13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian SMK SARASWATI Salatiga, berdiri pada tahun 1971 beralamat di Jalan Sukowati dan kemudian pada tahun 1990 berpindah tempat di Jalan Hasanudin No. 738 Salatiga sampai sekarang. Subjek dalam penelitian adalah siswa SMK SARASWATI kelas XI, subjek yang diambil sebanyak 200 siswa kelas XI yang terdiri dari sebagian siswa kelas XI yang telah ditetapkan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini. Deskripsi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut : Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N = 200) Usia Frekuensi Presentase % 15 tahun 13 6,5 % 16 tahun 167 83,5 % 17 tahun 16 8 % 18 tahun 4 2 % Jumlah 200 100 % Dari Tabel 4.1 sebagian besar sampel penelitian berumur 16 tahun (83,5%)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subjek Penelitian

SMK SARASWATI Salatiga, berdiri pada tahun 1971 beralamat di Jalan

Sukowati dan kemudian pada tahun 1990 berpindah tempat di Jalan Hasanudin

No. 738 Salatiga sampai sekarang. Subjek dalam penelitian adalah siswa SMK

SARASWATI kelas XI, subjek yang diambil sebanyak 200 siswa kelas XI yang

terdiri dari sebagian siswa kelas XI yang telah ditetapkan untuk menjadi sampel

dalam penelitian ini. Deskripsi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Sampel penelitian dilihat dari usia (N = 200)

Usia Frekuensi Presentase %

15 tahun 13 6,5 %

16 tahun 167 83,5 %

17 tahun 16 8 %

18 tahun 4 2 %

Jumlah 200 100 %

Dari Tabel 4.1 sebagian besar sampel penelitian berumur 16 tahun (83,5%)

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Tabel 4.2

Sampel dilihat dari jenis kelamin (N = 200)

Gender Frekuensi Presentase %

Perempuan 20 10 %

Laki-laki 180 90 %

Jumlah 200 100 %

Dari Tabel 4.2 sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki (90%)

4.2. Pengumpulan Data

4.2.1 Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian peneliti terlebih dahulu meminta surat

ijin dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada kepala sekolah SMK

SARASWATI Salatiga. Surat ijin diberikan kepada kepala sekolah SMK

SARASWATI Salatiga pada tanggal 7 Oktober 2013. Peneliti mendapat surat ijin

dari kepala sekolah SMK SARASWATI Salatiga secara lisan.

4.2.2 Perencanaan Penelitian

Sebelum dilakukan pengumpulan data peneliti merencanakan jadwal

penelitian dengan guru BK SMK SARASWATI Salatiga. Jadwal Penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Tabel 4.3

Perencanaan Penelitian

No. Tanggal Perencanaan Penelitian

1) 9 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas MIA

2. 10 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas MIB

3. 11 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas TKR A dan TKR B

4. 12 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas MMA

5. 14 Oktober 2013 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas XI TPA dan XI TPB

4.2.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan secara klasikal pada jam

pelajaran yang telah dijadwalkan oleh guru BK SMK SARASWATI Salatiga.

Proses pengumpulan data dilakukan mulai pada tanggal 9 Oktober 2013 dengan

cara menyebarkan kuesioner perilaku agresif dan kuesioner eksposur kekerasan di

televisi kepada responden siswa kelas XI. Pertama, peneliti memberikan salam

dan memperkenalkan diri kepada siswa, respon yang diterima oleh peneliti sangat

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

baik, siswa dapat menerima dan mau membantu peneliti dalam pengisian angket

kuesioner perilaku agresif dan eksposur kekerasan di televisi. Kemudian peneliti

membagikan kuesioner perilaku agresif dan eksposur kekerasan di televisi kepada

masing-masing siswa. Setelah memberikan kuesioner peneliti meminta kepada

siswa untuk mengisi identitas nama, jenis kelamin, dan umur pada kolom yang

telah disediakan dalam kuesioner. Peneliti menegaskan kepada siswa bahwa

identitas yang telah diisi akan dirahasiakan agar siswa mau mengisi kuesioner

yang telah diberikan dengan jujur dan sesuai dengan keadaan dirinya. Kemudian

peneliti menjelaskan bagaimana cara pengisian dan memberikan contoh

pernyataan kuesioner perilaku agresif dan eksposur kekerasan di televisi sehingga

siswa dapat memahami cara pengisian secara benar. Setelah penjelasan selesai

siswa diminta untuk mengisi sendiri masing-masing kuesioner perilaku agresif

dan eksposur kekerasan di televisi secara jujur dan sesuai dengan keadaan dirinya

sekarang ini. Peneliti menunggu siswa dengan duduk di kursi guru dan juga

menghampiri siswa jika ada yang belum jelas dengan cara pengisian kuesioner

tersebut.

Setelah selesai peneliti tidak lupa mengecek ulang lembar hasil jawaban

dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

terima kasih kepada siswa yang telah bersedia mengisi kuesioner perilaku agresif

dan eksposur kekerasan di televisi.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

4.3. Analisis Diskriptif

Kuesioner perilaku agresif dan kuesioner eksposur kekerasan di televisi

yang terkumpul masing-masing berjumlah 200 lembar. Deskripsi perilaku agresif

dan eksposur kekerasan di televisi siswa kelas XI SMK SARASWATI Salatiga

dikategorikan dalam 5 kategori, yakni Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah,

dan Sangat Rendah. Rumus untuk menentukan rentang/kelas :

Kategori perilaku agresif dan kategori eksposur kekerasan di televisi siswa kelas

XI SMK SARASWATI Salatiga seperti tabel berikut :

Tabel 4.4

Kategori Variabel Eksposur Kekerasan di Televisi

Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %

107 – 131

82 – 106

57 – 81

32 – 56

7 – 31

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

6

31

51

77

35

3%

15,5%

25,5%

38,5%

17,5%

Total 200 100%

Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK

SARASWATI Salatiga memiliki eksposur kekerasan di televisi pada kategori

rendah (38,5%).

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Tabel 4.5

Kategori Variabel Jenis Perlikau Agresif

Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %

81 – 93

71 – 80

61 – 70

51 – 60

41 – 50

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

4

32

84

62

18

2%

16%

42%

31%

9%

Total 200 100%

Berdasarkan dari tabel 4.5 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK

SARASWATI Salatiga memiliki jenis perilaku agresif pada kategori sedang

(42%).

Tabel 4.6

Kategori Agresi Fisik

Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %

27 – 30

23 – 26

19 – 22

15 – 18

11 – 14

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

14

30

66

72

18

7%

15%

33%

36%

9%

Total 200 100%

Berdasarkan dari tabel 4.6 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK

SARASWATI Salatiga memiliki agresi fisik pada kategori rendah (36%).

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Tabel 4.7

Kategori Agresi Verbal

Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %

14 – 16

12 – 13

10 – 11

8 – 9

6 - 7

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

15

62

88

28

7

7,5%

31%

44%

14%

3,5%

Total 200 100%

Berdasarkan dari tabel 4.7 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK

SARASWATI Salatiga memiliki agresi fisik pada kategori sedang (44%).

Tabel 4.8

Kategori Kemarahan

Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %

19 – 23

16 – 18

13 – 15

10 – 12

7 – 9

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

25

65

78

27

5

12,5%

32,5%

39%

13,5%

2,5%

Total 200 100%

Berdasarkan dari tabel 4.8 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK

SARASWATI Salatiga memiliki agresi fisik pada kategori sedang (39%).

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Tabel 4.9

Kategori Hostility (Permusuhan)

Rentang / kelas Kategori Frekuensi Presentase %

24 – 28

20 – 23

16 – 19

12 – 15

8 - 11

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

3

31

106

43

17

1,5%

15,5%

53%

21,5%

8,5%

Total 200 100%

Berdasarkan dari tabel 4.9 di atas, sebagian besar siswa kelas XI SMK

SARASWATI Salatiga memiliki agresi fisik pada kategori rendah (53%).

4.4 Analisis Korelasi

Analisis korelasi menggunakan teknik kendall’s tau_b dengan bantuan

program SPSS 16.0 for windows, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Correlations

Eksposur kekerasan di televisi dengan Jenis perilaku agresif

Eksposur

kekerasan

di televisi

Perilaku

Agresif

Kendall's tau_b Eksposur kekerasan

di televisi

Correlation Coefficient 1.000 -.048

Sig. (2-tailed) . .429

N 200 200

Perilaku Agresif Correlation Coefficient -.048 1.000

Sig. (2-tailed) .429 .

N 200 200

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Dari tabel 4.10 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi

dengan jenis perilaku agresif siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar =

-0,048 dengan P = 0,429 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan jenis perilaku agresif

siswa kelas XI SMK SARASWATI.

Tabel 4.11

Correlations

Eksposur kekerasan di televisi dengan Agresi fisik

Eksposur

kekerasan

di televisi

Agresi

Fisik

Kendall's tau_b Eksposur kekerasan

di televisi

Correlation

Coefficient 1.000 -.081

Sig. (2-tailed) . .174

N 200 200

Agresi Fisik Correlation

Coefficient -.081 1.000

Sig. (2-tailed) .174 .

N 200 200

Dari tabel 4.11 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi

dengan agresi fisik siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar = -0,081

dengan P = 0,174 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan agresi fisik siswa kelas XI

SMK SARASWATI.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Tabel 4.12

Correlations

Eksposur kekerasan di televisi dengan Agresi Verbal

Eksposur

kekerasan

di televisi

Agresi

Verbal

Kendall's tau_b Eksposur kekerasan

di televisi

Correlation

Coefficient 1.000 -.031

Sig. (2-tailed) . .603

N 200 200

Agresi Verbal Correlation

Coefficient -.031 1.000

Sig. (2-tailed) .603 .

N 200 200

Dari tabel 4.12 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi

dengan agresi verbal siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar = -0,031

dengan P = 0,603 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan agresi verbal siswa kelas

XI SMK SARASWATI.

Tabel 4.13

Correlations

Eksposur kekerasan di televisi dengan Kemarahan

Eksposur

kekerasan

di televisi Kemarahan

Kendall's tau_b Eksposur kekerasan

di televisi

Correlation Coefficient 1.000 -.051

Sig. (2-tailed) . .393

N 200 200

Kemarahan Correlation Coefficient -.051 1.000

Sig. (2-tailed) .393 .

N 200 200

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

Dari tabel 4.13 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi

dengan kemarahan siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar = -0,051

dengan P = 0,393 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan kemarahan siswa kelas XI

SMK SARASWATI.

Tabel 4.14

Correlations

Eksposur kekerasan di televisi dengan Hostility (Permusuhan)

Eksposur

kekerasan

di televisi

Hostility

(Permusuhan)

Kendall's tau_b Eksposur kekerasan

di televisi

Correlation

Coefficient 1.000 .025

Sig. (2-tailed) . .681

N 200 200

Hostility

(Permusuhan)

Correlation

Coefficient .025 1.000

Sig. (2-tailed) .681 .

N 200 200

Dari tabel 4.10 koefisien korelasi antara eksposur kekerasan di televisi

dengan Hostility (permusuhan) siswa kelas XI SMK SARASWATI sebesar =

0,025 dengan P = 0,681 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan antara eksposur kekerasan di televisi dengan Hostility

(permusuhan) siswa kelas XI SMK SARASWATI.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

4.5. Uji Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 sebagai berikut :

Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan antara eksposur kekerasan di

televisi dengan jenis perilaku agresif siswa kelas XI SMK SARASWATI Salatiga.

Hasil analisis : Tidak ada hubungan yang signifikan antara eksposur

kekerasan di televisi dengan jenis perilaku agresif siswa kelas XI SMK

SARASWATI Salatiga, maka hipotesis DITOLAK.

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam proses pengambilan data, peneliti mengambil sampel sebanyak 200

siswa, siswa yang telah ditetapkan menjadi sampel diwajibkan mengisi identitas

diri dan angket kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti. Hasil analisis

mendapatkan kategori eksposur kekerasan di televisi terbagi cukup rata walaupun

terdapat nilai kategori yang kecil sebesar 3% pada kategori sangat tinggi dan nilai

terbeasar pada kategori rendah sebesar 38,5%. Kategori perilaku agresif siswa

tersebar pada tiap kategori dengan kategori terbesar pada kategori Sedang bernilai

42%.

Dari hasil analisis nampak bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara eksposur kekerasan di televisi terhadap jenis perilaku agresivitas yang

dilakukan siswa kelas XI SMK SARASWATI Salatiga. Hal ini menunjukkan

bahwa ada faktor lain yang lebih kuat hubungannya dengan perilaku agresif siswa,

sehingga faktor eksposur kekerasan tidak memiliki hubungan yang signifikan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5220/5/T1_132009100_BAB IV.pdf · dan soal yang telah diisi siswa sebelum meninggalkan kelas dan mengucapkan

dengan perilaku agresif siswa kelas XI SMK SARASWATI. Mungkin faktor-

faktor lain yang lebih kuat hubungannya dengan perilaku agresif yaitu, faktor

pribadi, faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan teman sebaya, faktor

lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat (Martono dan Joewono,

2006). Sama halnya menurut penelitian Arnett (dalam Papalia, Olds, & Feldman,

2001) yang menyatakan bahwa perilaku agresif yang terkait dengan konflik dalam

keluarga, ketidakstabilan mood, dan tindakan - tindakan berisiko terlibat dalam

perkelahian paling sering muncul pada tahap remaja. Sehingga dalam penelitian

ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara eksposur kekerasan di

televisi terhadap perilaku agresif siswa kelas XI SMK SARASWATI.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nando (2011) yang

menyatakan bahwa perilaku menonton film kekerasan tidak memiliki hubungan

yang signifikan dengan perilaku agresif remaja (p = 0,256 > 0,05). Dan

bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Proborini (2012) yang

menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara eksposur dalam video

game dengan perilaku agresif siswa (p = 0,041 < 0,05).