48
46 BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Pada awal tahun 1954 1 KH. Sajuti Hadi Kusna mendirikan Madrasah Diniyah yang masuk malam hari yang diasuh oleh KH. Sajuti Hadi Kusna, Bapak Suraji, Bapak Abdur Rahman. Pada waktu itu pelajaran umum berhitung, sejarah sudah diberikan kepada anak didik disamping pelajaran wajib yaitu pelajaran keagamaan seperti: membaca Al- Qur’an, Fiqih, Tajwid, Aqoidul Islam, Bahasa Arab. Adapun sistem pendidikan yang digunakan pada saat itu adalah sistem pendidikan klasikal. Tetapi pada periode ini belum ada kenaikan kelas. Selama kurang lebih 9 tahun madrasah diniyah berjalan, atas inisiatif Bapak H. Djamil selaku kepala madrasah pada waktu itu, mendaftarkan madrasah diniyah di kementerian agama. Akhirnya pada tahun 1963 berdirilah Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah 10 Yanggong dibawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo. Jumlah murid pada awal berdiri sebanyak 2 kelas yaitu kelas I dan II yang sudah menempati gedung sendiri. Gedung tersebut sekarang digunakan untuk Gedung Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Yanggong. Sedangkan MI Muhammadiyah 10 Yanggong sendiri saat ini memiliki gedung 2 lantai yang kokoh. 1 Tim Pengembang Madrasah, Kurikulum KTSP 2018, (Ponorogo: Kurikulum tidak diterbitkan, 2018), hlm. 35

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

46

BAB IV

PAPARAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Madrasah

Pada awal tahun 19541 KH. Sajuti Hadi Kusna mendirikan Madrasah

Diniyah yang masuk malam hari yang diasuh oleh KH. Sajuti Hadi Kusna,

Bapak Suraji, Bapak Abdur Rahman. Pada waktu itu pelajaran umum

berhitung, sejarah sudah diberikan kepada anak didik disamping pelajaran

wajib yaitu pelajaran keagamaan seperti: membaca Al- Qur’an, Fiqih,

Tajwid, Aqoidul Islam, Bahasa Arab. Adapun sistem pendidikan yang

digunakan pada saat itu adalah sistem pendidikan klasikal. Tetapi pada

periode ini belum ada kenaikan kelas.

Selama kurang lebih 9 tahun madrasah diniyah berjalan, atas inisiatif

Bapak H. Djamil selaku kepala madrasah pada waktu itu, mendaftarkan

madrasah diniyah di kementerian agama. Akhirnya pada tahun 1963

berdirilah Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah 10 Yanggong dibawah

naungan Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo. Jumlah murid pada

awal berdiri sebanyak 2 kelas yaitu kelas I dan II yang sudah menempati

gedung sendiri. Gedung tersebut sekarang digunakan untuk Gedung

Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Yanggong. Sedangkan MI Muhammadiyah 10

Yanggong sendiri saat ini memiliki gedung 2 lantai yang kokoh.

1Tim Pengembang Madrasah, Kurikulum KTSP 2018, (Ponorogo: Kurikulum tidak

diterbitkan, 2018), hlm. 35

Page 2: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

47

2. Profil Madrasah

a. Nama Lembaga : MI Muhammadiyah 10 Yanggong

b. Alamat : Yanggong RT 04 / RW 01 Desa Jimbe,

Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo

c. Nama Yayasan : Muhammadiyah

d. Status Sekolah : Terakreditasi B

e. Status Lembaga MI : Swasta

f. No SK Kelembagaan : L.m/3/200/A.19/1978

g. NSM/NPSN : 111235020026/ 60714276

h. Tahun Berdiri : 1963

i. Status Kepemilikan : Milik Yayasan

j. Luas Lokasi : 1400 m

k. Nama Kepala Sekolah : Husna Ummi Mursidah S.Pd.I

l. SK Kepala Sekolah : 852/KEP/III.0/D/2018

m. Masa Kerja Kepala Sekolah : 4 Tahun

n. No dan SK akreditasi : 1334/BAN-SM/SK/2019

3. Letak Geografis

MI Muhammadiyah 10 Yanggong beralamatkan di Dukuh Yanggong

Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Terletak di tengah

pemukiman pedesaan menjadikan suasana pembelajaran terasa tenang dan

nyaman. Karena terhindar dari keramaian dari kendaraan bermotor maupun

transportasi umum yang melintasi jalan raya.

Adapun lokasi MI Muhammadiyah 10 Yanggong berada satu komplek

dengan BA Aisyiyah Yanggong, MTs Muhammadiyah 3 Yanggong, MA

Muhammadiyah 2 Yanggong, serta pondok Tahfidz Qur’an Darul A’dham.

Yang kesemua lembaga tersebut dikelola oleh Pimpinan Ranting

Muhammadiyah Yanggong

Page 3: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

48

4. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah

a. Visi

“Terciptanya madrasah yang unggul, berkualitas, berwawasan iptek dan

imtaq”

b. Misi

1. Pengembangan kehidupan berkarakater Islami di lingkungan sekolah

maupun, masyarakat di kehidupan sehari-hari.

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara intensif untuk

memajukan hasil akademik siswa ke predikat yang lebih tinggi.

3. Mengembangkan potensi seluruh warga madrasah untuk mencapai

keunggulan.

4. Membiasakan dan meningkatan kedisiplinan seluruh warga madrasah

5. Memotivasi, membantu dan mendampingi setiap peserta didik untuk

mengenali potensi dan bakatnya sehingga berkembang secara optimal

c. Tujuan Madrasah

Adapun tujuan umum madrasah adalah:

1. Secara aktif mampu melaksanakan ibadah Yaumiyah dengan benar

2. Meningkatkan prestasi secara akademik maupun non akademik.

3. Berbudi pekerti luhur, santun, berkepribadian, berpola hidup sehat,

serta peduli lingkungan

4. Peserta didik mampu menghafal hafal 3 jus yaitu juz 30, 29 dan 28.

5. Menciptakan sekolah yang nyaman, menyenangkan dan ramah anak.

Page 4: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

49

5. Keadaan Guru

Menyadari akan sangat pentingnya peran guru dalam proses

pembelajaran dan keberhasilan siswa, maka madrasah ini sangat

memperhatikan kualitas para gurunya. Dibuktikan dengan latar belakang

seluruh gurunya adalah sarjana pendidikan. Jumlah guru keseluruhan adalah

10 orang, yang terdiri dari 1 guru Pegawai Negeri Sipil dan 9 Guru tetap

Yayasan, Tenaga Kependidikan sejumlah 1 orang, beserta 2 orang Guru

Ekstrakurikuler.

Adapun daftar nama guru di MI Muhammadiyah 10 Yanggong tahun

2020/2021 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Daftar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Nama Guru Pendidikan

Terakhir Jabatan

Status

Kepegawaian

Husna Ummi Mursidah, S.Pd.I S1 Kepala madrasah GTY

Rinasihin S.Ag. M.Pd.I S2 Guru PNS

Anazih Rosyidi, S.Pd.I S1 Guru GTY

Halimatu Husna, S.Pd. S1 Guru GTY

Harianto A. Ma D2 Guru GTY

Nasrullah Ridlo I, S.HI,S.Pd. S1 Guru GTY

Muh. Basuki, S.Pd S1 Guru GTY

Fina Nasru Shofiatin, S.Pd.I S1 Guru GTY

Dian Fatma Nurarini, S.Pd.I S1 Guru GTY

Sri Atin, S.Pd S1 Guru GTY

Irfan Mudzakir SMA Karyawan PTP

Page 5: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

50

6. Keadaan Siswa

Jumlah siswa secara keseluruhan di MI Muhammadiyah 10 Yanggong

pada tahun pelajaran 2020/2021 adalah 89 siswa, yang terdiri dari 45 laki-

laki dan 44 perempuan. Dengan rincian jumlah siswa per kelas pada tabel

4.2 berikut:

Tabel 4.2

Jumlah Siswa MI Muhammadiyah 10 Yanggong

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

I 9 4 13

II 4 8 12

III 8 11 19

IV 6 7 13

V 9 7 16

VI 9 7 16

Jumlah 45 44 89

B. Paparan Data

Hasil penelitian tentang upaya peningkatan keterampilan berbicara

Bahasa Jawa ragam krama menggunakan media Fun Learning Mat peneliti

paparkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa

Ragam Krama Di MI Muhammadiyah 10 Yanggong

Bahasa Jawa diajarkan di Madrasah ini sebagai muatan lokal

disamping bahasa Inggris. Alokasi waktu kegiatan pembelajarannya adalah

2 jam pelajaran (2 x 35 menit) per minggu, mulai dari kelas I hingga kelas 6.

Page 6: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

51

Disamping itu, sebagai upaya madrasah untuk meningkatkan

keterampilan berbicara siswa, madrasah melakukan beberapa program yang

dapat peneliti paparkan sebagai berikut:

a. Pembiasaan dalam keseharian di madrasah yaitu menggunakan bahasa

krama ketika berbicara dengan Bapak/Ibu guru.

b. Pengembangan diri melalui pidato bahasa Jawa dilaksanakan pada hari

Sabtu, 2 minggu sekali.

c. Melaksanakan ujian praktek tes lisan pada penilaian akhir semester 1

dan 2

Data informasi mengenai ketiga program madrasah tersebut diatas,

peneliti peroleh dari hasil wawancara dengan kepala madrasah Ibu Husna

Ummi Mursidah, S.Pd.I., guru bahasa Jawa Bapak Anazih Rosyidi, S.Pd.I.

dan siswa kelas V.

2. Penggunaan Media Fun Learning Mat Pada Keterampilan Berbicara

Bahasa Jawa Ragam Krama

a. Kegiatan Pra Tindakan

Sebelum memulai penelitian, peneliti menemui Kepala Madrasah

yaitu Ibu Husna Ummi Mursidah, S.Pd.I. tepatnya pada hari Sabtu

tanggal 20 Maret 2021 meminta izin untuk melakukan penelitian di MI

Muhammadiyah 10 Yanggong. Penelitian ini dilakukan guna

menyelesaikan tugas akhir perkuliahan program Sarjana di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo. Peneliti disambut baik oleh Ibu Kepala

Madrasah. Beliau sangat senang serta mengizinkan untuk dilakukannya

Page 7: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

52

penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 10 Yanggong.

Kemudian, Beliau menyarankan untuk langsung menemui Bapak Anazih

Rosyidi, S.Pd.I. selaku Guru pengampu bahasa Jawa guna merumuskan

langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam penelitian.

Pada hari Selasa tanggal 23 Maret 2021 peneliti menemui Bapak

Anazih Rosyidi, S.Pd.I. untuk menyampaikan bahwa Ibu Kepala

Madrasah telah mengizinkan dilakukannya penelitian tindakan kelas pada

mata pelajaran bahasa Jawa. Dalam pertemuan tersebut, peneliti dan guru

bahasa Jawa memutuskan meneliti siswa kelas V. Dengan pertimbangan

mengambil kelas atas serta kondisi siswanya. Siswa kelas V berjumlah

16 siswa yaitu 9 siswa laki – laki, 7 siswa perempuan. Dalam pertemuan

tersebut, peneliti melakukan wawancara pra tindakan mengenai kondisi

siswa dari sisi nilai akademik maupun pada proses pembelajarannya.

Wawancara ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal siswa

sebelum dilaksanakannya tindakan kelas.

Dari hasil wawancara pra tindakan tersebut, diperoleh informasi

bahwa dalam penguasaan keterampilan berbicara pada bahasa Jawa

ragam krama masih rendah. Menurut penuturan beliau, hal ini disebabkan

karena siswa jarang menggunakannya dalam kehidupan sehari – hari dan

minimnya kosakata bahasa krama yang dimiliki siswa. Selain itu Guru

pengampu belum pernah menggunakan media Fun Learning Mat.

Sesuai kesepakatan pengamatan dilakukan pada tanggal 29-30 Maret

2021 dengan cara melakukan pengamatan langsung proses belajar

Page 8: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

53

mengajar di kelas. Hal ini dilakukan guna memahami karakter setiap

peserta didik dan mengamati proses pembelajaran guru bahasa Jawa.

Selain itu peneliti juga menghimpun data berupa nilai ujian praktek lisan

yang diperoleh melalui guru pengampu untuk mengetahui penguasaan

siswa sebelum dilakukannya tindakan kelas. Pendekatan penilaiannya

menggunakan prinsip ketuntasan belajar dengan menentukan nilai acuan

patokan terlebih dahulu.2

Hasil capaian siswa pada ujian praktik lisan yang peneliti peroleh

dari guru pengampu, dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Pada tabel

4.3 tersebut ditunjukkan bahwa nilai rata – rata kelas adalah 72.18

dengan tingkat ketuntasan 56.25 %, sebanyak 7 siswa belum mencapai

nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh madrasah pada mata pelajaran

bahasa Jawa kelas atas adalah 75.

Dari tabel 4.3 tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa

belum menguasai materi pelajaran. Didasari hal tersebut, peneliti

melakukan perencanaan penelitian tindakan sebagai acuan untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa

Jawa khususnya materi ragam krama.

2Elis Ratnawulan, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2017), hlm. 243

Page 9: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

54

Nilai hasil capaian tes lisan siswa dari guru pengampu bahasa Jawa,

peneliti sajikan pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Data Nilai Ujian Praktik Dari Guru Pengampu

No. Nama L/P Nilai

Praktik Keterangan

1. Saskia Nauli Putri Ramadani P 75 Tuntas

2. Anwar Maulana Dwi Saputra L 65 Tidak Tuntas

3. Azizah Kholidia M. P 80 Tuntas

4. Cinta Widya Septa P 80 Tuntas

5. Dinar Sabrana Ghoniyul M. L 75 Tuntas

6. Erviano Wahyu Dwi F. L 70 Tidak Tuntas

7. Hafiza Yuna Shafira P 80 Tuntas

8. Hendi Kurniawan Saputra L 60 Tidak Tuntas

9. Muh. Nafiur Rofiif L 85 Tuntas

10. Muhammad Ilyas L 75 Tuntas

11. Neli Agustina Mahardika P 80 Tuntas

12. Rehan Alvin Nugraha L 55 Tidak Tuntas

13. Silvia Aisyatur Rosyidah P 75 Tuntas

14. Yunita Ameliya Putri P 65 Tidak Tuntas

15. Yusril Reza Zasky L 70 Tidak Tuntas

16. Zidane Indra Bachthiar L 65 Tidak Tuntas

Total 1155

Nilai Rata- Rata Kelas 72.18

Jumlah Siswa Kelas V 16

Jumlah Siswa Tuntas 9

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 7

Prosentase Ketuntasan Siswa 56.25%

Prosentase Siswa tidak tuntas 43.75%

Page 10: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

55

Adapun pertemuan peneliti dengan guru pengampu bahasa Jawa,

Bapak Anazih Rosyidi, dirumuskan jadwal pelaksanaan penelitian pada

tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Jadwal Penelitian Di MI Muhammadiyah 10 Yanggong

No. Hari/Tanggal Waktu

(WIB) Siklus Tema

1. Sabtu,

20 Maret 2021 08.30-10.00 - Ijin Penelitian ke madrasah

2. Selasa,

23 Maret 2021 08.00-10.00 - Menemui Guru Pengampu

3. Senin-Selasa,

29-30 Maret 2021 07.00-10.00 - Observasi Kelas

4. Jum’at,

02 April 2021 07.00-09.00 I

Kegiatan Sehari-hari/

Pengalaman pribadi

5. Jum’at,

09 April 2021 07.00-09.00 II Kegiatan di Sekolah

6. Jum’at,

26 Mei 2021 07.00-09.00 III Kegiatan di masyarakat

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan (4 x 35 menit) dari

yang seharusnya 2 kali pertemuan (2 x 35 menit). Hal ini dikarenakan

waktu yang diberikan oleh madrasah sangat terbatas, akan tetapi

jumlah jam pelajaran sama dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan.

Page 11: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

56

Tahapan pada siklus 1 terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada

masing- masing tahapan peneliti jabarkan sebagai berikut:

a) Perencanaan (Planning) Siklus I

Pada tahap ini kegiatan yang peneliti lakukan meliputi:

1) Peneliti berkoordinasi dengan guru pengampu bahasa Jawa.

2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Menyusun materi tentang unggah -ungguh basa dengan tema

kegiatan sehari- hari.

4) Menyiapkan media Fun Learning Mat.

5) Menyiapkan lembar observasi untuk aktivitas peneliti dan

peserta didik serta catatan lapangan

b) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus I

Pada tahap ini kegiatan yang peneliti lakukan sebagai berikut:

1) Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

dilanjutkan berdo’a dan mengecek kehadiran siswa.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memotivasi siswa

untuk berpartispasi aktif ketika proses pembelajaran.

3) Melakukan ice breaking untuk menyiapkan kondisi siswa.

4) Melakukan apersepsi terkait unggah – ungguh basa.

5) Peneliti menjelaskan materi tentang unggah -ungguh basa mulai

dari pengertian, macam serta cara penggunaannya melalui tanya

jawab dan diskusi.

Page 12: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

57

6) Peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk maju kedepan

secara beragantian, menuliskan di papan tulis kosakata unggah –

ungguh basa yang diketahui oleh siswa. Contoh kata yang

termasuk ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu dan krama alus

7) Peneliti memberitahukan bahwa hari ini akan belajar sambil

bermain dengan media Fun Learning Mat dan menjelaskan tata

cara permainannya.

8) Peneliti membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

siswa putra dan putri. Kelompok yang maju terlebih dahulu,

diwakili salah satu anggota kelompoknya mengambil kartu

flashcard dan membacakan pertanyaan di dalamnya.

9) Kelompok tersebut menjawab pertanyaan dan melangkah maju

sejumlah poin yang didapat pada kartu, sambil melakukan

gerakan tertentu atau menirukan suara tertentu, sesuai perintah

yang ada pada papan Fun Learning Mat.

10) Setelah permainan selesai, peneliti mengajak siswa bersama-

sama mengingat kembali apa yang telah dipelajari, dan

menuliskannya di buku masing - masing. Selama proses

tersebut, peneliti mengecek hasil rangkuman siswa satu persatu.

11) Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi

yang telah diberikan, peneliti melakukan penilaian individu

dengan memberikan pertanyaan secara lisan.

12) Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup, peneliti memberikan

Page 13: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

58

kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang belum

dimengerti.

13) peneliti menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

dan mengucap salam.

Adapun lebih rincinya, berikut peneliti sajikan kutipan kegiatan

pembelajaran menggunakan media fun learning mat:

Guru

:

“Ayo mas Dinar, kelompok è giliran maju dhisik,

salah siji mewakili maju.”

Dinar : “Nggih, Bu.” (Diwakili oleh Rofiif)

Guru

:

“Saiki mas Rofiif, njupuk kartu flashcard iki siji wae.”

“Coba diwaca mas pitakon è sing ana ing kartu.”

Rofiif

:

“Nggih, Bu.” “Coba ceritakno kagiyatan mu saben

dina, awit saka tangi turu nganti mulih sekolah!”

Guru

:

“Nggih, maturnuwun mas Rofiif”. Sak iki kelompok e

mas Rofiif diskusi bareng njawab pitakonan kui mau.”

Kemudian Dinar bersama kelompoknya menjawab secara

bergantian dengan menggunakan bahasa krama. Sebagai berikut:

Rofiif

:

“Kagiyatan kulo saben dinten, tangi enjing jam

sekawan, lajeng sholat subuh jamaah.”,

Dinar : “Bibar sholat Subuh, kulo ngaji.”,

Ilyas : “Bibar ngaji, kulo ngresiki kamar.”,

Zidan : “Adus Bu.”

Aril : “Maem Bu”,

Page 14: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

59

Begitu seterusnya hingga semua anggota kelompoknya mendapat

giliran menjawab, dan giliran kelompok lainnya yang maju

Guru

:

“Nggih, Alhamdulillah, kelompok è mas Dinar kabeh

njawab kanthi bener. Saiki diwakili salah siji, maju 4

langkah ana ing papan Fun Learning Mat iki. Karo

maju, dipraktekne tulisan sing ana sakjerone kotak.”

Dinar : “nggih Bu. Maju karo niru gerakan è manuk iber.”

Siswa melakukan gerakan yang diminta, sambil melangkah di

papan. Begitu seterusnya, dilakukan secara bergantian antara

kelompok 1 dan 2, hingga mencapai angka yang teratas pada papan

Penilaian lisan secara individu pada keterampilan berbicara

ragam krama, peneliti lakukan meliputi aspek pengucapan,

kelancaran, ketepatan tata bahasa, dan intonasi. Berikut peneliti

sajikan pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Data Nilai Siswa Hasil Ujian Praktik Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Saskia Nauli Putri Ramadani 80 Tuntas

2. Anwar Maulana Dwi Saputra 75 Tuntas

3. Azizah Kholidia M. 80 Tuntas

4. Cinta Widya Septa 80 Tuntas

5. Dinar Sabrana Ghoniyul M. 75 Tuntas

6. Erviano Wahyu Dwi F. 70 Tidak Tuntas

7. Hafiza Yuna Shafira 80 Tuntas

8. Hendi Kurniawan Saputra 65 Tidak Tuntas

9. Muh. Nafiur Rofiif 85 Tuntas

10. Muhammad Ilyas 75 Tuntas

Page 15: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

60

11. Neli Agustina Mahardika 80 Tuntas

12. Rehan Alvin Nugraha 60 Tidak Tuntas

13. Silvia Aisyatur Rosyidah 75 Tuntas

14. Yunita Ameliya Putri 70 Tidak Tuntas

15. Yusril Reza Zasky 70 Tidak Tuntas

16. Zidane Indra Bachthiar 65 Tidak Tuntas

Nilai Rata – Rata Kelas 74.06

Dari tabel di atas, nilai rata – rata kelas pada penilaian lisan

materi berbicara ragam krama dihitung dengan cara sebagai berikut:

NR =

NR = 74.06

Nilai rata – rata kelas hasil penilaian lisan pada siklus I adalah 74.06.

Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang dicapai oleh siswa belum

memenuhi nilai minimal KKM. Dari tabel diatas, peneliti menemukan

sejumlah 6 siswa yang belum tuntas dan 10 siswa yang tuntas. Berikut

adalah prosentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas:

a) Prosentase siswa yang tuntas

=

= 62.50 %

Nilai Rata – Rata Kelas = Jumlah Total Skor

Jumlah Siswa

1185

16

P = Jumlah siswa yang tuntas

X 100 Seluruh siswa kelas V

10 X 100%

16

Page 16: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

61

b) Prosentase siswa yang tidak tuntas

=

= 37.50 %

c) Pengamatan (Observing)

Pada tahap pengamatan ini, peneliti dibantu oleh guru pengampu

sebagai observer. Beliau membantu mengamati aktivitas guru dan

siswa secara menyeluruh kemudian mencatatnya pada lembar

pengamatan. Jika ada hal – hal yang terjadi, tetapi tidak ditemukan

pada lembar pengamatan, maka akan dicatat pada catatan lapangan

sebagai bahan pertimbangan tindakan selanjutnya.

Hasil observasi pada siklus 1 terhadap aktivitas Guru dan Siswa

dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6

Hasil Observasi kegiatan Peneliti Pada Siklus I

No Aspek Yang Diamati Skor

1. Kemampuan membuka pelajaran 5

2. Kemampuan menyampaikan tujuan pembelajaran 4

3. Kemampuan menggunakan media dengan tepat sesuai

tujuan 4

4. Mengkondisikan dan memotivasi siswa 4

5. Kemampuan penguasaan materi 5

6. Kemampuan menanggapi serta merespon pertanyaan siswa 4

7. Membagi kelompok dengan baik 4

8. Menjelaskan cara penggunaan media fun learning mat 4

9. Mendampingi ketika mengerjakan secara berkelompok 5

P = Jumlah Siswa tidak tuntas

X 100 Seluruh Siswa kelas V

6 X 100%

16

Page 17: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

62

10. Membimbing dan mengarahkan siswa selama proses

pembelajaran 4

11. Melakukan refleksi dalam proses pembelajaran 4

12. Kemampuan menggunakan waktu secara efisien 4

13. Melaksanakan Penilaian secara lisan 4

14. Memberikan penguatan dan memotivasi siswa 4

15. Menutup pembelajaran 5

Jumlah Skor 64

Berdasarkan tabel di atas jumlah skor yang diperoleh adalah 64

dengan nilai maksimal 75. Prosentase Nilai Rata-Rata yang diperoleh

peneliti adalah sebagai berikut:

Prosentase Nilai Rata-Rata =

Nilai Rata- Rata yang diperoleh =

= 85.33%

Jumlah Nilai Rata-Rata yang diperoleh adalah 85.33%. Dengan

demikian tingkat keberhasilan tindakan yang dilakukan peneliti pada

kategori baik, dapat dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.7

Kriteria Tingkat Keberhasilan Tindakan

Prosentase (%) Nilai Huruf Bobot Predikat

86 - 100 A 4 Sangat Baik

76-85 B 3 Baik

60-75 C 2 Cukup

55-59 D 1 Kurang

≤ 54 E 0 Kurang Sekali

Jumlah Skor X 100%

Skor Maksimal

64 X 100%

75

Page 18: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

63

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I

No.

Indikator Skor

1. Siswa memperhatikan guru dan bersikap tenang

selama pembelajaran 4

2. Siswa memahami penjelasan materi 4

3. Siswa memahami petunjuk yang disampaikan guru 3

4. Siswa antusias dan aktif dalam pembelajaran 4

5. Siswa berperan serta aktif dalam kelompok 3

6. Siswa memahami tugas yang diberikan guru 4

7. Siswa menggunakan media pembelajaran dengan baik 4

8. Siswa percaya diri dalam menjawab pertanyaan dari

guru 3

9. Siswa bekerjasama dalam kelompok 5

10. Siswa menemui kesulitan dalam berbicara krama 4

Jumlah Skor 38

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa kegiatan siswa seperti yang

diharapkan, yaitu jumlah skor yang diperoleh adalah 38 dari jumlah

skor maksimal 50.

Prosentase Nilai Rata- Rata =

Prosentase yang diperoleh =

= 76 %

Jumlah prosentase nilai rata-rata yang diperoleh adalah 76 %.

Dengan demikian tingkat keberhasilan kegiatan siswa pada kategori

baik. Adapun hal- hal yang tidak ditemukan dalam lembar observasi,

Jumlah Skor X 100%

Skor Maksimal

38 X 100%

50

Page 19: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

64

oleh pengamat dicatat pada catatan lapangan sebagai berikut:

a) Sebagian siswa masih bersikap pasif dalam kelompoknya.

b) Sebagian siswa kurang fokus selama proses pembelajaran.

c) Beberapa siswa kesulitan menemukan kosakata bahasa krama.

d) Pada waktu akan mewakili kelompok, siswa masih belum percaya

diri untuk maju, masih saling tunjuk antar temannya.

e) Sebagian siswa antusias dengan penggunaan media fun learning

mat pada proses pembelajaran.

d) Refleksi (Reflecting) Siklus I

Berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan, dan hasil penilaian

lisan pada kegiatan tindakan, maka setiap akhir siklus dilakukan

refleksi. Yang tujuannya adalah untuk melakukan perbaikan pada

tindakan selanjutnya. Proses pembelajaran pada siklus I masih ditemui

adanya kekurangan baik pada aktivitas guru maupun siswa. Siswa

masih banyak yang belum menggunakan bahsa krama. Sebagai contoh

siswa mengungkapkan; Bu, engko pulangè jam piro? “(Bu, nanti

pulangnya jam berapa?)”, Penghapus è ilang lho Bu Guru

“(penghapusnya hilang Bu Guru.)”, yang di papan tulis ditulis Bu?

“(Yang dipapan tulis ditulis Bu?)”. Untuk nilai rata – rata hasil belajar

siswa masih dibawah nilai KKM yaitu 74.68, meskipun ada

peningkatan jika dibandingkan dengan nilai sebelumnya.

Beberapa kendala yang ditemui sebagaimana dicatat pada

lembar observasi, catatan lapangan, serta hasil penilaian lisan diatas,

Page 20: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

65

peneliti dan observer melakukan beberapa perbaikan dengan

melakukan pendekatan lebih mendalam dan menanamkan rasa

tanggungjawab, sehingga tidak mengganggu temannya ketika

presentasi kelompok, peneliti menjelaskan kembali kosakata yang

belum dipahami agar supaya siswa lebih percaya diri ketika berbicara

krama dengan dan meminta siswa mempraktekkannya di rumah.

2) Siklus II

Tahapan pada siklus II ini, sama halnya pada siklus I. Terdiri dari 4

tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk

alokasi waktu pada siklus II dilaksanakan dalam 1 x pertemuan (4 x 35

menit) dari yang seharusnya 2 x pertemuan (2 x 35 menit).

a. Perencanaan (Planning) Siklus II

Adapun kegiatan yang peneliti lakukan adalah:

1) Menyusun RPP dengan beberapa perbaikan, menyesuaikan

permasalahan yang dihadapi pada siklus I

2) Menyiapkan materi tentang unggah – ungguh basa tema kagiyatan

ing sekolah

3) Menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa dan guru, serta

catatan lapangan

4) Menyiapkan media fun learning mat beserta kartu- kartu yang

disesuaikan pertanyaannya dengan tema.

5) Menyiapkan soal untuk tes lisan siklus II

Page 21: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

66

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus II

Berdasarkan pengamatan pada siklus I, sebagian siswa masih

kesulitan mengetahui dan mengingat kosakata serta belum terbiasa

menggunakan bahasa krama. Terlihat juga pada waktu pembelajaran

menggunakan media fun learning mat, sebagian siswa masih pasif.

Peneliti juga mengoreksi hasil tes pada siklus I. untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahami materi bahasa krama.

Lebih rinci, berikut peneliti paparkan kegiatan pada siklus II:

a) Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

dilanjutkan berdo’a dengan menggunakan bahasa Jawa

b) Mengecek kehadiran siswa.

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memotivasi siswa untuk

berpartispasi aktif ketika proses pembelajaran.

d) Melakukan ice breaking untuk menyiapkan kondisi siswa.

e) Peneliti melakukan apersepsi dengan mereview materi sebelumnya

f) Peneliti menjelaskan kembali materi tentang unggah -ungguh basa

g) Pada kesempatan kali ini, peneliti menyiapkan potongan kertas

yang berisi tentang kosakata krama dan ngoko lugu. Hal ini

dimaksudkan untuk menambah kosakata krama siswa.

h) Selain itu peneliti juga membahas kembali soal pada siklus I pada

materi yang belum dimengerti supaya siswa lebih memahami dan

tidak lupa akan kosakata yang telah dipelajari sebelumnya.

i) Peneliti menyampaikan bahwa hari ini akan belajar menggunakan

Page 22: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

67

media Fun Learning Mat namun dengan tema yang berbeda.

j) Peneliti membagi siswa menjai 2 kelompok, yaitu kelompok siswa

putra dan putri.

k) Pada siklus II ini kelompok yang maju terlebih dahulu adalah

kelompok 2 yaitu anak putri. Salah satu anggota kelompoknya

maju, mengambil kartu flashcard dan membacakan pertanyaan di

dalamnya.

l) kelompok tersebut menjawab pertanyaan dan melangkah maju

sejumlah poin yang didapat pada kartu. Ketika anak maju pada

papan, sambil melakukan gerakan tertentu atau menirukan suara

tertentu, sesuai perintah yang ada pada papan Fun Learning Mat.

m) Setelah permainan selesai, peneliti mengajak siswa bersama- sama

mengingat kembali apa yang baru saja dipelajari.

n) Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang

telah diberikan, peneliti melakukan penilaian individu dengan

memberikan tes lisan, kemudian mempresentasikannya secara

individu di depan kelas.

o) Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup, peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang belum

dimengerti.

p) peneliti menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

dan mengucap salam.

Page 23: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

68

Adapun kutipan kegiatan menggunakan media fun learning mat

adalah sebagai berikut:

Guru : “Alhamdulillah, kita sedoyo taksih diparingi nikmat

sehat. Anak – anak, Sakderenge kita awiti permainan,

bu guru badhe nyuwun pirso, sinten ingkang taksih

kemutan Unggah – ungguh basa niku nopo?”

Siswa : “taksih Bu”

Guru : “coba sebutna”

Siswa : “wonten sekawan Bu, Ngoko lugu, ngoko alus, krama

lugu, krama alus!”

Guru : “Nggih anak- anak ku, leres”. Setunggal malih nggih,

coba sebutna kosakata ingkang kalebu krama alus”

Siswa : “Sare (Ilyas), tindak (Erviano), Dhahar (Hafiza).

Kemudian beberapa siswa menjawab secara spontanitas dengan

menggunakan bahasa krama. Setelah itu permainan menggunakan

media fun learning mat dimulai:

Guru : “Nggih, leres anak – anak ku, di emut -emut terus

nggih, lan kedah dipun praktekne teng dalem, teng

pundi kemawon, supados mboten supe. saget nggih

anak- anak”,

Siswa : “Nggih, Bu”

Guru : “Sakniki monggo kita awiti. Anak – anak ku, caranipun

taksih sami bedanipun wonten ing tema nggih, dinten

Page 24: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

69

niki temanipun kagiyatan wonten ing sekolah.

Siswa : “Nggih, Bu.”

Guru : “Amargi minggu kepengker lare jaler sampun ngawiti

permainan, niki mangke gantos lare setri nggih,

setuju?”,

Siswa setuju, Kelompok 2 pada siklus II ini maju terlebih dahulu

Guru : “Monggo, dipunwakili salah setunggal maju mriki”

Neli : “Nggih, Bu. (Diwakili oleh Neli)

Guru : “Monggo mbak Neli, mendhet kartu setunggal, lajeng

dipun waca soal ipun.”

Neli : “Coba praktekno karo anggota kelompokmu, carane

matur menyang bapak Ibu guru yen awakmu arep

njupuk alat kerja bakti sing keri neng omah.”

Guru : “Nggih mbak Neli, kertas potongan kosakata sampun

disiapne bu guru, damel njawab, saget dipun pendhet

kaliyan kelompok e, sak cekapipun, niki mbak,

monggo”

Kelompok 2 bersama-sama mengambil potongan kosakata yang

telah disiapkan peneliti, secukupnya untuk menjawab pertanyaan

tersebut. Masing- masing siswa membaca satu kosakata yang

dipegang, dibaca secara bergantian hingga menjadi kalimat yang utuh.

Setelah selesai, dibaca lagi oleh masing- masing siswa secara utuh satu

kalimat.

Page 25: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

70

Kelompok : “Bu Guru, kulo/ badhe izin wangsul/ mendhet/ kertas

koran/ damel lap kaca/ kalawau supe/dereng kulo

beto.”

Guru : “Pripun anak - anak, jawabanipun leres nopo dereng”

Siswa : “Nggih Bu, leres”

Peneliti mengajak kelompok 1 untuk mengoreksi jawaban

kelompok 2. Hal ini dimaksudkan agar siswa tetap fokus dan

meningkatkan rasa percaya diri. Setelah menjawab dengan benar,

kemudian melangkah maju sejumlah poin pada kartu sambil

mempraktikkan gerakan atau suara tertentu. Begitu seterusnya,

dilakukan secara bergantian hingga permainan berakhir.

Pada siklus II ini, keakraban dan keluwesan ketika pembelajaran

semakin terasa. Hal ini karena peneliti ikut menggunakan bahasa

krama. Meskipun usia siswa lebih muda dari peneliti, hal ini dilakukan

untuk memotivasi siswa supaya tidak lagi malu berbicara krama. Selain

itu dengan menyiapkan potongan kertas kosakata tentang materi yang

dipelajari, membuat anak semakin percaya diri. Siswa menjadi lebih

kreatif dalam menyusun bahasa krama, sesuai dengan pertanyaan yang

diberikan.

Disamping itu peneliti juga mengajak kelompok lain untuk

mengoreksi jawabannya apakah sudah benar atau belum. Siswa juga

diberi kesempatan untuk mengucapkan ulang jawaban yang

Page 26: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

71

disampaikan oleh kelompok lain. Cara ini dapat meminimalisir siswa

yang ramai ataupun mengganggu temannya. Sehingga memotivasi

siswa untuk aktif dan memperhatikan ketika pembelajaran berlangsung.

Pada siklus II ini, peneliti melakukan tes lisan dengan jenis soal

tertulis dan kemudian menyampaikannya di depan kelas. Sebagai

contoh, mengubah kalimat ngoko menjadi krama alus, dan atau

sebaliknya. Penilaian individu yang dilakukan meliputi aspek

pengucapan, kelancaran, ketepatan pemilihan kata, dan intonasi.

Berikut peneliti sajikan pada tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9

Data Nilai Siswa Pada Ujian Praktik Siklus II

No. Kode Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Saskia Nauli Putri Ramadani 80 Tuntas

2. Anwar Maulana Dwi Saputra 75 Tuntas

3. Azizah Kholidia M. 85 Tuntas

4. Cinta Widya Septa 85 Tuntas

5. Dinar Sabrana Ghoniyul M. 75 Tuntas

6. Erviano Wahyu Dwi F. 70 Tidak Tuntas

7. Hafiza Yuna Shafira 85 Tuntas

8. Hendi Kurniawan Saputra 70 Tidak Tuntas

9. Muh. Nafiur Rofiif 85 Tuntas

10. Muhammad Ilyas 75 Tuntas

11. Neli Agustina Mahardika 80 Tuntas

12. Rehan Alvin Nugraha 70 Tidak Tuntas

13. Silvia Aisyatur Rosyidah 80 Tuntas

14. Yunita Ameliya Putri 80 Tuntas

15. Yusril Reza Zasky 75 Tuntas

16. Zidane Indra Bachthiar 80 Tuntas

Nilai Rata – Rata Kelas 78.12

Page 27: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

72

Dari tabel diatas, nilai rata – rata kelas pada penilaian lisan materi

berbicara ragam krama dihitung dengan cara sebagai berikut:

NR =

Nilai Rata-Rata = 78.12

Nilai rata – rata kelas hasil penilaian lisan pada siklus II adalah

78.12. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata – rata kelas telah

memenuhi nilai minimal KKM. Dari tabel diatas, peneliti menemukan

sejumlah 3 siswa yang belum tuntas dan 13 siswa yang tuntas. Berikut

adalah prosentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas:

a) Prosentase siswa yang tuntas

=

= 81.25 %

b) Prosentase siswa yang tidak tuntas

=

= 18.75 %

Nilai Rata – Rata = Jumlah Total Nilai

Jumlah Siswa

1250

16

P = Jumlah siswa yang tuntas

X 100 Seluruh siswa kelas V

13 X 100%

16

P = Jumlah Siswa tidak tuntas

X 100 Seluruh Siswa kelas V

3 X 100%

16

Page 28: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

73

c. Pengamatan (Observing) Siklus II

Sama halnya pada siklus I, dalam tahap pengamatan peneliti

dibantu oleh guru pengampu sebagai observer. Beliau mencatatnya

pada lembar pengamatan dan bila ada hal – hal yang tidak ada dalam

lembar pengamatan dicatat pada catatan lapangan.

Hasil observasi pada siklus 1 terhadap aktivitas Guru dan Siswa

dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini:

Tabel 4.10

Hasil Observasi kegiatan Peneliti Pada Siklus II

No Aspek Yang Diamati Skor

1. Kemampuan membuka pelajaran 5

2. Kemampuan menyampaikan tujuan pembelajaran 4

3. Kemampuan menggunakan media dengan tepat sesuai

tujuan 4

4. Mengkondisikan dan memotivasi siswa 5

5. Kemampuan penguasaan materi 5

6. Kemampuan menanggapi serta merespon pertanyaan siswa 4

7. Membagi kelompok dengan baik 4

8. Menjelaskan cara penggunaan media fun learning mat 4

9. Mendampingi ketika mengerjakan secara berkelompok 5

10. Membimbing dan mengarahkan siswa selama proses

pembelajaran 5

11. Melakukan refleksi dalam proses pembelajaran 4

12. Kemampuan menggunakan waktu secara efisien 4

13. Melaksanakan Penilaian secara lisan 5

14. Memberikan penguatan dan memotivasi siswa 5

15. Menutup pembelajaran 5

Jumlah Skor 68

Page 29: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

74

Berdasarkan tabel 4.10 diatas Jumlah skor yang diperoleh

adalah 68 dengan nilai maksimal 75. Prosentase yang diperoleh

peneliti adalah sebagai berikut:

Prosentase Nilai Rata-Rata=

Nilai Rata- Rata yang diperoleh=

Nilai Rata-Rata yang diperoleh adalah 90.66%.

Dengan demikian tingkat keberhasilan tindakan yang dilakukan

peneliti pada kategori sangat baik, dapat dilihat pada tabel 4.11 dan

4.12 berikut ini:

Tabel 4.11

Kriteria Tingkat Keberhasilan Tindakan

Prosentase (%) Nilai Huruf Bobot Predikat

86 - 100 A 4 Sangat Baik

76-85 B 3 Baik

60-75 C 2 Cukup

55-59 D 1 Kurang

≤ 54 E 0 Kurang Sekali

Tabel 4.12

Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II

No.

Indikator Skor

1. Siswa memperhatikan guru dan bersikap tenang selama

pembelajaran 5

2. Siswa memahami penjelasan materi 4

3. Siswa memahami petunjuk yang disampaikan guru 4

4. Siswa antusias dan aktif dalam pembelajaran 4

Jumlah Skor X 100%

Skor Maksimal

68 X 100% = 90.66 %

75

Page 30: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

75

5. Siswa berperan serta aktif dalam kelompok 4

6. Siswa memahami tugas yang diberikan guru 4

7. Siswa menggunakan media pembelajaran dengan baik 4

8. Siswa percaya diri dalam menjawab pertanyaan dari guru 4

9. Siswa bekerjasama dalam kelompok 5

10. Siswa menemui kesulitan dalam berbicara krama 4

Jumlah Skor 42

Tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan siswa seperti yang

diharapkan, yaitu jumlah skor yang diperoleh adalah 42 dari jumlah

skor maksimal 50.

Prosentase Nilai Rata- Rata =

Prosentase yang diperoleh =

Jumlah prosentase nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84 %.

Dengan demikian tingkat keberhasilan kegiatan siswa pada kategori

baik. Adapun hal- hal yang tidak ditemukan dalam lembar observasi,

oleh pengamat dicatat pada catatan lapangan.

Beberapa hal yang dicatat pada catatan lapangan adalah sebagai

berikut:

a) Siswa terlihat sudah aktif dalam kegiatan kelompok menggunakan

media fun learning mat.

b) Siswa antusias ketika diberikan kesempatan untuk menjawab

Jumlah Skor X 100%

Skor Maksimal

42 X 100% = 84 %

50

Page 31: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

76

pertanyaan secara bergantian

c) Dengan disediakannya kartu potongan kosakata sangat membantu

siswa dalam memahami kosakata baru bahasa krama

d) Siswa sudah fokus ketika pembelajaran dan tidak mengganggu

teman lainnya ataupun tidak memperhatikan.

e) Siswa terlihat senang belajar bahasa krama dengan menggunakan

media fun learning mat.

d. Refleksi (Reflecting) Siklus II

Kegiatan yang peneliti lakukan pada tahap refleksi ini adalah

mereview hasil penilaian siswa, observasi dan catatan lapangan. Nilai

rata – rata siswa telah menunjukkan ada peningkatan dan telah

memenuhi nilai KKM. Jika dilihat dari aktivitas siswa dan guru juga

menunjukkan adanya peningkatan. Namun peningkatan yang dicapai

oleh siswa masih belum memuaskan meskipun telah mencapai batas

nilai minimum yaitu 78.12. sehingga peneliti dan guru mata pelajaran

bahasa Jawa memutuskan untuk melanjutkan pada siklus III dengan

maksud supaya hasil yang dicapai lebih maksimal.

3) Siklus III

Tahapan pada siklus III ini, sama halnya pada siklus I dan II.

Terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi. Siklus III dilaksanakan dalam 1 x pertemuan (4 x 35 menit) dari

yang seharusnya 2 x pertemuan (2 x 35 menit), sama halnya seperti pada

siklus I dan II.

Page 32: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

77

a. Perencanaan (Planning) Siklus III

Adapun kegiatan yang peneliti lakukan adalah:

1) Menyusun RPP dengan beberapa perbaikan, menyesuaikan

kekurangan yang ditemui pada siklus II

2) Menyiapkan materi tentang unggah – ungguh basa tema “srawung

ing masyarakat” (berinteraksi dengan masyarakat)

3) Menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa dan guru, serta

catatan lapangan

4) Menyiapkan media fun learning mat beserta kartu- kartu yang

disesuaikan pertanyaannya denngan tema.

5) Menyiapkan soal untuk tes lisan siklus III

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus III

Berdasarkan pengamatan pada siklus sebelumnya, sebagian siswa

sudah mulai percaya diri dalam menggunakan bahasa krama. Jika ada

masih kosakata yang belum diketahui siswa sudah mulai aktif

menanyakan pada peneliti. Pada waktu pembelajaran menggunakan

media fun learning mat, sebagian siswa juga sudah berperan aktif di

kelompoknya. Peneliti juga mengoreksi hasil tes pada siklus

sebelumnya untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi

bahasa krama.

Lebih rinci, berikut peneliti paparkan kegiatan pada siklus III:

1) Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

dilanjutkan berdo’a dengan menggunakan bahasa Jawa

Page 33: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

78

2) Mengecek kehadiran siswa.

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memotivasi siswa untuk

berpartispasi aktif ketika proses pembelajaran.

4) Melakukan ice breaking untuk menyiapkan kondisi siswa.

5) Peneliti melakukan apersepsi dengan mereview materi sebelumnya

tentang kosakata kegiatan di rumah maupun di sekolah.

6) Peneliti menjelaskan materi tentang unggah -ungguh basa yang

biasa digunakan dalam hidup bermasyarakat.

7) Pada kesempatan kali ini, peneliti menyiapkan pertanyaan tentang

berdialog dengan orang tua dalam hidup bermasyarakat.

8) Selain itu peneliti juga membahas kembali soal pada siklus II pada

materi yang belum dimengerti supaya siswa lebih memahami dan

tidak lupa akan kosakata yang telah dipelajari sebelumnya.

9) Peneliti menyampaikan sekali lagi bahwa mereka akan belajar

dengan menggunakan media Fun Learning Mat seperti pada siklus

I dan II namun dengan tema yang berbeda.

10) Kali ini peneliti membagi siswa menjadi 2 kelompok heterogen,

yaitu setiap kelompok terdiri dari siswa laki – laki dan perempuan.

Pembagian kelompok dibuat oleh peneliti berdasarkan kemampuan

dan keaktifan siswa pada siklus sebelumnya.

11) Pada siklus III ini kelompok yang maju terlebih dahulu dilakukan

secara acak. Salah satu anggota kelompoknya maju, mengambil

kartu flashcard dan membacakan pertanyaan di dalamnya.

Page 34: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

79

12) Kelompok tersebut menjawab pertanyaan dan melangkah maju

sejumlah poin yang didapat pada kartu. Ketika anak melangkah

maju sambil melakukan gerakan atau menirukan suara tertentu,

sesuai perintah yang ada pada papan Fun Learning Mat.

13) Setelah permainan selesai, peneliti mengajak siswa bersama- sama

mengingat kembali apa yang baru saja dipelajari.

14) Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang

telah diberikan, peneliti melakukan penilaian individu dengan

memberikan soal tertulis terkait unggah- ungguh basa.

15) Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup, peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang belum

dimengerti.

16) Peneliti menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

dan mengucap salam.

Adapun kutipan kegiatan menggunakan media fun learning mat

adalah sebagai berikut:

Guru : “Alhamdulillah, kita sedoyo dipatringi kesempatan

panggih malih. Anak – anak, kados pertemuan

engkang sampun, dinten niki kita sinau malih unggah-

ungguh basa ndamel media fun learning ma. Anak –

anak taksih semangat nggih?”

Siswa : “Nggih Bu”

Guru : “Tema nipun dinten niki inggih punika, srawung ing

Page 35: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

80

masyarakat. Sinten ingkang sampun ngertos artinipun

srawung? ”

Siswa : “Dereng ngertos Bu!”

Guru : “Nggih anak- anak ku, mboten nopo-nopo”. Srawung

nggih punika, bergaul kaliyan tiyang sanes ing

masyarakat. Menawi panggih simbah, budhe, nopo

tanggi kedah ndamel basa krama. Cobi bu guru

pengen ngertos, sinten ingkang sampun praktek

nggunakake basa krama ing masyarakat?”

Siswa : “Kadang -kadang, Bu” (Anwar), “dereng, Bu”

(Amel), “Sekedik- sekedik Bu, lha isin lo Bu” (Silvi)

Guru : “Nggih, anak-anak ku. Mboten nopo-nopo. Mangke

sak bibare sinau kaliyan bu guru, di awiti nggih,

menawi matur kaliyan tiyang sepah ing masyarakat,

dipraktekne ndamel basa krama. Kinten- kinten saget

nggih anak anak?”

Siswa : “Nggih Bu, insyaallah”

Kemudian beberapa siswa menjawab secara spontanitas dengan

menggunakan bahasa krama. Setelah itu permainan menggunakan

media fun learning mat dimulai:

Guru : “Sakniki monggo kita awiti. Anak – anak ku,

caranipun taksih sami, bedanipun wonten ing tema

nggih, dinten niki temanipun srawung ing masyarakat.

Page 36: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

81

Siswa : “Nggih, Bu.”

Guru : “Minggu niki kelompok e gantos nggih, bu guru

sampun nyiapaken daftar anggota kelompok ipun.

pripun anak-anak, setuju?” Kelompok 1 anggotanipun:

Dinar, Rofiif, Anwar, Erviano, Cinta, Silvi, Amel,

Saskia. Kelompok 2 anggotanipun: Ilyas, Zidan, Aril,

Hendi, Neli, Lidia, Alvin, Hafiza

Siswa menyetujuinya, Kelompok 2 maju terlebih dahulu.

Guru : “Monggo mas, mbak, dipunwakili salah setunggal

maju mriki”

Siswa : “Nggih, Bu. (Diwakili oleh Lidia)

Guru : “Monggo mbak Lidia, mendhet kartu setunggal, lajeng

dipun waca soal ipun.”

(Lidia) : “Coba susunen ukara – ukara sing wes disiapake bu

guru, dadi pacelathon sing bener”

Guru : “Nggih mbak Lidia, monggo sakniki anggota

kelompok ipun mendhet kertas tulisan ing meja niki”

Kelompok 2 bersama-sama mengambil kertas berisi kalimat

yang harus disusun menjadi percakapan yang benar. Ketika sudah

selssai menyusunnya dipraktekkan bersama kelompoknya.

Kelompok : “Mbah, badhe tindak pundi?” “arep nyang pasar le”

“Tindak peken kaliyan sinten mbah?” “Dewe le”

“Monggo mbah, kulo dherekaken, timbang mlampah

Page 37: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

82

piyambakan” “Oh, iya le, ayo, maturnuwun”

“nggih mbah, dumawah sami -sami”

Guru : “Pripun anak - anak, jawabanipun leres nopo dereng”

Siswa : “Nggih Bu, leres”

Peneliti mengajak kelompok 1 untuk mengoreksi jawaban

kelompok 2. Hal ini dimaksudkan untuk membuat siswa tetap fokus

dan menanamkan rasa percaya diri pada mereka. Karena menjawab

dengan benar, kelompok 2 melangkah maju sejumlah poin yang

didapat sambil mempraktikkan gerakan atau suara tertentu. Begitu

seterusnya, dilakukan secara bergantian antara kelompok 1 dan 2

hingga selesai.

Pada siklus III ini, keakraban dan keluwesan ketika

pembelajaran terasa lebih baik lagi. Hal ini karena para siswa sudah

terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media ini, dan peneliti

tetap mengguanakan bahasa jawa krama kepada para siswa. Siswa

sudah lebih percaya diri ketika menggunakan bahasa krama. Kosakata

bahasa krama bertambah, yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu.

Contohnya bahasa kramanya numpak adalah nitih, bahasa kramanya

omong adalah ngendikan, dan sebagainya. Selain itu dengan

menyiapkan potongan kertas kosakata tentang materi yang dipelajari,

membuat anak semakin percaya diri. Siswa menjadi lebih kreatif dalam

menyusun bahasa krama, sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.

Pada siklus III ini, peneliti melakukan tes lisan dengan jenis soal

Page 38: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

83

tertulis. Setelah selesai, siswa akan mempraktekkannya didepan kelas,

yaitu melakukan percakapan dengan orang yang lebih tua

Penilaian individu pada keterampilan berbicara ragam krama yang

peneliti lakukan meliputi aspek pengucapan, kelancaran, ketepatan

pemilihan kata, dan intonasi. Berikut peneliti sajikan pada tabel 4.13 di

bawah ini:

Tabel 4.13

Data Nilai Siswa Pada Ujian Praktik Lisan Siklus III

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Saskia Nauli Putri Ramadani 80 Tuntas

2. Anwar Maulana Dwi Saputra 75 Tuntas

3. Azizah Kholidia M. 90 Tuntas

4. Cinta Widya Septa 90 Tuntas

5. Dinar Sabrana Ghoniyul M. 75 Tuntas

6. Erviano Wahyu Dwi F. 75 Tuntas

7. Hafiza Yuna Shafira 90 Tuntas

8. Hendi Kurniawan Saputra 70 Tidak Tuntas

9. Muh. Nafiur Rofiif 85 Tuntas

10. Muhammad Ilyas 80 Tuntas

11. Neli Agustina Mahardika 85 Tuntas

12. Rehan Alvin Nugraha 70 Tidak Tuntas

13. Silvia Aisyatur Rosyidah 80 Tuntas

14. Yunita Ameliya Putri 80 Tuntas

15. Yusril Reza Zasky 80 Tuntas

16. Zidane Indra Bachthiar 80 Tuntas

Nilai Rata – Rata Kelas 80.31

Page 39: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

84

Dari tabel 4.13 di atas, nilai rata – rata kelas pada penilaian lisan

materi berbicara ragam krama dihitung dengan cara sebagai berikut:

NR =

NR = 80.31

Nilai rata – rata kelas hasil penilaian lisan pada siklus III adalah 80.31.

Dari tabel diatas, peneliti menemukan sejumlah 2 siswa yang belum

tuntas dan 14 siswa yang tuntas. Ada peningkatan lagi jika

dibandingkan siklus ke II. Berikut adalah prosentase siswa yang tuntas

dan tidak tuntas:

a) Prosentase siswa yang tuntas

=

= 87.50 %

b) Prosentase siswa yang tidak tuntas

=

= 12.50 %

Nilai Rata – Rata Kelas = Jumlah Total Nilai

Jumlah Siswa

1285

16

P = Jumlah siswa yang tuntas

X 100 Seluruh siswa kelas V

14 X 100%

16

P = Jumlah Siswa tidak tuntas

X 100 Seluruh Siswa kelas V

2 X 100%

16

Page 40: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

85

c. Pengamatan (Observing) Siklus II

Sama halnya pada siklus II pengamatan terhadap aktivitas guru

dan siswa dilakukan secara menyeluruh kemudian mencatatnya pada

lembar pengamatan dan juga catatan lapangan. Hasil observasi pada

siklus II terhadap aktivitas Guru dan Siswa dapat dilihat pada tabel

4.14 di bawah ini:

Tabel 4.14

Hasil Observasi kegiatan Peneliti Pada Siklus III

No Aspek Yang Diamati Skor

1. Kemampuan membuka pelajaran 5

2. Kemampuan menyampaikan tujuan pembelajaran 5

3. Kemampuan menggunakan media dengan tepat sesuai tujuan 4

4. Mengkondisikan dan memotivasi siswa 5

5. Kemampuan penguasaan materi 5

6. Kemampuan menanggapi serta merespon pertanyaan siswa 4

7. Membagi kelompok dengan baik 4

8. Menjelaskan cara penggunaan media fun learning mat 4

9. Mendampingi ketika mengerjakan secara berkelompok 5

10. Membimbing dan mengarahkan siswa selama proses

pembelajaran 5

11. Melakukan refleksi dalam proses pembelajaran 4

12. Kemampuan menggunakan waktu secara efisien 4

13. Melaksanakan Penilaian secara lisan 5

14. Memberikan penguatan dan memotivasi siswa 5

15. Menutup pembelajaran 5

Jumlah Skor 69

Page 41: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

86

Berdasarkan tabel di atas jumlah skor yang diperoleh adalah 69

dengan nilai maksimal 75. Prosentase nilai rata-rata yang diperoleh

peneliti adalah sebagai berikut:

Prosentase Nilai Rata-Rata =

Nilai Rata- Rata =

Jumlah Nilai Rata-Rata yang diperoleh adalah 92 %. Dengan

demikian tingkat keberhasilan tindakan pada kategori sangat baik.

Dapat dilihat pada tabel 4.15 dan 4.16 berikut:

Tabel 4.15

Kriteria Tingkat Keberhasilan Tindakan

Prosentase (%) Nilai Huruf Bobot Predikat

86 - 100 A 4 Sangat Baik

76 - 85 B 3 Baik

60 - 75 C 2 Cukup

55 - 59 D 1 Kurang

≤ 54 E 0 Kurang Sekali

Tabel 4.16

Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus III

No.

Indikator Skor

1. Siswa memperhatikan guru dan bersikap tenang selama

pembelajaran 5

2. Siswa memahami penjelasan materi 4

3. Siswa memahami petunjuk yang disampaikan guru 4

4. Siswa antusias dan aktif dalam pembelajaran 5

Jumlah Skor X 100% Skor Maksimal

69 X 100% = 92 %

75

Page 42: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

87

5. Siswa berperan serta aktif dalam kelompok 5

6. Siswa memahami tugas yang diberikan guru 4

7. Siswa menggunakan media pembelajaran dengan baik 4

8. Siswa percaya diri dalam menjawab pertanyaan dari guru 4

9. Siswa bekerjasama dalam kelompok 5

10. Siswa menemui kesulitan dalam berbicara krama 4

Jumlah Skor 44

Tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan siswa seperti yang

diharapkan, skor yang diperoleh adalah 44 dari skor maksimal 50.

Prosentase Nilai Rata- Rata =

Prosentase yang diperoleh =

Jumlah prosentase nilai rata-rata yang diperoleh adalah 88 %.

Dengan demikian tingkat keberhasilan kegiatan siswa pada kategori

sangat baik. Adapun hal- hal yang tidak ditemukan dalam lembar

observasi, oleh pengamat dicatat pada catatan lapangan.

Beberapa hal yang dicatat pada catatan lapangan adalah sebagai

berikut:

1) Siswa terlihat sudah aktif dalam kegiatan kelompok menggunakan

media fun learning mat.

2) Siswa antusias ketika diberikan kesempatan untuk menjawab

pertanyaan secara bergantian

Jumlah Skor X 100%

Skor Maksimal

44 X 100% = 88 %

50

Page 43: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

88

3) Dengan disediakannya kartu kosakata sangat membantu siswa

dalam memahami kosakata baru bahasa krama

4) Siswa sudah fokus ketika pembelajaran dan tidak mengganggu

teman lainnya ataupun tidak memperhatikan.

d. Refleksi (Reflecting) Siklus III

Kegiatan pada tahap refleksi ini adalah mereview hasil penilaian

siswa, observasi dan catatan lapangan. Nilai yang dicapai siswa pada

siklus III adalah 80,18 dengan kategori sangat baik. Jika dilihat dari

aktivitas siswa dan guru juga menunjukkan adanya peningkatan.

Berdasarkan hasil nilai pada siklus III, maka tidak ada

pengulangan pada siklus berikutnya. Karena kegiatan penelitian yang

dilaksanakan sesuai dengan rencana, dan hasil penilaian siswa

memenuhi kriteria dan menunjukkan adanya peningkatan.

C. Temuan Penelitian

Berdasarkan penelitian tindakan yang telah dilakukan, ada beberapa

temuan pada siklus I, II dan III yang dapat peneliti paparkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Ragam Krama Di

MI Muhammadiyah 10 Yanggong

Dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa

siswa, seperti yang dituturkan oleh Ibu Kepala Madrasah dilaksanakan

melalui beberapa kegiatan diantaranya; (1) pembiasaan berbicara ragam

krama dalam keseharian di madrasah ketika berkomunikasi dengan

Bapak/Ibu guru, (2) program pengembangan diri yaitu berpidato bahasa

Page 44: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

89

Jawa, (3) melaksanakan ujian praktek ketika Penilaian Akhir Semester

(PAS). Berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan, peneliti

temukan bahwa:

a) Program tersebut diatas telah dilaksanakan, namun belum tertulis pada

dokumen kurikulum madrasah.

b) Siswa lebih sering menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi

dengan Bapak/Ibu guru.

c) Pengembangan diri pidato bahasa Jawa diperuntukkan bagi siswa kelas 4

hingga kelas 6, dilaksanakan pada hari sabtu, 2 minggu sekali.

d) Ujian praktek lisan dilaksanakan pada Penilaian Tengah Semester

maupun Akhir Semester. Hal ini juga dilaksanakan pada mata pelajaran

yang lain yaitu SBDP, Penjas, Fiqih, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.

2. Penggunaan Media Fun Learning Mat Dalam Upaya Peningkatan

Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Ragam Krama

Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, peneliti

menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya:

a. Kelebihan

1) Memberikan pengalaman baru yang menyenangkan sehingga siswa

lebih mudah memahami materi yang diajarkan.

2) Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam berbahasa krama.

3) Kosakata krama siswa bertambah

Page 45: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

90

b. Kekurangan

1) Ukuran papan yang kurang besar untuk anak seusia kelas V,

sehingga siswa kurang leluasa ketika melangkah pada papan.

2) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang optimal.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran

bahasa Jawa ragam krama, penggunaan media fun learning mat dalam upaya

untuk meningkatkan keterampilan berbicara ragam krama di MI

Muhammadiyah 10 Yanggong

Adapun hasil penelitian ini, peneliti bahas secara rinci sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Ragam Krama Di

MI Muhammadiyah 10 Yanggong

Pembelajaran bahasa Jawa dalam upaya menciptakan warga

madrasah yang sopan santun dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan

tujuan madrasah. Maka madrasah melaksanakan beberapa program

kegiatan diantaranya:

a. Program Pembiasaan Berbicara Krama Ketika Berbicara Dengan

Bapak/ Ibu Guru.

Siswa di MI Muhammdiyah 10 Yanggong pada kelas atas, sudah

menggunakan bahasa krama meskipun belum secara keseluruhan.

Sebagian siswa masih cenderung menggunakan bahasa Indonesia ketika

berkomunikasi dengan Bapak/Ibu Guru. Intensitas penggunaan bahasa

krama yang masih rendah, menjadikan kosakata krama siswa sedikit,

Page 46: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

91

sehingga kurang termotivasi untuk mempraktekkannya. Meskipun

begitu Bapak/ Ibu guru juga selalu mengingatkan jika ada siswa yang

belum menggunakan bahasa krama dengan benar

b. Program pengembangan diri pidato bahasa Jawa

Kegiatan pengembangan diri latihan berpidato berbahasa Jawa

ini, dilaksanakan setiap hari sabtu, dua minggu sekali. Kegiatan ini

diperuntukkan bagi siswa kelas 4-6. Sementara pada kelas bawah diberi

kegiatan yang berbeda, yaitu hafalan hadis yang dikelola oleh guru

kelas. Kegiatan pembiasaan latihan berpidato bahasa Jawa dapat

menambah kosakata krama, meskipun bahasa yang digunakan bukan

seluruhnya bahasa keseharian.

c. Ujian praktik pada Penilaian Akhir Semester

Ujian praktik dilaksanakan tidak hanya pada mata pelajaran

bahasa Jawa, namun juga mata pelajaran yang lain. Ujian praktek ini

dilaksanakan pada PTS maupun PAS. Hal ini dimaksudkan untuk

membekali siswa dengan pengetahuan praksis, yaitu yang bisa

dipraktekkan dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga tidak hanya

pengetahuan kognitif saja yang didapatkan di madrasah.

2. Penggunaan Media Fun Learning Mat Dalam Upaya Peningkatan

Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Ragam Krama

Salah satu upaya untuk mendukung program madrasah tersebut di atas

adalah dengan diizinkannya peneliti melakukan penelitian menggunakan

media fun learning mat pada materi berbicara ragam krama. Dengan

Page 47: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

92

menggunakan media ini keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama

siswa mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus III.

Adapun hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan, berikut peneliti

sajikan dalam bentuk diagram dan tabel 4.17 di bawah ini:

Tabel 4.17

Rekapitulasi Hasil Penelitian

Kriteria Nilai dari

Guru

Siklus

I II III

Siswa Tuntas Belajar 9 10 13 14

Siswa Tidak Tuntas Belajar 7 6 3 2

Nilai Rata - Rata 72.18 74.06 78.12 80.31

Prosentase Ketuntasan Siswa 56.25 % 62.50 % 81.25 % 87.50 %

Prosentase Siswa Tidak Tuntas 43.75 % 37.50 % 18.75 % 12.50 %

Hasil Observasi Aktivitas Siswa - 76 % 84 % 88%

Hasil Observasi Aktivitas Guru - 85.33 % 90.66 % 92 %

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa pada

pelaksanaan penelitian telah menunjukkan beberapa perubahan positif

yaitu:

1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dibuktikan dengan sikap siswa

yang awalnya pasif menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa

bertanya tentang kosakata yang belum diketahui, seperti pada contoh

kata berikut; numpak, omong, dikongkon, wêdi, adoh, tak èwangi, liwat,

adem, panas. Sehingga kosakata krama siswa bertambah. Hal ini juga

memotivasi siswa menjadi lebih percaya diri dalam menggunakan

bahasa krama.

Page 48: BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

93

2. Siswa menjadi lebih fokus serta bertanggungjawab. Siswa diajak

berperan aktif mengoreksi jawaban kelompok lainnya ketika mereka

menjawab. Apakah jawaban kelompok lain sudah benar atau belum.

3. Nilai rata – rata siswa meningkat dari 74.06 menjadi 80.31 pada siklus

III dengan prosentase peningkatan sebesar 6.25%. Begitu pula pada

ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 31.25%.

Penelitian berakhir pada siklus III karena telah memenuhi nilai kriteria

ketuntasan minimum dengan prosentase sebesar 87.50%, dari yang

ditetapkan oleh madrasah ≥ 75.

Adapun mengenai nilai ketuntasan dan rata -rata siswa peneliti

sajikan dalam bentuk diagram pada gambar 4.18 di bawah ini:

Gambar 4.18

Diagram Nilai Rata-Rata dan Prosentase Ketuntasan Siswa