41
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi pendahuluan yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di kelas X.3 Program Keahlian Adminiatrasi Perkantoran. Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Mencatat Dikte pokok bahasan Sambungan Huruf Mati Dengan Huruf Hidup kelas X.3 Program Keahlian Asministrasi Perkantoran Semester 1 Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

  • Upload
    vudiep

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Observasi pendahuluan yang dilakukan di kelas X.3

Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen

Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di

kelas X.3 Program Keahlian Adminiatrasi Perkantoran.

Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

(Teams Games Tournament) dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Mencatat Dikte pokok

bahasan Sambungan Huruf Mati Dengan Huruf Hidup kelas X.3

Program Keahlian Asministrasi Perkantoran Semester 1 Tahun

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

34

Pelajaran 2011/2012 SMK Kristen Salatiga. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Mencatat Dikte,

pokok bahasan Sambungan Huruf Mati Dengan Huruf Hidup

Kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran, semester

1 Tahun Pelajaran 2011-2012 SMK Kristen Salatiga.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang

dirancang secara bersiklus, dimana pada setiap siklusnya terdiri

dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting). Hasil penelitian ini meliputi

aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap proses pembelajaran

TGT. Hasil dari aktivitas siswa diperoleh dari pengamatan /

observasi yang dinilai dengan menggunakan lembar observasi

aktivitas siswa. Hasil belajar dikelompokkan menjadi dua yaitu

hasil ulangan harian sebelum diadakan tindakan dan hasil tes

setelah tindakan pada siklus I dan siklus II. Hasil tes siklus I dan

siklus II adalah hasil tes pada pokok bahasan sambungan huruf

mati dengan huruf hidup setelah pembelajaran dengan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

35

menggunakan model kooperatif tipe TGT. Pada setiap siklus,

pelaksanaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilakukan selama dua jam pelajaran, pertemuan kedua

selama satu jam pelajaran. Setiap satu jam pelajaran adalah

empat puluh lima menit. Setelah mengadakan penelitian dengan

menggunakan pembelajaran TGT pada pokok bahasan

sambungan huruf mati dan huruf hidup diperoleh data sebagai

berikut :

4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan dilakukan kegiatan identifikasi

masalah dan analisis penyebab timbulnya masalah yang

terdapat pada proses pembelajaran sebelum tindakan kelas

dilakukan. Pemecahan masalah yang dipandang tepat yaitu

dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakaan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tahap penyusunan

rancangan tindakan yang akan diberikan sebagai berikut:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

36

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

(lampiran 1) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2. Menyusun kelompok berdasarkan TGT ( lampiran 6).

3. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi yang

meliputi:

a. lembar kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

yang dilihat dari jumlah siswa yang membawa buku

paket, buku catatan dan perlengkapan tulis (lampiran

4).

b. lembar pengamatan aktivitas siswa yang menunjang

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Lembar

pengamatan dibuat untuk mengetahui sejauhmana

interaksi siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT

(lampiran 2).

c. lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan

untuk mengetahui aktivitas guru selama

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

37

menggunakan metode pembalajaran kooperatif tipe

TGT (lampiran 3).

4. Membuat dan menyiapkan kartu indeks bernomor yang

berisi pertanyaan.

5. Menyiapkan lembar angket tanggapan siswa (lampiran 5).

6. Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk

tiap siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap pelaksanaan tindakan ini, dilaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan. Tiap siklus peneliti

melaksanakan skenario pembelajaran dalam bentuk rencana

pelaksanaan pembelajaran. Pertemuan pertama hasil observasi

kegiatan belajar mengajar pada kegiatan awal guru mengabsen,

mengecek kesiapan siswa, memberi apersepsi, motivasi dan

tujuan pembelajaran. Metode kooperatif TGT ini baru pertama

diterapkan sehingga guru lebih berkonsentrasi pada kegiatan

inti. Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai. Setelah itu masuk ke materi pelajaran tentang

sambungan huruf mati dengan huruf hidup dan dilanjutkan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

38

dengan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran TGT.

Guru berusaha mengajak tanya jawab dengan siswa supaya

aktif dalam pembelajaran.

Kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu guru

membagi siswa ke dalam kelompok yang sudah ditentukan

sebelumnya oleh guru (lampiran 6). Sebelum membagi

kelompok, guru menjelaskan langkah-langkah pengerjaan

lembar kerja tim mulai dari, tempat duduk, nama tim dan

tujuan dari tim. Setelah siswa berkelompok, guru membagi

lembar kerja tim (lampiran 8). Guru membantu kerja tim

sebagai fasilitator. Setelah selesai mengerjakan tugas guru

mengajak siswa melakukan peremainan/games dengan

menggunakan kartu bernomor yang berisi pertanyaan

(lampiran 10). Guru menjelasakan langkah-langkah

permainan/games dimulai dari tugas masing-masing anggota

tim, membagi kartu permainan, serta mengawasi jalannya

permainan. Setelah kegiatan permainan selesai, guru

melanjutkan pada kegiatan berikutnya yaitu tournament. Guru

membagi meja tournament (lampiran 7) dengan peseta yang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

39

telah ditentukan sebelumya. Dalam tournament ini guru

menjelaskan lengkah-langkah tournament , membagikan

lembar kartu pertanyaan (lampiran 12) menjadi fasilitator

dengan memandu jalannya tournament.

Pada Kegiatan akhir guru memberikan pengumuman

poin yang diperoleh pada saat permainan/games dan

tournament. Bagi kelompok yang memiliki jumlah kartu

terbanyak yang dikumpulkan pada saat permainan/games dan

tournament diberikan penghargaan/hadiah. Kemudian

dilanjutkan dengan memberikan kesimpulan bahwa kegiatan

pembelajaran hari itu para siswa telah belajar tentang

sambungan huruf mati dengan huruf hidup, dan pemberitahuan

untuk pertemuan berikutnya akan diadakan tes individu.

Pertemuan kedua guru mengabsen siswa dan

memberikan motivasi. Kemudian dilanjutkan dengan

pembagian lembar tes individu (lampiran 14). Selama tes

berlangsung, guru mengawasi jalannya tes. Setelah tes selesai

guru memberikan sesi tanya jawab tentang permasalahan yang

didapat selama tes individu. Untuk pengumuman hasil tes dan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

40

perkembangan skor individu (lampiran 27), penilaian

kelompok (lampiram 28) dilakukan dengan menggunakan jam

pelajaran pada hari berikutnya.

Tiap kelompok diberi penilaian kelompok. Hal ini

dimaksudkan agar siswa dapat melihat hasil kerja individu

yang disumbangkan dalam tiap tim. Hasil tes pertama

(lampiran 27) juga dibacakan supaya siswa dapat mengetahui

secara langsung hasil kerjanya.

c. Pengamatan (Observing)

Penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan penerapan

pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu

dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh

peneliti.

Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran

TGT pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a. Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam

menerima pelajaran

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

41

Hasil penelitian kesiapan siswa menerima pelajaran

dapat dilihat (lampiran 24) pada siklus I pertemuan pertama

dapat dilihat bahwa sebesar 94,05% siswa telah siap

menerima materi pelajaran. Sedangkan 5,95 % belum siap

menerima materi pelajaran disebabkan empat siswa yang

tidak membawa buku paket dan satu siswa tidak membawa

perlengkapan alat tulis.

Upaya yang bisa dilakukan adalah memberi

penjelasan mengenai pentingnya buku paket yang

mendukung pemahaman konsep dan materi yang dijelaskan

oleh guru, serta pentingnya alat tulis yang menunjang

kegiatan belajar mengajar.

b. Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa Dalam

Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Data hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk

mengetahui kegiatan siswa selama proses pembelajaran.

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I

(lampiran 25) sebesar 75,29%. Masih terdapat beberapa

kekurangan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

42

Siswa mengetahui mengenai tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai, hal ini disebabkan guru tidak menyampaiakan

tujuan yang ingin dicapai. Pada saat permainan siklus I ada

beberapa siswa yang belum bisa menerima pendapat dari

rekan satu tim karena masing-masing siswa mempunyai

pendapat yang berbeda. Kurangnya perhatian siswa pada

saat guru menjelaskan langkah-langkah tournament karena

guru belum mengkondisikan kelas dengan baik. Hal ini

menyebabkan belum tercapainya indikator keberhasilan

aktivitas siswa sebesar 80%.

c. Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan

metode konvensional ceramah bervariasi sebelum

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu

sebesar 21,88%, kemudian pada siklus I mengalami

peningkatan menjadi 89,66% (lampiran 27). Siswa yang

tuntas sebelum tindakan sebanyak 7 siswa dan setelah

tindakan dengan metode pembelajaran tipe TGT pada siklus I

siswa tuntas menjadi 24 siswa. Siswa yang belum tuntas

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

43

dikarenakan kurang memahami materi yang disampaikan

guru dan kurang teliti dalam penulisan stenografi.

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Data hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk

mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran. Siklus

I pertemuan pertama guru mengeabsen siswa, memberi

motivasi dan apersepsi, guru menanyakan pada siswa

mengenai sistem pengertian stenografi. Tetapi pada kegiatan

awal ini guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai yaitu :

1. Siswa dapat mendiskripsikan sambungan patah

2. Sisiwa dapat menulis sambungan huruf T, P, K

dengan A, I, U, E, ^E, O

3. Siswa dapat mendiskripsikan sambungan lengkung

4. Siswa dapat menulis sambungan huruf D, G, B

dengan A, I,U, E, ^E, O

5. Siswa dapat mendiskripsikan sambungan jerat

6. Siswa dapat menulis sambungan C, J, S dengan A,

I, U, E, ^E, O

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

44

Guru membimbing siswa dan mengorganisasikan

kegiatan dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dan

berdiskusi. Siswa sudah terlihat aktif dalam diskusi dengan

sesama rekan kelompok. Kegiatan guru memberi arahan dan

bimbingan, memantau jalannya kegiatan dalam lembar kerja

siswa sudah baik, guru juga sudah secara optimal memantau

secara langsung pada setiap kelompok.

Pada kegiatan permainan/games, guru memberikan

penjelasan mengenai langkah-langkah dengan baik. Guru juga

memandu dan mengawasi jalannya games dengan baik. Para

siswa juga terluhat antusias dan aktif, tetapi masih ada siswa

yang tidak dapat menerima pendapat dari sesama rekan

kelompoknya. Hal ini dikarenakan tiap siswa dalam

kelompoknya mempunyai pendapat yang berbeda-beda, dan

mereka saling mempertahankan pendapat mereka.

Guru membagi meja tournament dan membagi siswa

dalam meja tournament. Kemudian guru menyampaikan

langkah-langkah yang dilakukan saat tournament, tapi masih

banyak siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru. Hal

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

45

ini menyebabkan guru harus mengulang kembali penjelasan

tentang langkah-langkah tournament. Diakhir kegiatan guru

mengumumkan point yang diperoleh dengan menghitung

jumlah kartu yang diperoleh masing-masing kelompok.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang dilihat

dari kinerjanya dalam pembelajaran pada siklus pertama sudah

baik yaitu sebesar 80,00 % (lampiran 26).

d. Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan

siklus awal dalam penelitian tindakan menggunakan metode

kooperatif tipe TGT diperoleh data bahwa aktivitas siswa

menunjukkan nilai sebesar 75,29%. Namun peningkatan

aktivitas tersebut belum optimal atau belum menunjukan

indikator keberhasilan sehingga perlu adanya perbaikan-

perbaikan, supaya mencapai hasil yang lebih optimal.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I tergolong

dengan menunjukkan nilai sebesar 80,00%. Guru sudah

melakukan kegiatan sebaik mungkin dalam pembelajaran. Namun

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

46

demikian guru masih mempunyai kekurangan dalam

melaksanakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

TGT. Seharusnya dalam langkah-langkah TGT pada langkah

penyampaian materi, guru semestinya menyampaikan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai. Tetapi pada siklus I tujuan

pembelajaran belum dijelaskan oleh guru, karena guru terlalu

memfokuskan pembelajaran pada inti pembelajaran dengan

metode kooperatif TGT yang baru pertama kali digunakan dalam

pembelajarannya. Hal ini tidak sesuai dengan langkah

pembelajaran TGT, menyebabkan siswa tidak mengetahui

penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai.

Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I

masih terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan sesuai dengan

tujuan yang harus dicapai dalam penelitian sebagai berikut :

a. Aktivitas siswa yang menunjukkan nilai 75,29% yang

masih berada dibawah indikator keberhasilan yang ingin

dicapai. Beberapa hal yang harus diperbaiki dalam

menerapkan langkah-langkah TGT adalah :

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

47

1. Presentasi Kelas/Class Presentation

- Siswa tidak mengetahui tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai. Hal ini dikarenakan guru tidak

menyampaiakan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai. Pada saat sesi penyampaian materi guru

harus membacakan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai.

2. Permaianan/Games

- Siswa masih belum bisa menerima pendapat dari

sesama rekan kelompoknya. Hal ini dikarenakan

tiap siswa mempunyai pendapat yang berbeda, dan

mereka saling mempertahankan pendapat mereka

masing-masing. Guru harus memberikan

pemahaman tentang pantingnya saling menghargai

dan menerima pendapat yang berbeda dari sesama

rekan kelompok.

3. Tournament

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

48

- Guru sudah menerapkan langkah tournament

dengan baik, tetapi siswa kurang perhatian saat

penjelasan langkah-langkah tournament. Guru

harus lebih mengkondisikan dan menciptakan

suasana yang tenang dikelas pada saat memberikan

penjelasan.

b. Kurangnya kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran,

karena masih ada 5,95% siswa belum siap menerima

pelajaran yaitu 4 siswa tidak membawa buku paket dan 1

siswa tidak membawa perlengkapan alat tulis.

4.1.2. Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan siklus II ini dilaksanakan

dengan persiapan seperti siklus I dan memperbaiki

kekurangan pada siklus I yang dapat dilihat pada refleksi

disiklus I. Persiapan perbaikannya diantaranya sebagai

berikut:

1. Penyampaian tujuan pembelajaran

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

49

Upaya perbaikan pada tujuan pembelajaran ini yaitu

guru sebagai pengajar supaya lebih mempersiapkan skenario

pembelajaran dengan baik. Sehingga pada kegiatan awal, inti

dan akhir bisa berjalan dengan optimal.

2. Aktivitas belajar

a. Siswa tidak bisa memperhatikan penjelasan guru

mengenai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Upaya perbaikan yang bisa dilakukan adalah guru

lebih mempersiapkan skenario pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran tipe TGT dengan baik.

b. Siswa belum bisa menerima pendapat dari sesama

rekan kelompoknya. Upaya perbaikan yang bisa

dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan

kepada siswa tentang pentingnya saling menghargai

pendapat dengan sesama rekannya. Karena dengan

bisa menerima perbedaan pendapat dapat

menumbuhkan rasa toleransi antar sesama rekan

dikelompoknya.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

50

c. Siswa kurang memperhatikan pada saat guru

menjelaskan langkah-langkah tournament. Upaya

yang bisa dilakukan adalah guru harus bisa lebih

mengkondisikan suasana dikelas saat menjelaskan

langkah-langkah tournament. Dengan terkondisinya

suasana dikelas, maka perhatian siswa akan lebih

tertuju pada guru.

d. Kurangnya kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran. Upaya yang bisa dilakukan adalah

memberi penjelasan mengenai pentingnya buku paket

yang mendukung pemahaman konsep dan materi yang

dijelaskan oleh guru, serta pentingnya alat tulis yang

menunjang kegiatan belajar mengajar.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pertemuan pertama ini guru sudah lebih siap

dibandingkan dengan pertemuan pada siklus I. Guru

melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu guru mengawali

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

51

dengan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti materi

pelajaran, mengabsen siswa, kemudian siswa menyiapkan

buku materi yang akan digunakan sebagai pendukung

pembelajaran. Dilanjutkan dengan apersepsi, motivasi,

penyampaian tujuan pembelajaran. Guru manyampaiakan

topik pembelajaran serta kegiatan yang berkaitan dengan

pembelajaran yang berkaitan dengan sambungan huruf mati

dengan huruf hidup. Kemudian mengulang kembali langkah-

langkah pembelajaran TGT. Kegiatan pembelajaran dimulai

lagi dengan meminta siswa untuk berbaur sesuai dengan

kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.

Siklus II ini, siswa lebih tertib karena sudah memahami

model pembelajaran koopertif tipe TGT, dan telah siap

dengan materi yang akan diberikan. Langkah berikutnya

adalah guru memberikan tugas untuk dibahas oleh kelompok

(lampiran 16)

Sebelum memulai games, guru manjelaskan kembali

langkah-langkah dalam memulai games. Kemudian guru

memberikan penjelasan tentang pentingnya kerjasama, saling

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

52

menghormati dan menerima pendapat dari sesama rekan

kelompoknya. Kegiatan games pada siklus II ini dapat

berjalan dengan baik, karena siswa sudah telah memahami

langkah-langkah games TGT pada pertemuan yang

sebelumnya.

Langkah berikutnya guru mulai tournament dengan

membagi meja tournament sesuai dengan yang telah

ditentukan pada pertemuan yang sebelumnya. Kemudian guru

mulai menjelaskan langkah-langkah tournament. Pada siklus

II ini dapat berjalan dengan baik, terbukti dengan guru dapat

mengkondisikan kelas lebih baik sehingga perhatian siswa

dapat tertuju kapada guru saat menjelaskan langkah-langkah

tournament.

Pada akhir kegiatan guru menyimpulkan kembali

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Membacakan

point yang dimiliki oleh tiap-tiap kelompok sesuai dengan

jumlah kartu yang diperoleh oleh masing-masing kelompok

dan memberikan hadiah/penghargaan bagi kelompok yang

mengumpulkan kartu paling banyak. Dilanjutkan dengan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

53

memberikan kesimpulan tentang pembelajaran yang telah

dilakukan dan pemberitahuan tentang tes individu yang akan

dilakukan pada pertemuan berikutnya.

Pada Pertemuan kedua juga sudah berjalan dengan

baik. Guru mengecek kesiapan siswa, memberikan motivasi,

dan memberikan peringatan untuk tidak bekerjasama dan

menyontek saat mengerjakan tes. Kemudian dilanjutkan

dengan pembagian lembar tes individu (lampiran 22). Selama

tes berlangsung, guru mengawasi jalannya tes dengan baik.

Setelah tes selesai guru memberikan sesi tanya jawab tentang

permasalahan yang didapat selama tes individu.

Untuk pengumuman hasil tes dan perkembangan skor

individu (lampiran 33), dan penilaian kelompok (lampiram 34)

dilakukan dengan menggunakan jam pelajaran mencatat dikte

pada hari berikutnya.

c. Pengamatan (Observing)

Pada penelitian tindakan kelas ini, pelaksanaan

penerapan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

54

TGT yaitu dengan menggunakan lembar pengamatan yang

telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan dengan

menggunakan pembelajaran TGT pada siklus II diperoleh hasil

sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a. Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam

menerima materi pelajaran.

Hasil penelitian kesiapan siswa menerima pelajaran

dapat dilihat (lampiran 30) pada siklus II pertemuan

pertama dapat dilihat bahwa sebesar 100 % siswa telah siap

menerima materi pelajaran. Semua siswa telah siap untuk

menerima pelajaran dengan membawa buku paket, buku

catatan , serta peralatan tulis. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan pada siklus II ini dibandingkan siklus I.

b. Observasi mengenai Aktivitas Siswa dalam proses

pembelajaran kooperatif tipe TGT

Hasil penelitian siklus II ini aktivitas belajar siswa

(lampiran 31) dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe

TGT telah mencapai 89,41% . Nilai ini sudah menunjukkan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

55

peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pada siklus I.

Hal ini dikarenakan guru telah memberikan pengarahan

tentang pentingnya saling menghargai pendapat dengan

sesama rekan kelompoknya. Guru juga dapat

mengkondisikan siswa dengan baik, sehingga siswa bisa

memperhatikan guru pada saat memberikan penjelasan.

c. Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT

yaitu 21,88%, meningkat menjadi 96,67% pada siklus II

(lampiran 33). Siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa sebelum

tindakan dan setelah tindakan pada siklus II siswa yang

tuntas menjadi 31 siswa. Satu siswa yang belum tuntas

dikarenakan kurang memahami materi yang disampaikan

guru dan kurang teliti dalam menulis huruf stenografi.

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk

mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran. Siklus

II pertemuan pertama guru memberi mengabsen siswa,

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

56

memberikan motivasi dan apersepsi pada siswa. Pada kegiatan

awal ini guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran

dengan baik dibandingkan pada saat siklus I.

Kemudian guru membimbing siswa dalam kegiatan

kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Guru

memantau jalannya kegiatan dalam lembar kerja siswa sudah

baik.

Proses jalannya kegiatan games dan tournament sudah

berjalan dengan baik. Guru sudah memberikan arahan dan

memantau jalannya kedua kegiatan tersebut dengan optimal.

Terlihat dengan suasana kelas yang sudah terkondisi dan siswa

sudah mulai bisa bekerjasama dengan baik, dapat menerima

perbedaan pendapat dalam kelompoknya.

Pertemuan kedua guru memberikan motivasi dan

apersepsi sebelum tes individu dimulai. Kemudian guru

membagi lembar tes individu. Saat tes berlangsung guru

mengawasi jalannya proses tes individu.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

57

Hasil pengamatan terhadap kinerja guru (lampiran 31)

dalam pembelajaran pada siklus pertama sudah baik yaitu

sebesar 92,94 %.

3) Angket tanggapan siswa mengenai pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Hasil angket tanggapan siswa yang didapat (lampiran

28) semua siswa menyatakan suka dengan pembelajaran

TGT. Mereka merasa dengan pembelajaran TGT lebih

menarik dan mengetahui kesalahan mereka dalam penulisan

huruf stenografi. Kemudian 28 siswa juga menyatakan hasil

belajar mereka dapat lebih baik karena dapat lebih memahami

materi.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil observasi siklus II pada aktivitas belajar siswa

sudah menunjukkan peningkatan yaitu sebesar 89,41%.

Sementara aktivitas guru juga menunjukkan adanya

peningkatan yaitu sebesar 92,94%. Baik aktivitas siswa

maupun guru sudah mencapai kriteria indikator keberhasilan.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

58

Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus II sudah

menunjukan tercapainya tujuan dalam penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. Hasil aktivitas siswa pada siklus II yang mencapai

nilai 89,41%. Hal tersebut sudah mencapai indikator

keberhasilan yaitu diatas atau sama dengan 80%.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II sebesar

96,67%. Hasil tersebut sudah mencapai indikator

keberhasilan belajar yaitu diatas atau sama dengan

75%.

4.2. Rangkuman Hasil Pembelajaran TGT

Tabel 4.

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Mencatat Dikte

Kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Kristen Salatiga

Tahapan Diskripsi

Sebelum

Tindakan

Proses belajar mengajar di kelas X Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga mata

pelajaran mencatat dikte, pokok bahasan sambungan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

59

huruf mati dengan huruf fidup menggunakan model

pembelajaran konvensional ceramah. Hal ini

menyebabkan selama pembelajaran beberapa siswa

terlihat tidak mendengarkan penjelasan guru, siswa

sering mengobrol dengan teman sebangku dan

bermain handphone selama pelajaran. Pembelajaran

seperti ini juga menyebabkan rata-rata hasil belajar

siswa 48,53 dan ketuntasan hasil belajar sebesar

21,88%.

Siklus I

Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan kegiatan identifikasi

masalah dan analisis penyebab timbulnya masalah

yang terdapat pada proses pembelajaran mata

pelajaran mencatat dikte program keahlian

Administrasi Perkantoran kelas X.3 semester 1 di

SMK Kristen Salatiga sebelum tindakan kelas

dilakukan. Tindakan pemecahan masalah yang

dianggap tepat yaitu dengan menerapkan

pembelajaran dengan menggunakaan model

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

60

pembelajaran TGT.

Pelaksanaan Tahap pelaksanaan tindakan ini, dilaksanakan sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah

direncanakan. Tiap siklus peneliti melaksanakan

sesuai dengan skenario pembelajaran dalam bentuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pertemuan

pertama hasil observasi kegiatan belajar mengajar

pada kegiatan awal guru belum menyampaikan tujuan

pembelajaran. Model pembelajaran TGT belum

pernah diterapkan sehingga guru di SMK Kristen

Salatiga lebih berkonsentrasi pada kegiatan inti.

Pertemuan kedua guru sudah melaksanakan proses

belajar mengajar sesuai dengan RPP.

Pengamatan Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran

model TGT pada siklus I diperoleh hasil sebagai

berikut :

1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a. Observasi Tentang Kesiapan Belajar Siswa

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

61

Dalam Menerima Pelajaran.

Pada siklus I dapat dilihat bahwa sebesar

94,05% siswa siap menerima materi pelajaran.

Sedangkan 5,95 % belum siap menerima

materi pelajaran disebabkan empat siswa yang

tidak membawa buku paket dan satu siswa

tidak membawa perlengkapan alat tulis.

b. Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa

Dalam Proses Pembelajaran TGT.

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada

siklus I sebesar 75,29%.

c. Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa kelas X.3

program keahlian Administrasi perkantoran di

SMK Kristen Salatiga sebelum diterapkannya

model pembelajaran tipe TGT yaitu sebesar

21,88%, kemudian pada siklus I mengalami

peningkatan menjadi 89,66%.

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

62

Data hasil observasi aktivitas guru digunakan

untuk mengetahui kegiatan guru mata pelajaran

Stenografi di SMK Kristen Salatiga selama

proses pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap

aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya dalam

pembelajaran pada siklus pertama sudah baik

yaitu sebesar 80,00 %.

Refleksi Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan

siklus awal dalam penelitian tindakan kelas ini

diperoleh data bahwa aktivitas siswa kelas X.3

program keahlian Administrasi Perkantoran SMK

Kristen Salatiga menunjukkan nilai sebesar 75,29%.

Hal ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan

yang sudah ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil

observasi kinerja guru pada siklus I menunjukkan

nilai sebesar 80,00%. Tujuan pembalajaran belum

disampaikan oleh guru pada pertemuan pertama siklus

I. Hal ini disebabkan karena guru lebih fokus pada inti

pembelajaran.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

63

Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I

ketuntasan hasil belajar siswa yaitu sebesar 89,66%.

Siklus II

Perencanaan Pada tahap perencanaan ini diisi dengan persiapan

seperti siklus I dan memperbaiki kekurangan pada

siklus I yang dilihat di refleksi siklus I.

Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan perbaikan tindakan

pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran TGT yang telah disusun dalam bentuk

RPP.

Pengamatan Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran

model TGT, pada siklus II diperoleh hasil sebagai

berikut:

1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a Observasi tentang kesiapan belajar siswa

dalam menerima materi pelajaran.

Hasil penelitian kesiapan siswa kelas X.3

program keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Kristen Salatiga dalam menerima

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

64

pelajaran dapat dilihat pada siklus II

pertemuan pertama dapat dilihat bahwa

sebesar 100% siswa telah siap menerima

materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat melalui

semua siswa membawa buku paket alat tulis

dan lain sebagainya.

b Observasi mengenai Aktivitas Siswa dalam

proses pembelajaran TGT.

Hasil penelitian siklus II ini aktivitas belajar

siswa kelas X.3 program keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Kristen

Salatiga dalam pembelajaran TGT telah

mencapai 89,41%.

c Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum

diterapkannya model pembelajaran tipe TGT

yaitu sebesar 21,88%, kemudian pada siklus II

meningkat menjadi 96,67%.

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

65

4.3. Pembahasan

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru yang

dilihat dari kinerjanya dalam pembelajaran pada

siklus II sudah baik yaitu sebesar 89,41%.

Refleksi Hasil observasi siklus II pada aktivitas belajar siswa

kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Kristen Salatiga sudah menunjukkan hasil

sebesar 89,41%. Sementara aktivitas guru mata

pelajaran menunjukkan adanya peningkatan yaitu

sebesar 89,41%. Baik aktivitas siswa maupun guru

sudah mencapai kriteria keberhasilan proses.

Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus II

aktivitas peserta didik sudah menunjukan tercapainya

tujuan dalam penelitian yaitu ketuntasan hasil belajar

siswa pada siklus II sebesar 96,67%..Hasil tersebut

sudah mencapai kriteria keberhasilan belajar yaitu

diatas atau sama dengan 75%.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

66

Pembahasan dalam penelitian ini merupakan hasil

observasi selama penelitian. Penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan untuk kemudian dilakukan refleksi secara

keseluruhan pada tiap-tiap siklusnya. Proses pembelajaran akan

berlangsung dengan baik apabila terdapat interaksi yang baik

antara guru dan siswa. Proses pembelajaran guru harus dapat

menentukan metode-metode yang tepat untuk digunakan dalam

pembelajaran, yang disesuaikan dengan dengan karakteristik

materi yang akan disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan baik. Proses pembelajaran dapat dikatakan

optimal apabila terdapat keaktifan siswa dan guru dalam proses

pembelajaran yang nantinya berdampak pada hasil belajar siswa

yang baik sehingga proses pembelajaran dapat berkualitas.

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar diketahui setelah

diadakan evaluasi dengan seperangkat item soal. Sejauhmana

tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya

serap siswa dan prosentase keberhasilan siswa dalam mencapai

tujuan pembelajaran yang dapat diketahui melalui hasil belajar

siswa. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

67

dilakukan observasi awal untuk mengidentifikasikan

permasalahan. Guru juga mempersiapkan rencana pelaksanan

pembelajaran (RPP), katu permainan, lembar observasi guru dan

siswa, lembar kerja tim, dan lembar kuis individu.

Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini,

mengambil pokok bahasan sambungan huruf mati dengan huruf

hidup. Materi pembelajaran ini mengenai sambungan

patah/runcing, sambungan lengkung/melengkung, dan

sambungan silang/berlubang.

Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 program

keahlian administrasi perkantoran SMK Kristen Salatiga mata

pelajaran mencatat dikte menunjukan bahwa masih ada 25 siswa

yang nilai ulangan hariannya masih berada di bawah nilai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditatapkan yaitu 70,

serta kurangnya perhatian dan atktifitas siswa saat kegiatan PBM

berlangsung. Bentuk pemecahan dari permasalahan ini adalah

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X.3 Program Keahlian

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

68

Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga. Menurut Slavin

pembelajaran kooperatif TGT terdiri dari lima langkah tahapan,

yaitu “tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam

kelompok (teams), permainan (games), pertandingan

(tournament), dan penghargaan kelompok (team recognition).”18

Langkah-langkah dalam model pembelajaran kooperatif

tipe TGT adalah sebagai berikut:

“1. Kelompok (Team)

a. Membentuk kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5

orang siswa yang anggotanya heterogen

b. Memberitahu siswa tentang tugas yang harus

dikerjakan oleh anggota kelompok.

2. Presentasi Kelas (Class Presentation)

a. Menyampaiakan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai

b. Menghimbau siswa bahwa materi yang

disampaikan akan berguna pada saat game dan

menentukan skor kelompok.

c. Menyampaikan/mempresentasikan materi

pelajaran di dalam kelas.

3. Permainan (Games)

a. Memberikan game dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan yang dirancang untuk menguji

pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian

materi.

18

Rusman, 2010, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru, Jakarta , Raja Grafindo Persada, hal. 225.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

69

b. Memberikan game dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan dalam bentuk kartu indek

c. Memberikan dan mengumpulkan skor kepada

siswa yang menjawab benar.

4. Kompetisi (Turnamen)

a. Membagi siswa ke dalam beberapa meja

turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya pada

meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan

seterusnya.

b. Mengkoordinasikan jalannya turnamen dengan

prosedur pelaksanaan.

5. Penghargaan (Team recognize)

a. Mengumumkan hasil penilaian dari pengumpulan

skor turnamen.

b. Memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha

yang telah dilakukan oleh individu maupun oleh

kelompok.”19

Selama pelaksanaan penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi sambungan

huruf mati dengan huruf hidup dari siklus satu ke siklus

berikutnya terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.

1. Hasil belajar siswa.

Ketuntasan hasil belajar siswa kelas X.3 program

keahlian Administrasi perkantoran di SMK Kristen

Salatiga mengalami peningkatan, sebelum

diterapkannya model pembelajaran tipe TGT yaitu

19

http://matematika-ipa.com/model-pembelajaran-tgt-model-team-

game-tournament-permainan-dalam-tgt-komponen-dalam-tgt/

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

70

sebesar 21,88%, kemudian pada siklus I mengalami

peningkatan menjadi 89,66%. Ketuntasan hasil belajar

siswa pada siklus II meningkat menjadi 96,67%.

2. Aktivitas Siswa

Hasil observasi pada proses pembelajaran

menunjukkan bahwa keaktifan siswa dari satu siklus

ke siklus berikutnya mengalami peningkatan. Hasil

aktivitas siswa siklus I sebesar 75,29%. Hasil aktivitas

siswa siklus II sebesar 89,41%.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dapat mengoptimalkan proses pembelajaran

yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa secara

kognitif dan keaktifan belajar siswa. Indikator dalam penelitian

tindakan kelas ini merupakan tolak ukur dari keberhasilan

penelitian tindakan kelas. Tetapi dalam penelitian ini keaktifan

siswa baru mencapai 75,29% belum mencapai indikator yang

diinginkan yaitu 80%. Hal ini disebabkan masih terdapat

permasalahan pada penerapan langkah-langkah TGT yang

dihadapi pada siklus I yaitu:

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

71

1. Presentasi Kelas/Class Presentation

- Belum tersampaikannya tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai.

2. Permaianan/Games

- Selama permaianan/games berlangsung masih ada

siswa yang belum bisa menerima perbedaan

pendapat dengan sesama rekan kelopoknya.

3. Tournament

- Dalam kegiatan tournament, guru seharusnya bisa

mengkoordinasi jalannya tournament dengan lebih

baik lagi. Tetapi pada saat guru menyampaiakan

langkah-langkah tournament, masih banyak siswa

yang tidak memperhatikan, sehingga guru harus

menjelaskan kembali langkah-langkah tournament.

Namun hal ini dapat diatasi dengan adanya kerja sama

yang cukup baik antara guru dengan siswa, sehingga

pembelajaran tetap dapat berjalan dengan lancar. Kemudian

pelaksanaan pada siklus II guru berusaha untuk melakukan

perbaikan-perbaikan dari kesalahan yang terjadi dari siklus I.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

72

Upaya-upaya yang telah dilakukan guru pada kegiatan siklus II

untuk lebih mengoptimalkan lagi proses pembelajaran yaitu:

1. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

TGT dengan baik.

2. Memperbaiki langkah-langkah TGT yang belum

dilaksanakan dengan optimal yaitu:

a. Menyampaiakan tujuan pembelajaran

b. Mengkoordinasi kegiatan tournament dengan baik

c. Memberikan pengarahan kepada siswa akan

pentingnya menerima perbedaan pendapat dengan

sesama rekan kelompoknya.

3. Memberikan penjelasan mengenai pentingnya buku

paket yang mendukung pemahaman konsep dan

materi yang dijelaskan oleh guru, serta pentingnya alat

tulis yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dapat dijadikan salah satu alternatif untuk

meningkatkan aktivitas siswa serta pemahaman siswa terhadap

mata pelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/575/14/T1_162007028_BAB IV.pdf · Mempersiapkan soal kerja kelompok dan soal tes untuk ... Untuk pengumuman

73

menjadi lebih baik dan diperoleh secara optimal. Penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Mencatat

Dikte, pokok bahasan Sambungan Huruf Mati Dengan Huruf

Hidup Kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran,

semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 SMK Kristen Salatiga.