Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Suruh. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas Teknik Produksi Pakaian Jadi (TPPJ) yang
didominasi oleh siswa putri. Sebanyak 150 subjek penelitian 149 orang
diantaranya berjenis kelamin perempuan dan 1 orang laki-laki.
Subjek penelitian yaitu siswa TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh apabila
dilihat dari usia sebagai berikut :
Tabel 4.1
Sampel Penelitian Dilihat Dari Usia
USIA FREKWENSI PROSENTASE
14 10 6.7 %
15 34 22.7 %
16 40 26.7 %
17 45 30.0 %
18 19 12.7 %
19 2 1.3 %
Total 150 100.0 %
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah berusia
17 tahun (30 %).
51
4.2 Analisis Deskriptif
4.2.1 Analisis Deskriptif Kreativitas verbal
Untuk mengukur tinggi rendahnya variabel kreativitas verbal digunakan
rumus interval sebagai berikut:
Pada masing-masing item kreativitas verbal, skor tertinggi 5 dan skor
terendah 1. Untuk mengukur tinggi rendahnya skor pada variabel kreativitas
verbal dibagi dalam lima ketegori yaitu kategori Sangat tinggi, Tinggi, Sedang,
Rendah, Sangat rendah. Jumlah item 32 sehingga skor maksimal diperoleh adalah
5 x 32 = 160 dan skor minimal 1 x 32 = 32, sehingga diperoleh interval sebagai
berikut :
(160-32) : 5 = 128 : 5 = 26.
Tabel 4.2
Kategori Variabel Kreativitas verbal
Kategori Range Frekuensi Prosentase (%)
Sangat Tinggi 136 – 160 0 0 %
Tinggi 110 – 135 49 32,7 %
Sedang 84 – 109 101 67,3 %
Rendah 58 – 83 0 0 %
Sangat Rendah 32 – 57 0 0 %
Total 100 %
Mean 106,11
Std. Deviation 7,51209
Minimum 92
Maximum 125
52
Berdasarkan hasil tabel 4.2 sebagian besar siswa SMK Muhammadiyah
Suruh jurusan Teknik Produksi Pakaian Jadi memiliki kreativitas verbal pada
kategori sedang dengan prosentase 67%.
4.2.2 Analisis Deskriptif Efikasi Diri
Untuk mengukur tinggi rendahnya variabel kreativitas verbal digunakan
rumus interval sebagai berikut:
Pada masing-masing item kreativitas verbal, skor tertinggi 4 dan skor
terendah 1. Untuk mengukur tinggi rendahnya skor pada variabel kreativitas
verbal dibagi dalam lima ketegori yaitu kategori Sangat tinggi, Tinggi, Sedang,
Rendah, Sangat rendah. Jumlah item 30 sehingga skor maksimal diperoleh adalah
4 x 30 = 120 dan skor minimal 1 x 30 = 30, sehingga diperoleh interval sebagai
berikut :
(120-30) : 5 = 90 : 5 = 18
Tabel 4.3
Kategori Variabel Efikasi Diri
Kategori Range Frekuensi Prosentase (%)
Sangat Tinggi 102 – 120 5 3,3 %
Tinggi 84 – 101 134 89,3 %
Sedang 66 – 83 11 7,3 %
Rendah 48 – 65 0 0 %
Sangat Rendah 30 – 47 0 0 %
Total 100 %
Mean 91,0
Std. Deviation 6.07006
Minimum 74
Maximum 113
53
Berdasarkan hasil tabel 4.3 sebagian besar siswa SMK Muhammadiyah
Suruh jurusan Teknik Produksi Pakaian Jadi memiliki efikasi diri pada kategori
tinggi dengan prosentase 89,3%.
4.2.2 Analisis Deskriptif Kecerdasan Emosional
Untuk mengukur tinggi rendahnya variabel kecerdasan emosional
digunakan rumus interval sebagai berikut:
Pada masing-masing item kreativitas verbal, skor tertinggi 4 dan skor
terendah 1. Untuk mengukur tinggi rendahnya skor pada variabel kreativitas
verbal dibagi dalam lima ketegori yaitu kategori Sangat tinggi, Tinggi, Sedang,
Rendah, Sangat rendah. Jumlah item 28 sehingga skor maksimal diperoleh adalah
4 x 28 = 112 dan skor minimal 1 x 28 = 28, sehingga diperoleh interval sebagai
berikut :
(112-28) : 5 = 84 : 5 = 16,8 dibulatkan menjadi 17.
Tabel 4.4
Kategori Variabel Kecerdasan Emosional
Kategori Range Frekuensi Prosentase (%)
Sangat Tinggi 96 – 112 2 1,3 %
Tinggi 79 – 95 126 84,0 %
Sedang 62 – 78 22 14,7 %
Rendah 45 – 61 0 0 %
Sangat Rendah 28 – 44 0 0 %
Total 100 %
Mean 84,0267
Std. Deviation 5,67692
Minimum 71
Maximum 108
54
Berdasarkan hasil tabel 4.4 sebagian besar siswa SMK Muhammadiyah
Suruh jurusan Teknik Produksi Pakaian Jadi memiliki kecerdasan emosional pada
kategori tinggi dengan prosentase sebesar 84%.
4.3 Hasil dan Analisis Hubungan
1.3.1 Hubungan Efikasi Diri dengan Kreativitas verbal
Hasil korelasi efikasi diri dengan kreativitas verbal pada siswa Jurusan
TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6
Korelasi Efikasi Diri dengan Kreativitas verbal
Correlations
EfikasiDiri Kreativitas
Spearman's rho EfikasiDiri Correlation Coefficient 1.000 .172*
Sig. (2-tailed) . .036
N 150 150
Kreativitas Correlation Coefficient .172* 1.000
Sig. (2-tailed) .036 .
N 150 150
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari tabel 4.6 koefisien korelasi antara efikasi diri dengan kreativitas
verbal pada siswa TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh sebesar rx1y = 0,172 dengan
p = 0,018 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal pada siswa TPPJ SMK
55
Muhammadiyah Suruh. Artinya apababila skor efikasi diri naik akan diikuti
naiknya skor kreativitas verbal.
1.3.2 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas verbal
Hasil korelasi kecerdasan emosional dengan kreativitas verbal pada siswa
Jurusan TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7
Korelasi Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas verbal
Correlations
Kecerdasan Emosi Kreativitas
Spearman's rho Kecerdasan Emosi Correlation Coefficient 1.000 .133
Sig. (2-tailed) . .052
N 150 150
Kreativitas Correlation Coefficient .133 1.000
Sig. (2-tailed) .052 .
N 150 150
Dari tabel 4.7 koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dengan
kreativitas verbal pada siswa TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh sebesar rx2y =
0,133 dengan p = 0,053 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
positif dan tidak signifikan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas verbal
pada siswa TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh. Artinya apababila skor efikasi diri
naik belum tentu akan diikuti naik atau turunnya skor kreativitas verbal.
Karena tidak ditemukan hubungan yang signifikan maka penulis mencoba
memeriksa kembali dengan melihat korelasi setiap aspek kecerdasan emosional
56
dengan kreativitas verbal. Hasil korelasi aspek kecerdasan emosional dengan
kreativitas verbal sebagai berikut :
Tabel 4.8
Korelasi Aspek Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas verbal
Correlations
Kreatif
Spearman's rho Kesadaran Diri Correlation Coefficient -.069
Sig. (2-tailed) .402
N 150
Mengelola Emosi Correlation Coefficient .100
Sig. (2-tailed) .223
N 150
Memotivasi Diri Correlation Coefficient .078
Sig. (2-tailed) .344
N 150
Empati Correlation Coefficient .227**
Sig. (2-tailed) .005
N 150
Membina Hubungan Correlation Coefficient .187*
Sig. (2-tailed) .022
N 150
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Melalui tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara aspek kesadaran diri dengan kreativitas verbal r = -0,69 dan p 0,402 >
0,05. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek mengelola emosi dengan
kreativitas verbal dengan r = 0,100 dan p 0,223 > 0,05. Terdapat hubungan yang
signifikan antara aspek memotivasi diri dengan kreativitas verbal r = 0,078 dan p
57
0,344 > 0,05. Serta ada hubungan yang sangat signifikan antara aspek empati
dengan kreativitas verbal r = 227** dan p 0,005 < 0,05. Serta terdapat hubungan
yang signifikan antara apek membina hubungan dengan kreativitas verbal r = 0,
187* dan p 0,022 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aspek
kreativitas verbal yang berhubungan signifikan dengan kreativitas verbal adalah
aspek empati dan menjaga hubungan. Artinya naik atau turunnya skor aspek
empati dan menjaga hubungan akan diikuti dengan naik atau turunnya skor
kreativitas verbal.
4.4 Uji Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan penulis pada Bab 2 sebagai berikut:
Hipotesis :
1. Ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal
siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh.
2. Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan
kreativitas verbal siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK
Muhammadiyah Suruh.
Hasil analisis :
1. Ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal
siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sehingga
hipotesis 1 DITERIMA.
58
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan
kreativitas verbal siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK
Muhammadiyah Suruh sehingga hipotesis 2 DITOLAK.
4.5 Pembahasan
Melalui penelitian ditemukan hasil korelasi yang positif antara efikasi diri
dengan kreativitas verbal dengan koefisien korelasi sebesar rx1y = 0,172* dan p =
0,0138 < 0,05. Ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan kreativitas
verbal pada siswa kelas TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh. Korelasi antara
efikasi diri dengan kreativitas verbal adalah 0,172, rx1y = 0,172* menunjukan
adanya korelasi yang positif, dengan kata lain naik atau turunnya skor efikasi diri
pada siswa akan diikuti dengan naik atau turunnya skor kreativitas verbal.
Sugiono (2011) menyebutkan tingkat hubungan sebesar 0,172*, masih termasuk
berkategori hubungan yang rendah. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil
penelitian dari Kisti & Fardana (2012) dengan judul hubungan antara self efficacy
dengan kreativitas pada siswa SMK, dari penelitian ini didapatkan hasil ada
hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan kreativitas
dengan r = 0,479 dan p<0,01.
Dalam Bandura (1997), efikasi diri akan mempengaruhi bagaimana
individu merasakan, berpikir , memotivasi diri sendiri, dan bertingkah laku.
Efikasi diri, kapabilitas yang dimiliki individu akan mempengaruhi tingkah
lakuknya dalam beberapa hal, seperti:
59
1 Tindakan individu, efikasi diri menentukan kesiapan individu dalam
merencanakan apa yang harus dilakukannya. Individu dengan keyakinan
diri tinggi tidak mengalami keragu-raguan dan mengetahui apa yang harus
dilakukan. Dengan efikasi yang tinggi individu memiliki tujuan yang
sesuai dengan harapannya.
2 Usaha, efikasi diri mencerminkan seberapa besar upaya yang dikeluarkan
individu untuk mencapai tujuannya. Individu dengan keyakinan terhadap
kemampuan diri tinggi akan berusaha maksimal untuk mengetahui cara-
cara belajar serta kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan minatnya. Individu
dengan keyakinan terhadap kemampuan diri tinggi akan berusaha
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3 Tingkat pencapaian yang akan terealisasikan, individu dengan efikasi diri
yang kini dapat membuat tujuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
serta mempu menentukan bidang pendidikan sesuai dengan minat dan
kemampuannya tersebut.
Dengan demikian dapat dinyatakan dengan memiliki efikasi dalam diri,
seseorang akan memiliki tindakan, usaha dan tingkat pencapaian sesuatu,
sedangkan kreativitas sendiri membutuhkan usaha yang kuat dari seseorang.
Keyakinan yang kuat dalam diri sendiri akan mendorong seseorang berusaha
secara kreatif dalam dan mengembangkan kreativitas dibutuhkan mencapai tujuan
hidupnya. Stenberg dan William (dalam Kisti & Fardana 2012) berpendapat
bahwa untuk memaksimalkan kreativitas dibutuhkan suatu keyakinan diri.
Kreativitas tanpa diiringi oleh keyakinan diri tidak dapat berkembang secara
60
optimal. Individu dengan memiliki keyakinan diri akan dapat lebih meningkatkan
kreativitasnya serta individu dengan memiliki keyakinan diri akan lebih kreatif
dalam proses pemecahan masalah (Amabile; Phelan & Young dalam Kisti &
Fardana 2012).
Melalui penelitian ini juga ditemukan ada hubungan yang positif dan tidak
signifikan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas. Koefisien korelasi
sebesar rx2y = 0,133 dan p = 0,052 > 0,05. Artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas verbal pada siswa kelas
TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh. Korelasi antara kecerdasan emosional dengan
kreativitas verbal adalah 0,133, rx2y = 0,133 dan tidak ada hubungan yang
signifikan antara keduanya dapat diartikan naik atau turunnya skor kecerdasan
emosional pada siswa belum tentu akan diikuti dengan naik atau turunnya skor
kreativitas verbal. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Maryati (2008) yang
berjudul hubungan antara kecerdasan emosi dan keyakinan diri (self-efficacy)
dengan kreativitas pada siswa akselerasi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
nilai koefisien korelasi rx1y = 0,143; p = 0,288 (p > 0,05), berarti tidak ada
hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan kreativitas. Hasil ini
berarti tidak ada hubungan antara keyakinan diri dengan kreativitas.
Hubungan yang tidak signifikan antara kecerdasan emosi dengan kreativitas
dapat dijelaskan bahwa kecerdasan emosi ini berkembang sejalan dengan
perkembangan fisik dan mental anak. Keterlibatan emosi dalam proses kreativitas
dapat memberikan kontribusi yang positif maupun yang negatif. (Suharman, 2002)
Goleman (Riani, 2007) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan
lebih yang dimiliki individu dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi
61
kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan
jiwa. Dengan kecerdasan emosional, individu dapat menempatkan emosinya pada
porsi yang tepat, memilah kepuasaan dan mengatur suasana hati. Individu yang
memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dapat menanggulangi emosinya sendiri
dengan baik, dan memperhatikan kondisi emosinya, serta merespon dengan benar
emosinya untuk orang lain.
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan atau bertentangan dengan penelitian
Maryati (2008) yang berjudul hubungan antara kecerdasan emosi dan keyakinan
diri (self-efficacy) dengan kreativitas verbal pada siswa akselerasi Hasil analisis
korelasi : rx1y = 0,143; p = 0,288 (p < 0,05), berarti tidak ada hubungan antara
kecerdasan emosi dengan kreativitas verbal. Hasil analisis korelasi rx2y = 0,059;
p = 0,370 (p < 0,05) berarti tidak ada hubungan antara keyakinan diri dengan
kreativitas verbal. Hasil penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian
Sanchez-Ruiz dkk (2010) dengan judul The relationship between trait emotional
intelligence and creativity across subject domains. Dalam penelitian Sanchez-
Ruiz dkk (2010) ditemukan hasil hubungan yang positif signifikan antara
kepribadian kreatif dengan kecerdasan emosional global dengan r = 0,29 dan
p<0,01. Sesuai yang diungkapkan oleh Diekhoff dan Hays (dalam Azwar,2001)
hasil penelitian dengan hasil signifikan atau tidak signifikan suatu statistik yang
diuji dapat dipengaruhi antara lain pada ukuran sampel (n) dan variabilitas data.
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Ada hubungan yang signifikan dengan arah yang positif antara efikasi
diri dengan kreativitas verbal siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi
SMK Muhammadiyah Suruh. Artinya setiap kenaikan atau penurunan
skor efikasi diri dapat dipastikan dengan naik atau turunnya skor
kreativitas verbal.
2. Tidak ada hubungan signifikan antara kecerdasan emosional dengan
kreativitas verbal siswa Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK
Muhammadiyah Suruh. Artinya setiap kenaikan skor kecerdasan
emosional tidak dapat dipastikan naik atau turunnya skor kreativitas
verbal.
5.2 Saran
Saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. SMK Muhammadiyah Suruh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas verbal siswa Teknik Produksi
Pakaian Jadi (TPPJ) SMK Muhammadiyah Suruh. Skor kreativitas verbal Siswa
TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh berada pada kategori Sedang (67,3 %).
63
Dengan demikian kreativitas verbal perlu ditingkatkan dengan meningkatkan skor
efikasi diri siswa.
Hasil penelitian juga menemukan tidak ada hubungan yang signifikan
antara kecerdasan emosional dengan kreativitas verbal, dan ditemukan hubungan
yang signifikan antara dua aspek penyusun kecerdasan emosional yaitu aspek
mengenali emosi orang lain/empati dan aspek membina hubungan. Sedangkan
aspek kecerdasan emosional yang lainnya yaitu aspek kesadaran diri, aspek
mengelola emosi dan memotivasi diri tidak ditemukan hubungan yang signifikan
dengan kreativitas verbal. Dalam mengembangkan kreativitas verbal tidak perlu
melibatkan atau menghubungkan dengan kecerdasan emosional terutama pada
aspek kesadaran diri, aspek mengelola emosi dan aspek memotivasi diri.
Melalui pemeriksaan data mentah skor efikasi diri (Lampiran 15),
ditemukan bahwa pada setiap aspek efikasi diri terdapat aspek yang jumlah skor
per itemnya lebih rendah dibandingkan skor item aspek efikasi diri lain. Item
tersebut nomor 24 (skor = 391) dan nomor 8 (skor = 407) yang merupakan bagian
dari aspek outcome expextancy. Dengan demikian dalam usaha meningkatkan
skor kreativitas verbal siswa dapat dilakukan dengan meningkatkan efikasi diri
terutama pada aspek outcome expextancy.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian tentang kreativitas
verbal hingga pada penjabaran setiap aspeknya, dimana pada penelitian ini
berpusat pada variabel besarnya saja dan ditemukan ada hubungan yang signifikan
64
antara efikasi diri dengan kreativitas verbal, serta tidak ada hubungan yang
signifikan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas verbal. Peneliti
selanjutnya dapat melaksanakan penelitian pengulangan yang bukan hanya
menggunakan variabel kreativitas verbal tetapi juga variabel kreativitas figural.
65
Daftar Pustaka
Al Kalili. 2005. Mengembangkan Kreativitas Anak. Jakarta. Pustaka Al Kautsar.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: freeman.
Efendy. 2013. Hasil Wawancara. Pra Penelitian Penelitian. Kab Semarang. SMK
Muhammadiyah Suruh.
Feist, Jess & Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian (edisi 7). Jakarta:
Salemba Humanika.
Friedman, Howard S. & Miriam W. Schustack. 2008. Kepribadian: Teori Klasik
dan Riset Modern (edisi ketiga, jilid 1). Jakarta: Erlangga.
Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosional (terjemahan). Jakata : PT
Gramedia Pustaka Utama.
_______ 2001. Kecerdasan Emosi untuk Mecapai Puncak Prestasi (terjemahan).
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
_______ 2005. Kecerdasan Emosional, Mengapa EI lebih penting daripada IQ
(terjemahan). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Guilford, J.P., 1990. Creativity : Past, Present and Future. Jurnal Creative. vol 13 no
1. University of Sourthem California. Devad org/libeey/ sites/ default/ files/
liberar/and educations and creativity.
1975. Creativity : a renew of quater century of progres. Jurnal Creative
behaviour. Vol 13 no 46-46. University Of Sautehem California. www.
Spsb.com research creativity/ creativity guilford.
1986. Creative talents: Their nature, uses and development. Buffalo,
NY: Bearly Ltd.
Kisti, Heppy Hapsari., Fardana, Nur Aeny (2012). Jurnal Psikologi Klinis dan
Kesehatan Mental. Hubungan antara self efficacy dengan kreativitas
Siswa SMK. Vol. 1 No. 02.
66
Maryati, Ika (2008). Hubungan Antara kecerdasan Emosional dan Efikasi Diri
dengan Kreativitas pada Siswa Akselerasi. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Myers. G David. 2012. Psikologi Sosial edisi 10/Buku 2. Jakarta : Salemba
Humanika.
Munandar, S.C.Utami. (2006). Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: Penerbit
PT Gramedia.
2002. Kreativitas dan Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi
Kreatif dan Bakat. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak. Jakarta : Gramedia.
1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka
Cipta dan Dep. Pendidikan dan Kebudayaan.
Riny Yunita. 2009. Kecerdasan Emosi. http://rinyyunita. wordpress.com / 2009 /
01/25/kecerdasan-emosi/. Diunduh 20 Juni 2013.
Salovey, P., Brackett, M A. & Mayer, J D. 2007. Emotional Intelligence : Key
Readings on the Mayer and Salovey model. USA; Quality Books. Inc.
Santrock, Jhon W. 2010. Teori Kepribadian (edisi kedua). Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sa´nchez-Ruiz, M. J., Hernandez-Torrano, Pe´rez-Gonza´lez, J. C., & Petrides, K.
V. (2010). Journal society for the study of motivation. The relationship
between trait emotional intelligence and creativity across subject
domains. Springer. Volume 34. Number 1.
Tahalele, D.M. 2005. Hubungan antara self efficacy dengan motivasi berprestasi
karyawan. (Skripsi tidak diterbitkan) Salatiga: Fakultas Psikologi
Universitas Kristen Satya Wacana.
UU No 20 RI. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Indonesia.