17
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Smash Uji statistik deskriptif yang akan disajikan adalah penentuan rata-rata, ( ).varian, ( ).Standar deviasi (S), uji normalitas dan homogenitas data dari variabel terikat (Y) yaitu kemampuan melakukan smash sebelum dan sesudah di berikan latihan. 1.1.1 Analisis Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Analisis uji statistik deskriptif yang akan disajikan adalah pembuatan daftar distribusi frekuensi, Histogram, dari variabel latihan plyometrik (X) dan variabel (Y) kemampuan melakukan smash yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis Uji Statistik Kemampuan melakukan (X 1 ) Sebelum dilakukan pengujian statistik deskriptif variabel kemampuan melakukan smash (X 1 ), maka terlebih dahulu akan disajikan daftar tabel distribusi frekuensi dengan data tunggal sebagai berikut : Distribusi Frekuensi Pre-Test No X 1 Frekuensi (f) 1 2 1 2 3 3 3 4 3 4 5 6 5 6 2 Jmlh ∑ f = 15 Daftar Distribusi Frekuensi Pre-test 4.1 Tabel 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis …eprints.ung.ac.id/4422/9/2013-1-85202-832409038-bab4-25072013055659.pdf · atas, maka data tersebut berbentuk data tidak berkelompok

  • Upload
    lydiep

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Smash

Uji statistik deskriptif yang akan disajikan adalah penentuan rata-rata, (푋).varian,

(푆 ).Standar deviasi (S), uji normalitas dan homogenitas data dari variabel terikat (Y) yaitu

kemampuan melakukan smash sebelum dan sesudah di berikan latihan.

1.1.1 Analisis Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis uji statistik deskriptif yang akan disajikan adalah pembuatan daftar distribusi

frekuensi, Histogram, dari variabel latihan plyometrik (X) dan variabel (Y) kemampuan

melakukan smash yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Analisis Uji Statistik Kemampuan melakukan (X1)

Sebelum dilakukan pengujian statistik deskriptif variabel kemampuan melakukan

smash (X1), maka terlebih dahulu akan disajikan daftar tabel distribusi frekuensi dengan data

tunggal sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Pre-Test

No X1 Frekuensi (f)

1 2 1

2 3 3

3 4 3

4 5 6

5 6 2

Jmlh ∑ f = 15 Daftar Distribusi Frekuensi Pre-test

4.1 Tabel 1

27

Berdasarkan tabel 1 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa total frekuensi (∑ f = 15).

Frekuensi nilai tertinggi pertama adalah nilai 5 dengan 6 frekuensi nilai.Frekuensi tertinggi

kedua adalah nilai 3 dan nilai 4 dengan masing-masing sebanyak 3 nilai frekuensi.Frekuensi

nilai tertinggi ketiga adalah nilai 6 dengan 2 frekuensi nilai.Frekuensi keempat adalah nilai 2

dengan 1 frekuensi nilai.

b. Grafik Histogram Variabel Kemampuan Melakukan Smash (X1)

Berdasarkan pada tabel I, maka dapat digambarkan data pada variabel kemampuan

melakuakan smash (X1) melalui grafik histogram di bawah ini :

1.1.2 Pengujian Deskripsi Data Pre-Test dan Post-Test Kemampuan Melakukan Smash

0

1

2

3

4

5

6

2 3 4 5 6

Histogram Data Pre-test Kemampuan Melakukan Smash (X1)

28

No Pre-test Post-test Gain Skor

(X1) (X2) (d) 1 3 6 3

2 4 9 5

3 6 7 1

4 5 9 4

5 4 8 4

6 5 8 3

7 5 10 5

8 2 9 7

9 3 8 5

10 5 7 2

11 5 6 1

12 5 9 4

13 6 12 6

14 4 11 7

15 3 7 4 ∑ = 65 ∑ = 126 ∑ = 61

Sajian Data kemampuan melakukan Smash 4.2 Tabel II

1.1.3 Perhitungan rata-rata data pre-test kemampuan melakukan smash (X1)

Untuk kebutuhan perhitungan selanjutnya. Sesuai dengan data yang ada pada tabel di

atas, maka data tersebut berbentuk data tidak berkelompok atau data tunggal. Rumus yang

digunakan sebagai berikut

Rumus : 푋 = ∑

Keterangan : 푋 = Nilai rata-rata

∑X : Jumlah total kemampuan melakukan smash

n :Jumlah sampel

29

Selanjutnya dapat dihitung perhitungan rata-rata pre-test kemampuan melakukan smash

Tes Awal (X1)

X =6515

X = 4,33

1.1.4 Menghitung Varians 푺ퟏퟐ, Standar Deviasi (S) Data pre-testKemampuan Melakukan Smash (X1)

Rumus Varians 푆 = ∑( )

Keterangan : 21S = Varians Nilai

1 = Nilai setiap data

1 = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel

Diketahui : X = 4,33 dan n = 15

Data pre-test Kemampuan Melakukan smash (X1), selanjutnya disusun dalam suatu tabel

untuk keperluan rumus.

Varians Dan Standar Deviasi X1

No Pre-tes (퐗ퟏ − 퐗ퟏ) (퐗ퟏ − 퐗ퟏ)ퟐ

30

Daftar Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Kemampuan Melakukan Smash Data X1

4.3 Tabel III Dengan demikian dapat dihitung varians (S 2

1 )

Rumus Varians : 푆 = ∑( )

푆 = ,( )

푆 = , 푆 = 1,38 (Varians)

38,1S S = 1,17 (Standar Deviasi)

Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Varians pada data pre-tes kemampuan

melakukan smash 푆 = 1,38 dan Standar Deviasi (S) = 1,17

(X1)

1 3 -1,33 1,7689

2 4 -0,33 0,1089

3 6 1,67 2,7889

4 5 0,67 0,4489

5 4 -0,33 0,1089

6 5 0,67 0,4489

7 5 0,67 0,4489

8 2 -2,33 5,4289

9 3 -1,33 1,7689

10 5 0,67 0,4489

11 5 0,67 0,4489

12 5 0,67 0,4489

13 6 1,67 2,7889

14 4 -0,33 0,1089

15 3 -1,33 1,7689

∑ = 65 ∑ = 19,3335

31

1.1.5 Uji normalitas data pre-test kemampuan melakukan smash (X1)

Pengujian normalitas data, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan langah-

langkah sebagai berikut :

1) Langkah pertama : Menentukan hipotesis pengujian

a) H : µ1 = µ2 (Data berdistribusi normal)

b) H : µ1 ≠ µ2 (Data tidak berdistribusi normal)

2) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian

a) TerimaH : Jika Lhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 15

b) TolakH : Jika Lhitung > Ltabel pada α = 0,05; n = 15

3) Langkah ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langkah dalam pengujian normalitas

data.

Uji Normalitas X1

No Pre-Test Zi F(zi) S(zi) F(zi) - S(zi) X1

1 2 -1,99 0,0233 0,07 0,05 2 3 -1,13 0,1292 0,2 0,07 3 3 -1,13 0,1292 0,2 0,07 4 3 -1,13 0,1292 0,2 0,07 5 4 -0,28 0,3897 0,4 0,01 6 4 -0,28 0,3897 0,4 0,01 7 4 -0,28 0,3897 0,4 0,01 8 5 0,57 0,7157 0,7 0,02 9 5 0,57 0,7157 0,7 0,02 10 5 0,57 0,7157 0,7 0,02 11 5 0,57 0,7157 0,7 0,02

32

12 5 0,57 0,7157 0,7 0,02 13 5 0,57 0,7157 0,7 0,02 14 6 1,42 0,9222 0,96 0,04 15 6 1,42 0,9222 0,96 0,04

Perhitungan Uji Normalitas Data Pre-Tes Kemampuan Melakukan Smash (X1) 4.4 TABEL IV

4) Langkah keempat : kesimpulan hasil pengujian normalitas data X1.1

Dari perhitungan pada tebel IV diperoleh nilai selisih (F(zi) - S(zi)) atau Lhitung (Lh) sebesar

0.07 dan Ltabel (Lt) = α 0.05; n = 15 ditemukan nilai sebesar 0.220. Jadi Lh lebih kecil dari Lt

(Lhitung = 0.07 ≤ Ltabel = 0.220). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika Lhitung ≤

Ltabel pada α = 0,05; n = 15, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data pretes kemampuan melakukan smash berdistribusi normal.

1.1.6 Pengujian Deskripsi Data Post-tes Kemampuan Melakukan Smash (X2)

Uji statistik deskriptif yang akan disajikan adalah daftar distribusi frekuensi , histogram,

penentuan rata-rata (푋), varian (푆 ), standar deviasi (S), uji normalitas dan homogenitas data

dari variabel terikat (Y) yaitu kemampuan melakukan smash sesudah diberikan latihan

plyometrik.

1.1.7 Daftar Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Melakukan Smash (X2)

Sebelum dilakukan pengujian statistik deskriptif variabel kemampuan melakukan smash

(X2), maka terlebih dahulu akan disajikan daftar tabel distribusi frekuensi dengan data tunggal

sebagai berikut :

Distribusi frekuensi Post-test No X2 Frekuensi (f)

33

1 6 2

2 7 3

3 8 3

4 9 4

5 10 1

6 11 1

7 12 1

Jml ∑ f = 15 Daftar Distribusi Frekuensi Post-test

4.5 Tabel V

Berdasarkan tabel V di atas, maka dapat dijelaskan bahwa jumlah total frekuensi (∑ f =

15). Frekuensi nilai tertinggi pertama adalah 9 dengan 4 nilai frekuensi. Frekuensi tertinggi

kedua dengan nilai 7 dan nilai 8 dengan masing-masing 3 nilai frekuensi. Frekuensi nilai

tertinggi ketiga dengan nilai 6 dengan 2 nilai frekuensi. Frekuensi terakhir dengan nilai 10, nilai

11 dan nilai 12, masing-masing 1 niali frekuensi.

1.1.8 Grafik Histogram Variabel Kemampuan Melakuakan Smash (X2)

Berdasarkan pada tabel V, maka dapat digambarkan data pada variabel kemampuan

melakukan smash (X2) melalui grafik histogram di bawah ini

34

1.1.9 Perhitungan Rata-rata, data Post-test Kemampuan Melakukan Smash (X2)

Rumus : 푋 = ∑

Selanjutnya dapat dihitung perhitungan rata-rata post-test kemampuan melakukan

smash Tes Akhir (X2)

X =12615

X = 8,4 4.10Menghitung Varians 푺ퟐퟐ, Standar Deviasi (S) Data post-test Kemampuan Melakukan

Smash (X2)

Rumus Varians 푆 = ∑( )

Diketahui : X = 8,4 dan n = 15

Data post-test Kemampuan Melakukan smash(X2), selanjutnya disusun dalam suatu tabel

untuk keperluan rumus.

Varians dan Standar Deviasi X2

No Post tes

(퐗ퟐ − 퐗ퟐ) (퐗ퟐ − 퐗ퟐ)ퟐ (X2)

1 6 -2,4 5,76

2 9 0,6 0,36

0

1

2

3

4

6 7 8 9 10 11 12

Histogram Data Post-test Kemampuan Melakukan Smash (X2)

35

3 7 -1,4 1,96

4 9 0,6 0,36

5 8 -0,4 0,16

6 8 -0,4 0,16

7 10 1,6 2,56

8 9 0,6 0,36

9 8 -0,4 0,16

10 7 -1,4 1,96

11 6 -2,4 5,76

12 9 0,6 0,36

13 12 3,6 12,96

14 11 2,6 6,76

15 7 -1,4 1,96

∑ = 126 ∑ = 41,6 Daftar Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Kemampuan Melakukan Smash Data X2

4.6 Tabel VI Dengan demikian dapat dihitung varians 푆

Rumus Varians : 푆 = ∑( )

푆 = ,( )

푆 = ,

푆 = 2,97 (Varians)

97,2S

S = 1,72 (Standar Deviasi)

Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Varians pada data post-test kemampuan

melakukan smash 푆 = 2,97 dan Standar Deviasi (S) = 1,72

4.11Uji Normalitas data post-test Kemampuan Melakukan smash (X2)

36

Pengujian normalitas data, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan langah-

langkah sebagai berikut :

1) Langkah pertama : Menentukan hipotesis pengujian

c) H : µ1 = µ2 (Data berdistribusi normal)

d) H : µ1 ≠ µ2 (Data tidak berdistribusi normal)

2) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian

c) TerimaH : Jika Lhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 15

d) TolakH : Jika Lhitung > Ltabel pada α = 0,05; n = 15

3) Langkah ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langkah dalam pengujian normalitas

data.

Uji Normalitas X2

No Post-Test

Zi F(zi) S(zi) F(zi) - S(zi) X2

1 6 -1,39 0,0823 0,1 0,02

2 6 -1,39 0,0823 0,1 0,02

3 7 -0,81 0,209 0,27 0,06

4 7 -0,81 0,209 0,27 0,06

5 7 -0,81 0,209 0,27 0,06

6 8 -0,23 0,409 0,47 0,06

7 8 -0,23 0,409 0,47 0,06

8 8 -0,23 0,409 0,47 0,06

9 9 0,34 0,6331 .0,7 0,07

10 9 0,34 0,6331 0,7 0,07

11 9 0,34 0,6331 0,7 0,07

12 9 0,34 0,6331 0,7 0,07

37

13 10 0,93 0,8238 0,87 0,05

14 11 1,51 0,9345 0,93 0,004

15 12 2,09 0,9817 1 0,02 Perhitungan Uji Normalitas Data Post-Test Kemampuan Melakukan Smash (X2)

4.7 Tabel VII

4) Langkah keempat : kesimpulan hasil pengujian normalitas data X1.1

Dari perhitungan pada tebel 1.3 diperoleh nilai selisih (F(zi) - S(zi)) atau Lhitung (Lh) sebesar

0.07 dan Ltabel (Lt) = α 0.05; n = 15 ditemukan nilai sebesar 0.220. Jadi Lh lebih kecil dari Lt

(Lhitung = 0.07 ≤ Ltabel = 0.220). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika Lhitung ≤

Ltabel pada α = 0,05; n = 15, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data pre-test kemampuan melakukan smash berdistribusi normal.

1.2 Pengujian Homogenitas Varians

Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas dari populasi yang diambil menjadi

sampel, digunakan rumus sebagai berikut :

F =

Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Langkah pertama : Menentukan Hipotesis Pengujian

1) H : 푆 = 푆 (Varians Homogen)

2) H : 푆 ≠ 푆 (Varians tidak Homogen)

b) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian

1) Terima H : Jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14

2) Tolak H : Jika Fhitung> Ftabel pada α = 0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14

c) Langkah ketiga : Menguji kesamaan varians

38

Diketahui varians nilai antara pre-test dan post-test adalah:

푆 = 1,38 푆 = 2,97

Dengan diketahui nilai varians antara pre-test dan post-test, maka pengujian dapat

dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

F =

F = ,,

F = 2,15

Dari perhitungan di atas diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 2,15 dan Ftabel (Ft) pada α =

0,05; dk penyebut 14 dan dk pembilang 14 ditemukan nilai sebesar 2,48. Jadi Fh lebih kecil dari

Ft (Fhitung = 2,15 ≤ Ftabel = 2,48). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika Fhitung ≤ Ftabel,

maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Kemampuan Melakukan

smash memiliki kesamaan varians atau data berasal dari populasi yang homogen.

1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa, terdapat pengaruh

latihan plyometrik terhadap kemampuan melakukan smash dan untuk membuktikan hal tersebut,

maka di lakukan langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

1. Langkah Pertama : menentukan hipotesis statistik

a. H : µ1 =µ2 : tidak terdapat pengaruh latihan plyometrik terhadap

kemampuan melakukan smash

b. H : µ1 ≠ µ2 : terdapat pengaruh latihan plyometrik terhadap kemampuan

melakukan smash

2. Langkah Kedua : menentukan kriteria pengujian

a. Terima H : Jika thitung ≤ ttabel pada α = 0,05; n - 1

39

b. Tolak H : Jika thitung ≥ ttabel pada α = 0,05; n – 1

3. Langkah Ketiga : menetukan uji statistik

Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, di gunakan rumus uji t pasangan

ombervasi

Rumus 푡 = ∑ ( )

4. Langkah Keempat : komputasi data

Sebelum di lakukan pengujian dengan uji t, untuk keperluan rumus di atas maka perlu

di ketahui besaran-besaran statistik yang di sajikan pada tabel di bawah ini

Uji Statistik

No Pre-test (X1)

Post-test (X2)

Gain Skor (d)

Xd X2d d - Md

1 3 6 3 -1.6 1.1236

2 4 9 5 0.94 0.8836

3 6 7 1 -3.06 9.3636

4 5 9 4 -0.06 0.0036

5 4 8 4 -0.06 0.0036

6 5 8 3 -1.06 1.1236

7 5 10 5 0.94 0.8836

8 2 9 7 2.94 8.6436

9 3 8 5 0.94 0.8836

10 5 7 2 -2.06 4.2436

11 5 6 1 -3.06 9.3636

12 5 9 4 -0.06 0.0036

13 6 12 6 1.94 3.7636

14 4 11 7 2.94 8.6436

15 3 7 4 -0.06 0.0036

∑ = 65 ∑ = 126 ∑ = 61 ∑ = 48.934

4.33 8.4 4.07

40

Perhitungan Besaran-Besaran Statistik Dari Kemampuan Melakukan Smash

4.8 Tabel VIII

Setelah besaran-besaran statistik diketahui, maka dapat di lanjutkan dengan uji t sebagai

berikut :

t=∑

( )

t= ,,

( )

= ,,( )

= ,√ ,

= ,,

t = 10,175

Hasil pengujian diperoleh thitung = 10,175, nilai ttabel pada α = 0,05; dk = n-1 (15-1 = 14)

di peroleh harga sebesar 1,761. Dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel (thitung = 10,175>

ttabel = 1,761). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa tolak h0 : jika thitung > ttabel pada α = 0,05; n-

1, oleh karena itu hipotesis alternatif atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat

pengaruh latihan plyometrik terhadap kemampuan melakukan smash. Untuk jelasnya, hal ini

dapat dilihat dalam gambar berikut ini

41

4.4. Pembahasan

Permainan bola voli olahraga yang dimainkan oleh 2 tim dan masing-masing tim

berjumlah 6 orang dan dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mengembangkan minat dan bakat.

Namun untuk meningkatan kemampuan melakukan smash dalam cabang olahraga bola voli

diperlukan adanya proses melatih dan berlatih yang sistematis dan terencana. Melalui latihan

dapat diperoleh manfaat terhadap peningkatan kesehatan fisik serta peningkatan kemampuan

melakukan smash. Namun kenyataanya dilapangan banyak mengalami beberapa kendala

perbedaan karakter siswa, kurangnya disiplin siswa, cuaca yang kurang mendukung.

Hasil hipotesis yang dilakukan menunjukan kesimpulan adanya pengaruh latihan

plyometrik terhadap kemampuan melakukan smash. Untuk dapat melakukan smash dengan baik

dalam permainan bola voli pada dasarnya yang sangat menentukan yaitu loncatan yang baik.

Karena hal ini berdampak pada loncatan dan kemampuan pada saat melakukan pukulan smash.

Kemampuan melakukan smash dengan baik pada dasarnya dapat mematikan pertahanan lawan

-1,761 1,761 10,175 -10,175

Ha

42

dalam permainan bola voli. Permainan bola voli adalah suatu permainan menggunakan bola

dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net.

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dianalisis dengan pengujian statistik,

menunjukan bahwa latihan plyometrik berpengaruh terhadap kemampuan melakukan smash pada

permainan bola voli yang signifikan setelah dilakukannya eksperimen.

Hal ini dapat dilihat pada peningkatan rata-rata kemampuan melakukan smash yaitu

sebelum diberikan latihan plyometrik sebesar 4,33 dan sesudah diberikan latihan plyometrik

sebesar 8,4. Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa pemberian latihan plyometrik selama 2

bulan memberikan pengaruh terhadap kemampuan melakukan smash pada permainan bola voli.

Pengaruh yang signifikan ini dapat dibuktikan dengan pengujian dua rata-rata atau

analisis varians bahwa setelah dianalisis menunjukan harga thitung =20,3 dan ttabel = 1,761. Dengan

demikian thitung lebih besar dari pada ttabel atau harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan

H0.

Sehingga hipotesis H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh latihan

plyometrik terhadap kemampuan melakukan smash dalam cabang olahraga bola voli pada siswa

kelas VII SMP Negeri 10 Gorontalo ditolak dan menerima hipotesis Ha yang menyatakan

terdapat pengaruh latihan plyometrik terhadap kemampuan melakukan smash dalam cabang

olahraga bola voli pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Gorontalo.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa “terdapat

pengaruh latihan plyometrik terhadap kemampuan melakukan smash dalam cabang olahraga bola

voli pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Gorontalo” dapat diterima.