18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang terletak di desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan mengambil lokasi di tengah-tengah pedesaan yang letaknya berdampingan dengan masjid di desa setempat. Kerena letaknya yang berada di tengah-tengah desa dan akses jalan menuju ke SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ini tidak seramai di kota, banyak siswa yang memakai sepeda motor ke sekolah. Siswa yang memakai sepeda motor ke sekolah di SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ini adalah merupakan fenomena yang biasa di SMP ini. Bukan hanya siswa laki-laki yang memakai sepeda motor ke sekolah, siswa perempuanpun tidak kalah banyak yang memakai sepeda motor ke sekolah. Sebagian besar dari siswa yang memakai sepeda motor ke sekolah tidak memarkirkan motor mereka di tempat parkir sepeda motor yang tersedia di sekolah karena siswa takut sanksi yang diberikan sekolah kepadanya. Mereka memarkirkan sepeda motor mereka di depan rumah warga yang dekat dengan SMP Nusantara atau dititipkan di warung-warung yang dekat dengan sekolah. Namun ada beberapa siswa yang memarkirkan sepeda motor mereka di tempat parkir sekolah. Peraturan yang ada di sekolah sebenarnya 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

  • Upload
    vudan

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Subjek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP

Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang terletak di desa Gedangan Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang dengan mengambil lokasi di tengah-tengah pedesaan yang

letaknya berdampingan dengan masjid di desa setempat. Kerena letaknya yang

berada di tengah-tengah desa dan akses jalan menuju ke SMP Nusantara

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ini tidak seramai di kota, banyak siswa

yang memakai sepeda motor ke sekolah. Siswa yang memakai sepeda motor ke

sekolah di SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ini adalah

merupakan fenomena yang biasa di SMP ini. Bukan hanya siswa laki-laki yang

memakai sepeda motor ke sekolah, siswa perempuanpun tidak kalah banyak yang

memakai sepeda motor ke sekolah. Sebagian besar dari siswa yang memakai

sepeda motor ke sekolah tidak memarkirkan motor mereka di tempat parkir

sepeda motor yang tersedia di sekolah karena siswa takut sanksi yang diberikan

sekolah kepadanya. Mereka memarkirkan sepeda motor mereka di depan rumah

warga yang dekat dengan SMP Nusantara atau dititipkan di warung-warung yang

dekat dengan sekolah. Namun ada beberapa siswa yang memarkirkan sepeda

motor mereka di tempat parkir sekolah. Peraturan yang ada di sekolah sebenarnya

37

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

melara

salah satu-satunya unit yang menjadi pelaksana teknis dalam bidang pendidikan

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

berad

arang

Nu

mampu untuk

i yang berdiri sejak SMP Nusantara Kecamatan

ng siswa memakai sepeda motor ke sekolah, tetapi siswa-siswa di SMP ini

tetap melanggar peraturan yang berlaku di sekolah tersebut.

SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang merupakan

yang berstatus swasta. SMP Nusantara

a di desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan kode

pos 50773.

Didirikan SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Sem

didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain ( Kepala Sekolah SMP

santara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang)

1. Di daerah ini banyak orang tua siswa yang kurang

menyekolahkan anak mereka ke sekolah yang dapat dikatakan

biayanya melampui batas kemampuan orang tua siswa.

2. Dengan adanya SMP Nusantara dapat membantu para siswa

menuntaskan wajib belajar 9 tahun.

3. Bangunan SMP Nusantara adalah sebuah TPA / TPQ yang dibangun

oleh masyarakat untuk belajar mengaji untuk anak-anak desa

Gedangan di sore hari. Namun setelah dipikir-pikir daripada bangunan

ini tidak digunakan pagi hari maka didirikanlah SMP Nusantara ini

agar bangunan ini dapat bermanfaat dari pagi sampai sore hari.

4. Yayasan Serba Guna, itulah yayasan dimana SMP Nusantara

bernaung. Yayasan in

38

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

Tuntang Kabupaten Semarang mulai menerima siswa baru yang

pertama kalinya.

Oleh kerena itu siswa yang belajar di SMP Nusantara Nusantara

desa yang tak jauh dari SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

berada. Dan orang tua siswa sebagian besar adalah dari kalangan ekonomi b

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah siswa yang berasal dari desa-

awah

sampai m

ya tanpung sekolah. Kelas VIII merupakan kelas yang

paling sedikit siswanya, karena hanya ad

setiap masalah yang timbul di sekolah ini akan

diselesaikan bersam

en pada hari Senin dan jumat dalam satu bulan dengan

proses

enengah, sehingga pemantauan serta dalam self awareness dalan

berkendaraan bermotor ke sekolah pada anak-anak mereka terbilang rendah.

Sekolah ini menampung 128 siswa. Siswa yang masuk di sekolah ini

berdasarkan seleksi dan da

a satu kelas yang berjumlah 24 orang

siswa.

SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tidak

mempunyai Guru BK. Dalam

a wali kelas serta Kepala Sekolah.

4.2 Eksperimen

Proses pengumpulan data dilakukan pada tanggal 2 Mei 2011. Peneliti

menyebar skala pengukuran self awereness kepada siswa kelas VIII. Pada tanggal

2 Mei 2011 disetujui oleh kepala sekolah dan wali kelas bahwa peneliti akan

melakukan eksperim

konseling. Dengan kelompok konseling sebanyak 6 orang yang termasuk

dalam skor terendah.

39

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

Hari Senin tanggal 2 Mei 2011, peneliti masuk ke kelas dan menyebar

angket self awarness dan siswa mengisi angket self awareness dan dikumpulkan

pada hari itu juga sebagai tahap pretest. Yang selanjutnya peneliti menskor dari

hasil angket yang telah disebar dan membagi siswa kedalam kelompok kontrol

dan kelompok eksperim kelompok

eksperimen dan kelompok k l te la ab

Tabel

Tabel data siswa kelompok eksperimen

N Usia enis

lamin ng Jarak tempuh

rumah ke sekolah

en. Data siswa yang termasuk dalam

ontro rtera da m tabel 4.1 dan t el 4.2.

4.1

Noama J

kePekerjaan ora

tua

1 AK 14 th L Buruh

2 DN 16th L Karyawan swasta

3 MS 15th L Wiraswasta

4 RY 16th L swasta Wira

16th L Pedagang 5 YT

6 1ZS 5th P Wi raswasta

Table 4.2

N Jenis

elamin Pekerjaan orang tua

Jarak tempuh umah ke sekolah

Tabel data siswa kelompok kontrol

Noama Usia

k r1 NN 14th P Buruh

2 DK 14 th Wiraswasta L

3 AW 15th L Karyawan swasta

4 AT 15 th P Buruh

5 FA 13th L Buruh

6 FD 15th P IRT

Dari kedua tabel di atas peneliti hanya akan melakukan konseling dengan

6 orang siswa yang masuk ke dalam kelompok eksperimen. Mulai tanggal 16 Mei

40

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

2011 sampai 15 Juni 2011 sebanyak 10 kali pertemuan dengan 8 sesi konseling.

apun tahap-tahap eksperimen sebagai berikut:

1) Tahap pertama dilaksanakan pada hari Senin, 2 Mei 2011 yakni

2011 peneliti memberitahukan kepada siswa yang mempunyai skor

rendah dan akan mengikuti proses konseling kelompok dan siswa pun

menyetujuinya, terlebih siswa ya

Ad

peneliti menyebar angket dan hari berikutnya yakni hari Selasa, 3 Mei

ng bersangkutan belum pernah

lam satu minggu), tujuan konseling,

mengikuti ataupun mengetahui apa yang dinamakan konseling

kelompok.

2) Tahap yang kedua dilaksanakan pada hari Senin, 16 Mei 2011.

Pertemuan kedua ini berselang lama dengan pertemuan yang pertama,

yakni dari 3 Mei 2011 sampai dengan 16 Mei 2011 karena setelah

angket disebar hari berikutnya siswa melaksanakan persiapan untuk

tes tengah semester yakni pada tangal 4 Mei 2011 sampai dengan 7

Mei 2011 dan pelaksanaan tes tengah semester pada tanggal 9 Mei

2011 sampai dengan 14 Mei 2011. Dan pada pertemuan kedua ini

antara peneliti mulai memperkenalkan konseling kelompok sebelum

siswa terjun dalam proses konseling kelompok, menyepakati waktu

(kontrak waktu) untuk pelaksanaan konseling (dalam kelompok ini

disepakati dua kali pertemuan da

dan peran peneliti yang sebagai pemimpin konseling kelompok dan

siswa yang sebagai konseli.

41

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

3) Pertemuan yang ketiga pada hari Sabtu 21 Mei 2011. Pada pertemuan

ini peneliti yang sebagai pemimpin konseling memulai proses dari

konseling kelompok. Pada sesi pertama, sama halnya dengan konseling

kelompok pada umumnya dimulai dengan memulai suatu kelompok,

yang dibicarakan siswa menceritakan pengalaman dan

akai sepeda motor

kemudian membantu para anggota untuk saling kenal, menciptakan

suasana dalan kelompok, menjelaskan tujuan, menejelaskan peranan

pemimpin sampai pada topik yang akan dibicarakan dalam konseling.

4) Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin 23 Mei 2011,

sebagai sesi yang kedua yang sudah mulai dengan membicarakan topik

yakni mengenai self awarrness siswa yang memakai sepeda motor dan

dari topik

memberikan tanggapan serta menemukan solusi dari topik yang

dibicarakan mulai pengertian sampai pada solusi yang disepakati

kelompok.

5) Pertemuan yang kelima dilaksanakan pada hari Sabtu 28 Mei

2011adalah sesi ketiga dalam konseling kelompok yang membahas

perihal tentang self awareness siswa yang ada kaitannya dengan

tanggapan orang tua siswa terhadap siswa yang mem

ke sekolah. Pada sesi ketiga ini siswa mulai mengungkapkan

pengalaman-pengalaman di mana pengalaman siswa ini merupakan

pengalaman yang tidak rasional ( irrational belief).

6) Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Rabu,1 Juni 2011 adalah

sesi ke empat dalam konseling kelompok dan yang di bicarakan dalam

42

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

sesi ini adalah mengenai self awareness siswa yang memakai sepeda

motor dengan pergaulannya bersama teman-teman sekolah. Siswa

yang setiap hari memakai motor ke sekolah dengan siswa yang tidak

wa yang

selor

memakai sepeda motor setiap hari, siswa tidak memakai motor

tersebut merasa gelisah dan siswa tersebut beranggapan bahwa

memakai motor adalah keharusan.

7) Pertemuan ketujuh yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Juni 2011

adalah sesi kelima dalam konseling kelompok dan yang dibahas dalam

sesi ini adalah sikap keluarga terhadap self awareness sis

memakai sepeda motor. Dalam sesi ini konselor membantu siswa (

konseli) mengubah pikiran yang tidak rasional dengan

mendiskusikannya secara terbuka dan terus-terang ( dispute).

8) Pertemuan kedelapan yang dilaksanakan pada hari Senin, 7 Juni 2011

adalah sesi keenam dalam konseling kelompok dan pada sesi ini

membahas apabila suatu saat sekolah mereka bekerja sama dengan

pihak yang berwajib dan para siswa memberikan tanggapannya

terhadap sekolah mereka apabila sekolah mereka mengadakan

kerjasama dengan pihak yang berwajib. Dalam sesi ini kon

negajukan pertanyaan yang menantang, mengajarkan siswa cara

berpikir yang lain, siswa diminta membayangkan,dan sebagainya dan

siswa akan memahami mana yang ternyata efektif untuk dirinya.

9) Pertemuan kesembilan dilaksanakan pada hari Sabtu,11 Juni 2011

adalah sesi ketujuh dalam konseling kelompok dan sesi ini membahas

43

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

bagaimana sekolah menangani siswa yang memakai sepeda motor

kesekolah dan bagaimana sanksinya, kemudian pendapat siswa tentang

apa yang sudah dilakukan sekolah pada siswa yang memakai sepeda

motor ke sekolah dan tindakan maupun sanksi pada siswa yang

ebih wajar (emotional effect). Dan selanjutnya penutup yang

isampaikan oleh pemimpin konseling dan ucapan terima kasih kepada

iswa yang dengan suka rela dalam proses konseling dari awal sampai

akhir.

memakai motor ke sekolah itu sudah sesuai atau belum sesuai dengan

sanksi yang seharusnya diberikan pada siswa yang memakai sepeda

motor ke sekolah.

10) Pertemuan kesepuluh yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2011

adalah sesi terakhir dalam konseling ini yang membahas ulasan dari

sesi yang pertama sampai dengan sesi terakhir dan pendapat siswa

setelah mengikuti proses konseling mulai dari awal sampai akhir dan

seperti biasa siswa diminta menyampaikan pesan dan kesan sebelum

dan sesudah melalai proses konseling. Dari semua sesi, pada sesi ini

siswa yang menyampaikan pesan dan kesan telah menunjukkan bahwa

proses konseling telah memberikan efek (effect) dan perasaan-perasaan

yang l

d

s

4.3 Analisis Data

44

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

Setelah data terkumpul maka penulis mengadakan analisis data. Dalam

tahap pretes jumlah angket yang terkumpul ada 24 angket. Dari angket yang

terkumpul semuanya dipakai sesuai dengan sampel yang dibutuhkan. Kemudian

peneliti memberikan skor pada setiap jawab dari angket yang terkumpul sesuai

dengan pedoman penskoran skala self awareness yang diuraikan dalam bab tiga.

Setelah data dimasukkan ke dalam ko a

dilakukan pad erapa rendah

skor self awar r. Dari hasil

analisi tabel 4.3

Tabel

Tabel data pretest dan posttest kelompok eksperimen

Data pretes (T1e) dan posttest (T2e) kelompok eksperimen

mputer dan diolah. Pengujian pertam

a data pretest yang bertujuan untuk mengetahui seb

eness yang dimiliki siswa yang berkendaraan bermoto

s data pretes dapat dilihat pada sebagai berikut:

4.3

Skor (T1) pretest self awar

kelompok eksperimen

Skor (T2) postt lf aware

kelompok eksperimen

eness

est se ness

No Nama siswa No Nama siswa Skor Skor

1 AK 51,11 1 AK 72,59

2 DN 51,85 2 DN 69,63

3 MS 51,11 3 MS 83,70

4 RY 51,85 4 RY 79,26

5 YT 56,29 5 YT 59,26

6 ZS 46,67 6 ZS 62,22

Mean 51.48 Mean 71,11

Dari data seperti tertera dalam tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa dari skor

pretest self awareness kelompok eksperimen dengan Mean 51, 48 dan skor

posttest self awareness kelompok n dengan Mean 71,11. Sehingga eksperime

45

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

da n

sebelum mengikuti konseling kelompok RET dan sesudah mengikuti konseling

RET.

Tabel 4.4

Mean dan standart deviasi kelompok eksperimen

Self (T1e/pretest)

Pair 1

pat disimpulkan bahwa ada peningkatan skor pada kelompok eksperime

awareness SMP Nusantara sebelum mengikuti konseling kelompok RET

Mean N

Std deviasi

51,48 6

3,063

Pada tabel 4.4 seperti tertera di atas skor pretest self awareness kelompok

eksperimen dengan Mean 51,48 dan Standart Deviasi 3,063 yang diperoleh siswa

sebelum mengikuti konse g kelompok RET .

Tabel 4.5

Self

lin

Mean dan Standart Deviasi Kelompok Eksperimen awareness SMP Nusantara setelah mengikuti konseling kelompok RET

(T2e/posttest) Pair 1

Mean

N

Std deviasi

71,11

6

9,49

Pada tabel 4.5 seperti tertera di atas skor posttest self awareness kelompok

eksperimen dengan Mean 71, 11 dan Standart Deviasi 9, 49. Skor tersebut

diperoleh siswa setelah mengikuti elompok RET. Dari skor posttest

kelompok ekspe n skor sebelum

dan sesudah siswa mengikuti konseling kelompok RET.

konseling k

rimen ini dapat dijelaskan bahwa ada peningkata

46

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

Tabel 4.6

pre n posttes ompo

Da etest (T sttest (T2k) kelompok ol

Tabel data test da t kel k kontrol

ta pr 1k) dan po kontr

Skor (T1k) pr self aw

kelompok kontrol

Skor (T2k) post lf aw

kelompok kontrol

etest areness test se areness

No Nama siswa No Nama siswa Skor skor

1 NN 49,62963 1 NN 59,259259

2 DK 48,88887 2 DK 57,77778

3 AW 5 4 4,81482 3 AW 8,88887

4 AT 48,88887 4 AT 58,518519

5 FA 54,07407 5 FA 56,29629

6 FD 54,07407 6 FD 57,03704

Mean 51,73 Mean 56,30

skor posttest self awareness

kelompok kontrol dengan Mean 56,30. Dari skor tersebut dapat dijelaskan bahwa

pada kelompok kontrol ini skornya m ningkat tetapi skor posttest kelompok

kontrol meningkat bukan dikarenakan pada kelompok ini diberikan treatment

(perlakuan) yang berupa konseling k ET.

Pada tabel data 4.6 seperti tertera di atas dapat dilihat skor pretest self

awareness kelompok kontrol dengan Mean 51,73 dan

e

elompok R

47

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

Tabel 4.7 Mean dan Standart Deviasi Kelompok Kontrol

Self awareness SMP Nusantara yang tidak mengikuti konseling kelompok RET (pretest/T1k)

Pair 1

Mean

N

Std Deviasi

51, 73

6

2, 87

Pada tabel 4.7 seperti tert kelompok

k

skor yang diperoleh siswa pada tah

Tabel 4.8

Mean dan Standart Deviasi Kelompok Kontrol

Self awareness SMP Nusantara yang tidak mengikuti konseling kelompok RET ( posttest/T2k)

era di atas skor pretest self awareness

ontrol dengan Mean 51,73 dan Standart Deviasi 2,87. Dan skor di atas adalah

ap pretest.

Pair 1

Mean 56,30

N

Std deviasi

6

3,78

Dari data tabel seperti terera diatas adalah skor posttest self awareness

kelompok kontrol dengan Mean 56,30 dengan Standart Deviasi 3,78. Dan dari

skor posttest tersebut dapat dijelaskan bahwa pada kelompok kontrol self

awareness siswa tidak meningkat. Skor posttest menunjukkan bahwa skornya

meningkat namun peningkatan skor posttest ini bukan karena kelompok ini

diberikan treatment, melainkan faktor dari intern siswa dan juga faktor dari luar,

48

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

misalnya faktor keadaan siswa saat ala dan sebagainya. Dan dari skor

pr h

dengan menggunakan teknik a U seperti tertera dalan tabel

di bawah ini:

Tabel 4.9

Tabel data posttest kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontrol yang nggunakan Mann Whitney U

Mann-Whitney Test

mengisi sk

etest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian diola

nalisis Mann-Whitney

diolah me

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

SKOR posttest kontrol 6 3.58 21.50

posttest eks 6 9.42 56.50

Total 12

Test Statisticsb

SKOR

Mann-Whitney U .500

Wilcoxon W 21.500

Z -2.807

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok � dicopy langsung dari SPSS

Dari data tabel 4.9 seperti tertera di atas dapat dijelaskan bahwa perbedaan

M

dengan p = 0,005 (p = < 0,050) enunjukkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan anta en dan kelompok

kontrol sep ti terte el 4.9

ean posttest kelompok kontrol 3, 58 dan Mean kelompok eksperimen 9, 42

dan Z skor -2,807. Hasil tersebut m

ra kelompok eksperim

er ra pada tab

49

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

Tabel 4.10 Tabel data pretest dan posttest kelompok eksperimen yang diolah m

Mann Whitney U

Mann-Whitney Test

enggunakan

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

SKOR pretest eks 6 3.50 21.00

posttest eks 6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsb

SKOR

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.892

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: KELOMPOK � dicopy langsung dari SPSS

Dari data tabel 4.10 seperti tertera di atas dapat dijelaskan bahwa perbedaan

da peningkatan skor Mean pretest dan posttest kelompok

eksperi

Mean pretest kelompok eksperimen 3,50 dan Mean posttest kelompok eksperimen

9, 50 dengan p = 0,004 ( p = < 0,050) dan Z skor -2,892 . Hasil tersebut

menunjukkan bahwa a

men seperti tertera pada tabel 4.10

Dan dari data tabel 4.10 di atas diketahui bahwa ada peningkatan skor antara

sebelum siswa melakukan konseling kelompok dengan yang sudah melakukan

konseling kelompok.

Kemudian dari skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dibandingan antara Mean kelompok eksperimen dan Mean

50

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

kelompok kontrol dari tabel di atas dapat diuraikan dari mean kelompok

eksperimen sebelum mengikuti konseling kelompok RET 51, 48 dan setelah

mengikuti konseling kelompk RET menjadi 71,11, kemudian Standart Deviasi

yang sem sing

kelompok ekperimen dan skor kontrol seperti tertera dalam

tabel 4.1

Tabel data skor pretest (T1) dan posttest (T2) kelompok eksperimen dan k trol

Kelompok Eksperimen lompok Kontrol

ula 3,063 menjadi 9,47. Dan peningkatan skor rata-rata masing-ma

rata-rata kelompok

1 berikut:

Tabel 4.11

kelompok on

Ke

No Nam Nam a Skor T1 Skor T2 No a Skor T1 Skor T2

1 AK 51.11111 72.59259 1 NN 49,62963 59,259259

2 DN 46.66667 69.62963 2 DK 48,88887 57,77778

3 MS 51.85185 83.7037 3 AW 54,81482 48,88887

4 RY 56.2963 79.25926 4 AT 48,88887 58,518519

5 YT 51.85185 59.25926 5 FA 54,07407 56,29629

6 ZS 51.11111 62.22222 6 FD 54,07407 57,03704

Dari data tabel 4.11 seperti di atas adalah merupakan skor pretest dan

posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari data kelompok dapat

dijelaskan bahwa dari kedua kelompok ters

ra

Mean yang antara kelompok eksperim kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel 4.12 sebagai berikut:

ebut di atas ada peningkatan skor rata-

ta dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Sedangkan perbedaan

en dan

51

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

Tabel 4.12

D st dan po ean kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Mean T1 (pretest) T2 (posttest)

ata tabel skor prete sttest m

Kelompok eksperimen 51,48 71,11

Kelompok kontrol 51,72 56,30

Dari data tabel 4.12 seperti tertera di atas adalah data mean pretest dan

posttest kelompok eksperimen dan kontrol. Dan dari data tabel diatas dapat

dijelaskan bahwa skor rata-rata pretes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol memiliki skor yang hampir sama. Namun peningkatan skor posttest antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda. Perbedaan peningkatan

skor kelompok eksperimen karena pada kelompok ini diberikan treatment

a kelompok kontrol

terjadi

4.4. Uji hipotesis nelitian ini hipotesis yang diajukan adalah

an yang signifikan self awarenass siswa kelas VIII yang

memak

karena p = < 0,050. Sehingga ada

konseling kelompok RET,sedangkan peningkatan skor pad

karena ada faktor di luar tahap eksperimen maupun faktor interisik siswa.

Dalam pe

Ada peningkat

ai sepeda motor SMP Nusantara setelah mengikuti konseling kelompok

rational emotif.

Hasil analisis:

Peningkatan skor rata-rata pretest kelompok eksperimen 3,50 menjadi

9,50 pada posttest kelompok eksperimen dengan p = 0,004. Hasil tersebut

menunjukkan perbedaan yang signifikan,

52

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

peningkatan skor rata-rata self awareness siswa SMP Nusantara Kecamatan

Tuntan

ikuti konseling kelompok

dan ad

r intrisik yaitu diri sendiri, faktor lingkungan di luar

sekolah

g Kabupaten Semarang sebesar 6,00 setelah diberikan layanan konseling

kelompok RET. Maka hipotesis diterima.

4.5. Pembahasan

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata pada

pretest kelompok eksperimen 3,50 dan skor rata-rata pada posttest kelompok

eksperimen menjadi 9,50 sehingga ada peningkatan skor rata-rata self awareness

siswa kelas VIII SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

setelah mengikuti konseling kelompok RET. Dan dalam pengolahan data pretest

dan posttest kelompok eksperimen dengan menggunakan Mann-Whitney U

diperoleh hasil skor rata-rata pretest kelompok eksperimen 3, 50 dan skor rata-

rata posttest kelompok eksperimen 9,50 dengan p = 0,004 ( p = < 0,050) dan Z

skor -2,892. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan skor dikarenakan

pada kelompok eksperimen ini menerima dengan baik konseling kelompok RET

yang diberikan oleh peneliti, siswa merasa senang meng

anya kesadaran diri bahwa apa yang menjadi topik dalam konseling

merupakan sesuatu yang benar-benar dialami oleh siswa dan kemudian siswa

dapat menerapkannya dalam diri siswa masing-masing.

Kelompok kontrol ada yang mengalami peningkatan skor dan ada yang

skornya turun seperti yang terlihat pada tabel 4.6. Hal ini terjadi karena siswa

dipengaruhi oleh fakto

( keluarga ,masyarakat) atau faktor sekolah di luar tahap eksperimen yang

53

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1679/5/T1_132007020_BAB IV.pdfberdasarkan seleksi dan da a satu kelas yang berjumlah

dilakukan penulis (teman, guru,wali kelas). Tetapi tidak berpengaruh terhadap

kelompok eksperimen.

Pada penelitian peningkatan self awareness pada siswa kelas VIII

terhadap pemakaian sepeda motor SMP Nusantara Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang melalui konseling kelompok rational emotif bisa dikatakan

berhasil karena pada skor posttest terlihat bahwa ada peningkatan yang tampak

pada skor setelah para siswa melakukan konseling kelompok. Setelah dilakukan

analisis yang diolah dengan menggunakan Mann- Whitney U, skor rata-rata pretest

kelompok eksperimen 3,50 menjadi 9,50 pada posttest kelompok eksperimen

dengan p= 0,004 ( p = <0,050. Dengan dilihat pada skor rata-rata pada pretest

kelompok eksperimen dan dari peningkatan skor rata-rata pada posttest kelompok

eksperimen berarti layanan konseling kelompok RET meningkatkan secara

signifikan self awareness siswa kelas VIII terhadap pemakaian sepeda motor SMP

Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

54