23
31 BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus Kalasan dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa. Letak sekolah derada di Jalan Pakel, Ngadipiro Nguntoronadi Wonogiri, Jawa Tengah. Penelitian juga di lakukan di kelas IV SD Negeri Krapyak sebagai kelas kontrol sebanyak 26 siswa. Letak sekolah di wilayah Wonogiri yang juga merupakan SD Negeri yang tergabung dalam Gugus Kalasan, yang beralamat di Jalan Solo-Pacitan Km 65 Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri, Jawa Tengah. Dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) mata pelajaran IPA di kedua sekolah relatif sama, dimana rata-rata nilai UTS IPA pada kelompok Eksperimen 72, sedangkan pada kelompok kontrol 73 dan rata-rata hasil belajar kedua kelas sudah diatas KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 65.

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 ......4.5 dapat dilihat bahwa jumlah siswa dari kelas eksperimen yaitu 25, mean 78,60, nilai minimum 60, nilai maksimum 95 dan standar deviasi

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 31

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro

    Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD Negeri di

    Gugus Kalasan dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

    Letak sekolah derada di Jalan Pakel, Ngadipiro Nguntoronadi Wonogiri, Jawa

    Tengah.

    Penelitian juga di lakukan di kelas IV SD Negeri Krapyak sebagai

    kelas kontrol sebanyak 26 siswa. Letak sekolah di wilayah Wonogiri yang

    juga merupakan SD Negeri yang tergabung dalam Gugus Kalasan, yang

    beralamat di Jalan Solo-Pacitan Km 65 Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri,

    Jawa Tengah.

    Dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) mata pelajaran IPA di kedua

    sekolah relatif sama, dimana rata-rata nilai UTS IPA pada kelompok

    Eksperimen 72, sedangkan pada kelompok kontrol 73 dan rata-rata hasil

    belajar kedua kelas sudah diatas KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 65.

  • 32

    4.2 Pelaksanaan Penelitian

    4.2.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen

    Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian kelas eksperimen seperti pada tabel

    4.1 :

    Tabel 4.1

    Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen

    Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan

    Senin, 1 April

    2013

    1. Perkenalan dengan siswa.

    2. Memberikan soal pretest pada kelas

    eksperimen

    3. Kegiatan pembelajaran pertama dengan

    menggunakan metode STAD (Student Team

    Achievement Division)

    Rabu, 2 April

    2013

    1. Kegiatan pembelajaran ke dua dengan

    menggunakan metode STAD (Student Team

    Achievement Division)

    2. Memberikan soal posttest

    Penelitian ini menggunakan metode kelas eksperimen yang diberikan

    perlakukan menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement

    Division). Pembelajaran STAD ini merupakan pembelajaran yang melibatkan

    siswa kerjasama dalam kelompok untuk melakukan proses pembelajaran.

    Pembelajaran STAD dimulai dengan guru menyampaikan materi

    pelajaran, membentuk siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 – 6

    siswa yang anggotanya heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya,

    guru mempersiapkan siswa dalam kelompok, siswa melakukan tugas yang

    diberikan oleh guru, dan pemberian penghargaan kelompok.

  • 33

    Hasil observasi yang dilakukan didapat di kelas eksperimen yaitu

    siswa kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro ada 25 siswa yang terdiri dari 11 siswa

    laki-laki dan 14 siswa perempuan, sedangkan di kelas kontrol yaitu siswa

    kelas 4 SD Negeri Krapyak terdapat 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-

    laki dan 14 siswa perempuan.

    Sebelum dilakukan penelitian pada kedua kelas tersebut, sebelumnya

    dilakukan uji coba tes hasil belajar. Tes hasil belajar dilakukan di SD Negeri 1

    Kedungrejo sebagai SD uji coba dengan responden 26 siswa kelas 4. Uji coba

    dilakukan untuk mendapatkan data tes hasil belajar pretest dan posttest untuk

    menguji validitas dan reliabilitas soal. Dari hasil uji coba soal pretest yang

    berjumlah 25 butir soal didapat 21 soal valid dan 4 soal tidak valid dengan

    ketentuan corrected item total correlation > 0,367 dan reliabilitas 0,930 yang

    artinya reliabilitas memuaskan dan dapat digunakan. Sedangkan untuk hasil

    uji coba tes hasil belajar posttest yang berjumlah 25 butir soal, didapat 20 soal

    valid dan 5 soal tidak valid dengan ketentuan corrected item total correlation

    > 0,367 dan reliabilitas 0,959 yang artinya reliabilitas memuaskan dan dapat

    digunakan. Soal yang dinyatakan valid baik soal pretest maupun soal posttest

    tersebut nantinya akan digunakan sebagai soal evaluasi sebelum dan sesudah

    pembelajaran baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Pelaksanaan penelitian eksperimen pertama dimulai pada pukul 07.15–

    08.25 WIB. Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen membahas materi

    tentang spengertian sumber daya alam. Guru mulai menyampaikan materi

    dengan menunjukkan contoh gambar gambar yang berhubungan degan

    sumber daya alam. Guru membentuk siswa dalam kelompok yaitu masing-

    masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang telah ditentukan guru

    berdasarkan prestasi akademiknya. Masing–masing kelompok terdiri dari

    siswa yang prestasinya tinggi, sedang, dan rendah. Dalam kelompok siswa

    melakukan diskusi untuk memperdalam materi yang telah dipelajari. Setelah

    melakukan diskusi siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

  • 34

    Selama diskusi dan presentasi guru memberikan bimbingan mengamati

    kegiatan siswa. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan bersama–

    sama dan diakhiri dengan penginformasian materi pertemuan selanjutnya.

    Pelaksanaan penelitian eksperimen kedua dimulai pada pukul 07.15-

    08.25 WIB. Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen membahas materi

    tentang macam-macam sumber daya alam dan bagaimana cara

    pemanfaatannya. Setelah selesai dengan kegiatan kelompok, setiap siswa

    diberikan soal individual (soal posttest). Dengan bimbingan guru siswa

    membuat kesimpulan dan diakhiri dengan pemberian salam.

    Selama pembelajaran berlangsung siswa benar-benar terlibat langsung

    dalam menemukan pengertian sumber daya alam, macam dan cara

    pemanfaatannya. Dengan membagi siswa dalam kelompok yang anggotanya

    heterogen siswa yang kurang mampu menguasai pelajaran dapat belajar

    bersama dengan siswa yang lebih menguasai materi. Pembentukan kelompok

    ini pengetahuan siswa akan terbangun, dan dengan adanya pembelajaran ini

    siswa dapat menuangkan pengetahuan yang mereka tangkap selama pelajaran.

    Pemberian penghargaan terhadap kelompok merupakan salah satu bentuk

    penyemangat untuk siswa agar lebih tertantang mempelajari IPA.

  • 35

    4.2.2 Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol

    Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian kelas kontrol seperti pada tabel 4.2 :

    Tabel 4.2

    Jadwal Penelitian Kelas Kontrol

    Hari/

    Tanggal

    Uraian Kegiatan

    Selasa,16

    April 2013

    1. Perkenalan dengan siswa.

    2. Memberikan soal pretest pada kelas kontrol.

    3. Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol dengan

    metode konvensional.

    Jumat, 19

    april 2013

    1. Kegiatan pembelajaran 2 dengan metode

    konvensional pada kelas kontrol.

    2. Memberikan soal posttest belajar pada kelas

    kontrol.

    Pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol dilakukan dalam dua kali

    pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas IV dengan

    menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pembelajaran terfokus pada

    guru, di mana guru menjelaskan dan siswa memperhatikan.

    Pada pertemuan pertama dilakukan pada jam ke 4 – 6, dimana

    pembelajaran membahas materi tentang pengertian sumber daya alam.

    Pertemuan kedua pembelajaran membahas materi tentang macam-macam

    sumber daya alam dan cara pemanfaatannya dan selanjutnya dilakukan

    dengan evalusai hasil belajar siswa.

    4.3 Hasil Penelitian

    Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis

    deskriptif, analisis prasyarat dan analisis parametrik.

  • 36

    4.3.1 Analisis Deskriptif

    Dalam penelitian ini, sebelum melakukan analisis deskriptif terlebih

    dahulu menentukan interval kelas dari kedua kelas penelitian yang disajikan

    dalam tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini, distribusi frekuensi ini

    berguna untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai data hasil

    posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari perhitungan rumusan

    interval kelas, diketahui bahwa banyaknya kategori adalah 6. Distribusi

    frekuensi hasil posttest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 :

    Tabel 4.3

    Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol

    Rentang Nilai Kelas Kontrol

    Frekuensi Presentase

    55 – 61 4 15,38 %

    62 – 67 3 12,00 %

    68 – 74 5 19,23 %

    75 – 81 10 38,46 %

    82 – 87 2 7,69 %

    88 – 95 2 7,69 %

    Jumlah 26 100 %

    Dari tabel 4.3 diketahui jumlah frekuensi data untuk kelas eksperimen

    sebanyak 26 dengan persentase sebesar 100%.

    Diagram batang distribusi frekuensi hasil posttest kelas kontrol disajikan pada

    gambar 4.1.

  • 37

    Gambar 4.1

    Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol

    Dari diagram batang dapat dilihat rentang masing-masing nilai dan

    frekuensi perolehan masing-masing nilai.

    Distribusi frekuensi hasil posttest kelas Eksperimen disajikan pada tabel 4.4 :

    Tabel 4.4

    Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen

    Rentang Nilai Kelas Kontrol

    Frekuensi Presentase

    60 – 65 3 12 %

    65 – 71 4 16 %

    72 – 77 4 16 %

    78 – 83 5 20 %

    84 – 89 5 20 %

    90 – 95 4 16 %

    Jumlah 25 100 %

    Dari tabel 4.4 dapat diketahui jumlah frekuensi data untuk kelas

    eksperimen sebanyak 25 dengan persentase sebesar 100%. Untuk nilai 60-65

    sebanyak 3 siswa, nilai 65-71 sebanyak 4 siswa, nilai 72-77 ada 4 siswa, 78-

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    55 – 61 62 – 67 68 – 74 75 – 81 82 – 87 88 – 95

    Fre

    ku

    en

    si

    Rentang Nilai

  • 38

    83 ada 5 siswa, 84-89 ada 5 siswa dan nilai 90-95 ada 4 siswa dengan jumlah

    keseluruhan 25 siswa.

    Diagram batang distribusi frekuensi hasil posttest kelas kontrol disajikan pada

    gambar 4.2.

    Gambar 4.2

    Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen

    Dari gambar 4.2 dapat dilihat rentang masing-masing nilai dan

    frekuensi perolehan masing-masing nilai.

    Berdasarkan hasil pengolahan distributif frekuensi, maka dapat

    ditentukan analisis deskriptif penelitian yang pengolahannya menggunakan

    bantuan SPSS for windows version 17.0. Analisis deskriptif penelitian ini

    menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar

    deviasi, varian, modus dan lain-lain. Dalam penelitian ini dilakukan analisis

    deskriptif dengan memberikan gambaran data tentang jumlah data,

    maksimum, minimum, mean, dan standar deviasi. Hasil analisis deskriptif

    siswa kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro sebagai kelas eksperimen dan siswa

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    2,5

    3

    3,5

    4

    4,5

    5

    65 – 71 72 – 77 78 – 83 84 – 89 90 – 95

    Fre

    ku

    en

    si

    Rentang Nilai

  • 39

    kelas 4 SD Negeri Krapyak sebagai kelas kontrol. Analisis deskriptif dapat

    dilihat pada tabel 4.5

    Tabel 4.5

    Analisis deskriptif

    Statistics

    Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

    N Valid 25 26

    Missing 1 0

    Mean 78.60 73.08

    Mode 80a 75

    Std. Deviation 9.301 10.008

    Variance 86.500 100.154

    Minimum 60 55

    Maximum 95 95

    a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

    Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah siswa dari kelas eksperimen

    yaitu 25, mean 78,60, nilai minimum 60, nilai maksimum 95 dan standar

    deviasi 9.301. Sedangkan untuk kelas kontrol jumlah siswa sebanyak 26,

    mean 73,08, nilai minimum 55, nilai maksimum 95 dan standar deviasi yaitu

    10,008.

    4.4 Analisis Data

    Uji Normalitas Pretest

    Uji prasyarat dari homogenitas adalah uji normalitas. Uji ini digunakan

    untuk mengetahui data nilai pretes, posttest dan gender tersebut berdistribusi

    normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas pretest untuk kelas eksperimen

    dan kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.6 :

  • 40

    Tabel 4.6

    Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Tests of Normality

    kelas

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

    nilai 1.00 .143 25 .200 .928 25 .078

    2.00 .172 26 .045 .944 26 .168

    a. Lilliefors Significance Correction

    Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa taraf siginifikasi untuk kelas

    eksperimen adalah 0.200 dan untuk kelas kontrol adalah 0.45 dimana kedua

    nilai tersebut < 0.05 yang bermakna Ho diterima, artinya pretest untuk kelas

    eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

    Uji Homogenitas Nilai Hasil Belajar Pretest

    Sebelum menerapkan suatu perlakuan, harus diketahui kondisi dan

    kemampuan kedua kelas tersebut sama atau tidak. Untuk mengetahui

    kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak

    digunakan uji homogenitas nilai pretest Adapun uji homogenitas rata-rata

    nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 :

    Tabel 4.7

    Hasil Uji Homogenitas Pretest

    Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Test of Homogeneity of Variances

    Hasil_Belajar

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    .446 1 48.135 .508

    Bedasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai signifikasi pretest kelas

    eksperimen dan kelas kontrol adalah 0.508 > 0.05 yang berarti Ho diterima,

  • 41

    yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen

    dan kelas kontrol.

    Uji Normalitas Posttest

    Untuk melihat normal atau tidaknya peyebaran data pada data hasil

    posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas

    data. Hasil analisis uji normalitas nilai posttest kelas eksperimen dan kelas

    kontrol pada tabel 4.8 :

    Tabel 4.8

    Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

    Kelas_Eksperimen .120 25 .200* .967 25 .577

    Kelas_Kontrol .124 25 .200* .967 25 .577

    a. Lilliefors Significance Correction

    Berdasarkan tabel 4.8, data dinyatakan berdistribusi normal jika

    signifikansi lebih besar dari 0,05. Nilai signifikansi ini dapat dilihat pada

    kolom Kolmogorov-Smirnova. Dari output yang ditampilkan dari kolom

    Kolmogorov-Smirnova Tabel 4.8 diketahui bahwa signifikasi untuk kelas

    eksperimen sebesar 0,200 > 0,05 sedangkan signifikansi kelas kontrol sebesar

    0,200 > 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa populasi data antara kelas

    eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Gambar grafik normalitas

    hasil posttest kelas eksperimen disajikan pada gambar 4.3 :

  • 42

    Gambar 4.3

    Grafik Normalitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen

    Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa hasil posttest kelas eksperimen

    menunjukkan data tersebar merata di sekitar garis pusat. Artinya bahwa

    rentang antara kemampuan siswa kelas eksperimen dengan kemampuan rata-

    rata kelas tidak begitu jauh. Untuk grafik normalitas hasil posttest kelas

    kontrol dapat dilihat pada gambar 4.4 :

    Gambar 4.4

    Grafik Normalitas Hasil Posttest Kelas Kontrol

  • 43

    Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa data hasil posttest kelas

    kontrol menunjukkan data tersebar merata di sekitar garis pusat, hal ini

    menunjukkan bahwa rentang antara kemampuan siswa kelas kontrol dengan

    kemampuan rata-rata kelas tidak begitu jauh walaupun dengan nilai rata-rata

    lebih rendah dari kelas eksperimen.

    Uji Homogenitas Posttest

    Uji homogenitas dalam penelitian ini, pada dasarnya dilakukan untuk

    membuktikan apakah data yang akan dianalisis memiliki variansi yang sama

    atau tidak dalam setiap kelompok kelasnya. Berikut ini adalah rincian data

    hasil analisis uji homogeitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

    disajikan pada tabel 4.9 :

    Tabel 4.9

    Hasil Uji Homogenitas Posttest

    Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Test of Homogeneity of Variances

    Hasil_Belajar

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    .030 1 49 .864

    Dari tabel 4.9, hasil uji homogenitas dapat dilihat pada kolom Levene

    Statistic. Dari kolom tersebut diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar

    0.864. Oleh karena itu nilai signifikansinya lebih dari 0.05, maka dapat

    disimpulkan bahwa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai

    varian yang sama.

  • 44

    4.5 Deskripsi Hasil Penelitian

    4.5.1 Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)

    Deskripsi pembelajaran STAD dapat dilihat dari hasil observasi.

    Observasi ini dilakukan pada saat guru menerapkan perlakuan pembelajaran

    di dalam kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran STAD.

    Lembar observasi yang dibuat didasarkan dengan ketentuan–ketentuan atau

    langkah–langkah pembelajaran STAD.

    Dari hasil observasi pembelajaran STAD (Student Teams Achievement

    Division) yang dilakukan oleh guru observer, didapatkan bahwa pembelajaran

    menggunakan STAD berlangsung dengan baik sesuai dengan teori dan

    langkah – langkah pembelajaran yang telah dibuat.

    4.5.2 Gender

    Gender dalam penelitian ini dibatasi pada jenis kelamin yaitu laki –

    laki dan perempuan. Data gender siswa didapat dari dokumentasi arsip

    sekolah yaitu absensi siswa. Dokumentasi ini untuk mendapatkan data jenis

    kelamin siswa kelas IV di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data gender

    siswa kelas 4 kelompok eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel

    4.10.

    Tabel 4.10

    Gender Siswa Kelas 4

    Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

    Kelompok

    Gender

    Total % Laki – laki Perempuan

    Jumlah % Jumlah %

    Eksperimen 11 44 14 56 25 100

    Kontrol 12 46.15 14 53,84 26 100

  • 45

    Dari tabel 4.10 dapat dilihat kelompok eksperimen terdapat 25 siswa

    yang terdiri atas 11 siswa laki – laki dan 14 siswa perempuan. Presentase

    siswa laki – laki lebih kecil daripada siswa perempuan, yaitu siswa laki – laki

    sebanyak 44% dan siswa perempuan 56%. Sedangkan di kelompok kontrol

    terdapat 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki – laki dan 14 siswa

    perempuan. Presentase siswa laki – laki lebih kecil daripada siswa perempuan,

    yaitu siswa laki – laki sebanyak 46,15% dan siswa perempuan 53,84%.

    4.6 Hasil Uji Hipotesis

    Uji hipotesis dilakukan dengan mengambil nilai posttest siswa dari

    kelompok kontrol yang dalam pembelajaran diberikan perlakuan konvensional

    dan kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran STAD

    (Student Team Achievement Division).

    4.6.1 Deskripsi Hasil Belajar Posttest Berdasarkan Gender

    Deskripsi ini merupakan hasil dari data ketuntasan hasil belajar siswa

    baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang di analisis berdasarkan

    gender siswa. Deskripsi hasil belajar posttest berdasarkan gender kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar 4.11.

    Tabel 4.11

    Deskripsi Hasil Belajar Posttest Berdasarkan Gender

    Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

    Kategori Range

    Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

    L P L P

    F % F % F % F %

    Tuntas 55 – 95 11 100 14 100 11 91,66 11 78,57

    Tidak tuntas 0 – 64 0 0 0 0 1 8,33 3 31,42

    Jumlah 12 100 14 100 12 100 14 100

    Mean 78,80 72,60

    St.deviasi 9,30 9,00

    Minimal 60 55

    Maksimal 95 95

    N 25 26

  • 46

    Dari gambar 4.11 dapat dilihat bahwa nilai posttest dari kelompok

    eksperimen terdapat 25 siswa, dari 11 siswa laki - laki semua tuntas,

    sedangkan dari 14 siswa perempuan semua tuntas.

    Presentase siswa laki – laki tuntas adalah 100%, siswa perempuan tuntas

    100%. Secara keseluruhan rata – rata kelompok eksperimen 78,80, standar

    deviasinya 9,30, nilai minimalnya 60 dan nilai maksimalnya 95.

    Nilai posttest dari kelompok kontrol terdapat 26 siswa, dari 12 siswa

    laki yang tuntas sebanyak 11 dan 1 tidak tuntas sedangkan dari 14 siswa

    perempuan 11 tuntas dan 3 tidak tuntas. Presentase siswa laki – laki tuntas

    adalah 91,66%, siswa laki – laki tidak tuntas 8,33%, siswa perempuan tuntas

    78,57%, siswa perempuan tidak tuntas 31,42%. Secara keseluruhan rata – rata

    kelompok kontrol 72,60, standar deviasinya 9,00, nilai minimalnya 55 dan

    nilai maksimalnya 95.

    1.6.2 Pengaruh Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar

    Pengaruh pembelajran metode konvensional terhadap hasil belajar dapat

    dilihat pada tabel 4.12

    Tabel 4.12

    Pengaruh Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar

    Tests of Between-Subjects Effects

    Dependent Variable:nilai

    Source

    Type III Sum of

    Squares Df Mean Square F Sig.

    Corrected Model 522.001a 1 522.001 6.321 .019

    Intercept 139333.539 1 139333.539 1687.319 .000

    kelas_kontrol .000 0 . . .

    Gender 522.001 1 522.001 6.321 .019

    kelas_kontrol * gender .000 0 . . .

    Error 1981.845 24 82.577

    Total 141350.000 26

    Corrected Total 2503.846 25

    a. R Squared = .208 (Adjusted R Squared = .175)

  • 47

    Dari tabel 4.12 dapat dilihat mean square, frekuensi dan Signifikasi kelas

    kontrol dengan mengunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah).

    4.6.3 Pengaruh Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar

    Pengaruh pembelajaran STAD terhadap hasil belajar merupakan hasil

    dari perlakuan pembelajaran STAD yang dilakukan di kelompok eksperimen

    dan dibandingkan dengan hasil belajar di kelompok kontrol yang

    menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar yang diperoleh

    didapat dari nilai evaluasi posttest siswa. Pengaruh pembelajaran STAD

    terhadap hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.13.

    Tabel 4.13

    Pengaruh Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar

    Source Type III Sum

    of Squares Df

    Mean

    Square F Sig.

    KELAS 455.510 1 455.510 1.999 0.030

    Total 297875.000 51

    Corrected

    total 4835.294 50

    Dari tabel 4.13 dapat dilihat :

    Jika signifikan > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak

    Jika signifikan < 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima

    Dilihat dari tabel 4.16, di dapat nilai sig. 0.030, di mana signifikan

    0,030 < 0,05 yang menunjukkan bahwa STAD berpengaruh terhadap hasil

    belajar. Artinya penerapan pembelajaran STAD yang dilakukan dapat

    mempengaruhi hasil belajar siswa.

  • 48

    4.6.4 Pengaruh Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan

    Gender

    Pada kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran

    STAD dan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

    Setelah adanya perlakuan pada kedua kelas tersebut dilakukan evaluasi untuk

    mendapatkan nilai hasil belajar posttest. Hasil belajar yang diperoleh siswa

    tersebut berdasarkan gender siswa.

    Apakah ada pengaruh penerapan pembelajaran STAD (Student Team

    Achievement Division) terhadap hasil belajar IPA berdasarkan gender siswa

    kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun

    Pelajaran 2012/2013.

    H0 : diduga tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran STAD

    (Student Teams Achievement Division) terhadap hasil belajar IPA

    berdasarkan gender siswa kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro

    Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

    H1 : diduga ada pengaruh penerapan pembelajaran STAD (Student

    Teams Achievement Division) terhadap hasil belajar IPA

    berdasarkan gender siswa kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro

    Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

    Pengaruh pembelajaran STAD terhadap hasil belajar berdasarkan gender

    dapat dilihat pada tabel 4.14.

  • 49

    Tabel 4.14

    Pengaruh Pembelajaran STAD

    Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan Gender

    Source Type III Sum

    of Squares Df

    Mean

    Square F Sig.

    KELAS *

    GENDER 74.964 1 74.964 0.822 0.369

    Total 298500.000

    51

    Corrected

    total 4835.294

    50

    Dari tabel 4.14 dapat dilihat dasar pengambilan keputusan berdasarkan

    signifikan (Sig.) adalah:

    Jika signifikan > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak

    Jika signifikan < 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima

    Uji perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran tipe STAD berdasarkan

    gender siswa terhadap hasil belajar menunjukkan nilai signifikan 0,369. Nilai

    sig 0,369 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh

    penerapan pembelajaran kooperatif STAD berpengaruh terhadap hasil belajar

    pada mata pelajaran IPA berdasarkan gender siswa kelas 4 SD Negeri II

    Ngadipiro Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

    4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

    Terdapat dua kelompok kelas yang digunakan sebagai peneilitian,

    yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen

    merupakan kelompok yang diberikan tindakan menggunakan pembelajaran

    tipe STAD (Student Teams Achievement Division), sedangkan kelompok

    kontrol kegiatan pembelajarannya menggunakan metode konvensional atau

    ceramah.

    Berdasarkan hasil posttest yang didapat dari kedua kelompok yaitu

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan bahwa terdapat

  • 50

    pengaruh penerapan pembelajaran STAD terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

    juga dapat dilihat dari nilai rata – rata siswa kelas eksperimen 78,80 dan nilai

    rata – rata kelas kontrol 72,60. Nilai rata – rata 78,80 > 72.60, di mana selisih

    6.20 yang berarti kelompok eksperimen dengan pembelajaran kooperatif tipe

    STAD memberikan hasil yang berbeda daripada kelompok kontrol yang

    menggunakan pembelajaran konvensional, dengan kata lain perlakuan yang

    diberikan dalam pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa.

    Pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan perlakuan atau

    tindakan dari 25 siswa terdapat 1 siswa laki – laki dan 5 siswa perempuan

    yang nilai posttestnya masih dibawah KKM, 10 siswa laki – laki yang di atas

    KKM dan 7 siswa perempuan yang di atas KKM. Setelah diberikan perlakuan

    menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)

    nilai posttest siswa baik siswa laki – laki maupun perempuan tuntas semua.

    Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi perbedaan hasil belajar pada siswa

    setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran STAD

    (Student Teams Achievement Division) daripada menggunakan pembelajaran

    konvensional.

    Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen mempengaruhi

    hasil belajar 6 siswa yang semula hasil belajarnya tidak tuntas menjadi tuntas

    di atas KKM yang telah ditentukan. Keenam siswa tersebut kemungkinan

    memiliki karakter yang berbeda – beda dalam belajar, secara garis besar siswa

    yang tuntas setelah diberikan perlakuan mempunyai karakter bahwa siswa

    tidak bisa belajar jika hanya mendengar penjelasan dari guru artinya siswa

    dapat memahami pelajaran jika melakukan aktifitas, merasa kesulitan

    menangkap pelajaran jika belajar sendiri, motivasi dalam belajar memerlukan

    dorongan dari luar (Arikunto, 2006). Dengan adanya perlakuan pembelajaran

    menggunakan STAD yang melibatkan kerjasama antar siswa, melakukan

    aktifitas belajar secara aktif, hal tersebut dapat memotivasi siswa dalam

  • 51

    belajar yang pada akhirnya setelah dilakukan tes akhir nilai siswa dapat

    mencapai ketuntasan.

    Pengujian hipotesis pengaruh penerapan pembelajaran tipe STAD

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gender berdasarkan tabel

    between-subject effect menunjukkan nilai sig 0.369 di mana sig 0.369 > 0,05,

    artinya tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran tipe STAD dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gender. Dengan kata lain

    gender tidak berperan menentukan hasil belajar.

    Hal ini kemungkinan karena pembelajaran STAD memiliki beberapa

    kelebihan. Kelebihan dari pembelajaran tipe STAD menurut Trianto, 2007

    yaitu : aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar terjadi

    interaksi atau kerjasama; siswa cenderung aktif dalam pembelajaran; dapat

    meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep, kemampuan kerjasama

    siswa terbangun; meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

    dan membantu siswa menumbuhkan berfikir kritis tanpa membedakan jenis

    kelamin.

    Slavin (1995) juga mengemukakan kelebihan model pembelajaran

    tipe STAD, yaitu: siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan

    menjunjung tinggi norma-norma kelompok; siswa aktif membantu dan

    memotivasi semangat untuk berhasil bersama; siswa aktif berperan

    sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok;

    dan interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka

    dalam berpendapat.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Selvia Yeni (2008)

    dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

    Kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) Terhadap

    Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II pada Mata Pelajaran IPA SD Negeri

    Dukuh 02 Salatiga Kecamatan Sidomukti Tahun Pelajaran 2011/2012”

    menarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan model

    pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar IPA kelas IV di SD

  • 52

    Negeri Dukuh 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Uji t menunjukkan Sig

    (2-tailed) (0,000) < α (0,05). Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil

    posstest kelas eksperimen yaitu 79,44 lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil

    posstest kelas kontrol 69,92.

    Pangestuti (2008) dalam penelitian “Pengaruh Penerapan

    Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Turnament) Terhadap hasil

    belajar Matematika Berdasarkan Gender siswa kelas 4 SD Negeri Krapyak

    Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 20011/2012” menarik kesimpulan

    bahwa ada pengaruh penerapan pembelajaran TGT (Team Game Turnament)

    terhadap hasil belajar siswa tetapi gender tidak berperan menentukan hasil

    belajar.

    Keberhasilan ini dilihat dari hasil posttest yang didapat dari kedua kelompok

    yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan bahwa terdapat

    pengaruh penerapan pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

    juga dapat dilihat dari nilai rata – rata siswa kelas eksperimen 78,79 dan nilai

    rata – rata kelas kontrol 69,84. Nilai rata – rata 78,79 > 69,84, di mana selisih

    8,95 yang berarti kelompok eksperimen dengan pembelajaran kooperatif tipe

    TGT lebih baik daripada kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran

    konvensional, dengan kata lain perlakuan yang diberikan dalam pembelajaran

    mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.

    Pengujian hipotesis pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif TGT

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gender berdasarkan tabel

    between-subject effect menunjukkan nilai sig 0,770 di mana sig 0,770 > 0,05

    artinya tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gender. Dengan kata lain

    gender tidak berperan menentukan hasil belajar.

  • 53

    Berdasarkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dapat

    disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan pembelajaran STAD (Student

    Teams Achievement Division) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD

    Negeri II Ngadipiro Kabupten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran

    2012/2013, tetapi gender tidak mempengaruhi hasil belajar.