18
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tentang Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh perilaku karyawan yang disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tingkat disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dapat dilihat dari dua parameter yaitu ketaatan waktu dan ketaatan pada proses kerja. 4.1.1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam hal Ketaatan Waktu Tabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan waktu pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 4,41 yang termasuk dalam kategori agak tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan waktu pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini sudah disiplin. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Datang di perusahaan sebelum jam 08.00" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,69. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Meninggalkan perusahaan tepat jam 16.00" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,13.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Tentang Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa

Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh perilaku

karyawan yang disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tingkat

disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dapat dilihat

dari dua parameter yaitu ketaatan waktu dan ketaatan pada proses kerja.

4.1.1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

Dalam hal Ketaatan Waktu

Tabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang disiplin kerja

karyawan dalam hal ketaatan waktu pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa.

Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 4,41 yang termasuk dalam kategori agak

tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan

waktu pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini sudah disiplin. Jika

dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata

skor tertinggi adalah pada indikator "Datang di perusahaan sebelum jam 08.00" dengan

nilai rata-rata skor sebesar 4,69. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor

terendah adalah pada indikator "Meninggalkan perusahaan tepat jam 16.00" dengan nilai

rata-rata skor sebesar 4,13.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

34

4.1.2. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

dalam hal Ketaatan pada Proses Kerja

Tabel 4.2. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang disiplin kerja

karyawan dalam hal ketaatan dalam proses kerja pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,55 yang termasuk dalam

kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan dalam hal

ketaatan pada proses kerja pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini

belum disiplin. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator

dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Tidak meninggalkan

pekerjaan tanpa ijin" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,62. Sedangkan indikator

dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Melaksanakan perintah

atasan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 2,72.

Berdasarkan hasil penelitian tentang disiplin kerja karyawan pada Usaha

Mandiri di Tambakboyo Ambarawa yang dilihat dari dua parameter yaitu ketaatan

waktu dan ketaatan pada proses kerja tersebut, sehingga nampak disiplin kerja

karyawan yang dapat ditunjukkan pada Tabel 4.3. ( lihat lampiran I ). Secara

keseluruhan diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,93 yang termasuk dalam

kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan pada

Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini belum disiplin. Jika dilihat per

masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor

tertinggi adalah pada indikator "Datang di perusahaan sebelum jam 08.00" dengan nilai

rata-rata skor sebesar 4,69. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah

adalah pada indikator "Melaksanakan perintah atasan" dengan nilai rata-rata skor

sebesar 2,72.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

35

4.2. Deskripsi Tentang Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa

Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh kinerja

karyawan yang baik. Tingkat kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa dapat dilihat dari tiga parameter yaitu Trast-Based criteria yang

memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang

memfokuskan pada prilaku karyawan, Customer-Based criteria yang memfokuskan

pada hasil pekerjaan.

4.2.1. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

dalam hal Trait-Based Criteria

Tabel 4.4. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja

karyawan dalam hal Trait-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,90 yang termasuk dalam

kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan dalam hal Trast-

Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya

memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja. Jika dilihat per masing-masing

indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada

indikator "Kemandirian karyawan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,46.

Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator

"Kecepatan dalam bekerja" dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,41.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

36

4.2.2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

dalam hal Behavior-Based Criteria

Tabel 4.5. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja

karyawan dalam hal Behavior-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,38 yang termasuk dalam

kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan dalam hal

Behavior-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum

sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan. Jika

dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa kedua indikator memiliki nilai

rata-rata skor yang sama dengan nilai reta-rata skor sebesar 3,38.

4.2.3. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

dalam hal Outcomes-Based Criteria

Tabel 4.6. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja

karyawan dalam hal Outcomes-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa. Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,89 yang

termasuk dalam kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan

dalam hal Outcomes-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

belum sepenuhnya memenuhi kiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan.

Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-

rata skor tertinggi adalah pada indikator "Dapat memenuhi target yang ditetapkan"

dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,36. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata

skor terendah adalah pada indikator "Kualitas hasil pekerjaan" dengan nilai rata-rata

skor sebesar 3,33.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

37

Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa yang dilihat dari tiga parameter yaitu Trait-Based criteria

yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang

memfokuskan pada prilaku karyawan, Outcomes-Based criteria yang memfokuskan

pada hasil pekerjaan tersebut, Sehingga nampak kinerja karyawan yang dapat

ditunjukkan pada Tabel 4.7. ( lihat lampiran I ). Secara keseluruhan diperoleh nilai

rata-rata total skor sebesar 3,84 yang termasuk dalam kategori agak rendah. Hal ini

mengandung arti bahwa kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa belum sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja

karyawan. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator

dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Ketepatan waktu

mengerjakan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,56. Sedangkan indikator dengan

nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Kualitas hasil pekerjaan" dengan

nilai rata-rata skor sebesar 3,33.

4.3. Analisis Data

4.3.1. Analisis Deskriptif Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa

A. Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja

Distribusi frekuensi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan melalui 5 buah kategori.

Hasil Perhitungan terhadap variabel disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan pada

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

38

Tabel 4.8. ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui

bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori sedang dengan

jumlah kategori sebesar 14 (35,9%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor

terendah adalah pada kategori tinggi dan rendah dengan jumlah kategori sebesar 3

(7,69%).

B. Ukuran Tendensi Pusat

Ukuran tendensi pusat adalah nilai yang mewakili seluruh anggota didalam

kelompok sampel. Pada variabel ordinal ukuran itu diwakili oleh yang terbanyak yang

disebut modus. Dapat dijelaskan lampiran III. Modusnya adalah 5,617 dengan

kategori sedang (3,84 – 4,16) sebesar 14 (35,9 %).

C. Ukuran Dispersi

Ukuran dispersi yang menunjukkan jumlah variasi didalam kelompok sampel

diukur menggunakan Indeks Variabel Komulatif (IVK) yang dapat dijelaskan pada

lampiran IV. IVK 92,54 % berarti penyebaran disiplin kerja agak merata.

D. Grafik

Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah

skor terbanyak adalah pada kategori sedang dengan jumlah kategori sebesar 14

(35,9%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi

dan rendah dengan jumlah kategori sebesar 3 (7,69%).

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

39

E. Estimasi Variabel

Estimasi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.11. ( lihat lampiran VI ).

Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai 0.3502 ≤ þ ≤ 0,3698 artinya proposisi

sedang ( 3,86 – 4,19 ) pada populasi berada diantara 0,3502 ke 0,3698 pada tingkat

konfidensi 35,9 %.

4.3.2. Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa

A. Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan

Distribusi Frekuensi variabel kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan melalui 5 buah kategori.

Hasil Perhitungan terhadap variabel disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan pada

Tabel 4.12. ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui

bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori agak rendah

dengan jumlah kategori sebesar 15 (28,21%). Sedangkan kategori dengan jumlah

skor terendah adalah pada kategori tinggi dengan jumlah kategori sebesar 2 (5,13%).

B. Ukuran Tendensi Pusat

Ukuran Tendensi Pusat adalah nilai yang mewakili seluruh anggota didalam

kelompok sampel. Pada variabel ordinal ukuran itu diwakili oleh yang terbanyak yang

disebut modus. Dapat dijelaskan pada lampiran III. Modusnya adalah 8,607 sedang

(3,54 – 3,78) dengan kategori sedang (3,54 – 3,78) sebesar 15 (35,9 %).

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

40

C. Ukuran Dispersi

Ukuran dispersi yang menunjukkan jumlah variasi didalam kelompok sampel

diukur menggunakan Indeks Variabel Komulatif (IVK) yang dapat dapat dijelaskan

pada lampiran IV. IVK 91,22 % berarti penyebaran disiplin kerja agak merata.

D. Grafik

Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah

skor terbanyak adalah pada kategori agak rendah dengan jumlah kategori sebesar 15

(28,21%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori

tinggi dengan jumlah kategori sebesar 2 (5,13%).

E. Estimasi Variabel

Estimasi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa pada penelitian ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.11. ( lihat lampiran VI ).

Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai 0,368 ≤ þ ≤ 0,392 artinya : proposisi

agak rendah (3,54 – 3,78) pada populasi berada diantara 0,368 ke 0,392 pada tingkat

konfidensi 95 %.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

Disiplin kerja merupakan salah satu aspek dan bagian penting dari perusahaan.

Disiplin kerja merupakan faktor penentu dalam kelangsungan dan perkembangan

suatu perusahaan. Para karyawan dituntut untuk selalu menunjukkan disiplin dalam

bekerja. Terkait dengan disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

41

Ambarawa, menurut pendapat Hasibuan yang mengukur disiplin kerja berdasarkan

tiga parameter yaitu: ”Ketaatan waktu, ketaatan pada proses kerja, serta ketaatan pada

hasil kerja”. 35

Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa disiplin kerja karyawan pada

Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih dalam kategori agak rendah. Hal ini

tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi standar

disiplin kerja yang baik.

1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

Dalam Hal Ketaatan Waktu

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa

para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sudah disiplin dalam hal

ketaatan waktu. Hal ini tampak dimana para karyawan selalu datang di perusahaan

sebelum jam 08.00. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses saat bekerja

terutama untuk memulai pekerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan mengisi daftar hadir Para

karyawan sudah disiplin mengisi daftar hadir, meskipun ada beberapa yang tidak

mengisi daftar hadir setibanya di perusahaan. Hal ini tampak dari buku daftar hadir

yang kurang lengkap dimana para karyawan tidak selalu mengisi daftar hadir

setibanya di perusahaan.

35 Malayu S.P Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta,

hal. 194.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

42

Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan ketepatan waktu jam istirahat

sudah disiplin, tetapi terlihat bahwa kadang-kadang ada beberapa karyawan yang

tidak tepat waktu dalam menggunakan jam istirahat. Adapun jam istirahat di Usaha

Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah jam 12.00 – 13.00. Pada kenyataannya,

ada karyawan yang istirahat sebelum jam istirahat dimulai dan atau istirahat melewati

jam istirahat yang ditentukan.

Mengisi absensi wajib diisi oleh semua unsur dalam perusahaan termasuk para

karyawan, para karyawan sudah disiplin dalam mengisi absensi, walaupun kadang-

kadang ada karyawan yang tidak mengisi absensi tetapi hanya titip absensi pada

temannya saja.

Berkaitan dengan meninggalkan perusahaan (pulang) tepat waktu. Adapun

jam pulang di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah jam 16.00. Tampak

bahwa para karyawan selalu pulang tepat waktu. Walaupun pada kenyataannya ada

beberapa karyawan yang pulang sebelum jam pulang yang ditentukan oleh

perusahaan.

Berkaitan dengan meninggalkan perusahaan dengan ijin atau tanpa ijin,

tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa selalu

meninggalkan perusahaan dengan ijin, walaupun terkadang masih ada karyawan yang

meninggalkan perusahaan tanpa ijin atau membolos.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

43

2. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

Dalam Hal Ketaatan Pada Proses Kerja

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa

para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya

disiplin dalam hal ketaatan pada proses kerja, meskipun demikian ada beberapa

indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa telah disiplin dalam hal ketaatan pada proses kerja. Hal ini tampak dalam

hal tidak meninggalkan pekerjaan tanpa ijin.

Terkait dengan cara berpakaian kerja sesuai dengan standar kerja, tampak

bahwa para karyawan tidak selalu berpakaian kerja sesuai dengan standar kerja yang

telah ditentukan. Namun demikian mereka masih memperhatikan keselamatan kerja.

Dalam hal berpakain kerja, tampak bahwa para karyawan kadang-kadang berpakaian

sesuai dengan setandar kerja yang ditetapkan. Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa, para karyawan memiliki tiga macam pakaian kerja (seragam kerja) yang

dipergunakan yaitu: baju warna biru putih (digunakan pada bagian penjualan), werpak

warna biru (digunakan bagian produksi, bengkel/montir). Kaos warna biru (digunakan

pada bagian gudang).

Mengikuti peraturan perusahaan, tampak bahwa para karyawan belum selalu

mengikuti peraturan perusahaan. Hal ini tampak dalam indikator yang menunjukkan

bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih rendah dalam

hal mengikuti peraturan perusahaan.

Melaksanakan perintah atasan, dari hasil penelitian terlihat bahwa secara

keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo

Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal melaksanakan perintah atasan. Hal

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

44

itu tampak pada rendahnya para karyawan melaksanakan perintah atasan atau cenderung

membantah perintah atasan.

Mengikuti cara kerja yang telah ditentukan, tampak bahwa para karyawan tidak

selalu mengikuti cara kerja yang telah ditentukan. Namun demikian mereka masih

memperhatikan hasil pekerjaan, hal ini tampak dimana para karyawan sudah bisa

mengerjakan pekerjaan tanpa harus mengikuti cara kerja yang telah ditentukaan oleh

perusahaan.

4.4.2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

Kemampuan organisasi dalam mengukur kinerja karyawan merupakan salah

satu faktor yang akan menentukan keberhasilan jangka panjang organisasi. Hal

tersebut disebabkan karena kinerja organisasi itu sendiri yang notabene adalah ukuran

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Terkait dengan kinerja karyawan

di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa, berkaitan dengan penilaian kinerja

karyawan Ada tiga kriteria yang digunakan menurut Schuller dan Jackson yaitu:

“Trait-Based criteria yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-

Based criteria yang memfokuskan pada prilaku karyawan, Outcomes-Based criteria

yang memfokuskan pada hasil pekerjaan”. 36

Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kinerja karyawan pada Usaha

Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih dalam kategori agak rendah. Hal ini

36 _____, Manajemen Sumber Daya Manusia Straregis: Reposiotioning Peran, Perilaku

Plus KompetensiSerta Peran SDM Strategis, http://xa.yimg.com/tugas_PSDM.doc. Diakses pada

tanggal 29 November 2012.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

45

tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target

kinerja yang baik oleh para karyawan.

1. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam

hal Trait-Based Criteria

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa

para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya

memiliki kinerja yang baik dalam hal Trait-Based criteria. Hal ini tampak dimana

para karyawan tidak selalu mandiri dalam bekerja. Kondisi ini tentu saja

mempengaruhi proses dalam bekerja. Dari hasil penelitian juga tampak bahwa ada

beberapa karyawan yang selalu memiliki kemandirian dalam bekerja. Hal ini cukup

baik karena sebagai pekerja para karyawan harus memiliki kemandirian dalam

bekerja.

Kreatifitas karyawan, terlihat bahwa kadang-kadang ada karyawan yang tidak

kreatif pada saat bekerja. Hal ini tampak dalam hal rendahnya kreatifitas karyawan.

Adapun kreatifitas karyawan juga diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan yang

tentu saja dapat memudahkan dalam bekerja dan meningkatkan kualitas hasil

pekerjaan.

Kecepatan dalam bekerja, tampak bahwa para karyawan tidak selalu

menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Namun demikian, mereka selalu

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diiginkan oleh perusahaan. Adapun

kecepatan dalam bekerja yang dimaksud bisa memenuhi target dalam menyelesaikan

pekerjaan sebelum waktu yang ditetapkan. Para karyawan tidak selalu menyusun

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

46

langkah-langkah menyelesaikan pekerjaan sehingga nantinya dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan cepat.

Ketepatan waktu mengerjakan, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri

di Tambakboyo Ambarawa selalu tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan sesuai

dengan yang ditentukan perusahaan. Namun kenyataan menunjukkan bahwa kadang-

kadang ada karyawan yang tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa

para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya

memiliki inisiatif dalam hal inisiatif karyawan, meskipun demikian ada beberapa

karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa memiliki inisiatif dalam hal

menyelesaikan pekerjaan dan pada saat bekerja.

Semangat karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, dari hasil penelitian terlihat

bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa selalu semangat dalam hal semangat karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaan. Hal ini tampak dimana para karyawan selalu semangat dalam

menyelesaikan pekerjaan. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses saat bekerja

untuk memenuhi target pekerjaan dan akan meningkatkan kinerja karyawan.

2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam

Hal Behavior-Based Criteria

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa

para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya

memiliki kinerja dalam Behavior-Based criteria. Hal ini tampak dari sejumlah

indikator yang dinilai belum sepenuhnya memiliki kinerja yang baik oleh para

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

47

karyawan. Berkaitan dengan kesanggupan hati dalam mengerjakan pekerjaan, tampak

bahwa para karyawan hanya kadang-kadang memiliki kesanggupan hati dalam

mengerjakan pekerjaan. Hal ini tentu saja akan membuat produksi tidak optimal,

namun ada beberapa karyawan yang memiliki kesanggupan hati dalam mengerjakan

pekerjaan.

Kesadaran hati untuk mentaati segala apa yang diketahui itu secara cermat dan

tertib, tampak bahwa para karyawan tidak selalu memiliki kesadaran hati untuk

mentaati segala apa yang diketahui itu secara cermat dan tertib. Namun demikian,

mereka selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diiginkan oleh

perusahaan.

3. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam

Hal Outcomes-Based Criteria

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa

para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya

memiliki kinerja dalam Outcomes-Based criteria. Hal ini tampak dari sejumlah

indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target kinerja oleh para

karyawan. Berkaitan dengan jumlah pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan,

tampak bahwa para karyawan hanya kadang-kadang atau belum memenuhi jumlah

pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan. Hal ini tentu saja akan membuat produksi

tidak optimal. Namun ada beberapa karyawan yang memenuhi target jumlah

pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan.

Seberapa baik hasil yang telah dicapai, dari hasil penelitian terlihat bahwa

secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

48

Ambarawa belum sepenuhnya memperhatikan dalam hal seberapa baik hasil yang

telah dicapai. Para karyawan terkadang belum memenuhi tuntutan atau

memperhatikan seberapa baik hasil yang telah dicapai.

Berkaitan dengan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Tampak

bahwa para karyawan selalu memenui target pekerjaan yang telah ditetapkan. Hal ini

tentu saja akan membuat perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Namun

sayangnya, ada beberapa karyawan yang tidak memenuhi target pekerjaan yang telah

ditetapkan sesuai yang diinginkan perusahaan.

Kualitas hasil pekerjaan, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa kadang-kadang memperhatikan dalam mengerjakan

pekerjaan sesuai dengan kualitas hasil pekerjaan. Para karyawan juga kadang-kadang

memperhatikan kualitas hasil pekerjaan mereka. Namun kenyataan menunjukkan

bahwa kualitas hasil pekerjaan masih rendah. kadang-kadang ada karyawan yang

tidak memperhatikan kualitas hasil pekerjaan.

4.4.3. Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Usaha

Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

Kinerja karyawan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik jika tidak

didukung oleh para karyawan yang disiplin. dengan mengetahui disiplin kerja

karyawan maka nilai dari kinerja para karyawanpun akan dapat diketahui. ”Disiplin

adalah merupakan cerminan besarnya tanggung jawab seseorang dalam melakukan

tugas–tugas yang diberikan kepadanya yang mendorong gairah dan semangat kerja

seseorang. Pada umumnya disiplin yang baik apabila karyawan datang ke kantor

ataupun perusahaan dengan teratur dan tepat waktu. Mereka berpakaian serba baik

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

49

pada tempat bekerjanya. Mereka menggunakan bahan–bahan dan perlengkapan

dengan hati–hati. Mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang

memuaskan dan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan dan

menyelesaikan dengan sangat baik.” 37

Hal tersebut dikarenakan disiplin kerja dan kinerja karyawan memiliki

keterhubungan. Tentu saja jika disiplin kerja yang dicapai karyawan baik, maka

kinerja para karyawan juga baik dan sebaliknya jika disiplin kerja tidak baik maka

kinerja karyawan juga tidak baik.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara disiplin kerja

dengan kinerja karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah

hubungan positif. Hal ini tampak dari penilaian para karyawan dari sejumlah indikator

terkait dengan hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan, hal tersebut

dikarenakan masih rendahnya disiplin kerja yang akan mempengaruhi kualitas kinerja

karyawan. Karyawan belum selalu mengikuti disiplin kerja yang telah di tetapkan

perusahaan. Hal ini tampak dalam indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di

Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih rendah atau sering melanggar

peraturan perusahaan, Dalam hal melaksanakan perintah atasan, dari hasil penelitian

terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di

Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal ketaatan waktu dan

ketaatan pada proses kerja. Hal itu tampak pada rendahnya para karyawan melaksanakan

disiplin dalam bekerja atau cenderung tidak melaksanakan atau memperhatikan disiplin kerja

37Malayu S.P Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta,

hal. 190.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7467/4/T1_162010701_BAB IV.pdfTabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang

50

yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kinerja

karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih kurang atau dalam

kategori agak rendah. Hal ini tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum

sepenuhnya memenuhi target pekerjaan sehingga kinerja karyawan masih rendah.

Hal ini tampak dalam hal rendahnya kreatifitas karyawan. Adapun kreatifitas

karyawan juga diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan yang tentu saja dapat

meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan antara

disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Rendahnya disiplin kerja dapat dilihat dari

rendahnya kinerja karyawan. Oleh karena itu sudah seharusnya disiplin kerja

ditingkatkan lagi. Perusahaan dapat meningkatkan disiplin kerja dengan memperberat

sangsi kepada karyawan yang melanggar aturan, sehingga para karyawan akan

mentaati peraturan yang terlah ditentukan perusahaan. Dengan meningkatkan disiplin

kerja maka kinerja karyawan juga akan meningkat.