25
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Sekolah dan Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Tahun ajaran 2015/2016 jumlah siswa sebanyak 265. Siswa kelas I berjumlah 44 siswa, kelas II berjumlah 44 siswa, kelas III berjumlah 48 siswa, kelas IV berjumlah 41 siswa, kelas V berjumlah 40 siswa, dan kelas VI berjumlah 48 siswa.Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas V dengan jumlah siswa laki-laki 17 siswa, dan perempuan 23 siswa, total frekuensi subjek adalah 40 siswa. 4.2. Deskripsi Pra Siklus 4.2.1. Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus Perolehan data melalui angket motivasi belajar pra siklus siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 yang dilakukan pada tanggal 25 Maret 2016, tersedia pada tabel 4.1 di bawah: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Pra Siklus Rentang Kategori Frekuensi Persentase 21-40 Kurang 1 2.5% 41-60 Cukup 15 37.5% 61-80 Baik 24 60% 81-100 Sangat baik 0 0% Total 40 100% Skor Max 75 Skor Min 35 Berdasarkan data tabel 4.1 distribusi frekuensi motivasi belajar pra siklus di atas bahwa, motivasi belajar siswa pada kategori kurang hingga cukup baik sebanyak 16 siswa 40%, kategori baik hingga sangat baik sebanyak 24 siswa 60%.Skor tertinggi sebesar 75, dan skor terendah sebesar 35.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

  • Upload
    vukhanh

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Sekolah dan Subjek Penelitian

Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Tahun ajaran 2015/2016 jumlah siswa sebanyak

265. Siswa kelas I berjumlah 44 siswa, kelas II berjumlah 44 siswa, kelas III

berjumlah 48 siswa, kelas IV berjumlah 41 siswa, kelas V berjumlah 40 siswa, dan

kelas VI berjumlah 48 siswa.Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas V dengan

jumlah siswa laki-laki 17 siswa, dan perempuan 23 siswa, total frekuensi subjek

adalah 40 siswa.

4.2. Deskripsi Pra Siklus

4.2.1. Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus

Perolehan data melalui angket motivasi belajar pra siklus siswa kelas V

Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 yang dilakukan pada tanggal 25 Maret 2016,

tersedia pada tabel 4.1 di bawah:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Pra Siklus

Rentang Kategori Frekuensi Persentase

21-40 Kurang 1 2.5%

41-60 Cukup 15 37.5% 61-80 Baik 24 60%

81-100 Sangat baik 0 0%

Total 40 100%

Skor Max 75 Skor Min 35

Berdasarkan data tabel 4.1 distribusi frekuensi motivasi belajar pra siklus di

atas bahwa, motivasi belajar siswa pada kategori kurang hingga cukup baik sebanyak

16 siswa 40%, kategori baik hingga sangat baik sebanyak 24 siswa 60%.Skor

tertinggi sebesar 75, dan skor terendah sebesar 35.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

47

4.2.2. Hasil Belajar Pra Siklus

Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran

IPA pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai

keriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 yang telah ditetapkan. Dari 40 siswa yang

tidak tuntas sebanyak 35% atau 14 siswa, dan siswa yang tuntas sebanyak 65% atau

26 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90, dan nilai terendalah sebesar 65.

Nilai rata-rata kelas 76,38. Distribusi frekuensi hasil belajar pra siklus adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pra Siklus

Rentang Kategori Pra Siklus

Keterangan Frekuensi Persen

88 - 100 Tinggi 0 0% Tuntas

75 - 87 Sedang 26 65%

62 - 74 Rendah 14 35% Tidak Tuntas

… - 61 Sangat Rendah 0 0%

Total 40 100%

Nilai Max 90

Nilai Min 65

Rata-Rata 76.38

KKM 75

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal 75, hasil perolehan nilai pra siklus

siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa 65%, dan tidak tuntas sebanyak 14 siswa 35%.

4.3. Deskripsi Hasil Siklus I

4.3.1. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan Siklus I pada kelas V Sekolah Dsara Negeri Salatiga 02,

dilakukan melalui tiga kali tatap muka atau 6 jam pelajaran. Pada tahap perencanaan

peneliti mmbuat RPP dengan materi pokok Struktur Pembentukan Tanah dengan

Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya

dengan penggunaan sumber daya alam.Kompetensi dasar 7.1. Mendeskripsikan

proses pembentukan tanah karena pelapukan.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

48

Implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama

membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

tanah karena pelapukan batuan (pelapukan fisika, kimia, dan biologi), dan pada

pertemuan ke tiga, kegiatan yang dilakukan adalah mengulas kembali materi

pertemuan pertama dan ke dua kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tes formatif,

yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar dalam penerapan

pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan

4.3.2.1. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jumat, 1 April

2016, melalui kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Kegatan diawali dengan menyiapkan kelas, salam pembuka

dilanjutkan berdoa sebelu, belajar dan persensi siswa untuk menecek

kehadiran siswa. Selanjutnya siswa diminta untuk menyiapkan peralatan tulis

yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Guru memotivasi siswa

dengan meminta seluruh siswa mengucapkan yel-yel kelas, dilanjutkan

dengan menyanyikan lagu tentag jeis batuan yang diciptakan oleh guru. Guru

melakukan apersepsi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan

sehari-hari yang bertemakan dengan materi yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran, selanjutnya guru

menyampaikan mekanisme kegiatan belajar dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe group investigation kepada siswa. Langkah berikutnya adalah

guru membagi siswa mejadi beberapa kelompok yang heterogen (gender,

akademik, ras) yang beranggotakan 5-6 siswa (memilih topik).Siswa

menyimak penjelasan guru melalui persentasi power poin tentang materi

pelajaran. Selanjutnya siswa bersama guru menyusun kegiatan yang akan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

49

dilakukan oleh kolompok berdsarkan materi (perencanaan kooperatif). Guru

memberikan arahan kepada seluruh kelompok untuk melakukan kegiatan

dengan berbagai refersensi (buku paket, LKS) sebagai wujud (implementasi)

kegiatan kooperatif.

Dari hasil kegiatan implementasi, masing-masing kelompok diminta

untuk melakukan (analisis dan sintesis) bahan yang telah didiskusikan

bersama untuk dipersentasikan di depan kelas. Kegiatan persentasi hasil final

oleh kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain dengan bantuan atau

bimbingan guru. Selanjutnya menyimpulkan materi dan melakukan refleksi

secara bersama.

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan Tanya jawab dan

menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi

pelajaran.Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di

rumah, dan mengakhiri pembelajaran.

4.3.2.2. Pertemuan 2

Pertemuan ke dua pada siklus I dilaksanakan hari Selasa, 5 April 2016,

melalui kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum

belajar, kemudian persensi kehadiran siswa. Guru memberikan motivasi

kepada siswa dengan bernyanyi jenis-jenis pelapukan dengan lirik yang

diciptakan oleh guru dan ucapan yel-yel kelas V. Setelah kegiatan motivasi,

guru melakukan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab kegiatan sehari-

hari siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas bersama.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

50

2. Kegiatan Inti

Kegiatan diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru

dan mengingatkan kembali mekanisme kegiatan pembelajaran kooperatif tipe

group investigation. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai

kelompok pertemuan pertama. Siswa mengambil lembar kerja yang telah

disediakan oleh guru (memilih topik). Guru bersama siswa menyusun rencana

kegiatan belajar sesuai materi yang diperoleh kelompok (perencanaan

kooperatif).

Sesuai arahan guru siswa melakukan kegiatan pengamatan di

lingkungan sekolah sebagai wujud implementasi kegiatan kooperatif yang

direncanakan. Setelah data diperoleh, siswa diminta untuk melakukan analisis

dan sintesis yang hasil akhirnya dipersentasikan di depan kelas.

Persentasi hasil final oleh kelompok, di tanggapi kelompok lainnya

dengan bimbingan dan arahan guru.Kemudian melakukan refleksi terhadap

materi yang telah dipelajari.

3. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan Tanya jawab dan

menarik kesimpulan materi yang dipelajari dan mencatat hal penting

pelajaran.Dilanjutkan dengan penugasan dan menutup pelajaran.

4.3.2.3. Pertemuan 3

Siklus I pertemuan Ketiga diadakan pada hari Jumat, 8 April 2016, melalui

kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Guru mengawali dengan salam pembuka, berdoa, dan absensi kelas

mengecek kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa dengan

menyanyikan lagu wajib sebagai wujud penanaman karakter cinta tanah air

kepada siswa. Selanjutnya melakukan apersepsi dengan melakukan kegiatan

Tanya jawab berdasarkan pembelajaran pertemuan sebelumnya dan

pengalaman sehari-hari siswa yang bertemakan materi pembelajaran.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

51

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti mengulang kembali materi dan mengkoreksi catatan

siswa mengenai pertemuan sebelumya sebelum dilakukan kegiatan tes

formatif.Selanjutnya meminta siswa untuk menyiapkan alat tuli yang

digunakan pada tes formatif (pulpen, pensil dan penghapus). Guru

membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa dan meminta siswa mengisi

identitas pribadi (nama, nomor absen, dan kelas). Siswa mengerjakan soal tes

formatif dengan waktu yang telah ditetapkan yaitu 40 menit dengan jumlah

butir soal sebanyak 25. Setelah seselai mengerjakan soal, siswa diminta untuk

mengumpulkan hasil pekerjaan dengan urutan kursi belakang hingga kuris

depan secara berurutan (estapet).

3. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilakukan dengan Tanya jawab berdasarkan soal yang

telah dikerjakan.Selanjutnya meminta siswa mengisi angket motivasi belajar,

sebagai data untuk pengukuran tingkat motivasi belajar setelah penerapan

pembelajaran kooperatif tipe group investigation dilaksanakan.

4.3.3. Hasil Pengamatan Siklus I

4.3.3.1. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru

Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan

siklus I sebanyak tiga pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V,

pelajaran IPA menggunakan pembelajaran kooperatif tipe group. investigation,

Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.Kompetensi dasar 7.1.

Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

52

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No Aspek pengamatan Pertemuan

1 2 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan

alat serta media pembelajaran

√ √ √

2 Guru memeriksa kesiapan siswa √ √ √

3 Guru menyampaikan apersepsi dan

motivasi kepada siswa

√ √ √

4 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada siswa

√ √ √

5 Guru membentuk siswa menjadi

beberapa kelompok kecil

√ √ √

6 Guru menjelaskan secara singkat hal

penting dalam materi pelajaran

√ √ √

7 Guru menyampaikan kesepakatan

dalam pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe group investigation

pada siswa

√ √ √

8 Guru membagikan materi dan media

pembelajaran pada masing-masing

kelompok

√ √ √

9 Guru membimbing kelompok secara

merata dalam implementasi rencana

√ √ √

10 Guru memberi kesempatan kelompok

melakukan persentasi di depan kelas

√ √ √

11 Guru memotivasi kelompok untuk

membangun kreatifitas dan partisipasi

siswa dalam kelompok

√ √ √

12 Guru membimbing siswa dalam

menyusun rangkuman materi pelajaran

√ √ √

13 Guru melakukan refleksi bersama

siswa memperbaiki penyimpangan

terhadap materi

√ √ √

14 Guru memberi umpan balik, adanya

hubungan timbal balik

√ √ √

15 Guru melakukan evaluasi pada akhir

pembelajaran

√ √ √

16 Guru menutup pelajaran dengan

meminta siswa merapikan peralatan

tulis.

√ √ √

Jumlah 12 4 10 6 16

Total skor 52 54 64

Rata-rata 3.25 3.37 4

Kategori Baik Baik Sangat Baik

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

53

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I,

perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 52 dengan skor rata-rata 3.25

kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 54 skor rata-rata 3.37 kategori baik, dan

pertemuan ketiga sebanyak 64 skor rata-rata 4 kategori sangat baik.

4.3.3.2. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Siswa

Analisis data hasil kegiatan belajar siswa pelaksanaan siklus I selama tiga

pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

No Aspek pengamatan Pertemuan

1 2 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran √ √ √

2 Mendengarkan secara seksama saat

dijelaskan kompetensi/tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

√ √ √

3 Memperhatikan dengan baik ketika

dijelaskan materi pembelajaran

√ √ √

4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam

proses pembelajaran

√ √ √

5 Adanya interaksi positif antara siswa

dengan model pembelajaran yang

diterapkan

√ √ √

6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik

dalam menyelesaikan lembar kerja

kelompok

√ √ √

7 Siswa bertanggung jawab dengan baik saat

kegiatan persentasi di depan kelas

√ √ √

8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru

√ √ √

9 Siswa secara aktif ketika merangkum

materi pelajaran

√ √ √

10 Siswa merespon secara positif ketika

diadakan evaluasi

√ √ √

Jumlah 2 6 2 8

2

2

8

Total skor 30 32 38

Rata-rata 3 3.2 3.8

Kategori Baik Baik Baik

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

54

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus I selama

tiga pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 30 dengan skor

rata-rata 3 kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 32 dengan rata-rata 3.2 kategori

baik dan ketiga sebanyak 38 skor rata-rata 3.8 kategori baik.

4.3.4. Hasil Motivasi Belajar Siklus I

Perolehan data berdasarkan skor angket yang diberikan kepada responden

yaitu siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02, hasilnya terdapat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siklus I

Rentang Kategori Frekuensi Persentase

21-40 Kurang 0 0%

41-60 Cukup 9 22.5%

61-80 Baik 31 77.5%

81-100 Sangat baik 0 0%

Total 40 100%

Skor Max 77

Skor Min 47

Berdasarkan data tabel 4.5 distribusi frekuensi motivasi belajar pra siklus di

atas bahwa, motivasi belajar siswa pada kategori cukup sebanyak 9 siswa 22,5%,

kategori baik sebanyak 31 siswa 77.5%. Skor tertinggi sebesar 77, dan skot terendah

sebesar 47.

4.3.5. Hasil Belajar Siklus I

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siklus I,

terlihat bahwa hasil belajar dari 40 siswa mata pelajaran IPA, nilai tertinggi yang

diperoleh siswa adalah 96, nilai terendah 56, dan nilai rata-rata kelas 79,70. Berikut

ini tabel data distribusi frekuensi hasil belajar siswa siklus I.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

55

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

Rentang Kategori Siklus I

Keterangan Frekuensi Persen

88-100 Tinggi 7 17.5% Tuntas

75-87 Sedang 25 62.5%

62-74 Rendah 8 20% Tidak Tuntas

… - 61 Sangat Rendah 0 0%

Total 40 100%

Nilai Maksimal 96

Nilai Minimum 56

Rata-Rata 79.7

KKM 75

Bedasarkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu

75, maka siswa yang tuntas sebanyak 32 (80%), dan siswa yang tidak tuntas

sebanyak 8 (20%).

4.3.6. Refleksi Siklus I

Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pembelajaran

kooperatif tipe group investigation, terjadi peningkatan dari hasil motivasi belajar pra

siklus. Motivasi belajar siswa siklus I pada kategori cukup sebanyak 9 siswa 22,5%,

kategori baik sebanyak 31 siswa 77.5%. Skor tertinggi sebesar 77, dan skor terendah

sebesar 47. Kemudian ketuntasan hasil belajar siswa siklus I sebanyak 80% siswa

tuntas dan 20% tidak tuntas.

Berdasarkan analisis data hasil observasi yang dilakukan oleh observer

melalui kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung selama tiga pertemuan dalam

pelaksanaan siklus I mengambarkan bahwa, kegiatan guru pada pertemuan pertama

dan kedua didominasi pada kategori baik, pertemuan ketiga sudah pada kategori

sangat baik. Skor rata-rata pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama sebesar

3.25, pertemuan kedua 3.37, dan pertemuan ketiga 4.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

56

Kegiatan belajar siswa pada pertemuan pertama, ketika guru menjelaskan

materi pelajaran siswa masih kurang memperhatikan penjelasan guru, masih terdapat

siswa yang tidak aktif. Selanjutnya ketika persentasi hasil final kelompok, siswa

masih tidak percaya diri dengan hasil kelompok yang dipersentasikan di depan kelas.

Untuk pertemuan kedua hasil observasi yang dilakukan sudah menunjukan kegiatan

siswa dikategorikan baik. Ketika kegiatan belajar mengajar siswa sudah aktif dan

memperhatikan guru ketika menjelaskan materi di depan kelas. Pada kegiatan

kelompok yang berlangsung dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Pelaksanaan pertemuan ketika kegiatan belajar siswa mengulang kembali

pembelajaran pertemuan pertama dan kedua kemudian dilanjutkan dengan tes

formatif sehingga hasil observasi didominasi pada kategori sangat baik. Perolehan

skor rata-rata setiap pertemuan yaitu, pertemuan pertama sebesar 3, pertemuan kedua

3,2 dan pertemuan ketiga 3.8.

4.4. Deskripsi Hasil Siklus II

4.4.1. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus II dilakukan dengan melakukan perbaikan-perbaikan

kekurangan yang dijumpai pada pelaksanaan siklus I. Implementasi rencana

pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan dengan tiga kali pertemuan.

Materi pokok pada pelaksanaan pembelajaran siklus II adalah tentang

Struktur, Jenis-jenis, Serta Pemanfaatan Tanah.Standar kompetensi 7.Memahami

perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumnber daya

alam.Kompetensi dasar 7.2.mengidentifikasi jenis-jenis tanah.

Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II, pada pertemuan pertama

membahas tentang susunan tanah beserta jenis-jenisnya, pertemuan kedua membahas

tentang pemanfaatan tanah dalam kehidupan sehari-hari, dan pertemuan ke tiga

kegiatan yang dilakukan adalah membahas kembali materi pada pertemuan pertama

dan ke dua, dilanjutkan dengan kegiatan tes formatif. Selanjutnya dilanjutkan dengan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

57

pengisian lembar angket motivasi belajar oleh siswa, untuk mengukur motivasi

belajar setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

4.4.2. Pelaksanaan Tindakan

4.4.2.1. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilakukan pada hari Jumat, 14 April

2016 melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegaiatan awal

Kegiatan awal diawali dengan salam pembuka, berdoa, dan persensi siswa

untuk mengecek kehadiran siswa. Sebelum masuk pada kegiatan belajar guru

memotivasi siswa melalui menyanyikan lagu menanam jagung, dan ucapan yel-

yel kelas V. Setelah memotivasi siswa guru melakukan apersepsi dengan

melakukan Tanya jawab bersama siswa mengenai pengalaman sehari-hari yang

berhubungan dengan materi.

2. Kegiatan inti

Kegiatan inti diawali dengan penyampaian kegiatan pembelajaran yang

hendak dicapai setelah pembelajaran disampaikan. Guru menjelaskan mekanisme

kegiatan pembelajaran kepada siswa mengenai kegiatan kooperatif tipe group

investigation. Siswa mennyimak penjelasan guru melalui media powet poin

tentang materi yang akan dibahas melalui kegiatan investigasi kelompok.

Selanjutnya pembenatukan kelompok dan pembagian materi dan lembar kerja

kelompok. Guru bersama siswa merencanakan kegiatan kooperatif sesuai dengan

topik atau materi kelompok yang diperoleh. Siswa malaksanakan kegiatan yang

telah direncanakan bersama melalui kegiatan investigasi percobaan dan

pengamatan. Siswa melakukan analisis dan sintesis hasil pengamatan. Hasil final

dari kegiatan kelompok di persentasikan di depan kelas dana dilanjutkan dengan

kegiatan Tanya jawab berdasarkan materi kelompok yang melakukan persentasi.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

58

3. Kegaiatan akhir

Kegiatan akhir pembelajaran siswa bersama guru membuat suatu

kesimpulan dan mencatat hal-hal penting materi yang telah dipelajari. Menutup

pelajaran dengan merapikan peralatan tulis dan salam penutup.

4.4.2.2. Pertemuan 2

Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 18 April

2016 melalui kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali dengan mengucapkan salam, dan menyiapkan siswa untu

berdoa sebelum belajar, dilanjutkan dengan absensi kelas.Kegiatan motivasi guru

meminta siswa mengucapkan yel-yel kelas dan dilanjutkan menyanyikan lagu

menanam jagung. Setelah memotivasi siswa guru melakukan kegiatan apersepsi

melalui kegiatan Tanya jawab bersama siswa mengenai pelajaran sebelumnya,

dan menanyakan pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan materi.

2. Kegiatan inti

Kegiatan inti diawali guru dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang

harus dicapai, mekanisme dalam kegiatan investigasi kelompok sesuai materi

yang diperoleh dan persentasi singkat materi yang akan dibahas. Siswa dibentuk

menjadi beberapa kelompok dengan anggota 5-6 siswa. Guru membagikan lembar

kegiatan investigasi dan media yang akan digunakan pada kegiatan belajar.

Kemudian siswa merencanakan kegiatan kooperatif sesuai instruksi dari guru.

Siswa mengimplikasikan rencana kooperatif melalui kegiatan investigasi secara

berkelompok. Hasil kegiatan yang diperoleh, siswa melanjutkan dengan

melakukan analisis dan sintesis yang nantinya akan dipersentasikan di depan

kelas sebagai hasil final. Kegiatan persentasi hasil final oleh kelompok ditanggapi

oleh kelompok lain dan dibimbing oleh guru, melakukan refleksi bersama

terhadap penyimpangan pada pembahasan materi.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

59

3. Kegiatan akhir

Siswa bersama guru meringkas dan menyimpulkan materi pelajaran yang

telah dipelajari bersama. Menutup pelajaran dengan merapikan alat tulis, memberi

motivasi kepada seluruh siswa oleh guru untuk mengulang dan belajar mandiri di

rumah, keudian salam penutup.

4.4.2.3. Pertemuan 3

Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 3 dilaksanakan pada hari Jumat, 22 April

2016 melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali dengan salam pembuka, menyiapkan siswa untuk berdoa

sebelum belajar, dan absensi kelas. Kegiatan berikutnya adalah memotivasi siswa

dengan mengajak siswa menyanyikan lagu wajib sebagai wujud cinta tanah air,

dan menanamkan karakter. Kegiatan apersepsi dilakukan oleh guru dengan

melakukan Tanya jawab mengenai pembelajaran sebelumya.Menanyakan

pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan materi sebelumnya.

2. Kegiatan inti

Kegiatan inti pada pertemuan ketiga dilakukan dengan membahas tentang

materi sebelumnya. Guru menginformasikantata tertib pelaksanakan evaluasi

kepada siswa. Selanjutnya guru membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa

dan meminta siswa mengisi data pribadi pada lembar jawab. Jumlah soal evaluasi

sebanyak 25 item soal dan dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah soal

evaluasi selesai dikerjakan siswa mengumpulkan hasil kerja mereka berdasarkan

urutan kuri belakang ke kursi depan (estapet).

3. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir siswa diminta untuk mengisi lembar angket sebanyak

30 item pertanyaan berupa pernyataan yang berhubungan dengan pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam kegiatan belajar.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

60

Setelah selesai dikerjakan siswa mengumpulkan kembali lembar angket

kepada guru. Sebelum menutup pelajaran siswa diminta untuk merapikan alat

tulis masing-masing, dan guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.

4.4.3. Hasil Pengamatan Siklus II

4.4.3.1. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru

Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan

siklus II sebanyak tiga pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V

Ibu Padmi, pelajaran IPA Standar kompetensi 7. Memahami perubahan yang

terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumnber daya alam.

Kompetensi dasar 7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah, melalui penerapan

pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II, perolehan

total skor pertemuan pertama sebanyak 55 dengan skor rata-rata 3.66 kategori

baik, pertemuan kedua dan ketiga sebanyak 64 skor rata-rata 4 kategori sangat

baik. Jadi disimpulkan bahwa kegiatan mengajar guru pelaksanaan siklus II dari

pertemuan pertama dikategorikan baik, pertemuan kedua dan ketiga sudah sangat

baik. Tabel perolehan skor dapat di lihat pada tabel berikut:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

61

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II

No Aspek pengamatan Pertemuan

1 2 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan

alat serta media pembelajaran

√ √ √

2 Guru memeriksa kesiapan siswa √ √ √

3 Guru menyampaikan apersepsi dan

motivasi kepada siswa

√ √ √

4 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada siswa

√ √ √

5 Guru membentuk siswa menjadi

beberapa kelompok kecil

√ √ √

6 Guru menjelaskan secara singkat hal

penting dalam materi pelajaran

√ √ √

7 Guru menyampaikan kesepakatan

dalam pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe group investigation pada

siswa

√ √ √

8 Guru membagikan materi dan media

pembelajaran pada masing-masing

kelompok

√ √ √

9 Guru membimbing kelompok secara

merata dalam implementasi rencana

√ √ √

10 Guru memberi kesempatan kelompok

melakukan persentasi di depan kelas

√ √ √

11 Guru memotivasi kelompok untuk

membangun kreatifitas dan partisipasi

siswa dalam kelompok

√ √ √

12 Guru membimbing siswa dalam

menyusun rangkuman materi pelajaran

√ √ √

13 Guru melakukan refleksi bersama siswa

memperbaiki penyimpangan terhadap

materi

√ √ √

14 Guru memberi umpan balik, adanya

hubungan timbal balik

√ √ √

15 Guru melakukan evaluasi pada akhir

pembelajaran

√ √ √

16 Guru menutup pelajaran dengan

meminta siswa merapikan peralatan

tulis.

√ √ √

Jumlah 10 5 16 16

Total skor 55 64 64

Rata-rata 3.66 4 4

Kategori Baik Sangat baik Sangat baik

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

62

4.4.3.2. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Siswa.

Analisis data hasil kegiatan belajar siswa pelaksanaan siklus II selama tiga

pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

No Aspek pengamatan Pertemuan

1 2 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Kesiapan peserta didik mengikuti

pelajaran

√ √ √

2 Mendengarkan secara seksama saat

dijelaskan kompetensi/tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

√ √ √

3 Memperhatikan dengan baik ketika

dijelaskan materi pembelajaran

√ √ √

4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam

proses pembelajaran

√ √ √

5 Adanya interaksi positif antara siswa

dengan model pembelajaran yang

diterapkan

√ √ √

6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik

dalam menyelesaikan lembar kerja

kelompok

√ √ √

7 Siswa bertanggung jawab dengan baik

saat kegiatan persentasi di depan kelas

√ √ √

8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru

√ √ √

9 Siswa secara aktif ketika merangkum

materi pelajaran

√ √ √

10 Siswa merespon secara positif ketika

diadakan evaluasi

√ √ √

Jumlah 4 6 2 8 10

Total skor 36 38 40

Rata-rata 3.6 3.8 4

Kategori Baik Baik Sangat baik

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus II selama

tiga pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 36 dengan skor

rata-rata 3.6 kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 38 dengan rata-rata 3.8

kategori baik dan ketiga sebanyak 40 skor rata-rata 4 kategori sangat baik.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

63

4.4.4. Hasil Motivasi Belajar Siklus II

Berdasarkan hasil angket pengukuran motivasi belajar siswa kelas V SD

Negeri Salatiga 02 terhadap mata pelajaran IPA pada akhir kegiatan siklus II

penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation, dan hasilnya terdapat

pada tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel. 4.9

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siklus II

Rentang Kategori Frekuensi Persentase

21-40 Kurang 0 0%

41-60 Cukup 4 10%

61-80 Baik 36 90%

81-100 Sangat baik 0 0%

Total 40 100%

Skor Max 77

Skor Min 54

Berdasarkan data hasil angket pada pelaksanaan siklus II di atas menunjukan

siswa yang motivasi belajarnya pada kategori baik berjumlah 4 siswa10% , sementara

pada kategori baik berjumlah 36 orang 90%.Skor tertinggi 77 dan skor terendah 54.

4.4.5. Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan proses belajar mengajar melalui penerapan pembelajaran

kooperatif tipe group investigation pada siklus II, terlihat hasil belajar dari 40 siswa

mata pelajaran IPA, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 76, nilai tertinggi

sebesar 100. Nilai rata-rata kelas pada siklus II adalah 90.80. Pada tabel 4.10 berikut

tersedia daftar distribusi hasil belajar siklus II.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

64

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II

Rentang Kategori Siklus II

Keterangan Frekuensi Persen

88-100 Tinggi 24 60% Tuntas

75-87 Sedang 16 40%

62-74 Rendah 0 0% Tidak Tuntas

… - 61 Sangat Rendah 0 0%

Total 40 100%

Nilai Max 100

Nilai Min 76

Rata-Rata 90.8

KKM 75

Berdasarkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu

75, maka data ketuntasan hasil perolehan nilai pada siklus II adalah sebanyak 100%

siswa tuntas dalam belajar.Pada kategori nilai tinggi sebanyak 60% dan kategori

sedang sebanyak 40%.

4.4.6. Refleksi Siklus II

Implementasi rencana pelaksaanan pembelajaran dan angket motivasi belajar

perolehan hasil motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pembelajaran

kooperatif tipe group investigation, pada pelaksanaan siklus II motivasi belajar pada

kategori baik berjumlah 4 siswa10% , sementara pada kategori baik berjumlah 36

orang 90%. Skor tertinggi 77 dan skor terendah 54. Kemudian ketuntasan hasil

belajar siswa siklus II sebanyak 100% siswa tuntas dalam belajar. Pada kategori nilai

tinggi sebanyak 60% dan kategori sedang sebanyak 40%.

Berdasarkan analisis data hasil observasi yang dilakukan oleh observer

melalui kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung selama tiga pertemuan dalam

pelaksanaan siklus II mengambarkan bahwa, kegiatan guru pada pertemuan pertama

didominasi pada kategori baik, pertemuan kedua dan ketiga sudah pada kategori

sangat baik. Skor rata-rata pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama sebesar

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

65

3.66, pertemuan kedua dan ketiga 4. Hal tersebut sebagai bukti bahwa guru

melakukan kegiatan pembelajaran dengan persiapan yang lebih baik. Ditinjau dari

penguasaan materi, manajemen kelas dan penerapan pembelajaran kooperatif tipe

group investigation meningkat dari pelaksanaan siklus I sebelumnya.

Pelaksanaan siklus II kegiatan belajar siswa untuk pertemuan pertama dan

kedua hasil observasi yang dilakukan sudah menunjukan kegiatan siswa

dikategorikan baik. Pelaksanaan pertemuan ketika kegiatan belajar siswa mengulang

kembali pembelajaran pertemuan pertama dan kedua kemudian dilanjutkan dengan

tes formatif sehingga hasil observasi didominasi pada kategori sangat baik. Perolehan

skor rata-rata setiap pertemuan yaitu, pertemuan pertama sebesar 3.6, pertemuan

kedua 3,8 dan pertemuan ketiga 4.

4.5. Rekapitulasi Motivasi Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian ditemui adanya peningkatan motivasi belajar IPA

pada siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02 melalui penerapan pembelajaran kooperatif

tipe group investigation. Rekapitulasi perbandingan motivasi belajar IPA pada pra

siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel. 4.11

Rekapitulasi Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen

Kurang 1 2.5% 0 0% 0 0%

Cukup 15 37.5% 9 22.5% 4 10%

Baik 24 60% 31 77.5% 36 90%

Sangat baik 0 0% 0 0% 0 0%

Total 40 100% 40 100% 40 100%

Skor Max 75 77 77

Skor Min 35 47 54

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

66

Berdasarkan data hasil penyebaran angket sebelum melakukan tindakan

hingga pelaksanaan siklus II tabel 4.11 di atas, menunjukan bahwa motivasi belajar

siswa pra siklus dikategorikan kurang sebanyak 1 siswa (2.5%), kategori cukup

sebanyak 15 siswa (37.5%), dan pada kategori baik berjumlah 24 siswa (60%).

Setelah dilakukan tindakan melalui pembelajaran kooperatif tipe group investigation,

motivasi belajar siswa siklus I, pada terkategori cukup baik sebanyak 9 siswa

(22.5%), dan katergori baik sebanyak 31 siswa (77.5%).Selajutnya pada pelaksanaan

siklus II, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan

yaitukategori cukup sebanyak 4 siswa(10%) dan kategori baik 36 siswa (90%).

4.6. Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar

IPA pada siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02 melalui penerapan pembelajaran

kooperatif tipe group investigation. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada

pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut i:

Tabel. 4.12

Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Salatiga 02

Rentang Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

Keterangan Fn Persen Fn Persen Fn Persen

88-100 Tinggi 0 0% 7 17.5% 24 60% Tuntas

75-87 Sedang 26 65% 25 62.5% 16 40%

62-74 Rendah 14 35% 8 20% 0 0% Tidak

Tuntas … - 61 Sangat Rendah 0 0% 0 0% 0 0%

Total 40 100% 40 100% 40 100%

Nilai Max 90 96 100

Nilai Min 65 56 76

Rata-Rata 76.38 79.7 90.8

KKM 75 75 75

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

67

Hasil rekapitulasi di atas, menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02.Pada pra siklus ditemui 35% siswa tidak tuntas,

dan yang tuntas sebanyak 65%. Setelah dilakukan tindakan melalui pembelajaran

kooperatif tipe group investigation, persentasi ketuntasan meningkat sebanyak 20%

siswa yang tidak tuntas sebanyak 80%. Selanjutnya pada pelaksanaan siklus II

persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 100%.

4.7. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini difokuskan untuk membuktikan apakah ada

peningkatan pada motivasi dan hasil belajar IPA melalui penerapan pembelajaran

kooperatif tipe group investigation bagi siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum melakukan penerapan

pembelajaran koopertatif tipe group investigation, ditemui siswa yang tidak tuntas

dalam belajar IPA. Terjadinya ketidak tuntasan belajar tersebut diindikasikan bahwa,

kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan menoton dan pembelajaran yang

bersifat konvensional. Kurangnya hubungan timbal balik antara guru dan siswa, dan

antar siswa lainnya dapat berpengaruh pada motivasi dan hasil belajar. Berdasarkan

data yang diperoleh persentasi hasil motivasi dan ketuntasan belajar siswa pra siklus

adalah dari 40 jumlah siswa kelas V, motivasi belajar siswa pada pra siklus, siswa

yang motivasi belajarnya terkategori kurang sebanyak 1 siswa 2.5%, pada katergori

cukup sebanyak 15 siswa 37.5%, dan kategori baik sebanyak 24 siswa 60%.

Selanjutnya data hasil belajar pra siklus ditemui 26 siswa 65% yang tuntas dan

14 siswa 35% belum tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum

dilakukan tindakan adalah 90, nilai terendah 60, dan nilai rata-rata kelas 76.38.

Kurangnya motivasi belajar dan tidak tuntasnya siswa dalam belajar harus dilakukan

tindakan yang dapat mengatasi permasalah yang dialami siswa.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

68

Motivasi belajar siswa pelajaran IPA pada siklus I melalui penerapan

pembelajaran kooperatif tipe group investigation, siswa yang terkategori baik

sebanyak 31 siswa 77.50%, dan cukup sebanyak 9 siswa 22.50%.Selajutnya pada

pelaksanaan siklus II, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan, pada katergori

cukup sebanyak 4 siswa 10% dan pada kategori baik sebanyak 36 siswa 90%.

Berdasarkan persentasi motivasi belajar siswa dari siklus I hingga siklus II

mengalami peningkatan yang signifikan.

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation juga sangat

mempengaruhi hasil dan ketuntasan belajar siswa. Pada pelaksanaan Siklus I terdapat

32 siswa 80% yang tuntas dan 8 siswa 20% yang belum tuntas. Nilai tertinggi

meningkat menjadi 96, nilai terendah yang diperoleh adalah 56, dengan rata-rata

kelas 79,70. Selanjutnya pelaksanaan siklus II sebanyak 100%. Nilai tertinggi

diperoleh siswa adalah 100, dan nilai terendah yang diperoleh 76. Nilai rata-rata kelas

siklus II meningkat menjadi 90.80.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Mutmainah, (2013) berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa

Kelas V SDIT Bina Insani (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SDIT Bina Insani

Kelas V Semester II Serang-Banten)”.

Berdasarkan hasil penelitian motivasi belajar matematika siswa pada

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation meningkat, pada siklus I skor kategori tinggi rata-rata motivasi belajar

matematika siswa mencapai 11,11%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi

66,67%.Hasil tes Matematika siklus I dan siklus II menunjukan ada peningkatan hasil

belajar matematika dilihat dari rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM yang

ditentukan yaitu 75. Pada siklus I rata-rata peresentase nilai matematika dengan

capaian KKM 74,07%. Sedangkan pada siklus II capaian KKM meningkat menjadi

92,59%.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

69

Selanjutnaya penelitian yang dilakukan oleh Handayani, A. T. (2013).

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Tema Lingkungan pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar

SDN Labani Suko Wringinanom.

Subjek penelitian siswa kelas II SDN Lebani Suko Wringinanom yang

berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data dengan metode observasi tes. Hasil prestasi

belajar siswa mengalami peningkatan selama 2 siklus pembelajaran, dengan

persentasi ketuntasan 53.33% pada siklus I, 86.66% pada siklus II.

Selain dari hasil penelitian terdahulu, penelitian ini juga sejalan dengan

pendapat B. Uno dalam Suprijono (2013:163), bahwa siswa akan mengalami motivasi

belajar yang baik apabila (1). adanya hasrat dan keingian berhasil, (2). adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3). adanya harapan dan cita-cita masa depan,

(4). adanya penghargaan dalam belajar, (5). adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar, (6). adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seorang siswa dapat belajar dengan baik.

Pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan kegiatan

pembelajaran yang diawali dengan pembagian kelompok, memilih topik-topik,

melakukan investigasi berdasarkan perencanaan, menganalisis data, membuat

keimpulan sebagai hasil akhir untuk dipersentasikan. (Suprijono, 2013).

Kemudian pada pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan bahwa “Investigasi” adalah

penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan, percobaan

dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang

peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya); penyidikan.Sehingga dalam

pembelajaran siswa melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan yang telah

direncanakan dalam kelompok untuk menyelidiki suatu phenomena kemudian

membandingkan fakta yang telah ada sebelumnya hingga menemukan hal baru

terhadap suatu topik.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11170/4/T1_292014604_BAB IV...membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

70

Melalui kegiatan investigasi siswa akanlebih aktif dalam bersosialisasi baik

antar siswa maupun guru dan siswa. Tingginya rasa ingin tahu membuat siswa

termotivasi untuk mencapai sesuatu yang hendah dicapai dengan hasil yang lebih

baik, melalui kegiatan kelompok bahkan kegiatan mandiri.Siswa terlibat secara

langsung dalam proses pembelajaran, pengalaman demi pengalaman akan lebih

bermakna dan mudah untuk dipahami atau tersimpan dalam ingatan.

Berdasarkah penjelasan hasil penelitian dan temuan terdahulu, maka dapat

dipaparan implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Implementasi pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan

serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

IPA.

2. Implikasi Praktis

a. Kegiatan belajar mengajar melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe

group investigation dalam pelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi dan

hasil belajar, hal tersebut terjadi dikarenakan, dalam pembelajar siswa

yang aktif, sementara guru hanya sebatas moderator dan fasilitator.

b. Pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation siswa

dituntut untuk bekerja mandiri, saling mendukung dalam kelompok, hal

tersebut akan membangun rasa ingin tahu yang tinggi. Siswa juga dituntut

untuk mampu mempertanggung jawabkan apa yang mejadi beban dalam

kelompoknya.