14
42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, peneliti menggunakan desain penelitian cross-sectional yang menekankan waktu pengukuran atau obeservasi data variabel dependen dan independen yang hanya dilakukan satu kali dalam satu saat tanpa adanya tindak lanjut. Dengan metode penelitian ini, maka didapatkan suatu prevalensi atau efek dari fenomena (variabel dependen) yang dihubungkan dengan penyebab (variabel independen) (Nursalam, 2015 : 163). Hal ini sesuai dengan tujuan peneliti yang ingin mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan guru dengan perilaku pertolongan pertama pada cedera di lingkungan sekolah menengah pertama di Kota Malang.

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

  • Upload
    lecong

  • View
    221

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

42

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, peneliti menggunakan

desain penelitian cross-sectional yang menekankan waktu pengukuran atau obeservasi

data variabel dependen dan independen yang hanya dilakukan satu kali dalam satu

saat tanpa adanya tindak lanjut. Dengan metode penelitian ini, maka didapatkan

suatu prevalensi atau efek dari fenomena (variabel dependen) yang dihubungkan

dengan penyebab (variabel independen) (Nursalam, 2015 : 163). Hal ini sesuai

dengan tujuan peneliti yang ingin mengetahui hubungan antara tingkat

pengetahuan guru dengan perilaku pertolongan pertama pada cedera di

lingkungan sekolah menengah pertama di Kota Malang.

Page 2: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

43

4.2 Prosedur Penelitian

Bagan 4.9. Skema Alur Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Guru dengan Perilaku Pertolongan Pertama pada Cedera di Lingkungan Sekolah Menengah Pertama di Kota Malang.

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi merupakan subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

yang sesuai dengan target dan tujuan yang ditetapkan oleh peneliti. Subyek

penelitian dapat berupa manusia, hewan coba, hasil laboratorium. Populasi

Populasi : Guru di MTs Nurul Huda dan SMP

Shalahuddin Kota Malang dengan total 54 orang

Sampling : Total sampling

Sampel : 54 guru di MTs Nurul Huda dan SMP Shalahuddin

kota Malang yang telah mengisi lembar informed concent

Uji validitas : pemberian dan pengisian

kuesioner kepada sampel untuk

melakukan uji validitas dan reabilitas

Test : pemberian dan pengisian kuesioner

untuk sampel yang bersedia dan telah mengisi

lembar informed concent

Analisa data : Uji Chi Square

Menarik kesimpulan

H0 : Tidak terdapat hubungan antara

tingkat pengetahuan guru dengan

perilaku pertolongan pertama pada

cedera di lingkungan sekolah

menengah pertama Kota Malang

H1 : Terdapat hubungan antara

tingkat pengetahuan guru dengan

perilaku pertolongan pertama pada

cedera di lingkungan sekolah

menengah pertama Kota Malang

Page 3: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

44

penelitian dibagi menjadi 2 yaitu populasi target dan populasi terjangkau

(Nursalam, 2017 : 169). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 54 guru, karena

guru memiliki andil penting untuk melakukan pertolongan pertama pada anak

didiknya untuk mencegah terjadinya keparahan sampai kecacatan (Endiyono &

Lutfiasari, 2016 : 10).

4.3.2 Besar Sampel

Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sampel yang sesuai dengan

kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Kriteria inklusi merupakan

kriteria atau karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi yang

telah ditentukan oleh peneliti untuk dijadikan subyek penelitian dan telah

menjadi pertimbangan ilmiah (Nursalam, 2013 : 172). Dalam penelitian ini,

peneliti memiliki kriteria inklusi yang telah ditetapkan, yaitu :

1. Responden merupakan guru atau staff di sekolah yang akan diteliti.

2. Responden bersedia menjadi responden dalam penelitian.

4.3.3 Metode Sampling

Sampling adalah proses penyeleksian dari populasi, yang mana akan diambil

beberapa yang sesuai untuk mewakili populasi yang ada. Teknik sampling

merupakan cara untuk mendapatkan sampel agar didapatkan sampel yang

benar-benar sesuai dengan jumlah subyek penelitian. Dalam metode penelitian

terdapat dua jenis sampling yaitu probability sampling dan non-probability sampling

(Nursalam, 2013 : 174). Metode dalam penelitian ini menggunakan non-

probability sampling yaitu total sampling. Total sampling merupakan pengambilan

sampel secara keseluruhan dari banyaknya populasi. Mengingat populasi dalam

penelitian ini berjumlah 54 guru, maka peneliti akan menggunakan metode total

sampling. Alasan peneliti menggunakan total sampling adalah karena jumlah

Page 4: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

45

populasi penelitian tidak lebih dari 100 responden, populasi diambil dari 2

sekolah yang berbeda dan memiliki angka yang cukup tinggi dibandingkan

dengan sekolah yang lain dalam hal cedera di lingkungan sekolah.

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas merupakan variabel yang berpengaruh pada nilai dari

variabel lain serta dapat dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui

hubungannya dan pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam, 2017 : 177).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan guru.

4.4.2 Variabel Tergantung (Dependent)

Variabel tergantung merupakan variabel yang dapat ditentukan nilainya dari

variabel lain dan dapat muncul dengan adanya manipulasi dari variabel lain.

Variabel tergantung merupakan aspek yang dapat dinilai dari organisme yang

telah diberikan stimulus untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau

pengaruh terhadap variabel lain atau variabel bebas (Nursalam, 2017 : 178).

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah perilaku pertolongan pertama

pada cedera.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan terhadap masing-masing variabel

yang ditentukan oleh peneliti dalam sebuah penelitian. Definisi operasional juga

dapat diartikan sebagai definisi yang berdasarkan karakteristik yang diamati dan

sesuai dengan sesuatu yang didefinisikan, kunci utama dari definisi operasional

adalah karakter yang dapat diamati (diukur). Definisi operasional yang telah

dirumuskan dapat sebagai sarana komunikasi serta akurasi untuk penelitian

Page 5: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

46

selanjutnya atau pembaca dapat lebih mengerti terhadap suatu penelitian sendiri

(Nursalam, 2017 : 183).

Tabel 4.5 Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Guru dengan Perilaku Pertolongan Pertama Pada Cedera di Sekolah Menengah Pertama Kota Malang.

No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Alat Ukur Hasil

Ukur

1. Variabel

Independent:

Tingkat

pengetahuan

guru

Dapat memahami dan

mengetahui terkait

pertolongan pertama

pada cedera seperti

cara menangani atau

mengobati cedera

yang terjadi pada

siswa.

Pengetahuan guru :

Definisi pertolongan pertama.

Pengetahuan terkait jenis-jenis

cedera.

Pengetahuan tentang penyebab

dari cedera.

Pengetahuan tentang

pertolongan pertama pada

cedera.

Pengetahuan tentang cara

menangani siswa cedera sesuai

dengan jenis cedera.

Ordinal Kuesioner 1. Kurang

<60%

2. Cukup

60-

75%

3. Baik

>75%

(Nursalam,

2015 : 200)

2. Variabel

Dependent:

Perilaku

pertolongan

pertama

Dapat melakukan

pencegahan terjadinya

cedera dan menangani

maupun mengobati

cedera di lingkungan

sekolah dengan

melakukan tindakan

pertolongan pertama

yang sesuai.

Perilaku pertolongan pertama :

1. Afektif :

Kesiapsiagaan guru dalam

melakukan pertolongan

pertama pada cedera.

2. Psikomotor :

Melakukan pertolongan

pertama pada cedera dengan

baik dan benar.

Melakukan pencegahan pada

cedera.

Dapat melakukan tindakan

pertolongan pertama pada

cedera patah tulang, luka

memar, luka robek, dislokasi,

mimisan, strain dan sprai, serta

pingsan.

Ordinal Kuesioner 1. Kurang

: <

56%

2. Cukup

: 56-

75%

3. Baik :

76-

100%

Page 6: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

47

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di laksanakan di MTs Nurul Huda dan SMP Shalahuddin

dengan lama waktu pengambilan data 1 hingga 2 hari pada bulan September 2018.

Lama waktu penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.7 Instrumen Penelitian

Menurut Nursalam (2013 : 185-189), terdapat beberapa jenis instrumen

penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian ilmu keperawatan yaitu

biofisiologis, observasi, wawancara, kuesioner, dan skala. Parameter dalam penelitian

ini adalah tingkat pengetahuan guru dan perilaku pertolongan pertama pada cedera

yang akan diukur menggunakan alat ukur atau instrumen dengan jenis kuesioner.

Kuesioner adalah jenis pengukuran dengan cara pengumpulan data secara formal

melalui pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden secara tertulis.

Pertanyaan yang diajukan dapat dibagi menjadi dua jenis pertanyaan yaitu terstruktur

(responden hanya menjawab sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan oleh peneliti)

dan tidak terstruktur (responden menjawab dengan bebas atas pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti secara terbuka) (Nursalam, 2013 : 188). Kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yaitu :

a. Bagian pertama berisi data demografi yang meliputi nama, umur, jenis kelamin,

alamat, dan pendidikan terakhir (Nursalam, 2013 : 185).

b. Bagian kedua berisi 16 pertanyaan multiple choice terkait pengetahuan guru tentang

pertolongan pertama pada cedera dengan skoring setiap soal memiliki nilai 1 jika

benar dan 0 jika salah dengan total skor 16. Dalam penelitian ini, peneliti

mengadopsi kuesioner QFBFKL (Questions on Basic First Aid Knowledge Levels) dari

jurnal dan akan menerjemahkan setiap butir pertanyaan menjadi bahasa

Indonesia.

Page 7: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

48

Tabel 4.7 (b) Kisi-Kisi Pertanyaan Pengetahuan Pertolongan Pertama pada Cedera

Indikator Pertanyaan Nomor Pertanyaan

Definisi cedera 1, 6

Definisi pertolongan pertama 2, 3

Cedera patah tulang 4, 8

Cedera kepala 7

Luka dan memar 5, 12

Cedera dislokasi 6

Perdarahan dan mimisan 13

Strain 14

Pingsan 11, 14, 15, 16

c. Bagian ketiga berisi 15 pernyataan terkait dengan perilaku pertolongan pertama

pada cedera dengan menggunakan skala pengukuran berupa skala guttman yang

memiliki 2 point yaitu “Ya” dengan nilai 1 dan “Tidak” dengan nilai 0 dan skor

total yaitu 15.

Tabel 4.7 (c) Kisi-Kisi Pernyataan Perilaku Pertolongan Pertama pada Cedera

Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan

Kognitif 1, 2, 5

Afektif 3, 4, 10, 12

Psikomotor 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15

Sebelum memberikan kuesioner pada responden, peneliti perlu melakukan

pengujian terhadap kuesioner yang akan diberikan kepada responden. Terdapat dua

macam uji yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu :

4.7.1 Uji Validitas (kesahihan)

Uji validitas merupakan pengukuran dan pengamatan terhadap instrumen

penelitian dalam hal pengumpulan data. Instrumen yang digunakan harus dapat

mengukur apa yang akan peneliti ukur dalam penelitian. Terdapat dua hal penting

Page 8: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

49

yang harus diperhatikan dalam menentukan validitas pengukuran yaitu instrumen

harus (1) relevan isi, yaitu instrumen harus sesuai dengan tujuan peneliti agar dapat

mengukur apa yang harusnya diukur, dan (2) relevan sasaran subyek dan cara

pengukuran, yaitu instrumen yang disusun harus dapat menggambarkan terhadap

perbedaan subyek penelitian (Nursalam, 2013 : 184).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan sebanyak 2 kali uji validitas di lokasi

yang berbeda dengan tempat penelitian dan dengan responden yang sama. Pada

uji validitas pertama, peneliti mendapatkan 10 butir pertanyaan dari masing-

masing total 20 pertanyaan tentang pengetahuan dan 20 pernyataan tentang

perilaku pertolongan pertama, sehingga pada uji validitas yang ke 2 peneliti hanya

mengambil 10 butir pertanyaan dan pernyataan yang tidak valid untuk di uji ulang.

Setelah melakukan uji validias yang ke 2, peneliti mendapatkan total 16 pertanyaan

pengetahuan dan 15 pernyataan tentang perilaku yang dinyatakan valid. Hasil dari

uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.

4.7.2 Uji Reliabilitas (keandalan)

Reliabilitas merupakan kesamaan hasil jika instrumen tersebut berkali-kali

dilakukan pengujian tetapi dengan hasil yang sama dengan waktu yang berbeda-

beda. Alat dan cara mengukur atau mengamati memiliki peranan penting dalam

penelitian. Dalam penelitian keperawatan (psikosial), walaupun sudah terdapat

beberapa pertanyaan (kuesioner) yang sudah terstandarisasi secara nasional

maupun internasional, peneliti perlu melakukan seleksi ulang pada instrumen yang

akan digunakan dengan pertimbangan keadaan sosial budaya dari area penelitian.

Beberapa cara pengukuran yang dapat dipakai untuk melihat reliabilitas suatu

instrumen yaitu, (1) stabilitas (memiliki kesamaan jika dilakukan berulang-ulang

dengan waktu yang berbeda, (2) ekuivalen (pengukuran menunjukkan hasil yang

Page 9: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

50

sama pada kejadian yang sama, dan (3) homogenitas/kesamaan (instrumen

penelitian yang digunakan harus memiliki isi yang sama (Nursalam, 2015 : 184).

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan hasil jika instrumen

tersebut dilakukan pengujian berkali-kali dengan waktu yang berbeda-beda.

Adapun rumus untuk melakukan uji reliabilitas adalah “Crronbach Alpha”.

Perhitungan dilakukan dengan software SPSS versi 16.0.

Berdasarkan tabel pada lampiran 4 yang dilakukan terhadap item pernyataan

dan pertanyaan yang dinyatakan valid. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

jawaban terhadap pertanyaan dan pernyataan selalu konsisten. Jika nilai dari

Cronbach Alpha lebih besar dibandingkan rkritis maka instrumen dapat dikatakan

reliabel atau memenuhi syarat untuk dijadikan instrumen penelitian.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian adalah :

4.8.1 Tahap Persiapan

Pengumpulan data dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan saat penelitian. Peneliti mempersiapkan lembar informed concent dan

lembar kuesioner sebagai alat identifikasi tingkat pengetahuan guru dan perilaku

pertolongan pertama pada cedera. Pengumpulan data ini akan dimulai setelah

adanya izin dari Kementrian Agama Kota Malang dan selaku Kepala Sekolah

MTs Nurul Huda dan SMP Shalahuddin Kota Malang.

4.8.2 Tahap Pengumpulan Data

Tahap pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Melaksanakan pendekatan dengan wawancara kepada responden.

Page 10: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

51

2. Mempersiapkan lembar informed concent dan kuesioner

3. Informed concent diberikan kepada responden sebelum dimulai pelaksanaan

pengumpulan data. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian,

dan memberikan kesempatan responden untuk bertanya. Jika calon

responden bersedia, selanjutnya akan diberikan lembar informed concent

untuk ditanda tangani.

4. Membagi kuesioner dan melakukan kontrak waktu kepada responden.

5. Memberi petunjuk tentang pengisian kuesioner serta memberikan

kesempatan responden untuk menjawab pertanyaan pada lembar

kuesioner.

6. Setelah pengisian kuesioner, lembar kuesioner dikumpulkan kembali

kepada peneliti.

7. Memberi kesempatan responden untuk mengajukan pertanyaan terkait

pertolongan pertama pada cedera dan cara penanganannya.

8. Ucapan terima kasih atas kerjasama yang diberikan oleh responden.

9. Melakukan pengolahan data yang diperoleh.

4.8.3 Tahap Pengolahan Data

Pengolahan data atau analisa data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu :

1. Editing

Melakukan pengecekan apakah semua data yang dikumpulkan sudah terisi

lengkap atau belum. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengecekan

apakah seluruh pertanyaan yang sudah diberikan sudah terjawab atau belum dan

apakah tulisan subyek penelitian dapat terbaca atau tidak.

Page 11: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

52

2. Coading

Mengklasifikasikan jawaban yang sudah ada dengan memberi kode pada

masing-masing jawaban.

3. Data Entry

Setelah jawaban dari semua responden dalam bentuk kode, selanjutnya akan

dimasukkan pada program SPSS. Dalam melakukan proses ini dibutuhkan

ketelitian dari peneliti, jika tidak akan terjadi kesalahan walaupun hanya

memasukkan data saja.

4. Tabulating

Memberikan nilai pada masing-masing pertanyaan atau membuat tabel-tabel

data sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti.

5. Cleaning

Apabila semua data telah selesai dimasukkan, peneliti harus melakukan

pengecekan ulang untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan dan

ketidaklengkapan dalam memberikan kode, sehingga dapat dilakukan

pembetulan (Notoatmodjo, 2010 : 176).

4.9 Analisa Data

Penggunaan analisa data statistik hanya digunakan pada data yang memiliki

angka atau data kuantitatif. Sedangkan analisa data yang didasari pada kualitas isi

berdasarkan kode atau kata kunci yang telah ditentukan oleh peneliti disebut data

atau metode kualitatif (Nursalam, 2013 : 199). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunkan analisa data chi square. Uji ini menggunakan pendekatan dengan SPSS .

Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis melalui tahapan-

tahapan :

1. Analisis Univariat

Page 12: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

53

Analisis univariat merupakan analaisis satu variabel untuk mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel suatu penelitian. Bentuk dari analisa univariat

berbeda-beda, tergantung pada jenis data yang digunakan. Dalam penelitian yang

menggunakan data numerik, digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan

standar deviasi. Secara umum dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari setiap variabelnya. Misalnya distribusi frekuensi

responden berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Sama

halnya dengan penyebaran penyakit di suatu wilayah, distribusi penggunaan jenis

kontrasepsi, distribusi kasus malnutrisi pada anak balita, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010 : 182). Dalam penelitian ini analisa univariat yang digunakan

adalah data demografi atau distribusi frekuensi responden berupa usia, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan alamat.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu analisis dua variabel. Analisa data bivariat dilakukan

untuk mengetahui apakah ada hubungan atau perbedaan dari dua variabel pada

suatu penelitian (Notoatmodjo, 2010 : 183-184) Pada penelitian ini penggunaan

analisis bivariat digunakan untuk mengetahui dua variabel yaitu apakah terdapat

hubungan tingkat pengetahuan guru (variabel dependen) dengan perilaku

pertolongan pertama pada cedera (variabel independen). Setelah data terkumpul,

maka selanjutnya akan dilakukan pengolahan dan menganalisa data. Dalam

penelitian ini, analisa data yang digunakan adalah Chi square. Chi square adalah

analisa data yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya suatu hubungan

dua variabel. Jika nilai signifikansi >0,05 maka H0 diterima yang artinya tidak ada

hubungan antara variabel dependen dan independen, sebaliknya jika nilai

signifikansi <0,05 maka H1 diterima atau bisa diartikan dengan adanya hubungan

Page 13: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

54

antara variabel dependen dan independen dalam penelitian (Pandis, 2016). Uji chi

square ini dilakukan penghitungan dengan menggunakan software SPSS 16.0.

4.10 Etika Penelitian

Dalam penelitian terdapat banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh peneliti,

tidak hanya metode, desain dan yang lainnya. Tetapi ada hal yang sangat penting dan

krusial yang harus diperhatikan oleh peneliti, yaitu prinsip etik penelitian (Swarjana,

2012 : 167). Etika penelitian adalah salah satu aspek yang penting dan perlu

diperhatikan oleh semua peneliti dan jenis penelitian itu sendiri. Etika penelitian

merupakan hal yang penting dalam melakukan proses penelitian, adanya aturan dalam

penelitian akan menjunjung tinggi nilai privasi responden sebagai sumber data

maupun informasi pada penelitian hingga memunculkan hasil yang akurat. Pada

penelitian kedokteran salah satu aspek yang penting dalam melakukan penelitian yang

mana subyeknya adalah manusia yaitu pemberian informed concent (lembar persetujuan)

untuk mengikuti penelitian dan peneliti juga harus menjelaskan tujuan dari penelitian

tersebut terhadap responden atau subyek yang akan diteliti. Selama peneliti

melakukan penelitian hingga penelitian telah selesai dilaksanakan, peneliti harus

menjaga privacy dari subyek yang diteliti (Sostroasmoro, 2014 : 390).

Etika penelitian untuk menggambarkan aspek etika apa saja yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu :

a. Informed concent (lembar persetujuan)

Pemberian lembar persetujuan akan dilakukan oleh peneliti. Peneliti akan

menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan kepada responden,

pemberian informasi bertujuan agar responden mengetahui hal-hal apa saja yang

perlu diperhatikan selama proses penelitian serta apa saja yang akan mempengaruhi

hasil penelitian. Jika responden melakukan penolakan untuk dilakukannya penelitian,

Page 14: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41192/5/BAB IV.pdf42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

55

maka peneliti tidak diperbolehkan untuk memaksa responden untuk mengikuti

penelitian dan tetap menghormati hak-hak responden.

b. Anonimity (Tanpa nama)

Untuk menjaga responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden dalam

penelitian ini. Cukup hanya memberikan inisial pada lembar yang diberikan pada

responden.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan dalam penelitian yaitu merahasiakan segala informasi yang

berhubungan dengan penelitian.