17
28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian survei deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu dan menggambarkan fenomena secara detail. Penelitian survei deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan mendapatkan justifikasi keadaan dan praktik yang sedang berlangsung (Yusuf, 2014). 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Kerangka penelitian langkah-langkah dalam aktivitas kelompok ilmiah, dimulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya yaitu kegiatan dari awal penelitian akan dilakukan (Nursalam, 2013). Kerangka penelitian disajikan pada Gambar 4.1 berikut:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

28

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian survei deskriptif

bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta dan sifat populasi tertentu dan menggambarkan fenomena secara detail.

Penelitian survei deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan

mendapatkan justifikasi keadaan dan praktik yang sedang berlangsung (Yusuf, 2014).

4.2 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka penelitian langkah-langkah dalam aktivitas kelompok ilmiah,

dimulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya yaitu kegiatan dari awal

penelitian akan dilakukan (Nursalam, 2013). Kerangka penelitian disajikan pada

Gambar 4.1 berikut:

Page 2: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

29

4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari subjek yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa

angkatan 2018/2019 yang akan menjalani OSCE, yaitu sebanyak 188 mahasiswa. Saya

mengambil populasi ini karena pada mahasiswa baru biasanya kurang pengalaman

dalam menghadapi OSCE sehingga mereka juga kurang memahami bagaimana

karakteristik OSCE, hal-hal apa yang dipersiapkan, suasana OSCE, dsb. Oleh karena

itu, tingkat kemungkinan untuk mengalami kecemasan lebih tinggi dibandingkan

dengan mahasiswa angkatan yang lain.

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Identifikasi Kecemasan dan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Menjelang OSCE

Kesimpulan

Pengolahan dan analisa data Univariate

Terdapat perbedaan kecemasan dan perbedaan

kualitas tidur pada mahasiswa menjelang OSCE

Pengumpulan data: Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS) dan The Pittsburgh Sleep Quality Iinde (PSQI)

Populasi: 188 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2018

Teknik Sampling : Simple Random Sampling

Sampel : 128 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2018

Variabel Penelitian: Kecemasan dan Kualitas Tidur

Page 3: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

30

4.3.2 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan

adalah simple random sampling. Teknik simple random sampling ini dilakukan dengan

memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota

sampel (Sastroasmoro & Ismail, 1995 & Nursalam, 2013). Populasi pada penelitian

adalah mahasiswa PSIK angkatan 2018/2019 FIKES UMM yang akan melaksanakan

OSCE.

4.3.3 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Sedangkan sampel

dalam penelitian ini sebanyak 128 responden. Menentukan jumlah sampel dalam

penelitian dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

n = 2)(1 dN

N

n =

( )

n =

n = 127,89 = 128 responden

Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

D = Tingkat kepercayaan yang di inginkan (5%)

Page 4: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

31

4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni yang

bersifat kuantitatif dan kualitatif (Hidayat, 2009). Variabel dalam penelitian ini

terdapat dua variabel, yaitu kecemasan dan kualitas tidur.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2009).

Page 5: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

32

Tabel 4.1 Definisi operasional Identifikasi Kecemasan Dan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Menjelang OSCE

Variabel Definisi Operasional

Indikator Instrumen Penelitian

Skala Data

Hasil Ukur

Kecemasan Kecemasan yang terdapat pada mahasiswa 2018/2019 menjelang OSCE

Kecemasan diukur dengan menggunakan kuesioner HARS yang meliputi: 1. Perasaan cemas 2. Ketegangan 3. Kekuatan 4. Gangguan

tidur 5. Gangguan

kecerdasan 6. Perasaan

depresi 7. Gejala somatik 8. Gejala sensorik 9. Gejala

kardiovaskular 10. Gejala

pernapasan 11. Gejala

gastrointestinal 12. Gejala

urogenital 13. Gejala vegetatif 14. Perilaku

sewaktu-waktu

Kuesioner sebanyak 14 item pertanyaan Kecemasan

Ordinal Dikategorikan: Tidak ada kecemasan: jika skor <14 Ringan: jika skor 14-20 Sedang: jika skor 20-27 Berat: skor 28-41 Panik: jika skor 42-56

Kualitas Tidur

Kualitas tidur yang terdapat pada mahasiswa 2018/2019 menjelang OSCE

Kualitas tidur diukur dengan 7 komponen The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yaitu: 1. Efisiensi tidur 2. Durasi Tidur 3. Latensi Tidur 4. Gangguan

tidur 5. Penggunaan

obat 6. Disfungsi pada

siang hari

Kuesioner sebanyak 10 pertanyaan yang diadopsi dari The Pittsburgh Sleep Quality Index (Buysse, et al. 1989)

Ordinal Dikategorikan: Penilaian kualitas tidur menggunakan skor PSQI yaitu: Kualitas tidur baik ≤5 Kualitas tidur buruk >5

Page 6: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

33

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Malang

pada bulan Mei 2019.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah pengukuran dalam bentuk pertanyaan secara tertulis dan formal

yang diberikan kepada subjek penelitian (Nursalam, 2013). Dalam kuesioner

kecemasan terdapat 14 pertanyaan dan kualitas tidur 10 pertanyaan

4.7.1 Instrumen Kecemasan

Instrumen kecemasan yang digunakan adalah HARS yang terdiri dari 14

pernyataan dengan menggunakan kuesioner berupa multiple choice. Pada kuesioner

kecemasan pemberian skor dlakukan pada 14 komponen dengan cara sebagai berikut:

Keterangan:

Nilai minimum = 0 (tidak ada gejala)

Nilai Maksimum = 4 (gejala sangat berat)

1. Tidak ada gejala jika tidak terdapat satu dari gejala yang ada.

2. Gejala ringan jika terdapat satu dari gejala yang ada.

3. Gejala sedang jika terdapat lebih dari satu atau separuh gejala yang ada.

4. Gejala berat jika terdapat lebih dari separuh gejala yang ada.

5. Gejala sangat berat jika terdapat semua gejala yang ada.

Terdapat 14 komponen diantaranya: perasaan cemas, ketegangan, ketakutan,

gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi, gejala somatik, gejala

Page 7: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

34

sensorik, gejala kardiovaskular, gejala pernapasan, gejala gastrointestinal, gejala

urogenital, gejala vegetatif, gejala sewaktu-waktu. Skor dari 14 komponen tersebut

dijumlahkan menjadi satu skor global dengan kisaran nilai 0-56. Jumlah skor tersebut

disesuaikan dengan kriteria penilaian yang dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Kriteria Penilaian Kuesioner Kecemasan

Kategori Skor

Tidak ada kecemasan

Kecemasan ringan

Kecemasan sedang

Kecemasan berat

Kecemasan sangat berat

< 14

14-20

21-27

28-41

42-56

Berikut kisi-kisi kuesioner kecemasan:

Tabel 4.3 Kisi-kisi Kuesioner Kecemasan

No Indikator Jumlah Pertanyaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Perasaan cemas

Ketegangan

Ketakutan

Gangguan tidur

Gangguan kecerdasan

Perasaan depresi

Gejala somatik

Gejala sensorik

Gejala kardiovaskular

Gejala pernapasan

Gejala gastrointestinal

Gejala urogenital

Gejala vegetatif

Gejala sewaktu-waktu

14 pertanyaan

Page 8: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

35

4.7.2 Kuesioner Kualitas Tidur

Parameter kualitas tidur diadopsi dari The Pittsburgh Sleep Quality Index (Buysse,

et al. 1989) terdiri dari 10 pertanyaan. Kuesioner ini terdiri dari 7 komponen yang

terdiri dari kualitas tidur secara subjektif, latensi tidur, durasi tidur, efesiensi tidur,

gangguan tidur, penggunaan obat, disfungsi pada siang hari. Pada kuesioner kualitas

tidur pemberian skor dilakukan pada 7 komponen dengan cara sebagai berikut:

Keterangan:

Nilai minimum = 0 (sangat baik)

Nilai Maksimum = 3 (Sangat buruk)

Tabel 4.4 Cara Pemberian Skor Pada Kuesioner Kualitas Tidur

Komponen 1: Efesiensi tidur (pertanyaan no. 1, 2 dan 3)

Efisiensi tidur

>85%

75-84%

65-74%

<65%

Skor

0

1

2

3

Komponen 2: Durasi tidur (pertanyaan no. 3)

Respon terhadap pertanyaan no.3

>7 jam

6-7 jam

5-6 jam

<5 jam

Skor

0

1

2

3

Komponen 3: Latensi tidur (pertanyaan no.4 dan 5)

Respon terhadap pertanyaan no.4

≤ 15 menit

15-30 menit

31-60 menit

>60 menit

Respon terhadap pertanyaan no.5 Subskor

Skor

0

1

2

3

Skor

Page 9: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

36

Tidak pernah

1x dalam seminggu

2x dalam seminggu

3x dalam seminggu

0

1

2

3

Komponen 4: Gangguan tidur (pertanyaan no. 6a – 6i)

Respon terhadap pertanyaan no.6a-6i

Tidak pernah

1x dalam seminggu

2x dalam seminggu

3x atau lebih dalam seminggu

Skor

0

1

2

3

Komponen 5: Penggunaan obat tidur (pertanyaan no. 7)

Respon terhadap pertanyaan no.7

Tidak pernah

1x dalam seminggu

2x dalam seminggu

3x dalam seminggu

Skor

0

1

2

3

Komponen 6: Disfungsi pada siang hari (pertanyaan no. 8 dan 9)

Respon terhadap pertanyaan no.8

Tidak pernah

1x dalam seminggu

2x dalam seminggu

3x dalam seminggu

Respon terhadap pertanyaan no.9

Tidak ada masalah

Hanya masalah kecil

Kadang-kadang menjadi masalah

Sebuah masalah yang besar

Subskor

0

1

2

3

Subskor

0

1

2

3

Komponen 7: Kualitas tidur secara subjektif (pertanyaan no. 10)

Respon terhadap pertanyaan no.10

Sangat baik

Cukup baik

Kurang baik

Sangat buruk

Skor

0

1

2

3

Page 10: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

37

Skor dari ketujuh komponen tersebut dijumlahkan menjadi satu skor global

dengan kisaran nilai 0-21. Jumlah skor tersebut disesuaikan dengan kriteria penilaian

yang dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Indikator Kualitas Tidur

Kategori Skor

Kualitas tidur baik

Kualitas tidur buruk

≤5

>5

Berikut kisi-kisi kuesioner kualitas tidur:

Tabel 4.6 Kisi-kisi Kuesioner Kualitas Tidur

No Indikator Nomor Pertanyaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Efisiensi tidur

Durasi tidur

Latensi tidur

Gangguan tidur

Penggunaan obat tidur

Disfungsi pada siang hari

Kualitas tidur secara subjektif

1,2 (Pada lampiran)

3 (Pada lampiran)

4,5 (Pada lampiran)

6a,6b,6c,6d,6e,6f,6g,6h (Pada lampiran)

7 (Pada lampiran)

8,9 (Pada lampiran)

10 (Pada lampiran)

4.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas merupakan indeks yang menunjukkan kemampuan tingkat

kevalidan dan keakuratan suatu alat ukur atau instrumen penelitian yang diterapkan

dalam menyelidiki suatu permasalahan (Fu’ad Kautsar, Dayal Gustopo, 2011). Uji

reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan instrumen

penelitian dalam pengukuran yang digunakan dalam pengumpulan data dapat

konsisten (Ariani, 2014).

Page 11: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

38

4.8.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for

windows. Sebuah kuisioner dinyatakan valid jika tidak ada soal yang memiliki nilai

“corrected item total correlation” bertanda negatif dan lebih besar dari 0.05 (> 0.05) (Fu’ad

Kautsar, Dayal Gustopo, 2011). Peneliti tidak melakukan uji validitas karena

kuesioner tingkat kecemasan HARS sudah terstandar internasional dan telah

diterbitkan. Uji validitas ini telah digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu (Rizka,

2014) dengan korelasi pearson product moment dengan nilai validitas 0,93. Adapun

penelitian (Fu’ad Kautsar, Dayal Gustopo, 2011) mendapatkan nilai validitas 0,8 dan

pada bagian corrected item total correlation, semua pertanyaan bertanda positif. Oleh

karena itu, kuesioner HARS dinyatakan valid.

Kuesioner PSQI juga dinyatakan valid karena telah dilakukan pengujian oleh

peneliti sebelumnya (Martha Fandiani, Perdani Juliningrum, 2017) hasil pearson

correlation nilai rhitung ≥ nilai rtabel dengan taraf signifikan 0,361 yaitu antara 0,365 hingga

0,733.

4.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu kuisioner dinyatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha

>0,60. Pengujian dilakukan dengan program SPSS 16.0 for windows. Berikut hasil uji

reliabilitas kuesioner HARS:

Tabel 4.7 Tabel Hasil Uji Reliabilitas

N Item Cronbach’s Alpha Syarat Keterangan

14 0,793 0,60 Reliabel

Kuesioner PSQI telah dilakukan uji reliabilitas oleh University of Pittsburgh pada

tahun 1988 dengan nilai Alpha Cronbach 0,83. Kuesioner PSQI dinyatakan reliabel

Page 12: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

39

karena Alpha Cronbach 0,83 lebih besar dari 0,60 (0,83 > 0,60) (Martha Fandiani et al.,

2017).

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,

2013). Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrument kuesioner..

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut yaitu:

4.9.1 Tahap Persiapan

1. Mempersiapkan kuesioner.

2. Mengajukan permohonan izin kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Setelah permohonan izin disetujui, peneliti melakukan permohonan izin

penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dalam hal ini kepala jurusan PSIK

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Peneliti mempersiapkan alat dan bahan serta teknik sampling yang digunakan

(simple random sampling) yang akan dilakukan peneliti untuk mendapatkan data

yang diperlukan dengan menggunakan komunikasi langsung dan tak langsung

sebagai alat pengumpulan data dan lembar kuesioner.

5. Lembar kuesioner berisi 14 pertanyaan kuesioner HARS dan 7 komponen

pertanyaan PSQI yang digunakan untuk memperoleh informasi responden

terkait gejala kecemasan dan 7 komponen kualitas tidur (kualitas tidur secara

subjektif, latensi tidur, durasi tidur, efesiensi tidur, gangguan tidur,

penggunaan obat, disfungsi pada siang hari). Adapun data demografi untuk

mengetahui usia, jenis kelamin dan tempat tinggal. Cara pengisian kuesioner

Page 13: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

40

dengan memberikan tanda checklist dan menjawab pertanyaan yang telah

disusun oleh peneliti

4.9.2 Pelaksanaan

1. Sebelum melakukan penelitian kepada responden, peneliti melihat jadwal

perkuliahan angkatan 2018 di tata usaha pada jam dan hari apa saja mahasiswa

kuliah.

2. Peneliti menentukan hari untuk melakukan penelitian

3. Penelitian dilakukan 2 hari sebelum OSCE

4. Peneliti menemui mahasiswa, lalu peneliti melakukan pendekatan dengan

memperkenalkan identitas diri kepada responden penelitian.

5. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden, setelah

itu meminta persetujuan subyek untuk menjadi responden penelitian dengan

menandatangani informed consent.

6. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden dengan dibantu oleh 1

asisten peneliti yang bertugas membantu responden bila mengalami kesulitan

dalam mengisi kuesioner.

7. Setelah responden selesai melakukan pengisian, kuesioner dikumpulkan

kembali kepada peneliti, lalu peneliti mngecek kelengkapan soal dan jawaban.

8. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden karena telah bersedia

menjadi responden serta mengisi kuesioner.

4.9.3 Tahap Pengumpulan Data

1. Peneliti mengecek kembali kelengkapan identitas responden.

2. Peneliti mengecek kembali jika ada data yang kurang lengkap.

4.9.4 Tahap Pengelolaan Data

Tahap pengolahan data terdiri dari (Hidayat, 2009).

Page 14: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

41

1. Editing data

Memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.

Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data

terkumpul.

2. Coding data

Pemberian kode numerik terhadap data yang terdiri atas beberapa

kategori. Pemberian kode sangat penting bila pengolahan dan analisis

data menggunakan computer.

3. Scoring data

Setelah seluruh data terkumpul melalui lembar kuesioner, selanjutnya

memberikan skor pada setiap pertanyaan yang dijawab oleh responden

disesuaikan dengan jenis alat ukur yaitu kuesioner.

1) Kecemasan

Penilaian kuesioner durasi akses internet pemberian skor dilakukan

pada 14 item pertanyaan dengan skor 0 untuk jawaban A, skor 1

untuk jawaban B, skor 2 untuk jawaban C, skor 3 untuk jawaban D

dan skor 4 untuk jawaban E. Semakin tinggi skor yang diperoleh

subjek, maka semakin berat kecemasan subjek tersebut, dan

sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka

semakin ringan pula kecemasan yang dialami subjek tersebut.

2) Kualitas Tidur

Pada kuesioner kualitas tidur pemberian skor dilakukan pada 7

komponen dengan cara setiap item pertanyaan diberi skor 0 (untuk

jawaban tidak pernah dalam satu bulan ini/sangat baik), 1 (untuk

jawaban 1 kali dalam seminggu/cukup baik), 2 (untuk jawaban 2 kali

Page 15: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

42

dalam seminggu/kurang baik), 3 (untuk jawaban 3 kali atau lebih

dalam seminggu/sangat buruk.

4. Tabulating data

Penyuluhan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar

mudah dijumlahkan, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.

Proses tabulasi dapat dilakukan dengan caraa antara lain dengan metode

kartu dan komputer.

5. Entry Data

Entry data dilakukan setelah seluruh variabel dilakukan coding. Entry data

dapat dilakukan dengan cara manual ataau dengan bantuan komputer.

4.10 Analisa Data

Analisa data diolah dengan sistem computerisasi menggunakan SPSS for

windows untuk kemudian dilakukan analisa univariat. Analisa univariat digunakan

untuk mendeskripsikan variabel penelitian guna memperoleh gambaran atau

karakteristik sehingga memperoleh kesimpulan secara umum untuk pengembangan

ilmu (Ariani, 2014).

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak

dianalisis. Dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif

adalah statistik yang membahas cara-cara meringkas, menyajikan, dan

mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti dan lebih

mempunyai makna. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan tabulasi dan

diagram untuk mempermudah interpretasi hasil penelitian (Ariani, 2014).

Page 16: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

43

Dalam penelitian ini jenis datanya adalah data kategorik yang hanya

menjelaskan angka/ nilai, jumlah dan presentase masing-masing variabel, dengan

menggunakan rumus (Ariani, 2014):

P =

x 100%

Keterangan:

P = Presentase

f = Jumlah jawaban yang benar

n = Jumlah total pertanyaan

4.11 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti membaawa rekomendasi institusi untuk

pihak lain dengan cara permohonan izin institusi/lembaga tempat penelitian yang

dituju dengan menekankan masalah etika yang meliputi:

1. Lembar persetujuan (Informed Consent)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti membawa surat permohonan studi

pendahuluan dan izin penelitian dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang. Informed consent atau surat persetujuan riset diberikan

peneliti kepada responden yang berisi tentang informasi studi penelitian dan

penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta dampaknya sehingga

responden dapat memutuskan apakah akan terlibat atau tidak dalam penelitian.

Seluruh subyek bersedia menjadi responden dan lembar persetujuan.

Page 17: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/54902/5/BAB IV.pdf · METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

44

2. Tanpa Nama (Annonimity)

Annonimity mengacu pada tindakan merahasiakan nama peserta terkait dalam

partisipasi penelitian, untuk kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama

responden tetapi sekedar diberi kode atau inisial untuk nama responden.

3. Kerahasiaan (Confidentialy)

Semua informasi dari responden tetap dirahasiakan dan peneliti melindungi

semua data yang dikumpulkan dalam lingkup proyek dan pemberitahuan kepada

orang lain dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil

penelitian..