14
34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitan merupakan strategi yang memandu dan digunakan peyidik dalam pengumpulan data dan menginterprestasikan data dari mana kemudian digambarkan sebagai kesimpulan (Muharto, 2016). Penelitian ini menggunakan Pre- eksperimental yaitu dengan menggunakan satu kelompok yang akan dilakukan intervensi pendidikan kesehatan dengan melihat pre dan post serta tidak memiliki kelompok kontrol dan kelompok pembanding (Swarjana, 2012). Desain penelitian ini menggunakan One group pretest posttest design yang merupakan rancangan pre-pascates dalam satu kelompok yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek yang sebelumnya dilakukan intervensi dan setelah itu di lakukan observasi (Nursalam, 2017). Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian One group pra-post test Keterangan : O1 : Observasi /pretest sebelum dilakukan perlakuan X : Bentuk perlakuan yang dilakukan oleh peneliti O2 : Observasi/posttest setelah dilakukan perlakuan O1 Pretest X Intervensi O2 Posttest Compare

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41474/5/BAB IV.pdfterhadap Sikap Ibu dalam Menangani Kejang Demam Pada Anak Populasi : Ibu yang mempunyai anak usia

Embed Size (px)

Citation preview

34

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitan merupakan strategi yang memandu dan digunakan peyidik

dalam pengumpulan data dan menginterprestasikan data dari mana kemudian

digambarkan sebagai kesimpulan (Muharto, 2016). Penelitian ini menggunakan Pre-

eksperimental yaitu dengan menggunakan satu kelompok yang akan dilakukan intervensi

pendidikan kesehatan dengan melihat pre dan post serta tidak memiliki kelompok

kontrol dan kelompok pembanding (Swarjana, 2012). Desain penelitian ini

menggunakan One group pretest posttest design yang merupakan rancangan pre-pascates

dalam satu kelompok yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara

melibatkan satu kelompok subjek yang sebelumnya dilakukan intervensi dan setelah itu

di lakukan observasi (Nursalam, 2017).

Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian One group pra-post test

Keterangan :

O1 : Observasi /pretest sebelum dilakukan perlakuan

X : Bentuk perlakuan yang dilakukan oleh peneliti

O2 : Observasi/posttest setelah dilakukan perlakuan

O1

Pretest

X

Intervensi

O2

Posttest

Compare

35

4.2 Kerangka Penelitian

Berikut adalah kerangka kerja dalam penelitian ini :

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian : Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Sikap Ibu dalam Menangani Kejang Demam Pada Anak

Populasi : Ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan – 5 tahun di Desa Bunut Wetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang berjumlah 45 orang.

Tehnik Sampling : Purposive Sampling

Identifikasi variabel : Penilaian sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak dengan Pretest dengan menggunakan kuesioner

Intervensi : Pendidikan kesehatan tentang penangan kejang demam

Identifikasi variabel :Penilaian sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak dengan Posttest dengan menggunakan kuesioner

Analisa data : Uji McNemar

Hasil : Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak

Sampel : Ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan – 5 tahun di Desa Bunut Wetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang berjumlah 30 orangberjumlah 45 orang.

Kesimpulan

H0 : Pendidikan kesehatan tidak efektif terhadap perubahan sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak

H1 : Pendidikan kesehatan efektif terhadap perubahan sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak

36

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan objek atau pun subjek yang memiliki

karakteristik dan telah ditetapkan oleh peneliti yang bertujuan untuk melakukan

penelitian serta mengambil kesimpulan (Sujarweni, 2015). Populasi yang digunakan

didalam penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan – 5 tahun di Desa

Bunut Wetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang berjumlah 45 orang.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil untuk diteliti dan hasil

penelitiannya digunakan sebagai representasi dari populasi secara keseluruhan (Suryani,

2016). Sampel yang dapat digunakan di dalam penelitian ini adalah Ibu yang berjumlah

30 orang yang memenuhi kriteria inklusi sedangkan 15 lainnya tidak bersedia menjadi

responden. Kriteria inklusi dan eksklusi sampel pada penelitian ini adalah :

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah penentuan sampel yang didasarkan atas karakteristik

umum pada subjek penelitian diambil dari populasi yang sudah memenuhi

syarat untuk melakukan penelitian (Nursalam, 2017). Kriteria inklusi dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Ibu yang mempunyai anak berusia 3 bulan sampai 5 tahun

b. Ibu dengan anak yang pernah mempunyai riwayat kejang demam

c. Ibu yang mempunyai pendidikan minimal lulusan SD

d. Bersedia menjadi responden

37

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria untuk mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi oleh karena memiliki berbagai macam sebab

(Nursalam, 2017). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

:

a. Ibu dengan anak yang memiliki penyakit bawaan/kronis

b. Anak yang memiliki riwayat keluarga epilepsi/infeksi sistem saraf pusat

c. Ibu menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi responden yang diambil dari populasi yang

bertujuan untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan data

dimana jumlah sampel sama dengan populasi dan apabila jumlah populasi yang kurang

dari 100, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2011).

4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala bentuk data, informasi yang sudah ditetapkan oleh

peneliti untuk dilakukan analisis data atau kesimpulan (Sugiyono, 2009). Adapun

variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel independen (bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau nilainya

menentukan variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel independen didalam

penelitian ini adalah pendidikan kesehatan.

38

2. Variabel dependen (terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan

oleh variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah variabel operasional yang dilakukan penelitian

berdasarkan karakteristik yang diamati dan ditentukan berdasarkan parameter ukuran

dalam penelitian serta mengungkapkan variabel dari skala pengukuran masing-masing

variabel tersebut (Donsu, 2016).

39

Tabel 4.5 : Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Ibu Dalam Menangani Kejang Demam Pada Anak

No Variabel Definisi Operasional

Indikator Skala Alat Ukur Hasil Ukur

1. Variabel independen : Pendidikan kesehatan

Pemaparan informasi pada ibu yang memiliki anak berusian 3 bulan sampai 5 tahun dengan riwayat kejang demam yang bertujuan untuk mengetahui penanganan tentang kejang demam.

1. Ibu mampu memahami definisi dari kejang demam

2. Ibu mampu memahami tanda dan gejala dari kejang demam.

3. Ibu mampu memahami penyebab dari kejang demam.

4. Ibu mampu memahami faktor resiko dari kejang demam.

5. Ibu mampu memahami penanganan dari kejang demam

SOP SAP

2. Variabel dependen: Sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak

Persepsi dan perasaan ibu terhadap anak yang mengalami kejang demam

1. Ibu mampu menerima dan mau memperhatikan stimulus yang diberikan pada anak yang mengalami kejang demam

Nominal Kuesioner Positif: Apabila nilai 45-88 = X> mean Negatif Apabila nilai 22-44 = X< mean (Azwar, 2011).

40

2. Ibu mampu memberikan respon atau stimulus pada anak yang mengalami kejang demam

3. Ibu mampu menghargai dengan cara mengajak orang untuk mendiskusikan tentang kejang demam

4. Ibu mampu bertanggung jawab dengan cara melakukan tindakan yang sesuai pada anak kejang demam

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli yaitu hari pertama dilakukan pretest dan

intervensi pendidikan kesehatan kemudian menunggu 2 minggu kemudian dilakukan

posttest yang dilaksanakan di Desa Bunut Wetan RT 05/RW 07 Wilayah Kerja

Puskesmas Pakis Kabupaten Malang.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah pedoman tertulis seperti wawancara atau pengamatan dan

daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk mendapatkan berbagai macam informasi

41

dari responden (Nursalam, 2017).Jenis intrumen pengumpulan data yang digunakan

pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan jenis pengukuran dengan

cara mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan

secara tertulis (Nursalam, 2017). Kuesioner ini digunakan untuk melihat sikap ibu

dalam menangani kejang demam pada anak.

4.7.1 Kuesioner Sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak

Kuesioner untuk mengukur sikap ibu dalam menangani kejang demam pada

anak diadopsi dari Mohammad Barzegar, Tahun 2016 dengan menggunakan kuesioner

KACP yang diberikan kepada ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan sampai 5 tahun

diwilayah Pakis Kabupaten Malang yang telah dimodifikasi dan berisi 22 pertanyaan

yang bertujuan untuk mengetahui sikap ibu dalam menangani kejang demam pada

anak.Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berdasarkan materi yang telah diuraikan

pada tinjauan diajukan berdasarkan materi yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka

dan menggunakan alat bantu laptop dan leaflet. Jenis kuesioner yang dibagikan

langsung ke responden yang bersifat pertanyaan tertutup dimana alternatif jawaban

sudah ditentukan terlebih dahulu olesh peneliti dan responden hanya memilih dari

alternatif yang telah disediakan. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan skala likert

yang merupakan teknik kuesioner pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur

sikap dengan 4 katagori tingkat persetujuan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) (Budiaji, 2013). Kemudian jawaban dari para

responden akan diberikan bobot nilai dengan sikap tingkat persetujuan yaitu Sangat

Setuju (SS) diberi nilai 4, Setuju (S) diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2 dan

Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1. Kuesioner sikap ibu dalam penanganan kejang

demam pada anak dinilai dalam 2 katagori yaitu apabila sikap positif berjumlah nilai

42

45-88 = X> mean dan apabila sikap negatif berjumlah nilai 22-44 = X< mean (Azwar,

2011).

Tabel 4.7.1 Kisi-kisi kuesioner Sikap Ibu dalam Menangani Kejang Demam Pada Anak

No Pertanyaan Jumlah Nomor Pertanyaan

1. Menerima 4 6, 9, 16, 20

2. Memberikan respon 7 1, 2, 4, 8, 10, 11, 19

3. Menghargai 3 14, 15, 17

4. Bertanggung jawab 8 3, 5, 7, 12, 13, 18, 21, 22

Jumlah 22

4.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.7.2.1 Uji Validitas

Pada suatu penelitian, dalam pengumpulan data diperlukan adanya alat dan cara

pengumpulan data yang baik sehingga data yang dikumpulkan merupakan data yang

valid reliable, dan aktual (Nursalam, 2017). Validitas adalah pengukuran dan

pengamatan yang berarti prinsip keandalan intrumen dalam pengumpulan data.

Intrumen harus dapat mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas pada penelitian

ini menggunakan SPSS (Statistical Product for Social Sciences) windows 07. Pengujian

menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05 dengan kriteria pengujian adalan

sebagai berikut :

a Item pertanyaan jika dikatakan valid nilai signifikan ≤ 0,05

b Item pertanyaan jika dikatakan tidak valid nilai signifikan ≥0,05

43

Instrumen penelitian berupa kuesioner ini telah dilakukan uji validitas dengan

jumlah responden 10 dengan jumlah 22 pertanyaan dinyatakan valid. Variabel sikap

masyarakat dalam penanganan kejang demam didapatkan nilai kolerasi pearson

terendah adalah 0,702 pada butir nomor 14 sedangkan untuk nilai kolerasi pearson

tertinggi adalah 0.972 pad butir nomor 11. Semua item pertanyaan memiliki nilai

kolerasi pearson lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,632 sehingga dapat disimpulkan

bahwa item-item tersebut valid dalam artian dapat digunakan untuk mengukur sikap

ibu dalam penanganan kejang demam pada anak.

4.7.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasilpengukuran atau pengamatan bila fakta atau

kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali kali dalam waktu yang berlainan

(Nursalam, 2017). Uji reabilitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan SPSS

(Statistical Product for Social Sciences) windows 07 dengan kriteria suatu intrumen

dikatakan reliabel jika pengujian adalah sebagai berikut :

a Tes dikatakan reliabel jika nilai α > (0,600)

b Tes dikatakan tidak reliable jika nilai α < (0,600)

Hasil perhitungan reliabilitas yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan

nilai r table dengan n atau jumlah responden dan taraf signifikan 5%. Uji reliabilitas

diketahui dengan nilai Chrobach’s alpha pada kuesioner sikap ibu dalam penanganan

kejang demam sebesar 0,976 dengan menggunakan nilai kritis 0,600 sebagai

perbandingan dan karena Chrobach’s alpha lebih besar dari pada nilai kritis

perbandingan maka variabel sikap ibu dalam penanganan kejang demam dikatakan

reliabel dan dapat digunakan didalam penelitian.

4.8 Prosedur Pengambilan data

Menurut Alhamda (2016) menyatakan bahwa prosedur pengambilan data meliputi :

44

a. Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan meliputi pembuatan kuesioner

atau daftar pertanyaan untuk dibagikan ke respoden dan setelah itu peneliti

menyiapkan materi untuk di sampaikan ke responden serta peralatan yang

dibutuhkan seperti laptop, banner, leaflet, papan dan lainnya. Pada tahap ini

juga peneliti mempersiapkan surat izin pendahuluan dan penelitiannya kepada

Instasi Pemerintah seperti Bankesbangpol, Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Pakis Kabupaten Malang serta melakukan pengumpulan data setelah surat ijin

diterima dengan melaui metode wawancara.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti memilih sempel yang akan dijadikan sebagai

responden. Peneliti mendatangani responden, memperkenalkan diri,

menjelaskan maksud dan tujuan peneliti dan meminta persetujuan (Informed

Consent) untuk menjadi responden. Semua responden yang sudah terpilih

dibagikan kuesioner guna untuk melihat sikap dalam penenganan kejang

demam sebelum dilakukan intervensi. Setelah tahap pretest, peneliti melakukan

intervensi dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang penanganan

kejang demam dengan menggunakan alat bantu LCD proyektor dan

penyebaran leaflet. Penggunaan LCD proyektor dan leaflet ini bertujuan untuk

mempermudah responden dalam membantu pemahaman terhadap materi yang

disampaikan oleh peneliti. Pelaksanaan pemberian intervensi ini dilakukan dua

sesi selama satu hari. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang

penanganan kejang demam, peneliti kembali menilai sikap dengan memberikan

kuesioner ke responden (posttest) dan jarak pemberian kuesioner setelah

45

intervensi (posttest) selama 2 minggu karena banyak terdapat faktor yang

mempengaruhi sikap diantaranya adalah faktor internal dan eksternal.

c. Metode pengumpulan data

Tahap pengumpulan data peneliti menggunakan metode kuesioner dengan

menggunakan Likert Scale dan kuesioner dikumpulkan kepeneliti. Kemudian

peneliti mengecek kelengkapan identitas responeden dan memeriksa kembali

apabila ada pengisian kuesioner yang kurang lengkap.

d. Proses penyusunan alat ukur ini untuk penelitian atau pengumpulan data dapat

dilakukan melalui penentuan konsep variabel penelitian dan susunan

pertanyaan berdasarkan indikator.

4.9 Analisa Data

Analisa data adalah upaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan

statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian

dengan tujuan mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan

karakteristik populasi (Sujarweni, 2014).

4.9.1 Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis setiap

variabel dari hasil penelitian dan berfungsi untuk meringkas kumpulan data tersebut

berubah menjadi informasi yang berguna dan pengolahan datanya hanya satu variabel

saja (Sujarweni, 2014).Dalam penelitian ini distribusi frekuensi responden digunakan

untuk mendeskrisikan karakteristik responden yang berupa karakteristik numerik dan

katagorik. Pada penelitian ini karakteristik kategorik meliputi tingkat pendidikan

sedangkan karakteristik numerik meliputi usia.

46

4.9.2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel dan

berfungsi untuk mengetahui hubungan, perbandingan dan pengaruh antar variabel

(Sujarweni, 2014). Analisa yang digunakan didalam penelitian ini bertujuan untuk

mengukur sebelum perlakukan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest) pemberian

pendidikan kesehatan dengan menggunakan uji McNemar. Syarat uji ini yaitu

menggunakan 2 variabel dengan data pre post distribusi data tidak normal atau

nominal.

4.10 Etika Penelitian

Menurut Alimul (2011), Etika penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan

aspek etika apa saja yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a Informed Consent (Lembar persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian yang diberikan pada subjek yang akan diteliti yang

bertujuan untuk persetujuan menjad responden. Peneliti menjelaskan maksud

dan tujuan penelitian yang akan dilakukan dan responden menandatangani

lembar persetujuan tersebut. Informed Consent dalam penelitian ini diberikan

kepada ibu yang mempunyai anak dengan kejang demam di Pakis Kabupaten

Malang.

b Anonimity (Tanpa nama)

Anonimity (Tanpa nama) adalah mebagikan lembar pengantar kuesioner kepada

subjek penelitian yang bertujuan bahwa subjek mengetahui identitas peneliti,

maksud dan tujuan, serta manfaat dari penelitian. Untuk menjaga kerahasiaan

responden maka peneliti tidak akan mencantumkan nama responden tetapi

47

cukup dengan memberikan kode atau inisial untuk menjaga kerahasiaan

identitas responden.

c Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality (Kerahasiaan) yakni data dan informasi yang mengenai responden

didalam kuesioner dan hanya peneliti saja yang dapat mengetahui informasi

dari responden. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti karena

hanya data kelompok tertentu yang akan dilaporkan pada saat hasil riset.

d Justice (Keadilan)

Justice (Keadilan) merupakan keadilan didalam penelitian yang berkaitan pada

pemilihan sampel dari populasi agar responden diperlakukan secara adil dan

peneliti tetap memberikan prosedur yang sama dengan menggunakan alat ukur

yang sama pada ibu yang menjadi responden.