Upload
vuongthu
View
230
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan temuan penelitian yang meliputi hasil penelitian dan
pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan
dalam penerjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile,
2) kualitas terjemahan ditinjau dari aspek keakuratan dan keberterimaan, dan 3)
dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap keakuratan dan keberterimaan
terjemahan. Agar lebih mudah untuk dipahami, temuan-temuan tersebut di atas
disajikan secara sistematis.
Selanjutnya, bagian pembahasan mengevaluasi teknik penerjemahan yang
digunakan dalam penerjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi,
dan simile, kualitas terjemahan ekspresi tersebut, dan dampak teknik
penerjemahan terhadap kualitas terjemahan. Keterkaitan antara ketiga aspek
tersebut juga dievaluasi pada bagian ini.
A. Hasil Penelitian
1. Teknik Penerjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom,
Personifikasi, dan Simile.
Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemukan 12 teknik penerjemahan
pada 176 jumlah data ekspresi figuratif yang ditemukan. Teknik penerjemahan
tersebut adalah; penerjemahan harfiah, kesepadanan lazim, kreasi diskursif,
kompresi linguistik, modulasi, penghilangan, amplifikasi linguistik, generalisasi,
transposisi, partikularisasi, peminjaman (murni dan dinaturalisasi), dan reduksi.
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id49
Pada penerjemahan ekspresi figuratif metafora, ditemukan 13 teknik, yaitu;
penerjemahan harfiah, kesepadanan lazim, kreasi diskursif, kompresi linguistik,
modulasi, penghilangan, amplifikasi linguistik, generalisasi, transposisi,
partikularisasi, peminjaman (murni), dan reduksi. Pada penerjemahan ekspresi
figuratif idiom, ditemukan 9 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, kesepadanan
lazim, kreasi diskursif, kompresi linguistik, modulasi, penghilangan, amplifikasi
linguistik, generalisasi, dan transposisi. Sementara itu, penerjemahan ekspresi
figuratif personifikasi menggunakan 6 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah,
modulasi, kompresi linguistik, transposisi, kreasi diskursif, dan peminjaman
(dinaturalisasi). Terakhir, penerjemahan ekspresi figuratif simile menggunakan 4
teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, kompresi linguistik, amplifikasi linguistik,
dan kreasi diskursif. Dari total data penelitian yang berjumlah 176 data,
ditemukan pengaplikasian teknik penerjemahan sebanyak 197 kali. Hal tersebut
mengindikasikan adanya satu data yang menggunakan dua teknik penerjemahan
(dua teknik penerjemahan pada satu data dikenal dengan varian teknik
penerjemahan kuplet). Teknik penerjemahan harfiah paling sering diterapkan,
dengan frekuensi 54 kali. Penyajian secara lengkap dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 8. Teknik Penerjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile pada Subtitle Film
No. Teknik Penerjemahan Jumlah Persentase
1. Penerjemahan Harfiah 54 27.5%
2. Kesepadanan Lazim 46 23.4%
3. Kreasi Diskursif 24 12.2%
4. Modulasi 21 10.7%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id50
5. Kompresi Linguistik 18 9.1%
6. Transposisi 8 4.1%
7. Amplifikasi Linguistik 7 3.5%
8. Generalisasi 6 3.0%
9. Penghilangan 6 3.0%
10. Partikularisasi 3 1.5%
11. Peminjaman 3 1.5%
12. Reduksi 1 0.5%
Total 197 100%
Dari tabel tersebut terlihat bahwa teknik penerjemahan harfiah paling
sering ditemukan, yaitu sebanyak 54 kali dengan persentase 27.5%. Teknik
selanjutnya yang paling sering ditemukan adalah kesepadanan lazim, sebanyak 46
kali dengan persentase 23.4%. Kemudian ditemukan teknik kreasi diskursif pada
24 data (12.2%), teknik modulasi pada 21 data (10.7%), teknik kompresi
linguistik pada 18 data (9.1%), teknik transposisi pada 8 data (4.1%), teknik
amplifikasi linguistik pada 7 data (3.5%), teknik generalisasi pada 6 data (3.0%),
teknik penghilangan pada 6 data (3.0%), teknik partikularisasi dan peminjaman
pada masing-masing 3 data (1.5%), dan teknik reduksi pada 1 data (0.5%).
Teknik-teknik penerjemahan tersebut di atas selanjutnya dibahas satu
persatu disertai contohnya sebagai berikut:
1.1 Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)
Keempat jenis ekspresi figuratif (metafora, idiom, personifikasi, dan
simile) diterjemahkan dengan teknik penerjemahan harfiah. Jumlah data yang
menggunakan teknik penerjemahan harfiah sebanyak 54 data (27.5%). Teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id51
penerjemahan harfiah digunakan secara tunggal dan juga secara bersamaan
dengan teknik lainnya. Berikut disajikan beberapa contoh data dengan teknik
penerjemahan harfiah:
- 008/MET/LIT
BSu: You got that far. Z is everything.
BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya.
Pada contoh ini, data ekspresi figuratif metafora
tepat karena bentuk dan makna ekspresi metafora tersebut dialihkan secara
sepadan ke dalam BSa. Selain akurat, ekspresi terjemahannya lazim bagi penutur
asli bahasa Indonesia.
- 041/ID/LIT
BSu: Okay, to get back to the competition,
BSa: Kembali ke masalah kompetisi.
Contoh data ekspresi figuratif idiom yang berupa frasa preposisi di atas
get back
ekspresi idiom tersebut karena menghasilkan terjemahan yang akurat dan lazim
bagi penutur asli bahasa Indonesia.
- 093/PER/LIT
BSu: Did you see that wave hit him?
Bsa: Kau lihat ombak itu menggulungnya?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id52
Contoh tersebut adalah data ekspresi personifikasi yang diterjemahkan
that wave hit
him
- 029/SIM/LIT
BSu: He was like a son to me, you know?
BSa: Dia bagaikan anakku sendiri.
Contoh terakhir adalah data ekspresi figuratif simile yang menggunakan
he was like a son to me
-
hari, sehingga terjemahannya berterima.
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik penerjemahan
harfiah:
Tabel 9. Teknik Penerjemahan HarfiahTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Penerjemahan Harfiah
008, 009, 012, 017, 019, 027, 029, 031, 039, 041, 046, 051, 053, 056, 067, 068, 069, 070, 071, 072, 075, 077, 080, 092, 093, 101, 106, 110, 112, 114, 116, 119, 121, 123, 124, 125, 126, 129, 134, 136, 141, 146, 150, 153, 157, 159, 161, 165, 166, 169, 171, 172, 173, 175
54 27.5%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id53
1.2 Kesepadanan Lazim (Established Equivalent)
Teknik penerjemahan kesepadanan lazim ditemukan pada 46 data ekspresi
(23.4%). Pada sejumlah data tersebut, jenis ekspresi figuratif yang paling banyak
menggunakan teknik kesepadanan lazim adalah idiom. Hal ini bersifat wajar
karena ekspresi idiom suatu bahasa biasanya mempunyai padanan lazimnya yang
dikenal di dalam bahasa lainnya. Teknik ini digunakan secara tunggal dan juga
secara bersamaan dengan teknik lainnya. Berikut disajikan dua contoh data yang
menerapkan teknik penerjemahan kesepadanan lazim:
- 081/MET/EST
BSu: Beautiful dream.
BSa: Mimpi yang indah.
Contoh di atas adalah ekspresi figuratif metafora yang menerapkan teknik
beautiful dream
menerj beautiful
- 004/ID/EST
BSu: Can I get in line now to not see it?
BSa: Aku boleh antri untuk tak melihatnya?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id54
Contoh data 004 adalah data ekspresi idiom yang menerapkan teknik
get in line
familiar bagi penutur asli bahasa Indonesia. Penggunaan teknik kesepadanan
lazim untuk data ekspresi idiom nomor 004 merupakan hal yang tepat karena
penggunaan teknik lain akan menyebabkan pergeseran / distorsi makna.
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kesepadanan lazim:
Tabel 10. Teknik Kesepadanan Lazim Teknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Kesepadanan Lazim
001, 002, 003, 004, 014,015, 016, 024, 034, 037, 043, 047, 048, 052, 054,058, 061, 066, 081, 082, 083, 084, 087, 090, 094, 095, 099, 102, 103, 104, 109, 113, 117, 118, 122, 128, 130, 132, 133, 138, 139, 143, 144, 145, 160, 167,
46 23.4%
1.3 Kreasi Diskursif (Discursive Creation)
Data yang menerapkan teknik kreasi diskursif berjumlah total 24 data
(12.2%). Penerapan teknik penerjemahan ini menyebabkan pergeseran makna dari
BSu ke BSa. Namun makna terjemahan tersebut masih relevan dengan konteks
yang ada. Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang menerapkan teknik
kreasi diskursif:
- 025/MET/DISC
BSu: You just wouldn't make it out of your mouth.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id55
BSa: Kau hanya tak bisa melakukannya.
Contoh t make
it out of your mouth
makna, terjemahan tersebut terasa kurang akurat. Namun dari segi keberterimaan,
daripada menerjemahkannya secara harfiah
relevan dengan konteks situasi yang terjadi.
- 176/ID/DISC
BSu: Did he get smoked?
BSa: Apa dia dibantai?
Pada contoh di atas, ekspresi figu get smoked
Cody,
mempunyai sifat buruk, suka mengganggu, dan sangat tidak menyukai Cody. Dia
sangat senang saat mendengar bahwa Cody gagal memenangkan trofi selancar
did he
get smoked? situasi tersebut mendorong penerjemah menggunakan
- 074/PER/DISC-NAT.BOR
BSu: I hope the cameras are rolling
BSa: Kuharap kameranya hidup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id56
Data ekspresi personifikasi pada contoh di atas diterjemahkan dengan
the
camera are rolling
dipilih karena
sebagian penutur bahasa Indonesia sering menggunakan kata tersebut untuk
mendeskripsikan kondisi benda / barang, khususnya benda elektronik yang masih
berfungsi dan masih bisa dinyalakan, seperti televisi, komputer, kulkas, dan lain-
lain.
- 079/SIM/LING.COM-DISC
BSu: It's not like I'm, like, the underdog.
BSa: Aku kan bukan pemula.
Contoh data nomor 079 menunjukkan penerapan teknik kreasi diskursif
yang digunakan secara bersama-sama dengan teknik kompresi linguistik untuk
menerjemahkan dat
pergeseran bentuk dan makna. Ekspresi simile diterjemahkan ke bentuk non-
subtitle, maka kasus seperti ini bersifat wajar dalam lingkup subtitling. .
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kreasi diskursif:
Tabel 11. Teknik Kreasi DiskursifTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Kreasi Diskursif
020, 023, 025, 048, 049, 050, 054, 057,
24 12.2%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id57
063, 069, 072, 074, 077, 079, 088, 097, 111, 120, 148, 162, 164, 168, 174, 176,
1.4 Modulasi (Modulation)
Beberapa data terjemahan ekspresi figuratif pada penelitian ini
menerapkan teknik penerjemahan modulasi. Penerapan teknik modulasi
mengubah sudut pandang atau fokus pada ekspresi terjemahannya. Jumlah data
yang menerapkan teknik modulasi adalah 21 data (10.7%). Beberapa contoh data
disajikan di bawah ini:
- 010/MET/MOD
BSu: They invented the ocean for him
BSa: Laut diciptakan untuknya.
Pada contoh ekspresi metafora ini, sudut pandang subyek pada BSu, yaitu
kata , dilesapkan. Hal itu mengakibatkan klausa ekspresi BSa menjadi pasif
karena subyek dilesapkan. Pelesapan itu disebabkan oleh kesulitan mencari
padanan kata
Pada budaya penutur bahasa Indonesia, kepercayaan yang dipegang adalah
bahwa pencipta dunia dan seisinya, termasuk lautan, adalah Tuhan yang bersifat
e .
Terjemahan ini kurang akurat, namun lebih berterima untuk penutur asli bahasa
they
- 096/ID/MOD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id58
BSu: take you back to North Beach.
BSa: Ikuti ini, kau akan sampai di pantai utara.
Pada contoh data ekspresi idiom ini, sudut pandang pelaku diubah, dari
yang sebelumnya
pada penggunaan praktis bahasa Indonesia sehari-hari, penutur asli bahasa
Indonesia terbiasa dengan subyek orang / benda hidup / animate
inanimate animate
lebih berterima bagi orang Indonesia daripada subyek benda mati / tidak bergerak
/ inanimate.
- 044/PER/MOD
BSu: The stress is killing me. I don't know how much longer I can last.
BSa: Stress membuatku tersiksa. Entah berapa lagi bisa tahan.
Teknik modulasi yang diterapkan pada ekspresi personifikasi di contoh ini
menghasilkan perubahan secara leksikal dan struktural pada kalimat terjemahan
yang dihasilkan. Secara leksikal, pilihan kata bergeser dari yang seharusnya
terjemahannya menjadi jenis kalimat kausatif.
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik modulasi:
Tabel 12. Teknik ModulasiTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Modulasi 005, 010, 011, 023, 028, 035, 044, 062, 064, 067, 068, 078, 085, 086, 089, 096,
21 10.7%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id59
100, 135, 140, 155, 158,
1.5 Kompresi Linguistik (Linguistic Compression)
Teknik penerjemahan kompresi linguistik adalah teknik yang mengambil
intisari makna tuturan BSu ke dalam BSa dengan tidak mengubah makna intinya.
Jumlah data yang menerapkan teknik ini sebanyak 18 data (9.1%). Keempat jenis
ekspresi figuratif yang diteliti menerapkan teknik ini pada beberapa sampel
datanya. Di bawah ini akan disajikan beberapa contoh data yang menggunakan
teknik kompresi linguistik, disertai penjelasan singkatnya:
- 156/MET/LING.COM
BSu:
Bsa: Mungkin kau akan berhasil meraih pialamu.
Contoh di atas adalah jenis data ekspresi figuratif metafora yang
menerapkan teknik kompresi linguistik. Hal itu menyebabkan beberapa kata yang
menyusun ekspresi figuratif BSu yang dirasa kurang penting dihilangkan, seperti
but hey take home stupid
stupid
yang bernama Lani untuk menyindir Cody yang menganggap kemenangan atau
meraih piala pada lomba selancar adalah segalanya.
- 036/ID/LING.COM
BSu: Our surfers will be facing off with
BSa: Peselancar kita harus menghadapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id60
Pada contoh data ekspresi idiom di atas, teknik kompresi linguistik
be facing of with
semacam ini sangat berguna saat menerjemahkan subtitle karena menghemat
penggunaan ruang dan memudahkan pembaca sasaran memahami hasil
terjemahannya.
- 137/PER/LING.COM
BSu: the excitement is definitely building here on Pen Gu Island.
kegembiraan memuncak di Pulau Pen Gu ini.
Pada data jenis personifikasi ini, penggunaan teknik kompresi linguistik
membuat definitely here
- 018/SIM/LING.COM
BSu: I know it sounds cocky for saying that, but, I mean, I am, like the best.
BSa: Aku tahu kedengarannya sombong tapi aku yang terbaik.
Pada contoh ekspresi simile ini, penerapan teknik kompresi linguistik
berhasil mensintesa makna BSu ke dalam BSa. Bagian yang dihilangkan adalah
for saying that I mean like
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kompresi
linguistik:
Tabel 13. Teknik Kompresi Linguistik Teknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id61
Kompresi Linguistik
018, 026, 032, 036, 059, 063, 065, 073, 079, 089, 105, 108, 109, 126, 137, 154, 156, 163,
18 data 9.1%
1.6 Transposisi (Transposition)
Jumlah keseluruhan data yang menerapkan teknik transposisi sebanyak 8
data (4.1%). Jenis ekspresi yang menggunakan teknik ini adalah metafora, idiom,
dan personifikasi. Sementara jenis ekspresi simile pada penelitian ini tidak ada
yang menerapkan teknik penerjemahan transposisi. Di bawah ini disajikan
beberapa contoh data yang menerapkan teknik transposisi dan penjelasan
singkatnya:
- 098/MET/TRANS
BSu: You lose it during a contest, s a goner.
BSa: Kalau lepas saat kontes, akan hilang selamanya.
a goner
metafora ini berhasil mengalihkan pesan secara akurat dan berterima bagi penutur
asli bahasa Indonesia.
- 021/ID/TRANS work up
BSu: I worked my way up from the sardine pile, then to the mackerel pile...
BSa: Aku kerja keras
work up pada data di atas yang berkategori
frasa preposisi (prepositional phrase
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id62
komposisinya, terjadi perubahan kelas kata dari preposisi up
berjenis frasa preposisi biasanya terjemahannya bergeser menjadi ekspresi non-
figuratif / literal. Agar lebih lazim atau sesuai dengan kaidah BSa, seharusnya kata
-
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik transposisi:
Tabel 14. Teknik TransposisiTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Transposisi 021, 028, 035, 040, 098, 100,155, 170,
8 4.1%
1.7 Amplifikasi Linguistik (Linguistic Amplification)
Jumlah data yang menerapkan teknik amplifikasi linguistik berjumlah 7
data (3.5%). Dari jumlah tersebut, 4 data merupakan idiom, 2 data berjenis simile,
dan 1 data berjenis metafora. Sementara itu untuk jenis personifikasi tidak
menggunakan teknik ini. Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang
menerapkan teknik amplifikasi linguistik:
- 147/MET/LING.AMP
BSu:
BSa: Akan ada pertumpahan darah.
Ekspre
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id63
pengalihan pesannya menjadi kurang akurat dan tidak lazim pada BSa. Bisa
disimpulkan, penggunaan teknik amplifikasi linguistik di sini sudah tepat.
- 038/ID/LING.AMP
BSu: You never want to get in there and
BSa: Kau tak ingin ke sana dan
help them out
menambah informasi pesan dengan tidak mengubah makna intinya. Hal ini
bertujuan untuk membantu para pembaca sasaran untuk lebih memahami makna
ekspresi tersebut.
- 127/SIM/LING.AMP
BSu: It was like a dinner and a show.
BSa: Jadinya seperti makan malam dengan hiburan tarian.
untuk menyesuaikan terjemahan dengan konteksnya. Saat itu konteksnya adalah
Chicken Joe yang menganggap para kanibal menari-nari untuk menghiburnya.
Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah para kanibal itu menari untuk
merayakan keberhasilan mereka menangkap mangsa yang akan dijadikan makan
malam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id64
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik amplifikasi
linguistik:
Tabel 15. Teknik Amplifikasi Linguistik Teknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
AmplifikasiLinguistik
038, 060, 127, 128, 130, 142, 147,
7 3.5%
1.8 Generalisasi (Generalization)
Jumlah data yang menerapkan teknik penerjemahan generalisasi sebanyak
6 data (3%). Dari 6 data tersebut, 3 data merupakan jenis metafora dan 3 data
lainnya merupakan jenis idiom. Berikut ini masing-masing diberikan satu contoh
data untuk kedua jenis ekspresi figuratif tersebut:
- 101/MET/LIT-GEN
BSu: Help me up so I can kick your butt.
BSa: Bantu aku naik. Supaya aku bisa menghajarmu.
so I can kick
your butt -alih
ir
mengingat bahwa pembaca sasaran subtitle film ini adalah anak-anak. Ekspresi
- 013/ID/GEN
BSu: He walked up to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id65
BSa: Dia bisa mendatangi siapapun.
walked up to
walked up to
dengan berbagai cara, contohnya yaitu; dengan berlari, bersepeda, naik mobil,
bahkan dengan cara merangkak.
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik generalisasi:
Tabel 16. Teknik GeneralisasiTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Generalisasi 007, 013, 045, 076, 101, 115,
6 3.0%
1.9 Penghilangan (Deletion)
Penerapan teknik ini menyebabkan ekspresi yang termasuk data pada BSu
dihilangkan secara total di dalam BSa. Hal tersebut dilakukan karena banyak
faktor, salah satunya adalah karena tidak adanya padanan di dalam BSa.
Pada data penelitian ini, teknik penerjemahan penghilangan diterapkan
pada 6 data (3%) ekspresi figuratif. Dari hasil analisis bisa diketahui bahwa teknik
penghilangan diterapkan pada 3 data metafora dan 3 data idiom. Di bawah ini
disajikan masing-masing satu contoh untuk kedua jenis data tersebut yang
menerapkan teknik penghilangan:
- 055/MET/DEL
BSu: Step on it, fish sticks!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id66
BSa: -
fish sticks
Fish sticks
dengan bentuk tongkat / stik. Makanan tersebut lazim ditemukan di daerah asal
penutur BSu, namun jarang atau bahkan tidak ada di Indonesia.
- 006/ID/DEL
BSu: Up till recent times, You had your old dudes. Your hang-six cats.
BSa: -
hang-six cats rasal dari dunia selancar. Ekspresi
hang-ten cats
dengan posisi berdiri di bagian ujung depan papan selancar, seperti hampir jatuh.
Ekspresi semacam ini termasuk keunikan materi budaya BSu yang tidak ada
padanannya di dalam BSa, sehingga penerjemah kesulitan mengalihkan pesannya.
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik penghilangan:
Tabel 17. Teknik PenghilanganTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Penghilangan 006, 055, 091, 107, 131, 152,
6 3.0%
1.10 Partikularisasi (Particularization)
Teknik penerjemahan partikularisasi merupakan kebalikan dari teknik
generalisasi. Teknik ini mengalihkan pesan atau makna BSu ke BSa dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id67
menggunakan pilihan kata / frasa yang bersifat lebih khusus (subordinat). Berikut
disajikan dua contoh data yang menggunakan teknik partikularisasi:
- 022/MET/PART
BSu: I mean, shirking his responsibilities.
BSa: Dia di laut seharian. Mengacuhkan tanggung jawabnya.
Data ekspresi metafora di atas menerapkan teknik partikularisasi pada
in the water all day
water
/ frasa subordinat, seperti; air laut, danau, sungai, waduk, kolam renang, dan lain
sebagainya. Secara kontekstual, maknanya tersampaikan, meskipun menghasilkan
terjemahan yang kurang sepadan.
- 030/MET/PART
BSu: It was a heart thing, you know?
BSa: Ini mengenai rasa sayang.
heart thing
lain sebagainya.
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik partikularisasi:
Tabel 18. Teknik PartikularisasiTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Partikularisasi 022, 030, 042 3 1.5%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id68
1.11 Peminjaman (Borrowing)
Teknik penerjemahan peminjaman dibagi menjadi dua; peminjaman murni
(pure borrowing) dan peminjaman dinaturalisasi (naturalized borrowing). Jumlah
total data yang menggunakan teknik peminjaman murni berjumlah 2 data,
sementara yang menggunakan teknik peminjaman dinaturalisasi berjumlah 1 data.
Berikut ini disajikan masing-masing satu contoh data untuk kedua jenis teknik
peminjaman di atas:
- 149/MET/PUR.BOR
BSu: The Wipeout King
the wipeout king di dalam BSa.
Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan kerancuan makna dan ketidaksesuaian
terhadap konteks yang ada jika diterjemahkan secara literal. Seandainya ekspresi
pecu - ekspresi ini, meskipun sepadan, namun tidak sesuai dengan
wipeout
gagal saat berselancar karena tersapu oleh ombak pantai. Peselancar yang sering
the wipeout king
- 074/PER/DISC-NAT.BOR
BSu: I hope the cameras are rolling
BSa: Kuharap kameranya hidup, karena kau pasti mau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id69
Teknik peminjaman pada contoh di atas termasuk jenis peminjaman yang
camera
bahasa Indonesia.
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik peminjaman:
Tabel 19. Teknik PeminjamanTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Peminjaman- Murni- Dinaturalisasi
Total
- 033, 149- 074
- 2- 1
3
- 1%- 0.5%
1.5%
1.12 Reduksi (Reduction)
Teknik reduksi diterapkan pada 1 data (0.5%), yaitu pada data ekspresi
yang berjenis metafora. Berikut ini data yang menerapkan teknik reduksi:
- 151/MET/RED
BSu: Thank you! Reggie Belafonte. Little guy, big hair, big thoughts, big heart.
BSa: Terima kasih. Reggie Belafonte. Pria kecil dengan rambut, pikiran, dan
hati besar.
big
untuk menghemat penggunaan ruang (sesuai aturan subtitling), namun penerjemah
tidak bisa menangkap maksud si penulis dengan makna repetisi tersebut.
Pengulangan satu kata big termasuk dalam gaya palilogia, yaitu perangkat retoris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id70
yang mengulang / merepetisi satu kata saja dalam sebuah kalimat
(http://en.wikipedia.org/wiki/Repetition_%28rhetorical_device%29). Sebaiknya
penerjemah lebih kritis terhadap gaya bahasa yang digunakan oleh penulis
sehingga bisa menghasilkan produk terjemahan yang lebih berkualitas.
Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik reduksi:
Tabel 20. Teknik ReduksiTeknik
Penerjemahan No Data Jumlah Persentase
Reduksi 151 1 0.5%
2. Kualitas Terjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom,
Personifikasi, dan Simile.
Kualitas terjemahan pada data-data penelitian ini dinilai dari dua aspek,
yaitu aspek keakuratan dan keberterimaan. Tingkat keterbacaan tidak
diikutsertakan karena kurang relevan dengan teks subtitle film. Pada
penerjemahan film, pemahaman terhadap konteks tidak bisa dilakukan jika hanya
membaca teks subtitle-nya, namun juga harus melalui gambar visualnya. Sebagai
contohnya adalah film-film bisu seperti film kuno Charlie Chaplin, film animasi
modern Shaun The Sheep dan Larva, tetap bisa dipahami alur cerita dan
konteksnya meskipun penonton tidak membaca dialog atau teks sama sekali pada
film tersebut.
Teks subtitle juga berbentuk fragmen-fragmen yang tidak akan membentuk
satu kesatuan atau bacaan yang utuh dan koheren seperti pada buku cerita atau
novel meskipun kalimat-kalimatnya disusun secara kronologis. Disamping itu,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id71
Nababan (2012) menyatakan bahwa hingga saat ini indikator yang digunakan
untuk mengukur tingkat keterbacaan suatu teks masih perlu dipertanyakan
keandalannya. Hal-hal tersebut di atas mendasari peneliti untuk tidak
mengikutsertakan aspek keterbacaan untuk mengukur kualitas terjemahan subtitle
film pada penelitian ini.
Penilaian kualitas terjemahan didapat dengan melakukan kalkulasi hasil
penilaian kuesioner tentang keakuratan dan keberterimaan yang diisi oleh tiga
orang raters ahli.
2.1 Keakuratan
Berdasarkan pada skala penilaian untuk keakuratan yang digunakan dalam
penelitian ini, keakuratan dibagi menjadi tiga kategori terjemahan, yaitu;
terjemahan akurat, terjemahan kurang akurat, dan terjemahan tidak akurat.
Terjemahan dikatakan akurat jika makna ekspresi figuratif BSu dialihkan ke
dalam BSa tanpa ada distorsi makna. Terjemahan dikatakan kurang akurat jika
makna ekspresi figuratif BSu dialihkan secara akurat, namun ada distorsi dan
reduksi makna yang mengganggu keutuhan pesan. Terakhir, terjemahan dianggap
tidak akurat jika makna ekspresi figuratif BSu tidak dialihkan secara akurat, dan /
atau bahkan dihilangkan di dalam BSa.
Untuk terjemahan akurat, skala penilaianya berada pada rentang skor 2,4-
3,0. Sedangkan untuk terjemahan kurang akurat, rentang skor untuk datanya
adalah 1,7-2,3. Terakhir, rentang skor data terjemahan yang tidak akurat adalah
1,0-1,6.
2.1.1 Terjemahan Akurat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id72
Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori
terjemahan akurat mencapai 128 data (72.7%). Berikut ini beberapa contoh data
yang termasuk kategori terjemahan akurat:
- 017/MET/LIT
BSu: I want to get out of here, and this is my ticket out.
BSa: Aku mau pergi dari sini. Ini adalah tiketku.
Data ekspresi metafora di atas termasuk dalam kategori terjemahan yang
akurat. Tidak ada distorsi makna yang terjadi pada contoh data di atas. Ketiga
raters memberikan nilai 3 karena bentuk dan makna BSu diterjemahkan secara
sepadan ke dalam BSa (bentuk figuratif BSu dipertahankan di dalam BSa).
- 003/ID/EST
BSu: Cut it out, Glen. Stop, man.
BSa: Hentikan, Glen.
Data ekspresi idiom di atas juga termasuk dalam kategori terjemahan yang
akurat. Ketiga raters memberikan nilai 3. Meskipun terjadi pergeseran bentuk,
dari figuratif idiom menjadi non-figuratif, namun pengalihan pesannya akurat dan
tidak ada distorsi makna yang terjadi dalam terjemahannya.
- 172/PER/LIT
BSu: Let the wave carry you!
BSa: Biarkan ombaknya membawamu.
Contoh di atas adalah data yang berjenis personifikasi. Terjemahan di atas
mendapatkan nilai 3 dari ketiga raters. Bentuk figuratif dan makna BSu dialihkan
dengan akurat ke dalam BSa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id73
- 029/SIM/LIT
BSu: He was like a son to me, you know?
BSa: Dia bagaikan anakku sendiri.
Contoh terakhir ini adalah data ekspresi jenis simile yang diterjemahkan
secara akurat. Karena bentuk dan maknanya dialihkan secara akurat, maka ketiga
raters he was like a son to me
sehingga tidak ada masalah dalam menerjemahkan ekspresi tersebut dalam bahasa
Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan akurat:
Tabel 21. Terjemahan AkuratKeakuratan No Data Jumlah Persentase
Akurat 001, 002, 003, 004, 008, 010, 012, 013, 015, 016, 017, 018, 020, 021, 024, 025, 026, 027, 029, 033, 034, 038, 040, 041, 042, 043, 044, 045, 051, 052, 056, 057, 058, 059, 060, 061, 062, 063, 064, 065, 068, 069, 070, 071, 072, 074, 076, 077, 078, 080, 081, 082, 083, 084, 085, 086, 087, 088, 089, 090, 093, 094, 095, 096, 098, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 108, 110, 114, 115, 117, 118, 120, 121, 122, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 153, 154, 155, 156, 158, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173,
175, 176,
128 72.7%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id74
2.1.2 Terjemahan Kurang Akurat
Jumlah data yang termasuk dalam kategori terjemahan kurang akurat
mencapai 42 data (23.9%). Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang
termasuk dalam kategori terjemahan kurang akurat:
- 073/MET/LING.COM
BSu: e.
BSa: Ini akan jadi ombak terbaik.
ekspresi metafora yang tersegmentasi pada ekspresi dunia selancar. Hal tersebut
menyebabkan masalah tersendiri dalam penerjemahan. Ekspresi BSa
direduksi yang membuat keutuhan pesan BSu kurang tersampaikan dalam BSa.
Ketiga raters memberikan nilai yang berbeda-beda terhadap terjemahan ini; rater
pertama memberikan nilai 1, rater ke dua memberikan nilai 3, dan rater terakhir
memberikan nilai 2.
- 036/ID/LING.COM
BSu: our surfer will be facing off with
BSa: Peselancar kita harus menghadapi
Ekspresi idiom BSu will be facing off with
will with
direduksi sehingga mengurangi tingkat keakuratan terjemahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id75
- 079/SIM/LING.COM-DISC
BSu:
BSa: Aku kan bukan pemula.
Ekspresi simile di atas mendapatkan nilai 2 dari dua orang raters,
sementara satu rater underdog ka
novice
beginner rookie
Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan kurang
akurat:
Tabel 22. Terjemahan Kurang AkuratKeakuratan No Data Jumlah Persentase
Kurang Akurat 005, 007, 009, 011, 014, 019, 022, 028, 030, 031, 032, 035, 036, 037, 039, 046, 047, 048, 049, 050, 053, 054, 066, 067, 073, 075, 079, 092, 097, 099, 100, 109, 111, 112, 113, 116, 119, 123, 152, 157, 159, 174,
42 23.9%
2.1.3 Terjemahan Tidak Akurat
Data yang termasuk terjemahan tidak akurat dengan rentang skor 1,0-1,6
pada penelitian ini berjumlah 6 data (3.4%). Berikut ini disajikan dua contoh data
yang termasuk kategori terjemahan tidak akurat:
- 055/MET/DEL
BSu: Step on it, fish sticks!
BSa: -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id76
Penerapan teknik penghilangan membuat pengalihan pesannya menjadi
fish sticks
BSa melalui fish
sticks
cara memasaknya dengan cara di goreng garing (deep fried); terakhir, bentuknya
seperti tongkat / stik. Dari analisis tersebut, alih-alih menghilangkannya,
penerjemah bisa menyimpulkannya dan mencari padanannya.
- 023/ID/MOD-DISC
BSu: He needs to step up and be a man.
BSa: Terimalah tanggung jawabmu.
Terjemahan pada contoh data di atas mendapatkan dua nilai 1 dan satu
nilai 2 dari para raters. Tidak ada satu kata atau satu frasa pun yang diterjemahkan
secara akurat. Selain terjadi distorsi makna, bentuknya juga berubah dari ekspresi
figuratif menjadi non-figuratif.
Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan tidak
akurat:
Tabel 23. Terjemahan Tidak AkuratKeakuratan No Data Jumlah Persentase
Tidak Akurat 006, 023, 055, 091, 107, 131,
6 3.4%
2.2 Keberterimaan
Berdasarkan pada skala penilaian untuk keberterimaan yang digunakan
dalam penelitian ini, keberterimaan dibagi menjadi tiga kategori; terjemahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id77
berterima, terjemahan kurang berterima, dan terjemahan tidak berterima.
Terjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile dikatakan
berterima jika terasa natural, yaitu unit-unit linguistik yang digunakan dalam
ekspresi terjemahan sesuai dengan kaidah BSa. Terjemahan ekspresi figuratif
metafora, idiom, personifikasi, dan simile dikatakan kurang berterima jika ada
kesalahan dalam pilihan kata dan kesalahan gramatikal dalam ekspresi
terjemahan. Terakhir, terjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi,
dan simile dianggap tidak berterima jika terasa tidak natural, yaitu unit-unit
linguistik yang digunakan dalam ekspresi terjemahan tidak sesuai dengan kaidah
BSa.
Untuk terjemahan berterima, skala penilaianya berada pada rentang skor
2,4-3,0. Sedangkan untuk terjemahan kurang berterima, rentang skor untuk
datanya adalah 1,7-2,3. Terakhir, rentang skor data terjemahan yang tidak
berterima adalah 1,0-1,6.
2.2.1 Terjemahan Berterima
Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori
terjemahan berterima mencapai 138 data (78.4%). Berikut ini beberapa contoh
data yang termasuk kategori terjemahan berterima:
- 008/MET/LIT
BSu: You got that far. Z is everything.
BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya.
Contoh data ekspresi metafora di atas mendapatkan penilaian 3 dari ketiga
raters. Z is everything
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id78
digunakan dalam bahasa Indonesia. Disamping itu, tidak ada kesalahan gramatikal
pada terjemahan tersebut, sehingga hasil terjemahannya berterima.
- 015/ID/EST
BSu: never give up
jangan menyerah
berfungsi sebagai nasehat. Meskipun bentuknya bergeser menjadi ungkapan non-
figuratif, namun terjemahannya terasa natural dan tidak ada kesalahan gramatikal
pada terjemahannya. Ketiga raters memberikan skor 3 untuk tingkat
keberterimaan terjemahan tersebut.
- 172/PER/LIT
BSu: Let the wave carry you!
BSa: Biarkan ombaknya membawamu.
Contoh data ekspresi personifikasi tersebut juga berterima; selain
maknanya dialihkan dengan akurat ke BSa, bentuknya figuratifnya juga
dipertahankan dengan jenis yang sama pula. Ketiga raters memberikan penilaian
3 untuk tingkat keberterimaan data nomor 172.
- 059/SIM/LING.COM
BSu:
BSa: Lumayan, rasanya seperti ayam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id79
bahasa Indonesia, sehingga dinilai berterima oleh ketiga raters. Pilihan kata pada
BSa terasa natural dan tidak ada kesalahan gramatikal pada terjemahannya. Ketiga
raters juga memberikan penilaian 3 untuk tingkat keberterimaan data di atas.
Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan berterima:
Tabel 24. Terjemahan BerterimaKeberterimaan No Data Jumlah Persentase Berterima 001, 002, 003, 004, 005, 008,
010, 012, 013, 015, 016, 017, 018, 020, 021, 024, 025, 026, 027, 029, 030, 034, 037, 038, 040, 041, 042, 043, 044, 045, 046, 047, 048, 049, 051, 052, 054, 056, 057, 058, 059, 060, 061, 062, 063, 064, 065, 068, 069, 070, 071, 072, 074, 076, 077, 078, 079, 080, 081, 082, 083, 084, 085, 086, 087, 088, 089, 090, 093, 094, 095, 096, 098, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 108, 109, 110, 111, 114, 115, 117, 118, 120, 121, 122,124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 153, 154, 155, 156, 158, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 175, 176,
138 78.4%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id80
2.2.2 Terjemahan Kurang Berterima
Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori
terjemahan kurang berterima mencapai 35 data (19.9%). Berikut ini beberapa
contoh data yang termasuk kategori terjemahan kurang berterima:
- 011/MET/MOD
BSu: Man, it was the biggest thing that ever happened here.
BSa: Dia hal terhebat yang pernah datang ke sini.
it
adalah kata ganti orang ketiga tunggal, sehingga tidak koheren jika diikuti dengan
raters memberikan
nilai 2, sedangkan satu rater memberikan nilai 3 untuk tingkat keberterimaan
terjemahan tersebut.
- 023/ID/MOD-DISC
BSu: He needs to step up and be a man.
BSa: Terimalah tanggung jawabmu.
Pada data di atas, terjadi pergeseran bentuk dari ekspresi figuratif idiom
menjadi ekspresi non-figuratif. Selain bentuknya bergeser, struktur kalimat juga
berubah, dari kalimat dengan subyek menjadi kalimat imperatif. Salah satu rater
beranggapan perubahan struktur kalimat tersebut mempengaruhi tingkat
keberterimaan terjemahan. Terjemahan yang lebih berterima adalah (dengan
Rater tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id81
memberikan penilaian 1, sementara kedua raters yang lain tidak
mempermasalahkan hal tersebut dan memberikan skor 3.
Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan kurang
berterima:
Tabel 25. Terjemahan Kurang BerterimaKeberterimaan No Data Jumlah Persentase Kurang Berterima
006, 007, 014, 023, 032, 035, 036, 009, 011, 019, 022, 028, 031, 033, 039, 050, 053, 055, 066, 067, 073, 075, 092, 097, 099, 100, 112, 113, 116, 119, 123, 152, 157, 159, 174,
35 19.9%
2.2.3 Terjemahan Tidak Berterima
Dari hasil analisis, diketahui jumlah data yang termasuk kategori
terjemahan tidak berterima sebanyak 3 data (1,7%). Dari 3 data tersebut, 1 data
berjenis ekspresi metafora dan 2 data lainnya berjenis idiom. Untuk data ekspresi
personifikasi dan simile tidak ditemukan yang termasuk kategori terjemahan tidak
berterima.
Ketiga data yang dikategorikan sebagai terjemahan tidak berterima adalah
sebagai berikut:
- 131/MET/DEL
BSu: This is insane!
BSa: -
Ketiga raters memberikan skor 1 untuk data di atas. Konteks situasi untuk
data tersebut adalah sebagai berikut; Cody, tokoh utama film Up, saat itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id82
diberi kejutan oleh Lani dengan menuruni lorong gua rahasia dengan berselancar
menggunakan sejenis daun besar. Karena terlalu bersemangat dan kegirangan,
this is insane
sepadan untuk mengalihkan seruan tersebut ke dalam BSa, sebagai contohnya;
this is insane
menghilangkannya.
- 091/ID/DEL
BSu:
BSa: -
kembali tidak diterjemahkan ke
dalam running low
I
pada umumnya sesuatu yang menipis atau bisa habis adalah benda/barang. Ketiga
raters memberikan skor 1 untuk data ini.
- 107/ID/DEL
BSu: They just go for it
BSa: -
Ekspresi idiom pada data 107 tidak diterjemahkan ke dalam BSa oleh
go for it bisa dialihkan ke dalam BSu dengan
-
non- -ekspresi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id83
bahasa Indonesia lainnya yang akurat dan berterima untuk ekspre go for
it raters kembali
memberikan skor 1 untuk data ini.
Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan tidak
berterima:
Tabel 26. Terjemahan Tidak BerterimaKeberterimaan No Data Jumlah Persentase Tidak Berterima
091, 107, 131 3 1.7%
3. Dampak Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan
Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile.
Penggunaan teknik penerjemahan berdampak pada kualitas terjemahan
pada tataran mikro suatu teks atau wacana; dari aspek keakuratan, keberterimaan,
dan keterbacaan. Dengan beberapa alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya,
penilaian kualitas terjemahan pada penelitian ini hanya berdasar pada aspek
keakuratan dan keberterimaan.
Pada penelitian ini, dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas
terjemahan diketahui dengan cara menganalisis satu-persatu teknik penerjemahan
dan kualitas terjemahan yang dihasilkan dari penerapan masing-masing teknik
tersebut. Dari total 13 teknik penerjemahan yang ditemukan, setiap teknik
dianalisis dan dibahas mengenai dampaknya terhadap kualitas terjemahan data
penelitian ekspresi figuratif. Berikut ini adalah rekapitulasi dampak teknik
penerjemahan terhadap kualitas terjemahan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id84
Tabel 27. Dampak Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan
No.
Tek
nik
Pene
rjem
ahan
Jum
lah
Dat
a
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
1. Penerjemahan Harfiah
54 39 15 - 40 14 -
2 Kesepadanan Lazim
46 37 9 - 42 4 -
3. Kreasi Diskursif
24 15 8 1 20 4 -
4. Modulasi 21 14 6 1 15 6 -
5. Kompresi Linguistik
18 13 5 - 15 3 -
6. Transposisi 9 5 3 - 5 3 -
7. Amplifikasi Linguistik
7 7 - - 7 - -
8. Generalisasi 6 5 1 - 5 1 -
9. Penghilangan 6 - 1 5 - 3 3
10. Partikularisasi 3 1 2 - 2 1 -
11. Peminjaman 3 3 - - 2 1 -
12. Reduksi 1 1 - - 1 - -
JUMLAH 197
140
(71.
1%)
50
(25.
4%)
7 (3
.5%
)
154
(78.
2%)
40
(20.
3%)
3 (1
.5%
)
197 197
3.1 Dampak Teknik Penerjemahan Harfiah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id85
Dari jumlah total penerapan teknik penerjemahan ekspresi figuratif pada
subtitle film sejumlah 197 kali, diketahui bahwa teknik penerjemahan
harfiah paling sering diterapkan dengan frekuensi 54 kali (27.5%). Teknik
penerjemahan harfiah paling sering diterapkan pada jenis data metafora dengan
frekuensi 40 kali. Bisa disimpulkan penerjemah menerapkan teknik ini untuk
memecahkan kendala dalam penerjemahan jenis ekspresi metafora.
Dari aspek keakuratan, penerapan teknik penerjemahan harfiah
menghasilkan 39 (72.2%) data akurat, 15 (27.8%) data kurang akurat, dan tidak
ditemukan data yang tidak akurat. Berikut ini disajikan beberapa contoh data
akurat yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah:
- 008/MET/LIT
BSu: You got that far. Z is everything
BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya.
- 041/ID/LIT
BSu: Okay, to get back to the competition,
BSa: Kembali ke masalah kompetisi.
- 029/SIM/LIT
BSu: He was like a son to me, you know?
BSa: Dia bagaikan anakku sendiri.
- 093/PER/LIT
BSu: Did you see that wave hit him?
BSa: Kau lihat ombak itu menggulungnya?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id86
Keempat contoh data di atas merupakan data akurat yang menerapkan
teknik penerjemahan harfiah. Bentuk figuratif untuk ekspresi metafora, simile,
dan personifikasi pada contoh data di atas dipertahankan ke dalam BSa sehingga
menghasilkan terjemahan yang akurat. Sementara untuk ekspresi idiom yang
berjenis frasa preposisi dialihkan ke BSa menjadi ekspresi non-figuratif, namun
hal tersebut tidak mengurangi keakuratan terjemahan. Mempertahankan bentuk
figuratif frasa preposisi idiom pada BSa adalah hal yang mustahil karena tidak ada
idiom BSa yang berbentuk frasa preposisi.
Contoh data kurang akurat yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah
adalah sebagai berikut:
- 009/MET/LIT
BSu: Big Z is surfing.
BSa: Dia adalah berselancar.
- 159/MET/LIT
BSu: y a contest for second place
BSa: Ini hanya perebutan juara 2.
Data-data ekspresi metafora di atas mendapatkan penilaian kurang akurat
dari raters. Untuk data 009, membandingkan seseorang dengan sebuah aktifitas
merupakan sesuatu yang kurang lazim. Untuk itu, penerjemah seharusnya bisa
Big Z is surfing
mempertahankan bentuk figuratif dengan pengalihan pesan akurat, penerjemah
surfing
data 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id87
Sementara jika dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik ini
menghasilkan 40 (74.1%) data berterima, 14 (25.9%) data kurang berterima, dan
tidak ada data yang tidak berterima. Berikut ini disajikan beberapa contoh data
yang berterima:
- 069/MET/LIT-DISC
BSu: Little guys rule!
BSa: Ayo orang kecil!
- 056/ID/LIT
BSu: Teamwork always pays off
BSa: Kerjasama tim selalu menghasilkan
- 051/SIM/LIT
BSu: Just once I want to feel like a winner.
BSa: Meskipun hanya sekali, aku mau merasakan menjadi juara.
- 124/PER/LIT
BSu: You let the tool do the work. You see?
BSa: Kau biarkan alatnya yang bekerja. Kau lihat?
Dari keempat contoh jenis ekspresi di atas, hanya satu jenis ekspresi yang
mempertahankan bentuk figuratifnya, yaitu data 124 yang berjenis personifikasi.
Contoh data terjemahan metafora 069, idiom 056, dan simile 051 tidak
mempertahankan bentuk figuratifnya, namun tetap berterima. Dari hal ini bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id88
ditarik kesimpulan bahwa penerapan teknik penerjemahan harfiah dari bentuk
figuratif BSu ke bentuk non-figuratif BSa bisa menghasilkan terjemahan yang
berterima. Hal tersebut sesuai dengan aturan penerjemahan, kesetiaan pada
amanat BSu didahulukan daripada gaya bahasa / style.
Contoh data yang kurang berterima dari hasil penerapan teknik
penerjemahan harfiah sebagai berikut:
- 009/MET/LIT
BSu: Big Z is surfing.
BSa: Dia adalah berselancar.
- 116/MET/LIT
BSu: You want to kill yourself, go ahead.
BSa: Kalau kau mau membunuh dirimu sendiri terserah,
- 123/MET/LIT
BSu: Now, remember, , see, somewhere.
BSa: Sekarang, ingat. Papannya sudah ada disini.
Pada data nomor 009, kekurangberterimaan terjadi karena menerjemahkan
surfing
kata kerja pada struktur bahasa Indonesia menjadi predikat dalam kalimat. Pada
go ahead
berkurang. Pada data 123, kurangnya informasi pada BSa membuat terjemahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id89
informasinya menjadi jelas bagi pembaca sasaran.
Berikut ini adalah tabel dampak teknik penerjemahan harfiah terhadap
kualitas terjemahan:
Tabel 28. Dampak Teknik Penerjemahan Harfiah
Teknik Penerjemahan
Jumlah
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
Penerjemahan Harfiah
54 Data39
(72.2%)15
(27.8%)-
40(74.1%)
14(25.9%)
-
3.2 Dampak Teknik Kesepadanan Lazim
Teknik kesepadanan lazim digunakan dengan frekuensi sebanyak 46 kali
(23.4%). Teknik ini digunakan untuk dua jenis ekspresi figuratif, yaitu jenis
metafora dan idiom, namun penerjemah paling sering menerapkannya untuk
menerjemahkan ekspresi idiom dengan frekuensi 35 kali. Sebagian besar ekspresi
idiom pada penelitian ini berbentuk frasa preposisi yang mempunyai padanan
lazimnya dalam bahasa Indonesia, meskipun bentuknya menjadi ekspresi non-
figuratif. Padanan lazim tersebut mampu menghasilkan terjemahan yang
berkualitas, dengan tingkat keakuratan dan keberterimaan tinggi.
Dari aspek keakuratan, ditemukan sebanyak 37 data (80.4%) akurat, 9 data
(19.6%) kurang akurat, 0 data tidak akurat. Berikut ini adalah contoh untuk
terjemahan yang akurat:
- 015/ID/EST
BSu: give up
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id90
menyerah
- 024/ID/EST
BSu: Got to runaway from responsibility and life.
BSa: Menghindari tanggung jawab dan hidup.
- 052/ID/EST
BSu: Hold on!
BSa: Tunggu!
Ketiga data ekspresi idiom semuanya berbentuk frasa preposisi. Meskipun
bentuk figuratif idiomnya tidak bisa dipertahankan pada BSa, namun idiom frasa
preposisi pada BSu tersebut berhasil diterjemahkan secara akurat ke BSa
menggunakan teknik kesepadanan lazim.
Contoh data yang kurang akurat dari hasil penerapan teknik kesepadanan
lazim sebagai berikut.
- 047/ID/EST
BSu: giving me a shot now, Ma.
BSa: Ia akan memberiku kesempatan.
- 066/ID/EST
during a competition with up-and-coming surfer Tank Evans.
baru, Tank Evans.
Data nomor 047 adalah sedikit dari data idiom yang tidak berbentuk frasa
preposisi. Data tersebut mempunyai give someone a shot
berupa klausa imperatif, namun penambahan subyek boleh dilakukan karena tidak
a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id91
membuat terjemahannya menjadi kurang akurat. Sementara itu pada data 066,
up-and-coming
karena batasan ruang dan waktu penerjemahan subtitle, maka penerjemah
inilah yang membuat terjemahan data ekspresi figuratif data 066 menjadi kurang
akurat.
Dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik kesepadanan lazim
dengan frekuensi 46 kali menghasilkan terjemahan berterima sejumlah 42 data
(91.3%) dan terjemahan kurang berterima sejumlah 4 data (8.7%). Data tidak
berterima tidak ditemukan dalam penerapan teknik kesepadanan lazim.
Beberapa contoh data yang termasuk terjemahan berterima adalah sebagai
berikut:
- 043/ID/EST
BSu: look for them.
BSa: Dia tak mencari mereka.
- 052/ID/EST
BSu: Hold on!
BSa: Tunggu!
- 058/ID/EST
BSu: Slater, Machado. , bros?
BSa: Slater, Muchato, apa kabar?
Ketiga data di atas berjenis idiom yang termasuk terjemahan berterima.
Dua data, 043 dan 052, berbentuk frasa preposisi, sedangkan data nomor 058
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id92
berbentuk klausa. Meskipun bentuk idiom BSu bermacam-macam, namun
biasanya BSu yang merupakan bahasa Inggris mempunyai padanan lazimnya pada
BSa yang merupakan bahasa Indonesia. Teknik kesepadanan lazim sesuai untuk
diterapkan dalam penerjemahan ekspresi figuratif idiom, meskipun sebagian besar
bentuk idiom BSu-nya berubah menjadi ekspresi non-figuratif pada BSa.
Contoh data yang masuk dalam kategori data kurang berterima adalah
sebagai berikut:
- 066/ID/EST
during a competition with up-and-coming surfer Tank Evans.
baru, Tank Evans.
- 099/ID/EST
BSu: sitting on there?
BSa: kau tahu apa yang kau duduki ini?
- 113/ID/EST
BSu: talking about?
BSa: Kau mengerti maksudku?
Data 066 kurang berterima karena ada padanan yang lebih lazim untuk
up-and-coming
figuratifnya juga berhasil dipertahankan. Data 099 kurang berterima karena
berhubungan struktur kalimat bahasa Inggris, bentuk continuous tense. Struktur
continuous
Kasus yang sama terjadi pada data nomor 113, struktur kalimat continuous bisa
dipertahankan sehingga ekspresi BSa-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id93
Berikut ini adalah tabel dampak teknik kesepadanan lazim terhadap
kualitas terjemahan:
Tabel 29. Dampak Teknik Kesepadanan Lazim
Teknik Penerjemahan
Jumlah
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
Kesepadanan Lazim
46 Data37
(80.4%)9
(19.6%)-
42(91.3%)
4(8.7%)
-
3.3 Dampak Teknik Kreasi Diskursif
Teknik kreasi diskursif diterapkan dengan frekuensi sebanyak 24 (12.2%)
kali. Sebagian besar data yang menerapkan teknik kreasi diskursif berjenis
metafora, sebanyak 14 data. Penerapan teknik ini pada ekspresi figuratif metafora
memungkinkan penerjemah untuk melakukan variasi bentuk dan makna dalam
menerjemahkan metafora, dengan catatan hasil terjemahan masih mempunyai
relevansi dengan konteks yang ada.
Dilihat dari segi keakuratan, teknik kreasi diskursif menghasilkan 15 data
(62.5%) akurat, 8 data (33.3%) kurang akurat, dan 1 data (4.2%) tidak akurat.
Contoh data akurat sebagai berikut:
- 025/MET/DISC
BSu: mouth.
BSa: Kau hanya tak bisa melakukannya.
- 063/MET/LING.COM-DISC
BSu:
BSa: Banyak sekali orang yang harus diawasi. Tak boleh ceroboh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id94
- 069/MET/LIT-DISC
BSu: Little guys rule!
BSa; Ayo orang kecil!
Ketiga contoh data di atas merupakan hasil penerapan teknik kreasi
diskursif. Ketiganya tidak diterjemahkan dengan padanan kata / frasa yang tepat,
namun menghasilkan terjemahan yang akurat. Fenomena semacam ini disebabkan
oleh kemungkinan terjemahan yang tidak akurat dan ambigu jika dipaksakan
diterjemahkan dengan padanan yang ada. Sebagai contoh pada data 069, ekpsresi
little guys rule
tidak akurat dan melenceng dari konteks y little guys rule
ekspresi untuk menyemangati.
Contoh data yang kurang akurat hasil penerapan teknik kreasi diskursif
sebagai berikut:
- 097/MET/DISC
BSu: I .
BSa: Aku tak bisa kembali ke pantai. Aku tak bisa pulang.
- 174MET/DISC
BSu: Got a little sand in your egg sac there, fella.
BSa: Banyak pasir di perutmu.
- 050/ID/DISC
BSu: Tough break, kid.
BSa: Lupakanlah, nak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id95
condong ke pengungkapan perasaan malu daripada pengungkapan
ketidakmampuan. Terjemahan akan lebih akurat jika ekspresi BSa-nya menjadi,
little sand
tough break
penerjemah menggunakan teknik kesepadanan lazim.
Data tidak akurat dalam penerapan teknik kreasi diskursif adalah data
nomor 023 (023/ID/MOD-DISC), yaitu;
BSu: He needs to step up and be a man.
BSa: Terimalah tanggung jawabmu.
Ketidakakuratan pada data idiom di atas terjadi karena data idiom lebih
baik diterjemahkan dengan padanan yang sudah lazim. Selain itu, hasil terjemahan
juga tidak sesuai dengan konteksnya, karena saat itu si pembicara, Glen, sedang
menggumam sendiri (menggunakan kalimat tidak langsung / indirect speech).
Namun pada ekspresi BSa kalimatnya menjadi kalimat langsung (direct speech),
seolah-olah lawan bicaranya ada di depannya.
Sementara itu, dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik kreasi
diskursif menghasilkan data berterima sebanyak 20 data (83.3%), data kurang
berterima sebanyak 4 data (16.7%), dan tidak ada data yang tidak berterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id96
Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang berterima hasil penerapan
teknik kreasi diskursif.
- 048/MET/EST-DISC
BSu: We had a sweet swell yesterday.
BSa: ombaknya besar kemarin.
- 072/MET/LIT-DISC
BSu:
BSa: Aku akan menaiki ombaknya dengan kepalamu!
- 057/ID/DISC
BSu: Right on, dude.
BSa: Mantabbb
sweet swell
idak lazim
pada pemakaian bahasa Indonesia sehari- chum
the water with your head
tersebut sekilas tampak tidak sepadan, namun relevan dengan konteksnya.
Ekspresi tersebut diutarakan oleh Tank Evans saat berselancar sebagai nada
ancaman untuk menggertak dan menakut-nakuti musuhnya, yaitu Cody. Ekspresi
right on mempunyai fungsi sebagai kata
seru / interjection
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id97
Meskipun tidak sepadan dan bentuknya bergeser menjadi non-figuratif, namun
terjemahan tersebut menghasilkan efek yang sama pada BSa.
Sementara itu, contoh data yang kurang berterima adalah sebagai berikut:
- 097/MET/DISC
BSu:
BSa: Aku tak bisa kembali ke pantai. Aku tak bisa pulang.
- 174MET/DISC
BSu: Got a little sand in your egg sac there, fella.
BSa: Banyak pasir di perutmu.
Pada data metafora nomor 097 terdapat ambiguitas makna terjemahan.
melakukan perjalanan ke pantai daripada bermakna menghindari untuk berada di
pantai karena rasa malu. Hal ini mengurangi tingkat keberterimaannya. Sementara
little
mengalihkan pesannya kurang tepat, seh
Berikut ini adalah tabel dampak teknik kreasi diskursif terhadap kualitas
terjemahan:
Tabel 31. Dampak Teknik Kreasi Diskursif
Teknik Penerjemahan
Jumlah
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
Kreasi Diskursif
24 Data15
(62.5%)8
(33.3%)1
(4.2%)20
(83.3%)4
(16.7%)-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id98
3.4 Dampak Teknik Modulasi
Dari hasil analisis diketahui bahwa teknik modulasi diaplikasikan
sebanyak 21 (10.7%) kali. Dilihat dari segi keakuratan, teknik modulasi
menghasilkan 14 (66.6%) data akurat, 6 (28.6%) data kurang akurat, 1 (4.8%) data
tidak akurat. Berikut ini beberapa contoh data akurat:
- 010/MET/MOD
BSu: They invented the ocean for him.
BSa: Laut diciptakan untuknya.
- 062/MET/MOD
BSu: little crazy. You really have to be extra, extra attentive.
BSa: Kontes yang akan datang bisa membuatmu gila. Kau benar-benar harus
lebih waspada
- 064/ID/MOD
BSu: Just lay some feeling on her.
BSa: Tuangkan perasaanmu.
Perubahan sudut pandang pada ketiga data di atas menghasilkan
terjemahan akurat. Semua data terjemahan berhasil mempertahankan bentuk
figuratif BSu, namun data 062 jenisnya berubah dari metafora menjadi
personifikasi. Sedangkan data 064 jenisnya berubah dari idiom menjadi metafora.
Namun perubahan jenis figuratif tersebut tidak mempengaruhi tingkat keakuratan
terjemahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id99
Contoh untuk data kurang akurat pada penerapan teknik modulasi adalah
sebagai berikut:
- 005/ID/MOD
BSu: And they were hooked, man. They were hooked.
BSa: Lalu mereka berselancar. Dan mereka menikmatinya.
- 011/MET/MOD
BSu: Man, it was the biggest thing that ever happened here.
BSa: Dia hal terhebat yang pernah datang ke sini.
Data yang tidak akurat dari penerapan teknik modulasi adalah data nomor
023 sebagai berikut:
- 023/ID/MOD-DISC
BSu: He needs to step up and be a man.
BSa: Terimalah tanggung jawabmu.
Data 023 tidak akurat karena selain maknanya bergeser, bentuknya juga
berubah menjadi non-figuratif. Penerapan teknik modulasi dan kreasi diskursif
untuk data 023 dinilai tidak sesuai karena menjadikan maknanya bergeser dan
tidak akurat.
Dari aspek keberterimaan, penerapan teknik modulasi menghasilkan 15
(71.4%) data berterima dan 6 (28.6%) data kurang berterima. Berikut ini contoh
data yang berterima:
- 140/ID/MOD
BSu: got the munchies or something.
BSa: Mungkin makanan kalian hampir habis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id100
- 158/ID/MOD
BSu: Tank, nine-time defending champion. He will roll on you.
BSa: Tank, juara bertahan 9 kali. Dia akan menggilas mereka.
- 062/MET/MOD
BSu: tle crazy. You really have to be extra, extra attentive.
BSa: kontes yang akan datang bisa membuatmu gila. Kau benar-benar harus
lebih waspada.
Terjemahan pada data nomor 140, 158, dan 062 terasa natural dan lazim
bagi penutur asli bahasa Indonesia. Susunan kalimatnya juga sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Beberapa contoh data yang kurang berterima dari penerapan teknik
modulasi adalah sebagai berikut:
- 011/MET/MOD
BSu: Man, it was the biggest thing that ever happened here.
BSa: Dia hal terhebat yang pernah datang ke sini.
- 023/ID/MOD-DISC
BSu: He needs to step up and be a man.
BSa: Terimalah tanggung jawabmu.
uk pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id101
yang bertanggung
Beri kut ini adalah tabel dampak teknik modulasi terhadap kualitas
terjemahan:
Tabel 31. Dampak Teknik Modulasi
Teknik Penerjemahan
Jumlah
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
Modulasi 22 Data14
(66.6%)6
(28.6%)1
(4.8%)15
(71.4%)6
(28.6%)-
3.5 Dampak Teknik Kompresi Linguistik
Teknik kompresi linguistik diterapkan dengan frekuensi 18 kali (9.1%).
Dari aspek keakuratan, teknik kompresi linguistik menghasilkan 13 (72.2%) data
akurat dan 5 (27.8%) data kurang akurat. Tidak ditemukan data tidak akurat pada
penerapan teknik kompresi linguistik. Sementara dari aspek keberterimaan,
penerapan teknik kompresi linguistik menghasilkan 15 (83.3%) data berterima, 3
(16.7%) data kurang berterima dan tidak ada data yang tidak berterima.
Beberapa contoh data yang akurat dari penerapan teknik kompresi
linguistik bisa dilihat di bawah ini:
- 089/MET/MOD-LING.COM
BSu: Hey. How long am I stuck with this guy?
BSa: Berapa lama dia di sini?
- 126/MET/LIT-LING.COM
BSu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id102
BSa: Jangan melawan ombak. Kau tak bisa melawan ombak.
- 163/MET/LING.COM
BSu: ,
BSa: Tank bermain dengan menghalangi gerakan Maverick.
Pada data nomor 089 dan 126, teknik kompresi linguistik diterapkan
bersamaan dengan teknik lainnya, menghasilkan terjemahan yang akurat karena
tidak ada distorsi makna antara ekspresi BSu dan BSa. Sedangkan pada data 163,
teknik kompresi linguistik diterapkan secara tunggal, menghasilkan terjemahan
yang akurat sekaligus mempertahankan bentuk figuratifnya.
Contoh data yang kurang akurat untuk penerapan teknik kompresi
linguistik adalah sebagai berikut:
- 079/SIM/LING.COM-DISC
BSu:
BSa: Aku kan bukan pemula.
- 036/ID/LING.COM
BSu: our surfers will be facing off with
BSa: peselancar kita harus menghadapi
Pada data nomor 079, hal yang menyebabkan kurang akurat bukanlah
penerapan teknik kompresi linguistik, namun karena teknik kreasi diskursif yang
underdog
will be facing off with
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id103
Contoh data yang berterima hasil penerapan teknik kompresi linguistik
adalah sebagai berikut.
- 065/ID/LING.COM
BSu: Walk me through the approach.
BSa: Bantu aku mendekatinya.
- 154/MET/LING.COM
BSu: What an amazing first ride mind-blower from Maverick.
BSa: Babak pertama yang hebat. Maverick luar biasa.
pilihan katanya sesuai dengan penggunaan praktis bahasa Indonesia. Pada data
amazing first ride mind-blower
informasinya menggunakan ekspresi yang lazim bagi penutur bahasa Indonesia,
Contoh data yang kurang berterima hasil penerapan teknik kompresi
linguistik adalah sebagai berikut:
- 032/ID/LING.COM
BSu: Dig this Sal, section behind me.
BSa: Dengarkan, Sal. Area dibelakangku.
- 073/MET/LING.COM
BSu:
BSa: Ini akan jadi ombak terbaik.
dig
this, Sal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id104
073, penghilangan informasi BSu menjadikan terjemahan BSa-nya kurang lazim
karena ekspresinya terasa terpotong dan tidak utuh. Seharusnya terjemahannya
Berikut ini adalah tabel dampak teknik kompresi linguistik terhadap
kualitas terjemahan:
Tabel 32. Dampak Teknik Kompresi Linguistik
Teknik Penerjemahan
Jumlah
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
Kompresi Linguistik
18 Data13
(72.2%)5
(27.8%)-
15(83.3%)
3(16.7%)
-
3.6 Dampak Teknik Transposisi
Teknik transposisi diterapkan dengan frekuensi sebanyak 8 kali,
menghasilkan 5 (62.5%) data terjemahan akurat dan 3 (37.5%) data terjemahan
kurang akurat. Dari aspek keberterimaan, teknik transposisi menghasilkan 5
(62.5%) data berterima dan 3 (37.5%) data kurang berterima. Penerapan teknik
transposisi tidak menghasilkan data tidak akurat dan data tidak berterima.
Contoh data akurat dari penerapan teknik transposisi adalah sebagai
berikut:
- 098/MET/TRANS
BSu: You lose it during a contest, it's a goner.
BSa: Kalau lepas saat kontes, akan hilang selamanya.
- 040/ID/TRANS
BSu: Stick around.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id105
BSa: Jangan ke mana-mana.
Kedua ekspresi BSu tersebut diterjemahkan dengan susunan kalimat yang
berbeda pada BSa. Pada data metafora 098, ekspresi BSu yang berjenis kalimat
nominal bergeser menjadi frasa tanpa subyek. Pada data idiom 040, pergeseran
terjadi dari kalimat imperatif positif BSu menjadi kalimat imperatif negatif tanpa
kata verba dalam BSa.
Berikut ini beberapa contoh data yang kurang akurat dari penerapan teknik
transposisi:
- 028/MET/MOD-TRANS
BSu: I find these kids, I bring them here and I give them a chance to be
somebody.
BSa: Kutemukan anak-anak ini, bawa ke sini dan memberi peluang untuk
sukses.
- 100/MET/MOD-TRANS
BSu: Forget the 20 questions
BSa: Kau banyak bertanya. Buat saja papannya.
somebody kata
pergeseran struktur kalimat dan jenis katanya membuat terjemahan kurang akurat.
Dari aspek keberterimaan, berikut ini beberapa contoh data yang berterima
dari hasil penerapan teknik transposisi:
- 170/PER/TRANS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id106
BSu: Joe, this is it. This wave wins it.
BSa: Sobat, ini dia. Ini ombak kemenangan.
- 040/ID/TRANS
BSu: Stick around
BSa: Jangan kemana-mana.
Beberapa pergeseran kelas kata dan perubahan struktur kalimat pada
terjemahan contoh-contoh data di atas menghasilkan terjemahan yang berterima.
Meskipun bentuknya bergeser menjadi non-figuratif, namun ekspresi-ekspresi
terjemahan tersebut terasa alami bagi penutur bahasa Indonesia.
Untuk contoh data terjemahan teknik transposisi yang kurang berterima
disajikan sebagai berikut:
- 028/MET/MOD-TRANS
BSu: I find these kids, I bring them here and I give them a chance to be
somebody.
BSa: Kutemukan anak-anak ini, bawa ke sini dan memberi peluang untuk
sukses.
- 100/MET/MOD-TRANS
BSu: Forget the 20 questions
BSa: Kau banyak bertanya. Buat saja papannya.
Data nomor 028 kurang berterima karena pada terjemahan terjadi ketidak
konsistenan subyek pa
menggunakan kata kerja tanpa prefiks, kemudian pada klausa ketiga muncul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id107
-
natural bagi penutur asli bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah tabel dampak teknik transposisi terhadap kualitas
terjemahan:
Tabel 33. Dampak Teknik Transposisi
Teknik Penerjemahan
Jumlah
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
Transposisi 9 Data5
(62.5%)3
(37.5%)-
5(62.5%)
3(37.5%)
-
3.7 Dampak Teknik Amplifikasi Linguistik
Pada penelitian ini ditemukan penerapan teknik amplifikasi linguistik
dengan frekuensi 7 kali (3.5%). Dari penerapan teknik ini sebanyak 7 kali
tersebut, semua hasil terjemahannya akurat dan juga berterima. Berikut beberapa
contoh data dari penerapan teknik amplifikasi linguistik yang akurat dan juga
berterima.
- 147/MET/LING.AMP
BSu:
BSa: Akan ada pertumpahan darah.
- 060/ID/LING.AMP
BSu: Coming through! Oh, crap.
BSa: Aku segera datang! Oh sial.
- 128/ID/EST-LING.AMP
BSu: Hang on.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id108
BSa: Tunggu di sini.
Indonesia. Pada data 060, amplifikasi inform
pada BSa membuat terjemahan akurat, berterima, dan susunan kalimatnya sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia. Pada data 128, penerapan teknik kesepadanan
lazim dan amplifikasi linguistik menghasilkan terjemahan yang akurat dan
dan konteks tersampaikan. Berikut ini disajikan tabel dampak penerapan teknik
amplifikasi linguistik terhadap kualitas terjemahan:
Tabel 34. Dampak Teknik Amplifikasi Linguistik
Teknik Penerjemahan
Jumlah
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
Amplifikasi Linguistik
7 Data7
(100%)- -
7(100%)
- -
3.8 Dampak Teknik Generalisasi
Penerapan teknik penerjemahan generalisasi menghasilkan terjemahan
sebagai berikut:
Tabel 35. Dampak Teknik Generalisasi
No. No. Data
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
1 007 v v2 013 v v3 045 v v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id109
4 076 v v5 101 v v6 115 v v
jum
lah
6
5(83.3%)
1(16.7%)
5(83.3%)
1(16.7%)
6 6
Berikut disajikan beberapa contoh data yang akurat sekaligus berterima
dari penerapan teknik generalisasi:
- 045/MET/GEN
BSu: This whale dude is giving me a brain freeze.
BSa: Ini membuat kepalaku dingin.
- 101/MET/LIT-GEN
BSu: Help me up so I can kick your butt.
BSa: Bantu aku naik. Supaya aku bisa menghajarmu.
- 076/ID/GEN
BSu: The lifeguard just pulled him in.
BSa: Penjaga pantai telah menolongnya.
umum untuk kata freeze
natural bagi penutur bahasa Indonesia. Pada data metafora nomor 101, ekspresi
I can kick your butt
Selain untuk memudahkan pembaca
sasaran memahami informasinya, hal ini dilakukan untuk menghemat penggunaan
ruang pada subtitle.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id110
Data yang kurang akurat dan kurang berterima dari penerapan teknik
generalisasi adalah ekspresi figuratif berjenis idiom. Berikut ini data yang
dimaksud:
- 007/ID/GEN
BSu: These old guys used to lay down with these huge, humongous boards.
BSa: Mereka pakai papan selancar besar.
lay down with
kna, ketidaksesuaian dengan konteks,
akurat dan kurang berterima.
3.9 Dampak Teknik Penghilangan
Penerapan teknik penghilangan menghasilkan terjemahan sebagai berikut:
Tabel 36. Dampak Teknik Penghilangan
No. No. Data
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
1 006 v v2 055 v v3 091 v v4 107 v v5 131 v v6 152 v v
jum
lah
6-
1(16.7%)
5(83.3%)
-3
(50%)3
(50%)
6 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id111
Penerapan teknik penghilangan tidak berhasil mengalihkan makna BSu ke
BSa secara akurat dan berterima. Hanya ada satu data terjemahan kurang akurat
dan kurang berterima dari penerapan teknik penghilangan. Data tersebut adalah:
- 152/MET/DEL
BSu: You're going down, snowflake.
BSa: -
Data metafora nomor 152 terjemahannya kurang akurat dan kurang
snowflake
snowflake
sebenarnya penerjema
Berikut beberapa contoh data yang tidak akurat:
- 055/MET/DEL
BSu: Step on it, fish sticks!
BSa: -
- 131/MET/DEL
BSu: This is insane.
BSa: -
Frasa benda pada data metafora nomor 055 dihilangkan karena perbedaan
materi budaya antara BSu dan BSa. Sedangkan ekspresi metafora BSu yang
berbentuk klausa pada data nomor 131 tidak diterjemahkan sama sekali ke BSa.
Semua hal tersebut sangat mengurangi tingkat keakuratan terjemahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id112
Dua data yang kurang berterima dari penerapan teknik penghilangan
adalah sebagai berikut:
- 055/MET/DEL
BSu: Step on it, fish sticks!
BSa: -
- 006/ID/DEL
BSu: Up till recent times, you had your old dudes. Your hang-six cats.
BSa: -
Pada data 055, penghilangan frasa ben fish sticks
mempengaruhi tingkat keberterimaan, namun karena konteks situasinya
membutuhkan terjemahan, maka satu rater memberikan penilaian 1 untuk tingkat
keberterimaannya. Sementara untuk data 006, salah seorang rater menyarankan
untuk mempertahankan / meminjam ekspresi BSu-nya jika memang tidak ada
padanannya dalam BSa untuk ekspresi idiom nomor 006.
Dua data yang tidak berterima dari penerapan teknik penghilangan adalah
sebagai berikut.
- 091/ID/DEL
BSu:
BSa: -
- 107/ID/DEL
BSu: They just go for it.
BSa: -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id113
Kedua data idiom tersebut tidak diterjemahkan sama sekali pada BSa.
running low go fot it
3.10 Dampak Teknik Partikularisasi
Berikut disajikan tabel dampak penerapan teknik partikularisasi terhadap
hasil terjemahan:
Tabel 37. Dampak Teknik Partikularisasi
No. No. Data
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
1 022 v v2 030 v v3 042 v v
jum
lah
3
1(33.3%)
2(66.7%)
- 2(66.7%)
1(33.3%)
-
3 3
Untuk pembahasan tiap-tiap data di atas disajikan sebagai berikut:
- 022/MET/PART
BSu: I mean, he's out there, in the water all day shirking his responsibilities.
BSa: Dia di laut seharian. Mengacuhkan tanggung jawabnya.
Data metafora nomor 022 kurang akurat karena terjadi ketidaksepadanan
shirking
tersebut selain mengurangi tingkat
keakuratan juga tingkat keberterimaan.
- 030/MET/PART
BSu: It was a heart thing, you know?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id114
BSa: Ini mengenai rasa sayang.
Penerapan teknik partikularisasi pada data metafora dinilai kurang tepat
karena mengurangi tingkat keakuratan, meskipun terjemahannya masih berterima.
a heart thing
khusus atau partikuler akan membuat terjemahan menjadi kurang akurat.
- 042/MET/PART
BSu: I'm scouring the globe for the next big thing.
BSa: Aku mengelilingi dunia mencari peselancar yang hebat.
Penerapan teknik partikuralisasi pada data metafora nomor 042
menghasilkan terjemahan yang akurat sekaligus the next big
thing
konteksnya.
3.11 Dampak Teknik Peminjaman
Berikut disajikan tabel dampak penerapan teknik peminjaman terhadap
hasil terjemahan:
Tabel 38. Dampak Teknik Peminjaman
No. No. Data
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
1 033 v v2 074 v v3 149 v v
jum
lah
3
3(100%)
- - 2(66.7%)
1(33.3%)
-
3 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id115
- 033/MET/PUR.BOR
BSu: Few surfers have ventured in there anc come out
alive
BSa: Namanya Boneyards (taman tulang). Sedikit peselancar masuk ke situ dan
keluar dalam keadaan hidup.
Tidak ada masalah dalam menerjemahkan data metafora nomor 033.
Peminjaman murni menghasilkan data yang akurat karena teknik ini berorientasi
pada BSu. Kekurangberterimaan terjadi karena klausa terjemahan yang mengikuti
an keluar
- 074/PER/DISC-NAT.BOR
BSu: I hope the cameras are rolling
BSa: Kuharap kameranya hidup,
- 149/MET/PUR.BOR
BSu:
BSa:
Kedua data metafora 074 dan 149 tersebut merupakan data yang akurat
dan sekaligus berterima dari hasil penerapan teknik peminjaman. Pada data 074,
jenis peminjamannya adalah peminjaman yang dinaturalisasi; ejaan dimodifikasi
agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Pada data 149 jenis peminjamannya
adalah peminjaman murni; tidak ada perubahan/modifikasi sama sekali pada
ekspresi BSu saat diterjemahkan ke BSa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id116
3.12 Dampak Teknik Reduksi
Dari hasil analisis diketahui bahwa teknik reduksi hanya diterapkan pada
satu data jenis metafora. Teknik reduksi menghasilkan data yang akurat dan
berterima. Data tersebut adalah sebagai berikut:
- 151/MET/RED
BSu: Thank you! Reggie Belafonte. Little guy, big hair, big thoughts, big heart.
BSa: Terima kasih. Reggie Belafonte. Pria kecil dengan rambut, pikiran, dan
hati besar.
Tabel 39. Dampak Teknik Reduksi
No. No. Data
Kualitas
Keakuratan Keberterimaan
A KA TA B KB TB
1 151 v v
Jum
lah
1
1(100%)
- - 1(100%)
- -
1 1
B. Pembahasan
Dari hasil analisis ditemukan sebanyak 12 teknik penerjemahan diterapkan
pada penerjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile
pada subtitle film Teknik-teknik penerjemahan yang diterapkan adalah
teknik penerjemahan harfiah, teknik kesepadanan lazim, teknik kreasi diskursif,
teknik modulasi, teknik kompresi linguistik, teknik transposisi, teknik amplifikasi
linguistik, teknik generalisasi, teknik penghilangan, teknik partikularisasi, teknik
reduksi, dan teknik peminjaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id117
Teknik-teknik penerjemahan di atas diterapkan sebanyak 197 kali pada
176 data. Hal ini mengindikasikan adanya penerapan lebih dari satu teknik
terhadap satu data. Pada penelitian ini ditemukan varian tunggal dan kuplet (dua
teknik untuk satu data). Teknik yang paling sering diterapkan untuk
menerjemahkan ekspresi figuratif adalah teknik penerjemahan harfiah, dengan
frekuensi sebanyak 54 kali (27.5%). Sedangkan teknik yang paling sedikit
diterapkan adalah teknik reduksi, sebanyak 1 kali (0.5%).
Jenis ekspresi figuratif yang paling sering menerapkan teknik
penerjemahan harfiah adalah metafora dengan frekuensi sebanyak 40 kali, sisanya
adalah simile sebanyak 6 kali, personifikasi sebanyak 5 kali, dan idiom sebanyak
3 kali. Penggunaan teknik penerjemahan harfiah pada ekspresi metafora karena
teknik ini bisa menghasilkan terjemahan metafora yang berkualitas, meskipun
dengan pergeseran bentuk atau jenis figuratif yang berbeda. Namun,
mempertahankan bentuk figuratif BSu pada BSa tidak serta merta membuat suatu
terjemahan berkualitas. Ada kalanya terjemahan dengan pergeseran bentuk
figuratif BSu ke bentuk non-figuratif BSa lebih berkualitas daripada terjemahan
yang mempertahankan bentuk figuratifnya. Jenis ekspresi idiom paling sedikit
menerapkan teknik penerjemahan harfiah. Hal ini disebabkan karena pada
umumnya ekspresi idiom suatu bahasa mempunyai padanan lazimnya pada bahasa
lainnya, baik dalam bentuk idiom, bentuk figuratif lainnya, maupun bentuk non-
figuratif. Ekspresi idiom lebih sering menerapkan teknik kesepadanan lazim untuk
menghasilkan terjemahan yang berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id118
Dari jumlah keseluruhan data sebanyak 176 data yang dianalisis, diketahui
data yang akurat mencapai 128 data (72.7%), data kurang akurat mencapai 42 data
(23.9%), dan data tidak akurat sejumlah 6 data (3.4%). Dilihat dari aspek
keberterimaan, data berterima berjumlah 138 data (78.4%), data kurang berterima
berjumlah 35 data (19.9%), dan data tidak berterima sejumlah 3 data (1.7%).
Tingginya persentase dan besarnya selisih antara data akurat dan berterima
dengan data tidak akurat dan tidak berterima menandakan terjemahannya
berkualitas.
Penggunaan teknik tertentu juga berdampak pada kualitas terjemahan yang
dihasilkan (they affect the result of the translation (Molina dan Albir, 2002)).
Teknik penerjemahan harfiah, teknik yang paling banyak diterapkan,
menghasilkan terjemahan yang berkualitas. Dengan frekuensi penerapan sebanyak
54 kali, teknik penerjemahan harfiah menghasilkan 39 data (72.2%) akurat dan 15
data (27.8%) kurang akurat. Dari aspek keberterimaan, teknik penerjemahan
harfiah menghasilkan 40 data (74.1%) berterima dan 14 data (25.9%) kurang
berterima. Tidak ada data yang tidak akurat atau tidak berterima dari penerapan
teknik penerjemahan harfiah. Hal-hal tersebut mengindikasikan teknik ini berhasil
memproduksi terjemahan ekspresi figuratif yang berkualitas.
Teknik penerjemahan yang paling banyak menghasilkan ketidakakuratan
dan ketidakberterimaan data terjemahan adalah teknik penghilangan (deletion).
Dari 6 data yang menerapkan teknik penghilangan, 5 data tidak akurat dan hanya
1 data yang kurang akurat. Sementara dari aspek keberterimaan, 3 data kurang
berterima dan 3 data tidak berterima. Para raters memberikan penilaian kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id119
berterima karena ekspresi yang dihilangkan sendiri bukanlah inti dari informasi
yang disampaikan pada BSu, inti informasi terletak pada frasa / klausa non-
figuratif yang berada di sekitar ekspresi figuratif tersebut. Namun agar keutuhan
informasi atau amanat pada BSu terjaga dan terjemahan subtitle tetap relevan
dengan konteks, sebaiknya penerjemah tidak menghilangkan ekspresi figuratif
BSu tersebut, kecuali yang dihilangkan hanya satu-dua kata atau frasa non-
figuratif (baca: teknik reduksi dan teknik kompresi linguistik). Kalaupun terpaksa,
penerjemah bisa meminjam ekspresi BSu tersebut pada BSa, dengan peminjaman
murni ataupun peminjaman yang dinaturalisasi. Hal ini lebih baik daripada
melakukan penghilangan sepenuhnya.
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa teknik penerjemahan
harfiah berhasil memproduksi terjemahan ekspresi figuratif yang berkualitas,
meskipun terkadang bentuknya bergeser dari satu jenis ekspresi figuratif ke jenis
ekspresi figuratif yang lain, atau dari ekspresi figuratif pada BSu menjadi ekspresi
non-figuratif pada BSa. Sementara teknik penghilangan memberikan dampak
buruk untuk kualitas terjemahan ekspresi figuratif pada subtitle film
tidak ada satupun data terjemahan yang akurat dan berterima dari hasil penerapan
teknik penghilangan.