Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang
dilaksanakan dalam proses penelitian. Selain itu menjelaskan tentang deskripsi pra siklus,
deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil siklus II, perbandingan hasil penelitian pra siklus,
siklus I dan siklus II, serta pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian.
4.1 Deskripsi Pra Siklus
Proses penelitian yang berjudul “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning Tahun Ajaran
2017/2018” dilakukan di SD Taruna Bangsa dengan jumlah siswa 31 anak yang terdiri dari 12
laki-laki dan 19 perempuan. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi yang
dilakukan, diperoleh daftar hasil belajar siswa pada matapelajaran IPA (Lampiran 3) .
Hasil pembelajaran IPA siswa pra siklus atau sebelum diadakannya tindakan dapat
dilihat dari tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus
Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan
50
Gambar 4.1
Diagram Lingkaran Presentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa dikarenakan bahwa
dalam proses pembelajaran IPA yang dilakukan guru belum melakukan persiapan yang
matang. Tidak ada RPP tertulis yang dibawa guru dalam proses pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran yang dilakukan tidak terencana dan tersusun dengan baik. Selama
pembelajaran berlangsung guru menjadi pusat pembelajaran. Dengan guru sebagai sumber
pembelajaran maka peran siswa dalam proses pembelajaran hanyalah sebagai objek
pembelajaran, pertukaran informasi yang bersumber dari guru hanya bersifat informatif tanpa
adanya pemahaman yang mendalam dari siswa. Saat pembelajaran berlangsung hanya
sebagian siswa yang aktif untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Model
pembelajaran yang konvensional seperti ini siswa akan menjadi cepat bosan dalam mengikuti
pembelajaran. Banyak siswa lebih memilih untuk bermain bersama temannya saat kegiatan
belajar berlangsung, sering ijin ke kamar mandi ,dan tak jarang mereka mencari perhatian
dengan membuat gaduh suasana kelas. Selain itu kendala yang dihadapi adalah kreativitas
yang dimiliki siswa dalam pembelajaran IPA juga masih kurang, karena guru masih menjadi
pusat belajar dan membuat siswa pasif dan kurang memiliki kreativitas untuk belajar. Hal ini
akan berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan mempengaruhi
kreativitas dan hasil belajar mereka.
Hasil kreativitas dan belajar siswa yang terdapat dalam kegiatan pra siklus, maka akan
dijadikan sebagai sampel dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan penerapan
pendekatan Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA di kelas 5 SD Taruna Bangsa.
51
4.2 Deskripsi Pelaksanaan pembelajaran Pendekatan PBL pada siklus I
4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan,
dengan perencanaan peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa
untuk menentukan materi pelajaran IPA yang akan diajarkan kepada para siswa dan juga
didalam proses pelaksanaan kegiatan pada siklus I. Setelah peneliti dan guru menentukan
materi yang akan digunakan maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan kompetensi dasar
yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
Siklus ini dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit
pada setiap pertemuan. Sebelum kegiatan mengajar dilakukan guru menyampaikan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan materi Fungsi organ tubuh manusia dan hewan dan
mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti juga
mempersiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa
selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based
Learning.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan I
dilaksanakan pada hari senin 17 Juli 2017 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa
18 Juli 2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada setiap pertemuan. Adapun kegiatan
yang dilakukan pada pertemuan I dan II adalah:
Pertemuan I
Proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah memperiapkan alat dan media serta
ruang kelas yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. kemudian mengajak para siswa
untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, memeriksa kehadiran siswa,
dan memberikan apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran guru
memberikan pertanyaan kepada siswa misalnya: apakah kalian tau tentang organ manusia?
Apa saja organ manusia yang kalian ketahui?
Pada kegiatan inti guru menjelaskan kepada siswa tentang materi fungsi organ tubuh
pada manusia dengan berbantu media peta konsep dan juga membahas pertanyaan yang
52
ditanyakan pada siswa di awal proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan sesudahnya
yakni membagi siswa kedalam kelompok hal ini sesuai dengan prinsip Poblem Based
learning. Kemudian siswa bersama kelompoknya diberi penugasan yang didalamnya
mengaitkan pengetahuan tentang sumber fungsi organ tubuh pada manusia melalui sistem
pernapasan, alat pencernaan dan alat peredaran darah pada setiap kelompok akan
mendapatkan sebuah lembar kerja siswa (LKS) yang berisi pertanyaan tentang fungsi organ
tubuh pada manusia dan hewan. Setelah semua siswa mengerjakan tugas dari guru maka
kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dengan
membawa hasil kreativitas peta konsep. Apabila sebagian besar siswa sudah maju untuk
mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas maka guru melakukan kegiatan tanya jawab
dengan siswa untuk memberikan kesempatan pada siswa dalam pemahaman lebih lanjut
tentang materi fungsi organ tubuh pada manusia dan hewan. Pada kegiatan akhir guru
menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan II
Pada kegiatan awal pembelajaran memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan
apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran guru memberikan
pertanyaan kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya:
apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemarin? apa sajakah organ
tubuh yang kita miliki ?
Pada kegiatan inti guru mulai menerapkan pendekatan Problem Based Learning
dengan langkah-langkah yaitu guru menjelaskan materi tentang fungsi organ tubuh pada
manusia yang merupakan kelanjutan dari materi pertemuan sebelumnya. Kemudian guru
membagi siswa kedalam kelompok sesuai dengan langkah yang ada pada pembelajaran
Problem Based Learning. Setiap kelompok siswa akan mendapatkan lembar kerja yang
didalamnya terdapat soal mengaitkan pengetahuan tentang fungsi organ tubuh pada manusia.
Setelah kegiatan ini diselesaikan oleh para siswa, maka kegiatan selanjutnya adalah
mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas secara bergantian. Setelah siswa maju
mempresentasikan hasil diskusinya guru mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal yang
belum dipahami tentang materi fungsi organ tubuh pada manusia dan meluruskan kesalahan-
kesalahan yang terjadi dalam diskusi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah
53
dilaksanakan pada pertemuan yang ke II di siklus I.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru melakukan refleksi tentrang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dari awal sampai akhir, dan memberikan tindak lanjut
tentang materi yang baru saja dibahas bersama siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk
mengukur tingkat pemahaman terhadap materi fungsi organ tubuh pada manusia yang telah
dipelajari bersama dan guru menutup kegiatan pembelajaran.
4.2.3 Hasil Kreativitas , Belajar dan Observasi Siklus I
Hasil tindakan dan observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I pertemuan I dan II
dibuat berdasarkan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
guru dan juga siswa pada pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dengan menggunakan
pendekatan Problem Based Learning. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan
belajar mengajar guru dan siswa pada siklus I pertemuan I dan II adalah sebagai berikut:
a. Hasil Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada proses kegiatan belajar mengajar
siklus I melalui pemberikan soal evaluasi secara tertulis kepada siswa dengan butir soal
pilihan ganda pada akhir pertemuan siklus I. Dapat diketahui hasil belajar siswa kelas 5 yang
menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai
54
Hasil tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa
dilakukan dengan membuat kreativitas peta konsep dengan lima indikator penilaian. Masing-
masing indikator memiliki maksimal nilai sebesar 20, sehingga apabila di total akan
menghasilkan skor nilai 100. Jumlah nilai terendah yang terdapat pada setiap kelompok
adalah
55
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru dan siswa siklus I pertemuan I dan II .
Pertemuan I
Selama tindakan siklus I pertemuan ke 1 berlangsung, peneliti dan observer
berkolaborasi mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dari pra pembelajaran, kegiatan inti,
hingga kegiatan penutup sesuai dengan tahap-tahap Problem Based Learning secara runtut .
Observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan juga
lembar aktivitas siswa. Dalam memulai pembelajaran guru sudah memberikan permasalahan
dengan baik karena sudah menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan tingkat berpikir
siswa sehingga permasalahan yang diberikan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Dalam
kegiatan inti guru sudah membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara acak dan, siswa
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Dalam kegiatan akhir, guru sudah melakukan
refleksi.
Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan
baik yakni dari materi yang telah disediakan dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan
media pembelajaran dilaksanakan secara efektif dan efisien karena mampu melibatkan
beberapa siswa dalam pemanfaatn media pembelajaran. Hasil dari lembar observasi siswa,
pada pra pembelajaran siswa sudah menempati tempat duduknya, dan siap untuk menerima
pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa sudah mampu menjawab pertanyaan apersepsi
dengan baik. Pada kegiatan inti terdapat beberapa interaksi positif antara siswa dan guru.
Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa tertarik terhadap materi yang disajikan
dan siswa semakin jelas dengan materi yang diajarkan.
Sedangkan yang menjadi kelemahan berdasarkan hasil pengamatan lembar observasi
guru antara lain yakni guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan, tidak
adanya pemberian motivasi, guru belum membimbing siswa untuk membuat rangkuman
kesimpulan, serta belum memberikan tugas atau pekerjaan rumah sebagai tindak lanjut di
kegiatan akhir.
Hasil dari aktivitas siswa adalah ada beberapa tindakan yang belum dilakukan oleh
siswa dan perlu adanya peningkatan pada pertemuan selanjutnya. Pengamatan yang
berdasarkan lembar observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran siswa menggunakan
56
pendekatan problem based learning belum mendapatkan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan (orientasi siswa pada masalah), dalam kegiatan
mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum berpartisipasi dengan aktif dan baik
kepada kelompoknya (membimbing siswa untuk belajar), serta tidak mendengarkan penjelasn
guru dengan baik (mengorganisasi siswa untuk belajar), tidak semua kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, pada kegiatan akhir siswa belum ada yang
menjawab pertanyaan dari guru, dan belum membuat laporan yang berupa rangkuman dari
hasil kerja kelompok dan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan
selanjutnya adanya usaha untuk mengatasi berbagai kelemahan tersebut agar pelaksanaan
proses pembelajaran dapat diperbaiki. Usaha tersebut diantaranya peneliti dengan guru
berdiskusi bersama mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil dari diskusi
antara lain yaitu penyampaian tujuan pembelajaran, adanya motivasi agar siswa berpartisipasi
aktif dengan baik kepada kelompoknya, adanya perbaikan semua kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan adanya tindak lanjut berupa pekerjaan
rumah, dan mampu mendorong siswa untuk membuat rangkuman.
Pertemuan II
Hasil dari lembar observasi aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran guru sudah
melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah Problem Based Learning
secara runtut dari mulai pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir
guru sudah memberikan apersepsi dengan baik,menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
siswa ( orientasi siswa pada masakah) dan mampu memberikan permasalahan dengan baik
karena guru menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan tingkat berpikir siswa sehingga
permasalahn dapat dipahami oleh siswa dengan mudah( mengorganisasi siswa untuk belajar).
Dalam kegiatan inti guru juga sudah membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara acak
(mengebangkan dan menyajikan hasil karya). Dalam kegiatan akhir, guru memberikan soal
evaluasi untuk dikerjakan dengan tekun dan tenang, guru juga sudah melakukan refleksi,
memberikan motivasi, meluruskan kesalahpahaman dan memberikan tindak lanjut berupa
pekerjaan rumah kepada siswa.
57
Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan
baik yakni dari materi yang sudah disediakan dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan
media pembelajaran sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien karena mampu melibatkan
beberapa siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran. Selanjutnya dalam penilaian akhir
guru sudah memberikan tindak lanjut berupa pekerjaa rumah.
Hasil dari lembar pengamatan siswa, pada pra pembelajaran siswa sudah menempati
tempat duduknya, siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa mendengarkan
kompetensi yang hendak dicapai. Pada kegiatan inti terdapat beberapa interaksi positif antara
beberapa siswa dengan guru. Pada pelaksanaan strategi pembelajaran siswa sudah termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa
tertarik terhadap materi yang disajikan. Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa sudah
berani mempresentasikan hasil belajar kelompoknya di depan kelas, dan siswa sudah
mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru sesuai dengan alokasi waktu yang sudah
ditentukan. Pada kegiatan penutup siswa melakukan refleksi dan meluruskan kesalahpahaman
bersama guru.
Selama tindakan pembelajaran siklus I pertemuan ke 2 berlangsung, peneliti bersama
observer bekerja sama untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir.
Observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
Hasil dari pengamatan di aktivitas guru ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu dalam
menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran belum terlaksana, dan guru belum membimbing
siswa untuk membuat rangkuman.
Hasil pengamatan dari lembar observasi siswa terdapat beberapa hal yang belum
dilakukan siswa dan perlu adanya peningkatan pada pertemuan di siklus selanjutnya yaitu
sama dengan pertemuan 1 siswa belum mendapatkan penjelasan dari guru mengenai tujuan
pembelajaran yang dilaksanakan, dalam kegiatan mengerjakan tugas kelompok siswa belum
aktif dengan kelompoknya sehingga siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru serta
tidak membuat laporan yang berupa rangkuman dari hasil diskusi kelompok dan hasil
pembelajaran yanh telah dilakukan.
58
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada perremuan kedua, maka pada pertemuan
selanjutnya perlu adanya usaha untuk mengatasi kelemahan tersebut agar pelaksanaan proses
pembelajaran dapat diperbaiki.usaha tersebut diantaranta peneliti bersama guru berdiskusi
mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya,
adanya penyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa, membimbing siswa untuk membuat
laporan yang berupa rangkuman pembelajaran dan memantau siswa dalam diskusi kelompok.
4.2.4 Refleksi Siklus 1
Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dilaksanakan di siklus I pertemuan ke 1 dan
pertemuan ke 2 kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah refleksi tentang seluruh kegiatan
yang dilakukan pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan refleksi mengacu pada seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran berlangsung diantaranya ialah
hasil belajar siswa, hasil observasi kegiatan mengajar guru, dan hasil observasi kegiatan
belajar yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 tentang fungsi
organ tubuh pada manusia dan hewan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk bahan perbaikan
dengan membandingkan proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai dalam penelitian. Refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut :
Pertemuan 1
Hasil observasi kegiatan mengajar guru yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan ke
1 masih terdapat beberapa kekurangan dan belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang
ingin dicapai peneliti, antara lain adalah guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan, tidak adanya pemberian motivasi kepada siswa, dan guru belum
meluruskan kesalah pahaman yang terjadi dan belum memberikan tindak lanjut berupa
pekerjaan rumah tentang materi yang diajarkan. Guru juga perlu meningkatkan keaktifan
siswa dalam mengerjakan tugas dan kegiatan bekerja secara kelompok.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar mengajar siswa di siklus I pertemuan ke
1 bahwa ada beberapa yang belum dilakukan oleh siswa antara lain adalah siswa belum
mendapatkan penjelasan mengenai tujuan kegiatan pembelajaran dari guru, kegiatan
mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum berpartisipasi aktif dengan
kelompoknya dan tidak mendengarkan perintah yang diberikan oleh guru dengan baik.
Kegiatan akhir pada pembelajaran siswa tidak membuat rangkuman hasil pembelajaran
59
tentang fungsi organ tubuh pada manusia. Kekurangan yang dimiliki pada siklus I pertemuan
ke 1 akan dijadikan acuan untuk memperbaiki proses belajar siswa dan perlu adanya
peningkatan pada pertemuan selanjutnya.
Tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai dengan
lembar observasi siklus I pertemuan ke 1 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.4
Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan pada Siklus I Pertemuan ke 1
Nomor
kegiatan Aspek Kegiatan Penilaian
Ya Tidak
Guru
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
9. Kegiatan motivasi dan eksplorasi sesuai yang direncakan
dalam RPP.
25. Membimbing siswa membuat rangkuman kesimpulan
pembelajaran.
26. Memberikan pekerjaan rumah atau soal latihan.
Siswa
7. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika menyampaikan
tujuan pembelajran
9. Melaksanakan kegiatan eksplorasi sesuai petunjuk guru
20. Semua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
24. Siswa membuat laporan lembar kerja kelompok berupa
rangkuman.
23. Siswa menjawab tugas soal, atau pertanyaan dari guru
Pertemuan 2
Hasil data yang diperoleh dari siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar untuk siswa
juga belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti yaitu 16 siswa
harus tuntas, yang artinya 84% dari 31 siswa mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan
yakni 70. Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I pertemuan ke 2 menunjukkan bahwa masih
ada beberapa anak yang belum mencapai KKM. Hal ini bisa dilihat dari 31 siswa terdapat 5
60
siswa yang memperoleh dibawah 70, sedangkan 16 siswa lainya sudah mendapatkan nilai 70
bahkan lebih dari 70.
Pada lembar observasi mengajar di guru siklus I pada pertemuan ke 2 masih ada
beberapa aspek yang belum dilaksanakan oleh guru antaranya guru belum memberikan
apersepsi kepada siswa, guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran dari kegiatan yang
akan dilaksanakan, belum membahas materi yang telah dipelajarinya, guru tidak melakukan
tanya jawab dengan siswa serta tidak membimbing siswa untuk membuat rangkuman kegiatan
pembelajaran. Guru harus meningkatkan partisipasi siswa yang belum aktif dalam hal diskusi
kelompok.
Lembar observasi keterlibatan siswa pada siklus I pertemuan ke 2 ada juga beberapa
tindakan yang belum dilaksanakan oleh siswa dan perlu adanya peningkatan untuk pertemuan
di siklus selanjutnya. Hasil observasi yang terdapat pada lembar observasi kegiatan belajar
siswa dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa yang belum dilaksanakan siswa dengan
baik, yang dilakukan pada pertemuan ke 2 sama halnya yang dilakukan pada pertemuan ke 1
yaitu siswa belum mendapatkan kejelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, untuk kegiatan mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum
berpartisipasi dengan baik dan aktif kepada kelompoknya. Kegiatan akhir pembelajaran siswa
tidak membuat rangkuman hasil pembelajaran tentang materi fungsi organ tubuh pada
manusia. Kekurangan pada siklus I pertemuan ke 2 akan dijadikan sebagai acuan untuk
memperbaiki proses belajar siswa dan perlu ditingkatkan pada pertemuan selanjutnya.
Adapun tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai
dengan hasil lembar observasi siklus I pertemua ke 2 sebagai berikut :
Tabel 4.5
Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan siklus I pertemuan 2
Nomor
kegiatan Aspek Kegiatan
Penilaian
Ya Tidak
Guru
7. Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
23. Membimbing siswa membuat rangkuman kesimpulan pembelajaran
61
Siswa
7. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika menyampaikan tujuan
pembelajran
23. Siswa membuat laporan berupa rangkuman
Hasil dari tindakan dan observasi yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 dan
pertemuan 2 dibuat sesuai dengan hasil semua rangkaian kegiatan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan oleh guru dan siswa pada pembelajaran IPA tentang benda dan sifatnya
dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Adapun hasil belajar siswa
dan hasil observasi kegiatan proses belajar mengajar guru dan siswa pada siklus I pertemuan 1
dan pertemuan 2 dapat penjelasan sesuai hasil penelitian yang diperoleh pada saat proses
kegiatan belajar mengajar di siklus I melalui pemberian soal evaluasi secara tertulis kepada
siswa dengan menggunakan butir soal pilihan ganda pada akhir pertemuan di siklus I. Hasil
belajar siswa kelas 5 dapat diketahui bahwa masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai
kurang dari standar minimal yang terdapat pada KKM. Dari 31 siswa hanya ada 5 siswa yang
memperoleh nilai kurang dari KKM yaitu 70 dan 16 siswa yang mendapatkan nilai 70.
4.3 Deskripsi Hasil Siklus II
4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II
Setelah melihat kekurangan dan yang terjadi pada siklus I pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2
maka dibuatlah siklus II dengan perencanaan siklus sebagai penyempurnaan dan juga sebagai
kegiatan tindak lanjut dari siklus I yang telah dilaksanakan. Pada proses perencanaan ini
peneliti masih bekerjasama dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa dalam materi fungsi organ
tubuh manusia dan hewan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
Sama dengan siklus I, pada siklus II ini akan dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan
dengan masing-masing pertemuan menggunakan alokasi waktu yang sudah ditentukan yaitu 2
x 35 menit. Sebelum guru menyampaikan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu
menyampaikan tentang isi RPP tentang fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Kepada guru
kelas 5 SD Taruna Bangsa agar pembelajaran berjalan dengan baik, mempersiapkan alat yang
dibutuhkan sesuai dalam kegiatan pembelajaran, soal evaluasi, dan juga mempersiapkan
lembar observasi yang digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses
62
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan selama dua kali pertemuan, dimana setiap
pertemuan akan menggunakan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pertemuan ke 1 dilaksanakan pada
hari rabu, 19 Juli 2017 dan pertemuan ke 2 dilakukan pada hari kamis, 20 Juli 2017. Adapun
kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 yakni sebagai berikut :
Pertemuan 1
Kegiatan pertemuan ke 1 pada siklus II dilakukan pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2017.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang
meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tentang benda dan sifat bahan
pembentuknya, serta mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran antara
lain materi pembelajaran, peta konsep, lembar kerja permasalahan, lembar observasi
pelaksanaan RPP. Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah orientasi
permasalah pada siswa yakni guru mengajak siswa terlebih dahulu berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing, memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi kepada
siswa dengan menyanyikan lagu, guru memberikan pertanyaan kepada siswa misalnya : “apa
yang kalian organ pada hewan? , serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan kepada siswa tentang materi fungsi organ
pernapasan pada hewan dengan menggunakan peta konsep yang ditempelkan pada papan tulis
dan menjelaskan tentang fungsi organ pernapasan pada hewan serta membahas pertanyaan
yang ditanyakan pada siswa diawal proses pembelajaran. Tahap-tahap Problem Based
Learning yang kedua mengorganisasi siswa untuk belajar yaitu kegiatan yang dilaksanakan
membagi siswa dalam beberapa kelompok. Kemudian siswa bersama kelompoknya diberi
penugasan atau Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi pemecahan masalah sesuai dengan
materi yang disampaikan oleh guru. Problem Based Learning yang ketiga membimbing
pengalaman individual/ kelompok dengan cara guru membimbing siswa untuk pengumpulan
informasi dan membimbing siswa untuk mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS yang
sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh guru.
Tahap pada Problem Based Learning yang ke empat mengembangkan dan menyajikan
hasil karya dengan cara siswa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas setelah semua
63
siswa selesai dan mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi
kelompok yang sudah maju. mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS. Tahap selanjutnya
yaitu tahap kelima menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dengan cara
guru guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa, setelah beberapa kelompok maju
mempresentasikan hasil diskusinya kedepan kelas. Pada kegiatan akhir guru menutup
kegiatan pembelajaran, memberikan refleksi.
Pertemuan 2
Kegiatan pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Juli
2017 dengan alokasi yang ditentukan yaitu 2 x 35 menit. Perencanaan pembelajaran yang
disiapkan guru yaitu RPP tentang hubungan sifat bahan dengan kegunaanya, selanjutnya
media yang digunakan yaitu peta konsep tentang hubungan sifat bahan dan kegunaanya,
lembar permasalahan atau lembar kerja siswa yang berisi permasalahan, soal evaluasi, serta
lembar observasi. Proses pembelajaran pada tahan Problem Based learning yang pertama
orientasi siswa pada masalah yakni guru membuka pembelajaran dan berdoa bersama siswa
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing yang dimiliki oleh siswa, memeriksa
kehadiran siswa, memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan serta memberikan apersepsi dengan menyanyikan lagu daerah. Guru
menanyakan tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya, misalnya:
“apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemari?” dan “sebutkan
macam-macam hewan beserta alat pernapasannya?”. Guru juga menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ke 2 tentang materi fungsi organ
pernapasan pada hewan.
Guru memulai menjelaskan tentang fungsi organ pernapasan pada hewan pada
kegiatan inti. Tahap selanjutnya yaitu tahap kedua dari Problem Based Learning
mengorganisasi siswa untuk belajar dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
oleh guru sesuai dengan tahap pembelajaran Problem Based Learning. Setiap kelompok siswa
mendapatkan lembar kerja siswa yang didalamnya terdapat soal mengaitkan pengetahuan
tentang fungsi organ pernapasan pada hewan. Tahap ketiga yaitu membimbing pengalaman
individual/ kelompok dengan cara guru mengamati siswa dalam mengerjakan soal diskusi
yang berkaitan dengan fungsi organ pernapasan pada hewan.
Tahap-tahap Problem Based Learning yang keempat (mengembangkan dan
64
menyajikan hasil karya) dengan cara ketika diskusi selesai dilakukan, maka siswa maju
kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian. Guru juga
mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami tentang yang
dipresentasikan oleh temannya dan tentang materi hubungan sifat bahan dan kegunaanya.
Tahap yang kelima dari Problem based Learning (menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah) yaitu guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang di
sampaikan serta meluruskan kesalah pahaman yang terjadi dalam diskusi yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan yang ke 2 di siklus II. Guru
memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang sudah dijelaskan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Problem Based Learning.
Pada kegiatan akhir guru menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan dan meminta siswa untuk mengeluarkan pendapat tentang apa saja yang
sudah dilaksanakan selama proses pembelajaran.
Pada pertemuan di siklus II semua kekurangan yang ada pada siklus 1 sudah
diperbaiki, guru telah membimbing siswa untuk membuat rangkuman ataupun laporan tentang
hasil diskusi dengan kelompoknya dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru juga
sudah memberikan soal evaluasi, keterlibatan siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok, dan
proses pembelajaran pun berjalan dengan baik sesuai dengan RPP menggunakan pendekatan
Problem Based Learning.
Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran sudah mengalami
peningkatan, terlihat pada siswa mengalami semua kegiatan dengan sangat baik, diawal
pelajaran siswa menjawab pertanyaan dari guru, pada saat mengerjakan tugas kelompok
mereka bekerja sama dengan baik bersama anggota kelompoknya dan perwakilan kelompok
sangat komunikatif dalam menyampaikn hasil diskusi kelompoknya di depan kelas di akhir
pembelajaran sudah membuat laporan dan rangkuman hasil diskusi kelompok dan hasil
pembelajaran.
4.3.3 Hasil Kreativitas, Belajar dan Observasi Siklus II
Hasil tindakan dan observasi yang dilakukan pada siklus II pertemuan ke 1 dan
pertemuan ke 2 dibuat sesuai dengan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang
65
telah dilakukan guru dan siswa pada pembelajaran IPA tentang fungsi organ tubuh pada
hewan dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Hasil belajar siswa dan
hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa pada siklus II pertemuan ke 1 dan 2
adalah sebagai berikut :
Mengacu pada hasil belajar siswa yang diperoleh melalui hasil kolaborasi peneliti
dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa pada siklus II dengan memberikan soal evaluasi
secara tertulis dengan model soal pilihan ganda kepada siswa pada akhir pertemuan di siklus I
dan siklus II. Terlihat bahwa hasil evaluasi siswa kelas 5 untuk mata pelajaran IPA siklus 2
menunjukkan hasil yang memuaskan dan juga peningkata kreativitas kelompok dalam
membuat peta konsep meningkat. Dari 31 siswa terdapat 30 siswa yang memperoleh nilai
tuntas ≥70 sedangkan 1 anak mendapatkan nilai
66
Tabel 4.7 Peningkatan Kreativitas IPA Siswa Siklus II
n
N
o
Aspek Penilaian
Alternatif Penilaian
Siklus I
Kel
1
Kel
2
Kel
3
Kel
4
Kel
5
Kel
6
1. Mampu membuat konsep 20 20 15 20 20 20
2. mampu membuat konsep umum ke khusus 15 17 15 20 20 15
3. mampu menyebutkan contoh 13 18 20 20 18 20
4. kelompok mampu membuat gambar garis yang unik 17 18 20 20 17 18
5. Mampu mengkreasikan bentuk garis dengan setiap aplikasi
gambar 17 18 20 17 20 15
Jumlah Skor 82 91 90 97 95 88
Dari data yang diperoleh pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kreativitas yang dimiliki
masing-masing kelompok mata pelajaran IPA pada siklus II, terdapat 6 kelompok yang sudah
tuntas
67
permasalahan dengan baik sesuai dengan tingkat berpikir siswa sehingga permasalahan yang
diberikan mudah dipahami oleh siswa. Dalam kegiatan inti guru juga sudah membagi siswa
menjadi beberapa kelompok secara acak dan membimbing siswa dengan baik dalam mencari
solusi pemecahan masalah yang disediakan, dan meberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. Dalam kegiatan akhir, guru juga sudah
melaksanakan refleksi dan meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antara siswa dengan
guru.
Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber dengan baik dari
materi yang telah disediakan. Penggunaan media pembelajaran sudah dilaksanakan secara
efektif dan efisien karena mampu melibatkan beberapa siswa dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Selanjutnya dalam penilaian proses dan hasil, guru juga memantau kemajuan
belajar siswa dan melakukan penilaian akhir yang sesuai dengan kompetensi sebagai umpan
balik terhadap proses pembelajaran yang sudah diberikan.
Hasil dari pengamatan siswa, pada pra pembelajaran siswa telah menempati tempat
duduknya, siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa mendengarkan secara seksama
saat dijelaskan tujuan yang hendak dicapai, siswa memperhatikan dengan serius materi
pelajaran yang sudah diajarkan. Pada pelaksanaan strategi belajar siswa termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa sudah jelas
terhhadap materi yang diajarkan.dalam penilaian hasil belajar siswa sudah berani
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Pada kegiatan penutup guru
meberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.
Sedangkan yang menjadi kelemahan berdasarkan hasil pengamatan diantaranya adalah
guru tidak membimbing siswa untuk membuat laporan yang berupa rangkuman dari lembar
kerja dan kesimpulan pembelajaran, serta guru tidak memberikan tugas kecil agar siswa bisa
mengingat materi yang diajarkan. Pada kegiatan akhir siswa belum mebuat laporan yang
berupa rangkuman, dalam menjawab pertanyaan dari guru siswa belum benar-benar mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan dalam penggunaan bahasa, siswa belum
dapat mengungkapkan pendapatnya dengan lancar.
68
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama ini maka pada
pertemuan selanjutnya perlu adanya usaha untuk mengatasi berbagai kelemahan agar
terlaksana proses pembelajaran dapat diperbaiki. Usaha tersebut diantaranya peneliti
berdiskusi dengan guru mengenai kelamahan-kelemahan yakni membimbing seharusnya
membimbing siswa untuk membuat laporan yang berupa rangkuman, memberikan tugas kecil,
dan memotivasi siswa agar berani menjawab pertanyaan dari guru lancar.
Pertemuan II
Hasil dari lembar pengamatan observasi guru yaitu pelaksanaan pembelajaran guru
sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada pegembangan
tingkat berpikir siswa SD, dan kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa
yang aktif karena guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuia dengan tahap-tahap
Problem Based Learning secara runtut dari pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti,
sampai dengan kegiatan akhir.
Dalam memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru
sudah mampu meberikan permasalahan dengan baik karena menggunakan bahasa yang
mampu dipahami oleh siswa, guru juga sudah memberikan motivasi siswa untuk
mengemukakan pendapat. Dalam kegiatan inti, guru juga sudah membagi siswa dengan
menjadi beberapa kelompok dan membimbing serta mengarahkan siswa dengan baik dalam
mencari solusi pemecahan masalah yang disediakan, mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas. Dalam kegiatan akhir guru juga sudah melakukan refleksi dan memberikan tindak
lanjut berupa pekerjaan rumah.
Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan
baik yaitu dari materi dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan media pembelajaran sudah
dilaksanakan secara baik sehingga mampu melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Guru juga sudah melakukan pemantauan tentang kemajuan belajar selama
proses pembelajaran.
Hasil dari pengamatan lembar observasi siswa, pada pra pembelajaran siswa telah
menempati duduknya dan siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa sudah
69
mendengarkan secara seksama saat dijelaskan tujuan yang akan diapai, siswa mampu
menjawab pertanyaan apersepsi yang diberikan oleh guru dan siswa sudah mampu menjawab
pertanyaan dari guru serta menyelesaikan rumusan permasalahan yang diajukan oleh guru.
Pada kegiatan inti siswa memperhatikan dengan serius materi pelajaran yang akan diajarkan
dan sudah aktif bertanya saat proses belajar mengajar berlangsung. Dalam diskusi kelompok
sudah terdapat interaksi positif antara siswa maupun siswa dan antara siswa dengan guru.
Pada pelaksanakaan strategi belajar siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran .
dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa tertarik terhadap materi yang disajikan.
Sedangkan pada siklus II pertemuan kedua ini semua kelemahan yang pada
pembelajaran di siklus I sudah diperbaiki, guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran
dengan baik kepada siswa, guru juga sudah membimbing siswa untuk membuat rangkuman,
sudah mendengarkan penjelasan guru dengan baik.
4.3.4 Refleksi Siklus II
Setelah semua kegiatan pada siklus II di pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 dilakukan
sebagai pemantapan dari siklus I, maka selanjutnya akan diadakan refleksi terhadap semua
kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan pada siklus II. Hasil refleksi diambil dari
semua kegiatan yang telah dilakukan pada saat pembelajaran antara lain yaitu hasil belajar
siswa, hasil observasi kegiatan mengajar guru dan hasil observasi kegiatan belajar siswa
tentang fungsi pernapasan pada hewan yang telah dilakukan pada siklus II petemuan ke 1 dan
pertemuan ke 2.
Refleksi digunakan sebagai bahan untuk memantapkan apakah dalam kegiatan proses
pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang
ingin dicapai oleh peneliti atau belum. Hasil analisis data yang diperoleh pada siklus II
sebagai berikut :
Pertemuan 1
Dari hasil observasi kegiatan mengajar guru yang dilaksanakan pada siklus 2
pertemuan ke 1 bahwa hampir semua kegiatan yang direncanakan telah dilakukan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran pertemuan ke 1 pada siklus II. Kekurangan yang ada pada siklus
I mengalami perbaikan yaitu ketika memulai pembelajaran guru sudah menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran.
70
Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar mengajarr/ keterlibatan siswa pada siklus
II pertemuan ke 1 bahwa adanya kekurangan pada siklus 1 sudah mengalami perbaikan antara
lain siswa sudah lebih aktif dalam berdiskusi dengan kelompoknya, pada saat kegiatan akhir
siswa tidak membuat rangkuman hasil pembelajaran tentang materi benda dan sifat bahan
pembentuknya yang sudah dijelaskan.
Adapun tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai
hasil pada lembar observasi siklus II pertemuan ke 1.
Tabel 4.8
Aspek kegiatan yang belum dilakukan siklus II pertemuan 1
Nomor
kegiatan Aspek Kegiatan
Penilaian
Ya Tidak
Guru
25. Membimbing siswa membuat laporan yang berupa
rangkuman dari lembar kerja siswa dan kesimpulam
pembelajaran.
26. Memberikan pekerjaan rumah atau soal latihan
Siswa
24. Siswa membuat laporan yang berupa rangkuman
26. Siswa menjawab tugas, soal atau pertanyaan dari guru
Pertemuan 2
Hasil data yang diperoleh dari siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sangat
memuaskan mesikpun ada siswa yang belum mencapai KKM. Hasil pembelajaran pada siklus
II menunjukkan bahwa 30 siswa atau 97% dari jumlah siswa 31 mencapai KKM ≥70, akan
tetapi masih ada 1 siswa atau 3% dari jumlah 31 siswa masih mendapatkan nilai dibawah
KKM.
Pada lembar observasi mengajar guru di siklus II semua kekurangan yang ada pada
pembelajaran siklus I sudah diperbaiki, guru telah membimbing siswa untuk mrmbuat
rangkuman tentang hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru sudah memberikan
tugas soal evaluasi, siswa juga sudah terlibat aktif dalam diskusi kelompok, serta proses
71
pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan RPP yang menggunakan pendekatan
Problem Based Learning tentang materi benda dan sifatnya mengenai fungsi pernapsan pada
hewan.
Pada lembar observasi keterlibatan siswa di siklus II semua aspek sudah dilaksanakan
siswa, kekurangan yang ada pada siklus I sudah mengalami perbaikan antara lain dalam
berdiskusi, siswa sudah aktif berdiskusi dengan kelompoknya, serta diakhir kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan siswa sudah membuat rangkuman tentang kegiatan
pembelajaran dan juga mengerjakan soal evaluasi dengan baik.
Hasil tindakan dan obsevasi yang telah dilaksanakan pada siklus II pertemuan ke 1 dan
pertemuan ke 2 dibuat berdasarkan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan guru dan juga siswa pada pembelajaran IPA materi hubungan sifat bahan dengan
kegunaanya dengan pendekatan Problem Based Learning.
4.4 Peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II
4.4.1 Peningkatan Kreativitas Kelompok
Kreativitas yang semula pada pra siklus tidak terlihat dari siswa, setelah dilakukan
kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II terlihat mengalami peningkatan terhadap enam
kelompok yang sudah dibagi guru selama pembelajaran dua siklus berlangsung. Hal ini
terlihat dari pra siklus tidak ada kreativitas yang siswa tunujukan dan setelah di lakukan
kegiatan pada siklus I hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa mengalami
peningkatan yaitu 5 kelompok mendapatkan nilai tuntas ≥70. Setelah siklus I dilakukan
peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan di siklus I dan
menyempurnakannya di siklus II. Hal ini terlihat pada kreativitas kelompok di siklus II
menunjukkan indikator pencapaian kreativitas yang sangat memuaskan dengan keenam
kelompok mendapatkan skor nilai ≥70. Adapun peningkatan kreativitas kelompok pada siklus
I, dan siklus II dapat dilihat pada table berikut ini :
72
Tabel 4.9
Peningkatan Kreativitas Kelompok dalam membuat Peta Konsep
1. N
o
Aspek
Penilaian
Alternatif Penilaian
Siklus I Siklus II
Kel
1
Kel
2
Kel
3
Kel
4
Kel
5
Kel
6
Kel
1
Kel
2
Kel
3
Kel
4
Kel
5
Kel
6
1. Mampu
membuat
konsep
15 18 10 18 20 18 20 20 15 20 20 20
2. mampu
membuat
konsep umum
ke khusus
10 13 10 20 15 13 15 17 15 20 20 15
3. mampu
menyebutkan
contoh
8 15 20 17 10 18 13 18 20 20 18 20
4. kelompok
mampu
membuat
gambar garis
yang unik
15 15 18 15 18 15 17 18 20 20 17 18
5. Mampu
mengkreasikan
bentuk garis
dengan setiap
aplikasi
gambar
15 17 18 15 13 10 17 18 20 17 20 15
Jumlah Skor 63 78 76 85 76 74 82 91 90 97 95 88
4.4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I
dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini terlibat dari hasil belajar siswa pra siklus hanya
ada 13 siswa yang mendapatkan tuntas ≥70. Setelah dilakukan kegiatan pada siklus I hasil
belajar IPA siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa mengalami peningkatan yaitu 16 siswa
mendapatkan nilai tuntas ≥70. Setelah siklus I dilakukan peneliti melakukan refleksi untuk
73
mengetahui kekurangan di siklus I dan menyempurnakannya di siklus II. Hal ini terlihat pada
hasil belajar siswa di siklus II menunjukkan indikator pencapaian hasil belajar yang sangat
memuaskan dengan hasil belajar 30 siswa mendapatkan nilai tuntas ≥70, yang artinya 97%
siswa sudah mendapatkan nilai diatas KKM. Adapun peningkatan hasil belajar siswa pada pra
siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.10
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
NO NILAI
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
Siswa
Presentas
e (% )
Jumlah
Siswa
Presentase
(% )
Jumlah
Siswa
Presentase
(% )
1 Tuntas 13 42% 16 84% 30 97%
2 Tidak
Tuntas
18 58% 5 16% 1 3%
Jumlah 31 100% 31 100% 31 100%
Dari data yang ada pada tabel 4.7 Diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa
dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa
yang mengacu pada KKM mata pelajaran IPA yaitu ≥ 70. Pada pra siklus terdapat 14 siswa
yang tuntas dalam mata pelajatan IPA dengan presentasi 56%. Kemudian meningkat di siklus
I yang terlihat dari 19 siswa yang tuntas pada mata pelajaran IPA dengan presentase 76%.
Hasil yang memuaskan terlihat pada siklus II yaitu 24 siswa mencapai ketuntasan pada mata
pelajaran IPA dengan presentase 96%, yang artinya sebagian besar siswa sudah tuntas dalam
mata pelajaran IPA.
Berdasarkan tabel 4.7 dapat disajikan diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar
siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II pada gambar 4.4 berikut ini :
74
Gambar 4.4
Diagram Perbandingan Presentase Hasil Belajar Siswa
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Chart Title
Tuntas Tidak Tuntas
Dari gambar diagram batang tentang perbandingan presentase hasil belajar IPA pra
siklus, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Hal ini terlihat dari presentase siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA kelas 5 SD Truna
Bangsa semester I tahun ajaran 2017/2018 pada pra siklus adalah 42%, untuk siklus I tuntas
dengan presentase 84%, dan pada siklus II tuntas dengan presentase 97% dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar siswa 70. Dari hasil presentase hasil belajar siswa
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa semester I tahun
ajaran 2017/2018 sebesar 97% sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh
peneliti.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada kelas 5 SD Taruna
Bangsa semester I tahun ajaran 2017/2018 dapat diketahui adanya peningkatan kreativitas dan
hasil belajar siswa di kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II dengan menggunakan
pendekatan Problem Based Learning). Hal ini dapat diketahui dari ketuntasan hasil belajar
75
siswa pada mata pelajaran IPA dari pra siklus sampai siklus II. Kreativitas melalui peta
konsep, presentase dalam berdiskusi dan keberanian bertanya mengalami peningkatan dari
sebelum tindakan hingga dilaksanakan tindakan pada siklus II.
Hasil dari penelitian membuktikan bahwa penggunaan pendekatan Problem Based
Learning dapat mengubah pola berpikir siswa yang awalnya malas menjadi berpikir kritis,
memiliki peningkatan kreativitas, dana analitis untuk menjadi ingin tahu dengan hal-hal yang
baru, melaksanakan penelusuran ilmiah hingga memperoleh kesimpulan sendiri melalui
pembuktian yang nyata secara berkelompok dimana guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Inilah yang menjadikan siswa terbiasa dan tidak mengalami kesulitan untuk memecahkan
masalah mulai dari masalah yang mudah misalnya masalah dalam tes yang diberikan dalam
penelitian sampai masalah yang lebih kompleks contohnya masalah yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari siswa. Perubahan pola pikir yang dimiliki siswa membuat hasil
peningkatan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh
Ruswinarno hasil penelitian yang ditunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa pada saat
menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
Pada Problem Based Learning menjelaskan bahwa guru didalam kelas selama
pembelajaran berlalku sebagai fasilitator membntu siswa dengan indikator : orientasi siswa
pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing pengalaman kelompok /
individual,mengembangkan dan menyajian hasil karya, menganalisis proses pemecahan
masalah ( Rusman 2014:243). Pengertian bahwa kreativitas adalah salah satu pemikiran yang
berinovasi, berdaya guna, dan dapat dimengerti (David Camp dalam Beni S. Ambarjaya
2012:35) inilah diambil untuk membuat indikator meningkatkan kreativitas siswa dalam
pelajaran IPA. Indikator yang ada untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan membuat
peta konsep yaitu : ketepatan dalam membuat konsep utama pembelajaran, ketepatan dalam
membuat konsep dai umum ke khusus, kelompok mampu menyebutkan contoh fungsi organ
tubuh pada manusia dan hewan,kelompok mampu membuat gambar garis yang unik,
kelompok mampu mengkreasikan bentuk garis pada stiap aplikasi gambar.
Penelitian yang dilakukan selama dua siklus ini mendapat temuan bahwa isiswa akan
aktif belajar apabila siswa diberi kesempatan dalam mengasah kreativitas mereka selam
pembelajaran, kemampuan yang siswa miliki ini yang akan menghasilkan peningkatan hasil
belajar juga. Karena setiap siswa dapat mengingat pembelajaran yang mereka ikut dengan
76
cara yang mereka miliki, salah satunya dengan kreativitas menggambar yang mereka miliki
dalam mengingat pembelajaran. Guru yang berlaku sebagai fasilitator sangat membantu siswa
dalam pembelajran yang berlangsung, siswa menjadi tidak bosan dan bersemangat selama jam
pelajaran berlangsung.
Demikian hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa apabila pembelajaran
menerapkan pendekatan Problem Based Learning maka dapat meningkatkan kreativitas hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPA.