23
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi subjek penelitian Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 4 Temanggung, dengan sebjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penulis melakukan penelitian dengan mengambil subjek kelas VII C, karena sesuai dengan data penulis bahwa kelas tersebut memiliki interaksi sosial yang kurang dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya. Penulis mengambil 32 siswa yang menjadi subjek penelitian yang diambil berdasarkan hasil dari skala interaksi sosial yang diadaptasi oleh penulis berdasarkan teorinya Partowisastro (dalam Supriyadi, 2011). Dan membagi menjadi 2 kelompok yaitu 16 siswa kelompok eksperimen dan 16 siswa kelompok kontrol. 4.2. Pengumpulan Data Penelitian dilakukan pada hari Jumat,19 April 2013 di SMP Negeri 4 Temanggung, dengan subjek penelitian sebanyak 32 siswa. Dari 32 siswa tersebut penulis membagi 2 kelompok yaitu 16 siswa kelompok eksperimen dan 16 siswa kelompok kontrol. Penulis melakukan layanan bimbingan kelompok kepada eksperimen sebanyak 8 kali pertemuan yang dilakukan seminggu 2 kali. 4.4 Tahap-Tahap Dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok 4.4.1. Tahap Layanan Bimbingan Kelompok 1) Tahap Pertama dilaksanakan tanggal 18 Desember 2013 Pada tahap pertama adalah mengumpulkan para peserta yang melakukan layanan bimbingan kelompok. Langkah awal ini dimulai dengan penjelasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5218/5/T1_132009094_BAB IV.pdfpermainan ini siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing

  • Upload
    vudang

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi subjek penelitian

Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 4 Temanggung, dengan sebjek

siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa

perempuan. Penulis melakukan penelitian dengan mengambil subjek kelas VII C, karena

sesuai dengan data penulis bahwa kelas tersebut memiliki interaksi sosial yang kurang

dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya.

Penulis mengambil 32 siswa yang menjadi subjek penelitian yang diambil

berdasarkan hasil dari skala interaksi sosial yang diadaptasi oleh penulis berdasarkan

teorinya Partowisastro (dalam Supriyadi, 2011). Dan membagi menjadi 2 kelompok yaitu

16 siswa kelompok eksperimen dan 16 siswa kelompok kontrol.

4.2. Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan pada hari Jumat,19 April 2013 di SMP Negeri 4 Temanggung,

dengan subjek penelitian sebanyak 32 siswa. Dari 32 siswa tersebut penulis membagi 2

kelompok yaitu 16 siswa kelompok eksperimen dan 16 siswa kelompok kontrol. Penulis

melakukan layanan bimbingan kelompok kepada eksperimen sebanyak 8 kali pertemuan

yang dilakukan seminggu 2 kali.

4.4 Tahap-Tahap Dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

4.4.1. Tahap Layanan Bimbingan Kelompok

1) Tahap Pertama dilaksanakan tanggal 18 Desember 2013

Pada tahap pertama adalah mengumpulkan para peserta yang melakukan

layanan bimbingan kelompok. Langkah awal ini dimulai dengan penjelasan

37

tentang adanya layanan bimbingan kelompok bagi para siswa, pengertian, tujuan

dan kegunaan bimbingan kelompok merencanakan waktu dan tempat

penyelenggaraan kegiatan bimbingan kelompok dan sekaligus pembentukan

norma. Semua kelompok eksperimen sepakat untuk mengadakan bimbingan

kelompok seminggu 2 kali pertemuan, dengan hari yang sudah ditentukan dan

disetujui oleh guru BK.

Penulis mengajak siswa untuk saling mengenal anggota kelompok dan

menjelaskan bagaimana siswa harus mengikuti bimbingan kelompok ini dan

mematuhi peraturan dalam bentuk kelompok, menciptakan suasana aman dan

senyaman mungkin agar siswa dapat saling terbuka satu sama lain, sehingga

dapat mencapai tujuan. Pada tahap pertama ini penulis menggunkan metode

permainan tentang menjalin hubungan yang akrab bersama teman, permainan

tersebut di beri nama“ Gambar Berantakan”.

Tujuan dari permainan ini adalah agar siswa dapat membangun hubungan

yang baik sesama teman dan terjadi komunikasi, antara siswa satu dengan siswa

yang lainnya dapat berkomunikasi dengan baik. Pelaksanaan permainan ini

siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4

orang. Salah satu dari kelompok ada yang berperan sebagai pemimpin

kelompok.

Penulis menyediakan beberapa gambar yang sudah dipotong dan diacak

dengan gambar-gambar yang lain. Kemudian kelompok diinstruksikan untuk

menyusun potongan gambar tersebut menjadi gambar yang sempurna. Pemimpin

kelompok bertugas untuk memberkan instruksi kepada anggotanya. Yang dinilai

38

dari permainan ini adalah bagaimana kreatifitas, kekompakan, dan kerjasamanya

antar anggota satu dengan anggota yang lainnya.

Dari penilaian tersebut penulis dapat menilai kekompakan dan

kerjasamanya antar kelompok. Setelah setiap kelompok melakukan permainan

tersebut, penulis kemudian menjelaskan atau memberikan materi yang

bersangkutan dengan menjalin hubungan yang akrab sesama teman dan

bagaimana cara mereka dapat bergaul dengan teman sebayanya.

Pada tahap pertama ini siswa kurang antusias, karena siswa masih merasa

malu-malu untuk terbuka sesama temannya, namun siswa dapat merespon

permainannya dengan cukup baik dan apa yang diinstruksikan oleh penulis.

Suasana dalam pemberian layanan pun juga berjalan dengan baik.

2) Tahap kedua dilakukan pada tanggal 20 Desember 2013

Pada tahap kedua ini penulis memberikan kegiatan permainan tentang

memperoleh penerimaan dari teman sebayanya yaitu dengan topik

permasalahan “ Sikap Menghargai” tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat

menghargai pendapat teman yang satu dengan teman yang lainnya dan

memperoleh penerimaan yang baik dari teman –temannya. Pelaksanaan

permainan ini siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing – masing kelompok

sudah disediakan oleh penulis 1 buah botol dan 1 kotak korek api, masing–

masing kelompok bekerja sama untuk membuat sarang korek api, jadi kelompok

memasukkan korek api tersebut di dalam botol dan diusahakan bagaimana

caranya agar korek api didalam botol tersebut bisa terbentuk menjadi sarang.

39

Yang dibutuhkan disini adalah kerjasama dan sikap menghargai pendapat

teman sekelompoknya. Setiap kelompok mempunyai cara sendiri-sendiri untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam menyelesaikan permasalahan

tersebut otomatis anggota satu dengan yang lainnya saling bertukar pikiran

untuk menyelesaikannya agar terbentuk sarang korek api. Sehingga didalam

kelompok ini secara tidak langsung akan terbententuk suatu kerjasama antar tim

dan saling menghargai perasaan orang lain.

Kemudian penulis menyampaikan penjelasan tentang sikap menghargai

sesama teman, cara-cara penerimaan pendapat teman satu dengan teman yang

lainnya, agar tejadi suatu komunikasi yang baik dan tidak terjadi gepgepan.

Dalam tahap ini siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan sudah sedikit

kelihatan siswa dapat menerima teman-temannya dengan baik.

3) Tahap ketiga dilakukan pada tanggal 23 Desember 2013

Pada tahap ini penulis memberikan materi tentang kerjasama, dan

dilakukan dengan permainan yang diberi nama “ Kompak Berdiri”. Penulis

mengajak semua siswa yang melakukan treatmen untuk keluar ruangan dan

membentuk pada lingkaran besar, penulis menjelaskan bagaimana cara

permainan tersebut, setelah siswa paham, penulis membagi siswa menjadi 4

kelompok dengan sistem berhitung, tujuannya agar siswa tidak hanya bergaul

dengan kelompoknya saja tapi juga dapat bergaul dengan kelompok lain. Setelah

siswa sudah mendapat kelompoknya masing-masing, siswa diminta untuk

berkumpul dengan teman kelompok barunya.

40

Sesudah itu setiap kelompok memperhatikan intrsuksi dari pemimpin

keompok, yaitu semua siswa berdiri dengan tangan bergandengan dan kaki

saling bertumpu, siswa diminta untuk bekerjasama agar dapat berdiri dengan

kompak, tanpa tangan memegang tanah atau kaki yang berpijak pada tanah.

Kegitatan ini pun dapat dilakukan oleh kelompok dengan baik.

Selanjutnya, setelah permainan selesai dilakukan, penulis menjelaskan

tentang pentingnya kerjasama. Pada tahap ini antusias siswa sangat terlihat

sekali, antusias dan respon siswa terhadap materi juga sangat baik. Sudah

banyak perubahan dan kemajuan dibandingkan dengan pertemuan pertama dan

kedua.

4) Tahap keempat dilakukan pada tanggal 27 Desember 2013

Dalam tahap ini penulis memberikan materi tentang “Komunikasi”.

Sebelum penulis masuk pada meteri tersebut penulis memberikan apersepsi yang

berhubungan dengan komunikasi yang diketahui oleh siswa. Setelah apersepsi

terjawab semua, penulis menjelaskan dan memberikan gambaran sedikit tentang

komunikasi yang baik. Setelah itu penulis mengajak siswa untuk keluar ruangan

dan berada di lapangan basket, karena materi akan diberikan dengan media

permainan yang diberi nama oleh penulis “ Pemberi, Penerima, Pengganggu”.

Siswa diminta berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk

secara berhitung, dan dibentuk 3 kelompok, kelompok pertama menjadi

kelompok pemberi, kelompok kedua menjadi penerima dan kelompok ketiga

menjadi pengganggu.

41

Dalam permainan ini ketua kelompok harus memperhatikan aba-aba yang

diberikan oleh penulis. Permainan ini bertujuan untuk melatih konsentrasi siswa

selain itu dapat memberikan informasi yang jelas terhapat teman-temannya

tanpa ada perasaan minder atau malu, karena semua teman itu sama tidak ada

perbedaannya. Dalam melaksanakan permainan itu siswa diminta secara

bergantian, jadi ketiga kelompok itu bisa merasakan sebagai

pemberi,pengganggu dan penerima.

Setelah permaian selesai, penulis dan siswa melakukan diskusi bersama

tentang apa yang dapat diambil dari permainan tersebut yang berkaitan dengan

komunikasi. Pada tahap ini siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan,

respon siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa dalam

mengikuti layanan juga sangat baik.

5) Tahap Kelima dilakukan pada tanggal 29 Desember 2013

Dalam tahap ini penulis memberikan materi tentang “ Sikap Saling

Terbuka”. Sebelum masuk pada materi tersebut penulis sedikit memberikan

games kecil diluar materi untuk membuat nyaman dan rileks siswa agar tidak

jenuh dan bosan. Setelah games selesai dilakukan, penulis mengajak siswa untuk

keluar dari ruangan, agar siswa bebas berekspresi dan tidak jenuh. Kemudian

penulis meminta siswa untuk membuat lingkaran besar setelah itu penulis

mengajak bertukar pikiran apa yang diketahui tentang sikap saling terbuka.

Sesudah siswa paham penulis memberikan materi dengan media

permainan yaitu “ Bermain Balok”, siswa di bagi menjadi 4 kelompok, lalu

penulis menyiapkan peralatan yang akan di gunakan dalam permainan tersebut.

42

Setelah itu pemimpin kelompok harus mengikuti instruksi penulis, tujuan untuk

melakukan permainan ini adalah agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik

dan berani mngatakan pendapatnya yang sesuai dengan bangunan yang sedang

di buatnya dan harus ada keterbukaan agar balok yang tersusun sesuai dengan

keinginan kelompok.

Setelah permainan selesai, siswa diminta untuk berkumpul untuk

membahas dan mencari manfaat dari permainan tersebut, bahwa keterbukaan

dalam kelompok itu sangat penting untuk menyelesaikan dan menyatukan

pemikiran yang sepaham. Pada tahap ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti

layanan, respon siswa terhadap materi yang diberikan pun juga sangat baik,

partisipasi siswa dalam mengikuti layanan pun juga cukup baik.

6) Tahap keenam dilakukan pada tanggal 31 Desember 2013

Dalam tahap ini penulis memberikan materi tentang memberian motivasi

sesama teman. Sebelum penulis masuk pada materi penulis memberikan sedikit

games ringan untuk membuat suasana menjadi rileks. Kemudian setelah itu

mengajak siswa untuk berbagi pengalaman satu sama lain tentang masalah yang

sedang dihadapi oleh siswa yang berhubungan dengan motivasi siswa.

Dari pengalaman yang sudah dijelaskan satu sama lain, penulis mengajak

siswa untuk berdiskusi kelompok tentang permasalahan tersebut, namun

sebelum melakukan diskusi siswa mendapatkan materi dengan media permainan

yang diberi nama “ Membangun Piramida”. Jadi penulis mengajak siswa untuk

keluar dari ruangan, setelah itu penulis membentuk siswa untuk membuat

lingkaran besar dan penulis pun menjelaskan peraturan permainannya setelah

43

siswa paham, penulis membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan cara

berhitung.

Penulis menyiapkan beberapa gelas aqua dan rafia jadi nanti siswa diminta

untuk menyusun piramida dengan cara mengambil gelas aquanya dengan

menggunakan raffia tanpa bantuan dari tangan. Maksud dari permainan ini

adalah agar siswa dapat kompak, saling bertukar pikiran, tidak egois dan saling

mendukung satu sama lain tanpa ada yang menjatuhkan. Setelah permainan

selesai dilakukan siswa diminta untuk berkumpul dan membahas bersama

penulis tujuan dari permainan tersebut dan manfaat yang dapat diambil dari

permainnan tersebut adalah saling menghargai pendapat orang lain dan saling

memotivasi satu sama lain untuk mendapatkan suatu hasil yang optimal.

Pada tahap ini siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan. respon

siswa terhadap materi juga baik, selain itu partisipasi siswa dalam mengikuti

layanan pun juga sangat baik.

7) Tahap Ketujuh dilakukan pada tanggal 3 Januari 2014

Pada tahap ketujuh ini penulis akan memberikan materi tentang

membangun kepercayaan sesama teman sebaya, layanan yang akan diberikan

oleh siswa yaitu dengan permainan yang diberi judul “ Malaikat Pelindung”

tujuan dari games tersebut adalah terciptanya hubungan yang harmonis dan

saling percaya antara kelompok dalam menghadapi suatu persoalan.

Pelaksanaan permainan ini dilakukan didalam aula, dimana sudah terbagi

kelompoknya menjadi 4 kelompok. Permainannya adalah siswa menggabungkan

beberapa meja yang ada diaula tersebut 1 kelompok mendapat 4 meja dan 1

44

kursi. Jadi siswa diminta menggabungkan meja tersebut berjejeran setelah itu 1

meja dinaikan dan atasnya masih diletakkan kursi, nanti salah satu siswa ada

yang naik diatas kursi tersebut dan teman-teman kelompoknya berada

dibawahnya. Yang digunakan dalam permainan ini adalah kepercayaan dan

yakin bahwa dia akan merasa aman bersama dengan teman-temannya.

Ketika permainan ini sudah dilakukan dan ada beberapa kelompok yang

berhasil. Ada beberapa kelompok yang kurang kompak, Setelah permainan ini

selesai dilaksanakan, kemudian siswa dan penulis melaksanakan diskusi

kelompok, mengambil makna dari permainan yang sudah dilakukan tadi. Intinya

dari permainan itu adalah harus ada kekompakan dan kepercayaan sesama teman

dalam menyelesaikan persoalan.

Kemudian penulis memberikan sedikit materi dan penekanan mengenai

kepercayaan sesama teman. Pada tahap ini siswa sangat antusias dalam

mengikuti layanan, respon siswa terhadap materi juga baik,selain itu partisipasi

siswa dalam mengikuti layananan juga sangat baik.

8) Tahap kedelapan dilakukan pada tanggal 6 Januari 2014

Dalam tahap ini, penulis memberikan materi tentang pemanfaatan waktu

bersama kelompok. Tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat memanfaatkan

waktu antara bermain, belajar, bersama teman-teman seusianya. Pelaksanaan

permainan ini dibagi menjadi 4 kelompok dengan cara berhitung agar tidak

terjadi perbedaan sesama teman.

Pelaksanaannya adalah masing-msing kelompok memasukan batu besar

kedalam gelas aqua kemudian isi lagi dengan pasir, usahakan aqua gelas tersebut

45

terisi penuh tanpa ada batu kerikil tidak tersisa dan aqua terisi penuh tanpa cela

yang kosong. Aqua gelas adalah ibarat waktu, batu besar ibarat kegiatan kita

misalnya, belajar, sedangan batu krikil,air dan pasir ibarat selingan misalnya

bermain. Inti dari permainan tersebut adalah agar siswa dapat memanfaatkan

waktu dengan baik antara kapan harus belajar dan kapan harus bermain bersama

teman agar selalu terbina hubungan yang baik dan selalu ada komunikasi yang

baik antara teman yang satu dengan teman yang lainnya.

Pada tahap ini siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan bimbingan

kelompok, respon siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa

dalam mengikuti layanan juga sangat baik.

4.4.2. Respon Siswa Selama Layanan

Selama mengikuti layanan bimbingan kelompok, respon siswa terhadap materi

layanan sangat berfariasi. Hal ini bisa dilihat dari hasil sebagai berikut :

1. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2013

Pada tahap ini, siswa kurang antusias dengan apa yang mereka kerjakan.

Dalam tahap pertama ini, penulis menggunakan layanan permainan yang

berjudul “ Gambar Berantakan”. Dari enam belas siswa yang mengikuti layanan,

partisipasi siswa secara keseluruhan berjalan cukup baik. Hal ini dibuktikan

dengan keenambelas siswa yang kurang berperan aktif dalam mengikuti layanan.

Dilihat dari aktifitas siswa dalam tahap pertama ini sudah berjalan cukup

baik meskipun masin terdapat beberapa siswa yang masih merasa malu dalam

mengikutinya. Untuk kelancaran dan suasana layanan berjalan baik. Hal ini

dibuktikan dengan suasana yang sedikit hidup karena semua siswa sudah paham

46

akan tugasnya di permainan pertama ini, namun siswa masih merasa canggung

dan kurang percaya diri walau itu sesama teman sendiri.

2. Tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2013

Pada tahap kedua,penulis memberikan materi tentang“Memperoleh

penerimaan dari teman sebaya”. Pada tahap ini penulis menggunakan layanan

permainan yang diberi nama “Sarang Korek Api”. Dari keenambelas siswa yang

mengikuti layanan antusias mereka mulai berjalan dengan sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan penulis memberikan instruksi tentang permainan apa yang

akan mereka kerjakan, mereka dengan segera bisa mengikutinya.

Aktifitas mereka pun terbilang sangat baik dengan bukti mereka aktif akan

tugas masing-masing. Partisipasi mereka dikatakan berjalan dengan baik,

buktinya tidak ada seorang pun dari mereka yang berangkat pada saat penulis

memberikan layanan. Untuk kelancaran pada layanan tahap kedua ini dapat

dikatakan berjalan baik, karena tidak ada hambatan yang terjadi pada layanan

kali ini. Selain itu susasana layanan pada tahap kedua ini berjalan dengan baik,

karena masing-masing siswa dapat merasakan manfaat dan keuntungan yang

bisa diambil pada layanan ini.

3. Tahap Ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2013

Pada tahap ini, penulis memberikan materi layanan tentang “ Kerjasama”.

Penulis menggunakan layanan dengan teknik permainan yang diberi nama “

Kompak Berdiri”. Partisipasi siswa sangat baik dar pertemuan pertama sampai

pertemuan ketiga ini tidak ada yang tidak hadir semua mengikuti kegiatan ini

dengan baik, hanya pada pertemuan pertama saja yang masih malu-malu dan

47

kurang percaya diri. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan ini sangat

bagus, hal ini terbukti dengan mereka bisa mengikuti permainan Kompak

Berdiri dengan sukses.

Untuk aktifitas siswa dapat dikatakan berjalan sangat baik dan lancer,

karena semua peserta dapat mengikuti dan berperan aktif dalam permainan yang

dibuat oleh penulis. Suasana dan kelancaran layanan dinilai berjalan dengan baik

dibuktikan dengan suasana dalam permainan bisa hidup karena masing-masing

siswa mengikuti kegiatan permainan dengan gembira.

4. Tahap keempat dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2013

Pada tahap keempat kali ini, penulis melakukan layanan dengan metode

permainan dan diskusi. Materi yang diberikan adalah tentang “Komunikasi’’.

Tahap keempat ini siswa sangat antusias sekali dalam mengikuti layanan, karena

siswa sangat menikmati kegiatan yang diberikan oleh penulis.

Penulis memberikan layanan dengan teknik permainan dan diskusi

permainannya dinamakan “Pemberi, Penerima, Pengganggu”. Permainan ini

bertujuan untuk membantu siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik, selain

itu juga melatih konsentrasi siwa pada lawan bicaranya. Permainan ini sangat

seru karena masih banyak siswa yang kurang konsentrasi dalam permaianan

tersebut sehingga banyak yang salah dalam memberikan informasi dan

menerima informasi. Partisipasi siswa ditahap ini berjalan kurang baik, karena

siswa kurang focus. Aktivitas yang dilakukan oleh siswa sangat baik karena

siswa aktif dalam mengikuti kegiatan layanan tersebut.

48

Kelancaran layanan berjalan dengan baik tanpa ada hambatan sedikit pun.

Sedangkan untuk suasana layanan berjalan denganbaik karena siswa bisa

merasakan keadaan yang nyama, kondusif dan menyenangkan selama mengikuti

layanan bimbingan kelompok.

5. Tahap kelima dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2013

Pada tahap kelima ini penulis memberikan materi tentang sikap saling

terbuka sesama teman sebaya. Penulis memberikan materi ini dengan layanan

permainan dan diskusi, siswa sangat antusias dalam mengiuti kegiatan layanan

terebut. Semua dapat berpartisipasi dengan baik. Dan siswa dapat bergerak

sangat aktif ketika penulis memberikan intruksi dalam melakukan permainan

tersebut.

Sehingga dapat dilihat pada suasana layanan berjalan dengan lancer dan

kondusif. Kegiatan ini juga dapat diambil manfaatnya oleh para siswa.

Kelancaran pada kegiatan ini sangat baik.

6. Tahap keenam dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2013

Pada tahap ini penulis melakukan layanan dengan permainan, diskusi dan

tanya jawab tentang apa yang dapat diambil dari permainan tersebut. Penulis

memberikan materi tentang” memberikan Motivasi Sesama Teman” dengan

mengambil permainan yang diberi nama “membangun Piramida”. Tujuannya

agar siswa dapat saling mendukung satu sama lain keputusan teman-temannya

dan saling menghargai satu sama lain antara teman satu dengan teman yang

lainnya. Antusias siswa dalam mengikuti layanan berjalan dengan baik, terbukti

dengan mereka tertarik dalam mengikuti permainan.

49

Partisipasi siswa sangat baik karena semua siswa berjalan dengan baik dan

sesuai yang diharapkan oleh penulis, semua siswa juga aktif dalam melakukan

diskusi dan Tanya jawab yang diberikan oleh penulis.suasana layanan berjalan

dengan baik karena disini siswa dapat merasakan kenyamanan selama mengikuti

kegiatan layanan tersebut.selain itu pada tahap ini pun dilakukan dengan hati

senang dan dapat berjalan dengan lancar walau cuaca tidak mendukung.

7. Tahap ini dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2014

Pada tahap ketuju penulis memberikan materi dengan menggunakan

layanan permainan tentang “ membangun Kepercayaan” dengan menggunakan

permainan yang diberi nama “ Malaikat Pelindung” terlihat sangat jelas pada

tahap ini siswa dapat dapat mengikuti kegiatan dengan sangat antusias, karena

mereka sangat tertarik permainan yang diberikan oleh penulis.

Siswa dalam kelompoknya diminta untuk saling percaya kepada teman-

temannya, karena dalam permainan ini melatih siswa untuk saling percaya dan

komunikasi dengan baik agar permainan tersebut dapat berhasil. Partisipasi

siswa dalam melakukan kegiatan ini sangat baik. Mereka juga sangat aktif dalam

mengikuti kegiatan tersebut, tidak ada siswa yang pasif semuanya memberikan

argument dan memberika kepercayanaan kepada teman sekelompoknya agar

dapat berhasil dalam menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi di

depannya.

50

Suasana layanan sangat hidup karena masing-masing siswa senang dalam

mengikuti kegiatan tersebut pada tahap ini penulis tidak mengalami hambatan

karena penulis melakukan kegiatannya didalam ruangan. Layanan dapat berjalan

denan lancer sesuai yang diharapkn oleh penulis.

8. Tahap ini dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2014

Pada tahap kedelapan ini, penulis memberikan materi tentang Managemen

waktu bersama teman. Disini penulis memberikan materi layanan dengan

menggunakan teknik bermain, permainannya disebut Managemen Waktu.

Permainannya sangat simple tetapi mengandung makna bahwa setiap siswa

harus bisa mengatur waktunya, kapan belajar, bermain dan berkumpul dengan

teman sebanyanya, agar hubungan pertemanannya dapat berjalan dengan baik,

sehingga selalu terjadi interaksi sesama teman sebayanya.

Siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan kali ini, walau tetdapat

beberapa orang yang kurang bersemangat dikarenakan kondisi badan yang

kurang sehat.tetapi aktifitas siswa dapat dikatakan berjalan dengan aik karena

mereka aktif dalam mengikuti permainannya. Semua siswa dapat berpartisipasi,

suasana layanan pun dapat dikataan berjalan dengan baik menskipun terdapat

kendala. Semua dapat berjalan dengan lancar.

4.3.3. Test Akhir ( Post test)

Test akhir atau post tes dilakukan pada hari Senin, 6 Januari 2014 di ruang kelas

VII C SMP Negeri 4 Temanggung, pada saat pulang sekolah kepada 32 Siswa yang

menjadi subjek penelitian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Test akhir

51

atau post test yang berupa skala interaksi sosial dengan jumlah item pertanyaan sebanyak

40 yang harus diisi oleh subjek penelitian.

Selanjutnya penulis mengolah data dan menganalisis hasil skala interaksi sosial

yang diisi oleh kelompok eksperimen dengan menggunakan teknik analisis Mann

Whitney dengan bantuan SPSS for window’s 16 Release.

4.4 Analisis Data

Sebelum penulis melakukan layanan bimbingan kelompok terlebih dalu penulis

melakukan pengukuran (pretest) terhadap 32 siswa di kelas VII C SMP Negeri 4

Temanggung, dibawah ini data pretest Interaksi sosial pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Tabel 4.1. Hasil Pretest Interaksi Sosial Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol

No Nama Skor

Kategori

Interaksi sosial

EKS Ko EKS KO EKS KO

1 ML AS 98 102 1 3

2 PK FF 96 106 1 3

3 DN RS 90 100 1 2

4 JD RA 99 110 1 4

5 OD FJ 97 108 1 4

6 SD NZ 98 105 1 3

7 AM MT 96 106 1 3

8 MM AR 99 100 1 2

9 MF FH 94 103 1 3

10 LN BA 95 102 1 3

11 GA SN 99 101 1 2

12 LK EW 91 107 1 3

13 EF RW 93 106 1 3

14 FM SA 92 104 1 3

15 AS EA 98 102 1 3

16 AF CA 97 106 1 3

Keterangan

52

Eks : Eksperimen

KO : Kontrol

1: Kategori SR

2 :Kategori R

3 : Kategori T

4 : Kategori ST

Dari tabel 4.1 bahwa ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Dalam kelompok eksperimen terdapat 16 siswa dan 16 siswa terdapat

pada kelompok control

Tabel 4.2. Uji Homogenitas Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol dengan

Mann Whitney dengan hasil berikut

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

NIS EKSPERIMEN 16 16.88 270.00

KONTROL 16 16.13 258.00

Total 32

Test Statistics (b)

NIS

Mann-Whitney U 122.000

Wilcoxon W 258.000

Z -.227

Asymp. Sig. (2-tailed) .820

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .838a

a. Not corrected for ties.

a. Grouping Variable: KELOMPOK

Berdasarkan tabel 4.2 bahwa hasil uji homogenitas dari kelompok eksperimen dan

kontrol yaitu Asymp.Sig. (2-tailed) 0,820 >0.050. sedangkan mean rank untuk kelompok

eksperimen 16.88 dan mean rank 16.13 untuk kelompok kontrol. Dari hasil diatas, dapat

53

disimpulkan bahwa ada perbedaan atau homogennya antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, penulis membuat rancangan treatment berupa

layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik permainan kerja sama dan

komunikasi, kepada kelompok eksperimen yang akan dilakukan kegiatan treatment

tersebut sebanyak delapan kali pertemuan, tetapi pada kelompok kontrol tidak menerima

treatmen. Penyusunan tema atau topik dalam kegiatan layanan disesuaikan dengan

kebutuhan siswa berdasarkan hasil skor dan prosentase pada kelompok. Setelah kegiatan

treatment dilakukan pada kelompok eksperimen, ternyata terjadi perubahan skor antara

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil dari pengolahan skala interaksi sosial

pada saat post test terdapat 16 siswa kelas VII C SMP N 4 Temanggung, dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3. Perbedaan Data Skor Pre test dan Post Test sebagai berikut :

No Kode

Nama

Skor Pre-

Test

Kategori

Pre- Test

SkorPost-

Test

Katagori

Post-Test

1. ML 98

Rendah 119 Tinggi

2. PK 96

Rendah 113 Rendah

3. DN 90

Rendah 119 Tinggi

4. JD 99

Rendah 122 Tinggi

5. OD 97

Rendah 119 Tinggi

6. SD 98

Rendah 121 Tinggi

7. AM 96

Rendah 118 Tinggi

8. MM 99

Rendah 112 Rendah

9. MF 94

Rendah 118 Tinggi

54

10. LN 95

Rendah 119 Tinggi

11 GA 99

Rendah 119 Tinggi

12 LK 91

Rendah 119 Rendah

13 EF 93

Rendah 112 Tinggi

14 FM 92

Rendah 119 Tinggi

15 AS 98

Rendah 121 Tinggi

16 AF 97

Rendah 118 Tinggi

Jumlah 1532

1888

Rata-rata 95.75 118

Berdasarkan hasil tabel 4.3 terjadi perubahan skor pada kelompok eksperimen. sebelum

dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok setelah dilakukan uji hasil post test.

Sebanyak 13 siswa yang berkategori tinggi dan ada 3 siswa yang masih berada pada

berkategori rendah. Berikut ini tabel 4.4 merupakan perbandingan hasil post test pada

kelompok eksperimen dan kontrol :

Tabel 4.4. Perbandingan Antara Pre Test dan Post Test Kelompok eksperimen

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

NIS Pre Test 16 7.76 77.60

Post Test 16 14.26 142.60

Total 32

55

Dari hasil tabel 4.3. menunjukan bahwa perbandingan antara hasil pretest dan

posttest kelompok eksperimen dengan menggunakan Mann Whitney dengan nilai Asymp.

Sig. (2-tailed) 0,039<0,050 yang artinya signifikan dan mean rank pada kelompok pre

eksperimen adalah 7,76 sedangkan mean rank pada kelompok post eksperimen adalah

14,25 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dan peningkatan antara sebesar

7,00.

Tabel 4.5. Uji Posttes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol dengan Mann

Whitney dengan hasil berikut :

Test Statisticsb

NKB

Mann-Whitney U 23.500

Wilcoxon W 76.500

Z -2.085

Asymp. Sig. (2-tailed) .039

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .036

a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Post Test eksperimen 16 20.75 332.00

Kontrol 16 12.25 196.00

Total 32

56

Dari hasil tabel 4.5 menunjukan bahwa post test kelompok eksperimen dan

kontrol dengan menggunakan Mann Whitney menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

0.010< 0.050 dengan mean rank post test pada kelompok eksperimen 20.75 sedangkan

mean rank post test pada kelompok kontrol adalah 12.25 yang berarti terdapat

peningkatan yang signifikan antara hasil postest kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

4.5 Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan adalah “Ada peningkatan yang

signifikan pada peningkatan interaksi sosial dengan menggunakan layanan bimbingan

kelompok dengan teknik permainan kelas VII C SMP N 4 Temanggung. Dari hasil

analisis yang telah dilakukan, terdapat perbedaan interaksi sosial siswa kelas VII C antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah kelompok eksperimen diberi

layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan.

Test Statisticsb

NIS

Mann-Whitney U 60.000

Wilcoxon W 196.000

Z -2.585

Asymp. Sig. (2-tailed) .010

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

.010a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

57

Hasil ini dapat dilihat dari uji Mann Whitney post-test antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol diperoleh hasil yaitu Asymp. Sign. 2-tailed sebesar 0,010<0,050

yang artinya ada peningkatan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Dengan mean rank post test pada kelompok eksperimen 20.75 sedangkan mean

rank post test pada kelompok kontrol adalah 12.25. Sedangkan mean rank pre test

kelompok eksperimen sebesar 16.88 dan kelompok kontrol sebesar 16.13.

4.5. Pembahasan

Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulakan bahwa bimbingan kelompok dengan

teknik permainan dapat meningkatkan interaksi sosias siswa, secara signifikan

ditunjukkan dengan Asymp. Sign. 2-tailed sebesar 0,010<0,050 yang artinya ada

perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Ditunjukkan pula dengan mean rank pre test kelompok eksperimen sebesar 16.88 dan

kelompok kontrol sebesar 16.13. Sedangkan mean rank postest kelompok eksperimen

sebesar 20.75 dan kelompok kontrol sebesar 12.25 sehingga mean rank kelompok

eksperimen meningkat, dapat dikatakan ada peningkatan Interaksi sosial

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan kepada kelompok eksperimen

selama proses layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan berlangsung

adalah kelompok eksperimen bisa menerima dan mempraktikan berbagai macam

permainan saat diberikan oleh penulis dengan baik, penuh antusias, perhatian, mau

merespon dengan baik, mau berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan kelompok,

sungguh-sungguh dalam memerankan berbagai macam games dan tugas yang diberikan

oleh penulis sehingga berjalan dengan lancar.

58

Menurut Santoso (1986) Bimbingan kelompok adalah Suatu proses bantuan atau

pertolongan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada sekelompok peserta

agar mereka dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin, lebih mengenal diri, dapat

menyesuaikan dirinya. Layanan bimbingan kelompok yang penulis berikan kepada

kelompok eksperimen dapat meningkatkan interaksi sosial VIIC smp negeri 4

temanggung kesesuaian tema dan aspek-aspek interaksi sosial siwa yang diadopsi di

dalam partowisastro ( Supriyadi, 2011) yang telah penulis buat atau yang sudah ditulis.

Hasil temuan dapat dijelaskan bahwa teknik bimbingan kelompok dengan teknik

permainan dapat meningkatkan interaksi sosial siswa kelas VII C SMP N 4 Temanggung,

sejalan dengan hasil penelitian Trisnaningsih (2011) mengatakan bahwa keberhasilan

layanan bimbingan kelompok, dapat meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial

sesama teman. Sosial sesama teman mengalami peningkatan signifikan setelah

pemberian layanan bimbingan kelompok.