20
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi operasi bilangan pecahan menunjukkan hasil belajar yang masih rendah. Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 14 siswa (45,17%) dari jumlah siswa belum mencapai nilai < dari KKM=70 atau tidak tuntas dengan rata-rata kelas 67,4. Untuk hasil perhitungannya dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Hasil Belajar Matematika Pada Pra Siklus No Kategori ketuntasan belajar siswa Skor Jumlah siswa Persentasi 1 Tuntas > 70 17 54.83 % 2 Tidak Tuntas < 70 14 45.17 % Jumlah 31 100 % Rata Rata 67.4 Nilai terendah 50 Nilai Tertinggi 85 Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai reratanya adalah 67,4 < 70 dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 54,83% < 75% sehingga diperlukan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Keterangan tabel di atas dapat diperjelas dengan diagram lingkaran dibawah ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri

Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi operasi bilangan pecahan

menunjukkan hasil belajar yang masih rendah. Terlihat dari nilai ulangan harian

matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah

siswa yang mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan

14 siswa (45,17%) dari jumlah siswa belum mencapai nilai < dari KKM=70 atau

tidak tuntas dengan rata-rata kelas 67,4. Untuk hasil perhitungannya dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 4.1

Hasil Belajar Matematika Pada Pra Siklus

No Kategori ketuntasan

belajar siswa Skor Jumlah siswa Persentasi

1 Tuntas > 70 17 54.83 %

2 Tidak Tuntas < 70 14 45.17 %

Jumlah 31 100 %

Rata – Rata 67.4

Nilai terendah 50

Nilai Tertinggi 85

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai reratanya adalah 67,4 < 70 dan

persentase ketuntasan belajar siswa adalah 54,83% < 75% sehingga diperlukan

perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Keterangan tabel di atas dapat

diperjelas dengan diagram lingkaran dibawah ini

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

37

Gambar 4.1

Diagram Ketuntasan Belajar Matematika tentang Pecahan

Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada Pra Siklus

Untuk grafik nilai rata-rata, nilai terendah dan nilai tertinggi dari data pra siklus dapat

dilihat dalam tabel berikut ini

Gambar 4.2

Diagram Nilai Rata-Rata, Nilai Terendah, dan Nilai Tertinggi Belajar

Matematika tentang pecahan Siswa Kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada Pra

Siklus

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

38

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, rendahnya hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh metode yang sering diterima siswa dalam pembelajaran sering

menggunakan metode ceramah dan guru mendominasi pembelajaran sehingga siswa

pasif dalam pembelajaran. Penggunaan model ini mengakibatkan peserta didik tidak

antusias dalam menjawab pertanyaan guru, dan rasa takut untuk bertanya tentang

materi pelajaran maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas

sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan pendekatan pendidikan matematika

realistik Indonesia (PMRI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang

dilaksanakan dalam dua siklus.

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi pada pra siklus guru membuat perencanaan untuk

memperbaiki pembelajaran di siklus 1 materi pecahan dengan menggunakan PMRI.

Pada Siklus ini pembelajaran dilaksanankan sebanyak 3 pertemuan dengan persiapan

menyusun RPP setiap pertemuan membuat lembar soal yang digunakan untuk

mengukur pekerjaan siswa, menyusun lembar observasi, menyiapkan alat dan bahan

pembelajaran sesuai RPP agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

b. Implementasi Tindakan

Siklus 1 dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan yang dilaksanakan di SD Negeri

Gendongan 03 Salatiga. Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup.

Pertemuan 1

Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan memberikan motivasi dengan menanyakan pada siswa tentang

pengalamannya makan apel.

Pada kegiatan inti siswa diberikan permasalahan cara membagi 1 apel untuk

2 orang kemudian siswa menjelaskan cara membaginya dan menyebutkan berapa

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

39

bagian yang didapat masing - masing orang dan menuliskan dalam bentuk

bilangan pecahan di papan tulis, siswa di bagi menjadi 6 kelompok, masing -

masing kelompok 3 - 4 siswa, guru membagikan lembar kerja kelompok, guru

memberikan pengarahan kepada siswa yang harus diisi di dalam lembar kerja

siswa secara diskusi, siswa melakukan percobaan membagi benda - benda menjadi

beberapa bagian berdasarkan perintah yang ada pada lembar soal dan

menuliskannya pada lembar kerja, siswa mempresentasikan hasil pekerjaan, guru

dan siswa membahas hasil kerja kelompok. Guru membimbing siswa membuat

kesimpulan dari kegiatan kelompok yang telah dilakukan serta meluruskan

kesalahpahaman apabila ada kesalahan.

Pada kegiatan penutup pada pertemuan pertama adalah guru memberikan

soal pekerjaan rumah.

Pertemuan 2

Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan memberikan motivasi dengan menanyakan pada siswa tentang

pengalamannya makan apel.

Pada kegiatan inti siswa diberikan permasalahan cara membagi 2 potong roti

kemudian siswa membagi satu roti tersebut menjadi 3 bagian, salah satu siswa

menulis nilai dari masing-masing potongan roti tersebut di papan tulis. Siswa

membandingkan 2 buah potongan roti tersebut, Guru memberikan penjelasan

tentang penggunaan tanda kurang dari, lebih dari dan sama dengan, siswa di bagi

menjadi 6 kelompok, masing - masing kelompok 3 - 4 siswa,guru membagikan

lembar kerja kelompok, guru memberikan pengarahan kepada siswa yang harus

diisi di dalam lembar kerja siswa secara diskusi, siswa melakukan percobaan

membagi benda - benda menjadi beberapa bagian berdasarkan perintah yang ada

pada lembar soal dan menuliskannya pada lembar kerja, siswa mempresentasikan

hasil pekerjaan, guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok. Guru

membimbing siswa membuat kesimpulan dari kegiatan kelompok yang telah

dilakukan serta meluruskan kesalahpahaman apabila ada kesalahan.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

40

Pada kegiatan penutup pada pertemuan pertama adalah guru memberikan soal

pekerjaan rumah.

Pertemuan 3

Kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan memberi motivasi dengan memberikan pertayaan - pertanyaan tentang

pelajaran pada pertemuan yang sebelumnya.

Kegiatan inti guru menggali pengetahuan siswa tentang nilai pecahan dan

perbandingan pecahan, siswa menjawab pertanyaan dari guru, guru dan siswa

membahas materi tentang nilai pecahan, guru menggali pengetahuan siswa tentang

perbandingan pecahan, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru, guru bersama siswa membahas materi tentang perbandingan pecahan,

guru memberikan soal-soal latihan secara individu, guru dan siswa membahas

hasil kerja siswa siswa, guru menanyakan materi mana yang sulit bagi siswa, guru

meluruskan kesalahpahaman apabila mengalami kesalahan.

Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi, siswa

bersama guru membahas evaluasi, guru memberikan penilaian kepada siswa.

c. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah pembelajaran siklus I selesai yang dilakukan oleh

peneliti bersama dengan guru kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 Salatiga. Refleksi

dilakukan untuk mengetahui keberhasilan peneliti di dalam pembelajaran yang

telah dilakukan, serta mengetahui hambatan-hambatan yang telah dialami di dalam

mengajar sehingga diharapkan peneliti dapat memperbaiki kesalahan dalam

mengajar sehingga tidak terulang pada siklus II.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di kelas 4 siswa masih belum

mempunyai rasa kebersamaan dan tanggung jawab terhadap tugas kelompok yang

dikerjakannya. Untuk itu guru kelas 4 menyarankan untuk memberikan bimbingan

dan teguran kepada siswa yang belum mengikuti pembelajaran dengan baik.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

41

d. Observasi

Pada saat Pembelajaran siklus I berlangsung, peneliti meminta Observer (guru

kelas 4) untuk mengamati atau merekam jalannya pembelajaran dari awal hingga

akhir pelajaran dengan cara mengisi lembar observasi guru (terlampir) yang telah

disediakan.

Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus 1, tampak adanya

peningkatan keaktifan siswa. Meskipun perbedaan yang terjadi belum begitu besar,

namun setidaknya ada perubahan reaksi siswa terhadap materi pembelajaran

menggunakan matematika realistik.

Siswa menunjukkan ketertarikan terhadap alat peraga yang digunakan

sehingga mereka lebih termotivasi. Antusiasme siswa memacu mereka untuk lebih

terlibat dalam proses pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan lembar observasi, saran dan kritik yang diberikan observer pada

observasi guru adalah mobilitas guru masih kurang dalam memberikan bimbingan

pada siswa yang mengalami kesulitan. Sedangkan pada observasi kegiatan siswa

adalah adanya siswa yang belum siap dalam kegiatan belajar mengajar.

Ditunjukkan ketika pembelajaran akan dimulai terdapat siswa yang belum

mempersiapkan peralatan belajar dan masih asik bermain. Selain itu berdasarkan

lembar observasi kondisi lingkungan dapat digambarkan pembelajaran timbul

kerjasama antar siswa melalui kegiatan kelompok, tetapi masih terdapat kurangnya

rasa toleransi ketika kegiatan presentasi. Hasil pengamatan siklus I ini nantinya

akan digunakan sebagai acuan untuk pembelajaran siklus II.

e. Hasil Tindakan

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 guru melakukan penilaian yang

menggunakan soal evaluasi tertulis pada pertemuan ketiga dan di peroleh tingkat

ketuntasan belajar siklus 1 pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 Salatiga

semester 2 tahun 2011/2012 dapat disajikan pada tabel di bawah ini:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

42

Tabel 4.2

Hasil Belajar Matematika Pada Siklus I

No Kategori Skor Jumlah siswa Persentase

1 Tuntas > 70 27 87.09 %

2 Tidak Tuntas < 70 4 12.91 %

Jumlah 31 100 %

Rata – Rata 77.4

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 100

Berdasarkan table 4.2. ketuntasan belajar yang dicapai siswa pada siklus I

adalah 87.09 % (27 siswa ) dan 12.91 % (4 siswa) belum tuntas sesuai dengan KKM

yang telah ditentukan yaitu 70 . Keterangan tabel di atas dapat diperjelas dengan

diagram lingkaran dibawah ini :

Gambar 4.3

Diagram Ketuntasan Belajar Matematika tentang Pecahan

Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada Siklus 1

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

43

Gambar 4.4

Diagram Nilai Rata-Rata, Nilai Terendah, dan Nilai Tertinggi Belajar

Matematika tentang pecahan Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada

Siklus 1

f. Analisis Hasil Siklus 1

Refleksi bertujuan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat

pada siklus I, sehingga tidak terulang pada siklus selanjutnya.

Pada siklus I masih dijumpai siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran,

untuk itu guru perlu mengecek kesiapan semua siswa dengan bertanya apakah sudah

siap mengikuti pembelajaran yang mengasikkan. Agar perhatian siswa tercurahkan

pada pembelajaran karena penasaran dengan pembelajaran yang seperti apa. Selain

itu guru juga perlu menegur apabila siswa sulit mau memperhatikan pembelajaran.

Berdasarkan observasi terhadap guru akan mobilitas guru kurang untuk

membimbing siswa perlu diatasi dengan ditingkatkan lagi perhatian guru terhadap

siswa, tidak hanya untuk siswa yang tergolong bisa tetapi juga utnuk lebih

diperhatikan siswa yang memiliki kemampuan yang kurang.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

44

4.1.3 Perbandingan Hasil Pra Siklus dengan Siklus 1

Untuk mengetahui peningkatan ketuntasan belajar dan nilai rerata siswa pada kondisi

pra siklus dengan siklus 1 sebagai berikut :

Tabel 4.3

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Pra Siklus dan Siklus I

No Kriteria

Tuntas

Pra Siklus Siklus I

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

1 Tuntas 17 54.83 % 27 87.09 %

2 Belum Tuntas 14 45.17 % 4 12.91 %

Rata – Rata 67.4 77.4

Nilai Tertinggi 85 100

Nilai Terendah 50 50

Berdasarkan tabel diatas maka tampak bahwa ketuntasan belajar siswa di

siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 32,26% dibandingkan ketuntasan belajar

pada pra siklus. Untuk nilai rerata siswa pada siklus 1 mengalami peningkatan

sebesar 10 point jika dibandingkan nilai rerata siswa pada kondisi pra siklus.

Gambar 4.5

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Matematika tentang Pecahan Siswa

Kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada Pra Siklus dan Siklus 1

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

45

Gambar 4.6

Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata, Nilai Terendah, dan Nilai Tertinggi

Belajar Matematika tentang pecahan Siswa Kelas 4 SD Negeri Gendongan 03

pada Pra Siklus dan Siklus 1

Meskipun ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 dan nilai reratanya lebih dari

indikator keberhasilan yang ditentukan yakni ketuntasan belajar pada siklus 1 sebesar

87,09% > 75% dan nilai reratanya adalah 77,4 > 70 maka tetap dilakukan siklus

berikutnya yaitu siklus 2 sebagai siklus pemantapan.

4.1.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

A. Perencanaan

Berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus 1 guru membuat

perencanaan untuk meperbaiki pembelajaran di siklus 2 pada materi penjumlahan

pecahan menggunakan pembelajaran matematika realistik. siklus 2 dilaksanankan

selama 3 pertemuan dengan persiapan menyusun RPP tiap pertemuan, membuat

lembar soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, menyusun lembar

observasi, menyiapkan alat dan bahan pembelajaran sesuai RPP agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

46

B. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan bertempat di SD Negeri Gendongan 03

Salatiga. Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah

direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan

mulai dari kegiatan awal. kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Pertemuan 1

Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan memberikan motivasi dengan menyuruh siswa untuk mengambil sepotong roti

dari 2 buah roti yang telah dipotong menjadi 4 bagian.

Pada kegiatan inti pengetahuan siswa tentang nilai dari seluruh bagian digali roti

yang telah diambil digali, siswa menjawab pertanyaan dari guru, siswa memperoleh

penjelasan dari guru tentang operasi penjumlahan bilangn berpenyebut sama, siswa di

bagi menjadi 6 kelompok, masing - masing kelompok 3 - 4 siswa,guru membagikan

lembar kerja kelompok, guru memberikan pengarahan kepada siswa yang harus diisi

di dalam lembar kerja siswa secara diskusi, siswa melakukan percobaan membagi

benda - benda menjadi beberapa bagian berdasarkan perintah yang ada pada lembar

soal dan menuliskannya pada lembar kerja, siswa mempresentasikan hasil pekerjaan,

guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok. Guru membimbing siswa membuat

kesimpulan dari kegiatan kelompok yang telah dilakukan serta meluruskan

kesalahpahaman apabila ada kesalahan.

Pada kegiatan penutup pada pertemuan pertama adalah guru memberikan soal

pekerjaan rumah.

Pertemuan 2

Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan mengulang kembali pembelajaran tentang penjumlahan berpenyebut sama.

Pada kegiatan inti siswa memperhatikan guru yang sedang menunjukkan 2 buah roti

yang masing-masing dibagi menjadi 5 dan 4 bagian sama besar. Pengetahuan siswa

tentang cara menjumlahkan I dari lima badian dan 2 dan 4 bagian ( + ). Kemudian

siswa menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh guru. siswa di bagi menjadi 6

kelompok, masing - masing kelompok 3 - 4 siswa,guru membagikan lembar kerja

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

47

kelompok, guru memberikan pengarahan kepada siswa yang harus diisi di dalam

lembar kerja siswa secara diskusi, siswa melakukan percobaan membagi benda -

benda menjadi beberapa bagian berdasarkan perintah yang ada pada lembar soal dan

menuliskannya pada lembar kerja, siswa mempresentasikan hasil pekerjaan, guru dan

siswa membahas hasil kerja kelompok. Guru membimbing siswa membuat

kesimpulan dari kegiatan kelompok yang telah dilakukan serta meluruskan

kesalahpahaman apabila ada kesalahan.

Pada kegiatan penutup pada pertemuan pertama adalah guru memberikan soal

pekerjaan rumah.

Pertemuan 3

Kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengulas materi

lalu tentang penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan penjumlahan pecahan

berpenyebut tidak sama.

Kegiatan inti guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang penjumlahan

pecahan berpenyebut sama dan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama, siswa

menjawab pertanyaan tersebut. siswa mengerjakan soal-soal latihan, siswa

mempresentasikan hasil kerjanya ke depan kelas , siswa dan guru membahas hasil

kerja siswa.

Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi, siswa

bersama guru membahas evaluasi , guru memberikan penilaian kepada siswa.

C. Observasi

Pada saat Pembelajaran siklus II berlangsung, peneliti meminta Observer (guru

kelas 4) untuk mengamati atau merekam jalannya pembelajaran dari awal hingga

akhir pelajaran dengan cara mengisi lembar observasi guru (terlampir) yang telah

disediakan.

Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus II, tampak adanya

peningkatan hasil maupun proses. Siswa sudah siap ketika pelajaran dimulai,

memperhatikan, dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi

terhadap guru diperoleh gambaran bahwa guru sudah lebih baik dalam memberikan

materi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Berdasarkan observasi

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

48

kondisi lingkungan pembelajaran sudah lebih baik karena memunculkan toleransi dan

keakraban baik antar siswa maupun dengan guru.

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 guru melakukan penilaian yang

menggunakan soal evaluasi tertulis pada pertemuan ketiga dengan menggunakan

Pendekatan Matenmatika Realistik dan di peroleh tingkat ketuntasan belajar siklus 2

pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 Salatiga semester 2 tahun 2014/2015

dapat disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Belajar Matematika Pada Siklus II

No Kategori Skor Jumlah siswa Persentase

1 Tuntas > 70 29 93.54

2 Tidak Tuntas < 70 2 6.46

Jumlah 31 100 %

Rata – Rata 84.8

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 100

Berdasarkan table 4.3 ketuntasan belajar yang dicapai siswa pada siklus I

adalah 93.54% (29 siswa ) dan 6.46 % (2 siswa) belum tuntas sesuai dengan KKM

yang telah ditentukan yaitu 70 . Keterangan tabel di atas dapat diperjelas dengan

diagram lingkaran dibawah ini. Keterangan tabel diatas dapat diperjelas dengan

diagram lingkaran dibawah ini :

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

49

Gambar 4.7

Diagram Ketuntasan Belajar Matematika tentang Pecahan

Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada Siklus 2

Gambar 4.8

Diagram Nilai Rata-Rata, Nilai Terendah, dan Nilai Tertinggi Belajar

Matematika tentang pecahan Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada

Siklus 2

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

50

D. Refleksi

Pada siklus II pembelajaran baik dari segi hasil dan proses sudah lebih baik

dibandingakn siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi siswa, sudah terdapat

peningkatan kesungguhan, keaktifan, dan toleransi. Selain itu guru sudah baik dan

lancar dalam melaksanakan pembelajaran. Pada siklus II didapat hasil belajar yang

meningkat lagi yaitu 93 % tuntas. Hal ini berarti sudah mencapai indikator dan dirasa

penelitian cukup diakhiri pada siklus ini. Alasan lain karena terjadi peningkatan,

kebaikan, proses dan hasil belajar serta berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas.

4.1.5 Perbandingan Hasil Siklus 1 dengan Siklus 2

Untuk mengetahui peningkatan ketuntasan belajar dan nilai rerata siswa pada kondisi

siklus 1 dengan siklus 2 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Siklus 1 dan Siklus 2

No Kriteria

Tuntas

Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

1 Tuntas 27 87.09 % 29 93.54 %

2 Belum Tuntas 4 12.91 % 2 6.46 %

Rata – Rata 77.4 84.8

Nilai Tertinggi 100 100

Nilai Terendah 50 50

Berdasarkan tabel diatas maka tampak bahwa ketuntasan belajar siswa di

siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 6,45% dibandingkan ketuntasan belajar pada

siklus 1. Untuk nilai rerata siswa pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 7,4

point jika dibandingkan nilai rerata siswa pada kondisi pra siklus.

Meskipun ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 dan nilai reratanya lebih dari

indikator keberhasilan yang ditentukan yakni ketuntasan belajar pada siklus 1 sebesar

87,09% > 75% dan nilai reratanya adalah 77,4 > 70 maka tetap dilakukan siklus

berikutnya yaitu siklus 2 sebagai siklus pemantapan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

51

Gambar 4.9

Diagram Perbandingan Hasil Belajar Matematika tentang Pecahan Siswa kelas

4 SD Negeri Gendongan 03 pada Siklus 1 dan Siklus 2

Gambar 4.10

Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata, Nilai Terendah, dan Nilai Tertinggi

Belajar Matematika tentang pecahan Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03

pada Siklus 1 dan Siklus 2

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

52

4.2 Hasil Analisis Data

Berdasarkan tindakan pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan, dapat

dilihat perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan

yaitu dengan menggunakan PMRI. Adapun perbandingan hasil belajar pra siklus,

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 4.6

Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Pada SD Negeri Gendongan 03 Salatiga

No Kriteria

Tuntas

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

1 Tuntas 17 54.83 % 27 87.09 % 29 93.54 %

2 Belum

Tuntas

14 45.17 % 4 12.91 % 2 6.46 %

Rata – Rata 67.4 77.4 84.8

Nilai Tertinggi 85 100 100

Nilai Terendah 50 50 60

Berdasarkan table 4.4 Perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus

II kelas 4 SDN Gendongan 03 menunjukkan peningkatan hasil belajar. Ketuntasan

belajar siswa meningkat, terbukti dari hasil belajar sebelum tindakan atau pra siklus

ketuntasan belajar siswa adalah 54.83 % (17 siswa), setelah diadakan pembelajaran

siklus I menjadi 87.09 % (27 siswa), dan pada siklus II menjadi 93.54 % (29 siswa).

Selain itu rata-rata hasil belajar pra siklus adalah setelah tindakan meningkat yaitu

pada siklus I menjadi 77.4 dan siklus II menjadi 84.8. bukan hanya itu saja terjadi

penurunan siswa yang belum tuntas yaitu pada pra siklus 45.17 % (14 siswa), siklus I

12.19 % (4 siswa), dan siklus II 6.46 % (2 siswa). Faktor yang memengaruhi siswa

tidak tuntas adalah karena siswa meremehkan pembelajaran matematika.

Lebih jelasnya perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II

daapt dilihat pada gambar berikut.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

53

Gambar 4.11

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Matematika tentang Pecahan

Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Gambar 4.12

Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata, Nilai Terendah, dan Nilai Tertinggi

Belajar Matematika tentang pecahan Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03

pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

54

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data, kegiatan pembelajaran di kelas 4 SD

Gendongan 03 salatiga, terlihat bahwa sebagian besar siswa yang berjumlah 14 siswa

atau dengan presentase 45.17 % belum mencapai KKM ≥ 70. Sedangkan siswa yang

mampu mencapai nilai KKM berjumlah 17 siswa dengan presentase 54.83 %. Nilai

maksimum yang di peroleh siswa adalah 85 dan nilai minimumnya 50. Nilai rata-rata

yang diperoleh siswa sebelum tindakan sebesar 67,4. Ada beberapa penyebab yang

menjadikan masih banyaknya nilai siswa yang belum mencapai nilai KKM, seperti

kurangnya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika, maupun masih

diterapkannya pembelajaran yang berpusat pada guru dan kurang mengaktifkan siswa

dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Setelah

dilakukan tindakan menggunakan pendekatan PMRI telah terjadi peningkatan hasil

belajar matematika. Peningkatan hasil belajar diperoleh melalui siklus 1 dan siklus II.

1. Siklus I

Siswa kelas yang tuntas sebesar 87,09% (27 siswa) sedangkan yang belum

tuntas sebesar 12,91% (4 siswa). Rata-rata yang diperoleh dari siklus ini adalah

77,4, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah adalah 50.

2. Siklus 2

Siswa kelas yang tuntas sebesar 93,54% (29 siswa) sedangkan yang belum

tuntas sebesar 6,46% (2 siswa). Rata-rata yang diperoleh dari siklus ini adalah

84,8 nilai tertinggi 100 dan nilai terendah adalah 60. 2 orang tidak tuntas karena

siswa tersebut sering kurang teliti di dalam mengerjakan soal.

Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan II disimpulkan bahwa

pendekatan PMRI dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi operasi

bilangan pecahan siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 salatiga tahun pelajaran

2013/2014.

Hal ini sejalan dengan penelitian Ari Munarsih (2008) bahwa PMRI dapat

meningkatkan hasil belajar matematika karena siswa dilibatkan secara aktif,

mengalami langsung materi pembelajaran karena menggunakan benda-benda

kongkret sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Terlihat dari nilai ulangan harian matematika pada materi pecahan dari 31 siswa hanya 17 siswa (54,83%) dari jumlah siswa yang mendapat nilai

55

Peningkatan hasil belajar disebabkan oleh adanya kelebihan-kelebihan

penerapan pendekatan PMRI sesuai dengan pendapat yang telah dikemukakan

sebelumnya. Pendekatan PMRI membuat siswa aktif. Siswa memahami, menjelaskan,

menyelesaikan, membandingkan dan mendiskusikan secara kelompok dan

menyimpulkan masalah kontekstual sehingga siswa dapat dengan mudah menerima

pembelajaran yang telah diajarkan oleh guru.