17
BIV-1 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Praktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota badan seperti pergerakan anggota tubuh pada saat berlari, dimana untuk kecepatan 2 km/jam, 4 km/jam dan 6 km/jam dengan menggunakan alat running belt. Pengukuran tersebut dimana akan mengukur konsumsi energi dan oksigen berdasarkan rata-rata denyut jantung sewaktu bekerja dan istirahat, dan mengukur periode istirahat (waktu recovery teoritis) pada setiap pergerakan anggota tubuh pada saat berlari. Pengukuran kerja dinamis hal yang perlu diperhatikan adalah denyut jantung dan suhu tubuh operator sebelum melakukan aktivitas, serta sesudah melakukan aktivitas. Data yang diambil setiap 1 menit dengan mengukur denyut jantung, yaitu pada saat berlari dengan menggunakan alat running belt sampai telah selesai sesuai waktu yang telah ditentukan yaitu 2 menit, 4 menit dan 6 menit. Denyut jantung dan suhu tubuh recovery dihitung pada saat operator telah sampai waktu yang ditentukan tersebut dimana pengukuran denyut jantung dan suhu tubuh recovery diambil juga per 1 menit. 4.1.1 Grafik Analisis Grafik analisis ini dibutuhkan untuk mengetahui frekuensi denyut jantung pada saat beraktivitas dan pada saat beristirahat. Perbedaan denyut jantung tersebut dapat terjadi ketika operator melakukan aktivitas (berlari) dan saat istirahat berbeda untuk tiap beban pada saat berlari, perbedaan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini dimana grafik analisa berlari pada menit ke 4 adalah sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

  • Upload
    vandieu

  • View
    245

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-1

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

4.1 Pembahasan

Praktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang

kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota badan seperti pergerakan

anggota tubuh pada saat berlari, dimana untuk kecepatan 2 km/jam, 4 km/jam dan

6 km/jam dengan menggunakan alat running belt. Pengukuran tersebut dimana

akan mengukur konsumsi energi dan oksigen berdasarkan rata-rata denyut jantung

sewaktu bekerja dan istirahat, dan mengukur periode istirahat (waktu recovery

teoritis) pada setiap pergerakan anggota tubuh pada saat berlari.

Pengukuran kerja dinamis hal yang perlu diperhatikan adalah denyut

jantung dan suhu tubuh operator sebelum melakukan aktivitas, serta sesudah

melakukan aktivitas. Data yang diambil setiap 1 menit dengan mengukur denyut

jantung, yaitu pada saat berlari dengan menggunakan alat running belt sampai

telah selesai sesuai waktu yang telah ditentukan yaitu 2 menit, 4 menit dan 6

menit. Denyut jantung dan suhu tubuh recovery dihitung pada saat operator telah

sampai waktu yang ditentukan tersebut dimana pengukuran denyut jantung dan

suhu tubuh recovery diambil juga per 1 menit.

4.1.1 Grafik Analisis

Grafik analisis ini dibutuhkan untuk mengetahui frekuensi denyut jantung

pada saat beraktivitas dan pada saat beristirahat. Perbedaan denyut jantung

tersebut dapat terjadi ketika operator melakukan aktivitas (berlari) dan saat

istirahat berbeda untuk tiap beban pada saat berlari, perbedaan tersebut dapat

dilihat pada grafik di bawah ini dimana grafik analisa berlari pada menit ke 4

adalah sebagai berikut:

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-2

Gambar 4.1 Grafik Data Kerja Dalam 2 Menit

Berdasarkan grafik di atas juga dapat disimpulkan bahwa garis vertikal

putus-putus yang ditunjuk pada data ke 2 yaitu batas kerja operator saat

beraktivitas maka data ke 3 sampai 8 menunjukkan grafik operator sudah tidak

melakukan aktivitas atau recovery. Garis coklat, biru dan hijau menunjukkan

kecepatan dalam aktivitas dimana kecepatan tersebut akan menentukan denyut

jantung.

Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami

perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan

dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit

memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 2 menit agar denyut jantung

menurun atau denyut awal (Do) sebesar 89 detak/menit. Waktu recovery yang

ditunjukan pada kecepatan 6 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu

memerlukan waktu istirahat selama 2 menit dikarenakan operator mengambil

waktu istirahat tersebut agar operator memulihkan tenaga atau energinya hingga

energi tersebut dapat digunakan kembali untuk aktivitasnya dan denyut jantung

menurun atau denyut awal (Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis

(berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi

otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan

bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk

waktu selama 2 menit.

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-3

Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat

dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada menit ke 4

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Data Kerja Dalam 4 Menit

Berdasarkan grafik di atas juga dapat disimpulkan bahwa garis vertikal

putus-putus yang ditunjuk pada data ke 4 yaitu batas kerja operator saat

beraktivitas maka data ke 5 sampai 8 menunjukkan grafik operator sudah tidak

melakukan aktivitas atau recovery. Garis coklat, biru dan hijau menunjukkan

kecepatan dalam aktivitas dimana kecepatan tersebut akan menentukan denyut

jantung.

Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami

perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan

dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit

memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung

menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis

selama 4 menit sebesar 89 detak/menit.

Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 2 km/jam berbeda sekali

dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 4 menit

dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-4

memulihkan tenaga atau energinya hingga energi tersebut dapat digunakan

kembali untuk aktivitasnya.

Waktu recovery pada kecepatan 4 km/jam dan 6 km/jam dimana denyut

awal (Do) selama 4 menit sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari)

merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot

maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa

operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu

selama 4 menit.

Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat

dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada menit ke 6

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Grafik Data Kerja Dalam 6 Menit

Berdasarkan grafik di atas juga dapat disimpulkan bahwa garis vertikal

putus-putus yang ditunjuk pada data ke 4 yaitu batas kerja operator saat

beraktivitas maka data ke 5 sampai 8 menunjukkan grafik operator sudah tidak

melakukan aktivitas atau recovery. Garis coklat, biru dan hijau menunjukkan

kecepatan dalam aktivitas dimana kecepatan tersebut akan menentukan denyut

jantung.

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-5

Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami

perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan

dari seluruh tubuhnya.

Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit memerlukan waktu

istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung menurun atau denyut

awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis selama 6 menit sebesar

88 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 2 km/jam

berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 1

menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator

memulihkan tenaga atau energinya. Pemulihan yang dilakukan operator sangat

cepat mungkin operator telah mengatur nafas atau pengeluaran oksigen sehingga

penurunan denyut jantung lebih cepat. Waktu recovery pada kecepatan 4 km/jam

dan 6 km/jam dimana denyut awal (Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja

dinamis (berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator

dari segi otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini

menunjukkan bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja dinamis

(berlari) untuk waktu selama 6 menit.

Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat

dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada kecepatan 2

km/jam adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4 Grafik Data Pada Kecepatan 2 km/jam

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-6

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa denyut jantung

operator mengalami perubahan terhadap waktu dan kecepatan. Grafik tersebut

terdapat garis putus-putus dimana untuk yang berwarna merah adalah waktu

istirahat pada menit ke 2 dengan kecepatan 2 km/jam. Warna yang biru

menjelaskan suatu waktu istirahat pada menit ke 4 kecepatan 2 km/jam sedangkan

untuk warna hijau adalah waktu istirahat pada menit ke 6 dengan kecepatan 2

km/jam.

Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami

perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan

dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit

memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung

menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis

selama 1 menit sebesar 89 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada

kecepatan 2 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu

istirahat selama 1 menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut

agar operator memulihkan tenaga atau energinya.

Pemulihan yang dilakukan operator sangat cepat mungkin operator telah

mengatur nafas atau pengeluaran oksigen sehingga penurunan denyut jantung

lebih cepat. Waktu recovery pada waktu 4 menit dan 6 menit dimana denyut awal

(Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan

pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot maupun energi

yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa operator telah

terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu selama 2 sampai 6

menit.

Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat

dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada kecepatan 4

km/jam adalah sebagai berikut:

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-7

Gambar 4.5 Grafik Data Pada Kecepatan 4 km/jam

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa denyut jantung

operator mengalami perubahan terhadap waktu dan kecepatan. Grafik tersebut

terdapat garis putus-putus dimana untuk yang berwarna merah adalah waktu

istirahat pada menit ke 2 dengan kecepatan 2 km/jam. Warna yang biru

menjelaskan suatu waktu istirahat pada menit ke 4 kecepatan 2 km/jam sedangkan

untuk warna hijau adalah waktu istirahat pada menit ke 6 dengan kecepatan 2

km/jam.

Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami

perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan

dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit

memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung

menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis

selama 1 menit sebesar 78 detak/menit. Waktu recovery yang ditunjukan pada

kecepatan 2 km/jam berbeda sekali dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu

istirahat selama 1 menit dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut

agar operator memulihkan tenaga atau energinya sedangkan untuk waktu 6 menit

memerlukan waktu yang cukup lama karena operator telah merasakan kelelahan

sehingga waktu yang diperlukan istirahat adalah 3 menit.

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-8

Pemulihan yang dilakukan operator sangat cepat mungkin operator telah

mengatur nafas atau pengeluaran oksigen sehingga penurunan denyut jantung

lebih cepat. Waktu recovery pada waktu 4 menit dan 6 menit dimana denyut awal

(Do) sebesar 77 detak/menit. Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan

pembebanan keseluruhan anggota tubuh operator dari segi otot maupun energi

yang dikeluarkan pada saat berlari, hal ini menunjukkan bahwa operator telah

terbiasa dalam melakukan kerja dinamis (berlari) untuk waktu selama 2 sampai 6

menit.

Kerja dinamis (berlari) dengan anggota badan seluruh anggota badan dapat

dilihat berdasarkan grafik analisa. Adapun grafik analisa berlari pada kecepatan 6

km/jam adalah sebagai berikut:

Gambar 4.6 Grafik Data Pada Kecepatan 6 km/jam

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa denyut jantung

operator mengalami perubahan terhadap waktu dan kecepatan. Grafik tersebut

terdapat garis putus-putus dimana untuk yang berwarna merah adalah waktu

istirahat pada menit ke 2 dengan kecepatan 2 km/jam. Warna yang biru

menjelaskan suatu waktu istirahat pada menit ke 4 kecepatan 2 km/jam sedangkan

untuk warna hijau adalah waktu istirahat pada menit ke 6 dengan kecepatan 2

km/jam.

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-9

Penjelasan pada grafik diatas dimana denyut jantung operator mengalami

perubahan dalam waktu tertentu yaitu ketika operator telah sampai batas kelelahan

dari seluruh tubuhnya. Kerja dinamis (berlari) operator selama 1 menit

memerlukan waktu istirahat sebanyak 1 sampai 4 menit agar denyut jantung

menurun atau denyut awal (Do) pada kecepatan 2 km/jam untuk kerja dinamis

selama 2 menit sebesar 77 detak/menit.

Waktu recovery yang ditunjukan pada kecepatan 2 km/jam berbeda sekali

dengan yang lainnya, yaitu memerlukan waktu istirahat selama 2 menit

dikarenakan operator mengambil waktu istirahat tersebut agar operator

memulihkan tenaga atau energinya sedangkan untuk waktu 6 menit memerlukan

waktu yang cukup lama karena operator telah merasakan kelelahan sehingga

waktu yang diperlukan istirahat adalah 4 menit. Pemulihan yang dilakukan

operator sangat cepat mungkin operator telah mengatur nafas atau pengeluaran

oksigen sehingga penurunan denyut jantung lebih cepat. Waktu recovery pada

waktu 4 menit dan 6 menit dimana denyut awal (Do) sebesar 77 detak/menit.

Waktu bekerja dinamis (berlari) merupakan pembebanan keseluruhan anggota

tubuh operator dari segi otot maupun energi yang dikeluarkan pada saat berlari,

hal ini menunjukkan bahwa operator telah terbiasa dalam melakukan kerja

dinamis (berlari) untuk waktu selama 2 sampai 6 menit.

4.1.2 Komsumsi Energi dan Oksigen

Konsumsi energi dapat menghasilkan denyut jantung yang berbeda, oleh

karena itu dapat dikatakan bahwa meningkatnya denyut jantung dikarenakan oleh

temperatur sekeliling yang tinggi, tingginya pembebanan otot statis, dan semakin

sedikit otot yang terlibat dalam suatu kondisi kerja. Banyaknya perhitungan

adalah sebanyak 9 buah perhitungan, yang mewakili perhitungan waktu aktivitas

dan kecepatan yang ada. Berikut ini adalah contoh perhitungan pertama dari rata-

rata kerja dan rata-rata istirahat dengan waktu aktivitas 2 menit dengan kecepatan

2 km/jam.

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-10

X kerja = = 105 denyut/menit

X istirahat = = 89 denyut/menit

Y kerja = 1,80411 – 0,0229038 (105) + 4,71733.10-4 (105)2

= 4,60006 denyut/menit

Y istirahat = 1,80411 – 0,0229038 (89) + 4,71733.10-4 (89)2

= 3,50227 denyut/menit

Tabel 4.3 Ringkasan Tabel Perhitungan Denyut Jantung saat Bekerja

Waktu Aktivitas Kecepatan Hasil (denyut/menit)

2 Menit 2 km/jam 4,60006 4 km/jam 5,40884 6 km/jam 6,60129

4 menit 2 km/jam 4,61913 4 km/jam 5,60381 6 km/jam 7,17958

6 Menit 2 km/jam 4,19545 4 km/jam 4,17184 6 km/jam 7,60919

Tabel 4.3 Ringkasan Tabel Perhitungan Denyut Jantung saat Istirahat

Waktu Aktivitas Kecepatan Hasil (denyut/menit)

2 Menit 2 km/jam 3,50227 4 km/jam 2,83742 6 km/jam 3,75407

4 menit 2 km/jam 4,09006 4 km/jam 3,66842 6 km/jam 4,23106

6 Menit 2 km/jam 2,88763 4 km/jam 3,42128 6 km/jam 4,05540

2410.71733,40229038,080411,1 XXY

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-11

Nilai dalam perhitungan tersebut dibutuhkan agar mengetahui data lebih

lanjut dari asupan konsumsi energi dan konsumsi oksigen. Berikut ini adalah

merupakan perhitungan dari rangkuman dari x kerja dan x istirahat.

X kerja = = = 118,3611 denyut/menit

X istirahat= = = 97,8260 denyut/menit

Y kerja = 1,80411 – 0,0229038(118,3611) + 4,71733.10-4 (118,3611)2

= 5,70186 kkal/menit

Y Istirahat = 1,80411 – 0,0229038 (97,8260) + 4,71733.10-4 (97,8620)2

= 4,08085 kkal/menit

Dimana : Y = Energi (kkal/menit)

X = Kecepatan denyut jantung (denyut/menit) rata-rata

KE = Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (Kcal)

Berdasarkan hasil yang didapat untuk nilai Y kerja dan Y istirahat maka

dapat diketahui pula nilai dari konsumsi energi untuk kerja dinamis atau aktivitas

berlari dengan menggunakan running belt. Dibawah ini merupakan tabel

perhitungan waktu aktivitas 2 menit dengan kecepatan 2 km/jam :

KE = Y kerja – Y istirahat

KE = 3,89098 – 3,50227

KE = 0,38871 kkal/menit

Konsumsi Oksigen (KO) = 8,4

38871,0 0,08098

Jadi, konsumsi oksigen dengan waktu aktivitas 2 menit dengan kecepatan 2

km/jam adalah 0,08098 liter/menit.

Kosumsi Oksigen (KO) = KE / 4,8

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-12

Tabel 4.3 Ringkasan Tabel Perhitungan Konsumsi Energi

Waktu Aktivitas Kecepatan Konsumsi Energi Konsumsi Oksigen

2 Menit 2 km/jam 0,38871 0,08098 4 km/jam 2,57142 0,53571 6 km/jam 2,84722 0,59317

4 menit 2 km/jam 0,52907 0,11022 4 km/jam 1,93539 0,40320 6 km/jam 2,94852 0,61427

6 Menit 2 km/jam 1,30782 0,27246 4 km/jam 0,75056 0,17870 6 km/jam 3,55379 0,74041

Dibawah ini merupakan data keseluruhan dari konsumsi oksigen. Untuk nilai

konsumsi oksigen dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

KE = Y kerja – Y istirahat

KE = 5,70186 – 4,08085

KE = 1,62101 kcal/menit

Untuk nilai konsumsi oksigen keseluruhan dapat dihitung dengan cara sebagai

berikut:

Konsumsi Oksigen (KO) = 8,4

62101,1 0,33771 liter/menit.

4.1.2 Periode Istirahat (Waktu Recovery Teoritis)

Periode istirahat dibutuhkan agar operator dapat beristirahat ketika sudah

menjalankan aktivitasnya sehingga dapat mengembalikan besarnya denyut jantung

sesudah melakukan aktivitas menjadi lebih kecil atau sama dengan dari denyut

jantung awal.

Total pada aktivitas selama 2 menit yaitu denyut jantung yang diperoleh

sebesar 210, maka diperoleh rata-rata denyut jantung pada saat bekerja sebesar

105 karena operator hanya melakukan 2 kali aktivitas. Nilai yang diperoleh

termasuk dalam tingkat pekerjaan Moderate dengan range antara 100-125.

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-13

Berdasarkan tabel konstanta (s) berada pada range 5,0 – 7,5. Nilai

recovery teoritis dicari berdasarkan lamanya waktu dalam kecepatan berlari, yaitu

2 menit, 4 menit, dan 6 menit. Berikut ini perhitungan waktu recovery selama 2

menit dengan alat running belt:

R=

R=

R=

R= 0,2603 menit

Perhitungan dilakukan kembali sampai menit ke 6 dan kecepatan 6

km/jam. Berikut ini ringkasan hasil perhitungan waktu recovery teoritis yang

sudah dibentuk dalam sebuah tabel, pada tangan dan kaki berdasarkan

perhitungan: Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Waktu Recovery Teoritis

Waktu Kecepatan 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam

2 menit 0,2603 menit 1 menit 0,8103 menit 4 menit 0,1861 menit 1,66 menit 1,5536 menit 6 menit 0,8813 menit 2,49 menit 2,5311 menit

4.2 Analisis

Berdasarkan data yang diperoleh dalam praktikum fisioligis dan kemudian

menghitung serta dianalisis kecepatan rata-rata denyut jantung selama melakukan

aktivitas berlari dengan menggunakan running belt, dan menganalisa perubahan

temperatur selama melakukan aktivitas. Menganalisa perbandingan recovery pada

saat percobaan dan secara teoritis.

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-14

4.2.1 Kecepatan Rata-Rata Denyut Jantung

Kecepatan rata-rata pada pengambilan data ini adalah jumlah denyut

jantung sebelum melakukan aktivitas sampai denyut jantung selama melakukan

aktivitas per 1 menit. Kecepatan rata-rata denyut jantung dipengaruhi oleh

seberapa besar kekuatan berlari selama melakukan aktivitas.

Umumnya, semakin cepat kecepatan dan waktu aktivitas maka semakin

besar pula denyut jantungnya, dan sebaliknya jika semakin lambat kecepatan dan

waktu aktivitas tersebut maka semakin kecil denyut jantungnya. Percobaan yang

dilakukan ini mempunyai faktor yang menyebabkan naik turunnya denyut jantung

disebabkan oleh faktor kelelahan bekerja. Berikut adalah perhitungan kecepatan

rata-rata denyut jantung :

V =

V =

V = 99,66 kkal/menit

Perhitungan dilakukan kembali data tercukupi dimana sampai kecepatan

rata-rata 6 km/jam. Berikut ini ringkasan hasil perhitungan kecepatan rata-rata

denyut jantung yang sudah dibentuk dalam sebuah tabel, pada tangan dan kaki

berdasarkan perhitungan: Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kecepatan Rata-rata Denyut Jantung

Waktu Kecepatan 2 km/jam 4 km/jam 6 km/jam

2 menit 99,66 kkal/menit 102,33 kkal/menit 147,33 kkal/menit 4 menit 162,6 kkal/menit 148,8 kkal/menit 167 kkal/menit 6 menit 95 kkal/menit 139,86 kkal/menit 173,86 kkal/menit

Berdasarkan tabel di atas kecepatan denyut untuk setiap kecepatan

berbeda-beda dimana bila kecepatan bertambah maka kecepatan denyut akan

bertambah. Hal lain yang menyebabkan kecepatan rata-rata denyut jantung adalah

penentuan waktu istirahat yang tak menentu karena jika waktu istirahat tidak

cukup maka operator akan kelelahan jika melanjutkan aktivitasnya kembali.

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-15

Kecepatan denyut jantung pada saat berlari untuk kecepatan 6 km/jam

lebih besar dibandingkan yang lain, hal tersebut disebabkan operator yang mulai

merasa kelelahan sehingga kinerja jantung mulai terasa berdenyut ketika

melakukan kerja dinamis (berlari). Kecepatan denyut jantung pada saat berlari

untuk kecepatan 2 km/jam lebih kecil dibandingkan yang lain. Hal tersebut

disebabkan kecepatan cukup baik dibandingkan dengan kecepatan lainnya, serta

operator sudah terbiasa dalam melakukan aktivitas berlari untuk kecepatan 2

km/jam dengan waktu 2 menit. Kecepatan 6 km/jam dalam waktu 6 menit

operator sudah tidak mampu melakukan aktivitas kerja dinamis dikarenakan besar

beban kerja ketika lari di kecepatan 6 km/jam.

4.2.2 Perubahan Temperatur

Temperatur pada pengambilan data ini adalah suhu tubuh sebelum dan

sesudah operator melakukan aktivitas. Pengukuran kali ini terdapat perbedaan

suhu antara suhu tubuh operator setelah melakukan kerja dengan suhu tubuh

operator sebelum melakukan kerja. Hal tersebut dapat terjadi karena setelah

melakukan aktivitas suhu tubuh akan mengalami kenaikan maupun penurunan

dibandingkan sebelum melakukan aktivitas. Langkah berikutnya membuat tabel

perubahan temperatur suhu pada tangan dan kaki adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Perubahan Temperatur Pada Kecepatan 2 km/jam

Waktu Kecepatan 2 km/jam Kesimpulan T0 T1 ΔT 2 menit 36,1 36,4 0,3 suhu naik 4 menit 36,4 35,8 -0,6 suhu turun 6 menit 35,8 36 0,2 suhu naik

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Perubahan Temperatur Pada Kecepatan 4 km/jam

Waktu Kecepatan 4 km/jam Kesimpulan T0 T1 ΔT 2 menit 36 36,1 0,1 suhu naik 4 menit 36,1 36,7 0,6 suhu naik 6 menit 36,7 36 -0,7 suhu turun

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-16

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Perubahan Temperatur Pada Kecepatan 2 km/jam

Waktu Kecepatan 6 km/jam Kesimpulan T0 T1 ΔT 2 menit 36 35,2 -0,8 suhu turun 4 menit 35,2 34,7 -0,5 suhu turun 6 menit 34,7 34,8 0,1 suhu naik

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat kenaikan dan

penurunan suhu tubuh operator setelah melakukan kegiatan. Kecepatan 2 km/jam,

operator mengalami kenaikan suhu tubuh dan serta penurunan suhu.

Hal ini disebabkan operator merasakan lelah setelah melakukan aktivitas

tersebut sehingga mengalami perubahan suhu. Kecepatan 4 km/jam dimana

operator mengalami kenaikan atau penurunan suhu yang cukup jauh dari awal

suhu tubuh hal ini disebabkan operator mulai tidak terbiasa dengan berlari.

Kecepatan 6 km/jam mengalami penurunan suhu dikarenakan operator mulai

terbiasa akan suatu aktivitas yang telah dilakukannya.

Hasil-hasil dari simpulan bahwa operator mengalami kelelahan atau

kondisi mental tubuh operator mulai ada tekanan dari luar (suhu ruangan)

sehingga ada perubahan suhu pada saat melakukan aktivitas tersebut. Hal ini

disebabkan operator membutuhkan istirahat yang cukup agar operator tidak

merasa kelelahan ketika kerja dinamis (berlari).

4.2.3 Konsumsi Energi dan Oksigen

Konsumsi oksigen dihitung untuk mengetahui konsumsi oksigen yang

diperlukan operator ketika melakukan kegiatan berlari. Selama berlari konsumsi

energi yang dibutuhkan operator sebesar 6,3031 kkal, sedangkan konsumsi

oksigen yang dibutuhkan operator sebesar 1,3131 liter/menit.

Perhitungan konsumsi oksigen menggunakan faktor energi yang

dikeluarkan, karena energi mempengaruhi jumlah konsumsi energi yang

dibutuhkan oleh operator. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa konsumsi

energi dan oksigen yang diperlukan operator tergantung dari aktivitas yang

dilakukan dalam selang waktu dan kecepatan tersebut.

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS - | Personal Blog · PDF filePraktikum kali ini dimana melakukan pengukuran kerja fisiologi tentang kerja dinamis. Pengukuran dilakukan seluruh anggota

BIV-17

Semakin cepat kecepatan tersebut, maka semakin banyak oksigen yang

diperlukan dalam melakukan aktivitas kerja dinamis (berlari). Kebutuhan

konsumsi energi dan oksigen sebaiknya dalam mengatur waktu istirahat sampai

keadaan fisik kembali normal.

4.2.4 Perbandingan Recovery Percobaan dan Teoritis

Waktu recovery teoritis dalam pengambilan data ini adalah waktu istirahat

yang seharusnya dibutuhkan oleh operator secara teoritis untuk mengembalikan

besarnya denyut jantung sesudah melakukan aktivitas menjadi normal kembali.

Berikut ini adalah perbandingan waktu recovery percobaan dengan waktu

recovery teoritis untuk anggota badan tangan dan kaki:

Tabel 4.6 Hasil Perbandingan Antara Recovery Percobaan dengan Recovery Teoritis

Perbedaan nilai antara waktu recovery percobaan dengan waktu recovery

teoritis, menunjukkan bahwa operator terbiasa atau tidak dalam melakukan

aktivitas tersebut. Nilai waktu recovery percobaan lebih besar dari waktu recovery

teoritis, menandakan operator tidak terbiasa dan tidak terlatih dalam melakukan

kerja dinamis atau melakukan aktifitas berlari dengan menggunakan running belt.

Waktu recovery percobaan lebih kecil dari waktu recovery teoritis,

menandakan operator tidak terbiasa dan terlatih dalam melakukan aktivitas kerja

dinamis (berlari). Aktivitas berlari, waktu recovery teoritis untuk secara

keseluruhan menunjukan bahwa mengalami percepatan waktu istirahat

dikarenakan operator merasa cukup beristirahat setelah melakukan aktivitasnya.