalam penelitian sebelumnya. Kemungkinan kedua, alat

ukur yang digunakan bersifat subjektif dimana hanya satu orang yang

menilai banyak orang, yang dalam penelitian pimpinan sekolah menilai para

guru. Kemungkinan ketiga, pimpinan sekolah masih belum efektif dalam

memberikan nilai terhadap kinerja guru, misalnya pimpinan sekolah

memberikan nilai yang baik bagi guru yang dianggap dekat dengannya,

sebaliknya guru yang memiliki kinerja baik dan tidak dekat hubunganya

dengan pimpinan sekolah hanya mendapat nilai biasa saja. Dengan demikian,

kemungkinan-kemungkinan ini yang membuat gaya kepemimpinan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

transfromasional yang ada di lingkungan sekolah (iklim organisasi) tidak

berpengaruh terhadap kinerja guru.

Selain itu, hasil pengujian tambahan dari penulis secara parsiel

berdasarkan jenis kelamin ditemukan bahwa guru laki-laki mempunyai

hubungan signifikan Gaya Kepemimpinan Transformasional (GKT) dengan

Kinerja Guru (KG). Hal ini terlihat dari nilai (thitung= -2,154> ttabel= -1,667).

Sedangkan iklim organisasi (IO) tidak mempunyai hubungan dengan kinerja

guru (KG). Sebaliknya, pada guru wanita Gaya Kepemimpinan

Transformasional (GKT) dan Iklim Organisasi (IO) tidak mempunyai

hubungan dengan Kinerja Guru wanita. Ada beberapa kemungkinan hal ini

bisa terjadi, pertama guru laki-laki merasa bahwa kepemimpinan yang

transformasional yang ada di sekolah berjalan dengan baik, dimana pimpinan

mendukung kerja guru sehingga guru menjadi bersemangat dalam

melakukan pekerjaan yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya

kinerja guru.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Utomo (2009)

bahwa gaya kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan

yang bersifat mutually excusive, dimana seorang pemimpin harus dapat

munculkan gaya kepemimpinan yang baik secara bergantian pada situasi

yang berbeda. Bila pemimpin di sekolah tidak menunjukkan kepemimpinan

transformasional pada situasi yang sesuai maka kinerja guru di sekolah tidak

akan meningkat. Hasil yang sama ditunjukkan oleh penelitian Apriana dkk.

(2013) yaitu terdapat kontribusi gaya kepemimpinan transformasional

terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Mengwi dengan kontribusi sebesar

16,2%. Lebih lanjut, Dermanto & Mubrak (2016) juga menyatakan bahwa

gaya kepemimpinan transformasional memiliki hubungan yang positif

dengan kinerja pegawai dengan nilai r sebesar 0,255. Kemungkinan kedua,

guru memandang bahwa gaya kepemimpinan transformasional yang ada di

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

sekolah berjalan sesuai dengan harapan mereka. Hal ini terlihat dari

pemimpin yang transformasional mempunyai kemampuan berhubungan

dengan bawahannya serta memperhatikan lingkungan organisasi. Hasil

penelitian ini juga diperkuat oleh pendapat Tichy & Devana (dalam, Putra

2011) yang menyatakan bahwa keberadaan pemimpin transformasional

mempunyai efek transformasi baik pada tingkat organisasi maupun pada

tingkat individu. Hal ini berarti bahwa pembinaan yang diberikan kepala

sekolah berdampak langsung untuk meningkatkan kinerja guru.

Pada penelitian ini juga diperoleh sumbangan efektif dari dimensi

gaya kepemimpinan transformasional dengan pengaruh paling besar yaitu

stimulasi intelektual sebesar (4,02%), ideal atau kharisma (3,52%), kepekaan

individu (0,09%), dan motivasi inspirasi (-1,43%). Hal ini menunjukan

bahwa gaya kepemimpinan transformasional di SMK Negeri 3 Ambon

berjalan dengan baik, meskipun aspek kepekaan inidvidu dan motivasi

inspirasi masih perlu ditingkatkan. Sejalan dengan itu, teori Bass dan Avolio

(1999) yang mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional harus

memberikan pengaruh dan berhubungan dengan bawahan, sehingga bawahan

merasakan adanya kepercayaan, kenyamanan, kebanggan, loyalitas dan rasa

hormat sehingga bawahan bersemangat melakukan dari apa yang diharapkan

selanjutnya akan meningktkan kinerja yang tinggi. Dengan demikian, gaya

kepemimpnan transformasional yang terjadi SMK Negeri 3 Ambon masih

harus perlu ditingkatkan.

Sebaliknya dalam hasil penelitian tidak ditemukan adanya

hubunganya iklim organisasi dengan kinerja guru baik pada laki-laki maupun

wanita. Kemungkinan hal ini terkait karena guru merasa lingkungan sekolah

tidak mendukung proses pengembangan yang berjalan ataupun minimnya

interkasi sosial antar sesama guru. Sehingga guru menjadi tidak bersemangat

dengan melakukan pekerjaanya yang pada akhirnya akan berdampak pada

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN A. eskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10230/4/T2_832014013_BAB IV... · BAB IV . HASIL PENELITIAN . Dalam bab. akan . membahas

tidak signifikannya kinerja guru. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Liana (2012) menyatakan bahwa iklim organisasi tidak

berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dengan nilai r 0,024.

Selanjutnya Pramudyo (2010) dalam penelitian pada dosen Negeri yang

dipekerjakan pada Kopertis Wilayah V Yogyakarta, menunjukan bahwa

lingkungan organisasi tidak berpengaruh pada kinerja dosen.

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa gaya

kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi tidak menjadi prediktor

bagi kinerja guru. Meskipun demikian, dari hasil pengujian tambahan secara

parsial gaya kepemimpinan transformasional memiliki hubungan dengan

kinerja guru laki-laki. Hal ini berarti, gaya kepemimpinan transformasional

harus terus ditingkatkan dalam menjalankan suatu tugas/pekerjaan. Namun,

iklim organisasi kondusif juga sangat dibutuhkan supaya guru merasa

diberdayakan untuk mencari pendekatan-pendekatan inovatif dalam

melakukan pekerjaan. Sehingga, kinerja guru akan terus meningkat.