11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengamatan A. Tapis Aktif Lolos Rendah Orde Satu (Active Low Pass Filter) R b = 1000 Ω R S = 4700 Ω C = 1 µF f c = 1 2 πR B C = 1 2.3,14.1000 . 10 12 = 1 6,28.10 9 =0,1592. 10 9 =1592. 10 5 =159,2 MH A= R b R s = 1000 4700 =0,21 B. Tapis Aktif Lolos Tinggi Orde Satu (Active High Pass Filter) R b = 1000 Ω R S = 4700 Ω C = 100 pF f c = 1 2 πR B C = 1 2.3,14.1000 . 10 12 = 1 6,28.10 9 =0,1592. 10 9 =1592. 10 5 =159,2 MH

bab iv perc.4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gufytf

Citation preview

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Data Hasil Pengamatan A. Tapis Aktif Lolos Rendah Orde Satu (Active Low Pass Filter)Rb = 1000 RS = 4700 C = 1 Ffc=A=B. Tapis Aktif Lolos Tinggi Orde Satu (Active High Pass Filter)Rb = 1000 RS = 4700 C = 100 pFfc=A= C. Tapis Aktif Lolos Rendah Orde Dua (Active Low Pass Filter)

R1 = 1000 R2 = 1000 R3 = 1000 R4 = 4700

C1 = C2 = 1 Ffc=A=D. Tapis Aktif Lolos Rendah Orde Dua (Active Low Pass Filter)

R1 = 4700 R2 = 1000 R3 = 1000 R4 = 1000

C1 = C2 = 1 Ffc=A=E. Bentuk Gelombang Masukan pada RangkaianTapis Aktif Lolos Rendah dan Tinggi Orde Satu dan dua Frekuensi 2 kHz sampai 10kHz

f = 2 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 msf = 8 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 4 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 msf = 10 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 6 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

F. Bentuk Gelombang Keluaran pada RangkaianTapis Aktif Lolos Rendah Orde Satu (Active Low Pass Filter) Frekuensi 2 kHz sampai 10 kHz

f = 2 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 msf = 8 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 4 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 msf = 10 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 6 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

Tapis Aktif Lolos Rendah Orde Dua (Active Low Pass Filter) Frekuensi 2 kHz sampai 10 kHz

f = 2 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 msf = 8 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 4 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms f = 10 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 6 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

Tapis Aktif Lolos Tinggi Orde Satu (Active High Pass Filter) Frekuensi 2 kHz sampai 10 kHz

f = 2 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms f = 8 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 4 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms f = 10 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 6 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

Tapis Aktif Lolos Tinggi Orde Dua(Active High Pass Filter) Frekuensi 2 kHz sampai 10 kHz

f = 2 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms f = 8 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 4 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms f = 10 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

f = 6 kHzvolt/div = 5 volttime/div = 0,2 ms

4.3 PembahasanPercobaan kali ini yaitu tentang tapis aktif, bertujuan untuk mengetahui dan memahami bentuk rangkaian dan cara kerja tapis aktif dengan menggunakan op amp sebagai kompenen aktifnya, menentukan frekuensi kerja tapis, mengukur tanggapan amplitudo dan tanggapan fasa untuk berbagai variasi harga komponen, menganalisis keluaran (output) rangkaian baik secara seri maupun parallel, dan mengamati pergeseran fasa yang dimiliki rangkaian pada variasi frekuensi yang berbeda-beda. Tapis aktif sendiri dibedakan atas dua jenis yaitu orde satu dan orde dua, yang membedakan dari kedua orde ini adalah jumlah kapasitor yang dipakai dalam rangkaiannya. Dari jenis orde tersebut di bagi lagi menjadi dua jenis yaitu tapis aktif lolos rendah dan tapis aktif lolos tinggi, yang membedakan antara lolos rendah dan lolos tinggi yaitu peletakan resistor dan kapasitor yang di pasang secara paralel atau seri.Pengamatan pertama yaitu rangkaian tapis aktif lolos rendah orde satu. Pada rangkaian ini digunakan RS = 4700 dan Rb = 1000 dengan C = 1 F yang dipasang secara paralel dari op-amp. Dari nilai Rb dan C dapat di hitung nilai frekuensi Cut off yaitu sebesar 120 MHz dan penguatan yaitu sebesar 0,21 nilai frekuensi Cut off ini menjadi nilai awal frekuensi untuk melihat perubahan bentuk gelombang dalam frekuensi yang berbeda-beda yaitu dari 120 MHz 950 MHz dengan range perubahan 100 MHz. Dari gelombang yang terbentuk dapat dilihat tinggi gelombang 2,8 kotak dengan time/div 0,2 ms dan volt/div 5 volt. Pada lolos tinggi orde satu komponen yang dipakai sama dengan komponen lolos rendah orde satu tetapi dengan perubahan letak kapasitor yang di pasang secara seri dengan Rs sehingga nilai frekuensi dan penguatannya juga sama dengan lolos rendah orde satu. Pada osiloskop terlihat gelombang yang terbentuk berkisar antara 3 dan 3,1 kotak dengan time/div dan volt.div yang tetap sama dengan lolos rendah orde satuPengamatan ketiga yaitu tentang tapis aktif lolos rendah orde dua. Rangkaian orde dua dilakukan dengan penambahan jumlah kapasitor dan resistor. Pada lolos rendah orde dua, yang menjadi komponen masukkan dari signal generator yaitu resistor dan satu kapasitor yang diparalelkan dengan op-amp. Dari resistor dan kapsitor yang terpasang dapat dihitung frekuensi Cut off yaitu sebesar 470 Hz dan penguatan sebesar 4. Dilakukan hal yang sama seperti pada orde satu yaitu perubahan frekuensi yang berbeda-beda untuk mendapatkan bentuk gelombang. Gelombang osiloskop yang terbentuk memiliki tinggi sekitar 2,1 dan 2,2 kotak, dengan volt/div 5 mvolt dan time/div 0,2 ms. Dilakukan perhitungan untuk mendapatkan Veff yaitu sekitar 0,149 mvolt 0,156 mvolt. Pengamatan keempat yaitu tapis aktif lolos tinggi orde dua yang dilakukan dengan pemakaian komponen yang sam dengan pengamatan ketiga hanya dengan perubahan letak kapasitor yang menjadi komponen masukkan dari sinal generator dan satu resistor yang diparalelkan. Didapat pula gelombang osiloskop dengan tinggi sekita 1,7 dan 2 kotak untuk time.div dan volt.div yang tidak berubah dari pengamatan sebelumnya. Dan didapat dari perhitungan Veff sekitar 0,120 dan 0,142 mvolt.Pada nilai penguatan tapis aktif orde dua memiliki penguatan yang lebih besar dibandingkan tapis aktif orde satu sehingga dapat di katakan lebih baik dalam penggunaannya, tetapi tapis aktif orde dua memiliki frekuensi Cut off yang kecil dari tapis aktif orde satu yang mana frekuensi cut off ini bergantung pada besar harga komponen yang dipakai. Dalam perhitungan juga terlihat bahwa nilai Veff dari tapis aktif orde dua lebih kecil dari tapis aktif orde satu. Pada prinsipnya tapis aktif lolos rendah hanya dapat meloloskan frekuensi yang bernilai rendah dan pada tapis aktif lolos tinggi hanya dapat meloloskan frekuensi yang bernilai tinggi. Pada amplitudo isyarat gelombang keluaran pada tapis aktif lolos rendah maupun lolos tinggi untuk orde satu dan orde dua berbeda.

BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :1. Tapis aktif orde satu dan orde dua dibedakan dari jumlah kapasitor yang digunakan.1. Tapis aktif dibedakan atas lolos rendah dan lolos tinggi yaitu dari frekuensi yang dapat diloloskan rangkaian.1. Nilai frekuensi Cut off dan penguatan dari rangkaian tapis aktif bergantung dari besar nilai komponen yang digunakan pada rangkaian tersebut.5.2 SaranAgar praktikum berjalan dengan lancar, sebaiknya praktikan dan asisten saling bekerjasama, dan agar asisten selalu memberi penjelasan kepada praktikan. Agar alat praktikum selalu tersedia lengkap untuk dapat melaksanakan praktikum.