28
1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Proses Perlakuan 4.1.1 Eksperimen Pemberian perlakuan dilakukan di kelas XI IPA 2, yaitu dengan diterapkannya metode pembelajaran Learning Cycle 5e memanfaatkan internet dengan standar kompetensi menggunakan perangkat lunak pembuat desain grafis. Perlakuan dilakukan selama dua kali pertemuan disesuaikan dengan rancangan proses pembelajaran yang memerlukan dua pertemuan untuk menyelesaikan satu kompetensi dasar. Pertemuan I Pertemuan pertama dilakukan pada kelas eksperimen pada hari selasa tanggal 31 Maret 2015 jam 9.15 - 11.15 WIB. jumlah siswa yang mengikuti pelajaran sebanyak 29 siswa dan tidak ada siswa yang absen. Pada pertemuan pertama dijelaskan terlebih dahulu kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama 2x45 menit. Penjelasan diberikan selama 5 menit. Hal hal yang dijelaskan yaitu metode belajar Learning Cycle 5E, pemanfaatan internet sebagai sumber informasi. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan materi mengidentifikasi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap. Setelah diberikan penjelasan, guru melaksanakan skema pembelajaran yang sudah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan treatment menggunakan metode belajar Learning Cycle 5E dengan memanfaatkan internet dimulai dari Fase engage (mengajak). Pada fase engage selama 15 menit bertujuan untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran desain grafis. Pembangkitan minat dengan cara memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Proses Perlakuan

4.1.1 Eksperimen

Pemberian perlakuan dilakukan di kelas XI IPA 2, yaitu dengan

diterapkannya metode pembelajaran Learning Cycle 5e memanfaatkan

internet dengan standar kompetensi menggunakan perangkat lunak

pembuat desain grafis. Perlakuan dilakukan selama dua kali

pertemuan disesuaikan dengan rancangan proses pembelajaran yang

memerlukan dua pertemuan untuk menyelesaikan satu kompetensi

dasar.

Pertemuan I

Pertemuan pertama dilakukan pada kelas eksperimen pada hari selasa

tanggal 31 Maret 2015 jam 9.15 - 11.15 WIB. jumlah siswa yang

mengikuti pelajaran sebanyak 29 siswa dan tidak ada siswa yang

absen. Pada pertemuan pertama dijelaskan terlebih dahulu kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan selama 2x45 menit. Penjelasan

diberikan selama 5 menit. Hal – hal yang dijelaskan yaitu metode

belajar Learning Cycle 5E, pemanfaatan internet sebagai sumber

informasi. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan materi

mengidentifikasi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap. Setelah

diberikan penjelasan, guru melaksanakan skema pembelajaran yang

sudah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Pelaksanaan treatment menggunakan metode belajar Learning Cycle

5E dengan memanfaatkan internet dimulai dari Fase engage

(mengajak). Pada fase engage selama 15 menit bertujuan untuk

membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi

pembelajaran desain grafis. Pembangkitan minat dengan cara

memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

2

diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk

menjawab beberapa pertanyaan dari guru seputar contoh gambar

materi pembahasan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan dasar siswa seputar materi perbedaan vektor dan bitmap.

Selanjutnya guru memberi instruksi kepada siswa agar dapat bekerja

sama dalam kelompok, kemudian guru membagi siswa yang

berjumlah 29 siswa menjadi 5 kelompok. Terdapat 4 kelompok

beranggota 6 siswa dan 1 kelompok beranggota 5 siswa.

4.1.1 Tabel pertemuan pertama pembagian materi

NO DAFTAR

KELOMPOK

MATERI

1 KELOMPOK 1 Pengertian desain grafis, fungsi, aplikasi

desain grafis, penerepan dalam kehidupan

sehari-hari.

2 KELOMPOK 2 pengertian unsur-unsur dasar dari desain

grafis dan penjelasan.

3 KELOMPOK 3 Pengertian bitmap, kelebihan dan

kekurangan, contoh file gambar bitmap dan

aplikasi desain.

4 KELOMPOK 4 Pengertian Vektor, kelebihan dan

kekurangan, contoh file gambar Vektor dan

aplikasi desain grafis Vektor.

5 KELOMPOK 5 Mencari perbedaan Vektor dan Bitmap.

Fase yang kedua yaitu fase Explore (menyelidiki) dengan alokasi

waktu 60 menit. Kegiatan siswa pada fase ini adalah mempelajari dan

mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru dengan cara berdiskusi

dengan anggota kelompok. Guru memberikan instruksi untuk

mengerjakan lembar kerja dengan memanfaatkan buku panduan atau

LKS dan internet sebagai sumber informasi. Kegiatan pada fase

explore bertujuan untuk menyusun pemahaman siswa dengan cara

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

3

menambah pengetahuan baru yang siswa temukan selama proses

diskusi.

Fase yang ketiga yaitu fase explain (menjelaskan). Guru pada fase ini

melakukan pengecekan hasil jawaban kepada masing-masing

kelompok untuk mengecek hasil jawaban sudah benar atau kurang

tepat. Setelah semua kelompok selesai dan jawaban sudah benar

kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan serta

mempraktekan hasil pekerjaan kepada siswa lain. Pada waktu

presentasi juga dilakukan tanya jawab.

Fase keempat yaitu fase elaboration (penerapan konsep) pada fase ini

guru memberikan tugas latihan yang dipraktekkan. Tugas praktikum

digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa memahami materi

perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap. Kegiatan ini bertujuan

agar siswa dapat belajar secara bermakna, karena dapat menerapkan /

mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru.

Fase kelima yaitu fase evaluate (evaluasi) dengan alokasi waktu 5

menit guru memberikan kuis. Kemudian guru bersama-sama dengan

siswa menyimpulkan secara bersama tentang materi Desain grafis

berbasis vektor dan bitmap yang dipelajari. Kegiatan ini bertujuan

untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi.

Selama proses treatment guru melakukan observasi mengenai

indikator keaktifan siswa. Pelaksanaan treatment dilakukan 2 kali

pertemuan dengan tata cara pelaksanaan yang sama dengan treatment

pertama. Perbedaan treatment pertama dan treatment kedua terletak

pada materi. Setelah pelaksanaan treatment pertama dan kedua selesai

selanjutnya dilakukan postest untuk mengukur hasil belajar siswa

apakah mengalami peningkatan atau tidak.

Pertemuan II

Pertemuan kedua dilakukan pada kelas eksperimen pada tanggal 7

April 2015 jam 9.15 – 11.00. Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran

sebanyak 29 siswa dan tidak ada siswa yang absen. Pada pertemuan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

4

kedua tidak lagi diberikan penjelasan tentang mekanisme

pembelajaran seperti pada pertemuan pertama. Dikarenakan metode

pembelajaran yang digunakan merupakan pengulangan dari pertemuan

sebelumnya. Hal yang membedakan pertemuan pertama dan kedua

yaitu terletak pada materi. Pertemuan kedua membahas tentang

identifikasi menu dan ikon pada program desain grafis Corel Draw.

Materi tersebut masih dalam satu kompetensi dasar yang sama dengan

pertemuan pertama.

Pertemuan kedua dimulai dari Fase engage (mengajak). Pada fase

engage selama 15 menit bertujuan untuk membangkitkan minat dan

rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran desain grafis.

Pembangkitan minat dengan cara memperlihatkan contoh gambar

fungsi menu dan ikon pada corel draw kemudian siswa diberi

kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk

menjawab beberapa pertanyaan dari guru seputar contoh gambar

materi pembahasan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan dasar siswa seputar materi menu dan ikon pada program

desain grafis Corel Draw. Selanjutnya guru memberi instruksi kepada

siswa agar dapat bekerja sama dalam kelompok. Kemudian guru

menginstrusikan kepada siswa agar siswa bergabung dengan

kelompok yang sudah dibuat sebelumnya.

4.1.L Tabel Pertemuan Kedua Pembagian Materi

NO DAFTAR

KELOMPOK

MATERI

1 KELOMPOK 1 Menjelaskan menu bar ( file, edit, view,

layout dan arrange).

2 KELOMPOK 2 Menjelaskan menu bar (effect, bitmaps, text,

table dan tool).

3 KELOMPOK 3 Menjelaskan Tool box (pick tools, shape

tools, croop tools dan zoom tools).

4 KELOMPOK 4 Menjelaskan tool box (curve tools, smart

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

5

tools, retangle tools dan ellipse tools).

5 KELOMPOK 5 Menjelaskan fungsi property bar.

Fase yang kedua yaitu fase Explore (menyelidiki) dengan alokasi

waktu 60 menit. Kegiatan siswa pada fase ini adalah mempelajari dan

mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru dengan cara berdiskusi

dengan anggota kelompok. Guru memberikan instruksi untuk

mengerjakan lembar kerja dengan memanfaatkan buku panduan atau

LKS dan internet sebagai sumber informasi. Kegiatan pada fase

explore bertujuan untuk menyusun pemahaman siswa dengan cara

menambah pengetahuan baru yang siswa temukan selama proses

diskusi.

Fase yang ketiga yaitu fase explain (menjelaskan). Guru pada fase ini

melakukan pengecekan hasil jawaban kepada masing-masing

kelompok untuk mengecek hasil jawaban sudah benar atau kurang

tepat. Setelah semua kelompok selesai dan jawaban sudah benar

kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan serta

mempraktekan hasil pekerjaan kepada siswa lain. Pada waktu

presentasi juga dilakukan tanya jawab.

Fase keempat yaitu fase elaboration (penerapan konsep) pada fase ini

guru memberikan tugas praktikum. Tugas praktikum digunakan untuk

mengukur seberapa jauh siswa memahami materi menu dan ikon pada

program desain grafis Corel Draw. Kegiatan ini bertujuan agar siswa

dapat belajar secara bermakna, karena dapat menerapkan /

mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru.

Fase kelima yaitu fase evaluate (evaluasi) dengan alokasi waktu 15

menit guru memberikan soal/kuis yang dikerjakan secara individu.

Kemudian guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan secara

bersama tentang materi menu dan ikon pada program desain grafis

Corel Draw yang dipelajari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa jauh siswa memahami materi.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

6

Selama proses treatment guru melakukan observasi mengenai

indikator keaktifan siswa. Pada pertemuan kedua siswa sudah mulai

terbiasa dengan metode yang digunakan. Keaktifan siswa juga

mengalami peningkatan dibandingkan pertemuan pertama.

4.1.2 Kontrol

Pada penelitian ini yang digunakan sebagai kelas kontrol yaitu kelas

XI IPA 1 dengan diterapkannya metode pembelajaran konvensional

(ceramah) yang biasa digunakan pada pertemuan – pertemuan

sebelumnya. Pembelajaran kelas kontrol menggunakan standar

kompetensi menggunakan perangkat lunak pembuat desain grafis.

Skema pembelajaran sudah dijelaskan sebelumnya pada BAB III.

Penerapan metode konvensional di kelas kontrol dilaksanakan

sebanyak dua kali pertemuan.

Pertemuan I

Pertemuan pertama dilakukan di kelas kontrol pada tanggal 9 April

2015 jam 07.00 – 08.30 dan jumlah siswa yang hadir 29 siswa. Materi

pembelajaran yaitu mengidentifikasi perbedaan grafis berbasis vektor

dan bitmap dilaksanakan menggunakan metode pembelajaran

konvensional (ceramah). Selama 45 menit pertama, pada

pelaksanaannya guru menjelaskan materi di depan kelas dan siswa

mencatat apa yang dibacakan oleh guru dengan membawa buku dan

sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa. Pada saat guru

menjelaskan materi, siswa terlihat pasif. Bahkan beberapa tidak

memperhatikan guru pada saat menjelaskan dan mengakibatkan

kurang adanya interaksi antara siswa dan guru pada proses

pembelajaran. Sebagian besar interaksi yang terjadi adalah guru hanya

menjelaskan materi dan siswa hanya menyimak dan mencatat materi.

Pertemuan II

Pada pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 16 April 2015 jam

07.00 – 08.30 dan jumlah siswa yang hadir 29 siswa.. Kegiatan proses

pembelajaran tidak jauh berbeda dengan sebelumnya hanya materi

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

7

pembelajaran yang berbeda tetapi masih dalam satu kompetensi dasar.

Materi pembelajaran yang digunakan yaitu mengidentifikasi menu dan

ikon pada program desain grafis corel draw dilaksanakan

menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Pada

pelaksanaannya guru menjelaskan materi di depan kelas dan siswa

mencatat apa yang dibacakan oleh guru, selama 45 menit pertama

dengan membawa buku dan sesekali melakukan tanya jawab dengan

siswa. Pada saat guru menjelaskan materi, siswa terlihat pasif. Bahkan

beberapa tidak memperhatikan guru pada saat menjelaskan dan

mengakibatkan kurang adanya interaksi antara siswa dan guru pada

proses pembelajaran. Sebagian besar interaksi yang terjadi adalah

guru hanya menjelaskan materi dan siswa hanya menyimak dan

mencatat materi

4.2. Hasil Belajar

4.2.1 Hasil Belajar Sebelum Tindakan

Tahap awal untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada mata

pelajaran TIK didapat dari nilai pretest yang dilakukan guru sebelum

dilakukannya tindakan. Nilai yang diperoleh dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.2.1 daftar hasil belajar siswa dari pretest

No. Nilai IPA 1 IPA 2 Presentase IPA 1

(%)

Presentase IPA

2 (%)

1. 80 2 - 6,9 0

2. 75 5 6 17,24 20,68

3. 70 5 6 17,24 20,68

4. 65 6 6 20,68 20,68

5. 60 6 6 20,68 20,68

6. 55 5 5 17,24 17,24

Jumlah 29 100 % 100 %

KKM 75

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

8

Jumlah nilai 1910 1895

Rata-rata kelas 65,86207 65,34483

Nilai tuntas 7 6

Nilai tidak tuntas 22 23

Berdasarkan data tabel tersebut kelas XI IPA 1 dengan jumlah 29

siswa, hanya 7 siswa yang nilainya sudah mencapai batas KKM dan

22 siswa yang belum mencapai KKM. Sementara untukmKelas XI

IPA 2 dengan jumlah 29 siswa, hanya 6 siswa yang nilainya mencapai

KKM dan 23 siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Oleh karena

itu berdasarkan tabel 4.2.1 kelas XI IPA 2 nilainya lebih rendah

dibandingkan kelas XI IPA 1, maka kelas XI IPA 1 dijadikan kelas

kontrol dan kelas IPA 2 dijadikan kelas eksperimen. Kelas Kontrol

menggunakan metode konvensional (ceramah) sementara kelas

eksperimen menggunakan metode pembelajaran Learning Cycle 5e

memanfaatkan internet.

4.2.2 Hasil Belajar Sesudah Tindakan

Tahap akhir untuk memperoleh data peningkatan hasil belajar siswa

pelajaran TIK didapat dari nilai posttest. Pemberian posttest

digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Nilai yang diperoleh dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.2.2 daftar hasil belajar siswa dari posttest

No. Nilai IPA 1 IPA 2 Presentase IPA 1

(%)

Presentase IPA 2

(%)

1. 95 - 5 0 20,68

2. 90 - 5 0 20,68

3. 85 6 5 20,68 20,68

4. 80 6 5 20,68 20,68

5. 75 6 5 20,68 20,68

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

9

6. 70 5 2 13,8 6,9

7. 65 6 2 17,24 6,9

Jumlah 29 100 % 100 %

KKM 75

Jumlah nilai 2180 2395

Rata-rata kelas 75,17241 82,58621

Nilai tuntas 18 25

Nilai tidak tuntas 11 4

Dari data tabel 4.2.2 kelas XI IPA 1 dengan jumlah 29 siswa, hanya

18 siswa yang nilainya sudah mencapai batas KKM dan 11 siswa yang

belum mencapai KKM. Sementara itu kelas XI IPA 2 dengan jumlah

29 siswa, 25 siswa yang nilainya mencapai KKM dan 4 siswa yang

nilainya belum mencapai KKM. Berdasarkan tabel diatas 4.2.2 Kelas

XI IPA 2 dilihat berdasarkan rata-rata nilai kelas hasil yang

ditunjukkan lebih tinggi dibandingkan kelas XI IPA 1, sementara

dilihat berdasarkan nilai ketuntasan kelas IPA 2 lebih banyak

dibandingkan kelas IPA 1. Sehingga metode Learning cycle 5e

dengan memanfaatkan internet memberikan pengaruh yang positif

terhadap hasil belajar yang terjadi peningkatan secara signifikan. Hasil

signifikan dapat dibuktikan dengan menguji nilai siswa dengan Uji-T.

4.3. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran untuk mengetahui

tanggapan siswa mengenai metode yang telah diterapkan pertanyaan

wawancara tersebut yaitu 1) bagaimana tanggapan siswa terhadap metode

learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet 2) apakah dengan penerapan

metode learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet membuat siswa

menjadi lebih aktif. Hasil dari wawancara tersebut dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

Narasumber 1 1. metode learning cycle 5e dengan

memanfaaatkan internet sangat

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

10

bermanfaat sekali dikelas.

Pembelajaran jadi tidak

membosankan dan monoton. Siswa

lebih termotivasi untuk belajar.

2. siswa menjadi lebih aktif dikelas

karena metode learning cycle 5e

dengan memanfaatkan internet

membuat siswa lebih termotivasi

dalam aktivitas dikelas.

Narasumber 2 1. metode learning cycle 5e membuat

siswa lebih terpacu dalam belajar

karena metode yang simpel tapi

memberikan efek yang luar biasa

dalam mengingat.

2.siswa menjadi aktif karena metode

learning cycle 5e dengan

memanfaatkan internet memberikan

kesan simpel dan mudah dalam

penerapannya.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil yang

positif mengenai metode learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet

yang digunakan dikelas. Hasil dapat disimpulkan bahwa merasa metode

learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet sangat bermanfaat karena

pembelajaran jadi tidak membosankan dan metode yang dipakai simpel tapi

memberikan efek luar biasa dalam meningkatkan hasil belajar serta metode

learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet juga dapat meningkatkan

keaktifan siswa.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

11

4.4. Observasi

4.3.1 Observasi Sebelum Tindakan

Pada penelitian ini dilakukan observasi untuk mengetahui peningkatan

keaktifan siswa sebelum pembelajaran menggunakan Learning cycle

5e dengan memanfaatkan internet. Selain itu observasi sebelum

tindakan ini dapat dijadikan bukti bahwa memang siswa yang

dijadikan sampel penelitian memiliki masalah dalam keaktifaan siswa

sehingga hasil belajar tidak mencapai ketuntasan. Pada kegiatan

observasi indikator keaktifan yang diamati adalah 1) selama proses

belajar, pada umumnya siswa terlibat menjawab pertanyaan, 2) siswa

pada umumnya mencari dan menggunakan sumber informasi, 3) kerja

sama dan interaksi siswa dalam kelompok, 4) terjadi interaksi antara

siswa dengan siswa atau siswa dengan guru, 5) siswa melakukan

presentasi di depan kelas, 6) mengerjakan tugas dari guru. Kegiatan

observasi dibantu oleh guru TIK di SMA N 1 Karanggede. Berikut

table hasil observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran

sebelum dilakukannya treatment.

Tabel 4.3.1 Hasil Obsevasi Sebelum Tindakan

No. Indikator

Persentase Kelas Kriteria

XI IPA

1

XI IPA

2

XI IPA

1

XI IPA

2

1. Selama proses belajar,

pada umumnya siswa

terlibat menjawab

pertanyaan

39% 36% Rendah Rerndah

2. Siswa pada umumnya

mencari dan

menggunakan sumber

informasi

54% 51% Sedang Sedang

3. Kerja sama dan

interaksi siswa dalam

kelompok

33% 33% Rendah Rendah

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

12

4. Terjadi interaksi antara

siswa dengan siswa

atau siswa dengan guru

33% 33% Rendah Rendah

5. siswa melakukan

presentasi di depan

kelas

33% 33% Rendah Rendah

6. mengerjakan tugas dari

guru

48% 46% Sedang Sedang

Total Presentase 40% 39% Rendah Rendah

Berdasarkan tabel 4.3.1 dapat disimpulkan bahwa total presentase

keaktifan siswa kelas XI IPA 1 adalah 40% tergolong dalam kategori

rendah dan presentase kelas XI IPA 2 adalah 39% tergolong dalam

kategori rendah. Kedua kelas tersebut masuk kategori keaktifan

kurang aktif. Indikator keaktifan yang pertama yaitu selama proses

belajar, pada umumnya siswa terlibat menjawab pertanyaan.

Perolehan hasil persentase indikator 1 didasarkan pada kriteria yang di

tetapkan yaitu siswa menjawab sendiri (tepat, hampir tepat)

memperoleh skor 3, menjawab ditunjuk memperoleh skor 2 dan tidak

menjawab atau diam memperoleh skor 1. Sehingga diperoleh hasil

pada kelas XI IPA 1 memperoleh 39% tergolong dalam kategori

rendah dan pada kelas XI IPA 2 memperoleh 36% tergolong kategori

rendah.

Indikator keaktifan yang kedua yaitu siswa pada umumnya mencari

dan menggunakan sumber informasi. Perolehan hasil persentase

indikator 2 didasarkan pada kriteria yang di tetapkan yaitu siswa

menggunakan internet, buku panduan, catatan kecil memperoleh skor

3, menggunakan buku panduan, catatan kecil memperoleh skor 2 dan

tidak mencari atau tidak menggunakan memperoleh skor 1. Sehingga

diperoleh hasil pada kelas XI IPA 1 memperoleh 54% tergolong

sedang dan pada kelas XI IPA 2 memperoleh 51% tergolong sedang.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

13

Indikator keaktifan ketiga, keempat dan kelima kelas XI IPA 1 dan

kelas XI IPA 2 memperoleh 33% tergolong rendah dikarenakan guru

belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif selama

proses pembelajaran.

Indikator yang keenam yaitu mengerjakan tugas dari guru. Perolehan

hasil persentase indikator 6 didasarkan pada kriteria yang di tetapkan

yaitu siswa mengerjakan sendiri dengan benar memperoleh skor 3,

mengerjakan kurang tepat atau mencontek memperoleh skor 2 dan

tidak mengerjakan sama sekali memperoleh skor 1.

Sehingga pada kelas XI IPA 1 memperoleh rata-rata observasi 48%

tergolong sedang dan pada kelas XI IPA 2 memperoleh 46%

tergolong sedang. Hal ini membutikan bahwa kedua kelas tersebut

memiliki keaktifan yang sedang. Namun presentase terendah yaitu

kelas XI IPA 2 dijadikan kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 kelas

kontrol.

4.3.2 Observasi Sesudah Tindakan

Pertemuan I dan Pertemuan II

Pada penelitian ini dilakukan observasi untuk mengetahui peningkatan

keaktifan siswa setelah pembelajaran menggunakan Learning cycle 5e

dengan memanfaatkan internet. Pada kegiatan observasi indikator

keaktifan yang diamati adalah 1) selama proses belajar, pada

umumnya siswa terlibat menjawab pertanyaan, 2) siswa pada

umumnya mencari dan menggunakan sumber informasi, 3) kerja sama

dan interaksi siswa dalam kelompok, 4) terjadi interaksi antara siswa

dengan siswa atau siswa dengan guru, 5) siswa melakukan presentasi

di depan kelas, 6) mengerjakan tugas dari guru. Berikut tabel hasil

observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran sesudah

dilakukannya treatment.

4.3.2 Tabel Observasi Sesudah Tindakan

No. Indikator

Pertemuan 1 Pertemuan 2

XI IPA 1

kontrol

XI IPA 2

eksperim

XI IPA 1

kontrol

XI IPA 2

eksperime

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

14

ent nt

1.

Selama

proses

belajar, pada

umumnya

siswa terlibat

menjawab

pertanyaan

43%

(sedang)

68%

(tinggi)

48%

(rendah)

89%

(sangat

tingi)

2.

Siswa pada

umumnya

mencari dan

menggunakan

sumber

informasi

41%

(sedang)

90%

(sangat

tingi)

44%

(sedang)

94%

(sangat

tinggi)

3.

Kerja sama

dan interaksi

siswa dalam

kelompok

33%

(rendah)

89%

(sangat

tinggi)

33%

(rendah)

91%

(sangat

tinggi)

4.

Terjadi

interaksi

antara siswa

dengan siswa

atau siswa

dengan guru

33%

(rendah)

89%

(sangat

tinggi)

33%

(rendah)

91%

(sangat

tinggi)

5.

siswa

melakukan

presentasi di

depan kelas

33%

(rendah)

87%

(sangat

tinggi)

33%

(rendah)

94%

(sangat

tinggi)

6.

mengerjakan

tugas dari

guru

46%

(sedang)

90%

(sangat

tinggi)

44%

(sedang)

95%

(sangat

tinggi)

Total

Presentase

38%

(rendah)

85%

(sangat

tinggi)

39%

(rendah)

91%

(sangat

tinggi)

Kelas

Kontrol

38,5 %

(rendah)

Kelas

Eksperimen

88 %

(sangat

tinggi)

Berdasarkan tabel 4.3.2 dapat disimpulkan bahwa total presentase

keaktifan siswa kelas kontrol pertemuan pertama dan kedua

memperoleh 38,5% tergolong rendah masuk kedalam kategori kurang

aktif. Sedangkan total presentase pada kelas eksperimen pertemuan

pertama dan kedua adalah 88% tergolong sangat tinggi masuk dalam

kategori aktif.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

15

Penentuan kriteria pada masing-masing indikator sama hal nya dengan

observasi sebelum tindakan. Sehingga antara peneliti dan guru TIK

memiliki penilaian yang sama terhadap lembar observasi. Penelitian

dilakuan dengan cara mengisi dan mengamati kegiatan siswa selama

proses pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah

dibuat. Hasil tersebut menunjukan bahwa penerapan metode

pembelajaran Learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet

berhasil untuk meningkatkan keaktifan siswa.

4.5. Analisis Dan Pembahasan Secara Statistik

4.4.1 Normalitas

Pretest

Pada tahapan ini dilakukan uji normalitas. Uji normalitas digunakan

untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian ini dilakukan dengan

statistik uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 19.0.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4.4.1 Uji Normalitas pretest

Hasil Pengujian

Hasil Belajar

pretest

(eksperimen)

Hasil Belajar

pretest

(kontrol)

N 29 29

Normal

Parameters

Mean 65,34 65,86

Std.Devition 7,062 7,8

Nilai | Ft-Fs| terbesar 0,159 0,152

Asymp. Sig (2-Tailed) 0,59 0,8

Test distribution is

Normal

Kriteria pengujian jika nilai | Ft - Fs |

terbesar kurang dari nilai tabel

Kolmogorov-Smirnov, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai | Ft

-

Fs | terbesar lebih besar dari nilai tabel Kolmogorov-Smirnov, maka

Ho ditolak ; H1 diterima. Berdasarkan perhitungan uji normalitas

pretes eksperimen menunjukkan bahwa nilai | Ft - Fs |

terbesar adalah

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

16

0,159 dan asymp. Sig (2-Tailed) bernilai 0,59. Berdasarkan pengujian

nilai kuantil Kolmogorov-Smirnov, dapat disimpulkan bahwa sebaran

data pretest kelas eksperimen tersebut normal karena nilai | Ft - Fs |

terbesar (0,159) > dari pada nilai tabel Kolmogorov-Smirnov (0,246)

dan nilai Asymp. Sig (2-Tailed) (0,59) > 5% (0,05).

Hasil yang sama pada pretest kontrol menunjukkan bahwa nilai | Ft -

Fs |

terbesar adalah 0,866 dan asymp. Sig (2-Tailed) bernilai 0,441.

Berdasarkan pengujian nilai kuantil Kolmogorov-Smirnov, dapat

disimpulkan bahwa sebaran data pretest kelas eksperimen tersebut

normal karena nilai | Ft - Fs | terbesar (0,152) > dari pada nilai tabel

Kolmogorov-Smirnov (0,246) dan nilai Asymp. Sig (2-Tailed) (0,8) >

5% (0,05).

Kedua uji normalitas untuk data nilai pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal.

Posttest

Pada tahapan ini dilakukan uji normalitas. Uji normalitas digunakan

untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan nilai postest.

Pengujian ini dilakukan dengan statistik uji Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan aplikasi SPSS 19.0. Hasil uji normalitas dapat dilihat

pada tabel dibawah.

Tabel 4.4.1 Uji Normalitas posttest

Hasil Pengujian Hasil Belajar

posttest

(eksperimen)

Hasil Belajar

posttest

(kontrol)

N 29 29

Normal

Parameters

Mean 82,59 75,17

Std.Devition 9,124 7,256

Nilai | Ft-Fs| terbesar 0,137 0,161

Asymp. Sig (2-Tailed) 0,177 0,053

Test distribution is

Normal

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

17

Kriteria pengujian jika nilai | Ft - Fs |

terbesar kurang dari nilai tabel

Kolmogorov-Smirnov, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai | Ft

-

Fs | terbesar lebih besar dari nilai tabel Kolmogorov-Smirnov, maka

Ho ditolak ; H1 diterima. Berdasarkan perhitungan uji normalitas

pretes eksperimen menunjukkan bahwa nilai | Ft - Fs |

terbesar adalah

0,137 dan asymp. Sig (2-Tailed) bernilai 0,177. Berdasarkan

pengujian nilai kuantil Kolmogorov-Smirnov, dapat disimpulkan

bahwa sebaran data pretes kelas eksperimen tersebut normal karena

nilai | Ft - Fs | terbesar (0,137) > dari pada nilai tabel Kolmogorov-

Smirnov (0,246) dan nilai Asymp. Sig (2-Tailed) (0,177) > 5% (0,05).

Hasil yang sama pada posttest kontrol menunjukkan bahwa nilai | Ft -

Fs |

terbesar adalah 0,161 dan asymp. Sig (2-Tailed) bernilai 0,053.

Berdasarkan pengujian nilai kuantil Kolmogorov-Smirnov, dapat

disimpulkan bahwa sebaran data pretes kelas eksperimen tersebut

normal karena nilai | Ft - Fs | terbesar (0,161) > dari pada nilai tabel

Kolmogorov-Smirnov (0,246) dan nilai Asymp. Sig (2-Tailed)

(0,053) > 5% (0,05).

Kedua uji normalitas untuk data nilai posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal.

4.4.2 Homogenitas

Setelah melakukan uji normalitas data yang berguna apakah data yang

didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Maka langkah selanjutnya

adalah melakukan uji homogenitas data. Uji homogenitas data

berguna untuk mengetahui data berasal dari sampel yang homogen

atau tidak. Maksud homogen disini adalah bahwa sampel yang

diambil memiliki tingkat kemampuan atau tingkat pemikiran yang

sama atau tidak. Oleh karena itu, dalam uji homogenitas data ini kita

menggunakan 2 sampel data untuk mengujinya.

Pretest

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

18

Setelah diketahui data pretest berdistribusi normal, maka selanjutnya

dilakukan uji homogenitas yang berguna untuk mengetahui kesamaan

varian antara skor pretest. Pada perhitungan ini dilakukan dengan

program SPSS 19.0. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel

4.3.1.2.

Tabel 4.4.2 Uji Homogenitas pretest

Kelas Sig (P)

Eksperimen 0,555

Kontrol

Kriteria Pengujian :

Jika nilai Sig. (P) > ∝(0.05), maka homogen

Jika nilai Sig. (P) < ∝(0.05), maka tidak homogen

Berdasarkan tabel di atas, pada skor pretest antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol diperoleh P = 0,555. Dengan membandingkan

dengan nilai ∝ = 0.05, karena nilai untuk P (0,555) > ∝ (0.05), maka

dapat disimpulkan bahwa data tersebut berasal dari populasi dengan

varians yang sama (homogen).

Posttest

Setelah diketahui data posttest berdistribusi normal, maka selanjutnya

dilakukan uji homogenitas yang berguna untuk mengetahui kesamaan

varian antara skor posttest. Pada perhitungan ini dilakukan dengan

program SPSS 19.0. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel

4.4.2.

Tabel 4.4.2 Uji Homogenitas posttest

Kelas Sig (P)

Eksperimen 0,16

Kontrol

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

19

Kriteria Pengujian :

Jika nilai Sig. (P) > ∝(0.05), maka homogen

Jika nilai Sig. (P) < ∝(0.05), maka tidak homogen

Berdasarkan tabel di atas, pada skor postest antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol diperoleh P = 0,16. Dengan membandingkan dengan

nilai ∝ = 0.05, karena nilai untuk P (0,16) > ∝ (0.05), maka dapat

disimpulkan bahwa data tersebut berasal dari populasi dengan varians

yang sama (homogen).

4.4.3 Uji-T

Uji Persamaan Dua Rerata

Teknik analisis uji-T pretest bertujuan untuk mengetahui

persamaan hasil belajar pada tahap awal. Hasil penghitungan uji-T

pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan bantuan

program SPSS versi 19.0. Sedangkan ringkasan hasil penghitungan

uji-T pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tercantum dalam

tabel di bawah ini.

Tabel 4.4.3 Uji Persamaan Dua Rerata

Kelas Df Sig.(P) ∝ thitung ttabel

Eksperimen 56 0,792 0,05 -2,56 2,003

Kontrol

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa signifikansi (P) adalah

0,792. Karena signifikansi P (0.792) > ∝ (0.05), atau thitung adalah -

2,56 karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (-2,56) < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,003), maka keputusan uji nilai

Sig. > α atau thitung < ttabel maka keputusannya adalah tolak H1

dengan kata lain H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran Learning Cycle 5e dengan memanfaatkan

internet sama dengan penggunaan model belajar konvensional dalam

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI SMA N 1

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

20

Karanggede pada pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer dalam

hal hasil belajarnya.

Uji Perbedaan Dua Rerata

Setalah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada skor

posttest dapat dilihat bahwa data tersebut menunjukkan normal dan

homogen, sehingga untuk menguji perbedaan dua rerata posttest

digunakan uji statistik parametrik uji T (Independent Samples T Test

menggunakan equal variances assumed) dengan bantuan program

SPSS 19.0, dengan taraf signifikansi 5%.

Rumusan hipotesis yang akan diuji:

H0 : Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5e dengan

memanfaatkan internet sama dengan penggunaan model belajar

konvensional dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa

kelas XI SMA N 1 Karanggede pada pelajaran Teknologi Informasi

dan Komputer.

H1 : Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5e dengan

memanfaatkan internet lebih tinggi dari pada penggunaan model

belajar konvensional dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

siswa kelas XI SMA N 1 Karanggede pada pelajaran Teknologi

Informasi dan Komputer.

Tabel 4.3.2.3 Uji perbedaan dua rata-rata posttest

Kelas Df Sig.(P) ∝ thitung ttabel

Eksperimen 56 0,001 0,05 3,425 2,003

Kontrol

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa signifikansi (P) adalah

0,001. Karena signifikansi P (0.001) < ∝(0.05), atau thitung adalah

3,425 karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (3,425) > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,003), maka keputusan uji nilai

Sig. < α atau thitung > ttabel maka keputusannya adalah tolak H0

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

21

dengan kata lain H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran Learning Cycle 5e dengan memanfaatkan

internet lebih tinggi dari pada penggunaan model belajar konvensional

dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI SMA

N 1 Karanggede pada pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer.

4.4.4 Uji-Gain

Uji-gain digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

yang signifikan. Uji ini untuk membandingkan hasil pretest-postest

kelas kontrol dan pretest-postest kelas eksperimen dengan digunakan

perhitungan gain ternormalisasi. Nilai gain didapat dari selisih nilai

posstest dan pretest. Karena hasil belajar merupakan hasil yang

diperoleh siswa setelah pembelajaran, maka hasil belajar yang

dimaksud yaitu adanya peningkatan yang dialami siswa. Hasil dari

perhitungan gain ternormalisasi (g) dapat dilihat pada tabel 4.4.4

Tabel 4.4.4 Hasil Perhitungan Gain

Kelas Pretest Posttest G g Keterang

an

Eksperimen 65,3448 82,58 17,2352 0,49733373 Sedang

Kontrol 65,86 75,17 9,31 0,27270064 rendah

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

22

Gambar 4.4.4 Nilai Gain Kelas Eksperimen dan kontrol

Berdasarkan tabel 4.4.4 dan Gambar 4.4.4 memperlihatkan bahwa

nilai pretest dan posttest diperoleh nilai gain ternormalisasi pada kelas

eksperimen sebesar 0.57 yang diinterpretasikan ke dalam kriterium

nilai (g) tergolong sedang. Sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0.15

tergolong rendah. Jika dibandingkan nilai gain antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran TIK menggunakan metode pembelajaran Learning cycle

5e dengan memanfaatkan internet di kelas eksperimen lebih signifikan

dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran

konvensional.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pelaksanaan pembelajaran TIK menggunakan metode

pembelajaran Learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet

Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan, proses

pembelajaran menggunakan metode konvensional mengakibatkan

siswa kurang tertarik dan kurang berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Pembelajaran dengan metode konvensional menjadikan

siswa kurang aktif didalam kelas dikarenakan hanya guru yang

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

23

berperan dalam proses pembelajaran. Tidak hanya metode

pembelajaran yang menjadi kendala namun juga sumber belajar yang

siswa gunakan kurang lengkap karena siswa menggunakan LKS

sebagai buku panduan. Untuk itu maka kendala tersebut dijadikan

dasar pada penelitian ini. Proses belajar yang biasanya hanya ceramah

didepan maka pada penelitian ini tidak hanya guru yang berperan

dalam pembelajaran namun juga siswa dituntut berperan aktif dalam

proses pembelajaran dengan model pembelajaran Learning cycle 5e.

Tidak hanya model belajar yang dirubah namun juga siswa dituntut

untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang ada untuk pembelajaran

dengan menggunakan internet sebagai sumber belajar. Model

pembelajaran Learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet

dilakukan di kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen, sementara

model ceramah atau metode konvensional dilakukan di kelas XI IPA 1

sebagai kelas kontrol.

Tahap pertama pada kelas eksperimen yaitu dengan memberikan

pretest. Pemberian pretest digunakan untuk mengukur sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi yang dijelaskan, yang hasilnya

digunakan untuk menjawab hipotesis terhadap hasil belajar siswa

bahwa kemampuan yang dimiliki siswa sama. Tahap selanjutnya

pemberian treatment dengan menggunakan metode belajar learning

cycle 5e dengan memanfaatkan internet. Sementara untuk kelas

kontrol digunakan pembelajaran konvensional atau ceramah seperti

biasa.

Tahap selanjutnya pada kelas eksperimen diberikan treatment

sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Siswa diberi penjelasan tentang

metode learning cycle 5e dan pemanfaatan internet sebagai sumber

informasi. Metode pembelajaran learning cycle 5e dimulai dari fase

pertama yaitu fase engage. Pada fase engage selama 15 menit

bertujuan untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa

terhadap materi pembelajaran desain grafis. Pembangkitan minat

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

24

dengan cara memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap

kemudian siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman

sebangku untuk menjawab beberapa pertanyaan dari guru seputar

contoh gambar materi pembahasan. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengetahui kemampuan dasar siswa seputar materi perbedaan vektor

dan bitmap. Selanjutnya guru memberi instruksi kepada siswa agar

dapat bekerja sama dalam kelompok, kemudian guru membagi siswa

yang berjumlah 29 siswa menjadi 5 kelompok. Terdapat 4 kelompok

beranggota 6 siswa dan 1 kelompok beranggota 5 siswa. Fase yang

kedua yaitu fase Explore (menyelidiki) dengan alokasi waktu 60

menit. Kegiatan siswa pada fase ini adalah mempelajari dan

mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru dengan cara berdiskusi

dengan anggota kelompok. Guru memberikan instruksi untuk

mengerjakan lembar kerja dengan memanfaatkan buku panduan atau

LKS dan internet sebagai sumber informasi. Kegiatan pada fase

explore bertujuan untuk menyusun pemahaman siswa dengan cara

menambah pengetahuan baru yang siswa temukan selama proses

diskusi.

Fase yang ketiga yaitu fase explain (menjelaskan). Guru pada fase ini

melakukan pengecekan hasil jawaban kepada masing-masing

kelompok untuk mengecek hasil jawaban sudah benar atau kurang

tepat. Setelah semua kelompok selesai dan jawaban sudah benar

kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan serta

mempraktekan hasil pekerjaan kepada siswa lain. Pada waktu

presentasi juga dilakukan tanya jawab.

Fase keempat yaitu fase elaboration (penerapan konsep) pada fase ini

guru memberikan tugas latihan yang dipraktekkan. Tugas praktikum

digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa memahami materi

perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap. Kegiatan ini bertujuan

agar siswa dapat belajar secara bermakna, karena dapat menerapkan /

mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

25

Fase kelima yaitu fase evaluate (evaluasi) dengan alokasi waktu 5

menit guru memberikan kuis. Kemudian guru bersama-sama dengan

siswa menyimpulkan secara bersama tentang materi Desain grafis

berbasis vektor dan bitmap yang dipelajari. Kegiatan ini bertujuan

untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi.

Selama proses treatment guru melakukan observasi mengenai

indikator keaktifan siswa. Pelaksanaan treatment dilakukan 2 kali

pertemuan dengan tata cara pelaksanaan yang sama dengan treatment

pertama. Perbedaan treatment pertama dan treatment kedua terletak

pada materi. Setelah pelaksanaan treatment pertama dan kedua selesai

selanjutnya dilakukan postest untuk mengukur hasil belajar siswa

apakah mengalami peningkatan atau tidak secara signifikan.

Metode belajar learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet

efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dikelas sekaligus

mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Perhatian siswa

dikelas semakin meningkat, siswa berani memberikan pendapat dan

saling berdiskusi antar siswa. Terbukti dari hasil observasi yang

dilakukan tentang keaktifan dikelas berdasarkan indikator. Hasil yang

di dapatkan terdapat perbedaan keaktifan siswa dikelas kontrol dan

kelas eksperimen.

Hasil presentase keaktifan yang diperoleh selama proses

pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 4.5.1 Perbandingan Keaktifan Belajar Kontrol Dan Eksperimen

No. Indikator

Persentase Kelas

Eksperimen

Persentase Kelas

Kontrol

Sebelum Rata-rata

Pert 1,2 Sebelum

Rata-rata

Pert 1,2

1. Selama proses

belajar, pada

umumnya siswa

terlibat menjawab

36 78,5 39 45,5

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

26

pertanyaan

2. Siswa pada

umumnya mencari

dan menggunakan

sumber informasi

51 92 54 42,5

3. Kerja sama dan

interaksi siswa

dalam kelompok

33 90 33 33

4. Terjadi interaksi

antara siswa dengan

siswa atau siswa

dengan guru

33 90 33 33

5. siswa melakukan

presentasi di depan

kelas

33 90,5 33 33

6. mengerjakan tugas

dari guru

46 92,5 48 45

Total Presentase 39% 88% 40% 38,5%

Berdasarkan tabel 4.5.1 Dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan

sebelum diberikan treatment memperoleh total presentase keaktifan

39%. Setelah diberikannya treatment ternyata hasil observasi

keaktifan pertemuan pertama dan kedua memperoleh rata-rata 88%.

Berbeda dengan hasil observasi pada kelas kontrol sebelum

dilakukannya treatment memperoleh 40%. Hasil presentase observasi

keaktifan memperlihatkan bahwa kelas kontrol lebih tinggi dari kelas

eksperimen, perbedaan keaktifan kedua kelas tidak terpaut terlalu

jauh. Namun pada kelas kontrol setelah diberikan treatment dengan

metode konvensional memperlihatkan bahwa keaktifan belajar yang

diperoleh kelas kontrol menurun semula 40% menjadi 38,5%.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

27

Dapat disimpulkan bahwa metode learning cycle 5e dengan

memanfaatkan internet dapat meningkatkan keaktifan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung.

4.5.2 Peningkatan hasil belajar setelah menggunakan metode

pembelajaran Learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet

Penelitian dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran

Learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet. Kegiatan pertama

yaitu memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sebelum diberikan treatment.

Berdasarkan dari hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen

diperoleh kesimpulan rata-rata kelas eksperimen lebih rendah

dibandingkan rata-rata kelas kontrol, namun perbandingan rata-rata

pada kedua kelas tidak terlalu jauh, sehingga kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dikatakan memiliki kemampuan awal yang sama.

Kemudian kelas eksperimen diberikan tindakan menggunakan metode

pembelajaran learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet dan

pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Setelah

pemberian tindakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,

kemudian diberikan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa. Dapat disimpulkan pada hasil posttest, bahwa rata-rata

hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol.

perbedaan hasil akhir rata-rata sangat signifikan sehingga terdapat

perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut tabel

hasil pretest dan postest pada kelas kontrol dan eksperimen.

Tabel. 4.5.2 Hasil pretest dan postest pada kelas kontrol dan

eksperimen

Kontrol Eksperimen

Pretest Postest Pretest Postest

Rata-rata 65,86 75,17 65,34 82,58

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN - UKSW€¦ · memperlihatkan contoh gambar vektor dan bitmap kemudian siswa . 2 . diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab

28

Nilai tuntas 7 18 6 25

Nilai tidak

tuntas

22 11 23 4

Nilai

tertinggi

80 85 75 95

Nilai

terendah

55 65 55 65

Berdasar tabel 4.5.2 Pada kelas kontrol semula hasil pretest 65,86

menjadi 75,17 sementara pada kelas eksperimen hasil pretest 65,34

menjadi 82,58. Pembelajaran dengan metode learning cycle 5e dengan

memanfaatkan internet pada kelas eksperimen jumlah nilai yang

tuntas KKM ada 25 siswa dari 29 siswa. Dan pembelajaran dengan

metode konvensional pada kelas kontrol jumlah nilai yang tuntas 18

siswa dari 29 siswa. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa metode

learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet terbukti

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang sudah dilakukan,

dapat disimpulkan bahwa sampel terdistribusi secara normal dan

sampel berasal dari variansi yang sama atau homogen, sehingga

penelitian ini menggunakan uji T dengan statistik Independent

Sample T-Test menggunakan equal variances assumed. Hasil akhir

dari penelitian ini, yaitu nilai P (0.001) < ∝(0.05) sehingga H1 yang

berbunyi Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5e dengan

memanfaatkan internet lebih tinggi dari pada penggunaan model

belajar konvensional dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

siswa kelas XI SMA N 1 Karanggede pada pelajaran Teknologi

Informasi dan Komputer diterima.