17
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA Siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas III pada pelajaran IPA hanya 52% dengan nilai rata-rata kelas hanya 58. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 71. Hasil belajar IPA selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. di bawah ini: Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Pra Siklus No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 24 52% 2 Tidak tuntas 22 48% Jumlah 46 100% Nilai Minimum 30 Nilai Maksimum 85 Nilai rata-rata 55 Berdasarkan Tabel 5, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan hanya 24 siswa dan siswa yang tidak tuntas 22 siswa. terlihat pula ada ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 85 dengan nilai terendah 30. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas III disebabkan oleh guru kelas III SD Negeri 3 Purwodadi kurang kreatif, dalam kegiatan mengajar hanya berceramah saja tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa, mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi kreatifitas siswa. Selain itu, siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA tidak berani menjawab pertanyaan dari guru pada awal pelajaran, siswa tidak berani bertanya, konsentrasi siswa dalam pembelajaran rendah, sebagian besar siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru, hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam diskusi kelas. Ketika proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa tampak sudah mengusai pelajaran. Setiap pertanyaan yang dajukan guru kepada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.pdfpertumbuhan dan perubahan manusia. 5) mempersiapkan lembar obeservasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 27

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Pelaksanaan Tindakan

    4.1.1 Kondisi Awal

    Hasil belajar IPA Siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi sebelum diadakan tindakan

    masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Ketuntasan klasikal belajar siswa

    kelas III pada pelajaran IPA hanya 52% dengan nilai rata-rata kelas hanya 58. Hal ini

    belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap Kriteria Ketuntasan Minimal

    (KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 71. Hasil belajar

    IPA selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. di bawah ini:

    Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Pra

    Siklus

    No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

    1 Tuntas 24 52%

    2 Tidak tuntas 22 48%

    Jumlah 46 100%

    Nilai Minimum 30

    Nilai Maksimum 85

    Nilai rata-rata 55

    Berdasarkan Tabel 5, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan

    tindakan hanya 24 siswa dan siswa yang tidak tuntas 22 siswa. terlihat pula ada

    ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 85 dengan nilai terendah 30.

    Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas III disebabkan oleh guru kelas III SD Negeri 3

    Purwodadi kurang kreatif, dalam kegiatan mengajar hanya berceramah saja tanpa disertai

    media apapun, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa, mendominasi

    waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi kreatifitas siswa. Selain itu, siswa

    dalam mengikuti pembelajaran IPA tidak berani menjawab pertanyaan dari guru pada awal

    pelajaran, siswa tidak berani bertanya, konsentrasi siswa dalam pembelajaran rendah,

    sebagian besar siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru, hanya siswa tertentu saja

    yang aktif dalam diskusi kelas. Ketika proses pembelajaran berlangsung sebagian besar

    siswa tampak sudah mengusai pelajaran. Setiap pertanyaan yang dajukan guru kepada

  • 28

    siswa hampir semua di jawab dengan benar tetapi begitu pelajaran berakhir pada hari

    berikutnya ditanya sudah tidak ada yang bisa menjawab.

    Dari hasil analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sebagai sempel penelitian.

    Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan

    dengan memanfaatkan media gambar dalam penerapan metode discovery dalam

    pembelajaran IPA.

    4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1

    1) Perencanaan

    Hasil evaluasi yang diadakan pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan

    yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dalam

    perencanaan siklus 1 guru: 1) menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan

    metode discovery dan menggunakan media gambar sebagai objek atau sumber

    masalahnya pada pokok bahasan pertumbuhan dan perubahan manusia. 2) menyiapkan

    media yang digunakan yaitu gambar manusia dari bayi sampai dewasa untuk pertemuan

    pertama dan pertemuan kedua menyiapkan gambar makanan bergizi, makanan tidak

    bergizi dan makanan yang mengandung zat adiktif. 3) untuk kegiatan penemuan

    menyiapkan lembar tugas. 4) menyiapkan test akhir tiap siklus dengan materi

    pertumbuhan dan perubahan manusia. 5) mempersiapkan lembar obeservasi kegiatan

    belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode discovery

    dengan memanfaatkan media gambar. 6) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan.

    2) Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan siklus 1 dilakukan selama tiga kali pertemuan, yang dilaksanakan

    sesuai jadwal pelajaran kelas III SD Negeri 3 Purwodadi. Dalam pembelajaran yang

    dilakukan dinilai oleh observer atau teman sejawat. Pada pertemuan pertama

    dilaksanakan pada tanggal 9 November 2011. Kegiatan awal pembelajaran memberikan

    penjelasan tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar siswa mengerti

    pembelajaran yang akan dilakukan, karena siswa kelas III belum pernah mengikuti

    pembelajaran dengan menggunakan metode discovery. Pembelajaran yang dilakukan

    dengan langkah-langkah antara lain: 1) melakukan apersepsi, yaitu mengajukan

    pertanyaan mengenai materi yang dibahas. 2) memotivasi siswa dengan cerita pendek

    yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan. 3) menyampaikan tujuan pembelajaran

  • 29

    dan kegiatan/tugas yang dilakukan. 4) menjelaskan meteri pelajaran melalui pengamatan

    gambar yang sudah ditetapkan. 5) mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya,

    melalui pengamatan gambar untuk menemukan jawaban melalui lembar tugas. 6)

    menunjukkan dan mengenalkan gambar yang akan diamati. 7) diskusi pengarahan tentang

    cara pelaksanaan penemuan/pemecahan masalah melalui lembar tugas. 8) membagikan

    lembar tugas siswa. 9) menyuruh siswa untuk melakukan penemuan dengan mengamati

    gambar yang sudah ditentukan yang diberi perlakuan. 10) menyuruh siswa menghimpun

    informasi atau data dari hasil pengamatannya. 11) membantu siswa melakukan analisis

    data hasil temuan. 12) menyuruh siswa melaporkan hasil temuannya. 13) memuji siswa

    yang giat dalam melaksanakan penemuan. 14) meminta siswa membuat rangkuman hasil-

    hasil penemuannya. 15) memberikan latihan soal.

    Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 November 2011. Kegiatan

    pembelajaran yang dilakukan guru sama pada pertemuan pertama siklus 1, dengan pokok

    bahasan Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan (makanan bergizi dan tidak bergizi).

    Media yang digunakan gambar makanan bergizi, makanan tidak bergizi dan makanan

    yang mengandung zat adiktif. Pada kegiatan awal guru mengoreksi tugas rumah. Dan

    diakhir pembelajaran guru memberikan evaluasi.

    Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari yang sama pada pertemuan kedua. Pada

    pertemuan ini guru memberikan perbaikan dan pengayaan, dengan langkah kegiatan: 1)

    mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil evaluasi siklus. 2) melakukan penemuan

    ulang pada kelompok siswa yang remidi. 3) meminta kelompok siswa yang pengayaan

    mengerjakan tugas.

    3) Hasil Tindakan

    Selain kegitan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh observer

    dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa

    selama mengikuti pembelajaran menggunakan metode discovery dengan pemanfaatan

    media gambar pada siklus 1 tersaji pada Tabel 6 di bawah ini:

  • 30

    Tabel. 6 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Selama

    Mengikuti Proses Pembelajaran Discovery dengan Pemanfaatan Media Gambar Siklus 1

    Pertemuan Materi Total skor

    Nilai aktivitas

    Kriteria

    Siklus 1 Pertemuan 1

    Pertumbuhan dan perubahan manusia

    50 69% Cukup baik

    Siklus 1 Pertemuan 2

    Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan (makanan bergizi dan tidak bergizi)

    56 78% Baik

    Tabel 6 menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

    discovery dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1 pertemuan pertama

    memperoleh skor 50 dengan nilai presentase 68% dikatakan cukup baik, pada pertemuan

    kedua siklus 1 mendapat skor 56 dengan nilai presentase 78% dikatakan baik.

    Hasil belajar IPA siswa yang dilakukan pada akhir pertemuan kedua siklus 1,

    sebelum diadakan perbaikan dan pengayaan setelah memperoleh tindakan meningkat

    dibandingkan hasil belajar pra siklus. Hasil belajar IPA siswa kelas III pada indikator:

    mengidentifikasi perubahan tubuh pada manusia melalui pengamatan gambar,

    menafsirkan perubahan manusia berdasarkan hasil pengukuran, menyebutkan faktor-

    faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia, menjelaskan

    pentingnya makanan bergizi seimbang untuk pertumbuhan, menjelaskan pengaruh bahan

    makanan tambahan (zat aditif) terhadap tubuh tersaji pada Tabel 7 di bawah ini:

    Tabel. 7 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Siklus 1

    No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

    1 Tuntas 34 74%

    2 Tidak tuntas 12 26%

    Jumlah 46 100%

    Nilai Minimum 53

    Nilai Maksimum 100

    Nilai rata-rata 75

    Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 1 adalah 75

    meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 58. Jumlah siswa yang tuntas

    belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 34 siswa, sementara pada pra siklus hanya 24

  • 31

    siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai

    maksimum yaitu 100, nilai terendah 53. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas III SD

    Negeri 3 Purwodadi melalui pembelajaran menggunakan metode discovery dengan

    memanfaatkan media gambar jumlah siswa yang nilainya >71 atau yang memenuhi KKM

    sudah terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan

    belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3 di bawah ini:

    Gambar. 3. Presentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Siklus 1

    Siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 74%, sedangkan siswa yang belum

    tuntas hasil belajarnya 26% meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus. Namun

    demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1 belum mencapai standar yang telah

    ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini

    dianggap berhasil apabila 36 siswa nilainya tuntas dalam kelas atau ketuntasan klasikal

    80%. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus 1

    mencapai 74% (34 siswa), oleh karena itu penelitian dilanjutkan dengan mempersiapkan

    siklus 2.

    4) Hasil Observasi

    Pada pertemuan pertama siklus 1 kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan

    metode discovery diamati oleh obeserver. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar

    observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun pengamatan

    yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan metode discoveri dalam

    pembelajaran IPA dengan memanfaatkan media gambar sebagai objek tersaji pada Tabel

    8 di bawah ini:

    74%

    26%

    Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

    Tuntas

    Tidak Tuntas

  • 32

    Tabel. 8 Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode Discovery

    Dengan Memanfaatkan Media Gambar Siklus 1

    Pertemuan Materi Total skor

    Nilai aktivitas

    Kriteria

    Siklus 1 Pertemuan 1

    Pertumbuhan dan perubahan manusia

    48 67% Cukup baik

    Siklus 1 Pertemuan 2

    Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan (makanan bergizi dan tidak bergizi)

    54 75% Baik

    Pada pertemuan pertama dengan mendasarkan hasil skor penilaian yang berjumlah

    48 atau presentasenya adalah 67%. Secara umum dapat dikatakan pada pembelajaran

    pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan kurang maksimal. Kegiatan yang belum

    dilakukan yaitu mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui

    pengamatan gambar untuk menemukan jawaban melalui lembar tugas, meminta siswa

    membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya dan melakukan tindak lanjut. Selama

    pembelajaran siswa masih ramai dan sebagian besar siswa belum mengerti tentang

    pembelajaran yang dilakukan, siswa takut bertanya kepada guru, hanya siswa tertentu

    saja yang aktif dalam kegiatan pembelajaran berlangsung.

    Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan guru dalam pembelajaran discovery

    dengan memanfaatkan media gambar setelah diamati oleh observer mendapat skor 54

    atau presentase 75% dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan guru baik. Pada

    pertemuan kedua ini aspek yang belum dilakukan pada pertemuan pertama berkurang.

    Aspek yang belum dilakukan yaitu memuji siswa yang giat dalam melaksanakan

    penemuan. Walaupun masih ada siswa yang masih ramai tetapi sebagian besar siswa

    sudah mengerti pembelajaran yang dilakukan.

    5) Hasil Refleksi

    Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran

    yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat.

    Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku

    observer, agar pada siklus 2 hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah

    ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut ini:

  • 33

    (1) Pertemuan pertama, pembelajaran menggunakan metode discovery dengan

    memanfaatkan media gambar masih kurang baik. Karena guru tidak membantu

    siswa dalam melakukan penemuan terhadap gambar yang diamati. Seharusnya

    peneliti membantu siswa karena pembelajaran discovery siswa perlu mendapat

    bantuan dan bimbingan apabila menemui kesulitan. Selain itu guru harus menegor

    siswa yang ramai agar tidak mengganggu siswa lainya. Masih banyak kegiatan yang

    direncanakan belum dilakukan. Sehingga pada pertemuan kedua siklus 1 peneliti

    harus berusaha melakukan semua kegiatan.

    (2) Pada pertemuan kedua, hampir semua kegiatan yang direncanakan dilakukan akan

    tetapi belum maksimal. Sehingga pada pertemuan siklus 2 guru harus seoptimal

    mungkin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.

    (3) Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 yaitu 74% siswa tuntas meningkat

    dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan yaitu

    52%. Rata-rata siswa siklus 1 mencapai 75 sedangkan rata-rata siswa pra siklus 58.

    Hasil belajar siswa siklus 1 belum sesuai dengan indikator keberhasilan dalam

    penelitian ini yaitu siswa tuntas mencapai 36 atau ketuntasan klasikal mencapai

    80%. Sehingga perlu ada perbaikan dalam pembelajaran menggunakan metode

    discovery dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 2.

    4.1.3. Pelaksanaan Siklus 2

    1) Perencanaan

    Hasil refleksi pada siklus 1 dengan teman sejawat/observer menjadi salah satu

    pertimbangan untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi. Tindakan awal

    perencanaan siklus 2, yaitu: 1) membuat rencana pembelajaran menggunakan metode

    discovery dengan memanfaatkan media gambar sebagai sumber masalah dengan materi

    hubungan rekreasi, olah raga, istirahat dan kesehatan pada pertemuan pertama,

    sedangkan pada pertemuan kedua dengan materi menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan

    hewan dan tumbuhan. 2) meyiapkan gambar antara lain: kegiatan rekreasi, istirahat,

    olahraga untuk pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua siklus 2 meyiapkan gambar

    antara lain: pertumbuhan hewan dan tumbuhan. 3) menyiapkan lembar observasi guru dan

    siswa, serta menyiapkan lembar tugas siswa 4) lembar evaluasi siswa yang diberikan pada

    akhir pertemuan kedua siklus 2. 5) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan.

  • 34

    2) Pelaksanaan Tindakan

    Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan pada minggu ketiga tepatnya pada

    tanggal 16 November 2011, sedangkan pertemuan kedua dan ketiga dilaksanakan pada

    tanggal 18 November 2011. Tindakan awal pertemuan pertama siklus 2, 1) melakukan

    apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dibahas. 2) memotivasi

    siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan. 3)

    menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan. 4) guru

    menjelaskan materi pelajaran melalui gambar hubungan rekreasi, olah raga, istirahat dan

    kesehatan. Kegiatan ini dimaksud agar siswa memahami konsep yang sama tentang

    materi yang dibahas. 5) mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya, melalui

    pengamatan gambar untuk menemukan jawaban melalui lembar tugas. 6) menunjukkan

    dan mengenalkan gambar yang akan diamati. 7) diskusi pengarahan tentang cara

    pelaksanaan penemuan/pemecahan masalah melalui lembar tugas. 8) membagikan

    lembar tugas siswa. 9) menyuruh siswa untuk melakukan penemuan dengan mengamati

    gambar yang sudah ditentukan yang diberi perlakuan. 10) menyuruh siswa menghimpun

    informasi atau data dari hasil pengamatannya. 11) membantu siswa melakukan analisis

    data hasil temuan. 12) menyuruh siswa melaporkan hasil temuannya. 13) memuji siswa

    yang giat dalam melaksanakan penemuan. 14) pada akhir pertemuan pertama siklus 2

    guru memberikan penguatan dan menyuruh siswa merangkum materi pelajaran yang

    sudah dilakukan.

    Pada pertemuan kedua siklus 2 pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-

    langkah yang sama pada pertemuan pertama siklus 2, hanya saja dengan materi yang

    berbeda yaitu pertembuhan hewan dan tumbuhan. Kegiatan awal pertemuan ini

    menyiapkan gambar hewan dan tumbuhan yang sudah ditentukan. Pada kegiatan inti

    peneliti menjelaskan pertembuhan hewan dan tumbuhan dengan menggunakan gambar.

    Setelah itu guru membagikan lembar tugas. Selanjutnya menunjukkan gambar

    pertumbuhan ayam dan gambar pertumbuhan tumbuhan dari biji sampai pohon. Menyuruh

    siswa mengamati dan mencatat apa yang ditemukan dalam lembar tugas. Pada akhir

    pertemuan kedua siklus 2 diadakan evaluasi pada siswa untuk mengukur keberhasilan

    pembelajaran menggunakan metode discovery dengan memanfaatkan media gambar.

  • 35

    Setelah melakukan evaluasi memberikan perbaikan dan pengayaan yang

    dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Kegiatan perbaikan dilakukan pada siswa yang

    belum tuntas hasil belajarnya, dengan cara melakukan penemuan ulang terhadap materi

    yang sudah dibahas pada pertemuan pertama dan kedua. Sedangkan kegiatan pengayaan

    diberikan pada kelompok siswa yang sudah tuntas hasil belajarnya dengan cara meminta

    mengerjakan tugas yang sudah disiapkan.

    3) Hasil Tindakan

    Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

    menggunakan metode discovery dengan pemanfaatan media gambar pada siklus 2 tersaji

    pada Tabel 9 di bawah ini:

    Tabel. 9 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Selama

    Mengikuti Proses Pembelajaran Discovery dengan Pemanfaatan Media Gambar Siklus 2

    Pertemuan Materi Total skor

    Nilai aktivitas

    Kriteria

    Siklus 2 Pertemuan 1

    Hubungan rekreasi, istirahat, olahraga dan kesehatan bagi pertumbuhan

    64 89% Baik sekali

    Siklus 2 Pertemuan 2

    Pertumbuhan hewan dan tumbuhan

    68 94% Baik sekali

    Tabel 9 menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

    discovery dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 2 pertemuan pertama

    memperoleh skor 64 dengan nilai presentase 89% dikatakan baik sekali, pada pertemuan

    kedua siklus 2 mendapat skor 68 dengan nilai presentase 94% dikatakan baik sekali.

    Pada pertemuan kedua siklus 2 diakhir pembelajaran diadakan tes/evaluasi untuk

    mengukur ketuntasan belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus 2 sebelum

    dilaksanakan perbaikan dan pengayaan dapat dilihat dari Tabel 10 di bawah ini:

  • 36

    Tabel. 10 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Siklus 2

    No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

    1 Tuntas 41 89%

    2 Tidak tuntas 5 11%

    Jumlah 46 100%

    Nilai Minimum 60

    Nilai Maksimum 100

    Nilai rata-rata 83

    Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 83

    meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 58 dan siklus 1 adalah 75. Jumlah

    siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 2 meningkat menjadi 41 siswa, sementara pada

    pra siklus hanya 24 siswa dan siklus 1 yaitu 34 siswa. Tabel 10 diatas menunjukkan

    bahwa perolehan hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi dengan

    penerapan metode discovery pada siklus 2 dengan jumlah siswa yang nilainya

  • 37

    III tuntas hasil belajarnya. Dari data tersebut dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang

    telah tuntas pada siklus 2 sudah mencapai 89% (41 siswa). Dari hasil data siklus 2

    tersebut sudah menunjukkan keberhasilan ketuntasan belajar siswa yang sudah sesuai

    dengan indikator keberhasilan penelitian.

    4) Hasil Observasi

    Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dalam menerapkan

    metode discovery dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 2 baik pada

    pertemuan pertama dan kedua yang dinilai observer sudah menunjukkan hasil yang lebih

    baik dari siklus 1.

    Tabel. 11 Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode Discovery

    Dengan Memanfaatkan Media Gambar Siklus 2

    Pertemuan Materi Total skor

    Nilai aktivitas

    Kriteria

    Siklus 2 Pertemuan 1

    Hubungan rekreasi, istirahat, olahraga dan kesehatan bagi pertumbuhan

    59 82% Baik

    Siklus 2 Pertemuan 2

    Pertumbuhan hewan dan tumbuhan

    69 96% Baik sekali

    Pada pertemuan pertama memperoleh skor 59 atau dengan nilai presentase

    kegiatan 82%. Kegiatan yang belum dilakukan yaitu melakukan evaluasi dan tindak lanjut.

    Pada pertemuan kedua siklus 2 mendapat skor 69 atau nilai presentase kegiatan 96%,

    semua kegiatan yang dilakukan guru semua dilaksanakan dengan kriteria baik.

    5) Hasil Refleksi

    Pada akhir kegiatan siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran yang telah

    dilakukan. Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat. Kegiatan refleksi

    bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Hasil

    refleksi tersebut adalah pembelajaran menggunakan media gambar dalam penerapan

    metode discovery pada siklus 2 pertemuan pertama sudah baik sekali, untuk pertemuan

    berikutnya guru harus mengoptimalkan seluruh kegiatan yang direncanakan agar hasilnya

    lebih baik lagi. Dalam proses pengamatan guru membantu siswa yang mengalami

    kesulitan dan menjelaskan kembali tentang rekreasi, olah raga, istirahat dan kesehatan.

  • 38

    Pada pertemuan pertama siklus 2 siswa sudah terbiasa terhadap pembelajaran

    menggunakan metode discovery sehingga pembelajaran yang dilakukan kelihatan aktif

    dan siswa tidak ramai sendiri. Siswa yang sebelumnya tidak berani bertanya menjadi

    berani bertanya terhadap kesulitan yang ditemui.

    Pada pertemuan kedua yang dilakukan guru sudah bisa dikatakan berhasil, yang

    dapat ditunjukkan dari meningkatnya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 41 siswa atau

    89% siswa tuntas. Dapat disimpulkan pembelajaran yang dilakukan dalam menerapkan

    metode discovery dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 2 sudah berhasil

    karena memperoleh penilaian pada pertemuan pertama adalah 82% meningkat menjadi

    96%.

    4.2. Hasil Analisis Data

    Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian ini meliputi hasil

    pembelajaran dan kegiatan pembelajaran baik dari siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut:

    4.2.1. Hasil Penilaian Kegiatan Guru dalam Menerapkan Metode Discovery dengan

    memanfaatkan Media Gambar.

    Setelah diamati atau dicatat oleh observer kinerja guru dalam mengajar

    menggunakan metode discovery dengan memanfaatkan media gambar diperoleh data

    yang tampak Tabel 12 dan Gambar 5 di bawah ini:

    Tabel. 12 Perbandingan Kegiatan Guru Mengajar menggunakan Metode Discovery dengan

    memanfaatkan Media Gambar Siklus 1 dan Siklus 2

    Aktivitas Mengajar Nilai Prosentase Kriteria

    Siklus 1 Pertemuan ke 1 67% Cukup baik

    Siklus 1 pertemuan ke 2 75% Baik

    Siklus 2 pertemuan ke 1 82% Baik

    Siklus 2 pertemuan ke 2 96% Baik sekali

  • 39

    Gambar. 5 Perbandingan Kegiatan Mengajar Guru menggunakan Metode Discovery dengan

    Memanfaatkan Media Gambar Pada siklus 1 dan siklus 2

    Dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar menggunakan metode

    discovery dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1 pertemuan pertama yaitu

    67% dengan kategori cukup baik dan pertemuan kedua 75% dengan kategori baik.

    Sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan, pada pertemuan pertama siklus 2

    menjadi 82% dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua 96% dengan kategori baik

    sekali. Dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran menggunakan metode discovery dengan

    memanfaatkan media gambar pada pelajaran IPA siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi

    dari setiap pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai presentase

    kegiatan guru mengajar. Jika dilihat dari dari seluruh kegiatan pembelajaran yang

    direncanakan, maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran siklus 2 berhasil.

    4.2.2. Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi

    Setelah diamati dan dicatat oleh guru ataupun observer mengenai hasil belajar

    siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi pada pelajaran IPA materi pertumbuhan makhluk

    hidup diperoleh data seperti tampak pada Tabel 13 di bawah ini:

    Siklus 1Pertemuan ke

    1

    Siklus 1pertemuan ke

    2

    Siklus 2pertemuan ke

    1

    Siklus 2pertemuan ke

    2

    67% 75% 82%

    96%

    Perbandingan Kegiatan Mengajar Guru Siklus 1 dan Siklus 2

    Nilai kegiatan mengajar guru

  • 40

    Tabel. 13 Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa III SD Negeri 3 Purwodadi

    Pra Siklus, Siklus 1 Dan Siklus 2

    No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

    Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase

    1 Tuntas 24 52% 34 74% 41 89%

    2 Tidak tuntas 22 48% 12 26% 5 11%

    Jumlah 46 100% 46 100% 46 100%

    Nilai Minimum 30 47 60

    Nilai Maksimum 85 100 100

    Nilai Rata-rata 55 75 83

    Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa ada kenaikan hasil belajar dari pra siklus sampai

    siklus 2. Nilai siswa yang diatas KKM dari pra siklus 24 siswa meningkat pada siklus 1

    menjadi 34 siswa, meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 41 siswa dari 46 siswa. Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 6 di bawah ini:

    Gambar. 6 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi

    Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

    Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan ketuntasan belajar

    siswa sebelum tindakan kelas dilaksanakan mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 55

    dengan ketuntasan klasikal 52% siswa tuntas dan setelah dilaksanakan tindakan dengan

    menggunakan metode discovery dengan memanfaatkan media gambar dalam

    Tuntas Tidak Tuntas Nilai Rata-rata

    24 22

    55

    34

    12

    75

    41

    5

    83

    Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa

    Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

  • 41

    pembelajaran nilai rata-rata siklus 1 menjadi 75 dengan ketuntasan belajar mencapai 74%

    siswa tuntas, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 83 dengan

    ketuntasan klasikal mencapai 89% siswa tuntas hasil belajarnya.

    4.3. Pembahasan

    4.3.1. Penggunaan Media Gambar dalam Penerapan Metode Discovery dalam

    Pembelajaran.

    Pemberian tindakan dalam penelitian ini berlangsung selama 2 putaran setiap

    putaran terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada siklus 1 pertemuan pertama dengan materi

    pertumbuhan makhluk hidup. Dari pengamatan terhadap proses pembelajaran yang

    dilakukan didapatkan permasalahan antara lain siswa kurang mengerti tentang

    pembelajaran menggunakan metode discovery, dalam proses pembelajaran masih banyak

    siswa yang sibuk sendiri dan membuat keramaian kelas, siswa tidak berani bertanya bila

    mengalami kesulitan. Selain itu karena terbiasa dengan proses pembelajaran yang lalu

    siswa masih banyak yang bingung dan kurang dapat mencermati/mengerjakan lembar

    tugas yang diberikan guru. Guru dalam menerapkan metode discovery dengan

    memanfaatkan media gambar kurang optimal terlihat pada kegiatan-kegiatan guru dalam

    pembelajaran yang direncanakan belum dilakukan. Sehingga pada pertemuan berikutnya

    harus berusaha melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan.

    Pada pertemuan kedua siklus 1 masih ditemukan permasalahan-permasalahan

    seperti diatas. Sehingga guru terus-menerus memotivasi siswa untuk mau berperan aktif

    dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun kegiatan-kegiatan yang direncanakan sudah

    banyak dilakukan tetapi kurang optimal yang ditunjukan hasil penilian observer tehadap

    pembelajaran yang dilakukan masih di bawah kriteria baik sekali. Kegiatan guru pada

    siklus 1 pertemuan pertama memperoleh 67% dengan kriteria cukup, sedangkan pada

    pertemuan kedua 75% dengan kriteria baik.

    Pada pertemuan siklus 2 masalah-masalah tersebut sudah berkurang, yang

    ditunjukkan antara lain: siswa sudah berani bertanya kepada guru, siswa sudah terbiasa

    menempatkan diri sesuai kelompok berdasarkan hasil belajarnya sehingga kondisi kelas

    tidak ramai. Dari hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran pada siklus 2

    diperoleh nilai presentasenya 82% pada pertemuan pertama dan 96% pada pertemuan

  • 42

    kedua. Guru berusaha memperbaiki dan menambahkan kegiatan-kegiatan yang belum

    dilakukan pada siklus 1. Semua indikator kegiatan guru dilakukan pada pembelajaran di

    siklus 2.

    Secara umum dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan metode

    discovery dengan memanfaatkan media gambar yang dilakukan guru pada siswa kelas III

    SD Negeri 3 Purwodadi dari siklus 1 ke siklus 2 ada peningkatan yang baik. Ini berarti

    bahwa pembelajaran IPA menggunakan metode discovery dengan memanfaatkan media

    gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA.

    4.3.2. Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi

    Berdasarkan hasil analisis data penelitian, pembelajaran menggunakan metode

    discovery dengan memanfaatkan media gambar pada pelajaran IPA dapat meningkatkan

    hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten

    Grobogan. Hal ini dapat dilihat ketuntasan belajar dan nilai rata-rata tes siswa sebelum

    dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode discovery dengan media gambar

    setelah dilaksanakan. Tampak pada Tabel 13 di bawah ini:

    Tabel. 14 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri 3 Purwodadi pada Pra Siklus,

    Siklus 1, dan Siklus 2

    Kategori Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

    Jumlah siswa

    Prosentase Jumlah siswa

    Prosentase Jumlah siswa

    Prosentase

    Tuntas 24 52% 34 74% 41 89% Tidak Tuntas 22 48% 12 26% 5 11%

    Jumlah 46 100% 46 100% 46 100%

    Dari Tabel 13 dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori. Kategori 1 menunjukkan

    jumlah siswa yang tuntas sebelum dilaksanakan pembelajaran metode discovery dengan

    memanfaatkan media gambar berjumlah 24 atau 52% sedangkan siswa yang tidak tuntas

    berjumlah 22 siswa atau 48% dengan nilai rata-rata kelas 55. Hal ini disebabkan oleh guru

    kelas III SD Negeri 3 Purwodadi kurang kreatif, dalam kegiatan mengajar hanya

    berceramah saja tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi serta kurang

    melibatkan siswa, mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi

    kreatifitas siswa. Selain itu, siswa dalam mengikuti pembelajaran siswa tidak berani

    bertanya, konsentrasi siswa dalam pembelajaran rendah, sebagian besar siswa tidak

  • 43

    dapat menjawab pertanyaan guru. Kategori 2 yaitu setelah diberikan tindakan pada siklus

    1 menerapkan metode discovery dengan memanfaatkan media gambar diperoleh hasil

    yaitu jumlah siswa yang tuntas bertambah 10 siswa dengan jumlah total 34 siswa,

    ketuntasan klasikal siswa mencapai 74%, sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 12

    siswa atau 26%, dengan nilai rata-rata kelas 75. Walaupun mengalami peningkatan pada

    siklus 1 tetapi ketuntasan klasikal nilai siswa yang dicapai masih jauh dari indikator yang

    diharapkan. Indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu siswa yang nilainya diatas KKM

    >71 mencapai 36 siswa atau ketuntasan klasikal 80%. Kategori 3 yaitu setelah

    dilaksanakan tindakan menerapkan metode discovery dengan memanfaatkan media

    gambar pada siklus 2 diperoleh hasil siswa yang tuntas bertambah 7 siswa dengan jumlah

    total siswa yang tuntas mencapai 41 siswa atau 89% dengan nilai rata-rata kelas menjadi

    83. Kategori 4 yaitu jumlah siswa yang tidak tuntas pada siklus 2 yaitu 5 siswa atau 11%

    dari jumlah siswa, siswa-siswa tersebut adalah termasuk siswa yang kurang kemampuan

    akademiknya dibandingkan dengan teman-temannya.

    Dengan hasil tersebut maka diambil saran bahwa pembelajaran menerapkan

    metode discovery dengan memanfaatkan media gambar yang dilakukan dapat

    menigkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi. Terjadinya hipotesis

    tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa penerapan metode discovery dengan

    memanfaatkan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.