38
74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Perusahaan Gambar 4.1 Logo Perusahaan Nama Perusahaan : Pondok Makan 69 Bidang Usaha : Kuliner (Makanan) Pendiri : Andriyansyah (Ang Bayi)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Profil Perusahaan

Gambar 4.1

Logo Perusahaan

Nama Perusahaan : Pondok Makan 69

Bidang Usaha : Kuliner (Makanan)

Pendiri : Andriyansyah (Ang Bayi)

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

75

Alamat Perusahaan

: Kp. Tersaba Ds. Tanara Rt/Rw

001/003 Kec. Tanara Kab. Serang-

Banten.

Tahun Berdiri : 2017

Nomor telepon : (+62) 85694109096

Facebook : Andri Tank’Kill

b. Sejarah Umum Perusahaan

Pondok makan 69 atau sering disebut PM 69 adalah suatu

bentuk usaha kuliner yang menyediakan berbagai menu

makanan seperti berbagai olahan ayam, seafood, lele, dan

sebagainya. Pondok makan 69 berlokasi di Kp. Tersaba Ds.

Tanara Rt/Rw 001/003 Kec. Tanara Kab. Serang-Banten.

Pondok makan 69 buka dari pukul 16:00 sampai 22:00 WIB

(tergantung).

Nama pondok makan 69 memiliki arti perjuangan jatuh

bangun pemilik pondok makan sebelum membangun usaha

pondok makan. Pondok makan 69 didirikan oleh Andriyansyah

dan dua orang temannya yang bernama Yahya dan Roup

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

76

(sebagai karyawan) pada 20 Agustus 2017 dengan modal awal

Rp. 5.000.000;

Pada awal buka, pondok makan 69 hanya menyediakan

beberapa menu diantaranya pecel ayam, pecel lele ceker ayam,

kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu

pemilik pondok makan 69 terus melakukan inovasi produk.

Tahun 2019, pondok makan 69 memiliki banyak menu yang

disediakan. Pada tahun ini juga pondok makan 69 dikelola oleh

Andriyansyah beserta ibu dan istrinya dan 1 orang karyawan.

Tabel 4.1

Daftar Menu dan Harga Pondok Makan 69

Daftar Menu Daftar Harga

Nasi Rp. 3000

Nasi Goreng Rp. 10.000

Pecel Lele Rp. 10.000

Pecel Ayam Rp. 13.000

Ayam Penyet Rp. 13.000

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

77

Daftar Menu Daftar Harga

Ayam Geprek Rp. 13.000

Ayam Saus Tiram Rp. 15.000

Ayam Saus Padang Rp. 15.000

Ceker Nuklir Rp. 10.000

Kepiting Saus Tiram Rp. 15.000

Cumi Saus Padang Rp. 15.000

Udang Asam Manis Rp. 15.000

Paket Pecak Bandeng Rp. 15.000

Paket Ayam Geprek I Rp. 10.000

Paket Ayam Geprek II Rp. 15.000

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

78

2. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-Laki 38 39,2%

Perempuan 59 60,8%

Jumlah 97 100%

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 97

responden, jumlah responden didominasi oleh perempuan

dengan frekuensi sebanyak 59 orang dengan persentase sebesar

60,8%. Responden laki-laki sebanyak 38 orang dengan

persentase sebesar 39,2%.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

79

b. Usia

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase

< 18 Tahun 35 36,1%

18 – 24 Tahun 57 58,8%

25 – 45 Tahun 4 4,1%

46 – 55 Tahun 1 1,0%

>55 Tahun 0 0

Jumlah 97 100%

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui dari 97

responden, jumlah frekuensi responden berdasarkan usia

kurang dari 18 tahun sebanyak 35 orang dengan persentasi

sebesar 36,1%, jumlah frekuensi responden berdasarkan usia

18-24 tahun sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar

58,8%, jumlah frekuensi responden berdasarkan usia 25-45

tahun sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 4,1%,

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

80

jumlah frekuensi responden berdasarkan usia 46-55 tahun

sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1% dan frekuensi

responden berdasarkan usia lebih dari 55 tahun berjumlah 0,

sehingga dapat disimpulkan responden berdasarkan usia

didominasi oleh pelanggan berusia 18-24 tahun.

c. Jenis Pekerjaan

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekuensi Presentase

Pelajar/Mahasiswa 59 60,8%

Pegawai Negeri 4 4,1%

Pegawai Swasta 13 13,4%

Ibu Rumah Tangga 2 2,1%

Wiraswasta 7 7,2%

Lain-Lain 12 12,4%

Jumlah 97 100%

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 97

responden, jumlah responden berdasarkan pekerjaan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

81

pelajar/mahasiswa sebesar 59 orang dengan persentase sebesar

60,8%, jumlah responden berdasarkan pekerjaan pegawai

negeri sebanyak 4 orang dengan persentase 4,1%, jumlah

responden berdasarkan pekerjaan pegawai swasta sebanyak 13

orang dengan persentase 13,4%, jumlah responden berdasarkan

pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 2 orang dengan

persentase sebesar 2,1%, jumlah responden berdasarkan

pekerjaan wiraswasta sebanyak 7 orang dengan persentase

sebesar 7,2% dan jumlah responden berdasarkan pekerjaan lain

diantara yang tertera diatas sebanyak 12 orang dengan

persentase 12,4%. Dari data diatas dapat disimpulkan

responden atau pelanggan pondok makan 69 berdasarkan

pekerjaan didominasi oleh pelajar/mahasiswa.

d. Frekuensi Pembelian

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi

Pembelian

Frekuensi Pembelian Frekuensi Presentase

1-2 Kali 37 38,1%

3-4 Kali 19 19,6%

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

82

Frekuensi Pembelian Frekuensi Presentase

5-6 Kali 9 9,3%

>6 Kali 32 33%

Jumlah 97 100%

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 97 responden,

frekuensi pembelian 1-2 kali sebanyak 37 orang dengan

persentase sebesar 38,1%, frekuensi pembelian 3-4 kali

sebanyak 19 orang dengan persentase sebesar 19,6%, frekuensi

pembelian 5-6 kali sebanyak 9 orang dengan persentase 9,3%,

dan frekuensi pembelian lebih dari 6 kali sebanyak 32 orang

dengan persentase 33%.

3. Deskriptif Data Penelitian

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data

primer yang berbentuk kuesioner, penelitian mengenai keputusan

pembelian konsumen sebagai variabel dependen (variabel terikat)

dan citra perusahaan sebagai variabel independen (variabel bebas).

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

83

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Akhir Kuesioner

No

Responden

Citra Perusahaan

(X)

Keputusan Pembelian

Konsumen (Y)

1 77 45

2 74 46

3 82 45

4 63 40

5 68 40

6 72 42

7 70 38

8 68 40

9 68 40

10 70 40

11 68 40

12 70 40

13 68 37

14 85 37

15 68 38

16 85 50

17 65 37

18 63 37

19 85 47

20 85 49

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

84

No

Responden

Citra Perusahaan

(X)

Keputusan Pembelian

Konsumen (Y)

21 65 39

22 85 40

23 58 37

24 62 37

25 78 49

26 78 44

27 79 46

28 76 45

29 72 46

30 65 39

31 67 40

32 67 38

33 67 37

34 76 42

35 70 40

36 66 40

37 77 41

38 85 48

39 76 42

40 81 49

41 81 45

42 77 46

43 85 37

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

85

No

Responden

Citra Perusahaan

(X)

Keputusan Pembelian

Konsumen (Y)

44 84 46

45 79 41

46 84 48

47 85 50

48 84 47

49 85 50

50 77 45

51 67 42

52 85 39

53 84 39

54 78 46

55 68 47

56 83 46

57 79 44

58 85 43

59 85 45

60 85 47

61 82 43

62 85 50

63 54 38

64 81 50

65 81 50

66 82 48

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

86

No

Responden

Citra Perusahaan

(X)

Keputusan Pembelian

Konsumen (Y)

67 83 44

68 83 47

69 83 46

70 65 36

71 65 37

72 72 38

73 75 42

74 81 43

75 74 46

76 59 39

77 85 48

78 73 38

79 76 41

80 66 39

81 73 45

82 85 50

83 71 41

84 70 41

85 85 50

86 70 40

87 72 42

88 70 39

89 66 42

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

87

No

Responden

Citra Perusahaan

(X)

Keputusan Pembelian

Konsumen (Y)

90 83 41

91 73 38

92 70 38

93 42 39

94 73 40

95 70 41

96 82 43

97 64 38

Sumber: data primer yang diolah

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

88

B. Analisis Inferensial Uji Hipotesis

1. Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskripsi Variabel

Statistics

Citra

Perusahaan

Keputusan

Pembelian

Konsumen

N Valid 97 97

Missing 0 0

Mean 74.72 42.59

Std. Error of Mean .873 .421

Mode 85 40

Std. Deviation 8.598 4.150

Range 43 14

Minimum 42 36

Maximum 85 50

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Dari tabel diatas dapat diketahui pada variabel citra perusahaan

(X) menghasilkan nilai rata-rata 74,72 dengan standar deviasi 8,598,

nilai minimum sebesar 42 dan nilai maksimum 85. Pada variabel

keputusan pembelian konsumen menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 42,59, standar deviasi 4,150, nilai minimum sebesar 36 dan

nilai maksimum sebesar 50.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

89

2. Evaluasi Kelayakan

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner yang digunakan dalam penelitian.

Untuk mengetahui valid tidaknya sebuah kuesioner apabila nilai

rhitung lebih besar dari rtabel. Kriteria validitas yang digunakan

dengan n = 97 pada taraf signifikan 0.05 atau 5%, df = n-2 = 97-

2 = 95 maka diperoleh r tabel sebesar 0.2. Adapun hasil

pengujian validitas dengan menggunakan SPSS 22 sebagai

berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Citra Perusahaan (X)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0.692 0.2 Valid

2 0.590 0.2 Valid

3 0.564 0.2 Valid

4 0.554 0.2 Valid

5 0.823 0.2 Valid

6 0.711 0.2 Valid

7 0.535 0.2 Valid

8 0.549 0.2 Valid

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

90

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

9 0.725 0.2 Valid

10 0.742 0.2 Valid

11 0.679 0.2 Valid

12 0.718 0.2 Valid

13 0.788 0.2 Valid

14 0.729 0.2 Valid

15 0.770 0.2 Valid

16 0.790 0.2 Valid

17 0.795 0.2 Valid

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas bahwa seluruh pernyataan citra

perusahaan (X) menunjukkan hasil yang signifikan rhitung lebih

besar dari rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh

pernyataan dinyatakan valid untuk digunakan dalam instrumen

penelitian.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

91

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian Konsumen

(Y)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0.622 0.2 Valid

2 0.354 0.2 Valid

3 0.542 0.2 Valid

4 0.576 0.2 Valid

5 0.649 0.2 Valid

6 0.735 0.2 Valid

7 0.539 0.2 Valid

8 0.760 0.2 Valid

9 0.703 0.2 Valid

10 0.615 0.2 Valid

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas bahwa seluruh pernyataan

keputusan pembelian konsumen (Y) menunjukkan hasil yang

signifikan rhitung lebih besar dari rtabel, maka dapat disimpulkan

bahwa seluruh pernyataan dinyatakan valid untuk digunakan

dalam instrumen penelitian.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

92

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat

konsistensi suatu angket yang digunakan untuk penelitian.

Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara bersamaan

terhadap seluruh butir atau item pernyataan dalam suatu angket

(kuesioner) penelitian. Adapun dasar pengambilan keputusan

uji reliabilitas adalah jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka

kuesioner atau angket dapat dinyatakan reliabel (konsisten) atau

dengan cara membandingkan antara nilai alpha dengan rtabel, jika

nilai alpha > rtabel maka angket atau koesioner dinyatakan

reliabel (konsisten). Diketahui n = 97 pada taraf signifikan 0.05

atau 5%, df = n-2 = 97-2 = 95 maka diperoleh r tabel sebesar

0.2. Adapun hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan

SPSS 22 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas variabel citra perusahaan (X)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.931 17

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

93

Dari tabel output diatas diketahui ada N of items (jumlah

butir pernyataan kuesioner) sebanyak 17 buah item dengan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0.931 atau 93.1%. Artinya 93.1% >

0.60% dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan

tersebut dinyatakan reliabel atau konsisten. cara kedua yaitu

membandingkan nilai Cronbach’s Alpha dengan rtabel, dapat

disimpulkan 0.931 > 0.2 artinya angket atau kuesioner

dinyatakan reliabel atau konsisten.

Tabel 4.11

Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.797 10

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Dari tabel output diatas diketahui ada N of items (jumlah

butir pernyataan kuesioner) sebanyak 10 buah item dengan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0.797 atau 79.7%. Artinya 79.7% >

0.60% dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan

tersebut dinyatakan reliabel atau konsisten. Cara kedua yaitu

membandingkan nilai Cronbach’s Alpha dengan rtabel, dapat

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

94

disimpulkan 0.797 > 0.2 artinya angket atau kuesioner

dinyatakan reliabel atau konsisten.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai

apakah di dalam sebuah model regresi linear berganda atau Ordinary

Least Square (OLS) terdapat masalah-masalah asumsi klasik (Uji

Normalitas, Heteroskedastisitas, Autokorelasi dan

Multikolinearitas). Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua uji

asumsi klasik diantaranya yaitu uji normalitas dan uji

heteroskedastisitas, penelitian ini mengalami masalah

heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.477 1.705 -.867 .388

Citra

Perusahaan .052 .023 .229 2.289 .024

a. Dependent Variable: ABS_RES_1

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Versi 22

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

95

Karena tingkat signifikansi 0.024 < 0.05, maka artinya

terjadi heteroskedastisitas. Oleh karena itu, untuk

menghilangkan gejala heteroskedastisitas dilakukan

transformasi data dengan logaritma. Hasil pengujian setelah

ditransform ke logaritma menggunakan SPSS 22 sebagai

berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.044 .070 -.629 .531

Log_Citra_Perusahaan .037 .038 .101 .990 .325

a. Dependent Variable: ABS_RES_2

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Versi 22

Dari output pengujian heteroskedastisitas diatas, setelah

dilakukan transformasi ke logaritma untuk menghilangkan

gejala heteroskedastisitas diperoleh nilai sig. 0.325 > 0.05

artinya tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

96

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi apakah dalam model regresi atau

residual berdistribusi normal atau tidak, pada prinsipnya uji

normalitas dapat diketahui dengan uji non-parametrik

kolmogrov-smirnov dengan tingkat signifikansi 5%. Apabila

hasil output Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan signifikansi

diatas 5% berarti data berdistribusi normal. Adapun hasil

pengujian menggunakan SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 97

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .03210641

Most Extreme Differences Absolute .047

Positive .047

Negative -.044

Test Statistic .047

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: data diolah menggunaan SPSS versi 22

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

97

Hasil dari uji normalitas dengan kolmogrov smirnov

menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2_tailed) sebesar 0.200

atau 20% > 5% artinya semua data terdistribusi secara normal,

sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam

penelitian ini, uji heteroskedastisitas menggunakan uji gletser.

Tabel 4.15

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.044 .070 -.629 .531

Log_Citra_Perusahaan .037 .038 .101 .990 .325

a. Dependent Variable: ABS_RES_2

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 22

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

98

Dari output pengujian heteroskedastisitas diatas, diperoleh

nilai sig. 0.325 > 0.05 artinya tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas.

4. Regresi Linear Sederhana

Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh antara independen

(citra perusahaan) dan variabel dependen (keputusan pembelian

konsumen) dengan bantuan SPSS 22 berikut:

Tabel 4.16

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .683 .115 5.912 .000

Log_Citra_Perusahaan .505 .062 .643 8.186 .000

a. Dependent Variable: Log_Keputusan_Pembelian_Konsumen

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Tabel diatas memperoleh hasil persamaan regresi yaitu: Y =

0.683 + 0.505 X. Sesuai dengan persamaan garis regresi yang

dihasilkan diatas, maka model regresi tersebut dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

99

a. Nilai konstanta (nilai mutlak Y) apabila citra perusahaan (X) =

0, maka keputusan pembelian konsumen (Y) sebesar 0.683

b. Nilai koefisien regresi X (citra perusahaan) sebesar 0.505.

artinya setiap penambahan 1% tingkat citra perusahaan (X),

maka keputusan pembelian konsumen (Y) akan meningkat

sebesar 0.505.

Karena nilai koefisien regresi bersifat positif (+) maka dengan

demikian dapat dikatakan bahwa citra perusahaan (X) berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).

Sementara itu, untuk mengetahui apakah koefisien tersebut

berpengaruh signifikan atau tidak (dalam arti variabel citra

perusahaan (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan

pembelian konsumen) dengan cara membandingkan nilai

signifikansi (sig.) dengan probabilitas 0.05. jika nilai sig. < 0.05

artinya ada pengaruh signifikan antara citra perusahaan terhadap

keputusan pembelian konsumen, jika nilai sig. > 0.05 artinya tidak

ada pengaruh signifikan antara citra perusahaan terhadap keputusan

pembelian konsumen. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai sig.

0.00 sehingga dapat disimpulkan bahwa sig. 0.00 < 0.05 artinya

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

100

terdapat pengaruh secara signifikan antara citra perusahaan terhadap

keputusan pembelian konsumen.

5. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh melalui

perhitungan koefisien korelasi sederhana signifikan atau tidak,

maka harus dilakukan pengujian hipotesis dengan

membandingkan nilai thitung dengan ttabel sebagai berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .683 .115 5.912 .000

Log_Citra_Perusahaan .505 .062 .643 8.186 .000

a. Dependent Variable: Log_Keputusan_Pembelian_Konsumen

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

101

Gambar 4.2

Kurva uji t

Dari hasil output diatas diperoleh nilai thitung sebesar 8.186.

Pengujian ini menggunakan uji dua pihak dan tingkat signifikansi

∝ = 5%. Adapun untuk memperoleh ttabel menggunakan rumus: ∝

/2; df = 0.05/2; n-k = 0.025; 97-1 = 0.025; 96 (lihat nilai ttabel) =

1.988.

Jadi, nilai thitung 8.186 > ttabel 1.988 dapat disimpulkan bahwa

H0 ditolak dan H1 diterima, artinya citra perusahaan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

102

b. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi bertujuan untuk mengukur kuatnya

hubungan antara variabel X (citra perusahaan) dengan variabel Y

(keputusan pembelian konsumen). Berdasarkan analisa dengan

menggunakan program SPSS 22 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.18

Hasil Uji Korelasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .643a .414 .407 .03227

a. Predictors: (Constant), Log_Citra_Perusahaan

Sumber: data diolah menggunakan SPSS 22

Berdasarkan pengujian diatas menunjukkan hasil korelasi

(R) sebesar 0.643 atau 64,3% artinya terdapat hubungan antara

citra perusahan terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar

64,3%, hubungan ini dapat dinyatakan kuat.

c. Uji Determinasi

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi pengaruh variabel citra

perusahaan (X) terhadap variabel keputusan pembelian

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

103

konsumen (Y). Berdasarkan pengujian menggunakan program

SPSS 22, diperoleh nilai koefisien determinasi sebagai berikut:

Tabel 4.19

Hasil Uji Determinasi (R square)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .643a .414 .407 .03227

a. Predictors: (Constant), Log_Citra_Perusahaan

Sumber: Data yang diolah menggunakan SPSS 22

Pada analisa ini diperoleh nilai R square atau koefisien

determinasi (R2) sebesar 0.414 atau 41.4%. Maka dapat diperoleh

keterangan bahwa besarnya pengaruh citra perusahaan terhadap

keputusan pembelian konsumen sebesar 0.414 atau 41.4%,

sedangkan sisanya (1 - 0.414 = 0.586 atau 58.6%) dipengaruhi

oleh faktor lain diluar variabel yang tidak diteliti dalam penelitian

ini seperti kinerja perusahaan, kegiatan promosi, dan lain

sebagainya.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

104

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan SPSS 22 dapat diketahui

bahwa citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen dan memiliki pengaruh serta hubungan

yang kuat. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan pembelian

konsumen

Berdasarkan pada uji regresi linear sederhana, variabel citra

perusahaan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05. Hal

ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen.

Pada hasil pengujian statistik tersebut memperlihatkan bahwa

variabel citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel keputusan pembelian konsumen dan

menghasilkan nilai koefisien regresi variabel keputusan pembelian

konsumen (Y) sebesar 0.683. Nilai koefisien regresi X (citra

perusahaan) sebesar 0.505. Artinya setiap penambahan 1% tingkat

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

105

citra perusahaan (X), maka keputusan pembelian konsumen (Y)

akan meningkat sebesar 0.505.

Pada pengujian hipotesis diperoleh nilai t hitung sebesar 8.186

dengan menggunakan uji dua pihak dan tingkat signifikansi ∝ = 5%.

Diperoleh ttabel dengan rumus: ∝/2; df = 0.05/2; n-k = 0.025; 97-1 =

0.025; 96 (lihat nilai ttabel) = 1.988. Jadi, nilai thitung 8.186 > ttabel 1.988

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya citra

perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel citra

perusahaan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen,

peneliti menggunakan uji koefisien determinasi. Uji koefisien

determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi pengaruh variabel citra perusahaan (X) terhadap variabel

keputusan pembelian konsumen (Y). Berdasarkan hasil pengujian

determinasi (Rsquare) menggunakan SPSS 22 diperoleh hasil

sebesar 0.414 atau 41.4%. Maka diperoleh keterangan bahwa

besarnya pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan pembelian

konsumen sebesar 0.414 atau 41.4%, sedangkan sisanya (1 - 0.414

= 0.586 atau 58.6%) dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

106

yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kinerja perusahaan,

kegiatan promosi, dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel citra

perusahaan terhadap keputusan pembelian konsumen, peneliti

menggunakan uji koefisien korelasi. Uji koefisien korelasi bertujuan

untuk mengukur kuatnya hubungan antara variabel X (citra

perusahaan) dengan variabel Y (keputusan pembelian konsumen).

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS 22, menunjukkan hasil

korelasi (R) sebesar 0.643 atau 64.3% artinya terdapat hubungan

antara citra perusahaan terhadap keputusan pembelian konsumen

sebesar 64.3%, hubungan ini dapat dinyatakan kuat.

Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa citra

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan serta memiliki

hubungan yang kuat terhadap keputusan pembelian konsumen.

Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosa

Lesmana dan Yustriani dengan judul Pengaruh Citra Perusahaan

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen PT. Garuda Indonesia

Tbk. (PERSERO) menyatakan adanya pengaruh positif dan

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

107

signifikan antara variabel citra perusahaan terhadap keputusan

pembelian konsumen.

Artinya semakin citra perusahaan meningkat dimata masyrakat

dan konsumen maka semakin banyak pula konsumen yang akan

datang dan merasa puas. Oleh karena itu, pondok makan 69 harus

mempertahankan dan meningkatkan lagi citra perusahaan yang

sudah tercetak, diantaranya dengan meningkatkan pelayanan,

mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, sehingga akan

mencetak kepuasan bagi konsumen. Jika pelanggan merasa puas,

mereka bisa saja menyebarkan tentang kualitas rumah makan 69

kepada yang lainnya.

2. Pandangan Ekonomi Islam tentang Citra Perusahaan dan

Keputusan Pembelian Konsumen

Citra adalah nama baik atau kesan yang menjadi identitas

seseorang atau perusahaan, citra yang baik adalah citra yang

mempunyai karakter yang kuat. Suatu perusahaan dalam ekonomi

Islam, pemasaran dan kegiatan bisnisnya harus berada pada koridor

etika bisnis Islam. Citra juga harus mencerminkan karakter-karakter

yang tidak bertentangan dengan prinsip ekonomi Islam, salah satu

contoh ialah prinsip yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

108

berniaga. Prinsip-prinsip tersebut ialah Customer oriented, artinya

prinsip bisnis yang selalu menjaga kepuasan konsumen dengan cara

menerapkan prinsip kejujuran, keadilan, sopan dan santun serta

amanah dalam melaksanakan kontrak bisnis dengan pelanggannya.

Transparansi, artinya dalam berbisnis, perusahaan harus terbuka

mengenai mutu, kuantitas, komposisi, unsur-unsur kimia dan lain-

lain agar tidak membahayakan dan merugikan konsumen.

Persaingan yang sehat, Islam melarang persaingan bebas yang

menghalalkan segala cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip

muamalah Islam, tetapi perusahaan dalam memenangkan persaingan

harus memberikan sesuatu yang terbaik yang tidak bertentangan

dengan syariat Islam untuk usahanya. Fairness, artinya dalam

melakukan usaha, perusahaan harus menerapkan sistem keadilan,

saling menjaga agar hak orang lain tidak terganggu, selalu

ditekankan dalam menjaga hubungan antara yang satu dengan yang

lain sebagai bentuk dari keadilan dan menerapkan sistem suka sama

suka.

Mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen

muslim harus memilih produk yang halal, salah satu ayat al-qur’an

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

109

yang memerintahkan pentingnya memilih produk halal yaitu Q.S.

Al-Baqarah ayat 168. Islam juga mengajarkan pola konsumsi yang

moderat, tidak berlebihan, tidak juga keterlaluan, lebih lanjut al-

qur’an melarang terjadinya perbuatan pemborosan dan mubazir.

Kesan Pondok Makan 69 Tanara, Serang dalam pandangan ekonomi

Islam, diantaranya:

1. Pondok makan 69 tidak hanya mencari keuntungan semata,

tetapi juga bertujuan beribadah dan memperoleh keuntungan

akhirat. Pada bulan Ramadhan, pondok makan 69 memberikan

buka puasa secara gratis pada setiap malam jum’at bagi

pelanggan yang membaca surat al-kahfi di pondok makan 69.

Setelah bulan Ramadhan, pondok makan 69 memberikan

makan sepuasnya, bagi orang yang berpuasa sunnah senin-

kamis (berlaku makan di tempat). Hal itu membuktikan pemilik

pondok makan 69 tidak hanya mencari keuntungan semata,

tetapi bertujuan untuk beribadah dan keuntungan akhirat.

2. Pondok makan 69 mendahulukan kepuasan konsumen dan

berbisnis dengan sistem suka sama suka, sehingga konsumen

tidak merasakan kerugian.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

110

3. Pemilik dan karyawan pondok makan 69 bersikap ramah, sopan

dan santun dalam melayani pelanggan, bersikap adil kepada

semua pelanggan tanpa membeda-bedakan pelanggan.

4. Pondok makan 69 menetapkan harga yang sesuai dengan

kualitas barang dan mekanisme pasar, tidak menentukan harga

yang berlebihan atau diskriminasi penentuan harga. Sehingga

para konsumen tidak keberatan dengan harga yang ditawarkan.

Akad transaksi jual beli dalam Islam terpenuhi yaitu akad saling

ridho antara penjual dan pembeli, dan tidak ada pihak yang

merasa dirugikan.

5. Makanan yang dijual pondok makan 69 merupakan

produk/makanan yang bermutu, halal, tidak menjual

makanan/produk yang dilarang dalam syariat Islam seperti

melakukan jual beli yang tidak jelas produknya (gharar).

6. Pondok makan 69 melakukan promosi secara jujur, artinya

kegiatan promosi yang ditawarkan oleh pondok makan 69

sesuai yang terdapat dengan produk baik kualitas rasa dan

harganya. Seorang pengusaha muslim wajib memiliki sifat jujur

dalam melakukan bisnisnya.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uinbanten.ac.id/4421/6/16. BAB IV.pdf · kepala ayam, tahu dan tempe. Seiring berjalannya waktu pemilik pondok makan 69 terus melakukan

111

7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra perusahaan pondok

makan 69 sudah cukup baik dimata konsumen dan mampu

memberikan keputusan pembelian pada konsumen. Pemilik dan

karyawan pondok makan 69 melayani konsumen dengan baik,

sopan, dan ramah sehingga mampu menciptakan suasana yang

nyaman dan bersahabat. Selain itu, makanan/produk yang dijual

merupakan produk halal, mempunyai rasa yang enak dan porsi

yang pas serta harga yang bersahabat sehingga bisa berpengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen. Konsumen pondok

makan 69 memilih produk/makanan yang halal dan tidak

berlebihan dalam mengkonsumsi makanan, karena dalam

Islam, ekonomi Islam dilarang memilih makanan yang tidak

halal dan melakukan pemborosan atau mengkonsumsi secara

berlebihan.