Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil data yang diperoleh selama penelitian pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol akan diuraikan pada sub bab ini. Data yang diuraikan merupakan data
hasil pretest dan posttest dari kedua kelas. Hasil penelitian akan dijabarkan
sebagai berikut:
1. Hasil Pretest
Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa hasil pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol berada pada rentang 25-78. Hasil pretest kelas eksperimen
terlihat sama dengan kelas kontrol di rentang 25-30 dan 73-78. Sementara, hasil
pretest kelas kontrol terlihat lebih unggul dibandingkan kelas eksperimen pada
0
2
4
6
8
10
12
25-30 31-36 37-42 43-48 49-54 55-60 61-66 67-72 73-78
2 2 2
5
9 9
5
1 1 2
3
0
6
4
11
6
3
1
Ban
yakn
ya S
isw
a
Rentang Nilai
Eksperimen
Kontrol
46
rentang 31-36, 43-48, 55-60, 61-66, dan 67-72. Hal ini menunjukkan bahwa, hasil
pretest kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan hasil pretest kelas kontrol
sebelum diberikan perlakuan.
2. Hasil Posttest
Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 4.2 berikut :
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.2, dapat dilihat bahwa hasil posttest kelas ekperimen
dan kelas kontrol berada pada rentang 35-100. Hasil posttest kelas eksperimen
terlihat lebih unggul dibandingkan kelas kontrol di rentang 65-70, 71-76, 77-82,
83-88, 89-94, 95-100. Sementara, hasil posttest kelas kontrol terlihat lebih unggul
dibandingkan kelas eksperimen di rentang 35-40, 41-46, 47-52, 53-58 dan 59-64.
Hal ini menunjukkan bahwa, hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
3
0
3 3
9
5 5
4
3
1
2
3
4
5
4
8
3
2 2
3
0
Ban
yakn
ya S
isw
a
Rentang Nilai
Eksperimen
Kontrol
47
3. Rekapitulasi Hasil belajar
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil pretest dan posttest yang telah dijabarkan sebelumnya,
maka diperoleh hasil rekapitulasi seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Pemusatan dan Pretest Posttest
Penyebaran Data Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol Kelas Eksperimen
Kelas
Kontrol
Nilai Terendah 26,00 26,00 46,00 36,00
Nilai Tertinggi 76,00 80,00 96,00 93,00
Rata-rata 51,92 62,47 71,44 62,47
Modus 56,00 60,00 70,00 70,00
Median 53,00 56,00 71,50 60,00
Standar Deviasi 11,32 16,26 13,44 16,26
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai terendah pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah sama, yaitu 26,00. Sementara nilai tertinggi
Pretest kelas eksperimen adalah 76,00, lebih rendah dibandingkan dengan kelas
kontrol, yaitu 80,00. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen 51,92 lebih rendah
dibandingkan dengan nilai rata-rata pretest kelas kontrol 62,47. Nilai yang sering
muncul atau modus berdasarkan nilai pretest yang diperoleh siswa adalah 56,00
untuk kelas eksperimen dan 60,00 untuk kelas kontrol. Nilai tengah atau median
pada pretest dari kelas eksperimen adalah 53,00. Sedangkan kelas kontrol 56,00.
Nilai standar deviasi pretest pada kelas eksperimen yaitu sbeesar 11,32 dan kelas
kontrol sebesar 16,26. Tabel di atas menunjukkan bahwa kelas kontrol tidak
menunjukan adanya selisih kenaikan nilai rata-rata, namun pada kelas eksperimen
48
mengalami peningkatan nilai rata-rata dengan selisih pretest dan posttest sebesar
19,52. Hal ini menunjukkan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa
pembelajaran dengan menggunakan CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI
memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi daripada kelas kontrol yang
diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional.
b. Analisis Data pretest dan posttest Pada Jenjang Kognitif
Berikut ini merupakan analisis data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdasarkan jenjang kognitif:
Gambar 4.3 Diagram Pretest berdasarkan jenjang kognitif
Diagram diq atas menunjukan presentase hasil pretest kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Presentase kemampuan siswa kelas kontrol untuk jenjang kognitif
mengingat (C1) kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol dengan selisih
2%. Sedangkan memahami (C2) dan menganalisis (C4) kelas kontrol lebih unggul
daripada kelas eksperimen dengan selisish masing-masing 13% dan 4%.
Presentase terkecil terdapat pada kelas eksperimen untuk jenjang kognitif
memahami (C2), yaitu sebesar 47% sedangkan presentase terbesar terdapat pada
kelas kontrol untuk jenjang kognitif memahami (C2) yaitu sebesar 60%.
59%
47% 48%
57% 60%
52%
0
10
20
30
40
50
60
70
C1 C2 C4
pre
sen
tase
(%
)
Ranah Kognitif
Pretest Eksperimen Pretest Kontrol
49
Adapun analisis data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan
jenjang kognitif sebagai berikut:
Gambar 4.4 Diagram posttest berdasarkan jenjang kognitif
Diagram presentase posttest menunjukan bahwa siswa kelas eksperimen
untuk jenjang kognitif mengingat (C1), memahami (C2) dan menganalisis (C4)
lebih unggul dibandingkan siswa kelas kontrol dengan selisih sebesar 9%, 10%,
dan 22%. Presentase terbesar terdapat pada kelas eksperimen pada ranah kognitif
menganalisis (C4) yaitu sbesar 81%, sedangkan presentase terkecil terdapat pada
kelas kontrol untuk ranah kognitif menganalisis (C4) yaitu sebesar 59%.
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat data yang diperoleh, terdistribusi
normal atau tidak normal. Uji normalitas data hasil pretest dan posttest pada
penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan Software Statistical
Product and Service Solutions (SPSS). Ketetntuan sebaran data yang terdistribusi
secara normal jika nilai sig. > 0,05 (5%) maka H0 diterima, data dinyatakan
terdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas data pretest dan posttest
dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:
78% 75% 81%
69% 65%
59%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
C1 C2 C4
Pre
sen
tase
(%
)
Ranah Kognitif
Posttest Eksperimen Posttest Kontrol
50
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Df 36 36 36 36
Sig.(2-tailed) 0,368 0,302 0,246 0,302
Taraf
Signifikansi
0,05 0,05
Kesimpulan
Data
Terdistribusi
Normal
Data
Terdistribusi
Normal
Data
Terdistribusi
Normal
Data
Terdistribusi
Normal
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi uji
Shapiro Wilk hasil pretest pada kelas eksperimen yaitu 0,368 sedangkan kelas
kontrol 0,302. Hal ini menunjukkan data pretest di kelas eksperimen maupun
kelas kontrol terdistribusi normal. Nilai signifikansi uji Shapiro Wilk hasil posttest
kelas eksperimen yaitu 0,246 sedangkan kelas kontrol tetap, yaitu 0,302. Hal ini
menunjukkan data posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol
terdistribusi normal karena nilai signifikansi data pretest dan posttest lebih besar
dari nilai taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan pengujian asumsi yang bertujuan untuk
mengetahui sampel yang diteliti memiliki kemampuan yang sama atau tidak. Uji
51
homogenitas hasil pretest dan posttest menggunakan uji Levene dengan bantuan
Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Pengambilan
keputusan uji homogenitas dilakukan berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis
homogenitas yaitu jika nilai sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima, data dinyatakan
memiliki varian yang sama (Homogen). Hasil perhitungan uji homogenitas data
pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik
Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Levene Statistic 0,685 0,396
Taraf Signifikansi 0,05
Kesimpulan Kedua Kelas Homogen Kedua Kelas Homogen
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi hasil
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,685, sedangkan hasil posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,398. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil pretest dan posttest memiliki nilai sig. ≥ taraf signifikansi . Hal ini dapat
diartikan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen. Data yang
diperoleh pada saat pretest dan posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol
memiliki varian yang sama atau homogen.
5. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh informasi bahwa data
pretest dan posttest terdistribusi normal dan memiliki varian yang sama. Oleh
karena itu, penggunaan analisis tes statistik parametik berupa uji-t dilakukan
untuk pengujian hipotesis. Kedua uji ini dilakukan dengan bantuan Software
52
Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Untuk mengetahui diterima dan
ditolak Ho atau Ha dilakukan berdasarkan kriteria pengujian, yaitu jika nilai Sig.
(2-tailed) > taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05, maka Ho diterima.
Sedangkan jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05,
maka Ha diterima. Berdasarkan perhitungan, hasil pengujian hipotesis dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol.
Statistik Pretest Posttest
Sig. (2-tailed) 0,168 0,001
Taraf Signifikansi 0,05
Kesimpulan Ho diterima Ha diterima
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa hasil pretest sebelum
diberikan perlakuan memiliki nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi sebesar
0,05, maka hipotesis nol (Ho) diterima atau (Ha) ditolak. Sehingga dengan
diterimanya hipotesis nol (Ho), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI terhadap hasil belajar
siswa. Artinya, pada saat pretest kedua kelas belum diberikan perlakuan, sehingga
tidak terdapat pengaruh. Hasil posttest memiliki nilai Sig. (2-tailed) < taraf
signifikansi sebesar 0,05, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Sehingga dengan diterimanya hipotesis alternatif (Ha),
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh CD pembelajaran berbasis
Pendekatan SAVI terhadap hasil belajar siswa.
6. Hasil Analisis Data Angket
Untuk mengetahui presentase respon siswa terhadap penggunaan CD
pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI, dilakukan analisis hasil data angket.
53
Pada penelitian ini, hasil perhitungan analisis data angket respon siswa dapat
dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran menggunakan CD
pembelajaran
No. Indikator Angket Persentase Kategori
1. Penggunaan CD pembelajaran
berbasis Pendekatan SAVI
81 % Sangat Baik
2. Hasil Belajar Siswa 80% Sangat Baik
3. Penyampaian Konsep materi 82% Sangat Baik
Rata-rata 81% Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa hasil angket respon siswa
CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI, baik pada indikator Penggunaan CD
pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI maupun pada indikator hasil belajar
siswa serta penyampaian konsep materi terkategori sangat baik. Pembelajaran
menggunakan CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI pada konsep gejala
pemanasan global secara keseluruhan mendapatkan respon positif.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh CD pembelajaran
berbasis Pendekatan SAVI terhadap hasil belajar siswa pada konsep gejala
pemanasan global. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa hasil
belajar siswa relatif rendah. Terlihat dari pencapaian rata-rata nilai pretest untuk
kelas eksperimen sebesar 51,92 dan kelas kontrol sebesar 62,47. Beberapa faktor
yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa yaitu kegiatan belajar mengajar
dengan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher center) sehingga siswa tidak
berperan aktif dan tidak banyak menghasilkan ide. Selama ini proses
54
pembelajaran fisika di kelas khususnya pada konsep pemanasan global cenderung
kurang optimal. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Hasil belajar siswa meningkat setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada
masing-masing kelas. Peningkatan terlihat pada rata-rata nilai posttest yang
diperoleh. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran
dengan menggunakan CD pembelajaran berbasis pendekatan SAVI memperoleh
nilai rata-rata sebesar 71,44. Sedangkan pada kelas kontrol tidak ada perubahan
kenaikan rata-rata nilai atau sama dengan rata-rata nilai pretest sebesar 62,47.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas
eksperimen yang menggunakan CD pembelajaran berbasis pendekatan SAVI
lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ading muslihudin yang menyatakan bahwa
siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media CD pembelajaran lebih baik
daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.1 Karena saat ini
siswa sudah lebih memahami cara mengoperasikan komputer maka ketika siswa
dihadirkan pembelajaran melalui CD pembelajaran dengan menggunakan
komputer, siswa akan lebih cepat memahami materi yang dijelaskan. Seperti yang
dikatakan oleh Susan J. Bennett dan Michael J. Brennan pada jurnalnya bahwa
semua siswa terbiasa dengan komputer (94% menggunakannya di rumah dan 97%
di universitas), 72% menggunakan internet dan lebih dari sepertiganya merupakan
pengalaman sebelumnya dengan multimedia interaktif.2
Pada CD pembelajaran terdapat sintaks atau tahapan-tahapan Pendekatan
SAVI yang mengandung unsur somatic, auditory, visual, dan intellectually
dengan sintak yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
pendekatan pembelajaran konvensional, sehingga dapat mengoptimalkan hasil
belajar siswa. Hal ini disebabkan karena pada tahap penyampaian di dalam CD
1 Ading Muslihudin, “Pengaruh Media CD pembelajaran terhadap keterampilan berpikir
kreatif siswa dalam mata pelajaran IPS” Jurnal Cakrawala Pendas Vol.3 No.1, 2017, h. 106 2 Susan J. Bennett and Michael J. Brennan, Interactive Multimedia Learning in Physics,
Australian Journal Of Educational Technology. h. 13
55
pembelajaran, siswa dapat terlatih untuk mampu bertanya dan mengungkapkan
argumennya melalui lembar yang telah disediakan.
Seperti pernyataan Dave Meier dalam buku Accelerated Learning Handbook
yaitu di dalam otak terdapat banyak perangkat untuk memproses informasi visual
dari pada indra yang lain, akibatnya setiap pembelajar akan lebih mudah belajar
apabila dapat melihat apa yang sedang mereka pelajari.3 Pada tahapan ini
Pendekatan SAVI mengajak siswa untuk belajar auditori dan visual. Belajar
auditori memudahkan siswa untuk mengoptimalkan hasil belajarnya yaitu dengan
mengingat (C1), Memahami (C2) dan menganalisis (C4) pengetahuan yang
dimiliki. Selain itu belajar visual dapat melatih kemampuan menganalisis
pengetahuan berdasarkan bukti yang nyata.
Selanjutnya dalam penerapan Pendekatan SAVI, siswa diberikan peluang
untuk melakukan pembelajaran secara mandiri di tahap pelatihan. Penelitian yang
dilakukan oleh Arif Muchyidin dan Kusniya juga berpendapat bahwa Pendekatan
SAVI lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlibat untuk dapat
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui
pengalaman langsung, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang dipahaminya.4 Pada
tahap ini, siswa dilatih untuk terbiasa menganalisis pengetahuan berdasarkan bukti
sehingga siswa mengalami sendiri apa yang mereka pelajari. Siswa juga dituntut
untuk belajar auditori dengan mencari solusi permasalahan yang terdapat dalam
CD pembelajaran melalui diskusi, bertanya dan mengungkapkan argumennya.
Selanjutnya siswa dilatih untuk memikirkan kembali konsep yang dipelajari
dengan memanfaatkan intelektualnya dalam memecahkan sebuah permasalahan.
Pendekatan SAVI memberi kesempatan siswa untuk berinteraksi dengan anggota
kelompoknya. Berinteraksi dengan kelompok lain akan melatih siswa untuk
3 Dave Meier, “The accelerated learning handbook”, 2002, (Bandung:Kaifa,2002), h. 97
4 Arif Muchyidin dan Kusniya, “Pengaruh Penerapan Pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intellectual) Terhadap Kemampuan Berpikir Geometri Siswa”, 2013. H. 9
56
bersikap terbuka terhadap informasi, pernyataan, dan pengalaman orang lain
sehingga akan membantu meningkatkan hasil belajarnya.
CD pembelajaran berbasis Pendekatan SAVI menciptakan suasana belajar
yang menarik dan menyenangkan. Hal ini disebabkan karena desain-desain pada
CD pembelajaran terdapat beragam warna dan animasi sehingga siswa tertarik
untuk belajar menggunakannya. Mahmudah Titi Muanifah dan Halimah Sa’diyah
mengatakan bahwa secara khususnya pembelajar visual yang baik adalah jika
mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon dan
sebagainya ketika belajar.5 Selain itu, adanya kegiatan percobaan memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mengeluarkan pemikirannya melalui tindakan yang
bertanggung jawab yang hasilnya akan disampaikan saat tahap penampilan
(Performance).
Sehubung dengan tahapan-tahapan SAVI yang telah dipaparkan, terjadi
peningkatan hasil belajar menggunakan CD pembelajaran berbasis pendekatan
SAVI. Hasil kemampuan akhir siswa berdasarkan ranah kognitif secara
keseluruhan kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol.
Ranah kognitif C1 yaitu disajikan sebuah video animasi terkait gejala pemanasan
global sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam mengingat pembelajaran.
Ranah kognitif C2 yaitu menginstrusikan pada siswa untuk melakukan
perbandingan suhu di dalam dan diluar ruangan sehingga siswa dapat lebih mudah
memahami konsep gejala pemanasan global. Ranah kognitif C4 yaitu disajikan
sebuah gambar terkait pemanasan global sehingga siswa mampu menganalisis
fenomena yang terjadi terkait gejala pemanasan global. Hasil presentase terbesar
diantara tiga ranah kognitif yang digunakan yaitu pada ranah menganalisis (C4)
sebesar 81%. Hal tersebut membuktikan bahwa CD pembelajaran berbasis
pendekatan SAVI dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen secara keseluruhan
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu sebesar 0,44. Pembelajaran
5 Mahmudah Titi.M dan Halimah Sa’diyah, 2018, “Pendekatan SAVI Sebeagai Metode
Alternatif Untuk Memaksimalkan Gaya Belajar Siswa Sekolah Dasar”, vol. 4, nomor 3, h. 396
57
menggunakan CD membuat siswa lebih mengerti dan memahami konsep gejala
pemanasan global yang diterapkan karena terdapat video pembelajaran yang
disajikan dengan menggunakan animasi dan terlihat lebih menarik sehingga
membuat siswa tidak jenuh dalam belajar.
Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Dari
beberapa kelebihan yang telah dipaparkan, terdapat beberapa kelemahan dari
penggunaan CD pembelajaran yang ditemukan pada saat pembelajaran di sekolah.
Pertama, CD pembelajaran hanya dapat dioperasikan dengan menggunakan
perangkat komputer yang ada di lab komputer sekolah yang dipersiapkan oleh
masing-masing siswa dan memerlukan waktu untuk mempersiapkannya sehingga
mengurangi waktu efektif pembelajaran. Kedua, terdapat perbedaan waktu
penyelesaian penggunaan CD pembelajaran pada masing-masing siswa, sehingga
membuat siswa yang telah selesai belajar dengan menggunakan CD pembelajaran
harus menunggu siswa lain yang belum selesai agar tahapan perencanaan
pembelajaran terlaksana secara bersamaan. Meskipun demikian, penggunaan CD
pembelajaran dalam proses pembelajaran telah mampu meningkatkan hasil belajar
siswa dan mendapatkan respon positif dari siswa. Sikap positif siswa terhadap
pembelajaran gejala pemanasan global dengan menggunakan CD pembelajaran
berbasis Pendekatan SAVI ditunjukan dengan hasil angket respon siswa secara
keseluruhan mendapat tanggapan yang sangat baik dengan presentase 81%. Selain
itu, dari hasil angket juga diketahui bahwa siswa setuju jika penggunaan CD
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini menunjukan bahwa CD
pembelajaran dapat menjadi solusi atas permasalahan dari kurang aktifnya siswa
dalam proses pembelajaran yang membuat siswa menjadi jenuh dalam belajar dan
guru dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa. Artinya, secara keseluruhan
penggunaan CD pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa khususnya pada konsep gejala
pemanasan global.