19
53 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross-sectional. Penelitian deskiripsi korelasional adalah desain penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan, memperkirakan dan menguji suatu teori yang ada antara 2 variabel. Yaitu hubungan postur duduk supir travel dalam mengemudi dengan keluhan nyeri punggung. Adapun pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat atau point time approach (Natoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan postur duduk sopir travel saat mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah di kota Malang. Postur duduk sopir travel saat mengemudi (Variabel X) Keluhan nyeri punggung bawah (Variabel Y) Hubungan postur duduk sopir travel saat mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah.

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

  • Upload
    others

  • View
    30

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

53

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif korelasional dengan rancangan

penelitian cross-sectional. Penelitian deskiripsi korelasional adalah desain penelitian yang

digunakan untuk menjelaskan hubungan, memperkirakan dan menguji suatu teori yang

ada antara 2 variabel. Yaitu hubungan postur duduk supir travel dalam mengemudi

dengan keluhan nyeri punggung. Adapun pendekatan yang digunakan adalah Cross

Sectional yaitu data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan dalam

waktu yang bersamaan. Penelitian ini untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor

resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus

pada suatu saat atau point time approach (Natoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini peneliti

ingin mengetahui hubungan postur duduk sopir travel saat mengemudi dengan keluhan

nyeri punggung bawah di kota Malang.

Postur duduk sopir travel

saat mengemudi (Variabel

X)

Keluhan nyeri punggung

bawah (Variabel Y)

Hubungan postur duduk

sopir travel saat

mengemudi dengan

keluhan nyeri punggung

bawah.

Page 2: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

54

4.2 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah tahapan (langkah-langkah dalam aktivitas kelompok

ilmia) mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal

penelitian dilakukan (Nursalam, 2008).

Gambar 2.4 kerangka penelitian. Postur Duduk Sopir Travel Saat Mengemudi

Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Di Kota Malang

Tehnik Smpling: total Sampling

Desain penelitian: Cross Sectional, variabel independen dan dependen

diukur dalam satu waktu

Populasi: 31 sopir travel yang bekerja di King Travel yang berada di wilayah kota Malang

Sampel: 31 sopir travel saat Pengemudi dengan keluhan nyeri punggung di King Travel

Alat Ukur: koesioner

Skala : Nominal

Analisis Data: shi square

Hasil: . hubungan Postur Duduk Sopir Travel Saat Mengemudi Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Di Kota Malang

Variabel independen : Postur duduk sopir travel dalam mengemudi

Variabel dependen : Keluhan nyeri punggung bawah

Alat Ukur: Pemberian koesioner

Skala : Ordinal

Page 3: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

55

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Nursalam, 2016). Populasi

dalam penelitian ini adalah sopir travel dalam mengemudi dengan keluhan nyeri

punggung bawah di silver rent car sebanyak 31 sopir travel.

4.3.2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai

subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi

dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada. Pada dasarnya ada dua syarat yang

harus dipenuhi saat menetapkan sampel, dengan teknik total sampling yaitu suatu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian) (Nursalam, 2013). Sampel dalam

penelitian ini adalah sopir di silver rent car di kota Malang yang bersedia menjadi

responden dengan jumlah 31 orang.

4.3.3 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk mewakili populasi.

Sedangkan, tehnik sampling adalah suatu cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel untuk memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek

penelitian (Nursalam, 2014).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan tehnik total sampling atau bisa disebut juga judgement sampling, adalah suatu

tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan

Page 4: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

56

yang dikehendaki peneliti ( tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut

dapat mewakili karaktekristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2016).

4.4 Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Hasmi,2016).

4.4.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas (independent Variabel) adalah variabel yang mempengaruhi atau

nilainya menentukan variabel yang lain (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini variabel

independen adalah postur duduk sopir travel saat mengemudi.

4.4.2 Variabel Dependen (Terikat)

Variabel terikat (Dependent Variabel) adalah Variabel dependen adalah variabel yang

dipengaruhi nilainya yang ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah keluhan nyeri punggung bawah yang berkerja di

silver rent car kota Malang.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah pemberian definisi terhadap variabel penelitian secara

operasional sehinga peneliti mampu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait

dengan konsep (Swarjana, 2012) berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau ukuran yang melekat pada objek

penelitian baik bersifat fisik (nyata) atau psikis (tidak nyata) namun penelitian lain

menyebutkan suatu yang digunakan sebagi ciri-ciri, sifat atau ukuran yang memiliki

satuan penelitian dari sebuah teori (Suyanto, 2011).

Page 5: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

57

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi

Operasional

Parameter Instrument Skala

Ukur

Hasil Ukuran

1 Independen :

Postur Duduk

Sopir travel

rent car selama

mengemudi

kendaraan

Posisi duduk pada

sopir treval rent

car saat

mengemudi

kendaraan sesuai

dengan standar

mengemudi yang

benar.

1. Bagian belakang kursi mobil Anda harus mencapai ketinggian bahu Anda. 2. Posisi Roda Kemudi dan Lengan Pada mobil yang dilengkapi dengan kantung udara di roda kemudi, jarak tertentu diperlukan agar mereka bekerja secara optimal - di mana saja sekitar 10-2 inci (25-30 cm) adalah jarak minimal yang baik. 3. Sebagian besar kursi mobil dilengkapi dengan sandaran kepala yang dapat disetel. Idealnya, Anda harus bisa mengatur ketinggian dan posisi depan-ke-belakang. 4. Kaki Anda dengan tumit tidak boleh kaku ketika di bawah dan jari-jari kaki dapat menekan pedal. Kaki kanan harus dapat bergerak dengan mudah di antara pedal gas dan pedal rem saat tumit ditempatkan menekan di depan pedal rem 5. Sesuaikan dukungan ke ketinggian yang tepat dengan memposisikan di lekuk punggung bawah Anda. Ujung terendah dukungan harus ditempatkan di garis ikat pinggang Anda atau di atas panggul. (physiomed, 2016).

Kuesioner

Nominal tepat : (+) ≥ 3

Tidak Tepat : (-)

≤ 3

Azwar (2014)

Page 6: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

58

2 Dependent :

Keluhan Nyeri

Punggung

bawah pada

sopir travel

Rasa nyeri yang dialami oleh sopir travel saat mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah.

1. panas pada daerah

punggung bawah

2. Nyeri tertusuk-tusuk

bagian punggung

bawah

3. Nyeri terus menerus

sebelum melakukan

aktivitas.

4. Sulit untuk memutar

badan kekiri dan

kanan.

5. Kesemutan pada

daerah punggung

bawah.

Kuesioner Ordinal Nyeri = ≥ 57

Tidak nyeri =˂ 38

Azwar (2016)

Page 7: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

59

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di King Travel kota Malang. Waktu penelitian

dilakukan selama 1 minggu pada Mei 2017. Dilakukan setelah peneliti mendapatkan

persetujuan dari pihak kelola Silver Rent Car di kota Malang.

4.7 Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian adalah alat ukur, alat-alat yang digunakan mengukur

memperoleh alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2014). Menurut Fitzpatrick &

Meredith (2012) Intrumen penelitian juga didefinisikan sebagai istilah luas untuk

aktifitasdalam pengembangan, secara minimal alat bantu tersebut berupa kalimat

pertanyaan yang akan ditanyakan sebagai catatan, serta alat tulis untuk menuliskan

jawaban yang diterima, kalimat ini disebut juga sebagai pedoman wawancara. Instrumen

pada penelitian ini menggunakan artenatif tentang postur duduk. Penelitian ini ada dua

bentuk, kuesioner pertama terdiri atas 5 pertanyaan berdasarkan postur duduk sopir saat

mengemudi jawaban tepat skor (1), tidak tepat skor (0), oleh peneliti. Di beri tanda

centang (√) untuk jawaban yang sesuai dengan responden. Kuesioner kedua terdiri atas

19 pertanyaan tentang keluhan nyeri punggung bawah saat mengemudi dengan pilihan

jawaban jika “sangat sering” di berikan nilai 4, “kadang-kadang” diberikan nilai 3,

“jarang” diberikan nilai 2, dan “tidak pernah” diberikan nilai 1 dengan di beri tanda

centang (√) untuk jawaban yang sesuai dengan responden.

Page 8: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

60

4.7.1 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan secara lisan atau pernyataan tertulis kepada responden

(Nursalam, 2016). Kuesioner atau alat ukur ini berupa angket dengan beberapa

pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mampu

menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Kuesioner ini disusun dengan mengacu pada

parameter yang sudah dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan

(Hidayat, 2014).

a. Instrument penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini di ambil dan

dimodifikasi dari penelitian M. syaiful ikhsan (2015). Kuesioner terdiri dari 5

pertanyaan dengan interpretasi penilaian, jawaban tepat, tidak tepat oleh peneliti.

Kuesioner postur duduk sopir travel saat mengemudi terdiri dari 5 penilaian dan

pertanyaan yang berbeda-beda dengan interprestasi penilaian apabila skor ≤ 2.5

menunjukan tidak sesuai dengan postur duduk sopir trevel saat mengemudi dan

skor ≥ 2.5 menunjukan sesuai dengan postur duduk sopir trevel saat mengemudi.

Tabel 4.3.1 Kisi-kisi kuesioner postur duduk sopir travel saat mengemudi

No Pertanyaan Nomor Pertanyaan Jumlah Soal

1 posisi punggung 1 1

2 posisi tangan 2 2

3 posisi kepala 3 3

4 posisi kaki 4 4

5 posisi tulang ekor 5 5

Total 5

Page 9: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

61

Penghitungan skoring postur duduk sopir travel saat mengemudi sebagai berikut

(Azwar 2014)

Jumlah skor tertinggi = jumlah pertanyaan x skor tertinggi

= 5 x 1

= 5

Jumlah skor terendah = jumlah pertanyaan x skor terendah

= 5 x 0

= 0

Rangen = jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah

= 5 – 0

= 5

Kategori = 2 (Tepat ,tidak tepat)

Interval =

=

= 2,5

Kriteria penilaian = Skor Tertinggi – interval

= 5– 2,5

= 2,5

Kesimpulan :

- tepat : skor yang didapatkan > 2,5

- Tidak tepat : skor yang didapatkan < 2,5

Page 10: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

62

b. Instrumen tentang nyeri punggung bawah di adopsi dan di modifikasi dari penelitian

Arma (2017) yang diberikan secara langsung kepada responden. Jenis kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah (kuesioner tertutup). Kuesioner terdiri dari 19

pertanyaan dengan interpretasi penilaian, jawaban sangat sering skor (4), kadang-

kadang skor (3), jarang skor (2), dan tidak pernah skor (1) oleh peneliti. Interprestasi

penilaian kuesioner keluhan nyeri punggung bawah apabila skor < 47,5 menunjukan

tidak nyeri, dan skor > 47,5 menunjukan nyeri punggung.

Tabel 4.4 pertanyaan untuk keluhan nyeri punggung bawah.

No Pertanyaan Nomor Pertanyaan Jumlah Soal

1 Nyeri punggung sebelum mengemudi

1,2,3,4,5. 5

2 Nyeri punggung sesudah mengemudi

6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19 14

Total 19

penghitungan skoring koesioner Keluhan nyeri punggung bawah sebagai

berikut ( Azwar, 2016 )

Jumlah skor tertinggi = jumlah pertanyaan x skor tertinggi

= 19 x 4

= 76

Jumlah skor terendah = jumlah pertanyaan x skor terendah

= 19 x 1

= 19

Rangen = jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah

= 76 – 19

= 57

Page 11: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

63

Kategori = 2 (Tidak nyeri, Nyeri)

Interval =

=

= 28,5

Kriteria penilaian = Skor Tertinggi – interval

= 76 – 28,5

= 47.5

Kesimpulan :

- Tidak Nyeri : skor yang didapatkan < 47.5

- Nyeri : skor yang didapatkan > 47.5

4.8 Penguji Instrumen

Berdasarkan penelitian ini, maka instrument yang akan digunakan adalah lembar

kuesioner dan lembar tes postur duduk sopir travel dalam mengemudi. Lembar

kuesioner dan lembar tes untuk keluhan nyeri punggung bawah adalah instrumens

penelitian dimodifikasi dari beberapa sumber sehingga perlu dilakukan uji validitas dan

reabilitas.

Page 12: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

64

4.8.1 Uji Validitas

Suatu alat ukur instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah

alat ukur yang telah melalui Uji validitas adalah indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005). Uji validitas dapat

menggunakan teknik kolerasi dengan bantuan SPSS for Windows 16. Penguji

menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai

berikut:

1. Pertanyaan dikatakan valid jika nilai probabilitas (signifikan)<0,05

2. Pertayaan dikatakan tidak valid jika nilai probabilitas (signifikan)>0,05

(Nursalam,2011)

Uji validitas yaitu kuesioner disebarkan diwilayah yang memiliki karakteristik yang

hampir sama dengan tempat yang akan menjadi tempat penelitian yaitu sopir angkot

diwilayah kota Malang. Kuesioner ini diberikan kepada responden yang berjumlah 10

responden sopir angkot diwilayah kota Malang. Hasil uji validitas dengan jumlah 5 item.

Kuesioner berjumlah 5 item dan soal yang dinyatakan valid berjumlah 5 item dengan

nilai korelasi 0,001 dan tertinggi 0,632.

4.8.2. Uji Reliabilitas

Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reabilitas data, apakah alat

ukur dapat digunakan atau tidak. Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau

pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam

waktu yang berlainan. Reabilitas statistik dihitung dengan rumus Crobacb Alpba dengan

menggunakan program software SPSS versi 16. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

Page 13: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

65

1. Jika nilai Crobacb Alpba > 0.60 maka reliable

2. Jika nilai Crobacb Alpba < 0.60 maka tidak reliable (Nursalam,2011)

Hasil perhitungan reabilitas diketahui nilai Cronbacb Alpba pada kuesioner variabel

tingkat pertanyaan untuk postur duduk saat mengemudi sebesar .676 ˃ 0.60, maka dapat

diketahui variabel tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

4.9. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah

dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan teknik intrumen

yang digunakan (Nursalam, 2016).

4.9.1 Tahap persiapan

1. Proses pengumpulan data, peneliti mengajukan surat izin studi pendahuluan

dan penelitian ke Tata Usaha FIKES UMM yang akan disampaikan kepada

pihak silver Rent Car di kota Malang, Peneliti mempersiapkan alat, bahan dan

teknik yang akan dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Peneliti

melakukan penelitiannya dengan cara mengunjungi tempat silver (face to face)

karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk peneliti mengumpulkan

responden di suatu tempat.

2. Peneliti membutuhkan asisten untuk dapat membantu dalam proses

penelitian, yaitu mengambil gambar sebagai bukti.

Page 14: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

66

4.9.2 Tahap pelaksanaan

1. Pengambilan data dari pengelola King Travel.

2. Informasi mengenai data diberikan langsung oleh pengelola King Travel

kepada peneliti.

3. Pengelola memberikan rekapan data-data seluruh sopir travel kepada peneliti.

4. Setelah diberikan data dan di pilah-pilah berdasarkan kriteria yang diharapkan

oleh peneliti.

5. Peneliti melibatkan asisten peneliti yang sebelumnya sudah diberikan

pemahaman dalam menjalani proses penelitian.

6. Peneliti dan asisten peneliti langsung mencari alamat responden, setelah

menemukan alamat responden, peneliti melakukan wawancara terlebih

dahulu sebelum memberikan kuesioner.

7. Perkenalan identitas secara singkat, menjelaskan maksud/ tujuan penelitian

pada responden penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi serta meminta

kesediaan untuk terlibat dalam penelitian dengan menandatangani surat

persetujuan (informed consent) untuk menjadi responden.

8. Responden yang bersedia menandatangani informed concent dan selanjutnya

akan diberikan kuesioner untuk mengidentifikasi nyeri punggung bawah.

9. Peneliti akan melakukan dokumentasi saat menyebarkan kuesioner .

10. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti mengucapkan

terimakasih kepada sopir travel atas kerjasamanya dan partisipasinya dalam

penelitian ini.

11. Peneliti melakukan pengolahan data yang diperoleh.

Page 15: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

67

4.9.3 Tahap pengumpulan data

1. Peneliti mengecek kembali kelengkapan identitas responden pada kuesioner.

2. Peneliti mengecek kembali hasil wawancara menggunakan kuesioner untuk

melihat apakah ada pertanyaan yang tertinggal atau tidak dijawab.

3. Peneliti mengecek kembali hasil foto pada proses observasi posisi

mengemudi untuk memastikan hasil foto sesuai dengan ketentuan yang

sudah dibuat, kemudian hasil foto dikonsultasikan dengan ahli dari bidang

teknik untuk memastikan bahwa hasil foto sudah sesuai.

4.10. Tahap pengolahan data

Peneliti mengumpulkan data atau informasi dari hasil observasi menggunakan

lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri yang telah disiapkan untuk diseleksi

dan data akan diolah. Pengolahan data merupakan salah satu rangkaian kegiatan

penelitian setelah pengumpulan data (Nursalam, 2016). Data yang telah terkumpul dari

lembar kuesioner yang telah diisi akan diolah dengan beberapa tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau

kuesoner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, dan

konsisten. Peneliti melakukan pengecekan ulang hasil kuesioner yang sudah diisi

oleh responden dan melakukan pengecekan pada hasil observasi yang berupa foto

sehingga dapat dilakukan analisis.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk

angka/bilangan. Pada tahap ini peneliti mengubah data – data yang berbentuk huruf

Page 16: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

68

atau kalimat menjadi angka sehingga dapat dilakukan analisis menggunakan

komputer.

3. Processing

Setelah semua lembar kuesioner terisi penuh dan benar serta sudah melewati

pengkodean, langkah pengolahan selanjutnya adalah memproses data agar data yang

sudah di-entry dapat di analisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara entry data

dari lembar kuesioner ke program SPSS pada komputer. Tahap ini dilakukan

menggunakan komputer dan program SPSS sehingga didapatkan hasil analisis pada

data – data yang sudah didapatkan.

4. Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan

terjadi pada saat kita meng-entry ke komputer. Proses ini dilakukan ketika tahap

sebelumnya sudah selesai, peneliti melakukan pengecekan ulang pada semua data

yang didapatkan.

4.11 Analisa Data

Data yang telah diolah baik pengolahan secara manual maupun menggunakan

bantuan komputer, tidak akan ada maknanya tanpa dianalisis. Menganalisis data tidak

sekedar mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang telah diolah. Keluaran akhir

dari analisis data kita harus memperoleh makna atau arti dari hasil penelitian tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Kuesioner dikatakan valid jika mampu mengungkapkan data atau

informasi dari variabel yang diteliti secara tepat dan mampu memberikan pengukuran

Page 17: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

69

yang tepat seperti yang diharapkan dalam penelitian ini. Kuesioner dianggap reliabel jika

kuesioner tetap konsisten bila digunakan untuk mengukur variabel berulang-ulang dan

dapat menghasilkan informasi yang sama atau data (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian

dianalisis dengan software SPSS versi 16 untuk menguji hipotesis sesuai dengan rumusan

masalah dan tujuan umum serta khusus.

4.11.1 Analisis Univariat

Analisis Univariat adalah analisis data secara serentak dimana data yang diamati

hanya memiliki satu variable dependen (variable tidak bebas)pada setiap objek yang

diamati (Rahman, 2015). Pada penelitian ini, data yanag akan dianalisis univariat adalah

data dari kuesioner. Data dianalisis untuk melihat tingkat presentasi kejadian nyeri

punggung akibat kerja pada sopir travel. Data dari REBA untuk melihat resiko terjadinya

nyeri punggung bawah akibat mengemudi. Kemudian data karakteristik responden

seperti jenis kelamin, umur, berat badan, rentang masa kerja dan posisi bekerja. Data-

data tersebut disediakan dalam bentuk tabel presentasi.

4.11.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu merupakan analisi dari dua variabel (Notoatmodjo, 2012)

yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi

(Notoatmodjo, 2012). Analisis bivariat berjuan untuk mengetahui adanya hubungan

antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen yaitu hubungan

postur duduk sopir travel saat mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah di

kota Malang. Setelah semua data didapatkan, maka proses selanjutnya yaitu mengelolah

Page 18: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

70

dan menganalisa data. Penelitian ini menggunakan tehnik analisis data berupa chi square

(x²) karna skala data merupakan kategori nominal, adapun tahap uji chi square (x²) sebagai

berikut:

Untuk mengetahui hubungan postur duduk sopir travel saat mengemudi dengan

keluhan nyeri punggung bawah di kota Malang α (0,05) :

a. Jika chi hitung ≥ chi tabel maka Hı diterima, berati ada hubungan

b. Jika chi hitung ≤ chi tabel maka Hₒ ditolak, berati tidak ada hubungan

c. Uji chi-square awalnya saya mengunakan tabel 2X3 dan hasilnya tidak memenuhi

syarat uji chi-square lalu saya mengubah tabel 2x2 dengan aternatif nya saya

mengunakan uji Fisher's Exact Test dan hasilnya menunjukan ada hubungan

antara postur duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah.

4.12. Etika Penelitian

Etika penelitian dalam keperawatan adalah hal yang sangat penting, hak-hak

subjek penelitian disemua disiplin ilmu harus dilindungi semaksimal mungkin. Dalam

melakukan penelitian, peneliti perlu membawa rekomendasi dari institusi untuk pihak

lain dengan cara mengajukan permohonan ijin kepada institusi/lembaga tempat

penelitian yang dituju oleh dengan menekankan masalah etika yang meliputi sebagai

berikut:

Page 19: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41209/5/BAB IV.pdf55 4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang

71

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan Penelitian)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antar peneliti dengan

responden dengan memberikan lembar persetujuan (Hidayat, 2009). Melakukan

penelitian, peneliti harus membawa surat permohonan studi pendahuluan dan

ijin penelitian dari Dekan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Malang. Tujuan subjek mengetahui maksud dan tujuan

penelitian serta dampaknya terhadap subjek penelitian selama pengumpulan data.

Jika subjek bersedia diteliti maka responden harus menandatangani lembar

persetujuan dan bila subjek tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

keputusan tersebut (Hidayat, 2007).

2. Anomity (Tanpa Nama)

Annonimity adalah konsep perlindungan peserta dalam riset, responden

berhak untuk menyembunyikan nama sepanjang proyek riset. Informasi yang

berhubungan dengan klien, kenyataan bahwa individu tertentu telah berpartisipasi

dalam studi tidak diberitahukan pada orang lain diluar riset kecuali menyangkut

masalah hukum dan persidangan (Hidayat, 2009).

3. Confidentality (Kerahasiaan)

Confidentality merupakan etika dengan memberikan jaminan kerahasian

hasil penelitian, dan hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil

penelitian (Hidayat, 2009). Dalam penelitian ini menggunakan kejujuran dalam

pengambilan data maupun pengolahan data, sehingga semua informasi yang

diberikan kepada peneliti akan rahasia.