88
113 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal Syariah a. Pengertian Pasar Modal Syariah merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri 1 . Pada pasar modal diperjualbelikana instrumen keuangan seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan seperti opsi (put atau call). b. Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal Prinsip-prinsip syariah di bidang pasar modal berdasar Fatwa Dewan Nasional Nomor 40/DSN-MUI/X/2003 adalah sebagai berikut 2 : 1) Pasar Modal seluruh mekanisme kegiatan nya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang telah sesuai dengan Syariah apabila telah memenuhi prinsip-prinsip Syariah. 2) Suatu Efek dipandang telah memenuhi Prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah. Jenis usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah menurut 1 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskriptif dan Ilustrasi . Edisi 3, (Ekonisia: Yogyakarta,2008), h. 191 2 www. Dsnmui.or.id. diunduh pada 7 Juli 2015.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

  • Upload
    hangoc

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

113

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

1. Gambaran Umum Pasar Modal Syariah

a. Pengertian

Pasar Modal Syariah merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun

modal sendiri1. Pada pasar modal diperjualbelikana instrumen keuangan seperti

saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan

seperti opsi (put atau call).

b. Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal

Prinsip-prinsip syariah di bidang pasar modal berdasar Fatwa Dewan

Nasional Nomor 40/DSN-MUI/X/2003 adalah sebagai berikut2 :

1) Pasar Modal seluruh mekanisme kegiatan nya terutama mengenai emiten,

jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang

telah sesuai dengan Syariah apabila telah memenuhi prinsip-prinsip Syariah.

2) Suatu Efek dipandang telah memenuhi Prinsip-prinsip syariah apabila telah

memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah.

Jenis usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah menurut

1 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskriptif dan Ilustrasi. Edisi 3,

(Ekonisia: Yogyakarta,2008), h. 191 2 www. Dsnmui.or.id. diunduh pada 7 Juli 2015.

Page 2: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

114

fatwa MUI No. 40 tahun 2003 adalah3 :

1) Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang.

2) Lembaga keuangan Konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi

konvensional.

3) Produsen, distributor serta pedagang makanan dan minuman yang haram.

4) Produsen, distributor dan/ atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang

merusak moral dan bersifat mudarat.

5) Melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi

tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih

dominan dari modalnya.

Tabel 5

Prinsip Pasar Modal Syariah

Penyebab Haramnya

Transaksi

Implikasi di Pasar Modal

Li Dzatihi

Efek yang diperjualbelikan harus merupakan representasi dari

barang dan jasa yang halal.

Li Ghairihi

(Selain zatnya)

Tadlis 1. Keterbukaan/ transparansi informasi.

2. Larangan terhadap informai yang menyesatkan.

Taqrir Larangan terhadap transaksi yang mengandung ketidakjelasan

objek yang ditransaksikan, baik daari sisi pembelian maupun

dari sisi penjual.

Riba Fadhl Larangan atas pertukaran efek sejenis dengan nilai nominal

yang berbeda.

Riba Nasiah Larangan atas perdagangan efek fiscal incomem yang bukan

merupakan representasi „ayn.

Riba

Jahiliyah

Larangan atas short selling yang menetapkan bunga atas

pinjaman.

Bai’ Najasy Larangan melakukan rekayasa permintaan untuk mendapatkan

keuntungan di atas laba normal, dengan cara menciptakan

false demand.

Ikhtikar Larangan melakukan rekayasa penawaran untuk mendapatkan

keuntungan di atas laba normal, dengan cara mengurangi

supply agar harga jual naik.

Tidak Sah Akad Rukun &

Syarat

Larangan atas semua investasi yang tidak dilakukan secara

spot.

T’alluq Transaksi yang settlement-nya dikaitkan dengan transaksi

lainnya (menjual saham dengan syarat)

2 in 1 Dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat: Objek sama,

Pelaku sama, dan Periode sama.

Sumber: Karim Busines Consulting, 20034

3 Ahmad Ifham Sholihin. Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah. (Gramedia.Jakarta,

2010), h.336

Page 3: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

115

c. Sejarah Pasar Modal

Keuangan syariah saat ini sedang menjalani sejarah untuk berkembang

meraih identitas global.5 Perkembangan di Indonesia sudah masuk pada sektor

keuangan non bank, yaitu dengan berkembangnya produk syariah di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Kegiatan pasar modal di Indonesia diatur dalam UU No. 8 tahun 1995

tentang pasar modal (UUPM), dimana dalam undang-undang ini tidak

dibedakan apakah dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah atau tidak.6 Atas

dasar inilah bahwa pasar modal di Indonesia dapat diterapkan prinsip-prinsip

syariah dalam mekanisme perdagangannya agar berinvestasi di pasar modal

selain mendapatkan keuntungan materi, juga keuntungan yang berorientasi

akhirat (fallah). Hal ini dikarenakan investasi dalam Islam merupakan bagian

dari muamalah dimana segala sesuatu itu diperbolehkan dilakukan selama tidak

ada dalil yang melarang.

Tonggak perkembangan pasar modal syariah di Indonesia di awali dengan

dikeluarkannya JII pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun sebelumnya PT

Danareksa Investment Management telah meluncurkan Danareksa Syariah pada

tanggal 3 Juli 1997, tetapi karena pihak Self Regulatory Organisation (SRO)

belum menerbitkan yang mengeluarkan secara resmi instrumen yang

4 Heri Sudarsono, Op.cit., h. 194

5 Andri Sumitro, Masa Depan Pasar Modal Syariah di Indonesia, (Kencana : Jakarta, 2014),

h.39 6 Andrian Sutedi, Pasar Modal Syariah : Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip

Syariah (Sinar Grafika : Jakarta, 2011), h. 3

Page 4: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

116

berhubungan dengan efek syariah, maka perkembangan pasar modal syariah di

hitung sejak penerbitan JII. Adapun milestones perkembangan pasar syariah di

Indonesia sampai saat ini adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Perekembangan Pasar Syariah

2000 Jakarta Islamic Index (JII)

2001 Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk

Reksadana Syariah

2002 Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

2003 Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan

Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI

2004 Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah

2006 Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah

2007 Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi

Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah

2008 Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang HMETD Syariah

Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah

Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN

Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN

Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back

Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease Back

UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

2011 Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme

Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek

Indeks Saham Syariah Indonesia

Sistem Online Trading Syariah

2012 Exchange Traded Fund (ETF) Syariah

Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah

Pasar modal syariah di Indonesia secara resmi diluncurkan pada tanggal 14

Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara Bapepam LK

dengan DSN-MUI.7

7 Ibid., h. 4

Page 5: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

117

d. Peran dan Fungsi Pasar Modal Syariah

Peran pasar modal secara umum bagi perekonomian antara lain 8:

1) Memberikan kesempatan bagi penabung untuk berpatisipasi secara penuh

dalam usaha bisnis.

2) Memungkinkan pemegang sham dan obligasi memperoleh likuiditas dengan

menjual saham dan obligasi mereka di pasar sekunder.

3) Memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk menghimpun dana eksternal

untuk kebutuhan ekspansi aktivitas ekonomi dan perusahaan mereka.

4) Memberikan kesempatan bagi pengusaha memisahkan operasi bisnis dan

ekonomi dengan aktivitas keuangan.

Fungsi Pasar Modal Syariah menurut MM.Metwally, adalah sebagai

berikut9 :

1) Memungkinkan bagi masyarakat berpatisipasi dalam kegiatan bisnis dengan

memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya.

2) Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

3) Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksinya.

4) Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga

saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.

8 Andri Soemitra, Op.cit., h. 88

9 Heri Sudarsono, Op.cit., h. 193

Page 6: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

118

5) Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan

bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.

Pasar modal yang efisien memiliki fungsi sebagai berikut 10

:

1) Menyajikan mekanisme mobilisasi sumber daya yang mengarah padaalokasi

sumber daya keuangan yang efisien dalam ekonomi.

2) Menyediakan likuiditas dalam pasar dengan harga paling murah, yaitu

berbiaya transaksi paling rendah atau penawaran rendah menyebar pada

sekuritas yang diperdagangkan di pasar.

3) Untuk memastikan transparansi dalam penentuan harga sekuritas dengan

menentukan harga premi risiko yang merefleksikan tingkat risiko sekuritas

tersebut.

4) Menyediakan peluang menyusun portofolio yang terdiversivikasi dengan

baik dan untuk mengurangi level risiko melalui diversifikasi lintas batas

geografis dan kurun waktu.

2. Gambaran Umum Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)

ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham

syariah yang tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah

tercatat di BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). Konstituen ISSI

direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan pada awal

bulan berikutnya. Konstituen ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila ada saham

10

Andri Soemitra, Op.cit., h. 89

Page 7: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

119

syariahyang baru tercatat atau dihapuskan dari DES. Metode perhitungan indeks

ISSI menggunakan rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar. Tahun dasar yang

digunakan dalam perhitungan ISSI adalah awal penerbitan DES yaitu Desember

2007. Indeks ISSI diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011.11

Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) selalu mengadakan penyelesian terhadap

emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia secara periodik 2 (dua) kali dalam

setahun.12

Penyeleksiannya dilakukan untuk periode sebelum berakhirnya bulan

Mei dan November yang berlaku efektif setiap tanggal 1 Juli dan 1 Desember.

Oleh karena itu, jumlah setiap periode tidak sama dikarenakan harus memenuhi

kriteria-kriterian syariah yang ditetapkan. Dan jika tidak memenuhi kriteria

tersebut, maka bukan lagi daftar efek syariah.

Mengenai kriteria yang ditetapkan sebagaimana Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-208/BL/2012, yaitu :

a. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total asset tidak lebih

dari 45% (empat puluh lima per seratus); atau

b. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan

dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih

dari 10% (sepuluh per seratus).

3. Gambaran Umum Jakarta Islamix Index (JII)

JII pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa

Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management pada

11

http://www.idx.co.id. 12

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No : KEP-208/BL/2012 tentang Kriteria

dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, h. 4.

Page 8: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

120

tanggal 3 Juli 2000. Meskipun demikian, agar dapat menghasilkan data historikal

yang lebih panjang, hari dasar yang digunakan untuk menghitung JII adalah

tanggal 2 Januari 1995 dengan angka indeks dasar sebesar 100. Metodologi

perhitungan JII sama dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu

berdasarkan Market Value Weigthed Average Index dengan menggunakan formula

Laspeyres.

Saham syariah yang menjadi konstituen JII terdiri dari 30 saham yang

merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar

yang besar. BEI melakukan review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan

periode penerbitan DES oleh OJK. Setelah dilakukan penyeleksian saham syariah

oleh OJK yang dituangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksi lanjutan

yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya.

Adapun proses seleksi JII berdasarkan kinerja perdagangan saham syariah

yang dilakukan oleh BEI adalah sebagai berikut13

:

a. Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang termasuk ke

dalam DES yang diterbitkan oleh OJK

b. Dari saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham berdasarkan

urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir

c. Dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian

dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu urutan nilai transaksi

terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir.)

13

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasipasar/daftarefek/indekskonstituen.aspx

Page 9: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

121

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan tolak ukur (banckmark) untuk

mengukur kinerja investasi saham berbasis syariah.14

Pola ini akan memberikan

efek positif terhadap kepercayaan dalam berinvestasi pada instrumen investasi

yang berbasis syariah sehingga akan meningkatkan anemo masyarakat memilih

daftar efek syariah sebagai portofolio dengan memberikan harapan keuntungan

lebih baik di masa mendatang.

Bursa Efek Indonesia dalam hal ini hanya memilih 30 perusahaan dengan

mempertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan emiten. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan para investor dalam berinvestasi pada

saham syariah. Adapun kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari tiga bulan (kecuali

termasuk dalam 10 kapitalisasi besar).

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau laporan tengah

tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimum

sebesar 90 %.

c. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-rata

kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai

perdagangan regular selama satu tahun terakhir. Selanjutnya pengkajian ulang

akan dilakukan enam bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada

awal januari dan juli setiap tahunnya. Sementara itu, perubahan jenis usaha

emiten akan dimonitoring terus menerus berdasarkan data-data publik yang

tersedia.15

14

Iswi Hariyani dan Serfianto D.P, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal : Strategi Tepat

Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi, Iswi Hariyani dan R. Serfianto D.P., “ Buku Pintar

Hukum Bisnis Pasar Modal : Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi,

Reksadana, & Produk Pasar Modal Syariah(Jakarta: Visimedia, 2010), h. 353. 15

Ibid., h. 351.

Page 10: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

122

B. Analisis Data

1. Data Perusahaan Di Jakarta Islamic Index (JII)

Jakarta Islamic Indeks (JII) pada Tahun 2008 - 2014 memiliki jumlah

perusahaan yang terdaftar sebanyak 75 perusahaan yang dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 7

Daftar EMITEN yang Masuk Jakarta Islamic Index Tahun 2008 - 2014

No. Kode NAMA EMITEN

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk

2 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.

3 ADRO Adaro Energy Tbk.

4 AKRA AKR Corporindo Tbk.

5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk

6 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk

7 ASII Astra International Tbk

8 ASRI Alam Sutera Realty Tbk

9 BISI Bisi International Tbk

10 BKSL Sentul City Tbk

11 BMTR Global Mediacom Tbk

12 BNBR Bakrie & Brothers Tbk

13 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk

14 BRPT Barito Pacific Tbk

15 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

16 BTEL Bakrie Telecom Tbk

17 BUMI Bumi Recources Tbk

18 BWPT BW Plantation Tbk

19 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

20 CPIN Charoen Pokhand indonesia Tbk

21 CTRA Ciputra Development Tbk

22 CTRP Ciputra Property Tbk

23 DEWA Darma Henwa Tbk

24 ELSA Elnusa Tbk

25 ELTY Bakrieland Development Tbk

26 ENRG Energi Mega Persada Tbk

Page 11: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

123

No KODE EMITEN

27 EXCL XL Axiata Tbk.

28 FREN Mobile-S Telecom Tbk

29 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk

30 HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk

31 HRUM Harum Energy Tbk.

32 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

33 IIKP Inti Kapuas Arowana Tbk

34 INCO International NickellndonesiaTbk

35 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

36 INDY Indika Energy Tbk

37 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

38 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

39 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

40 JRPT Jaya Real Property Tbk

41 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.

42 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

43 KLBF Kalbe Farma Tbk

44 KRAS Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

45 LPKR Lippo Karawaci Tbk

46 LSIP PP London Sumatera Tbk

47 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk

48 MIRA Mitra Rajasa Tbk

49 MNCN Media Nusantara Citra Tbk

50 MPPA Matahari Putra Prima Tbk

51 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

52 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

53 PUN Plaza Indonesia Realty Tbk

54 PWON Pt Pakuwon Jati Tbk

55 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk

56 SGRO Sampoerna Agro Tbk

57 SILO Siloam International Hospitals Tbk.

58 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk.

59 SMAR SMARTTbk

60 SMCB Hokim Indonesia Tbk

61 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk

62 SMRA Summarecon Agung Tbk

63 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk

Page 12: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

124

No KODE EMITEN

64 TINS Timah Tbk

65 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

66 TNTP Indocement Tunggal Prakasa

67 TOTL Total Bangun Persada Tbk

68 TRAM Trada Maritiem Tbk

69 TRUB Truba Alam Manunggal Engineering Tbk

70 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk

71 TURI Tunas Ridean Tbk

72 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk

73 UNTR United Tractors Tbk

74 UNVR Unilever Indonesia Tbk

75 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

Sumber: Data IDX JII tahun 2008-2014

Sedangkan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII)

dari tahun 2008 sampai tahun 2014 berjumlah tujuh (7) perusahaan. Perincian

perusahaan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 8

Daftar Saham yang Masuk dalam Penghitungan Jakarta Islamic

Index (JII) Tahun 2008 sampai tahun 2014

NO.

KODE

PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk

2 INTP Indocemen Tunggal Prakarsa Tbk

3 KLBF Kalbe Farma Tbk

4 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

5 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

6 TLKM Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk

7 UNVR Unilever Tbk

Page 13: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

125

2.Deskripsi Data

Tabel 9

Deskripsi Data Kualitas Audit (Y), Masa Penugasan Audit (X1),

Pendidikan Auditor (X2), dan Pengalaman Auditor (X3)

Statistics

kualitas_audit X1 X2 X3

N Valid 49 49 49 49

Missing 0 0 0 0

Mean 19.33 8.29 18.04 19.53

Median 20.00 8.00 19.00 16.00

Mode 20 8 19 25

Std. Deviation 3.902 2.000 3.360 5.665

Minimum 10 2 10 10

Maximum 22 11 20 25

a. Kualitas Audit

Kualitas audit adalah audit yang sesuai dengan standar audit, dimana

standar auditing merupakan standar dan memberikan pedoman mengenai tujuan

dan prinsip umum pelaksanaan audit atas laporan keuangan yang disajikan

lembaga keuangan Islam yang beroperasi sesuai dengan prinsip dan aturan

syari‟ah.16

Kualitas audit dilihat dari jumlah rekanan yang berada di Kantor

Akuntan Publik. Semakin banyak jumlah orang yang bekerja dalam Kantor

Akuntan Publik (KAP) maka KAP akan semakin efektif dan efisien karena

adanya pembagian tugas yang rinci.

16

Harahap. Sofyan Syahri, Auditing Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Pustaka Quantum,

2002), h. 160.

Page 14: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

126

Dilihat dari Tabel 9, mean atau nilai rata-rata dari kualitas audit

adalah 19 orang. Nilai tengah atau median dari kualitas audit sebesar 20 orang.

Sedangkan nilai mode (modus) atau yang merupakan nilai yang sering muncul

adalah 20 orang. Nilai standar deviasi adalah simpangan baku. Semakin besar

standar deviasi maka semakin besar penyimpangan data, nilai standar deviasi

dari kualitas audit adalah 3.902. Mean , median, dan modus merupakan nilai

yang sering muncul. Nilai minimun dari kualitas audit adalah 10 orang dan nilai

maksimumnya adalah 22 orang.

b. Masa penugasan auditor

Variabel masa penugasan auditor (tenure) (X1) merupakan variabel

yang berpengaruh terhadap kualitas audit dari seberapa lama auditor mengaudit

klien, yang merupakan salah satu nilai independensi yang mesti dimiliki oleh

auditor. Masa penugasan diambil dari lamanya auditor secara terus menerus

mengaudit di perusahaan yang sama ditambah lamanya Kantor Akuntan Publik

(KAP) mengaudit di perusahaan yang sama. Walaupun auditor dan KAP

berbeda namun bila dibawah KAP dengan afiliasi internasional yang sama

maka dihitung sama.

Dilihat dari Tabel 9 mean atau nilai rata-rata dari masa penugasan

auditor adalah 8.29 tahun. Nilai tengah atau median dari masa penugasan audit

sebesar 8 tahun. Sedangkan nilai mode (modus) atau yang merupakan nilai

yang sering munculadalah 8tahun. Nilai standar deviasi adalah simpangan

baku. Semakin besar standar deviasi maka semakin besar penyimpangan data,

Page 15: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

127

nilai standar deviasi dari kualitas audit adalah 2.000. Mean , median, dan

modus merupakan nilai yang sering muncul. Nilai minimun dari masa

penugasan audit adalah 2 tahun dan nilai maksimumnya adalah 11tahun.

c. Pendidikan auditor

Variabel pendidikan auditor (X2) merupakan variabel yang

berpengaruh terhadap kualitas audit dari segi pendidikan serta pelatihan yang

berkelanjutan, yang merupakan salah satu kompetensi yang mesti dimiliki oleh

auditor. Dalam penelitian ini variabel pendidikan auditor yang dilihat adalah

jumlah auditor yang memiliki Certified Publik Accountan (CPA) di Kantor

Akuntan Publik (KAP). Semakin banyak auditor yang memiliki CPA maka

semakin banyak auditor yang kompeten dan semakin baik KAP tersebut .

Dilihat dari Tabel 9 mean atau nilai rata-rata dari pendidikan auditor

adalah 18 orang. Nilai tengah atau median dari kualitas audit sebesar 19 orang.

Sedangkan nilai mode (modus) atau yang merupakan nilai yang sering

munculadalah 19 orang. Nilai standar deviasi adalah simpangan baku.

Semakin besar standar deviasi maka semakin besar penyimpangan data, nilai

standar deviasi dari pendidikan audit adalah 3.360. Mean , median, dan modus

merupakan nilai yang sering muncul. Nilai minimun dari pendidikan audit

adalah 10 orang dan nilai maksimumnya adalah 20 orang.

Page 16: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

128

d. Pengalaman auditor

Variabel pengalaman auditor (X3) merupakan variabel yang berpengaruh

terhadap kualitas audit dari seberapa lama auditor bekerja sebagai auditor, yang

merupakan salah satu nilai kompetensi yang mesti dimiliki oleh auditor.

Pengalaman auditor diukur dari lamanya Kantor Akuntan Publik (KAP) telah

berdiri, karena semakin lamanya KAP berdiri maka KAP dapat menyelesaikan

audit berdasarkan pengalaman audit yang telah lalu.

Tabel 9 mean atau nilai rata-rata dari pengalaman auditor adalah

19.53 tahun. Nilai tengah atau median dari kualitas audit sebesar 16 tahun.

Sedangkan nilai mode (modus) atau yang merupakan nilai yang sering muncul

adalah nilai 25 tahun. Nilai standar deviasi adalah simpangan baku. Semakin

besar standar deviasi maka semakin besar penyimpangan data, nilai standar

deviasi dari pengalaman adalah 5.665. Mean , median, dan modus merupakan

nilai yang sering muncul. Nilai minimun dari pengalaman auditor adalah 10

tahun dan nilai maksimumnya adalah 25 tahun.

C. ANALISIS HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh Masa Penugasan Audit Terhadap Kualitas Audit

a. Uji Asumsi Klasik

Pengujian normalitas data dalam penelitian menggunakan uji

Kolmogorov – Smirnov. Pada tabel Uji Normalitas disajikan hasil uji

normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov.

Page 17: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

129

Rumusan hipotesis :

H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1 : Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujian :

1) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak.

2) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 diterima.

Tabel 10

Uji Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Y X1

N 49 49

Normal Parametersa,,b

Mean 19.33 8.29

Std. Deviation 3.902 2.000

Most Extreme Differences Absolute .426 .198

Positive .247 .149

Negative -.426- -.198-

Kolmogorov-Smirnov Z 2.980 1.388

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .052

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data sekunder yang diolah.

Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov- Smirnov yang disajikan

pada tabel 10 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Unstandardized

Residual masa penugasan terhadap Kualitas Audit sebesar 0,052 lebih

dari nilai alpha ( sehingga dapat disimpulkan bahwa data

Page 18: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

130

terdistribusi normal dan layak atau memenuhi syarat uji regresi linier

sederhana.

b. Analisis Uji Hipotesis (Uji t)

Hipotesis masa penugasan audit (X1) terhadap kualitas audit (Y).

H0 : Masa penugasan audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

H1 : Masa penugasan audit berpengaruh terhadap kualitas audit

Secara parsial menggunakan kriteria pengujian:

1) Jika thitung > ttabel dengan dk = n-2 dan α 0,05 maka Ho ditolak.

Sebaliknya H1 diterima.

2) Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak. Sebaliknya H1 diterima.

Tabel 11

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16.417 2.385 6.884 .000

X1 .351 .280 .180 1.255 .216 1.000 1.000

a. Dependent Variable: kualitas_audit

Dilihat dari tabel 11 pada pengujian hipotesis diatas didapatkan persamaan

garis linier berganda didapatkan:

Y= 16,417 + 0,351 +e

Page 19: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

131

Berdasarkan tabel 11 terdapat hubungan antara variabel masa penugasan

audit (X1) terhadap kualitas audit (Y), yaitu :

a) Konstanta a = 16,417 dan koefisien b1 = 0,351. Konstanta a sebesar 16,417

menyatakan bahwa jika tidak ada nilai , masa penugasan audit (X1), X=0,

maka nilai kualitas audit sebesar 16,417.

b) Koefisien b1 bernilai 0,351menyatakan bahwa setiap penambahan satu

satuan X variabel masa penugasan audit akan meningkatan kualitas audit

sebesar 0,351. Koefisien bernilai positif berarti terjadi hubungan positif

antara masa penugasan audit dengan kualitas audit. Semakin lama masa

penugasan audit maka akan meningkatkan kualitas audit.

Hasil analisis data tabel 11 menggunakan SPSS 17 diperoleh thitung

variabel masa penugasan sebesar 1.255 < ttabel 2,012 dan probabilitas (sig.)

ternyata 0,216>0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan H1 ditolak atau

dengan kata lain masa penugasan audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit.

Hasil pengujian hipotesis (H1) terlihat masa penugasan dalam

meningkatkan kualitas audit, thitung variabel masa penugasan sebesar -

5.120 < ttabel 2,012 dan nilai signifikan sebesa r 0 ,000 < 0,05 sehingga

H2 tidak ada berpengaruh yang berarti.

Hasil pengujian H1 konsisten dengan penelitian yang menunjukkan

bahwa masa penugasan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Memang

Page 20: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

132

beberapa studi empiris telah menemukan bahwa di mana rotasi perusahaan

audit tidak wajib, tenor pemeriksaan jangka pendek yang terkait dengan

pelaporan keuangan berkualitas rendah sedangkan perikatan audit jangka

panjang tidak muncul untuk menghasilkan penurunan kualitas pelaporan

keuangan atau tayangan yang merugikan dari perusahaan audit independen

kalangan non investor -Profesional, dan benar-benar memfasilitasi auditor

yang lebih baik membatasi manajemen ekstrim keputusan pelaporan

keuangan.

Auditor diharapkan agar tetap menjaga independensinya. Tidak

mudah menjaga tingkat independensi seorang auditor agar tetap sesuai

dengan SOP, apalagi bila auditor menjalin kerjasama dengan waktu yang

terlalu lama dan berhubungan sangat baik dengan klien tersebut. Hal

tersebut jelas akan menyebabkan kerawanan atas independensi yang dimiliki

oleh auditor. Selain itu, pemberian fasilitas atau hadiah dari klien kepada

auditor selama proses audit akan mempengaruhi independensi auditor.

Dengan hadiah-hadiah tersebut, tidak akan menutup kemungkinan bahwa

sedikit demi sedikit, keputusan auditor berkaitan dengan tugas auditnya

akan dikendalikan oleh klien. Selain itu, sangat sulit auditor akan bersikap

independensi, apalagi jika selain memberikan jasa audit laporan keuangan

klien, auditor itu juga memberikan jasa non audit lainnya. Sehingga

pemberian jasa non audit kepada klien, hubungan yang baik dengan klien,

Page 21: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

133

atau lamanya hubungan kerjasama dengan klien akan membuat auditor sulit

menjaga sikap independensinya. Kurangnya independensi akan

mempengaruhi kualitas audit.

Uji hipotesis ini untuk menjawab rumusan masalah yang ke pertama.

Dengan demikian, hasil penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Espahbodi17

, Dopuch et al., Bazerman et al., yang

menyatakan bahwa masa penugasan audit tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit.

Masa penugasan auditor di Jakarta Islamic Index (JII) baik rotasi auditor dan

rotasi Kantor Akuntan Publik (KAP) masih banyak yang dibawah KAP yang

memiliki afiliasi internasional yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam

penerapan masa penugasan audit masih kurang indepensi. Apabila KAP masih

berada di afiliasi internasional yang sama, maka masih ada hubungan keakraban

antara perusahaan dan auditor. Maka sudah dianggap perlu dibuat aturan oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai masa penugasan audit oleh auditor

selama 5 tahun dan auditor selanjutnya tidak boleh auditor yang bekerja di KAP

yang berafiliasi internasional yang sama. Dalam Islam independensi mutlak

diperlukan karena hal tersebut akan membawa pada keadilan.

Supaya menjaga agar kebenaran tetap terjaga maka diperlukan pembuktian

yang benar. Lamanya masa penugasan auditor haruslah berdasarkan aturan yang

17 Indira., Op.cit., h. 13

Page 22: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

134

telah ditetapkan dengan tidak melebihi masa penugasan karena akan merusak

idenpendensi dan janganlah membuat rekayasa masa penugasan sesuai dengan Al-

Qur‟an surat An-Nisaa‟ ayat 135 sebagai berikut :

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang

benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap

dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun

miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu

mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika

kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka

sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu

kerjakan”.18

Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar

mereka senantiasa menegakkan keadilan, tidak condong kekanan dan ke

kiri, tidak lemah karena celaan orang yang mencela, dan tidak dipalingkan

oleh siapa pun. Dan mereka diperintahkan agar tolong-menolong, bantu-

membantu, dan bahu-membahu dalam menegakkan keadilan tersebut.

Kesaksian terhadap Allah yaitu hendaknya kalian menunaikannya semata-

mata karena mengharap wajah Allah. Maka ketika itulah kesaksian itu

menjadi benar, adil, dan hak, serta tidak mengandung perubahan,

penggantian ataupun persembunyian. Persaksikanlah kebenaran walaupun

18

Departemen Agama, Op.cit., h. 79

Page 23: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

135

itu membahayakan dirimu. Dan apabila engkau ditanya tentang suatu

perkara, maka katakanlah yang sebenarnya meskipun hal itu bisa merugikan

dirimu. Karena Allah akan menjadikan kelapangan dan jalan keluar dari

setiap kesempitan bagi orang-orang yang taat kepada-Nya.

Apabila persaksian itu berkaitan dengan kedua orang tua dan

kerabatmu, maka janganlah kamu membela mereka. Tapi berikanlah

persaksian secara benar meskipun hal itu akan membahayakan mereka.

Karena kebenaran adalah hakim bagi setiap orang (dan hukum harus

didahulukan atas siapa pun). Janganlah engkau membelanya karena ia kaya

dan jangan pula engkau merasa kasihan kepadanyakarena ia fakir. Allah

adalah pelindung mereka. Bahkan Dia lebih memperhatikan bagi keduanya

daripada dirimu dan lebih mengetahui perkara yang membawa maslahat

bagi keduanya. Janganlah hawa nafsu, fanatik golongan, dan rasa benci

kepada seseorang menyebabkan kalian meninggalkan sikap adil dalam

perkara dan urusan kalian. Tetapi hendaklah kalian senantiasa bersikap adil

dalam setiap keadaan.19

Abdullah bin Rawahah ketika diutus oleh Rasulullah saw kepada

penduduk Khaibar untuk memungut jizyah dari buah-buahan dan tanaman

mereka. Lalu mereka berusaha menyuapnya agar ia mau mengasihani

mereka (dengan mengurangi kadar kewajibannya). Maka Abdullah bin

19

Tim Ahli Tafsir, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, (Jakarta: Pustaka Ibnu katsir, 2006), h.

690

Page 24: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

136

Rawahah ra. Berkata: “Demi Allah, sungguh aku datang kepada kalian dari

sisi mahluk yang paling aku cintai. Dan sungguh kalian lebih aku benci

daripada monyet dan babi. Dan tidaklah kecintaanku kepada beliau dan

kebencianku kepada kalian menyebabkan aku berlaku tidak adil kepada

kalian. “Lalu mereka berkata : “ Dengan inilah akan tegak langit dan bumi.”

Hadits ini akan disebutkan secara musnad (menyantumkan sanadnya) dalam

tafsir surat al-Maa-idah.

Orang yang tidak mau menjadi saksi atau menyembunyikannya, maka

sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya. Rasulullah saw

bersabda : “Sebaik-baiknya saksi adalah yang memberikan kesaksian

sebelum ia ditanya.”(HR. Muslim)

Auditor harus berlaku adil dan memberikan persaksian karena Allah.

Auditor dalam bekerja harus sesuai standar audit syariah, harus lurus dan

adil baik apabila bekerja pada masa penugasan sebentar atau lama. Jangan

karena sudah lama bekerja pada suatu perusahaan (masa penugasan lama)

dan merasa sudah kenal dekat maka akan menggoyahkan kewajiban sebagai

auditor sehingga laporan auditor dibuat wajar walaupun ada yang tidak

sesuai standar. Padahal walaupun itu orang tua atau pun kerabat, maka

auditor harus tetap adil agar membawa maslahat. Sebagai auditor juga harus

memberikan persaksian karena Allah dengan memberikan laporan auditor

berdasarkan hasil audit yang telah dilakukannya.

Page 25: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

137

Independensi audit syariah bisa diterapkan dengan auditor menerapkan

kode etik audit syariah. Auditor bila dalam bekerja menerapkan kode etik

akuntan muslim seperti ketakwaan, keikhlasan, integritas audit, bekerja

dengan baik sesuai tugas dan kompetensinya. Kode etik akan membangun

sikap kehati-hatian akuntan sehingga berperilaku etis sesuai ketentuan

syariah. Pelaksanaan kode etik dapat meyakinkan keakuratan dan keyakinan

pada informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga makin

kredibilitas dan memperluas perlindungan pada kepentingan kepada pihak

yang terlibat. Apabila auditor bekerja sesuai syariah maka akan mendapat

ridha Allah dan akan mendapat pahala dan akan dipermudah

pemeriksaannya. Auditor juga harus memiliki pola hidup bersahaja sehingga

auditor merasa cukup dengan fee audit sesuai perjanjian sudah dapat

memenuhi kebutuhannya agar tidak mudah disuap oleh orang yang memiliki

berbagai kepentingan.

2. Pengaruh Pendidikan Auditor dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas

Audit

a. Uji Asumsi Klasik

Responden uji coba dalam penelitian ini sebanyak 7 perusahaan di Jakarta

Islamic Index (JII ) yang masuk selama 7 tahun berturut-turut, sampel yang

diambil sebanyak 49 data, sehingga diketahui harga df pada taraf 5% yaitu df=

N-2= 49-2=47, yaitu 1.667 Berikut hasil uji validitas instrumen penelitian

Page 26: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

138

pengaruh pendidikan auditor (X2), dan pengalaman audit (X3) terhadap kualitas

audit (Y) melalui aplikasi program SPSS.

Analisis data dimulai dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri

dari 5 (lima) pengujian yaitu normalitas, homogenitas, multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

1) Uji Normalitas Data.

Pengujian normalitas data dalam penelitian menggunakan uji

Kolmogorov – Smirnov. Pada tabel Uji Normalitas disajikan hasil uji

normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov.

Rumusan hipotesis :

H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1 : Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujian :

a). Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak.

b). Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 diterima.

Tabel 12

Hasil Uji Normalitas

Page 27: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

139

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

Unstandardized

Residual

Unstandardized

Residual

N 49 49 49

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000 .0000000 .0000000

Std. Deviation .42822663 .26715303 3.30058470

Most Extreme Differences Absolute .221 .421 .169

Positive .221 .421 .128

Negative -.219 -.246 -.169

Kolmogorov-Smirnov Z 1.548 2.946 1.184

Asymp. Sig. (2-tailed) .017 .000 .121

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Sekunder yang diolah Tahun 2015

Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov- Smirnov yang disajikan

pada tabel 12 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Unstandardized

Residual pendidikan, dan pengalaman terhadap Kualitas Audit sebesar

0,121 lebih dari nilai alpha ( sehingga dapat disimpulkan bahwa

data terdistribusi normal dan layak atau memenuhi syarat uji regresi linier

berganda.

2) Uji Homogenitas

Page 28: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

140

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Membandingkan F hitung

dengan F tabel pada tabel distribusi F, dengan:

a) Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk

pembilang n-1

b) Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk

penyebut n-1

c) Jika F hitung < F tabel, berarti homogen

d) Jika F hitung > F tabel, berarti tidak homogen

Tabel 13

Hasil Uji Homogenitas

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 727.350 2 363.675 4883.258 .000a

Residual 3.426 46 .074

Total 730.776 48

a. Predictors: (Constant), X3, X2

b. Dependent Variable: kualitas_audit

Berdasarkan pengujian dengan SPSS didapatkan output uji Anova pada

tabel Uji Anova dalam tabel 13 berdasarkan hasil uji Anova atau F test

antara variabel pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman

auditor terhadap Kualitas Audit nilai F hitung sebesar 4883,258

dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0,000 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian t idak homogenitas.

Page 29: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

141

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat

dilihat pada output tabel ANOVA diatas. Jika F hitung > F tabel dengan dk

pembilang k dan dk penyebut n-k-1 serta menggunakan α tertentu maka H0

ditolak atau jika sebaliknya F hitung > F tabel maka H0 diterima. Dari hasil

analisis data dengan SPSS diperoleh F hitung = 4883,258 dengan signifikansi

(sig.) sebesar 0,000 sedangkan f tabel dengan derajat kebebasan (dk/df) untuk

pembilang = 3 dan penyebut = 45 dan α = 0,05 dari daftar tabel diperoleh =

1.667 dengan demikian F hitung > F tabel atau 4883,258 > 1.667 maka tidak ada

homogenitas.

3) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas

dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan menggunakan

Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan

SPSS.

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan

variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas

nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi

bila nilai VIF dibawah nilai 10.20

Hasil perhitungan uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel

20

Santoso. Op.cit., h. 206

Page 30: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

142

14 Uji Multikolinearitas sebagai berikut :

Tabel 14

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.325 .216 -6.135 .000

X1 1.225 .014 1.055 85.997 .000 .677 1.476

X3 -.074 .008 -.108 -8.772 .000 .677 1.476

a. Dependent Variable: kualitas_audit

Sumber : Data sekunder diolah 2015

Berdasarkan tabel 14 dapat di ketahui Nilai Variance Inflation Factor

(VIF) menunjukkan semua variabel bebas memiliki nilai VIF < 10 maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas

dalam model atau tidak ada korelasi antar variabel bebas.

4) Uji Heteroskedasitisitas

Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual

untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji ini agar mengetahui

adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi.

Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas maka dalam penelitian

ini dipergunakan grafik scatterplot. Pada lampiran gambar Scatterplot

Dependent Variabel Y terlihat variabel terikatnya adalah kualitas audit yang

Page 31: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

143

diperlihatkan oleh titik-titik menyebar di bawah dan di atas nol serta

tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga layak

dipakai untuk memprediksi Kualitas Audit berdasarkan variabel bebas

pendidikan auditor dan pengalaman auditor.

Grafik 1

Grafik Scatterplot

Uji Autokorelasi

5) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan

linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu

(data time series). Uji autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang

dianalisis merupakan data time series. Uji autokorelasi dilakukan dengan

menggunakan rumus uji Durbin-Watson.

Page 32: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

144

Rumusan hipotesis :

H0 : Tidak terjadi autokorelasi di antara data pengamatan.

H1 : Terjadi adanya autokorelasi di antara data pengamatan.

Kriteria pengujian :

a) Jika nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka tidak

memiliki autokorelasi.

b) Jika nilai statistik Durbin-Watson menjauhi angka 2, maka tidak

memiliki autokorelasi.

Tabel 15

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .998a .995 .995 .273 .995 4883.258 2 46 .000 1.719

a. Predictors: (Constant), X3, X1

b. Dependent Variable: kualitas_audit

Pada uji autokorelasi dengan membandingkan nilai DW statistik

dengan DW tabel 15 dengan formula DW. Hasil analisis diperoleh DW

hitung sebesar 1.712 yang kemudian dibandingkan dengan DW tabel.

Adapun untuk mencari DW tabel adalah dengan mencari nilai d1 dan du

dengan kriteria sebagai berikut :

a) Jumlah variabel independent = 3

b) Jumlah sampel = 49

c) Tingkat keyakinan 95% dan α = 5%

Page 33: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

145

d1 =1.42

du = 1.67

Hasil pengujian tersebut nilai DW test sebesar 1.719 lebih besar dari

du(1.67) dan lebih kecil dari 4- du (2.33) atau (1.67<1.719<2.33) dengan

demikian dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada penelitian ini.

b. Analisis Uji Hipotesis (Uji t)

Tabel 16

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.325 .216 -6.135 .000

X2 1.225 .014 1.055 85.997 .000

X3 -.074 .008 -.108 -8.772 .000

a. Dependent Variable: kualitas_audit

Dilihat dari tabel 16 pada pengujian hipotesis diatas didapatkan persamaan

garis linier berganda didapatkan:

Y= -1,325 + 1.225 - 0.074 +e

Berdasarkan tabel 16 terdapat hubungan antara variabel pendidikan auditor

(X2) dan pengalaman auditor (X3) terhadap kualitas audit (Y), yaitu :

b) Konstanta a = - 1,325 dan koefisien b2 = 1,225, dan koefisien b3 = -0,074.

Page 34: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

146

Konstanta a sebesar - 1,325 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai ,

pendidikan auditor (X2) dan pengalaman auditor (X3) , X=0, maka nilai

kualitas audit sebesar - 1,325.

c) Koefisien b2 bernilai 1,225 menyatakan bahwa setiap penambahan satu

satuan X variabel pendidikan auditor akan meningkatan kualitas audit

sebesar 1,225 jika variabel lainnya tetap. Koefisien bernilai positif berarti

terjadi hubungan positif antara pendidikan auditor dengan kualitas audit.

Semakin tinggi pendidikan auditor maka akan meningkatkan kualitas audit.

d) Koefisien b3 bernilai -0,074menyatakan bahwa setiap penambahan satu

satuan X variabel pengalaman auditor akan meningkatan kualitas audit

sebesar -0,074 jika variabel lainnya tetap. Koefisien bernilai negatif berarti

terjadi hubungan negatif antara pengalaman auditor dengan kualitas audit.

Semakin lama pengalaman auditor maka akan menurunkan kualitas audit.

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen

terhadap kualitas audit secara parsial.

1) Hipotesis pendidikan auditor (X2) terhadap kualitas audit (Y).

H0 : Pendidikan auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

H1 : Pendidikan auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

Secara parsial menggunakan kriteria pengujian:

a) Jika thitung > ttabel dengan dk = n-2 dan α 0,05 maka Ho ditolak.

Sebaliknya H1 diterima.

Page 35: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

147

b) Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak. Sebaliknya H1 diterima.

Hasil analisis data menggunakan SPSS 17 diperoleh thitung variabel

pendidikan sebesar 85.997 > ttabel 2,012 dan probabilitas (sig.) ternyata

0,000<0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima atau dengan kata

lain pendidikan auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Hasil pengujian uji t terlihat pendidikan auditor, diperoleh thitung

variabel pendidikan sebesar -5.120 < ttabel 2,012 dan nilai signifikansi

0.000 berada di bawah alpha 0,05. Hal ini mengindikasikan H0 ditolak dan

H1 diterima atau dengan kata lain secara parsial pendidikan auditor memiliki

pengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Hasil pengujian konsisten dengan penelitian DeAngelo; Carcello

et.al., ; Porter; Sutton; Beattie et.al., Othman et.al21

, Djaddang , Agung dan

Winarna22

yang menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit. Kualitas audit yang baik dapat dihasilkan dari

seorang auditor yang memiliki pendidikan yang memadai. Pengetahuan atau

pendidikan yang terus diperbaharui dan ditambah, dapat membantu auditor

untuk melaksanakan tugasnya dalam memeriksa laporan keuangan

perusahaan sehingga menghasilkan kualitas audit yang baik dan dapat

diandalkan pengguna laporan keuangan.

21

Othman et.all. Op.cit., h. 1 22

Martini, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit.” Jurnal & Prosiding

Simposium Nasional Akuntansi, Vol. X, (UNHAS Makasar 26-28 Juli 2007), Fakultas Ekonomi

Universitas Budi Luhur, h. 9

Page 36: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

148

Implikasi dari penelitian ini adalah pendidikan auditor yang semakin

tinggi akan berdampak pada kualitas audit yang semakin baik. Pendidikan

auditor bisa berasal dari pendidikan formal ataupun informal, dimana

informal berupa pelatihan serta adanya pendidikan untuk memperoleh

Certified Publik Accountan (CPA). Sebuah studi oleh perusahaan akuntansi

menurut Palmer, Ziegenfuss dan Pinsker, delapan Besar di Amerika Serikat

menentukan bahwa lembaga pendidikan tinggi harus mengubah secara

berkala atau merevisi kurikulum akuntansi untuk memenuhi kebutuhan

klien mereka. Paisey dalam mendukung upaya untuk mendorong pendidik

akuntansi dan pembuat kebijakan pendidikan untuk menggali potensi

menggabungkan ide-ide dari sistem pendidikan profesional lainnya23

.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh DeAngelo; Carcello et.al., ; Porter; Sutton; Beattie et.al., Othman

et.al24

, Djaddang , Agung dan Winarna25

yang menyatakan bahwa pendidikan

auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

Auditor yang memiliki pendidikan audit maka informasi yang didapat lebih

valid karena pekerjaan yang berdasar pendidikan auditor mendekatkan pada hal yang

bertanggungjawab sebagaimana dalam Al-Qur‟an Surat Israa‟ (17) ayat 36 :

23 Zurida dkk., Op.cit. h.1

24 Othman et.all. Op.cit., h.1

25 Martini, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit.” Jurnal & Prosiding

Simposium Nasional Akuntansi, Vol. X, (UNHAS Makasar 26-28 Juli 2007), Fakultas Ekonomi

Universitas Budi Luhur, h. 9

Page 37: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

149

Artinya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak

mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,

penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”.26

Allah melarang mengatakan sesuatu hanya berdasarkan prasangka perkiraan

atau ilusi dan khayalan. Al-„Aufi berkata, “Dan janganlah kamu menuduh seseorang

yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Setiap hamba akan ditanya

pada hari kiamat tentang nikmat pendengaran, penglihatan dan hati untuk apa semua

dipergunakan.27

Pelaksanaan audit, auditor melakukannya berdasar pendidikan audit yang

diperoleh sehingga berdasar teoritis dan tidak berdasarkan prasangkaan yang tidak

berfaedah bagi kebenaran. Auditor harus menyadari bahwa apa yang dimiliki oleh

auditor harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah.

Persangkaan juga dibahas dalam Al-Qur‟an Surat An Najm (54) ayat 28

sebagaimana berikut :

Artinya : “Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun

tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang

sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap

kebenaran”.28

Pengetahuan shahih yang membenarkan apa yang mereka katakan

merupakan kedustaan, kebohongan, kepalsuan, dan kekufuran. Mereka hanya

26

Departemen Agama, Op.cit., h. 228 27

Tim Ahli Tafsir, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5, (Jakarta: Pustaka Ibnu katsir, 2006), h.

372 28

Ibid., h. 421

Page 38: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

150

mengikuti perasangkaan (saja), sedang sesungguhnya persangkaan tidak

berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran.maksudnya, tidak berguna sama

sekali, dan tidak cocok dengan kebenaran selama-lamanya. Diriwayatkan

dalam ash-Shahiih bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “ Jauhilah praduga

karena praduga adalah perkataan yang paling dusta.(HR. Bukhari dan

Muslim)29

Auditor harus dapat menerapkan pengetahuan audit yang mereka

miliki. Dengan adanya pengetahuan, auditor memiliki standar audit dalam

bekerjanya sehingga menguraangi tingkat kesalahan. Pemeriksaan terhadap

laporan keuangan dilakukan berdasarkan ilmu akuntansi dan auditing yang

berlaku secara nasional dan internasional asal tidak melanggar syariah.

Begitupun pemeriksaan terhadap sistem organisasi yang berlaku diperusahaan

yang terkait dengan keuangan dilakukan berdasarkan pengetahuan sistem

informasi akuntansi, sistem pengendalian manajemen, dan ilmu-ilmu lain

yang mendukung. Dengan pengetahuannya dan penelusuran dari bukti-bukti

transaksi sampai laporan keuangan, auditor dapat mengemukakan pendapat

wajar atau tidak wajar dari laporan keuangan berdasarkan realita, bukan dari

perasangka atau dugaan. Laporan auditor independen lebih dipercaya oleh

masyarakat dan pihak pengguna laporan keuangan.

29

Tim Ahli Tafsir, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, (Jakarta: Pustaka Ibnu katsir, 2006), h.

607

Page 39: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

151

Besarnya pengaruh hasil pengauditan, maka auditor bila melakukan

pengauditan tidak berdasar pengetahuan dan pembuktian maka akan menjadi

fitnah di masyarakat. Suatu hal yang penting bagi auditor pengetahuan yang

dimilikinya dibarengi dengan kode etik auditor yang berdasar syariah.

Auditor dalam melakukan auditnya berniat karena ingin mendapat ridha

Allah dan merasa selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga dalam

pengauditan selalu menerapkan adil, jujur, serta jauh dari kecurangan dan

manipulasi.

Pertumbuhan lembaga keuangan syariah khususnya pasar modal

syariah tidak diiringi dengan peningkatan auditor syariah. Peningkatan

auditor syariah sudah menjadi suatu kewajiban untuk perkembangan lembaga

keuangan syariah kedepan. Pendidikan auditor harus diiringi dengan

kemampuan syariah agar auditor tidak tergantung pada Dewan Pengawas

Syariah (DPS) dalam mengaudit. Kesalahan pengauditan bisa juga terjadi bila

auditor tidak memahami syariah.

Perlunya dilakukan pendidikan auditor syariah secara formal dan

informal yang berkelanjutan. Pendidikan formal akuntansi dan audit syariah

bisa dimasukan dalam silabus jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA),

diploma, strata satu, strata dua, dan strata tiga. Di negara-negara Islam seperti

Indonesia, Malaysia, Brunai, Bangladesh, Pakistan, Iran,dan lain-lain masih

terbatas sarjana akuntansi syariah dan terbatas universitas yang menyediakan

Page 40: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

152

prodi akuntansi syariah baik dari jenjang strata satu, strata dua, apalagi di

strata tiga. Pendidikan informal bisa dilakukan dengan pelatihan-pelatihan

audit syariah yang berkala. Perlunya kewajiban auditor yang mengaudit

lembaga keuangan syariah memiliki sertifikat internal auditor syariah dan

publik auditor syariah agar pengauditan tidak menyalahi hal-hal yang

dilarang dalam syariah.

Peningkatan pendidikan auditor syariah juga bisa dilakukan melalui

pengadaan buku-buku, majalah, jurnal-jurnal, blogspot , dan website yang

membahas audit syariah mengingat sangat minimnya hal tersebut. Di

Indonesia buku mengenai audit syariah baru ada tiga buku, hal ini sangat

ironi mengingat kebutuhan untuk mencari ilmu sangatlah terbatas.

Pengembangan audit syariah juga bisa ditempuh melalui perlombaan karya

ilmiah dan beasiswa untuk audit syariah.

Pemerintah harus menerapkan peraturan yang ketat dengan kewajiban

auditor syariah yang mengaudit lembaga keuangan syariah. Kewajiban

auditor mengikuti pelatihan perbankan syariah dalam mengaudit perbankan

syariah sudah dilakukan. Namun idealnya auditor menempuh sarjana

akuntansi syariah. Di pasar modal syariah pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

belum ada aturan yang mengaudit harus paham audit syariah. Lebih

memprihatinkan lagi laporan keuangan pada perusahaan yang tergabung

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan laporan keuangan akuntansi

Page 41: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

153

konvensional. Pada pasar modal syariah di Indonesia harus dilakukan

perubahan segera, karena esensi penerapan syariah sangat kurang bila laporan

keuangan yang dipakai adalah mengacu standar Ikatan Akuntansi Indonesia

yang tidak menerapkan syariah. Namun, walau tidak menerapkan akuntansi

syariah pada awalnya tetaplah sebuah kemajuan bagi telah dibuat pasar modal

syariah. Perbaikan-perbaikan pada pasar modal syariah harus terus dilakukan

agar pasar modal syariah bisa menerapkan syariah secara utuh. Hal tersebut

akan mendukung perekonomian Indonesia yang berbasis syariah.

2) Hipotesis pengalaman auditor (X3) terhadap kualitas audit (Y).

H0 : Pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

H1 : Pengalaman auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

Secara parsial menggunakan kriteria pengujian:

a) Jika thitung > ttabel dengan dk = n-2 dan α 0,05 maka Ho ditolak.

Sebaliknya H1 diterima.

b) Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak. Sebaliknya H1 diterima.

Hasil analisis data menggunakan SPSS 17 diperoleh thitung variabel

pengalaman sebesar -8.772 < ttabel 2,012 dan probabilitas (sig.) ternyata

0,000<0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan H1 ditolak atau dengan kata lain

pengalaman auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Hasil pengujian terlihat pengalaman aud i to r t i dak berpengaruh

Page 42: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

154

t e rhadap kua l i t a s aud i t thitung variabel pengalaman sebesar -11.747 <

ttabel 2,012 dan probabilitas (sig.) ternyata n i l a i signifikan 0 ,000 berada di

bawah alpha 0,05. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Aji 30

, Trotman dan

Wright31

, Colbert32

, Cheng et.all 33

, Bouwman dan Bradley34

yang

menunjukkan bahwa pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit. Hal ini sejalan dengan teori dan hipotesis penelitian.

Pengalaman yang merupakan salah satu unsur kompetensi dan

merupakan hal yang penting untuk dimiliki auditor. Idealnya semakin banyak

pengalaman mengaudit akan membantu auditor dalam memeriksa laporan

keuangan perusahaan klien dikarenakan banyaknya jenis industri, jenis

perusahaan, dan berbagai kasus serta penyelesaiannya yang dihadapi auditor

tersebut. Dalam melaksanakan pengauditan, auditor harus memperhatikan

SOP yang berlaku, bahkan bersikap hati-hati, sehingga akhirnya kualitas

audit yang dihasilkan baik.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Aji 35

, Trotman dan Wright36

, Colbert37

, Cheng et.all 38

, Bouwman dan

30

Martini, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit.” Jurnal & Prosiding

SNA- Simposium Nasional Akuntansi, Vol. X; UNHAS Makasar, (26-28 Juli 2007), Fakultas

Ekonomi Universitas Budi Luhur, h. 6 31

Abdul. Halim, Op.cit., h. 17

32

Abdul H, Op.cit., h. 5 33

Setyaningrum dkk, Op.cit., h. 6 34

Abdul. H, Op.cit., h. 15 35

Martini, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit.” Jurnal & Prosiding

SNA- Simposium Nasional Akuntansi, Vol. X; UNHAS Makasar, (26-28 Juli 2007), Fakultas

Ekonomi Universitas Budi Luhur, h. 6 36

Abdul. Halim, Op.cit., h. 17

37

Abdul H, Op.cit., h. 5

Page 43: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

155

Bradley39

yang menunjukkan bahwa pengalaman auditor tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit.

Pengalaman penting dalam mengaudit karena akan memperdalam ilmu

yang diperoleh dari pendidikan. Dengan pengalaman maka akan dapat menguji

kebenaran dengan lebih baik dan teliti sesuai prosedur sesuai dengan Al-

Qur‟an surat Al Hujurat (49) ayat 6 yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang

fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak

menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.40

Allah SWT memerintahkan kaum mukminin untuk memeriksa secara

teliti berita yang dibawa oleh orang fasik, dan hendaklah mereka berhati-hati

dalam menerima berita tersebut, supaya seseorang tidak memberikan

hukuman atau keputusan berdasarkan informasi yang diberikan oleh orang

fasik. Hal ini karena disaat yang sama orang fasik mudah berdusta atau

berbuat kesalahan. Padahal Allah SWT telah melarang kita untuk mengikuti

jejak orang-orang yang berbuat kerusakan. Kebanyakan ulama menolak untuk

menerima riwayat dari seseorang (rawi) yang tidak dikenal keadaannya,

kareana mungkin saja pembawa berita yang tidak dikenal tersebut adalah

38

Setyaningrum dkk, Op.cit., h. 6 39

Abdul. H, Op.cit., h. 15 40

Departemen Agama, Op.cit, h. 412

Page 44: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

156

orang fasik.41

Sebab turun surat Al-Hujurat ayat 6 karena utusan Rasulullah saw, yaitu

al-Walid bin „Uqbah mengaku akan dibunuh oleh al-Harits karena tidak mau

membayar zakat. Padahal al-Walid bin „Uqbah takut ditengah perjalanan

untuk mengambil zakat yang telah dikumpulkan al-Harits . Kemudian

Rasulullah saw marah dan mengutus pasukan untuk menemui al-Harits.

Pasukan tersebut ketemu al-Harits di dekat kota Madinah dan membawa al-

Harits menemui Rasul, al-Harits pun mengatakan kebenaran.

Auditor harus memeriksa dengan teliti laporan keuangan yang telah

dibuat oleh perusahaan. Auditor tidak mudah percaya dengan pihak

perusahaan. Auditor dengan pengalamannya harus meneliti dari bukti-bukti

fisik transaksi sehingga menjadi laporan keuangan dan sistem pengendalian

internal di dalam perusahaan sesuai atau belum dengan standar audit syariah.

Pengalaman auditor sangat membantu dalam pengauditan. Karena

dengan pengalamannya maka auditor dapat menggunakan pemecahan

masalah dalam pengauditan yang sebelumnya apabila terdapat permasalahan

yang sama. Dengan pengalamannya, auditor dapat menerapkan langkah-

langkah yang lebih baik dalam mengaudit. Auditor yang lebih berpengalaman

dapat memandu auditor junior dalam bekerja. Pengalaman auditor sangat

membantu auditor untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas.

41

Tim Ahli Tafsir, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, (Jakarta: Pustaka Ibnu katsir, 2006), h.

464

Page 45: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

157

Kedustaan dalam laporan keuangan juga bisa diatasi oleh auditor yang

berpengalaman. Sehingga informasi laporan keuangan yang diberikan kepada

pihak lain bisa mencerminkan kenyataan yang terjadi di perusahaan.

Pengalaman dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit. Hal ini mungkin saja bisa terjadi karena auditor merasa sudah

berpengalaman dalam melakukan audit menjadi kurang berhati-hati dan

egonya tinggi. Auditor merasa selalu benar sehingga kurang seksama. Dalam

Islam sikap mawas diri harus diterapkan karena hal yang dilakukannya harus

dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Maka dalam Islam bila

mengerjakan harus menggunakan kode etik akuntan Islam.

Auditor selaku pekerja profesional harus mengandalkan etika jika

pekerjaannya dianggap bernilai dan dihargai masyarakat. Ukuran bahwa

auditor melakukan fungsi professi dengan beretika adalah sejauhmana ia

mengikuti kebenaran, kejujuran, bertingkah laku yang baik, menjaga

integritas, independensi, bekerja hati-hati dan selalu menyadari pentingnya

nilai-nilai professional dalam setiap proses pelaksanaan fungsinya.

c. Analisis Uji Hipotesis (Uji F)

Tabel 17

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 727.350 2 363.675 4883.258 .000a

Residual 3.426 46 .074

Page 46: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

158

Total 730.776 48

a. Predictors: (Constant), X3, X1

b. Dependent Variable: kualitas_audit

Berdasarkan pengujian dengan SPSS didapatkan output uji Anova pada

tabel Uji Anova dalam tabel 17.Berdasarkan hasil uji Anova atau F test

antara variabel pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman

auditor terhadap Kualitas Audit nilai F hitung sebesar 4883.258

dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0,000 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian layak atau fit.

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat

dilihat pada output tabel ANOVA diatas. Jika F hitung > F tabel dengan dk

pembilang k dan dk penyebut n-k-1 serta menggunakan α tertentu maka H0

ditolak atau jika sebaliknya F hitung > F tabel maka H0 diterima. Dari hasil

analisis data dengan SPSS diperoleh F hitung = 4883.258 dengan signifikansi

(sig.) sebesar 0,000 sedangkan f tabel dengan derajat kebebasan (dk/df) untuk

pembilang = 3 dan penyebut = 45 dan α = 0,05 dari daftar tabel diperoleh =

1.667 dengan demikian F hitung > F tabel atau 4883.258 > 1.667 maka H0 ditolak

dan menerima H1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan auditor,

dan pengalaman auditor terhadap Kualitas Audit.

Hasil analisis data hipotesa 3 (H3) dengan SPSS diperoleh F hitung =

Page 47: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

159

4883.258 dengan signifikansi (sig.) sebesar 0,000 sedangkan f tabel dengan

derajat kebebasan (dk/df) untuk pembilang = 3 dan penyebut = 45 dan α =

0,05 dari daftar tabel diperoleh = 1.667 dengan demikian F hitung > F tabel atau

4883.258 > 1.667 maka H0 ditolak dan menerima H1 yang menyatakan bahwa

ada pengaruh pendidikan auditor, dan pengalaman auditor terhadap Kualitas

Audit.

Pengujian menunjukkan adanya pengaruh pendidikan auditor dan

pengalaman auditor terhadap Kualitas Audit para auditor di perusahaan

yang listing di Jakarta Islamic Index (JII). Hal ini sesuai dengan

pendapat Othman dkk., Helal dkk., Yacob dan Donglah, Dyah dkk.,

Fitriany dan Setiawan., Hussain dkk., serta Kasim dkk. Dengan adanya

pendidikan dan pengalaman maka akan meningkatkan kompetensi dari

auditor. Kompetensi yang semakin baik akan meningkatkan kualitas

auditor karena auditor lebih memahami pekerjaannya.

Latar belakang pendidikan akuntansi menjadi sebuah keharusan bagi

auditor dan semakin tinggi jenjang pendidikan maka pengetahuan

akuntansi akan semakin komprehensif. Keahlian dalam bidang akuntansi

sangat diperlukan bagi seorang auditor dalam melakukan audit terhadap

laporan keuangan agar informasi yang dihasilkan akurat dan tepat serta

mengurangi terjadinya kecurangan yang mungkin terjadi dalam proses

pelaporan keuangan. Pendidikan merupakan salah satu penentu dari

kompetensi teknis dan sangat bermanfaat pada tugas-tugas terstruktur

Page 48: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

160

auditor. Perlunya peningkatan pendidikan auditor melalui pelatihan,

seminar, publikasi newsletter berkala, melaksanakan penelitian. Melalui

pendidikan berkelanjutan akan diperoleh pemahaman akuntansi yang

lebih mendalam dan meningkatkan motivasi dalam melakukan audit

sehingga meningkatkan kualitas dari hasil pemeriksaan. Serti fikasi

keahlian akuntan mengindikasikan kompetensi yang menyatakan secara

tidak langsung pengetahuan akuntansi yang diperlukan atau pengetahuan

khusus ditambah kepatuhan terhadap standar profesional.berbagai

sertifikais keahlian yang tersedia bagi akuntan /auditor diantaranya

Certified Fraud Examiner (CFE), Certified Government Auditing

Professional (CGAP), Certified Information systems Auditor (CISA),

Certified Internal Auditing (CIA), Certified Public Auditing (CPA) dan

lain- lain.

Pengalaman kerja dapat memperdalam dan meningkatkan

kompetensi kerja. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang

sama maka akan semakin terampil dan semakin cepat auditor

menyelesaikan pekerjaannya. Semakin banyak macam pekerjaan yang

dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin banyak dan luas

serta memungkinnkan kinerjanya meningkat. Auditor yang

berpengalaman akan melakukan judgement dengan tingkat kekeliruan

yang lebih rendah dibanding yang tidak berpengalaman.

Uji hipotesis ini untuk menjawab rumusan masalah yang ke dua. Dimana

Page 49: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

161

hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu Othman dkk., Helal

dkk., Yacob dan Donglah, Dyah dkk., Fitriany dan Setiawan., Hussain

dkk., serta Kasim dkk yang menyatakan bahwa kualitas audit dipengaruhi

kompetensi misalnya pendidikan auditor dan pengalaman auditor.

Auditor di JII yang memiliki kompetensi dan paham syariah masih

terbatas. Di Indonesia belum tercukupinya auditor syari‟ah, dimana auditor

harus memahami akuntansi dan syari‟ah sekaligus. Sistem pendidikan untuk

menghasilkan auditor syari‟ah kurang memadai. Kurangnya pendidikan dari

tingkat universitas tentang akuntansi dan audit syari‟ah di Indonesia. Lembaga

pelatihan akuntansi dan audit syari‟ah di Indonesia terbatas.

Penerapan audit syari‟ah di Indonesia belum diterapkan oleh auditor

yang mengaudit di perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII).

Sehingga laporan keuangan diaudit berdasarkan standar audit yang berlaku

sesuai standar di Indonesia, yaitu standar auditing yang dibuat oleh Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Hal ini disebabkan belum siapnya sistem

untuk pemakaian auditor syariah. Laporan keuangan yang dipakai di

perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) merupakan laporan

keuangan konvensional yang tidak berdasar akuntansi syari‟ah.

Pendidikan yang diperkaya dengan pengalaman maka akan

menjadikan auditor lebih memahami tugasnya. Hal ini kan menjauhkan nya

dari sifat kecurangan karena kecurangan akan menghancurkan auditor yang

Page 50: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

162

besar dan berpengaruh sekalipun. Hal ini sebagaimana Al-Qur‟an Surat Al

Muthaffifiin (82) ayat 1- 6 :

Artinya : “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu)

orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta

dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain,

mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa

sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar, (yaitu)

hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam”.42

An-Nasa-i dan Ibnu majah meriwayatkan dari Ibnu „Abbas ra., ia

berkata, “Ketika Nabi saw. Tiba di kota Madinah, penduduk Madinah

termasuk orang yang paling curang dalam menakar. Sehingga Allah

menurunkan ayat ini. Dan setelah ayat ini turun, maka mereka menekar

dengan baik tanpa berlaku curang.

Maksud dari berlaku curang disini adalah bertindak sewenang-wenang

dalam takaran dan timbangan, baik dengan menambahnya jika diterima dari

orang lain, maupun dengan menguranginya jika dilakukan untuk orang lain.

Setelah Allah SWT menjanjikan kerugian dan kehancuran atas mereka, yaitu

dengan kata wail (celaka). Apabila mereka menerima takaran dari orang lain,

maka mereka mengambil dan menuntut hak mereka dengan sempurna, bahkan

berlebih. Sebaliknya apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang

42

Departemen Agama, Op.cit., h. 470

Page 51: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

163

lain), mereka mengurangi dengan tidak memenuhi hak orang lain dengan

sempurna.43

Apabila adil dalam menakar dan menimbang maka lebih utama

dan lebih baik akibatnya. Allah tidak membebani seseorang melainkan

menurut kesanggupannya dalam berlaku adil. Allah telah membinasakan dan

menghancurkan kaum Syu‟aib dikarenakan mereka mengurangi timbangan

dan takaran.

Manusia akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar. Yakni, apakah

mereka tidak takut kepada kebangkitan di hadapan Dzat Yang maha

Mengetahui segala rahasia dan semua tersimpan di hati, pada hari yang

ketakutannya sangat besar, kengeriannya tak terperikan, juga perkaranya amat

dahsyat. Siapa yang rugi pada hari itu, maka ia akan masuk ke dalam api

neraka yang menyala-nyala.

Pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Rabb seluruh alam

. mereka dibangkitkan tanpa alas kaki, dalam keadaan telanjang dan belum

dikhitan. Keadaan saat itu serba sulit, susah, sempit, dan sengsara, bagi orang

durjana. Mereka diliputi ketetapan Allah Ta‟ala, dimana kekuatan dan indera

manusia tidak akan mampu memikulnya44

.

Imam Malik meriwayatkan dari nafi‟ dari Ibnu „Umar bahwa Nabi

Muhammad saw. bersabda : “ Pada hari (ketika) semua orang bangkit

43

Tim Ahli Tafsir, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 9, (Jakarta: Pustaka Ibnu katsir, 2006), h.

504 44

Ibid.

Page 52: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

164

menghadap Rabb seluruh alam, hingga salah seorang mereka tenggelam

dalam keringatnya sendiri sampai batas kedua telinganya.”

Auditor membutuhkan pendidikan dan pengalaman dalam mengaudit

karena dengan kedua kompetensi tersebut auditor dapat berlaku adil. Adil

dalam artian disini tidak berat sebelah, tidak merugikan pihak manapun. Baik

terhadap pihak didalam perusahanaan maupun terhadap pihak yang diluar

perusahaan. Pihak perusahaan tidak boleh melebihkan ataupun mengurangi

apa yang ada di dalam laporan keuangan. Auditor pun harus teliti dalam

pemeriksaan dan harus menegur dengan tegas pihak perusahaan yang

melebihkan atau mengurangi apa yang ada di laporan keuangan. Apabila

auditor dengan pendidikan dan pengalamannya menemukan kesalahan

perusahaan dan membiarkan kesalahan yang dilakukan perusahaannya karena

pihak perusahaan yang membayar fee audit, maka auditor mendapat ancaman

dari Allah mengenai pembalasannya. Auditor harus dapat mengarahkan

perusahaan kliennya agar mengikuti standar audit sehingga tidak merugikan

pihak lain.

Penerapan ketat oleh pemerintah terhadap batas maksimal masa

penugasan auditor selama 5 tahun harus selalu diterapkan agar menjaga

independensi auditor. Namun jika dikaji dalam Islam independensi berasal

dari ketakwaan. Takwa adalah sikap menjaga dan memelihara diri untuk tidak

melaksanakan larangan Allah baik dalam keadaan tersembunyi maupun

terang-terangan sebagai salah satu cara untuk melindungi seseorang dari

Page 53: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

165

perilaku negatif yang tidak sesuai syari‟ah, khususnya penggunaan kekayaan

atau transaksi yang cenderung pada kezaliman. Sehingga bagi auditor baik

bagi auditor yang masa penugasannya sudah lama atau masa penugasan yang

pendek untuk bekerja mengaudit pada suatu perusahaan tetaplah bisa

independensi karena auditor dalam bekerja diiringi dengan ketakwaan.

Ikatan Akuntan Publik saat beberapa Kantor Akuntan Publik (KAP)

dulu bisa berada dibawah afiliasi internasional yang sama, hal ini digunakan

oleh perusahaan untuk mengakali aturan masa penugasan. Masa penugasan

setelah lima tahun, perusahaan mengganti KAP nya namun masih berada di

bawah afiliasi internasional yang sama. Sekarang satu afiliasi Internasional

hanya boleh memiliki satu KAP. Sehingga bisa menjadi lebih independensi.

Pemenuhan pendidikan dan pengalaman audit mutlak diperlukan

dalam audit syariah dalam memenuhi integritas auditor yang diatur dalam

kode etik akuntan muslim. Islam menempatkan integritas sebagai nilai

tertinggi yang memadu seluruh perilakunya. Islam juga menilai perlunya

kemampuan dan kompetensi audit serta kualifikasi tertentu untuk

melaksanakan audit. Auditor yang memiliki pendidikan audit dan memiliki

kompetensi syariah masih kurang di Indonesia sehingga perlu adanya

peningkatan sehingga audit syariah bisa diterapkan secara utuh agar tujuan

syariah bisa tercapai.

3. Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor dan Pengalaman

Auditor Terhadap Kualitas Audit

Page 54: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

166

a. Hasil Uji Asumsi Klasik

Responden uji coba dalam penelitian ini sebanyak 7 perusahaan di Jakarta

Islamic Index (JII ) yang masuk selama 7 tahun berturut-turut, sampel yang

diambil sebanyak 49 data, sehingga diketahui harga df pada taraf 5% yaitu df=

N-2= 49-2=47, yaitu 1.667 Berikut hasil uji validitas instrumen penelitian

pengaruh masa penugasan audit (X1), pendidikan auditor (X2) dan pengalaman

auditor (X3) terhadap kualitas audit (Y) melalui aplikasi program SPSS.

Analisis data dimulai dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri

dari 5 (lima) pengujian yaitu normalitas, homogenitas, multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

1) Uji Normalitas Data.

Pengujian normalitas data dalam penelitian menggunakan uji

Kolmogorov – Smirnov. Pada tabel Uji Normalitas disajikan hasil uji

normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov.

Rumusan hipotesis :

H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1 : Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujian :

a). Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak.

b). Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 diterima.

Tabel 18

Hasil Uji Normalitas

Page 55: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

167

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 49

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .21236018

Most Extreme

Differences

Absolute .175

Positive .175

Negative -.121

Kolmogorov-Smirnov Z 1.222

Asymp. Sig. (2-tailed) .101

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Sekunder yang diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov- Smirnov yang disajikan

pada tabel 18 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Unstandardized

Residual pendidikan, masa penugasan, dan pengalaman terhadap Kualitas

Audit sebesar 0,101 lebih dari nilai alpha ( sehingga dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dan layak atau memenuhi

syarat uji regresi linier berganda.

2) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Membandingkan F hitung

dengan F tabel pada tabel distribusi F, dengan:

Page 56: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

168

a) Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk

pembilang n-1

b) Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk

penyebut n-1

c) Jika F hitung < F tabel, berarti homogen

d) Jika F hitung > F tabel, berarti tidak homogen

Tabel 19

Hasil Uji Homogenitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2 Sig. F Change

1 .999a .997 .997 .219 .997 5048.932 3 45 .000

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: kualitas_audit

Sumber : data sekunder diolah 2015

Berdasarkan pengujian dengan SPSS didapatkan output uji Anova pada

tabel Uji Anova dalam tabel 19 berdasarkan hasil uji Anova atau F test

antara variabel pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman

auditor terhadap Kualitas Audit nilai F hitung sebesar 5048.932 dengan

tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0,000 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian t idak homogenitas.

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat

dilihat pada output tabel ANOVA diatas. Jika F hitung > F tabel dengan dk

pembilang k dan dk penyebut n-k-1 serta menggunakan α tertentu maka H0

ditolak atau jika sebaliknya F hitung > F tabel maka H0 diterima. Dari hasil

Page 57: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

169

analisis data dengan SPSS diperoleh F hitung = 5048.932 dengan signifikansi

(sig.) sebesar 0,000 sedangkan f tabel dengan derajat kebebasan (dk/df) untuk

pembilang = 3 dan penyebut = 45 dan α = 0,05 dari daftar tabel diperoleh =

1.667 dengan demikian F hitung > F tabel atau 5048.932 > 1.667 maka tidak ada

homogenitas.

3) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas

dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan menggunakan

Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan

SPSS.

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan

variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas

nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi

bila nilai VIF dibawah nilai 10. 45

Hasil perhitungan uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel

20 Uji Multikolinearitas sebagai berikut :

Tabel 20

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

45

Santoso. Op.cit., h. 206

Page 58: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

170

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.791 .202 -3.906 .000

X1 1.242 .012 1.070 104.045 .000 .623 1.606

X2 -.085 .017 -.043 -5.120 .000 .917 1.091

X3 -.082 .007 -.118 -11.747 .000 .647 1.545

a. Dependent Variable: kualitas_audit

Berdasarkan tabel 20 dapat di ketahui Nilai Variance Inflation Factor

(VIF) menunjukkan semua variabel bebas memiliki nilai VIF < 10 maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas

dalam model atau tidak ada korelasi antar variabel bebas.

4) Uji Heteroskedasitisitas

Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual

untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji ini agar mengetahui

adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi.

Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas maka dalam penelitian

ini dipergunakan grafik scatterplot. Pada lampiran gambar Scatterplot

Dependent Variabel Y terlihat variabel terikatnya adalah kualitas audit yang

diperlihatkan oleh titik-titik menyebar di bawah dan di atas nol serta

tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga layak

Page 59: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

171

dipakai untuk memprediksi Kualitas Audit berdasarkan variabel bebas

pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman auditor.

Grafik 2

Grafik Scatterplot

Uji Autokorelasi

5) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan

linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu

(data time series). Uji autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang

dianalisis merupakan data time series. Uji autokorelasi dilakukan dengan

menggunakan rumus uji Durbin-Watson.

Rumusan hipotesis :

H0 : Tidak terjadi autokorelasi di antara data pengamatan.

H1 : Terjadi adanya autokorelasi di antara data pengamatan.

Kriteria pengujian :

Page 60: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

172

a) Jika nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka tidak

memiliki autokorelasi.

b) Jika nilai statistik Durbin-Watson menjauhi angka 2, maka tidak

memiliki autokorelasi.

Tabel 21

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .999a .997 .997 .219 .997 5048.932 3 45 .000 1.734

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: kualitas_audit

Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015

Pada uji autokorelasi dengan membandingkan nilai DW statistik

dengan DW tabel dengan formula DW. Hasil analisis diperoleh DW hitung

sebesar 1.734 yang kemudian dibandingkan dengan DW tabel. Adapun

untuk mencari DW tabel adalah dengan mencari nilai d1 dan du dengan

kriteria sebagai berikut :

a) Jumlah variabel independent = 3

b) Jumlah sampel = 49

c) Tingkat keyakinan 95% dan α = 5%

d1 =1.42

du = 1.67

Page 61: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

173

Hasil pengujian tersebut nilai DW test sebesar 1.734 lebih besar dari

du(1.67) dan lebih kecil dari 4- du (2.33) atau (1.67<1.734<2.33) dengan

demikian dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada penelitian ini.

b. Analisis Uji Hipotesis

1) Uji Regresi Linier Berganda

Alat statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi

linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk

menggambarkan nilai dari variabel dependen yang dapat mengalami kenaikan

atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dan dependen. Untuk melihat pengaruh, masa penugasan audit

(X1), pendidikan auditor (X2), dan pengalaman auditor (X3) terhadap kualitas

audit (Y) dilakukan dengan melihat tabel koefisien dan membandingkan

besarnya p-value pada kolom sig < level of significant (α) sebesar 0.05.

Dilihat dari tabel 22 pada pengujian hipotesis diatas didapatkan persamaan

garis linier berganda didapatkan:

Y= -0.791 + 1.242 - 0, 085 - 0.082 +e

Tabel 22

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.791 .202 -3.906 .000

.000 X1 -.085 .017 -.043 -5.120

Page 62: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

174

X2 1.242 .012 1.070 104.045 .000

.000 X3 -.082 .007 -.118 -11.747

a. Dependent Variable: kualitas_audit

Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel 22 terdapat hubungan antara variabel, masa penugasan

audit (X1), pendidikan auditor (X2) dan pengalaman auditor (X3) terhadap

kualitas audit (Y), yaitu :

a) Konstanta a = - 0,791 dan koefisien b1 = -0,85, koefisien b2 = 1,241, dan

koefisien b3 = -0,082. Konstanta a sebesar - 0,791 menyatakan bahwa jika

tidak ada nilai , masa penugasan audit (X1), pendidikan auditor (X2)dan

pengalaman auditor (X3) , X=0, maka nilai kualitas audit sebesar - 0,791.

b) Koefisien b1 bernilai -0,085 menyatakan bahwa setiap penambahan satu

satuan X variabel masa penugasan audit akan meningkatan kualitas audit

sebesar -0,085 jika variabel lainnya tetap. Koefisien bernilai negatif berarti

terjadi hubungan negatif antara masa penugasan audit dengan kualitas audit.

Semakin lama masa penugasan audit maka akan menurunkan kualitas audit.

c) Koefisien b2 bernilai 1,241menyatakan bahwa setiap penambahan satu

satuan X variabel pendidikan auditor akan meningkatan kualitas audit

sebesar 1,241 jika variabel lainnya tetap. Koefisien bernilai positif berarti

terjadi hubungan positif antara pendidikan auditor dengan kualitas audit.

Semakin tinggi pendidikan auditor maka akan meningkatkan kualitas audit.

d) Koefisien b3 bernilai -0,082menyatakan bahwa setiap penambahan satu

Page 63: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

175

satuan X variabel pengalaman auditor akan meningkatan kualitas audit

sebesar -0,082 jika variabel lainnya tetap. Koefisien bernilai negatif berarti

terjadi hubungan negatif antara pengalaman auditor dengan kualitas audit.

Semakin lama pengalaman auditor maka akan menurunkan kualitas audit.

2) Koefisien Determinasi (R2)

Uji determinasi dipergunakan untuk mengetahui prosentase

sumbangan pengaruh variabel, masa penugasan audit (X1), pendidikan auditor

(X2) dan pengalaman auditor (X3) secara bersama-sama terhadap variabel

kualitas audit (Y).

Uji R2

dilakukan dengan bantuan SPSS 17 yang hasilnya di

Tabel 23 sebagai berikut :

Tabel 23

Koefisien Determinasi Adjusted R Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .999a .997 .997 .219

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: kualitas_audit

Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil perhitungan model summary pada tabel 23

Koefisien Determinasi diperoleh besarnya adjusted R2

adalah 0,997 hal ini

berarti 99,7% variasi Kualitas Audit dapat dijelas kan oleh variasi dari ketiga

variabel independen yaitu masa penugasan audit, pendidikan auditor, dan

pengalaman audi tor. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat hubungan

Page 64: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

176

masa penugasan audit, pendidikan auditor,dan pengalaman audi tor dengan

kualitas audit termasuk pada kategori kuat sebesar 99,7%. Kualitas audit 99,7%

dipengaruhi masa penugasan audit, pendidikan auditor, dan pengalaman

auditor , sedangkan sisanya s e b e s a r 0 , 3 % dijelaskan oleh sebab-sebab

yang lain diluar model.

c. Analisis Uji Hipotesis (Uji t)

Tabel 24

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.791 .202 -3.906 .000

X1 -.085 .017 -.043 -5.120 .000 .917 1.091

X2 1.242 .012 1.070 104.045 .000 .623 1.606

X3 -.082 .007 -.118 -11.747 .000 .647 1.545

a. Dependent Variable: kualitas_audit

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen

terhadap kualitas audit secara parsial.

1) Hipotesis masa penugasan audit (X1) terhadap kualitas audit (Y).

H0 : Masa penugasan audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

H1 : Masa penugasan audit berpengaruh terhadap kualitas audit

Secara parsial menggunakan kriteria pengujian:

Page 65: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

177

a) Jika thitung > ttabel dengan dk = n-2 dan α 0,05 maka Ho ditolak.

Sebaliknya H1 diterima.

b) Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak. Sebaliknya H1 diterima.

Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 17 diperoleh thitung variabel

masa penugasan sebesar -5.120 < ttabel 2,012 dan probabilitas (sig.) ternyata

0,000<0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan H1 ditolak atau dengan kata

lain masa penugasan audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit.

2) Hipotesis pendidikan auditor (X2) terhadap kualitas audit (Y).

H0 : Pendidikan auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

H1 : Pendidikan auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

Secara parsial menggunakan kriteria pengujian:

a) Jika thitung > ttabel dengan dk = n-2 dan α 0,05 maka Ho ditolak.

Sebaliknya H1 diterima.

b) Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak. Sebaliknya H1 diterima.

Hasil analisis data menggunakan SPSS 17 diperoleh thitung variabel

pengalaman sebesar 104.045> ttabel 2,012 dan probabilitas (sig.) ternyata

0,000<0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima atau dengan kata

lain pendidikan auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

3) Hipotesis pengalaman auditor (X3) terhadap kualitas audit (Y).

H0 : Pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

Page 66: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

178

H1 : Pengalaman auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

Secara parsial menggunakan kriteria pengujian:

a) Jika thitung > ttabel dengan dk = n-2 dan α 0,05 maka Ho ditolak.

Sebaliknya H1 diterima.

b) Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak. Sebaliknya H1 diterima.

Hasil analisis data menggunakan SPSS 17 diperoleh thitung variabel

pengalaman sebesar -11.747 < ttabel 2,012 dan probabilitas (sig.) ternyata

0,000<0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan H1 ditolak atau dengan kata lain

pengalaman auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

d. Analisis Uji Hipotesis (Uji F)

Tabel 25

Hasil Uji Simultan (F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 728.611 3 242.870 5048.932 .000a

Residual 2.165 45 .048

Total 730.776 48

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: kualitas_audit

Berdasarkan pengujian dengan SPSS didapatkan output uji Anova pada

tabel Uji Anova dalam tabel 25.Berdasarkan hasil uji Anova atau F test

antara variabel pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman

auditor terhadap Kualitas Audit nilai F hitung sebesar 5048.938

Page 67: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

179

dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0,000 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian layak atau fit.

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat

dilihat pada output tabel ANOVA diatas. Jika F hitung > F tabel dengan dk

pembilang k dan dk penyebut n-k-1 serta menggunakan α tertentu maka H0

ditolak atau jika sebaliknya F hitung > F tabel maka H0 diterima. Dari hasil

analisis data dengan SPSS diperoleh F hitung = 5048.932 dengan signifikansi

(sig.) sebesar 0,000 sedangkan f tabel dengan derajat kebebasan (dk/df) untuk

pembilang = 3 dan penyebut = 45 dan α = 0,05 dari daftar tabel diperoleh =

1.667 dengan demikian F hitung > F tabel atau 5048.932 > 1.667 maka H0 ditolak

dan menerima H3 yang menyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan auditor,

masa penugasan audit, dan pengalaman auditor terhadap Kualitas Audit.

Pengaruh variabel pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan

pengalaman auditor terhadap Kualitas Audit secara simultan dapat dilihat

dari uji F yang menghasilkan nilai F F hitung > F tabel atau 5048.932 > 1.667

maka H0 ditolak dan menerima H1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh

pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman auditor

terhadap Kualitas Audit.

Keeratan pengaruh pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan

pengalaman auditor terhadap kualitas audit ditunjukkan oleh hasil koefisien

determinasi pada Adjusted R-Square sebesar 0,997 atau 99,7%. Hal ini

Page 68: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

180

menunjukkan bahwa tingkat keeratan pendidikan auditor, masa

penugasan audit, dan pengalaman auditor terhadap kualitas audit termasuk

pada kategori kuat yaitu sebesar 99,7%. Sehingga 99,7% kualitas audit

dipengaruhi pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman

auditor serta sisanya sebesar 3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

terdapat dalam penelitian ini.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kasim & Sanusi; Kasim Nawal,

Shahul Hameed Mohamad Ibrahim & Maliah Sulaiman yang menyatakan

bahwa kualitas audit dipengaruhi kompetensi yang terdiri dari pendidikan

(pengetahuan) dan pengalaman serta kualitas audit juga dipengaruhi

kompetensi, salah satunya adalah masa penugasan audit.

Komponen kualitas audit terdiri dari Cara untuk mengukur kualitas

hasil pekerjaan auditor adalah melalui independensi dan kompetensi.

Independen berarti bahwa auditor tidak memihak dan tidak bias terhadap

informasi keuangan yang diauditnya maupun terhadap penyusun dan

pemakai laporan keuangan46

. Salah satau komponen independensi adalah

masa penugasan yang ideal harus dilakukan. Pada masa awal penugasan,

auditor akan bias terhadap informasi dari perusahaan klien karena laporan

keuangan yang diperiksa pertamakalinya, belum memahami perusahaan

klien. Namun indepensi bisa terkikis juga bila auditor telah lama mengaudit

suatu perusahaan maka tercipta ikatan relasi yang terlalu dekat terhadap

46

Henry.Simamora, Op.cit., h. 29

Page 69: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

181

klien.

Kompetensi merupakan kemampuan auditor dalam melaksanakan dan

menyelesaikan tugasnya47

. Kompetensi auditor dapat diukur dari pendidikan

dan pengalaman Akuntan Publik. Pendidikan dari akuntansi membuktikan

bahwa auditor memiliki kredibilitas yang baik. Kantor Akuntan Publik

memiliki pendidikan akuntansi banyak bekerja sesuai standar audit sehingga

berpengalaman dan kualitas auditnya baik.

Pada uji hipotesis ini untuk menjawab rumusan masalah yang ke tiga.

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu Kasim

& Sanusi; Kasim Nawal, Shahul Hameed Mohamad Ibrahim & Maliah

Sulaiman yang menyatakan bahwa kualitas audit dipengaruhi kompetensi

misalnya pendidikan auditor dan pengalaman auditor serta independensi

berupa masa penugasan audit.

Auditor syari'ah di JII harus dilatih akuntansi dengan sertifikasi

khusus dalam syari'ah sebagai auditor. Hal ini untuk meningkatkan

kompetensi dari auditor. Audit syariah juga hendaknya dijalankan sesuai

standar audit AAOFI. Sedangkan tata kelola perusahaan di JII hendaklah

dimaksimalkan agar memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan.

Masa penugasan audit, pendidikan audit dan pengalaman audit

merupakan hal yang penting dalam mengaudit. Hal ini dilakukan agar auditor

47

Abdul Halim, Auditing 1: Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan. (Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2004), h. 21.

Page 70: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

182

dapat melakukan audit yang benar sesuai aturan dan prosedur agar mencapai

pengukuran secara adil , jangan dilebihkan dan jangan dikurangi agar tidak

merugikan orang lain sesuai Al-Qur‟an Surat Asy Syuara (26) ayat 181-184 :

Artinya: Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk

orang-orang yang merugikan dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.

Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah

kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan dan bertakwalah

kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu".48

Allah memerintahkan agar penduduk al-Aikah menyempurnakan

takaran dan timbangan seraya melarang mereka untuk berlaku curang. Dalam

firman Allah : “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-

orang yang merugikan dan timbanglah dengan timbangan yang lurus”.

Maksudnya, apabila kamu sekalian memberikan barang yang dijual kepada

orang lain, maka sempurnakanlah ukuran takarannya.

Janganlah sekali-kali kalian mengurangi takaran hingga memberikan

kepada mereka takaran yang menyusut49

. Hendaklah kalian mengambil sesuai

dengan ukuran yang kalian ambil. Hendaklah kalian mengambil sesuai dengan

48

Departemen Agama, Op.cit., h. 374 49

Tim Ahli Tafsir, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6, (Jakarta: Pustaka Ibnu katsir, 2006), h.

617

Page 71: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

183

ukuran yang kalian terima dan memberi sesuai dengan ukuran yang kalian

ambil. Jangan pula membuat kerusakan di bumi dengan menjadi pembegal.

Firman Allah : “Dan bertakwalah kepada Allah yang telah

menciptakan kamu dan umat-umat yang terdahulu”. Pada ayat ini Nabi

Syu‟aib menakut-nakuti mereka dengan siksa Allaha, Rabb yang menciptakan

mereka dan menciptakan nenek moyang mereka terdahulu.

Auditor bekerja dengan semakin lama masa penugasan, semakin tinggi

pendidikan dan semakin lama pengalamannya akan mempengaruhi kualitas

audit semakin baik. Dengan kualitas audit yang baik maka auditor berlaku

adil tanpa berat sebelah. Laporan keuangan yang memiliki kualitas audit yang

baik akan bermanfaat bagi pihak perusahaan dan pihak di luar perusahaan.

Pihak luar yang berkepentingan dengan laporan keuangan akan sangat

mempercayai laporan keuangan yang disertai laporan auditor yang wajar.

Sehingga pihak luar akan berdampak merugi apabila auditor menutupi

kecurangan perusahaan. Sehingga menjadi suatu kewajiban agar auditor

bekerja mengharap ridha Allah, bersikap jujur, dan adil agar menguntungkan

pihak perusahaan dan pihak pengguna laporan keuangan.

D. Prespektif Audit syari’ah

1. Hisbah & Akuntabilitas

Pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu institusi diwujudkan dalam

bentuk akuntabilitas, dan disampaikan dengan pengungkapan (disclosure),

sehingga akan terlihat apakah institusi tersebut dikelola sesuai dengan aturan

Page 72: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

184

yang mengikatnya atau tidak, baik aturan dari pemerintah maupun aturan yang

berasal dari syariah Islam. Haniffa dan Hudaib serta Kasri berpendapat bagi

muslim, makna akuntabilitas tidak hanya sekedar memenuhi kontrak dengan

pihak terkait, namun terdapat hubungan kontrak dengan Tuhan, sehingga

pelaporan harus memenuhi aturan syariah Islam. Oleh karena itu, pelaporan juga

harus disesuaikan dengan tujuan dan kewajiban institusi Islam. Menurut

Chapra sesuai dengan tujuan syariah (Maqasid al-syariah), institusi Islam

(termasuk bank Islam) tidak hanya merupakan institusi yang mengejar

keuntungan semata, tetapi harus memperhatikan sosial ekonomi, lingkungan

alam, dan nilai-nilai Islam lainnya.50

Pembahasan mengenai muhasabah terdapat pada Al Qur‟an surat Al Baqarah

ayat 202 :

Artinya: Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang

mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.51

Kata ( ) yaitu orang- orang yang berdoa dan kemudian berusaha untuk

meraih apa yang didoakannya. Nashib52

yang mereka dapatkan setelah berdoa dan

berusaha baik berupa niat, ucapan, ataupun perbuatan. Dan Allah sangat cepat

perhitungannya maksudnya kemudian Allah akan perhitungan terhadap apa yang

telah mereka usahakan. Perhitungan Allah sangat cepat namun tidak keliru, tidak

mengurangi kebaikan, dan tidak melebihkan kesalahan mereka, serta adil dan

50

Evony Silvino Violita, Fungsi Mediasi Institutional Budaya Terhadap Hubungan Nilai-

Nilai Budaya dan tingkat Pengungkapan Nilai-Nilai islam Pada Laporan Yahunan Bank Islam : Studi

Lintas Negara, Jurnal & Prosiding Simposium Nasional Akuntansi, Vol.17, 2014, h. 1 51

Departement Agama, Al Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: CV Diponegoro, 2004), h.25 52

Kata Nashib dari kata nashaba yang pada mulanya berarti menegakkan sesuatu sehingga

nyata dan nampak. Nashib memiliki arti bagian tertentu yang telah ditegakkan sehingga menjadi nyata

dan jelas dan tidak dapat dielakkan.

Page 73: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

185

bijaksana. Allah SWT menghitung seluruh amal perbuatan manusia hanya dalam

tempo setengah hari didunia. Bahkan ada yang meriwayatkan hal itu diselesaikan

Allah dengan sekejap mata.

Para ahli fiqh menganggap bahwa istilah muhasabah sama artinya dengan

catatan keuangan53

. Al Qalqasyandi sebagaimana dikutip oleh Muhammad al-

Musahamah dan Nur Ghofar Isma‟il mengatakan dalam buku Shubhu al-A‟sya

bahwa lafal kitabul insya‟ (penulis keuangan) dan kitabul amwal (menulis atau

mencatat keuangan. Pengertian pertama adalah menyusun kalimat dan urutan-

urutan makna, yang dimaksud pengertian kedua adalah penulisan pemasukan uang

dan mengeluarkan serta semua proses lain yang semakna. Menurut Imam Al-

Ghazali yang dimaksud dengan muhasabah adalah intropeksi individual atau

perhitungan berikut balasannya. Lebih lanjut al-Ghazali mengatakan muhasabah

berarti evaluasi modal pokok, merinci serta mengukur laba dan rugi54

.

2. Akuntansi syariah & Auditing syariah

Akuntansi syariah erat kaitannya dengan audit syariah. Concern akuntansi

syariah mendorong manusia untuk kembali ke Tuhan55

. Akuntansi syariah adalah

stimulan yang digunakan untuk menggiring manusia pada ketundukan,

kepasrahan, dan penyatuan pada Tuhan. Hasil dari akuntansi syariah berupa

laporan keuangan di periksa oleh auditor yang kemudian dilaporkan melalui

53

Muhammad al-Musahamah dan Nur Ghofar Isma‟il, Akuntansi Syari’ah: Analisis Pendapat

Muhammad al-Musahamah tentang Ayat-ayat Akuntansi dalam Al-Qur’an, (Yogyakarta, al-

Musahamah:2005), h.79. 54

Ibid. 55

Iwan Triwuyono, Akuntansi Syariah: Prespektif Metodologi, dan Teori, ( Jakarta, Raja

Grafindo Persada: 2006), h. 12

Page 74: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

186

laporan auditor apakah laporan keuangan bersifat Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP), sehingga diperlukan proses audit syariah setelah akuntansi syariah agar

laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya dan dipergunakan oleh pemakai

laporan keuangan. Dimana dalam syariah terdapat value-added statement

(Laporan Nilai Tambah), dimana laporan ini dipergunakan oleh pihak yang berhak

menerima pendistribusian nilai tambah menurut Slamet yaitu 56

:

a. Pihak yang terkait langsung dengan bisnis perusahaan (Direct stakeholders)

yang terdiri dari: pemegang saham, manajemen, karyawan, kreditur,

pemasok, pemerintah, dan lain-lainnya.

b. Pihak yang tidak terkait langsung dengan bisnis perusahaan (Indirect

stakeholders) yang terdiri dari: masyarakat mustahiq (penerima zakat, infaq,

dan shadaqah) dan lingkungan alam.

Pada prinsipnya keuangan syariah didasarkan pada prinsip haramnya riba

dan bunga. Hal ini berdasar dari Al- Qur‟an seperti dalam Surah Al-Baqarah

ayat 275 :

Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)

56

Triwuyono, h. 354

Page 75: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

187

penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka

berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal

Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang

telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum

datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali

(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka

kekal di dalamnya57

.”

Ulama masa kini berpendapat bunga hanyalah salah satu dari bentuk riba

nasiah yang dilarang. Sehingga perlu dipikirkan bagaimana mendirikan lembaga

keuangan yang dioperasikan bukan pada bunga. Keuangan syariah beroperasi

dengan menggunakan akad-akad muamalah yang menjadi bab utama dalam fikih

Islam58

.

Pentingnya pengaturan dan pengawasan yang bersifat dinamis seiring

dengan kompleksitas transaksi,operasional, dan penggunaan teknologi yang selalu

menyertai kinerja lembaga keuangan syariah. Prinsip-prinsip dasar tersebut dapat

mendorong para pengawas dan auditor agar lebih memperhatikan persoalan-

persoalan yang berhubungan dengan upaya peningkatan tata kelola Lembaga

Keuangan Syariah (LKS), sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan stabilitas

sistem keuangan. Sehingga diperlukan kontrol internal dan audit eksternal yang

diperlukan untuk memastikan kejujuran dan akurasi laporan.

Pakar ekonomi, perbankan, dan manajemen syariah untuk memberikan

kontribusi ilmiah dalam menyisiati bagaimana lembaga keuangan syariah tidak

hanya bersyariah dalam produk dan jasa serta pelayanan, tetapi bersyariah pula

57

Departement Agama, Op.cit., h. 36 58

M. Umer Chapra & Tariqullah Khan, Regulasi & Pengawasan Bank Syariah, (Jakarta,

Bumu Aksara: 2008), h. ix

Page 76: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

188

dalam kepemimpinan, keteladanan, dan spiritualisme Islam yang lebih baik.

Lembaga keuangan syariah dituntut untuk mendatangkan keuntungan bagi

nasabah, pemegang saham, dan lain-lainnya. Hal uyang penting juga Lembaga

keuangan syariah harus mencerminkan kepemimpinan Islam yang adil,

transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable).

Bidang akuntansi melahirkan profesi akuntan. Akuntan lahir karena

anggapan bahwa penyajian laporan keuangan yaitu manajemen dianggap tidak

akan berlaku adil dan objektif dalam melaporkan hasil prestasinya. Sehingga

diperlukan pihak penyaksi independen yang menilai seberapa jauh laporan yang

disusun manajemen sesuai dengan standar keuangan yang ada59

.

3. Audit Syariah

Kegagalan dari manajemen risiko dan sistem pengawasan internal sebagai

pemicu utama terjadinya krisis keuangan . Sistem audit eksternal dan pengawasan

internal harus saling menguatkan untuk mendukung ketangguhan operasional60

.

Audit eksternal dapat membantu menjadikan sistem kontrol internal lebih

dinamis, efektif, dan dapat dipercaya dengan cara sebagai berikut 61

:

a. Audit internal memberikan penilaian dan verifikasi terhadap integritas sistem

kontrol internal.

59

Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara: 2004), h. 146 60

M. Umer Chapra & Tariqullah Khan, Ibid., h. 73 61

Ibid. h. 75

Page 77: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

189

b. Audit eksternal bertindak lebih obyektif karena berada di luar dan relatif lebih

independen terhadap manajemen organisasi.

c. Audit eksternal memeriksa ulang semua informasi penting dari manajemen

yang ditunjukan kepada pihak luar, baik individu, organisasi maupun

masyarakat umum.

d. Audit ekternal memastikan kepatuhan terhadap standar internasional, yang

merupakan faktor yang sangat penting dalam persaingan dan mekanisme pasar.

Upaya memenuhi standar good corporate governance pasar modal dalam

aspek akuntabilitas dan transparansi62

, sehingga diperlukan pedoman audit

syariah mengacu pada aturan sebagai berikut:

a. Undang Undang Pasar Modal Syariah

b. Fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

c. Pedoman yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia

d. Prinsip-prinsip syariah dalam Syari’a Standars (Ma‟ayir Syar‟iyah) yang

diterbitkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial

Intitutions (AAOIFI).

e. Pedoman Umum dalam Accounting, Auditing and Governance Standar for

Islamic Financial Institutions yang diterbitkan oleh Accounting and Auditing

Organization for Islamic Financial Intitutions (AAOIFI).

62

Muhamad, Audit & Pengawasan Syariah Pada Bank Syariah, (Yogyakarta, UII Press:

2011), h.3

Page 78: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

190

f. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan dan Pedoman Akuntansi yang berlaku

secara umum.

g. Ketentuan umun yang dikeluarkan instansi terkait dan Undang-undang yang

berlaku secara umum.

h. Berbagai buku literatur yang terkait dengan pengawasan syariah pada lembaga

keuangan khususnya pasar modal syariah.

Kewajiban tabayyun dalam audit syari‟ah itu mutlak diperlukan. Dalam

syar i‟ah yang diinginkan adalah kebenaran pencatatan, kejujuran, kebenaran

informasi, dan keadilan63

. Fungsi auditing sebenarnya sama dengan fungsi

persaksian. Seorang auditor adalah seorang saksi yang menyaksikan apakah

informasi yang disajikan oleh pelaku muamalah itu disajikan dengan benar atau

tidak, seperti yang terkandung dalam surat Al Baqarah ayat 282.

Professi auditor adalah menegakkan kebenaran dan keadilan termasuk

menyediakan informasi yang benar dan adil sehingga tidak ada satu pihak pun

yang merasa dizalimi64

. Auditor merupakan pihak ketiga antara pemberi amanah

(principal) dan penerima amanah (agent).”Allah bersama orang yang berserikat

sepanjang mereka tidak melakukan kecurangan” (Al hadis). Pertanggungjawaban

auditor adalah terhadap pemberi amanah, masyarakat, professi, dan juga kepada

Allah SWT.

4. Perbedaan Audit Syariah dan Audit Konvensional

63

Sofyan. Op.cit., h. 24. 64

Ibid., h. 28

Page 79: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

191

Audit syariah dan audit konvensional dalam melakukan pemeriksaan atas

kebenaran dan kewajaran investasi perusahaan mempunyai dasar-dasar

dokumentasi notarial yang sesuai dasar hukum yang disepakati. Namun dalam

auditor syariah seperti yang ditegaskan dalam Al Baqarah ayat 282

menekankana ke hal-hal yang bersifat mu‟amalah. Mu‟amalah yang dimaksud

adalah yang memperhatikan halalan dan thayyiban secara syari‟ah yang diatur

dalam ayat-ayat surat-surat lainnya. Sehingga audit syariah cangkupannya lebih

luas dari audit konvensional yang lebih banyak menilai kebenaran dan

kewajaran berdasar dokumentasi notarial dengan dasar hukum setempat.

Sementara audit syari‟ah menilai keabsahan legal suatu aktivitas dan atau target

investasi berdasar dokumentasi notarial dengan dasar hukum universal Al-

Qur‟an, Hadis Rasulullah Muhammad SAW dan Fiqh Islam yang disesuaikan

dasar hukum setempat yang tidak bertentangan dengan dasar hukum universal

Islam.

Tabel 26

Perbandingan audit konvensional dan audit Syari’ah65

Topik Audit Konvensional Audit Islam Pengertian Pemeriksaan kritis yang dilakukan

oleh auditor dalam hal laporan

keuangan yang disiapkan oleh

pihak ketiga.

Perhitungan, pemeriksaan dan

pemantauan pekerjaan dan praktek

individu baik sehubungan dengan

pekerjaannya untuk memastikan bahwa

itu adalah baik lengkap dan benar dan

selanjutnya untuk dipertanggung

jawabkan kepada Allah SWT.

65

Helal dkk. An Overview on the Basics of Islamic Audit. European Journal of Business and

Management, Vol.5, No.28, International Islamic University Chittagong. Bangladesh. 2013, h. 3

Page 80: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

192

Kualifikasi

Auditor

Eksternal

Auditor Eksternal memahami akuntansi dan moral.

Muhtasib (auditor) memahami akuntansi dan Syari‟ah.

Tanggung jawab Auditor

Auditor bertanggung jawab pada pemilik organisasi. Dia tidak memiliki kewajiban terhadap kreditur atau pemodal bisnis. Tidak ada kewajiban untuk melihat apakah uang peminjam aman dan dimanfaatkan hati-hati.

Auditor harus bertanggung jawab untuk pemodal, menilai praktek manajemen, dan kepatuhan syariah.

Peraturan Hal ini diatur oleh Auditing dan konsep dan prinsip akuntansi.

Berpedoman Al-Qur'an, Sunnah dan syari‟ah. Orientasi Perusahaan atau individu Masyarakat atau komunitas

Dasar Ekonomi rasional Allah Penyediaan pengungkapan informasi terbatas tunduk pada kepentingan umum.

Pelaporan Pengungkapan informasi terbatas pada kepentingan umum dan kewajaran laporan.

Pengungkapan memenuhi permintaan

informasi sesuai dengan shari‟ah

Periode Akuntansi

Pengukuran kinerja berkala atau per periode.

Satu tahun untuk perhitungan Zakat.

Akuntabili tas

Akuntabilitas pribadi berfokus pada individu yang mengontrol sumber daya.

Akuntabilitas publik berfokus pada masyarakat dan meningkatkan iman bagi yang berkepentingan di perusahaan

Laporan Laporan hanya transaksi ekonomi dan peristiwa.

Laporan sosial-ekonomi, agama , peristiwa dan transaksi.

Sumber : Helal dkk. International Islamic University Chittagong.Bangladesh.Th. 2013

Dari keterangan tabel 26 menjelaskan bahwa ruang lingkup audit syari'at

lebih luas dibandingkan audit konvensional. Hal ini sejalan dengan penelitian

Yacoob di Brunei66

dan penelitian Khan67

serta Yahya dan Mahzan68

. Sehingga

Auditor harus memiliki pengetahuan audit dan syari‟ah.69

Auditor syari'ah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa LKS

mengikuti semua pedoman dan prinsip-prinsip syari'ah, jika tidak, mereka telah

66

Yaacob & Donglah, Op.cit., h. 19 67

Kasim & Sanusi, “Emerging issues for auditing in Islamic Financial Institutions: Empirical

evidence from Malaysia.” IOSR Journal of Business and Management. Universiti Teknologi MARA,

Malaysia.Volume 8, Issue 5 (Mar. - Apr. 2013), h. 1

68

Othman dkk, “Shariah Audit: Evidence & Methodology in Islamic Finance.” This paper is

funded by the BNP Paribas INCEIF Centre for Islamic Wealth Management (CIWM), (2014), h. 5 69

Helal dkk, Op.cit., h.2

Page 81: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

193

melakukan Zulm (Ketidakadilan) untuk ummat yang telah mempercayakan mereka

untuk mengaudit dan memastikan LKS mematuhi syari‟ah .70

Auditor syariah

harus memiliki pengetahuan dan independen untuk melaksanakan audit.71

5. Tanggungjawab Akuntan di Pasar Modal

Peran akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK diharapkan menjadi gate

keeper atau guardian angel dalam melindungi kepentingan publik dengan

menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan. Akuntan yang

terdaftar di Bapepam-LK mempunyai tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas

informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan

independen atas laporan keuangan. Bidang jasa Akuntan di Pasar Modal adalah:

perikatan atestasi; dan perikatan non-atestasi.

Setiap Kantor Akuntan Publik memiliki Pengendalian Mutu dimana

Akuntan wajib mengikuti dan menerapkan Pengendalian Mutu dimaksud pada

setiap penerimaan penugasan. Pengendalian mutu merupakan cerminan KAP yang

berkualitas yang menghasilkan informasi yang berkualitas.

Pedoman Pengendalian Mutu dari KAP tersebut sekurang-kurangnya

mencakup72

:

a. Pedoman penerimaan dan penolakan klien

b. Kepastian mutu dan kebijakan etika

c. Pedoman manajemen risiko

d. Pengendalian mutu penugasan

70

Helal. Op.cit., h.5 71

Nawal & Zulaida. Op.cit ., h. 7 72

http://www.bapepam.go.id/webakuntan/index.htm 13 januari 2014 jam 9.58

Page 82: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

194

e. Pedoman independensi

f. Prosedur penugasan dan

g. Penelaahan mutu

6. Masa Penugasan Auditor

Muhtasib bekerja di lembaga hisbah yang memiliki pengetahuan dalam

syari'at dan juga di bidang akuntansi, keuangan dan bisnis yang dibayar oleh

negara dan ini benar-benar meningkatkan kemandirian mereka. Mereka tidak

hanya Independen dalam penampilan tetapi juga independen sebenarnya73

.

Perlunya independensi bagi auditor74

.

Rotasi auditor diperlukan unt uk mengatasi keakraban dengan klien

sehingga tidak independen. Tentu saja rotasi auditor juga dapat membawa

kerugian seperti kehilangan keakraban auditor dan keahlian dalam industri klien

dan bisnis, dampak negatif biaya dan kualitas audit, dan pembatasan rotasi

disebabkan oleh sejumlah mitra perusahaan audit dengan tertentu pengetahuan

industri spesialis75

.

Ada beberapa studi empiris telah menemukan bahwa di mana rotasi

perusahaan audit tidak wajib, tenor pemeriksaan jangka pendek yang terkait

dengan pelaporan keuangan berkualitas rendah sedangkan perikatan audit jangka

panjang tidak muncul untuk menghasilkan penurunan kualitas pelaporan keuangan

atau tayangan yang merugikan dari perusahaan audit independen kalangan non

73

Helal dkk. Op.cit., h.1 74

Kasim, Ibrahim, Sulaiman, Op.cit., h. 1 75

Hussain, Op.cit., h. 15

Page 83: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

195

investor -Profesional, dan benar-benar memfasilitasi auditor yang lebih baik

membatasi manajemen ekstrim keputusan pelaporan keuangan76

.

7. Pendidikan Auditor

Auditor syariah harus memiliki kedua kualifikasi di bidang akuntansi dan

syariah77

, dimana hasil ini konsisten dengan temuan oleh Yaacob dan Donglah.78

Kenyatannya auditor dengan pengetahuan akuntansi cenderung tidak memiliki

pengetahuan syari'ah dan sebaliknya. Masalah ini telah diperdebatkan sejak awal

pembentukan keuangan Islam modern di tahun 1970-an. Rahman dan Sulaiman

sebagaimana yang dikutip oleh Helal dkk. mengungkapkan idealnya auditor

syariah harus memiliki pengetahuan yang baik di bidang akuntansi dan juga dalam

syari'ah untuk dapat memahami dan mengaudit Lembaga Keuangan Syari‟ah.79

.

Praktisi audit syariah kurang memahami akuntansi dan syariah sekaligus,

secara tidak langsung dapat merusak pertumbuhan audit syariah80

. Hal ini

merupakan kegagalan dalam menentukan visi dan misi Islam di LKS. Hasil ini

konsisten dengan Kasim et.al., karena auditor syariah kekurangan orang-orang

yang memiliki kualifikasi syariah dan akuntansi secara bersamaan. Yaacob

sepakat bahwa kurangnya syariah dan akuntansi dari auditor syariah. Menurut

PwC , fungsi audit syariah yang akan dilakukan oleh auditor internal yang

memiliki pengetahuan syariah. Menurut Khan sebagaimana dikutip oleh Helal

76

Ibid. 77

Zurida. Op.cit., h. 15 78

Yaacob dan Donglah, Op.cit., 2012 79

Helal dkk.. Op.cit., h.5 80

Nawal& Zuraidah. Op.cit., h. 8

Page 84: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

196

dkk., pemahaman yang baik dalam syari'ah, Islam fiqh, akuntansi, keuangan, audit

dan bisnis harus memungkinkan auditor syari'at untuk melakukan lebih baik dan

bisa membantu LKS meningkatkan dan mematuhi shari ' ah81

.

Berkaitan dengan kualifikasi auditor syariah, temuan menunjukkan bahwa

ada perbedaan antara yang diinginkan dan kualifikasi yang sebenarnya auditor

syariah sebagai proporsi responden yang memenuhi syarat baik syariah dan

akuntansi hanya 5,9% dibandingkan dengan responden yang berlatih syariah audit

di LKS di Malaysia (69%). Ini merupakan indikasi bahwa auditor kurang

keahliannya di bidang akuntansi dan syari‟ah secara bersamaan, padahal mereka

menentukan visi dan misi Islam dalam LKS.82

Beckford sebagaimana dikutip oleh Hussain dkk. mengungkapkan lebih

dari 55 perguruan tinggi dan lembaga profesional yang menawarkan pendidikan di

bidang keuangan Islam di Inggris tetapi hanya sedikit lembaga tersebut di

Pakistan83

.

Kasim et.al., menyatakan bahwa, "kurangnya keahlian, spesifikasi dan

definisi tentang ruang lingkup praktek audit syari'at menimbulkan masalah yang

menyebabkan kesenjangan yang ada antara 'diinginkan' dan 'yang sebenarnya'".

Auditor syariah harus memiliki pengetahuan yang memadai, kompetensi dan

independen untuk melaksanakan audit. Mereka harus telah dilatih di bidang

81

Helal dkk.. Op.cit., h.5 82

Nawal dkk.. Op.cit. , h. 1 83

Hussain dkk., h. 10

Page 85: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

197

akuntansi dan keuangan dan audit serta syari'ah dan fiqh.84

Pentingnya

pengembangan sumber daya manusia dari perspektif pendidikan untuk memenuhi

kebutuhan auditor syariah di Bank Islam di Malaysia.85

Menurut Standar Auditing AAOIFI tahun 2010, auditor harus memiliki

pengetahuan tentang aturan syariat Islam dan prinsip-prinsip. Namun, auditor

tingkat pengetahuan syari‟ahnya dibawah anggota dewan pengawas syari‟ah.

Fatwa, putusan dan bimbingan yang dikeluarkan oleh Dewan Pengawas Syari‟ah

(DPS) merupakan dasar auditor mempertimbangkan apakah LKS telah memenuhi

aturan syari‟ah dan prinsip-prinsip. Auditor juga harus menggunakan ini sebagai

dasar untuk menyimpulkan apakah laporan keuangan LKS telah disusun sesuai

dengan aturan syariat Islam dan prinsip-prinsip ".

Kasim et.al., dalam Yacob dan Donglah menyebutkan bahwa masih

kurangnya orang-orang yang memiliki kedua kualifikasi syari'ah dan akuntansi.

Hal ini disetujui oleh Rammal dan Parker (2010) yang berpendapat bahwa "dalam

rangka untuk memenuhi persyaratan dari Bank Negara Pakistan, auditor harus

dilatih dalam pendidikan agama (Dars-e Nizami kurikulum yang ditawarkan oleh

madrasah). Hal ini karena mereka yang belajar di pendidikan agama, mungkin

tidak berpengalaman di bidang perbankan dan pengetahuan keuangan, sehingga

mereka membutuhkan waktu pelatihan tambahan".86

84

Yacob & Donglah.Op.cit., h 6 85

Zurida dkk..Op.cit., h.2. 86

Yacoob dan Donglah.Op.cit., h. 4

Page 86: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

198

Auditor syari'ah harus dilatih dalam akuntansi dengan sertifikasi khusus

dalam syari'ah sebagai auditor tidak memerlukan tingkat tinggi pengetahuan dalam

syari'at sebagai pengawas syari'ah miliki.87

Pemahaman mendalam tentang

bagaimana audit syari'at sangat penting. Hal ini untuk memastikan keberlanjutan

lembaga keuangan syariah dalam jangka panjang, berjalan dalam kerangka syari'at

dan mencapai maqasid al syari'ah.88

Pihak Universitas harus terus meningkatkan kesiapan dan kemampuan

sistem pendidikan untuk mempersiapkan sumber daya manusia terhadap

pelaksanaan audit syariah di Bank Syari‟ah di Malaysia.89

Hood dan Bucheery

menunjukkan bahwa auditor eksternal enggan untuk melakukan tanggung jawab

untuk memastikan kepatuhan syariah terutama karena kurangnya keahlian.90

8. Pengalaman audit

Kualifikasi dan pengalaman persyaratan minimum menyatakan bahwa

pengawas syari‟ah harus memiliki minimal lima tahun pengalaman dalam

memberikan fatwa, dan harus memiliki pengetahuan atau 'at-setidaknya akrab

dengan' industri perbankan. Kualifikasi pendidikan minimum yang ditentukan oleh

Bank Negara Pakistan adalah Dars-e-Nizami (silabus dasar yang diikuti oleh

87

Ibid., h 19 88

Yacob & Donglah. Op.cit., h. 7 89

Zurida dkk. Op.cit. h. 3 90

Nawal Kasim, Zuraidah Mohd Sanusi .Emerging issues for auditing in Islamic Financial

Institutions: Empirical evidence from Malaysia. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-

JBM), e-ISSN: 2278-487X.Volume 8, Issue 5 (Mar. - Apr. 2013), PP 10-17. H. 10.

Page 87: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

199

mayoritas sekolah-sekolah agama Islam di Asia Selatan). Kualifikasi pendidikan

lainnya seperti Master of Arts dalam Islam studi, perbankan, ekonomi dan

keuangan yang merupakan kualifikasi tambahan tetapi tidak wajib untuk

penunjukan pengawas syariah (State Bank of Pakistan, 2004).91

Adanya keterbatasan penasihat syariah sehingga penasihat bekerja lebih

dari satu organisasi, sehingga tidak independensi.Masalah ini terkait langsung

dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk melatih syariah penasihat dan

indikasi bahwa kekurangan ini akan dirasakan selama beberapa tahun yang akan

datang92

.

Prespektif audit syariah pada penerapan audit di Jakarta Islamic Index

(JII) untuk menjawab rumusan masalah yang keempat. Kesimpulan yang

diperoleh bahwa pada audit syariah belum diterapkan secara optimal di

Jakarta Islamic Index (JII). Hal ini disebabkan oleh kurangnya kerangka

konseptual audit syariah di Indonesia, khususnya di JII. Pada perusahaan yang

terdaftar di JII masih menerapkan laporan auditor berdasarkan standar

auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Standar Auditing berdasarkan AOIFI belum diterapkan di JII.

Kendala yang terjadi pada auditor di JII masih kurangnya auditor yang

memahami audit sekaligus paham syariah. Dan belum adanya aturan bahwa

auditor mesti mengikuti pelatihan pasar modal syariah, aturan yang ada baru

91

Hussain dkk. Op.cit., h. 9 92

Ibid., h. 18

Page 88: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran …repository.radenintan.ac.id/239/5/BAB_IV.pdf · BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal

200

pada auditor yang mengaudit perbankan syariah wajib mengikuti pelatihan

perbankan syariah.