Upload
dodat
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Sistem
Dalam menghadapi suatu masalah yang berhubungan dengan Hukum
( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga
mengenai pasal yang dijerat kepada tergugat, hal ini dikarenakan banyaknya pasal
yang mengatur masalah perdata, selain itu bunyi dari masing-masing pasal yang
ada hampir sulit dibedakan karena memiliki kesamaan kalimat dalam pasal
tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Sistem Pakar Kasus Perdata, sistem ini
mengatur masalah perdata dan dapat memberikan sedikit bayangan mengenai
pasal yang akan dijerat pada seorang tergugat.
Dalam kasus persatuan harta kekayaan dan pewarisan karena kematian
terdapat bebagai pasal yang ada dalam kasus-kasus tersebut, adapun pengetahuan
atau pasal dan disertai dengan penyebabnya yang berasal dari pakar, jurnal maupun
sumber pengetahuan lain tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 dan table 4.2 berikut
ini.
Tabel 4.1 Daftar Pasal dalam Persatuan Harta Kekayaan Menurut Undang –
Undang dan Sebab-Sebab dijatuhkan pasal tersebut
No. Jenis Pasal Penyebab
1. Pasal 119 - Hubungan Suami Istri
- Masih berstatus suami istri atau belum
melakukan perceraian
2. Pasal 120 - Suami Istri
- Masih berstatus suami istri atau belum
melakukan perceraian
20
- Harta milik bersama
- Harta begerak dan tak bergerak
- Diperoleh sekarang atau kemudian
- Diperoleh Cuma – Cuma
3. Pasal 121 - Suami Istri
- Mengenai Beban-bebannya
- Termasuk Utang Piutang
4. Pasal 122 - Suami Istri
- Mengenai Hasil dan pendapatan
- Meiliki untung dan rugi
5. Pasal 123 - Suami Istri
- Mengenai utang kematian
- Terjadi setelah meninggal
Tabel 4.2 Daftar Pasal dalam Pewarisan karena kematian dan Sebab-Sebab
dijatuhkan pasal tersebut
No. Jenis Pasal Penyebab
1. Pasal 830 - Dilangsungkan karena kematian
2. Pasal 831 - Terdapat beberapa orang
- Tidak diketahui siapa yang meninggal terlebih
dahulu
3. Pasal 832 - Keluarga sedarah
- Keluarga sedarah masih ada
4. Pasal 833 - Timbul perselisihan
- Memiliki putusan hakim terlebih dahulu
- Menyelenggarakan penyegelan dan pendaftaran
akan barang – barang harta peninggalan
5. Pasal 834 - Termasuk ahli waris
- Ahli waris satu-satunya
- Gugatan untun menuntut
6 Pasal 835 - Tuntutan kadaluarsa
- Lebih dari 30 tahun
7 Pasal 836 - Hadir dalam pembagian warisan
8 Pasal 837 - Terdiri atas barang
- Terdapat orang asing
- Pembagian dengan orang asing
9 Pasal 838 - Telah dihukum karena mencoba membunuh
- Pernah dipersalahkan oleh hakim
- Pernah mencegah yang meninggal untuk
membuat wasiat
- Pernah menggelapkan atau memalsukan surat
wasiat
10 Pasal 839 - Dikecualikan dari pewarisan
21
- Tidak memiliki hak waris
11 Pasal 840 - Memiliki panggilan untuk menjadi waris
- Anak dari pewaris
12 Pasal 841 - Bertindak sebagai pengganti
- Dipilih untuk menjadi pengganti
13 Pasal 842 - Anak dari pewaris
- Memiliki pertalian keluarga yang sah
14 Pasal 843 - Keluarga sedarah
- Tidak ada penyimpangan garis keturunan
15 Pasal 844 - Masih dalam ikatan keluarga
- Memiliki paman dan bibi
16 Pasal 845 - Masih dalam ikatan keluarga
- Termasuk dalam saudara terdekat dari yang
meninggal
- Masih memiliki anak dari keturunan saudara
laki-laki atau perempuan dari yang meninggal
17 Pasal 846 - Pergantian diperbolehkan
- Memiliki ikatan keluarga
18 Pasal 847 - Pengganti masih ada ( Hidup )
- Memiliki ikatan keluarga
19 Pasal 848 - Anak dari orangtua yang meninggalkan
warisan
- Belum menolak warisannya
20 Pasal 849 - Harta termasuk dalam warisan
21 Pasal 850 - Masih dalam ikatan keluarga
- Termasuk dalam sanak saudara bapak
- Termasuk dalam sanak saudara ibu
22 Pasal 851 - Termasuk dalam ahli waris
23 Pasal 853 - Tidak meninggalkan keturunan
- Masih memiliki hubungan keluarga
24 Pasal 854 - Tidak meninggalkan keturunan
- Bapak dan ibu masih hidup
- Memiliki hubungan keluarga
- Meninggalkan lebih dari seorang saudara laki-
laki atau perempuan
25 Pasal 855 - Bapak dan ibu meninggal lebih dahulu
- Memiliki Hubungan keluarga
- Meninggalkan seorang saudara laki-laki atau
perempuan
- Meninggalkan dua saudara laki-laki atau
perempuan
26 Pasal 856 - Bapak dan ibu meninggal lebih dahulu
- Tidak memiliki saudara laki-laki atau
perempuan
22
27 Pasal 857 - Berasal dari perkawinan yang sama
- Berasal dari lain perkawinan
- Bagian keluarga bapak
28 Pasal 858 - Tidak memiliki sanak saudara dalam garis
keatas
29 Pasal 859 - Bapak dan ibu masih hidup
- Tidak meninggalkan suami atau istri
- Tidak Meninggalkanketurunan
- Meninggalkan lebih dari seorang saudara laki-
laki atau perempuan
- Masih dalam ikatan keluarga
a. Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran
dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu
kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan pemodelan proses
berfikir manusia. Pada mesin inferensi ini data yang telah di input pemakai akan
di proses dengan penalaran Backward Chaining. Berikut ini adalah proses
penalaran Backward Chaining dalam Sistem Pakar Pada Kasus Tindak Perdata.
23
Tabel 4.3 Tabel Rule Pada Kasus Persatuan Harta Kekayaan Menurut UU
Keterangan :
H00 : Tidak terjerat pasal persatuan harta kekayaan menurut UU H03 : Pasal 121
H01 : Pasal 119 H04 : Pasal 122
H02 : Pasal 120 H05 : Pasal 123
Kode Penyebab Pasal Fakta
H01 H02 H03 H04 H05 YA TIDAK
A01 Hubungan suami istri X x x x x A02 H00
A02 Masih berstatus suami istri X x A03 A07
A03 Harta milik bersama x A04 H01
A04 Harta bergerak dan tak bergerak x A05 H00
A05 Diperoleh sekarang atau kemudian x A06 H00
A06 Diperoleh cuma-Cuma x H02 H00
A07 Mengenai beban-bebannya x A08 A09
A08 Termasuk hutang piutang x H03 H00
A09 Mengenai hasil dan pendapatan x A10 A11
A10 Memiliki untung dan rugi x H04 H00
A11 Mengenai utang kematian x A12 H00
A11 Terjadi setelah meninggal x H05 H00
24
Gambar 4,1 Rule base pada Persatuan Harta Kekayaan
Keterangan :
: Jawaban YA H00 : Tidak terjerat pasal Apapun H03 : Pasal 121
: Jawaban Tidak H01 : Pasal 119 H04 : Pasal 122
H02 : Pasal 120 H05 : Pasal 123
Kode Penyebab
A01 Hubungan suami istri
A02 Masih berstatus suami istri
A03 Harta milik bersama
A04 Harta bergerak dan tak bergerak
A05 Diperoleh sekarang atau kemudian
A06 Diperoleh cuma-Cuma
A07 Mengenai beban-bebannya
A08 Termasuk hutang piutang
A09 Mengenai hasil dan pendapatan
A10 Memiliki untung dan rugi
A11 Mengenai utang kematian
A11 Terjadi setelah meninggal
A01
H00
A02
A03
A09
A07
A08
H00 H03
A10
A11
H01
A04
H00 H04
A12
H00
H00
A05
H00
H05
A06
H00 H00
H02
25
Penalaran Backward Chaining
Tabel 4.4 Tabel Rule Pada Kasus Persatuan Harta Kekayaan Menurut UU untuk penalaran Backward Chaining
Kode Pasal Penyebab Fakta
A01 A02 A03 A04 A05 A06 A07 A08 A09 A10 A11 A12 YA TIDAK
H01 119 x x H01 H00
H02 120 x x x x x X H02 H00
H03 121 x x x H03 H00
H04 122 x x x H04 H00
H05 123 x x x H05 H00
Keterangan :
H00 : Tidak terjerat pasal persatuan harta kekayaan menurut UU A07 : Mengenai beban-bebannya
A01 : Hubungan Suami Istri A08 : Termasuk hutang piutang
A02 : Masih berstatus suami istri (Belum Cerai) A09 : Mengenai Hasil dan pendapatan
A03 : Harta milik bersama A10 : Memiliki untung dan rugi
A04 : Harta bergerak dan tak bergerak A11 : Mengenai utang kematian
A05 : Diperoleh sekarang atau kemudian A12 : Terjadi setelah meninggal
A06 : Diperoleh Cuma-cuma
26
Dengan melihat contoh Tabel 4.4 diatas, maka kita dapat menentukan aturan
(rule base) IF THEN yang digunakan untuk sistem pakar pada kasus tindak perdata
menggunakan metode backward chaining sedangkan untuk aturan IF THEN yang ada
pada kasus pewarisan karena kematian dapat dilihat pada lampiran 1.
Rule 1 :
IF Pasal 119 THEN Berstatus suami istri AND Masih berstatus suami istri atau
belum melakukan perceraian.
Rule 2 :
IF Pasal 120 THEN Berstatus suami istri AND Masih berstatus suami istri atau
belum melakukan perceraian AND Harta milik bersama AND Harta bergerak atau tak
bergerak AND Diperoleh sekarang atau kemudian AND Diperoleh Cuma-Cuma.
Rule 3 :
IF Pasal 121 THEN Berstatus suami istri AND Mengenai beban-bebannya AND
Termasuk utang piutang.
Rule 4 :
IF Pasal 122 THEN Berstatus suami istri AND Mengenai hasl dan pendapatan AND
Memiliki untung dan rugi.
Rule 5 :
IF Pasal 123 THEN Berstatus suami istri AND Mengenai utang kematian AND
Terjadi setelah meninggal.
Rule 6 :
IF Pasal 831 THEN Terdapat beberapa orang AND Tidak diketahui siapa yang
meninggal terlebih dahulu.
27
Rule 7 :
IF Pasal 832 THEN Keluarga sedarah AND Keluarga sedarah masih ada.
Rule 8 :
IF Pasal 833 THEN Timbul perselisihan AND Memiliki putusan hakim terlebih
dahulu AND Menyelenggarakan penyegelan dan pendapatan akan barang-barang
harta peninggalan.
Rule 9 :
IF Pasal 834 THEN Termasuk ahli waris AND Ahli waris satu-satunya AND
Memiliki gugata untuk menuntut.
Rule 10 :
IF Pasal 835 THEN Tuntutan kadaluarsa AND Tuntutan lebih dari 30 tahun
Rule 11 :
IF Pasal 836 THEN Hadir dalam pembagian warisan.
Rule 12 :
IF Pasal 837 THEN Terdiri atas barang AND Terdapat orang asing.
Rule 13 :
IF Pasal 838 THEN Telah dihukum karena mencoba membunuh AND Pernah
deiprsalahkan oleh hakim AND Pernah mencegah yang meninggal untuk membuat
wasiat AND Pernah menggelapkan atau memalsukan surat wasiat.
Rule 14 :
IF Pasal 839 THEN Dikecualikan dari pewarisan AND Tidak memiliki hak waris.
28
Rule 15 :
IF Pasal 840 THEN Memiliki panggilan untuk menjadi waris AND Anak dari
pewaris.
Rule 16 :
IF Pasal 841 THEN Berindak sebagai pengganti AND Dipilih untuk menjadi
pengganti.
Rule 17 :
IF Pasal 842 THEN Anak dari pewaris AND Memiliki pertalian keluarga yang sah.
Rule 18 :
IF Pasal 843 THEN Keluarga sedarah AND Tidak ada penyimpangan garis
keturunan.
Rule 19 :
IF Pasal 844 THEN Masih dalam ikatan keluarga AND Memiliki paman dan bibi.
Rule 20 :
IF Pasal 845 THEN Masih dalam ikatan keluarga AND Termasuk dalam keluarga
dekat dari si yang meninggal AND Masih memiliki anak dari keturunan saudara laki-
laki atau perempuan dari yang meninggal.
Rule 21 :
IF Pasal 846 THEN Pergantian diperbolehkan AND Memiliki ikatan keluarga.
Rule 22 :
IF Pasal 847 THEN Pengganti masih ada AND Memiliki ikatan keluarga.
29
Rule 23 :
IF Pasal 848 THEN Anak dari orang tua yang meninggalkan warisan AND Belum
menolak warisannya.
Rule 24 :
IF Pasal 849 THEN Harta termasuk dalam warisan.
Rule 25 :
IF Pasal 850 THEN Masih dalam ikatan keluarga AND Termasuk dalam sanak
saudara bapak AND Termasuk dalam sanak saudara ibu.
Rule 26 :
IF Pasal 851 THEN Termasuk dalam ahli waris.
Rule 27 :
IF Pasal 853 THEN Tidak meninggalkan keturunan AND Masih memiliki hubungan
keluarga.
Rule 28 :
IF Pasal 854 THEN Tidak meninggalkan keturunan AND Bapak dan ibu masih
hidup AND Memiliki hubungan keluarga AND Meninggalkan lebih daru saudara
laki-laki atau perempuan.
Rule 29 :
IF Pasal 855 THEN Bapak dan ibu meninggal lebih dahulu AND Meninggalkan
saudara laki-laki atau perempuan AND Meninggalkan dua saudara laki-laki atau
perempuan.
30
Rule 30 :
IF Pasal 856 THEN Bapak dan ibu meninggal lebih dahulu AND Tidak
meninggalkan saudara laki-laki atau perempuan.
Rule 31 :
IF Pasal 857 THEN Berasal dari perkawinan yang sama AND Berasal dari
perkawinan yang lain AND Bagian dari keluarga bapak AND Bagian dari keluarga
ibu.
Rule 32 :
IF Pasal 858 THEN Tidak memiliki sanak saudara dalam garis keturunan keatas
Rule 33 :
IF Pasal 859 Bapak dan ibu masih hidup AND Tidak meninggalkan suami atau istri
b. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada
pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan input yang
diberikan pemakai. Kemudian sistem memberikan solusi terhadap permasalahan
berupa hasil dari dialog yang dilakukan oleh pengguna dan sistem, hasil tersebut
berupa perbandingan pasal yang dipilih oleh pemakai dan pasal yang didapat dari
hasil penelusuran sistem.
31
4.1.2 Perancangan Sistem
Pada tahapan dari desain system ini penulis merancang desain proses,
Diagram alir data ( DAD ), entity relationship diagram ( ERD ), serta tampilan
interface dari sistem pakar pada kasus tindak perdata yang dikhususkan pada harta
kekayaan.
a. Desain Proses
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Pakar Kasus Tindak Perdata
Diagram konteks Sistem Pakar Pada Kasus Tindak Perdata terdiri dari 2
entitas yaitu Admin, dan User (Pengguna). Dimana admin memberikan input berupa
data user, data topic, data pasal , data hasil, dan juga data pengetahuan, sehingga
dapat digunakan oleh pengguna untuk mengetahui hasil konsultasi dari permasalahan
hukum yang dialaminya. Dan pengguna memberikan inputan jawaban pada sistem
agar mendapatkan hasil konsultasi dari sistem.
Input Kasus Input Jawaban Ya atau tidak
Hasil Tanya Jawab Data Pasal
Data User Data Topik Data Pasal Data Hasil Data Pengetahuan
0
Sistem Pakar Kasus Tindak Perdata
Admin
User
32
b. DAD Level 0
Gambar 4.4 DAD Level 0 Sistem Pakar Kasus Tindak Perdata
Input Kasus Input Jawaban Ya atau tidak
Hasil Tanya Jawab Data Pasal
Data User Data Topik Data Pasal Data Hasil Data Pengetahuan
1.0
INPUT DATA
Admin
2.0
DIALOG
Data Pasal F1
Data Pengetahuan F2
Data User F3
Data Topik F4
Data Hasil F5
User
33
c. ERD (Entity Relationalship Diagram)
Gambar 4.5 Hubungan Antar Tabel ERD (Entity Relationalship Diagram)
34
Adapun Hubungan antar table ERD sebagai berikut :
1. Hubungan antar tabel topik dengan tabel pengetahuan adalah one to many.
Karena 1 topik memiliki banyak pengetahuan
2. Hubungan antar tabel topik dengan tabel hasil adalah one to many. Karena 1
topik memiliki banyak hasil.
3. Hubungan antar tabel topic dengan tabel pasal adalah one to many Karena 1
topik memiliki banyak pasal
4. Hubungan antar tabel pasal dengan tabel pengetahuan adalah one to many.
Karena 1 pasal memiliki banyak pengetahuan.
5. Hubungan antar tabel hasil dengan tabel pengetahuan adalah one to many.
Karena 1 hasil memiliki banyak pengetahuan.
d. Rancangan Database
Adapun file-file rancangan basis data yang digunakan dalam Sistem Pakar
Pada Kasus Tindak Perdata adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Data pengguna
Field Type Index Size Keterangan
Kd_user Text Ya 5 Kode User
Nm_user Text Tidak 30 Nama User
Pass Text Tidak 10 Password
Level Text Tidak 15 Level
Tabel 4.6 Hasil
Field Type Index Size Keterangan
Kd_hasil Text Ya 5 Kode Hasil
Pernyataan Memo Tidak - Pernyataan
35
Tabel 4.7 Pasal
Field Type Index Size Keterangan
Kd_Pasal Text Ya 5 Kode Pasal
Jenis_Pasal Text Tidak 5 Jenis Pasal
Bunyi_Pasal Memo Tidak - Bunyi Pasal
Kd_topik Text Ya 5 Kode Topik
Tabel 4.8 Pengetahuan
Field Type Index Size Keterangan
Kd_pertanyaan Text Ya 5 Kode Pertanyaan
Jawaban_Ya Text Tidak 5 Jawaban Ya
Jawaban_Tidak Text Tidak 5 Jawaban Tidak
Pertanyaan Text Tidak 150 Pertanyaan
Fakta Ya Text Tidak 150 Fakta Ya
Fakta Tidak Text Tidak 150 Fakta Tidak
Tabel 4.9 Topik
Field Type Index Size Keterangan
Kd_Topik Text Ya 5 Kode Topik
Topik_pasal Text Tidak 50 Nama Topik
36
e. Rancangan Tampilan Interface
1. Rancangan Input
a) Rancangan Form Data Pengguna
Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Form Data Pengguna
b) Rancangan Form Data Topik
Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Form Data Topik
Data User
Level
Kode User
Nama User
Password
Level Kd_User Nm_User Password
Save Delete Clear Close
Data Topik
Kode Topik
Topik
Save Delete Clear Close
Kd_Topik Topik_Pasal
37
c) Rancangan Form Data Hasil
Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Form Data Hasil
d) Rancangan Form Data Pengetahuan
Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Form Data Pengetahuan
Data Hasil
Kode Hasil
Save Delete Clear Close
Kd_Hasil Pernyataan
Pernyataan
Pengetahuan
Data Pengetahuan
Kode Pertanyaan
Pertanyaan
Fakta YA
Fakta Tidak
Kd_Per
tanya
Pertanyaan Fakta Ya Fakta_tdk
Save Delete Clear Close
Jawaban YA
Jawaban Tidak
Jwb_ya Jwb_tdk
Hasil Dan Topik
38
2. Rancangan Output
a) Rancangan Form Hasil Pencarian
Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Form Hasil Pencarian
HASIL
Dialog Hasil Pencarian
CLOSE
39
4.2 Pembahasan
4.2.1 Implementasi Sistem
Berdasarkan rancangan sistem dari penerapan backward chaining untuk kasus
tindak perdata, maka berikut implementasi sistemnya.
a. Form Login
Gambar 4.11 Tampilan Form Login
Pada form login ini berfungsi sebagai pengamanan program karena tidak
semua orang dapat mengakses program ini, dalam form login disediakan 3 status
pengguna yakni Administrator, Pakar, dan Pengguna biasa. Masing-masing
pengguna memiliki akses yang berbeda baik itu Administrator, Pakar, termasuk
juga pengguna biasa. Untuk dapat masuk sebagai administrator atau pakar, maka
pengguna harus memasukan user dan password yang benar, apabila status
pengguna memasukan user dan password dengan benar maka dilanjutkan dengan
menekan tombol Ok dan selanjutnya pengguna dapat memakai program ini sesuai
dengan status yang telah dipilih, sebaliknya dengan pengguna biasa tidak perlu
memasukan user dan password.
40
b. Form Menu Utama
Gambar 4.12 Tampilan Form Menu Utama
Dalam Form Menu Utama terdiri dari lima Menu, yaitu Menu, Menu Sistem
Pakar, Menu Input Data, Menu e-KUPer, dan Menu About, dari lime menu ini
terdapat SubMenu masing-masing.
1. Menu memiliki SubMenu LOGOUT dan Exit.
2. Menu Sistem Pakar memiliki SubMenu Harta Kekayaan
3. Menu Input Data memiliki SubMenu Input User dan Edit pengetahuan.
4. Menu e-KUHPer memiliki SubMenu Electronic Kitab
5. Menu About memiliki SubMenu SP Pada Kasus Tindak Perdata.
Hak akses setiap status pengguna berbeda-beda. Berikut perbedaan hak
akses setiap status pengguna.
41
a) Administrator
Memiliki hak akses semua Menu
b) Pakar
Memiliki hak akses Menu (SubMenu LOGOUT, Exit), Menu Sistem Pakar
(SubMenu Harta Kekayaan), Menu Input Data (SubMenu Edit
Pengetahuan), Menu e-KUHPer (SubMenu Electronic Kitab) dan Menu
About (SubMenu SP Pada kasus tindak perdata).
c) Pengguna
Memiliki hak akses Menu (SubMenu Logout dan Keluar), Menu Sistem
Pakar (SubMenu Harta Kekayaan), Menu e-KUHPer (SubMenu Electronic
Kitab) dan Menu About (SubMenu SP Pada kasus tindk perdata).
c. Form Question
Gambar 4.13 Tampilan Form Question
42
Form Question berfungsi untuk melakukan proses pencarian kasus dan pasal
yang dijerat. Jawaban dari pengguna diproses oleh sistem yang kemudian dapat
menampilkan hasil pencarian pasal tersebut. Pada form ini juga metode dari
backward chaining digunakan sebagai pencarian dari hasil, dimana pemakai mulai
dengan memilih topik, kemudian memilih pasal, setelah itu sistem ini akan mulai
melakukan pencarian pasal, yang nantinya bisa dilihat hasil penelusuran sistem
apakah cocok dengan pasal yang dipilih oleh pengguna. Sistem ini bisa saja
menampilkan jawaban yang sama dengan pasal yang dipilih oleh pengguna, tetapi
bisa saja berbeda, bahkan ada kemungkinan sistem tidak bisa menemukan pasal
apa yang dijerat kepada pengguna, karena sistem ini menyesuaikan dengan
jawaban yang di input oleh pengguna.
Pada form question ini misalnya pengguna memilih topik Persatuan Harta
Kekayaan menurut Undang-undang kemudian pengguna dapat memilih pasal
yang bersangkutan dengan persatuan harta kekayaan, misalnya pasal 119, setelah
memilih pasal pengguna akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sistem yang
dimulai dengan pertanyaan “Hubungan Suami Istri ?”, jika pengguna menjawab
YA maka sistem akan melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya, jika TIDAK maka
sistem akan menampilkan hasil, hal ini dikarenakan untuk kasus persatuan
kekayaan menurut undang-undang hubungan suami istri merupakan sebab yang
ada di semua pasal, dengan kata lain jika pengguna menjawab tidak untuk
pertanyaan ini maka sistem akan menampilkan hasil dengan keterangan bahwa
sistem tidak menemukan pasal yang dimaksud. Jika pengguna menjawab YA
maka sistem akan memberikan pertanyaan lain, kemudian setelah pertanyaan
43
selesai maka sistem akan menampilkan hasil sesuai dengan jawaban-jawaban
yang diberikan oleh pengguna sistem.
d. Form Pengetahuan
Gambar 4.14 Tampilan Form Pengetahuan
Form Pengetahuan berfungsi untuk menginput data pengetahuan tentang
pasal-pasal yang mengatur kasus tindak perdata (Harta kekayaan). Pada Form
Pengetahuan ini, data yang dimasukkan berupa data pengetahuan yang nantinya
akan digunakan untuk proses pencarian hasil. Data-data tersebut seperti kode
pengetahuan, pertanyaan, jawaban Ya, jawaban tidak, fakta ya, dan fakta tidak
44
e. Form Hasil Dan Topik
Gambar 4.15 Tampilan Form Hasil dan Topik
Form ini berfungsi untuk menginput data hasil dari pencarian dan topik dari
sebuah kasus yang dijerat kepada pengguna sistem, dalam hal ini topic yang ada
pada sistem ini adalah Persatuan harta kekayaan menurut UU, dan Pewarisan yang
terjadi karena kematian.
45
f. Form User
Gambar 4.16 Tampilan Form Data User
Form Data User berfungsi untuk menginput data user sebagai pengguna
program. Pada Form Data User ini, data yang dimasukkan berupa data user yang
nantinya akan digunakan untuk hak akses program, karena masing-masing user
memiliki hak akses program yang berbeda. Data-data tersebut seperti level,
username, dan password user.
46
4.2.2 Pengujian Sistem
Setelah sistem selesai dibuat, selanjutnya sistem akan coba dijalankan dan
menguji apakah sistem ini sudah layak digunakan atau belum. Pada tahap ini
pengujian dilakukan dengan metode pengujian black-box. Untuk pengujian black
box diambil form login, data pengguna dan form Question sebagai pengukuran.
Hasil pengujian sistem dapat dilihat sebagai berikut.
a. Pengujian Login
Tabel 4.10 Pengujian Form Login Menggunakan Black-box
Data Masukan Proses Pengamatan Kesimpulan
Status,
username, dan
password terisi
dengan benar
Melakukan dengan
memilih level di tahap
awal, memasukan
password dan usrname
dengan benar,
selanjutnya dengan
menekan tombol Ok,
kemudian akan
menampikan menu
utama.
Menampilkan menu
utama
Sesuai
Status,
username, dan
password salah
Jika username dan
password yang diisi
tidak terdaftar atau
tidak diisi dengan benar
maka Akan
menampilkan pesan
“Username tidak
terdaftar !”
Menampilkan pesan
“Username Tidak
Terdaftar !”
Sesuai
47
b. Pengujian Data Pengguna
Tabel 4.11 Pengujian Form Data Pengguna Menggunakan Black-box
Data Masukan Proses Pengamatan Kesimpulan
Tombol Save Mengisi semua Data
dengan benar, setelah
semua data diisi maka
Data User yang diisi
dapat disimpan ke
dalam database
Data User disimpan
dalam database
Sesuai
Tombol Delete Pilih salah satu data
yang akan dihapus
dalam database,
kemudian pilih tombol
Delete setelah itu
Akan menampilkan
pesan “Apakah anda
akan menghapus data
ini?”, jika ya maka data
akan terhapus, jika
tidak maka data tidak
dihapus
Tombol “Delete”
berfungsi dengan
benar sesuai yang
diharapkan
Sesuai
Tombol Update Pilih data dalam
database, kemudian jika
data yang dipilih ada
dalam data base maka
dengan sendirinya
tombol save akan
berubah menjadi update
dan akan menampilkan
pesan “Data user
diperbaharui” jika
sudah di update.
Tombol “Update”
berfungsi dengan
benar sesuai yang
diharapkan
Sesuai
Tombol Clear Seluruh textbox
dikosongkan
Tombol “Clear”
berfungsi dengan
benar, textbox
dikosongkan
Sesuai
Tombol Close Keluar dari form data
pengguna dan kembali
ke menu utama
Tombol “Close”
berfungsi dengan
benar sesuai yang
diharapkan
Sesuai
48
c. Pengujian Form Question
Tabel 4.12 Pengujian Form Question Menggunakan Black-box
Data Masukan Proses Pengamatan Kesimpulan
Tombol Ok Pilih kasus dan pasal
yang ada kemudian
tekan tombol Ok,
setelah itu sistem akan
Melakukan dialog
dengan pengguna
sistem
Proses Dialog mulai Sesuai
Tombol Ya Melakukan proses
pelemparan pertanyaan
berikutnya, apabila
pengguna menjawab ya.
Proses pelemparan
pertanyaan berjalan
Sesuai
Tombol Tidak Melakukan proses
pelemparan pertanyaan
untuk pasal yang lain,
apabila pengguna
menjawab tidak.
Proses pelemparan
berjalan
Sesuai