27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak tahun 1982, di kepalai seorang Kepala Sekolah yang bernama Sri Kosyanto S.Pd. lama menjabat dari tahun 2009 hingga sekarang, Tenaga pengajar SD Negeri 2 Kembaran Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab dibantu dengan tenaga pengajar yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru agama islam, 1 guru olahraga, 1 guru wiyata bahasa inggris, 2 karyawan perpustakaan dan 1 penjaga sekolah.bangunan SD Negeri 2 Kembaran terdiri dari 6 ruang kelas I-VI, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 2 ruang uks 1 untuk siswa dan 1 untuk guru, 1 kantin sekolah, 1 kamar mandi guru, 2 kamar mandi siswa. Jumlah siswa dari kelas I-VI sebanyak 221 siswa. Di lihat dari letak geografisnya SD ini jauh dari pusat kota Wonosobo, Jarak tempuh ke SD Negeri 2 Kembaran dari Kecamatan kurang lebih 5 km. SDN 2 Kembaran terletak di tengah perkampungan Kembaran. Sekeliling SD Negeri 2 Kembaran terdapat perumahan warga kampung, lapangan sepak bola dan pasar kembaran. SD Negeri 2 Kembaran mempunyai halaman yang digunakan untuk kegiatan siswa saat istirahat dan sebagai sarana untuk berolahraga ada lapangan seukuran lapangan bola voli yang biasa dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain basket. Terdapat taman-taman bunga dan pepohonan yang membuat kesejukan dan keindahan dibagian tengah. Dengan keadaan bakat, kemampuan, katrampilan, yang berbeda-beda, mayoritas siswa beragama Islam. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 31 siswa. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 31 yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Setiap siklus terdiri 2 pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

  • Upload
    lekien

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek Penelitian

Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak tahun 1982, di kepalai seorang

Kepala Sekolah yang bernama Sri Kosyanto S.Pd. lama menjabat dari tahun 2009 hingga

sekarang, Tenaga pengajar SD Negeri 2 Kembaran Kepala Sekolah sebagai penanggung

jawab dibantu dengan tenaga pengajar yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru agama islam, 1

guru olahraga, 1 guru wiyata bahasa inggris, 2 karyawan perpustakaan dan 1 penjaga

sekolah.bangunan SD Negeri 2 Kembaran terdiri dari 6 ruang kelas I-VI, 1 ruang guru, 1

ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 2 ruang uks 1 untuk siswa dan 1 untuk guru, 1 kantin

sekolah, 1 kamar mandi guru, 2 kamar mandi siswa. Jumlah siswa dari kelas I-VI sebanyak

221 siswa. Di lihat dari letak geografisnya SD ini jauh dari pusat kota Wonosobo, Jarak

tempuh ke SD Negeri 2 Kembaran dari Kecamatan kurang lebih 5 km. SDN 2 Kembaran

terletak di tengah perkampungan Kembaran. Sekeliling SD Negeri 2 Kembaran terdapat

perumahan warga kampung, lapangan sepak bola dan pasar kembaran. SD Negeri 2

Kembaran mempunyai halaman yang digunakan untuk kegiatan siswa saat istirahat dan

sebagai sarana untuk berolahraga ada lapangan seukuran lapangan bola voli yang biasa

dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain basket. Terdapat taman-taman bunga dan

pepohonan yang membuat kesejukan dan keindahan dibagian tengah. Dengan keadaan bakat,

kemampuan, katrampilan, yang berbeda-beda, mayoritas siswa beragama Islam. Penelitian ini

dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 31 siswa.

4.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten

Wonosobo kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 31 yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan

14 siswa perempuan. Setiap siklus terdiri 2 pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

41

4.2.1 Kondisi Sebelum Tindakan

4.2.1.1 Prestasi Belajar

Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas

dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas V SD Negeri 2

Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonososbo Tahun Ajaran 2011/2012

yang berjumlah 31 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, terlihat bahwa

minat dan prestasi belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai sekunder

hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana

sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) ≥ 60. Dengan demikian diperoleh data hasil pembelajaran siswa sebelum

dilakukan tindakan penelitian, dapat di lihat dari table 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Prestasi Belajar

Siswa Kelas IV Semester II SD Negeri 2 Kembaran

Sebelum Tindakan

No Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan

Jumlah Siswa Presentase (%)

1. < 60 Belum Tuntas 11 35,5

2. ≥ 60 Tuntas 20 64,5

Jumlah 31 100

Rata-rata 59,9

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai

ketuntasan belajar (KKM = 60) adalah sebanyak 20 siswa (64,5 %) sedangkan siswa

yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa (35,5%). Dengan nilai

tertinggi 85 sedangkan nilai terendah 40.

Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata siswa yang belum tuntas itu memiliki

kekurangan tidak bisa menangkap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru

dengan menggunakan metode ceramah, penggunaan metode ceramah mengakibatkan

siswa mengantuk, tidak antusias dalam menjawab pertanyaan guru dan itu semua

berbeda dengan 20 orang yang bisa menangkap materi pembelajaran dengan

menggunkana metode ceramah. Hasil Ketuntasan belajar siswa SD Negeri 2

Kembaran sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki

nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 11 siswa atau

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

42

34,5%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 20 siswa

dengan persentase 64,5%. Diperoleh data hasil belajar siswa yang masih rendah dari

siswa kelas V di SD Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Semester II Tahun Ajaran 2011/2012, penulis akan melakukan sebuah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya. Dalam penelitian di SD Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar

Kabupaten Wonosobo, penulis akan menggunakan Alat Peraga KIT IPA guna

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Kembaran Kecamatan

Kalikajar Kabupaten Wonosobo, yang akan dilakukan dalam dua siklus. Dengan

menggunakan Alat Peraga KIT IPA dalam setiap pembelajaran.

4.2.1.2 Minat Belajar

Sebelum dilakukan tindakan penelitian di kelas, peneliti melakukan observasi

tentang minat dengan menyebar angket tentang minat di kelas V SDN 2 Kembaran.

Untuk menentukan kategori minat siswa peneliti menggunakan Rumus Struge dari

Doam, adapun caranya dapat dilihat di bawah ini:

K= 1 + 3,3 log n

K= 1 + 3,3 log (31)

K= 1 + 3,3 . 1,5

K= 1 + 4,92

K= 5, 29

K= 5

Berdasarkan hasil penghitungan rumus di atas maka peneliti akan

menggunakan 5 kategori dalam minat yaitu:

1. Kategori Sangat Tinggi

2. Kategori Tinggi

3. Kategori Sedang

4. Kategori Rendah

5. Kategori Sangat Rendah

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

43

Untuk mengetahui jawaban kategori minat sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah maka lebih dulu ditentukan skala intervalnya. Melalui

penyebaran angket maka akan di ketahui kategori minat siswa. Angket berisikan

beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor

pada setiap pertanyaan. Menurut Sugiyono (2006) tekhnik pengukuran skor yang

dilakukan dalam penelitian ini memakai skala Likert untuk menilai jawaban

kuesioner. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah meliputi

jawaban ya= skor 3, ragu-ragu= skor 2, tidak= skor 1.

Pada penelitian ini angket minat yang digunakan berjumlah 22 soal dengan

pilihan 3 jawaban, ya, ragu-ragu dan tidak. Maka dapat diperoleh nilai maksimal dari

minat berdasarkan angket adalah 66 dan skor terendah adalah 22.

Menurut Sugiyono (2007) untuk menentukan skala interval adalah sebagai berikut:

skor maksimal − skor minimal

banyaknya kategori

maka berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kelas intervalnya:

66 − 22

5= 9

Berdasarkan penghitungan di atas maka dapat diketahui bahwa penilaian

kategori minat siswa dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Kategori Penilaian minat Siswa

No Kategori Nilai

1 minat Siswa Sangat Rendah 22-30

2 minat Siswa Rendah 31-39

3 minat Siswa Sedang 40-48

4 minat Siswa Tinggi 49-57

5 minat Siswa Sangat Tinggi 58-66

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

44

Berdasarkan tabel 4.2 untuk melakukan penilaian kategori minat

menggunakan acuan tabel 4.2 tersebut. Dengan begitu dapat diketahui hasil minat

siswa sebelum dilakukan tindakan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi minat Pra Siklus

No Nilai Frekuensi Prosentase

1 22-30 0 0%

2 31-39 9 29%

3 40-48 11 36%

4 49-57 9 29%

5 58-66 2 6%

Jumlah 31 100%

Rata-rata 48,1

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa distribusi minat pra siklus

di SDN 2 Kembaran bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 22-30,

sebanyak 9 siswa mendapat nilai antara 31-39 dengan prosentase 26%, diikuti oleh 11

siswa yang mendapat nilai antara 40-48 dengan prosentase 29%, nilai antara 49-57

dengan prosentase 29% berjumlah 9 siswa dan 6 siswa mendapat nilai antara 58-66

dengan prosentase 6%.

Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat

siswa yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan minat terutama siswa

yang berada pada nilai di bawah 38.

Berdasar hasil minat siswa pra siklus tersebut apabila dianalisa berdasar

kategori minat siswa dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Kategori Minat Siswa Pra Siklus

No Kategori Nilai Frekuensi Presentase

1 Minat Siswa Sangat Rendah 22-30 0 0%

2 Minat Siswa Rendah 31-39 9 29%

3 Minat Siswa Sedang 40-48 11 36%

4 Minat Siswa Tinggi 49-57 9 29%

5 Minat Siswa Sangat Tinggi 58-66 2 6%

Jumlah 31 100%

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa distribusi minat siswa pada

pra siklus di SDN 2 Kembaran bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 22-

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

45

30 atau siswa dengan kategori minat sangat rendah, selanjutnya sebanyak 9 siswa

mendapat nilai antara 31-39 dengan prosentase 29% masuk dalam kategori minat

siswa rendah, diikuti sebanyak 11 siswa mendapat nilai antara 40-48 dengan

presentase 36% masuk dalam kategori minat sedang, nilai antara 49-57 diperoleh

sebanyak 9 siswa dengan prosentase 29% masuk dalam kategori minat tinggi, dan

nilai antara 58-66 dengan prosentase 6% sebanyak 2 siswa masuk dalam kategori

minat sangat tinggi.

4.2.2 Pelaksanaan Try Out Penggunaan KIT IPA

Sebelum dilakukan tindakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan tindakan try out. Try

out adalah uji coba mengajar dengan metode atau alat peraga yang akan digunakan pada

penelitian, sehingga kita sebagai peneliti nanti bisa mengetahui kesiapan guru dalam

menggunakan alat peraga yang akan kita teliti. Di dalam try out guru mengajar dengan

menggunakan alat peraga yang akan diteliti yaitu KIT IPA. Tujuan utama melakukan try out

adalah untuk mengetahui kesiapan guru dalam menggunakan KIT IPA di kelas. Selain ada

guru, peneliti juga mengajak pengamat atau observer untuk ikut dalam try out, sehingga

bukan hanya guru yang di lihat kesiapannya tetapi juga pengamat.

Try out menggunakan KIT IPA dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 April 2012 di

SDN 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Guru menggunakan KIT IPA

dalam proses belajar mengajar dan dapat dilihat di tabel 4.5 untuk lembar observasi dan

paparan data penggunaan KIT IPA.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

46

Tabel 4.5

Pelaksanaan Try Out

Lembar Observasi Penggunaan alat peraga KIT IPA

No Item Instrumen Dilakukan Tidak dilakukan

1 Apakah guru sudah membuka dengan salam? V

2 Apakah guru sudah melakukan absensi? V

3 Apakah guru sudah melakukan apersepsi dan motivasi? V

4 Apakah guru sudah melibatkan peserta didik? V

5 Apakah guru sudah menyampaikan materi pembelajaran? V

6 Apakah guru sudah meyakinkan siswa mengetahui nama dari KIT IPA? V

7 Apakah guru sudah memberikan petunjuk yang jelas cara menggunakan KIT IPA? V

8 Apakah guru meminta siswa melakukan pengamatan dengan teliti? V

9 Apakah siswa sudah menulis pengamatan di buku catatan IPA? V

10 Apakah siswa sudah mengerjakan yang di perintah guru? V

11 Apakah siswa bertanya mengenai materi yang belum dimengerti? V

12 Apakah siswa sudah membuat rangkuman? V

13 Apakah guru sudah memberikan penguatan kepada siswa? V

14 Apakah guru memberikan motivasi kepada siswa? V

15 Apakah guru sudah menyimpulkan hasil pelajaran? V

16 Apakah guru melakukan evaluasi? V

17 Apakah guru melakukan refleksi? V

Kendala yang terjadi saat pelaksanaan try out adalah siswa yang belum terbiasa

melihat KIT IPA terlihat bingung, dan merasa asing, dan penasaran. Tetapi secara

keseluruhan kegiatan belajar mengajar menggunakan KIT IPA berjalan dengan baik. Dan

hasil yang diperoleh setelah melakukan try out adalah guru dan pengamat sudah siap untuk

melakukan pembelajaran dengan menggunakan KIT IPA.

4.2.3 Siklus I

1. Perencanaan Tindakan Prestasi Belajar

Perencanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari dua perencanaan pertemuan, yaitu

pertemuan I, pertemuan II.

a. Pertemuan 1

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi yang sudah dilakukan di SD

Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. peneliti berkerja sama

dengan guru kelas V dengan melakukan diskusi mengenai materi pembelajaran yang akan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

47

disajikan serta penggunaan alat peraga KIT IPA yang akan digunakan pada kegiatan

pembelajaran khususnya pada kelas V semester II pada mata pelajaran IPA sebelum

melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu

yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (lihat Lampiran) pokok bahasan Struktur Bumi dengan tujuan pembelajaran:

ketika siswa mengamati struktur bumi, siswa dapat menyebutkan lapisan-lapisan bumi.

Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu Untuk

melakukan kegiatan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga KIT IPA. Langkah-

langkah pembelajaran sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan materi dengan singkat.

2. Guru menyiapkan alat peraga KIT IPA

3. Guru memperjelas materi dengan menggunakan Alat Peraga KIT IPA.

4. Guru melibatkan siswa untuk memberikan pertanyaan dan memberikan penjelasan

dari setiap jawabannya.

Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes objektif

dan tes uraian.

b. Pertemuan 2

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil

belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan pada pertemuan I. Perencanaan siklus I

pertemuan II akan menjelaskan ciri-ciri struktur bumi, sebelum guru mengajar pada

pertemuan ke II, guru mempersiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran

siswa kelas V pada mata pelajaran IPA. Selanjutnya Guru merancang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan struktur bumi dengan tujuan pembelajaran.

Setelah siswa menyebutkan macam-macam nama lapisan bumi, siswa dapat

menjelaskan ciri-ciri struktur bumi. Kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman

belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu pembelajaran dengan penggunaan alat peraga

KIT IPA dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan materi secara singkat.

2. Guru mempersiapkan alat peraga yang akan digunakannya.

3. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga KIT IPA.

4. Diharapkan siswa bertanya sekitar materi.

5. Guru memberikan pertanyaan dan meyakinkan siswa dapat menjawabnya.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

48

Pada pertemuan ke-2 ini mempelajari tentang cirri-ciri dari struktur bumi. Pada akhir

pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes obyektif.

1. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

Pada tahap Pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I ini terdiri dari dua

pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Dimana pada tahap pertemuan I dan

pertemuan II berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran).

Pertemuan I

1) Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan 1 guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau

keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Semua siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi struktur bumi yang ada di

bumi, dari penjelasan guru tersebut siswa dapat menyebutkan macam-macam lapisan bumi,

selanjutnya pembelajaran dengan menggunakan alat peraga KIT IPA, dari pemjelasan tadi,

guru memperjelas dan menunjukkan lapisan-lapisan bumi pada alat peraga KIT IPA dan

melibatkan siswa dalam pembelajaran, guru memberikan pertanyaan kepada siswa, dan

menunjuk salah satu siswa untuk maju dan menjawab pertanyaan dari guru, dengan

menunjukkan lapisan-lapisan bumi pada alat peraga KIT IPA secara berurutan. Kemudian

guru melemparkan pertanyaan yang sama kepada siswa lain dan siswa itu disuruh maju

kedepan sama seperti siswa yang pertama untuk menunjukkan lapisan-lapisan bumi pada alat

peraga KIT IPA secara berururtan. Selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik dalam bentuk tulisan.

3) Kegiatan Penutup

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Melakukan

penilaian terhadap hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan siswa. Memberikan umpan

balik terhadap proses hasil pembelajaran. Penanaman pesan moral tentang pentingnya

menjaga bumi. Tahap pembelajaran siklus I pertemuan I yang sedang berlangsung, peneliti

meminta bantuan Observer (guru kelas V). Lembar observasi tersebut meliputi point-point

yang sesuai dengan penggunaan alat peraga KIT IPA untuk mengamati semua aktivitas yang

dilakukan oleh guru dan siswa. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang

menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

49

dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang,

keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam

memperhatikan penjelasan dari guru, hanya sebagian siswa yang aktif dalam menjawab

pertanyaan dari guru. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian

besar siswa mampu menangkap penjelasan dari guru, sebagian siswa sudah bisa

menyimpulkan dari materi yang sudah di pelajari, sebagian siswa sungguh-sungguh dalam

mengikuti pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek

jawaban teman. Adapun kekurangan/kelemahan dalam pertemuan I yang sudah dilakukan.

Perbaikanya akan dilaksanakan pada pertemuan ke II.

Pertemuan II

1) Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa,

mengatur suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran dan langkahlangkah pembelajaran yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Mengulang kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan I dengan

melakukan Tanya jawab. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran siswa melakukan diskusi

tentang ciri-ciri dari struktur bumi dan memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik

serta peserta didik dengan guru, dan sumber belajar lainnya melalui kegiatan diskusi kelas

tentang ciri-ciri dari lapisan bumi. Setelah semua siswa mendiskusikan ciri-ciri dari lapisan

bumi. Guru memanggil salah satu siswa secara acak untuk membacakan hasil diskusi dan

siswa lain menanggapi begitu seterusnya sehingga siswa membacakan hasil diskusi. Guru

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik dalam bentuk

tulisan.

3) Kegiatan Penutup

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Mengerjakan

soal evaluasi. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran. Penanaman

pesan moral. Pada kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung guru meminta

bantuan observer untuk mengamati jalannya pembelajaran yang sedang berlangsung dari

awal hingga akhir kegiatan pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi (lihat

lampiran)yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk

mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.

2. Refleksi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

50

Pembelajaran pada siklus I sudah selesai dilaksanakan, selanjutnya diadakan refleksi

atas rangkaian kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari

observer pada siklus I ini. Observer mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I

dengan lembar observasi yang telah disiapkan observer. Pembelajaran pada siklus I selesai

dilaksanakan, Berdasarkan hasil observasi aktivitas tindakan saat pembelajaran siklus I yang

diamati oleh observer (peneliti). Penggunaan alat peraga KIT IPA pada siklus I dapat dilihat

pada tabel 4.6 Tabel 4.6

Lembar Observasi Penggunaan KIT IPA

No Item Instrumen Dilakukan Tidak dilakukan

1 Apakah guru sudah membuka dengan salam? V

2 Apakah guru sudah melakukan absensi? V

3 Apakah guru sudah melakukan apersepsi dan motivasi? V

4 Apakah guru sudah melibatkan peserta didik? V

5 Apakah guru sudah menyampaikan materi pembelajaran? V

6 Apakah guru sudah meyakinkan siswa mengetahui nama dari KIT IPA? V

7 Apakah guru sudah memberikan petunjuk yang jelas cara menggunakan KIT IPA? V

8 Apakah guru meminta siswa melakukan pengamatan dengan teliti? V

9 Apakah siswa sudah menulis pengamatan di buku catatan IPA? V

10 Apakah siswa sudah mengerjakan yang di perintah guru? V

11 Apakah siswa bertanya mengenai materi yang belum dimengerti? V

12 Apakah siswa sudah membuat rangkuman? V

13 Apakah guru sudah memberikan penguatan kepada siswa? V

14 Apakah guru memberikan motivasi kepada siswa? V

15 Apakah guru sudah menyimpulkan hasil pelajaran? V

16 Apakah guru melakukan evaluasi? V

17 Apakah guru melakukan refleksi? V

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat, masih ada kekurangan guru yang belum

dilakukan, yaitu dalam memperkenalkan KIT IPA, memberikan penguatan kepada siswa dan

memberikan motivasi. Dan untuk siswa belum mau bertanya tentang materi yang belum

dimengerti serta belum membuat rangkuman.

Pada akhir pembelajaran siklus I dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes isian

yang terdiri dari 10 soal, dan dari soal tes tersebut didapatkan hasil 9 siswa nilainya <60 dan

22 siswa nilainya ≥60. Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

51

Tabel 4.7

Distribusi Ketuntasan Belajar

Siswa Kelas V Semester II SD Negeri 2 Kembaran

Siklus I

No Nilai Ketuntasan Siklus I

Jumlah Siswa Presentase (%)

1. < 60 Belum Tuntas 9 29

2. ≥ 60 Tuntas 22 71

Jumlah 31 100

Rata-rata 64.2

Dengan hasil dari refleksi ini diharapkan praktikan memperbaiki kekurangan agar

dalam pelaksanaan pembelajaran berikutnya akan lebih baik.

2. Hasil Minat siswa Siklus I

Adapun nilai minat siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Nilai Minat Siklus I

Nilai Frekuensi Presentase

1 22-30 - 0%

2 31-39 - 0%

3 40-48 1 3%

4 49-57 11 36%

5 58-66 19 61%

Jumlah 31 100%

Rata-rata 58,1

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa nilai minat siklus I di SDN 2

Kembaran dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 22-30 dan

antara 31-39, sebanyak 1 siswa mendapat nilai nilai antara 40-48 dengan prosentase 3%,

kemudian 11 siswa mendapat nilai antara 49-57 dengan prosentase 36%, dan sebanyak 19

siswa mendapat nilai antara 58-66 dengan prosentase 61%.

Berdasar hasil minat siswa siklus I tersebut apabila dianalisa berdasar kategori minat

belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.9 berikut ini:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

52

Tabel 4.9

Kategori Minat Siswa Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Presentase

1 Minat Siswa Sangat Rendah 22-30 - 0%

2 Minat Siswa Rendah 31-39 - 0%

3 Minat Siswa Sedang 40-48 1 3%

4 Minat Siswa Tinggi 49-57 11 36%

5 Minat Siswa Sangat Tinggi 58-66 19 61%

Jumlah 31 100%

Rata-rata 58,1

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa kategori Minat belajar siswa siklus

I di SDN 2 Kembaran dapat diketahui bahwa ada 1 siswa yang mendapat nilai antara 40-48

dengan prosentase 3% masuk dalam kategori minat siswa sedang, diikuti oleh sebanyak 11

siswa yang mendapat nilai antara 49 sampai 57 dengan prosentase 36%, selanjutnya 19 orang

mendapat nilai antara 58-66 dengan prosentase 61% dan tidak ada siswa yang mendapat nilai

antara 22-30 dan antara 31-39 sehingga tidak ada siswa yang masuk dalam kategori minat

belajar rendah dan sangat rendah.

4.2.4 Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil siklus I adanya kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I,

Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini dilakukan sebagai penyempurnaan dan tindak

lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II pelaksanaanya dilaksanakan 2 kali

pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan siklus I tapi yang

membedakan adalah kegiatan pembelajaran pada siklus II dan materi pembelajaran yang

berbeda. Sebelum melakukan kegiatan mengajar pada siklus II ini, guru akan menyiapkan

segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

a. Pertemuan I

Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran) pokok bahasan

struktur bumi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1) setelah siswa

memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan SDM,

siswa dapat menyimpulkan lapisan struktur bumi. 2) setelah siswa mampu menyimpulkan

lapisan struktur bumi diharapkan siswa mampu menyimpulkan struktur bumi. 3) setelah

siswa mampu menyimpulkan struktur bumi, diharapkan siswa mampu untuk menyimpulkan

ciri-ciri dari struktur bumi.. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

53

memotivasi yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga

KIT IPA dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan materi dengan singkat.

2. Guru menyiapkan alat peraga KIT IPA

3. Guru memperjelas materi dengan menggunakan Alat Peraga KIT IPA.

4. Guru melibatkan siswa untuk memberikan pertanyaan dan memberikan penjelasan

dari setiap jawabannya.

Pertemuan 1 pada siklus II mempelajari dan menyimpulkan lapisan struktur bumi.

Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes objektif.

b. Pertemuan 2

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil

belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan pada pertemuan I. Perencanaan siklus

II pertemuan II akan menjelaskan ciri-ciri struktur bumi, sebelum guru mengajar pada

pertemuan ke II, guru mempersiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran

siswa kelas V pada mata pelajaran IPA. Selanjutnya Guru merancang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan struktur bumi dengan tujuan pembelajaran.

Setelah siswa menyimpulkan lapisan bumi, siswa dapat menyimpulkan ciri-ciri

struktur bumi. Kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman belajar yang bersifat

memotivasi siswa yaitu pembelajaran dengan penggunaan alat peraga KIT IPA dengan

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan materi secara singkat.

2. Guru mempersiapkan alat peraga yang akan digunakannya.

3. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga KIT IPA.

4. Diharapkan siswa bertanya sekitar materi.

5. Guru memberikan pertanyaan dan meyakinkan siswa dapat menjawabnya.

Pada pertemuan ke-2 ini menimpulkan ciri-ciri dari lapisan struktur bumi. Pada akhir

pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes obyektif.

1. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini digunakan sebagai tindak lanjut,

penyempurnaan dan pemantapan pada siklus I, siklus II ini terdiri dari dua pertemuan yaitu

pertemuan I dan pertemuan II berlangsung selama 70 menit.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

54

Pertemuan I

1) Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan 1 guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau

keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Semua siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi struktur bumi yang ada di

bumi, dari penjelasan guru tersebut siswa dapat menyimpulkan lapisan bumi, selanjutnya

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga KIT IPA, dari pemjelasan tadi, guru

memperjelas dan menunjukkan lapisan-lapisan bumi pada alat peraga KIT IPA dan

melibatkan siswa dalam pembelajaran, guru memberikan pertanyaan kepada siswa, dan

menunjuk salah satu siswa untuk maju dan menjawab pertanyaan dari guru, dengan

menyimpulkan lapisan-lapisan bumi pada alat peraga KIT IPA secara berurutan. Kemudian

guru melemparkan pertanyaan yang sama kepada siswa lain dan siswa itu disuruh maju

kedepan sama seperti siswa yang pertama untuk menunjukkan lapisan-lapisan bumi pada alat

peraga KIT IPA secara berurutan. Selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik dalam bentuk tulisan.

3) Kegiatan Penutup

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Melakukan

penilaian terhadap hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan siswa. Memberikan umpan

balik terhadap proses hasil pembelajaran. Penanaman pesan moral tentang pentingnya

menjaga bumi. Tahap pembelajaran siklus II pertemuan I yang sedang berlangsung, peneliti

meminta bantuan Observer (guru kelas V) untuk menjalankan pembelajaran dengan alat

peraga KIT IPA dari awal hingga akhir pembelajaran dan peneliti mengisi lembar observasi

(lihat lampiran) yang telah dibuat oleh praktikan. Lembar observasi tersebut meliputi point-

point yang sesuai dengan penggunaan alat peraga KIT IPA untuk mengamati semua aktivitas

yang dilakukan oleh guru dan siswa. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang

menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa

dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang,

keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam

memperhatikan penjelasan dari guru, hanya sebagian siswa yang aktif dalam menjawab

pertanyaan dari guru. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

55

besar siswa mampu menangkap penjelasan dari guru, sebagian siswa sudah bisa

menyimpulkan dari materi yang sudah di pelajari, sebagian siswa sungguh-sungguh dalam

mengikuti pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek

jawaban teman. Adapun kekurangan/kelemahan dalam pertemuan I yang sudah dilakukan.

Perbaikanya akan dilaksanakan pada pertemuan ke II.

Pertemuan II

1) Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa,

mengatur suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran dan langkahlangkah pembelajaran yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Mengulang kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan I dengan

melakukan Tanya jawab. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran siswa melakukan diskusi

untuk menyimpulkan ciri-ciri dari struktur bumi dan memfasilitasi terjadinya interaksi antar

peserta didik serta peserta didik dengan guru, dan sumber belajar lainnya melalui kegiatan

diskusi kelas untuk menyimpulkan cri-ciri dari struktur bumi. Setelah semua siswa

menyimpulkan ciri-ciri dari struktur bumi. Guru memanggil salah satu siswa secara acak

untuk membacakan hasil diskusi dan siswa lain menanggapi begitu seterusnya sehingga siswa

membacakan hasil diskusi. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik dalam bentuk tulisan.

3) Kegiatan Penutup

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Mengerjakan

soal evaluasi. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran. Penanaman

pesan moral. Pada kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung guru meminta

bantuan observer untuk mengamati jalannya pembelajaran yang sedang berlangsung dari

awal hingga akhir kegiatan pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi (lihat

lampiran)yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk

mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.

2. Refleksi

Pembelajaran pada siklus II sudah selesai dilaksanakan, selanjutnya diadakan refleksi

atas rangkaian kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari

observer pada siklus II ini. Observer mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran siklus II

dengan lembar observasi yang telah disiapkan observer. Pembelajaran pada siklus II selesai

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

56

dilaksanakan, Berdasarkan hasil observasi aktivitas tindakan saat pembelajaran siklus II yang

diamati oleh observer (peneliti). Penggunaan alat peraga KIT IPA pada siklus II dapat dilihat

pada tabel 4.10

Tabel 4.10

Lembar Observasi Penggunaan KIT IPA Siklus II

No Item Instrumen Dilakukan Tidak dilakukan

1 Apakah guru sudah membuka dengan salam? V

2 Apakah guru sudah melakukan absensi? V

3 Apakah guru sudah melakukan apersepsi dan motivasi? V

4 Apakah guru sudah melibatkan peserta didik? V

5 Apakah guru sudah menyampaikan materi pembelajaran? V

6 Apakah guru sudah meyakinkan siswa mengetahui nama dari KIT

IPA?

V

7 Apakah guru sudah memberikan petunjuk yang jelas cara

menggunakan KIT IPA?

V

8 Apakah guru meminta siswa melakukan pengamatan dengan teliti? V

9 Apakah siswa sudah menulis pengamatan di buku catatan IPA? V

10 Apakah siswa sudah mengerjakan yang di perintah guru? V

11 Apakah siswa bertanya mengenai materi yang belum dimengerti? V

12 Apakah siswa sudah membuat rangkuman? V

13 Apakah guru sudah memberikan penguatan kepada siswa? V

14 Apakah guru memberikan motivasi kepada siswa? V

15 Apakah guru sudah menyimpulkan hasil pelajaran? V

16 Apakah guru melakukan evaluasi? V

17 Apakah guru melakukan refleksi? V

Dalam kegiatan yang dilaksanakan guru belum memberikan penguatan kepada siswa.

Di akhir siklus guru memberikan evaluasi atau tes, yang terdiri dari 10 soal isian. Dan dari

hasil pengerjaan soal tes dapat terlihat prestasi siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.11

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

57

Tabel 4.11

Distribusi Ketuntasan Belajar

Siswa Kelas V Semester II SD Negeri 2 Kembaran

Siklus II

No Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan

Jumlah Siswa Presentase (%)

1. < 60 Belum Tuntas 0 0

2. ≥ 60 Tuntas 31 100

Jumlah 31 100

Rata-rata 77,5

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer terjadi peningkatan prestasi

siswa dari siklus I ke siklus II. Dari sini dapat disimpulkan ada kenaikan proses pembelajaran

dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I kegiatan pembelajaran penggunaan alat peraga KIT

IPA sudah diterapkan minimal dengan kategori cukup dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran penggunaan alat peraga KIT IPA dan pada siklus II kegiatan pembelajaran

sudah diterapkan dengan kategori sangat baik dari keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan

penggunaan alat peraga KIT IPA. Berarti indikator kinerja pembelajaran dengan penggunaan

alat peraga KIT IPA siklus I dan siklus II sudah tercapai dan mengalami peningkatan sesuai

tujuan yang direncanakan. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan prestasi belajar siswa

meningkat, terbukti dari perolehan nilai siswa setelah penggunaan alat peraga KIT IPA yang

mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=60) sebanyak 31 siswa atau 100%, yang belum

mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata 77,5

dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendah adalah 60.

Hasil Minat Belajar

Adapun nilai minat siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

58

Tabel 4.12

Nilai Minat Siklus II

Nilai Frekuensi Presentase

1 22-30 - 0%

2 31-39 - 0%

3 40-48 1 3%

4 49-57 6 19%

5 58-66 24 78%

Jumlah 31 100%

Rata-rata 60,4

Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa nilai minat siswa siklus II di SDN

2 Kembaran dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 22-30 dan

antara 31-39, sebanyak 1 siswa mendapat nilai antara 40-48 dengan prosentase 3%, kemudian

6 siswa mendapat nilai antara 49-57 dengan prosentase 19%, dan sebanyak 24 siswa

mendapat nilai antara 58-66 dengan prosentase 78%.

Berdasar hasil minat siklus II tersebut apabila dianalisa berdasar kategori minat siswa

dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13

Kategori Minat Siswa Siklus II

Kategori Nilai Frekuensi Presentase

1 Minat Siswa Sangat

Rendah

22-30 0 0%

2 Minat Siswa Rendah 31-39 0 0%

3 Minat Siswa Sedang 40-48 1 3%

4 Minat Siswa Tinggi 49-57 6 19%

5 Minat Siswa Sangat

Tinggi

58-66 24 78%

Jumlah 31 100%

Rata-rata 60,4

Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa kategori Minat siklus II di SDN 2

Kembaran bahwa tidak ada siswa yang masuk dalam kategori minat belajar siswa rendah dan

sangat rendah, sebanyak 1 siswa mendapat nilai antara 40-48 dengan prosentase 3% masuk

dalam kategori sedang, diikuti oleh sebanyak 6 siswa yang mendapat nilai antara 49-57

dengan prosentase 19% masuk dalam kategori minat belajar siswa tinggi, dan untuk kategori

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

59

minat belajar siswa sangat tinggi dengan prosentase 78% sebanyak 24 siswa dengan nilai 58-

66.

4.2.4 Hasil Minat Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Untuk mengetahui perbandingan Hasil Minat Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II dapat di lihat pada tabel 4.14

Tabel 4.14

Hasil Minat Belajar Siswa

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Nilai Frekuensi Pra

Siklus

Frekuensi

Siklus I

Frekuensi

Siklus II

1 22-30 - - -

2 31-39 9 - -

3 40-48 11 1 1

4 49-57 9 11 6

5 58-66 2 19 24

Jumlah 31 31 31

Rata-rata 48,1 58,1 60,4

Berdasarkan tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa nilai Minat belajar siswa pra

siklus pada siswa kelas V di SDN 2 Kembaran, menunjukkan bahwa ada sebanyak 8 siswa

mendapat nilai lebih dari 54, pada siklus I terdapat 28 siswa yang mendapat nilai lebih dari

54 dan pada siklus II sebanyak 28 siswa yang mendapat nilai lebih dari 54. Nilai minat

belajar siswa pra siklus memiliki rata-rata 48,1 selanjutnya pada siklus I rata-rata nilai minat

belajar siswa sebesar 58,1 dan pada siklus II rata-rata nilainya sebesar 60,4.

Berdasar hasil minat belajar pra siklus, siklus I dan siklus II tersebut apabila dianalisa

berdasar kategori minat dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.15 berikut ini:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

60

Tabel 4.15

Perbandingan Minat Belajar Siswa

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Kelompok Frekuensi

Pra Siklus

Frekuensi

Siklus I

Frekuensi

Siklus II

1 Minat Siswa Sangat Rendah - - -

2 Minat Siswa Rendah 9 - -

3 Minat Siswa Sedang 11 1 1

4 Minat Siswa Tinggi 9 11 6

5 Minat Siswa Sangat Tinggi 2 19 24

Jumlah 31 31 31

Rata-rata 48,1 58,1 60,4

Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa perbandingan nilai Minat

belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II di SDN 2 Kembaran adalah pada pra siklus,

siklus I dan siklus II tidak ada siswa yang masuk dalam kategori minat sangat rendah.

Pada pra siklus terdapat 9 siswa yang masuk dalam kategori kepemimpinan rendah

sedangkan untuk siklus I dan siklus II tidak ada yang masuk dalam kategori minat rendah.

Untuk minat sedang masing-masing pada pra siklus sebanyak 11 orang, siklus I ada 1

orang dan siklus II tidak ada. Minat siswa yang masuk kategori tinggi pada pra siklus

sebanyak 9 orang, pada siklus I sebanyak 11 orang dan pada siklus II sebanyak 6 orang.

Sedangkan untuk kategori sangat tinggi pada pra siklus sebanyak 2 orang, selanjutnya

pada siklus I menjadi 19 orang dan siklus II meningkat menjadi 24 orang.

1.3 Hasil Analisis Data

1.3.1 Minat Siswa

1. Siklus I

Berdasarkan hasil minat belajar siswa siklus I, apabila dianalisis berdasarkan kategori

minat belajar siswa dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.16.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

61

Tabel 4.16

Kategori Minat Siswa Siklus I

Kategori Nilai Frekuensi Presentase

1 Siswa Sangat Rendah 22-30 - 0%

2 Siswa Rendah 31-39 - 0%

3 Siswa Sedang 40-48 1 3%

4 Siswa Tinggi 49-57 11 36%

5 Siswa Sangat Tinggi 58-66 19 61%

Jumlah 31 100%

Rata-rata 58,1

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa kategori Minat belajar siswa

siklus I di SDN 2 Kembaran dapat diketahui bahwa ada 1 siswa yang mendapat nilai

antara 40-48 dengan prosentase 3% masuk dalam kategori minat siswa sedang, diikuti oleh

sebanyak 11 siswa yang mendapat nilai antara 49 sampai 57 dengan prosentase 36%,

selanjutnya 19 orang mendapat nilai antara 58-66 dengan prosentase 61% dan tidak ada

siswa yang mendapat nilai antara 22-30 dan antara 31-39 sehingga tidak ada siswa yang

masuk dalam kategori minat belajar rendah dan sangat rendah.

2. Siklus 2

Berdasarkan hasil minat belajar siswa siklus II, apabila dianalisis berdasarkan

kategori minat belajar siswa dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.17

Tabel 4.17

Kategori Minat Siswa Siklus II

No. Kategori Nilai Frekuensi Presentase

1 Siswa Sangat Rendah 22-30 - 0%

2 Siswa Rendah 31-39 - 0%

3 Siswa Sedang 40-48 1 3%

4 Siswa Tinggi 49-57 6 19%

5 Siswa Sangat Tinggi 58-66 24 78%

Jumlah 31 100%

Rata-rata 60,4

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

62

Berdasarkan tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa kategori Minat siklus II di SDN 2

Kembaran bahwa tidak ada siswa yang masuk dalam kategori minat belajar siswa rendah

dan sangat rendah, sebanyak 1 siswa mendapat nilai antara 40-48 dengan prosentase 3%

masuk dalam kategori sedang, diikuti oleh sebanyak 6 siswa yang mendapat nilai antara

49-57 dengan prosentase 19% masuk dalam kategori minat belajar siswa tinggi, dan untuk

kategori minat belajar siswa sangat tinggi dengan prosentase 78% sebanyak 24 siswa

dengan nilai 58-66.

1.3.2 Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan perbandingan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan, siklus I, dan

Siklus II, dapat dilihat pada tabel 4.18

Tabel 4.18

Distribusi Ketuntasan Prestasi Belajar

Siswa Kelas V Semester II SD Negeri 2 Kembaran

Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II.

No Nilai Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

siswa

Persen

(%)

Jumlah

siswa

Persen

(%)

1 Belum Tuntas 11 35,5 9 29 - 0

2 Tuntas 20 64,5 22 71 31 100

Jumlah 31 100 31 100 31 100

Keterangan:

Dari tabel di atas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Klasifikasi A nilai ≥60 artinya tuntas.

2. Klasifikasi B nilai <60 artinya tidak tuntas.

Berdasarkan tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.18 dapat dilihat

adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dari jumlah siswa 31 dalam mata pelajaran

Ilmu Pengatahuan Alam, terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang

tuntas hanya 20 siswa dan 11 siswa belum tuntas setelah dilaksanakan siklus I dan siklus II,

jumlah siswa yang tuntas sebanyak 31 siswa atau 100%. Hal ini membuktikan bahwa

pembelajaran menggunakan alat peraga KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pada tahap klasifikasi siswa yang tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 11 siswa

yang belum tuntas dari jumlah siswa kelas V sebanyak 31 siswa, dan siklus I dan siklus II

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

63

keseluruhan siswa mengalami ketuntasan belajar 100%, hal ini dipengaruhi adanya

penggunaan alat peraga KIT IPA dalam pembelajaran, karena siswa dapat belajar dengan

mengembangkan konsep yang abstrak, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari

konsep tersebut, sehingga siswa mudah mengerti tentang apa yang diajarkan guru khususnya

pada mata pelajaran IPA di SD Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten

Wonosobo. Sedangkan Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan ,siklus I dan pada siklus II

dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1

Diagram Batang Distribusi

Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan, Sikus I, Siklus II.

Skor minimum sebelum siklus adalah 40, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus

I nilai minimum siswa mengalami peningkatan menjadi 50. Sedangkan setelah dilakukan

tindakan siklus II skor minimum mengalami peningkatan menjadi 60. Skor maksimum

sebelum tindakan sebesar 85, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I mengalami

peningkatan dan nilainya menjadi 100. Peneliti memerlukan peningkatan dalam proses

belajar mengajar agar nilai maksimum dapat naik pada siklus II. Nilai rata-rata sebelum

tindakan sebesar 59,9 dan mengalami peningkatan menjadi 64,2 setelah dilakukan tindakan

siklus I. Dalam tindakan siklus II yang dilakukan nilai ratarata mengalami peningkatan

menjadi 77,5.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi sebelum adanya tindakan di kelas V SDN 2 Kembaran

menyatakan bahwa prestasi belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

0

5

10

15

20

25

30

35

pra siklus siklus I siklus II

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

64

rendah. Hal ini terbukti dari 31 jumlah siswa kelas V terdapat 20 siswa tuntas mendapat nilai

di atas KKM dengan prosentase 64,5% dan 11 siswa belum tuntas dengan prosentase 35,5%.

Meskipun banyak siswa yang tuntas tetapi rata-rata kelas yang di dapat hanya sebesar 59,9.

Hal ini disebabkan karena guru dalam mengajar selalu menggunakan metode konvensional

atau ceramah yang mengakibatkan siswa pasif sehingga prestasi belajar siswa rendah. Proses

pembelajaran sebelum adanya tindakan banyak siswa yang pasif dan bosan, serta banyak

siswa yang justru ramai pada saat pembelajaran berlangsung hal inilah yang membuat

prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Peningkatan prestasi belajar siswa yang telah didapatkan dari perolehan hasil Siklus I

dan siklus II.

1. Siklus I

Pada siklus I dengan penggunaan alat peraga KIT IPA pada mata pelajaran IPA di kelas

V terjadi peningkatan prestasi siswa dari 20 siswa yang tuntas menjadi 22 siswa yang

tuntas.

2. Siklus II

Pada siklus II dengan penggunaan alat peraga KIT IPA pada mata pelajaran IPA di kelas

V terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari 22 yang tuntas pada siklus I menjadi 31

yang tuntas pada siklus II.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nanik Tisnoherawati

Tahun 2002 dengan judul “Penggunaan KIT IPA untuk meningkatkan minat dan

prestasi belajar siswa pada kelas I SMP N I Malang materi fotosintesis Tahun Ajaran

2002/2003”.

Penelitian penggunaan KIT IPA sebagai solusi masalah dengan tujuan untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dan bisa menjadikan siswa lebih aktif

dan tidak mudah bosan. Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok siswa dengan adanya

tindakan PTK, adapun kedua kelompok tersebut dikategorikan sebagai berikut:

1. Siswa yang sudah tuntas tanpa adanya pembelajaran dengan penggunaan alat

peraga KIT IPA.

2. Siswa tuntas karena adanya tindakan pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga KIT IPA.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka didapatkan bahwa pembelajaran

melalui penggunaan alat peraga KIT IPA pada materi struktur bumi di kelas V SDN 2

Kembaran mengalami peningkatan hasil prestasi belajar. Melalui KIT IPA siswa

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

65

terlibat aktif mengikuti pembelajaran, menguasai materi dan mempunyai daya

tangkap yang baik.

Melalui KIT IPA pada materi Struktur Bumi di kelas V SDN 2 Kembaran,

siswa kelas V mengalami peningkatan Minat dalam Belajar. Karena dengan KIT IPA

siswa lebih dapat menangkap materi pelajaran, karena dapat membantu siswa

berimajinasi serta membawa ke dalam suasana yang nyata.

Hipotesis tindakan secara umum adalah jawaban sementara dari masalah yang

ditetiti. Secara tekhnik jika dilakukan tindakan ini maka akan dapat memecahkan

masalah. Sehingga jawaban dari masalah yang diteliti dapat diketahui. Adapaun

hipotesis tindakan setelah dilakukan tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bahwa KIT IPA dapat meningkatkan minat belajar siswa.

2. Bahwa KIT IPA dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dengan menggunakan KIT IPA dalam pembelajaran sebagian besar prestasi

belajar siswa meningkat dari yang tidak tuntas menjadi tuntas. Selain itu sebagian

besar minat siswa juga meningkat setelah dilakukan pembelajaran dengan KIT IPA.

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat dijelaskan beberapa

implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Setelah membandingkan teori Penggunaan KIT IPA dengan penelitian ini

hasilnya adalah sejalan dan saling melengkapi. Setelah pembelajaran disesuaikan

dengan standar proses/EEK, maka mengalami perubahan dari teori aslinya. Guru

menjadi lebih mudah dalam menggunakan KIT IPA dan hasilnya dapat meningkatkan

minat dan prestasi belajar siswa.

2. Implikasi Praktis

Pembelajaran dengan KIT IPA dapat digunakan dalam pembelajaran karena

dapat mempengaruhi minat dan prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Nanik Tisnoherawati yang menyatakan bahwa KIT IPA

dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Karena dalam penggunaan KIT

IPA siswa akan lebih mengabstrakkan materi dari suatu konsep. Dengan begitu

kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran dan bisa menguasai materi dengan baik. Maka gunakan alat peraga KIT

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2184/5/T1_292008086_BAB IV.pdf · dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain

66

IPA jika siswa di kelas pasif dalam kegiatan pembelajaran, dengan begitu siswa akan

menjadi aktif dan hasilnya akan meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.